Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
ANALISIS SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PELATIHAN DAN PENDIDIKAN PADA KOPERASI KREDIT (CU) PANCUR KASIH PONTIANAK Indra AMP Panca Bhakti Pontianak
[email protected]
Abstract: The research, entitled as Analysis of Resources and Use of Training and Education Funds at Credit Cooperatives (CU) Pancur Kasih Pontianak, would like to clearly reveal the level of implementation of training funds in cooperatives. In particular to the Training and Education Fund of Credit Cooperatives (CU) Pancur Kasih Pontianak. This writer is considered important in order to improve the performance of financial management Koperasi Credit (Credit Union). As expected by various types of organizations including the cooperative movement, so that training and education are more easily understood, relevant, and have higher appeal. Thus, the internal and external parties concerned with Credit Union (Credit Union) can carry out training and education as an important information in the implementation of tasks and job responsibilities. Implementation of training and education by Credit Union (Credit Union) Pancur Kasih Pontianak. Educational factors with minimal background in the discipline of Economics and the lack of work experience in their respective fields are included in the training. Therefore, the socialization or training of Credit Union (Credit Union) needs to be improved and the improvement of human resources, especially Credit Union (Pancur Kasih) Credit Union in Pontianak and West Kalimantan can be more popular in the community. Key Word: Sumber dan Penggunaan Dana, Credit Union.
85
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
PENDAHULUAN Koperasi pada umumnya diartikan sebagai suatu usaha bersama, khususnya dalam bidang ekonomi yang beranggotakan orang -orang atau badan hukum yang bekerjasama secara sukarela untuk mendapat tujuan secara bersama. Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian dinyatakan bahwa :Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dalam perekonomianIndonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1) kedudukannya sebagai pemain utamadalam kegia tan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaanmasyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalammenjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro,kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlumenjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang. Kebijakan pembangunan koperasi yang dimulai sejak kemer dekaan, jaman orde lama,orde baru sampai dengan orde reformasi dewasa ini banyak mengalami pasang surut dancenderung diserahkan kepada mekanisme ekonomi pasar. Ternyata sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) termasuk Koperasi sebagai kelembagaan ekonomi kelompok ini mampu bertahan sebagai tulang punggung penyelamat ekonomi nasional, sementara kelompok Usaha besar banyak yang ambruk dengan menimbulkanmasalah serius berupa hutang yang cukup besar telah berdampak pada krisis multidimensi yang pemulihannya membutuhkan biaya sosial yang amat tinggi.Koperasi dan UKM mempunyai peranan amat strategis dalam perekonomiannasional, Menurut data BPS, 2004, keberadaan KUKM telah mampu menyerap lebih kurang41,36 juta atau sekitar 99,85% lapangan kerja nasional. Selain itu, mampu memberikankontribusi sekitar 54,74% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), 19% terhadap total ekspordan 2-4% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi disini cukup jelas betapapentingnya peranan KUKM terhadap perekonomian nasional. Sampai dengan tahun 2004, kelembagaan koperasi secara nasional berjumlah130.730 unit yang terdiri dari 93.402 koperasi aktif dan 37.328 koperasi tidak aktif. Jikadibandingkan dengan tahun sebelumnya 2003, kelembagaan koperasi mengalamiperkembangan yang cukup signifikan dengan laju perkembangan rata-rata sebanyak 7.549unit atau 6,13 persen. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer, dan karyawannya.Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagiperkembangan koperasi. Koperasi juga wajib memberikan informasi kepadaanggota dan masyarakat umum, khususnya kepada orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi
86
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan. Sedangkan Menurut Karta Sapoetra (1987:1) menyatakan bahwa “Koperasi adalah suatu badan bersama yang bergerak dalam bidang ekonomi, beranggotakan mereka-mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela atas dasar kesamaan hak, kewajiban melaksanakan suatu badan usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan para aggotanya”. Dari pengertian tersebut tampak koperasi pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunmnya. Tetapi untuk mewujudkan hal tersebut, maka dalam koperasi dibutuhkan adanya palatihan, dimana pelatihan ini merupakan dasar utama untuk membekali calon karyawan atau para karyawan di dalam kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh koperasi guna perkembangan dan kelangsungan hidup koperasi itu sendiri terlebih untuk mewujudkan tujuan koperasi. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka salah satu faktor yang penting dan menentukan serta turut secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha adalah pemenuhan kebutuhan pelatihan, baik untuk keperluan pembelajaran jangka pendek maupun pembelajaran jangka panjang. Secara umum, pembelajaran dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan untuk mencari atau memperoleh pelayanan yang dibutuhkan dan hasil yang maksimal. Dimana pelatihan ini dalam suatu perusahaan atau koperasi digunakan untuk pembelajaran kegiatan operasionalnya sehari -hari seperti pelatihan keahlian, pelatihan ulang, pelatihan fungsional silang, pelatihan tim pelatihan kreativitas dan pelatihan lainnya yang harus segera dilaksanakan. Pelatihan atau pendidikan sangat perlu, terutama bagi seorang pegawai baru yang belum mempunyai pengalaman. Pelatihan atau pendidikan yang diberikan kepada pegawai baru pada umumnya disebut dengan pre -entry training dan re-servis training. Pelatihan pre-entry training (pelatihan prajabatan) adalah suatau pelatihan yang diberikan kepada pega wai itu agar ia terampil melakukan tugas yang diserahkan kepadanya. Sedang pre -servis training (pelatihan jabatan) adalah suatu pelatihan yang diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan keahlian, kemampuan atau keterampilan agar dapat diperoleh produktivitas kerja yang lebih tinggi. Menurut Dale Yoder dalam bukunya Personnel Principles and Policies mengemukakan bahwa pelatihan : “Dapat membantu stabilitas pegawai atau karyawan dan mendorongnya untuk memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama”. Demikian halnya dengan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak yang didirikan pada tahun 1987 oleh beberapa pendirinya, yang mana mereka mendirikan koperasi ini karena didorong oleh perasaan yang begitu besar untuk
87
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
membantu mereka atau orang-orang yang ekonominya lemah. Tetapi untuk memenuhi keinginan mereka diperlukan adanya pelatihaan untuk menjalankan semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi agar koperasinya tersebut dapat berkembang, sehingga dengan demikian dapat diharapkan untuk mewujudkan cita-cita yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu membantu orang-orang yang ekonominya lemah dan yang membutuhkan bantuan tanpa memandang status ekonomi, agama dan sukunya terlebih untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan dalam menbiayai pelatihan yang dilakukan dimana usahanya bergerak dalam bidang simpan pinjam. Koperasi Kredit (CU) Pancur Kaish Pontianak dalam memperoleh dana atau modal pelatihannya berasal dari simpan pinjam anggotanya, pendapatan dan bantuan lainnya seperti dari bank. permasalahan dari penelitian ini adalah darimana dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan, berapa kebutuhan dana pelatihan, dan bagaimana efisiensi penggunaan dana pelatihan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak ? Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban manajer terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan tersebut biasanya terdiri dari neraca, yang ditunjukkan dengan jumlah aktiva dan sumberdana dari suatu perusahaan pada periode tertentu rugi laba yang menunjukkan hasil-hasil yang telah tercapai oleh perusahaan serta biaya -biaya yang terjadi selama periode tertentu, serta laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan dana pelatihan. Mengingat pentingnya masalah modal atau dana ini, maka perusahaan harus membuat keputusan yang bijaksanan mengenai cara memperoleh dana dan penggunaannya, yaitu dengan membuat suatu analisa sumber dan penggunaan dana. Analisa sumber dan penggunaan dana atau modal tersebut juga analisa aliran dana, merupakan alat analisa financial yang sangat penting bagi manajer disamping alat-alat financial lainnya. Tujuan dari analisa sumber dan penggunaan dana ini menurut Bambang Riyanto (1993:297) adalah “Untuk mengetahui bagaimana dan digunakan serta ba gaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan”. Untuk memahami lebih lanjut mengenai pengertian dana, maka ada beberapa ahli, menurut S. Munawir (1998:113) melaporkan sumber dan penggunaan dana, ada dua jenis pengertian dana, yaitu ; 1. Dana sebagai modal kerja, yaitu laporan sumber dan penggunaan dan menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan dana, modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode bersangkutan. 2. Dana sebagai kas, yaitu laporan sumber dan penggunaan dana, dan menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas selama periode tertentu.
88
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Sedang menurut Bambang Riyanto (1993:347), yaitu “Dana dalam arti semp it adalah kas dan dana dalam arti luas adalah modal kerja”. 1. Pengertian dana dalam arti kas, setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Kas secara sempit dapat diartikan sebagai uang. Tetapi dalam akuntansi istilah kas mengandung pengertian yang lebih luas. Menurut AL. Haryono Yusuf (1983:1), “Kas meliputi uang kertas, uang logam cek, pos wesel, simpanan di bank dan segala sesuatu yang dapat disamakan dengan uang”. 2. Pengertian dana dalam artian modal kerja. Untuk memahami lebih lanjut mengenai modal kerja, maka berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli. Menurut Abdul Halim (1995:85) modal kerja adalah “Pengunaan aktiva jangka pendek yang digunakan perusahaan untuk kepentingan sehari-hari.” Menurut Syarifuddin Alwi (1993:85) Modal Kerja adalah “Manajemen current jangka pendek yang digunakan perusahaan untuk kepentingan sehari hari”. Menurut S. Munawir (1993:132) tujuan utama penyusunana laporan sumber dan pengggunaan dana atau modal kerja adalah “Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama periode yang bersangkutan”. a. Manfaat modal kerja, Menurut Arwan Asri dan John S (1991:121) “Bahwa pentingnya ketersediaan modal kerja karena modal kerja diperlukan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatannya sehari hari atau menjaga kelangsungan hidupnya”. Modal kerja sebagai berupa dana yang diperlukan untuk membayar gaji karyawan, membeli bahan baku, membayar hutang kepada supplier, membayar listrik, telepon, air dan sebagainya. Dengan tersedianya modal kerja untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, tentulah harus cukup jumlahnya, dalam arti har us mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien dalam menggunakan modal kerjanya, dengan pencapaian tingkat laba yang menguntungkan. b. Efisiensi penggunaan modal kerja. Efisiensi penggunaan modal kerja untuk mengetahui atau mengukur kemampuan modal kerja yang tertanam dalam kegiatan operasi sehari -hari dalam menghasilkan laba. Rasio yang biasanya digunakan adalah Working Capital Turnover.Menurut Suad Husnan (1993:198) :“Working Capital Turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja netto. Rasio ini menunjukkan beberapa penghasilan yang diciptakan dari
89
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
sejumlah tertentu modal kerja netto. Semakin tinggi risiko ini berarti bahwa dengan modal kerja netto tertentu bisa diciptakan penjualan yang makin besar”. Selain itu rasio yang biasa diguanakn juga adalah Return On Working Capital. Menurut Suad Husnan (1993:2000) Return On Working Capital Ratio adalah “Rasio antara laba operasi dengan modal kerja bruto. Penggunaan rasio ini sebagai pengukur efisiensi penggunaan modal kerja bruto perlu memperhatikan apakah penentuan besarnya komponen komponen yang sudah optimal”.
METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian studi kasus yaitu dengan cara menggunakan beberapa elemen dan masing-masing diselidiki secara mendalam. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Yaitu dengan melakukan pendekatan pada objek penelitian dengan cara mengadakan komunikasi langsung pada bagian pendidikan dan pelatihan dan bagian lain yang berhubungan langsung dengan usaha koperasi. b. Observasi Yaitu dengan mengadakan peninjauan dan pengamatan langsung pada bidang pendidikan, pelatihan dan bagian yang berhubungan langsung dengan usaha koperasi. c. Studi Dokumen Yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan data yang diteliti. 3. Analisis Data a. Dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan dana dalam arti kas, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen antara dua titik waktu yang akan dibahas. 2) Mengelompokkan perubahan tersebut dalam golongan perubahan perubahan yang memperkecil jumlah kas tersebut. b. Untuk menghitung kebutuhan modal kerja digunakan alat analisis sebagai berikut : 1) Menghitung rata-rata komponen modal kerja. 2) Rumus yang digunakan adalah
90
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
3)
4)
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Kompone modal kerja awal komponen modal kerja akhir 2 Tingkat perputaran masing-masing komponen kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Penjualan Rata rata komponen modal kerja Return on working capital (ROWC) Yaitu kemampuan modal kerja (bruto) yang berputar dalam suatu siklus kas dari perusahaan. Laba operasi ROWC x 100% aktiva lancar
HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sumber dan penggunaan dana artian kas pada Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, maka dapat dilihat pada Tabel laporan perubahan neraca berikut ini. Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak Laporan Perubahan Neraca Per 31 Desember 2015 - 2016 (dalam rupiah) Perubahan Neraca Artian 31 Des-2015 31 Des-1016 Debet Kredit AKTIVA Kas dan bank 1.763.475.607 2.821.159.505 1.057.683.898 Deposito 5.300.000 5.300.000 Investasi 107.666.475 120.516.700 12.850.225 Piutang 26.894.361.300 51.124.915.900 24.230.554.600 Simpan di BK3D 3.739.604.000 2.633.987.875 1.105.616.125 Sewa dibayar di 8.513.700 24.945.625 16.791.925 muka Tanah 72.584.000 93.084.000 20.500.000 Inventaris 1.475.929.197 1.961.807.997 485.878.800 Akum.Peny. 230.901.749 408.193.502 177.291.753 Inventaris Jumlah 33.830.872.749 63.672.224.100 PASSIVA Pangari 4.879.572.958 10.241.528.860 5.361.955.902 Sisuka 1.524.725.000 3.330.825.000 1.806.100.000 Pinjaman di SPD 2.154.150.000 5.000.000.000 2.845.850.000 Hutang bunga 2.634.812.699 4.745.142.582 2.110.329.883 simpanan Tabungan 1.103.600.000 2.064.427.500 960.827.500 SeHaT Hutang bunga 70.007.500 138.030.536 68.023.036 tabungan SeHaT
91
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Dana-dana 53.054.471 66.434.475 Sumbangan 15.075.000 46.835.000 pembangunan gudang Simpanan pokok 629.842.000 1.690.415.550 Simpanan wajib 1.780.941.225 2.416.571.300 Simpanan 17.911.142.635 31.986.435.435 sukarela Dana cadangan 436.889.999 939.889.999 SHU tahun 1.282.774 14.300.912 sebelumnya SHU tahun 635.776.488 946.386.961 berjalan Jumlah Passiva 33.830.872.749 63.672.224.100 31.124.259.448 Sumber : Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, 2017.
13.380.004 31.760.000
1.060.573.550 680.630.075 14.075.292.800 503.000.000 13.018.128 310.610.473 31.124.259.448
Dari tabel di atas terlihat laporan perubahan neraca Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak untuk periode 31 Desember 2015 - 31 Desember 2016. dari laporan perubahan neraca tersebut dapat diketahui bahwa kas dan bank mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.057.683.898,00 selain itu juga piutang mengalami peningkatan sebesar Rp. 24.230.554.600,00 dan penyusutan sebesar Rp. 177.291.753,00. Peningkatan terjadi pada bertambahnya piutang sebesar Rp. 24.230.554.600,00. Simpanan di BK3D sebesar Rp. 1.105.616.125,00. Sewa bayar dimuka sebesar Rp. 16.791.925,00 dan bertambahnya inventaris sebesar Rp. 485.879.800,00. Sedangkan pada kewajiban dan kekayaan bersih yang dimiliki koperasi yang mengalami kenaikan adalah simpanan pangari sebesar Rp. 5.361.955.902,00, Simpanan sisuka sebesar Rp., 1.806.100.000,00. Hutang bunga simpanan sebesr Rp. 680.630.075,00 dan dana cadangan sebesar Rp. 503.000.000,00. dana-dana sebesar Rp. 13.380.004,00 dan meningkatnya SHU tahun berjalan sebesar Rp. 310.610.473,00. Dari laporan perubahan neraca tahun 2015-2016 tersebut di atas, maka dapat disusun laporan sumber dan penggunaan dana artian Kas seperti pada tabel berikut ini. Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Per 31 Desember 2015 - 2016 Sumber SHU Tahun 2016 Penyusutan Bertambahnya Simpanan pangari Bertambahnya Simpanan Sisuka Bertambahnya Hutang Bunga Simpanan
946.386.961 177.291.753 5.361.955.902 1.806.000 2.110.329.883
Penggunaan Pembayaran SHU 2015 635.776.488 Bertambahnya Piutang 24.230.554.600 Anggota Berambahnya Simpanan 1.105.616.125 di BK3D Bertambahnya Sewa 16.791.925 Dibayar Dimuka Bertambahnya Inventaris 485.878.800
92
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
Bertambahnya Simpanan Sukarela Bertambahnya Simpanan Wajib Bertambahnya Dana Cadangan Bertambahnya Kas dan Bank Tabungan Sehat Sumbangan Gedung Hutang Bunga Tabungan Sehat
ISSN 0216-4337
14.075.292.800 1.060.573.550 680.630.075
E-ISSN 2581-0340
Investasi
12.851.225
Dana-dana
13.380.004
Pinjaman di SPD
2.845.850.000
503.000.000 1.057683.898 960.827.000 68.023.036
28.839.855.358
28.839.855.358
Sumber : Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, 2017 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sumber -sumber dana Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak untuk periode 2015 -2016 adalah dana SHU tahun 2016 sebesar Rp. 946.386.961,00, pnyusutan sebesar Rp. 177.291.753,00, bertambahnya simpanan pangari dan sisuka sebesar Rp. 7.168.055.902,00 bertambahnya hutang bunga simpanan sebesar Rp. 2.110.329.883,00. Bertambahnya simpanan sukarela sebesar Rp. 14.075.292.800,00, bertambahnya simpanan pokok dan simpanan wajib masing-masing sebesar Rp. 1.060.573.550 dan Rp. 680.630.075,00. bertambahnya dana cadangan koperasi sebesar Rp. 503.000.000,00, bertambahnya hutang bunga tabungan sehat sebesar Rp. 68.023.036,00 dan bertambahnya kas dan bank sebesar Rp. 1.057.682.898,00. Sedangkan penggunaan kas adalah untuk pembayaran SHU tahun 2015 sebesar Rp. 635.776.488,00, bertambahnya piutang anggota sebesar Rp. 24.230.554.600,00, bertambahnya simpanan di BK3D sebesar Rp. 1.105.616.125,00 bertambahnya sewa dibayar dimuka sebesar Rp. 16.791.925,00, bertambahnya inventaris sebesar Rp. 485.878.800,00, bertambahnya inventasi dan tanah serta dana -dana masing-masing sebesar Rp. 12.850.225,00 dan Rp. 20.500.000,00 dan Rp. 13.380.004,00, bertambahnya pinjaman di SPD sebesar Rp. 2.845.850.000,00. A. Analisis Kebutuhan Modal Kerja Suatu perusahaan harus mengetahui berapa sebenarnya jumlah modal kerja yang dibutuhkan agar dapat menyediakan modal kerja yang cukup membiayai operasi perusahaan dalam suatu periode, untuk mengetahui kebutuhan modal kerja dalam suatu perusahaan yaitu dengan cara membandingkan penjualan dengan perputaran operasi perputaran operasi dihitung dari masing-masing komponen akitiva lancar tersebut perlu diketahuui rata -rata dari masing-masing komponen aktiva lancar tersebut. 93
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Dengan diketahuinya jumlah kebutuhan modal kerja yang diperlukan oleh perusahaan dari tahun-tahun yang lalu, maka pihak perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai apakah sesuai dengan yang direncanakan dengan sebagai dasar untuk perencananaan di masa yang akan datang. Kebutuhan modal keja Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak tahun 2015-2016 akan tampak dalam perhitungan di bawah ini : 1. Perhitunga rata-rata komponen modal kerja Untuk menghitung rata-rata dari setiap komponen modal kerja diperlukan data sebagai berikut :
Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak Komponen Modal Kerja Pada Awal dan Akhir Tahun (dalam rupiah) Komponen Awal Tahun Akhir Tahun Kas 250.081.500 394.490.525 Bank 1.513.394.107 2.426.668.980 Piutang Anggota 26.894.361.300 51.124.915.900 Simpanan di BK3D 3.739.604.000 2.633.987.875 Sewa di bayar dimuka 8.153.700 24.945.625 Sumber : Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, 2017 1) Kas rata-rata Kas awal tahun kas akhir tahun 2 250.081.500 394.490.525 2 Rp.322.286.013,00 2) Bank rata-rata Bank awal tahun Bank akhir tahun 2 1.513.394.107 2.426.668.980 2 Rp.1.970.031.544 3) Piutang anggota rata-rata
94
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Piutang anggota awal tahun piutang anggota akhir tahun 2 29.894.361.300 51.124.915.900 2 Rp. 39.009.638.600,00 4) Simpanan di BK3D Simpanan BK3D awal tahun Simpanan BK3D akhir tahun 2 3.739.604.000 2.633.987.875 2 Rp.3.186.795.938 5) Sewa di bayar dimuka Sewa dibayar awal tahun Sewa dibayar akhir tahun 2 8.153.700 24.945.625 2 Rp.16.549.663
2. Tingkat perputaran masing-masing komponen modal kerja Dari hasil perhitungan rata-rata komponen modal kerja, maka dapat dihitung tingkat perputaran masing-masing komponen modal kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Penjualan x 1 kali Rata rata kompon modal kerja
Pendapatan tahun 2016 Kas rata-rata Bank rata-rata Piutang anggota rata-rata Simpanan di BK3D rata-rata Sewa dibayar dimuka rata-rata
95
Rp. 9.765.750.911,00 Rp. 322.286.013,00 Rp. 1.970.031.544,00 Rp. 39.009.638.600,00 Rp. 3.186.795.938,00 Rp. 16.549.663,00
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
pendapatan x 1 kali kas rata rata 9.765.750.911,00 x 1 kali 322.286.013 30,30 kali pendapatan x 1 kali Bank rata rata 9.765.750.911,00 x 1 kali 1.970.031.544 4,96 kali pendapatan x 1 kali Piutang anggota rata rata 9.765.750.911,00 x 1 kali 39.009.638.600 0,25 kali pendapatan x 1 kali Simpanan di BK3D rata rata 9.765.750.911,00 x 1 kali 3.186.795.938 3,06 kali pendapatan x 1 kali Sewa dibayar dimuka rata rata 9.765.750.911,00 x 1 kali 16.549.633 590, 09 kali
1. Jumlah hari keterikatan modal kerja dalam 1 tahun Dari hasil perhitungan tingkat perputaran modal kerja, maka dapat dihitung berapa lama jangka waktu keterikatan mdoal kerja dalam setahun, dimana diketahui jumlah hari dalam 1 tahun adalah sebanyak 265 hari. 1. Kas = 365 : 30,30 = 12,05 hari 2. Bank = 365 : 4,96 = 73,59 hari 3. Piutang Anggota = 365 : 0,25 = 1,460 hari 4. Simpanan di BK3D = 365 : 3,06 = 119,28 hari 5. Sewa bayar dimuka = 365 : 590,09 = 0,62 hari 207,000 hari
96
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Jadi rata-rata perputaran operasi = 365 : 207,000 = 1,76 kali 2. Menghitung besarnya kebutuhan modal kerja dalam satu tahun dengan rumus : pendapaan perputaran operasi 9.765.950.911,00 1,76 Rp.5.548.722.109,00 Konsep Kuantitatif Modal kerja yang dibutuhkan menurut konsep kuantitatif yaitu keseluruhan dari jumlah aktiva lancar, kebutuhan modal kerja menurut konsep ini adalah sebesar Rp. 5.548.722.109,00. B. Analisis Efisiensi Modal Arti pentingnya modal kerja bagi setiap perusahaan tidak hanya dalam hubungan untuk memelihara atau mempertahankan likuiditasnya, tapi unsur penting yang harus di perhatikan oleh manejemen adalah aspek efisie nsi. Untuk mengetahui Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak dalam menggunakan modal kerjanya semakin efisiensi atau tidak, maka dapat digunakan analisis efisiensi penggunaan modal kerja di mana alat - alat analisis yang di gunakan adalah: 1. Working Capital Turn Over (WCT) Alat analisis ini di gunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) berputar dalam satu silkus kas (cash cycle) perusahaan, ataupun perhitungan Working Capital Turnover pada Kopersi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak untuk tahun 2015-2016 dapat di lihat pada tabel berikut ini. Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak Pendapatan, Aktiva Lancar, Hutang Lancar dan Tahun 2015-2016 Pendapatan Thn
2015 2016
(1)
Aktiva Lancar (2)
Hutang Lancar (3)
Selisih (4)
WCT=(1)/( 4)
Rp.
Rp.
Rp.
(2)-(3)
Kali /thn
5.4441.205.402 9.765.730.911
32.513.261.082 62.025.525.605
1.779.414.727 2.463.085.499
30.713.846.355 59.562.440.106
0,18 0,16
97
Naik / turu n 0,02
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
Sumber : Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, 2017 Dari tabel di atas, dapat di lihat Working Capital Turnover tiap tahunnya meningkat, di mana pada tahun 2015 dana yang tertahan pada modal kerja berputar rata–rata 0,18 kali dalam satu tahun. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal kerja yang dapat menghasilkan Rp 0,18 pendapatan bersih. Pada tahun 2016 dana yang tertanam pada modal kerja berputar rata–rata 0,16 kali dalam satu tahun. Hal ini berarti Rp 1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp 0,16 pendapatan bersih. Dari perhitungan Turnover tersebut di atas menunjukan perputaran modal kerja yang tinggi adalah pada tahun 2015 sebanyak 0,18 kali pertahun yang terendah adalah tahun 2016 sebanyak 0,16kali pertahun. 2. Return On Working Capital (ROWC) Analisis ini digunakan untuk mengatur kemampuan modal kerja (Bruto) berputar dalam suatu silkus kas (Cash Cycle) dari perusahaan. Adapun perhitungan Return On Working Capital Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak tahun 2015-2016 dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak Sisa Hasil Usaha, Aktiva Lancar dan Perhitungan Return On Working Capital Sisa Hasil Usaha (1) Thn Rp. 2015 2016
635.776.488 946.386.961
Naik/ Turun 310.610.473
ROWC =(1)/(2)
Aktiva Lancar %
Rp.
-
32.513.261.082 62.025.525.605
Naik/ Turun 29.512.264.523
%
%
-
3,1% 6,1%
Sumber : Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak, 2017 Dari tabel di atas terlihat bahwa sisa hasil usaha dari tahun 2015 –2016 mengalami peningkatan sedangkan aktiva lancar dari tahun 2015 -2016 mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan Return On Working Capital juga mengalami peningkatan. Kemampuan modal kerja untuk menghasilkan laba cenderung meningkat. Sedangkan untuk meningkatkan Return On Working Capital pemimpin atau pengurus harus berusaha meningkatkan SHUnya serta menekan biaya usaha atau menguragi pengeluaran dari tahun ke tahun. Dari perhitungan Return On Working Capital menunjukan persentase secara kualitatif bahwa persentase ROWC tertinggi adalah 2016 sebesar 6,1% dan terendah tahun 2015 sebesar 3,1%.
98
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis yang di ikuti pada bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa besarnya sumber dana artian kas pada Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak tahun 2015-2016 adalah masing masing sebesar Rp. 33,830.872.749,00 Rp. 63.672.224.100,00. Sedangkan besarnya penggunaan dana adalah masing–masing Rp. 635.766.488,00 Rp. 946.386.961. Hal ini mengakibatkan kas dan bank sebesar Rp. 1.005.683.894,00 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. 2. Dari hasil perhitugan kebutuhan modal kerja menurut konsep kuantatif bahwa kebutuhan modal kerja yang sebenarnya dan kebutuhan modal kerja yang seharusnya dari tahun ke tahun meningkat sedangkan menurut konsep kualitatif kebutuhan modal kerja yang sebenarnya dari tahun ke tahun mengalami penurunan sehingga mengakibatkan kebutuhan modal kerja yang seharusnya pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 5.548.722.109,00. 3. Working Capital Turnover Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak dari tahun ke tahun mengalami penurunan di mana pada tahun 2015 meningkat sebesar 0,18 % dari tahun sebelumnya, tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,16% dari tahun 2015. B. Saran Dari kesimpulan yang telah ditemukan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki keadaan koperasi terutama masalah keuangan antara lain: 1. Untuk menghindari terjadinya kekurangan dan kelebihan modal kerja perlu kiranya pihak manajer Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih Pontianak membuat suatu rencana modal kerja yang dibutuhkan setiap tahun sehingga dapat di ketahui beberapa besar modal kerja yang dibutuhkan. 2. Untuk meningkatkan Return On Working Capital, piha k manajer koperasi hendaknya meningkatkan SHUnya dan berusaha menekan biaya biaya yang akan di keluarkan. 3. Untuk meningkatkan modal kerja bruto dalam menghasilkan SHU bersih setiap tahunnya, maka Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih hendaknya mengupayakan peningkatan pendapatan dalam operasinya dengan cara misalnya meningkatkan unsur-unsur yang dapat menghasilkan pendapatan seperti meningkatkan pinjaman, mengurangi atau menekan biaya biaya yang keluar.
99
Volume 7. Buku 1, Januari 2017
ISSN 0216-4337
E-ISSN 2581-0340
DAFTAR PUSTAKA Abas Kartadinata, 1990. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Munawir S, 1986. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi, Edisi Kedua. Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta. -------------, 1993. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta. BPFE. Bambang Riyanto, 1993. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta. ----------------------, 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 5. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Marwan Asri dan John. S, 1996. Manjemen Keuangan. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. ---------------------------------, 1993, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Penerbit Karunia, Universitas Terbuka Jakarta. Jusuf, Haryono, Al, 1983. Dasar-dasar Akuntansi, Jilid I, Edisi Ketiga, Penerbit Liberty Bina Aksara, Jakarta. Abdul Halim, 1995. Manajemn Keuangan (Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan). Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Faisal Affit, Utjup Supandi, 1990. Manajemen Keuangan. Penerbit Gramedia, Jakarta.
100