ANALISIS PROGRAM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Disusun Oleh: Syahrul Mubaroq NIM: 207051000115
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya catumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2011
Syahrul Mubaroq
ABSTRAK
Syahrul Mubaroq Analisis Program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Di Indonesia masih jarang stasiun televisi yang mengedapankan pendidikan walaupun mereka juga ikut meramaikan kata-kata pendidikan dalam setiap program yang ditayangkan, namun tidak pada kenyatannya. Berbeda dengan Metro TV yang merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang mengkhususkan segmentasi penyiarannya hanya pada informasi dan edukasi (walaupun ada sedikit hiburannya). Salah satu acara yang menyajikan edukasi adalah Mario Teguh Golden Ways (MTGW). Acara yang sudah tayang sejak tahun 2008 ini sudah memiliki banyak pemirsa setia dan masih terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Bagi mereka, acara MTGW merupakan acara yang sangat menginspirasi mereka untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Kesuksesan MTGW tentu saja tidak lepas dari kata-kata inspiratif Mario Teguh dan juga pengemasan acara yang sangat baik dan berbeda dari acara-acara sejenis lainnya. Bahkan hingga saat ini, belum ada acara sejenis yang bisa bertahan selama MTGW. Kemudian, apa yang sebenarnya membuat acara MTGW bertahan selama ini? Penelitian ini terdiri dari tiga tujuan yaitu; untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pra produksi program Mario Teguh Golden Ways, untuk mengetahui lebih dalam tentang proses produksi program MTGW, dan untuk mengetahui bagaimana proses pasca produksi program MTGW berlangsung. penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang dianggap akurat kemudian menuangkannya dalam penulisan skripsi dengan cara menjabarkan, menerangkan, dan memberikan gambaran. Kemudian menarik kesimpulan terkait permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum, proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi program Mario teguh golden way pada setiap episode hampir sama. Namun, perbedaan jelas terlihat antara episode yang ditayangkan secara Live (siaran langsung) dengan yang ditayangkan secara tapping (rekaman) dalam hal proses produksi dan pasca produksinya. Pada episode yang tayang secara Live, tahap Produksi dilakukan dengan durasi yang akurat dan ditambah line telephone bagi pemirsa di rumah. Hal ini berbeda dengan episode yang tayang secara tapping dimana durasi selalu dilebihkan dua sampai tiga menit pada setiap segmentnya. Pada episode yang ditayangkan secara tapping, tidak dibuka line telephone bagi pemirsa di rumah.
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa syariat Islam yang menjadi pedoman umat manusia dalam mengarungi samudera ini sampai hari kiamat. Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasa berhutang budi kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara material maupun moral. Karena itu, sudah sepantasnya dalam kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Dr. Arif Subhan, M.Ag, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, sebagai Pembantu Dekan Bidang Adminitrasi, Drs. Study Rizal LK, MA, sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, sekaligus sebagai Pembimbing Penulis, terima kasih atas masukan dan bimbingannya. 2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum, sebagai Koordinator Teknis Program Non Reguler Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, sekaligus sebagai ketua sidang merangkap penguji II Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA, sebagai Sekretaris Koordinator, sekaligus sebagai sekertaris siding, Ahmad Fatoni, S.Sos.I, sebagai Staff Adminitrasi.
i
3. Drs. Jumroni, M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Hj. Umi Musyarofah, MA, sebagai Sekretaris Jurusan. 4. Para Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Para Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Para Staff Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Mario Teguh, sebagai Pengisi acara MTGW terima kasih atas bantuan dan informasinya. 7. Wily Dharmawan selaku Produser program MTGW, serta para crew terima kasih atas bantuan dan bimbingannya. 8. Orang Tua tercinta Ayahanda H. Cholili Idris dan Ibunda Hj. Suhartati yang telah bekerja keras dalam memperjuangkan pendidikan bagi anakanaknya, serta dorongan yang diberikan tiada henti. 9. Keluarga tercinta, Aa Rajab dan keluarga, Aa Sidiq dan keluarga, dan teteh Ieya yang telah memberikan dukungan. 10. Yang tersayang, Mutiara Rizki Amelia yang telah banyak membantu dan mendukung terselesaikannya karya ilmiah ini. 11. Kawan-kawan angkatan 2007 KPI Non Reguler, terima kasih atas semuanya.
ii
Akhirnya, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan bantuan serta pengorbanan yang telah mereka berikan. Mudah-mudahan penelitian skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dalam menambah wawasan ilmu pengetahuan. Amin.
Jakarta, Juni 2011
Syahrul Mubaroq
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR……………………………………………. …….. i DAFTAR ISI……………………………………………………………
iv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...
viii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………
1
B. Batasan dan Perumusan Masalah….…………………….
3
C. Tujuan Penelitian………………………………………...
4
D. Manfaat Penelitian.………………………………………
4
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………
5
F. Metodologi Penelitian…………………………………....
7
G. Sistematika Penulisan……………………………………. 10 BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Ruang Lingkup Program………..………………………. 12 1. Pengertian Program.………………………………… 12 2. Jenis-Jenis Program………………………………… 13 3. Pengaturan Penayangan Program…………………… 13
iv
4. Pengukuran Kesuksesan Program…..………………
13
B. Ruang Lingkup Televisi………………………………..
14
1. Pengertian Televisi.…………………………………
14
2. Televisi Sebagai Alat Komunikasi Massa.…………
15
3. Pengaruh Televisi..………………………………….
16
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi………...
17
C. Program Televisi………..………………………………
18
1. Ide/ Gagasan……………………………………….
19
2. Sasaran Program……………………………………
19
3. Tujuan Program…………………………………….
19
4. Garis-Garis Besar Isi Program……………………..
19
5. Treatment…………………………………………..
20
6. Pelaksanaan Program Televisi………………………
20
Pra Produksi……………………………………
20
1) Penemuan Ide……………………………...
20
2) Perencanaan………………………………..
20
3) Persiapan…………………………………...
21
b.
Produksi………………………………………..
21
c.
Pasca Produksi…………………………………
22
1) Editing Off Line…………………………...
22
2) Editing On Line…………………………...
23
3) Mixing……………………………………...
23
a.
7. Evaluasi Program…………………………………… 24
v
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Subjek Penelitian…………..…………………………… 26 1. Sejarah Berdirinya Stasiun Metro TV………………
26
2. Visi dan Misi Stasiun Metro TV……………………
28
3. Struktur Direksi Metro TV…………………………
29
4. Program-Program Acara Metro TV………………..
29
B. Objek Penelitian………………………………………… 31
BAB IV
1. Sejarah Berdirinya Program MTGW……….……...
31
2. Format Acara/ Program……………………………..
31
3. Waktu Penayangan Program………………………..
32
4. Konsep Program…………………………………….
32
5. Share and Rating Program………………………….
33
6. Struktur Organisasi Program MTGW………………
34
HASIL ANALISIS PROM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS A. Pra Produksi Program Mario Teguh Golden Ways……… 36 1. Episode Beginner’s Luck……………………………. 36 2. Episode Jodoh di Tangan Siapa?................................. 37 3. Episode Bimbang, Not My Style……………………. 37 4. Episode Uang dari Langit…………………………… 38 B. Produksi Program Mario Teguh Golden Ways………….. 39 1. Episode Beginner’s Luck…………………………… 39 2. Episode Jodoh di Tangan Siapa?................................ 41
vi
3. Episode Bimbang, Not My Style…………………… 42 4. Episode Uang dari Langit…………………………. 5.
44
Pasca Produksi Program Mario Teguh Golden Ways…… 46 1. Episode Beginner’s Luck……………………………. 46 2. Episode Jodoh di Tangan Siapa?.................................. 46 3. Episode Bimbang, Not My Style……………………. 47 4. Episode Uang dari Langit…………………………… 47
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………….
48
B. Saran-Saran…………………………………………….
50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tentang penetapan Pembimbing Skripsi S-1 2. Surat permohonan surat izin riset 3. Surat keterangan mengadakan riset di stasiun Metro TV 4. Surat keterangan wawancara 5. Hasil wawancara 6. Struktur organisasi
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, teknologi berkembang semakin baik dari waktu ke waktu. Arus informasi pun semakin cepat berkembang. Kita bisa mendapatkan informasi yang kita inginkan ataupun yang kita butuhkan dimanapun dan kapanpun. Semua itu tidak lepas dari kontribusi teknologi. Membaca Koran menjadi tidak biasa dengan adanya koran online, kita pun bisa mendengarkan radio ataupun menonton televisi hanya dari telepon genggam. Hasil dari teknologi adalah televisi yang menjadi salah satu media massa yang banyak diakses belakangan ini. Salah satu media massa yang banyak diakses adalah televisi. Hampir di setiap rumah pasti tersedia televisi, yang biasa digunakan sebagai media atau sarana untuk mendapatkan informasi dan sekaligus sebagai media hiburan dalam rumah. Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya didasarkan oleh prinsip-prinsip radio dan segi penglihatannya oleh gambar.1 Dengan tumbuhnya dunia teknologi dan informasi yang diiringi dengan banyaknya bermunculan stasiun-stasiun televisi baru baik stasiun televisi lokal maupun nasional. Dunia pertelevisian Indonesia pun menjadi berkembang dengan cepat baik dari teknologi maupun acara-acara yang disajikan. Pilihan program acara dan segmentasi pemirsanya pun beragam, ada televisi yang mengkhususkan 1
Onong Effendi Uchjana, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Penerbit Alumni, 1981), h.170
1
2
dirinya dalam bidang hiburan anak, remaja ataupun umum. Namun ada juga televisi yang hanya menayangkan edukasi dan informasi dimana itu semua merupakan syarat dasar dalam etika penyiaran yaitu penyiaran harus mengandung edukasi, informasi dan hiburan. Salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang banyak menayangkan edukasi dan informasi adalah Metro TV. Metro TV adalah televisi yang mengkhususkan segmentasi penyiarannya hanya pada informasi dan edukasi (walaupun ada sedikit hiburannya). Stasiun televisi yang berdiri sejak 25 Nopember 2000 ini lebih banyak menayangkan berita, informasi umum dan hal-hal yang berhubungan dengan edukasi. Tak heran jika segmentasi pemirsanya jatuh pada kalangan masyarakat menengah ke atas, dimana pemikiran masyarakat tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh bangsa Indonesia ini. Masyarakat sudah pandai untuk memilah dan memilih mana yang baik dan pantas untuk disaksikan. Berbeda dengan masyarakat menengah kebawah, yang notabennya tidak memikirkan hal-hal demikian. Bahkan yang mereka butuhkan hanya sekedar hiburan semata, seperti; tayangan infotainment, sinetron-sinetron, tayangan musik, dan hiburan- hiburan lainnya. Metro TV merupakan salah satu dari dua stasiun televisi swasta di Indonesia seperti TV One yang juga menyajikan tayangan atau program-programnya yang berfokus pada informasi dan edukasi. Salah satu acara di Metro TV yang menyajikan edukasi adalah Mario Teguh Golden Ways. Acara yang di isi oleh Sis Mariono Teguh atau yang biasa disapa Mario Teguh ini berisi tentang motivasimotivasi yang membangun dan memberikan semangat bagi para pemirsanya. Acara yang sudah tayang sejak tahun 2008 ini sudah memiliki banyak pemirsa
3
setia dan masih terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Bagi mereka, acara Mario Teguh Golden Ways merupakan acara yang sangat menginspirasi mereka untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Kesuksesan Mario Teguh Golden Ways tentu saja tidak lepas dari kata-kata inspiratif Mario Teguh dan juga pengemasan acara yang sangat baik dan berbeda dari acara-acara sejenis lainnya. Bahkan hingga saat ini, belum ada acara sejenis yang bisa bertahan selama program Mario Teguh Golden Ways yang tayang di Metro TV ini. Kemudian, apa yang sebenarnya membuat acara Mario Teguh Golden Ways bertahan selama ini? Bagaimana desain acaranya? Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti ”ANALISIS PROGRAM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Dikarenakan banyaknya efek yang ditimbulkan baik positif ataupun negatif dari suatu tayangan televise dan penulis tidak ingin membahas lebih luas tentang program-program televisi. Maka penulis membatasi permasalahan hanya pada program Mario Teguh Golden Ways, tepatnya hanya pada 4 episode yang tayang pada bulan Februari 2011, yaitu; episode Beginner’s Luck tayang 6 Februari 2011, episode Jodoh di Tangan Siapa? tayang 13 Februari 2011, episode Bimbang, Not My Style tayang 20 Februari 2011 dan episode Uang dari Langit tayang 27 Februari 2011.
4
2. Perumusan Masalah Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan pra produksi program Mario Teguh Golden Ways? b. Bagaimana pelaksanaan produksi program Mario Teguh Golden Ways? c. Bagaimana pelaksanaan pasca produksi program Mario Teguh Golden Ways?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pra produksi program Mario Teguh Golden Ways. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang proses produksi program Mario Teguh Golden Ways. 3. Untuk mengetahui lebih jauh tentang tahap pasca produksi program Mario Teguh Golden Ways.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan praktis adalah sebagai berikut:
5
1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan menambah wawasan berbagai kalangan seperti teoritis, praktis, dan aktivis penyiaran televisi dan pada umumnya bagi para pengelola stasiun televisi dijadikan sebagai sarana alternatif untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai agama secara efektif dan efesien, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan kajian pustaka di perpustakaan dakwah maupun perpustakaan utama UIN. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan penulis sampai saat ini, penulis hanya menemukan beberapa judul serupa dalam penelitian sebelumnya dengan judul sebagai berikut; 1. Analisis Program Perjalanan 3 Wanita di Trans TV yang ditulis oleh Vina Monika (204051002866) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. Perbedaan dengan judul yang saya ambil adalah objek penelitiannya yaitu program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Sedangkan yang diambil oleh Vina Monika adalah program Perjalanan 3 Wanita di Trans TV.
6
2. Analisis Program Halal di Trans TV yang ditulis oleh Irfa Nur Rochmi (104051001865) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Perbedaan dengan judul yang saya ambil adalah objek penelitiannya yaitu program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Sedangkan yang diambil oleh Irfa Nur Rochmi adalah Program Halal di Trans TV. 3. Analisis Produksi Jejak Islam di TV One Jakarta yang ditulis oleh Mochammad Zuhdi Kurniawan (202051001316) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. Perbedaan dengan judul yang saya ambil adalah objek dan jenis penelitian yang diambil penelitiannya yaitu program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Sedangkan yang diambil oleh Mochammad Zuhdi Kurniawan adalah Jejak Islam di TV One. Sedangkan jenis penelitian yang diambil adalah analisis produksi. 4. Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Buku “Leadership Golden Ways” Karya Mario Teguh yang ditulis oleh Raudlatuna Imah (106051001886) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. Perbedaan dengan judul yang saya ambil adalah objek dan jenis penelitian yang diambil yaitu program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV sedangkan objek penelitian yang diambil oleh Rudlatul Imah adalah sebuah buku dengan judul Leadership Golden Ways yang ditulis oleh Mario Teguh. Dan jenis penelitiannya adalah Respon Mahasiswa.
7
Sedangkan judul yang saya ambil adalah Analisis Program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Dikarenakan belum adanya yang menganalisa tentang program acara Mario Teguh Golden Ways, maka penulis tertarik untuk meneliti judul tersebut dikarenakan di Indonesia ini masih jarang terdapat program acara yang berbasis edukasi dan motivasi seperti acara Mario Teguh Golden Ways.
F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara umum dan mendetail dari hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan langsung di lapangan yang kemudian dianalisis. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuanpenemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan cara-cara kuantitatif (statistik). Penelitian kualitatif dapat menunjukan pada penelitian tentang masyarakat, sejarah, tingkah laku, juga tentang fungsionalisasi organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan kekerabatan. Beberapa data dapat diukur melalui data sensus, tetapi analisisnya adalah analisis kualitatif.2 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang dianggap akurat kemudian menuangkannya dalam penulisan skripsi dengan cara menjabarkan, menerangkan,
2
Anselm Strauss dan Julliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Prosedur, Teknik, dan Teori Grounded), (Surabaya: PT Bina Ilmu Offset, 2007), h. 11
8
dan memberikan gambaran. Kemudian menarik kesimpulan terkait permasalahan yang ada.
2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah responden penelitian dan sumber data. Ia menerangkan bahwa responden penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data penelitian. Sementara sumber data adalah benda atau hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. Maksudnya subjek penelitian adalah benda atau hal atau orang tempat data untuk variable penelitian melekat dan yang dipermasalahkan3. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Metro TV. Objek penelitian adalah barang yang hendak diteliti oleh peneliti4. sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV.
3. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan pada tanggal 17 Februari – 30 Maret 2011. Tempat penelitian dilakukan di stasiun televisi Metro TV, jalan Pilar Mas Raya kav A-D. Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, di bagian produksi program acara Mario Teguh Golden Ways.
4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi 3
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian (Suatu Tunjauan Teoretis dan Praksis), Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 28. 4 Ibid, h. 29.
9
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik yang digunakan adalah observasi, sifatnya secara langsung dengan melihat dan mengikuti proses pra produksi, pelaksanaan produksi dan pasca produsi. b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin mendapatkan informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu5. Data-data yang diperoleh adalah dengan mewawancarai penanggung jawab dan produser atau pihak-pihak yang terlibat didalam program Mario Teguh Golden Ways. Peneliti melakukan wawancara secara tatap muka (face to face). Pedoman wawancara yang digunakan adalah bentuk wawancara terstruktur, dalam hal ini peneliti menyiapkan pertanyaan tertulis. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Pengumpulan data ini diperoleh dari dokumendokumen yang berupa catatan formal, dan dengan mengumpulkan serta menelaah beberapa literatur baik berupa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen yang ada pada redaksi.
5. Teknik Analisa Data
5
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigm Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya), (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h. 180
10
Dari data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis, dan dari hasil analisis didapatkan hal-hal yang dirasa kurang pas, kemudian peneliti kritisi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dimana pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya, lalu kemudian disimpulkan.
G. Sistematika Penulisan Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, untuk itu penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap-tiap bab berisi sebagai berikut; BAB I: PENDAHULUAN Memuat tentang: latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan puastaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN TEORITIK PROGRAM TELEVISI Merupakan uraian teori-teori yang menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini, berisi tentang ruang lingkup program yang menjelaskan tentang pengertian program, jenis-jenis program, pengaturan penayangan program, dan pengukuran kesuksesan program. Lalu dijelaskan juga tentang ruang lingkup televisi yang berisi tentanng pengertian televisi, televisi sebagai alat komunikasi massa, pengaruh televisi, dan kelebihan dan kekurangan media televisi. Yang terakhir berisi tentang ruang lingkup program
11
televise yang menjelaskan tentang desain program televisi, pelaksanaan program televisi dan evaluasi program televisi. BAB III: GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini memuat tentang subjek dan objek penelitian. Dimana subjeknya adalah stasiun Metro TV terdiri dari: sejarah berdirinya stasiun Metro TV; visi-misinya; struktur organisasinya; serta program-programnya. Sedangkan objek penelitiannya adalah Program Mario Teguh Golden Ways (MTGW) di Metro TV, yang terdiri dari: desain program MTGW; komponen penunjang produksi program MTGW; serta share and rating program MTGW. BAB IV: ANALISIS PRODUKSI PROGRAM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS Pada bab ini memuat tentang bagaimana proses produksi program Mario Teguh Golden Ways serta tahapan-tahapannya seperti pra produksi, produksi dan pasca produksi BAB V: PENUTUP Pada bab ini dimuat kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap rumusan permasalahan yang diajukan pada bab satu. Selain itu untuk mengembangkan studi selanjutnya, penulis berusaha memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Selain itu, diakhir skripsi juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiranlampiran.
BAB II TINJAUAN TEORI PROGRAM TELEVISI
Pada bab ini, akan dijelaskan semua teori-teori yang mendasari dan mendukung dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut di antaranya: ruang lingkup program, terdiri dari pengertian, jenis-jenis program, pengaturan penayangan dan pengukuran kesuksesan suatu program; selanjutnya ruang lingkup televisi, yang terdiri dari pengertian televisi, televisi sebagai alat komunikasi massa, pengaruh televisi, kelebihan dan kekurangan media televisi; terakhir keseluruhan tentang program televisi. Lebih rincinya dapat dilihat dibawah ini.
A. Ruang Lingkup Program 1. Pengertian Program Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keluaran Departeman Pendidikan dan Kebudayaan (1988), “program adalah acara. Maksudnya, program seperti pertunjukkan siaran, pagelaran dan sebagainya”.1 Acara televisi atau program televisi adalah acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Program menurut AS Homby adalah “acara atau rancangan yang akan disiarkan di Televisi”.2 Secara garis besar, program TV dibagi menjadi program berita dan program non-berita.
1
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakrata: Balai Pustaka, 1983) cet. 1, h.
2
As Homby, AP Cowie, Oxford Andvanced Learner, (Oxford: University Press)
702
12
13
2. Jenis-Jenis Program Program televisi dapat dibedakan berdasarkan format teknis atau berdasarkan isi. Format teknis adalah format-format umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk show, dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. Sedangkan yang Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar dikategorikan ke dalam "hard news" atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan "soft news" yang mengangkat berita dengan kategori ringan. 3. Pengaturan Penayangan Program Pengaturan penayangan program televisi di sebuah stasiun televisi biasanya diatur oleh bagian pemrograman siaran atau bagian perencanaan siaran. Umumnya, pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi berdasarkan perkiraan kecendrungan minat para pemirsa program tersebut. Contohnya, pengaturan jadwal tayang siaran berita di pagi hari disesuaikan dengan kecenderungan minat para pemirsa siaran berita. 4. Pengukuran Kesuksesan Program Kesuksesan sebuah program TV saat ini diukur oleh tingkat konsumsi program tersebut oleh pemirsa atau yang dikenal dengan rating. Pengukuran rating dilakukan oleh lembaga riset yang menempatkan suatu alat bernama "people meter" pada beberapa responden.
14
B. Ruang Lingkup Televisi 1. Pengertian Televisi Televisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah “sistem penyiaran gambar yang disertai bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa, menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar”.3 Televisi adalah sebuah media komunikasi massa yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. Televisi juga memiliki arti sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai komunikasi massa yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz. Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara stereo atau bunyi keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan dipancarkan dalam
3
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai pustaka, 2002), h.1162
15
bentuk gelombang analog, tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi digital.”4
2. Televisi sebagai Alat Komunikasi Massa Televisi adalah salah satu bagian dari media massa, dan komunikasi yang dilakukan melalui media massa bisa disebut komunikasi massa. “Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan peralatan atau media massa dalam melakukan aktivitas komunikasi dan memiliki khalayak yang banyak serta bersifat heterogen, baik pada media cetak seperti surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, maupun elektronik (melalui siaran radio atau televisi) yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop”.5 Dalam buku Ilmu Komunikasi Sebagai Suatu Pengantar, Deddy Mulyana menyatakan bahwa televisi sebagai alat komunikasi massa, dimana komunikasi massa memiliki pengertian komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (televisi, radio) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Dengan pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan media massa ini. 4
Pengertian Televisi, diakses tanggal 19 Januari 2011 dari id.wikipedia.org/wiki/Televisi. Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.79 5
16
3. Pengaruh Televisi Pada zaman seperti sekarang ini, hampir di setiap rumah memiliki televisi sebagai hiburan utama. Bahkan tidak jarang dalam satu rumah memiliki lebih dari satu televisi, yang biasanya diletakkan disetiap ruang kamar dalam rumah tersebut. Dengan demikian, televisi pun sangat berpengaruh bagi para konsumennya. Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak terlepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan pada umumnya, bahkan televisi menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia secara luas. Tetapi sejauh mana pengaruh positif dan sejauh mana pula pengaruh negatifnya, belum diketahui lebih jauh. Walaupun tidak sebanyak negara-negara yang sudah maju, di Indonesia penelitian telah banyak dilakukan, baik oleh Departemen Penerangan sebagi lembaga yang paling berkompeten, maupun oleh perguruan-perguruan tinggi. Menurut Prof. Dr. R. Mar’at dari Unpad, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan para penontonnya; ini adalah hal yang wajar. Jadi, bila ada hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona, atau latah bukanlah sesuatu yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari televisi seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga mereka hanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang ditayangkan televisi.6
6
Ibid, h. 122
17
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Televisi “Kelebihan televisi dari media massa lainnya adalah kemampuan dalam menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan dengan sangat memuaskan. pemirsa televisi tidak perlu susahpayah pergi ke gedung bioskop atau gedung sandiwara karena pesawat televise telah menyajikan kerumahnya. Ia tidak perlu pergi ke Amerika untuk menonton Mohammad Ali bertanding atau pergi ke Senayan untuk menonton sepak bola, sebab peristiwa-peristiwa seperti itu bisa dinikmati dirumah sambil berleha-leha”.7 Televisi dianggap sebagi media hiburan yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dimana program-program hiburan yang disajikan memang penting untuk melepaskan saraf-saraf setelah berjam-jam bekerja dan menyaksikan berita-berita atau informasi yang berat, hal tersebut terjadi baik didalam negeri maupun luar negeri.8 Industri penyiaran televisi merupakan sebuah identitas sosial, dimana televisi harus mendapatkan dukungan dari masyarakatnya. Usaha tersebut didapatkan melalui program-program yang ditayangkan sehingga usaha meraih pemirsa melalui program acara menjadi satu hal penting yang mendapat porsi utama. Jika tampilan penyiaran televisi tersebut sudah tidak ditonton lagi dapat dikatakan keberadaannya sudah tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Selain itu, televisi juga merupakan sebuah identitas budaya, karena ikut berperan dalam mewujudkan majunya sebuah budaya sekaligus bisa 7
Ibid, h. 60 Effendy, Ilmu Komunikasi ‘Teori dan Praktek’ (Bandung: PT. remaja Rosdakarya, 2006). h. 31 8
18
mempengaruhi kemunduran. Terkadang tayangan televisi sering digugat karena tidak seluruhnya sesuai dengan budaya sebuah masyarakat. Dalam konteks ini pula transformasi
budaya melalui tayangan-tayangan televisi selalu
mendapatkan perhatian yang sangat besar.9
C. Program Televisi Menurut P.C.S Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video (1993), mendefinisikan “Program Televisi ialah bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur video yang ditunjang dengan unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku”.10 Masih menurut P.C.S Sutisno, mengenai program siaran, bahwa stasiun tv dalam membuat suatu program acara terdiri dari para artis pendukung acara dan para kerabat kerja. Ide merupakan inti pesan yang akan disampaikan kepada khalayak, dituangkan menjadi satu naskah yang disesuaikan dengan format program acara yang akan dibuat, kemudian diproduksi menjadi suatu paket program siaran. Naskah adalah unsur penunjang dari keberhasilan suatu program sebagaimana penjelasan sebelumnya, maka dalam penulisan naskah televisi didesain dengan urutan langkah sebagai berikut:11
9
Askurifa’i Baksin, Jurnalistik TV ‘Teori dan Praktek’ (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2006), h. 39 10 P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video, (Jakarta: PT. Grasindo, 1993), cet. Ke-1, h. 9 11 Ibid. h.1-2
19
1. Ide/ Gagasan Ide atau gagasan bisa disebut sebagai asal mula lahirnya sebuah program.
2. Sasaran Program Setelah muncul ide, dalam hati tentu akan terbentuk gagasan yang semakin jelas tentang konsumen. Untuk lebih mengefektifkan penyampaian pesan, perlu menganalisis sasaran program termasuk latar belakang.
3. Tujuan Program Berikutnya adalah menentukan tujuan program. Kemudian merumuskan tujuan umum. Berdasarkan tujuan umum kemudian merumuskan tujuan khusus. Langkah merumuskan tujuan umum dan khusus dapat digunakan sebagai bimbingan dan arahan dalam mengarang. Jadi, selain sebagai acuan kerja kreatif yang bermakna, rumusan tujuan yang jelas dapat langsung menunjukan sasaran program kreasi dalam masyarakat luas. Dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah mencapai sasaran. Yaitu pesan yang di sampaikan komunikator dapat diterima oleh komunikan.
4. Garis-Garis Besar Isi Program Setelah jelas sasaran program dan ide pesan yang akan di komunikasikan, maka ditetapkan garis-garis besar materi yang akan menjadi isi program, sebelumnya harus mengumpulkan bahan, baik dengan membaca buku atau melakukan wawancara.
20
5. Treatment Treatment dapat dijabarkan sebagai perlakuan tentang hal-hal yang harus dikembangkan dari synopsis. Dari sebuah treatment orang bisa membayangkan apa saja yang akan terlihat di layar. Dengan kata lain, treatment adalah sebuah uraian kejadian yang akan tampak dilayar televisi uraian tersebut bersifat naratif
tanpa
menggunakan
istilah
teknis,
seperti
ketika
seseorang
menceritakan kembali pertunjukan yang baru saja dinikmati.
6. Pelaksanaan Program Televisi Tahapan pelaksanaan produksi suatu program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan juga biaya yang tidak sedikit. Selain membutuhkan organisasi yang terstruktur juga diperlukan tahap pelaksanaan produksi yang lazim disebut SOP (Standar Operation Procedure). a. Pra Produksi Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik sebagian pekerjaan dan produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian antara lain: 1) Penemuan ide: Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan idea tau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah, atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2) Perencanaan: tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan
21
crew. Selain estimasi biaya, penyedia biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dan secara hatihati dan teliti. 3) Persiapan: tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat. Latiahan para artis dan pembuat setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan.
Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal-hal yang sifatnya pemikiran diatas kertas. Dalam produksi program televisi, hal ini dapat berakibat kegagalan.12
b. Produksi Setelah seluruh proses pasca produksi selesai dilaksanakan, maka proses produksi baru bisa dimulai. Sutradara bekerjasama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting scrip) menjadi susunan gambar yang bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambila dalam adegan (scene). Biasanya sutradara menyiapkan suatu daftar shoot (shoot list) dari setiap adegan. Semua shoot yang dibuat 12
Fred wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997), cet. Ke-1, h. 20
22
dicatat oleh bagian pencatat dengan mencatat kode waktu (time code) dengan nomor pada pita. Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam pada gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing. Biasanya gambar hasil setting dikontrol setiap malam di akhir shooting hari itu untuk mengetahui apakah pengambilan gambar pada hari itu baik atau tidak. Apabila tidak maka adegan perlu diulang pengambilan gambarnya. Semua adegan didalam naskah selesai diambil, maka hasil gambar asli (original material/ row footage) dibuat catatannya (loading) untuk kemudian masuk dalam proses post production yaitu editing. c. Pasca produksi Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing off liner, editing on liner, dan mixing. 1) Editing Off Line Setelah shooting selesai, scrip boy/ girl membuat loading, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Di dalam loading time code (nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shooting dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing off time (dengan copy video VHS supaya murah) sesuai dengan gagasan yang ada dalam gagasan dan treatment. Materi shooting langsung dipilih dan disambung-sambungkan dalam pita VHS (video head sistem).
23
Sesudah editing kasar ini selesai, hasilnya akan dilihat dengan seksama dalam screening. Sesudah hasil editan off line dirasa pas dan memuaskan, barulah editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. Kemudian hasil shooting asli dan naskah editing di serahkan kepada editor untuk dibuat editing on line. Kaset VHS hasil editing off line dipergunakan sebagai pedoman oleh editor. 2) Editing On Line Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing. 3) Mixing Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yg juga sudah direkam dimasukkan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi, dan musik harus dimuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengan jelas.
24
Sesudah proses mixing ini bisa dibilang sebagai bagian yang paling penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Dalam preview tak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap, maka program ini siap juga untuk ditayangkan. Penayangan program di stasiun televisi dibatasi oleh frame waktu. Oleh karena itu, dalam screening hal ini jug perlu diperhatikan. Apabila program ternyata melebihi frame waktu yang disediakan, harus dipotong ditempat yang tidak mengganggu kontinuitas program.13
7. Evaluasi Program Televisi Evaluasi disini memiliki dua maksud. Maksud yang pertama adalah evaluasi program yang bertujuan untuk menilai seberapa jauh programprogram ini bisa dianggap baik menurut sasaran. Maksud yang kedua adalah evaluasi instruksional. Disini tidak dibicarakan mengenai kemampuan dan kelemahan program, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan audience dalam memenuhi isi program instruksional yang diselenggarakan.14 Mengenai penelitian terhadap respon dari khalayak, maka pokok-pokok yang dinilai (evaluasikan) adalah:
13
Ibid, h. 22-24 Pawit M Yusup, Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional, (bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 1990), cet, ke-1, h. 121 14
25
a. Bagaimana sifat respon khalayak: menyenangkan atau berfikir kritik. b. Apakah respon khalayak menguntungkan atau tidak, disamping secara resmi atau tidak. c. Apakah respon menunjukan bahwa public atau khalayak menaruh perhatian atas masalah yang dikemukakan dalam pesan. d. Apakah respon memberikan kesimpulan bahwa pesan dipahami oleh komunikan. Adapun evaluasi mengenai berhasil tidaknya suatu pesan yang telah dilancarkan oleh suatu organisasi instansi adalah dengan mengadakan reader interest study dan realybility test. Kemungkinan lain untuk mengukur efektifitas suatu pesan adalah dengan radio dan tv audience research serta program analysis test.15 Mengenai ukuran efektifitas terhadap khalayak atau public perlu diketahui seberapa luas/ jumlah pengikut/ pendukung ide sebelum dan sesudah pesan yang disebarkan apakah yang disukai dan apakah yang tidak disukai dari pesan (terakhir) yang akan diukur efektifitasnya dan bagaimana proporsi perbandingan antara apa yang disukai dan yang tidak disukai dari pesan.16
15
Phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, (bandung: PT. Rindang mukti, 1997), cet. Ke-2, h. 157 16 Ibid, h. 156
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Pada bab ini, akan dijelaskan tentang gambaran umum mengenai wilayah penelitian, yaitu subjek dan objek dari penelitian ini. Dimana subjeknya adalah stasiun Metro TV, didalamnya akan dijelaskan sejarah berdirinya stasiun Metro TV disertai tentang profil perusahaannya. Dan dijelaskan pula tentang visi – misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta program-program yang ditayangkan. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah Program Mario Teguh Golden Ways, singkatnya sering disebut dengan MTGW.
A. Subjek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Stasiun Metro TV PT
Media
Televisi
Indonesia
(Metro
TV)
adalah
anak
perusahaan dari Media Group, suatu kelompok usaha media massa yang dimiliki Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik Harian Media Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "Metro TV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, Metro TV mulai mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya, Metro TV mengudara hanya 12 jam sehari, namun sejak tanggal 1 April 2001, Metro TV mulai mengudara selama 24 jam. Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini Metro TV
26
27
mempekerjakan lebih dari 900 orang karyawan, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi. Televisi yang menayangkan 70% berita dan 30% non berita ini, telah menjalin kerjasama dengan beberap stasiun televisi asing seperti CCTV, Chanel 7 Australia dan Voice Of America (VOA). Metro TV mengudara secara teresterial yang dapat di tangkap oleh 280 kota besar di Indonesia. Selain itu, Metro TV juga mengudara melalui satelit palapa 2 sehingga dapat ditangkap oleh seluruh negara-negara Asean. Metro TV memiliki 19 buah mobil satelit yang dapat digunakan untuk siaran secara langsung dari tempat kejadian perkara1. Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat dan daerah, Metro TV memiliki 6 cabang biro yang terletak di kota-kota besar yaitu Yogyakarta, Medan, Makasar, Surabaya, Bandung dan Pekan Baru. Sejak berdirinya hingga saat ini, sudah banyak perubahan yang terjadi. Seperti perekrutan
tenaga-tenaga
ahli,
pembaharuan
tayangan-tayangan
yang
berkualitas hingga perubahan logo kepala elang yang lebih modern. Semua perubahan yang dilakukan semata-mata hanya untuk menjadikan Metro TV sebagai stasiun televisi yang berkualitas, yang dapat menampilkan tayangantayangan atau program-program yang berkualitas, bermanfaat dan pantas untuk ditayangkan, serta bisa menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu, dan tentunya disukai oleh pemirsa tercintanya.
1
Company Profile Metro TV
28
2. Visi dan Misi Stasiun Metro TV Metro TV memiliki Visi untuk “menjadi stasiun televisi yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.” Sedangkan Misi dari Metro TV adalah: a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa dan negara menuju suasana demokratis, untuk unggul dalam persaingan global, dengan penghargaan yang tinggi moral dan etika. b. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas. c. Untuk mencapai kemajuan yang signifikan dengan mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan karyawan, dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham2.
2
Company Profile Metro TV
29
3. Struktur Direksi Metro TV
President Director Wisnu Hadi
Exc. Secretary
News Director Elman Saragih
Sales & Mark Director Lestari Luhur
Corporate Communication
Technical Director John Baloson
Fin & Adm Director Ana Widjaja
Untuk Struktur Organisasi Metro TV selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
4. Program-Program Acara Metro TV Jika dilihat dari ide awal berdirinya Metro TV, maka program-program yang banyak disiarkan adalah program-program yang banyak mengandung informasi dan edukasi. Contohnya Setiap satu jam sekali Metro TV
30
menayangkan program Headline News. Yaitu program yang hanya berdurasi sekitar lima menit yang menayangkan dua sampai tiga berita dimana beritaberita tersebut adalah berita-berita terbaru, hal ini dijalankan dengan tujuan agar para pemirsa setianya merasa terpuaskan dan tidak ketinggalan informasiinformasi yang sedang beredar ataupun berkembang. Contoh lain program informasi yang ada di Metro TV adalah Metro Hari Ini, Metro Malam, Metro Pagi dan masih banyak lagi program-program berita yang menjadi andalan Metro TV. Dilihat dari kategori atau pembagian programnya, Metro TV memiliki 19 kategori3. Diantaranya adalah : Entertainment Variety Show, Entertainment Music, Entertainment Talk Show, Entertainment Reality Show, Filler News, Filler
Others,
Information
Documentary,
Infomercial,
Infromation
Infotainment, Information Skill/ Hobbies, Information Talk Show, Information TV Magazine, Informatinon Travel/ Lifestyle/ Leisure, News Feature, Metro Hard News, Special News, News Talk Show, Religious Dialog dan Sport Journal/ Hightlights. Kategori-kategori program di atas adalah pembagian jenis-jenis program yang sesuai dengan tujuan penayangannya. Contohnya seperti special news, dinamakan special news karena kategori program ini hanya ada pada saat-saat tertentu seperti pemilihan presiden atau datangnya pemimpin-pemimpin dunia ke Indonesia. Contoh lainnya adalah information talkshow, dimana dinamakan demikian karena program-program yang masuk dalam kategori tersebut adalah 3
Company Profile Metro TV
31
program-program yang bersifat memberikan informasi dengan konsep talkshow seperti Mario Teguh Golden Ways yang sedang kita bahas ini.
B. Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Program Mario Teguh Golden Ways Program Mario Teguh Golden Ways tayang sejak Desember 2008, dan sudah menayangkan lebih dari 150 episode hingga saat ini. Proses shooting MTGW dilakukan di Grand Studio Metro TV dengan penonton sekitar 300 – 400 orang. Namun, terkadang proses shooting dilakukan diluar studio (on location) dimana Mario Teguh mengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengan tema yang telah ditetapkan seperti pasar, pinggir jalan, daerah pedesaan, hingga kota mekkah pernah menjadi lokasi shooting MTGW Biasanya, proses shooting ini tidak dihadiri oleh penonton4. Selama program ini berjalan, jabatan produser sudah mengalami tiga kali pergantian hingga sekarang. Saat ini, jabatan produser Mario Teguh Golden Ways dipegang oleh Wily Dharmawan.
2. Format Acara/ Program Program MTGW memiliki format seminar - talkshow interaktif. Maksud seminar disini, adalah suatu acara yang dilaksanakan dengan adanya banyak audiens dan diisi oleh pembicara yang kompeten serta dimediai oleh seorang host sebagai moderator dalam seminar-seminar pada umumnya.
4
Arsip-Arsip Program Mario Teguh Golden Ways
32
Tak hanya itu program ini juga berformat talkshow interaktif, yaitu suatu program yang menunjukkan adanya tanya jawab antara audiens dengan pembicara. Hal tersebut dilakukan karena program yang bersifat inspiratif ini, merupakan salah satu sarana bagi pemirsa televisi khusunya pemirsa metro TV pada program MTGW untuk mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang sedang dialaminya.
3. Waktu Penayangan Program Program MTGW tayang setiap hari Minggu, pukul 19:00 WIB, dengan durasi 1 jam setiap tayang. Penayangan program ini ada 2 macam tayangan, ada yang tayang secara langsung (live), ada juga yang tayang secara rekaman (tapping).
4. Konsep Program Program ini memiliki konsep inspiratif dan motivatif. Salah satu ke-khasan dari program ini adalah, bahwa “tema-tema pada setiap episodenya terinspirasi dari curahan hati para penggemar setianya yang selalu menuliskan kegundahannya melalui grup di facebook”5 dan terkadang disesuaikan dengan judul lagu yang dibawakan dalam opening – closing program episode tersebut. Tidak hanya itu, Mario Teguh juga banyak mendapatkan inspirasi dari Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam penyusunan materi maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para penggemarnya. Namun, Mario Teguh
5
Wawancara pribadi dengan Mario Teguh, Jakarta, 20 Maret 2011
33
mengemas materi sedemikian rupa agar apa yang disampaikan tidak terfokus hanya untuk umat muslim saja, tetapi juga bisa diterima oleh umat agama lain. Program acara Mario Teguh Golden Ways dipandu oleh seorang Pembawa acara (host) yang kredibel, cerdas, punya kompetensi, serta dikenal oleh masyarakat secara luas dan dapat membawakan acara dalam nuansa yang menghibur. Untuk menunjang dan memperkaya konten program, ada beberapa episode yang ditunjang dengan VT yang bebas mengantarkan topik, bisa dalam bentuk profil, kasus, cerita, dan lain sebagainya. Materi dari Mario Teguh akan dilengkapi dengan materi pendukung multimedia di screen serta interaktif tanya jawab dengan penonton di studio ataupun penonton di rumah.6
5. Share and Rating Program Dalam setiap program yang tayang di Metro TV memiliki target share dan rating dalam setiap kali tayang. Target share program Mario Teguh Golden Ways adalah tujuh (7), sedangkan target ratingnya adalah satu koma dua lima (1,25)7. Meningkat atau menurunnya target share dan rating biasanya dipengaruhi oleh tema dan materi yang dibawakan. Biasanya, target share dan rating akan meningkat ketika dibawakan dengan suasana yang menghibur yang dibuat oleh Mario Teguh sendiri.
6
Arsip-Arsip Program Mario Teguh Golden Ways Wawancara pribadi dengan Wily dharmawan, produser Mario Teguh Golden Ways, Jakarta, 17 Februari 2011. 7
34
6. Struktur Organisasi Program Mario Teguh Golden Ways (MTGW) Setiap kegiatan selalu ada tim pekerja untuk menyelesaikannya. Tidak terkecuali pada stasiun Metro TV yang memiliki karyawan-karyawan yang handal dalam menjalankan seluruh kegiatannya. Program Mario Teguh Golden Ways memiliki struktur organisasi tersendiri yang bekerja pada bidang produksi yang biasa disebut crew atau tim produksi. Dalam menyukseskan proses produksi, tim produksi juga dibantu oleh tim dari Mario Teguh Super Club yaitu Mario Teguh Super Crew. Namun, secara teknis Tim produksi bekerja melaksanakan seluruh kegiatan produksi pada Program Mario Teguh Golden Ways di Metro TV, selain acara yang dibawakan oleh bapak Mario Teguh, disertai pembawa acara terpilih dan bintang tamu serta musik pendukung. Mulai dari pelaksanaan kegiatan pra produksi, produksi, sampai pada pasca produksi, semuanya itu tidak terlepas dari kerja dan dukungan para crew atau tim produksi yang bekerja di balik layar. Crew dan tim produksi tersebut dibedakan atas 21 jabatan, berikut tampilannya:
35
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jabatan Penanggung Jawab Produksi Produser Eksekutif Produser Asisten Produksi Koordinator Talent Pengarah Acara Pengarah Lapangan Penyunting Gambar Pemadu Gambar
10
Penata Gambar
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Penanggung Jawab Teknik Pengarah Teknik Penata Suara Penata Cahaya Grafis Pendukung Teknik Promo Penata Busana Tata Rias Desain Set Perlengkapan
Nama Agus Mulyadi Brillianto K. Jaya Wily darmawan Gaga, Iyan Ussy Djati Johan, Firman, Ryo Derli Ismet Lucky, Arif, Poernomo, Bowo, Slamet, Ramon Surya Handana Yorry, Andri Maulana, Sriyanto Ipok, Bambang, Alam, Dayat Iye, Teguh Mustofa, dani, Jamal Doni Miranti Adi Taty Deni Sonoh, Slamet, Rohan, Gohu
BAB IV ANALISIS PROGRAM MARIO TEGUH GOLDEN WAYS
Pada bab ini akan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Di dalamnya akan dideskripsikan bagaimana pelaksanaan baik pada pra produksi, produksi, maupun pasca produksi Program Mario Teguh Golden Ways, dengan memaparkan empat episode yang tayang pada bulan februari 2011. Lebih lengkapnya akan dijelaskan berikut. A. Pra Produksi Program Mario Teguh Golden Ways 1. Episode Beginner’s Luck Pada episode “Beginner’s Luck”, tahap pra produksi diawali dengan penentuan tema oleh Mario Teguh yang terinspirasi dengan membaca komentar-komentar dari para penggemarnya melalui group di Facebook1. kemudian produser program MTGW (Mario Teguh Golden Ways) mulai mengurus segala perizinan dan penyewaan alat-alat untuk keperluan shooting. Pada episode ini, proses shooting dijadwalkan akan ditayangkan secara Live (siaran langsung). Sehingga, pada tahap pra produksi harus dilakukan dengan baik untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat acara berlangsung. Dalam episode ini juga ditentuk siapa yang akan menjadi pembawa acaranya. Pada episode Beginner’s Luck, acara ditentukan dengan 1
Wawancara Pribadi dengan Mario Teguh, Jakarta, 20 Maret 2011.
36
37
format Talk Show Live dimana penonton di rumah maupun di studio bisa berinteraksi secara langsung dengan Mario Teguh. Penonton di studio sudah dipersilahkan masuk sekitar setengah jam sebelum acara dimulai. Alat-alat yang akan digunakan diperiksa kembali. 2. Episode Jodoh Ditangan Siapa? Pada episode “Jodoh Ditangan Siapa?” proses pra produksi diawali dengan penentuan tema oleh Mario Teguh sendiri, yang terinspirasi dari curahan-curahan hati para penggemarnya di grup facebook Mario Teguh2. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan mencari lagu pengiring yang tepat dan sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Selanjutnya, produser MTGW menentukan kapan proses shooting akan dilakukan dan mengurus perizinan peminjaman tempat serta alat-alat yang dibutuhkan. Pada episode ini, dijadwalkan untuk disiarkan secara Tapping (rekaman) dimana Mario Teguh hanya akan berinteraksi dengan penonton di studio. Pada tahap ini juga ditentukan siapa yang akan menjadi pembawa acara. Empat puluh lima menit sebelum acara dimulai, penonton sudah siap didalam studio. 3. Episode Bimbang, Not My Style Pada episode “Bimbang, Not My Style”, acara dijadwalkan akan disiarkan secara Live (Siaran langsung) dimana Mario Teguh akan berinteraksi langsung dengan penonton di rumah maupun di studio. Tema pada episode ini juga ditentukan oleh Mario Teguh yang terinspirasi dari kegundahan-kegundahan para penggemarnya yang dituangkan melalui komentar-komentar maupun 2
Wawancara Pribadi dengan Mario Teguh, Jakarta, 20 Maret 2011.
38
status-status yang ditulis pada grup Facebook Mario Teguh. Dalam proses pra produksi, produser MTGW menyiapkan perizinan untuk menggunakan tempat serta alat-alat yang dibutuhkan dalam proses shooting. Pada tahap ini pula ditentukan lagu apa yang sesuai dengan tema yang sudah ada. penentuan siapa yang akan menjadi pembawa acara, group band dan penyanyi yang akan menyanyikan lagu pengiring pun ditentukan pada tahap pra produksi. Penonton yang hadir di studio sudah memasuki studio empat puluh lima menit sebelum proses shooting dimulai. 4. Episode Uang Dari Langit Pada episode “Uang Dari Langit”, proses shooting direncanakan akan dilakukan diluar studio (on location) tepatnya didalam pasar modern Bumi Serpong Damai (BSD). Inspirasi pengambilan temanya juga masih sama dengan episode-episode sebelumnya, yaitu dengan membaca kegundahankegundahan penggemar Mario Teguh Golden Ways yang dituangkan kedalam status ataupun komentar-komentar dalam grup Facebook Mario Teguh3. Pada episode ini, perizinan untuk menggunakan alat-alat yang akan digunakan harus dilakukan dan karena proses shooting dilakukan diluar studio (on location), maka produser MTGW mengurus perizinan tempat dimana proses shooting akan dilaksanakan. Dikarenakan shooting dilakukan diluar studio, maka tim produksi tidak menghadirkan pembawa acara, penyanyi, maupun group band pengiring. Pada episode ini, Mario Teguh direncanakan untuk langsung berinteraksi dengan para pedagang yang ada dilokasi.
3
Wawancara Pribadi dengan Mario Teguh, Jakarta, 20 Maret 2011.
39
Secara keseluruhan, tahap pra produksi pada setiap episodenya relatif sama. Namun, perbedaan terlihat jelas antara episode yang ditayangkan secara live (siaran langsung) dengan episode yang ditayangkan secara rekaman (tapping). Contohnya dalam hal mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Ataupun dipersiapkannya line telepon untuk setiap episode Live (siaran langsung).
B. Produksi Program Mario Teguh Golden Ways 1. Episode Beginner’s Luck Pada segment pertama, acara dibuka dengan permainan musik dari group band yang telah ditentukan dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh pembawa acara yang mempersilahkan Mario Teguh untuk naik ke atas panggung. Setelah Mario Teguh mengucapkan salam dan menyapa para penonton, tema dibahas secara garis besar yang dibantu oleh pembawa acar dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Selanjutnya pembawa acara mempersilahkan penonton yang ingin mengajukan pertanyaan dan langsung dijawab oleh Mario Teguh. Kemudian pembawa acara menutup segment pertama yang kemudian ditampilkan quotes4 dari Mario Teguh yang diiringi dengan musik. Durasi jeda iklan setelah segment satu adalah lima menit. Segment kedua, acara dibuka dengan pembukaan singkat dari pembawa acara yang kemudian mengajukan satu pertanyaan kepada Mario Teguh. 4
Quotes adalah kata-kata inspiratif dari Mario Teguh.
40
Selanjutnya pembawa acara mempersilahkan satu penanya dari studio dan satu penanya dari penonton di rumah yang dalam setiap pertanyaan akan langsung dijawab oleh Mario Teguh. Selanjutnya pembawa acara membacakan pertanyaan polling yang kemudian dijawab oleh penonton di studio. Setelah itu, pembawa acara menutup segment dua yang dilanjutkan dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh dan diiringi dengan musik. Durasi jeda iklan setelah segment kedua adalah empat menit. Segment ketiga kembali dibuka oleh pembawa acara yang langsung membacakan hasil polling yang telah dilakukan pada segment kedua. Selanjutnya Mario Teguh membahas hasil polling dan langsung berinteraksi dengan penonton di studio yang sudah menjawab. Kemudian pembawa acara mempersilahkan penonton di rumah untuk berinteraksi langsung dengan Mario Teguh melalui line telepon dan dibatasi hanya dua penelpon saja. Setelah Mario Teguh selesai menjawab pertanyaan dari para penonton di rumah, pembawa acara menutup segment tiga dan dilanjutkan dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh dengan diiringi musik. Durasi jeda iklan setelah segment tiga adalah empat menit. Pada segment terakhir atau segment keempat diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara yang langsung mengajukan sebuah pertanyaan kepada Mario Teguh. Setelah Mario Teguh selesai menjawab pertanyaan dari pembawa acara, selanjutnya pembawa acara membuka line telepon untuk satu penanya yang langsung dijawab oleh Mario Teguh. Kemudian Mario Teguh memberikan kesimpulan tentang tema yang dibahas pada episode ini. Terakhir,
41
acara ditutup oleh pembawa acara yang langsung dilanjutkan dengan permainan musik oleh group band. 2. Episode Jodoh Ditangan Siapa? Pada segment pertama, acara dibuka dengan iringan musik yang berjudul “because of you” selama satu menit tiga puluh detik. Kemudian pembawa acara membuka acara dan langsung mempersilahkan Mario Teguh untuk naik ke atas panggung. Selanjutnya, Mario Teguh mulai membahas tema pada episode itu yang langsung disambut dengan dua pertanyaan dari pembawa acara dan satu pertanyaan dari penonton di studio. Setelah Mario Teguh selesai menjawab dan menjelaskan semua pertanyaan yang diajukan, pembawa acara menutup segment satu. Setelah itu ditampilkan quotes dari Mario Teguh dengan iringan musik. Karena pada episode ini ditayangkan secara Tapping (rekaman), maka durasi pada setiap segment dan iklan menyesuaikan. Pada segment kedua, acara dibuka oleh pembawa acara dengan langsung mengajukan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan pembahasan pada segment satu. Setelah Mario Teguh selesai menjawab pertanyaan dari pembawa acara, pembawa acara mempersilahkan dua orang penonton di studio untuk bertanya langsung dengan Mario Teguh. Mario Teguh pun langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penonton di studio. Sebelum menutup segment dua, pembawa acara membacakan pertanyaan polling dan meminta penonton
di studio untuk langsung menjawabnya. Selanjutnya,
42
pembawa acara menutup segment dua diikuti dengan ditampilkannya quotes yang diiringi musik. Segment ketiga kembali dibuka oleh pembawa acara yang langsung membacakan hasil polling yang dilakukan pada segment sebelumnya. Kemudian Mario Teguh membahas hasil polling yang telah dilakukan. Setelah itu, pembawa acara mempersilahkan dua orang penonton di studio untuk bertanya dan berinteraksi langsung dengan Mario Teguh. Mario Teguh pun langsung menjawab yang telah diajukan oleh penonton. Selanjutnya pembawa acara menutup segment tiga yang diikuti dengan ditayangkannya quotes dari Mario Teguh dengan iringan musik. Pada segment terakhir (segment keempat) dibuka oleh pembawa acara dengan berinteraksi langsung dengan Mario Teguh dan mengajukan sebuah pertanyaan. Setelah selesai berbincang-bincang dengan Mario Teguh, pembawa acara mempersilahkan penonton untuk bertanya langsung dengan Mario Teguh. Mario Teguh langsung menjawab pertanyaan dari penonton yang diikuti dengan pemberian kesimpulan dari tema pada episode ini. Kemudian acara ditutup secara penuh oleh pembawa acara dan diikuti dengan permainan musik secara penuh oleh group band. 3. Episode Bimbang, Not My Style Pada segment pertama, acara dibuka dengan permainan musik pengiring selama satu menit tiga puluh detik. Dan selanjutnya dibuka oleh pembawa acara yang mempersilahkan Mario Teguh naik ke atas panggung. Setelah naik
43
dan menyapa para penonton, Mario Teguh pun langsung membahas tema secara garis besarnya. Kemudian pembawa acara mengajukan dua pertanyaan yang berhubungan dengan tema. Setelah Mario Teguh menjawab pertanyaan dari pembawa acara, pembawa acara mempersilahkan penonton di studio untuk bertanya langsung dengan Mario Teguh. Kemudian pembawa acara menutup segment satu yang dilanjutkan dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh yang diiringi musik. Segment dua dibuka dengan musik akustikan lagu pengiring yang dilanjutkan dengan pembukaan oleh pembawa acara yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada Mario Teguh. Setelah Mario Teguh menjelaskan pertanyaan dari pembawa acara, Kemudian pembawa acara mempersilahkan Mario Teguh berinteraksi dengan penonton di studio dan di rumah yang mengajukan pertanyaan. Selanjutnya pembawa acara membacakan pertanyaan polling yang langsung dijawab oleh penonton di studio. Setelah penonton selesai menjawab pertanyaan polling, pembawa acara menutup segment dua yang langsung diikuti dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh dan diiringi dengan musik. Pada segment tiga, acara kembali diawali dengan iringan musik dan diikuti dengan pembawa acara yang membacakan hasil polling. Selanjutnya Mario Teguh menjelaskan tentang pertanyaan polling yang telah dibacakan pada segment sebelumnya. Kemudian pembawa acara mempersilahkan dua orang penonton di rumah untuk berinteraksi langsung dengan Mario Teguh. Setelah Mario Teguh selesai menjelaskan semua pertanyaan dari penonton di
44
rumah, pembawa acara menutup segment tiga dengan diikuti dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh yang diiringi musik. Segment terakhir atau segment empat acara kembali dibuka dengan iringan musik yang dilanjutkan dengan opening dari pembawa acara. Selanjutnya pembawa acara mempersilahkan dua orang penonton di studio untuk bertanya langsung kepada Mario Teguh. Setelah Mario Teguh menjelaskan semua pertanyaan yang diajukan, pembawa acara mempersilahkan Mario Teguh untuk memberikan kesimpulan dari tema yang dibahas pada episode ini. Kemudian pembawa acara pun menutup acara secara penuh dan dilanjutkan dengan permainan musik oleh group band dengan judul Lately. 4. Episode Uang Dari Langit Pada episode kali ini, proses shooting dilakukan diluar studio. Tepatnya didalam pasar Bumi Serpong Damai (BSD). Pada segment pertama, ditampilkan perjalanan dari Metro TV menuju pasar BSD secara singkat. Selanjutnya Mario Teguh membuka acara dengan menjelaskan tema secara garis besar di depan pintu masuk pasar. Kemudian ditampilkan kondisi dan suasana pasar secara singkat. Setelah itu, Mario Teguh berbincang-bincang dengan tukang sayur dan membahas tentang tema pada episode kali ini. Setelah itu ditampilkan kembali suasana dan kondisi pasar secara singkat yang dilanjutkan dengan ditampilkannya quotes dari Mario Teguh sebagai penutup segment satu.
45
Pada segment kedua, acara dibuka dengan ditampilkannya suasana pasar yang dilanjutkan dengan perbincangan antara Mario Teguh dengan salah satu tukang ayam yang ada di pasar tersebut. Pembicaraan pun masih membahas tentang tema yang dibahas pada episode ini. Setelah Mario Teguh selesai berbincang dengan tukang ayam, segment dua pun ditutup dengan ditampilkannya kembali kondisi pasar dan dilanjutkan dengan quotes dari Mario Teguh yang berhubungan dengan tema. Segment ketiga dibuka dengan ditayangkannya situasi pasar BSD. Kemudian Mario Teguh berbincang-bincang dengan tukang ikan dan tukang sapu yang ada di pasar BSD. Pembahasannya pun masih sekitar tema pada episode ini, yaitu Uang Dari Langit. Setelah Mario teguh selesai berbincangbincang dengan tukang ikan dan tukang sapu, segment satu pun ditutup dengan ditampilkannya kembali keadaan pasar BSD dan quotes dari Mario Teguh. Pada segment terakhir, acara masih dibuka dengan ditampilkannya kondisi pasar BSD. Kemudian dilanjutkan dengan perbincangan Mario Teguh dengan salah satu pemilik kios didalam pasar. Selanjutnya ditampilkan kembali keadaan pasar BSD. Kemudian Mario Teguh menutup episode kali ini dengan memberikan kesimpulan tentang tema hingga acara selesai. Dalam proses produksi, perbedaan banyak terlihat antara episode yang tayang secara Live (siaran langsung) dengan episode yang tayang secara Tapping (rekaman). Diantaramya proses shooting yang dilakukan didalam studio dengan proses shooting yang dilakukan diluar studio. Durasi dari setiap
46
segmentnya yang berbeda antara Tapping dengan Live pun terkadang memiki perbedaan beberapa detik bahkan menit. Dan juga perbedaan antara proses shooting yang dilakukan didalam studio dengan proses shooting yang dilakukan diluar studio seperti Mario Teguh yang berinteraksi langsung dengan orang-orang disekitar tempat shooting berlangsung dengan Mario Teguh yang berinteraksi langsung dengan penonton di rumah.
C. Pasca Produksi Program Mario Teguh Golden Ways 1. Episode Beginner’s Luck Pada episode Beginner’s Luck tahap pasca produksi hanya melakukan evaluasi kepada setiap tim produksi. Hal ini dikarenakan episode Beginner’s Luck ditayangkan secara Live (siaran langsung). Evaluasi dilakukan setelah seluruh penonton keluar dari studio dan biasanya evaluasi dilakukan didalam studio. Evaluasi yang dilakukan membahas kekurangan-kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi ketika melakukan tahap pra produksi dan tahap produksi. 2. Episode Jodoh Ditangan Siapa? Tahap pasca produksi pada episode jodoh ditangan siapa? Difokuskan pada pengeditan-pengeditan dari hasil produksi sebelum siap tayang. Gambargambar yang dinilai kurang baik atau gambar-gambar yang kurang penting akan dihapus dalam tahap ini. Durasi pada setiap segmentnya pun akan
47
disesuaikan dengan ketentuan durasi iklan yang akan tayang. Produser turut mengoreksi hasil pengeditan sebelum siap tayang. 3. Episode Bimbang, Not My Style Episode “Bimbang, Not My Style” adalah salah satu episode yang ditayangkan secara Live (siaran langsung). Maka, tahap pasca produksi yang dilakukan hanyalah evaluasi terhadap proses siaran yang telah dilakukan. Pada episode ini tidak dikakukan pengeditan terhadap hasil rekaman. Hasil rekaman langsung disimpan sebagai arsip. 4. Episode Uang Dari Langit Tahap pasca produksi episode ini dilakukan didalam ruangan editing dimana produser ikut hadir dalam proses pengeditan guna memantau pekerjaan editor. Editor mengedit hasil rekaman dengan seksama mulai dari adegan dan dialog pada setiap segment sampai suara permbicaraan yang terjadi dan musik pengiring. Pada tahap ini pula, ada beberapa adegan yang dipotong atau dibuang guna penyesuaian dengan durasi yang sudah ditetapkan. Pada tahap pasca produksi perbedaan sangat jelas terlihat. Hal ini dikarenakan pada episode yang tayang secara Tapping (rekaman) haruslah melalui proses editing dan pemilihan adegan secara seksama. Berbeda dengan episode yang tayang secara Live (siaran langsung) dimana tahap pasca produksi hanyalah pengevaluasian terhadap kinerja para tim produksi yang bekerja padan saat itu.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, akan diuraikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian yang dilihat pada bab sebelumnya. Dalam bab ini juga disertai saran-saran dari peneliti bagi pihak akademisi maupun praktisi Lebih jelaskan akan diuraikan berikut.
A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya dengan fakta dan hasil penelitian yang ada, maka dapat diambil kesimpulan bahwa program Mario Teguh Golden Ways; 1. Dalam pelaksanaan pra produksi, setiap tema yang diangkat ditentukan oleh Mario Teguh sendiri. Dimana tema-tema tersebut terinspirasi dari statusstatus para penggemarnya di facebook. Sedangkan secara teknis perencanaan-perencanaan shooting ditentukan oleh produser program Mario Teguh Golden Ways. Secara keseluruhan, tahap pra produksi pada setiap episodenya relatif sama. Namun, perbedaan terlihat jelas antara episode yang ditayangkan secara live (siaran langsung) dengan episode yang ditayangkan
secara
rekaman
(tapping).
Contohnya
dalam
hal
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Ataupun dipersiapkannya line telepon untuk setiap episode Live (siaran langsung).
48
49
2. Pada dasarnya, proses produksi secara teknis sepenuhnya dikuasai oleh tim produksi. Namun, dalam hal penyampaian tema merupakan hasil improvisasi dari Mario Teguh tanpa adanya tuntutan naskah. Sedangkan dalam tahap produksi, perbedaan banyak terlihat antara episode yang tayang secara Live (siaran langsung) dengan episode yang tayang secara Tapping (rekaman). Diantaramya proses shooting yang dilakukan didalam studio dengan proses shooting yang dilakukan diluar studio. Durasi dari setiap segmentnya yang berbeda antara Tapping dengan Live pun terkadang memiki perbedaan beberapa detik bahkan menit. Dan juga perbedaan antara proses shooting yang dilakukan didalam studio dengan proses shooting yang dilakukan diluar studio seperti Mario Teguh yang berinteraksi langsung dengan orang-orang disekitar tempat shooting berlangsung dengan Mario Teguh yang berinteraksi langsung dengan penonton di rumah. 3. Proses pasca produksi dilakukan apabila episode yang diambil gambarya bersifat tapping (rekaman). Tahap pasca produksi tidak akan dijalankan pada episode yang ditayangkan secara Live (siaran langsung). Pada tahap pasca produksi perbedaan sangat jelas terlihat. Hal ini dikarenakan pada episode yang tayang secara Tapping (rekaman) haruslah melalui proses editing dan pemilihan adegan secara seksama. Berbeda dengan episode yang tayang secara Live (siaran langsung) dimana tahap pasca produksi hanyalah pengevaluasian terhadap kinerja para tim produksi yang bekerja padan saat itu.
50
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu: 1. Kepada praktisi media. Tim produksi diharapkan untuk selalu meninjau apakah program dan materi yang ditayangkan dapat bermanfaat dan menarik perhatian khalayak atau tidak, serta memperhatikan lebih jauh lagi apa yang diinginkan dan diharapkan oleh khalayak umum agar kedepannya stasiunstasiun televisi dapat menayangkan program-program yang lebih berkualitas lagi. 2. Kepada akademisi. Khususnya kepada mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran, diharapkan untuk lebih mendalami ilmu komunikasi, agar dimasa yang akan datang (bila mendapatkan kesempatan bekerja pada bidang yang sesuai) tidak dipersulit dengan program-program yang akan diciptakan dan ditayangkan televisi yang bertujuan untuk memberikan hiburan yang mendidik dan tayangan yang baik bagi para pemirsanya. 3. Kepada masyarakat luas. Diharapkan untuk dapat lebih selektif lagi dalam memilih dan memilah program-program acara yang akan dikonsumsi baik bagi diri sendiri maupun keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Baksin, Askurifa’i. Jurnalistik TV ‘Teori dan Praktek’. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. 2006.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1998. cet. ke-1
__________________________________. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.
Effendi, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni. 1981.
____________________. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004. ____________________. Ilmu Komunikasi ‘Teori dan Praktek’. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.
Homby, As, AP Cowie. Oxford Andvanced Learner. (Oxford: University Press).
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigm Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2006. Cet ke-5 Prastowo, Andi. Memahami Metode-Metode Penelitian (Suatu Tinjauan Teoretis Dan Praksis). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.
Stasiun Metro TV Divisi Humas, data Company Profile diakses pada 30 Maret 2011.
_____________. Divisi Produksi, data gambaran umum program “Mario Teguh Golden Ways”, diakses pada 23 Maret 2011. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Prosedur, Teknik, dan Teori Grounded). Surabaya: PT Bina Ilmu Offset. 2007. cet ke-2
Susanto, Phil. Astrid S. Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Rindang Mukti. 1997. cet. ke-2
Sutisno, P.C.S. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video. Jakarta: PT. Grasindo, 1993, cet. ke-1
Tim Penulis. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: CeQDA. 2007. cet. Ke-7
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2008-2009. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2008
Wibowo, Fred. Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. (Yogyakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 1997. Cet. ke-1
Yusup, Pawit M. Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional. (Bandung: PT. Remaja Rosada Karya. 1990. Cet. ke-1
Wawancara
Wawancara Pribadi dengan Wily Dharmawan (Produser Program Mario Teguh Golden Ways). Jakarta, 17 Februari 2011
Wawancara Pribadi dengan Mario Teguh. Jakarta 20 Maret 2011
Sumber Internet Pengertian Televisi, diakses tanggal 19 Januari 2011 dari wikipedia.co.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA Wawancara ini dilakukan dengan bapak Mario Teguh T : menurut informasi dari mas wily, setiap tema di setiap episode itu bapak yang menentukan? J : iya…. T : darimana bapak dapat ide-ide untuk menentukan tema-tema itu? J : saya memperhatikan eee… kegundahan dari 3,7 juta fans facebook kita, kan mereka, dari komen mereka, dari pertanyaan merekakan jadi saya tau. Ooh yang mereka sedang risaukan minggu ini apa. Jadi, saya tidak membuat judul berdasarkan pendapat saya, bukan. saya membuat judul dan rancangan isi topik berdasarkan yang saya amati yang sedang dibutuhkan oleh publik. Nah, kalau untuk statistic, untuk sampel, atau untuk eee… istilahnya contoh, survey, 3,7 juta fans itu sudah lebih dari cukup, itu kan. Nah saya bisa mengukur dengan tepat sekali karena respon dari setiap status berapa puluh ribu orang yang klik line, beberpa puluh ribu orang yang tulis komen itu orang yang tulis komen itu menunjukan respon. Dan saya berusaha membaca setiap komen, dari sekian puluh ribu yang saya terima setiap minggu itu saya berusaha baca, meskipun di skim ya, baca cepat tapi itu membuat mungkin… eee…pilihan topic, pilihan materi. selama ini bisa melayani dengan baik karena saya mewajibkan diri saya sendiri disiplin mengerti perasaan public yang saya layani. T: yang terakhir, sejauh mana peran al-quran dan hadist itu memberikan inspirasi buat bapak? J: bukan sejauh mana, ya memang agama itu kehidupan jadi tidak bisa orang memisahkan antara bisnis dengan agamanya, antara pemerintahan dengan agama,
kehidupan keluarga dengan agama itu tidak bisa dipisahkan. Kalau kita beragama, segala aspek kehidupan kita adalah agama. Sejak kapan kesadaran mengenai tuhan bisa tidak ada? Didalam rentang waktu kita sehari? Kan tidak ada. Semakin kita lekat, kesadaran kita mengenai tuhan semakin kita utuh sebagai seorang yang beragama. Sehingga kalau ditanya seberapa besar peran agama bagi saya, ya bukan besar lagi. keseluruhan kehidupan saya adalah agama, tanpa berupaya menjadi seorang eee penyampai pesan agama atau da’I atau ustadz, sebetulnya setiap orang dari agama apapun harus hidup didalam agamanya. Karena tujuan agama itu adalah pembaikan hidup kan? Nah, jadi pertanyaan mengenai... karena saya muslim, lalu pertanyaannya seberapa banyak qur’an dan hadits berpengaruh? Ya… besar sekali, karena itu tuntunan agama saya, itu loh. Nah tetapi saya berusaha untuk tidak secara …(berdehem)… langsung mentah-mentahan gitu menyampaikan eee… dasar-dasar dari qur’an dan hadist karena satu saya bukan pemuka agama, bukan penceramah agama. Dua program pelayanan saya bukan program agama. Tiga saya tidak ingin menduplikasi eee… peran yang sudah dengan sangat baik dilakukan oleh para pemuka agama, para mubalig, para da’I yang ada sekarang, itu. yang alasan berikutnya adalah saya meyakini bahwa agama itu harusnya universal, dalam artian rahmat bagi alam semesta. Karena tuhan adalah tuhan semua umat, sehingga apabila saya beragama maka saya harus menjadi insane beragama yang hidupnya adalah rahmat nagi sesame, itu. Jadi agama itu urusan pribadi saya dengan tuhan, urusan public saya adalah saya menerapkan kebaikan yang bisa saya wakili sebagai insane beragama untuk kebaikan sesame dan alam. Nah, sesame dan alam ini maksudnya itu yang memajukan kebaikan bagi manusia. Mencegah keburukan bagi manusia. Tapi
kalau kita sudah sebut alam, meskipun kita bagian dari alam, itu sebenarnya kita memisahkan semua komponen penciptaan tuhan selain manusia. Hewan, tanama, udara, tanah itu tanggung jawab kita untuk membaikkan seperti kita bertanggung jawab memberikan kehidupan keluarga. Jadi orang yang membaikkan kehidupan bagi kebaikkan alam tanpa mencalonkan diri sebagai apapun dia sudah otomatis pemimpin, itu ya……
Hasil wawancara dengan Wily Dharmawan (Produser Mario Teguh Golden Ways) T: Apa yang melatarbelakangi munculnya program Mario teguh golden ways? J: Sebenernya sih kan ini eee… ide awalnya memang ingin membuat sebuah acara eee… yang lebih membuka wawasan kepada semua penonton mengenai eee… bagaimana sih orang untuk bisa berkembang bagaimana sih orang terlepas dari masalah yang sedang dihadapi.
T: Apa tujuan program Mario teguh golden ways? J: Sama sih, gak jauh beda, Cuma sekarang dilihat dari eee… tetep aja kan TV walaupun idealis harus ada industrinya maksudnya komersialnya, program ini dilihat dari sisi bisnisnya cukup menjual karena ini kan balance antara eee.. ketika acara ini diminati banyak penonton, itu kan diikuti oleh sisi bisnisnya. Terbukti kok, gitu loh. Dengan eee… banyaknya pengiklan yang ingin masuk diacara tersebut, termasuk iklan lebih kepada……………………………………….. T: Megapa diberinama Mario teguh golden ways? J: kalau ide awalnya ini dari, dari pendiri dulu nih karena harus Golden Ways. Tapi kalau dari sisi…apa yah? Nama, terus packagingnya dapet dong! Mario
teguh memang dari kita menampilkan sosok seorang MarioTeguh. Golden ways… Jalan Mas, artinya semua yang sis Mario sampaikan. Inspirasi itu merupakan Jalan Mas menuju Kebaikkan.
T: Bagaimana format program Mario teguh golden ways? J: format, format ini lebih ke interaktif education. Ini formatnya macam-macam ya…kita kasih nama edukasi interaktif.
T: Apa tagline (moto) dari program Mario teguh golden ways? J: Mario Teguh Golden Ways aja sih…
T: Termasuk jenis apakah program Mario teguh golden ways? J: tadi, edukasi interaktif itu. Di edukasi, memeberikan edukasi, tapi interaktif, ada interaktifnya.
T: Apa garis besar program Mario teguh golden ways? J: garis besarnya sama ama yang tadi, hehehehehe. Sekarang latar belakang, tujuan sama garis besar tipis-tipis aja.
T: Mengapa program Mario teguh golden ways lebih sering disiarkan secara recording? J: nggak juga, sebenernya gini, kalau itu lebih ke teknis, kenapa eee… lebih banyak tapping daripada live, sebenernya nggak juga kan fifty-fifty. Jadi kita tuh punya jadwal syuting Mario teguh dua minggu satu kali, karena padatnya dia juga kan. Jadi minggu pertama, misalkan minggu pertama ada democrazy, minggu
kedua pasti Mario teguh. Nah di minggu ketiganya kan berarti harus ada tappingan. Jadi kita dalam satu kali syuting bisa dua sampai tiga, kalau udah tiga berarti udah schedule pak Mario itu yang bisa keluar negeri atau lebih kepada sisi teknisnya aja, metro dengan pak Mario nya. Pak Mario, kalau misalkan minggu ini tapping, minggu depannya lagi tapping, berarti pak marionya memang lagi nggak ada di Jakarta. Lagi nggak bisa……………..kita siapin tiga episode buat syuting.
T: Apakah ada target penonton dalam acara ini?dan siapa sasarannya? J: sebenernya targetnya lebih kepada target audience dari metro tv aja. Tapi memang aspek-aspek anak muda atau remaja banyak disentuh juga. Kalau yang nonton-nonton banyak anak muda, karena memang inspirasikan? Inspiringinspiring. Apa lagi untuk anak muda sebenernya cocok juga, gitu loh. Nah kalo disebut target marketnya, eee… kuliah sampai dewasa lah, sampai umur kuliahan paling. Kalo SMA terlalu ini banget yah, terlalu kebawah. Ya umur-umur produktif. Kalo SMA itu masih bimbingan orang tua.
T: Ada berapa segmen dalam program Mario teguh golden ways? J: empat segment, gini di metro itu rata-rata program satu jam idealisnya adalah lima segment, lima segment idealnya, idealnya lima segment. Tapi kalo diacara Mario teguh dikarenakan content, alasannya content, jadi kalo dibuat lima segment terlalu pendek-pemdek. Jadi kita bikin empat segment, secara content bisa lebih dapet gitu loh. Karena kalo misalkan apa namanya itu? Program motivasi pasti banyak kepotong, kepotong sama commercial break. Jadi banyak kepotong juga apa yang disampaikan Mario teguhnya. Jadi idealnya jadi empat segment gitu.
T: Bagaimana pelaksanaan pra produksi program Mario teguh golden ways? J: pra produksi. itu dari segi content dulu, pra produksi biasanya kalo content itu sepenuhnya dibuat oleh Mario teguh. Content mulai dari tema, apa yang disampaikan, gitu ya. Nah kadang-kadang kita dicuse-discuse diseputar kimik, kimik-kimik gitu loh. Apa ya cocoknya, misalkan untuk hari cap gomeh kemaren, kita bikin pake merah-merah bajunya, itukan lebih kepada kimik-kimik ya. Eee… terus ada pemusik-pemusiknya pake baju merah, pak Mario juga pake daleman warna merah. Jadi ada nuansa imlek, tapi apa yang disampaikan tema itu semuanya pak Mario yang buat. Itu dari segment conten. Nah sekarang dari sisi teknis, kalo teknis itu sesuai SOP nya metro tv. Kita udah booking kamera, wardrobe, kemudian set, ………….set itu dua minggu sebelumnya. Jadi misalkan tanggal 20, tanggal 6 itu udah kita bikin tuh bookingan. Persiapannya sebelum tapping nih biasanya kalo keburu nih kita breafing dulu dengan kamerament dengan FD eee. Standar sebelum acara mulai. Ketika selesai nih hari ini, misalkan selesai tapping dan live kita da evaluasi juga apa sih yang kurang-kurang secara teknis?, tapi itu teknis aja gitu.
T: Bagaimana pelaksanaan produksinya? J: tadi udah langsung disampaikan, udah. Ok eee…. Sebelum produksi, sebelup take misalkan kalo secara teknis dengan yang bersifat teknis tadikan udah disampaikan. Kita ada breafing dulu kita. Tapi dengan pak Mario sebelum acara tapping dimulai produser, host sama pak Mario itu breafing. Itu lebih kepada membicarakan content yang akan disampaikan. Jadi biar acara itu hidup, host menguasai apa yang disampaikan bapak Mario gitu loh. Kadang-kadang ad aideide ooohhh kita tanyakan mengenai tema, misalkan bimbang not my style. Gimana nih kalo misalkan udah dicoba tapi kok masih bimbang aja, padahal udah dicoba cuek. Tidak dipikirkan kok masih bimbang aja yaaa, Itu misalkan. Itu lebih kepada mengatur alur persegmentnya content gitu.
T: Bagaimana pelaksanaan pasca produksinya? J: ya. Karenakan gini, kalo yang live udah langsung dong ya kan? Ya uda langsung produksi, langsung live. Kalo yang tapping biasanya ya udah kita menggunakan shift editing tiga, shift udah cukup kita potong-potong. Jadi gini, biasanya kalo tapping itu waktunya emang kelebihin yang idealnya empat segment itu misalkan sepuluh menit tiga, kita lebihin tuh sampai duabelas menit, tiga belas menit, empat belas menit, kita potong nanti diediting. Bagian-bagian yang semuanya penting, tapi diambil yang lebih penting yang jadi proses editing seperti itu. Pak Mario udah gak ikut lagi, itu metro.
T: Upaya apa yang dilakukan untuk menarik para pemirsanya? J: dari metronya sendirikan memang tiap ini ka nada promo yak an. Promo dimetronya sendiri dan di cetak ada itu. Jadi setiap dua minggu ini PR, orangorang PR, sesama PR nggak hanya program MTGW aja, program yang lainnya itu minta synopsis. Synopsis yang akan tayang itu apa? Itu diekspose untuk promosi, biar orang banyak nonton, itu satu. Kedua, kan Mario teguh ada facebooknya dan twiter. Di facebook aja udah di promosikan gitu. Kalo itu ada yang mengelolanya MTSC (Mario teguh super club).
T: Factor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan apa pula yang menjadi factor penghambat? J: jarang, jarang kecuali teknis. Kalo teknis udah nggak bisa dihindari dah tuh. Kalo kayak gitu. Tapi kalo kayak konten so far belum pernah ada masalah gitu. T: yang terakhir, jika dilihat dari beberapa episode ada kesamaan warna kostum dari para penenton, siapa yang menentukan kostum bagi para penonton? J: nggak sih, sebenernya gini untuk penonton. Penonton itu dikelola ada yang namanya MTSC (Mario teguh super club). Jadi ketika kita tanggal 20 akan tapping ya itu orang MTSC udah membagikan undangan vis e-mail, via facebook,
via media-media yang bisa digunakan untuk promosi. Apa kan tanggal 2 misalkan, itu diseluruh Indonesia. Seluruh Indonesia jadi nggak heran kalo misalkan penonton itu ada yang dari papua, ada yang dari Palembang, Kalimantan datang kesini emang untuk nonton. Itu untuk promosinya ya. Sebenernya gini, hasil akhir dari kesemuanya itu ka nada tiga lah. Kalo itu garis besar kan, satu sisi adalah orang terinspirasi orang mendapatkan katakanlah pencerahan ya kan, satu. Kedua adalah kuantitasnya, kuantitasnya itu tujuan akhirnya dalah share dan rating, jumlah penonton ya kan. Yang ketiga adalah sisi bisnisnya, itu aja sih sebenernya yang utama.