ANALISIS PERBANDINGAN ISI BUKU TEKS PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS IX KURIKULUM 2013 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Puji Ni’matul Ulya NIM. 1112011000022
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H
ABSTRAK Puji Ni’matul Ulya (1112011000022). Analisis Perbandingan Isi Buku Teks PAI dan Budi Pekerti Kelas IX Kurikulum 2013. Buku teks sebagai sumber utama pembelajaran di sekolah khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, juga sebagai salah satu acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pelajaran harus memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus terhadap penilaian pada buku teks pelajaran. Adanya buku buku terbitan swasta menciptakan beragam pilihan yang beragam, khususnya bagi siswa dan guru dalam menggunakan sumber belajar. Selain itu, keberagaman pilihan mengharuskan adanya peninjauan kualitas antar buku. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang bertanggung jawab mengembangkan dan menetapkan standar nasional pendidikan menyususn instrument penilaian baku untuk mengklasifikasi buku yang baik dan kurang baik. Komponen instrumen penilaian buku yang disusun oleh BSNP meliputi aspek kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan. Aspek yang difokuskan pada penelitian ini yaitu mengenai bagaimana kualitas isi buku teks pelajaran Pendidikan Agama islam dan Budi Pekerti. Objek pada penelitian ini adalah buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Erlangga, dan Kemendikbud. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu menuturkan analisis dan data yang tersaji pada isi materi buku ajar. Aspek instrument mengenai kelayakan isi terbagi menjadi 4 sub komponen yaitu Alignment dengan KI dan KD mata pelajaran, perkebangan anak, dan kebutuhan masyarakat, Substansi keilmuan dan life skills, wawasan untuk maju dan berkembang, dan keberagaman nilai sosial. Berdasarkan instrument di atas penulis mengumpulkan data baik dari data primer maupun sekunder yang kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan isi dari kedua buku. Sehingga perbandingan kualitas isi buku dapat diketahui. Penelitian ini menunjukan kualitas buku teks PAI dan Budi Pekerti kelas IX Kurikulum 2013 serupa dengan buku terbitan Kemendikbud yang secara umum sesuai dan memenuhi standard an kriteria buku berkualitas yang ditetapkan BSNP. Kata kunci : Perbandingan buku, Buku teks PAI dan Budi Pekerti, Kelayakan isi
i
ABSTRACT Puji Ni'matul Ulya (1112011000022). Comparative Analysis Textbook Content PAI and Budi Character Class IX Curriculum 2013. Textbooks as a primary source of teaching in schools, especially in developing countries like Indonesia, as well as a reference required for use in schools that contain subject matter must have good quality. Therefore the need for special attention to the assessment of textbooks. Their book privately published book creates a wide selection of diverse, especially for students and teachers in the use of learning resources. In addition, the diversity of choice between quality necessitated a review of the book. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) as the agency responsible for developing and setting national standards of education menyususn standard assessment instrument for classifying books are good and less good. Components of assessment instruments developed by BSNP book covers aspects of the feasibility of the content, language, presentation, andlayout design. Aspects that are focused on this research is about how the quality of the content of textbooks to PAI dan Budi Pekerti. The object of this research is the PAI and Budi Pekerti textbook publised by Erlangga, and Kemendikbud. This research is a qualitative descriptive that said analysis and data content of the material presented in the textbook. Aspects of the instrument on the feasibility of the content is divided into four sub-components: Alignment with KI and KD subjects, student development, and the needs of society, Substance science and life skills, insight to grow and progress, and the diversity of social value. Based on the above instrument authors collected data from both primary and secondary data were then analyzed for compliance with the contents of both books. So that comparisons can be known book content quality. This study shows the quality of PAI dan Budi Pekerti text books grade IX curriculum is similar to a book published in 2013 Kemendikbud that generally correspond and meet the quality standards and criteria set BSNP book. Keywords: Comparaision of Book, PAI and Budi Pekerti text books, Feasibility contents
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullâhi Wabarakâtuh Tak ada yang patut terucap kecuali rangkaian puji syukur kepada Allah SWT. Maha Pemberi Rahmat dan Kasih Sayang yang tak pernah berhenti untuk seluruh makhluk-Nya dan limpahan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Perbandingan Isi Buku Teks PAI Dan Budi Pekerti Kelas IX Kurikulum 2013. Shalawat dan salam, senantiasa saya haturkan kepada Rasulullah SAW, pembawa pelita yang menerangi alam kehidupan dengan kalimat tauhid, kepada para sahabat-Nya dan para pengikutNya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya hingga akhir zaman. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyadari bahwa suksesnya dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak sendiri, melainkan tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik batuan moril maupun materil. Oleh karena itu, sudah menjadi kepatutan untuk
penulis
sampaikan penghargaan yang tulus dan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). 2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Dan ibu Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA selaku ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam. 3. M. Zuhdi, Ph.D selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, kritik dan saran, serta motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini. 4. Drs. Ahcmad Gholib, MA selaku dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan konsultasi bagi penulis.
iii
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis dapat memahami berbagai materi perkuliahan. 6. Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PT) dan Perpustakaan Utama (PU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan berbagai referensi yang menunjang dalam penulisan skripsi ini. 7. Orang tua penulis, yaitu: Ayahanda tersayang Jamhuri dan Ibunda tercinta Aminah yang telah merawat, mendidik putra-putrinya dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta membimbing, memotivasi dan mendo’akan penulis dalam menempuh langkah hidup di dunia yang sementara ini. Serta merekalah yang telah memberikan pengorbanan yang tak terhitung nilainya dan tak terbalas bagi penulis. Terima kasih ayah dan ibu ku tercinta. 8. Adik penulis, Iil Hilyatu Kamiah dan Amri Luthfi Adila yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan skripsi ini, dan memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis. 9. Teman-teman PAI
A UIN Jakarta 2012 yang selalu menghibur,
mendokan, dan memberi semangat penulis 10. Teman-teman seperjuangan PAI UIN Jakarta 2012 semoga semangat kebersamaan selalu menyertai kita semua. 11. Teman-teman di Paduan Suara Mahasiswa FAakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan (PSM-FITK) yang telah memberikan dukungan agar skripsi ini lancar dan selesai. 12. Pojok seni tarbiyah (Postar) yang selalu mendukung agar skripsi ini cepat selesai dan menyemangati penulis. 13. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah berjasa membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas akhir ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik yang bersifat membangun dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.
iv
Semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ciputat, April 2017 `
` Penulis
v
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI PERNYATAAN KARYA ILMIAH ABSTRAK ........................................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ..................................................................................... 1 B. IdentifikasiMasalah ............................................................................. 5 C. PembatasanMasalah ............................................................................. 5 D. RumusanMasalah ..................................................................................5 E. TujuanPenelitian....................................................................................5 F. ManfaatPenelitian..................................................................................6 BAB II KAJIAN TEORI A. KajianTeori............................................................................................7 B. HasilPenelitian yang Relevan..............................................................11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Objek Penelitian ................................................................13 B. Metode Penulisan ...............................................................................13 C. Fokus Penelitian ..................................................................................15 D. Prosedur Penelitian ..............................................................................16 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kesesuaian Buku dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta didik .......................................................................................19 B. Substansi Keilmuan dan Life Skill.......................................................48 C. Wawasan Untuk Maju dan Berkembang ............................................51 D. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ........................................................54
vi
E. Perbandingan Isi Buku Teks PAI dan Budi Pekerti untuk kelas IX terbitan Erlangga dengan KEMENDIKBUD ......................................56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..........................................................................................64 B. Saran ...................................................................................................65 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 66
vii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu subjek bahasan yang memiliki makna luas yang diartikan berbeda oleh tiap orang dari segi lingkup, jenjang dan sebagainya. Namun, hal ini tidak akan berhenti dibahas karena pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia baik sebagai individu maupun maupun kehidupan bermasyarakat. Menurut Nana, pendidikan bisa diartikan sebagai “upaya mencerdaskan bangsa, menanamkan nilai-nilai moal dan agama, membina kepribadian, mengajarkan
pengetahuan,
melatih
kecakapan,
keterampilan,
memberi
1
bimbingan, arahan, tuntunan, teladan, disiplin dll”.
Pendidikan juga menyangkut hubungan interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidik yang baik dapat menciptakan peserta didik yang baik pula dan menghasilkan proses pendidikan yang juga baik. “Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Yaitu pengembangan potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya”.2 Dari uraian di atas pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk individu-individu berkualitas untuk membagun kehidupan yang baik atau yang biasa disebut dengan sumber daya manusia, maupun dalam menjalankan tugasnya sebagai manusia secara pribadi. Sumber daya manusia adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan sebuah negara termasuk Indonesia. Beberapa riset lembaga Internasional yang memiliki perhatian khusus dalam hal SDM mengungkapkan
1
Nana Syaodih S. dan erlina Syaodih, Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h. 1. 2 Ibid., h. 2.
2
bahwa Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki permasalahan dalam bidang sumber daya manusia. Masalah sumber daya manusia sangat berkaitan dengan kualitas pendidikan. Sebagai tonggak kemajuan suatu bangsa dan negara, pendidikan memiliki andil besar dalam meningkatkan mutu sumberdaya manusia itu sendiri. Kualitas pendidikan yang tinggi memicu naiknya kualitas sumberdaya manusia dan sebaliknya. Sumber daya manusia yang sudah baik secara tidak langsung akan menaikkan standar pendidikan itu sendiri sehingga keduanya saling mendukung. Pembangunan pendidikan yang baik diperlukan suatu sistem yang baik pula. Sistem tersebut melingkupi tiap tahapan pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Dalam proses belajar mengajar, keaktifan guru perlu di imbangi dengan keterlibatan siswa. Keterlibatan ini akan menciptakan pengalaman berharga bagi siswa dalam pembelajaran untuk mengembangkan pemahamannya. Kerterlibatan siswa perlu didukung dengan berbagai macam factor pendukung pembelajaran seperti, pengajar, bahan ajar, lingkungan serta sarana dan prasarana. Bahan ajar adalah salah satu penunjang proses pembelajaran di tiap tingkatan sekolah. Melalui bahan ajar guru dimudahkan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar dapat disajikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Salah satu bentuk bahan ajar yang biasa digunakan adalah buku teks. Buku teks memiliki peranan cukup penting dalam proses pembelajaran, buku teks menjadi bahan ajar yang paling sering di gunakan dalam belajar mengajar. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia buku teks pelajaran sangat penting sebagai sumber utama pembelajaran khususnya disekolah sebagai acuan kurikulum dan standar pendidikan. Tanpa adanya buku teks pelajaran, konsep dasar dan keterampilan yang tersusun dalam kurikulum tidak dapat tersampaikan dengan baik. “Lebih-lebih baik murid maupun guru tidak
3
mendapatkan akses pada bahan belajar alternatif, buku pelajaran merupakan satusatunya dasar untuk pengujian dan penilaian.”3 Buku teks menjadi pilihan karena penggunaannya yang mudah, terkonsep dan biasanya tersusun sesuai dengan standar pendidikan sehingga dapat menjadi rujukan utama dalam pembelajaran. Di daerah tertinggal buku teks sangat berguna sebagai bahan ajar utama karena akses untuk mendapatkan media dan bahan ajar lain cukup sulit. Oleh karena itu isi buku teks yang beredar di lembaga-lembaga pendidikan harus sesuai dengan standar pembelajaran dari setiap jenjang pendidikan dalam suatu wilayah atau Negara. Perkembangan zaman beriringan dengan perkembangan penerbitan buku sekolah secara nasional yang kian berkembang. Hal ini berdampak pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan para penerbit swasta, perlu adanya kerja sama antara pemerintah untuk menyongsong perkembangan zaman yang kian pesat salah satunya melalui ditetapkannya kurikulum oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan. Hal ini berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 34 yaitu: “1) Buku Pelajaran yang digunakan dalam pendidikan dalam jalur pendidikan sekolah disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah; 2) Buku pelajaran dapat diterbitkan oleh pemerintah ataupun swasta.”4 Menurut Peraturan pemerintah (PP) No. 2 tahun 2008 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi: Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan disatuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan, dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.5 3
Altbach dan Teffera (eds.), Bunga Rampai Penerbitan dan Pembangunan, terj. P. Soemitro, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 134. 4 Suchad, Buku Membangun Kualitas Bangsa, (Yogyakarta: Kanisius, 2001), h. 30. 5 Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3 Tentang Buku.
4
Tentu tidak semua buku teks memiliki kualitas yang sama. Dalam beberapa buku, masih ditemukan konsep-konsep yang kurang tepat sehingga diperlukan ketelitian dalam memilih buku teks yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai criteria mata pelajaran. Adanya acuan kurikulum yang ditulis pemerintah bertujuan untuk menyamaratakan standar pendidikan yang ada dalam suatu negara sehingga tidak terjadi ketimpangan kompetensi antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. “Adanya buku teks sangat membantu namun perbedaan isi dari tiap penebit diperlukan adanya evaluasi isi buku-buku yang digunakan sebagai bahan ajar. Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata memproduksi bahan pelajaran melainkan lebih menitikberatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.”6 Seperti mata pelajaran lain, pelajaran PAI juga sering kali menitik beratkan bahan ajar pada buku teks. Bertolak berbagai hasil penelitian tentang problematika PAI di sekolah selama ini, ditemukan salah satu faktornya adalah karena pelaksanaan pendidikan agama cenderung lebih banyak digarap dari sisi-sisi pengajarannya. Guru-guru PAI sering kali hanya diajak membicarakan persoalan proses belajar mengajar, sehingga tenggelam dalam persoalan teknis-mekanis semata. Sementara itu persoalan yang lebih mendasar yaitu yang berhubungan dengan aspek pedagogisnya, kurang-kurang banyak disentuh. Padahal, fungsi utama pendidikan agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung pembentukan pribadi beragama yang kuat.7 Dari uraian di atas diketahui bahwa aspek penelitian tentang pembelajaran PAI seringkali hanya berkutat pada metode atau proses pembelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan aspek pedagogis seperti pembahasan materi ajar sangat jarang disentuh. Dalam hal ini, salah satu alat pendidikan yang berhubungan 6
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1996),
h. 38. 7
Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, (Bandung: Raja GrafindoPersada, 2005), h.195.
5
dengan aspek pedagogis adalah keberadaan buku teks pelajaran sebagai salah satu penunjang proses pembelajaran. Melihat betapa pentingnya buku ajar atau buku teks disekolah sebagai salah satu pendekatan implementasi kurikulum dan berimplikasi terhadap anak didik dan mutu pandidikan, diperlukan adanya penilaian-penilaian buku pelajaran khususnya dari segi isi untuk menghindari adanya kesalahan konsep pembelajaran. Berdasarkandari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih jauh bagaimana kualitas isi atau materi buku pelajaran Pendidikan Agama Islam. Yang penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Perbandingan Konten Buku Teks PAI dan Budi Pekerti Kelas IX Kurikulum 2013”
B. Identifikasi Masalah 1. Belum memadainya penelitian tentang kualitas isi buku. 2. Buku teks yang kurang berkualitas dapat menyebabkan pembelajaran kurang maksimal. 3. Buku teks digunakan sebagai bahan ajar utama oleh guru dan siswa.
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada: 1. Buku teks PAI kurikulum 2013 kelas IX yang pertama terbit yaitu terbitan Erlangga. 2. Buku teks PAI kurikulum 2013 kelas IX terbitan Kemendikbud.
D. Rumusan Masalah Untuk dapat memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi fokus penelitian sebagai berikut:
6
1. Bagaimana kualitas isi atau materi buku Pendidikan Agama Islam kurikulum 2013 untuk kelas IX SMP terbitan Erlangga dan Kemendikbud dilihat dari perspektif BSNP? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana kualitas isi atau materi buku Pendidikan Agama Islam kurikulum 2013 untuk kelas IX SMPterbitan Erlangga. b. Untuk Mengetahui bagaimana kualitas isi atau materi buku Pendidikan Agama Islam kurikulum 2013 untuk kelas IX SMP terbitan kemendikbud. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi penerbit swasta untuk meninjau ulang kualitas buku pelajaran PAI yang telah diterbitkan, khususnya Erlangga. b. Sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam. c. Sebagai bentuk kontribusi ilmiah khususnya mengenai kualitas buku. d. Sebagai acuan dalam menentukan pilihan buku teks pelajaran yang berkualitas yang akan dijadikan acuan dalam pembelajaran. e. Sebagai gambaran mengenai analisis bahan ajar untuk penelitian selanjutnya
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Acuan Teori 1. Buku Teks Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Pengertian Buku Teks PAI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa “buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.1 Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa “buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)”.2 “Buku teks merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum dan biasanya seorang sswa yang membaca buku masih membutuhkan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk menjelaskan kandungannya.”3 “Ilmu pendidikan Islam adalah teori, konsep, dan atau pengetahuan tentang pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. dan berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia”.4 Hal serupa juga diungkapkan oleh Sri Minarti dalam bukunya bahwa “Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang secara khas memiliki ciri Islami
1
Puji Muljono, (Buletin BNSP Vol.II/No.I / Januarii 2007), h. 17. Ibid., h. 17. 3 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran (Jakarta : Gaung Persada Press 2012), h. 98. 4 Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi pendidikan Islam (Yogyakarta: UIN malang Press 2008), h. 4. 2
8
berbeda dengan konsep pendidikan lain yang lebih memfokuskan pada pemeberdayaaan umat berdasarkan al-quran dan hadits”.5 Dari keterangan di atas buku teks Pendidikan Agama Islam adalah buku yang digunakan sebagai sumber belajar yang di dalamnya terkandung pendidikan keislaman berdasarkan firman Allah yaitu al-quran dan sunnah Rasulullah yaitu hadits yang tersusun berdasarkan jenjang pendidikan dan ketetapan pemerintah tentang materi belajar siswa sebagai salah satu media pokok dalam belajar. b. Fungsi dan Manfaat Buku Teks Buku teks pelajaran sebagai media belajar memiliki peran cukup penting dan hampir selalu digunakan oleh guru maupun siswa. Nasution dalam bukunya Teknologi Pendidikan mengemukakan bahwa ada beberapa manfaat buku pelajaran di antaranya adalah : 1) Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. 2) Buku pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran. 3) Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. 4) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu yang lama. 5) Buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun guru berganti. 6) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan-bahan standar pengajaran. 7) Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap bila guru menggunakannya dari tahun ke tahun.6
5
Sri Minarti, Hakikat Penddikan islam (Jakarta: Bumi Aksara 2013), h. 25 Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 103.
6
9
2. Buku Berkualitas a. Pengertian Buku berkualitas Kriteria buku yang baik menurut BSNP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 dan peraturan Menteri Nomor 22 dan 23 tahun 2006, “buku yang dapat dipakai, baik dari segi isi mauppun fisik buku, dalam masa kurun waktu paling sedikit lima tahun”.7 Kurun waktu lima tahun dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahanperubahan yang bermakna dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pertimbangan dari segi ekonomi bagi pengguna. Dengan kata lain buku yang baik adalah buku yang kandungan isinya masih relevan pada lima tahun mendatang. b. Standar Penilaian Buku pelajaran merupakan salah satu komponen dasar dalam proses pembelajaran karena mengandung acuan acuan materi belajar sesuai dengan KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar) yang berlaku. Dengan buku teks yang baik, yang isinya mencakup semua KI dan KD sesuai tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang perlu didahului dengan memperhatikan standar isi. Penilaian dilakukan terhadap buku-buku teks pelajaran yang beredar, dan dipakai di sekolah-sekolah saat ini. Di samping itu, pada saat ini masih banya buku pelajaran yang belum dinilai dan memerlukan penialaian agar memenuhi standar yang ditetapkan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Nomor 22 dan 23 tahun 2006.8 Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 43 ayat (5): “kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks dinilai oleh BNSP dan ditetapkan dengan Paraturan Menteri”.9 Komponen buku teks pelajaran meliputi empat komponen, dan dilaksanakan dalam dua tahap pokok, dijelaskan dalam rincian berikut: 7
Puji Muljono, (Buletin BNSP Vol.II/No.I / Januarii 2007), h 17. Ibid., h. 15. 9 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 43 8
Ayat 6
10
1) Kelayakan Isi Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut. a) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat b) Substansi keilmuan dan life skills c) Wawasan untuk maju dan berkembang d) Keberagaman nilai-nilai sosial 2) Kebahasaan Komponen
kebahasaan
ini
diuraikan
menjadi
beberapa
subkomponen atau indikator berikut. a) Keterbacaan b) Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar c) Logika berbahasa 3) Penyajian Komponen
penyajian
ini
diuraikan
menjadi
beberapa
subkomponen atau indicator berikut. a) Teknik b) Materi c) Pembelajaran 4) Kegrafikaan Komponen
kegrafikaan
ini
diuraikan
menjadi
beberapa
subkomponen atau indikator berikut. a) Ukuran/format buku b) Desain bagian kulit c) Desain bagian isi d) Kualitas kertas e) Kualitas cetakan f ) Kualitas jilidan10 Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada standar penilaian isi untuk meninjau perbedaan baik dan buruknya kedua buku yang 10
Muljono, op. cit., 21.
penulis teliti,
11
Sedangkan aspek bahasa, grafika dan keamanan nasional memerlukan penelitian lebih lanjut. 3. Data Buku Pelajaran PAI a. Buku PAI Kelas IX Terbitan Erlangga Buku ajar Pendidikan Agama Islam untuk kelas IX pada kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh penerbit Erlangga yang disusun oleh Choeroni, M.Ag, Muh Syafrudin, S.Ag, Drs. M. Sholeh.dengan editor ahli Muh. Saeful anwar, S.Pd.I. Buku ini adalah cetakan pertama yang diterbitkan pada tahun 2013 yang terdiri dari 12 bab dalam188 halaman.11 b. Buku PAI Kelas IX Terbitan Kemendikbud Buku ajar Pendidikan Agama Islam untuk kelas IX pada kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) yang terdiri dari contributor naskan oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati, penelaah oleh Dr. Marzuki dan Ismail dan penyedia penerbitan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Buku ini adalah cetakan pertama yang ditebitkan pada tahun 2013. Yang terdiri dari 12 bab dalam 297 halaman.12
B. Penelitian Relevan Untuk
lebih
memperjelas
mengenai
permasalahan,
peneliti
akanmenguraikan beberapa kepustakaan yang relevan mengenai pembahasanakan dibicarakan dalam skripsi antara lain: Penelitian yang serupa dilakukan juga oleh Hilman Shodri yang berjudul “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI Untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT Tiga Serangkai dengan Buku PAI Kelas VII Kemendikbud” yang ditulis pada tahun 2015. Penelitian yang lebih menfokuskan pada teks pelajaran PAI dari tiga penerbit
ini juga menganalisis kelayakan isi buku, yang meliputi;
kesesuaian isi dengan SK dan KD, substansi keilmuan, wawasan untuk maju dan 11
Choeroni, dkk., Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP kelas IX, (Jakarta: Erlangga,
2015). 12
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015)
12
berkembang dan keberagaman nilai sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya kekurangan isi materi buku terbitan swasta dari buku kemendikbud, dan terdapat kompetensi yang belum lengkap. Penilaian lain yang berjudul “Analisis Buku Ajar Bidang Studi Sains Tingkat SPM/Mts Kelas VII” yang ditulis oleh Erick Hidayatullah pada tahun 2008. Penelitian ini juga memfokuskan pada kajian isi materi (kesesuaian dengan kurikulum dan bahasa), dengan menjadikan seluruh buku sains smp yang digunakan oleh siswa/siswi di Jakarta Timur. Hasil dari penelitian ini adalah persebaran buku ajar yang digunakan lebih banyak terbitan untuk kurikulum sebelumnya. Sumber penelitian lain yang serupa yaitu berjudul “Analisis perbandingan Isi Buku Teks Sejarah IPS Terpadu terbitan Erlangga dan Platinum” karya Otra Yuliana, Zafri, dan Liza Husnita. Dengan menggunakan metode penelitian anaisis isi, penelitian ini memfokuskan hanya pada satu pokok materi pelajaran. Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa kedua buku tersebut tidak sesuai berdasarkan konsep.
13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Objek Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Isi Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IX” dilaksanakan dari bulan November 2016 hingga Februari 2017, penulis melakukan pengumpulan data mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari buku teks yang ada di perpustakaan, serta sumber lain yang mendukung penelitian, terutama yang berkaitan dengan judul tersebut.
2. Objek Penelitian Objek pada penelitan ini adalah dua buku yang dipilih penulis yaitu, Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas IX SMP terbitan Erlangga. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas IX SMP terbitan Kemendikbud sebagai buku pembanding.
B. Metode Penulisan 1. Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis isi atau content analysis, yaitu “metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematis, objektif, terhadap pesan yang tampak.”1 Sedangkan menurut Sari wahyuni dalam bukunya Qualitative Reasearch Method, “Reasearch using qualitative content analysis focuused on the characteristics of language as communication with attention to the content or contextual meaning of the text”.2 Data yang diperoleh bisa bersumber dari text verbal, cetak atau elektronik.
1
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
2
Sari Wahyuni, Qualitative Reasearch Methode, (Jakarta: Salemba Empat, 2012) h.122.
h.134.
14
Metode penulisan penelitian ini juga bersifat deskriptif yaitu, “penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
data-data,
dan
juga
menyajikan
data,
menganalisis
dan
menginterpretasi”.3 Penelitian deskriptif juga diartikan sebagai: “Analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Design analisis isi ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, atau menguji hubungan diantara variable. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik dari suatu pesan”.4 Komparatif yakni penelitian yang bersifat expostfacto, artinya data dikumpulkan setelah kejadian telah selesai berlangsung sehingga peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari datadata yang tersedia.5 Isi dalam hal ini berarti materi pembelajaran. Materi pelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi yang terdiri dari topic/subtopic dan rinciannya. Secara umum isi kurikulum atau bahan pelajaran tersebut dapat dipilah menjadi tiga unsur yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.6 Materi pelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.7 Penelitian dimulai dengan memperhatikan aspek-aspek penilaian kualitas isi buku berdasarkan perspektif BSNP, kemudian dengan teknik kepustakaan penulis menelaah setiap isi buku bab per pab, sub bab per sub bab, dan isi materi sesuai dengan aspek yang ditentukan BSNP tersebut. Penelitian ini berusaha untuk menguraikan keadaan objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dari dokumen yang ada, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan dokumen tersebut dari kualitas isi buku. 3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010),Cet.Ke-11, h. 44. 4 Eriyanto, Analisis isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi Dn Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana 2011), h. 47. 5 Mestika Zed Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2008) , h. 5. 6 Remiswal, Rizki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam(Yogyakarta: Graha Ilmu 2013), h. 23. 7 Ibid., h. 23.
15
Dalam penelitian deskriptif ini juga mengguanakan metode dokumentasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku teks pelajaran PAI tersebut. Maksud dokumentasi tersebut dalam artian yang luas adalah suatu produk karya dari kegiatan-kegiatan pengumpulan, pencatatan/perekaman tentang suatu/beberapa peristiwa dan objek-objek yang berkaitan dengannya. Hasil pengamatan tersebut penulis uraikan dalam bab berikutnya untuk dapat ditarik kesimpulan. Jadi perbandingan isi yang dimaksud dalam hal ini adalah perbandingan atau pertimbangan baik buruk isi materi belajar yang terkandung dalam sesuatu. Sesuatu dalam konteks ini dimaksudkan kepada buku pegangan siswa sebagai media belajar.
C. Fokus Penelitian Peneliti lebih menfokuskan pada konten atau isi materi saja, baik secara kualitas maupun kesesuaian antara materi buku dengan KI dan KD yang telah ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Menteri nomor 58 tentang Kurikulum SMP tahun 2014. Maka untuk melihat isi buku tersebut, perlu dilihat instrumeninstrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran. Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian
dan hal-hal lain yang digunakan pada buku teks
tersebut seperti design layout dan lain-lain. Adapun instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran yang dirilis terakhir oleh BSNP ada 4 subkomponen. Yang mana subkomponen tersebut berasal komponen kelayakan isi. Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut : a) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat b) Substansi keilmuan dan life skills c) Wawasan untuk maju dan berkembang d) Keberagaman nilai-nilai sosial8 Sehubungan buku yang akan dianalisis oleh penulis pada kesempatan ini adalah buku yang berdasarkan kurikulum 2013, maka indikator pertama pada 8
Pudji Muljono, Buletin BSNP Vol. II/No. 1/Januari 2007, h. 21.
16
instrument penilaian kelayakan isi buku disesuaikan menjadi „Alignment dengan KI dan KD mata pelajaran, perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat‟
D. Prosedur Penelitian 1) Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik, antara lain sebagai berikut: a. Kepustakaan Penelitian kepustakaan (library research) yakni penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. “Riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan”.9 b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.10 Dokumentasi yang berbentuk tulisan, misalnya sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Sedangkan dokumentasi berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, grafik, dan Charta. Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa buku teks pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang dijadikan bahan penelitian. Dalam memperoleh data untuk penelitian, penulis menggunakan dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data
primer adalah data otentik atau data yang diperoleh langsung dari tangan pertama
9
Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 1-2 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,2006), h.
10
231.
17
sebagai sumber informasi yang dicari. Data ini yang disebut data asli.11 Di antaranya adalah: 1. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas IX SMP terbitan Erlangga kurikulum 2013. 2. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas IX SMP terbitan Kemendikbud kurikulum 2013 Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain sehingga tidak bersifat otentik karena sudah diperoleh dari sumber data kedua atau ketiga.12 Sedangkan “data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu”.13 Dalam hal ini penulis juga menyebutnya sebagai data kedua atau ketiga. Di antaranya adalah: Buletin BSNP tentang penilaian terhadap buku teks pelajaran agama, Dedi
Supriadi,
Anatomi
Buku
Sekolah
di
Indonesia:
ProblematikaPenilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku Bacaan, dan Buku Sumber (Yogyakarta: Mitra Gama Widya, 2001). 2) Teknik Pengelolahan data Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi datadata yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh. Selanjutnya pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen kelayakan isi dirinci lagi sesuai dengan subkomponen masing-masing, rinciannya sebagai berikut: a) Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran dan kebutuhan dan perkembangan peserta didik,: 1. Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi yang terkandung dalam Kompetensi Inti (KI) dan 11
Azwar Saifudin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 91. Arikunto, op. cit,.h.231. 13 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.21-22. 12
18
Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP, 2. Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik kehidupan sehari-hari dan dapat dipraktikan di lingkungan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. b) Substansi keilmuwan dan life skill, dirinci sebagai berikut: 1. Mengandung kecakapan akademik, 2. Mengandung kecakapan personal, 3. Mengandung kecakapan social. c) Wawasan untuk maju dan berkembang, dirinci sebagai berikut: 1. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu, 2. Menggunakan
fitur,
contoh
terkini
(dekat
dengan
kehidupan peserta didik). d) Keberagaman nilai-nilai sosial, dirinci sebagai berikut: 1. Keberagaman dalam pemilihan contoh. 2. Keberagaman dalam pemilihan wacana.14
Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen yang telah dirinci tersebut. Yang disesuaikan dengan buku yang telah dipilih oleh peneliti, yaitu buku PAI kelas IX SMP terbitan Erlangga dan Kemendikbud.
14
Hilman Shodri, “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Terbitan Kemendikbud”, Skirpsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2015), h.26. tidak diterbitkan
19
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kesesuaian Buku dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta Didik Kesesuaian isi buku dengan KI dan KD yang telah disusun sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Seperti yang tercantum pada lampiran Permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kurikulum SMP-MTs bahwa kompetensi inti dirancang seiring
dengan
meningkatnya
usia
peserta
didik
pada
kelas
tertentu.“Penulisan buku ajar harus mengacu kepada kurikulum dan harus tercermin adanya bahan yang tingkat kedalaman dan keluasannya berbeda antara kelas X dengan kelas XI.”1 Isi materi buku yang sesuai dengan KI dan KI akan menciptakan pembelajaran yang beruntun sesuai tingkatan perkembangan siswa, karena pada tiap jenjang pendidikan siswa memiliki kemampuan penguasaan materi yang berbeda. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik peserta didik merupakan suatu tuntutan bagi pengajar.2 Oleh karena itu penting bagi guru untuk memastikan buku ajar sesuai dengan rumusan kompetensi yang ingin dicapai. Materi yang disajikan dalam buku terbitan Erlangga dibagi menjadi 11 bab, sedangkan dalam buku terbita KEMENDIKBUD terdiri dari 12 bab. Setiap bab terdiri dari KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) masing-masing.
1
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1995),
h. 6. 2
, Umi Hanifah, Pentingnya Buku Ajar yang Berkualitas dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Ilmu Tarbiyah „At-Tajdidi”, Vol.3, No.1 Januari 2014 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya h. 111.
20
1. Materi hari akhir a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2)
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3)
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
4)
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar (KD) : 1)
1.1 : Menghayati Al-Qur‟an sebagai implementasi dari pemahaman rukun iman.
2)
1.2 : Beriman kepada hari akhir
3)
2.7 : Menghargai sikap mawas diri sebagai implementasi terhadap pemahaman iman terhadap hari akhir.
4)
3.6 : Memahami makna iman kepada hari akhir berdasarkan pengamatann terhadap dirinya, alam sekitar, dan makhluk ciptaanNya.
5)
4.6 : Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan gambaran kejadian hari akhir. Komposisi Materi
21
No
KEMENDIKBUD (Bab 1)
Erlangga (Bab 6)
1
Pengertian hari akhir
Pengertian hari akhir
2
Macam-macam kiamat
Pengertian Iman kepada hari
(sugra dan kubra)
akhir
Dalil-dalil tentang hari akhir:
Dalil- dalail tentang kebenaran
QS. Al-Hajj/22:7
hari akhir:
Q.S Al-Qari‟ah/4-5
Dalil Naqli
3
Q.S Al-Zalzalah/99:1-2 dan Q.S Al-Infitar/82: 1-5 7-8
Q.S Al-Waqi‟ah/56: 4-6
Q.S Az-zumar/39:68-69
Q.S Al-Hajj/22: 7
Q.S Al-Muzammil/73:18
Q.S Al-Qasas/28: 88
Q.S Yasin/36:51 dan 55-58
Dalil Aqli
Q.S Ali Imran/3:30
Menurut ilmu astronomi
Q.S Al-Ghasiyiyah/88:6-7
Menurut ilmu geologi
Q.S Al-Waqi‟ah/56: 42-44
Menurut ilmu fisika
Hadits
riwayat
tirmidzi
tentang
keadaan
manusia
hari kiamat 3
Kehidupan dilama Akhirat:
Pembagian hari akhir & tanda-
Yaumul Barzah
tandanya:
Yaumul Baats
Tanda-tanda kiamat Sugrha
Yaumul Hasyr
Tanda tanda kiamat Kubra
Yaumul Mizan 4
Surga dan Neraka
Hikmah beriman kepada hari akhir
5
Perilaku mawas diri sebagai wujud iman kepada hari akhir
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD Gambar-gambar
Erlangga
bencana Gambar-gambar bencana alam
22
alam sebagai contoh kiamat sebagai contoh kiamat kecil kecil 2
Fitur Kisah teladan: Kisah
yang
rasulullah
Fitur Uswatun hasanah:
disampaikan Kisah
pada
yang
disampaikan
sahabat rasulullah pada sahabat tentang
tentang calon penghuni surga calon penghuni surga yang yang
yang
menghindari
jujur rasa
dan yang jujur dan menghindari
iri
dan rasa iri dan dengki
dengki 3
Kisah-kisah:
Berbuat baik sebagai wujud
“Perbedaan orang mukmin dn iman kepada hari akhir: orang kafir di alam kubur”
Menolong
sesama,
berinfaq,
disiplin waktu, dan bekerja Kisah percakapan rasulullah keras dengan
Aisyah
tentang Menghindari perbuatan maksiat
keadaan padang mahsyar
sebagai wujud mengimani hari akhir
Analisis: Pada bab pertama mengenai hari akhir buku tebitan Kemendikbud menyajikan uraian materi yang berkenaan dengan hari akhir secara lebih detail salah satunya ditunjukan pada penguraian kehidupan setekah hari kiamat. Sedangkan pada buku terbitan Erlangga berfokus pada keimanan pada hari akhir dan membangun sifat—sifai baik sebagai imlepentasinya, hal ini ditunjukkan oleh sub-sub bab yang terdapat didalamnya. Pada buku Kemendikbud disetiap sub materi disertai dengan referensi dari ayat Al-Qur‟an. Dalil-dalil pada buku Erlangga di lengkapi dengan dalil aqli dari berbagai cabang ilmu. Kedua buku tersebut menyajikan gambar, dan kisah kisah yang mendukung sebagai contoh. Contoh yang disajikan dalam bentuk cerita
23
(kisah) pada buku Kemendikbud disajikan lebih banyak yaitu di beberapa sub materi, sedangkan di dalam buku Erlangga hanya disajikan satu kisah pada fitur “Uswatun Hasanah” di lengkapi dengan contoh contoh konkret yang diuraikan di akhir bab. 2. Materi Optimis, Ikhtiar, Tawakal a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1)
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2)
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
3)
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar (KD) : 1)
KD 2.1: Menghargai sikap optimis, ikhtiar,dan tawakal sebagai implementasi dari pemahaman Q.S AZ-Zumar/ 39:53, An-Najm/53 : 39-42, Ali Imran/3: 159 dan hadits terkait.
2)
3.1 : Memahami Q.S AZ-Zumar/ 39:53, An-Najm/53 : 39-42, Ali Imran/3: 159 dan hadits terkait tentang optimis, ikhtiar, dan tawakal.
3)
4.1.1 : Membaca Q.S AZ-Zumar/ 39:53, An-Najm/53 : 39-42, Ali Imran/3: 159, sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
4)
4.1.2 : Menunjukkan hafalan Q.S AZ-Zumar/ 39:53, An-Najm/53 : 39-42, Ali Imran/3: 159.
24
Komposisi Materi No
KEMENDIKBUD (Bab 2
Erlangga (Bab 1)
dan 6) 1
Optimis:
Q.S AZ-Zumar/ 39:53
Pengertian Optimis
An-Najm/53 : 39-42
Contoh Optimis
Ali Imran/3: 159
Ciri-ciri orang optimis Hadits
riwayat
Ahmad
tentang optomis 2
Ikhtiar :
Hadits
riwayat
Bukhari
Pengertian ikhtiar
Muslim tentang optimis
Contoh ikhtiar
Hadits riwayat
Q.S An-Najm/53: 39-42
Ikhtiar
dan
Bukhari tentang
Hadits riwayat tirmidzi tentang tawakal 2
Tawakal:
Kajian tajwid, isi kandungan ayat
Pengertian tawakal
dan hadits
Cirri-ciri orang tawakal Al-Maidah/5:11 Q.S Az-Zumar/39:53
Pengertian optimis, ikhtiar dan
Q.S An-Najm/53: 39-42
Tawakal
Q.S Ali Imran / 3 : 159 4
Kajian tajwid (tafkhim dan tarqiq) Mufradat dan kandungan ayat Q.S Az-Zumar/39:53 Q.S An-Najm/53: 39-42 Q.S Ali Imran / 3 : 159
25
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD Gambar
yang
Erlangga
berkaitan Gambar yang berkaitan dengan
dengan materi:
materi:
Gambar siswa yang sedang Gambar pekerja (Ikhtiar) ujian (optimis dan ikhtiar)
Gambar seorang sedang berdoa
Gambar atlet yang sedang (tawakal) bertanding
(optimis
dan
ikhtiar) Gambar
seseorang
yang
sedang berdoa (tawakal) Gambar
seorang
diefable
yang sedang bekerja, berobat, dan
mengikat
hewan
peliharaan (ikhtiar) 2
Fitur dialog Islami:
Menbandndingkan
mengenai “sulit tapi bisa” dan “bisa tapi
Percakapan menularkan sebagai
kalimat
psiti sulit” sebagai cara memahami
sikap
bentuk
dari
rasa sikap optimis
optimis 3
Kisah-kisah:
Fitur Uswatun hasanah:
Kisah dua penjual sepatu yang “kisah berjualan
di
penduduknya
tempat tidak
pernah meski dengan jumlah pasukan yang sedikit”
Kisah seorang anaok sopir yang menjadi direktur Fitur Kisah teladan: Kisah
Ibnu
termotvasi tetesan
air
kaum
yang muslimin saat perang ahzab
memakai alas kaki
4
optimism
hajar
yang
ketika
melihat
yang
mampu
membuat batu berlubang
26
Analisis: Terdapat perbedaan pembagian materi di kedua buku, pada buku terbitan Kemendikbud materi mengenai sifat optimis, ikhtiar dan tawakal dibagi kedalam dua bab sedangkan pada buku Erlangga materi diuraikan pada satu bab. Pada pembahasan ini, kedua buku sama-sama menguraikan dalil dari ayat yang sama beserta kajian tajwid serta kandungan ayatnya. Pada buku Kemendikbud penyajian materi diuraikan satu persatu menurut sifat yang dibahas. diuraikan pula ciri-ciri sifa optimis ikhtiar dan tawakal dengan jelas. Sedangkan pada buku Erlangga materi diuraikan dari hal yang umum kemudian diikuti dengan penjelasan sifat optimis, ikhtiar dan tawakal dilengkapi dengan hadts pada tiap sifat yang dibahas. Pada penguraian contoh, kedua buku sama sama menyajikan gambar dan kisah teladan. Pada buku Kemendikbud gambar dan kisah yang di sajikan lebih banyak. 3. Materi Jujur, tata karma, sopan santun dan rasa malu a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1) KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata. 3) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
27
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) : 1) 2.3 : Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Ali Imran/3 : 77, Q.S Alahzab/33:70 dan hadits terkait. 2) 2.5 : Menghargai perilaku yang mencerminkan tata karma, sopan santun, dan rasa malu sebagai implementasi dari pemahaman Q.S AlBaqarah/2:83 dan hadits terkait. 3) 3.3 : Memahami Q.S Ali Imran/3 : 77, Q.S Al-ahzab/33 :70 serta hadits terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. 4) 3.5 : Memahami Q.S Al-Baqarah/2:83 dan hadits terkait tentang tata karma, sopan santun dan rasa malu. 5) 4.3 : Menyajikan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari Q.S Ali Imran/3 : 77, Q.S Al-ahzab/33:70 serta hadits terkait. 6) 4.5 : Menyajikan contoh perilaku tata karma, sopam santun, dan rasa malu, sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al-Baqarah/2:83 dan hadits terkait. Komposisi Materi No
KEMENDIKBUD (Bab 3)
Erlangga (Bab 3 dan 5)
1
Jujur:
Pengertian Jujur
Pengertian jujur
Q.S Al- Ahzab/33 : 70 dan isi
Q.S Ali Imran/3:77
kandungannya
Q.S Al-Ahzab/33: 70
Q.S Ali „Imran/3: 77 dan isi
Manfaat jujur
kandungannya Hadits riwayat muslim mengenai perilaku Jujur
2
Santun:
Klasisfikasi Jujur (Perkataan, dan
28
Penegrtian santun
Perbuatan)
Hadits riwayat Ibnu Majah tentang sikap santun dan malu sebagai slah satu sifat yang dicintai Allah Manfat
memiliki
sifat
santun 3
Malu:
Hikmah Jujur
Pengetian malu Hadits
riwayat
Muslim
tentang malu sebagian dari iman Manfaat
memiliki
sifat
malu
4
Implementasi Perilaku jujur: Di sekolah Di sekolah Di Masyarakat
5
Pengertian tatakrama Hadits riwayat muslim mengenai tata karma
6
Pengertian sopan santun Q.S Al-Baqarah/2: 83 dan isi kandungannya Hadits riwayat Ahmad tentang perkara-perkara mengenai adab/ sopan sanun yang akan menjamin masuk surge
7
Pengertian malu Hadits
riwayat
Ibnu
Majah,
tirmidzi, dan tabrani tentang rasa
29
malu serta isi kandungannya 8
Manfaat tata karma, sopan santun, dan rasa malu
9
Implementasi Perilaku tata karma, sopan santun, dan rasa malu: Di sekolah Di sekolah Di Masyarakat
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Fitur dialog Islami: Percakapan
Gambar
yang
tentang Contoh
menunjukan
kejujuran
dalam
pengembalian dompet yang berdagang ditemukan
sebagai
contoh
sikap jujur 2
Kisah-kisah:
Implementasi
sikap
jujur
Kisah pedangan buah yang berdasakan tempat: jujur
Tidak
Kisah
seseorang
mencontek
(jujur
di
yang sekolah)
berbohong, dan perkataannya Menepati janji pada keluarga, kemudian tidak dipercayai
pulang tepat waku (jujur di
Kisah tetang kesaksian anas rumah) bin Malik tentang kesantunan Bersikap tebuka pada keuangan Rasulullah
organisasi (jujur dilingkkungan masyarakat)
3
Fitur kisah teladan: Kisah
pengembala
Fitur uswatun hasanah: domba Kisah
yang menolak saat diajak cekatan
Ibnu dan
Mas‟ud
yang
jujur
saat
berbuat curang karena takut mengemmbala kambing kepada Allah
Kisah Rasulullah yang merasa malu
ketika
tidak
dapat
30
member
sesuatu
kepada
seorang yang meminta. 4
Gambar seorang ibu yang Implementasi tata karma, sopan sedang
mengajari
perempuannya pakaian
anak santun
dan
rasa
malu
memakai berdasarkan tempat:
muslimah
wuju rasa malu.
sebagai Berjalan
membunguk
di
hadapan orang yang lebih tua,
Gambar siswa yang memberi berbicara lemah lembut, (di salam
pada
bentuk hormat
guru
sebagai rumah) Mengucap sopan,
salam, tidak
berbicara membuat
kegaduhan (disekolah)
Analisis : Seperti pada bab sebelumnya terdapat perbedaan penguraian materi pada kedua buku. Materi mengenai sifat jujur, tata karma, hormat dan rasa malu pada buku Kemendikbud ada pada bab 3 sednangkan pada buku Erlangga di bagi menjadi dua yaitu pada bab 3 dan 5. Secara umum kedua buku tersebut menguraikan materi yang sama, terdapat perbedaan pada penguraian sifat jujur, pada buku terbitan Erlangga materi “jujur” terdapat pada satu bab terpisah di dalamnya dijelaskan tentang klasifiksi, hikmah serta implemetasi sifat jujur. Dalil yang digunakan berkenaan dengan materi santun buku terbitan Kemendikbud menguraikan beberapa hadits, sedangkan pada buku Erlangga diuraikan Q.S Al-Baqarah ayat 83. Contoh yang disajikan pada buku Kemendikbud disampaikan melalui fitur “dialog Islami” dan kisah-kisah teladan. Sedangkan pada buku Erlangga fitur “Uswatun Hasanah” disajikan di masing-masing bab dan penguraian contoh pengaplikasian sifat-sifat tersebut berdasarkan tempat.
31
4. Materi penyembelihan hewan dalam Islam, qurban dan aqiqah a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1) KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2) KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 4) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata. 5) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) : 1) 1.4 : Menerapkan ketentuan syariah Islam dalam pelaksanaan penyembelihan hewan. 2) 1.5 : Menunaikan ibadah kurban dan aqiqah sebagai implementasi dari surah Al-Kautsar. 3) 2.6 : Menghargai sikap empati, peduli dan gemar menolong kaum dhu‟afa sebagai implementasi dari pemahaman ibadah kurban dan aqiqah. 4) 3.8 : Memahami ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam. 5) 3.9 : Memahami hikmah kurban dan aqiqah. 6) 4.8 : memperagakan tatacara penyembelihan hewan. 7) 4.9 : Mempraktikan pelaksanaan ibaah kurban dan aqiqah dilingkungn sekitar rumah.
32
Komposisi Materi No
KEMENDIKBUD (Bab 4)
1
Ketentuan
dan
Erlangga (Bab 8 dan 9)
tatacara Pengertian penyebelihan hewan
penyembelihan hewan 2
Ketentuan:
Hewan yang di halalkan:
Ketentuan
orang
yang Hewan
menyembelih Ketentuan
hewan
darat
(ternak,
belalang,hewan bergizi dan tidak yang menjijikan menurut syariat)
disembelih
Hewan Air
Ketentuan
alat Hewan yang di sembelih ahli kitab
penyembelih Ketentuan
proses
penyembelihan Hadits riwayat Bukhari dan Muslim tentang tatacara penyembelihan
hewan
yang dilakukan Rasulullah 3
Tatacara
penyembelihan Hewan yang diharamkan:
hewan Penyembelihan
Hewan
diharamkan
Al-
hewan Qur‟an
tradisiolan Penyembelihan
yang
Hewan yang bisa hidup di dua hewan alam dalam waktu lama
mekanik
Hewan yang diperintahkan untuk membeunuhnya Hewan yang bertaring kuat Hewan berkuku tajam Hewan yang menjijikan
4
Akikah:
Dalil
tentang
hewan
yang
Pengertian akikah
dihalalkan:
Hukum akikah
Q.S Al-baqarah/2: 173
Ketentuan akikah
Q.S Al-maidah/5: 1
Pembagian daging akikah
Hadist riwayat Ibnu majah tentang
33
Hikmah akikah
kehalalan semua hewan yang ada
Hadits Riwayat Ibnu Majah di bumi kecuali yang dilarang tentang akikah
Hadist riwayat Ibnu majah tentang kehalalan belalang Q.S Al-A‟raf/7:157 Q.S Al-Maidah/5:96 Hadist riwayat Ibnu majah tentang kehalalan hewan laut Q.S Al-Maidah/5:5
5
Qurban
Dalil
Pengertian qurban
diharamkan:
Hukum qurban
Q.S Al-Maidah/5: 3
Ketentuan qurban
Hadits riwayat Ab Daud tentang
Waktu
tentang
hewan
yang
penyembelihan keharaman katak
hewan qurban
Hadits riwayat Bukhari tetang
Pembagian hewan qurban
hewan-hewan
Hikmah berqurban
membahayakan
Q.S Al-kautsar/108: 1-3
kemudharatan
yang dan
memeliki
Hadits riwayat bukhari dan Hadits riwayat muslim tentang muslim tetag jumlah orang keharaman hewan bertaring, dan untuk qurban unta dan berkuku tajam lembu
Hadits
Ibnu
binatang
yang
Majah dilarang
tentang untuk
dibunuh Q.S Al-A‟raf/7: 157 6
Cara menyembelih hewan dalam islam (dihalalkan): Penyembelihan
hewan
secara
hewan
secara
tradisional Penyembelihan modern 7
Pengertian qurban:
34
Syarat
dan pembagian hewan
qurban 8
Pengertian aqiqah: Waktu pelaksanaan Jumlah hewan Syarat hewan Pembagian
9
Tata cara penyembelihan hewan qurban dan aqiqah
10
Q.S Al-Kautsar/108:1-3 Hadits riwayat Bukhari tentang waktu
penyembelihan
hewan
qurban Q.S Al-hajj/22:36 Hadits riwayat ibnu majah tentang Aqiah Hadits riwayat Ibnu Majah tentang jumlah hewan yang disembelih untuk aqiqah Hadits riwayat Abu Daud tentag doa ketika akan menyembelih hewan qurban 11
Doa aqiqah
12
Hikmah qurban dan aqiqah
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD Fitur Dialog Islami: Percakapan
Erlangga Gambar ilustrasi penyembelian
tentang hewan
pelaksanaan qurban disekolah 2
Tatacara
penyembelihan Tatacara penyembelihan hewan
hewan dalam Islam:
dalam Islam:
35
Konvensional dan Modern
Konvensional dan Modern
Analisis : Berbeda
dengan
buku
terbitan
Kemendikbud
yang
menggabungkan keseluruhan materi pada satu bab, pembahasan tentang penyembelihan hewan diuraikan dalam bab berbeda dengan pembahasan akikah dan qurban di buku terbitan Erlangga. Pada buku Kemendikbud pemahasan mengenai penyebelihan hewan menekankan pada ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penyembelihan hewan dalam Islam. Sedangkan pada buku Erlangga, materi yang diuraikan menekankan pada jenis-jenis hewan yang dihalalkan dan diharamkan berserta dalil yang mendasarinya. Materi qurban dan aqiqah secara umum diuraikan dengan poinpoin yang serupa di kedua buku tersebut. Pada buku terbitan Erlangga dalil tentang qurban dan aqiqah yang diuraikan lebih beragam karena dibahas pada bab yang berbeda. Seperti pada materi fiqih pada umumnya, pada materi ini kedua buku menyajikan contoh dengan menguraikan tatacara penyembelihan hewan baik secara konvensional maupun modern. Pada buku Erlangga disajikan ilustrasi gambar penyembelihan hewan dalam islam, lebih khusus lagi pada buku ini diuraikan pula tata cara penyembelihan hewan qurban dan aqiqah secara terpisah. 5. Materi sejarah perkembangan Islam di Nusantara a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
36
3) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar (KD) : 1) 1.4 : Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara 2) 4.11.1 : melakukan rekonstruksi sejarah perkembangan Islam di Nusantara 3) 4.11.2 : menceritakan sejara tradisi Islam nusantara Komposisi materi No
KEMENDIKBUD (Bab 5
Erlangga (Bab 11)
dan 11) 1
Alur perjalanan dakwah di Sejarah Nusantara
(teori
masukya
Islam
di
mekah, Nusantara
teori Gujarat, teori cina) 2
Cara dakwah di Nusantara:
Perkembangan Islam di Indonesia
Perdagangan
(Sumatra,
Perkawinan
Maluku)
Pendidikan
Walisongo
Kesenian
penyebar ajaran islam
Jawa,
Kalimantan,
sebagai
tokoh
Hubungan sosial 3
Kerajaan
Islam
di Peranan Umat Islam di Indonesia:
Nusantara:
Masa penjajahan
Samudra Pasai
Masa Kemerdekaan
Aceh
Masa Pembangunan
Demak Pajang Mataram Islam Banjar
37
Gowa-talo Ternate Tidore 4
Tradisi Nusantara sebelum Sejarah tradisi Islam di Nusantara datangnya Islam Akulturasi budaya Melestarikan budaya Islam di Nusantara
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Metode dakwah pada awal Metode dakwan yang dapat mula masuknya
Islam
ke dijadikan
rujukan
dalam
Nusantara sebagai referensi berdakwah pada masa sekarang dakwah masa kini 2
Gambar bukti-bukti sejarah Sikap
sikap
yang
perlu
pada
tokoh
masuk dan berkembangnya diteladani
dari
Islam di Nusantara:
agama
penyebar
Islam
di
Wayang, Masjid, kesenian, Nusantara dan kebiasaan yang masih dilaksanakan hingga saat ini 3
Fitur Kisah teladan: Kisah
perjalanan
Gambar dakwah masuk
Ust.Jefri Al-Bukhari
bukti-bukti dan
sejarah
berkembangnya
Islam di Nusantara: Wayang, Masjid, kesenian, dan kebiasaan
yang
masih
dilaksanakan hingga saat ini
Analisis : Materi
ini
diuraikan
dalam
dua
bab
di
buku
terbitan
Kemendikbud, pernyebaran agama Islam disajikan berdasarkan teori
38
masuknya sedangkan pada buku Erlangga penyebaran islam diuraikan berdasarkan wilayah. Pada buku Kemendikbud juga diuraikan cara penyebaran agama Islam pada dan kerajaan-kerajaan Islam yang pernah Berjaya di Nusantara. Sedangkan uraian tentang walisongo diuraikan di buku terbitan Erlangga dikuti dengan peran-peran umat Islam bagi Nusantara. Kedua buku ini sama-sama menyajikan contoh metode dakwah dan contoh dalam bentuk gambar. Kedua buku ini juga menyajikan contoh keteladanan ulama, pada buku Kemendikbud secara khusus dicontohkan tentang kisah dakwah Ustadz Jefri Al-Bukhori, sedangkan pada buku Erlangga diuraikan keteladanan dari sifat ulama secara umum. 6. Materi Qadha dan Qadar a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2)
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3)
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
4)
KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar (KD) :
39
1.1 :Menghayati Al-Qur‟an sebagai implementasi dari pemahaman
1)
rukun iman. 2)
1.3 : Beriman kepada qhada dan qadar
3)
2.8 : Menghargai sikap tawakal kepada Allah swt. Sebagai implementasi iman kepada qhada dam qadar.
4)
3.7 : Memahami makna iman kepada qhada dan qhadar berdasarkan pengamatan terhadap dirinya, alam sekitr, dan makhluk ciptaan-Nya. 5)
4.7 : Menyajikan dalil Tentang adanya qadha dan qadar.
Komposisis Materi No
KEMENDIKBUD (Bab 1)
Erlangga (Bab 6)
1
Pengertian qadha, qadar Pengertian qhada dan qadar dan takdir
2
Takdir muallaq dan takdir Dalil-dalil
Al-Qur‟an
mubram
qadha dan qadar:
Contoh takdir
Q.S Ar-Ra‟d/13:8
Tentang
Q.S Al-Furqah/25:2 Q.S Yasin/36:38 dan 39 3
Q.S Ar-Ra‟du/13:8 dan 11
Macam-macam takdir:
Hadits riwayat Bukhari dan Takdir Mualaq muslim tentang penentuan Takdir Mubram takdir
seseorang
ketika
Allah menciptakannya
4
Manfaat mengimani qadha Hikmah mengimani qadha dan dan qadar
qadar
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD Gambar-gambar
Erlangga yang Gambar seseorang yang sedang
menunjukkan keimanan pada berdagang qadha dan qadar:
usaha
sebagai
memperbaiki
bentuk takdir
40
Pedagang, Atlet diefable, dan muallaq seorang
yang
sedang
bercermin 2
Fitur dialog Islami:
Bentuk-bentuk perilaku orang
Percakapan guru dan murid yang mengimani qadha dan tentang contoh takdir muallaq qadar: (kecerdasan)
dan
takdir Menjalankan perintah Allah
mubram (usia seseorang)
Menjauhi
dan
larangan-Nya, bekerja
menghindari berusaha
keras,
dan
bertawakal
kepada Allah. 3
Fitur kisah teladan: kisah seseorang yang tetap dalam keadaan baik meski sedang menjalani hukuman yang
berat,
mempercayai
karena akan
ia
adanya
jalan keluar sebagai bentuk keimanannya pada qadha dan qadar
Analisis: Secara umum kedua buku ini menguraikan materi serupa mengenai qadha dan qadar dengan dukungan dalil dari q.s Ar-ra‟d, dalil yang disajikan pada uku Kemendikbud dilengkapi dengan hadits, sedangkan pda buku terbitan erlangga di lengkapi dengan Q.S Al-Furqan dan Q.S Yasin. Kedua buku ini sama-sama menyajikan gambar namun dalm bentuk berbeda. Pada buku Kemendikbud contoh juga disampaikan melalui fitur “Dialog Islami” dan “Kisah Teladan” sedangkan pada buku
41
Erlangga contoh disajikan dengan menguraikan cara mengimani qadha dan qadar secara lebih jelas untuk dicontoh di kehidupan sehari-har siswa. 7. Materi Toleransi a.
Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1) KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata. 3) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar (KD) : 1) 2.2 : Menghargai perilaku toleran dan menghargai perbedaaan dalam pergaulan d sekolah dan masyarakat, sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al=Hujurat/49: 13, dan hadits terkait. 2) 3.2 : memahai Q.s Al-Hujurat/49:13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan hadits terkait. 3) 4.2.1 : Membaca Q.S Al-Hujurat/49 :13 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul hurufnya. 4) 4.2.2. : Menunjukan hafalan Q.S Al-hujurat/49:13 Komposisis Materi No
KEMENDIKBUD (Bab
Erlangga (Bab 2)
42
8dan 12) 1
Pengertian toleransi
Q.S Al-Hujurat/49:13 Hadits riwayat Abu Ya‟la dan Abu Hibban tentang Toleransi
2
Toleransi dlam kehidupan Kajian tajwiddan isi kandungan sehari-hari
ayat dan hadits
Contoh toleransi 3
Q.S Al-hujurat/46:13
4
Tajwid
tentang
Pengertian toleransi waqaf Hikmah toleransi
(lazim, jaiz, muraqabah, mamnu‟, saktah) 5
Mufradat dan kandungan Implementasi toleransi di sekolah ayat Q.S Al-Hujurat/49:13
dan di masyatakat
b. Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Contoh toleransi:
Implementasi sikap toleran di
Bergaul dengan semua teman sekolah: tanpa membedakan agama
Saling
meenghargai
saat
Tidak memaksakan kehendak berdiskusi pada orang lain
Implementasi iskap toleran di
Keadaan pada kompleks puja lingkungan masyarakat: mandala
Bali
lingkungannya
yang Menghargai
pendapat
saat
sangat bermusyawarah contonya daam
menjunjung toleransi
karang taruna
Menghormati sesama meski berbeda suku, ras, budaya maupun cara penyampaian pendapat 2
Fitur kisah teladan Kisah
mengenai
Contoh gambar: sikap Gambar Keakraban orang yang
43
toleransi Hasan Al-Basri yang berkuit putih dan orang yang bertetangga dengan seorang berkulit hitam nasrani
Gambar rumah-rumah ibadah tiap agama yang berbeda yang tergambar tentram
Analisis: Materi mengenai toleransi secara umum dibahas serupa pada kedua buku diatas, di antaranya pembahasan tentang pengertian toleransi dan dalil yang mendasarinya yaitu Q.S al-Hujurat, juga kajian tajwid serta kandungan ayatnya. Contoh yang disajikan dibuku Kemendikbud disajikan secara luas dan lebih umum disertai fitur “Kisah Teladan”, sedangkan pada buku Erlangga secara khusus berdasarkan lingkungan siswa yang didukung dengan gambar ilustrasi. 8. Materi perilaku homat dan taat kepada orang tua dan guru a.
Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Inti (KI): 1) KI-2 : menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata. 3) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
44
Kompetensi Dasar (KD) : 1) 2.4 : Menghargai perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al-Isra/17: 23, Q.S Lukman/31 :14 dan hadits terkait. 2) 3.4 : Memahai Q.S Al-Isra/17: 23, Q.S Lukman/31 :14 dan hadits terkait tentang perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan guru. 3) 4.4 : Menyajikan contoh perilaku hormat dan taat kepada orang tua dan guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Al-Isra/17: 23, Q.S Lukman/31 :14 dan hadits terkait. Komposisis Materi No
KEMENDIKBUD (Bab 9)
Erlangga (Bab 4)
1
Pengertian hormat dan taat Pengertian hormat dan taat kepada orang tua dan guru
2
Keutamaan
menghormati Pengertian orang tua dan guru
dan taaat kepada orang tua dan guru 3
Q.S Al-isra/17:23
Q.S Lukman/31 :14
Q.S Lukman/31:14
Q.S Al-Isra/17 :23 Hadits Muslim
riwayat
Bukhari
dan
tentang
berbuat
baik
kepada orang tua sebagai suatu peruatan
yang
paling
dicintai
Allah 4
Implementasi hormat dan taat terhadap orang tua dan guru
b.
Contoh yang disajikan No 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Gambar seorang anak yang Cara berperilaku hormat kepada sedang
bersalaman
kepada orang tua:
45
orang tuanya, dan seorang Taat terhadap nasehat yang murid pada gurunya.
diberikan,
Gambar batu Malin Kundang Merendahkan diri di depan seagai contoh anak durhaka
orang tua, Tidak Berkata kasar. Cara menghormati guru: Menyapa dan mengucap salam saat bertemu, Siap
membantu
ketika
dibutuhkan 2
Fitur kisah teladan:
Fitur Uswatun hasanah:
Kisah anak pencuci baju
Kisah Wais Al-Qarni dengan segala ketaatannya pada ibunya
Analisis: Kedua buku di atas membahas dalil Al-Quran yang sama sebagai landasan uraia materi yaitu tentang hurmat dan taat pada orang tua dengan tambahan hadits riwayat Bukhari dan Muslim pada buku Erlangga. Buku Kemendikbud dilengkapi dengan keutamaan hormat dan taat pada orang tua. Seperti pada materi lain, pada materi hormat dan taat pada orang tuabuku terbitan Kemendikbud juga menyajikan contoh dalam bentuk gambar dan fitur “Kisah Teladan” sedangkan pada buku Erlangga diuraikan langsung contoh perilaku menaati dan menghormati orang tua dan contoh dalam fitur “Uswatun Hasanah” 9. Materi Haji dan Umroh a. Materi yang disajikan sesuai dengan KI KD mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kompetensi Isi (KI) : 1) KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural), berdasarkan rasa ingn tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
46
2) KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar (KD) : 1) 3.10 : Memahami ketentuan haji dan umrah 2) 4.10 :Mempraktikan manasik haji. Komposisi Materi No 1
KEMENDIKBUD (Bab 10)
Erlangga (Bab 10)
Haji:
Pengertian dan hukum haji
Pengertian dan hukun haji
Q.S Ali Imran/3:97
Syarat wajib haji
Hadits riwayat Ahmad tentang
Rukun haji
perintah menyegerakan ibadah
Wajib haji
haji
Sunah haji Larangan dalam ibadah haji Dam 2
Umrah:
Syarat wajib haji
Pengertian dan hukum umrah Macam-macam haji: Syarat wajib umrah
Ifrad
Rukun umrah
Tamattu‟
Wajib umrah
Qiran
3
Hikmah haji dan umrah
Rukun Haji
4
Q.S Al-Baqarah/2 :196 dan Wajib haji
5 6
197
Sunah haji
Q.S Al-hajj/22:29
Larangan haji
Ali Imran?3:97
Pengertian dan jenis dam
Tata cara ibadah haji
Pengertian umrah Ketentuan haji dan umrah:
47
Tempat-tempat
miqat
(hadits
riwayat Bukhari tentang tempat miqat) Niat dan bacaan talbiyah (hadits riwayat Bukhari dan Muslim tentang bacaan talbiyah) 7
Hikmah haji dan Umrah
8
Dalil-dalil perintah haji: Q.S Ali Imran/3:97 Q.S Al-baqarah/2:197
9
Praktik manasik haji (tata cara ibadah haji)
b. Contoh yang disajikan No
KEMENDIKBUD
1
Erlangga
Tatacara pelaksanaan ibadah Tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umroh
2
haji dan umroh
Gambar jamaah haji yang sedang melaksanakan tawaf dan wukuf sebgai gambaran ibadah haji
Analisis: Materi haji dan umroh dalam buku ini secara keseluruhan memiliki uraian yang sama seperti pengertian haji dan umrah, syarat, rukun, wajib, sunah, larangan dan hikmah haji dan umrah. Pada buku terbitan Erlangga dilengkapi dengan macam-maca pelaksanaan haji dan umrah berdasarkan urutan pelaksanaannya serta tempat-tempat miqat. Seperti pembahasan fiqh pada umumnya contoh yang disajikan kedua buku ini adalah tatacara pelaksanaan haji dan umrah. Pada buku Kemendikbud dilengkapi dengan gambar ilustrasi.
48
B. Substansi Keilmuan dan Life Skill “Kecakapan hidup (lifeskills) dapat didefinisikan sebagai suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan atau kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh perjalanan hidup atau untuk menjalani kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak hingga akhir hayatnya”3 “Kecakapan (ability) dibedakan dalam dua hal, yaitu kecakapan potensial atau potential ability dan kecakapan nyata atau actual ability atau disebut juga achievement.”4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nasional membagi life skills (kecakapan hidup) menjadi empat jenis, yaitu: 1) Kecakapan personal, 2) kecakapan sosial, 3) Kecakapan akademik, 4) Kecakapan vokasional.5 Kecakapan hidup menjadi sangat penting dalam penulsan buku ajar untuk mendukung keterampilan siswa termasuk dalam mengenal diri sebagai bekal menghadapi dunia global untuk meningkatkan kualitas hidup siswa di masa depan. 1. Mengandung kecakapan akademik No 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Pembahsan tajwid pada Q.S Al- Sub bab “kajian tajwid” pada babhujurat tentang toleransi dan Q.S bab
tertentu
Az-Zumar/39:53, An- Najm/53: mengenai 39-42, Ali Imran/3:159 pada dilengkapi
yang
ayat
membahas
Al-quran
hukum
yang
bacaaan,
pembahasan optimis, ikhtiar dan keteraangan, dan cara membaca. tawakal 2
Fitur “Mutiara Khazanah Islam” Ulangan akhir pada tiap bab yang berisi materi pembelajaran
(10 soal pilihan ganda, 5 soal uraian)
3
3
Ulangan akhir tiap bab (10 soal Latihan ulangan akhir semester I
Ika Berdiati, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) di Madrasah http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=889 diakses pada Selasa, 21 Maret 2017 pukul 14.15 4 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya Bandung 2003) h. 92. 5 Ika Berdiati, Op. cit.
49
pilihan ganda, 5 soal uraian, dan II (40 soal pilihan ganda , 10 beberapa soal tugas)
soal uraian, 5 soal tugas kelompok pada tiap semester)
4
Fitur “Dialog Islami” Dialog
Fitur “Aku Aktif”
sehari-hari
yang Fitur yang berisi tugas bagi siswa
membahas tentang permasalahan sebagai yang
biasa
sarana
untuk
ditemukan psikomotorik siswa dan sebagai
dilingkungan
siswa
atau stimulus
untuk
mengenai contoh yang berkaitan kemampuan
meningkatkan siswa
dengan materi yang dibahas
memahami masalah
Fitur “Aktivitas Siswa”
Fitur “Amalan Siswa”
Berisi tugas bagi siswa untuk Yaitu lebih
memahami
(menelaah
gambar,
tugas
untuk
Fitur “refleksi diri”
Fitur “tafakur”
kegiatan
evaluasi
diri
untuk Daftar
dan siswa
mencari
diskusi sehari-hari tentang materi yang sedang dipelajari
merefleksikan
dalam
materi informasi lebih luas di kehidupan
kelompok, dan lain-lain)
Daftar
melatih
kegiatan
untuk
bahan merefleksikan dan bahan evaluasi dengan diri
siswa
berisikan beberapa pertanyaan beberapa
dengan
berisikan
pertanyaan
tentang
tentang perilaku siswa sehari- perilaku siswa sehari-hari yang hari yang berkenaan dengan berkenaan dengan materei yang materei yang sedang dipelajari sedang dipelajari dengan pilihan dengan pilihan jawaban “Sangat jawaban “ya” dan “tidak” yakin”, “Yakin”, Tidak Yakin”
2. Mengandung kecakapan personal
No 1
KEMENDIKBUD Fitur “Renungan”
Erlangga Fitur “Mutiara Hadits”
Fitur yang disajikan disetiapa Berisi hadits-hadits pilihan yang awal bab yang berisi artikel berkenaan
dengan
materi
yang
50
untuk memotivasi siswa agar sedang dipelajari. Fitur ini dapat tertarik
mempelajari
materi menambah pendalaman ketealdnan
yang akan dibahas
bagi
siswa
untuk
meningkatkan
kecakapan personal Fitur “Kisah-kisah” dan “Kisah Fitur “Amalan Siswa” Teladan” Dalam
Tugas untuk mencari informasi lebih setiap bab disjikan luas mengenai materi yang dipelajari.
banyak kisah sebagai contoh Fitur ini dapat mengarahkan siswa atau motivasi bagi siwa yang untuk berkenaan
dengan
memahami
sekaligus
materi. mengaplikasikan contoh yang ia
Secara khusus “kisah teladan” temukan dalam lingkungan. disajikan di akhir bab yang biasanya untuk
dijadikan
bahan
mengerjakan
fitur
“aktifitas siswa” Fitur “Aktivitas Siswa”
Fitur “Aku Aktif”
Fitur “Refleksi diri” sebagai Fitur “Tafakur” barometer
siswa
dalam
memahami kemampuan diri
3. Mengandung kecakapan sosial Kecakapan sosial diperlukan sebagai contoh agar siswa bisa berperilaku baik di manapun baik untuk dirinya sendiri, lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Kecakapan ini juga berkaitan dengan kemampuan pemahaman siswa mengenai materi dan kecakapan personal siswa itu sendiri yang sudah tercantum pada kecakapan akademik daan personal. NO 1
KEMENDIKBUD Fitur “Kisah teladan”
Erlangga Fitur “Wawasan islami”
Contoh-contoh perilaku terpuji Artikel yang berhubungan dengan yang dapan di aplikasikan pembahasan di setiap bab siswa dilingkungan sekitar Fitur “Uswatun hasanah”
51
Sebagai uraian contoh teladan bagi siswa
agar
dapat
mempraktikan
akhlak baik dalam keseharian
4. Analisis perbandingan kandungan substansi keilmuan dan life skill Secara umum buku terbitan Erlangga dan Kemendikbud memiliki substansi keilmuan dan life skill yang serupa hanya berbeda pada penamaan fitur dan cara penyampaiannya. Pada kedua buku ini terdapat kajian tajwid pada beberapa bab yang membahas mengenai ayat al-qur‟an. Sebagai sarana evaluasi diri bagi siswa kedua buku memiliki fitur masing masing yaitu fitur „tafakur‟ dan „refleksi diri‟. Pada setiap buku juga disajikan kisah-kisah teladan sebagai contoh dari setiap materi yang disajikan. Perbedaan yang cukup mencolok pada kedua buku ini dapat dilihat dari segi evaluasi pembelajaran. Dalam buku terbitan Erlangga terdapat fitur „Aku aktif‟, „amalan siswa‟, ulangan akhir setiap bab, dan latihan ulangan akhir semester. Sedangkan pada buku terbitan Kemendikbud tidak terdapat soal latihan ulangan akhir semester, namun pada setiap bab tedapat lebih dari satu fitur “aktifitas siswa” yang melatih kecakapan siswa dari berbagai segi sebagaimana fitur „aku aktif‟ dan „amalan siswa‟ seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa buku terbitan Kemendikbud dan Erlangga secara umum memiliki ciri khas masing-masing, dan terdapat pada frekuensi setiap fitur pada tiap bab, penamaan fitur. Namun, keduanya memiliki substansi keilmuan dan life skill yang serupa dari segi fungsinya. Sehingga kedua buku tersebut mengandung substansi kelimuan dan life skill yang memadai baik dari segi akademik, kecakapan personal maupun sosial.
C. Wawasan Untuk Maju dan Berkembang Kemutakhiran materi sangat diperlukan dalam kandungan sebuah buku. Seperti yang tertulis pada peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 bahwa buku yang berkualitas berisi materi yang relevan sekurang-kurangnya dalan
52
kurun waktu lima tahun. Hal ini dimaksudkan agar buku yang berfungsi sebagai bahan ajar mudah dipahami siswa karena dekat dengan kesehariannya. Sebagai contoh, bencana tsunami kurang relevan dijadikan wacana pada buku terbitan tahun 2016 karena pada siswa jenjang tertentu peristiwa tersebut cukup asing, dan masih banyak contoh bencana yang lebih aktual. 1. Materi sesuai dengan perkembangan Ilmu NO 1
KEMENDIKBUD
Erlangga
Pada pembahasan mengenai Pada pembahasan mengenai fiqih fiqih disajikan tata cara sesuai disajikan tata cara sesuai denagn denagn perkembanga zaman: Tata hewan
cara
perkembanga zaman:
penyembelihan Tata cara penyembelihan hewan
konvensional
dan konvensional
modern yang sesuai syariat sesuai Islam
(pada
dan
syariat
modern
Islam
(pada
yang bab
bab penyembelihan hewan, aqiqah dan
penyembelihan hewan, aqiqah qurban) dan qurban)
Tata cara pelaksanaan ibadah haji,
Tatacara pelaksanaan ibadah dan manasik haji (pada bab haji dan haji, dan manasik haji (pada umroh) bab haji dan umroh)
Pada
bab
mengenai
hari
akhir
disajikan tanda-tanda datangnya hari kiamat
berdasarkan
ilmu
pengetahuan terkini baik astronomi, geografi dan sebagainya Penyertaan bukti sejarah pada Penyertaan bukti sejarah pada materi materi
sejarah
penyebaran tentang penyebaran agam Islam di
Islam di Nusantara Pada
penyampaian
Nusantara contoh Pada pembahasan mengenai akhlak
disajikan dengan kehidupan contoh sehari-hari Iskami”
(fitur
yang
disajikan
berkaitan
“dialog dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan kehidupan siswa (di sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat)
53
2. Menggunakan fitur, contoh terkini (dekat dengan kehidupan peserta didik) NO
KEMENDIKBUD Fitur “kisah-kisah dan “Kisah Fitur
1
teladan”
yang
Erlangga “Uswatun
mengandung mengandung
hasanah”
contoh
yang
yang dekat
contoh yang dekat dengan dengan kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari. Fitur “dialog Islami” yang Fitur “Wawasan Islami” biasanya
berisi
percakapan
keluarga, teman atau murid dan guru mengenai masalah sehari-hari
3. Analisis perbandingan kandungan wawasan untuk maju dan berkembang Wawasan yang terkandung pada kedua buku ini sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan adanya contoh-contoh yang sejalan dengan KI KD dan dekat dengan kehidupan siswa sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan pada bab mengenai perilaku optimis, ikhtiar dan tawakal pada buku Erlangga disajikan contoh siswa yang sedang melaksanakan ujian yang harus memiliki ketiga sikap tersebut agar mendapat hasil yang maksimal. Pada buku Kemendikbud, salah satu contoh yang dekat dengan keseharian di antaranya penyajian cntoh seorang atlet diefable yang sedang berusaha daam pertandingan olahraga sebagai bentuk keimanannya kepada qadha dan qadar. Kedua buku tersebut juga menyajikan contoh yang disesuaikan dengan perkembangan zaman di antaranya tata cara haji dan umroh yang dikemas dengan panduan manasik haji dan tata cara penyembelihan hewan yang sesuao syariat islam dalam dua versi yaitu penyembelihan tradisional dan modern. Fitur-fitur pada kedua buku ini juga cukup mendukung siswa untuk maju dan berkembang. Pada buku terbitan Erlangga terdapat fitur „wawasan islami‟ yang di dalamnya mengandung wawasan-wawasan terkini sehingga siswa
54
dapat mengambil pelajaran dari setiap materi yang disajikan dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu pada pembahasan mengenai hari akhir di uraikan tanda-tanda datangnya hari akhir berdasarkan hadits nabi yang pada masa ini sedikit demi sedikit mulai nampak. Selanjutnya fitur „uswatun hasanah‟ yang berisi contoh-contoh teladan serta hikmah yang tekandung di dalamnya sehingga siswa merasa perlu untuk mengaplikasikannya dalam keseharian salah satunya adalah kisah Ibnu Mas‟ud kecil sebagai penggembala yang jujur. Serupa dengan buku Erlangga, pada buku terbitan Kemendikbud juga terdapat fitur „Kisah Teladan‟ yang di dalamnya menceritakan kisah-kisah pendahulu yang patut dicontoh, salah satunya kisah tentang sikap toleransi Hasan Al-Basri yang bertetangga dengan seorang Nasrani yang karena akhlak baiknya tetangganya itu memeluk agama Islam. Selain itu trdapat fitur „dialog islami‟ yang biasanya berisi percapakan antar teman, guru atau orang tua mengenai masalha yang timbul di kehidupa sehari-hari. Kedua buku ini memiliki berbagai macam fitur dengan kekhasannya masing-masing namun tetap sesuai dengan perkembangan ilmu dan kompetensi yang harus dimiliki siswa.
D. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial “Nilai-nilai adalah ide-ide umum yang sangat kuat dipegang oleh orang-orang tentang apa yang baik dan apa yang jahat.”6 Nilai-nilai sosial dapat diartikan sebagai hal yang dianggap baik di lingkungan masyarakat untuk membangun hubungan antar sesama. Nilai dan norma berperan cukup penting dalam proses pembelajaran khususnya
dalam
mendukung
perkembangan
afektif
siswa
sehingga
keberadaannya sangat diperlukan pada buku ajar yang digunakan siswa. 1. Keberagaman nilai sosial dalam pemilihan contoh a. Keberagaman nilai sosial dalam pemilihan .contoh pada buku Kemendikbud
6
M Amin Nurdin MA, dan Ahmad Abroni, M.Si, Mengerti Sosiologi, (Jakarta: UIN JAKARTA PRESS 2006) h. 65.
55
Dari
beragai
bentuk
contoh
yang
disajikan,
masing-masing
mengandung nilai social berbeda. Buku ini juga menyajikan contoh salah satunya nilai dominan, yaitu nilai yang dianggap baik oleh kebanyakan orang dilingkungan tertentu, seperti pada bab menghormati orang yang lebih tua, disajikan contoh siswa yang mencium tangan gurunya.
b. Keberagaman nilai sosial dalam pemilihan contoh pada buku Erlangga Buku ini menyajikan contoh berdasarkan tema pembahasan pada setiap bab sehingga terdapat contoh yang beragam yang biasanya mengenai keseharian di lingkungan siswa. Nilai-nilai sosial disajikan berguna untuk membantu siswa membedakan sesuatu yang baik dan tidak baik, penting dan tidak penting dan sebagainya. Salah satu contoh yang disajikan pada bab toleransi mengenai hal-hal yang baik dan tidak baik dilakukan saat bermusyawarah dalam rangka menghargai pendapat sesama. Contoh lain juga disajikan pada bab hari akhir yang di dalamnya disebutkan bahwa berakhlakul karimah di lingkungan masyarakat termasuk cerminan seseorag yang mawas diri sebagai bentuk imannya kepada hari akhir.
2. Keberagaman nilai sosial dalam pemilihan wacana a. Keberagaman nilai sosial dalam peemilihan wacana pada buku Kemendikbud Pemilihan wacana pada buku ini cukup beragam dapat dilihat dari keragaman jenis contoh yang telah disebutkan diatas. Setiap materi mengandung nilai social yang berbeda, namun secara umum nilai yang terkandung dalam tiap wacana berfungsi agar siswa dapat membedakan hal baik dan buruk. Wacana secara khusus ditulis pada fitur „renungkanlah‟. b. Keberagaman nilai sosial dalam pemilihan wacana pada buku Erlangga Keragaman nilai sosial dalam pemiliha wacana yang disajikan dalam buku ini cukup beragam sesuai dengan materi yang disajikan mulai dari nilai kerohanian, nilai kebaikan, nilai keindahan, nilai moral, nilai pengetahuan dan sebagainya. khususnya yang berkaitan dengan kegidupan sehari-hari. Secara khusus, wacana pilihan disajikan dalam
56
sebuah fitur „muqadimah‟ pada setiapa bab, seperti pada muqadimah di bab tentang qurban dan aqiqah ydang di dalamnya dijelaskan tentang betapa pentignya qurban dan aqiqah sebagai wujud rasa syukur dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah, hal ini menunjukkan adanya nilai sosial kerohanian. Adanya nilai kebaikan yang disajikan juga dari proses pembagian hewan quban dan aqiqah itu sendiri.
E. Perbandingan Isi Buku Teks PAI dan Budi Pekerti untuk kelas IX terbitan Erlangga dengan terbitan Kemendikbud 1. Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran dankebutuhan pesertadidik Kedua buku memiiki beberapa perbedaan seperti jumlah bab, judul, dan penempatan dari masing-masing bab. Pada buku terbitan Erlangga materi dibagi ke dalam 11 bab sedangkan pada buku terbitan Kemendikbud materi dibagi ke dalam 12 bab, hal ini dikarenakan adanya materi tertentu yang disusun dalam satu bab atau dipecah menjadi beberapa bab. Seperti pada pembahasan mengenai sikap terpuji „jujur, tata krama, sopan santun, dan rasa malu” yang diuraikan dalam satu bab di buku terbitan Kemendikbud, sedangkan dalam buku terbitan Erlangga pembahasan ini terbagi kepada dua bab dengan pembagian materi “Jujur” pada bab 3 dan materi “ tata karma, sopan santun, dan rasa malu” pada bab 5. Hal serupa juga terjadi pada pembahasan mengenai “Toleransi”, “Sikap Optimis, Iktiar dan Tawakal” dan “Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara” yang masing masing dalam buku terbitan Erlangga diuraikan dalam satu bab. Sedangkan pada buku terbutan Kemendibud materi toleransi dibagi menjadi dua yaitu “Damaikan Negeri Dengan Toleransi“ pada bab 8 yang berkonsentrasi pada penjelasan mengenai toleransi dalam kehidupan sehari hari dan materi “menyuburkan kebersamaan dengan toleransi dan menghargai perbedaan“ pada bab 12 yang lebih menekankan pada pembahasan dalil mengenai toleransi. Pada materi “Sikap Optimis, Ikhtiar, dan tawakal” dibagi menjadi “menatap masa depan dengan optimis Ikhtiar dan tawakal” pada bab 2 dan materi “Meraih Kesuksesan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal” pada bab 6. Pada materi “Sejaran Islam di Nusantara” dibagi menjadi “Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara” pada bab 5
57
yang menguraikan tentang proses dakwah dan perkembangan Islam di nusantara dan “Menelusuri tradisi Islam di Nusantara” pada bab 11 yang membahas mengenai tradisi dan bukti peninggalan sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Materi yang disajikan kedua buku tersebut secara keseluruhan sudah sesuai dengan KI dan KD yang terlampir pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur Kurikulum seolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah meski terdapat perbedaan pada penyusunan materi pada masing-masing buku. Kedua buku tersebut juga menguraikan contoh dari setiap materi dengan cara yang berbeda, buku dari terbitan Erlangga menguraikan contoh secara langsung yang kemudian didukung dengan gambar dan kisah teladan, sedangkan pada buku terbitan Kemendikbud contoh lebih banyak disajikan dalam bentuk gambar dan kisah teladan atau kisah keseharian yang berkaitan dengan materi yang disajikan hampir pada setiap sub bab. Contoh pada kedua buku ini cukup dekat dengan kehidupan siswa, seperti tentang kegiatan disekolah, rumah, maupun lingkungan masyarakat. 2. Substansi Keilmuan dan Life Skill Secara umum buku terbitan Erlangga dan Kemendikbud memiliki substansi keilmuan dan life skill yang serupa hanya berbeda pada penamaan fitur dan cara penyampaiannya. Pada kedua buku ini terdapat kajian tajwid pada beberapa bab yang membahas mengenai ayat al-qur‟an. Sebagai sarana evaluasi diri bagi siswa kedua buku memiliki fitur masing masing yaitu fitur „tafakur‟ dan „refleksi diri‟. Pada setiap buku juga disajikan kisah-kisah teladan sebagai contoh dari setiap materi yang disajikan. Perbedaan yang cukup mencolok pada kedua buku ini dapat dilihat dari segi evaluasi pembelajaran. Dalam buku terbitan Erlangga terdapat fitur „Aku aktif‟, „amalan siswa‟, ulangan akhir setiap bab, dan latihan ulangan akhir semester. Sedangkan pada buku terbitan KEMENDIKBUD tidak terdapat soal latihan ulangan akhir semester, namun pada setiap bab tedapat lebih dari satu fitur “aktifitas siswa” yang melatih kecakapan siswa dari berbagai segi sebagaimana fitur „aku aktif‟ dan „amalan siswa‟ seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.
58
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa buku terbitan Kemendikbud dan Erlangga secara umum memiliki ciri khas masing-masing, dan terdapat pada frekuensi setiap fitur pada tiap bab, penamaan fitur. Namun, keduanya memiliki substansi keilmuan dan life skill yang serupa dari segi fungsinya. Sehingga kedua buku tersebut mengandung substansi kelimuan dan life skill yang memadai baik dari segi akademik, kecakapan personal maupun sosial. 3. Wawasan untuk maju dan berkembang Wawasan yang tekandung pada kedua buku ini sudah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan adanya contoh-contoh yang sejalan dengan KI KD dan dekat dengan kehidupan siswa sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukan pada bab mengenai perilaku optimis, ikhtiar dan tawakal alah pada buku Erlangga disajikan contoh siswa yang sedang melaksanakan ujian yang harus memiliki ketiga sikap tersebut agar mendapat hasil yang maksimal. Pada buku Kemendikbud, salah satu contoh yang dekat dengan keseharian diantaranya penyajian cntoh seorang atlet diefable yang sedang berusaha daam pertandingan olahraga sebagai bentuk keimanannya kepada qadha dan qadar. Kedua buku tersebut juga menyajikan contoh yang disesuaikan dengan perkembangan zaman diantaranya tata cara haji dan umroh yang dikemas dengan panduan manasik haji dan tata cara penyembelihan hewan yang sesuao syariat islam dalam dua versi yaitu penyembelihan tradisional dan modern. Fitur-fitur pada kedua buku ini juga cukup mendukung siswa untuk maju dan berkembang. Pada buku terbitan Erlangga terdapat fitur „Wawasan Islami‟ yang didalamnya mengandung wawasan-wawasan terkini sehingga siswa dapat mengambil pelajaran dari setiap materi yang disajikan dan dapat diaplikasikan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Contohnya
yaitu
pada
pembahasan mengenai hari akhir diuraikan tanda-tanda datangnya hari akhir berdasarkan hadits nabi yang pada masa ini sedikit demi sedikit mulai nampak. Selanjutnya
fitur „uswatun hasanah‟ yang berisi contoh-contoh
teladan serta hikmah yang terkandung di dalamnya sehingga siswa merasa
59
perlu untuk mengaplikasikannya dalam keseharian salah satunya adalah kisah Ibnu Mas‟ud kecil sebagai penggembala yang jujur. Serupa dengan buku Erlangga, pada buku terbitan Kemendikbud juga terdapat fitur „Kisah Teladan‟ yang didalamnya menceritakan kisah-kisah pendahulu yamg patut di contoh, salah satunya kisah tentang sikap toleransi Hasan Al-Basri yang bertetangga dengan seorang nasrani yang karena akhlak baiknya tetangganya itu memeluk agama Islam. Selain itu trdapat fitur „dialog islami‟ yang biasanya berisi percapakan antar teman, guru atau orang tua mengenai masalha yang timbul di kehidupa sehari-hari. Kedua buku ini memiliki berbagai macam fitur dengan kekhasannya masing-masing namun tetap sesuai dengan perkembangan ilmu dan kompetensi yang harus dimiliki siswa.
4. Keeragaman Nilai-Nilai Sosial Kedua buku diatas memiliki cukup keragaman baik dari segi pemilihan contoh maupun wacana. Pada buku terbitan Kemendikbud disajikan cukup banya contoh dan uraian wacana pada tiap materi sehingga dari masingmasing contoh dan wacana mengandung beragam nilai sosial. Buku terbitan Erlangga lebih menguraikan contoh nilai-nilai yang dianggap baik dan buruk secara langsung dan lebih rinci pada materi-matero yang disajikannya, sehingga siswa dengan mudah memahami dan mengaplikasikan di keseharian.
Tabel Perbandingan buku terbitan Erlangga dan terbitan Kememndikbud No 1
Indikator Kesesuaian KI KD
Erlangga
Materi yang di
KEMENDIKBUD
Materi yang
mata pelajaran dan
sajikan secara
disajikan
kebutuhan peserta didik
umum mencakup
mencakup
semua KI KD
keseluruhan KI
yang telah
KD karena buku
ditetapkan yang di
ini dijadikan
60
bagi ke dalam 11
acuan bagi buku-
BAB
buku terbitan
Contoh yang
swasta, materi
disajikan lebih
dibagi ke dalam
kongkret (lebih
12 BAB
banyak diuraikan
Contoh yang
secara langsung
disajikan lebih
dalam bentuk
beragam baik
penjelasan)
dari segi bentuk (gambar, penjelasan dll) maupun isi.
2
Substansi keilmuan dan
Life Skill
Berisi banyak
Berisi banyak
fitur yang dapat
fitur yang dapat
menstimulus
menstimulus
siswa untuk
siswa untuk
mengembangkan
mengembangkan
kecakapan
kecakapan
hidupnya baik
hidupnya baik
dari
dari
perkembangan
perkembangan
berfikir, cara
berfikir, cara
menemukan
menemukan
solusi dan
solusi dan
merefleksikannya
merefleksikanny
dalam kehidupan
a dalam
sehari hari
kehidupan sehari
meskipun dengan
hari.
cara dan nama
Terdapat soal
fitur yang
latihan ulangan
berbeda
akhir semester
Tidak terdapat
61
soal latihan ulangan akhir semester 3
Wawasan untuk maju
dan berkembang
Penyajian isi
Penyajian isi
buku baik dari
buku baik dari
segi materi,
segi materi,
contoh, dan tugas
contoh, dan
dekat dengan
tugas dekat
kehidupan
dengan
sehari-hari siswa.
kehidupan
Materi yang
sehari-hari
disajikan sesuai
siswa.
dengan
Materi yang
perkembangan
disajikan sesuai
zaman
dengan
Mangandung
perkembangan
banyak fitur
zaman
yang dapat
Mangandung
mendukung
banyak fitur yang
perkembangan
dapat mendukung
wawasan siswa
perkembangan
untuk maju dan
wawasan siswa
berkembang.
untuk maju dan berkembang.
Memiliki ciri khas dalam penyampaiannya dan sangan aktual
4
Keberagaman nilai sosial
Pada pemilihan
Contoh yang
contoh dan
beragam
wacana buku
menunjukkan
Erlangga terdapat
keberagaman
62
nilai- nilai sosial
nilai sosial yang
yang cukup
terkandung dalam
sehingga dapat
buku terbitan
membantu siswa
Kemendikbud ini,
dalam
begitu pula dari
membedakan hal-
segi pemilihan
hal baik dan
wacana pada
buruk untuk di
materi atau fitur
aplikasikan dalam
yang ada d
kehidupan sehari-
dalamnya.
hari.
Dari uraian di atas secara umum buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas IX terbitan Erlangga memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri jika dibandingkan dengan buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Secara umum buku tersebut telah memenuhi standar komponen kelayakan buku tes pelajaran dari segi isi yang telah ditetapkan BSNP yaitu sebagai berikut: a) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat b) Substansi keilmuan dan life skills c) Wawasan untuk maju dan berkembang d) Keberagaman nilai-nilai sosial7
Dari segi isi, materi yang disajikan sesuai dengan Al-quran dan hadits juga sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga memenuhi kriteria sebagai buku berkualitas yang ditetapka BSNP yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 22 dan 23 tahun 2006, yaitu “buku yang dapat dipakai, baik dari segi isi maupun fisik buku, dalam masa kurun waktu paling sedikit 7
Puji Muljono, (Buletin BNSP Vol.II/No.I / Januarii 2007), hlm 17.
63
lima tahun”.8
8
Ibid,. h.17.
63
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kualitas isi buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan oleh Erlangga dilihat dari perspektif BSNP memiliki komponen yang serupa jika dibandingkan dengan buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kemendikbud dari segi komponen isi buku menurut BSNP. Keduanya memenuhi standar komponen-komponen isi buku dan kritesia buku berkualitas yang telah ditetapkan BSNP. Komponen KI dan KD yang terdapat di buku terbitan Erlangga secara umum mencakup KI KD yang tercantum pada lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2003 tentang kurikulum SMP dan MTs seperti pada buku terbitan Kemendikbud. Penyajian dan pembagian bab serta jenis fitur yang membuat kedunya berbeda namun memiliki fungsi yang serupa perbedaan juga terdapat pada cara penyajian materi yang pada buku terbitan Kemendikbud diuraikan secra lebih luas agar mudah dipahami namun terkadang dapat menghilangkan fokus pembaca. Sedangkan materi yang disajikan pada buku terbitan Erlangga lebih
singkat
memuat
poin-poin
penting
sesuai
kompetensi
sehingga
memfokuskan pembaca dalam mengkaji materi meskipun dengan uraian yang minim. Keberadaan fitur-fitur pada kedua buku mendukung perkembangan kemajuan wawasan siswa karena menggunakan contoh yang berdasarkan fakta dan dekat dengan kehidupan siswa. Substansi keilmuan dan life skill pada buku terbitan Erlangga sudah mencakup kecakapan akademik, personal, dan sosial serupa dengan buku terbitan Kemendikbud. Isi buku yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tanpa mengikis ajaran ajaran Islam membuat kedua buku ini dapat dipakai dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga memenuhi kualifikasi buku berkualitas yang telah di tetapkan BSNP. Pemilihan isi baik wacana maupun contoh pada kedua buku mengandung nila-nilai sosial yang dibutuhkan siswa untuk dapat membedakan hal yang baik dan buruk sesuai dengan materi yang diajarkan, terlebih pada buku terbitan
64
Kemendikbud yang menguraikan banyak contoh dan wacana Kedua buku tersebut tidak memiliki perbedaan yang cukup mencolok pada keempat aspek penilaian yang telah disebutkan di atas.
B. Saran Proses pemilihn buku harus dilakukan dengan teliti dan cermat, karena buku merupakan salah satu sumber informasi bagi siswa yang juga sebagai media pokok siswa untuk meningkatkan pengetahuan, prestasi dan kualitas diri. Sehingga apabila terdapat kesalahan dalam sebuah buku maka akan berdampak langsung pada siswa. Untuk itu pihak sekolah yang terlibat langsung dalam pemilihan buku ajar perlu mengarahkan pemilihan buku sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan keterbatasan waktu guru untuk mengajar di kelas, siswa dituntut untuk melakukan self study, oleh karena itu diperlukan pengawasan guru terhadap informasi yang didapat siswa dari buku.
65
DAFTAR PUSTAKA Altbach, Philip G. danTeffera, Damtew (eds.), Bunga Rampai Penerbitandan Pembangunan, terj. P. Soemitro, Jakarta: Grasindo, 2000. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Berdiati,
Ika.,
Pendidikan
Kecakapan
Hidup
(Life
Skill)
http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=889
di
Madrasah
diakses
pada
Selasa, 21 Maret 2017 pukul 14.15. Bungin, Burhan ., Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001. Choeroni, dkk., Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP kelas IX, Jakarta: Erlangga, 2015. Eriyanto, Analisisisi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan IlmuIlmu Sosial Lainnya, Jakarta :Kencana 2011. Fadjar, Holistika Pemikiran Pendidikan, Bandung: Raja Grafindo Persada, 2005. Hanifah, Umi., Pentingnya Buku Ajar yang Berkualitas dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Ilmu Tarbiyah ‘’At-Tajdidi”, Vol.3, No.1 Januari Surabaya: Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Ampel Surabaya 2014. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 Minarti, Sri.,Hakikat Penddikan Islam Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Misbahuddin,
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta:
BumiAksara, 2013. Muljono, Puji, (Staf Profesional BNSP untuk Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran) Buletin BNSP Vol.II/No.I / Januarii 2007. Munadhi, Yudhi., Media Pembelajaran Jakarta : Gaung Persada Press 2012.
66
Narbuko, Cholid., dan Achmadi, Abu., Metodologi Penelitian, Aksara, 2010.
Jakarta: PT
Bumi
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta, :Bumi Aksara, 1999. Nurdin, Amin.,dan Ahmad,Abroni., Mengerti Sosiologi,
Jakarta: UIN JAKARTA
PRESS, 2006. Pendit, Putu Laxman., Merajut Makna: penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan Informatika, Jakarta: Cita Karya Karsa Mandiri, 2009. Peraturan Pemerintah Nomr 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 43 Ayat 6 Pidarta, Made., LandasanKependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta 1997. Remiswaldan Amelia, Rizki Format Pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam Yogyakarta: Graha Ilmu 2013. Saifudin, Azwar., MetodePenelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3 Tentang Buku. Shodri, Hilman., “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Terbitan Kemendikbud”,Skirpsi, Jakarta: UIN Jakarta, 2015 tidak publikasikan. Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1996 Suchad, Buku Membangun KualitasBangsa, Yogyakarta: Kanisius, 2001 Sudjana, Nana., Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo 1995 Sukmadinata, Nana Syaodih., LandasanP sikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya Bandung 2003
67
Sukmadinata, Nana Syaodih. DanSyaodih, Erlina., Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT RefikaAditama, 2012 Wahyuni, Sari., Qualitative Reasearch Method, Jakarta: Salemba Empat, 2012 Yasin, Fatah., Dimensi-DimensiPendidikan Islam,Yogyakarta: UIN Malang, Press 2008 Zed, Mustika.,Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008
Riwayat Hidup Puji Ni’matul Ulya, lahir di Bogor, pada tanggal 3 November 1995 dari pasangan Jamhuri dan Aminah, menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudlatul Mutaalimin bogor pada tahun 2006. Kemudian menjadi siswi di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al-hamidy Bogor hingga tahun 2009. Setelah tamat sekolah menengah pertama melanjutkan studi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bogor sejak tahun 2009-2012. Lalu melanjutkan studi sebagai mahasiswi Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semasa kuliah, anak pertama dari tiga bersaudara ini aktif di Paduan Suara Mahasiswa- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PSM-FITK).