ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. AMP PLANTATION Lestari Setiawati1, Ayu Bidiawati2, Rido Porlando3 1)
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Abstract PT AMP Plantation is one company engaged in oil palm plantations are located in the village of Kandis Buts, District Pelambayan, Agam regency, West Sumatra. One problem that persists and is quite confusing the manager of PT. AMP Plantation is why only a few employees work better than the other employees, to know that one way to do is to dig and find out what are the factors that influence job satisfaction and what to do with the motivation to work. The purpose of this study is to determine the factors that cause the occurrence of employee job satisfaction levels on employee motivation. The study was conducted to measure employee satisfaction using a Likert scale based on the SERVQUAL. The factors used in this study is the motivation factors and satisfaction factors which consisted of factors teamwork, employee job suitability factors, technological suitability factors work, perceptions of control factor, factor surveillance system, the compensation factor. The results of this study obtained 24 variables that influence satisfaction factors and variables that affect the 10 motivational factors. Analysis of the data used by using path analysis with SPSS and the results showed that the most dominant factor of satisfaction is compensated with variable levels of prizes and awards received if the work can be done well ( 46.6 % ) and technology compatibility work with variables equipment and technologies that are applicable to the type of work ( 44.7 % ). Keywords : SERVQUAL Method, Path Analysis, Software SPSS, Method Motivation.
1. PENDAHULUAN Karyawan
adalah
aset
atau
kekayaan utama bagi setiap perusahaan.
kecintaannya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
Mereka adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selalu berperan aktif
dalam
mewujudkan
tujuan
perusahaan. Karena karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai
pikiran,
perasaan,
keinginan
yang
sikapnya
terhadap
pekerjaan.
Dari
sikapnya
terhadap
pekerjaan
yang
ditunjukkan,
dapat
serta
akan
mempengaruhi
memperlihatkan,
motivasi, prestasi, kepuasan kerja, serta
Salah satu masalah yang berlanjut dan cukup membingungkan para manager PT. AMP adalah mengapa hanya beberapa karyawan bekerja lebih baik dari pada karyawan
lainnya.
Beberapa
variabel
penting dan menarik yang telah digunakan untuk
menjelaskan
perbedaan
kinerja
karyawan. Misalnya, variabel kemampuan, naluri,
tingkat
aspirasi,
faktor-faktor
pribadi seperti umur, pendidikan dan latar belakang keluarga, menerangkan mengapa
beberapa karyawan kinerja kerjanya baik
tujuan. Motivasi yang ada pada diri
tapi yang lainnya tidak.
seseorang akan mewujudkan suatu perilaku
Jadi
motivasi
adalah
faktor
yang diarahkan pada tujuan mencapai
penggerak dalam diri seseorang yang akan
sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah
mengarahkan perilaku dan prestasi kerja
sesuatu yang dapat disimpulkan karena
orang tersebut. Motivasi ini dipengaruhi
adanya sesuatu perilaku yang tampak.
oleh faktor kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai seseorang.
Tujuan-tujuan motivasi menurut P. Melayu Hasibuan (2001) yaitu :
2. TINJAUAN LITERATUR
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
Bicara masalah motivasi, berarti kita bicara sesuatu yang cukup signifikan pada diri manusia itu sendiri. Sebelum
karyawan. 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
membahas lebih lanjut, berikut mari kita
3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
coba memaparkan apaitu motivasi.
4. Mempertahankan kestabilan karyawan.
Motivasi adalah suatu faktor yang
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
mendorong seseorang untuk melakukan
6. Menciptakan suasana hubungan kerja
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor
pendorong
perilaku
seseorang.
Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang pasti
memiliki
sesuatu
faktor
yang
yang baik. 7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan pratisipasi karyawan. 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
mendorong aktivitas tersebut. Olek karena
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab
itu, faktor pendorong dari seseorang untuk
karyawan terhadap tugas-tugasnya.
melakukan suatu aktivitas Tertentu pada
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan
umumnya
adalah
keinginan
orang
kebutuhan tersebut.
serta Kinerja
Perusahaan dapat dinilai dari motivasi kerja karyawannya. Sedangkan
Reksohadiprojo
dan
Handoko (1996) mendefenisikan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang individu
yang mendorong keinginan untuk
melakukan
kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai suatu
alat-alat dan bahan baku. 2.1. Pengaruh Motivasi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Seperti kita ketahui bahwa dalam organisasi manusia
keberadaan khususnya
sumber manusia
daya perlu
diperhatikan, karena manusia sumber daya yang
memiliki
dikembangkan
potensi dan
yang
digunakan
harus dengan
sebaik.- baiknya bagi kemajuan organisasi.
kerja
dengan istilah Gap Analysis Model ini
merupakan hal yang bersifat individu dan
berkaitan erat dengan model kepuasan
setiap individu akan memiliki tingkat
pelanggan yang didasarkan pada ancangan
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
diskonfirmasi. Ancangan ini menegaskan
sistem
bahwa bila kinerja pada suatu atribut
Pada
dasarnya
nilai-nilai
kepuasan
yang
berlaku
pada
(attribute performance) meningkat lebih
dirinya. Sedangkan dengan adanya motivasi
besar dari pada harapan (expectations) atas
kerja akan timbul kepuasan pada karyawan
atribut
dimana pada akhirnya akan membuat
terhadap kualitas jasa akan positif dan
karyawan menjadi lebih produktif, serta
sebaliknya.
akan mencegah timbulnya rasa frustasi serta rendahnya kepuasan kerja pada karyawan.
Untuk
pemberian
motivasi
mengetahui kerja
yang
bersangkutan,
maka
persepsi
Pada gambar 1 dapat dilihat adanya garis
putus-putus
horizontal
yang
faktor baik
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karyawan dalam bekerja, salah satunya kepuasan kerja yang pada akhirnya yang mendorong karyawan tersebut lebih giat bekerja untuk lebih baik dan dapat memberikan konstribusinya secara optimal terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 2.2. Penilaian Kualitas Pelayanan Model kualitas jasa yang paling populer dan hingga kini banyak dijadikan acuan
dalam
riset
manajemen
dan
pemasaran jasa adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeitham, dan Berry dalam serangkaian penelitian mereka terhadap enam sektor jasa: reparasi peralatan rumah
memisahkan dua fenomena utama yaitu
tangga, kartu kredit, asuransi, sambungan
bagian atas merupakan fenomena yang
telepon interlokal, perbankan ritel, dan
berkaitan dengan pelanggan dan bagian
pialang
bawah
sekuritas.
Menurut
Oliver
(Tjiptono, 2005) model yang dikenal pula
mengacu
pada
fenomena
perusahaan atau penyedia jasa. Selain
dipengaruhi
pengalaman
kebutuhan
pribadi
komunitas
gethok
masa
lalu,
menunjukan sebagai penyabab. Regresi
pelanggan,
dan
dikenakan pada masing-masing variabel
tutar,
(expected
diharapkan
jasa
yang
dalam
service)
juga
tergantung (pemberi respon) sedang yang
dipengaruhi aktivitas komunitas pemasaran
satu
model
debagai
variabel
lain sebagai penyebab.
perusahaan. Sementara
itu,
jasa
yang
2.3.1 Model Analisis Jalur
(perceived
Ada beberapa model jalur mulai
service) merupakan hasil dari serangkaian
dari yang paling sederhana sampai dengan
keputusan
yang lebih rumit, diantarana diterangkan
dipersepsikan
pelanggan dan
aktivitas
internal
perusahaan. Persepsi manajemen terhadap
dibawah ini :
ekspektasi pelanggan memadu keputusan
a. Tipe regresi berganda
menyangkut spesifikasi kualitas jasa yang harus
diikuti
perusahaan
diimplementasikan
dalam
dan
Model merupakan
pertama
ini
sebabnya
pengembangan
regresi
penyampaian
berganda dengan mengunakan dua variabel
jasa kepada para pelanggan. Pelanggan
exogenous, yaitu X1 dan X2 dengan satu
mengalami
proses
variabel
penyampaian
jasa
produksi sebagai
dan
komponen
endogenous
Y
.
model
digambarkan sebagai berikut :
kualitas berkaitan dengan proses (processrelated quality) dan solusi teknis yang diterima melalui proses tersebut sebagai
X1
komponen kualitas berkaitan dengan hasil
Y
(outcome-related quality). X2
2.3.Analisis Jalur Gambar 2. Model Regresi Berganda Sumber : sarwono, 2007
Menurut Davit Garson (sarwono, 2007)
mendefenisikan
analisis
jalur
sebagai model perluasan regresi yang digunakan
untuk
menguji
keselarasan
matriks korelasi dengan dua atau lebih model
hubungan
sebab
akibat
yang
dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk lingkaran dan panah
dimana
anak
panah
tunggal
Keterangan : X1 Dan X2 : Variabel Exogenous Y
: Variabel Endogenous
b. Model Mediasi Model kedua adalah model mediasi atau
perantara
dimana
variabel
Y
memodifikasi
pengaruh
variabel
X
terhadap variabel Z. Model digambarkan
y2 juga dipengaruhi oleh variabel Yl. Modelnya digambarkan sebagai berikut :
sebagai berikut :
X
X1
X2
Y1
Y2
Z
Y
Gambar 5. Model kompleks Sumber : Sarwono, 2007
Gambar 3. Model Madiasi Sumber : Sarwono, 2007
3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis
c. Model Kombinasi Pertama dan Kedua
penelitian
ini
adalah
merupakan
penelitian deskriptif dengan pengambilan
kombinasi antara model pertama dan
data menggunakan metode survei. Sebelum
kedua, yaitu variabel X berpengaruh
penyebaran kuesioner, terlebih dahulu
terhadap variabel Z secra langsung dan
dilakukan
uji
secara tidak langsung mempemgaruhi
bertujuan
untuk
variabel Z melalui variabel Y. Model
instrumen
digambarkan sebagai berikut :
pembuatan kuesioner ini sahih dan handal
Model
ketiga
ini
coba
yang
kuesioner
yang
menentukan
apakah
digunakan
dalam
atau tidak. Uji coba kuesioner mengambil 25 responden untuk menjawab pertanyaan-
X
pertanyaan kuesioner. Uji coba pembuatan Z Y Gambar 4. Model Kombinasi Pertama dan Kedua Sumber : Sarwono, 2007
d. Model kompleks Model keempat ini merupakan model yang lebih kompleks, yaitu variabel Xl secara langsung mempengaruhi y2 dan melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2, sementara itu variabel
kuesioner ini dilakukan dengan pembuatan kuesioner pendahuluan terlebih dahulu kemudian
baru
dilanjutkan
dengan
kuesioner penelitian yang terdiri dari 108 responden. Data yang dikumpulkan adalah jawaban kuisioner yang sudah diisi oleh responden untuk mendapatkan hasil yang kuantitatif yang akan dipergunakan untuk analisis
penelitian.
Pengambilan
data
melalui kuisioner ini dilakukan pada
karyawan yang golongan terendah dan golongan paling banyak karyawannya yaitu
golongan
2A
sebanyak
108
karyawan. Kuesioner ini diisi oleh karyawan yang bergolongan 2A. Kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 108 unit, yang dapat di olah juga sebanyak 108 unit. Langkah-langkah
tahapannya
sebagai
berikut. Bagian I
: Identitas Pribadi
Bagian II
: Kepuasan Kerja
Bagian III
: Motivasi Kerja
Terlihat
Pada
Gambar
dibawah
ini
Flowchart Metodologi Penelitian.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN A . Uji Reabilitas Pada penelitian ini uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu unstrumen ukur didalam mengukur konsep yang sama, pengujian reelibilitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengunakan bantuan software SPSS windows version 16.0.
Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Alpha Cronbach Seluruh Bagian Kuesioner No Kuesioner Nilai Reabilitas Tingkat Harapan 0,877 1 Tingkat Persepsi 0,947 2 Motivasi Kerja 0,914 3
Tabel : 2. Rekapitulasi Kesenjangan atau yang Terjadi
Sumber : Pengolahan Data SPSS, 2014
B. Pengukuran Tingkat Harapan dan Persepsi Pengukuran ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keinginan karyawan terhadap
aspek-aspek
pekerjaan
yang
diinginkan
dari
perusahaan.
Dalam
pengukuran
ini
pengukuran
tingkat
harapan dilakukan dengan mengalikan jumlah responden yang menjawab Sangat Penting,
Penting,
Biasa
Saja,
Tidak
Penting, dan Tidak Sangat Penting. Kemudian tingkat harapan akan dapat diketahui dengan membagi total skor untuk tiap pertanyaan dengan jumlah responden keseluruhan.
Sumber : Pengolahan Data, 2014
C. Metoda Servqual Berikut
merupakan
hasil
rekapitulasi kesenjangan/gap yang terjadi dapat dilihat pada tabel dibawah :
Gambar 6. Radar Chart Sumber : Pengolahan Data, 2014
Gap
D. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan analisis jalur.
Tabel 4. Coefficientsa Standardi zed Coefficie nts
Matriks korelasi antar variabel akan Unstandardized Coefficients
di dapatkan dengan bantuan SPSS versi 16.0
dengan
langkah-langkah
sebagai
berikut :
VAR1
Std. Error
Model
B
1(Constant)
-1.169E-16 .000
Beta
Sig .
t .
.
VAR00001
1.000 .000
.393
.
.
VAR00002
1.000 .000
.351
.
.
VAR00003
1.000 .000
.346
.
.
VAR00004
1.000 .000
.336
.
.
VAR1 VAR2 Kerja Sama Tim
0.299
0.339
VAR2
0.279 VAR3
0.279
Kerja Sama Tim
0.351 0.346
VAR3
0.346
VAR4
0.359 0.336
Gambar 7. : Diagram Jalur Awal Untuk Faktor Kerja Sama Tim Sumber : Pengilahan Data, 2014
VAR4 Gambar 8. : Diagram Jalur Akhir Awal Untuk Faktor Kerja Sama Tim Sumber : Pengilahan Data, 2014
E. Analisa Responden Tabel 3. Correlations Kerja Sama Tim VAR1 VAR2 VA Pearson Correlation R00 001 Sig. (2-tailed) N
1
VAR 3 VAR4
.299** .409** .000
108
.004
penyebaran kuesioner
penelitian
ini
kuesioner
sebanyak
yang
dibagikan
dilakukan 108
kepada
karyawan yang golongan terrendah dan
108
108
VA Pearson Correlation R00 002 Sig. (2-tailed) N
.299**
1 .279**
.306**
.002
.004
.001
golongan paling banyak karyawannya,
108
108
108
108
VA Pearson Correlation R00 003 Sig. (2-tailed) N
**
**
.356**
yauitu golongan 2A
1
VA Pearson Correlation R00 004 Sig. (2-tailed) N
108
.002
.273**
Pada
.409
.279
.000
.004
108
108
108
108
**
**
**
1
.273
.306
.000 .356
.004
.001
.000
108
108
108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
108
bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi kerja karyawan tersebut. Berdasarkan
jawaban
hasil
kuesioner bagian I, maka sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan pada
awal penelitian diperoleh data mengenai identitas
pribadi
responden
dengan
kategori sebagai berikut : Tabel 5. Data Responden No Data Jenis Kelamin : 1 A. Laki-Laki B. Perempuan Total Lama Bekerja 2 a. > 10 Tahun b. 5-10 Tahun c. 3-5 Tahun d. < 3 Tahun Total Pendidikan 3 a. SD b. SMP c. SMU / SMK d. Diploma e. Sarjana Total Status kepegawaian 4 a. Tetap b. Tidak tetap Total Gaji 5 a. Rp < 2.000.000 b. Rp 2.000.0003.000.000 c. Rp 3.000.0004.000.000 d. Rp > 5.000.000 Total
Tabel : 6. tabel nilai coefficients Kerja Sama Tim N Varia Nilai Bobot O
Standardized
bel
Coefficients Jumlah 97 11 108 12 38 58 108 105 3 108 108 108 91 17 108
Sumber : Pengumpulan Data, 2014
5. ANALISA DAN KESIMPULAN Bobot faktor merupakan sesuatu nilai seberapa besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yang mana pengaruhnya dapat dianalisa di faktor kepuasan sebagai berikut :
1
VAR1
0.393
39,3%
2
VAR2
0.351
35,1%
3
VAR3
0.346
34,6%
4
VAR4
0.336
33,6%
Sumber : pengolahan data, 2014
5.1. Analisa Bobot Faktor Yang Paling Berpengaruh Pada Setiap Variabel Laten. Dari 6 faktor kepuasan kerja karyawan yaitu, kerja sama tim, kecocokan karyawan pekerjaan, kecocokan teknologi pekerjaan, persepsi pengawasan terbentuk
terhadap dan dengan
kendali,
sistim
kompensasi
yang
24
variabel
yang
digunakan dalam penelitian, faktor utama yang
mempengaruhi
kepuasan
kerja
karyawan dalam motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 7 yang persentasenya lebih besar.
diambil dalam kepuasan kerja dan
Tabel 7. Rekapitulasi Bobot Faktor Yang Paling Berpengaruh Variabel
Faktor Kepuasan
. (Var0001) 39,3%
motivasi
Motivasi Kerja
A.Pekerjaan saya memberik an jaminan (Var0005) Kecocokan untuk hari 35,7% Karyawan tua. Pekerjaan B.Saya diikut Kecocokan sertakan (Var00010) Teknologi dalam 44,7% Pekerjaan kegiatankegiatan Persepsi penting di (Var00012) Terhadap perusahaa 33,3% Kendali n. C. Sistem Perusahaa (Var00020) Pengawasan n 30,8% memberik an Kompensasi jaminan (Var00024) karier 46,6% yang pasti. Sumber : Pengolahan Data, 2014
hasil
penelitian
DAFTAR PUSTAKA Paramuji, Yanti Ari. 2005. Peranan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Perusahaan Genteng Imam Super Pejagoan Kebumen. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan. Anindita, Ethika, 2007. Tugas Akhir Perbaikan Mutu Pelayanan Berdasarkan Faktor-Faktor Ketidak Puasan Kerja Karyawan Secara Terus Menerus. Universitas Bung Hatta. Padang. Santoso, Singgih, 2002. Buku Pelatihan SPSS Statistik Mutivariat. PT. Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
dan
dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu : 1. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi manajemen PT. AMP Plantation dimana hasil peneltian ini memberikan yang
berdasarkan
paling
dominan atau paling berpengaruh dalam kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan. 2. Diharapkan
penelitian
ini
dalam
tersebut.
kesimpulan yang didapat, maka dapat
variabel
karyawan
meningkatkan kesejahteraan karyawan
Kerja Sama Tim
Dari
kerja
dapat
dijadikan masukan begi perusahaan dalam mengevaluasi kebijakan yang
Sarwono, Jonathan, 2006. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS. CV Andi Offset, Yogyakarta. Sulaiman, Wahid, 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. CV Andi, Yogyakarta. Jannadi, O., Al-Saggaf, H. (2000); “Measurement of Quality in Saudi Arabian Service Industry”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 17, No. 5.