8
ANALISIS MESIN MIXER HORIZONTAL DENGAN VARIASI PUTARAN DAN WAKTU PENGADUKAN Abdul Rahman Wahid1), Nani Mulyaningsih2), Xander Salahudin3) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar email:
[email protected] 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar email:
[email protected] 3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar email:
[email protected] Abstrak Saat ini banyak di jumpai pembuat kerupuk pangsit yang umumnya dikerjakan di rumahrumah sebagai industri rumahan. Pada umumnya mereka masih menggunakan tenaga manusia untuk membuat adonan kerupuk pangsit, sehingga dalam membuat adonan kerupuk pangsit dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang cukup lama dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Tujuan penelitian ini adalah membuat mesin pengaduk adonan kerupuk pangsit dengan variasi kecepatan putar pengaduk 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm serta variasi waktu pengadukan 4 menit, 6 menit, dan 8 menit dengan motor listrik ¼ HP. Hal yang perlu dianalisis dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecepatan putar dan waktu pengadukan terhadap hasil adonan. Hasil massa rata-rata yang di peroleh berupa adonan kerupuk pangsit yang tercampur dengan waktu pengadukan 4 menit dan kecepatan putar 64 rpm menghasilkan 3542,3 gram (88,5%), dengan kecepatan putar 97 rpm menghasilkan 3308,2 gram (82,7%) dan kecepatan putar 195 rpm menghasilkan 3178,2 gram (79,5%), sedangkan dengan waktu pengadukan 6 menit dan kecepatan putar 64 rpm menghasilkan 3610,0 gram (90,2%), dengan kecepatan putar 97 rpm menghasilkan 3417,3 gram (85,4%), dan dengan kecepatan putar 195 rpm menghasilkan 3236,8 gram (80,9%), dan dengan waktu pengadukan 8 menit dan kecepatan putar 64 rpm menghasilkan 3773,9 gram (94,3%), dengan kecepatan putar 97 rpm menghasilkan 3572,0 gram (89,3%) dan dengan kecepatan putar 195 rpm menghasilkan 3316,9 gram (82,9%). Kata kunci : kerupuk pangsit, mesin mixer horizontal, pulley, waktu Abstract Currently, many manufacturers meet dumpling crackers are generally done in homes as a home industry. In general they are still using human labor to make dumpling crackers dough, so that in making dumpling crackers dumplings required a large amount of energy, a long time and costly enough. The purpose of this research is to make dumpling machine of dumpling cracker with variation of rotation speed 64 rpm, 97 rpm, and 195 rpm and variation of stirring time 4 minutes, 6 minutes and 8 minutes with ¼ HP electric motors. Things that need to be analyzed in this research is to know the effect of rotation speed and stirring time to the dough result. The average mass yield obtained in the form of dumpling dumpling dough mixed with 4 minute stirring time and 64 rpm rotating speed yielded 3542.3 gram (88.5%), with rotation speed of 97 rpm yielding 3308.2 grams (82.7 %) And a 195 rpm rotational speed yielded 3178.2 grams (79.5%), while with a stirring time of 6 minutes and a rotational speed of 64 rpm yields 3610.0 grams (90.2%), with a rotational speed of 97 rpm yielding 3417, 3 grams (85.4%), and with a 195 rpm rotation speed of 3236.8 grams (80.9%), and with a stirring time of 8 min and a 64 rpm rotation speed of 3773.9 grams (94.3%), With a rotation speed of 97 rpm yields 3572.0 grams (89.3%) and with a rotation speed of 195 rpm yields 3316.9 grams (82.9%). Keywords: dumpling crackers, horizontal mixer machine, pulley, time.
9
PENDAHULUAN Salah satu produk iklan tersebut adalah kerupuk pangsit. Adapun alasan mengapa produk ini yang menjadi sorotan, karena dalam proses pembuatan kerupuk pangsit ternyata membutuhkan suatu proses pengolahan adonan yang membutuhkan tenaga cukup besar. Cara konvensionalnya ialah masukkan bahan-bahan kerupuk pangsit kedalam wadah baskom lalu menuangkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni dengan tangan sampai kalis (pengertian kalis disini jika adonan tidak lengket ditangan dan tidak mudah robek saat dibentangkan hingga membentuk lapisan yang halus dan tipis). Proses ini membutuhkan waktu kira-kira 45 menit untuk kapasitas 4 kilogram adonan (tergantung kekuatan dalam mengaduknya). Alat pengaduk adonan kerupuk pangsit dinamakan juga bowl. Alat ini memiliki tuas yang fungsinya sebagai pengaduk adonan kerupuk pangsit. Untuk menggerakkannya, tuas memerlukan gaya mekanik yang berasal dari motor. Tuas pengaduk dan motor didisain sedemikian rupa sehingga tercipta suatu alat pengganti tenaga manusia dalam mengaduk adonan kerupuk pangsit. Maka dari itu dipilih penggunaan motor listrik ¼ HP sebagai alat penggerak. Beberapa alasan mengapa pada penelitian ini menggunakan motor listrik ¼ HP, karena dalam sistim pengontrolannya lebih mudah, handal, dan mesin juga menggunakan gearbox agar lebih efisien pada perawatan, penggunaan, sumber tenaga, dan biaya penyelesaian yang murah. Tujuan dari
penelitian yaitu merancang mesin mixer horizontal untuk kerupuk pangsit dan menganalisis pengaruh kecepatan putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm pada mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan. Riset terdahulu yang dilakukakan oleh Rahmat, dkk (2005), meneliti tetang Perancangan Alat Pengulen Adonan Roti Semiotomatis. Hasil pengulenan dengan berat adonan 1 kg dan waktu 9 menit membutuhkan daya 350 watt sehingga daya totalnya 46,67 wh, sedangkan berat adonan 2 kg dan waktu 17 menit membutuhkan daya 380 watt sehingga daya totalnya 95 wh, berat adonan 3 kg dan waktu 24 menit membutuhkan daya 400 watt sehingga daya totalnya 146,67 wh. Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa adonan donat rata-rata menjadi kalis dalam waktu 8-9 menit/kg dan daya total rata-rata yang dibutuhkan 48,05 wh. Sukanto (2011), meneliti tetang Rancang Bangun Mesin Pembuat Bahan Adonan Roti Tipe Horizontal Berkapasitas 10 Kg. hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa kapasitas pengadukan sebesar 10 kg dalam waktu 15 menit, sehingga didapat kapasitas pencampuran 25 kg dalam waktu 1,5 jam. Eko Sulistyo dan Eko Yudo (2016), meneliti tentang Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Ampiang. Hasil pengujian mesinkapasitas menggunakan manual menghasilkan 5 kg dalam waktu 30 menit, dan prosentase keseragaman kehalusan pengadon adonan ampiang yang dihasilkan 80%. Bila dibandingkan dengan menggunakan mesin didapatkan hasil jauh lebih besar yaitu dalam 3 menit
10
menghasilkan 10 kg. Asih Priyati, dkk (2016), meneliti tentang Pengaruh Kecepatan Putar Pengadukan Adonan Terhadap Sifat Fisik Roti. hasil pengujian tersebut didapat kecepatan 100 rpm menghasilkan adonan dengan 27,47% kadar air, kecepatan 150 rpm menghasilkan adonan dengan 27,55% kadar air, dan kecepatan 200 rpm menghasilkan adonan dengan 27,77% kadar air. METODE PENELITIAN Mencari Putaran Pulley Untuk mencari putaran mesin menggunakan persamaan (Sularso dan Suga, 2004:177) sebagai berikut: n2 n1
=
d1 d2
(1)
Keterangan : d1 = diameter pulley penggerak (m) d2 = diameter pulley penggerak (m) n1 = putaran pulley yang digerakkan (rpm) n2 = putaran pulley yang digerakkan (rpm)
Dengan cara yang sama, maka variasi kecepatan putaran pengadukan adonan sesuai Tabel 1. Tabel 1. Hasil Perhitungan Kecepatan Putar NO 1 2 3
n1
d1
d2
n2
(rpm) 48,8 48,8 48,8
(inchi) 8 8 8
(inchi) 6 4 2
(rpm) 64 97 195
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa dengan kecepatan motor listrik yaitu 1440 rpm yang direduksi dengan gearbox 1:30 sehingga kecepatan putar menjadi 48,8 rpm dan diameter pulley penggerak 8 inchi dan dengan variasi pulley yang digerakkan 6 inchi, 4 inchi, dan 2 inchi, didapatkan kecepatan putaran 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm. Tipe Disain Penelitian Berangkat dari permasalahan yang ada, maka penulis merancang dan membuat suatu prototipe mesin mixer horizontal dengan sumbu horizontal.
Mencari kecepatan putar motor : 1440 n1 = 30 = 48,8 rpm Mencari kecepatan putar pulley yang di gerakkan : d2 n2 = n1 𝑥 d1 8 n2 = 48,8 𝑥 6 n2 = 63,9 rpm = 64 rpm
Gambar 1 Prototipe Mesin Mixer Horizontal
11
Mengingat penggunaan mesin mixer horizontal ini berlokasi pada lingkungan rumah tangga maka dirancang dengan dioperasikan menggunakan energi motor listrik ¼ HP. Secara umum konsep perancangan sistem pengadon roti dan transmisi daya diperlihatkan dalam Gambar 1. Proses Assemblyng Untuk dudukan mesin, motor dan gearbox menggunakan plat siku dengan ketebalan 3 mm dan lebar 3x3 cm. Sedangkan untuk membentuk rangka menggunakan besi pipa persegi dengan ukuran 3x3 cm dan tebal 3 mm. Rangka dan dudukan tersebut disambung dengan menggunakan metode sambungan las dengan ukuran panjang 65 cm, lebar bawah 55 cm, lebar atas 40 cm dan tinggi 57 cm,sedangkan tinggi keseluruhan mesin (dengan bejana) adalah 70 cm. Pengelasan yang digunakan dalam pembuatan menggunakan las listrik. Kemudian untuk bahan pembuatan bejana digunakan bahan alumunium yang mudah dibentuk dan tidak berkarat, pengaduk dibuat jenis ulir dengan panjang 36 cm dan diameter putar 18 cm.
Gambar 2 Mesin Mixer Horizontal
Bahan dan Alat Komposisi bahan-bahan adonan 1. Tepung terigu : 2816,88 gram 2. Garam : 39,4 gram 3. MSG : 22,52 gram 4. Penyedap rasa : 22,52 gram 5. Seledri : 11,24 gram 6. Bawang putih : 22,52 gram 7. Air : 1070,4 gram Total bahan-bahan di atas seberat 4000 gram atau 4 kg. Peralatan pendukung yang digunakan 1. Mesin mixer horizontal 2. Kunci pas, ring dan L 3. Stopwatch 4. Digital tacometer 5. Neraca analog 6. Palu 7. Ember 8. Alat penumbuk bumbu 9. Nampan Waktu dan Tempat Perancangan dan pembuatan mesin mixer horizontal ini dilakukan selama 5 bulan dan tempat penelitian dilakukan di Laboratorium teknologi Teknik Mesin (S1), Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Pengumpulan data Setelah di lakukan pengadukan maka adonan yang sudah diaduk harus di pisahkan atau di kelompokkan antara adonan kategori A, kategori B, dan kategori C, sesuai kriteria yang telah di tentukan. Adonan yang sudah di aduk kemudian dipisahkan antara adonan yang telah tercampur dan tidak tercampur, dengan menggunakan penyaring dengan diameter lubang 1 mm, setelah terpisah kemudian adonan di timbang.
12
Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm Terhadap Hasil Adonan yang Tercampur 1. Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 4 Menit
Hal ini perlu dilakukan sebagai hasil data pengadukan yang nantinya dapat mendukung hasil analisis pengaruh kecepatan putaran dan pengaruh waktu pengadukan mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur, sehingga dapat ditentukan kecepatan mana yang lebih ideal untuk mesin mixer horizontal tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 berisi data kecepatan putaran mesin, waktu pengadukan, massa adonan sebelum diaduk, massa adonan yang tercampur, dan massa adonan yang tidak tercampur. Tabel 2 Pengaruh Variasi Putaran dan Waktu Pengadukan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kecepatan Waktu Bahan Putar Pengadukan (kg) (rpm) (menit) 64 4 4 64 6 4 64 8 4 97 4 4 97 6 4 97 8 4 195 4 4 195 6 4 195 8 4
Hasil Massa Adonan Tercampur (gr) A B C 3585,7 3564,3 3477,0 3628,8 3572,1 3629,0 3782,3 3793,4 3746,0 3325,4 3300,0 3299,3 3438,0 3441,9 3371,9 3580,1 3575,1 3560,9 3180,1 3158,5 3196,0 3237,9 3223,5 3248,9 3237,9 3331,3 3381,5
Massa Adonan Tidak Tercampur (gr) A B C 414,3 435,7 523,0 373,2 427,9 371,0 217,7 206,6 254,0 674,7 700,0 700,7 562,0 558,0 628,0 419,9 424,9 436,2 819,9 841,5 864,0 762,1 776,5 751,2 674,8 668,7 618,5
Berdasarkan data yang telah didapat ini maka analisis pengaruh kecepatan terhadap hasil pengadukan dan waktu pengadukan sebagai berikut :
Tabel 3 Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 4 Menit NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 4 64 4 97 4 195
Massa adonan tercampur (gr) A 3585,7 3325,4 3180,1
B 3564,3 3300,0 3158,5
C 3477,0 3299,3 3196,0
Massa rata-rata adonan (gr)
Massa rata-rata adonan (%)
3542,3 3308,2 3178,2
88,5 82,7 79,5
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik agar mudah dipahami. Massa Rata-Rata Adonan (%)
Gambar 3 adonan yang tercampur dan tidak tercampur
92 90 88 86 84 82 80 78
0
100
200
300
Kecepatan Putar (rpm)
Gambar 4 Grafik Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm terhadap Massa Rata-Rata Adonan Gambar 4 Menunjukkan pengaruh putaran mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan waktu 4 menit. Kecepatan putar mesin mixer horizontal 64 rpm dan dengan waktu 4 menit menghasilkan adonan sebesar 88,5%, Kecepatan putar mesin mixer horizontal
13
97 rpm dan dengan waktu 4 menit menghasilkan adonan sebesar 82,7% dan Kecepatan putar mesin mixer horizontal 195 rpm dan dengan waktu 4 menit menghasilkan adonan sebesar 79,5%. 2.Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 6 Menit Tabel 4 Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 6 Menit NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 6 64 6 97 6 195
Massa adonan tercampur (gr) A 3628,8 3438,0 3237,9
B 3572,1 3441,9 3223,5
C 3629,0 3371,9 3248,9
Massa rata-rata adonan (gr)
Massa rata-rata adonan (%)
3610,0 3417,3 3236,8
90,2 85,4 80,9
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik sesuai Gambar 5.
rpm dan dengan waktu 6 menit menghasilkan adonan sebesar 85,4% dan Kecepatan putar mesin mixer horizontal 195 rpm dan dengan waktu 6 menit menghasilkan adonan sebesar 80.9%. 3.Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 8 Menit Tabel 5 Pengaruh Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm dengan Waktu 8 Menit NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 8 64 8 97 8 195
Massa adonan tercampur (gr) A B C 3782,3 3793,4 3746,0 3580,1 3575,1 3560,9 3237,9 3331,3 3381,5
Massa rata-rata adonan (gr)
Massa rata-rata adonan (%)
3773,9 3572,0 3316,9
94,3 89,3 82,9
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik sesuai Gambar 6.
90 88 86 84 82 80 0
100
200
300
Kecepatan Putar (rpm)
Gambar 5 Grafik Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm terhadap Massa Rata-Rata Adonan Gambar 5 Menunjukkan pengaruh putaran mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan waktu 6 menit. Kecepatan putar mesin mixer horizontal 64 rpm dan dengan waktu 6 menit menghasilkan adonan sebesar 90,2%, Kecepatan putar mesin mixer horizontal 97
Massa Rata-Rata Adonan (%)
Massa Rata-Rata Adonan (%)
92 96 94 92 90 88 86 84 82 0
100
200
300
Kecepatan Putar (pm)
Gambar 6 Grafik Variasi Kecepatan Putar 64 rpm, 97 rpm, dan 195 rpm terhadap Massa Rata-Rata Adonan Gambar 6 Menunjukkan pengaruh putaran mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan waktu 8 menit. Kecepatan putar mesin mixer horizontal 64 rpm dan dengan waktu 8 menit
14
NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 4 64 6 64 8 64
Massa adonan tercampur (gr) A 3585,7 3628,8 3782,3
B 3564,3 3572,1 3793,4
C 3477,0 3629,0 3746,0
Massa rata-rata adonan (gr)
Massa rata-rata adonan (%)
3542,3 3610,0 3773,9
88,6 90,2 94,3
Massa Rata-Rata Adonan (%)
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik sesuai Gambar 7. 95 94 93 92 91 90 89
menghasilkan adonan sebesar 88,6%, Waktu pengadukan 6 menit menghasilkan adonan sebesar 90,2%, Waktu pengadukan 8 menit menghasilkan adonan sebesar 94,3%. 2.Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 97 rpm Tabel 7 Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 97 rpm NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 4 97 6 97 8 97
Massa adonan tercampur (gr) A B C 3325,4 3300,0 3299,3 3438,0 3441,9 3371,9 3580,1 3575,1 3560,9
Massa Massa rata-rata rata-rata adonan (gr) adonan (%)
3308,2 3417,3 3572,0
82,7 85,4 89,3
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik agar mudah dipahami. 90 Massa Rata-Rata Adonan (%)
menghasilkan adonan sebesar 94,3%, Kecepatan putar mesin mixer horizontal 97 rpm dan dengan waktu 8 menit menghasilkan adonan sebesar 89,3%, dan Kecepatan putar mesin mixer horizontal 195 rpm dan dengan waktu 8 menit menghasilkan adonan sebesar 83,6%. Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit terhadap Hasil Adonan yang Tercampur 1.Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 64 rpm Tabel 6 Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 64 rpm
88 86 84 82 0
5
10
Waktu Pengadukan (menit)
0
5
10
Waktu Pengadukan (menit)
Gambar 7 Grafik Variasi Waktu Pengadukan terhadap Massa Adonan Gambar 7 Menunjukkan pengaruh waktu pengadukan mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan kecepatan putar 64 rpm. Waktu pengadukan 4 menit
Gambar 8 Grafik Variasi Waktu Pengadukan 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit terhadap Massa Rata-Rata Adonan Gambar 8 Menunjukkan pengaruh waktu pengadukan mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan kecepatan putar 97 rpm. Waktu pengadukan 4 menit menghasilkan adonan sebesar 82,7%, Waktu pengadukan 6 menit menghasilkan
15
adonan sebesar 85,4% Waktu pengadukan 8 menit menghasilkan adonan sebesar 89,3%. 2.Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 195 rpm Tabel 8 Pengaruh Variasi Waktu 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit dengan Kecepatan Putar 195 rpm NO 1 2 3
Waktu Kecepatan pengadukan putar (menit) (rpm) 4 195 6 195 8 195
Massa adonan tercampur (gr) A 3180,1 3237,9 3237,9
B 3158,5 3223,5 3331,3
C 3196,0 3248,9 3381,5
Massa rata-rata adonan (gr)
Massa rata-rata adonan (%)
3178,2 3236,8 3316,9
79,5 80,9 82,9
Hasil dari tabel tersebut kemudian disajikan secara grafik pada Gambar 9 agar mudah dipahami. Gambar 9 menunjukkan pengaruh waktu pengadukan mesin mixer horizontal terhadap hasil adonan yang tercampur dan tidak tercampur dengan kecepatan putar 195 rpm. Waktu pengadukan 4 menit menghasilkan adonan sebesar 79,5%, waktu pengadukan 6 menit menghasilkan adonan sebesar 80,9%, waktu pengadukan 8 menit menghasilkan adonan sebesar 82,9%.
Massa Rata-Rata Adonan (%)
84 83 82 81 80 79 0
5
Waktu Pengadukan (menit)
10
Gambar 9 Grafik Variasi Waktu Pengadukan 4 Menit, 6 Menit, dan 8 Menit terhadap Massa Rata-Rata Adonan
Dari uraian hasil penelitian diatas dapat kita ketahui bahwa kecepatan putar 64 rpm dan dengan waktu 8 menit mempunyai massa rata-rata adonan tercampur yang paling banyak yaitu 94,3%. Sedangkan massa rata-rata adonan tercampur kedua di dapat dengan kecepatan putar 64 rpm dan waktu pengadukan 6 menit yaitu 90,7%, dan massa rata-rata adonan tercampur ketiga didapat pada kecepatan putar 97 rpm dengan waktu pengadukan 8 menit yang menghasilkan adonan tercampur sebesar 89,5%. Hal ini dikarenakan pada kecepatan 64 rpm pengaduk dapat mengaduk dengan optimal sehingga kadar air yang tercampur pada adonan merata, sedangkan pada kecepatan 97 rpm terjadi penggumpalan adonan yang cukup besar pada awal pengadukan sehingga air sulit tercampur secara merata, pada kecepatan 195 rpm, pada saat air belum di tambahkan ada beberapa tepung yang terlempar keluar bejana akibat kecepatan putar yang tinggi sehingga adonan berkurang, saat air di mulai di tuangkan terjadi gumpalan-gumpalan adonan yang cukup besar, sehingga bahan adonan sulit tercampur dengan air meski dengan adanya putaran axial dan radial pada pengaduk jenis ulir mampu mengurai adonan tersbut, sedangkan pada 4 menit waktu pengadukan, pada sisi kanan dan kiri bejana masih ada beberapa bahan adonan yang belum tercampur dengan air karena pengaduk yang kurang panjang, sedangkan pada waktu pengadukan 6 menit adonan yang sudah tercampur dengan air mampu mengangkat adonan yang belum terkena air karena adanya
16
putaran pada pengaduk jenis ulir dan sifat mengikat pada tepung pada saat terkena adonan yang sudah tercampur dengan air, pada waktu pengadukan 8 menit sebagian besar bahan adonan sudah tercampur dengan air, sehingga adonan dapat saling mengikat dan teraduk secara merata. SIMPULAN Simpulan yang dapat di ambil dari penelitian tentang variasi kecepatan putar pada mesin mixer horizontal dengan menggunakan motor ¼ HP ini adalah sebagai berikut: 1. Dari ketiga variasi kecepatan putar (64 rpm, 97rpm, dan 195 rpm) didapat kecepatan putar terbaik yaitu 64 rpm, karena pada kecepatan putar 64 rpm, air yang dituangkan pada bahan adonan kerupuk pangsit dapat mengalir lebih lambat, sehingga bahan adonan dapat tercampur lebih merata. 2. Dengan bahan adonan kerupuk pangsit seberat 4 kg didapatkan hasil adonan yang tercampur, pada kecepatan putar 64 rpm, dengan waktu pengadukan 4 menit menghasilkan massa rata-rata 88,6%, dengan waktu pengadukan 6 menit menghasilkan massa rata-rata 90,2%, dan dengan waktu pengadukan 8 menit menghasilkan massa rata-rata 94,3%, sedangkan pada kecepatan putar 97 rpm, dengan waktu pengadukan 4 menit menghasilkan massa rata-rata 82,7%, dengan waktu pengadukan 6 menit menghasilkan massa rata-rata 85,4%, dan dengan waktu pengadukan 8 menit menghasilkan massa rata-rata 89,3%, dan pada kecepatan putar 195 rpm,
dengan waktu pengadukan 4 menit menghasilkan massa rata-rata 79,5%, dengan waktu pengadukan 6 menit menghasilkan massa rata-rata 80,9%, dan dengan waktu pengadukan 8 menit menghasilkan massa rata-rata 82,9% DAFTAR PUSTAKA Ambiyar, 2008, teknik pembentukan plat, depdiknas, Jakarta Amsted, 1995, Teknologi Mekanik, Jilit, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta Asih Priyati, dkk, 2016 : Pengaruh Kecepatan Putar Pengadukan Adonan Terhadap Sifat Fisik Roti. Jurnalilmiah rekayasa pertanian dan biosistem. Vol1.4 NO.1. Universitas Mataram Astawan, Made. dan Kasih, Andreas Leomitro. 2008.Khasiat Warna Warni Makanan.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Calistar, 1997, Materials Science And Engineering An Introdauction, John Willey Dan Sons,USA Dalimartha Setiawan, 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Bogor : Trobus Agriwidya D Rahmat S, dkk, 2005. Perancangan Alat Pengulen Adonan Roti Semiotomatis. Jurnal Teknik Elektro, Universitas Brawijaya Malang Eko Sulistyo dan Eko Yudo,2016 : Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Ampiang. Jurnal Teknik Elektro, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Sungailiat Lavlinesia, 1995. Kajian Beberapa Factor Pengembangan Volumetric dan Kerenyahan Kerupuk Ikan [tesis].
17
Bogor: Program Pasca Sarjana, Institute Pertanian Bogor Niemann dan Winner, 1990, Elemen Mesin, Erlangga, Jakarta Saparinto, Cahyo. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius Sukanto, 2011. Rancang Bangun Mesin Pembuat Bahan Adonan Roti Tipe Horizontal Berkapasitas 10 Kg. Jurnal Prodi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Manufaktur Bangka Belitung Sularso, Suga, K., 2004, Dasar Perencaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradaya Paramita, Jakarta Supardi, Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan dan Keamanan Produk Pangan. Bandung : Penerbit Alumni Sutejo, A. 2000. Pembuatan rampak sapi. Jurnal Makanan Tradisional. Winarno, FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama