Analisis Kesenjangan pada Sikap Sosial Siswa di SDN Pacarkeling I Kecamatan Tambaksari Surabaya
Alauddin Afif Cassandra 1311030063
Dosen Pembimbing Ir Brodjol Sutijo S.U, M.Si
BAB I - Pendahuluan Latar Belakang Sikap Sosial Sikap sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukan kegiatan sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Untuk membentuk SDM dengan karakter sikap sosial yang lebih baik maka perlu dilakukan pada usia sejak dini agar tertanamnya sikap yang mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain dan toleran dalam hidup bermasyarakat sejak dini
Kenapa di SDN Pacarekeling I Surabaya? Pada penelitian ini dipilih SDN Pacar Keling I Kecamatan Tambaksari dikarena kan sebagian besar siswa siswi menurut dari pihak guru setempat adalah dari keluarga golongan ekonomi menengah Kebawah. Karena pada dasarnya faktor ekonomi juga mempengaruhi proses pendidikan siswa dan proses pembentukan karakter siswa
BAB I - Pendahuluan Rumusan Masalah atribut penilaian sikap sosial siswa apa saja yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan, yang selanjutnya diteruskan menggunakan uji 2 dua sampel bebas Mann Whitney untuk mengetahui apakah ada kesenjangan antara kenyataan dan harapan dari pihak orang tua dengan pihak guru terhadap penilaian sikap sosial siswa.
Tujuan Penelitian untuk mengetahui atribut penilaian sikap sosial siswa apa saja yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan dan apakah ada kesenjangan antara penilaian sikap sosial siswa menurut pihak orang tua dengan pihak guru.
Manfaat Penelitian Pembaca dapat mengetahui atribut penilaian sikap sosial siswa apa saja yang perlu ditingkatkan atau dipertahankan dan apakah ada perbedaan antara penilaian sikap sosial siswa menurut pihak orang tua dengan pihak guru.
BAB I - Pendahuluan Batasan Masalah Pada penelitian ini responden yang diteliti adalah pihak orang tua siswa dengan pihak guru SDN Pacar Keling I Kecamatan Tambaksari Surabaya, khususnya pada kelas 1 dan 4. Penelitian ini lebih mengacu ke persepsi penilaian sikap sosial siswa terhadap pihak orang tua dengan pihak guru.
BAB II – Tinjauan Pustaka Uji Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, kemudian dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuran tersebut Cara mengukur validitas yaitu dengan mencari korelasi antara masing masing pertanyaan dengan skor total menggunakan persamaan sebagai berikut. (Singarimbun, 1989). Hipotesis: H0 : ρ=0 (Pertanyaan tidak dapat mengukur aspek yang diinginkan) H1 : ρ≠0 (Pertanyaan dapat mengukur aspek yang diinginkan)
BAB II – Tinjauan Pustaka =
∑ [ ∑
− ∑
− (∑ )(∑ ) ) [ ∑
− (∑
)]
Keterangan: r : Koefisien korelasi n : Jumlah responden X : Skor tiap pertanyaan yang diberikan kepada responden Y : Skor total seluruh pertanyaan untuk masing-masing respon-den Jika nilai rhitung > rα,db maka keputusan yang didapatkan adalah tolak H0, dimana db=n-2.
BAB II – Tinjauan Pustaka Uji Reliabilitas Uji reabilitas suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Kusrini dan Rumiati, 2006). Hipotesis H0 : Alat ukur tidak reliabel H1 : Alat ukur reliabel Statistik uji yang digunakan adalah: ∑ =( )( − ) − dimana : α: koefisien realibilitas yang dicari k: jumlah butir pertanyaan : varians butir pertanyaan : varians skor total
BAB II – Tinjauan Pustaka Nilai koefisien alpha Cronbach akan menunjukkan tingkat realibilitas. Koefisien alpha Cronbach dapat digolongkan berda-sarkan tingkat reliabilitas, bernilai antara 0,00 sampai 1,00 seperti pada Tabel 2.1 (Budi, 2006).\ Alpha Cronbach
Tingkat reliabilitas
0,00 – 0,20
Kurang Reliabel
0,21 – 0,40
Agak Reliabel
0,41 – 0,60
Cukup Reliabel
0,61 – 0,80
Reliabel
0,81 – 1,00
Sangat Reliabel
BAB II – Tinjauan Pustaka Tabel Kontigensi Tabel kontingensi atau yang sering disebut tabulasi silang adalah tabel yang berisi data jumlah atau frekuensi dari beberapa klasifikasi (kategori). Tabulasi silang yaitu suatu metode statistik yang menggambarkan dua atau lebih variabel secara simultan dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel yang merefleksikan distri-busi bersama dua atau lebih variabel dengan kategori yang terbatas
BAB II – Tinjauan Pustaka Peta Persepsi Untuk mengetahui kesesuaian antara kenyataan dan harapan digunakan diagram kartesius. Diagram kartesius menggunakan skala rata-rata yang membagi kedua sumbu menjadi 4 bagian ruang. Dari diagram tersebut, ada empat rekomendasi terhadap ma-najemen atribut produk (Supranto, 2001).
BAB II – Tinjauan Pustaka Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon Uji peringkat bertanda wilcoxon dua sampel berpasangan bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara variabel kenyataan dan harapan. Untuk mengetahui uji peringkat bertanda bisa dijelaskan sebagai berikut. Hipotesis: H0 : M = 0 H1 : M ≠ 0 Taraf Signifikan : α = 0,05
BAB II – Tinjauan Pustaka Dengan M: Median dari Di D : Yi - Xi X : Total skor variabel harapan penilaian sikap sosial siswa Yi: Total skor variabel kenyataan penilaian sikap sosial siswa Statistik Uji : T = Minimum (T , T ) Keterangan : T : Jumlah Peringkat Bertanda Positif T : Jumlah Peringkat Bertanda Negatif n: Banyaknya data Jika n lebih besar dari 25, maka yang digunakan adalah persa-maan sebagai berikut: ⁄" + = ( + )( + )⁄ " Nilai Z ini kemudian dibandingkan dengan nilai Zα/2 dari dis-tribusi normal baku (Daniel, 1989).
BAB II – Tinjauan Pustaka Uji Keacakan Uji keacakan termasuk dalam statistik nonparametrik. Pada uji keacakan digunakan metode Run Test untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari sampel acak atau bukan. Jika terdapat keraguan akan keacakan data sampel yang diperoleh maka perlu dilakukan uji keacakan. Hipotesis: H0: Data pengamatan telah diambil secara acak dari suatu populasi H1: Data pengamatan telah diambil secara tidak acak dari suatu Statistik Uji yang digunakan adalah r (banyaknya runtun yang terjadi). Daerah kritis adalah daerah tolak H0 apabila r (banyak runtun) ≤ batas bawah atau r ≥ batas atas, dari tabel nilai kritis untuk runtun dengan nilai n1 (banyak data bertanda positif atau huruf tertentu) dan n2 (banyak data bertanda negative atau huruf lainnya).
BAB II – Tinjauan Pustaka Jika nilai n1 atau n2 lebih dari 20, maka yang digunakan adalah persamaan sebagai berikut. −[ = ( +
+ − ( +
+ − ) − )
Keterangan : r : Banyaknya runtun yang terjadi n1: Banyaknya data bertanda (+) atau huruf tertentu n2: Banyaknya data bertanda (-) atau huruf tertentu Nilai Z ini kemudian dibandingkan dengan nilai Zα/2 dari dis-tribusi normal baku dalam tabel (Daniel, 1989).
BAB II – Tinjauan Pustaka Mann Whitney Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji hipotesis nol tentang kesamaan parameter-parameter lokasi populasi. Sehingga secara garis besar pada uji Mann Whitney diperoleh dua sampel random yang ukurannya bisa berbeda dan bisa sama, misalnya X1, X2, … , Xn1 dari populasi X dan Y1, Y2, … , Yn2 dari populasi Y. Adapun secara lengkap format uji hipotesis dari uji ini yaitu: H0 : η1 = η2 (tidak ada perbedaan rata-rata diantara kedua sampel) H1 : η1 ≠ η2 (ada perbedaan rata-rata diantara kedua sampel) Taraf Signifikan: α = 0,05
BAB II – Tinjauan Pustaka Statistik Uji: $=%− &=
+ )⁄ ⁄
( − (
+
+ )/
Keterangan S = Banyak peringkat hasil-hasil pengamatan yang merupakan sampel dari populasi 1 n1 = Banyaknya sampel pada sampel 1 n2 = Banyaknya sampel pada sampel 2 Nilai Z hitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai Z da-ri distribusi normal baku dalam tabel. Tolak H0 jika nilai Z > Zα/2 (Daniel, 1989).
BAB II – Tinjauan Pustaka Sikap Sosial Sikap adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata dalam kegiatan sosial. Maka sikap sosial adalah kesa-daran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang beru-lang-ulang terhadap objek sosial. Perihal ini terjadi bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat. Maka dari itu pentingnya membangun karakter seseorang sejak usia dini, yaitu agar sese-orang tersebut mempunyai karakter atau akhlak yang baik dan se-cara tidak langsung akan menumbuhkan sikap kepedulian sosial yang tinggi.
BAB III – Metodologi Sumber Data Data Primer Mengapa di kelas 1 dan 4? Orang Tua dan Guru Variabel Penelitian
Variabel Demografi Responden
Variabel Dimensi Penilaian Sikap Sosial
BAB III – Metodologi Variabel Demografi Variabel Karakteristik Jenis Kelamin Umur
Pendidikan Terakhir
Kategori
Variabel Karakteristik
1. Laki-Laki
1.Ibu Rumah Tangga
2. Perempuan
2.Wiraswasta
Pertanyaan Terbuka
Pekerjaan (b. Perempuan)
3.Buru
1.Tidak Tamat SD
5.Pegawai Negri
2. SD
6.Pelajar/Mahasiswa
3. SMP
Alamat
4. SMA
Jumlah Anggota Keluarga
5. Diploma 6. Sarjana 1. Tidak Bekerja 2.Wiraswasta 3.Pegawai Negri Pekerjaan (a. LakiLaki-laki) laki)
Kategori
4. Nelayan 5. Petani 6. Pelajar/Mahasiswa
a. < 1 Juta Penghasilan keluarga Perbulan
b.1-3 Juta c.3-5 Juta d.> 5 Juta
BAB III – Metodologi Variabel Dimensi Penilaian Sikap Sosial Aspek yang dinilai
Variabel X1
X2
X3 Perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
X4 X5
Kompetensi Dasar Memiliki sikap jujur kepada orang tua, dan guru Memiliki sikap disiplin terhadap peraturan tata tertib yang berlaku di lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar Memiliki sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar Memilik sikap percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Menerima perbedaan ras, suku, agama, dan budaya
X6
Memiliki sikap gemar membantu
X7
Memiliki sikap yang mudah beradaptasi di lingkungan sekitar
X8
Memiliki sikap rendah hati
X9
Memiliki sikap peduli terhadap sesama
BAB III – Metodologi Variabel Tingkat Penilaian
Tingkat Kenyataan
Tingkat Harapan
1: Sangat tidak setuju
1: Sangat tidak setuju
2: Tidak setuju
2: Tidak setuju
3: Setuju
3: Setuju
4: Sangat setuju
4: Sangat setuju
BAB III – Metodologi Langkah Analisis 1. 2. 3. 4.
5.
Tahap dan langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Merumuskan masalah pada penelitian analisis kesenjangan pada sikap sosial siswa SDN Pacarkeling I Kecamatan Tam-baksari Surabaya Menentukan variabel penelitian yang akan diamati. Mengumpulkan data penilaian sikap sosial siswa dari pihak guru dan pihak orang tua siswa SDN Pacar Keling I Kecama-tan Tambaksari Surabaya. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data kenyataan baik harapan penilaian sikap sosial siswa dari pihak guru dan pihak orang tua siswa SDN Pacar Keling I Kecamatan Tambaksari Surabaya. Tabel kontingensi Tabel Kontingensi tabulasi silang adalah tabel yang berisi data jumlah atau frekuensi atau beberapa klasifikasi (kategori). Tabulasi silang yaitu suatu metode statistik yang menggambarkan dua variabel dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk diagram batang yang merefleksikan distribusi bersama dua dengan jumlah kategori yang terbatas.
BAB III – Metodologi Langkah Analisis 6. Melakukan analisis kesenjangan Analisis ini digunakan untuk mengetahui variabel penilaian sikap sosial siswa apa saja yang perlu ditingkatkan dan diper-tahankan. Namun sebelum melakukan analisis lebih lanjut pa-da penelitian perlu digunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kenyataan dan harapan dari pihak guru baik dari pihak orang tua siswa. 7. Melakukan uji Mann Whitney dua sampel bebas Uji ini bertujuan untuk membandingkan apakah harapan atau kenyataan dari pihak guru dengan pihak orang tua memiliki kesamaan atau perbedaan penilaian sikap sosial siswa.
BAB III – Metodologi Diagram Alir
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya, agar data yang diperoleh bisa relevan atau sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Hipotesis H0 : ρ=0 (Pertanyaan tidak dapat mengukur aspek yang diinginkan) H1 : ρ≠0 (Pertanyaan dapat mengukur aspek yang diinginkan) Taraf Signifikan : α (0,05) Daerah kritis : Tolak H0 jika rhitung > rα,db
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Validasi Variabel Penilaian Sikap Sosial Siswa Guru Kelas 1 dan 4 Kelas
Kelas 1
Kelas 4
Korelasi X1 X2 X3 X4 X5 X6 X17 X8 X9 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
Y
rhitung
rhitung
(kenyataan)
(harapan)
0,864 0,718 0,736 0,655 -0,296 0,392 0,624 0,725 0,553 0,52 0,826 0,818 0,745 0,694 0,892 0,769 0,731 0,698
r tabel
0,816 0,749 0,728 0,673 0,647 0,2461 0,763 0,824 0,822 0,792 0,564 0,781 0,776 0,799 0,78 0,248 0,904 0,715 0,796 0,621
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Validasi Variabel Penilaian Sikap Sosial Siswa Orang Tua Kelas 1 dan 4 Kelas
Kelas 1
Kelas 4
Korelasi X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
Y
rhitung
rhitung
(kenyataan)
(harapan)
0,785 0,752 0,829 0,507 0,657 0,627 0,732 0,733 0,788 0,852 0,832 0,84 0,797 0,787 0,834 0,8 0,699 0,755
0,832 0,815 0,807 0,74 0,69 0,854 0,752 0,85 0,821 0,811 0,821 0,792 0,766 0,633 0,757 0,777 0,753 0,739
r tabel
0,2461
0,248
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Realibitas Uji reliabilitas ini untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan dapat dipercaya, sedangkan variabel yang di uji adalah variabel dimensi penilaian sikap sosial siswa di SDN Pacar Keling I Kecamatan Tambaksari Surabaya. Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: Hipotesis : H0 : Alat ukur tidak reliabel H1 : Alat ukur reliabel
Realibitas Penilaian Sikap Sosial Cronbach's Alpha Pihak
Kelas
Kesimpulan Kenyataan
Harapan
1
0,68
0,9 Reliabel
4
0,9
0,9 Reliabel
1
0,88
0,92 Reliabel
4
0,92
0,9 Reliabel
Guru
Orang tua wali
Nilai koefisien alpha Cronbach Alpha Cronbach
Tingkat reliabilitas
0,00 – 0,20
Kurang Reliabel
0,21 – 0,40
Agak Reliabel
0,41 – 0,60
Cukup Reliabel
0,61 – 0,80
Reliabel
0,81 – 1,00
Sangat Reliabel
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tabel Kontigensi
Tabel kontigensi yaitu tabel yang berisi data jumlah atau frekuensi atau beberapa klasifikasi. Pada penelitian ini tabel kon-tingensi pada variabel karakteristik demografi orang tua siswa hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk diagram batang. yaitu sebagai berikut
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosentase Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa dengan Jumlah Anggota Keluarga Siswa Kelas 1 Jumlah Anggota Keluarga 1-3
Jumlah Anggota Keluarga 4-6
Jumlah Anggota Keluarga 7-9
Prosentase tamatan 9,4%
23,4%
1,6% 15,6%
6,3% TAMATAN SD
21,9%
48,4%
6,3%
0,0%
1,6%
6,3%
18,8%
34,4%
1,6% TAMATAN SMP
7,8%
1,6%
TAMATAN SMU
TAMATAN PT
73,4%
4,7%
17,2%
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosentase Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa dengan Jumlah Anggota Keluarga Siswa Kelas 4 Jumlah Anggota Keluarga 1-3
Jumlah Anggota Keluarga 4-6
Jumlah Anggota Keluarga 7-9
Prosentase tamatan 6,3%
20,6%
17,5%
1,6%
17,5%
1,6% SD
55,6%
6,3%
0,0%
4,8%
0,0%
14,3%
42,9%
6,3%
3,2%
7,9%
SMP
SMU
0,0% PT
81,0%
12,7%
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosentase Penghasilan Keluarga Perbulan dengan Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa Kelas 1
Pendidikan Terakhir Orang Tua SD
Pendidikan Terakhir Orang Tua SMP
Pendidikan Terakhir Orang Tua SMU
Pendidikan Terakhir Orang Tua PT
prosentase penghasilan perbulan 54,7% 48,4% 40,6% 20,3% 18,8% 15,6%
21,9% 26,6% 3,1%
0,0% <1 JUTA
4,7% 6,3% 1 - 3 JUTA
23,4% 1,6% 0,0% 1,6% 1,6%
4,7%
6,3%
>6 JUTA
PENGHASILAN KELUARGA PERBULAN
PROSENTASE TAMATAN
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prosentase Penghasilan Keluarga Perbulan dengan Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa Kelas 4 Pendidikan Terakhir Orang Tua SD Pendidikan Terakhir Orang Tua SMU prosentase penghasilan perbulan
Pendidikan Terakhir Orang Tua SMP Pendidikan Terakhir Orang Tua PT
58,7%
55,6% 39,7%
17,5% 27,0%
17,5%
27,0%
14,3%
0,0% 0,0%
<1 JUTA
6,3% 6,3% 0,0% 1 - 3 JUTA
0,0%
0,0% 1,6% 1,6%
20,6% 6,3%
3 - 5 JUTA
PENGHASILAN KELUARGA PERBULAN
PROSENTASE TAMATAN
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kesenjangan Pada penelitian ini, analisis kesenjangan digunakan untuk membandingkan kenyataan dan harapan baik orang tua maupun guru terhadap penilaian sikap sosial siswa. Analisis kesenjangan adalah salah satu langkah yang sangat penting dalam tahapan pe-rencanaan maupun tahapan evaluasi kinerja. Analisis kesenjangan dilakukan dengan uji peringkat bertanda wilcoxon 2 sampel berpasangan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan an-tara variabel kenyataan dan harapan. untuk melakukan uji pering-kat bertanda digunakan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis: H0 : M = 0 H1 : M ≠ 0 (Ada kesenjangan)
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Kesenjangan Dengan M: Median dari Di Di: Yi - Xi Xi: Total skor variabel harapan penilaian sikap sosial siswa Yi: Total skor variabel kenyataan penilaian sikap sosial siswa Taraf Signifikan : α = 0,05 Daerah Kritis : Tolak H0 jika nilai z lebih besar dari zα/2 atau P-value < α (0,05) Kelas
Pihak
Z
P-value
Keputusan
Kesimpulan
Guru
-6,955b
0
Tolak H0
Ada Kesenjangan
Orang Tua
-5,533b
0
Tolak H0
Ada Kesenjangan
Guru
-6,638b
0
Tolak H0
Ada Kesenjangan
Orang Tua
-5,459b
0
Tolak H0
Ada Kesenjangan
1
4
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Peta Persepsi Pada peta persepsi ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur mana saja yang harus dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan keterangan variabel sebagai berikut X1: Memiliki sikap jujur kepada orang tua, dan guru X2: Memiliki sikap disiplin terhadap peraturan tata tertib yang berlaku di lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar X3: Memiliki sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar X4: Memilik sikap percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru X5: Menerima perbedaan ras, suku, agama, dan budaya X6: Memiliki sikap gemar membantu X7: Memiliki sikap yang mudah beradaptasi di lingkungan sekitar X8: Memiliki sikap rendah hati X9: Memiliki sikap peduli terhadap sesama
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Diagram Kartesius Penilaian Sikap Sosial oleh Guru Kelas 1 Scatterplot of Kenyataan Guru; 1 vs Harapan Guru; 1 3,78 X5
3,5
Kenyataan Guru; 1
3,4 3,3 3,2 3,1 3,0
X6 X7
2,9 2,8
X9
2,92
X1 X4
X3
X2
X8
2,7 3,65
3,70
3,75 3,80 Harapan Guru; 1
3,85
3,90
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Diagram Kartesius Penilaian Sikap Sosial oleh Guru Kelas 4
Scatterplot of Kenyataan Guru; 4 vs Harapan Guru; 4 3,85 X1
3,30 X8
X9
Kenyataan Guru; 4
3,25 3,20 X3 X2
3,15 3,10
3,15
X4
X6
3,05
X7 X5
3,00 3,75
3,80
3,85 Harapan Guru; 4
3,90
3,95
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Diagram Kartesius Penilaian Sikap Sosial oleh Orang Tua Siswa Kelas 1 Scatterplot of Kenyataan Orang Tua; 1 vs Harapan Orang Tua; 1 3,69 3,40
X1 X4
Kenyataan Orang Tua; 1
3,35 3,30
X3
X2 X8
X6
3,26
3,25 X9
3,20 X5
3,15
X7
3,10 3,55
3,60
3,65 3,70 Harapan Orang Tua; 1
3,75
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Diagram Kartesius Penilaian Sikap Sosial oleh Orang Tua Siswa Kelas 4 Scatterplot of Kenyataan Orang Tua; 4 vs Harapan Orang Tua; 4 3,69 X9
Kenyataan Orang Tua; 4
3,35
X6
X3
X1
3,30
3,26
3,25
X8 X7
3,20
X5
X4 X2
3,15 3,650
3,675
3,700 3,725 Harapan Orang Tua; 4
3,750
3,775
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Keacakan Data Pengujian keacakan dilakukan untuk melihat apakah sampel sudah terambil secara acak atau belum. Data kenyataan dan hara-pan penilaian sikap sosial siswa oleh pihak guru baik orang tua siswa kelas 1 dan 4 di SDN Pacar Keling I Kecamatan Tambaksari Surabaya, perlu diuji keacakannya terlebih dahulu untuk sebelum melanjutkan ke pengujian dua sampel bebas Mann Whitney. Hipotesis: H0: Data kenyataan penilaian sikap sosial siswa terambil secara acak H1: Data kenyataan penilaian sikap sosial siswa tidak terambil secara acak Taraf Signifikan : 0,05 Daerah Kritis : Tolak H0 jika zhitung > zα/2 Atau P-value < α (0,05)
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Keacakan Data Kenyataan Penilaian Sikap Sosial Siswa oleh Guru dan Orang Tua Kelas 1 Runs Test Median
Kenyataan Guru Orang Tua 27 29
Data < Median
25
32
Data >= Median
39
32
Jumlah Data
64
64
Jumlah runtun
26
28
-1,449 0,147
-1,26 0,208
Z P-value
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Keacakan Data Harapan Penilaian Sikap Sosial Siswa oleh Guru dan Orang Tua Kelas 1 Runs Test Median
Harapan Guru Orang Tua 36 35
Data < Median
30
30
Data >= Median
34
34
Jumlah Data
64
64
Jumlah runtun
21
31
-3,005 0,003
-0,474 0,635
Z P-value
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Keacakan Data Kenyataan Penilaian Sikap Sosial Siswa oleh Guru dan Orang Tua Kelas 4
Runs Test Median
Kenyataan Guru Orang Tua 28 29
Data < Median
30
31
Data >= Median
33
32
Jumlah Data
63
63
Jumlah runtun
23
27
-2,401 0,016
-1,396 0,163
Z P-value
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Keacakan Data Harapan Penilaian Sikap Sosial Siswa oleh Guru dan Orang Tua Kelas 4
Runs Test
Harapan Guru
Orang Tua
Median
36
35
Data < Median
19
30
Data >= Median
44
33
Jumlah Data
63
63
Jumlah runtun
20
31
Z
-2,28
-0,364
P-value
0,023
0,716
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Mann Whitney Pada penelitian ini, uji Mann Whitney digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah ada perbedaan kenyataan antara pihak guru dengan orang tua, atau harapan antara pihak guru dengan orang tua. Untuk melakukan uji Mann Whitney bertanda bisa dijelaskan sebagai berikut: Hipotesis: H0: η1 = η2 (Kenyataan atau harapan dari pihak guru dengan orang tua tidak berbeda) H1: η1 ≠ η2 (Kenyataan atau harapan dari pihak guru dengan orang tua berbeda) Taraf Signifikan : 0,05 Daerah Kritis : Tolak H0 jika z > zα/2 Atau P-value < α (0,05)
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Mann Whitney Kenyataan Harapan pada Guru dengan Orang Tua Kelas 1
Kelas
Variabel
P-Value
Keputusan
Kesimpulan
Kenyataan
0
Tolak
Ada perbedaan
Harapan
0,177
Gagal Tolak
Tidak ada perbedaan
1
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Mann Whitney Kenyataan Harapan pada Guru dengan Orang Tua Kelas 4
Kelas
Variabel
P-Value Keputusan
Kenyataan
0,148
Harapan
0,004
Kesimpulan
Gagal Tolak Tidak ada perbedaan
4 Tolak
Ada perbedaan
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis kesenjangan dengan menggunakan dia-gram kartesius antara harapan dan kenyataan oleh pihak guru baik pihak orang tua akan dibagi menjadi 4 digram kartesius menurut pihak dan kelas, yaitu sebagai berikut: • atribut yang menjadi prioritas utama pada pihak guru kelas 1 adalah (X1), (X2), (X7) dan (X9). Sedangkan atri-but yang perlu dipertahankan adalah atribut (X5) dan (X6). • Pada pihak guru kelas 4, variabel yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu variabel (X4). Sedangkan atribut yang perlu dipertahan-kan adalah atribut (X1), (X3) dan (X9) • Atribut prioritas utama yang menjadi atribut yang perlu ditingkatkan pada pihak orang tua kelas 1 adalah atribut (X9). Sedangkan atribut yang perlu dipertahankan oleh pihak orang tua ke-las 1 adalah atribut (X1), (X2) dan (X8). • Sedangkan analisis kesenjangan dengan diagram karte-sius pada pihak orang tua kelas 4, atribut yang perlu diti-ngkatkan adalah atribut (X2) dan (X4).
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2. Berdasarkan uji dua sampel bebas Mann Whitney yang ber-tujuan untuk mencari tahu apakah ada perbedaan antara ke-nyataan harapan oleh pihak guru dengan orang tua. Pada uji ini hasil yang diharapkan adalah tidak ada perbedaan kenya-taan harapan dari pihak guru dengan pihak orang tua siswa. Pada uji ini yang hasilnya tidak ada perbedaan penilaian sikap sosial adalah variabel harapan antara pihak guru dengan orang tua siswa kelas 1 dan variabel kenyataan antara pihak guru dengan orang tua siswa kelas 4.
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN Saran Maka saran yang dapat diberikan pada pihak guru dan pihak orang tua siswa kelas 1 dan kelas 4 SDN Pacar keling I Kecamatan Tambaksari Surabaya adalah agar tetap meningkatkan dan mem-pertahankan sikap sosial siswa yang di jelaskan pada kesimpulan kesatu.
DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, Rusli. (2001). Pembinaan Perilaku Sosial Melalui Pendidikan Jasmani. Edisi pertama. Jakarta: Perpustakaan SMA Negeri 1 Magelang. Sugianor, (2009). Analisis Kepuasan Pelayanan Dan Fasilitas Poli Umum Di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya Utara. Surabaya: ITS Singarimbun, (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Kusrini, D.E dan Rumiati, A.T ( 2006 ). Diktat Metode Riset Sosial. Surabaya: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. Canada: John Wiley & Sons,Inc. Tjiptono, (1996). Manajemen Jasa Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset. Supranto, J. (2003). Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. W. Daniel, Wayne. (1989). Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta: PT. Gramedia. Sekaragengpratiwi, (2012). Pengertian Sikap Sosial. http://sekaragengpratiwi.wordpress.com/2012/02/02/perilaku-sosial/ [Diakses 4 Februari 2014].