NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE PADA PRODUK INJETION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)
Naskah publikasi tugas akhir di susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik pada jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas muhammadiyah surakarta
Disusun oleh: Nama :Dwi Zulianto Nim : D200100067
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i
ii
ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP) Dwi zulianto, Bambang Waluyo F,ST, MT, Ir Pramuko IP,MT Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Plastik adalah Material yang mulai mendominasi menggantikan material berbahan dasar logam. Hal ini disebabkan karena plastik dikenal sebagai suatu bahan serbaguna, mudah dibentuk (formability), ringan, tidak mudah pecah tahan karat , tahan terhadap korosi, murah.di balik banyak kelebihan tersebut plastik dalam produksinya dengan injection molding juga memiliki masalah antara lain cacat warpage. Warpage adalah cacat penyimpangan bentuk produk seperti bengkok atau memuntir. Hal ini di sebabkan salah satunya adalah suhu plastik. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui persentase warpage yang terjadi karena variasi suhu plastik saat penginjeksian berbahan polyphropylene kedalam mold. Dengan variasi suhu yang digunakan antara 138oC, 140 oC, 145 o C, 150 oC, 155 oC, dan 160 oC. Dari hasil analisa pengukuran cacat warpage ditemukan bahwa specimen hasil penginjeksian plastik dengan bahan polyphropylene dengan temperatur 138oC, 140 oC, 145 oC, 150 oC belum ditemukannya cacat warpage yang terjadi. Pada suhu 160o C ditemukan cacat warpage yang paling besar yaitu dengan besaran warpage terkecil 3.10 mm dan yang terbesar 4.90 dengan luasan terkecil 26.06 Cm2 (33.17 %) dan luasan terbesarnya sebesar 32.40 Cm2 (41.24 %). Temperatur optimal pada penelitian ini adalah 145 oC.
Kata Kunci: injection molding, solidwork, dial indikator, suhu plastik, warpage.
iii
ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP) Dwi zulianto, Bambang Waluyo F,ST, MT, Ir Pramuko IP,MT Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura E-mail:
[email protected]
ABSTRACTION
Plastic is the material began to dominate replace metal based materials. This is because plastic is known as a versatile material, is easily formed (formability), lightweight, unbreakable stainless, corrosion resistant, more cheap and many of the advantages of plastic in the injection molding production also has disabled warpage problems, among others. Warpage is defective product forms such irregularities bent or twisted. This caused one of which is the temperature of injection. This study was done to determine the percentage of warpage that occurs due to temperature variations when the injection of plastic material into the mold polyphropylene. With variations in temperature, which is between 138°C, 140 °C, 145 °C, 150 °C, 155 °C and 160 °C. From the analysis of defect measurements found that the specimen results warpage of plastic injection of the material polyphropylene with 138°C temperature, 140 °C, 145 °C, 150 °C is not the discovery of defects that occur warpage. At a temperature of 160 °C is found defective greatest warpage is the smallest amount of warpage 3.10, and the largest 4.90 mm with an area of 26.06 Cm2 and the smallest (33.17%) and the biggest area of 32.40 Cm2 (41.24%). Optimal temperature in this study was 145 °C.
Keywords: injection molding, solidwork, dial indicators, temperature plastic, warpage.
iv
PENDAHULUAN
dalam pembuatan cetakan salah satu cara
Dewasa ini, pemakaian barang-
yang lebih rendah (Rahmati, S., dan
sebagai bahan pembuatan peralatan
Dickens, P., 2006). Pembuatan cetakan
rumah tangga, mainan anak, sampai
pada mesin molding
komponen otomotif. Plastik bahkan mulai
atau baja, maka untuk saat ini sudah
sebagai bahan komponen alat utama
mulai dikembangkan pembuatan cetakan
sistem pertahanan (alutsista) TNI. Hal ini plastik
dengan metode rapid prototyping dengan
dikenal
cara resin tooling / soft tooling terutama
sebagai suatu bahan serbaguna, tahan
pada bagian pendingin
korosi, murah, dapat didaur ulang dan banyak
digunakan
untuk
Namun
berbagai
pembentukan
macam produk. Dalam memproduksi
compression
blowing
moulding,
mold
moulding,
menggunakan
mesin
flash,
silver
streak,
warpage,
bubble, string ataupun earline yang
extrusion
terjadi pada bagian-bagian tertentu suatu
moulding, transfer moulding dan injection
produk. Desain cetakan yang kurang
moulding Dalam
proses
produk seperti sink mark, short shot,
ada beberapa metode yang lazim di seperti
dalam
injection molding tidak lepas dari cacat
komponen menggunakan bahan plastik
gunakan
yang semula
banyak menggunakan bahan dari besi
untuk menggantikan logam
karena
untuk
Prototyping), akurat, dan dengan biaya
Material ini semakin sering dijumpai
disebabkan
dilakukan
memproduksi alat- alat cepat (Rapid
plastik semakin meningkat.
digunakan
bisa
menghemat pengeluaran saat ini adalah
barang yang terbuat dari bahan baku material
yang
optimal dan pengaruh parameter/setting proses
injeksi
molding
proses
injeksi
dapat
mempengaruhi
harus dapat memenuhi meningkatnya
timbulnya beberapa jenis cacat di atas
permintaan pasar terhadap produk yang
sehingga mengakibatkan biaya produksi
berkwalitas tinggi, dengan harga yang
yang tinggi atau kurang efisien karena
terjangkau. Pada proses pembentukan
material banyak yang harus diproses
plastik dengan metode injection moulding
ulang dan kuantitas produk menurun
perlu dibuat sebuah cetakan. Namun
karena produk banyak yang rusak.
diperlukan pengurangi biaya dan waktu 1
TUJUAN PENELITIAN
Warpage yang terjadi pada suatu produk dapat disebabkan oleh beberapa
Tujuan penelitian ini adalah:
faktor antara lain kesalahan pembuatan
1. Meneliti pengaruh temperatur injeksi
desain mold, kesalahan operasi akibat
terhadap terjadinya cacat warpage.
dari parameter proses injeksi yang tidak
2. Untuk menyelidiki persentase cacat
sesuai. Namun demikian, faktor yang
warpage yang terjadi akibat dari
paling berpengaruh adalah parameter
parameter temperatur.
proses seperti temperatur injeksi. , hal
3. Untuk menentukan temperatur yang
inilah yang mendasari sehingga penulis
tepat
melakukan penelitian pengaruh variasi
yang baik.
temperatur moulding
pada
proses
dengan
bahan
sehinga
Manfaat dari penelitian adalah :
injeksi
yang
dengan dapat
terhadap
parameter
digunakan.
mengetahui diberikan
untuk
cara pencegahannya.
cacat 2. Dapat digunakan sebagai saran /
dapat
masukan
warpage yang terjadi.
mengetahui
ini
pengetahuan
warpage sehingga dapat di ketahui
proses
mengurangi atau bahkan menghilangkan
Penelitian
memberikan
baru tentang sebab terjadinya cacat
dan
Diharapkan
penyebab
solusi
1. Dapat
penulis
melakukan evaluasi, pengujian, analisa
produk
Manfaat Penelitian
baku
penyebab pasti dari warpage yang terjadi specimen
mendapat
injection
polyprophylene (PP). Untuk menentukan
pada
sehingga
untuk
mengurangi
terjadinya warpage. bertujuan
Pengaruh
untuk 3. Agar
Parameter
Temperatur Terhadap Cacat Warpage Pada Produk injetion Molding Dengan
masyarakat
umum
dapat
mengetahui
penggunaan
rapid
prototyping
dalam
pembuatan
Bahan polyprophylene (PP) cetakan
(mould)
manufaktur.
2
dalam
proses
BATASAN MASALAH Berdasarkan
memposisikan ulang saluran pendingin, latar
mengurangi temperatur cetakan dekat
belakang
gate diatas, penelitian ini berkonsentrasi pada: a.
dan
tahan,
Jenis Bahan yang di gunakan adalah
serta
mengurangi
menaikkan
waktu
temperatur
cetakan.
polyprophylene (PP). b.
sprue,
Sistem pendinginan yang optimal
Produk yang di uji adalah sampel
akan menghasilkan gradien perpindahan
sesuai dengan ASTM D995.
panas
Saluran pendinginan yang digunakan
berpengaruh pada produk hasil. Untuk
ialah tipe conformal.
mendapatkan penyusutan yang merata,
Mesin injeksi plastik di operasikan
pentingnya
efisiensi
sistem
secara manual.
pendingin.
Saluran
pendingin
e.
Tekanan injeksi 12,75 kg/cm2
conformal merupakan salah satu jenis
f.
Variasi yang digunakan adalah :
yang efisien dalam mendinginkan produk
c.
d.
i.
Temperatur 138
ii.
O
yang
merata
dan
akan
saluran tipe
= 3 spesimen
secara
Temperatur 140O
= 3 spesimen
pendinginan
iii.
Temperatur 145O
= 3 spesimen
iv.
Temperatur 150O
= 3 spesimen
metode soft tooling dengan resin epoxy
v.
Temperatur 155O
= 3 spesimen
untuk
vi.
Temperatur 160O
= 3 spesimen
dan
dicoba
(2004)
mencetak
menggunakan
cetakan
yang
sistem
pendingin
tooling terhadap produk cacat warpage
paling
besar
dan sink mark dimensi dan keselindrisan
adalah
hasil produk (susanto 2010). Penggunaan serbuk aluminium sebagai bahan isian pendingin mould
proses injeksi. Fischer (2003), warpage dapat dengan gate,
telah
conformal laminasi, lurus conformal soft
leleh plastik, dan waktu tahan pada
ukuran
Matheus
Pengaruh
tekanan injeksi, suhu dari cetakan, titik
dikurangi
conformal
sistem
didalamnya ada saluran conformal.
Huang dan Tai (2001) penyebab yang
Penerapan
diteliti oleh beberapa peneliti. Ferriera
TINJAUAN PUSTAKA
warpage
merata.
jalan
mengurangi
mengurangi
tekanan, 3
(cetakan)
menghasilkan
dimensi
produk
lebih
penyusutan rendah
presentasenya dibandingkan mould yang
thermoplastik adalah: Polistiren,
berisi serbuk kuningan ( Suyono, 2011 ).
Polietilen,
S.Selvarajdan P.Venkataramaiah
Polipropilen,
Nilon,
Plastik fleksiglass dan Teflon.
(2013) melakukan pengukuran besarnya
2. Bahan
Thermoseting
warpage yang terjadi pada produk plastik
(Thermosetting)
injection molding dengan menggunakan
dalam bentuk
pemprosesan gambar dengan bantuan
dicetak sesuai yang diinginkan
kamera digital resolusi 14 mega pixel
serta
dengan
dipanaskan dan tetap tidak dapat
software
photoshop
dan
MALTAB.
yaitu cair
akan
plastik
dan
mengeras
dapat
jika
dibuat menjadi plastik lagi. Contoh Bakelit, Silikon dan Epoksi.
LANDASAN TEORI
3. Bahan Elastis (Elastomer) yaitu Plastik
bahan yang sangat elastis. Contoh bahan
Plastik adalah polimer, rantai-
ini
molekul
membentuk
berulang
banyak
atau
adalah
:
karet
sintetis.
panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai
elastis
Polyprophylene (PP)
unit
Bahan baku polyprophylene (PP)
"monomer".
Pakar ilmu material, Van Vlack (1889)
didapatkan
berpendapat “Polimer dihasilkan melalui
petrolium (naftan) dengan cara memberi
penggabungan
hydrogen
gas
pemecahan
minyak
(monomer)
banyak menjadi
unit
tunggal
satu
rantai
metode
Pada dasarnya plastik secara digolongkan
ke
dalam
petrolium
tekanan
polyethylene
3
dan
gas
pada alam.
(PE),
rendah
untuk
mempergunakan
katalis
(tiga)macam dilihat dari temperaturnya (Ilham, 2007), yakni: 1. Bahan
menguraikan
Menurut proses yang serupa dengan
molekuler” (Djaprie, 2004: 32).
umum
dengan
Zieger-Natta, polyprophylene (PP) Thermoplastik
dengan
yaitu
akan
diperoleh dari prophylene.
dipanaskan
dan
Gambar reaksi polimerisasi dari
setelah didinginkan akan dapat
polyprophylene (PP) dapat kita lihat pada
mengeras.
gambar 2.32.
(Thermoplastic) melunak
bila
Contoh
bahan 4
keteraturan
ruang
dapat
Adapun sifat fisis, mekanis dan thermal dari
polypropylene
adalah
sebagai
berikut: Gambar 2.32. Reaksi polimerisasi polyprophylene Sifat-sifat
polyprophylene
(PP)
serupa dengan sifat-sifat polyethylene (PE) dimana masa
jenisnya rendah
(0,90-0,92) dan termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polymer, dan dapat terbakar kalau dinyalakan. Bila dibandingkan dengan polyethylene (PE) masa jenis tinggi dan suhu cairnya tinggi o
sekali
(176 C,T ), m
kekuatan
tarik,
kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah terutama pada temperatur rendah. Sifat tembus cahayanya pada pencetakan
Tabel 1. Sifat fisis, mekanis dan thermal dari
lebih baik dari pada polyethylene (PE)
polypropylene(Boedeker.com, 2010)
dengan
permukaan
yang
mengkilap,
penyusutan pada proses pencetakan kecil,
penampilan
dan
Proses Pembentukan Polimer
ketelitian
Ada
beberapa
teknik
dimensinya lebih baik. Sifat mekaniknya
pembentukan polimer. Banyak kesamaan
dapat ditingkatkan sampai batas tertentu
antara
dengan jalan mencampurkan serat gelas.
dengan proses pembentukan polimer.
Pemuaian
Penentuan
sampai
thermal setingkat
dapat
diperbaiki
dengan
resin
proses
pembentukan
teknik
logam
pembentukan
tergantung pada faktor, diantaranya:
thermosetting.
1. Apakah polimernya thermoplastik atau thermoset 5
2. Jika
thermoplastik,
pada
suhu
berapakah material ini melunak 3. Kestabilan material ketika dibentuk, serta 4. Bentuk dan ukuran produk akhir Berdasarkan faktor tersebut proses pembentukan
polimer
dibedakan
atas beberapa jenis yaitu: InjectionMolding Blow Molding Extrusion Molding Blown Film Molding Sheet Forming Gambar 1. Bagian utama mesin injection
Thermoforming
molding (Sendi, 2012)
Vacuum Forming Injetion Molding
1. Injection unit
Secara umum konstruksi mesin injection
Injection unit merupakan unit yang
molding terdiri dari tiga unit pokok yang
berfungsi untuk melelehkan plastik
penting yaitu injection unit, clamping unit
dengan suhu yang disesuaikan
dan mold unit (Sendi, 2012). . Bagian
dengan
utama mesin injection molding dapat
material
plastik hingga
mendorong cairan kedalam cavity
dilihat pada Gambar 1.
dengan temperatur, tertentu.
6
waktu,
tekanan,
dan
kepekatan
oleh heater, pada bagian ini juga
terdapat
heater
untuk
memanaskan plastik. d. Srew Screw
berfungsi
untuk
mengalirkan plastik dari hooper ke nozzel. Gambar
2.
Bagian
injection
unit
2. Clamping unit
(Sendi,2012)
Clamping
Bagian-bagian
injection
unit
menjaga
a. Cylinder Screw Ram
dengan
pressure)
untuk mempermudah gerakan
memberikan
terhadap
mold
agar
material yang diinjeksikan pada
screw dengan menggunakan
mold tidak meresap keluar saat
sekaligus
proses berlangsung.
menjaga putaran screw tetap
3. Mold unit
konstan, sehingga didapatkan
Mold
tekanan dan kecepatan yang
unit
terpenting
konstan saat dilakukan proses
merupakan pada
mesin
bagian injection
molding, yang mempunyai fungsi
injeksi.
utama yaitu untuk membentuk benda
b. Hooper
yang akan dicetak Gambar 2. Bagian
Hooper adalah tempat untuk
utama dari mold unit yaitu cavity side
meletakkan bahan baku (bijih plastik)
untuk
tekanan pada penahan (clamping
Cylinder Screw Ram berfungsi
inersia
berfungsi
membuka dan menutup mold dan
beserta fungsinya :
momen
unit
dan core side
sebelum masuk ke
barrel.
c. Barrel Barrel adalah tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi 7
Bagian-bagian utama dari mold
disebabkan karena tingginya temperatur penginjeksian pada produk .
unit :
Gambar 5. Warpage
Penyebab terjadinya warpage adalah : a. Perbedaan antara shringkage dan cooling time yang tergantung pada
Gambar 2.6. standard unit lego
kontraksi
(www.academia.edu)
ketebalan
Cacat Produk Injection Molding
permukaan
komponen
dari
dan hasil
distribusi temperatur mold.
.Cacat injection molding menurut BASF Corp. (2001) antara lain:
b. Ketidak-samaan distribusi tekanan
a. Warpage
pada produk.
b. Deformationondemolding
c. Kurangnya
c. Streaks d. Peeling/Delamination
kekakuan
struktural
produk.
e. Sink marks
d. Pendinginan yang tidak memadai.
f. Weld line
e. Aliran dan volume pendingin yang
g. Air entrapments h. Voids
kurang
i. Short shot j.
kedua
serta
kurangnya
distribusi panas mould.
Flash formation
Warpage
f. Temperature terlalu tinggi.
Warpage adalah bagian dari produk yang
g. Waktu siklus yang kurang.
bengkok atau melengkung, biasanya
h. Posisi gate yang salah. 8
kinerja
i. Tekanan tahan yang terlalu rendah Penyelesaiannya : a.
Menggunakan material yang lebih cepat membeku.
b.
Temperatur untuk
cetakan
mempercepat
diturunkan pambekuan
bagian luar produk. c.
Temperature
leleh
serendah
mungkin d.
Saluran pendingin yang optimal
e.
Waktu tahan yang lama
Gambar 6. diagram alir penelitian
Pengaruh Temperatur Leleh Terhadap Study lapngan dilakukan selama 1 bulam Tekanan
di PT YPTI yang beralamat d kalasan sleman
Perhitungan pengaruh temperatur
DIY.
Studi
pustaka
dengan
leleh terhadap temperatur mengacu pada
mencari jurnal jurnal yang berhubungan
teori Fisher
dengan penelitian yang akan di lakukan.
BAHAN DAN ALAT PENELITIAN Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Mesin injeksi plastik 2. Mold (cetakan) 3. Thermometer 4. Stopwatch
METODE PENELITIAN
5. Gelas ukur Diagram alir penelitian 9
No Temperatur (oC) 1
2
3
4
5
6
6.
150o c, 155o c, dan 160o c diperoleh data
Warpage Tidak Ada
138 1 2 3 140 1 2 3 145 1 2 3 150 1 2 3 155 1 2 3 160 1 2 3 Kamera
sebagai berikut
v v v v v v
Tabel 2. Data pembuatan spesimen
v v v
Hasil yang didapat dalam pembuatan
v v v
adanya warpage
spesimen
menunjukan
bahwa
temperature rendah belum ditemukan
Tabel 3. Data hasil spesimen v v v
Pengukuran
besaran
warpage
sebagai berikut
v v v
8. Kunci pas 9. Dongkrak 10. Polypropylene 11. Serbuk aluminium DATA DAN HASIL PENELITIAN Data pembuatan Spesimen specimen
yang
terjadi pada spesimen mendapatkan data
7. Pompa air dan selang
Pembuatan
pada
Tabel 3. Data besar warpage
dengan
variasi temperatur 138o c, 140o c, 145o c, 10
Gambar 6. specimen yang warpagenya Grafik 1. pengaruh temperatur telah di tandai terhadap besar warpage Dari data-data yang di peroleh dari percobaan
Injection
temperatur
138o
temukannya
–
adanya
Molding 150o
pada
belum
warpage.
di
Pada
temperatur 155o pada ketiga specimen ditemukan
adanya
warpage
Gambar 7. specimen versi 2D untuk
dengan
diukur luasanya
besaran warpage terkecil sebesar 0.90 mm dan berturut turut sebesar 2.35 mm dan 2.90 mm dengan rata rata 2.05 mm dan cacat warpage membesar menjadi 3.10 mm, 3.40 mm, dan 4.90 mm pada temperatur 160o Pengukuran luasan cacat warpage yang
Table 4. hasil pengukuran luasan
terjadi
warpage 11
polyprophylene karena tingkat warpage yang terjadi semakin membesar. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa hasil yang merupakan jawaban dari penelitian ini. 1. Dalam penelitian ini secara umum menaikan
Grafik 2. pengaruh temperatur
temperatur
injeksi
membuat persentase warpage yang
terhadap persentase luas warpage
terjadi semakin besar begitu juga Pada
percobaan
155o
c
di
sebaliknya 2. Temperatur optimal dari penelitian ini
temukan cacat pada ketiga specimen
yaitu pada temperatur 150o c karena
dengan luas terkecil 17.82 Cm2 (22.68
pada temperatur ini membutuhkan %) dan luasan terbesar sebesar 25.81
melting time tercepat tanpa adanya
Cm2 (32.85%) dan pada temperatur 160o
cacat warpage SARAN
C besarnya warpage yang ada menjadi
Saran dari peneliti jika ada peneliti
lebih besar yaitu dengan luasan terkecil 26.06 Cm2
lain yang ingin melanjutkan penelitian ini:
(33.17 %) dan luasan
1. Perhatikan desain dan bahan untuk 2
terbesarnya sebesar 32.40 Cm
(41.24
cetakan khususnya pada kekuatan clamp cetakan.
%). Jika di lihat dari data tersebut
2. Untuk
memeperlihatkan bahwa menggunakan
penelitian
selanjutnya
sebaiknya desain specimen berbeda temperatur proses 155
o
c dan 160
o
c
untuk
Molding
dengan
data
yang
sudah ada.
tidak optimal dalam produksi produk Injection
memeperbaiki
3. Gunakan bahan plastik yang berbeda
bahan
sehingga nantinya dapat digunakan 12
sebagai
pembanding
dengan
penelitian ini. 4. Untuk
mendapatkan
keakuratan
besarnya nilai warpage ada baiknya dilakukan
pengukuran
secara
langsung pada spesimen.
13
DAFTAR PUSTAKA Dwi Anggono Agus(2007) Prediksi Shrinkage untuk Menghindari Cacat Produk Pada Plastic Injection. Dwi Prasetyo, Joko , (2014) Laporan Praktek Kerja Nyata Proses Produksi Penutup Roda Mobil Pada Pt. Yogya Presisi Tehnikatama Industri. Ferreira, J.C., Mateus, A., “Studies of Rapid Soft Tooling with Conformal Cooling Channels for Plastic Injection Moulding”, Journal of Materials Processing Technology (2003). Himmer, T., Nakagawa, T., Anzai, M.,“Lamination of metal sheets”, Computers in Industry, (1999). J.Y. Jeng and M.C. Lin., “Mold fabrication and modification using hybrid processes of selective laser cladding and milling”,J MATER PR, (2001). Jerry M. Fischer., “Handbook of Molded Part Shrinkage and Warpage”,Plastics Design Library/William Andrew Publishing, Norwich, NY (2003). K. Kaija, V. Pekkanen, M. Mäntysalo, and P. Mansikkamäki., “Controlling Warpage of Molded Package for Inkjet Manufacturing”, Microelectronic Engineering, Elsevier, Vol. 85, Issue 3, March (2008). L. Xu, W. Xu, Y. Chen., “Plastic injection molding process optimization using software tools”, International Journal of Vehicle Design 25 (2001). M. C. Huang and C. C. Tai., “The effective factors in the warpage problem of an injection molded part with a thin shell feature”, J Mater Process Technol, (2001). Nakagawa,
T.,
Suzuki,
K.,“A
low
cost
blanking
tool
with
bainite
steel
sheetlaminated”,Proceedings of International MTDR Conference, (1980). Sigit Y. dan Agung K., 2014, Perbandingan Sistem Pendingin Konvensional dan Konformal pada Proses Injeksi Plastik, Skripsi S-1 Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
S.Selvaraj and P.Venkataramaiah., “Measurement of warpage of injection moulded Plastic components using image processing”, Internasional Jurnal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, Vol 2, Issue 12, December (2013). Wimpenny, D.I., Bryden, B., Pashby, I.R., “Rapid Laminated Tooling”, Journal of 01
2