Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN PENGGUNAAN LABORATORIUM KOMPUTER
Susanto
[email protected] Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan penggunaan laboratorium komputer dengan algoritma Simulated Annealing. Dalam penjadwalan akan disusun kombinasi penggunan laboratorium berdasarkan waktu yang tersedia. Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan melakukan analisis permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan jadwal penggunaan laboratorium. Proses penjadwalan dibuat dengan menggunakan Borland Delphi 7.0 dan MySQL Server 5.1. Algoritma Simulated Annealing dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan penggunaan kaboratorium komputer dengan menyusun kombinasi waktu, ruang laboratorium, kelas dan instruktur praktikum. Program ini dapat mengurangi jumlah pelanggaran batasan sehingga jadwal yang dihasilkan dengan berkurangnya jumlah instruktur dan kelas praktikum yang melaksanakan kegiatan praktikum pada jam yang sama. Kata kunci : Algoritma Simulated Annealing, Penjadwalan, laboratorium komputer.
Terdapat sangat banyak kemungkinan
PENDAHULUAN Proses laboratorium
penjadwalan
penggunaan
kombinasi
yang
harus
dicoba
untuk
adalah
kegiatan
untuk
memperolel jadwal yang terbaik. Dibutuhkan
kombinasi
antara
ruang
suatu algoritma optimasi untuk mengerjakan
laboratorium, waktu, instruktur, dan kelas
penjadwalan mata kuliah ini. Algoritma
praktikum. Ada sejumlah pertimbangan yang
Simulated Annealing (SA) adalah salah satu
harus
yang
algoritma pencarian optimal yang dapat
semua
dijadikan alternatif untuk menyelesaikan
menyusun
diperhatikan
dihasilkan
agar
dapat
jadwal
memenuhi
kebutuhan pengguna dan ketersediaan ruang
permasalahan
tentang
penjadwalan
laboratorium komputer.
penggunaan laboratorium komputer. 71
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
b. Kecerdasan Buatan
menyusun jadwal penggunaan penggunaan laboratorium
komputer
menggunakan
dengan
algoritma
Simulated
Pengertian Buatan
tentang
(Artificial
Kecerdasan
Intelligence)
terus
berkembang, mengacu pada kondisi ilmu
Annealing (SA). Memperoleh kombinasi
komputer
yang
sedang
terbaik untuk menyusun kombinasi antara
Perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial
ruang laboratorium, waktu, instruktur, dan
Intelligence)
kelas praktikum.
banyak
sangat
bidang,
berlangsung.
cepat,
mencakup
termasuk
bidang
pembelajaran dan pengenalan pola, seperti TINJAUAN PUSTAKA
pada permainan catur, pendekatan teorema
a. Teori Penjadwalan
matematis,
Proses
penjadwalan
merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menyusun
pengenalan
tulisan
diagnosa penyakit, dan masih banyak lagi (Stuart J. Russel and Peter Norvig, 2003).
kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
Secara
umum
kecerdasan
mempertimbangkan semua komponen yang
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
terlibat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan
1. Berpikir
penjadwalan
dengan
Humanly):
bagaimana mengatur suatu kegiatan pada
approach.
periode
banyak
tertentu
meminimalkan batasan-batasan
berkaitan
sedemikian pelanggaran
yang
untuk terhadap
diterapkan.
Pada
permasalahan penjadualan terdapat 2 (dua) kategori batasan, yaitu: 1. Hard Constraint, batasan-batasan yang
tangan,
2. Bertindak
buatan
seperti
manusia
(Thinking
The
cognitive
modeling
seperti
Manusia
(Acting
Humanly): The Turing test approach. 3. Berpikir Rasional (Thinking Rationally): The laws of thought approach. 4. Bertindak Rasional(Acting Rationally): The rational agent approach.
harus terpenuhi, tidak boleh dilanggar. 2. Soft Constraint, adalah batasan-batasan
c. Pencarian (Searching)
yang sebaiknya tidak dilanggar, namun
Pencarian adalah suatu usaha untuk
jika karena alasan tertentu dan tidak
menemukan sesuatu di antara sekumpulan
dapat dihindari, maka batasan tersebut
obyek berdasarkan kriteria tertentu. Terdapat
dapat dilanggar.
banyak algoritma yang dapat digunakan untuk
melakukan
Pencarian buta
pencarian.
(Blind
SearcH)
Metode adalah
kelompok algoritma pencarian yang akan 72
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
menghentikan proses pencarian jika sebuah
d.
Teknik Pencarian Hill Climbing
solusi ditemukan. Yang termasuk dalam
Algoritma Hill Climbing merupakan
kelompok algoritma pencarian ini adalah:
metode yang lain dari Generate and Test.
Depth-first Search, Breadth-first Search
Prosedur
(BFS), Hill Climbing, Best First Search, dan
membangkitkan suatu keputusan ke mana
lain-lain.
akan bergerak dalam pencariannya. Pada
Kelompok algoritma yang lain adalah
prosedur
pengujian
digunakan
Generate
Test,
pengujian
akan mencari semua kemungkinan solusi dan
kemungkinan saja, hanya ya atau tidak, tapi
akan berhenti jika suatu kondisi dipenuhi
bila fungsi test tersebut diperluas dengan
atau semua solusi telah ditemukan. Dari
menggunakan
semua solusi yang ada akan dipilih solusi
menyediakan
yang terbaik (global optimum) sebagai solusi
mengakhiri state yang sedang berjalan
akhir.
menjadi sebuah goal state, maka prosedur
yang
termasuk
dala
kelompok ini antara lain: Algoritma Branch and
Bound,
Dynamic
Programming,
merespon
fungsi
agoritma pencarian optimal. Algoritma ini
Algoritma
(test)
and
untuk
fungsi
dengan
heuristic
estimasi
2
yang
bagaimana
generate dapat mengeksploitasinya. Beberapa
algoritma
yang
Genetika Simulated Annealing (SA), dan
dikembangkan pada Hill Climbing, salah
masih banyak lagi.
satunya adalah:
Masing-masing algoritma pencarian
a. Evaluasi state awal, jika state awal
tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
merupakan goal state maka keluar, jika
Terdapat empat kriteria dalam strategi
tidak lanjutkan dengan state berikutnya,
pencarian, yaitu:
menganggap state tersebut sebagai state
1. Completeness: Apakah strategi tersebut
awal.
menjamin penemuan solusi jika solusinya memang ada?
sampai tidak ada lagi operator baru pada
2. Time complexity:
Berapa lama waktu
yang diperlukan? 3. Space complexity: Berapa banyak memori yang diperlukan? 4. Optimality:
b. Ulang sampai solusi ditemukan atau
Apakah strategi tersebut
menemukan solusi yang paling baik jika terdapat beberapa solusi berbeda pada
sebelah kiri untuk diterapkan pada state yang dihadapi. Pilih operator yang belum dipakai untuk state saat itu dan terapkan untuk
memproduksi
state
baru
Evaluasi state baru: - jika state tersebut merupakan goal state, keluar.
permasalahan yang ada? (Suyanto, 2002) 73
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
- jika state bukan merupakan goal state
Prinsip kerja algoritma Simulated
tapi lebih baik dari state sekarang,
Annnealing dalam mengatasi keadaan dan
jadikan state baru tersebut sebagai
keluar dari suatu jebakan solusi terbaik lokal
state sekarang.
(minimum local).
- jika state baru bukan merupakan goal state dan tidak lebih baik dari state sekarang, lanjutkan perulangan. Perbedaan antara algoritma Hill Climbing dengan generate and test adalah penggunaan fungsi evaluasi sebagai cara untuk memasukkan tugas yang khusus sebagai kontrol sebuah proses. e.
Teknik
Pencarian
Simulated
Gambar 1. Ilustrasi Algoritma Simulated Annealing (Suyanto, 2002).
Annealing Algoritma Simulated Annealing (SA) adalah pengembangan dari Algoritma Hill Climbing
(HC),
dengan
h.
Cara
Kerja
Algoritma
Simulated
Annealing (SA)
menggunakan dan
Diberikan sebuah contoh masalah
pembekuan logam menjadi sebuah struktur
optimasi kombinatorial (S,F), dimana i
kristal dengan energi yang minimal (proses
adalah konfigurasi/solusi sekarang (current)
penguatan) dan pencarian untuk keadaan
dengan fungsi cost F(i) dan j adalah
yang sesuai dengan tujuan minimal dalam
konfigurasi berikutnya dengan fungsi cost
proses pencarian.
F(j). Konfigurasi j diperoleh melalui sebuah
analogi
pada
proses
pendinginan
menyimpulkan
mekanisme
generate
yang
mewakili
algoritma ini dapat mennemukan solusi
mekanisme
gangguan
dalam
algoritma
optimal atau mendekati optimal dengan
Metropolis,
akan
diterima
waktu relatif singkat, yang menuju nilai
menggantikan
global minimum. Algorima ini juga bersifat
penerimaan
problem independent sehingga fleksibel
Metropolis
untuk diterapkan pada berbagai masalah dan
berikut:
mudah dikomputerisasi.
Prob(terima j) = min[1, exp (-(F(i)-F(j))/c)
Banyak
peneliti
dan
j
i
dengan
yang yang
suatu
mewakili didefinisikan
kriteria kriteria sebagai
] 74
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697 Dimana: c ϵ R+ adalah parameter kontrol
penjadwalan.
Dan mencari
referensi
i,j ϵ S adalah dua konfigurasi yang
pendukung yang berkaitan dengan sistem
berbeda.
penjadwalan
Topologi
sistem
harus
dan
informasi
tentang
dibuat
penelitian-penelitian sejenis yang pernah
sedemikian rupa sehingga setiap titik dapat
dilakukan dengan maksud sebagai bahan
dicapai dari setiap titik lainnya. Hal ini
perbandingan.
berarti terdapat sebuah path dari setiap
2. Observasi,
mempelajari
proses
minimum lokal menuju minimum global.
penjadwalan yang digunakan pada obyek
Algoritma
penelitian,
Simulated
Annealing
(SA)
yaitu
pada
Laboratorium
bertujuan untuk meminimasi sebuah fungsi
Informatika, Fakultas Teknik Universitas
obyektif atau fungsi energi. Pada tahap
Musamus Merauke.
pertama, didefinisikan sebuah solusi awal.
3. Desain sistem, melakukan perancangan
Lalu dari solusi awal ini dibuat sebuah solusi
sistem menggunakan teknik perancangan
baru, yang kemudian dibandingkan nilai
Data Flow Diagram (DFD) sebagai dasar
fungsi obyektifnya dengan solusi awal. Jika
untuk pembuatan program penjadwalan.
solusi baru ini lebih baik, ia akan diterima. Metode
SA
program
(coding),
dapat
membuat data base yang diperlukan
menerima solusi yang lebih buruk sehingga
dalam penjadwalan. Membuat program
sistem
untuk
dapat
kadang-kadang
4. pembuatan
terhindar
dari
perangkap
penjadwalan
penggunaan
minimum lokal, namun algoritma ini selalu
laboratorium komputer dengan algoritma
merekam
Simulated Annealing (SA).
solusi
terbaik
yang
pernah
ditemukan.
5. Analisa Hasil, melakukan analisa hasil (output)
program
untuk
METODOLOGI PENELITIAN
kemungkinan
a. Jenis Penelitian
batasan pada jadwal hasil output program
Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini mencakup studi pustaka, observasi, program
desain (coding),
sistem, dan
laboratorium
komputer.
analisa
hasil
b. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Merauke,
Pustaka,
buku-buku dengan
penjadwalan penggunaan
pelanggaran
pembuatan
penelitian. 1. Studi
terjadinya
mengetahui
teori
dengan
mempelajari
dengan studi kasus pada Laboratorium
yang
berhubungan
Informatika, Fakultas Teknik Universitas
algoritma
dan
sistem
Musamus Merauke. Data yang digunakan 75
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
adalah
data
penggunaan
laboratorium
dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan
komputer pada periode perkuliahan semester
sistem agar sesuai dengan kebutuhan. Model
gasal (ganjil) T.A. 2013/2014.
perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Context Diagram
c. Data dan Sumber Data 1.
Data Primer:
Diagram Konteks (Context Diagram)
Kebutuhan data yang diperlukan untuk
menggambarkan hubungan antara sistem
pembuatan
dengan satuan luar sistem(external entity).
jadwal
Informatika,
Laboratorium
Fakultas
Teknik
Universitas Musamus Merauke. Data
Diagram Konteks juga menggambarkan alur data ke dalam dan ke luar sistem.
yang dimaksud adalah: a. Data kelas yang akan melaksanakan kegiatan
praktikum
Permintaan Penggunaan Lab
pada
DOSEN
Laboratorium Informatika, Fakultas Teknik
Universitas
Musamus
Merauke. b. Data instruktur yang mendampingi
PENGELOLA LAB KOMPUTER
kegiatan praktikum.
Data Kelas Praktikum
Jadual Penggunaan Lab
c. Data ruangan yang tersedia.
berlaku di Laboratorium Informatika, Teknik
Penggunaan Lab
Jadual Penggunaan Lab
d. Data waktu praktikum (slot) yang
Fakultas
PENJADWALAN PENGGUNAAN LAB Jadual
DEKAN FAKULTAS
Universitas
Musamus Merauke. 2.
Data Sekunder:
Gambar 2.
Mencakup teori-teori pendukung dan informasi
Diagram konteks sistem
Penggunaan Laboratorium Komputer
lain yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, dalam bentuk jurnal, buku-buku teks, dan referensi lain.
2. Data Flow Diagram Level 0 Data Flow Diagram Level 0 digunakan untuk menggambarkan aliran data yang
d. Desain Sistem
terjadi pada sistem secara lengkap dan
Desain sistem diperlukan untuk keperluan
identifikasi
dan
menyeluruh.
analisa
permasalahan. Desain sistem yang ada akan 76
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
a) Prosesor
Permintaan Penggunaan Lab DOSEN
Atom
N450
(1,66GHz) Instruktur
PENGELOLA LAB KOMPUTER
intel
1
Data Kelas Praktikum
c) Memory 1 GB, 512 kB Chache
Proses Data Kelas
KlsPrakt
d) Monitor 10’’ dengan resolusi 1024 x 600 pixel ii. Printer
2 Data Lab
b) Harddisk berkapasitas 160 GB
Slot
Proses Data Lab
2. Perangkat lunak (Software)
Ruang
Perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam pembuatan program ini
3
adalah: Data Kelas Praktikum
Proses Data Jadual
a. Windows XP.
JadwalLab
b. ODBC versi 5.0 c. Borland Delphi Ver. 7.0 d. Database MySQL Server versi 5.1
4 DEKAN FAKULTAS
Proses Laporan
b. Batasan Jadwal 1. Hard Constraints Gambar 3. Diagram Arus Data Level 0
Hard Constraints adalah batasan-batasan yang
tidak
bisa
dilanggar,
harus
terpenuhi. Dalam proses pencarian jadwal HASIL DAN PEMBAHASAN
penggunaan
a. Perangkat Pendukung Perangkat
pendukung
batasan-batasan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Perangkat keras (Hardware) Spesifikasi perangkat keras (Hardware) yang dibutuhkan untuk menjalangkan program ini adalah: i. Laptop dengan spesifikasi:
laboratorium yang harus
komputer, dipenuhi
antara lain: 1. Tidak ada kelas praktikum yang dilaksanakan pada waktu (slot) dan ruang kuliah sama. 2. Tidak
ada
instruktur
yang
melaksanakan praktikum lebih dari 1 praktikum pada waktu (timeslot) yang sama. 77
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
2. Soft Constraints
Bobot nilai (penalty cost) ini akan
Soft Constraints adalah batasan-batasan
diperhitungkan
dalam
yang harus dihindari, tapi jika tidak dapat
fungsi obyektif F(x), Setiap bobot nilai
dipenuhi, maka batasan ini tersebut dapat
pelaggaran
dilanggar. Soft Constraints yang ada
setiap
dalam proses penjadwalan ini antara lain:
meningkatkan nilai (energi) atau nilai fungsi
1. Instruktur yang menginginkan kegiatan
obyektif dari suatu jadwal hasil.
akan
terjadi
perhitungan
diakumulasi,
nilai
sehingga
pelanggaran
akan
perkuliahan pada waktu (slot) tertentu.
Masih banyak lagi batasan-batasan pada
2. Adanya permintaan instruktur untuk
Hard Constraints maupun Soft Constraints
penggunaan
ruang
Laboratorium
yang dapat diterapkan dalam penjadwalan
tertentu
mata kuliah, yang disesuaikan dengan
Implementasi batasan-batasan tersebut
kebutuhan dan kondisi yang ada.
dapat dilakukan dengan memberikan bobot
Besar
nilai
akumulasi
akan
nilai tertentu untuk setiap batasan yang tidak
menunjukkan jumlah pelanggaran batasan
dapat terpenuhi.
pada jadwal yang dihasilkan. Makin besar
Bobot nilai (penalty cost) diperoleh dari
bobot
pemberian nilai tertentu pada variabel-
pelanggarannya. Dengan demikian jadwal
variabel yang terdapat dalam penjadwalan,
dengan bobot nilai akulmulasi terkecil akan
misalnya bobot nilai pelanggaran pada
jadi jadwal terbaik, karena makin sedikit
Instruktur
pula pelanggaran yang terjadi.
yang mendampingi praktikum
nilai
akumulasi
makin
banyak
tertentu. Setiap pelanggaran yang terjadi karena
Instruktur
praktikum bobot
nilai
yang
mendampingi
c. Rancangan dan Relasi Antar Tabel
pada waktu yang sama diberi
Rancangan tabel dalam sebuah basis
pelanggaran (penalty cost)
data mencakup nama medan data(field), jenis
sebesar 10. Atau setiap pelanggaran yang
data (type), dan ukuran data (size).
terjadi karena ada ruang laboratorium yang
Syarat utama dalam sebuah database adalah
digunakan untuk lebih dari satu kegiatan
adanya hubungan atau relasi antar tabel
praktikum pada waktu yang bersamaan
(Entity Relationships). Relasi antar tabel
diberi bobot pelanggaran (penalty cost)
menggambarkan hubungan dari masing-
sebesar 10. Bobot nilai juga dapat diterapkan
masing
pada pelanggaran-pelanggaran batasan yang
Adapun relasi
lain.
penjadwalan
tabel
dalam
sebuah
database.
antar tabel pada sistem penggunaan
laboratorium
komputer dalam penelitian ini adalah: 78
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
Instruktur Ruang
KdInstr *
KdRL *
NmInstr NoTelp
Ruang Kapasitas KlsPrakt KdKLs * KdInstr **
JadwalLab
KlsPrakt JmlMhs MintaSlot
KdJdwl * KdKls ** KdRL ** KdSlot **
Gambar 4. Struktur Menu
Slot KdSlot * Slot Hari
Gambar 3. Entity Relationships
d. Rancangan Antar Muka Pemakai Setelah melewati tahap perancangan dan penentuan batasan yang dibutuhkan, tahap
berikutnya
adalah
meng
implementasikan hasil rancangan ke dalam sebuah
program
(coding).
Untuk
itu
Gambar 5. Tampilan menu utama
diperlukan suatu rancangan antar muka (interface)
untuk
pemakai
program.
Rancangan struktur menu antar muka pada
e. Hasil Penelitian Algoritma
yang
digunakan
dalam
sistem penjadwalan mata kuliah ini adalah
pembuatan program penjadwalan ini adalah
sebagai berikut:
Agoritma Simulated Annealing (SA). Prinsip kerja dari algoritma Simulated Annealing adalah dengan membandingkan dua buah solusi jadwal untuk menentukan jadwal
yang
terbaik.
Pada
proses 79
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
pembandingan
diperlukan
sebuah
nilai
fungsi untuk masing-masing solusi jadwal. Jika solusi atau nilai fungsi yang
4. Kembali ke 2 sampai selesai. 5. Simpan jadual. 6. Selesai.
dibandingkan lebih baik, maka solusi baru diterima
dan
menggantikan
solusi
f. Analisa Hasil Penelitian
sebelumnya. Jika solusi lebih buruk maka akan
diterapkan
probabilitas
proses
yang
penerimaan.
disebut
Probabilitas
penerimaan ini akan memungkinkan sebuah
Berdasarkan menggunakan
hasil
program
pengujian yang
dibuat
diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Jadwal hasil program dapat mengurangi
solusi yang lebih buruk bisa diterima dan
jumlah
menggantikan solusi jadwal yang akan
mendampingi lebih dari 1 kegiatan
dibandingkan untuk melanjutkan proses
praktikum dalam waktu/slot yang sama.
pencarian solusi jadwal terbaik berikutnya.
2.
terjadinya
instruktur
yang
Tidak ada kelas praktikum berbeda yang
Meskipun solusi baru bisa lebih buruk
menggunakan
namun Algoritma ini akan menyimpan hasil
komputer pada waktu/slot yang sama.
solusi
yang
terbaik
yang
diperoleh
sebelumnya.
3.
ruang
laboratorium
Algoritma Simulated Annealing (SA) dapat menemukan solusi optimal dengan
Jika Kelas, instruktur, waktu (slot),
waktu pencarian yang relatif cepat
dan ruangLab secara berurutan disimbolkan
(sekitar 10 menit), jauh lebih cepat jika
dengan I, D, H, R, maka langkah-langkah
dibandingkan dengan cara manual yang
algoritma Simulated Annealing (SA) adalah
selama ini dilakukan.
sebagai berikut 1. Mulai 2. For i = 1 to I (Pilih dosen I) 3. Kerjakan jika I sesuai dengan J yang diajar: a. For d = 1 to D (Pilih hari D) b. For h = 1 to H (Pilih waktu H) c. For r = 1 to R (Pilih ruang R) d. Cek apakah R bebas dan sesuai dengan J
Hasil
uji
coba
program
juga
menunjukkan bahwa besar nilai penerimaan berpengaruh terhadap jumlah probabilitas solusi yang diterima. Ini disebabkan karena pada saat nilai penerimaan ditingkatkan maka hasil dari rumus eksponen probabilitas penerimaan akan brtambah besar, hal ini akan mengakibatkan rentang probabilitas penerimaan mendekati 100%.
e. Jika ya simpan jadual, jika tidak kembali ke 3.c. 80
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
2. Perlu
dilakukan
penelitian
lanjutan
PENUTUP
dengan kasus yang berbeda dengan
a. Kesimpulan
algoritma yang sama maupun dengan
Berdasarkan hasil
penelitian yang
sudah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Besarnya nilai besaran pembanding yang digunakan
dalam
proses
penerimaan
solusi jadwal baru akan berpengaruh
algoritma lain, terutama dalam melakukan optimasi penjadwalan. 3. Memanfaatkan
program
penjadwalan
untuk menyusun jadwal agar proses pembuatan jadwal dpat dilakukan dengan cepat.
terhadap jumlah probabilitas jadwal baru (Neighbour)
yang
diterima
dalam
memperoleh solusi jadwal optimal.
1. Henny, 2009, Optimasi Penjadwalan
2. Jadwal hasil program dapat mengurangi jumlah
terjadinya
mendampingi
instruktur
lebih
dari
yang
1 kegiatan
praktikum dalam waktu/slot yang sama. 3. Algoritma Simulated Annealing dapat digunakan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
menyelesaikan
Matakuliah pilihan Mahasiswa, Tesis Master Jurusan Teknik Elektro Program Pascasarjana
Universitas
Hasanuddin
Makassar. 2. Muhsi, A.R., 2007, Simulated Annealing Algorithm
for
The
Examinations
permasalahan penjadwalan penggunaan
Timetabling problem, African Journal of
laboratorium
pada
Science and Technology, Science and
Universitas
Engineering Series Vol. 8 No. 2, pp. 24 -
Laboratorium
komputer Informatika
Musamus Merauke.
32. 3. Novandry Widyastuti, Astika Ratnawati,
b. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa hal yang perlu disarankan: 1. Melakukan penambahan populasi dan kompleksitas data yang akan dijadwalkan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan jelas pengaruh perbedaan besaran
Rahma Nur Cahyani, 2008, Optimasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Dengan
Algoritma
Genetik,
FMIPA
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 4. Stuart J. Russel and Peter Norvig, 2003, Artificial Intelligence, Second Edition, Pearson Education, Upper Saddle River, New Jersey.
nilai pembanding terhadap kecepatan proses dan jumlah iterasi. 81
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.2 No. 2, Agustus 2013 ISSN 2089-6697
5. Suyanto, 2002, Buku Ajar Intelijensia Buatan, Jurusan Teknik Informatika STT Telkom, Bandung. 6. Tuan-Ahn Duong, Kim-Hoa Lam, 2003,
7. Widiadhi
Josef,
dkk., Delphi
2005,
Combining Constraint Programming and
Pemrograman
dengan
Simulated Annealing on University Exam
ADOExpress, Informatika, Bandung.
Timetabling, Department of Information Technology,
HoChiMinh
University,
Hanoy, Vietnam.
82