Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi
ALAT MONITORING DAN PENGENDALI SAKLAR PERALATAN LISTRIK JARAK JAUH Sindy 1), Chairisni Lubis 2), Tony 3) 1)2)3)
Sistem Komputer Universitas Tarumangara Jl. S. Parman No.1, Blok R lt. XI, Jakarta 11440 Email : 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
suhu ruangan, sensor gas untuk mendeteksi kebocoran gas dan relai yang digunakan sebagai saklar. Pada perancangan alat pengendali saklar peralatan listrik jarak jauh ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain, pengendalian terbatas pada saklar peralatan listrik untuk mengendalikan lampu dan kipas dan hanya akan memberikan informasi kepada nomor handphone yang sudah tersimpan.
ABSTRACT This design, use the mobile phone as a controller and microcontroller as a central control system. Microcontroller will be executed on the orders received from the modem which connected to the microcontroller. Several types of sensors are used to monitor them, such as LDR sensors to detect light, LM35 sensor to detects the room temperature and the MQ-2 sensor to detect gas leaks. The test results show that the system is already capable of controlling electrical equipment and monitor the lights and temperature conditions. In addition, the system can report a gas leak and fire to the phone number that has been saved.
2. Dasar Teori 2.1. SMS
Keywords
SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS.[1] SMS tidak terbatas untuk komunikasi antar manusia pengguna saja, namun juga dapat dibuat otomatis dikirim/ diterima oleh peralatan (komputer, mikrokontroler) untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk melakukannya, harus memahami dulu cara kerja SMS. SMS adalah protokol layanan pertukaran pesan text singkat (sebanyak 160 karakter per pesan) antar telepon. Dibalik tampilan menu pesan pada ponsel sebenarnya adalah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data ke atau dari SMS-Center. AT Command setiap SMS device dapat berbeda-beda, tetapi pada dasarnya sama. Beberapa AT Command yang penting untuk SMS yaitu: 1. AT+CMGS : untuk mengirim SMS 2. AT+CMGL : untuk memeriksa SMS 3. AT+CMGD : untuk menghapus SMS
Mobile phone, Microcontroller, sensor LDR, sensor LM35, sensor MQ-2
1. Pendahuluan Kemajuan teknologi menghasilkan semakin banyak peralatan elektronik yang praktis digunakan oleh manusia. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, manusia mendapatkan kemudahan. Handphone merupakan salah satu teknologi yang biasa digunakan oleh manusia. Dengan menggunakan handphone, manusia dapat berkomunikasi jarak jauh. Untuk itu, handphone juga dapat digunakan sebagai pengendali jarak jauh dan monitoring. Pada perancangan sebelumnya telah terdapat alat pengendali peralatan listrik jarak jauh, tetapi hanya terbatas pada pengendalian dan memeriksa nyala lampu. Selain itu juga terdapat perancangan keamanan dapur oleh Anton Wijaya, pada perancangannya hanya menyalakan kipas dan sirine bila terjadi kebocoran gas. Perancangan alat monitoring dan pengendali saklar peralatan listrik jarak jauh bertujuan untuk mengendalikan peralatan listrik dan memeriksa keadaan suhu ruangan serta memberikan informasi bila terjadi kebocoran gas dan kebakaran menggunakan handphone. Rancangan ini terdiri dari mikrokontroler sebagai pusat pengendali, sebuah modem yang berfungsi untuk menerima dan mengirim pesan, sensor cahaya untuk mendeteksi cahaya lampu, sensor suhu untuk mendeteksi
Gambar 1 Alur Pengiriman SMS
171
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Data yang mengalir ke atau dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS Center.
rumah tangga maupun industri dan detektor gas portabl.[5]
2.7. ADC Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal-sinyal digital. A/D Converter ini digunakan sebagai pengubah tegangan analog dari suatu peralatan sensor ke konfigurasi digital yang akan di ke suatu sistem minimum. ADC yang biasa digunakan adalah successive approximation convertion (SAC) atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat. IC ADC 0804 merupakan salah satu dari sekian banyak pengubah data analog menjadi data digital.[6] Pada ADC0804 terdapat dua jenis prinsip dalam melakukan konversi, yaitu free running dan mode control. P a d a m o d e free running , A D C a k a n mengeluarkan data h a s i l pembacaan masukkan secara otomatis dan berkelanjutan (continue). Prinsip yang kedua yaitu mode control, pada mode ini ADC baru akan memulai konversi setelah diberi instruksi dari mikrokontroler.
2.2. Modem Modem wavecom fastrack digunakan sebagai penerima dan pengirim SMS. Modem ini memiliki fasilitas komunikasi RS232 sehingga dapat diimplementasikan pada mikrokontroler.
2.3. Mikrokontroler Mikrokontroler yang akan digunakan adalah mikrokontroler produksi Atmel dengan seri AT89S51. AT89S51 memiliki standar dengan 4 Kbytes Flash Memory, 128 bytes RAM, 32 pin I/O, timer, 2 data pointer, tiga buah 16-bit timer/counter, sebuah six vector interrupt architecture, osilator pada board, sirkuit clock dan reset. AT89S51 dirancang oleh Atmel sesuai dengan intruksi standard dan susunan pin 80C5. [2]
2.8. LM331 2.4. LDR
LM331 adalah semikonduktor produksi Fairchild Semiconductor Corporation. LM331 digunakan untuk melakukan konversi tegangan ke V-F frekuensi. Konversi tegangan ke frekuensi ini menghasilkan nilai pulse yang sesuai antara frekuensi dengan nilai masukan tegangan. LM331 beroperasi pada daya 4 V dan dapat mengubah frekuensi keluaran dari 1 Hz sampai 100KHz.
LDR merupakan salah satu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Hambatan pada LDR (Light Dependent Resistor) bergantung pada kuat lemahnya cahaya pada permukaan LDR. Jika cahaya yang jatuh pada permukaan LDR kuat, maka nilai resistansinya akan turun, dapat merosot sampai 100 Ohm. Demikian sebaliknya dalam keadaan gelap gulita nilai resistansinya akan bertambah besar hingga dapat mencapai 10 MOhm. [3]
2.9. Relai Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnetik untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armature berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme saklar. Cara kerja relai antara lain: 1. Normal terbuka. Kontak saklar tertutup hanya jika relai dihidupkan. 2. Normal tertutup. Kontak saklar terbuka hanya jika relai dihidupkan. 3. Tukar-sambung. Kontak saklar berpindah dari satu kutub ke kutub lain saat relai dihidupkan.
2.5. LM35 IC LM35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana keluaran tegangan keluaran sangat liniar berpadanan dengan perubahan suhu.[4] Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /ºC yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 ºC maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
2.6. MQ-2
Bila arus masuk pada gulungan maka seketika gulungan, maka seketika gulungan akan berubah menjadi medan magnit. Gaya magnit inilah yang akan menarik luas sehingga saklar akan bekerja.
Sensor MQ-2 sensitif terhadap gas LPG, Propana dan hydrogen, juga terhadap metana dan gas lainnya. Sensor MQ-2 harganya murah dan cocok untuk berbagai aplikasi antara lain dalam detektor kebocoran gas pada
172
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi itu juga digunakan sebuah potesiometer untuk mengatur besar tegangan pembanding. Rangkaian akan bekerja ketika terkena cahaya, maka resistansi LDR akan turun. Output yang dihasilkan oleh sensor LDR akan tinggi dan jika tidak maka output yang dihasilkan akan bernilai rendah. Keluaran dari sensor ini akan dimasukkan hubungkan dengan port 3.2 dan 3.3 mikrokontroler.
3. Perancangan Perancangan terdiri dari pembuatan beberapa modul perangkat keras dan perancangan perangkat lunak yang diantaranya:
3.1. Modul mikrokontroler Mikrokontroler AT89S51 pada perancangan alat pengendali saklar peralatan listrik jarak jauh dan monitoring menggunakan SMS berbasis mikrokontroler akan dihubungkan dengan komponen elektronika lainnya. Rangkaian modul modem akan dihubungkan menggunakan port 3.0 dan port 3.1. Rangkaian driver relai akan terhubung pada port 1.0, port 1.1 dan port 1.2. Rangkaian modul sensor LDR akan dihubungkan dengan port 3.2 dan 3.3, rangkaian modul sensor LM35 akan dihubungkan dengan port 2.1 dan rangkaian modul sensor gas LPG akan dihubungkan pada port 2.2. Rangkaian modul mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 4 Rangkaian Modul LDR
3.4. Modul Sensor LM35 Sensor LM35 ini dapat dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V. Rangkaian ini dirancang untuk bekerja pada skala tegangan Analog To Digital Converter (ADC) 0 V – 5 V. Rangkaian dilengkapi dengan pengatur tegangan Vin(-) dan Vref/2, untuk dapat mengatur resolusi ADC sesuai dengan range masukan.
Gambar 2 Susunan Penggunaan Port Mikrokontroler
3.2. Modul Modem Wavecom Fastrack Modem Wavecom Fastrack dan mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan menggunakan fasilitas komunikasi port serial dengan kecepatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Modem wavecom akan dihubungkan dengan IC RS232 yang merupakan produksi MAXIM. IC RS232 digunakan sebagai adapter untuk menyesuaikan tegangan dari mikrokontroler dengan modem.
Gambar 5 Rangkaian Modul Sensor LM35
ADC0804 akan selalu mengeluarkan data pembacaan secara berkelanjutan setelah melakukan konversi. Port INTR akan berlogika low setelah ADC selesai mengkonversi, logika ini dihubungkan dengan port WR untuk memerintahkan ADC untuk melakukan konversi kembali, sehingga keluaran ADC0804 akan selalu terbuka sehingga data hasil konversi selalu siap diambil. Rangkaian modul sensor LM35 dapat dilihat pada Gambar 5. Rangkaian modul sensor LM35 akan dihubungkan dengan port 2.0, 2.1, 2.2 dan 2.3 mikrokontroler AT89S51.
Gambar 3 Skematik Perancangan Modul Modem
3.5. Modul Sensor Gas MQ-2
3.3. Modul Sensor LDR
Rangkaian yang akan dirancang ketika bagian sensor gas MQ-2 yang terbuat dari semikonduktor dan timah dioksida terkena gas LPG, maka konduktifitas sensor akan meningkat. Setelah sensor gas MQ-2 ini
Modul sensor LDR digunakan untuk memantau kondisi cahaya yang dihasilkan oleh lampu dan memberikan sinyal kepada mikrokontroler. LDR digunakan untuk mengantikan sensor photodioda. Selain
173
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi mendeteksi keberadaan gas maka sinyal dar sensor akan dikonversi menjadi tegangan oleh IC LM331. Hasil dari output LM331 akan diteruskan kepada mikrokontroler. Keluaran dari LM331 ini akan dihubungkan dengan port 2.4 pada mikrokontroler. Rancangan modul dapat dilihat pada Gambar 6.
lampu dan modem. Proses dimulai memberikan perintah standby mikrokontroler dan modem Ketika ada SMS yang masuk, mikrokontroler akan membaca perintah yang masuk, apabila perintah digunakan untuk mengatur menyalakan atau mematikan lampu, mikrokontroler akan memberikan instruksi kepada relai. Setelah perintah dijalankan, mikrokontroler akan mengirimkan sms balasan kepada nomor handphone pemberi perintah. Apabila perintah tersebut berisi pengecekan status (kondisi lampu menyala / padam dan suhu ruangan), mikrokontroler akan mengaktifkan sensor, setelah data dari sensor dikonversi oleh ADC dan diterima oleh mikrokontroler, maka mikrokontroler akan memberikan balasan kepada nomor handphone pengirim yang telah tersimpan. Perancangan alur kerja sensor gas pada Gambar 9 menggunakan input sensor gas dan output modem dan kipas. Pada perancangan ini sensor gas akan selalu aktif dan apabila terjadi kebocoran gas, mikrokontroler akan mengirimkan pesan kepada nomor handphone yang telah disimpan. Dan perancangan kode SMS dapat dilihat pada Tabel 1.
Gambar 6 Rangkaian Modul Sensor Gas
3.6. Modul Driver Relai Mikrokontroler dapat mengeluarkan tegangan 0 V dan 5 V, tetapi tegangan ini tidak dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan beban. Hal ini disebabkaqn karena arus yang mengalir dari port mikrokontroler sangat kecil. Karena itu diperlukan driver relai yang mampu mengerakan beban. Modul driver relai terdiri dari transitor daya yang berfungsi untuk menguatkan arus. Driver relai ini akan menggunakan sebuah transistor penguat arus untuk pensaklarannya. Selain itu akan mengunakan transistor lain untuk menggerakkan relai.
Inisialisasi: - Standby mikrokontroler - Standby modem Gambar 7 Driver Relai
Gambar 8 Flowchart Perancangan Pengendalian Lampu
Cara kerja dari rangkaian ini adalah ketika diberikan logika low dari mikrokontroler, maka transistor akan menguatkan arus dari mikrokontroler dan transistor akan mendapat suplai tegangan 12 V, transistor ini yang terhubung dengan relai akan bekerja. Setelah menerima arus dari transistor, relai akan menjadi ON, pada titik NO (normaly open) akan menutup sehingga mendapat suplai arus 220V dan arus akan mengalir pada peralatan listrik.
3.7. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak terdiri dari perancangan alur kerja proses dan perancangan kode perintah SMS. Perancangan alur kerja proses pada Gambar 8 mengunakan input modem, sensor suhu dan sensor LDR, sedangkan output yang digunakan adalah
Inisialisasi: - Standby mikrokontroler - Standby sensor gas Gambar 9 Flowchart Perancangan Sensor Gas
174
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Tabel 1 Perancangan Kode SMS
KODE Z1 ON Z2 ON Z1 OFF Z2 OFF Z5
modul relai telah dapat menyalakan dan memadamkan lampu. Hasil pengujian menunjukkan waktu pada kecepatan penerimaan dan pengiriman SMS. Percobaan ke-4 pengecekan status pada Tabel 5, jeda SMS 102 detik diakibatkan karena daerah dilakukannya pengujian tersebut merupakan daerah blank spot, sehingga jika dihilangkan, maka rata-rata waktu jeda SMS akan menjadi 22,2 detik dari 7 percobaan yang berhasil. Waktunya akan menjadi lebih baik.
KEGUNAAN Menyalakan Lampu 1 Menyalakan Lampu 2 Mematikan Lampu 1 Mematikan Lampu 2 Memeriksa Kondisi
3.8. Realisasi Perancangan
Tabel 2 Pengujian Menyalakan Lampu Percobaan Ke-
Realisasi rancangan dimulai dari pembuatan modul mikrokontroler, modul modem, modul sensor suhu, modul sensor LDR, modul sensor gas, dan driver relai. Modul-modul ini akan dihubungkan menjadi rangkaian alat monitoring dan pengendali saklar listrik jarak jauh. Hasil pembuatan dapat dilihat pada gambar 10.
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
lampu
hasil
jeda jeda balasan nyala (detik) (detik) √ 17 4 √ 15 3 √ 25 6 √ 12 4 √ 14 3 √ 18 7 √ 18 5 √ 12 3 √ 16 4 √ 22 12 √ 21 8 √ 14 4 √ 18 6 √ 22 7 √ 26 8 √ 18 13 √ 11 3 √ 13 4 √ 22 7 √ 13 3 17,35 5,7 pengiriman SMS sampai waktu
Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Z1 ON lampu 1 Z2 ON lampu 2 Rata-rata Jeda Balasan: jeda waktu dari penerimaan balasan. Jeda Nyala: jeda waktu dari pengiriman SMS hingga lampu menyala.
Gambar 10 Hasil Realisasi Rancangan
4. Hasil pengujian
Tabel 3 Pengujian Mematikan Lampu
Pengujian dilakukan di lt 12 FTI Tarumanagara. Pengujian dilakukam masing-masing 10 kali untuk melihat hasilnya. Hasil pengujian pengendalian lampu dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 terlihat pengendalian lampu dapat dilakukan dengan baik. Hasil pengujian sensor gas dapat dilihat pada Tabel 4 menunjukan sensor gas bereaksi bila mendeteksi gas LPG di udara akan segera menyalakan kipas dan akan mengirimkan SMS dalam waktu kurang lebih 13.5 detik. Hasil pengujian pengecekan status pada Tabel 5 menunjukkan dapat memperlihatkan suhu ruangan dan lampu yang menyala dan mati. Setelah dilakukan pengamatan terhadap hasil pengujian, diketahui modul-modul yang digunakan dalam perancangan alat pengendali peralatan listrik jarak jauh dan monitoring menggunakan SMS telah berfungsi dengan baik dan layak untuk dipakai. Port I/O pada mikrokontroler dapat terhubung dengan baik pada modul-modul LDR, sensor suhu, sensor gas dan relai. Modul sensor LDR telah dapat bekerja dengan baik mendeteksi cahaya, modul sensor suhu dapat memberikan informasi suhu dengan baik, modul sensor gas sudah dapat mendeteksi keberadaan gas LPG dan
Percobaan Ke-
jeda jeda balasan nyala (detik) (detik) 1 Z1 OFF lampu 1 √ 18 6 2 Z2 OFF lampu 2 √ 17 4 3 Z1 OFF lampu 1 √ 24 10 4 Z2 OFF lampu 2 √ 24 8 5 Z1 OFF lampu 1 √ 22 8 6 Z2 OFF lampu 2 √ 33 4 7 Z1 OFF lampu 1 √ 18 3 8 Z2 OFF lampu 2 √ 12 4 9 Z1 OFF lampu 1 √ 18 4 10 Z2 OFF lampu 2 √ 22 6 11 Z1 OFF lampu 1 √ 24 7 12 Z2 OFF lampu 2 x 13 Z1 OFF lampu 1 √ 28 6 14 Z2 OFF lampu 2 √ 33 7 15 Z1 OFF lampu 1 √ 20 6 16 Z2 OFF lampu 2 √ 17 4 17 Z1 OFF lampu 1 √ 25 3 18 Z2 OFF lampu 2 √ 19 8 19 Z1 OFF lampu 1 √ 48 7 20 Z2 OFF lampu 2 √ 35 7 rata-rata 22,85 5,6 Jeda Padam: jeda waktu pengiriman SMS hingga lampu padam.
175
Kode
lampu
hasil
Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Jeda Balasan: jeda waktu dari pengiriman SMS sampai waktu penerimaan balasan
[3] Elektonika Dasar, Sensor LDR, http://elektronikadasar.com/komponen/sensor/-sensor-cahaya-ldr, diakses pada 23 November 2012 [4] Scribd. LM35 Precision Centigrade Temperature Sensors.http://www.scribd.com/doc/6993337/LM35Temperature-Sensor.pdf, diakses pada 23 Agustus 2012 [5] MQ-2, Semiconductor Sensor For Combustible Gas,http://www.pololu.com/file/download/MQ2.pdf, diakses pada 5 Desember 2012 [6] National Semiconductor, ADC0801/ADC0802/ ADC0803/ADC0804/ADC08058-Bit mP Compatible A/D Converter. http://www.datasheetcatalog.org/datasheet/nationalse miconductor/DS005671.PDF, diakses pada 24 Agustus 2012 [7] Fairchild Semicondutor, LM331 V-F Converter, www.datasheetcatalog.com/LM331_V-F_ Converter.pdf, diakses pada 2 November 2012 [8] Elektronika Dasar, Teori Relay Elektro Magnetik, http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/ teorirelay-elektro-mekanik, diakses pada 25 Agustus 2012
Tabel 4 Pengujian Sensor Gas Percobaan Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jeda SMS (detik) √ √ 18 √ √ 13 √ √ 12 √ √ 11 √ √ 16 √ √ 10 √ √ 13 √ √ 16 √ √ 13 √ √ 13 Rata-rata 13,5 Jeda SMS : jeda waktu antara penberian gas pada sensor gas hingga waktu menerima SMS (diukur dengan stopwatch). Kipas
SMS
Tabel 5 Pengujian Pengecekan Status Percobaan Ke-
SMS balasan
Keterangan
Jeda SMS L1 L2 Suhu (detik) 1 √ OFF ON 25 31 2 X 3 √ OFF OFF 24 22 4 √ ON OFF 24 102 5 √ OFF OFF 24 25 6 √ ON ON 26 14 7 X 8 √ ON ON 25 18 9 √ OFF ON 25 28 10 √ OFF ON 26 18 Rata-rata 25,8 Jeda SMS : jeda waktu antara penberian gas pada sensor gas hingga waktu menerima SMS (diukur dengan stopwatch).
Penulis Pertama: Sindy, Mahasiswa Sistem Komputer Universitas Tarumanagara. Penulis Kedua: Chairisni Lubis, memperoleh gelar Sarjana Fisika (Dra.), Program Studi FMIPA UI, lulus tahun 1989. Tahun 2000 memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) dari Program Studi Ilmu Komputer UI. Saat ini sebagai staf pengajar Fakultas Teknologi Informasi – Universitas Tarumanagara. Penulis Ketiga: Tony, memperoleh gelar S.Kom pada tahun 2005 dari Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara dan gelar M.Kom pada tahun 2010 dari Magister Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Saat ini sebagai dosen tetap Fakultas Teknologi Informasi – Universitas Tarumanagara.
5. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dan pengamatan terhadap perancangan alat pengendali saklar peralatan listrik jarak jauh menggunakan handphone berbasis mikrokontroler, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti: 1. Sensor gas sangat membantu dalam memberikan informasi kebocoran gas. 2. Sensor suhu bekerja dengan baik untuk melakukan monitoring suhu ruangan dan deteksi kebakaran. 3. Pengendalian peralatan listrik sudah dilakukan dengan baik.
REFERENSI [1] Fadjar Efendy Rasjid, S.Kom., Membuat SMS Gateway dengan Gnokii. http://www.ubaya.ac.id/ ubaya/articles_detail/16/Membuat-SMS-Gatewaydengan-Gnokii.html, diakses pada 23 Agustus 2012. [2] K, Aqwam Rosandi. MIKROKONTROLER AT89S51,http://aqwamrosadi.staff.gunadarma.ac.id/ 16785/MIKROKONTROLER_AT89S51.pdf, diakses pada 22 Agustus 2012.
176