AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Modul ke:
01
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Akuntansi
Marsyaf, SE, Ak, M. Ak.
Abstrak Audit siklus penjualan dan penagihan merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pemeriksaan. Pemahaman yang lengkap dan praktik yang memadai akan memberikan pengetahuan yang cukup bagi praktisi pemeriksaan di dalam menjalankan tugas profesionalnya
Kompetensi • Mahasiswa mampu menjelaskan hakekat sistem pengendalian Audit siklus penjualan dan penagihan. • Mahasiswa mampu menjelaskan elemenelemen proses penjualan.
Pengantar Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai prinsipprinsip akuntansi diterima umum. Terdapat lima kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan: (1) penjualan (penjualan tunai dan kredit), (2) Penerimaan kas, (3) Retur dan pengurangan penjualan, (4) Penghapusan piutang tak tertagih, (5) Estimasi beban piutang tak tertagih.
Pengantar Perhatikan perusahaan kelas dunia seperti Emerson Electric, Lincoln Electric, New York Times, Worthington Industries, 3M Corporation, Nucor Corporation, Dell Commputer, Wal-Mart, Southwest Airline, Cisco Systems, dan Analog Devices. Keberhasilan jangka panjang mereka tidak hanya karena mengembangkan strategi yang baik tetapi juga mereka merancang sistem dan proses yang memberikan energi kepada karyawan untuk melaksanakan strategi secara efektif.
Pengantar Perhatikan bahwa kejatuhan perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Tyco, Global Crossing, Worldcom, dan Enron telah mengalami kegagalan karena mereka lalai dalam pengendalian. Kompensasi CEO dan manajemen puncak perusahaan – perusahaan tersebut berkaitan dengan opsi saham, sehingga para eksekutif tersebut termotivasi untuk memanipulasi keuangan guna mempertahankan harga saham dalam jangka pendek.
Konsep-Konsep Dasar Siklus penjualan dan penagihan (sales and collection cycle) melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Hal ini diawali dengan permintaan oleh seorang pelanggan dan diakhiri dengan konversi bahan atau jasa menjadi piutang usaha yang akhirnya menjadi kas.
Kelas transaksi, akun, fungsi bisnis dan dokumen serta catatan untuk siklus penjualan dan penagihan KELAS TRANSAKSI PENJUALAN
AKUN PENJUALAN PIUTANG USAHA
FUNGSI BISNIS Pemrosesan pesanan pelanggan Pemberian kredit Pengiriman barang Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan
PENERIMAAN KAS
KAS DI BANK (debet dari penerimaan kas) PIUTANG USAHA
RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN
RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN PIUTANG USAHA
PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH
BEBAN PIUTANG TAK TERTAGIH
PIUTANG USAHA PENYISIHAN UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH BEBAN PIUTANG TAK TERTAGIH PENYISIHAN UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
DOKUMEN DAN CATATAN Pesanan pelanggan Pesanan penjualan Pesanan pelanggan atau pesanan penjualan Dokumen pengiriman Faktur penjualan File transaksi penjualan Jurnal penjualan atau listing File induk piutang usaha Neraca saldo piutang usaha Laporan bulanan Remittance advice Prelisting penerimaan kas File transaksi penerimaan kas Jurnal penerimaan kas atau listing
Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan penjualan
Memo Kredit Jurnal retur dan pengurangan penjualan
Penghapusan piutang usaha tak
Formulir otorisasi piutang tak tertagih
tertagih
Jurnal umum
Penyediaan piutang tak tertagih
Jurnal umum
Pemrosesan Pesanan Pelanggan Pesanan Pelanggan (customer order) adalah permintaan akan barang dagang yang diajukan oleh pelanggan. Pesanan Penjualan (sales order) adalah dokumen untuk mengkomunikasikan deskripsi kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang yang dipesan pelanggan. Dokumen ini biasa digunakan unutuk menunjukan persetujuan kredit dan otorisasi pengiriman.
Pemberian Kredit Sebelum barang dikirim, orang yang berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang akan melakukan penjualan secara kredit. Praktik pemberian persetujuan kredit yang lemah akan mengakibatkan adanya piutang ragu-ragu yang berlebihan dan piutang usaha yang mungkin saja tidak tertagih.
Pengiriman Barang Fungsi yang penting ini merupakan titik awal siklus bagi perusahaan dalam penyerahan barang dagangan. Dokumen yang harus disiapkan adalah bill of lading. Dokumen Pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang menunjukan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirim, dan data yang relevan. Bill of lading merupakan kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pengiriman barang antara pembawa dan penjual, dokumen ini juga dapat dikirim secara elektonik ketika barang telah dikirimkan, dan secara otomatis akan membuat faktur penjualan terkait serta ayat jurnal dalam jurnal penjualan.
Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan Aspek penting dari penagihan adalah: semua pengiriman telah ditagih (kelengkapan = completness), tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadian = accurance), setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (keakuratan = accurcy).
Faktur penjualan adalah dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitatif barang yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan lainnya. File Transaksi Penjualan merupakan file yang dihasilkan komputer yang mencantumkan semua transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti perhari, perminggu, atau perbulan. Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan. Jurnal Penjualan atau Listing merupakan laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan yang biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau klasifikasi bagi setiap transaksi, seperti divisi atau lini produk.
File Induk Piutang Usaha merupakan file komputer yang digunakan untuk mencatat penjualan, penerimaan kas, serta retur dan pengurangan penjualan bagi setiap pelanggan dan untuk mempertahankan saldo akun pelanggan. Neraca Saldo Piutang Usaha, laporan ini menunjukan jumlah piutang dari setiap pelanggan pada satu titik waktu. Laporan Bulanan merupakan salinan dari bagian file induk piutang usaha pelanggan yang berisikan saldo awal piutang usaha, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima, memo kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir jatuh tempo yang dikirimkan kepada setiap pelanggan secara elektronik
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PIUTANG 1) Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas. 2) Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keontetikan) dari pada piutang. 3) Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih). 4) Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan/SAK ETAP.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN a. Memahami Pengendalian Internal – Penjualan Menurut ISA 315 yang berjudul ”Identifiying and Assessing the Risks of Materiality Misstatement through Understanding the Entity and Its Environment.” Pengendalian Internal bertujuan membuat laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, yang disebabkan oleh kesalahan (error) maupun kecurangan (fraud).
PENGENDALIAN INTERNAL TAMBAHAN ATAS SALDO AKUN DAN PENYAJIAN SERTA PENGUNGKAPAN Pengendalian internal juga berkaitan langsung dengan saldo akun dan penyajian serta pengungkapan yang mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi. Dua pengendalian lainnya : Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak lanjut oleh personil manajemen yang tepat. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagi untuk ditagih.
PENGARUH HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGARUH PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Secara konseptual, metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi terbagi menjadi lima langkah, yaitu : 1. Memahami pengendalian internal 2. Menilai risiko pengendalian yang direncanakan 3. Menentukan luas pengujian pengendalian 4. Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
Terima Kasih Marsyaf. SE, Ak. M.Ak