SIMBOL-SIMBOL DALAM NETWORK Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya
Lingkaran kecil (node), menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa (even). Kejadian di sini didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan Anak panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu (dummy) yang berguna untuk membatasi mulainya kegiatan. Dummy tidak mempunyai jangka waktu tertentu karena tidak menghabiskan sumberdaya
Asumsi-asumsi dalam Network: Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut adalah:
A
1
B
2
3
Jika kegiatan C,D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka:
1 C 2
D
F 4 E
3
5
Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, maka: 2
G
5
I 4
H
J
3
6
Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka: K
M
2
5
L
3
4
7
N
6
Jika kegiatan P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkan sbb: P 1 1 1 1 Tetapi: 2 1
2
Q R
2
2 P Q R
Atau 4
1
R 3
3
P Q 4
Aturan Dasar Jaringan: 1. Diantara dua even yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah, panjang dan kemiringannya tidak punya arti penting 2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf/nomor event 3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke tinggi 4. Diagram hanya memiliki 1 initial event dan 1 terminal event 5. Sebelum aktivitas dimulai, maka seluruh aktivitas pendahulunya harus sudah selesai.
Contoh Network (berdasarkan Tabel 1)
3
f
6
b a 1
i d
2
g
j
7
8
c
h 4
e
5
9
III. ORGANISASI DAN PENYUSUNAN TIM PROYEK
3.1 FUNGSI ORGANISASI PROYEK a. Merupakan sarana, tempat tim bekerja sama b. Merupakan pusat pengaturan tentang kerjasama dilaksanakan c. Merupakan pusat pembagian pekerjaan d. Merupakan pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab
Struktur Organisasi Dasar: Pendekatan Kontingensi (situasional), yaitu berdasarkan: a. Strategi b. Teknologi c. Lingkungan tempat beroperasi d. Karakteristik anggota
Jenis Struktur Organisasi: 1. Organisasi proyek fungsional (OPF) 2. Organisasi proyek koordinator (OPK) 3. Organisasi proyek murni (OPMi) 4. Organisasi proyek matriks (OPM)
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK Jenis Struktur OPF
Definisi
Pimpinan
Kelebihan
Kelemahan
Contoh
Organisasi dimana lingkup kegiatan diserahkan pada kegiatan fungsional
Manajer lini
Dikerjakan oleh ahlinya
Tidak ada pengaturan terhadap arus hori-zontal dan tidak ada penanggung jawab tunggal
OPK
Varian dari OPF tapi lebih maju karena lebih terkoordinir Organisiai dimana proyek terpisah dan sejajar dengan divisi pada perusahaan
Koordinator proyek
Pekerjaan proyek lebih terkoordinir
Kepemimpinan tidak efektif
Organisasi dengan struktur fungsional yang kemudian menangani suatu proyek s.d.a
Pimpinan Proyek
Lebih egektif karena memiliki otoritas yang tinggi
Mahal dan tidak efisien
OPMi
Proyek dengan efektivitas tinggi
OPM
Merupakan gabungan daro OPMi dan OPF
Tanggung jawab proyek ada pada Pimpro, tapi keputusan tentang pekerjaan dan personil ada pada bagian fungsional.
Dengan tanggung jawab tunggal maka kepentingan proyek terjaga, spesialisasi tetap terjaga, dan lebih efisien
Struktur organisasi kompleks, banyak organisasi peserta dan pendukung, arus kegiatan multi arah
Proyek dengan efisiensi tinggi
3.3 MENYUSUN TIM PROYEK Tim Proyek: - Semua pihak yang secara aktif ikut menangani penyelenggaraan proyek. - Tim inti dan organisasi fungsional pendukung proyek yang dipimpin secara vertikal oleh manajer fungsional dan dikoordinasikan secara horizontal oleh manajer proyek yang bertugas mengurus dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan di kantor pusat proyek.
Tim Inti Proyek:
Organisasi yang dibentuk khusus untuk secara penuh bertugas menyelenggarakan pekerjaan proyek yang dipimpin oleh manajer/ pimpinan proyek.
Fungsi Tim Inti: - Memadukan kegiatan-kegiatan proyek, baik kegiatan oleh bidang fungsional perusahaan ybs atau oleh sub-kontraktor dan rekanan. - Melakukan komunikasi dan sumber informasi ke dalam perusahaan ybs atau ke luar, seperti dengan pihak pemilik proyek dan organisasi operasi. - Sebagai pusat kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam aspek biaya, jadual, dan mutu.
Faktor yang menentukan besarnya Tim Inti: * Besar kecilnya ukuran lingkup kerja proyek * Kompleksitas kegiatan proyek * Macam kontrak * Keinginan tim pemilik * Faktor geografis dan komunikasi antara lokasi proyek dan kantor pusat * Adanya kepentingan khusus dari perusahaan Kriteria yang disarankan (R.D. Archibald, 1976):
Mereka yang berurusan dengan aspek-aspek manajemen di proyek Mereka yang diperlukan full time sekurang-kurangnya 6 bulan berturutturut oleh tim inti Mereka yang sifat pekerjaannya memerlukan selalu dekat berhubungan dengan manajer/pimpinan proyek atau dengan tim inti lain. Mereka yang tidak dapat diawasi dan dikendalikan dengan baik karena sebab-sebab jarak dan geografis atau pertimbangan-pertimbangan organisasi.
Contoh:
Proyek pembangunan industri berukuran sedang dan besar di negara berkembang dan lokasi terpencil, terdiri dari: 1. Pimpinan/manajer proyek 2. Ahli perencanaan dan pengendalian 3. Manajer teknik 4. Manajer lapangan 5. Manajer konstruksi 6. Ahli pengadaan material dan sub kontrak 7. Ahli keuangan dan akuntansi 8. Kepala administrasi, personalia, dan jasa-jasa 9. Kepala pengawasan dan pengendalian mutu.
Personalia Tim Inti Kualifikasi Manajer Proyek: - Berorientasi kuat pada pencapaian tujuan - Generalis dan spesialis - Bergairah menghadapi tantangan - Menguasai aspek ”hubungan antar manusia” - Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.