1
IMPLEMENTASI HAK ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
EKA YOANA AYUNINGTYAS A 220100067
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
2
3
1
IMPLEMENTASI HAK ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH (Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) Eka Yoana Ayuningtyas, A220100067, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xix+119 (termasuk Lampiran) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah pada siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, mendeskripsikan implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah pada siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, dan mendeskripsikan bentuk implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah pada siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan sumber data dari kepala sekolah, guru, dan siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan arsip atau dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Metode penelitian ini menggunakan teknik interaktif. Analisis interaktif digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perencanaan implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan sekolah berjalan dengan baik dan lancar; 2) Hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 6 Surakarta sudah banyak terpenuhi, seperti halnya hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan kesehatan, hak untuk rekreasi, dan hak untuk mendapatkan kesamaan. Hak untuk bermain dan hak untuk mendapatkan perlindungan cukup terpenuhi dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 6 Surakarta; 3) Bentuk implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 6 Surakarta dalam hak untuk bermain cukup karena didukung adanya halaman sekolah yang cukup luas, hak untuk mendapatkan pendidikan baik karena adanya interaksi yang komunikatif antara guru dengan siswa, hak untuk mendapatkan perlindungan cukup karena tidak ada perlakuan yang merugikan siswa baik secara fisik maupun non fisik, hak untuk mendapatkan kesehatan baik karena adanya ruang UKS, obat-obatan yang cukup lengkap, dan juga kunjungan dokter setiap hari Rabu, hak untuk rekreasi baik karena anak dapat memilih sendiri tujuan untuk berwisata, dan hak untuk mendapatkan kesamaan baik karena semua anak diperlakukan sama tanpa dibedakan. Kata kunci: Hak Anak, Pelaksanaan Pendidikan, Sekolah Surakarta, 23 Mei 2014 Penulis, Eka Yoana Ayuningtyas
1
2
PENDAHULUAN Setiap manusia tumbuh dan berkembang dalam berbagai lingkungan, seperti: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Peran manusia dalam menjalankan kehidupan memunculkan adanya suatu hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipenuhi. Hak dan kewajiban manusia sering dikenal dengan Hak Asasi Manusia. Menurut Syah (2012), Hak Anak terbagi dalam sepuluh hak pokok, yaitu: (1) hak untuk bermain, (2) hak untuk mendapatkan pendidikan, (3) hak untuk mendapatkan perlindungan, (4) hak untuk mendapatkan nama, (5) hak untuk mendapatkan status kebangsaan, (6) hak untuk mendapatkan makanan, (7) hak untuk mendapatkan kesehatan, (8) hak untuk rekreasi, (9) hak untuk mendapatkan kesamaan, (10) hak peran dalam pembangunan. Negara memiliki tanggung jawab dan kewajiban dalam hal memberikan perlindungan terhadap warga negaranya. Hal itu dapat dilihat masuknya sepuluh hak anak tersebut. Sekarang ini, yang menjadi fokus utama pembangunan pemerintah adalah hak untuk mendapatkan dan dalam pelaksanaan pendidikan. Hak atas pendidikan merupakan salah satu bagian dari hak ekonomi, sosial, dan budaya pada dasarnya telah terakomodasi dalam Undang-Undang Dasar 1945. Hak tersebut termuat dalam Pasal 28C ayat (1). Realita
pendidikan
Indonesia
saat
ini
sangat
memprihatinkan.
Penyelenggaraan pendidikan dasar yang seharusnya gratis melalui dana bantuan operasional sekolah salah satu hak semua anak di Indonesia. Pada kenyataannya banyak pungutan-pungutan liar yang dilakukan guru atas ijin dari pihak sekolah. Hal ini tentu bertentangan dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri. Pemenuhan hak-hak siswa dalam melaksanakan pembelajaran sering kali menimbulkan banyak kontroversi. Banyak tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan perannya sebagai pendidik. Hal kecil sebagai contoh adalah hukuman yang sering diberikan pendidik kepada peserta didik dengan kekerasan misalnya: dipukul, ditendang, dijewer, dan lain sebagainya. Hukuman-hukuman semacam itu tentunya sangat berseberangan dengan prinsip-prinsip dalam pendidikan.
3
Hak-hak siswa seharusnya dapat dijamin oleh lembaga-lembaga khususnya sekolah yang telah dipercayai untuk menyelenggarakan pendidikan. Hak yang paling mutlak harus dipenuhi sekolah adalah menciptakan suasana kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran. Suasana yang kondusif dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar anak. Suasana yang kondusif ini perlu terus dijaga ketika proses pembelajaran dan latihan dilakukan, sebab dengan suasana tersebut internalisasi nilai dan sikap menjadi efektif. Melalui suasana yang kondusif tersebut dapat mempermudah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam sistem pendidikan nasional. KAJIAN TEORI
1. Kajian mengenai Implementasi Menurut Usman (2002:70), implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. 2. Kajian mengenai Hak Anak a. Pengertian hak. Menurut Agustina (2011), hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada diri kita sendiri. b. Pengertian anak. Menurut Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah orang yang berumur 18
tahun
kebawah termasuk yang masih berada dalam kandungan. c. Menurut Saputra (2012), hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. 3. Kajian mengenai Pelaksanaan Pendidikan Menurut Malik (2011), pelaksanaan adalah suatu tindakan yang berjalan dengan sendirinya secara bersama untuk mencapai suatu tujuan yang efektif. Menurut Sagala (2007:2), pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab,
4
baik mengenai aspek jasmaniahnya maupun aspek rohaniahnya menuju tingkat kedewasaan anak. 4. Kajian mengenai Sekolah Menurut Sudirjo dalam Syah (2013) , sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pembelajaran dan pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Menurut Syah (2012), hak anak terbagi dalam hak sepuluh pokok, yaitu: a. Hak Gembira. Setiap anak berhak atas rasa gembira, dan kebahagiaan seorang anak itu harus dipenuhi. b. Hak Pendidikan. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang layak. c. Hak Perlindungan. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan, dilindungi dari segala tindak kekerasan dan penganiayaan. d. Hak Untuk memperoleh Nama. Setiap Anak berhak memperoleh nama, sebagai salah satu identitas anak. e. Hak atas Kebangsaan. Setiap anak berhak diakui sebagai warga negara dan memiliki kebangsaan, anak tidak boleh apatride (tanpa kebangsaan). f. Hak Makanan. Setiap anak berhak memperoleh makanan untuk tumbuh kembang dan mempertahankan hidupnya. g. Hak Kesehatan. Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak, tanpa diskriminasi, anak harus dilayani dalam kesehatan. h. Hak Rekreasi. Setiap anak berhak untuk rekreasi untuk refreshing, dan anak harus dilibatkan dalam memilih tempat rekreasi yang mereka inginkan. i. Hak Kesamaan. Setiap anak berhak diperlakukan sama dimanapun dan kapanpun, tanpa ada tindak diskriminasi. j. Hak Peran dalam Pembangunan. Setiap anak berhak dilibatkan dalam pembangunan negara, karena anak adalah masa depan bangsa. Dari sepuluh macam hak anak di atas peneliti merumuskan indikator dalam penelitian pelaksanaan pendidikan hak anak di sekolah sebagai berikut: 1) Hak untuk bermain. Indikator hak anak untuk bermain yaitu: (a) Merasa gembira dan mendapat kepuasan. (b) Menyenangkan dan dapat dinikmati. 2) Hak untuk mendapatkan pendidikan. Indikator hak anak untuk mendapatkan pendidikan yaitu: (a) Pendidik atau guru. (b) Interaksi antara guru dengan siswa. (c) Materi pendidikan. (d) Metode pembelajaran.
5
3) Hak untuk mendapatkan perlindungan. Indikator hak anak untuk mendapatkan perlindungan yaitu: (a) Perlindungan fisik yang meliputi tidak ada pemukulan, penganiayaan, dan tindak kekerasan pada anak. (b) Perlindungan non fisik, yang meliputi memarahi, memaksa untuk berpendapat, dan tidak berkata kasar pada anak. 4) Hak untuk mendapatkan kesehatan. Indikator hak anak untuk mendapatkan kesehatan yaitu: (a) Anak memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dari sekolah. (b) Lingkungan sekolah bersih dan sehat. 5) Hak untuk rekreasi. Indikator hak anak untuk rekreasi yaitu: (a) Anak dilibatkan dalam memilih tempat rekreasi yang mereka inginkan. (b) Anak merasa senang, puas, dan mendapat penyegaran. 6) Hak untuk mendapatkan kesamaan. Indikator hak anak untuk mendapatkan kesamaan yaitu: (a) Anak diperlakukan sama, tanpa ada diskriminasi. (b) Anak mendapatkan kesempatan belajar. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Secara keseluruan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih 3 bulan, yaitu sejak bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya non-statistik dan mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang biasa disebut dengan narasumber. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interaktif, dengan bentuk studi kasus. Subjek-subjek penelitian ini terdiri dari: 1. Kepala SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Guru mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, guru Bimbingan
Konseling, guru mata pelajaran Penjasorkes, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan guru mata pelajaran
IPA SMP Negeri 6 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014. 3. Siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
6
Objek penelitian dalam penelitian ini meliputi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah pada siswa SMP Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan tiga sumber data yaitu narasumber atau informan, tempat atau aktivitas, dan arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan mencatat dokumen atau arsip. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen mengenai indikator hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. atau lembar pengamatan. Keabsahan data dengan menggunakan dua trianggulasi yaitu trianggulasi teknik pengumpulan data dan sumber data. Analisis data menggunakan teori analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan sekolah berjalan dengan baik dan lancar. Proses pembelajaran yang efektif dan fasilitas dari sekolah yang cukup lengkap menunjang terpenuhinya hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. 2. Hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah sudah banyak yang terpenuhi, seperti halnya hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan kesehatan, hak untuk rekreasi, dan hak untuk mendapatkan kesamaan. Hak untuk bermain dan hak untuk mendapatkan perlindungan cukup terpenuhi dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. 3. Bentuk implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah dalam hak untuk bermain baik karena didukung oleh halaman sekolah yang luas, hak untuk mendapatkan pendidikan baik karena adanya interkasi yang komunikatif antara guru dengan siswa, hak untuk mendapatkan perlindungan cukup karena tidak ada perlakuan baik secara fisik maupun non fisik kepada anak, hak untuk mendapatkan kesehatan baik dikarenakan adanya ruang UKS yang telah disediakan, obat-obatan yang cukup lengkap tersedia, dan juga kunjungan dokter setiap hari Rabu apabila ada anak yang sakit bisa berkonsultasi, hak untuk rekreasi baik anak dapat memilih sendiri tujuan untuk berwisata, dan hak untuk mendapatkan kesamaan baik karena semua anak diperlakukan sama tanpa dibedakan, apabila ada nak yang dalam pemahaman
7
materi dan dalam ketuntasan nilai minimal masih kurang akan diberi tambahan pengajaran oleh guru yang bersangkutan. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pelaksanaan pendidikan di sekolah sudah semestinya harus berjalan dengan baik dan lancar, agar tujuan pendidikan nasional di bangsa ini tercapai. Perencanaan hak anak dalam pendidikan di sekolah berhadapan langsung antara guru dengan siswa, sehingga harus ada interaksi dan komunikasi yang baik. Interaksi dan komunikasi tersebut menghasilkan suatu pelaksanaan pendidikan yang efektif dan menjadi hak anak yang wajib terpenuhi di sekolah. Perencanaan hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah yang matang diwujudkan kepada siswa-siswa. Perencanaan hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah berjalan dengan lancar, agar anakanak juga bisa merasakan bahwa haknya di sekolah terealisasi sepenuhnya. 2. Implementasi hak anak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah selama ini dapat ditunjukkan dalam hasil instrumen menurut peneliti sebagai berikut: a. Hak untuk bermain cukup terpenuhi. Hasil instrumen peneliti guru menyatakan hak anak dalam bermain di sekolah baik. Hak untuk bermain di sekolah sebanyak 16 siswa menyatakan buruk, 79 siswa menyatakan cukup, dan 30 siswa menyatakan baik. b. Hak untuk mendapatkan pendidikan baik. Hasil instrumen peneliti mengenai hak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah guru menyatakan baik. Hak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sebanyak 12 siswa menyatakan buruk, 31 siswa menyatakan cukup, dan 82 siswa menyatakan baik. c.
Hak untuk mendapatkan perlindungan cukup terpenuhi. Hasil instrumen peneliti mengenai hak untuk mendapatkan perlindungan di sekolah guru menyatakan baik. Hak untuk mendapatkan perlindungan di sekolah sebanyak 17 siswa menyatakan buruk, 66 siswa menyatakan cukup, dan 42 siswa menyatakan baik.
8
d.
Hak untuk mendapatkan kesehatan baik. Hasil instrumen peneliti mengenai hak untuk mendapatkan kesehatan di sekolah guru menyatakan baik. Hak untuk mendapatkan kesehatan di sekolah sebanyak 27 siswa menyatakan cukup, dan 98 siswa menyatakan baik.
e. Hak untuk rekreasi baik. Hasil instrumen peneliti mengenai hak untuk rekreasi di sekolah guru menyatakan baik. Hak untuk mendapatkan kesehatan di sekolah sebanyak 21 siswa menyatakan cukup, dan 104 siswa menyatakan baik. f. Hak untuk mendapatkan kesamaan baik. Hasil instrumen peneliti mengenai hak untuk mendapatkan kesamaan di sekolah guru menyatakan baik. Hak untuk mendapatkan kesamaan di sekolah sebanyak 33 siswa menyatakan cukup, dan 92 siswa menyatakan baik. 3. Bentuk implementasi hak anak dalam pendidikan di sekolah setidaknya hak anak sudah banyak yang terpenuhi dalam sekolah tersebut, dapat ditunjukkan dalam hasil wawancara sebagai berikut ini. a. Hak untuk bermain. Anak merasa senang dalam bermain di luar jam pembelajaran sekolah yang selama istirahat di sediakan waktu selama kurang lebih 15 menit dan juga di dukung oleh kondisi yang memenuhi syarat, lapangan sekolah yang cukup luas. b. Hak untuk mendapatkan pendidikan. Guru dalam memberikan pengajaran sesuai dengan materi dan siswa sebagai peserta didik juga dituntut untuk aktif selama proses pembelajaran. c. Hak untuk mendapatkan perlindungan. Tidak ada tindak perlakuan kekerasan baik secara fisik maupun non fisik kepada siswa. Komunikasi yang baik dan lancarpun bisa didapat melalui sharing dengan guru bimbingan konseling, apabila ada siswa yang mendapat tekanan dari temannya. d. Hak untuk mendapatkan kesehatan. Terbukti dari adanya UKS dan tersedia obat-obatan yang cukup lengkap. PMR juga tersedia pada saat upacara berlangsung misalkan ada siswa sakit langsung ditangani oleh anggota PMR. Setiap hari Rabu ada kunjungan dokter, apabila dokter sudah datang
9
sirine dibunyikan, kalau ada siswa yang sakit bisa berkonsultasi langsung dengan dokter. e. Hak untuk rekreasi. Rekreasi selalu diadakan setiap tahunnya dan tujuan wisatapun siswa yang menentukan melalui penyebaran angket dipilih atas suara yang terbanyak dan kemudian telah disetujui oleh orang tua wali murid. f. Hak untuk mendapatkan kesamaan. Anak diperlakukan sama, misalkan ada anak pejabat yang bersekolah juga akan tetap diperlakukan sama tidak dibedakan dan tidak pula diistimewakan, tetapi juga ada guru misalkan ada siswa yang kurang dalam pemahaman dan ketuntasan dalam pencapaian nilai akan diberikan pengajaran tambahan oleh guru yang bersangkutan.
10
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Rinny. 2011. “Pengertian Hak dan Kewajiban”. (http://rinny-agustina. blogspot.com/2011/02/pengertian-hak-dan-kewajiban.html). Diakses Selasa, 18 Febuari 2014 Pukul 20.53 WIB. Malik. 2011. “Pengertian Pelaksanaan”. (http://id.shvoong.com/social-sciences/ sociology/2205936-pengertian-pelaksanaan-actuating/). Diakses Rabu, 26 Maret 2014 Pukul 21.44 WIB. Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta Saputra. Andi. 2012. “Pengertian Hak Anak”. (http://fourseasonnews. blogspot. com/2012/05/pengertian-hak-anak.html). Diakses Jumat, 21 Febuari 2014 Pukul 21.41 WIB. Syah, Ranian. 2012. “Pengertian Anak, Hak Anak, dan Peraturan tentang Hak Anak”.(http://raniansyah-anakmerdeka.blogspot.com/ 2012/01/ pengertiananak-hak-anak-dan-peraturan.html). Diakses Jumat, 21 Febuari 2014 Pukul 21.49 WIB. Syah, Ranian. 2013. “Pengertian Sekolah”. (http:// raniansyah012.blogspot. com/ 2013/02/pengertian -sekolah.html). Diakses Rabu, 19 Maret 2014 Pukul 14.33 WIB. UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Pustaka Utama