HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI DENGAN KEMAMPUAN BERADAPTASI MAHASISWA ASING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL
OLEH: NURAZILAWATI ABDUL YAZIZ NIM. 1114651007
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014
ABSTRAK Nurazilawati Abdul Yaziz, NIM : 1114651007, Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014. Kecemasan komunikasi meningkat pada mahasiswa asing di Universitas Negeri Medan. Realita yang membuktikan bahwa kondisi mahasiswa asing kurang mampu dengan lingkungan sosial yang baru, dan mahasiswa asing tidak berupaya memiliki keyakinan diri yang baik dalam suasana yang baru. Dengan kecemasan yang ditampilkan mahasiswa asing tersebut akan berakibat pada kemampuan beradaptasi mahasiswa asing tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Namun penelitian ini juga melihat secara deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah 29 mahasiswa asing campuran dari Universitas lain dan UNIMED. Sedangkan sampel yaitu 13 orang mahasiswa asing di UNIMED. Variabel penelitian ini yaitu kecemasan komunikasi X kemampuan beradaptasi variabel Y. Bentuk angket yang digunakan adalah multiple choice. Sebelum penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu instrumrn penelitian ini diuji cobakan dengan menggunakan rumus Product Moment untuk menguji valid dan reliabel. Dan hasil uji reabilitas kecemasan komunikasi r11 =0,920 dan uji reabilitas kemampuan beradaptasi r11 = 0,975. Dan angket kecemasan komunikasi dari 40 butir angket yang valid 26 butir dan kemampuan beradaptasi variabel Y yaitu 40 butir angket yang valid 24 butir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubunngan negatif yang signifikan antara tingkat kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing. Hasil ini membuktikan dengan koefisien kolerasi Tata Jenjang 𝑅ℎ𝑜𝑥𝑦 = -0,497. Maka hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa tingkat kecemasan komunikasi berhubungan dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing di Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian hipotesis dapat diterima.
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi serta membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai makhluk sosial, manusianya bisa berkembang dan bertahan hidup melalui kerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu, diperlukan kecakapan dan kemampuan untuk dapat bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika seseorang memasuki lingkungan baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Toomey, (1997:258) menyatakan bahwa “Proses umum ini terjadi ketika seseorang beralih dari keadaan di mana ia sudah terbiasa (familiar setting) ke keadaan yang asing baginya (unfamiliar setting)”. Sebagai contoh, seorang mahasiswa asing pendatang baru masuk ke dalam lingkungan akademis baru pasti mengalami culture shock karena budaya yang di miliki berbeda, seperti perbedaan cara belajar, cara komunikasi, cara berinteraksi dan penggunaan bahasa yang di anggap selalu menjadi masalah kepada pendatang baru. Dan Munthe, (1996:64) menyatakan “Perubahanperubahan yang dialami mahasiswa asing di tempat baru yang berbeda menimbulkan tekanan yang mengakibatkan suatu gegar budaya atau disebut culture shock. Seseorang yang mengalami culture shock dapat digambarkan seperti orang yang mengalami kebingungan untuk berinteraksi dengan lingkungannya”. Perbedaan kemampuan adaptasi ini tentu menjadi suatu masalah, baik dari mahasiswa yang kesulitan beradaptasi maupun bagi lingkungannya. Mahasiswa yang kesulitan beradaptasi bisa mengalami gangguan dalam interaksi dengan lingkungan baik dengan dosen, senior, ataupun teman. Tahun pertama merupakan masa-masa kritis bagi kehidupan mahasiswa. Masa tersebut merupakan masa transisi dan penyesuaian terhadap tuntutan sosial dan akademis universitas, masa-masa berkemungkinan untuk dropout dan perubahan pembelajaran. Universitas Negeri Medan (UNIMED) adalah salah satu universitas perguruan tinggi negeri di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kampus Universitas Negeri Medan berlokasi di Jalan Pasar V Medan Estate, Kecamatan Medan Tembung, Medan. Mahasiswa universitas ini tidak hanya berasal dari Indonesia, namun juga dari negara tetangga khususnya Malaysia. Menurut sumber data dari bagian admintrasi, terdapat dua puluh tiga (23) Mahasiswa Asing Reguler (S1) yang semuanya dari negara tetangga yaitu Malaysia. Seterusnya terdapat enam (6) orang Mahasiswa Asing Program Darmasiswa Republik Indonesia yang masing-masing dari Thailand, Korea Selatan, China dan Morocco. Mahasiswa-mahasiswa asing di universitas ini sudah tentu mempunyai kendala khususnya dalam proses berinteraksi dan berkomunikasi kerana perbedaan dari lingkungan-lingkungan yang sebelumnya. Jelasnya, kecemasan komunikasi sangat mempengaruhi proses kemampuan beradaptasi yang di alami oleh setiap individu. Secara keseluruhannya kecemasan komunikasi adalah satu perasaan dan tingkah laku yang negatif pokoknya bermula dari sendiri dan di dipengaruhi oleh keadaan persekitaran. Terdapat hubungan di antara kecemasan komunikasi dan kemampuan beradaptasi setiap individu. Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Komunikasi Dengan Kemampuan Beradaptasi Mahasiswa Asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.
1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus dilakukan harus dilakukan identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah terkait dengan judul, kemampuan beradaptasi dapat terjadi akibat : 1. Mahasiswa asing tidak biasa dengan lingkungan sosial yang baru . 2. Mahasiswa asing kurang rasa optimisme dan kepercayaan diri yang rendah. 3. Mahasiswa asing tidak berupaya memiliki keyakinan diri yang baik dalam suasana yang baru. 1.3 Pembatasan Masalah Agar permasalahan penelitian ini tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini masalah di batasi dengan bagaimana wujudnya tingkat kecemasan komunikasi yang dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013/ 2014. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013/2014. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan 2013 / 2014.
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1. Kemampuan Beradaptasi 2.1.1.1. Pengertian Kemampuan Menurut Robbins & Judge (2009: 57-61) menyatakan bahwa “Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor : a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan masalah). b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan melakukan tugastugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakteristik”. 2.1.1.2. Pengertian Kemampuan Beradaptasi Kemampuan beradatasi merupakan suatu prilaku yang sangat kompleks karena di dalamnya melibatkan fungsi intelektual. Misalnya : penalaran, ingatan kerja, dan belajar keterampilan makin tinggi. Kecerdasan atau intelegensi manusia maka seseorang tersebut akan lebih cepat dan efektif didalam menentukan strategi beradaptasi dengan perubahan tugas dan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya.dimana didalam lingkungan baru harus dapat beradaptasi dengan lingkungan itu dengan peraturanperaturan yang berlaku dan harus bisa menyikapi masalah-masalah sosial yang terjadi. 2.1.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Beradaptasi Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi individu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. Faktor Internal. Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu, meliputi : kondisi jasmani atau fisik, emosi, kematangan intelektual, moral dan religius, sosial, serta motivasi untuk belajar. 2. Faktor Eksternal. Yaitu faktor-faktor yang berasal dari lingkungan atau dari luar diri individu, meliputi kondisi lingkungan yaitu lingkungan rumah, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah, modelling dari orang tua. 2.1.1.4. Kesan Kemampuan Adaptasi Yang Gagal Manusia di dalam beradaptasi dengan lingkungannya, tidak selalu dapat beradaptasi dengan baik, adakalanya individu mengalami hambatan di dalam proses penyesuian diri. Kegagalan di dalam beradaptasi ini biasa disebut dengan istilah maladjusted, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berpengaruh pada kemampuan individu dalam berdaptasi tersebut. Penyesuaian diri yang gagal yang disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi hambatan-hambatan dan mengatasi kegagalan-kegagalan yang terjadi akan mengakibatkan ketegangan, rasa frustasi, perasaan bersalah serta rendah diri yang akan membuat individu merasa tidak nyaman bila berada pada suatu Ingkungan atau kelompok baru, hal ini dapat menjadikan individu tersebut 'terasing' (isolation). 2.2 Kecemasan Komunikasi 2.2.1 Pengertian Kecemasan Xun (2008:78) menyatakan bahwa “Kecemasan merupakan keadaan emosi yang ditandai secara subjektif, secara sadar merasakan ketegangan, ketakutan, gugup, yang berkaitan dengan sistem saraf otonom”. Selain dari itu menurut Kuper & Kuper (2000 : 130) yaitu “kecemasan bisa di kaitkan dengan perasaan ketakutan yang ditandai dengan beberapa simtom seperti pusing, mual, gangguan otot seperti tremor, perasaan gelisah dan lemas. Selain itu, kecemasan
merupakan perasaan takut, gugup, khawatir, panik yang disertai dengan detak jantung meningkat, berkeringat, ketegangan otot, peningkatan pernapasan dan mulut kering dan rasa takut ditimbulkan oleh adanya ancaman sehingga seseorang akan menghindar”. 2.2.2 Pengertian Komunikasi Sellnow (2009: 120) menyatakan bahwa “Komunikasi adalah interaksi sosial yang berbentuk tindakan kolektif dan bekerjasama Komunikasi merupakan proses pembentukan dan bertukar informasi dalam percakapan informal, interaksi grup atau berbicara di depan publik”. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. 2.2.3 Pengertian Kecemasan Komunikasi West & Turner (2009:154) berpendapat bahwa “Kecemasan dapat terjadi dalam berbagai situasi, salah satunya adalah kecemasan yang dialami dalam lingkup komunikasi. Kecemasan komunikasi yaitu ketakutan berupa perasan negatif yang dirasakan individu dalam melakukan komunikasi, biasanya berupa perasaan tegang, gugup atau pun panik ketika melakukan komunikasi”. 2.2.4 Karakteristik Kecemasan Komunikasi Powell & Powell (2010:40) menyatakan Individu yang mengalami kecemasan dalam melakukan komunikasi akan memiliki beberapa karaktersitik : a. Menghindarkan diri b. Penarikan diri c. Ketidaknyamanan internal d. Komunikasi yang berlebihan Individu memberikan respon yang relatif mendominasi situasi komunikasi dengan melakukan komunikasi yang berlebihan. Dalam hal ini individu dapat lebih peduli dengan kuantitas daripada kualitas dari komunikasi yang disampaikan. Misalnya dalam melakukan presentasi, individu menyampaikan presentasi dengan berbicara tanpa henti namun pokok utama dari pembicaraan sedikit atau mengulang-ngulang kalimat. 2.2.5 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Komunikasi Komunikasi akan dapat mengurangi kecemasan komunikasi, sedangkan individu yang jarang diberikan kesempatan untuk melakukan komunikasi dan tidak didorong untuk berkomunikasi akan mengembangkan sikap negatif mengenai komunikasi sehingga muncul kecemasan komunikasi. Reinforcement adalah proses belajar, individu yang belajar mengembangakan komunikasi akan dapat menguragi kecemasan dibandingkan individu yang tidak belajar untuk mengembangkan komunikasi yang akan dilakukan. 2.4. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat untuk menjalani kehidupan yang normal di sini. Mereka yang memiliki pikiran yang negatif terhadap orang yang baru dikenalnya, seperti dosen dan mahasiswa lainnya cenderung tidak memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang-orang tersebut.Tingkat kecemasan komunikasi merupakan salah satu faktor meyebabkan mahasiswa asing sukar untuk beradaptasi dan hubungannya sangat signifikan. Paradigma dalam penelitian ini adalah :
Tingkat Kecemasan Komunikasi
Kemampuan Beradaptasi
2.5 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai perumusan jawaban atau kesimpulan sementara yang harus diuji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konseptual di atas, hipotesis dari penelitian adalah ada hubungan negatif antara tingkat kecemasan komunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan tahun 2013/2014 dengan asumsi semakin tinggi tingkat kecemasan komunikasi mahasiswa, semakin rendah tahap kemampuan untuk beradaptasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa Asing 2013/2014 Universitas Negeri Medan yang pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April Tahun 2014. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam adalah Peneltian Korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada faktor yang berkaitan dengan variasi faktor lain. Penelitian korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat (Kriyantono, 2006: 62). Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi disebut metode korelasional. Perbedaan utama 3.3 Defenisi Operasional 3.3.1. Tingkat Kecemasan Komunikasi Tingkat Kecemasan Berkomunikasi dioperasionalkan satu tindakan yang memberi kesan yang negatif dalam kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan baru. Kecemasan komunikasi bukanlah suatu masalah apabila masih berada dalam taraf normal, namun apabila kecemasan komunikasi yang dialami berada dalam tingkat yang tinggi, maka individu akan menghadapi masalah kepribadian, seperti usaha untuk selalu menghindari komunikasi dengan orang lain. Kecemasan komunikasi termasuklah dari aspek fisik ( internal dan ekternal). 3.3.2. Kemampuan Beradaptasi Kemampuan beradaptasi mempengaruhi individu dari aspek fisik, intelektual, emosi serta moral. Jika individu dapat mengekalkan sikap positif dalam aspek-aspek tersebut, maka proses adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya akan menjadi lebih mudah. Motivasi belajar terhadap lingkungan amat penting kerana proses pembelajaran akan mematangkan tahap kognitf individu tersebut. 3.4. Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah “keseluruhan subjek peneltian.” (Arikunto 2002:108). Populasi merupakan totalis dari semua objek atau individu yang memiliki karateristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan di teliti.” (Hassan 2002:58). Populasi dalam penelitian adalah warga mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun 2013 / 2014 yang berjumlah seramai 29 orang. 3.4.2 Sampel 3.4.2.1 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah “bagian dari populasi yang di ambil dari cara-cara tertentu yang juga memiliki karateristik tertentu jelas lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.” (Hassan 2002: 59). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara keseluruhan yaitu totaly sampling. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang di gunakan untuk mengumpul data penelitian ini menurut jenis data adalah sebagai berikut : Angket / Kuesioner Pada penelitian survei, penggunaan angket/kuesioner merupakan hal pokok untuk pengumpulan data. Hasil angket/kuesioner terjelma dalam angkaangka, tabel-tabel, analisis statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Analisis data kuantitaif di landaskan pada hasil angket/kuesioner.
IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang berlokasi di Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan Sumatera Utara Telepon 061-6613365. Lokasi sekolah ini sangat bagus karena jauh dari kebisingan, strategis. Di sekitar Universitas Negeri Medan (UNIMED) terdapat Universitas Medan Area, Universitas Amir Hamzah sekaligus dengan sekolah SMA dan SMP nya, IAIN, beberapa perumahan penduduk, tempat ibadah dan tanah lapang. Keadaan Universitas Negeri Medan sangat kondusif dan fasilitas kampus cukup memadai dalam melaksanakan proses perkuliahan. Keseluruhannya Universitas Negeri Medan (UNIMED) di pimpin oleh Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.SI Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis 4.2.1 Uji Validitas Angket Kecemasan Komunikasi Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini pada tanggal 14 Mei 2013 kepada mahasiswa asing yang berkuliah di Universitas Negeri Medan dan Universitas lain yang ada di Medan sebanyak 29 mahasiswa asing. Diantaranya terdapat dua puluh tiga (23) Mahasiswa Asing Reguler (S1) yang semuanya dari negara tetangga yaitu Malaysia, seterusnya terdapat enam (6) orang Mahasiswa Asing Program Darmasiswa Republik Indonesia yang masing-masing dari Thailand, Korea Selatan, China dan Morocco. 4.3 Uji Tata Jenjang Uji yang dilakukan untuk menentukan hubungan antara kedua gejala antara kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing di Universitas Negeri Medan adalah dengan menggunakan rumus Spearman Rho (lampiran 14, halaman 84). 4.4 Hasil Perhitungan Secara Deskriptif Dalam mengurangi dan mengatasi masalah kemampuan beradaptasi dikalangan mahasiswa asing di Universitas Negeri Medan maka perlu penghayatan tentang tingkat kecemasan berkomunikasi yang memegang peranan penting dalam kalangan mahasiswa asing yang pengaruhnya sangat besar di lingkungan kampus dan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa asing. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Dari hasil analisis data telah terbukti bahwa pelaksanaan penelitian tingkat kecemasan berkomunikasi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Hal berarti hipotesis yang diajukan diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan berkomunikasi berhubungan dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan .
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat kecemasan berkomunikasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yaitu dengan rata-rata 68,769. 2. Sedangkan pada tingkat kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014 menurun dengan ratarata 60,538. 3. Ada hubungan antara tingkat kecemasan berkomunikasi dengan kemampuan beradaptasi mahasiswa asing Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka tindak lanjut penelitian ini disarankan sebagai berikut: 1. Bagi pihak kampus Universitas Negeri Medan terutama dosen pembimbing, hendaknya lebih meningkatkan perhatikan kepada mahasiswa asing mengenai kecemasan komunikasi dan kemampuan beradaptasi terutama di lingkungan kampus Universitas Negeri Medan. 2. Untuk Teman-teman seperjuangan Hendaknya bahasa cara berkomunikasi mahasiswa asing tidak dijadikan perbedaan dalam menuntut ilmu. Pengharapan yang sangat kepada temanteman untuk membantu komunikasi yang baik dengan mahasiswa asing untuk sama-sama berjalan pada tujuan yang sama. 3. Untuk Subjek Penelitian Setelah ditemukannya banyak mahasiswa asing yang tingkat kecemasannya sangat hubungan dengan kemampuan beradaptasi yang ditampilkan diharapkan kepada teman-teman mahasiswa asing seluruhnya agar lebih yakin atas kemampuan berkomunikasi yang di sampaikan. Yang mengalami kesulitan dalam pengetahuan hal tersebut dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk kedepannya dan dapat diaplikasikan untuk selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta : Asdi Mahasatya. Ayres, B .2008. Anxiety in College Student. New York : Nova Biomedical Books. Beebe, A. Steven, Susan J.Beebe & Mark V. Redmond. 2005. Interpersonal Communication : Relating to Other. Boston : Allyn and Bacon. Gudykunst, William B & Mody, Bella. 2002. Handbook of International and Intercultural Communication, 2nd edition. London : Sage Publication, Inc. Hasan, M.Iqbal 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia. Hurlock, E.B. 1997.Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta. Gramedia Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana, Kuper, A., & Kuper, J .2000. Social Science Encyclopedia. New York : Rowan & Littlefield Education. Littlejohn, Stephen & Foss, Karen A. 2009. Theorist of Human Communication. Jakarta:Salemba Humanika. Mulyana, Deddy. 2008, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya Ruben, B.D & Stewart, L.P. 2006. Communication and Human Behavior. USA : Pearson Education. Robbins, Judge. 2010. Essentials of Organizational Behavior, 10th ed. Jakarta. Prentice Hall. Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Winston. Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta LP3S Sellnow, D. 2005. Confident Public Speaking. :Singapore. Wadsworth, a division of Thomson Learning Sugiono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta West, Richard & Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Analisisdan Aplikasi. Jakarta : Salemba Humanika. West, R & Turner, L .2009. Understanding Interpersonal Communication. Wadsworth Cengange Learning : Canada. Xun, L 2008. Social Cognitive Theory. Arbor : Eisenhower Parkway.