MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 19/PUU-XII/2014
PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945
ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN AHLI/SAKSI DARI PEMOHON DAN PRESIDEN (IV)
JAKARTA KAMIS, 17 JULI 2014
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 19/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional [Pasal 36 ayat (1), ayat (3), Pasal 40, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 69, Pasal 70, Pasal 88 ayat (2) dan ayat (3)] terhadap Undang-Undang Dasar 1945 PEMOHON 1. Komite Olahraga Nasional Indonesia ACARA Mendengarkan Keterangan Ahli/Saksi dari Pemohon dan Presiden (IV) Kamis, 17 Juli 2014, Pukul 11.18 – 11.55 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Hamdan Zoelva Arief Hidayat Ahmad Fadlil Sumadi Anwar Usman Aswanto Maria Farida Indrati Muhammad Alim Wahiduddin Adams Patrialis Akbar
Sunardi
(Ketua) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. 2. 3. 4. 5.
Lilik Sudarwati Tono Suratman Sudirman Gusti Putu Gede Amir Karyatin
B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Arfa Gunawan 2. Eddi Mulyono C. Ahli dari Pemohon: 1. Harsuki D. Saksi dari Pemohon: 1. Prasetiono Sumiskum 2. Sadik Algadri E. Pemerintah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Agus Hariadi Budijono Amung Ma’mun Sriyono Tunas Dwidharto Sanusi Delwan Noer
ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 11.18 WIB
1.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Sidang Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 19/PUUXII/2014 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Pemohon, perkenalkan dulu siapa saja yang hadir?
2.
KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Kami hadir dari Kantor Prof. Ihza Mahendra. Saya sendiri Arfa Gunawan, sebelah saya rekan saya Eddi Mulyono. Sebelah saya Prinsipal Bapak Ketua Umum KONI, Pak Hartono … Suhartono, sebelahnya Pak Amor Karyatin dan rekan-rekan semuanya dari KONI. Terima kasih, Yang Mulia.
3.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, terima kasih. Dari Pemerintah yang mewakili presiden.
4.
PEMERINTAH: AGUS HARIADI Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Hadir dari Pemerintah mewakili presiden, sebelah kanan saya Saudara Budijono dari Kementerian Hukum dan HAM. Saya sendiri Agus Hariadi dari Kementerian Hukum dan HAM, sebelah kiri saya Bapak Drs. Dwidharto, S.H., M.H., M.Si. Staf Ahli Mempora Bidang Sumber Daya Keolahragaan. Sebelah kirinya lagi Dr. Amung Ma’mun, Staf Ahli Menpora Bidang Komunikasi dan Informasi. Sebelah kirinya lagi Bapak Sriyono, S.H., M.M, Kepala Biro Hukum Kemenpora, dan yang paling ujung Bapak Sanusi, M. H dari Kemenpora. Duduk di belakang teman-teman dari Kemenpora dan dan Kementerian Hukum dan HAM. Terima kasih, Yang Mulia.
5.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, terima kasih. Dari DPR tidak hadir. Hari ini sidang untuk mendengarkan keterangan ahli dan saksi dari Pemohon, ya. Ahli dari Pemohon yang hadir Prof. Dr. Harsuki. Ada? Silakan maju ke depan, Bapak, untuk mengambil sumpah dulu. Ya, ke depan, Pak. 1
6.
HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Ya, mohon ikuti saya. “Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.”
7.
AHLI BERAGAMA ISLAM BERSUMPAH: Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Ahli akan memberikan keterangan yang sebenarnya, sesuai dengan keahlian saya.
8.
HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Terima kasih.
9.
KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih. Kembali ke tempat duduk. Saksi Tion Prasetiono Sumiskum dan Syarif. Ya, ke depan.
10. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Dua-duanya Islam, ya? Mohon ikuti saya. “Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya.“ 11. SELURUH SAKSI BERAGAMA ISLAM BERSUMPAH: Bismillahirrahmaanirrahiim. Demi Allah, saya bersumpah sebagai saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya. 12. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Terima kasih. 13. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan kembali ke tempat. Kita mendengar dulu keterangan dari saksi, setelah itu baru oleh ahli ya. Saya persilakan Saudara Tion, Tion Prasetiono. Di mimbar, bisa pergunakan mimbar.
2
14. SAKSI DARI PEMOHON: PRASETIONO SUMISKUM Terima kasih, Yang Mulia. Saya adalah mewakili Equestrian Federation of Indonesia, olah raga cabang equestrian adalah cabang olah raga cabang olimpiade dan dalam hal ini sebagai saksi kami mengalami korban konstitusional dari terpisahnya antara KOI dan KONI. Yang saya alami adalah sebagai anggota dari induk organisasi KONI pusat yang diterima pada tahun 2013, pada persiapan ataupun pada waktu Sea Games Myanmar 2013, tiga hari sebelum keberangkatan tim equestrian ke Myanmar, manajer tim equestrian yang mendapat SK dari Satlag Prima berdasarkan kepres telah diganti secara semena-mena oleh pihak KOI tanpa pencabutan SK tersebut yang berdasarkan kepres. Kemudian pada persiapan Asean Games Incheon tahun ini, karena kami dianggap belum menjadi anggota KOI walaupun kami adalah anggota sah daripada KONI, kami tidak pernah diundang dalam persiapan menghadapi Asean Games Incheon. Jadi keberadaan kami sangat membingungkan dalam hal ini, sementara kami mendapat SK baik manajer atlet untuk berangkat menghadapi Asean Games di Incheon tapi dalam persiapan keberangkatan yang dilakukan oleh KOI, kami tidak pernah diundang. Ini hal-hal yang kami alami dan ini yang menjadi kebingunan dari pihak cabang induk ... cabang olah raga kami dalam menghadapi dualisme antara KONI dan KOI. Demikian kesaksian saya. Terima kasih. 15. KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih. Selanjutnya saya persilakan Sadik ya. 16. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Terima kasih, Yang Mulia Ketua Majelis Hakim. Nama saya Sadik Algadri. Saya adalah sekretaris jenderal persatuan ... pengurus besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia yang sekaligus menjadi anggota dari apda KONI. Dalam hal ini, kami mendapat banyak masalah seyogianya atas terjadinya dualisme yang terjadi di antara KONI dan KOI. Masalah yang paling kami rasakan sangat berat adalah saat kami mengikuti Sea Games Myanmar 2013. Di mana pada saat itu atlet kami dirugikan oleh wasit dan kami sebagai delegasi mengajukan protes dari cabang kami atau team official kami. Namun demikian dalam suatu multievent seperti Sea Games ini, kami harus biasanya didampingi oleh kontingen oleh koordinator kontingen yang ditunjuk oleh KOI. Hal ini tidak dilakukan, tidak terjadi di lapangan sehingga mengakibatkan protes kami yang sifatnya spontanitas itu tidak sekali sama sekali tidak efektif. Ini mengakibatkan dampak psikologis kepada atlet-atlet kami di lapangan yang sedang berjuang. Oleh 3
karena itu, kami sebetulnya yakin apabila terjadi hubungan yang baik di mana koordinator kontingen mendampingi kami dalam saat protes tersebut mungkin hal-hal yang tidak diinginkan bisa kita tanggulangi dan ini sangat berarti dalam multievent seperti Sea Games yang kita dilihat oleh negara-negara tetangga kita. Dengan adanya ketidakserasian ini juga berdampak terhadap organisasi kami tentunya. Sampai saat ini juga kami merasakan hal yang berikutnya adalah bahwa seperti juga equestrian, kami tidak dipanggil dalam registrasi untuk Asean Games padahal itu multievent yang sifatnya lebih tinggi lagi dari Sea Games dan hal ini kita tidak mengetahui alasannya apa, asal tahu kita punya apa kita tidak diundang dalam hal-hal rapat-rapat registrasi yang ada dan ini ujung-ujungnya adalah berdampak negatif terhadap perkembangan olah raga nasional secara keseluruhan apalagi juga terhadap lembaga-lembaga olah raga yang mengurus seperti kami. Demikian kami sampaikan, Yang Mulia, kami punya kesaksian. Terima kasih. Assalamualaikum wr. wb. 17. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, sebentar-sebentar, tanya dulu. Sekarang anggota KONI? 18. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Siap. 19. KETUA: HAMDAN ZOELVA Tidak menjadi anggota KOI? 20. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Anggota KOI, maaf saya tidak (...) 21. KETUA: HAMDAN ZOELVA Anggota KOI? 22. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI KOI juga. 23. KETUA: HAMDAN ZOELVA Tidak menjadi anggota KONI? 4
24. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI KONI dulu, baru KOI. 25. KETUA: HAMDAN ZOELVA KONI, KOI. Yang urus urusan multievent seperti Asean Games itu yang mendapingi sana KONI atau KOI? 26. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI KOI. 27. KETUA: HAMDAN ZOELVA KOI. KONI tidak ikut? 28. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Pada kenyataannya harus berkoordinasi tapi di lapangan tidak terjadi koordinasi itu, malah tidak melibatkan sama sekali KONI. Sehingga ... walaupun KONI sebetulnya yang mempersiapkan kontingen sejak awal. 29. KETUA: HAMDAN ZOELVA Yang diakui secara internasional di multievent, KOI? 30. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Yang me-arrange yang kami ketahui adalah harus KOI. 31. KETUA: HAMDAN ZOELVA KOI, tidak boleh KONI? 32. SAKSI DARI PEMOHON: SADIK ALGADRI Ya. Ya, terima kasih. 33. KETUA: HAMDAN ZOELVA Silakan Prof. Harsuki. Bisa mempergunakan mimbar.
5
34. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalmualaikum wr. wb. Yang Mulia Bapak Ketua Majelis Hakim, Yang Mulia Bapak-Bapak dan Ibu Anggota Majelis Hakim, dan Hadirin sekalian yang saya hormati. Perkenankanlah saya menyampaikan dua hal yang saya anggap penting untuk sebagai kesaksian kami. Pertama adalah hubungan KONI dengan KOI dalam Kepres dan anggaran dasar/anggaran rumah tangga KONI. Istilah Komite Olah Raga Nasional Indonesia untuk pertama kali diperkenalkan oleh musyawarah antara organisasi-organisasi induk cabang olah raga pada tanggal 31 Desember 1966 di Jakarta. Kemudian ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1967 sebagai satu-satunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang melakukan pembinaan gerakan olah raga nasional Indonesia. Ketetapan ketiga adalah sebagai berikut. Komite Olahraga Nasional Indonesia bertugas membina gerakan olah raga Indonesia menurut kebijakan umum yang ditetapkan oleh pemerintah dan membantu pemerintah dalam perencanaan kebijakan umum di bidang olah raga. Kemudian pada tahun 1984, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1967 dicabut dan diganti dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1984. Pasal 1 mencantumkan sebagai berikut. Komite Olahraga Nasional Indonesia yang dibentuk berdasarkan musyawarah antar … antara organisasi-organisasi induk cabang olah raga pada tanggal 31 Desember 1966 di Jakarta adalah satu-satunya organisasi induk dalam bidang keolahragaan yang mengkoordinasikan kegiatan olah raga … olah raga amatir di Indonesia. Pada tahun 2001, dikeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2001 untuk mengganti Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1984. Pasal 1 bunyinya masih sama dengan Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1984. Yang ingin digarisbawahi adalah Komite Olahraga Indonesia (KOI) secara eksplisit tidak disebut dalam keputusan presiden tentang KONI. Adapun masuknya kata KOI atau Komite Olahraga … Komite Olimpiade Indonesia adalah pada anggaran rumah tangga Pasal 3. Hubungan luar negeri hasil daripada musyawarah nasional tahun 1991 yang bunyinya sebagai berikut. KONI … pertama, KONI atas nama Indonesia di dalam bentuk Komite Olimpiade Indonesia dalam menjalankan tugasnya, mempunyai hubungan dengan organisasi-organisasi keolahragaan di luar negeri dan mewakili Indonesia dalam organisasi tersebut. Dua … nomor dua, KONI atas nama Indonesia di dalam bentuk Komite Olimpiade Indonesia sebagai Anggota IOC (International Olympic Committee) mengadakan hubungan dengan organisasi-organisasi di luar 6
negeri yang bernaung di bawah IOC. Keadaan tersebut di atas masih dipertahankan hingga anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KONI yang berlaku pada tahun 2005. Sebagai kesimpulan bahwa dengan struktur organisasi yang diuraikan tersebut dalam anggaran rumah tangga KONI dan dapat mengelola KOI, ibarat sekeping mata uang logam yang satu sisinya adalah KONI dan sisi yang lain adalah KOI. Dengan pengalaman tersebut, ternyata tidak ada masalah akan hubungan KONI dan KOI yang sudah berjalan kurang-lebih 25 tahun. Perlu saya tambahkan pada … bahwa bagan KONI yang tercantum dalam anggaran rumah tangga sebagai lampiran itu kebetulan adalah Saksi sendiri yang membuat karena ditugasi oleh Ketua Umum KONI Pusat pada waktu itu. Berikut ada tiga pihak utama dalam gerakan olimpiade. Maksud kita menguraikan gerakan olimpiade adalah agar supaya ada penerusan antara gerakan olimpiade dari internasional dengan IOC sebagai sponsornya sampai kepada nasional, sampai kepada POR, PON, Pordes, POR provinsi, dan lain-lainnya. Tiga pihak utama dalam gerakan olimpiade adalah International Olympic Committee, yang pertama, IOC. Yang kedua adalah International Sport Federation atau Federasi Internasional Cabang Olahraga. Yang ketiga, ada The National Olympic Committee. Jadi, tiga pihak itu atau sering disebut tripartite itu adalah yang menjadi acuan daripada Olympic games, dimana ketiga-tiganya organisasi tersebut harus bekerja seerateratnya untuk dapat menyukseskan olimpiade. Ini saya ambil dari Olympic Charter Tahun 20 … 2010. Sekarang ini, tiga pihak itu dapat ditambah meliputi The Organizing Committee of The Olympic Games, asosiasi nasional, perkumpulan-perkumpulan, dan federasi internasional dalam NOC, terutama para atlet, para wasit, official, pelatih, dan lain-lainnya. Itu bisa dimasukkan dalam tripartite tadi. Tujuan dari gerakan olimpiade adalah kontri … berkontribusi membangun dunia yang damai dan lebih baik dengan memberi pendidikan kaum muda melalui kegiatan olahraga sesuai dengan paham olimpiade serta nilai-nilainya. Sebagaimana diketahui IOC melalui gerakan olimpiade sangat berkepentingan agar gerakan olimpiade tersebut dapat merata di seluruh dunia. Pada tingkat internasional, tadi saya sudah sebutkan bahwa Olympic Games itu ada tiga pihak yang sangat penting peranannya, yaitu IOC, sebagai penanggung jawab keseluruhan Olympic Games. International Federation, yang mengatur secara teknis pertandinganpertandingan dan kualifikasinya, serta NOC (National Olympic Committee) dari tiap-tiap negara yang menjadi peserta yang mengirim kontingen ke olimpiade.
7
Ini sama dengan hal yang sama dengan Olympic Games adalah ASEAN Games dan SEA Games, Pekan Olahraga Asia Tenggara dan Pekan Olahraga Asia (ASEAN Games). Itu tingkat internasional, sedangkan tingkat nasional KONI mempunyai tiga pihak, yaitu KONI sebagai penanggung jawab keseluruhan Pekan Olahraga Nasional, induk organisasi cabang olahraga yang mengirim ... eh, yang bertanggung jawab teknis untuk penyelenggaraan dan kualifikasinya, serta KONI provinsi yang mengirimkan kontingennya. Hal tersebut berturut-turut sampai kepada Porda. Porda adalah KONI provinsi yang bertanggung jawab, sedangkan yang bertanggung jawab teknis adalah pemda cabang olahraga, sedangkan peserta adalah KONI kabupaten. Bila dilanjutkan bisa sampai kepada Pordes (Pekan Olahraga Desa), ini pernah dilakukan dan dilaksanakan di ... pernah di desa, saya hadiri selaku Asmen Pora waktu itu di Sulawesi Selatan. Jadi gaung olympic movement itu sejak dari Olympic Games di tingkat internasional sampai kepada kabupaten, kecamatan, dan desa itu, dan itu memang yang diharapkan oleh IOC. Dari uraian di atas, sebelum sampai kepada kesimpulan, sebagai catatan dalam organisasi KONI seperti AD dan ART KONI tahun 1981 sampai dengan 2005, maka tiga pihak tripartite itu tidak akan terputus pembinaannya, seperti kalau keluar negeri oleh KOI dan dalam kegiatan dalam negeri, seperti PON dan Porda oleh KONI. Itu kalau kita mengikuti Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KONI tahun 1981 sampai 2005 itu tidak akan terjadi hal yang terputus antara internasional sampai kepada nasional dan daerah. Oleh karena Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KONI ternyata KONI dan KOI tadi menyatu dalam satu keping mata uang tadi. Dari uraian di atas, fungsi KOI seperti tertuang dalam AD/ART KONI tahun 1981 sampai dengan 2005 adalah kondisi ideal bagi pembinaan olahraga nasional, sehingga terjadi ... tidak terjadi tumpang tindih antara fungsi KOI dan KONI. Sekian uraian dari kami, terima kasih atas perhatian. Wassalamualaikum wr. wb. 35. KETUA: HAMDAN ZOELVA Terima kasih Prof. Harsuki. Pemohon ada pertanyaan untuk Ahli atau Saksi? 36. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Ahli.
Terima kasih, Yang Mulia. Ada pertanyaan, Yang Mulia, untuk
8
37. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, langsung. 38. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Terima kasih. Prof. Harsuki. Mohon dijelaskan lebih tajam terkait positioning KOI dengan KONI terkait kepengurusan. Ini kalau saya baca di Pasal 3 ini kan, apakah pengurus KONI itu adalah KOI atau berbeda, begitu. Atau KOI atas nama bangsa Indonesia, atas nama olahraga Indonesia, atas nama KONI di luar negeri. Tolong di ... di event-event di luar negeri, tolong ditegaskan, apakah dari segi kepengurusan juga berbeda atau pengurus KOI itu adalah KONI? Terima kasih. 39. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan. 40. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Terima kasih, saya izin Yang Mulia. Bolehkah kami menjawab pertanyaan Saudara Ahli Hukum. Jadi kalau kita mencermati UndangUndang Sistem Perolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005, itu memang ada pemisahan antara fungsi KONI dan KOI. Sedangkan yang saksi alami sebagai pimpinan KONI dari tahun 1976 sampai 2003 itu menggunakan anggaran dasar yang telah saya uraikan tadi, anggaran rumah tangga yang isinya adalah bahwa KONI itu … KOI itu adalah fungsi dari KONI. Jadi tugas keluar itu adalah atas kebijakan KONI, dia ditugaskan untuk keluar karena tadi saya katakan KONI dan KOI itu sebagai satu keping mata uang yang pimpinannya sama, ketua umumnya sama, sekjennya sama. Kalau sebagai KONI itu yang diurus adalah dalam negeri, KOI, provinsi KOI, kabupaten, indosasi dan lainnya. Tetapi manakala tugas sebagai KOI yang berhubungan dengan internasional itu adalah KOI, jadi sebagai mata uang tadi katakanlah KOI itu kalau bertugas ke luar negeri, tetapi juga sama atas fungsi atau tugas-tugas yang sama dengan ketua KONI, jadi ketua KONI ya ketua KOI itu. Oleh karena itu, saya katakan tadi sebagai satu keping mata uang pada anggaran dasar dan rumah tangga KONI, itu yang saya maksudkan. Terima kasih. 41. KETUA: HAMDAN ZOELVA Cukup, dari Pemerintah ada pertanyaan? Ya, silakan.
9
42. PEMERINTAH: TUNAS DWIDHARTO Terima kasih, Yang Mulia. Pak Saksi Ahli Pak Prof. Harsuki, ada beberapa hal pernyataan dari Bapak tadi bahwa semua diuraikan sesuai dengan perpres yang melanda KONI dan salah satunya tugas daripada KOI. Kalau kita berbicara masalah perpres antara tugas KOI dan KONI dulu memang disatukan, tapi dengan adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 antara KOI dan KONI ini mempunyai tugas masing-masing yang berbeda, dalam arti bahwa untuk pembinaan pretasi diserahkan sepenuhnya kepada KONI, sedangkan untuk yang berkaitan dengan event international maupun penyelenggaraan internasional ada pada KOI. Persoalannya tadi disampaikan Bapak, kalau menjadi satu itu tidak jadi masalah. Problem yang kita hadapi bahwa undang-undang sudah mengamanatkan bahwa tugas-tugas yang kaitannya dengan internasional ada pada KOI, sedangkan pembinaan prestasi secara nasional sampai ke bawah, tadi sampai ke desa, ada pada KONI. Nah, ini yang jadi masalah kan sebenarnya adalah masalah teknis dan tata kelola daripada KOI dan KONI. Kemudian juga yang kedua bahwa kaitannya dengan KOI, ini ada satu hal yang menarik tadi disampaikan bahwa dari saksi anggota KOI juga sebagai anggota di dalam KONI. Jadi induk-induk cabang olahraga ini juga menjadi anggota KOI, padahal tugas pembinaan sebenarnya ada pada KONI. Kemudian di dalam tadi disampaikan contoh di Myanmar, kebetulan kami juga mengikuti juga, memang ada masalah-masalah yang disampaikan itu, ini hanya menyangkut masalah keputusan, tidak didukung oleh … ketua CDM pada waktu itu protes dari BJSI, sehingga BJSI dirugikan. Ini bagaimana dengan kondisi seperti ini? Jadi karena ada beberapa duplikasi yang memang anggota KOI juga anggota KONI. Terima kasih, Bapak. 43. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan, Prof. Direspons. 44. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Terima kasih, Yang Mulia, atas kesempatannya. Memang benar bahwa undang-undang itu memisahkan antara dua fungsi, yaitu KONI dan KOI. KONI dalam negeri dan keluar negeri, akibatnya apa? Akibatnya masalah-masalah yang ditimbul yang bisa menghambat pembinaan olahraga di tanah air. Oleh karena itu, pengalaman yang selama 25 tahun tanpa ada suatu friksi antara KONI dan KOI karena sudah menyatu itu akan menguntungkan pembinaan olahraga di tanah air karena tidak direcoki dengan suatu konflik-konflik organisasi.
10
Oleh karena itu, kami sebenarnya masih cenderung bahwa fungsi KOI dan KONI itu diatur secara anggaran dasar rumah tangga yang berlaku sejak tahun 1981 sampai 2005 dan ternyata hasilnya adalah begitu mulus dan tidak ada friksi antara KONI, KOI tersebut. Itu yang kita maksudkan bahwa bagaimana kalau undang-undang itu juga bisa menyatukan antara fungsi KONI dan KOI dalam suatu wadah seperti dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KONI yang bagannya sudah kita buat itu pada waktu itu. Terima kasih, Yang Mulia. 45. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, saya tanya sedikit kepada Ahli. Kenapa harus ada KOI lagi, dulu sudah ada KONI? Apakah karena ada di nasional ... apa namanya … olympic committee tadi? Apakah karena itu atau tidak boleh … apakah namanya committee olympic juga (suara tidak terdengar jelas)? Ataukah karena tidak bernama Komite Olimpiade Tingkat Nasional karena namanya KONI, sehingga ada nama KOI itu? Apa latar belakangnya? 46. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Baik, terima kasih, Yang Mulia. Secara historis, itu memang Indonesia mendaftarkan menjadi anggota IOC dengan nama KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Nah, itu yang dianggap oleh IOC itu menjadi The National Olympic Committee, dari mana negaranya Indonesia, Thailand, Singapura, dan sebagainya. National Olympic Committee Indonesia mengatakan itu Komite Olimpiade Indonesia. Dan itu telah terdaftar di International Olympic Committee tahun 1952, Indonesia telah menjadi anggota IOC. Oleh karena itu, musyawarah Indonesia olahraga tanggal 31 Desember 1966 membentuk suatu KONI, namanya KONI. Jadi, KONI itu yang sebenarnya juga mendaftarkan ke olimpiade itu namanya KOI itu. Oleh karena itu, untuk menghindari duplikasi tersebut, maka KONI, KOI itu kita atur seperti dalam anggaran dasar dan rumah tangga, baik tahun 1981 maupun yang terakhir 2005 anggaran dasar rumah tangga KONI. Dengan demikian tidak akan terjadi duplikasi antara tugas, fungsi, maupun pengakuan internasional. Yang diakui KOI, ya KOI saja kita nyatakan, maka kita masukkan dalam anggaran rumah tangga ada KOI sebagai tugas dari KONI. Sekian, Yang Mulia. 47. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kenapa tidak diganti saja namanya, misalnya yang terdaftar dari KOI menjadi KONI, begitu?
11
48. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI IOC tidak memperkenankan perubahan itu. Jadi, sedikit mengingat akan sejarah berdirinya KONI setelah dibentuk oleh (suara tidak terdengar jelas) itu KONI mengadakan musornas pertama di Jakarta, tahun 1967, itu musornas pertama. Karena sama-sama belum mendalami Olympic Charter mungkin pada waktu itu, musornas itu mengirim surat kepada IOC di markasnya di Lausanne, di Switzerland, yang mengatakan supaya KONI menjadi anggota IOC. Jawabannya adalah ditolak karena Indonesia sudah diakui, yaitu Komite Olimpiade Indonesia itu yang didaftarkan tahun 1952 dan diakui. Dengan demikian, hasil musornas itu kita surut lalu kita mencari cara bagaimana agar supaya KOI itu tetap diakui oleh IOC dan KONI mendapat keuntungan pembinaan yang seperti sediakala. Demikian, Yang Mulia. 49. KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik. Terima kasih. Masih ada ahli atau saksi yang mau diajukan, Pemohon, atau cukup? Cukup. Pemerintah, apakah ada ahli atau saksi yang akan diajukan? 50. PEMERINTAH: AMUNG MA’MUN Terima kasih, Yang Mulia, saya mohon izin mau bertanya kepada Ahli. Berdasarkan keterangan dari Saksi tadi yang lebih menunjukkan bagaimana proses terjadinya ketika kontingen Indonesia mengikuti event Sea Games dan persiapan untuk Asian Games di Incheon lebih bersifat tata kelola. Saya ingin bertanya kepada Ahli, kalaulah ada petunjuk yang mengatur ketua KONI sebagai ketua KOI kira-kira selesai enggak permasalahan? Terima kasih. 51. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, silakan. 52. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Terima kasih, Yang Mulia. Jadi, ketua KOI sama dengan ketua KONI maksudnya? 53. PEMERINTAH: AMUNG MA’MUN Mau saya ulangi?
12
54. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi, maksudnya ketua KOI itu langsung ketua KONI? Jadi, ketua KONI itu (suara tidak terdengar jelas) langsung ketua KOI, begitu? Apakah selesai masalahnya kalau dengan begitu? 55. AHLI DARI PEMOHON: HARSUKI Saya kira bukan begitu penyelesaiannya karena Musornas itu adalah forum yang paling besar di keolahragaan di Indonesia, maka keputusan Musornas itu adalah mengikat pada para pembina dan organisasi di Indonesia. Oleh karena itu, ketua KONI itu yang KONI itu satu-satu yang disebut oleh kepres pada waktu itu, dan bukan KOI yang disebut karena KOI adalah fungsi di luar negeri sebagai apa itu … utusan daripada KONI untuk bergerak di luar negeri. Jadi, KONI adalah tetap menjadi suatu badan yang didukung oleh Musornas atas pembentukkannya oleh (suara tidak terdengar jelas) tahun 1967 … tahun 6 … 1966 yang ditindaklanjuti dengan kepres. Jadi, kepres pun tidak menyebut sama sekali akan KOI karena semuanya itu sebenarnya KONI yang berfungsi itu. Kalau bisa KONI bertugas di luar negeri diizinkan oleh KOI, itu juga akan bisa saja. Tapi karena sudah kita daftarkan namanya KOI, maka KOI itu harus ada yang menjadi wakil dari Indonesia di forum internasional, terutama dihubungkan dengan International Olympic Comittee. Demikian, Yang Mulia. 56. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oke, baik. Apakah akan ada ahli dari Pemerintah atau saksi yang diajukan? Atau cukup? 57. PEMERINTAH: AGUS HARIADI Ya, terima kasih, Yang Mulia. Pemerintah juga akan mengajukan ahli pada persidangan yang akan datang. 58. KETUA: HAMDAN ZOELVA Akan mengajukan ahli? 59. PEMERINTAH: AGUS HARIADI Ya. 13
60. KETUA: HAMDAN ZOELVA Baik, terima kasih. Pemohon cukup, ya? 61. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Mohon izin, Yang Mulia. Untuk hari ini mungkin cukup tiga, selanjutnya masih ada saksi. 62. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, itu yang ditanya tadi. 63. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Ya, mohon maaf. Masih ada kita ahli (…) 64. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kalau enggak, saya tutup sidangnya tadi selesai. Yang untuk yang akan datang masih ada? 65. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Masih ada, Yang Mulia. 66. KETUA: HAMDAN ZOELVA Berapa ahli? 67. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Saksi fakta mungkin tiga, sama ahli tiga. 68. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ahli berapa? 69. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Tiga. 70. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ahli tiga? 14
71. KUASA HUKUM PEMOHON: ARFA GUNAWAN Ahli perundang-undangan, Yang Mulia. 72. KETUA: HAMDAN ZOELVA Pemerintah, berapa ahli? 73. PEMERINTAH: AGUS HARIADI Dua, Yang Mulia. 74. KETUA: HAMDAN ZOELVA Dua. Kalau begitu, sidang yang akan datang ahli dan saksi Pemohon dulu, ya. Setelah itu, baru ahli dari Pemerintah. Karena ada lima orang, jadi cukup panjang. Baik, sidang selanjutnya akan dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014, pukul 11.00 WIB, untuk mendengarkan ahli dan saksi dari Pemohon. Sidang ini selesai dan dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 11.55 WIB Jakarta, 17 Juli 2014 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
15