GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN PEGAWAI TATA USAHA DI SMPN 3 TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Aswin Andrian, Rudi Hariawan, dan Muhamad Suhardi Jurusan Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Abstract: The statement problems of the research stated that; is there any the correlation between headmaster leadership style with teachers and staff motivation at SMPN 3 Tanjung in academic year 2013/2014 and the research aimed at finding out the correlation between headmaster leadership style with teachers and staff motivation at SMPN 3 Tanjung in academic year 2013/2014. The research used correlation method. The research used population study that was whole teachers and staff with total number of population 42 people. The data gathering used anklet as main method and interview as completion method. The data analyzed is used correlation product moment formulation. Based on the data analysis is gotten that r-test values 0,524 and r-table 0,304 with signification level 5% and degree of freedom N = 26. It means that r-test was higher than r-table (0,524 > 0,304). So that way, alternative hypothesis (Ha) was accepted and null hypothesis (Ho) was rejected. Therefore, it taken conclusion that there was significant correlation between headmaster leadership style with teachers and staff motivation at SMPN 3 Tanjung in Academic Year 2013/2014. Key Words: Headmaster Leadership style and Working Motivation. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penentuan subjek menggunakan tehnik Populasi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode angket. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan rumus koefisien korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,524, selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel product moment pada taraf signifikansi 5% dengan N=42 diperoleh nilai sebesar 0,304. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel atau 0.524> 0.304, maka hasil analisis data dalam penelitian ini dinyatakan signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah “Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”. Kata Kunci:Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja
LATAR BELAKANG Keberhasilan pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah, kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam pengelolaan sekolah (Danim, 2008:204). Lebih lanjut Mutohar (2013: 223) mengemukakan Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Kepala sekolah harus mampu menggerakkan guru dan staf tata usaha untuk 1
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran .Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidik serta tenaga kependidikan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan (Mulyadi, 2010:52). Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi kerja Guru dan pegawai ketatausahaan. Apabila kepala sekolah selaku pimpinan dalam menjalankan tugasnya kurang baik, akan berakibat kurangnya motivasi kerja para guru dan pegawai tata usaha, sehingga akan mempengaruhi efektivitas kerja guru dan pegawai tata usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa: “ kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dan menjadi kunci atas keberhasilan terhadap tujuan sekolah.(Mutohar, 2013: 240) Guru merupakan ujung tombak pada proses pendidikan di sekolah. Hal tersebut disebabkan guru berposisi sebagai perancang, pelaksana dan pengevaluasi pembelajaran. Sebagai ujung tombak pendidikan guru harus memilki motivasi kerja yang tinggi guna untuk pelaksanaan tugasnya yang begitu kompleks sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa “guru adalah seseorang yang diberi tugasdan wewenangserta tanggung jawab, yang diberikan oleh pejabat yang berwenang untuk mendidik dan mengajar di kelas dalam suatu sekolah”. (Sardiman. 2008: 10) Pegawai tata usaha mempunyai peranan penting dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Pegawai tata usaha juga berperan aktif dalam memberikan layanan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, terutama dalam layanan administrasi. Dalam hal ini kantor Tata Usaha telah berubah menjadi pusat layanan publik. Dengan demikian pegawai tata usaha di tuntut untuk selalu meningkatkan motivasi kerjanya untuk dapat memberikan layanan yang bermutu untuk menunjang segala kelancaran aktvitas sekolah, karena setiap hal yang tampak di ruangan tata usaha menjadi bagian pencitraan sekolah “Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dari dalam dirinya” (Uno, 2012: 1). Dengan memiliki motivasikerja guru dan pegawai tata usaha di sekolah akan berdampak positif terhadap tercapainya tujuan pendidikan. Agar motivasi kerja dapat dioptimalkan dalam organisasi sekolah maka perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi motivasi kerja itu. Faktor-faktor itu meliputi factor internal yang bersumber dari dalam individu dan factor eksternal yang bersumber dari luar individu itu seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta factor dari luar individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji, lingkungankerja, kepemimpinan.(Wahjosumidjo,2001:42) Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pengaplikasian gaya kepemimpinan oleh kepala sekolah di SMPN 3 Tanjung sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan kebutuhan permasalahan maka akan membuat guru dan pegawai tata usaha merasa percaya, kagum, dan respek terhadapnya sehingga guru dan pegawai tata usaha termotivasi untuk berbuat lebih baik dari biasanya dengan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya. Berdasarkan kajian teoretis dan gejala-gejala sebagaimana terdeskripsi di atas mendorong penulis memilih judul “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja 2
Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”. KAJIAN LITERATUR Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. (Mulyasa. 2002: 108) sedangkan menurut pendapat Mulyadi (2010: 41) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempebgaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Sedangkan kepemimpinan sendiri memili pengertian yaitu “proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. (Mulyadi. 2010: 1). Sedangkan menurut ahli lain berpendapatbahwa “kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam situasi social untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama ke arah pencapaian tujuan”. (Oteng Sutisna dalam Danim, 2008: 204). Motivasi merupakan salah satu aspek dalam menentukan perilaku seseorang, untuk dapat memotivasi seseorang doperlukan pemahaman tentang bagaimana proses pembentukan motivasi, dalam hal ini motivasi pegawai tata usaha sangat diperlukan, karena pegawai tata usaha merupaka komponen penting dalam di suatu sekolah dalam proses pencapaian tujuan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan secara umum. (Uno, 2012: 9) “Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dari dalam dirinya” (Uno, 2012: 1). Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa “motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melaksanakan sesuatu” (Sardiman, 2011: 75). Berdasarkan kedua pendapat tentang motivasi tersebut maka pengertian motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan dari dalam diri individu maupun dari luar individu untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan mengenai pengertian pegawai yaitu “karyawan, orang yang bekerja di suatu instansi dan mendapatkan upah” (Chalsum dan Novia. 2006: 17). Yang dalam hal ini adalah orang yang bekerj di suatu sekolah. Lebih lanjut The Liang Gie dalam buknya Administrasi Perkantoran Modern: “tata usaha ialah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja". Sedangkan Pengertian guru menurut Suprihatingrum (2013: 24) mengemukakan bahwa:“guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Orang yang disebut guru adalah orang yang mampu merancang program pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.” (Suprihatiningrum, 2013: 24). 3
Berdasarkan pendapat diatas maka disimpulkan motivasi Kerja Guru dan pegawai tata usaha dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai oleh seorang pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan pegawai tata usaha dengan serangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja baik secara kualitas maupun kuantitas. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan di ikuti oleh peneliti ( Sugiyono, 2006: 324). Sedangkan sumber lain mengatakan bahwa rancangan penelitian adalah suatu hal statistik yang dapat dipergunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabelvariabel yang lain.(Arikunto, 2002: 239). Dalam hal ini rancangan penelitian menggunakan rancangan korelasional, korelasional adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel yang lain atau variabel yang akan digunakan untuk memprediksi disebut predaktor atau variabel independen atau bebas. Adapun variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel Y adalah motivasi kerja guru dan pegawai tata usaha. Rancangan penelitian dalam hal ini adalah menghubungkan variabel X dengan variabel Y, adapun varibel X dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan indikator: pendekatan sifat, pendekatan perilaku, pembinaan staf dan pembangkitan motivasi. sedangkan variable Y dalam penelitian ini adalah motivasi kerja guru dan pegawai tata usaha dengan indikator: kesetiaan terhadap pekerjaan, prestasi kerja yang dihadapi, tanggung jawab terhadap pekerjaan, ketaatan dalam melaksanakan pekerjaan, kejujuran dalam bertindak, kerja sama, prakarsa dan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket sebagai metode pokok sedangkan metode dokumentasi sebagai metode pelengkap. Metode angket yang digunakan untuk menghasilkan data tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dna pegawai tata usaha. Kemudian hasil data tersebut akan dilakukan pengolahan data menggunakan analisis data dengan rumus koefesien korelasi product moment. Jadi dari uraian di atas, kesimpulan yang ingin peneliti ketahui adalah ada atau tidak ada Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014. “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.(Suharsimi,2010:173) Sedangkan sumber lain menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.”(Sugiyono, 2011:80) Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi subyek dalam penelitian ini adalah guru dan pegawai tata usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara sebanyak 42 orang sedangkan populasi obyek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan 4
kepala sekolah dan motivasikerja guru dan pegawai tata usaha di SMPN 3 Tanjung tahun Pelajaran 2013/2014. “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. (Suharsimi, 2006: 131), Sedangkan menurut sumber lain menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. (Sugiyono, 2010:118), Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi. Dalam penelitian ini rencana sampling tidak akan digunakan mengingat jumlah sampel yang kurang dari 100 orang, maka penelitian ini adalah penelitian populasi. “Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Untuk menjelaskan tentang kedudukan instrumen dalam kegiatan penelitian”.(Sugiyono, 2005: 105). Sedangkan sumber lain menyatakan bahwa “Metode pengumpulan data ialah teknik atau caracara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (teknik atau cara) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi”.(Riduwan, 2002 : 24) Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa metode penelitian yaitu menggunakan metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi dan metode wawancara sebagai metode pelengkap. Dalam suatu penelitian ilmiah sudah tentu melalui proses analisis data untuk mendapatkan hasil penelitian yang reperesentatif. Dalam memproses data memerlukan beberapa langkah terutama yang berkaitan dengan masalah subyek dan obyek penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data melalui pengisian angket maupun pencatatan dokumen. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mengelola data/menganalisis data tersebut secara statistik. Dalam buku Pengantar Metodologi Research Sosial dijelaskan “Mengelola data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikannya. Menimbang dan menyaring berarti memilih dengan hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Mengatur dan mengklasifikasikan data berarti menggolongkan data tersebut menurut aturan tertentu” (Nazir, 2001: 86). Metode analisis data merupakan tata cara yang harus diikuti atau dugunakan oleh peneliti dalam rangka menganalisis data yang sudah dikumpulkan untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh adalah data tentang hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru dan pegaawai tata usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara tahun pelajaran 2013/2014, maka data yang diperoleh adalah data kuantitatif dalam bentuk angka. Kemudian langkah-langkah pelaksanaan metode analisis statistik sebagai cara mengolah data untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan (data processing, pengorganisasian data dan penemuan hasil penelitian). Dalam penelitian ini metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis statistik dengan rumus “Koefisien Korelasi Product Moment”
5
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ternyata nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0.524. Selanjutnya berdasarkan taraf signifikansi 5% dan N = 42 batas angka penolakan hipotesis nihil (H0) yang dinyatakan dalam tabel nilai r product moment adalah 0.304. Kenyataan tersebut, menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel product moment atau 0.524> 0.304. Dengan demikian nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini berada di atas batas angka penolakan hipotesis nihil (H0). Hal ini berarti nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini Signifikan. Dengan demikian maka hipotesis Alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”, Diterima dan Hipotesis Nihil (H0) yang berbunyi “Tidak Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”, Ditolak Berdasarkan hasil pengujian signifikansi di atas maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: “Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini membuktikan bahwa “Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Motivasi Kerja Guru Dan Pegawai Tata Usaha Di SMP Negeri 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2013/2014, hal ini dapat di ketahui dari hasil analisis data yakni rhitung lebih besar dari rtabel (0.524>0.304) pada taraf signifikan 5%. Adanya Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Motivasi Kerja Guru Dan Pegawai Tata Usaha Di SMP Negeri 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 di buktikan dengan meningkatnya kinerja para guru dan pegawai di sekolah SMP Negeri 3 Tanjung dan di buktikan juga dengan signifikannya perhitungan skor angket yang di ajukan kepada responden di SMP Negeri 3 Tanjung. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis di atas, dan sesuai dengan pedoman pemberian interpretasi koefisien korelasi, nilai rxy sebesar 0.524. jatuh pada kategori hubungan yang Sedang.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa hasil analisis data adalah 0,524 sedangkan batas angka penerimaan hepotesis nihil (H0) pada taraf signifikansi 5% dengan N=42 pada table product moment adalah 0,304. Kenyataan ini menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabelproduct moment atau 0,524>0,304 yang berarti hasil penelitian ini signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “Ada Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah 6
dengan Motivasi Kerja Guru dan Pegawai Tata Usaha di SMPN 3 Tanjung Kabupaten Lombok Utara Tahun Pelajaran 2013/2014”.
REFERANSI Arikunto Suharsimi. 2002.Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PTRineka Cipta Arikunto Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:RinekaCipta DAPTAR PUSTAKA ChalsumUmidanNoviaWindi.2006. KamusBesar Bahasa Indonesia. Surabaya. Kashiko Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu. Malang. UIN-Maliki Press Mulyasa.2004. ManajemenBerbasisSekolahKonsep, Strategi&Implementasi. Bandung. PT. RemajaRosdakarya. Mutohar Masrokan Prim. 2013. Manajemen Mutu Sekolah Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media Nazir, Moh. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press Sandjaja, B, dan Heriyanto, Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2006.Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta Sriayu Muzaini. 2010. Hubungan Antara Efektivitas Kemampuan Kepala Tata Usaha Sekolah Dengan Kinerja Karyawan Di SMPN se-Kecamatan Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2009/2010.Mataram. IKIP Mataram Suprihatiningrum. 2013. Guru Profesional. Jogjakarta Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru.Ar-Ruzz Media Uno. B. Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
7