2/19/2014
Pengertian Hak Cipta
HAK CIPTA Tim Dosen HKI Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
• Secara Umum adalah Perlindungan hukum kepada; pengarang, pencipta lagu, pembuat program komputer, perancang situs dan penciptapencipta lainnya atas karya-karya seni, drama dan jenis karya-karya lainnya yang biasanya mengacu kepada “ciptaan”. • Pasal 1 angka 1 UU Hak Cipta 2002 menegaskan bahwa “ Hak Cipta adalah Hak Eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Pencipta dan kepemilikan hak cipta • Undang-Undang Hak Cipta membedakan pengertian antara Pencipta dan Pemegang Hak Cipta • Pengertian Pencipta didefinisikan melalui pasal 1 butir 2 UU Hak Cipta • Sedangkan Pemegang Hak Cipta didefinisikan melalui pasal 1 butir 4 • Patut diingat bahwa pencipta dapat sekaligus sebagai pemegang hak cipta dalam hal hak cipta itu tidak dialihkan ke pihak lain. Pemegang hak cipta belum tentu sebagai pencipta karena dapat dimungkinkan pemegang hak cipta menerima pengalihan hak dari pencipta ataupun membeli hak cipta tersebut dari pencipta. • Badan Hukum dapat diberi status dan bertindak sebagai pencipta (Pasal 9 UU Cipta 2002) • Negara sebagai pemegang Hak cipta atas peninggalan sejarah, budaya nasional, folklor (Pasal 10 UU Cipta 2002) • Pasal 11 UU Cipta mengatur tentang ciptaan anonim dan pseudonim.
Konsepsi Kepemilikan Hak Cipta • • • • •
Authorship dan Ownership Lisensi Penggunaan Hak Cipta Kepemilikan Hak Cipta oleh Negara Konsep a Work made for Hire Karya Derivatif
1
2/19/2014
KANDUNGAN HAK CIPTA • Sebagai Hak Eksklusif, Hak Cipta mengandung dua esensi Hak yakni: – Hak Ekonomi, dan – Hak Moral.
• Hak ekonomi melindungi kepentingan ekonomi pemilik atau pencipta dalam hubungannya dengan hasil komersial yang akan diperoleh melalui ciptaan tersebut. • Hak moral melindungi integritas dan reputasi kreatif seperti yang terlihat dalam ciptaan yang bersangkutan.
• Pada Umumnya Hak Ekonomi meliputi Hak Eksklusif untuk: 1.Mereproduksi/memperbanyak sebuah karya 2.Mendistribusikan salinan sebuah karya kepada publik. 3.Menyewakan salinan dari sebuah karya. 4.Membuat terjemahan atau adaptasi sebuah karya. 5.Mempertunjukkan dan menyampaikankan sebuah karya kepada publik. 6.Menerima presentase dari harga jual jika sebuah karya dijual ulang.
• Hak moral didasarkan pada tradisi “Droit d’auteur” Perancis yang memandang kreasikreasi intelektual sebagai sebuah perwujudan dari semangat atau jiwa dari pencipta. • Sebagian besar negara paling tidak mengakui dua jenis hak moral berikut ini: 1. Hak untuk disebut sebagai pencipta dari sebuah karya (“hak untuk disebut sebagai pencipta atau “hak paternitas ) 2. Hak untuk melindungi integritas dari karya.
2
2/19/2014
• Hak Moral tidak dapat dialihkan kepada pihak lain karena merupakan hak pribadi pencipta (hanya dapat berpindah kepada ahli waris pencipta). Akan tetapi di beberapa Negara dimungkinkan perpindahan hak moral melalui perjanjian tertulis.
• Bagaimana di Indonesia? Pada UU Hak Cipta nomor 19 Tahun 2002 Hak Ekonomi diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 1 angka 5 dan 6. Pada UU Hak Cipta nomor 19 Tahun 2002 Hak Moral diatur dalam pasal 24, 26 dan pasal 55 .
Perhatikan Tabel berikut untuk mengetahui konsep ttg Hak Moral
Konsepsi Hak Moral (Mnrut the Berne Cvt)
UU Hak Cipta 2002 (pelanggaran Hak Moral adlh:)
a. b. c. d.
a) Meniadakan atau tidak menyebutkan nama pencipta b) Mencantumkan nama pencipta padahal dia bukan penciptanya c) Mengganti judul atau anak judul ciptaan d) Mengubah isi ciptaan e) Meniadakan atau mengubah informasi elektronik tentang informasi manajemen pencipta ( Sumber pasal 24, 26 dan Pasal 55 UU Hak Cipta 2002)
The The The The
Right of Paternity right of Integrity right of Publication right to withdraw
Menurut Pasal 6bis of The Berne Convention: ‘…. The author shall have the right to claim authorship of the work, and to object any distortion, mutilation or other modification of, or any other derogatory action in relation to the said work, which would be prejudicial to his honour or reputation”
Hak Terkait • “Hak terkait” mengacu kepada hak yang diberikan kepada pelaku seni, produser fonogram (Rekaman suara) dan badan penyiaran • 3 Jenis Hak terkait: a) Hak pelaku seni dalam setiap penampilan mereka b) Hak Produser rekaman suara/ Fonogram dalam rekaman-rekamannya c) Hak organisasi penyiaran
3
2/19/2014
• Pasal 1 angka 9 UU Hak Cipta mengatur bahwa Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta, yaitu hak eksklusif bagi Pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukannya; bagi Produser Rekaman Suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi Lembaga Penyiaran untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannya. (Lebih lanjut baca Pasal 49 UU Cipta 2002) • Hak cipta dan hak terkait yang melindungi karya dari berbagai kategori pemegang hak. Sedangkan hak cipta melindungi karya-karya pencipta itu sendiri
• Yang dimaksud Pelaku adalah: – 1. Aktor – 2. Penyanyi – 3. Pemusik – 4. Penari - 5. Mereka yang menampilkan, memperagakan, mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan, mendeklamasikan, atau memainkan suatu karya musik, drama,tari, sastra, foklor, atau karya seni lainnya.
• Hak terkait merupakan Hak Eksklusif Bagi: a)Pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukannya dan untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan itu. b)Produser, rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya dan untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan hal itu dan ; c)Lembaga Penyiaran , untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannyadan untuk memberikan izin atau pihak lain yang tanpa persetujuannya melakukan itu (Pasal 49)
Cakupan dan Jangka Waktu Perlindungan • TRIPs tidak secara definitif menetapkan ciptaan yang dilindungi Hak Cipta, kecuali program komputer (article 10 (1)) dan kompilasi data ( article 10 (2)). • Ciptaan yang dilindungi Hak Cipta juga tidak terbatas mengacu pada apa yang ditentukan dalam Berne Convention Article 2 yang pada dasarnya terdiri dari Ciptaan Asli ( Original Works), Ciptaan Turunan (derivative) dari bidang ciptaan sastra, ilmu pengetahuan, dan ciptaan seni apapun media ekspresi yang digunakan. • Cakupan Ciptaan yang dilindungi oleh Hak Cipta di setiap negara bisa berbeda satu sama lainnya. Tidak semua UU Hak cipta yang terdapat di berbagai negara memberikan daftar karya yang banyak, sebagian besar negara hanya memberikan sejumlah kategori karya yang biasanya lebih umum dan sangat fleksibel.
4
2/19/2014
• 1) a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) m) n) o) p) q)
Pasal 12 UU Hak Cipta menetapkan Contoh Ciptaan yang dapat dilindungi Hak Cipta Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup: buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu; alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; lagu atau musik dengan atau tanpa teks; drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; arsitektur; peta; seni batik; fotografi; sinematografi; terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.
• Jangka waktu perlindungan hak moral dapat berbeda antara Negara satu dan lainnya. Sebagian besar Negara memberlakukan hak moral berlangsung selamanya, sedangkan di sebagian Negara hak moral akan habis bersamaan dengan habisnya hak ekonomi. • Perlindungan hak terkait berlangsung lebih singkat daripada hak cipta. Beberapa Negara menetapkan jangka waktu yang bervariasi dari 20- 50 tahun.
•Suatu Ciptaan yang memenuhi persyaratan perlindungan Hak Cipta secara otomatis akan dilindungi selama jangka waktu tertentu. •Berne Convention dan Article 12 TRIPs menetapkan jangka waktu Hak cipta adalah 50 tahun. •Penentuan jangka waktu perlindungan bertujuan untuk memenuhi kepentingan moril dan materiil dari pencipta dan ahli warisnya.
• UU Cipta Indonesia mengenal tiga ketentuan jangka waktu perlindungan 1. Jangka waktu selama hidup pencipta ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal berlaku untuk ciptaan asli (Pasal 29). 2. 50 tahun sejak pertama kali ciptaan diumumkan berlaku untuk karya derivatif/ turunan (Pasal 30) 3. Tanpa Batas waktu berlaku untuk folklore (Pasal 33)
5
2/19/2014
Pembatasan hak cipta • Aspek dari Ciptaan yang tidak dilindungi oleh Hak Cipta a) Ide/ Konsep b) Nama, Judul, Slogan dan frasa-frasa singkat lainnya c) Karya seni terapan.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta 2002 Pembatasan Hak Cipta diatur dalam Pasal 14-16
• Sebuah karya secara otomatis dilindungi, segera setelah sebuah karya tersebut terwujud, tanpa adanya pendaftaran khusus, deposit dan pembayaran. Namun demikian dibeberapa negara mewajibkan, bahwa karya tersebut diwujudkan dalam bentuk tertentu • Dengan demikian Pendaftaran bukanlah menjadi suatu keharusan dalam Hak Cipta, Karena tanpa pendaftaran Hak Cipta telah diakui dan dilindungi.
• Kriteria suatu karya untuk mendapatkan perlindungan hak cipta haruslah merupakan karya asli (orisinil). Karya tersebut benarbenar merupakan ekspresi dari penciptanya bukan tiruan dari orang lain ataupun karya yang sudah menjadi publik domain. • Perolehan dan perlindungan hak cipta bersifat otomatis dan bersifat independen yakni perlindungan diberikan tanpa tergantung pada pengaturan perlindungan hukum Negara setempat.
• Meskipun UU Hak Cipta tidak mewajibkan suatu ciptaan untuk didaftarkan, Undang-Undang Hak Cipta mengatur secara khusus ketentuan mengenai pendaftaran ciptaan dari pasal 35- Pasal 44 • Berbeda dengan permintaan Paten dan Pendaftaran Merek yang mensyaratkan wajib pengajuan permintaan untuk status dan perlindungan hukum. Dalam Hak Cipta pendaftaran sekedar berfungsi untuk pencatatan hak pencipta atas ciptaan, identitas pencipta dan data lain yang relevan. Hal ini menjadi penting terutama untuk mendukung pembuktian ketika terjadi sengketa kepemilikan hak cipta. • Dari aspek hukum pendaftaran ciptaan tidak memberi dasar bagi lahirnya hak cipta. Hak Cipta lahir secara OTOMATIS setelah ciptaan diwujudkan
6
2/19/2014
Penegakan Hukum Hak Cipta • Sebuah hak moral telah dilanggar apabila:
• Hak ekonomi dikatakan dilanggar jika seseorang, tanpa izin: a) Melakukan tindakan yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh pemilik hak cipta; b) Di beberapa negara, melakukan tindakan komersial terhadap suatu karya atau menfasilitasi alat-alat untuk memproduksi karya-karya hasil pelanggaran (misalnya menjual CD bajakan); atau c) mengimpor atau memiliki sebuah karya yang dilanggar, kecuali karya-karya tersebut sudah termasuk dalam pengecualian secara hukum atau sudah diperbolehkan.
a) Jika kontribusi sebagai pencipta dari sebuah karya tidak diakui (melanggar hak paternitas); atau b) Jika suatu karya dirusak atau dimodifikasi dengan cara yang dapat mengganggu harga diri dan reputasi yang dimiliki (melanggar hak integritas).
Dalam UU Hak Cipta 2002 Hak Moral diatur dalam Pasal 24-26
Dalam UU Hak Cipta 2002 Hak Ekonomi diatur dalam Pasal 2
Sanksi Pelanggaran Hak Cipta
• Penyelesaian pelanggaran Hak Moral: – Pengadilan Niaga Mahkamah Agung
• Pelanggaran Hak Moral – Sanksinya: Ganti rugi perdata
• Pelanggaran Hak Ekonomi / Hak Eksklusif – Sanksinya: • PERDATA: Ganti rugi perdata • PIDANA: Penjara dan atau denda
• Penyelesaian pelanggaran Hak Ekonomi Perdata: – Pengadilan Niaga Mahkamah Agung
(Lihat BAB X UU Hak Cipta) • Penyelesaian pelanggaran Pidana: – Pengadilan Negeri Pengad Tinggi MA
7
2/19/2014
PERINTAH SEMENTARA PENGADILAN • Sebelum hakim menjatuhkan putusan akhir, pemegang Hak Cipta berhak memohon Pengadilan Niaga agar dlm proses penyelesaian sengketa, memerintahkan: – PENETAPAN SEMENTARA (ps. 56 UU Hak Cipta) – PENANGGUHAN SEMENTARA (Bab XI UU Cipta)
PENANGGUHAN SEMENTARA • Perintah Pengadilan Niaga untuk: – menangguhkan sementara waktu pengeluaran barang impor dan ekspor yang merupakan pelanggaran HKI dari kawasan pabean
PENETAPAN SEMENTARA • Penetapan berupa perintah Pengadilan Niaga untuk: – mencegah masuknya barang yang diduga melanggar HKI dalam jalur perdagangan, – mengamankan dan mencegah penghilangan barang bukti oleh pelanggar HKI. – Menghentikan pelanggaran guna mencegah kerugian yang lebih besar atau kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi pemegang HKI
Pengalihan hak cipta • Hak Cipta merupakan Hak Milik Kebendaan yang tidak berwujud, dapat beralih atau dialihkan baik status maupun penguasaannya kepada orang lain • Beberapa cara untuk Mengalihkan Hak Cipta a) Menjual karya yang dilindungi oleh hak cipta atau membuat salinan dan menjual salinan tersebut b) Lisensi Hak Cipta c) Sebuah hak cipta yang dimiliki oleh sebuah karya juga dapat dijual baik secara keseluruhan maupun sebagian. d) Pewarisan
8
2/19/2014
• Pasal 3 UU Hak Cipta 2002 mengatur norma yang menjadi dasar pengalihan hak cipta melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan. • Lisensi menurut UU No 19 th 2002 ttg Hak Cipta pasal 1 Angka 14 adalah “izin yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak Ciptaannya atau produk Hak Terkaitnya dengan persyaratan tertentu”. • Perjanjian Lisensi Hak Cipta secara Hukum juga merupakan salah satu bentuk pengalihan hak cipta. (Lihat Pasal 45, 46 dan 47 UU Hak Cipta 2002)
9