Badan Tenaga Nuklir Nasional JAKARTA Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional
Nomor :
GUNTINGAN BERITA /HM 01/HHK 2.1/2014
Hari, tanggal
Selasa, 21 Oktober 2014
Sumber Berita
http://palingaktual.com/ 1107430/inilah-5kecelakaan-nuklir-palingtragis-sepanjangmasa/read/
Hal. Kol.
Inilah 5 kecelakaan nuklir paling tragis sepanjang masa Reporter : Bramy Biantoro
Jakarta,
Bagian Humas, Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama
Copy dikirim kepada Yth.: 1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
Oktober 2014
4. Sekretariat Utama 5. BGAC-melalui PAIR
Merdeka.com - Nuklir adalah salah satu sumber energi skala besar yang tidak hanya berguna bagi manusia, namun juga sangat berbahaya apabila tidak dikelola dengan benar. Bencana-bencana akibat kebocoran atau ledakan di sebuah rektor nuklir sering kali membuat daerah sekitar pusat bencana tidak bisa dihuni dalam waktu yang cukup panjang akibat bahaya radiasi. Seluruh makhluk hidup yang berada di sekitar area terdampak nuklir seringkali terpapar radiasi yang menyebabkan munculnya mutasi dan berujung pada kematian. Tingkat 'keparahan' dari sebuah bencana nuklir diklasifikasikan menjadi beberapa level 'INES' (International Nuclear and Radiological Event Scale). INES dimulai dari level satu hingga 7. Level 7 mewakili sebuah bencana nuklir parah yang sudah masuk dalam bencana nasional bahkan internasional. Bencana-bencana nuklir yang terjadi di bumi pun tidak sedikit jumlahnya. Namun, dari banyak bencana tersebut ada lima bencana nuklir dengan tingkat kerusakan paling parah, sekaligus menjadi yang paling tragis dalam sejarah, The Richest (19/20). Apa saja mereka?
1. Windscale Fire - Level 5
Merdeka.com - Bencana nuklir paling mematikan dan tragis pertama ada di daratan Eropa, tepatnya Inggris. Tidak ada yang menyangka bila tanggal 8 Oktober 1957, reaktor nuklir Windscale dan pabrik produksi plutonium di kota Cumberland akan terbakar hebat. Insiden ini masuk dalam kategori INES level 5. Bencana nuklir terparah di Inggris Raya tersebut bermula saat alat pengontrol dari pendingin dua reaktor mengalami masalah. Hal ini secara otomatis membuat blok penyimpanan zat uranium meledak seketika.
Ledakan tersebut menghamburkan uranium ke udara yang dengan cepat berubah menjadi kobaran api radioaktif raksasa yang terus menyala hingga 16 jam lebih. Saat bencana tersebut berlangsung, tak kurang dari satu ton bahan bakar radioaktif masuk dalam inti reaktor dan menyebabkan zat radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke udara. Akibat bencana nuklir tersebut, reaktor Windscale ditutup sampai tahun 1980. Proses pembersihan reaktor Windscale dari zat-zat berbahaya sendiri baru dijadwalkan selesai pada tahun 2015. Karena saat bencana tersebut tidak dilakukan evakuasi di daerah pemukiman sekitarnya, sampai saat ini terdapat banyak korban kontaminasi zat radioaktif yang diketahui menderita kanker tiroid.
2. Kyshtym - Level 6
Merdeka.com - Sebulan sebelum insiden Windscale terjadi, sebuah pabrik nuklir khusus zat plutonium bernama Mayak di Uni Soviet juga dilaporkan mengalami ledakan dahsyat. Dalam skala INES, bencana ini ada di peringkat 6. Berbeda dengan reaktor Windscale yang dimanfaatkan sebagai pusat penghasil energi, pabrik nuklir Mayak dipakai untuk memproduksi bom atom dalam skala besar. Sayangnya, pihak pengelola Mayak salah dalam menetapkan standar pabrik yang mengakibatkan kerusakan tangki pendingin reaktor. Bisa ditebak hal itu diikuti oleh sebuah ledakan dahsyat. Ledakan amonium nitrat dari reaktor Mayak diperkirakan mempunyai kekuatan setara dengan seratus bom TNT. Saking kuatnya ledakan, pengaman reaktor yang berbobot 160 ton pun hancur berkepingkeping. Akibatnya zat radioaktif dari reaktor tersebut tersebar hingga jarak 3500 kilometer dari pusat ledakan. Kemudian bencana nuklir ini disebut dengan insiden Kyshtym, diambil dari nama kota utama tempat ledakan itu terjadi. Hingga puluhan tahun setelahnya, kota Kyshtym masihi menjadi salah satu tempat paling terkontaminasi nuklir di dunia.
3. Fukushima - Level 7
Merdeka.com - Apabila dua insiden sebelumnya disebabkan oleh kecelakaan dan human error, maka bencana nuklir yang satu ini disebabkan oleh bencana alam. Reaktor nuklir yang ada di Fukushima Jepang mengalami kebocoran dan serangkaian ledakan setelah sebelumnya terjadi sebuah gempa bumi dengan kekuatan 9.0 skala Richter yang disusul oleh tsunami. Tsunami itu diketahui merusak reaktor Fukushima 1 sehingga memicu terjadinya matinya 3 reaktor dari total 6 reaktor yang ada di tempat itu. Insiden yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 tersebut menyisakan zat radioaktif dalam jumlah besar dan berpotensi mengancam dunia, tidak hanya Jepang saja. Sekitar 10-30 persen dari zat radioaktif yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima dinyatakan tersebar ke alam bebas. Bencana nuklir yang mengharuskan pemerintah Jepang mengevakuasi sekitar 300.000 penduduk Fukushima itu masuk dalam tingkat 7 di skala INES. Menjadikannya salah satu bencana nuklir terparah.
4. Chernobyl - Level 7
Merdeka.com - Kasus kebocoran reaktor nuklir paling parah dan tragis sepanjang sejarah adalah insiden Chernobyl yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Ukraina. PLTN Chernobyl mengalami kerusakan yang berujung pada evakuasi massal penduduk kota Chernobyl. Meski demikian, tercatat sekitar 53 orang meninggal setelah insiden tersebut yang disusul oleh ratusan lainnya akibat terkena paparan radiasi. Saat ini, Chernobyl masih nampak seperti kota hantu yang sangat berbahaya untuk dimasuki tanpa baju anti-radiasi. Menurut beberapa sumber, insiden ini dapat dicegah bila para teknisi Chernobyl mengindahkan beberapa insiden seperti mati lampu yang muncul sebelum ledakan reaktor terjadi. Polusi nuklir tidak hanya dirasakan oleh warga Ukraina saja, namun juga warga Eropa. Bahkan hingga saat ini pemerintah Jerman masih aktif melakukan penelitian terhadap dampak zat radioaktif Chernobyl di beberapa daerah di Negeri Bavaria. Igor Gramotkin, selaku mantan pimpinan penelitian nuklir Chernobyl menyatakan bila dibutuhkan waktu sekitar 20.000 tahun untuk mengembalikan Chernobyl seperti sedia kala, bebas dari radiasi. Meski PLTN Chernobyl ketika itu masih berada di bawah kekuasaan Uni Soviet, kerugian yang harus diderita oleh pemerintah Ukraina diperkirakan mencapai USD 235 miliar atau hampir mencapai Rp 3000 triliun! Insiden Chernobyl masuk dalam bencana nuklir terbesar dengan skala INES 7.
5. Hiroshima-Nagasaki
Merdeka.com - Bencana nuklir paling tragis sepanjang sejarah manusia tentu saja ledakan bom atom di kota Hiroshima-Nagasaki yang terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945. Saat itu, korban jiwa diperkirakan berkisar antara 129.000-246.000 orang, sampai saat ini banyak penduduk Jepang yakin masih ada ribuan korban lain yang belum terhitung. Setelah bom atom bernama 'Little Boy' dijatuhkan oleh Sekutu di Hiroshima, Presiden Amerika saat itu, Truman menginstruksikan penjatuhan bom atom kedua 'Fat Man' di kota Nagasaki. Kekuatan ledakan dari kedua bom tersebut mencapai 33 kiloton dan dengan 'sukses' menghapus kedua kota kota tersebut dari peta Jepang. Korban ledakan yang tidak tewas juga banyak yang terus hidup dengan luka dan cacat permanen bahkan penyakit parah seperti kanker. Oleh sebab itu, banyak korban selamat yang saat ini menjadi aktivis yang menggalakkan anti senjata nuklir. Gambar: www.japandeskscotland.com