BStnP Srrrter.
Selrtrn
(2\ Pertarnbangan dan Energi Timah putih (3) Perdagangan d.an jasa
3
.3. 9. Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat mempunyai potensi yang sangat baik dalam bidang perkebunan kopi dan karet serta buah-buahan. Selain itu, Lahat juga mempunyai cukup banyak deposit bahan tambang dan minerar. hampir di semua kecamatan. sebagaimana layaknya daerah pegtrn\lngan, Lahat juga menpunyai potensi yang sangat baik daram bidang pariwisata aLarn serta kawasan lindung. secara umum, kawasan strategis kabupaten Lahat yang sangat baik untuk dikernbangkan adalah sebagai berikut : (1)
Pertanian/perkebunan a. kopi dan karet b. buah-buahan dan sayur mayur
(2) Pertantrangan a. l'larmer b. Deposit batrrbara (3) Par i.w i sata a. a) am : gua, ai r terjtrn tr. budaya : megalith
PUSl.t
7
dan htri-an wi sata
trNsat rI
l-
30
BSIIP SLmtera Selaten
(4) Kawasan Lindung a. fsau fsau paemah b. Lereng terjal dan sempadan sungai
3.3.10. Xabupaten Ogan Konering Ilir Kabupaten ogan Komering rlir mempunyai kondisi geografis yang agak mirip dengan kabupaten Musi Banyua_ sin' sebagian be,sar wirayahnya adarah rahan pasang surut dan rawa' produktivitas rahan pasang surut dan rawa lebih rendah dari pada lahan kering. oleh sebab itu pengolahannya memerlukan teknologi yang memadai. potensi yang cukup rnenonjol di ogan Komering rlir adarah sektor pertanian, tanarnan panganr perkebunan dan perikanan. sektor kehutanan dan peternakan akan dapat berkembang dengan baik apabila dapat dikerola secara sistematis. Secara umumr kawasan strategis di kabupaten Ogan Komering rlir yang potensiar untuk dikembangkan adalah sebagai beriktrt: (
I ) Pertanian a. Tarraman pangan : padi dan palawija b. Perkebunan * besar te bu * rakyaL karet, kelapa sawi t dan buah-buahan c. Perikanan sungai dan potensi tambal< udang :
:
:
PUSLIT UXSBf | | I-
3l
nSTIP Surater. Selatan
(2) fndustri a. fndustri kecil/kerajinan b. Industri alat-aIat pertanian (3
) Kehutanan Hutan produksi
3.4. Tujuan dan Sasaran
pengembangan
Dalam struktur
nasional- tujuan pembangrrnan propinsi sumatera seratan diarahkan pada pengembangan sektor pertanian di samping sektor indtrstri dan pertalnbangan. Sedangkan arahan daram struktur regionar bertujtran unLuk meningkatkan keseimbangan pembangtrnan antar daerah. 3.4.1 . Tujuan Penataan Kawasan
a. Tu.iuan Penataan Kawasan Non Budidava. r'remantapkan karvasan non budidaya sebagai kawasan J-indung claram rangka pembangunan yang berkelanjtrtan b. Tu.iuan penataan Kawasan Budidava. (1
) Tujuan penataan ruang untuk kawasan pertanian Pengembangan wilayah pertanian dengan memperhatikan faktor kesesuaian rahan, serapan tenaga kerja serta menghindari konflik kepentingan dengan fungsi kegia tan yang lain.
I'USLI'
UNSBI
trt-
32
ASIBP Srratct.a
(2
)
Selatan
pengernbangan
wilayah pertan t"n tanarnan pangan yang sesua, pada o' {3) I ahann'a perkebunan ' o.,un*"t dengan tetap nodal memle rt a hanka;""" rakyat. ;:l:.:;:i. perke bunan (4) pernanfaatan lahan yang potensial kanan darat. untuk kegiatan peri (5) pemantapan 1 ahan untuk kawsssn dae rah_dae rah Mengembangkan
peternakan.
c
' Tu'iuan penataan ruang untuk kawasan industri
(t) ltengurang.
cran'."rj,Jj;#l",lri""satan
k.siatan indusrri vans potensiar
k.giatan j
(z) Mernacu
untuk
""J;;;j;;;"li:
stri kecil di tiap daerah.
d. Tu.iuan penataan ruang untuk kawasan
Fan
(1) fnventarisasi (2) pernanfaatan
uo*t""n pertarnbangan. uo Lan produktif.:nbalj lahan pasca tarnbang
(3
3
(
) Mengatasi lahan
rbedaan kepeniingan dalam
.4 .2. Tujuan penataan pusa t-Pusat
I)
Merrgrr
rang i pe'nusaL;ra
lralembang.
I'Ust.,
t-rntuk k.gi.
pernan f
aatan
K.giatan
ke*jal-:rn yang berlebihan di
? lrr.snl
||
r-
33
EStnP Slreten
S€htrD
(2) Memacu,/memperkuat pengembangan pusat kegiatan Iain dengan aneksasi kawasan.
yang
3.4.3. Tujuan Penataan Jaringan prasarana a. Prasarana Transportas i . pe rl.a san / di s t r i bu s i jaringan transportasi untuk menduktrng proses pengembangan wilayah. Prasarana IalI}
(1) Prasarana listrik : rneningkatkan penggunaan strrnber energi lain di Iuar minyak seperti PLTU, PLTG, PLTA, PLTN dan memperlr.ras jaringan distribusi. (2) Air bersih : pemerataan distribusi air bersih. penataan jaringan iri gasi clengan mempertimbangkan alur sungai agar tetap berfungsi sebagai alat transportasi. c. IriEasi.
3.5. Konsep
Pengembangan
l'lendasarkan pada permasalahan yang ada dan potensi yang tersedia, maka tim penyusun berkeyak inan bahwa kebe rhas i I an peme rat.aan pembangunan rrnt.uk menc i ptakan keseimbangan anLar daerah hanya dapat dilakukan clengan konsep 'FtrncLional int.egratedt. Konsep ini nrencl :rsarkarr pada pembukaan jaringan transl.rortasi ke segaJ.a arzrh
PttsLtT uNsnt
BSTRP
Suutera
Selatan
untuk menciptakan simpul-simpul kegiatan bagi pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah 3.5.1.
Konsep Penataan Kawasan Kegiiatan Pemantapan kawasan I i ndtrng dengan mernantapkan batas-batas dan meneLapkan kawasan penyangga Lerutarna di dekat kawasan pernuk j nran. Penetapan aLokasi dan lokasi yang sestrai rrntuk Iahan pertanian dengan didukrrng oleh kerancaran jaringan Lransportasi ke lokasi pemasaran dan penSolalran, diharapkan akan menciptakan keterkaiLan penggunaan lafran terseb'rt,. usaha ini diduktrng dengan memanfaaLkan rahanIahan perikanan dengan t mix farming'dan pemantapan kawasan peternakan. Dengan mempertimbangkan kedekatan akse.s ke pasar dengan tresourcet diharapkan akan rnenghindarkan pemusatan lokasi pada sattr tempaL dengan industri menciptakan kantong-kantong industri. Dengan mengadakan inventarjsasi sunrberdaya minerar, diharapkan akan terindenlrifikasi prioritas penggunaan lahan pada kurun perencanaan, dan dapat trnLuk penyelesaian konfl ik pertambangan dengan kepenLingan Iain dan perencanaan penggunaan.
3.5.2. Konsep penataan Pusat Kegiatan Dengan mempertimbangkan f ungsi pusat. kegiat.an, tingkat perkembangan dan penunjang perwi I al,ahan
pengembangan, maka konsep penataan pusat kegiatan dijabarkan sebagai berikut :
PUSLIT UXSBI
III-
35
RSTIP Sriatera
Selatan
Pada wilayah dengan pemusatan kegiatan ekonomi, a. Pusat wilavah pembanqunan Palemban( ) Mengatasi pemtrsalan penduduk di Kotarnadya palembang (2) Mengembangkan kota Palenrbang dengan model pemekaran (pengembangan liota (aneksasi) atau Desentralisasi kot.a-kota Satef it) trntr.rk men!atasi keterbatasan daya dukung lahan
(I
b. Pusat l^lilavah Pembangunan
Sekayu
(1) I'leningkatkan aksesibilitas kota sekayu (2) PeningkatLan prasarana perkoLaan dalam mengantisipasi perkenbangan pendudrrk serta fung;sinya sebagai 'Enclaf ' wilayah perkebunan sekitarnya c. Pusat_ wilayah pembanRunan Muara Eniq (1) MemanLapkan kota Muara Enim sebagai pusat pengernbang an l<eg i at.arr pert-ambangan darr energ i serLa keg iatan perketrr.rnan cl
. Pusat wilayah pembanqunan Batura.ia
kol-a Baturaja sebagai pusal, perrgernbangan lrerl<etrrrnall (:rr.et-, l
( 1 ) f'lr':nr;rn1.;rpkern
I't,:;t.tT rlN:;lu
rrt-
:16
ISTBP Sr-atera Selatrn
(21 Mengantisipasi perkembangan kawasan permukiman tanpa mengurang!i pemanfaatan lahan-lalran produktif unLtrk l<egiatan pertanian Pada wilayah pusat kegiatan )'ang btrkan merr.rpakan pengembangan, konsentrasi el
a. Lahat ) Mengembangkan Lahat Sebagai pusirt. pengembangan perLanian, disamping pertambanq;rn, perdagangan dan pariwi saLa (2) Mengantisipasi kemungkinan pengc'rrrlrangan Inclustri sedang dan kecil (IndlrsLri KonsLruksi, Agro IndtrsLri ) yanB mendekati srrrntrc s'rlirya ( Incltrstri base (1
resourse (3
)
)
akses pariwisata.
l.lembrrka
menu
ju
wi
layah p(rnr;rsarirn serLa rvilayah
b. Lubuk Lingtrau (I ) PemanLapan Ltrbtrk Linggau sebag;rr J;userl- pengenrbangan kegiatan jasa dan perdagar)gan. (2) Penyediaan prasarana kot.a. (3 ) Mengantisipasi kemungl
PUSLIT I'NSI' I
trr-
37
IStl?
$-tcr.
Seht8n
Panekal Pinanq
i PangkaJ Pinang sebagai Pusat pengo) ah kegiatan tambang Timah dan tambang Iai rr ( pasir Kuarsa, {aoJ.in, Keramik) (2, lleningkalkan aksesibilitas antar'prrlau serta -orasarana perkotaan yang ada.
(1
3.5.3. Konsep Penataan Jaringan Prasarana pengenrbangan secara Sesuai denglan prinsip ' functional integrated' untuk mengembangkan perwilayahan secara bersama-sama rnaka perlrr dukrrngan penyebaran jaringan transportasi untuk membuka daerah terisolir, didukung dengan peningkatan jumlah arnrada, baik laut, udarar SUngai, maupun dar'aL dan drrkrrngan penciptaan t.erminal terpadtr antar wilayah trnttrk nrenciptakan keterkaitan antar wiJ-ayah. Pembukaan dan peningkatan moda t r;rnsportasi. untuk membtrka daerah belakang perlu tJidukung dengan pengembangan jaringan prasaran:r listrik dengan penciptaan pembangkit tenaga I istril< lrrrla pusat wilayah kegiaLan indtrstri' dan pemenrrlran .i:rr'.ir)gan air bersih sesuai dengan perkembangan wi Iayah. t'r'rnonuhan kebutuhan jaringan antar wilayah pengenrbangat) lrrrr'l n11 ian ditrtamakan dengan [,ada penrenr.r]rarr l<et:ut,rrhan jzrring;rn i rigasi memperhat.i.karr pene'-.tnpatan lol
t'lrsLIt
uNsRt
RSInP SL-atera Selatan
3.6. Strategi
pengembangan
Dengan mempertimbangkan : (1) Keterkaitan antar sektor dafam satu wilayah dan antar wilayah, (2) Keterkaitan fungsionar antara pusat pusaL perkotaan dengan daerah belakang, dan (3) Keterkaitan fungsionar pusat pusat perkotaan untuk membenLuk kesatuan ekonomi wilayah propinsi, maka strategi unLuk penataan ruang dititik beratkan pada pengembangan sistem jaringan prasarana khususnya jaringan transportasi. Dengan pengembangan sistem jaringan transportasi diharapkan p.sat-prsat perayanan kegiatan ( Lsc ) dan pusat-ptrsat pengernbangan daerah ( RDC ) dapat lebih berf ungsi di ciaerah belar
3'6'l'
Strategi
pengembangan Jaringan
St'rategi pengembangan jaringan sebagai treril
Transportasi
t-r.zrrrspo.t.asi
crisrrs.'
a. Pemantapan rerrcana perrgembanFarr .i:rl-an raya I intas timur. Pemant.apan renciln;r I)elrgerrrlr;rnqiln .;aJ ;rrr ra',:r I intas t.irnrrr ini di hnr';rprr;rn ;rl<;rrr rre.r.rrr;rrrr';r:rt/rnernercrr :
r,ils l.l
T
trNsR t
| |r-
:t!)
BSTEP
Srrstera Selats
(1) Pengembangan wilayah perkebunan di Kabrrpaten MUBA. (2) Mempercepat rencana pengarihan lokasi/konsentrasi industr.i ke arah Iuar palembang! (arah Tanjung Api_ api ). (3) Pengembangan pertanian tanaman pangan lahan pasang surut di daerah t.ransmigrasi Kab'paten MUBA dan oKr (dekat pantai Limur) serta memungkinkan tumbuhnya kegiatan sektor non pertanian (jasar perdagangan dan indtrstri ) .
b' Pemantapan rencana pen*embanqan .iaran rava
lintas tengah.
Lintas yang menghrrbungkan Sekayu, TaIang Lrbi, (Kabupaten Muara Enim), palembang. Pemantapan lintas ini diharapkan untuk:
Simpang
(1) l-lerayani kegiatan perkebunan, kegiatan pertambangan dan kegiat.an pertanian. (2) Ftengurang i tekanan r intasan jara. yang pacrat antara Palembang, Inderalaya, prabrrmulih. I''i.t'as yang berf rrrrgs i sehagai penghtrbr,rng dari l inLas barat dan tinrur', da.i Muarer Rrrpit (MURA), Babat. Toman, Sekayrr dan Rer.trrrEf (|'r t.rt-.A ) . penra.r.apa. l intas i ni di rrarapk;rn akan n€'rrgernrtrangk;trr kr,g i,rl.trrr lrawasan per.kebrrnan t<e l a;;a sarvi t., per.l.ani an t.;rnzrrn:rrr pzr1g4n, per.t.anrb;rrlgan tni q;r.s serl.ir rnerrgr.ln[r,,rrrgk;rrr l)rr p iw isirl.;r 1e ]rrr t.an ,I;lnr:rrr Na.sirtrr;rI Kerirr<: i Scl>I ;rt. (,1'Nlis) .
l'rrst.tT
UNSRT
rf t-
40
BSTI'P Sn atera
Selatu
c. Pemantapan rencana penqembangan .jalan raya untuk kedekatan administrasi antar kabupaten-kabupaten (1) MUBA _ MURA (2) MUBA - OKI (3) OKI - OKU
3.6.2. Strategi Penataan
Kawasan
a. Kawasan Non-btrdidaya (Lindung) Dengan memperhatikan potensi serta fungsi dari kawasan bagi kepentingan secara grobal serta nempertimbangkan keppres No. 32 tahtrn 1989, maka strategi bagi kawasan Iindung adaLah sebagai berikut : (1)
(2)
(3)
Hutan Lindung I'lemantapkan status dan fr-rngsi hutan lindung daram kaitannya untuk merindungi daerah-daerah tertenttr seperti daerah al i ran sunglai ( DAS ) , sempadan pan tai , lereng Ler jal , claerah raw€rn ban j i r dan tanah longsor. Pantai Timur Flent:rntapkan kawasan I)ant_a i l- i mlr r sebergai daerah ttntrrl< nel indrrngi biota pant.;ri , ;rb.,si dan Lernpat nr i g rzr.s i bu rrr ng . Sungai Musi Mern..t.apkan ftr'gsi srrr)g.i l,l .si lr;rgi kepenl.irrgarr l.ranspor'l.as i .srrrrg;ri, 1.rt,'r'rl;rg;.\flgirn rlrrn l<etitrl-rrhern zrj.r. b;rg i urrrsya r.nliir l. (lj .:rc lt j l.zr r. srrrrr{ir i
t,Ust,tT UNSltt ||
r-
4l
BsfBP Srratera selatan
b. Kawasan Ludidayg Strategi
penataan kawasan pertanian
Dengan memperhatikan pot.ensi dan peningkatan
prasarana serta tingkat. produktivitas maka kawasan perLanian dapat. dikernbangkan sebagai berikut : (1) I'temperbaiki Iahan bartr unLr.rk tanaman pangan sesuai dengan kemampuan lahan tersebut. Pengenbangantanaman pangan juga dikaitkan dengan program pengembangan transmigrasi. Seiring dengan usaha tersebut iarin gan transportasi menuju daerah pemasaran ditingkatdarat dan sungai kan dengan jaringan transportasi dan dermaga sungai. perkebunan dinungkinkan dengan meng(2) Ekstensifikasi gtrnalerl-i jaringan Berkembangnya agro air bersih da.rr drainetse). ol eh bapal< angliaL ( perkebrrnan besar ) indr-rsLri diharapkan dapzrl. memac\r Jrel't-rrrnbttlran indrrstr j lai n dan lrer-kebrrrran r';rltyal rl i seki Larnya. Peni.ngl<arl,atr perbai,kan prodtrksi per'l<etrr111;1;'t rJjlr;rreJrkan nrelalrti l.;rtt;rtn;tn l-lt-'r'nrul.\r, 1rt:r'enr;r.j:r;rn dan [rern;rl<;rizrn Leknologi lr;rt'rt. I)zrl;rrn kc,q ial.;rn irr'i l)etrg(,tttlr:rrtg;rn setrai knya rJilielrrlr;rngl<;rn ttrr,, l;tlrti lrol;r PI)Kll , l)lll'l'ralts dan PIR Ilrr rr .
t't,sl.lT
UNsRI
rtt-
12
ESTRP
Slratera Selatan
(3) Hasil perkebLrnan diharapkan tidak sejenis ( bervariasi ) , t idak semata-mata menanam buah-buahan dan perkebuanan saja sepert i halnya terjadi di Bunga l'tas ( kabupaten Lahat ) dan harnpi r semua daerah d i kabupaten }IURA dan di Batrrmar:ta (OKi ) . Suatu daerah diharapkan dapat memenuhi sendiri kebutuhan pokok,
sementara jaringan belr"rm sempurna fungsinya
transportasi
yang
ada
(4) Pengembangan peternakan rakyat se i r i rrg dengan per kembangan pertanian pada umumnya lrzrik pangan maupun perkebunan, dengan penambahan sumb.r trijauan makanan (HMT) yang bermutu. Dalam hubungan ini, ternak pengembangan usaha peternakan bes;rr. perlu dikembang kan padang penggembalaan pada Iahar) yang sesuai, dan disertai dengan perbaikan Lernak. (5) Kebr"rtuhan kayu alcnyerlia.arr kayrr perJrr rrl)?l .!:r-ril,...r rr)1.;rra l;l .i n :
r,r,s t. I T t,HsR
I
BSTIP SLratere Selaten
- Pemantapan batas kawasan hutan terutama Lindung dan Hutan Suaka Alam - Pengendal ian penebangan sesuai dengan penanaman kembal i . - Menggalakkan HTI termasuk PIR HTI.
Hu
tan
kemampttan
Strategi Penataan Kawasan Industri (1)
di kota Palembang dengan melengkapi fasil itas dal-am satu kompleks untuk pembuangan limbah, drainase, sumber industri energli. Lokasi industri tidak diletakkan di tepi jalan utama supaya tidak mengganggu aktivitas ekonomi pada jalan itu (mempunyai akses tersendiri ke pusat-ptrsaL pemasaran seperti pelabuhan Iaut). Mengalokasikan kawasan industri
bartt diletakkan pada daerah yang dekat dengan bahan baku dan sumber energi, caranya dengan nempersiapkan prasarana jalan nrentrjr,r ptrsat pemasaran dan sr,tmber bahan baku.
(2) Penrasaran industri
industri
(3) l'lemjlih loliasi industri yaiLrr berclasar efisiensi perLinbangan trnl,ttl< merangsang nlerangsang t-imbtrlnya j ndrrsLri atatt i ndrrstri Iain yang sal ing berkaitart szrl ing rner)unjang.
l,us
l. I
T
UN:iR
I
BSTnP Srbrtera
Selatan
Strategi penataan kawasan pertambangan dan Energi. (1
) Menetapkan wilayah pertambangan ),ang potensiel
inventarisasi ) dengan car.a: (a).Studi geoJ. og i t.e.hadap s*nrber-daya rninera] dan energi clengan pendelialan visu;r1 /L\ dan geofisika. stucli nlernpeLa.i ari karakLerisi-ik sr-rrnber daya mirreral dan energi. 2) Penbat.asan perrgg.naan lahan tanrbang sementara djaralrl
:
rii.rl i l'i k,rrr ;>ei.bl j. li. perrg€! l eng:rrl r nrr--liracri i i.rnb:,llrr.,;a t.lablilt cis b:rf.u.
(,i)
srikzr.l.
l-'l:l-r:,,tiriij-tng:j't :elit,-rr.'l,ol'Larltterng;rl.r,,lalt l, siir'-l;u;r j :rn-li :r:, rri.l.;.ri St.r.irt.r,:1 is ,irlr. tIi;ia.'-;r ! l.r):,.,rr,-r.ia :.1
igus
tr rr
1-
ti it
l.-t
',';.r
i lriri'rrs s
t,l tn l-,
r: r d
I
3.6.:l . Sl.r',ttr:i
ii_i. l'-1._t:."1
Pl:rr:ltziarr l)usa1, l.i<:{ iari_arr 1
.\_11ei
t.
1r-.1q i)rr:::i t_
iV
iI
;r
r,;rlr
licrnl-rarngunql;
! it i :l-lt iti t ag
l'lil;l.i
I i rr:,iii
'--_---r*lFiF
ISTBP Sr.rstera Selatan
(1) Menbatasi pengembangan kota Palembang dengan cara - Aneksasi/pemekaran ke wilayah di .Kabupaten MUBA dan OKI. - Pengembangan kota terpadu dengan meningkatkan
:
dan prasarana kota-kota kecil di aksesibilitas sekitarnya, seperti Pangkalan Balai dan Indera Iaya, sebagai satelit dari kota Palembang dan untuk mengurangi urbanisasi '
(2) strategi penyebaran penduduk dikaitkan dengan Peren dengan kegiatan ekonomi canaan konsentrasi memanfaatkan pembukaan jalan raya Iintas timur' (3) l,lemperbaiki jaringan transportasi dan prasarana lain industri dengan pengembangan kota )'ang terkait keltrar kota Palembang ke wilayah-wila-"*ah pelabuhan Tanjung Api-api. HaI ini menunjang peningkatan kegiatan industri yang dekat dengan bahan baku dan mudah ke Pemasaran.
b. StrateEi
Penataan Pusat wilavah
PembanAunan
Sekayu (
1) lrlenrbrrka isolasi kota Sekaytr dengan pembrrktrart jarlan sekayrr - Pendopo - cintar Kasih datr St:ltayr.t - I'luara Kcl ingi - Lrrbuh Ling$art'
l.lrst.tT
IrNsLl II
t-
tl;
Slratere
BSTBP
Seletan
(2) llerangsang pen]'ebaran pendtrduk dan aktivil-as ekonolni cli wilayah hint-erland dengan pengembangan ri.Las ULara, yait.tr l',luara Rrrpit - Babat Tornan -i Sekayu. (3 ) PeningkilLan jar.ingan prasarana di aLas akan lebih
nrenrperkrrat potensi kota Sekayu sebagai ptrsat pengembangan unt uk kegiatn perl<ebtrnan rakyat, t-anaman pangan , fre r Lan i an bud i daya pe r i kanan , perikanan laut serta kegiatan industri liec: i I / indust.r'i rumah tangga.
c. strategi- Penataan pusat l^Iilavah pembanqunan Muara Enim (1
) I'lengatis ipasi perLurnbr-rhan pertambangan, industri, e:lionomi dzrn jasa dengan meningkatkan prasarana kota, jalan raya cfern jalan kereLa api.
(2) IlernepaLkan indtrstri pengolatran berdel
(:l )
l'l
r'rr;rt.;r l;rlrrLr, lrcl
l'tt:;t tT tiNt,kl 47
ESTRP
(4
Sr.retera Selatrn
) l'lenghidupkan lahan pertanian petani tidak berurbanisasi
d
i kecamaran agar ke kot,a-kota, dengan
jalan meningkatkan jalan J ar r. ngan feeder (penghubung) agar hasil pertanian mudah dipasarkan.
Pertanian yang dapat diusahakan adalah tanaman pangan, peternakan di Rambang Lubai, Rambang Dangku dan Gunung l'regang dan Lanaman hortikul tura seperti dtrku, dtrrian, rambutan dan nenas . penataan pusat l,lilavah pembangunan
d. strategi Batu ra.i a (
1) l"lenjaga kelestarian lingkungan den$an cara pembata ' san ekspansi wilayah huLan untuk pertanian, perkebunan ataupun kegiatan I ai nnya.
(2) I'lengarahkan penyebaran pend'duk ke pusat pengemban gan sekunder dengan jalan : - Mengembangkan pr.rsat pengembangan sel
I'l,sl.tI
ilRSRI
srtftgil
i
BSTaP
(4
Srratera Selatan
) lleningkaLkan dan memperluas jaringan irigasi di daerah BeIiLang untuk peningkatan produkLiviLas lanaman pangan dan peremajaan tanaman hortiktrlttrra.
(5) l,lemper'luas jaringan distribrrsi Iistri k tegangan menengah dan sedang di kota Baturaja dan seki tarnya runttrk mendul
l'lenanrbatr pembangkit
Iistrik baru unttrk keperluan pen-ved i aan I istrik kota Mar-tapura atau menginterkoneksi dengan sisten tetangga (Baturaja).
e. StrateAi
Penataan Pusat Wilavah
PembanAunan
Lahat
(1) I!enrbatasi ekspansi lahan pertanian karena terbatas nya daya dukung Iahan dengan jalan meninLensifil
engenbarrlil<arr sektor per'l.anrtrang;,rrr sepr,'r't. i rn.ir-rne rl:rrr tr;rl;rr bara dengan jirI;rrr : - \lcrirr)qs..r.ng I urrrttrrlrrr.y;r itrrlrrst.r'i [)(ft]gr.rlitlrirrr. - ll':l ;tlitrli.;rrr i:li.slrl or';rsi r,izrn <.l<slrlo i t.;rs i lr;tt.rrt.rzrr':r Il
l'll:,1 t-I INsR
I
ttt-
4ll
Suratera Selrtu
BSTRP
(
{ ) Mengembangka. simptrl kegiatan di Lahat., pagar Alam dan Jarai dengan mengembangkan prasarana jaIan.
(5
)
Mengernbangkan jaringan menengah dan t.egangan
ekonomi dan indust.ri.
f. Strategi
dist.ribusi I isLrik tegangan .endah untuk mendukung sektor
penataan pusat wiravah pembangunan
Lubuk Linpqau (
1) I'lemf.ngsikan Ltrb.k Linggau sebagai kota transito dengan cara : -
-
l"leningkatkan jaringan transportasi dan prasarana 1a i nnya ba i k d i pe rl
pusat-ptrsat perdagangan
dan hotel-hoteI.
(2)
karr ptrsat. penrbangunarr sekrrncler di l"luara l,al
l'lengerrrbar-rgl
Mtrzrra Rrrlri I derrq! :rn : - l"lengerribangl.;:irr .jir r.i ngen jir.l:.rr dar.i Lub.rli l, i rigigtrrr ke l'lrrara l,'rli i r ;trr, Bi ng i rr 'I'er r.rk, 'r'rrgrr Nrrl yo , r,rrrara l(e I i rrg i ,i.i.ri ke iul rr;r r.;r llrrlr i 1..
t'r,l;l.tT
UNsRI
lrr-
50
lslnP SrratGn SGIatan
BAB I\/ TIENCANA STFLIJI(TI'R :f ATA FIIJANG PFIOP I NS T SIJ}'A:TEFIA SELATAN':TA}IIJN 2O()5
4.1. Dasar Pemikiran Pada saat ini, menurut hasil analisis struktur ruang, ditemukan sistem keruangan propinsi Sumatera Selatan yang terkutub di Palembang dengan ibukota kabupaten sebagai kota- induk (primate city) yang mendominasi (under suatu jaringan perkotaan yang "terbelakang" development urban network). Kota-kota sekunder dibelakangnya mengalami kemacetan ( stagnate ) atau berkembang lambat sekali. Prasarana dan sarana kota tersebut tidak dilengkapi prasarana perkotaan dengan baik sebagai pusat palayanan. Sistem seperti ini dalam suatu hierarki menghasilkan integrasi yang lemah dari berbagai daerah pedesaan dalam arti ekonomi, dan sosial. Sehingga suatu kebijaksanaan keruangan pernbanglunan seharusnya mempromosikan pertumbuhan pusat-pusat pelayanan pedesaan yang dapat menghubungkan pusat-pusat atau kota-kota dengan daerah-daerah uritnya (belakangnya) . Untuk menghindari ketimpangan akibat pemusatan kegiatan pada kota Palembang, dicoba untuk menerapkan sistem pengembangan wilayah Lerpadrr. Sistem ini bertujrran untrrk menciptakan keragarnan pelayanan dan f asil itas
PI.JSLI
T
UNSR
I
BSTAP
Suratere Selrtrn
bagi penduduk pedesaan, meningkatkan kemudahan mendapatkan barang dari kota, dan merupakan pedoman bagi penanaman modal persektor dan lokasi. 4.1.1. Tata Jenjang Pusat pelayanan Perkernbangan ekonomi di propinsi sumatera seratan
memperrihatkan adanya duarisme ekonomir yang dicirikan oleh:
) Perkembangan yang memusat di kota palembang (2) Ketimpangan dalam hal pendapatan perkapita, ke kayaan r pelayanan serta penyebaran sumberdaya yang tidak merata (1
aLam
Kunci pengembangan ekonomi ini sebenarnya adalah: (1
) Hubungan yang erat antara pusat perkotaan
dengan
pedesaan
(2) Adanya kota menengah (intermediate size cities) yang dapat merangsang pertanian, pertukaran barang, penyediaan pelayanan serta menciptakan Iapangan kerja diluar sektor pertanian untuk mengatasi hal ini, dijalankan perencanaan pengembangan wilayah terpadu. salah satu pendekatannya adal_ah dengan ( "Functional fntegrated" ).
PUSLIT UNSRI
\
Iv-
2
EStnP Srlaterr Selatan
Prinsip pengembangan wilayah terpadu untuk memperkuat sistem perkotaan d i Propinsi Sum.atera Selatan, sehingga dapat ;melayani daerah pedesaan dengan Iebih baik, dengan cara: ) Membentuk jaringan kota-kota kecil dan menengah untuk mempercepat perkembangan kota kecamatan yang lain, (2') trtenciptakan lapangan pekerj.aan di luar pertanian serta menyediakan pelayanan ( "urban function" ) (1
4,1.2. Fungsi masingimasing pusat pelayanan Guna mendapatkan fasilitas dan pelayanan bagi masyarakat desar ln€nghubungkan produsen di pedesaan dengan pasarl dan menghasilkan rapangan pekerjaan diruar sektor perLanian, perlu diadakan penyusunan kembari
terhadap jaringan
pusat*pusaL pelayanan di propinsi
Sumatera SeIatan. Didalam mengadakan peninjauan mengenai pusat
kegiatan,
akan diamati daerah perkotaan di wilayah Sumatera Selatan dengan pengertian bahwa kota merupakan pusat pengembangan/pertumbuhan (Central pI'ace) yang akan mempengaruhi pengembangan wilayah di sekerilingnya, baik dalarn skala Iokal r reBional maupun nasional. Untuk melihat konsentrasi permukiman di wilayah Propinsi Sumatera Selatan, akan dimulai dari kota-kota yang merupakan pusat pengembangan wilayah pembangunan
PUSLI'
UNSN|
lY-
3
IS?AP SrretGn Saktarl
dan kota-kota yang mempunyi orde tinggi. Kota-kgta merupakan pusat pengembangan wilayah adalah :
yang
(1). Palembang, sebagai pusat pengembangan wilayah pembangunan Palembang yang merupakan wilayah pengembangan pertambangan, perdaganganr poFiwisata, pertaindustri, nian tanaman pangan, perhubungan, pendidikan dan kesehatan. Palembang terrnasuk di dalam klasifikasi kota Pusat Pengembangan Nasional yang sedang berkembang (ErnergingNational DevelopmenL Center/NDC-E ). (2) Sekayu, sebagai pusat pengembangan wilayah Pembangunan Sekayu yang merupakan wilayah pengembangan pertani8Dr pertambangan, perhubunganr p€rdangan, industri dan pariwisata. Sekayu merupakan kota dengan klasifikasi Pusat Pelayanan Lokal ( Local Service Center/LSC ). (3) Lubuk LingEau, sebagai pr-rsat pengembangan wilayah pembangunan Lubuk Linggau yang mertrpakan wilayah pengembangan pertanian, pertambanganr perhubungan, perdagan8an, dan pariwisata. Lubuk Linggau merupakan kota dengan klasifikasi Pusat Pengembangan Regional (Regional Development Center/RDC)." (4) LahaL, sebagai pusat pengembangan wilayah Pembangunan Lahat yang merrrpakan wilayah pengembangan pertanian, pertambangan, perdaga.ngan dan pariwisata. Lahat agak berbeda dengarr Lubuk Linggar-r, Lahat Lermasuk kota dengan klasifikasi PusaL Pengembangan Regional I (Regional Development Center I/RDC I ) .
PUSLIT UNSRI
tY-
4
RSTRP
Sr|ntcrn S(lltrtnn
(5) Bal-rrrzr.ia, sebagai 1>r.rsart penge'bar)gan wilayah pembangunan Baturaja yang merul>:rk:rn w.i lrryzrh pengembarngan pertanian, perhubur)gern, perd:Igangan, indr.rsl-ri dan parr.iwisal-zr. setlagairnana Lerhat, BaLuraja jrrga t.ermasuk kota Pusat Pengernbangan Reg ional. r ( Reg ional Developnrent Cenl-er I/RDC I ). (6)
Iltrarzr Iininrr s€bngai ptrserl- pengerrrbarngern wilaryah Penrbangunan I'luara Enirn yang nrertrpak:rn wilayzrh pengeflrbangi.\n perLarrrrbang;rn, indusLr-i r pert-:rniarn, perd€rg€rngan dan pariwisata. f'luara Eninr sepert,i jtrgla Sektryu, termasuk kol-a denglerrr tri.l ers i f ili;rsi l)us:' t. I)el iryanzrn Lol<11 ( [,oczrI Service Cenl-er / LSC ) . (7 ) Pzrngkal Pinerngr Se bagai pusat pengembangan wil ayatr Pembangunern Bangka dan BeJ i tung y€rng merupakan wilayah
perrgernbangan Pert.arubangan, inciustri, pert:rnian, perdagangan dan pariwisata. Berdasarkan Ietak geografisnya Pangkal Pirrung l.erlnasuk koLzr rleng; ;rrr klasi f ikasi pusat Pengembangan Ant:rr Regional T ( TnLer.r'eg!ionaf Development Center I/IDC). Di sa.rnping jt"lr perlu jugar djlihart kot-zr-kota lerin yang br:rd;r"s:,r.rl
PIISI,TT UNSHI
|Y-
"
nSfBP Srratera Sclat^an
Dengan mengetahui hierarki,
fungsi dan hubungan antara satu kota dengan kota lainnya ditambah dengan jaringan transportasi diharapkan struktur tata ruang Porpinsi sumatera Seratan dapat dibentuk denglan rebih baik. Kecendrungan pengembangan pusat pengembangan wilayah yang ada harus dapat diantisipasi sedini mungkin agar keseimbangan pertumbuhan, laju perkernbangan dan kestabilan pembangunan propinsi Sumatera selatan dapat terjaga dengan baik. 4.
1.
3. Sistem Jaringan Transportasi
Berpijak dari konsep pengembangan wirayah terpadu secara "Functional rntegrated", tak dapat disangkal lagi bahwa adanya jaringan transportasi yang setaraf dengan kebutuhan kuantitatif maupun kual-itatif suatu wilayah merupakan hal yang harus terpenuhi. Jelas bahwa transportasi memegang peranan yang penting dalarn proses pernbangunan, karena dibutuhkan untuk menjalankan komunikasi antar wilayah. Pengembangan peningkatan jaringan transportasi di propinsi Sumatera selatan diharapkan akan membentuk : Integrasi masyarakat, yang mencakup pengembangan wilayahr penggunaan lahan dan kebijaksanaan pusatpusat permukiman. (2) r'tegrasi ekonomi, dalam hubtrrrgannya dengan pemenu han kebutuhan sektor ekonomi. (1)
PUSLII
TJNSIII
tv-
6
tSfBP Srretcra Selrten
(3) rntegrasi keruangan, dengan maksud untuk keterkaitan hubungan jaringan transportasi tertier, secunder dan prirner secara menyeruruh dan saring melengkapi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal (4) rntegrasi adrninistrasi, untuk mendapatkan pertukaran informasi yang efisien 4,2. Rencana Alokasi penggunaan 4,2.I.
Kawasan
Ruang
Berfungsi Lindung
a' Kabupaten ogan,Komerin( uru (oKU). Tempatternpat yang bisa dikategorikan sebagai kawasan lindung terutama di wilayah pegunungan Bukit Barisan d,i seberah barat daya. Termasuk diantaranya tempat-tempat dengan rereng yang curam serta daerah dengan ketinggian di ata.s 1000 n. wilayah hutari rindrrng terdapat di puLau BerinBin, Banding Agung ( sebelah timur Danau Ranau ) serta dekat Muara Dua. Untuk daerah-daerah rawan bencana banjir terdapat pada DAS yang kritis di ser-atan Baturaja (oas ogan) ser"ta DAS Kome.ing di Kecamatan Muara Dua. Daerah-daerah Rawan bencana longsor sangat potensial di daerah-daerah pegllnungan Bukit Barisan. Kawasarr Iindrrng yang lain, yait-u wilayah selatan Danau Ranau, rr'i J-ayah Gunung Raya seruas 3g. 500 ha.
Pt,sLt
r
tiNsBl
tY-
7
ISIBP Srrater. Sehtar|
b. Kabupaten oqan Komerin{ rrir
(oKr).
Kawasan-
kawasan yang dapat dikategorikan dalam kawasan lindung terdapat di sepanjang pantai tinur yang merupakan kawasan hutan bakau'dan tanah gambut. serain itu juga terdapat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
c' Kabupaten Muara Enim. Di kawasan Kabupaten Muara Enim tempat yang bisa dikategorikan sebagai kawasan I indung terutama terretak di wirayah pegunungan sebel_ah barat, baik kawasan dengan lereng > 40 % maupun tempat-tempat dengan ketinggian > looo n. Tempat-tempat dengan Iereng cukup curam juga terdapat di sepanjang jalan dari Tanjung Agung ke arah seratan. Hutan suaka alam dan wisata yang ada di Kabupaten l,ruara Enim ini yang utama terdapat di : ( 1) Taman buru Benakat ser-uas 30.000 ha terr.etak di daerah perbatasan dengan Kabupaten Musi Banyuasin dan Musi Rawas. (2) Suaka marga satwa rsau-isau pasemah, terretak di perbatasan dengan Kabupaten Lahat ( sebagian termasuk dalam KabupaLen Lahat) seluas 12,144 Ha. (3) Kawasan lindung rain adalah daerah sempadan sepan ja'g anak s.ngai Musi di perbatasan dengan Kabupalen Itlrrsi Banyuasirr. d. Kabupaten Musi R.awas (MURA). Kawasan rindung di Kartrup^ten MURA ini t-erut-ama terdapat di daerah peErunungan sebelah ba.at yang meriputi ternpat-tempat dengan
PUSLIT
UNSRr
tv-
8
BStf,P Sl-Latere Selatan
ketinggian di atas 1000 m termasuk kawasan hutan lindung dan Suaka Marga Satwa .Rawas Uru Lakitan. Hutan srraka alam juga terdapat di bagian utara dekat perbatasan dengan Propinsi Jambi serta daram ruas yang rebih kecir. Lerdapat di sekitar Mrrara Rupit dan Muara Lakitan. e. Kabupaten Lahat. Di wirayah Kabupaten Lahat banyak tempat yang bisa dikategorikan sebagai kawasan lindung baik dari segi keLinggian maupun karena lerengIerengnya. Di samping itu di Kabupaten Lahat juga terdapat Suaka I'larga Satwa Guma pasemah dengan ruas 4 s . gg 3 ha. Sebagian wi layah Suaka r'rarga satwa rsau-isau pasemah terdapat di wilayah perbatasan dengan Kabupaten ogan Komering Uru, )'ang luas totalnya adalah lz,l44 ha. Di sepanjang perbatasan dengan propinsi Bengkuru terdapat tempat-tempat yang dicadangkan sebagai kawasan cagar aLamr S€perti daerah B'ukit Baram, Bukit Dingin dan Gunung Pat_ah Berpagut.. Wilayah pegunungan ini juga potensial- -sebagai l
PUSI,I
T
UXSRI
lv-
I
AS'IP Slratera
Selatan
g' Kabupaten Ban*.ka. Kawasan lindung di Kabupaten Bangka terutama hutan-hutan bakau di sepanjang pantai sekeliling purau kecuali di sekitar Sungailiat ke pang_ kar Pinang. Di beberapa tempat seperti di sebelah seratan Pangkar pinang terdapat daerah dengan rereng dan ketinggian tertentu )'ang harus dilindrrngi, dan wirayah straka alarn dan wisata di bagian utara pulau. h' Kabupaten Beritune. H.tan Bakau yang dilindungi di sepanjang pantai mengelilingi pulau. Hutan suaka alam terdapat di seberah kiri kanan jaran yang menghubungkan Tanjung pandan dan MangBar r juga terdapat di dekat Membalong di bagian seratarr purau. Tidak ada tempattempat dengan ketinggian > 1000 m, beberapa tempaL mempunyai ket ingg i an > 4 00 m. 4,2,2. Kawasan pengembangan Budidaya Apabila tr_rjr.ran pembangunan ekonomi mengupayakan baik untuk terus menciptakan Iaparrgan kerja bagi masya_ rakat naupun untuk nengoptinarkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka besarnya targeL propinsi 'DRB Srmate.a Selata'aan daerah-daerah tingkat Ir-nya hingga Lal-rr'rn 2005 nanti 1'ang fra'irs riicapiti rninimal sepert.i terlihat patia tabel J.1. Ral-a-r'ata 1a.i u lier'1.rrmbrrlra' irr.r).rrrkt_i'it:.rs selama per.iode tc'r'-'rebrrt rligr,rrrakan rlrrt.'k. nrenrl_.,r.r-ryeksi-karr l.resar.ya p.orJr.rk_ t-i, itas t.enaga ker"ja hingga t.al.irrr.r 200b.
PttsLtt
UNSttl
lv-
to
ESTRP Srtera
Selatu
TabeI 4.1
Daerah
Proyeksi PDRB Sumatera Selat.an Be rdasarkan Perkiraan Untuk Mampu Menyerap Jumlah Pekerja Hingga Tahun Z00S pada H""g. Konstan 983 Dirinci Menurut Daerah-daerah Tingkat 1 If, 1 990 -200 5 ( dalam Rp. Juta )
1930
:!:lll:: ll:*'s,s talerbars 1,t68,?6t
ruBr
I
995
2000
2005
ts.ri6as Tp,rigrs 0g.rigas rp,risas 0g.risar
Tp,risas
;.;;;;; ;:;;;,;;; ;:;;;:;;; ;,;;;:;;; ;.;;;,;;; ;:;;;,;;;
907,r0r',;;,;;; 7{5,850 r,?08,r60 r,JJ{,00r I.602,5r5
2.306,202 2,t01,081
{,0r2,?90 Snir 1,216.602 r{?,805 l.t?8.i6? 1,Oil,16t ?.658,50t ?.r26,8Jt J.sil.9?5 t.666.zrJ Bangla 305,90? r62,8r? :86.0?8 ?r6,rBB rffi,il2 z8r.r{r z16,r{? 3?6.899 Ott| 260,880 260,880 ?9.315 ??9.325 ?96.30r | 30r.08 r 30r.08 r Lalat l?0,09? I?0,69? r83,06r rBJ,06r r9r.r{r 296.36 r9r,5fi z0r,r10 z0?,ilO llusi laras l5?.611 l5r,6il ril,z]l lfr,?il l,r|.r,,0 ,,r|,2ll0 25r,ii6 zir,is6 Belitung 109,5r{ 88.36r r?0,sir r0{,9r? iir,r99 r?3,ilg 1{J.?i0 i{r.66? Pkl. Pinang 5{'31? r0,8r0 6[.fiO ?0,308 80,[J 96,3r9 96,606 ilz,zt8 ofir 2?3,888 223,888 ;il,r10 30{,610 r10,682 {r0,682 551.732 55{.?32 '--------..---sur-sei {.901.206 J.sri,?il 6.t02.:!3 i.r9z.r0i 8,0?}.6J8 8.660.2?5 r,67r 8J6 r1,?9J.088
Iuara
?
Agar dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang diperkirakan pada tahun-tahun mendatang, maka setiap sektor PDRB besarny'a seperti di perr ihatkan pada tabel 4.2. Proyeksi ini didasarkan pada perki raan jrrnr)ah tenaga kerja pada masing-masi ng sekt-or hingga t-.ahun 2005 tra'ti ' Selai' i trr, r'ata-rata ra jtr 1:ertrrmr-,ruhan produkt i _
viLas tenaga kerja di setiap sektor se.l a'a periocr e r ggz1989 digrrnakan sebagai potokan rrntrrk mempr.oJ_eksil
l:reszrrn)-a rrilai prodrrktivit.as tenag€r ker.ja nrasjng-masing untuk rnasa hirigga Lahun 2005
t,tisLlT
di
sektor
UNSHI
tv-
tt
RSTnP
Suratera Selatbn
Tabe
I
4'2' Proyeksi Sumatera seJatan Berdasarkan Perkiraan^Untuk 'DRB Menyerap Tenaga Kerja Hingga Tahun 2005. pada Harga Konstai 1gg3 Dirinci Menurut Sektor Ekonomi r I 990_ ZOOS ( dalam Rp. Juta )
Selior
lDRl Dergaa tlClS/tiral
;;;;.'
".
;;;;".'
;;;.""
PDRS
;;;;
. ";;;;.".';;;;'
lanpa IICIS/lirah
"';;il.
.----;;;; -.
Pertanian
1.00?,181 l.r0t.r63 r.r0r,z{t 2,908.?5r r,00?,rg? r.r0?,J63 ?.r05.?{z ?.908,?il Lttl,?8t ?,0$.93t ?,8il,fig t,0{t.?8t fi6.3il t,985,?00 959.85?,38? lndustri 9?5,169 98r.?zr r.0r9,869 r.099,r91 6r6.t8f 8?6,86r69,t08.05t I.2J6,15{ r.Hi,2rg Perdagangan 9[5,6r? r,il2.r88 r.r35.6it r,?{r.998 89r,2?5 1.390,600 lngkut'an l80.5rJ ?r?'99? ?{9,Ofi ?9r,?il rg0,ilJ ?r?.99?,.ili,r80 J,J08,391 il9,08r z9r.?35 Jasa-jasa it5.t81 3?0,il6 rl1",|1,| 50r,?60 Jr5.r8r i?0,616 r3l,,r20 r0{,?60 lainrla 198'g3i ?8i,i8J {06,?f6 i?9.0r9 rsf,z98 zB0.rJ5 Jgz,rs9 r50,0?9
lertarbangan
PD
I
I
{,999,385 6.r55.3{r 8.'20,7?3
il,r?2,ilr
3.563,?26 9,5r8,8r3 ?5,666,523 969.r65,336
Berdasarkan target_target yang ingin dicapai hingga tahun 200b nanti. Rencana alokasi penggunaan ruang Struktur wirayah propinsi Sumatera seratan adarah sebagaj berikut: a. Kawasan pertaniaq (1)
Plrst.!
T
Sub Sektor Tanaman bahan makanan a, Tarrarnan padi ,likembangkan di daerah OKU, OKI,LAHAT, MURA, Muara Enim, dan MUBA. b. Tanamarr palawija dikembangkan di daerah MUBA, OKU, dan Bangl:a . c. Tanaman llortiktrltural dapat dikembangkarr d i t-tuR.A , pagar Lalrat dan Alam serta OXU.
lrNsn
I
IV-
t2
RSTRP
St"rrtrlra
SelaL[n
(2 ) Sub sel
negarra produserr karel. alarnr. Disiurrlrirrgl it-tr 1,c-'r-ILI prrla pengol:rlran lebih lanjuL, selr i rrggzr ekspor k:rret derl anr ben t.trk d;rn kuarl i t-;rs yirr)S It:lrilr ti nggi . rlerrrg;.r,rr sc--sarnla
b' wiI.rl'rrh r)engre'bangr.n kopi adalalr d.erah k.brrpaLen Ltrh;rt', or(u r-l.n Muara E.im. t'tengingaL liopi cri d;rer;ih i.i. r'e.uparkan hasil perkebu.a' r.zrkytrt, nralia per.lu pul a di1>ert irnb:inglian ; perl_ernra, penyu_ l rrhan lic)ptri I rlan t_urun Iiet,engah-terrgali pet.ani l;rst i ern 1.enr ang baLzrs-berLas ;rrrt-a'. lrrrt.an ri-'dr,rng d;rn hut.arr .vang rayak dijadiir;1 lr li.t:bttrr ltopi itgzrr I)ara p,,,Lirn j t j cl:rk nren j:rdi r'(^s:rl) rl''rr l-.rgrr- r'i).gu Lerhtrr-l;rp I e l-ak hebunnya. Har i;, i rrkarr nre:.tlor.()ng r.rnt.rrk berproduksi. 'el.arri sPi ;l i'it fr;r i li. i i 4'r, r [i(']'l r.i ;rrl;inyit ':'rlrtrirrrrq-l
t'il:;
I.
I
r
IrN)-li
l i l. i trn seks;rnra rrltLuk arah,i ka di daerzrh i rri .
])€lf )e
nren
l
t3
BSTBP
S\-8tera Sehtrn
Untr:k komoditi Iada, selain di daerah Bangka dan Bel i tung juga baik untuk dikembangkan di Lahat dan OKU. d
Tanaman cengkeh
d
i kembangkan
Lahat, dan Beli tung. Tanarnan kelapa dikembangkan BeIitung, MUBA, dan OKI.
di daerah Bangka,
di daerah Bangka,
(3) Sub Sektor perikanan. a. Perikanan darat dikembangkan di daerah Muara Enim, OKU, Lahat, dan Musi Rawas. b. Perikanan laut dikernbangkan di daerah OKI , Bangka , dan BeI i tung . (4) Sub Sektor peternakan. a. Peternakan dikembangkan di daerah palembang, dan OKI
OKU,
Kawasan Hutan produksi
(1) Untuk wilayah pengembangan komoditi kayu adarah kabupaLen MUBA, OKf , MURA, OKU dan [3angka. Namun trntuk perJ-uasan arear HpH agaknya Lidzrk mernungkinkan lagi' Yang ada hanya program pemerinLah untuk mengu rangi areal HpH sebesar 2 persen per tahun. Untuk itu perrrr dilaksanakannya secara ketat sistim tebang pjlih dan reboisasi. perrgembangan Hutan Tanaman f ndrrstri (HTI ) merupakan pi-l ihan utama.
PUSLTT UNStrt
rv-
la
BSfnP SLratera Sel.tan
Kawasan Pertambanqan.
Mengingat .adanya keterkaitan erat antara sektor industri dengan sektor pertambangan di Sumatera selatan, maka pengenbangan sektor industri harusr.ah diduktrng oreh pengembangan sektor pertambangan. rni dap.at dilakukan dengan beberapa arternatif pengembangan wirayah pendugaan sektor pertambangan dan penggarian adalah sebagai berikut: ( I ) Komoditi gas aram dan minyak bumi wirayah eksproita sinya Muara enim. Musi Banyuasin. untuk wirayah oKr, Musi Rawas dan Lahat perru di eksplorasi rebih dahulu. (2) sentra produksi batubara dapat dieksploitasi di Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin, Musi Rawas dan OKI.
(3) Pasir kuarsa wirayah eksproitasinya adarah bangka,
OKI dan Bel i tung. (4) Kaolin wilayah produksinya adarah Bangka dan Lahat. (5) Granit, wilayah produksinya adaLah oKr dan oKU. (6) BaLu kapur, wilayah produksinya adalah oKU dan Lahat. ( 7 ) Tanah I iat, wi l ayah produksinya adalah OKU, OKf , Belitung, LahaL, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. (8) Pasir putih dan korar wilayah produksinya adar.ah i,,ahat , OKI dan OKU. (9) l.larrner wilayah proriuksinya Lahat. ( 1rj ) Batu apung r.'i layah produksinya oKr dan Lahat.
FllsLt T tfNsnl
tv-
l5
RSTIP
Sbaterr SelDt{D
Beberapa arternatif
tersebut atas dasar pertimbangan pencapaian target ekonomi daram upaya neningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat. Untuk ini, rangkah tersebut disertai usaha-usaha perbaikan sarana dan prasarana yang tersedia untuk menciptakan iklim investa_ si yang menarik bagi para investor. Rintangan-rintangan perlu dikurangi, sehingga memberikan peluang bagi pe_ manfaatan sumber potensi yang tersedia secara wajar. d. Kawasan fndustri. Beberapa industri yang telah ada di daerah-daerah dapat mendorong kemungkinan pengem_ bangan keterkaitan industri sesuai potensinya. I ) Palembang telah dipadati berbagai industri seperti pupuk, minyak remiling, kayu orahan dan terkonsentrasinya berbagai investasi sektor industri. Guna mengurangi pemusatan industri pada pusat kota pembangunan kawasan fndustri di Tanjung Api_api untuk rndustri berat dan rndustri purutan di Mariana (2) Pengembangan Ago rndustri di r'ruara Enim p€ningkar tan prodr"rsk i Batubara dan ekplo i tas i minyak. (3) Pengembangan rndustri kecir di ogan Komering rlir dan peningkata. rahan tebu untuk mendukung industri gula (4) Pembangunan industri untuk pengolahan karet, minyak sawit dan pulp di wilayah MUBA ( 5 ) Peningkatan i.ndustri Semen, remir ing dan industri kecil di Ogan Komering Ulu. (
PUSLIT UNSNI
IV-
l6
BSff,,P
Srnatera Selatan
(6) Pengembangan industri kecil, dan aneka industri, khususnya yang mengol'h hasil-hasir perkebunan, kehutanan , dan has i I t-ambang sepe rt i . batu kal i . (7) Pengembangan industri yang berorientasi pada agroindustry dan pengoJ.ahan hasir Larmbang di daerah Musi Rawas. Ada beberapa al"ternatif sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil lceputusan, yaitu antara lain :
(1) Unt.uk wilayerh pengenbangan l-inratr adal-ah pulau Bangka dan Be1itung. Nanrrn, tidak tertutup kemung kin;rn ditemukannya deposit timah yang memadai di daerah lain di sumatera SeraLan terulama di daerah lepas pantai. Beberapa rral yang r
I'USI,IT
IJNSRI
lY-
t7
BSIIP Srraterr Solstan
4,2.3. Pola Pengembangan sistem pusat-pusat
pemukirnan
wilayah terpadu menuntut terhubungkannya secara fungsiona] pusat-pusat permukiman yang mempunyai dampak ekonomi terhadap wirayah-wirayah sekitarnya. Hubungan tersebut mencerrninkan hubungan yang saling kait mengkait antara pusat-pusat dan akan tampak disini bahwa hubungan yang saling kait mengkait antar pusatpusat orde yang sama memungkinkan timburnya spesiarisasi dan penggunaan sumberdaya yang selayaknya. Pengembangan
Penqembanqan NDC (National Developnent Pengembangan sektor perdagangan yang bersifat
a.
Center). regionar
maupun rokal yaitu
meriputi wirayah sumatera seLatan serta Dati rr-nya. Meningkatkan pemasokan hasil-hasil produksi maupun mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi dan daerah yang potensial sebagai pusat pengembangan kegiatan industri pengolahan, kegiatan industri pertanian dan perkebunan. Menjadikan kota palembang akan mempunyai kegiatan utama sebagai kota perdagangaDr industri, pariwisata dan pemerintahan serta pelayanan sosial yang dalam perkernbanganannya akan meningkat menjadi kota metropolitan dengan fungsi lengkap utama sebagai NDC. Meskipun begitu lokasi industri diarahkan ke pinggiran/luar kota Palembang.
PUsLIT IINSBI
rv- l8
R.srlP Slratere S€letarr
b.
Pen(embanf,an simpur J.DC ment Center ) .
(rnterregionar Deverop-
) Pangkal pinang dan Tanjung pandan Akses udara yang baik antara pangkar pinang dengan kota Jakarta, Parembang dengan Tanjung pandan harus dapat dimanfaatkan dengan baik terutama daram mengembangkan daerah belakang serta bidang pertambangan, industri, perikanan laut dan pariwisata pantai. Jaringan transportasi yang meriputi semua arah di purau Bangka akan sangat menun,jang dalam. pengembangan fungsi pangkal Pinang sebagai kota orde r yang berfungsi rengkap madya (rDc). c. Penqemban€an simpur RDC (Recionar Deveropment (1
Center.
) Lahat. Letaknya yang strategis di tepi jalur trans sumatera dengan potensi utama kegiatah pertambangan, pertanian, perkebunan dan pariwisata, kota Lahat dalam perkembangannya akan menjadi kota orde r yang berfungsi rengkap (1
madya.
(21 Lubuk Linggau sebagai ibukota kabupaten l'rusi Rawas yang juga menyandang fungsi kota RDc, Lubuk Linggau adarah pusat wilayah Pengembangan Lubuk Linggau. serain terr,etak di jalur Trans Sumatera, juga di simpang kearah Curup/Bengkulu, keadaan ini menjadikan r,ubuk r,inggau idear sebagai kota
PUSLIT UNSBI
rv-
19
ISIIP StDt.rr
SGlrtlB
transit. Karena fungsinya tersebut, Lubuk Linggau juga dilengkapi dengan lapangan terbang perintis serain sarana dan prasarana perkotaan seperti telekomunikasi, hotel, rumah makan dan tempat hiburan. sebagai Pusat wilayah pembangunan, Lubuk Linggau diharapkan dapat mengembangkan daerah belakang dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perdagangan, iasa dan pertambangan. selain itu, Lubuk Linggau juga diharapkan mampu menjadi pemacu bagi konservasi Taman Nasionar Kerinci SebIat (TNKS) dengan mengembangkan daerah di sekitar TNKS secara fisik dan ekonomis tanpa merusak kelestariannya. ( 3 ) Baturaja sebagai ibukota kabupaten ogan Komering ulu, Baturaja diklasifikasikan sebagai kota RDc. Baturaja diharapkan dapat mengembangkan daerah belakang daram bidang industri terutama bangunan, serta potensial sebagai pusat pengembangan kegiatan pariwisatar pertanian, perkebunan dan pertambangan. Letak kota Baturaja adalah sangat strategis karena di jaJ-ur Trans sumatera dan di dekat provinsi Lampung. Dengan adanya keuntungan tersebut, sektor perdagangan dapat diharapkan berkernbang pesat. ( 4 ) Prabumulih Meskipun bukan merupakan ibukota kabupaten, kota praburnul ih sangat pesat pertumbuhan perekonornian. Kota ini sangat pot.ensial sebagai pusat pengembangan kegiatan perkebunan, kegiaLan pertambangan Migas dan minerar, kegiatan industri, serta kegiatan pariwisata. prabumulih
PUSLIT UXSBI
Iv-
20
nsllP Srrrtcrr Sclrtrn
juga terletak relatif dekat dengan daerah tanaman panEanr denflan demikian diharapkan dapat rnen!embangkan potensi daerah berakang di samping pengenbangan sektor perdagangan. K6adaan ini juga karena Ietaknya yang relatif dekat dengan kota palembang dan mempunyai akses baik ke arah Baturaja dan Muara Enim. d. Pen(emban(an simpur Lsc (Local service center) ). Muara Enim Letaknya yang strategis di jalur Trans sumatera serta di simpang ke arah Palembang mempercepat pengembangan kota. dengan potensi Kabupaten Muara Enim di bidang pertambangan minyak dan batubara, pariwisata, kehutanan, pertanian serta perdagangan, diharapkan dapat memacu daerah belakangnya dengan dukungan kota LSC lainnya. (2).Sekayu rbukota kabupaten Musi Banyuasin yang diklasifikasikan sebagai kota Lsc rnerupakan pusat I{ilayah pengembangan sekayu. secara geografis, letak sekayu sangat strategis karena terletak diantara parembang-Lubuk Linggau. sekayu akan semakin penting keberadaannya apabila jarur SekayuPendopo-cinta Kasih-Muara Enim/prabumurih. sekayu diharapkan dapat rnemacu pengembangan wilayah kabupaten secara menyeruruh terutama dalam pemanfaatan potensi yang ada di bidang perkebunan karet, kelapa sawit; pertanian pasang surut dan rawa; kehutanan, pertambangan minyak bumi; industri dan perdagangan. wilayah pasang (1
PUSLII t'}lSII
rY- 2l
tSltl
Srntarr Sclrtan
surut yang dijadikan daerah pertanian harus mempertimbangkan kesuburan tanah dan pengelolaan tanah agar produktivitasnya dapat dipertahankan. serain itu, perluasan lahan pertanian juga akan mempertinggi produksi pertanian. (3). Kayu Agung Kota yang diklasifikasikan sebagai LSC ini merupakan i.bukota kabupaten Ogan Komering Ilir. Kayu Agung sangat potensial dalarn mengembangkan daerah belakang dalam bidang pertanian, tanaman hortikulturar perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan. Kota Kayu Agung akan sernakin berarti fungsinya apabila akses dari propinsi Lampung melalui Pematang Panggang - Kayu Agung Palembang telah berfungsi dengan baik. (4). Sungai Liat Meskipun sebagai ibukota kabupaten Bangka, Sungai Liat hanya diklasifikasikan sebagai kota LSC. Kota ini sangat potensial untuk mengembangkan daerah belakang dalarn bidang perkebunanl pertanian, perikanan lautr pariwisata dan industri keci1. Fungsi Sungai Liat akan sanglat berarti apabila transportasi darat menuju Pangkal pinang dan Menl-ok (apabila Pelabuhan Tan jung Api Api telah operasional ) dalam keadaan cukup memadai. :
4.2.4. Prasarana Wilayah . Transportasi. Rencana sistem jaringan transportasi sampai dengan tahun 2005 ditinjau dari beberapa segi dalam menglelompokkan priorilasnyar yaitu:
PL'sLII
T'NSBI
IY-
22
I ) Ditinjau dari analisis potensi aksesibilitas yang dinilai dengan kedekatan jarak dan administrasi dan potensi kota-kota terhadap hinterland {2) Ditinjau dari segi program pengenbangan wilayah, guna menggali dan mengembangkan potensi daerah ( 3 ) Ditinjau dari seg!i pemerataan perkembangan kemajuan (
wi I ayah
Program Pengembangan JaIan Beberapa bagian dari program jalan yang diusirlkan diuraikan secara detail dibawah ini:
(1)
(2)
(3
)
(4) (5
)
jalan baru sebagai sambungan jalan lintas timur dari B. Lincir - Palenbang. Yaitu jalan K. Agung - Pematang! Panggang. Hal ini sebagai usaha untuk memberikan pengaruh transportasi kepada pengembangan potensi daerah. Mengembangkan dan meningkatkan jalan untuk memenuhi kebutuhan jalan yang sangat mendesak baik jalan arteri, kolektor maupun feeder. Diantaranya membangun jaringan jalan lintas tengah yang menghubungkan Palembang - Lb. Linggau via Sekayu. Mengembangkan dan meningkatkan jalan untuk memenuhi kebutuhan akan jalan yang mendesak. Memelihara rutin jaringan jalan yang menurun "Leve.L of Service"nya. Peningkatan dan perbaikan semua Feeder Roads dan jalan Iokal Membangun
PUSLIT UHSNI
rv-
23