KAJIAN SISTEM KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT DI JAWA BARAT MENGACU PADA KETENTUAN KONVERSI UUPA DAN PP NO. 24/1997 (Studi Kasus : Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar)
TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Oleh Indra Gumilar NIM : 15103026
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana KAJIAN SISTEM KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT DI JAWA BARAT MENGACU PADA KETENTUAN KONVERSI UUPA DAN PP NO. 24/1997 (Studi Kasus : Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar) Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain, baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya. Bandung, 27 Juni 2008 Penulis
Indra Gumilar NIM 151 03 026 Bandung, 27 Juni 2008 Pembimbing,
Pembimbing I
Pembimbing II
Kurdinanto Sarah, Ir., MSP. NIP 131 704 107
Rizqi Abdulharis, ST., M.Sc. NIP AA. 134 406
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Wedyanto Kuntjoro, Dr., Ir., M.Sc NIP 131 690 328
Maka Maha tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "ya tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS Thaahaa 20:114)
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (QS Al Israa' 17:83)
Dan janganlah kamu memalingkan muka kamu dari manusia (dengan sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Lukman 31:18)
Sampai kapan, jiwaku, kau kan terus-menerus meratap Sementara kelemahanku masih berpikiran sehat ? Sampai kapan kau akan menjerit Sementara diriku tak punya apapun kecuali percakapan dengan orang Demi menceritakan impian-impianku di sana ? (Kahlil Gibran)
“Karya ini kupersembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta, Adik dan kakak tersayang, serta seseorang yang terkasih”
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan kenikmatan yang tak terhingga jumlahnya, kenikmatan iman dan islam, serta atas segala kemudahan dan kekuatan yang diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir yang berjudul “KAJIAN SISTEM KONVERSI HAK ATAS TANAH ADAT DI JAWA BARAT MENGACU PADA KETENTUAN KONVERSI UUPA DAN PP NO. 24/1997 : Studi Kasus Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar” adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Dengan selesainya tugas akhir ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tuaku serta adik dan kakakku yang selalu memberikan dorongan dan doa hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
pengerjaan tugas akhir ini. Selain itu penulis juga ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pengerjaan tugas akhir ini. Penulis menyadari dalam melakukan kajian dan penyusunan tugas akhir ini tidak luput dari kesalahan dan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan bagi kemajuan di masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.
Bandung, Juni 2008
Penulis
i
LEMBAR PENGHARGAAN
Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak dorongan, bimbingan, masukan dan kritik serta pendapat dari beberapa pihak sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ayahanda Dedi Suryadi dan Ibunda Neneng Sofi Sadiah yang telah memberikan dorongan, doa dan juga untuk segala jerih payah yang tidak mengenal lelah demi kesuksesan anak-anaknya, serta saudaraku Angga Ginanjar dan Khrisna Nugraha yang banyak memberikan semangat dan motivasi. 2. Bapak Wedyanto Kuncoro, Dr., Ir., M.Sc. sebagai Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. Terima kasih atas segala perhatian dan peringatan kepada seluruh mahasiswa agar menyelesaikan TAnya tepat waktu. 3. Bpk. Kurdinanto Sarah, Ir., MSP. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi saran dan masukan yang berharga. 4. Bpk. Rizqi Abdulharis, ST., M.Sc. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, pikiran serta tenaga untuk membimbing, memberikan saran dan masukan yang berharga. 5. Ibu S. Hendriatiningsih, Dr., Ir. MS., Bpk Agus Soewandito Soedomo,Ir., MS., dan Bpk Dikdik Wihardi W S., Ir., MS. yang telah menjadi penguji dalam sidang tugas akhir saya. 6. Para dosen dan karyawan Prodi T. Geodesi dan Geomatika, yang telah mentransfer ilmu yang sangat berharga untuk masa depan saya. 7. Rekan-rekan Cadastre Research Division, Lab Surkad lantai 1, Wisnu (teman seperjuanganku), Ruly, Agus, Fita, Vaghwa, dan Upi, yang telah menemani dan menyemangati penulis dalam penulisan tugas akhir ini. 8. Semua rekan-rekan Kamerad 2003, Imron, Yan, Ogeph, Heru, Niam, Wira, Aldien, Nawa, Ijun, Fandi, Arfa, Agung, Adi, Argali dkk lainnya. Terimakasih atas 4 tahun lebih yang berkesan dalam hidup ini. Kita kompak pasti jaya!!
ii
9. Saudara-saudara angkatan 2004 selamat mengerjakan TA, 2005 Keep Fighting Till the end, 2006 dan 2007 welcome to IMG ! 10. Keluarga Aan, dan keluarga Sabur yang selalu memberikan curahan rohani dan materil. 11. Astri Novia, terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan kesabarannya dalam mengisi hari-hariku menjadi begitu indah dan menyenangkan untuk dilalui, semoga keinginan kita bisa tercapai. 12. Sahabatku di IKABA, Ridwan, Irman, Nirman, dan Kang Djunaedi, dkk lainnya, terima kasih atas do’a dan dukungannya selama ini. Sukses selalu ! 13. Adik-adik Pramuka SMPN 17 Bandung, yang selalu memberikan keceriaan di tiap pertemuan. Salam Pramuka ! 14. Rekan-rekan Paskibra Kota Bandung angkatan 2001, Vina, Novi, Intan, Tikno, Dani, Megan, dkk lainnya, yang secara tidak langsung telah mempertemukan penulis dengan sang pujaan hati. Ambolity ! 15. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
iii
ABSTRAK
Beberapa masyarakat adat, seperti Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar belum mendaftarkan hak atas tanah yang mereka miliki. Sebagian besar tanah tersebut kurang didukung oleh bukti-bukti kepemilikan yang kuat, sehingga hak atas tanahnya belum jelas secara hukum di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan aturan yang mengatur tentang perubahan hak atas tanah, dari hak atas tanah adat ke hak atas tanah yang baru menurut UUPA. Aturan tersebut dijelaskan melalui suatu sistem konversi hak atas tanah adat. Dalam upaya pelaksanaan konversi tersebut, diperlukan penelitian mengenai karakteristik masyarakat adat beserta penguasaan atas tanahnya. Kegiatan yang dilakukan dalam mengkaji sistem konversi hak atas tanah adat, yaitu dengan mengidentifikasi komponen yang diperlukan dalam pelaksanaan konversi. Komponen tersebut yaitu keberadaan masyarakat, status tanah, jenis hak atas tanah dan alat bukti kepemilikan tanah adat. Kemudian, komponen tersebut dihubungkan dengan hukum pertanahan nasional yang ada yaitu UUPA untuk melihat perbandingannya. Hasil penelitian yaitu diperoleh suatu sistem konversi yang sesuai untuk diterapkan di Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar. Konversi tersebut mengacu kepada ketentuan yang terdapat dalam PMPA No.2 tahun 1962 tentang Penegasan Konversi dan Pendaftaran Bekas Hak Indonesia atas Tanah; dan PP No.24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang meliputi mekanisme pengakuan hak dan penegasan hak. Dalam pelaksanaan konversinya, hak ulayat masyarakat adat Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar dikonversi menjadi hak milik bersama.
iv
ABSTRACT
Some customary communities, like Kampung Naga and Kasepuhan Ciptagelar has not registered land right which they have. Most of the land unable to be supported by strong ownership evidence, so the land right is unclear judicially in Indonesia. Therefore, required rule arranging about land right change, from customary land right to new land right according to UUPA. The rule is explained by through a customary land right conversion system. In the effort for implementation of the conversion, required research about customary communities characteristic along with domination to its land. Activity performed within studying customary land right conversion system, that is with identifying component that required in implementation of conversion. The component that is customary communities existence, land status, land right type and ownership evidence of customary land. Then, the component attributed to the national land law that is UUPA to see its comparison. The result of research that is obtained the appropriate conversion system to be applied in Kampung Naga and Kasepuhan Ciptagelar. The conversion refers to rule which there is in PMPA No. 2 year 1962 about Affirmative Converted and Registration of Ex-Indonesia Rights to Land; and PP No. 24 the year 1997 about Land registry, that covering confession mechanism of rights and affirmative of rights. In implementation of the conversion, land right of Kampung Naga and Kasepuhan Ciptagelar customary communities is converted to become together ownership.
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….....
i
LEMBAR PENGHARGAAN ……………………………………………….
ii
ABSTRAK …………………………………………………………………...
iv
ABSTRACT ………………………………………………………………...
v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...
vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL …………………………………….…..
ix
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN …………………………………..
xi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...
xiii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….…..
1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………......
1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………………..
3
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan …………………………………………..
4
1.4 Ruang Lingkup Kajian …………………………………………………..
4
1.5 Metodologi Penelitian ……………………………………………….......
5
1.6 Sistematika Penulisan …………………………………………………...
7
BAB II DASAR TEORI ………………………………………………….....
8
2.1 Konsep Hubungan Manusia dengan Tanah ……………………………..
8
2.1.1 Secara Teori ………………………………………………………
8
2.1.2 Menurut Hukum …………………………………………………..
9
2.2 Hak – Hak Atas Tanah …………………………………………………..
11
2.2.1 Hak Atas Tanah Menurut UUPA …………………………………
12
2.2.2 Hak Atas Tanah Menurut Adat …………………………………...
16
2.2.2.1 Hak Ulayat ………………………………………………...
17
2.2.2.2 Hak Individu Atas Tanah …………………………………
19
2.3 Pendaftaran Tanah ………………………………………………………
21
2.3.1 Teori dan Peraturan Pendaftaran Tanah………...............................
21
2.3.2 Pelaksanaan Pendaftaran Tanah ………………………………......
23
vi
2.4 Konversi Hak Atas Tanah ……………………………………………….
26
2.4.1 Landasan Hukum Konversi………………………………………..
28
2.4.2 Objek Konversi …………………………………...........................
30
2.4.2.1 Konversi Tanah-Tanah Hak Barat ………………………...
30
2.4.2.2 Konversi Tanah-Tanah Hak Adat ………………………....
31
2.4.3 Tujuan Konversi…………………………………………………...
32
2.4.4 Proses Konversi ………………………………………………......
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ………………………………….
36
3.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………………..
36
3.2 Pola Penguasaan Tanah Adat …………………………………………...
38
3.2.1 Kampung Naga………….................................................................
39
3.2.1.1 Keberadaan Masyarakat Adat …………………………….
39
3.2.1.2 Status Tanah Kampung Naga ……………………………..
40
3.2.1.3 Jenis Hak Atas Tanah Adat ……………………………….
41
3.2.1.4 Alat Bukti Kepemilikan Tanah Kampung Naga ………….
44
3.2.2 Kasepuhan Ciptagelar …………………………………………….
45
3.2.2.1 Keberadaan Masyarakat Adat …………………………….
45
3.2.2.2 Status Tanah Kasepuhan Ciptagelar ………………………
46
3.2.2.3 Jenis Hak Atas Tanah Adat ……………………………….
47
3.2.2.4 Alat Bukti Kepemilikan Tanah Kasepuhan Ciptagelar …...
49
3.3 Konversi Hak Atas Tanah Adat …………………………………………
49
3.4 Hasil Konversi …………………………………………………………..
53
3.4.1 Konversi Hak Ulayat dan Hak Perorangan ……………………...
53
3.4.2 Bukti Penguasaan Fisik Tanah ………………………………….
54
BAB IV ANALISIS ………………………………………………………….
55
4.1 Keberadaan Masyarakat Adat …………………………………………...
55
4.2 Status Tanah Adat ……………………………………………………….
56
4.3 Jenis Hak Atas Tanah Adat ……………………………………………..
58
4.4 Padanan Hak Atas Tanah Adat dalam UUPA …………………………..
59
4.5 Alat Bukti Hak Atas Tanah Adat ……………………………………….
61
vii
4.6 Mekanisme Konversi Hak Atas Tanah Adat …………………………....
62
4.7 Penyelesaian Tanah Adat Kasepuhan Ciptagelar yang Berada di Kawasan Kehutanan …………………………………………………….
63
4.8 Dampak Konversi ……………………………………………………….
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………..
66
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………....
66
5.2 Saran ……………………………………………………………………..
67
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………….
87
LAMPIRAN
…………………………………………………….
71
Kesimpulan Hasil Wawancara di Kampung Naga ………….
72
Lampiran 1
Lampiran 1.1
Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Bapak Henhen (Wakil Ketua Adat di Kampung Naga) ……………..
Lampiran 1.2
Lampiran 2
Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Bapak Risman (Ketua RT di Kampung Naga) ………………………
74
Kesimpulan Hasil Wawancara di Kasepuhan Ciptagelar …...
77
Lampiran 2.1
Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Abah Anom (Mantan Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar) ………..
Lampiran 2.2
Lampiran 2.3
78
Kesimpulan Hasil Wawancara Dengan Ki Karma (Salah Satu Baris Kolot) …………………………….
79
Matriks Perbandingan Karakteristik Status Tanah Adat di Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar …………………
Lampiran 4
77
Kesimpulan Hasil Wawancara dengan Bapak Muhtar (Ketua RT di Kampung Nangerang) ………………...
Lampiran 3
72
81
Sketsa Penyepadanan Hak Atas Tanah Adat di Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar dengan Hak Atas Tanah dalam UUPA ………………………………………………...
Lampiran 5
82
Undang-Undang Pokok Agraria tentang KetentuanKetentuan Konversi …………………………………………
viii
83
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Metodologi penelitian
6
Gambar 2.1
Hubungan antara manusia dan tanah
9
Gambar 2.2
Macam hak atas tanah yang pernah ada di Indonesia
11
Gambar 2.3
Terjadinya hak milik
14
Gambar 3.1
Peta Citra lokasi Kampung Naga.
37
Gambar 3.2
Peta Citra lokasi Kasepuhan Ciptagelar
38
Gambar 3.3
Diagram alir konversi mekanisme pengakuan hak
52
Gambar 3.4
Diagram alir konversi mekanisme penegasan hak
52
ix
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
Identifikasi karakteristik status tanah adat di Kampung Naga dan 57 Kasepuhan Ciptagelar
Tabel 4.2
Perbandingan karakteristik hak ulayat dengan hak perorangan di
59
Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar Tabel 4.3
Padanan hak atas tanah adat di Kampung Naga dan Kasepuhan
60
Ciptagelar dengan hak atas tanah yang tertera pada UUPA berdasarkan identifikasi karakteristik hak Tabel 4.4
Dampak konversi terhadap masyarakat adat
x
65
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Abah
: orang yang dianggap tua dan dituakan.
Ageung
: agung atau besar
Ajeng
: tempat menyimpan alat musik dan alat kesenian tradisional.
Anom
: muda.
AW
: Agrarisce Wet.
BPN
: Badan Pertanahan Nasional.
Bumi
: rumah
Huluwotan
: tempat air mulai masuk dari sungai ke persawahan.
Imah gede
: rumah adat yang berfungsi sebagai tempat penerima tamu.
Kasepuhan
: sebuah komunitas adat yang berupa kesatuan adat dan memiliki sistem pemerintahan adat.
KBPN
: Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Kolot girang
: Ketua adat.
Kolot lembur
: perwakilan kasepuhan di tiap kampung.
KUH Perdata
: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kuncen
: sebutan untuk pemimpin adat di Kampung Naga
Lesung
: tempat menumbuk padi.
Leuit
: tempat menyimpan padi, lumbung padi.
Leuweung
: hutan.
Matrilineal
: hubungan keturunan melalui garis kerabat perempuan saja, ibu.
Palintangan
: kepercayaan terhadap waktu, yang memiliki hal gaib.
Pamali
: hal-hal yang dilarang/pantangan.
Pamatangan
: gundukan tanah atau jalan kecil yang biasanya terletak di tengah ladang/sawah.
Patrilineal
: hubungan keturunan melalui garis kerabat pria saja, bapak.
Perda
: Peraturan Daerah
xi
PMA
: Peraturan Menteri Agraria
PMDN
: Peraturan Menteri Dalam Negeri
PMNA
: Peraturan Menteri Negara Agraria
PMPA
: Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria
Sanaga
: warga Kampung Naga yang tinggal di luar wilayah Kampung Naga
Seren taun
: tradisi pesta panen tahunan dalam rangka ucapan syukur kepada Sang Maha Pencipta atas panen yang dihasilkan.
Sesepuh
: orang yang dituakan.
Sesajen
: sajian makanan, bunga, dan sebagainya yang disajikan untuk makhluk halus.
Swapraja
: daerah yang berpemerintahan sendiri.
Swatantra
: pemerintahan sendiri; otonomi.
TNGHS
: Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
UU
: Undang-Undang
UUPA
: Undang-Undang Pokok Agraria
UUPK
: Undang-Undang Pokok Kehutanan
Wangsit
: bisikan atau imbauan gaib yang berasal dari leluhur atau nenek moyang.
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kesimpulan Hasil Wawancara di Kampung Naga
72
Lampiran 2
Kesimpulan Hasil Wawancara di Kasepuhan Ciptagelar
77
Lampiran 3
Matriks Perbandingan Karakteristik Status Tanah Adat di
81
Kampung Naga dan Kasepuhan Ciptagelar Lampiran 4
Sketsa Penyepadanan Hak Atas Tanah Adat di Kampung
82
Naga dan Kasepuhan Ciptagelar dengan Hak Atas Tanah dalam UUPA Lampiran 4
Undang-Undang Pokok Agraria tentang Ketentuan-Ketentuan Konversi
xiii
83