CEMARAN LOGAM BERAT DALAM AIR PDAM KOTA GORONTALO
ABSTRAK Ayu Rofia Nurfadillah. 811409011. Cemaran Logam Berat Dalam Air PDAM Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I : Dr. Hj. Herlina Jusuf, Dra, M.Kes, Pembimbing II : Sirajuddien Bialangi, SKM, M.Kes.
Air merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Selain untuk dikonsumsi air juga digunakan hampir disemua aktivitas manusia dalam sehari-hari. Adanya kandungan logam berat yang melapisi pipa air dapat memungkinkan terjadinya kontak antara air rumah tangga dengan logam berat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kadar cemaran logam berat dalam air PDAM Kota Gorontalo. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sebanyak 8 sampel dimana terbagi atas air baku, air reservoar dan air yang ada pada masyarakat sebanyak 6 sampel. Metode yang digunakan dalam menghitung cemaran logam berat dalam air PDAM Kota Gorontalo menggunakan metode Spektofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil dari penelitian menunjukkan kadar merkuri dalam sampel air baku, air reservoar dan 6 sampel air yang ada pada masyarakat telah melebihi standar maksimum. Sedangkan untuk kadar cadmium dalam sampel air baku, air reservoar dan 6 sampel air yang ada pada masyarakat belum melebihi standar maksimum. Dan untuk kadar timbal dalam sampel air baku, air reservoar dan 4 sampel air yang ada pada masyarakat telah melebihi standar maksimum. Standar yang digunakan dalam membandingkan kadar logam berat dalam air baku PDAM yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dan standar yang digunakan dalam membandingkan akadar logam berat dalam air reservoar dan air yang ada pada masyarakat yaitu Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Kata Kunci
: Logam Berat, Air PDAM, Merkuri, Kadmium dan Timbal
75
I.
PENDAHULUAN Air merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup manusia. Adanya kandungan logam berat yang melapisi pipa air dapat memungkinkan terjadinya kontak antara air rumah tangga dengan logam berat. Di kotakota besar penduduk umumnya mengkonsumsi air dari Perusahaan Air Minum yang didistribusikan melalui jaringan pipa air, seperti halnya di Kota Gorontalo dimana sebagian penduduk Kota mengkonsumsi air dari PDAM. Air minum PDAM Kota Gorontalo didistribusikan dengan menggunakan pipa ledeng. Pipa air yang menjadi sarana pendistribusian air minum di masyarakat Gorontalo sering mengalami kebocoran. Air bersih yang disuplai oleh PDAM Kota Gorontalo berasal dari sungai Bone. Dari hasil penelitian Balihristi sungai bone telah tercemar logam berat dikarenakan adanya pertambangan emas tanpa izin yang ada di wilayah Bone Bolango. Adanya cemaran logam berat di badan air sungai Bone menyebabkan kekhawatiran bagi konsumen PDAM Kota Gorontalo. Karena kemungkinan cemaran logam berat dalam air sungai bone bisa terkontaminasi pada air minum yang dihasilkan oleh PDAM Selain itu juga cemaran logam berat bisa mengkontaminasi air PDAM dikarenakan pipa yang digunakan sering mengalami kebocoran sehingga ada kemungkinan untuk masuknya logam berat ke dalam air minum PDAM. Berdasarkan latar belakang di atas maka dari itu peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai Cemaran Logam Berat dalam Air PDAM Kota Gorontalo.
2.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yakni memberikan gambaran mengenai kadar cemaran logam berat dalam air PDAM Kota Gorontalo dan membandingkan dengan standar persyaratan kualitas air minum yakni PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. 2.3 Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel air harus dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili secara keseluruhan dari sistem penyediaan air minum. 2.4 Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran mengenai cemaran logam berat pada air minum PDAM Kota Gorontalo dan hasilnya di sajikan dalam bentuk tabel, diagram dan dinarasikan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan logam berat merkuri, kadmium dan timbal dalam air PDAM dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Gorontalo, dari pemeriksaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengujian Kadar Logam Berat dalam Air Baku PDAM Kota Gorontalo No.
II. METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan di Instalasi PDAM Kota Gorontalo dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam berat untuk air PDAM dilakukan di LPPMHP (Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan) Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua minggu, dimulai dari tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 10 April Tahun 2013.
Logam Berat
Hasil Pengujian (ppm / mg/l)
Standar (ppm / mg/l)
Ket.
1
Merkuri
0.1227
0.001
TMS
2
Kadmium
0.0037
0.01
MS
3
Timbal
3.31442
0.03
TMS
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa kadar logam berat merkuri dan timbal dalam air baku PDAM Kota Gorontalo telah melebihi standar maksimum sedangkan untuk kadar cadmium dalam air baku PDAM belum melebihi standar maksimum.
75
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Kadar Logam Berat Merkuri dalam Air PDAM Kota Gorontalo
No.
Sampel
Hasil Pengujian (ppm / mg/l)
1
Air Bak Reservoar
0.0336
0.001
TMS
2
Air Titik 1
0.0047
0.001
TMS
3
Air Titik 2
0.0093
0.001
TMS
4
Air Titik 3
0.0072
0.001
TMS
5
Air Titik 4
0.0119
0.001
TMS
6
Air Titik 5
0.008
0.001
TMS
7
Air Titik 6
0.0094
0.001
TMS
Standar (ppm / mg/l)
Ket.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kadar Logam Berat Timbal dalam AIR PDAM Kota Gorontalo
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Kadar Logam Berat Kadmium dalam Air PDAM Kota Gorontalo Hasil Pengujian (ppm / mg/l)
Standar (ppm / mg/l)
Ket.
1
Air Bak Reservoar
0.0017
0.003
MS
2
Air Titik 1
0.0009
0.003
MS
3
Air Titik 2
0.001
0.003
MS
4
Air Titik 3
0.0013
0.003
MS
5
Air Titik 4
0.0012
0.003
MS
6
Air Titik 5
0.0013
0.003
MS
7
Air Titik 6
0.001
0.003
MS
Hasil Pengujian (ppm / mg/l)
Standar (ppm / mg/l)
Ket.
1
Air Bak Reservoar
0.03728
0.01
TMS
2
Air Titik 1
0.0099
0.01
MS
3
Air Titik 2
0.0362
0.01
TMS
4
Air Titik 3
0.001
0.01
MS
5
Air Titik 4
0.0674
0.01
TMS
6
Air Titik 5
0.075
0.01
TMS
7
Air Titik 6
0.0103
0.01
TMS
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa kadar logam berat timbal dalam air reservoar dan air yang ada pada masyarakat pada titik 2,4,5 dan 6 telah melebihi standar maksimum. sedangkan air yang ada pada masyarakat pada titik 1 dan titik 3 belum melebihi standar maksimum.
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui bahwa kadar logam berat merkuri dalam air reservoar dan air yang ada pada masyarakat pada titik 1,2,3,4,5 dan 6 telah melebihi standar maksimum.
Sampel
Sampel
Sumber : Data Primer 2013
Sumber : Data Primer 2013
No.
No.
IV. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kadar logam berat merkuri dalam air baku PDAM telah melebihi standar kadar merkuri dalam air baku untuk air minum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, sedangkan untuk air reservoar dan air yang berada pada titik 1,2,3,4,5 dan 6 telah melebihi standar kadar merkuri dalam air minum menurut PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. Untuk kadar cadmium dalam air baku PDAM belum melebihi standar air baku untuk air minum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, sedangkan air reservoar dan air yang berada pada titik 1,2,3,4,5 dan 6 telah melebihi standar kadar cadmium dalam air minum menurut PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. Untuk kadar timbal dalam air baku PDAM telah melebihi standar timbal dalam air baku
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa kadar logam berat cadmium dalam air reservoar dan air yang ada pada masyarakat pada titik 1,2,3,4,5 dan 6 belum melebihi standar maksimum.
76
untuk air minum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001, sedangkan untuk air reservoar dan air yang berada pada titik 2,4,5 dan 6 telah melebihi standar air minum menurut PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. 4.2 Saran Diperlukan peningkatan pengolahan air yang ada di Instalasi PDAM Kabila. Dan diperlukan pemantauan secara berkala mengenai kualitas air PDAM khususnya untuk cemaran logam berat dalam air PDAM.
Gorontalo. Skripsi, Fakultas Ilmuilmu kesehatan dan keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Lestarisa, Trilianty.2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunan Merkuri (Hg) Pada Penambang Emas Tanpa Ijin (Peti) Di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Lubis, H. Putra, E. dan Jas, A. 2005. Pemeriksaan Cemaran Bakteri dan Logam Berat pada air minum isi ulang yang beredar di Kota Medan. Majalah Kedokteran Nusantara Vol.38 No. 4. Hal. 309 Naria, E. 2005. Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal (Pb) di Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jurnal Komunikasi Penelitian (Online) Volume 17 (4). Hal. 67. Notoatmodjo,S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Palar, H., 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Cetakan keempat, Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta. Parulian, A. 2009. Monitoring dan Analisis Kadar Aluminium dan Besi pada Pengolahan Air minum PDAM Tirtanadi Sunggal. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Pemerintah Provinsi Gorontalo. 2007. Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Gorontalo. Gorontalo : Balihristi ____________________________. 2011. Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Gorontalo. Gorontalo : Balihristi Prawita, A. Murnitasari, D. dan Darmawati, A. 2008. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb), Kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) dalam air Kali Wonokromo. Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Majalah Farmasi Airlangga, Vol.6 No.1, Hal. 29-30.
V. DAFTAR PUSTAKA BPS Provinsi Gorontalo. 2012. Gorontalo Dalam Angka. Gorontalo : BPS Provinsi Chandra, B., 2006, Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Happy, A. Dhahiyat, Y dan Masyamsir. 2012. Distribusi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd Pada Kolom Air dan Sedimen Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. Jurnal Perikanan Kelautan Vol.3 No.3, Hal. 176. Kambuhung A., Sembel, DT dan Rumengan, I.F.M. 2012. Kadar Logam Berat (Pb, Cd, Hg dan As) pada Sumber dan Air Minum Isi Ulang (AMIU) di Kota Manado. Karamah, E.F dan Kostiano, F.G. 2005. Perbandingan Pralakuan Koagulasi Dengan Menggunakan FeSO4.7H2O & Al2(SO4)3.18H2O Terhadap Kinerja Membran Mikrofiltrasi Polypropilene Hollow Fiber. Jurnal Program Studi Teknik Kimia, Departemen Teknik Gas & Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia. ISSN 14109891. Kunti, S.P. D. dan Safni, M.S. 1997. Tingkat Pencemaran Logam Berat Hg, Pb, dan Cd dalam Sayuran, Air Minum dan Rambut di Denpasar, Gianyar dan Tabanan. Buletin Kimia No.12, IPB. Latief, I,W. 2011. Studi Kualitas Air Minum Isi Ulang Ditinjau Proses Ozonisasi, Ultraviolet, dan Reversed Osmosis di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota
77
Rezazaee, A. Derayat, J. Yamini, Y, dkk. 2005. Removal of Mercury from chlor-alkali Industry Wastewater using Acetobacter xylinum Cellulose. American Journal of Environmental Sciences 1 (2): 102-105, 2005. Saleem H.M, Ewaida A dan Faraq A. 2000. Heavy Metals In Drinking Water And Their Environmental Impact On Human Health. Journal Geology Faculty of Sciences, Cairo University Sedyaningsih, Dr. E. R., MPH, Dr. PH. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 492/Menkes/Per/IV/2010. Persyaratan Kualitas Air Minum Sembiring, R. 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd Dan Pb Daging Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis) Dari Perairan Situ Gede, Bogor. SKRIPSI. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. SNI. 6989.8:2009. Air dan Air LimbahBagian 8: Cara Uji Timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) - nyala. BSN ___ 06-6989.16-2004. Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) - nyala. BSN ___ 06-2412-1991. Metode pengambilan contoh kualitas air. BSN ___ 01-3554-2006. Raksa (Hg) dengan menggunakan metode SSA secara uap dingin. BSN Soeharto. 1990. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 Tentang : Pengendalian Pencemaran Air. Soemirat, J. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : UGM Press Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta. Sujudi, A. 2002. KEPMENKES RI NO. 907/MENKES/SK/VII/200 -Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum Sutrisno, T. dan Eni Suciastuti. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta Triyanti, N.. 2011. Pemeriksaan Kadar Timbal (Pb) Pada Air Baku dan Air Reservoir Di IPA Pdam Tirtanadi hamparan perak dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Laporan Akhir. Program Diploma III
Analis Farmasi Dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan. Wardhana, A.W. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Widowati, W. Sastiono, A. dan Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta : Penerbit Andi.
78