A. Hasil dan Pembahasan Siklus 1 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Kompetensi Dasar
: 6.1. Mengidentifikasi wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat tertentu.
Materi
: Sifat-sifat benda padat, cair dan gas.
Perencanaan
:
1) Menyiapkan sekenario pembelajaran 2) Menyiapan media konkret yang akan digunakan sepert: batu, pasir, garam, gula, kapur barus, es batu, air, dan balon berisi udara. 3) Menyiapkan alat-alat gelas, kompor sepirtus/lilin, tungku, sendok, dan gelas bejana 4) Membagi kelompok belajar, menjadi 4 kelompok tiap kelompok yang terdiri atas 5-6 orang b. Pelaksanaan Praktik Berikut ini kondisi riel yang dilaksanakan selama proses belajar mengajar berlangsung. 1). Kegiatan awal. Pada awal pembelajaran terlihat siswa:
Telah menempati duduk masing-masing
Siswa terlihat serius ketika diminta mengelompokan benda-benda padat, cair dan gas.
Siswa terlihat serius bahkan saling berebut ketika diminta menunjukan benda-benda padat, cair dan gas
Siswa serius mengamati benda-benda padat, cair dan gas
Menyiapkan berbagai alat tulis
Hanya sebagian siswa mau mengomentari tentang adanya bendabenda padat, cair dan gas
Sebagian besar siswa mau mengomentari tentang sifat-sifat benda padat, cair dan gas
Mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai.
2). Kegiatan Inti Pada kegiatan inti siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan dan diskusi kelompok untuk mencatat hasil pengamatannya
Terlihat sebagian siswa bingung untuk mencatat hasil pengamatannya.
Dengan bertanya pada guru kebingungan dapat diatasi siswa
Siswa dapat menyelesaikan pengamatan tentang percobaan sifat-sifat benda padat, cair, dan gas
Terlihat terjadi interaksi
siswa dengan siswa lainnya dari tiap
kelompoknya masing-masing
Berinteraksi positif antar siswa, guru, dan materi pelajaran.
Setiap kelompok
melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan (mengerjakan LKS).
Hanya ada 6 siswa (27%) yang aktif mengajukan pertanyaan.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya
Mengerjakan tes akhir secara individual dalam bentuk LKS
3). Kegiatan Penutup
Siswa dibimbingan membuat kesimpulan tentang sifat-sifat benda padat, cair dan gas dan meminta siswa untuk menyalinnya di buku tulis.
Mengumpulkan laporan hasil percobaan, pengamatan dan diskusi kelompok
c. Hasil Observasi Siklus 1 1) Aktivitas Belajar Siswa Pada siklus 1, observasi dilakukan oleh supervisor selama pembelajaran berlangsung sebanyak dua kali, tentang aktivitas belajar siswa dengan hasil rata-rata mencapai 70,4 %. Berarti mengalami peningkatan 7 % jika dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada prasiklus yang baru tercapai 63,4 %. hasil terendah pada siklus 1 adalah hasil siswa dalam mengerjakan tes, yaitu ada 6 siswa atau 27 % yang menjawab tes kurang tepat. Hasil observasi secara terinci dapat dilihat pada lembar observasi berikut ini. Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa selama 2 Pertemuan No I
II
ASPEK YANG DIAMATI
Jumlah siswa Ya %
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 2. Kesiapan menerima pembelajaran
22 20
100 90,9
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi 2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai
13 16
54,1 72,7
III
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan materi pelajaran 1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran 2. Siswa aktif merespon setiap pertanyaan yang ada 3. Adanya interaksi positif antar siswa 4. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa –materi pelajaran B. Pendekatan/strategi belajar 1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar 2. Siswa mengajukan pertanyaan ketika diberikan kesempatan 3. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan 4. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan 6. Siswa serius dalam melakukan stiap kegiatan yang diberikan 7. Siswa cepat melaksanakan/menyelesaikan tugas C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar 1. Siswa berinteraksi positif dengan media pembelajaran yang digunakan guru 2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran D. Penilaian proses dan hasil belajar 1. Siswa merasa terbimbing dalam membuat kesimpulan 2. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan guru E. Penggunaan bahasa 1. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar
IV
19 13 16 15
86,3 54,1 72,7 68,1
18 6 11 20
81,8 27,2 50,0 90,9
22
100
20 14
90,9 63,6
11
50,0
21
95.4
14 13
63,6 54,1
11
50,0
2. Siswa mampu memberikan pendapatnya dengan lugas
13
54,1
Penutup 1. Siswa secara aktif menulis rangkuman/kesimpulan 2. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang
22 20
100 90,9
Rata-rata
16 0rang
70,4%
2). Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Untuk menentukan nilai hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes tertulis dan pedoman penskorannya seperti yang tercantum pada RPP. Dari hasil penilaian (tes tertulis) yang dilakukan peneliti dan supervisor
pada saat
pelaksanaan pembelajaran tanggal 4 November 2010, tentang penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa, diperoleh rata-rata nilai proses pada siklus 1 selesai 70,4. Jika dibandingkan dengan nilai proses prasiklus terjadi peningkatan 3,6% atau 70,4 – 66,8 = 3,6%.
Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 adalah 66,7. Jika dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada pra siklus yang rata-ratanya 55,4.
Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,3%. atau (66,7 - 55,4 = 11,3%). Maka nilai rata-rata hasil belajar meningkat 7,5% atau (68,6 - 61,1 = 7,5%). Data nilai secara terinci dilihat pada lampiran 3 dan 4 halaman 58 dan 59. Penilaian hasil belajar siswa siklus 1 diperoleh data sebagai berikut Tabel 4.1 Hasil belajar siswa siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai Yang Diperoleh Siswa 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Frekuensi 1 2 2 1 2 4 5 4 1
Kriteria Ketuntasan Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan tabel di atas ternyata setelah tindakan siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 16 orang (72%). Berarti mengalami peningkatan 9%. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada prasiklus yang hanya 63%.
2. Kendala dan Masalah Selama kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, peneliti mengalami beberapa masalah seperti: a. Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan b. Siswa kurang aktif dalam membuat kesimpulan sendiri. c. Terbatasnya kemampuan siswa dalam mengamati percobaan.
3. Strategi Penyelesaian
a. Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya. b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan menggiring, agar siswa mampu membuat kesimpulan sendiri. c. Peneliti perlu mempersiapkan materi pembelajaran, dengan memberikan lembar pengamatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan hal- hal pengamatan dengan alternatif jawabannya.
d. Hasil Refleksi Pembelajaran Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing selama proses pembelajaran siklus 1, ternyata tingkat keaktifan siswa baru mencapai 70% baik dari tahap awal pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, aktivitas terendah adalah aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu hanya ada 6 siswa yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau 27%. Sedangkan rata-rata nilai proses adalah 70,4, rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 66,7. Jika dibandingkan dengan nilai hasil belajar siswa pada pra siklus yang rataratanya 55,4. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,3%.
Beberapa hal yang menjadi catatan peneliti selama implementasi siklus 1 adalah sebagai berikut: 1. Tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi aktif dengan media pembelajaran yang digunakan yaitu hanya 8 siswa. 2. Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan/gagasan
3. Guru kurang memotivasi siswa untuk memberikan respon terhadap materi (pertanyaan dan pernyataan) yang disampaikan oleh guru/temannya. 4. Siswa kurang aktif dalam membuat kesimpulan sendiri.
Berdasarkan permasalahan dan kegagalan di atas, maka peneliti dan supervisor mencarikan solusinya untuk siklus ke-2, yaitu: a) Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa untuk mencoba/berinteraksi aktif dengan media alat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencoba menemukan adanya sifat-sifat benda padat, cair dan gas, dan mengamati peristiwa yang terjadi saat melakukan percobaan, dan mencatat hasil pengamatannya Guru mempersiapkan materi pembelajaran, soal-soal latihan. b) Pada kegiatan inti pembelajaran, setiap siswa diberi tugas untuk mengajukan/membuat minimal satu pertanyaan tentang materi yang diajarkan. c) Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, memperbaiki kualitas dan cara bertanya, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya. d) Guru membuat pertanyaan-pertanyaan menggiring, agar siswa mampu membuat kesimpulan sendiri. e. Perbaikan Rancangan Pembelajaran untuk siklus ke-2 Sesuai dengan hasil refleksi dan kelemahan yang mencolok pada siklus ke- 1, maka yang menjadi permasalahan pada siklus ke-2 adalah “bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam memahami adanya
perubahan wujud benda melalui media konkret, dengan fokus perbaikan
pembelajarannya adalah “memperbaiki kwalitaas dan kuantitas interaksi tanya jawab selama proses pembelajaran”.
Siklus ke-2 ini akan dilakukan satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Seluruh perangkat (RPP,
LKS, media dan metode pembelajaran, dan
lembar
observasi kegiatan siswa) disusun sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Setelah berkolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing maka disepakati hal-hal berikut: a. Kompetensi Dasar: 6.2. Mendeskripsikan terjadi perubahan wujud cair cair
gas
cair; padat
padat
cair ;
cair
b. Tujuan perbaikan pembelajaran:
Meningkatkan
keterlibatan
siswa
dalam
memanfaatkan
media
pembelajaran.
Memperbaiki kualitas dan kuantitas interaksi tanya jawab
selama
proses pembelajaran dengan menggunakan media konkret.
Berdasarkan permasalahan dan kelemahan yang terjadi pada siklus ke-1, maka peneliti berkolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing mencarikan solusinya untuk dilaksanakan pada siklus ke-2, yaitu:
Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa untuk mencoba/berinteraksi aktif dengan media dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menemukan perubahan wujud benda melalui percobaan dan pengamatan, dengan pengamatan siswa
mencatat hasil pengamatannya. Guru perlu mempersiapkan soal-soal latihan, untuk menuju tujuan dimaksud.
Pada kegiatan inti pembelajaran, setiap siswa diberi tugas
untuk
mengajukan/membuat minimal satu pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, memperbaiki kualitas dan cara bertanya, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya.