PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Kantor Direksi
: Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Kotak Pos 91, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia Email :
[email protected] Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
DOKUMEN PELELANGAN
PEKERJAAN
: JASA KONSTRUKSI
METODE
: PELELANGAN TERBATAS ULANG
NILAI PEKERJAAN
: Rp 6.818.866.985,00
JUDUL PEKERJAAN
:
BAGIAN
: PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN (3.12)
NOMOR PENGUMUMAN
: NO.3.21/PENG/405A/2016 TGL. 25 Oktober 2016
NOMOR UNDANGAN
: NO.3.21/X/ 417A/2016
PEMBUATAN GARDU HUBUNG UTAMA UKURAN 8 X 18 METER DAN PEMASANGAN INSTALASI GARDU CUBICLE 20 KV, DI KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
TGL. 31 Oktober 2016
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
1
DAFTAR ISI Halaman
BAB-I
INFORMASI KEPADA PESERTA PELELANGAN ...
3
BAB-II
PROSES PELAKSANAAN PELELANGAN .............
4-9
BAB-III
EVALUASI PENAWARAN DAN PENETAPAN PEMENANG ...............................................................
10 - 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................
14
1.1.
FORMAT BENTUK SAMPUL DEPAN/BELAKANG
1.2.
FORMAT SURAT PENAWARAN
1.3.
FORMAT CONTOH BID BOND (GARANSI BANK)
1.4.
FORMAT RINCIAN BIAYA
1.5.
FORMAT PAKTA INTEGRITAS
1.6.
SPESIFIKASI TEKNIS
1.7.
FORMAT SURAT PERIKATAN
1.8.
FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMBUAT, PERNYATAAN YANG TIDAK BENAR TENTANG KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN USAHA YANG DIMILIKI
1.9.
FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN PENGADILAN
1.10. FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT 1.11. FORMAT SURAT PERNYATAAN MEMILIKI KINERJA BAIK DAN TIDAK MASUK DAFTAR HITAM 1.12. DATA PAKET SEDANG DIKERJAKAN
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
2
BAB – I INFORMASI KEPADA PESERTA PELELANGAN 1.
2.
UMUM Dengan ini Bagian Pengadaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor : 3.08/SKPTS/28/2016 tanggal 13 Mei 2016 tentang Restrukturisasi Organisasi PT Perkebunan Nusantara III bermaksud menyelenggarakan pelelangan sebagai berikut : 1.1. Jenis Pekerjaan dan Lokasi Pekerjaan Bagian Pengadaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) akan melaksanakan Pelelangan Pekerjaan Pembuatan Gardu Hubung Utama Ukuran 8 X 18 Meter dan Pemasangan Instalasi Gardu Cubicle 20 Kv, Di Kawasan Industri Sei Mangkei PT Perkebunan Nusantara III (Persero). 1.2. Pemberi Tugas Pekerjaan Pemberi Tugas Pekerjaan adalah Direktur Utama PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO). 1.3. Sumber Anggaran RKAP PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Tahun 2016. 1.4. Pemilik Pekerjaan Pemilik Pekerjaan adalah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1.5 Metode Pelelangan yang digunakan adalah Metode Pelelangan Terbatas Ulang (Sesuai dengan PK 3.21-03) PEDOMAN 2.1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; 2.2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara; 2.3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-15/MBU/2012 tanggal 25 September 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara; 2.4. Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara III,Edisi VII Tahun 2014 Tanggal 08 Juli 2014. 2.5. Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor : 3.12/SKPTS/05/2015 tanggal 23 Juni 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Surat Keputusan Direksi Nomor : 3.12/SKPTS/01/2014 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Edisi VII-2014. 2.6. SKPTS No. 3.12/SKPTS/05/2015 tanggal 23 Juni 2015 tentang Perubahan kedua atas Keputusan Direksi No. 3.12/SKPTS/01/2014 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Edisi VII-2014. 2.7. SKPTS Direksi No.3.00/SKPTS/41/2016 tanggal 05 Oktober 2016 tentang Perubahan Struktur Organisasi Bagian dan Kebun/Unit PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
3
BAB – II PROSES PELAKSANAAN PELELANGAN 1.
JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN No.
Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pengumuman Pendaftaran Penyerahan Dokumen Verifikasi Evaluasi Undangan Penerimaan Undangan (Download) Aanwijzing Pemasukan Penawaran (Up Load) Pembukaan Penawaran (Download) Evaluasi SKPTS Penerbitan Berita Acara Hasil Masa Sanggah Penerbitan Pemenang (Down Load)
Mulai Tanggal 25/10/2016 25/10/2016 25/10/2016 25/10/2016 31/10/2016 31/10/2016 02/11/2016 02/11/2016 07/11/2016 Tentative Tentative Tentative Tentative Tentative
Jam 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 11.00 13.00 16.00
s/d Tanggal 27/10/2016 27/10/2016 27/10/2016 28/10/2016 02/11/2016 02/11/2016 02/11/2016 07/11/2016 07/11/2016 Tentative Tentative Tentative Tentative Tentative
Jam 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 13.00 09.15 24.00
Rencana jadwal di atas dapat diubah jika diperlukan dan akan diberitahukan pada seluruh calon penyedia jasa (Melalui Alamat E-mail Calon Penyedia Jasa). 2.
AANWIJZING (PENJELASAN) Rapat Penjelasan (Aanwijzing) Administrasi dan Teknis untuk Pelelangan, akan diselenggarakan pada : Aanwijzing Administrasi : Hari / Tanggal Waktu Tempat
: Rabu, 02 Nopember 2016 : 11.00 s/d 13.00 Wib : Bagian Pengadaan PTPN-III (sesuai dengan undangan yang diterima)
Pelaksanaan Aanwijzing dengan cara berhadapan langsung antara peserta dengan Bagian Pengadaan (System Manual). Tujuan Aanwijzing memberikan penjelasan tentang teknis, administrasi,dan tata cara penawaran, pemberlakuan surat perjanjian, pelaksanaan pekerjaan. Pertanyaan atau permintaan tambahan informasi secara tertulis dapat disampaikan sebelum peninjauan lapangan. Biaya peninjauan (pengangkutan, akomodasi, dsb) ditanggung oleh peserta pelelangan. Pada waktu yang lain peserta dapat meninjau lapangan dengan biaya sendiri. Setelah Aanwijzing, peserta pelelangan dianggap telah mempelajari dan memahami semua aspek berkenaan dengan situasi dan kondisi lapangan. Setelah Aanwijzing tidak ada penjelasan lanjutan, peserta dianggap telah memahami dan menyetujui penjelasan dimaksud. Peserta yang tidak mengikuti Aanwijzing dianggap telah memahami isi Dokumen Pelelangan dan dapat mengikuti proses penawaran.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
4
3.
PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN Dokumen Penawaran 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
4.
Surat Penawaran (Sesuai Lampiran 1.2) Rincian Penawaran Harga Pekerjaan (Diparaf dan berstempel) Jaminan Penawaran Pakta Integritas Time Schedule/Barchat (yang mencantumkan judul/objek pekerjaan,jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dalam hitungan hari) (Ditandatangani dan berstempel) 3.6 Standar/norma kerja yang harus dipenuhi sesuai spesifikasi teknis (Ditandatangani dan berstempel) 3.7 Memuat Surat Kepemilikan Workshop atau dukungan kerjasama/bermitra yang disahkan oleh Notaris 3.8 Neraca Perusahaan per 31 Desember 2015 (Ditandatangani dan berstempel, Total asset > 2,5 M Audit KAP) 3.9 NPWP, Pengukuhan PKP dan SPT Tahunan PPh badan Tahun terakhir 3.10 Data paket yang sedang dikerjakan 3.11 Rekening koran 3 (tiga) bulan terakhir, tahun 2016 3.12 Metode Pelaksanaan Kerja (Ditandatangani dan berstempel) 3.13 Daftar personal inti yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut (Ditandatangani dan berstempel) 3.14 Surat Pernyataan tidak dalam Pengawasan Pengadilan, tidak dalam keadaan bangkut, kegiatannya tidak sedang dihentikan dan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana 3.15 Surat Pernyataan memiliki kinerja baik dan tidak masuk daftar hitam 3.16 Surat Pernyataan tidak menuntut 3.17 Surat Pernyataan tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan kemampuan usaha yang dimiliki Dokumen Penawaran diketik, disusun sesuai urutan di atas dengan diberi pembatas dan dijilid rapi dimasukkan ke dalam Satu Sampul.
PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN Penyampaian Dokumen Penawaran disampaikan melalui internet dan secara manual yaitu website : www.ptpn3.co.id dan Kantor PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Bagian Pengadaan Jalan Sei Batang hari No. 02 Medan. a. Penyampaian Dokumen Penawaran Melalui Internet. Dokumen Penawaran meliputi Surat Penawaran dilampiri Rekapitulasi dan Rincian Penawaran, Jaminan Penawaran, Pakta Integritas (disimpan dalam satu file pdf), disampaikan melalui website : www.ptpn3.co.id dengan cara mengupload sesuai tanggal waktu yang ditentukan : Ditutup Tanggal/Waktu : 07 Nopember 2016 Jam 09.15 Wib Apabila jaringan TI mengalami kendala maka dokumen penawaran dapat disampaikan melalui E-mail :
[email protected] atau
[email protected] (hal ini dapat diterima jika seluruh calon Penyedia Barang dan Jasa yang diundang tidak dapat menyampaikan melalui situs e-Procurement PTPN-III) dengan waktu, tanggal, hari yang sama sebelum batas akhir pemasukan penawaran. Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. b. Penyampaian Dokumen Penawaran Secara Manual.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
5
Penyampaian dokumen dilaksanakan 1 (satu) tahap 1 (satu) sampul Penyampaian Dokumen Penawaran (Hard copy) disampaikan melalui Kantor PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ke alamat : Tempat : Bagian Pengadaan Jalan Sei Batang Hari No. 02 Medan. Hari/Tanggal : Senin, 07 Nopember 2016 Waktu : 09.15 s/d. 16.00 Wib Pada Sampul Dokumen Penawaran, bagian depan sudut kiri atas hal nama pekerjaan ; metode pemilihan ; tempat ; hari/tanggal ; waktu pemasukan ; No. undangan (contoh terlampir) sesuai lampiran 1.1 Pada sampul dokumen penawaran bagian belakang dilak atas tiga titik (sesuai contoh lampiran 1.1 Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Pemasukan, penyerahan, penambahan/susulan dokumen atau penambahan keterangan dan lain-lain dianggap tidak berlaku/tidak sah diluar dari waktu yang ditetapkan. c. Syarat dan Ketentuan 1. Bagi calon penyedia barang dan jasa yang telah mendaftar tetapi tidakmelakukan verifikasi dokumen akan diberikan teguran, jika telah mendapat 2 (dua) kali teguran maka password dan user ID calon penyedia barang dan jasa tersebut akan dibekukan untuk 6 (enam) bulan ke depan atau sampai dengan berakhirnya periode DRT. 2. Bagi calon penyedia barang dan jasa yang telah diundang tetapi tidak memasukkan penawaran akan diberi teguran, jika telah mendapat 2 (dua) kali teguran maka calon penyedia barang dan jasa tersebut akan dimasukkan dalam daftar hitam (black list) maka password dan user ID calon penyedia barang dan jasa tersebut akan dibekukan untuk 1(satu) tahun kedepan. 3. Bagi calon penyedia barang dan jasa yang telah diundang dan memasukkan penawaran namun tidak lengkap/tidak sesuai dengan kriteria yang diatur dalam buku dokumen maka dikatagorikan tidak memasukkan penawaran dan akan diberlakukan point 2 sebagaimana tersebut di atas. 5.
BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN (BAPP) a. Bagian Pengadaan akan mendownload penawaran yang masuk dan membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran, yang sekurang-kurangnya memuat : 1) Calon penyedia Barang yang diundang; 2) Calon penyedia Barang yang memasukkan penawaran; 3) Nilai penawaran dari masing-masing calon penyedia barang; 4) Rekapitulasi Penawaran; 5) Jaminan Penawaran; 6) Pakta Integritas; b. BAPP di Upload melalui media www.ptpn3.co.id dapat dilihat pada situs e-Procurement. Tanggal : 07 Nopember 2016 Waktu : 16.00 s/d. 24.00 Wib
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
6
Kegagalan peserta lelang dalam memenuhi persyaratan Dokumen Pelelangan, atau penawarannya tidak memenuhi persyaratan Dokumen Pelelangan akan menjadi resiko peserta lelang dan dapat mengakibatkan penawarannya dinyatakan GUGUR.
6.
LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan dan tanggung jawab pelaksana pekerjaan disusun pada Dokumen Penawaran diketik dan dijilid rapi dimasukan ke dalam Satu Sampul. Objek kerja yang ditawarkan adalah Pekerjaan Pembuatan Gardu Hubung Utama Ukuran 8 X 18 Meter dan Pemasangan Instalasi Gardu Cubicle 20 Kv, Di Kawasan Industri Sei Mangkei PT Perkebunan Nusantara III (Persero) meliputi sebagai berikut : Persyaratan Teknis Pasal 1 :Pekerjaan Persiapan Pasal 2 :Pekerjaan Pengukuran Pasal 3 :Pekerjaan Bongkaran Pasal 4 :Pekerjaan Struktur Pasal 5 :Pekerjaan Plesteran Beton Pasal 6 :Pekerjaan Dinding Bata Pasal 7 :Pekerjaan Plesteran dinding Pasal 8 :Pekerjaan Waterproofing Pasal 9 :Pekerjaan Keramik Pasal 10:Pekerjaan Pemasangan lantai Vinyl Pasal 11:Pekerjaan Dinding Partisi Pasal 12:Pekerjaan Plafond Pasal 13:Pekerjaan Cat Pasal 14:Pekerjaan Aluminium Pasal 15:Pekerjaan Elektrikal Pasal 16:Pekerjaan Kusen Pintu Pasal 17:Pekerjaan Daun Pintu Pasal 18: Pekerjaan Kaca Pasal 19:Pekerjaan Pengunci dan Penggantung Pasal 20:Pekerjaan Sanitary Pasal 21:Pekerjaan Metal Pasal 22:Pekerjaan Plumbing (Air Bersih, Air kotor, Air Buangan, dan Air Hujan) Pasal 23:Pekerjaan Sprinkler Pasal 24:Pekerjaan Sistem Tata Udara
7.
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, NEPOTISME a. Peserta dan pihak yang terkait dengan pelelangan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pelelangan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut : - Berusaha mempengaruhi anggota Bagian Pengadaan dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan dokumen pelelangan, dan/atau peraturan perundang-undangan; - Melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pelelangan terbatas, sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain; - Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam dokumen pelelangan ini. b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal di atas, dikenakan sanksi sebagai berikut : - Sanksi administrasi, seperti digugurkan dari proses pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang; - Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
7
- Gugatan secara perdata; dan/atau; - Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang. c. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Bagian Pengadaan kepada Direksi. d. Larangan Pertentangan Kepentingan Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang memiliki/melakukan peran ganda atau terafiliasi. 8.
9.
10.
11. 12.
13.
14. 15.
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 90 (sembilan puluh) Hari kalender, terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Carry Over ke tahun 2017 Masa Pemeliharaan 90 (sembilan) Hari kalender setelah seluruh pekerjaan diserah terimakan. PERUBAHAN REDAKSI Tawaran harus dipersiapkan seperti redaksi pada dokumen ini. Tiap perubahan ataupun penghapusan-penghapusan redaksi pada dokumen-dokumen pelelangan ini tidak akan diindahkan. MATA UANG Total harga penawaran untuk semua barang-barang dalam mata uang Rupiah. Harga satuan dalam perincian penawaran dapat diuraikan dengan mata uang Rupiah untuk material lokal dan mata uang asing yang diperhitungkan dalam mata uang Rupiah dengan nilai kurs tengah BI untuk material impor, bersifat lumpsum/fixed price dalam arti segala yang tercantum dalam perincian penawaran yang akan menyebabkan perubahan kuantitas tidak akan merubah harga penawaran tersebut. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN Semua penawaran harus berlaku selama 90 (Sembilan puluh) hari sejak tanggal penerimaan penawaran oleh Pemberi Kerja. PERUBAHAN ISTILAH 1. Tidak diperkenankan membuat perubahan istilah atau perubahan suatu uraian setelah pemasukan penawaran; 2. Komunikasi apapun dari penawar tidak dibenarkan, kecuali secara khusus diminta secara tertulis oleh Pemberi Kerja setelah penawaran dibuka. KESALAHAN DAN KEKURANGAN Jika penawar menemukan adanya kekurangan-kekurangan atau hal-hal lain yang tidak tercantum dalam suatu uraian atau dokumen-dokumen yang lainnya, atau menimbulkan keraguan di dalam mencantumkan pengertian, penawar supaya segera memberitahukan kepada Pemberi Kerja dan meminta penjelasan secara tertulis pada saat sebelum pemasukan penawaran. Apabila terdapat perbedaan (dari pemberi kerja) nama, tanggal, tempat, waktu, nilai, ejaan dan lainnya antara Dokumen Manual dengan yang disampaikan lewat situs e-Procurement maka Dokumen yang dinyatakan sah adalah Dokumen Manual. BIAYA PEMBUATAN DOKUMEN PENAWARAN Penawar tidak akan mendapat penggantian atas setiap pengeluaran biaya yang berkenaan dengan persiapan dan penyerahan dokumen penawaran. JAMINAN PENAWARAN a. Penawaran harus disertai dengan Jaminan Penawaran / Bid Bond yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah atau Bank Swasta yang dijamin Pemerintah (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau asuransi kerugian yang memiliki program Surety Bond yang mempunyai dukungan reasuransi tidak kurang dari 3 % (tiga per seratus) dari Jumlah Harga Perkiraan Sendiri yang berlaku untuk 90 (Sembilan puluh) hari dari
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
8
tanggal penyerahan penawaran yaitu pada hari terakhir jadwal pemasukan penawaran ; b. Jaminan penawaran / Bid Bond tersebut akan dikembalikan kepada penawar selambat-lambatnya satu bulan setelah penandatanganan kontrak dan telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond); c. Jaminan penawaran / Bid Bond akan menjadi hak Pemberi Kerja bilamana penawar menarik kembali penawarannya atau menolak untuk menerima Penetapan Pemenang. Penawaran yang nilainya dibawah 15 % dari HPS, maka Nilai Jaminan Penawaran / Bid Bond minimal 3 % dari nilai HPS (harus berupa Bank Garansi) dan menambah Jaminan Pelaksanaan / Performance Bond yang semula 5 % menjadi 10 % apabila ditetapkan sebagai Pemenang Pelelangan 16. FAKTOR PERTIMBANGAN Penyusunan produk dalam negeri sangat diutamakan dan dipersyaratkan minimal 40% dari nilai kontrak. 17. HAK MENOLAK PENAWARAN Pemberi Kerja tidak terikat untuk menerima penawaran harga terendah. 18. PEMBERITAHUAN SEBAGAI KONTRAKTOR PELAKSANA (SPP) DAN SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) Surat Pemberitahuan Pemenang dan Surat Perintah Mulai Kerja dapat diambil ke Bagian Pengadaan sebagai dasar proses administrasi selanjutnya. 19.
SURAT PERJANJIAN Penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang pelelangan diwajibkan untuk menanda tangani Surat Perjanjian dengan Pemberi Kerja dalam bentuk Kontrak Lump Sump. Surat Perjanjian akan dibuat dengan nilai penawaran berdasarkan hasil evaluasi dan negosiasi yang memenuhi batas - batas kemampuan dalam arti : Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan Setelah pemberitahuan sebagai kontraktor pelaksana, dibuat suatu perjanjian dalam rangkap 3 (tiga) sesuai dengan contoh yang dilampirkan pada dokumentender ini dan sebelum perjanjian tersebut dibuat, Pemberi Kerja akan mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
20.
JAMINAN PELAKSANAAN Setelah pemberitahuan sebagai kontraktor pelaksana kontraktor harus menyerahkan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari dan atas biaya sendiri suatu Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond dari salah satu Bank milik Pemerintah yang ditentukan dalam Daftar Lampiran Keputusan Menteri Keuangan RI. No. 115/KMK.011/81 juncto No. 59/KMK.011/82 juncto No. 106/KMK.011/83 atau Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond berupa Asuransi sebesar 5% dari nilai kontrak untuk Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond Kontrak. Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond atau Asuransi berlaku sesuai jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan. Bilamana penawar tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) tersebut dalam waktu yang telah ditentukan oleh Pemberi Kerja, maka Pemberi Kerja dapat membatalkan secara tertulis pemberian kontrak kepada kontraktor pelaksana.
21.
WAKTU PENYERAHAN BARANG IMPOR DAN LOKAL
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
9
Waktu penyerahan dari barang-barang impor (apabila ada) dan lokal harus disesuaikan dengan tahapan dari pelaksanaan pekerjaan dan harus sejalan dengan penyelesaiannya yang ditentukan. 22.
PAJAK Penawar harus memasukkan di dalam penawaran sudah termasuk PPN 10% (jika ada) dan pajak-pajak lainnya dalam mata uang Rupiah.
BAB-III
EVALUASI PENAWARAN DAN PENETAPAN PEMENANG 1. EVALUASI PENAWARAN Metode yang digunakan adalah metode evaluasi dengan SISTEM GUGUR dan Evaluasi Nilai Point. Bagian Pengadaan akan melakukan evaluasi administrasi, teknis dan evaluasi penawaran harga dengan uraian sebagai berikut : 1.1. Evaluasi Dokumen Administrasi a. Kelengkapan/Kesesuaian Penawaran dinyatakan Gugur apabila salah satu dibawah ini terpenuhi : 1. Dokumen yang dilampirkan melalui internet tidak lengkap. 2. Penyampaian dokumen administrasi (Hard Copy) yang diterima secara manual melewati batas waktu yang ditetapkan. 3. Dokumen administrasi (Hard Copy), tidak sesuai dengan dokumen yang dikirim melalui internet. 4. Calon Penyedia Jasa tidak melengkapi seluruh dokumen penawaran yang dipersyaratkan. 5. Peserta Lelang harus mematuhi semua persyaratan atau ketentuan serta spesifikasi administrasi maupun teknis yang tercantum dalam Dokumen Pelelangan, kegagalan peserta lelang dalam memenuhi persyaratan Dokumen Pelelangan, atau Penawarannya tidak memenuhi persyaratan Dokumen Pelelangan akan menjadi resiko peserta lelang dan dapat mengakibatkan penawarannya dinyatakan gugur. b. Keabsahan. b. 1. Surat Penawaran (Lampiran 1.2) Penawaran dinyatakan gugur apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta dalam Dokumen Pelelangan tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat, yaitu : 1. Tidak ditanda tangani oleh Pemimpin/Direktur Utama atau penerima kuasa tercantum dalam akte pendirian, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama (association agreement) adalah yang berhak mewakili kemitraan (pejabat dari perusahaan kontraktor utama/leadfirm). 2. Surat Penawaran asli tidak diberi materai cukup. Materai tidak dibubuhi tanda tangan, serta tidak dibubuhi cap perusahaan. 3. Tanggal Penawaran tidak dibenarkan melebihi tanggal yang telah di tentukan pada Buku Dokumen Pelelangan. 4. Objek penawaran tidak sesuai dengan undangan yang disampaikan. 5. Jangka waktu berlakunya penawaran kurang dari waktu yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan. 6. Surat penawaran tidak berdasarkan nomor dan tanggal undangan yang di sampaikan. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
10
7.
Terdapat perbedaan antara angka dan terbilang dalam penulisan harga pada surat penawaran. 8. Rekapitulasi Penawaran dan lembaran rincian penawaran tidak di paraf dan tidak bersetempel Perusahaan dan juga tidak mempunyai korelasi dengan surat Penawaran. 9. Sisa Kemampuan Keuangan dianggap memenuhi syarat jika (SKK ≥ 80 % dari nilai HPS). Sisa Kemampuan Keuangan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan tahun terakhir. 10. Sisa Kemampuan Paket tidak memenuhi sarat SKP = KP – P : KP = kemampuan paket (usaha kecil 5 & usaha non kecil 1,2 N) P = jumlah paket yang sedang dikerjakan N = jumlah paket terbanyak dalam satu waktu yang dikerjakan secara bersamaan. b.2. Jaminan Penawaran (Lampiran 1.3) Jaminan penawaran dinyatakan tidak sah apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta dalam Dokumen Pelelangan tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat, yaitu tidak memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Penawaran harus disertai dengan jaminan penawaran berupa Jaminan Bank (Bank Garansi) diterbitkan oleh Bank Pemerintah atau Bank Swasta yang dijamin Pemerintah (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau asuransi kerugian yang memiliki program Surety Bond yang mempunyai dukungan reasuransi tidak kurang dari 3% (tiga per seratus) dari nilai HPS yang berlaku untuk 90 (sembilan puluh) hari dari tanggal penyerahan penawaran yaitu pada hari terakhir jadwal pemasukan penawaran. Penawaran yang nilainya dibawah 15 % dari HPS, maka Nilai Jaminan Penawaran/Bid Bond minimal 3 % dari nilai HPS (Harus berupa Bank Garansi) dan menambah Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond yang semula 5 % menjadi 10 % apabila ditetapkan sebagai Pemenang Pelelangan. 2. Masa berlakunya jaminan penawaran kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 3. Nama penawar yang tercantum dalam surat jaminan penawaran tidak sama dengan nama yang tercantum dalam surat penawaran. 4. Nilai jaminan penawaran kurang dari nilai nominal yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 5. Besaran nilai jaminan penawaran tidak dicantumkan dalam angka dan huruf. 6. Nama Pemilik Pekerjaan yang menerima jaminan penawaran tidak sama dengan nama yang tertulis pada Dokumen Pelelangan. 7. Paket pekerjaan yang dijamin tidak sama dengan paket pekerjaan yang dilelang. 8. Tanggal penerbitan Jaminan Penawaran sebelum terbit undangan untuk pekerjaan tersebut Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, dapat dilakukan klarifikasi. Bila dianggap perlu, Bagian Pengadaan akan melakukan peninjauan ke lokasi perusahaan, bila ternyata lokasi tidak sesuai dengan data yang ada, maka Bagian Pengadaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berhak menyatakan Gugur. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
11
Bagi peserta pelelangan yang tidak lulus evaluasi administrasi, maka dokumen penawaran teknis dan harga tetap menjadi hak Bagian Pengadaan dan jaminan penawaran asli akan dikembalikan kepada peserta pelelangan dan dinyatakan GUGUR. 1.2. Evaluasi Dokumen Teknis Evaluasi Dokumen Teknis terdiri dari : a. Spesifikasi teknis yang meliputi metode pelaksanaan kerja, standar/norma kerja yang harus dipenuhi, daftar personal inti yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. b. Waktu penyelesaian pekerjaan. c. Schedule/Barchart dan Masa Pemeliharaan. Evaluasi terhadap Dokumen Teknis Penawaran yang menggambarkan bahwa penawar memahami seluruh lingkup pekerjaan lengkap dengan spesifikasi. 1.3. Evaluasi Dokumen Penawaran Harga. Penawaran harga dinyatakan GUGUR yang meliputi : a. Harga Penawaran diatas Nilai HPS. b. Harga Penawaran tidak mempunyai Korelasi dengan Analisa Harga Satuan, Daftar Harga Bahan dan Daftar Harga Upah. c. Kelengkapan item pekerjaan yang ditawarkan oleh peserta lelang tidak sesuai dengan quantity, spesifikasi. Dari evaluasi penawaran harga tersebut Bagian Pengadaan membuat daftar penawaran yang dimulai dari Nilai Penawaran tertinggi sampai terendah (bukan berdasarkan harga penawaran terendah). Nilai Penawaran dihitung berdasarkan : a. Unsur Anggaran Biaya Nilai Maksimum 30 b. Unsur Spesifikasi Teknis Nilai Maksimum 20 c. Unsur waktu penyelesaian pekerjaan Nilai Maksimum 20 d. Unsur Masa Pemeliharaan Nilai Maksimum 15 e. Unsur Skedule/Barchart Nilai Maksimum 15 Penawaran dinyatakan lulus persyaratan apabila Nilai Evaluasi Teknis & Harga minimal 66. Evaluasi terhadap dokumen penawaran yang menggambarkan bahwa penawar memahami seluruh lingkup pekerjaan lengkap dengan spesifikasi. 2
PENETAPAN PEMENANG Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang pelelangan mendapatkan nilai penawaran yang sama maka Bagian Pengadaan akan memilih kepada calon peserta yang mengajukan harga penawaran yang lebih rendah. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang pelelangan mendapatkan nilai penawaran yang sama dan harga penawaran yang sama maka Bagian Pengadaan akan mengadakan penelitian kembali data kualifikasi peserta yang bersangkutan, dan memilih peserta yang menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan yang lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Evaluasi. Apabila diperlukan Bagian Pengadaan dapat melakukan klarifikasi dan negosiasi dengan calon Pemenang Pelelangan. Bagian Pengadaan akan menerbitkan Berita Acara Penetapan Pemenang kepada peserta lelang sesuai hasil SKPTS. Keputusan mengenai hasil pelelangan akan disampaikan melalui Website www.ptpn3.co.id ( Situs e-Procurement) kepada masing-masing peserta pelelangan. Bagian Pengadaan akan menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja, setelah SPP diterbitkan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
12
3. PELELANGAN GAGAL 3.1. Bagian Pengadaan menyatakan pelelangan gagal, apabila : a. Jumlah peserta yang mengikuti proses pelelangan kurang dari 3 (tiga) peserta (kecuali telah dilelang); Pelelangan Ulang. b. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran. c. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat. 3.2. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Bagian Pengadaan memberitahukan kepada seluruh peserta, melalui alamat email calon peserta. 3.3. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Bagian Pengadaan meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya yaitu melakukan: 3.3.1. Evaluasi ulang; 3.3.2. Pelelangan ulang 3.3.3. Pengembalian Dokumen Ke Bagian Teknis 3.3.4. Penghentian proses pelelangan.
Medan, 31 Oktober 2016 BAGIAN PENGADAAN
Pujo Sariono Kepala Urusan Tim B
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
13
LAMPIRAN 1.1. FORMAT BENTUK SAMPUL DEPAN/BELAKANG 1.2. FORMAT SURAT PENAWARAN 1.3. FORMAT CONTOH BID BOND (GARANSI BANK) 1.4. FORMAT RINCIAN BIAYA 1.5. FORMAT PAKTA INTEGRITAS 1.6. SPESIFIKASI TEKNIS 1.7. FORMAT SURAT PERIKATAN 1.8. SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMBUAT, PERNYATAAN YANG TIDAK BENAR TENTANG KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN USAHA YANG DIMILIKI 1.9. FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN PENGADILAN 1.10. FORMAT SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT 1.11. FORMAT SURAT PERNYATAAN MEMILIKI KINERJA BAIK DAN TIDAK MASUK DAFTAR HITAM 1.12. DATA PAKET SEDANG DIKERJAKAN
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
14
Lampiran 1.1
BAGIAN DEPAN AMPLOP
Hal Metode Pemilihan Tempat Hari/Tanggal Waktu Pemasukan No. Undangan
: : : : : :
Dokumen Penawaran Pekerjaan ............................................” Pelelangan Terbatas Ulang Bagian Pengadaan PT. Perkebunan Nusantara III …………………………. Jam ……………wib ...........................................................
Stempel Perusahaan
BAGIAN BELAKANG AMPLOP
DILAK
DILAK
DILAK
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
15
Lampiran 1.2 CONTOH SURAT PENAWARAN TEKNIS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN Nomor Kepada
: : BAGIAN PENGADAAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) JALAN SEI BATANG HARI NO. 2 MEDAN SUMATERA UTARA - INDONESIA
Hal
: Penawaran Biaya Pekerjaan ........PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Dengan hormat, Berdasarkan Undangan Nomor : 3.21/X/..../20.., tanggal ......................, setelah mempelajari SyaratSyarat Umum untuk pekerjaan tersebut di atas, kami yang bertandatangan di bawah ini mengajukan penawaran teknis dan harga dengan penawaran sebesar Rp. ......................... (...................................) termasuk PPN 10%. Kami tunduk pada penawaran kami ini untuk masa ... (.........................) hari sejak tanggal penerimaan yang pasti dan hal ini mengikat kami dan dapat diterima setiap waktu selama masa tersebut masih berlaku. Jika penawaran kami diterima, maka kami akan mulai melaksanakan pekerjaan tersebut, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Kerja untuk memulainya dan akan menyelesaikan dan menyerahkan seluruh pekerjaan tersebut di dalam Perjanjian/Kontrak dalam waktu ……… (……….........) hari kalender terhitung mulai tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan menjamin didalam masa pemeliharaan ..................... hari akan keseluruhan pekerjaan borongan tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis, persyaratan perjanjian, rincian dan jadwal pekerjaan. Bilamana penawaran kami diterima, kami akan menyerahkan dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), suatu Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond atau Asuransi sejumlah 5% dari harga kontrak sebagai Jaminan Pelaksanaan/ Performance Bond sebagai kompensasi terhadap pelanggaran Perjanjian oleh Pihak kami. Semua biaya sehubungan dengan ini telah termasuk dalam penawaran kami. Jaminan ini berlaku selama Perjanjian Kontrak hingga pekerjaan diserah terimakan sesuai dengan isi Perjanjian Kontrak. Selama persetujuan resmi masih dipersiapkan dan belum ditanda tangani, maka penawaran beserta penegasan penerimaan tawaran secara tertulis dianggap sebagai suatu Perjanjian yang mengikat. Kami mengerti bahwa PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) tidak akan terikat untuk menyetujui harga yang terendah. ....................., ...............20.. Hormat kami, Nama Perusahaan * Materai Rp. 6.000,Nama Direktur ** Jabatan * Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
16
Lampiran 1.3 CONTOH BID BOND/SURETY BOND (Atau dalam bentuk sesuai ketentuan Bank/Asuransi) Nomor : ................................ Yang bertanda tangan dibawah ini : ………………………., Pemimpin PT Bank …………… dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, berdasarkan Surat Kuasa Direksi Bank ………… tanggal ………, Nomor ………………… yang dibuat dihadapan ………………… Notaris di ………………… dan Akta Penegasan Wewenang dan Kuasa tgl. ………………… No. ………, yang dibuat dihadapan ………… Notaris di ………, dengan demikian berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan-perubahannya yang terakhir diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal ……………… No. ………… berwenang bertindak untuk dan atas nama PT Bank ……………………, berkedudukan dan berkantor pusat di …………………, dengan alamat jalan …………………, untuk selanjutnya disebut : --------------------------------------------------- P E N J A M I N ---------------------------------------------dalam rangka Pelelangan/Tender : ...................................................................................................., ...................... Sumatera Utara, sesuai dengan Surat Undangan Pelelangan no. ………………… tanggal ………………… yang salah satu copynya dipegang oleh Penjamin, dengan ini mengikatkan diri untuk menjamin dengan melepaskan hak utamanya yang oleh Undang-undang diberikan kepada seorang Penjamin untuk menuntut agar benda-benda siberhutang terlebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana maksud dalam pasal 1832 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, akan membayar kepada : Nama : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Alamat : Jalan Sei Batanghari No. 2 Berkedudukan di : Medan, Sumatera Utara selanjutnya disebut : ---------------------------------------------- PEMEGANG JAMINAN --------------------------------------Sejumlah uang meliputi setinggi-tingginya sampai Rp. ……………(………………………………………) atas dasar tagihan tertulis yang diajukan dalam jangka waktu pengajuan tagihan yang ditetapkan di dalam Garansi Bank ini, apabila : Nama : PT ………………. Alamat : ………………. Berkedudukan di : ………………. selanjutnya disebut : --------------------------------------------------- YANG DIJAMIN ------------------------------------------ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas berlakunya Garansi Bank ini, menarik diri dari penyelenggaraan tender. Garansi Bank ini berlaku 90 (sembilan puluh) hari, terhitung sejak tanggal ……………. Sampai dengan tanggal ……………. Tuntutan/claim dapat diajukan segera setelah timbulnya cidera janji (wanprestasi / default) atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak Yang Dijamin dengan batas waktu pengajuan claim selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya Garansi Bank atau paling lambat pada tanggal ………. Apabila dalam dan atau sampai habisnya jangka waktu pengajuan tagihan/claim tersebut diatas tidak diajukan tagihan oleh Pemegang Jaminan, maka Jaminan Bank ini tidak mengikat lagi terhadap Penjamin. Mengenai segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Jaminan Bank ini masing-masing pihak memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan Negeri di …………….. Garansi Bank ini dikeluarkan di …………… pada tanggal ……………….. PT BANK
Pemimpin
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
17
Lampiran 1.4
FORMAT RINCIAN BIAYA PEKERJAAN PEMBUATAN GARDU HUBUNG UTAMA UKURAN 8 X 18 METER DAN PEMASANGAN INSTALASI GARDU CUBICLE 20 KV DI KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III No
I A_ 1 2 4 5
B_
Uraian Pekerjaan
PEKERJAAN LANTAI - I PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Bedeng Kerja Pekerjaan Pengukuran Pekerjaan Listrik Kerja Pekerjaan Air Kerja Jumlah Point : (A_)
Sat
m² m² ls ls
Vol
Harga Satuan Bahan Upah
Jumlah Harga (Rp) Bahan Upah
Jumlah Biaya (Rp)
56,00 280,00 1,00 1,00
1 2 3 4 5
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GARDU UKURAN 8,00 X 18,00) METER Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan Pemasangan Bowplank m' 66,00 Pekerjaan Pembersihan Lapangan m² 215,00 Pekerjaan Galian Biasa m³ 87,57 Pekerjaan Urugan Tanah Urug m³ 12,16 Pekerjaan Peninggian Lantai Elevasi m³ 88,25
6 7
Pekerjaan Pondasi Batu Kali Pekerjaan Astamping Batu Kali
m³ m³
51,38 12,33
m³ m³
12,74 90,12
m² m² m² m² m² unit
247,78 448,31 184,05 36,07 335,20 1,00
7
Pekerjaan Pintu Besi P2 uk. 1,5 x 2.5 unit mtr c/w ventilasi
1,00
8
Pekerjaan Pintu Besi P3 uk. 1,5 x 2.5 unit mtr c/w ventilasi
2,00
9
Pekerjaan Ventilasi Besi V1 uk. 2,95 x 0,51 mtr c/w ventilasi
unit
9,00
Pekerjaan Ventilasi Besi V2 uk. 2,95 x 0,51 mtr c/w ventilasi
unit
3,00
Jumlah Point : (B_) C_ 1 2
Pekerjaan Beton Pekerjaan Beton Cor 1;3;5 Pekerjaan Beton Cor Bertulang 1;2;3 Jumlah Point : (C_)
D_ 1 2 3 4 5 6
10 11 12
E_ 1 2 3 4
Pekerjaan Finishing Pekerjaan Pasangan Bata 1 : 3 Pekerjaan Plesteran 1 : 4 t=15 mm Pekerjaan Acian Pekerjaan Finishing Beton Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Pintu Besi P1 uk. 1,5 x 2.5 mtr c/w ventilasi
Pekerjaan Pasangan Kramik (40 x 40) m² cm Pekerjaan Batu Alam Pekerjaan Relief Beton Jumlah Point : (D_) Pekerjaan ME Pekerjaan Instalasi Titik Lampu Pekerjaan Stop kontak Pekerjaan Saklar Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 3/4" AW
219,45
m² m²
45,21 41,75
ttk bh bh m1
20,00 10,00 7,00 22,00
5
Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 3" AW
m1
95,00
6
Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 4" AW
m1
15,00
7
Pekerjaan Closet Jongkok Merk KIA
bh
1,00
8
Pekerjaan Septy Tank + Resapan Jumlah Point : (E_)
bh
1,00
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
18
F_ 1 2 3 4 5 6 7 8
Lain-lain Pekerjaan Waterproofing Pekerjaan Plate Bordes tebal 4 mm Pekerjaan Besi Siku 50x50x5 mm Pekerjaan Bak Kontrol Pekerjaan Buis Beton ½ Ø 30 cm Pekerjaan Pipa Sparing PVC Ø 4" - 100 Pekerjaan Pipa Sparing PVC Ø 6" - 100 Pekerjaan Railing Tangga Besi Hollow 30 x 60 & 40 x 40 mm Jumlah Point : (F_) Jumlah Point : (I)
II A_ 1
PEKERJAAN LANTAI - II PEKERJAAN STRUKTUR Pekerjaan Beton Cor Bertulang 1;2;3 Jumlah Point : (A_)
B_ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17 18
m² m² kg bh m' bh bh m'
108,33 44,82 878,60 4,00 74,00 14,00 48,00 32,90
m³
51,69
Pekerjaan Finishing Pekerjaan Pasangan Bata 1 : 3 Pekerjaan Plesteran 1 : 4 t=15 mm Pekerjaan Acian Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Pintu UPVC P4 c/w Pintu fiber Pekerjaan Pintu UPVC P5 c/w Pintu kayu Pekerjaan Pintu UPVC P6 c/w Pintu kayu Pekerjaan Jendela UPVC J1 Pekerjaan Jendela UPVC J2 Pekerjaan Pintu UPVC P7 + Pintu kayu Pekerjaan Pasangan Kramik (40 x 40) cm Pekerjaan Pasangan Kramik (30 x 30) cm Pekerjaan Pasangan Kramik (30 x 60) cm Pekerjaan Pasangan Kramik Meja Dapur (30 x 30) cm Pekerjaan Batu Alam Pekerjaan Relief Beton Jumlah Point : (B_)
m² m² m² m² unit unit unit unit unit unit m² m² m² m² m² m²
357,77 556,48 162,98 516,53 1,00 2,00 3,00 2,00 2,00 1,00 248,10 6,40 18,99 5,91 9,30 12,38
C_ 1 2 3
Pekerjaan Atap Pekerjaan Atap Spanrib t:0.35 mm warna rangka baja ringan Pekerjaan Pemasangan Listplank Pekerjaan Pengecatan Listplank Jumlah Point : (C_)
m² m² m²
189,17 51,36 15,54
D_ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pekerjaan ME Pekerjaan Instalasi Titik Lampu Pekerjaan Stop kontak Pekerjaan Saklar Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 3/4" AW Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 2" AW Pekerjaan Instalasi Pipa Air PVC Ø 3" AW Pekerjaan Wastafel St. Stell 1 lubang Pekerjaan Closet Duduk Merk Toto Pekerjaan Jet Shower Pekerjaan Kran Leher Angsa Kran 1/2" Floor Drain Jumlah Point : (D_)
ttk bh bh m1 m1 m1 bh bh bh bh bh bh
17,00 6,00 8,00 12,00 1,50 45,50 1,00 1,00 2,00 1,00 2,00 2,00
E_ 1 2 3 4
Lain-lain Pekerjaan Waterproofing Pekerjaan Dinding Partisi Gypsum t : 9 mm Timbal Balik +Pekerjaan Rangka Plafond Kalsiboart t: 5 mm Pekerjaan List Plafond Gypsum uk 3 " Jumlah Point : (E_) Jumlah Point : (II) Jumlah Point : (I+II)
m² m² m² m²
141,10 26,96 192,24 195,60
III
PEKERJAAN KABEL UNDER GROUND KABEL DARI GARDU INDUK KE GARDU HUBUNG UTAMA Pekerjaan Kabel NA2XSEYBY Ø 3 x 300 mm² 20 kv, UG mtr Pekerjaan Kabel N2XSY Ø 1 x 50 mm² 20 kv mtr Pekerjaan Galian Tanah Biasa m³ Pekerjaan Urugan Tanah m³ Pekerjaan Pemadatan Tanah disparing bekas urugan m³ Pekerjaan Urugan Pasir m³ Pekerjaan Batu Pengaman kabel logo PLN bh Pekerjaan batu bata pemisah kabel bh Pekerjaan Patok Kabel Logo "PLN" bh Pekerjaan Terminating Kabel 20 KV Ø 3 x 300 mm² set
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
1.600,00 60,00 283,00 177,25 42,54 42,54 4.800,00 2.400,00 9,00 4,00
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
19
11 12 13 14 15
Pekerjaan Terminating Kabel 20 KV Ø 3 x Pekerjaan Jointing 20 KV Ø 3 x 300 mm² Pekerjaan Kabel Shoes AL-CU 1-H 300 Pekerjaan Kabel Shoes AL-CU 1-H 50 mm² Pekerjaan Joint Sleeve AL 300 mm²
set set bh bh bh
2,00 6,00 12,00 6,00 18,00
Jumlah Point : (III)
IV • • • • • • • • • • • • •
PEKERJAAN PEMUTUS ALIRAN MEDIUM VOLTAGE SM6 24 kV 630 AMP ; 16 KA - 1 SEC SCHNEIDER Incoming Cubicle 2000A, VCB 1250 A, 25 kA,Unit PIX-24 Schneider 2,00 VCB 1250 A, 24 kV, 25 kA 3 Phase Bus Bar 2000 A Metal Clad Closing/Tripping Coil 110 VDC 49 RMS, 25, 27/27S, 59, 59N, 47, 81, 38/49T MES 114 (10 Input + 4 Output Module) ACE 949-2 (2-wires RS485 Network Interface) 3 CT 500-1000A/5-5A Class 0,2s 3 VT 20/V3 kV - 110/V3 (50 VA Class 0,2s - 110/V3 50VA Cl 3P) ZCT SCH 200 Protection Index IP 3X KWH Meter Didital Double Tarif SL 7000 class 0,s Heater 50 W
• • • • • • • • • • •
Outgoing Cubicle 2000A, VCB 800 A, 25 kA, Unit PIX-24 Schneider VCB 800 A, 24 kV, 25 kA Metal Clad 3 Phase Bus Bar 2000 A Closing/Tripping Coil 110 VDC Relay Proteksi T42 MES 114 (10 Input + 4 Output Module) ACE 949-2 (2-wires RS485 Network Interface) 3 CT 300-600A/5-5A Class 0,2s Protection Index IP 3X KWH Meter Didital Double Tarif SL 7000 class 0,s Heater 50 W
• • • • • • •
1,00 Busbar VT Metering Cubicle 2000A, PIX-24 Schneider Unit Metal Clad 3 Phase Bus Bar 2000 A 3 VT 20/V3 kV - 110/V3 (50 VA Class 0,2s - 110/V3 50VA Cl 3P) MES 114 (10 Input + 4 Output Module) ACE 949-2 (2-wires RS485 Network Interface) Protection Index IP 3X Heater 50 W
• • • • • • • •
1,00 Outgoing Cubicle 2000A, VCB 630 A, 25 kA, Unit PIX-24 (Auxxillary Trafo) VCB 630 A, 24 kV, 25 kA Metal Clad 3 Phase Bus Bar 2000 A Closing/Tripping Coil 110 VDC Relay Proteksi T20 3 CT 10-20A/5-5A Class 0,5 Protection Index IP 3X Heater 50 W
1
2
3
4
5 5,1 5,2 5,3 5,4
V 1 2 3 4 5
Pekerjaan Pelindung dan Pengontrol Testing & Kalibrasi Incoming Cubicle 2000A, Unit VCB 1250A, 25 kA, 2,00 PIX-24 3,00 Testing & Kalibrasi Outgoing Cubicle 2000A, VCB Unit 800A, 25 kA, PIX-24 1,00 Testing & Kalibrasi Metering Cubicle 2000A, PIX-24 Unit 1,00 Testing & Kalibrasi Outgoing Cubicle 2000A, VCB Unit 630A, 25 kA, PIX-24 Jumlah Point : (IV) PEKERJAAN TRAFO POWER SUPPLY Trafo Distribusi 3 Phasa 25 KVA 400/220V Panel Battery Charger Panel Distribusi Kabel NYY 4 x 10 mm2 Kabel NYYHY 4 x 4 mm2 Jumlah Point : (V)
unit unit unit unit unit
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
3,00
1,00 1,00 1,00 50,00 50,00
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
20
VI 1
PEKERJAAN GROUNDING Grounding Jaringan Hubungan
set
1,00
lot lot unit unit unit
1,00 1,00 8,00 2,00 1,00
Jumlah Point : (VI) VII 1 2 3 4 5
PEKERJAAN LAIN - LAIN Sertifikat Laik Operasi dari Jaser Testing Commissioning Pemasangan APAR Pemasangan AC 2 PK Pemasangan AC 1 PK Jumlah Point : (VII)
VIII 1 2 3
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI Mobilisasi dan Demobilisasi ls Transfortasi ls Foto-foto Dokumentasi ls Jumlah Point : (VIII)
1,00 1,00 1,00
Jumlah Seluruh PPN 10% Total
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
21
Lampiran 1.5 PAKTA INTEGRITAS Saya yang tersebut dan bertandatangan dibawah ini : Nama : ** Alamat : Jabatan : Sesuai dengan Anggaran Dasar/Akte ….......................... selaku …................... bertindak untuk dan atas nama : Perusahaan : Alamat : Sehubungan dengan proses dan pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa *........................................................ ….................................................... PT Perkebunan Nusantara III (Persero)” dengan ini menyatakan bahwa : 1. Saya akan mengikuti seluruh rangkaian proses pengadaan barang/jasa dimaksud dengan penuh iktikad baik, tunduk dan patuh pada seluruh peraturan perundang-undangan terkait dan telah memenuhi segala syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero). 2.
Saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban saya dalam pengadaan barang/jasa tersebut secara jujur, transparan, bertanggung jawab dan professional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari persiapan penawaran, pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian pekerjaan, dan pengawasan hasil pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja dan dokumen pengadaan lainnya.
3.
Saya tidak akan melakukan perbuatan korupsi dan akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui adanya indikasi perbuatan korupsi dalam proses pengadaan barang/jasa ini.
4.
Saya tidak akan menawarkan atau menyerahkan uang atau barang kepada Direksi, Bagian Pengadaan atau karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) secara melawan hukum untuk mempengaruhi atau berupaya mempengaruhi keputusan pihak-pihak yang berwenang di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sehingga keputusan tersebut menguntungkan saya atau orang lain.
5.
Saya tidak memiliki hubungan keluarga atau hubungan lain yang dapat menyebabkan benturan kepentingan bagi Direksi atau anggota Bagian Pengadaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam proses pengadaan barang/jasa.
6. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta Integritas ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral. sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pernyataan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya dan dengan demikian kami akan bertanggungjawab sepenuhnya atas kebenaran dari hal-hal yang kami nyatakan dalam Pakta Intgritas ini. Demikianlah pernyataan ini kami buat untuk digunkan sebagaimana mestinya. ………, …....................20.. PT/CV. ….................................... Meterai Rp. 6000 Cap Perusahaan
Nama Terang** Jabatan * **
Disesuaikan dengan nama objek pekerjaan yang dilelangkan Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
22
Lampiran 1.6 SYARAT-SYARAT TEKNIS PEMBUATAN GARDU HUBUNG UTAMA UKURAN 8 X 16 METER DAN PEMASANGAN INSTALASI GARDU CUBILE 20 KV DIKAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI
PERSYARATAN TEKNIS Standard-standard yang berlaku Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratanpersyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia PPI – 1983 : Peraturan pembebanan Indonesia ASTM : American Society for Testing & Materials NI – 10 : Bata Merah Sebagai bahan bangunan PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia SII : Standar Industri Indonesia PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia AV 1941 : Algemene Voorwarden Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961). Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980. Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut diatas, maupun standard Nasional lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya berlaku standard-standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan. Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pemborong wajib dan harus menyerahkan : a. Time Schedule b. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan untuk bahan material tertentu sesuai dengan perintah Direksi Pengawas dan Konsultan Perencana. c. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing). d. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan Direksi, Pengawas, dan Konsultan Perencana. e. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan tertensu sesuai permintaan Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana. f.
Izin Pelaksanaan dari Direksi Pengawas diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi Pengawas jika tidak memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi syarat yang diminta atas tanggung jawab dan biaya Pemborong.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
23
Data data Umum Seluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukuran yang ada di lapangan. Penyerahan Pekerjaan Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan, sisa pembongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
24
Pasal 1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.1. Pekerjaan Pengukuran dan Pematokan : 1. Kontraktor harus memulai pekerjaan dari garis-garis yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya Kontraktor harus menyediakan semua bahan peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran dan pematokan untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya. Kontraktor diwajibkan untuk memelihara patok - patok serta tugu - tugu ukur utama selama masa pembangunan. 2. Kontrakan diwajibkan melakukan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, lantai, letak batas-batas dengan alat-alat yang sudah diterapkan kebenarannya. 3. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya. 4. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. 5. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab Kontraktor, dengan biaya sesuai kontrak. 1.2. Alat dan perlengkapan pekerjaan dan Tenaga Lapangan 1. Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan dalam proyek ini, harus menyeidakan alat-alat dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing, seperti: Alat-alat ukur (theodolith, waterpas dan lain-lain) Alat pemotong, penduga, dan alat bantu Topi pengaman dan sepatu lapangan a) Disamping itu juga harus menyediakan buku-buku laporan (harian, mingguan), buku petunjuk alatalat yang akan dipakai, rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung jawab penuh untuk memutuskan segala sesuatunya di lapangan dan bertindak atas nama kontraktor. 1.3. Kantor Kontraktor, Gudang, dan Los Kerja 1. Kontraktor diwajibkan membuat bangunan sementara guna kepentingan kontraktor sendiri (sebagai kantor Proyek lengkap dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. 2. Bentuk dan ukuran disesuaiakan Kantor Proyek, Gudang dan Los Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya, dilengkapi ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran. 3. Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan saja) menjadi milik kontraktor, dan kontraktor wajib membongkar serta memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut setelah mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas. 4. Kontraktor diwajibkan merawat peralatan seperti Pompa dan lain sebagainya milik Pemilik Proyek (bila ada) serta menanggung biaya perawatan peralatan selama berlangsungnya pekerjaan. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
25
Penyimpanan barang-barang dan material (Gudang material) 1. Kontraktor wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material seperti pasir, koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya. Gudang semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban udara minimal 30 cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas 2. Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang-gudang sesuai dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan persetujuan Konsultan Pengawas, sehingga akan menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah. 3. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan dengan pagar dari papan, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur dengan lainnya. 4. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site. Pembersihan dan Keleluasaan Halaman Kontraktor diwajibkan menjaga keleluasaan halaman dengan menempatkan barang-barang dan material sedemikian rupa sehingga : Memudahkan pekerjaan Menjaga kebersihan sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing), air yang menggenang Tidak menyumbat saluran-saluran air. Fasilitas-fasilitas lapangan
Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan serta air kerja menggunakan milik pemberi pekerjaan. Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan menggunakan milik pemberi tugas.
Disediakan oleh kontraktor : Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-petugas yang ada di Proyek . Alat-alat pemadam kebakaran ringan Alat-alat PPPK Air Kerja dan Listrik Kerja Air kerja selama pelaksanaan pekerjaan menggunakan air milik pemberi pekerjaan, kontraktor menyediakan perlengkapan untuk penyambungan instalasi air maupun listrik. Persiapan Lokasi Kontraktor diwajibkan membersihkan lokasi dari sampah sampah dan kotoran yang terdapat di lokasi pembangunan. Semua biaya yang diakibatkan dari pembersihan lokasi tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
26
1.4.
Direksi keet (Ruang Kerja Konsultan): Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan sementara harus disediakan saat dimulai pekerjaan yaitu setelah adanya Serah Terima Lapangan. Direksi Keet dibuat dengan menyesuaikan lokasi yang ada : a. Luas disesuaikan dengan kebutuhan dilengkapi dengan toilet b. Peralatan yang harus disediakan bersifat sewa pada Direksi Keet: 1 buah meja rapat ukuran 1,20 x 2,40 m dengan 2 buah kursi. 1 buah meja tulis ½ biro ukuran 0.80 x 1.20 m dengan 2 buah kursi . 1 unit White board ukuran 1,20 x 2,40 m c. Peralatan pemadam kebakaran. d. Peralatan P3K Kantor Direksi bersifat bangunan sementara, sedangkan perlengkapannya bersifat sewa, digunakan sampai dengan selesainya pembangunan. Seluruh biaya perawatan dan operasionalnya menjadi tanggungan Kontraktor sampai dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan. Segera setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan, fasilitas ini harus dibongkar dan diangkut keluar. Kontraktor harus menyelenggarakan berfungsinya Direksi Keet berupa : o Listrik o Kebersihan Keet o Keamanan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
27
Pasal 2 PEKERJAAN PENGUKURAN Syarat-syarat-Pelaksanaan Pelaksanaan secara umum. 1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi renovasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian bangunan dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. 2. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan keputusannya. 3. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas. 4. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab Kontraktor dengan biaya sesuai kontrak.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
28
Pasal 3 PEKERJAAN STRUKTUR 3.1 Uraian Umum a. Pemberian pekerjaan meliputi : Pengadaan, pengelolaan, mendatangkan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan, mobilisasi alat pembantu dan sebagainya yang pada waktu umumnya langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha menyelesaikan degan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna dan lengkap, disini juga dimaksudkan pekerjaanpekerjaan ataupun bagian pekerjaan yang walaupun tidak jelas disebutkan di dalam RKS dan gambar-gambar tetapi masih berada dalam bidang pembangunan haruslah dilaksanakan selanjutnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk Dirkesi Lapangan. b. Lapangan pekerjaan dalam keadaan pada waktu penawaran, termasuk segala segala sesuatu yang berada didalamnya direshkan tanggung jawabnya kepada Kontraktor dengan Berita Acara penyerahan Lapangan. c. Oleh Kontraktor pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai dan berfungsi baik sesuai dengan yang disyaratkan. d. Kontraktor wajib mentaati dan melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab berdasarkan syarat-syarat dn uraian-uraian di dalam RKS, Risalah Rapat Pemeberian Pemjelasan, Gambar-gambar yang ada maupun gambar-gambar susulan selama pelaksanaan, petunjuk-petunjuk teknis maupun administrasi serta instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas. 3.2 Lingkup Pekerjaan a. b. c. d. e.
Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Kolom Pekerjaan Balok Standard Pekerjaan Balok Pre-stressed Pekerjaan Plat
3.3 Pengukuran a. Ukuran-ukuran dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar-gambar. b. Jika terdapat perbedaan ukuran antar gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian, maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama, Namun demikian hal-hal tersebut harus dilaporkan segera kepada Direksi Lapangan. c. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sealam pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab dan resiko Kontraktor sepenuhnya. d. Ketidakcocokan yang mungkin ada mengenai perbedaan-perbedaan antara gambar dan kenyataan harus segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan, untuk diproses secara terulis.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
29
3.4 Persyaratan Bahan Semen a. Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal. Dengan syarat : Peraturan Semen Portland Indonesia (NI 8 - 1972) Peraturan Beton Indonesia (NI 2- 1971) Mempunyai seretifikat Uji (teest sertificate) Mendapat Persetujuan Perencana & Pengawas. b. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis / merk semen untuk suatu konstruksi / struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah. c. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam zak (koantong) asli dari pabriknya dalam keeadaan tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air, diletakkan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai.Zak-zak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 zak, setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. d. Untuk semen yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, membatu, dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
3.5 Agregat a. Semua pemakaian koral (kerikil) batu pecah (agregat kasar ) dan pasir beton, harus memenuhi syarat-syarat : Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI 3 –1958) Peraturan Beton Indonesia (NI 2 –1971) Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porous Bebas dari tanah / tanah liat (tidak bercampur dengan tanah liat atau kotoran-kotoran lainnya. b. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dan harus memenuhi syarat : Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24 % Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 - 30 mm lebih dari 22 % c. Koral (kerikil ) dan batu pecah (aagregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan Pengawas. d. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai. e. Pengawas dapat meminta kepada Kontrkator untuk mengadakah test kwalitas dari agregatagregat tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Pengawas, setiap saat dalam laboratorium yang diakui atas biaya kontraktor.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
30
f.
Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka kontraktor diwajibkan unatuk memberitahukan kepada Pengawas.
g. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori. 3.6 Air a. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan –pekerjaan dilapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) didak mengandung ornagisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syaratsyarat Peraturan Beton Indonesia (NI 2 – 1971) dan diuji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib dengan biaya ditanggun oleh pihak Kontraktor. b. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai. 3.7 Besi Beton (Steel Reinforcement) a. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syara-syarat : Peraturan baeton Insonesia ( NI 2 – 1971) Bebas dari kotoran-kotoran, laposan minyak-minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya). Dari jenis baja dengan mutu U24 untuk diameter < diameter 10 s/d 12 mm U32, dan U39 untuk diameter > 13 (ulir) Mempunyai penampang yang sama rata. Ukuran disesuaiakan dengan gambar-gambar b. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ektentuan-ketentuan di atas, harus mendapat persetujuan Perencana / Pengawas c. Besi beton harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber beesi beton tersebut untuk pekerjaan konstruksi. d. Kontraktor wajib mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Pengawas, serta menyertakan data teknis dari pabrik pembuat baja tulangan. Batang percobaan diambil dibawah kesaksian CM. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Pengawas Semua biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. c. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar atau mendapat persetujuan Pengawas. Untuk hal itu sebelumnya kontraktor harus membuat gambar pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Pengawas untuk mendapat persetujuannya. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lainnya harus menggunakan kawat beton, diikat dengan teguh, tidak bergeser selama pengecoran beton dan bebas dari lantai kerja atau papan acuan. Sebelum beton dicor, besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karet lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua besi beton harus dipasang pada posisi yang tepat. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
31
d. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang semacam itu, harus mendapat persetujuan Perencana / Pengawas. e. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah menerima instruksi tertulis dari Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam. 3.8 Admixture Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan maupun untuk maksud-maksud lain dapat dipakai bahan admixture. Jenis dan jumlah bahan admixture yang dipakai harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Lapangan/ Pengawas. 3.9 Mutu Beton a. Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI – 1971 dan NI 2. Beton harus mempunyai kekuatan karakteristik K 250 untuk pekerjaan struktur dan K225 untuk pekerjaan plat lantai dasar. b. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes) untuk mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregation) dari agregat. Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton Bertulang Indoneesia (NI 2-1971). c. Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mixes) tersebut diatas harus dilakukan untuk menentukan beton yang baru dimulai d. Adukan beton yang dibuat setempat (site mixing) harus memenuhi syarat-syarat : Membuat mix design Semen diukur menurut volume Agregat diukur menurut volume. Pasir diukur menurut volume Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (batch mixer) Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin pengaduk. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai. 3.10 Adukan Beton a. Adukan beton harus mempunyai syarat-syarat PBI 1971 NI 2. Beton harus mempunyai kekuatan karakteristik sesuai yang disyaratkan dalam gambar. b. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixer) untuk mengontrol daya kerjanya, sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregasi) dari agregat. Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (NI 2 1971)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
32
c. Pekerjaan pembuatan adukan percobaaan (trial mixes) tersebut diatas harus dilakukan untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada pekerjaan beton selanjutnya dan harus mendapat persetujuan Pengawas. 3.11 Faktor Air Semen a. Agar dihasilkan suatu konstruksi beban yang sesuai dengan yang direncanakan, maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut : Faktor air semen untuk Balok, sloof dan poer maksimum 0,60. Faktor air semen untuk kolom, balik, pelat lantai tangga dinding, beton dan lisplank / parapet maksimum 0,60. Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-tempat basah lainnya maksimum 0,55. b. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton dan dapat dihasilkan suatu mutu sesuai dengan yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan faktor air semen maksimum 0,55 harus memakaiplasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk dari bahan additive tersebut harus mendapat persetujuan dari Pengawas 3.12Test Kubus/Silinder Beton a. Pengawas berhak meminta setiap saat kepada kontraktor unuk membuat kubus/silinder coba dari adukan beton yang dibuat. b. Selama pengecoran beton harus selalu dibuat benda-benda uji, sesuai dengan PBI 1971 NI 2 atau SNI 1991 dengan nomor urut yang menerus. c. Cetakan kubus/silinder coba harus berbentuk bujur sangkar dalam segala arah, dan memenuhi syarat-syarat dalam peraturan beton Indonesia (NI 2 –1971).Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15x15 cm3. d. Pengambilan adukan beton, percetakan kubus coba dan curingnya harus dibawah pengawasan. e. Prosedurnya harus memenuhi syarat-syarat dalam peraturan beton Indonesia (NI 2 –1971). f.
Kubus/silinder coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu code yang dapat menunjukkan tanggal pengecoran, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan dan lainlain yang perlu dicatat.
g. Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971, bab 4,7, termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian-pengujian tekanan.Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan kontraktor harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. h. Jika pengujian tekanan gagal maka perbaikan harus dilakukan dengan mengikuti prosedurprosedur PBI, untuk perbaikan.Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus coba menjadi tanggung wawab kontraktor. i.
Semua kubu/silinder coba jika perlu akan dicoba dalam laboratorium yang berwenang, dan disetujui Pengawas.Laporan hasil percobaan harus disertahkan kepada Pengawas segera sesudah selesai percobaan, paling lambat 7 hari sesudah pengecoran, dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran adukan berat kubus benda uji tersebut dan data-data lain yang diperlukan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
33
j.
Apabila dalam pelaksanaan nanti kedapatan bahwa mutu beton yang dibuat seperti yang ditunjukkan oleh kubus cobanya gagal memenuhi syarat spesifikasi, maka Pengawas berhak meminta kontraktor supaya mengadakan percobaan-percobaan non destruktif atau kalau memungkinkan mengadakan percobaan destructif.
k. Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Bertulang Indonsesia (NI.2-1971)Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan dibangun baru sesuai dengan petunjuk Pengawas. l.
Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor. Kontraktor juga diharuskan mengadakan slump test menurut syara-syarat dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI.2- 1971).Slump beton berkisar antar 8 cm sampai 12 cm.
3.13Cetakan Beton/Bekisting a. Persyaratan Penggunaan Bahan. Tidak mengalami deformasi. Bekisting harus cukup tebal ( plywood tebal min. 12 mm) dan terikat kuat menahan beton dan beban sementara lainnya. Paku, angkur dan sekrup-sekrup ukuran sesuai dengan keperluan dan cukup kuat untuk menahan bekisting agar tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.Kedap air, dengan metutup semua celah dengan “tape”, sehingga dijamin tidak timbul sirip atau adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari cetakan beton.Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting. b. Syarat Pelaksanaan Pemasangan. Tentukan jarak, level dan ukuran sebelum memulai pekerjaan. Pasang bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai design dan standard yang telah ditentukan, sehingga bisa dipastikan akan menghasilkan beton yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan akan bentuk, kelurusan dan dimensi. Hubungan-hubungan antar papan bekisting harus lurus, dan harus dibuat kedap air untuk mencegah keborcoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk beton . Hubungan-hubungan ini harus diusahakan seminimal mungkin. Bekisting untuk dinding pondasi dan sloof harus dipasang pada kedua sisinya.Pemakaian pasanagan bata untuk bekisting pondasi harus atas seijin Direksi Lapangan. Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi pengecoran harus dibuang. c. Perkuatan pada bukaan di bagian-bagian yang struktural yang tidak diperlihatkan pada gambar harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi. d. Pada bagian-bagian yang akan terlihat, tambahkan pingulan-pingulan (chamfer strips) pada sudut-sudut luar (vertikal dan horisontal) dari baolik, kolom dan dinding. e. Bekisting harus memenuhi toleransi deviasi maksimal berikut : Deviasi garis vertikal dan horisontal : - 6 mm, pada jarak 3.000 mm - 10 mm, pada jarak 6.000 mm - 20 mm, pada jarak 12.000 mm
Deviasi pada pemotongan melintang dari dimensi kolom atau balok atau ketebalan plat maksimal sebesar 6 mm.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
34
f.
Aplikasi bahan pelepas acuan (form release agent) harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Aplikasi harus dilaksanakan sebelum pemasangan besi beton, angkur-angkur dan bahan-bahan tempelan (embedded item) lainnya.
Bahan yang dipakai dan cara aplikasinya tidak boleh menimbulkan karat atau mempengaruhi warna permukaan beton. g. Dimana permukaan beton yang akan dilapisi bahan yang bisa rusak terkena bahan pelepas acuan, bahan pelepas acuan tidak boleh dipakai. Untuk itu, dalam hal bahan pelepas acuan tidak boleh dipakai, sisi dalam bekisting harus dibasahi dengan air bersih. Dan permukaan ini harus dijaga selalu basah sebelum pengecoran beton. Sisipan (insert), rekatan (embedded) dan bukaan (opening).
h. Sediakan bukaan pada bekisting dimana diperlukan untuk pipa, conduits, sleeves dan pekerjaan lain yang akan merekat pada atau melalui / merembes beton. i.
Koordinasi bagian dari pekerjaan lain yang terlibat ketika membentuk / menyediakan bukaan, slots, recessed, sleeves, nolts, angkur dan sisipan-sisipan lainnya. Jangan laksanakan pekerjaan diatas jika tidak secara jelas / khusus ditunjukkan pada gambar yang berhubungan.
j.
Sediakan bukaan sementara pada cetakan beton dimana diperlukan guna pembersihan dan inspeksi. Tempatkan bukaan di bagian bawah bekisting guna memungkinkan air pembersih keluar dari bekisting. Penutup bukaan sementara ini harus dengan bahan yang memungkinkan merekat rapat, rata dengan permukaaan dalam bekisiting, sehingga sembungannya tidak akan tampak pada permukaan beton ekspose.
k. Kualitas Periksa dan kontrol bekisting yang dilaksanakan telah sesuai dengan bentuk beton yang diinginkan, dan perkuatan-perkuatannya guna memastikan bahwa pekerjaan telah sesuai dengan rancangan bekisting, wedgeeties, dan bagian-bagian lainnya aman. Informasikan pada Direksi Lapangan jika bekisting telah dilaksanakan, dan telah dibersihakan, guna pelaksanaan pemeriksaa. Mintakan persetujuan Direksi terhadap bekisting yang telah dilaksanakan sebelum dilaksanakan pengecoran beton. Untuk permukaan beton ekspose, pemakaian bekisting kayu lebih dari 2 (dua) kali tidak diperkenankan. Penambahan pada bekisting, juga tidak diperkenankan kecuali pada buakan-bukaan sementara yang diperlukan.
l.
Bekisting yang akan dipakai ulang harus mendapatkan persetujuan sebelumnya dari Direksi Lapangan.
Pembersihan Bersihkan bekisting selama pemasangan, buang semua benda-benda yang tidak perlu. Buang bekas-bekas potongan, kupasan dan puing dari bagian dalam bekisting. Siram dengan air, menggunakan air bertekanan tinggi, guna membuang benda-benda asing yang masih tersisa pastikan bahwa air dan puing-puing tersebut telah mengalir.
Buka bekisting secara kontinyu dan sesuai dengan standard yang berlaku sehingga tidak terjadi beban kejut (shock load) atau kedidak seimbangan beban yang terjadi pada struktur. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati, agar peralatan-peralatan yang dipakai untuk membuka tidak merusak permukaan beton.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
35
Untuk yang akan dipakai kembali, bekisting-bekisting yang telah dibuka harus disimpan dengan cara yang memungkinkan perlindungan terdahap permukaan yang akan kontak dengan beton tidak mengalami kerusakan. Dimana diperlukan perkuatan-perkuatan pada komponen-komponen struktur yang telah dilaksanakan guna memenuhi syarat pembebanan dan konstruksi sehingga pekerjaan – pekerjaan konstruksi di lantai-lantai diatasnya bisa dilanjutkan. Pembukaan penunjang bekisting hanya bisa dilakukan setelah beton mempunyai 75% dari kuat tekan 28 hari (28 day compressive strength) yang diperlukan.
Bekisting-bekisting yang dipakai yntuk mematangkan (curing) beton, tidak boleh dibongkar sebelum dinyatakan matang oleh direksi.
3.14 Pengecoran Beton a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan Pengawas dan mendapatkan persetujuan. Jika tidak ada persetujuan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan / membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biaya kontraktor sendiri. b. Pengadukan dari tiap molen harus terus menerus dan tidak kurang dari 2 menit sesudah seluruh bahan termasuk air berada didalam moleen, selama itu molen harus terus berputar pada kecepatan yang akan menghasilkan adukan dengan kekentalan merata pada akhir waktu pengadukan c. Beton atau lapisan aduk yang telah mengeras tidak diizinkan terkumpul pada permukaan dalam molen. d. Dilarang mencampur kembali dengan menambah air kedalam adukan beton yang sebagian telah mengeras. e. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkutan mesin haruslah mendapat persetujuan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras. f.
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan Pengawas.
g. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen. h. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan agregat. i.
Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran digunakan fibrator (beton triller), pemadatan dengan tongkat atau jika perlu dengan tangan untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi kantong udara dan sarang koral. Ujung beton triller tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun pembesian. Harus pula diperhatikan jangan sampai terjadi penggetaran berlebihan ataupun dikerjakan sedemikian
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
36
rupa sehingga menyebabkan pemisahan bahan beton ataupun gejala timbulnya banyak air pada permukaan beton. j.
Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu / tanpa berhenti). Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
k. Pada penyambungan beton lama dan baru, maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan. Apabila perbedaan waktu pengecoran kurang atau sama dengan 1 (satu) hari maka harus digunakan bahan additive untuk penyambungan beton lama dan beton baru. l.
Tempat dimana pengecoran akan dihentikan, harus mendapat persetujuan Pengawas.
3.15 Curing dan Perlindungan Atas Beton a. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap : matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerasan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. b. Untuk perawatan Beton, Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan akibat panas yang berlebihan, kurangnya pembasahan, tegangan yang berlebihan atau hal lain, sampai saat penyerahan pekerjaan oleh Kontraktor pada Pemberi Tugas. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjaga agar beton tidak sampai mengering dan menghindarkan permukaan beton menjadi kasar atau rusak. c. Untuk bahan curing dapat dipakai sealbond produksi conspec atau setara sebanyak 1 liter tiap 6m2. Pemakaian bahan curing harus disetujui oleh Pengawas. d. Beton yang keadaannya seperti tertera dibawah ini harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti dengan beton yang dapat disetujui oleh Direksi, semua biaya yang timbul ditanggung oleh Kontraktor. Beton yang dimaksud tersebut diatas adaloah : Ternyata rusak (honey comb, keropos, retak, pecah dll). Sejak semula cacat, cacat sebelum penyerahan pertama. Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan. Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syaratt (RKS). 3.16 Pembongkaran Cetakan Beton a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971 9NI.2 – 1971), dimana bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaannya. b. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Pengawas. c. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang kropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Pengawas, untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian, perbaikan atau menutup nya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya pengisian dan perbaikan atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
37
d. Meskipun hasil pnegujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut : Konstruksi beton sangat kropos. Konstruksi beton yang sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau posisi-posisinya tidak seperti yang ditunjuk gambar. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya. Konstruksi beton retak, pecah 3.16 Penyelesaian Permukaan Beton a. Permukaan bagian latas beton harus rapi, licin, merata dan keras. Selama beton masih plastis, tidak diizinkan adanya benjolan yang berlebihan (gelembung) pada permukaan. Semua permukaan harus dicor secara monolitas dengan beton dasarnya. Dilarang menaburkan semen kering dan pasir daiatas permukaan beton untuk menghisap air yang berlebihan. Bagian permukaan beton pelat, dinding, balok yang exposed harus dirapikan dengan menggunakan sendok aduk dari baja. b. Perbaikan Cacat Permukaan. Segera setelah cetakan dilepaskan, semua permukaan “exposed” (terbuka) harus diperiksa secara teliti dan bagian yang tidak rata harus segera digosok atau diisi dengan baik agaar diperoleh suatu permukaan yang licin, seragam dan merata. Perbaikan baru boleh dikerjakan setelah ada pemeriksaan dari Direksi Lapangan, pekerjaan perbaikan tersebut harus betul-betul mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi lapangan. c. Beton yang menunjukkan rongga-rongga, lobang, keropok atau caacat sejenis lainnya harus dibongkar dan diganti. Semua perbaikan dan penggantian sebagaimana diuraikan disini harus dilaksanakan secepatnya oleh Kontraktor atas biaya sendiri. d. Lobang bekas kerucut batang pengikat harus dihaluskan sedemikian rupa sehingga permukaan dari lobang menjadi bersih dan kasar. Kemudian lobang ini harus diperbiki dengan suatu cara yang dapat disetujui dengan menggunakan “aduk kering” (dry packed mortar). e. Semua perbaikan harus dilaksanakan dan dibentuk sedemikian rupa, sehingga pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan ketentuan pasal ini, tidak akan mengganggu pengikatan, menyebabkan penurunan atau retak mendatar. 3.17 Grouting Untuk grouting disekitar angker dipakai bahan grouting merk Sika atau yang setara setebal 2,5 cm. Pekerjaan ini harus menggunakan injection pump. 3.18 Pekerjaan Pembesian a. U m u m Ruang Lingkup. Semua pemasaqngan kawat beton, kaki ayam untuk penyanggah, beton dekking dan segala hal yang perlu untuk menghasilkan pekerjaan beton sesuai daengan pengalaman teknik yang terbaik. Gambar Kerja. Sebelum pekerjaan pembengkokan besi beton, Kontraktor harus terlebih dahulu menyiapkan daftar pembesian, sketsa dan gambar pembengkokan besi dan menyerahkannya pada Konsultan Pengawas. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
38
Persetujuan atas Gambar Kerja oleh Direksi Lapangan terbatas pada pelaksanaan secara umum sesuai dengan gambar sebagai lampiran Surat Perjanjian. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya akan ketelitian ukuran dan detail, ukuran dan detail akan diperiksa di lapangan oleh Konsultan Pengawas pada wakttu pemasangan pembesian. Standard. Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan peraaturan atau standard yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. b. Besi Beton Khusus untuk beton struktural (kolom, balok, lantai, tangga), besi beton yang dipakai adalah besi beton sesuai dengan ditunjukkan dalam gambar. c. Pekerjaan Pembengkokan Besi Beton. Pekerjaan pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar dan atau sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Harus diperhatikan khusus pada pembuatan beugel sehingga diperoleh ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar dari beton dekking yang semestinya. Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa sehingga rusak atau cacat. Dilarang membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan. Bengkokan atau haak harus dibengkokan melingkari sebuah pasak dengan diameter tidak kurang dari 5 kali diameter besi beton, kecuali untuk besi beton yang lebih besar dari 25 mm, pasak yang digunakan harus tidak kurang dari 8 x diameter besi beton, kecuali pula bila ditentukan lain. Beugel dan batang pengikat harus dibengkokkan melingkari sebuah pasak dengan diameter tidak kurang dari 2 kali diameter minimum besi beton. Semua pembesian harus mempunyai haak pada kedua ujungnya, bilamana tidak ditentukan lain. d. Pemasangan. Pembersihan Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam, karatan dan lapisan yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan dibersihkan.
Pemasangan. Pembesian harus disetel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan kawat atau jepitan yang sesuai pada persilangan, dan harus ditunjang oleh penumpu beton atau logam, dan penggantung logam. Jepitan atau penumpu logam tidak boleh diletakkan menempel pada bekisting. Kawat beton harus dibengkokkan ke arah dalam bekisting, sehingga diperoleh beton dekking yang telah ditentukan. Bilamana tidak ditentukan lain, disamping perlengkapan yang biasa dipakai untuk memegang pembesian secara kokoh pada tempatnya, harus dipakai ketentuan berikut : - Dalam pelat, batang tegak berdiameter 12 mm dengan jarak 80cm – 100cm, untuk menunjang penulangan bagian atas. - Dalam dinding dengan 2 lapisan penulangan, pembagi jarak (spacer) berbentuk U atau Z dengan diameter 8 mm, berjarak 180 – 200 cm.
Beton Dekking. Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus dipasangkan dengan celah untuk beton dekking sebagai berikut : - Beton yang dicor pada tanah 8cm
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
39
- Semua bidang yang kena air atau tanah 5cm - Bagian atas pelat bawah saluran yang tertutup, balok dan kolom yang tidak kena tanah atau air 4cm - Bidang yang kena udara dan semua bidang interior 2,5cm
Toleransi Toleransi pada pemasangan penulangan adalah : - Untuk bagian konstruksi berukuran 60 cm atau kurang : 0,6 cm - Untuk bagian konstruksi berukuran 60 cm atau lebih : 1,2 cm
Sambungan Bilamana tidak ditentukan lain, sambungan pembesian harus dibuat dengan “overlap” minimum 40 kali diameter penulangan. Panjang overlap penyambungan untuk diameter yang berbeda, harus didasarkan pada diameter yang besar. (panjang penyambungan sesuai pedoman yang berlaku).
Persetujuan dari Direksi Lapangan. Pemasangan penulangan harus diperiksa oleh Direksi Lapangan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecoran, untuk itu perlu pemberi tahuan bila penulangan sudah siap untuk diperiksa.
3.19 Pemasangan Alat Didalam Beton a. Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan seijin Pengawas. b. Pemasangan sparing untuk pelat dan dinding yang dilubangi sebesar diameter 10 cm atau 8x8 cm tidak perlu perkuatan, apabila lebih dari ukuran tersebut maka pelat dan dinding perlu dipasang perkuatan, pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor dan dikoordinasikan dengan Kontraktor terkait dan mendapatkan persetujuan Pengawas.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
40
Pasal 4 PEKERJAAN PLESTERAN BETON 4.1
Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Lingkup pekerjaan plesteran beton ini meliputi seluruh plesteran kolom, balok plat kanopi serta pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
4.2
Persyaratan Bahan
Semen harus memenuhi NI-8. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14, PUBI 1982. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10.
Campuran (Agregate) : Untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan terlebih dahulu diayak. 4.3
Syarat-syarat Pelaksanaan a. Seluruh plesteran beton dengan adukan campuran 1 PC : 2 pasir pasang. b. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan. c. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi Pengawas. d. Bahan semen yang dikirim ke lokasi harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. e. Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya, sesuai dengan persyaratan pabrik. f.
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan yang disyaratkan tanpa biaya tambahan.
g. Bidang permukaan beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisasisa bekisting. Permukaan beton harus terlebih dahulu diketrek (scrath) serta semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester. h. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa lokasi apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai. i.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas dan tidak dibenarkan memulai
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
41
pekerjaan disuatu tempat dalam hal kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. j.
Pekerjaan plesteran beton dapat dilaksanakan bilamana telah disetujui oleh Direksi Pengawas.
k. Tebal plesteran sesuai yang di tunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 1,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran. l.
Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering).
m. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan tidak terlalu cepat, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat. n. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya sendiri selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi tugas / Pemakai.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
42
Pasal 5 PEKERJAAN DINDING BATA 5.1
Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan pasangan bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal 1/2 (setengah) batu pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
5.2
Persyaratan Bahan
5.3
Bata harus memenuhi NI-10. Semen Portland harus memenuhi NI-8. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2. Air harus memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.
Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contohcontohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. b. Seluruh dinding dari pasangan bata/bata merah, dengan campuran 1 PC : 5 pasir pasang, kecuali pasangan bata/bata merah semen raam. c. Untuk semua dinding semen raam/rapat air dengan campuran 1 PC : 3 pasir pasang, yakni pada dinding dari permukaan sloof/balok sampai minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat, dinding ruang-ruang basah (dapur) setinggi minimum 150 cm dari permukaan lantai setempat, atau seperti yang tertera pada gambar. d. Bata merah yang digunakan bata merah press ukuran 5x10x20 cm ex lokal, dengan kualitas terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna dan tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua atau lebih, tanpa persetujuan Direksi Pengawas. e. Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air. f. Pasangan dinding bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan. g. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. h. Bidang dinding bata yang luasnya lebih dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 12 x 12 cm dan 12 x 24 cm dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom maksimum 3 meter. i. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak diperkenankan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
43
j. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain. k. Pasangan dinding bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk tebal 1 batu dengan tebal finish 30 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata. l. Pasangan bata harus dilaksanakan dengan toleransi deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). m. Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum diaci/diplester). n. Khusus untuk pertemuan antara pasangan bata dan beton guna menghindarkan retak-retak setelah diplester, maka dipasang kawat kasa dengan ukuran lubang-lubangnya 1 x 1 cm pada pertemuan itu sebelum diplester
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
44
Pasal 6 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING 6.1
Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding bata/bata merah bangunan, serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
6.2
Persyaratan Bahan Semen harus memenuhi NI-8. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14, PUBI 1982. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. Campuran (Aggregate) : Untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan diayak.
6.3
Syarat-syarat Pelaksanaan a. Seluruh plesteran dinding bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang, kecuali pada dinding bata semenraam/rapat air. b. Pada dinding bata semenraam/rapat air diplester dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang (dapur, dan bagian-bagian yang ditentukan dalam gambar). c. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan. d. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Direksi Pengawas. e. Bahan semen yang dikirim ke lokasi harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat. f.
Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya, sesuai dengan persyaratan pabrik.
g. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan /persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material yang mutunya sesuai dengan yang disyaratkan tanpa biaya tambahan. h. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa lokasi, apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
45
i.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas.
j.
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
dalam
hal
k. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm dan 30 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya. l.
Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya misalnya dengan kosen dan lain-lain, harus diberi/ dibuat naat (tali air) dengan lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila ada petunjuk lain dalam gambar.
m. Plesteran halus (acian) dengan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari / kering betul. n. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat. o. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya sendiri selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas/Pemakai. p. Plesteran pada permukaan beton harus diawali dengan membuat permukaan beton menjadi kasar dan dibersihkan dri debu maupun kotoran kemudian dikondisikan menjadi basah permukaan selanjutnya diberikan pletseran dengan adukan 1pc : 2ps melalui ayakan halus dan diaci ; Ketebalan plesteran tidak boleh kurang dari 10mm dan tidak boleh lebih dari 15mm kecuali bila ditentukan lain.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
46
Pasal 7 PEKERJAAN KERAMIK 7.1
Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik & sempurna. a. Pekerjaan finishing lantai bangunan yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar. b. Pekerjaan finishing dinding yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar
7.2
Persyaratan Bahan Bahan yang digunakan adalah jenis keramik buatan dalam negeri yang bermutu baik dan disetujui Direksi Pengawas. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam, warna yang tidak seragam akan ditolak. Bahan perekat dari adukan spesi 4 bagian pasir pasang : 1 bagian PC. Penggunaan keramik pada area Selasar, bekas pembongkaran partisi dan dinding, menggunakan keramik yang sesuai dengan keadaan existing Penggunaan keramik MULIA, ROMAN, atau setara untuk lantai kamar mandi Penggunaan keramik MULIA, ROMAN, atau setara untuk dinding kamar mandi.
7.3
Syarat-syarat Pelaksanaan a. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Direksi Pengawas. b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui Direksi Pengawas. c. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda serta direndam dalam air sampai jenuh. d. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 4 Pasir Pasang. e. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. f.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar miminum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Siar - siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
g. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. b. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda - pada permukaannya, hingga betul - betul bersih. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
47
c. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian yang sempurna. d. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan lantai Kontraktor harus menyediakan material keramik untuk persediaan dalam kurun waktu masa pemeliharaan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
48
Pasal 8 PEKERJAAN DINDING PARTISI 8.1
Lingkup pekerjaan Dalam pekerjaan ini meliputi dinding partisi yang dipasang tegak lurus dari lantai sampai dengan setinggi plafond atau sesuai dengan gambar , yang termasuk pekerjaan ini adalah : partisi gypsum, untuk ruang kantor Pemasangan partisi harus sesuai dengan direkomendasikan /dikeluarkan perencana.
spesifikasi
dan
gambar
yang
telah
8.2 Persyaratan Bahan a. Gypsum board, produk ELEPHANT, KNAUF, JAYABOARD, atau setara ukuran : lebar 122 x 244, ketebalan 9 mm b. Paper tape, produk dari boral standard atau setara c. Corner bead : produk boral v.25 d. Dempul/sambungan/ompound : joint multibond type m.200, UB.88, atau setara e. Skrup : skrup khusus untuk gypsum, produn SUNRAY atau setara f. Rangka dinding metal hollow ukuran 40 mmx20 mm dan 40mmx40mm ketebalan 0,5mm untuk rangak horizontal ; difinish meni/zinkchromate. Full glass g. Hollow 40mm x 40mm ketebalan 0,5mm untuk rangka vertikal dengan jarak 60 cm ; finish meni/zinkchromate. Dalam lingkup pekerjaan ini termasuk pula pekerjaan / pemasangan Kusen, Full glass, dan Daun Pintu. 8.3
Persyaratan Bahan Bahan Rangka Baja : a. Sebagai rangka dinding partisi gypsum rata digunakan besi hollow 40mm x 40 mm / 20mm x 40mm dengan jarak pemasangan maksimum 60 cm, atau sesuai dengan gambar detail. Rangka metal berongga, kedua sisinya yang berhadapan dengan tebal 9 mm panel papan gypsum Semua partisi atau dinding pembatas ruangan harus dibuat / didirikan tegak lurus dengan lantai. Rangka partisi diusahakan dipasang pada bagian-bagian struktur gedung, diskrup dan lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena benturan Panel gypsum dipasang rata dikedua sisi tanpa ada sambungan horizontal ditengahnya. semua sambungan antar Panel gypsum harus ditengah dengan paper tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata. panil gypsum harus ditempel pada rangka-rangkanya dengan skrup khusus (standard) dengan jarak kearah horizontal maximal 60 cm arah vertikal 40 cm, kecuali untuk bagian tepinya. b. Rangka gypsum bagian atas dengan kanal hollow 20 x 40 mm untuk pegangan atas partisi dan kanal hollow 40 x 40 mm untuk rangka vertikal dengan jarak maximal 60 cm dari rangka berikutnya. penyambungan rangka dan pertemuannya dilakukan dengan rivet.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
49
c. Pemasangan kanal pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser s6 atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5 cm s/d 2 cm, jarak 30 cm. d. Papan gypsum menggunakan gypsum local atau yang sama dengan itu, dan akan diruncingkan, disambung pakaibauut, dikikir untuk mendapatkan permukaan yang halus tidak bersambung dan rata (menggunakan material pengikir danukang kikir yang disyahkan oleh pengusaha pabrik) sesuai dengan rekomendasi pengusaha pabrik. e. Semua sudut luar akan menggunakan gipsum lokal “dasar sudut dinding kering”. pinggiran manik-manik sudut akan tersembunyi paling sedikit dengan dua lapisan bahan campuran yang diakui lapisan pertama merupakan bahan campuran bersama, dan lapisan kedua atau lapisan atas berbulu ke luar hampir 19cm pada kedua sisinya pada lempengan metal yang terbuka. f.
Semua sudut akan dilapisi dengan sempurna persegi dan vertikal.
g. Bila partisi dipasang sampai bagian dalam dari lempeng beton yang tegak, semua lubang pada partisi di atas langit-langit palsu yang tergantung akan disegel dengan baik h. Pemasangan kanal pegangan ke plafond menggunakan full drat s6 dengan jarak skrup maximal 30 cm dengan skrup lainnya. i.
8.4
Bila sistem partisi pemilik ditentukan dalam gambar, kontraktor akan sepenuhnya mematuhi rekomendasi pabrikan atas material yang digunakan dan cara pemasangan pembetulan dari pemasangan yang cacat atau penggantian material yang tidak sesuai dengan spesifikasi fabrikan akan menjadi tanggung jawab kontraktor dan atas biayanya sendiri.
Cara pemasangan : Cara pemasangan partisi senantiasa harus selalu memperhatikan / mengikuti gambar dan spesifikasi yang sudah ditentukan dan sesuai dengan petunjuk cara pemasangan yang dikeluarkan dari pabrik produksi fibre cement board (jaya board), perforated panel, Kalsiboard dan Kaca kecuali dalam keadaan tertentu yang menghendaki lain, yang sudah mendapat petunjuk atau persetujuan perencana dan pengawas.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
50
Pasal 9 PEKERJAAN PLAFOND
9.1
Lingkup Pekerjaan Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond pada ruangruang sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
9.2
Persyaratan Bahan Bahan Rangka Baja : a. Sebagai rangka langit-langit gypsum board rata digunakan Cross-T dan Main-T dengan pola plafond 600mm x 1200mm atau sesuai dengan gambar detail, yang digantungkan pada rangka atap dengan memakai penggantung yang didrat dan pakai mur. b. Penutup langit-langit Kalsiboard : Digunakan Kalsiboard yang bermutu baik, merk Eternit Gresik, Jaya board, Cipta Papan atau setara yang disetujui Direksi Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Alat-alat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan c. Penutup langit-langit Gypsum Tile : Digunakan Gypsum Tile yang bermutu baik, merk Elephant, Knauf, Jayaboard atau setara yang disetujui Direksi Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Alatalat pembantu lainnya dari jenis dan ukuran disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan d. Bahan finishing : Finishing penutup langit-langit menggunakan cat yang bermutu baik (lihat spek. Cat) dan yang telah disetujui Direksi Pengawas. Warna dan corak akan ditentukan kemudian. e. Curtain Box : Pembuatan curtain box atau cove, pada area sisi jendela pada bangunan menyatu dengan plafond, dengan bahan penutup multiplywood dengan ketebalan 12 mm dan dilapis dengan HPL f.
9.3
Peng-akhiran plafon pada dinding diberikan list W, yang memberikan jarak antara plafond dengan dinding/partisi
Syarat-syarat Pelaksanaan a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
51
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang disesuaikan gambar rencana dan telah disesuaikan keadaan dilapangan, shop drawing harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas. c. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang. d. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, gypsum board dan material yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. e. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan. f.
Disain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas dan sesuai gambar rencana.
g. Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari persyaratan. h. Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi kemiringin yang diizinkan dari masing-masing bahan yang digunakan). i.
Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Direksi Pengawas.
j.
Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturanbenturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
k. Semua panil (unit-unitnya) harus gambar. l.
Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan kerapihan dan kekuatannya. Lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak terlihat dan semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin kekuatannya.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-petunjuk
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
52
Pasal 10 PEKERJAAN CAT 10.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Meliputi pengecatan dinding/ beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar. Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai material untuk maksud-maksud perlindungan/ pemberian warna, pemberian texture dan memberi kemungkinan untuk dicuci dari material tersebut. Perincian dari pekerjaan cat ini meliputi jenis-jenis berikut: Pekerjaan pengecatan dasar atau primer dan pendempulan. Pekerjaan cat dinding Pekerjaan cat langit-langit 10.2 Persyaratan Bahan a. Persyaratan Standar/Mutu bahan Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan. Standar dari bahan prosedur pengecatan ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Direksi/Pengawas. b. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. berapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan erlabel pabriknya. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan jenisnya. Kontraktor bertanggung-jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan dan pelaksanaan. c. Bahan Yang Digunakan Untuk cat dinding interior dan cat langit-langit digunakan jenis Acrylic Emulsion merk ICI Vinilex atau yang setara. Untuk cat dinding exterior digunakan jenis cat yang tahan cuaca merk Vinilex Exterior atau setara 10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan/Syarat Umum Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukan kepada Direksi/Pengawas beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus disetujui Direksi/Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor. Pekerjaan pengecatan jangan dilakukan di daerah terbuka dalam keadaan cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu yang akan mengurangi kualitas pengecatan. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
53
a. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Sebelum memulai pelaksanaan pengecatan, Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk disetujui Direksi/Pengawas. b. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan/perbedaan tersebut diselesaikan. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi mengganti kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya Kontraktor. 10.4 Gambar Detail Pelaksanaan : Bila diperlukan, Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan pengecatan (untuk bagian-bagian yang dianggap perlu) 10.5 Cara Pelaksanaan : Lakukan pengecatan dengan data terbaik yang umum dilakukan kecuali spesifikasi lain. Urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas-bekas yang menunjukan tanda-tanda sapuan,semprotan dan roller. Sapukan semua dasar dengan cat dasar dan kuas, penyemprotan hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Direksi/Pengawas. 10.6 Pengecatan Kembali : Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana ditunjukan oleh Direksi/Pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan. Pembersihan permukaan, pekerjaan termasuk penggunaan biaya, pengupasan cat teksture, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering, harus mendapat persetujuan. Kerapihan pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan mengganggu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor. 10.7 Syarat Pengamanan Pekerjaan Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat daerah tersebut kering. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kosen-kosen dan sebagainya dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti material yang rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
54
Pasal 11 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA 11.1. LINGKUP PEKERJAAN. Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan atap baja sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak terbatas pada : 11.1.1.
Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahanbahan seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis pelaksanaan.
11.1.2.
Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi kolom, ring balok ,atap baja, dan gording, sambungan-sambungan, pengelasan baik las sudut maupun las penuh, sambungan dengan baut dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.
11.1.3.
Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti pemasangan rangka atap (kuda-kuda), rangka ikatan angin, ikatan pengaku, gording, trekstang, penutup atap baja finish galvalume / warna tebal 0,50 mm. pengecatan dan lainlain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.
11.2. PERSYARATAN UMUM. Semua pelaksanaan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti : 11.2.1.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB (1970) dan lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus.
11.2.2.
AISC “Specification for Fabrication and erection” 12 Pebruari 1981.
11.2.3.
Semua pekerjaan baut pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari AISC “Specification for Structural Joints Bolts”.
11.2.4.
Semua pekerjaan las harus mengikuti “American Welding Society for Arc Welding in Builiding Construction Section”.
11.3. PERSYARATAN BAHAN. 11.3.1.
Seluruh profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana serta dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil baja tersebut.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
55
11.3.2.
Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / Perencana, harus disimpan pada tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut tidak berubah.
11.3.3.
Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982) dan harus memenuhi standar ASTM A-36.
11.3.4.
Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari Supplier / Distributor yang dikenal dan disetujui Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
11.3.5.
Semua bahan-bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya. Penampangpenampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan detail-detail konstruksi yang ditunjukkan pada gambar harus disediakan.
11.4. PERSYARATAN TEKNIS. 11.4.1.
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
11.4.2.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk melengkapi gambar detail / sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak / belum tercantum dalam gambar kerja, untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut.
11.4.3.
Perubahan bahan atau detail karena alasan-alasan tertentu, harus diajukan dan diusulkan pada Konsultan Pengawas / Perencana untuk mendapat persetujuan.
11.4.4.
Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak.
11.4.5.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing, fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagianbagian dari konstruksi baja.
11.4.6.
Seluruh pekerjaan struktur baja harus di-fabrikasi di workshop, kecuali untuk bagian-bagian pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan di workshop sehingga harus dikerjakan di lapangan.
11.4.7.
Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di workshop maupun di lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang rivet atau baut tersebut.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
56
11.4.8.
Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kekurang-telitian atau kelalaian Kontraktor, harus diganti dan dilaksanakan atas biaya Kontraktor.
11.4.9.
Kekurang-tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus dibetulkan, diperbaiki atau diganti dengan yang baru dan semua biaya untuk ini harus ditanggung oleh Kontraktor.
11.4.10. Kontraktor dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang digunakan. 11.4.11. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus diberikan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan terhadap bahan tersebut. 11.4.12. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dari komponen maupun pekerjaannya sendiri. 11.4.13. Pekerjaan harus berkualitas kelas I, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. 11.4.14. Semua perlengkapan atau barang-barang / pekerjaan lain yang diperlukan demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau dipersyaratkan disini, harus diadakan / disediakan, kecuali jika dipersyaratkan lain. 11.4.15. Konstruksi baja yang telah dikerjakan tetapi belum dilakukan pengecatan, harus segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain lain dengan cara yang memenuhi syarat. 11.4.16. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan tidak cacat. 11.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN. 11.5.2.
Sambungan dengan baud. a.
Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan batang.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
57
b.
Lubang baud harus lebih besar 0,5 mm daripada diameter luar baud. Jika baud dikerjakan di workshop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat. Semua pelubangan / pengeboran untuk baud harus dapat dikerjakan sesudah bagian-bagian / profil-profil yang akan berhubungan tersebut dikerjakan.
c.
Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang baud dan baud itu sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan gaya tersebut.
d.
Pengujian pekerjaan sambungan baud dan las. Untuk sambungan baud dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali pengelasan dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 (dua) titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing. Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi kembali hingga memenuhi persyaratan. Biaya X-ray test ditanggung oleh Kontraktor.
11.5.3.
Meluruskan, Mendatarkan dan Melengkungkan. a.
Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian non struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung. Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh lebih kecil dari 3 (tiga) kali tebal plat. Hal ini berlaku pula untuk batang-batang di bidang plat badannya.
b.
Melengkungkan batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakukan dalam keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut menjadi merah tua. Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil bilamana bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi.
11.6.
PEMASANGAN. 11.6.1. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm. Dari Asnya. Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidang permukaan lantai. 11.6.2. Kontraktor diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang tertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan pembuatan konstruksi tersebut. 11.6.3. Kontraktor harus menjaga konstruksi yang tertumpuk di lapangan, agar jangan rusak karena perubahan cuaca.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
58
11.6.4. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-lain. a.
Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan mechanical cutting kecuali ditunjukkan lain dalam gambar rencana.
b.
Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih, sekalikali tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain.
c.
Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya setebal 2,5 mm, kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.
d.
Bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekasbekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.
11.6.5. Menembus, mengebor dan melebarkan lubang. a.
Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor.
b.
Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baud yang dibubut dengan tepat dan sebuah baud hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm daripada diameter batang baud-baud.
c.
Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai, maka perubahan perubahan lubang tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.
d.
Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagian-bagian konstruksi yang akan disambung.
e.
Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu. Mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan menggunakan besi / sikat kawat atau besi-besi penggaruk.
11.7.
PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN. 11.7.1. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotorankotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja atau sandblasting, sampai permukaannya memperoleh warna metalic yang merata. 11.7.2. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di workshop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat di cat dengan meni (red oxide) yang
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
59
tebalnya 30 – 35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul merata untuk seluruh permukaan profil. 11.7.3. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang / dibersihkan sama sekali, disikat kawat, digosok, dan setelah bersih segera dicat dasar lagi seperti yang telah diuraikan. Cat dasar dilaksanakan 2 (dua) kali pengecatan dan dipakai cat yang berkualitas baik atau setara danapaint 11.7.4. Cat finish dilaksanakan 2 (dua) kali, 11.7.5. Pengecatan harus dilakukan sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh pabrik dan mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
60
Pasal 12 PEKERJAAN ATAP METAL
12.1.
LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang dimaksud meliputi ; Pekerjaan pemasangan atap metal zincalume / aluzinc, lengkap dengan asesori penutup bubungan, akhiran bubungan, penutup jurai dan ampig dan atau sesuai Gambar Kerja.
12.2.
PERSYARATAN BAHAN. 12.2.1.
Bahan utama : Zincalume / aluzinc. Ketebalan : 0,45 mm. untuk atap ( 4,58 kg/m2 ) dan 0,55 mm. untuk flashing / capping ( 2,53 kg/m2 ). Ukuran : Lebar efektif 1020 mm. dan atau sesuai Gambar Kerja. Produk : UNION DECK / LION DECK. Warna : Ditentukan kemudian.
12.2.2.
Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet kedap air), lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping), sealant dan lain-lain harus dari bahan dan tipe yang sama dengan penutup atap dan atau mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik.
12.2.3.
Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk cara pemasangan.
12.2.4.
Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
12.2.5.
Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila akan dipasang, rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap sisi dimana pemasangan dimulai.
12.2.6.
Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan memastikan bahwa permukaan atas semua gording atau atap sudah satu bidang. Jika belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal bagian-bagian ini terhadap rangka penumbu / gording. Dalam keadaan apapun juga untuk mengatur kemiringan atap, ganjal tidak diperkenankan dipasang langsung di bawah plat kait. Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena penyetelan dan pengganjalan tidak
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
61
tepat akan mengakibatkan gangguan pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil. 12.2.7.
Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila dipergunakan plat kait. Jarak perletakan pertama maupun terakhir dari plat kait terhadap ujung / tepi lembaran harus memenuhi persyaratan pabrik.
12.2.8.
Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat disetel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut. Untuk mencegah plat kait bergeser ke bawah, harus dipergunakan pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
12.2.9.
Pada lembaran akhir di bagian atas, sisi tepi atas lembaran tersebut harus ditekuk ke bawah. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut. Penekukan ini untuk mencegah masuknya air kedalam bangunan. Penekukan dapat dilaksanakan sebelum ataupun sesudah lembaran dipasang.
12.2.10. Pada lembaran akhis di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus ditekuk ke bawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah lembaran kedalam bangunan. Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut. 12.2.11. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua) lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan / overlap akhir harus memenuhi persyaratan pabrik. 12.2.12. Khusus untuk penutup bubungan (capping), Kontraktor harus sudah menyediakan lubang pada ujung atas penutup bubungan (capping) untuk tiang penangkal petir, lengkap dengan karet. Diameter lubang harus tepat sama dengan diameter tiang penangkal petir. 12.2.13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan (capping) harus ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup bubungan terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut. Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan (capping) ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
62
hingga menutup sampai lembah antara 2 (dua) rusuk lembaran. Penutup bubungan (capping) disekrupkan pada setiap rusuk lembaran. 12.2.14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain-lainnya harus dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik, terhindar dari kemungkinan kebocoran. Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menuntut sebagai pekerjaan tambah. 12.2.15. Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan penampilan yang baik. 12.2.16. Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah pada rusuk tepat di atas gording.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
63
Pasal 13 PEKERJAAN ELEKTRIKAL 13.1 Persyaratan Teknis Umum Bahan dan Peralatan : 1. Umum Pemasanan instalasi pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut : a. PUIL tahun 2000 ; b. Peraturan-peaturan yang lain yang dikeluarkan olhe Perumtel, Ditjen Bina Lindung, dan Lembaga Pemerintah lainnya yang berwenang ; c. ASHRAE, ARI, ASTM, ASME, dan SMACNA ; d. National Fire Protection Association (NFPA) ; e. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta No. 1173 tahun 1982 ; f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.05/MEN/1982 ; g. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN, DInas Pemadam Kebakaran, d.l.l ; h. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan. Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tenaga ahli yang mempunyai surat izin Pemasangan Instalasi dari Instansi berwenang yang telah biasa mengerjakan suatu daftar referensi pemasangan. 2. Gambar Rencana
Gambar Rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya. Gambar-gambar system ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasanan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada. Gambar-gambar Arsitektur, Struktur/Sipil, maupun Interior harus dipakai sebagai referensi untuk Pelaksanaan.
3. Koordinasi
Pemborong hendaknya bekerja sama dengan teknisi internal (Teknisi Rumah Tangga) aar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.. Koordinasi dengan Tim Teknis dari Pemberi Tugas dan Tim Pengelola Teknis PU harus selalu dijalankan agar kendal-kendala yang ada di lapangan dapat segera diatasi.
4. Pelaksanaan Pemasangan
Sebelum melaksanakan pemasangan instalasi Pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi Lapangan/Pengawas dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.. Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi accessories yang dipakai dan Pengawas berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti ketentuan diatas.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
64
Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang, apabila terdapat sesuatu yang diragukan Pemborong harus segera menghubungi Konsultan Pengawas. Asumsi-asumsi Konsultan Perencana dalam penentuan performance suatu peralatan harus diperiksa ulang oleh Kontraktor sesuai dengan peralatan yang dipilih maupun kondisi actual/lapangan dan dimintakan persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
13.2 Persetujuan Material, Peralatan dan Dokumen yang Diserahkan 1. Umum Dalam jangka waktu 14 (empatbelas) hari setalah menerima SPK/KONTRAK/SPMK dan sebelum memulai pekerjaan, pengadaan material dan peralatan, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan, dan bahan yang akan digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya yang timbul berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh/dokumen ini. 2. Shop Drawing Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui. Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan lapangan setempat, gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya 3. Daftar Peralatan dan Bahan Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada proyek ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data-data teknis,performance dari peralatan/bahan. Daftar bahan dan peralatan ini harus sesuai spesifikasi. 13.3 Pekerjaan Listrik : 1. Pekerjaan instalasi listrik yan termasuk pekerjaan ini adalah system instalasi listrik secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman, sehingga pada waktu serah terima pertama instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh Pengguna Jasa. 2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk bekerja pada frekwensi 50 Hz s.d 60 Hz dan tegangan 220/380 Volt. 13.4 Persyaratan Bahan : 1. Kabel Tegangan Rendah yan diapak harus dapat dipergunakan untuk teangan min. 0,6kV untuk kabel NYM, NYY, & NYFbY dengan spesifikasi : Conductor : Plain Copper (NYM & NYY), solid or Stranded (NYY), Copper/Sector Shape (NYFGbY) Insulation : PVC INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
65
Core Filter Sheath Produk Kabel Produk conduit Metal Conduit
: : : : :
Compound Elastic / Soft PVC PVC 4 besar (Supreme, Tranka, Kabelindo, Kabel Metal) atau setara EGA, Cipsal, Double-H atau setara Maruichi, Matsushita atau setara
2. Pada prinsipnya kabel-kabel instalasi daya dipergunakan adalah : Kabel-kabel instalasi daya dipergunakan jenis NYFGbY dan NYY ; Kabel instalasi penerangan dan kotak kontak dipergunakan NYM 3x2,5 mm2 dengan HIP conduit diameter minimum 19mm sebagai pelindungnya. 3. Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kawat BC atau NYA sebagai kawat pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel feedernya atau minimal satu rating dibawahnya kecuali diatas diameter 50 mm2 dipergunakan BC 50 mm2. 4. Penampang kabel minimum yang dapat diapaki untuk instalasi adala dengan diameter 2,5mm, sedangkan untuk arde dengan diameter 6mm.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
66
Pasal 14 PEKERJAAN , KUSEN PINTU 14.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan serta peralatan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan. 14.2 Persyaratan Bahan Pintu : a. Bahan bahan yang digunakan adalah kayu kelas I yang berkwalitas baik, mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas. b. Seluruh sambungan kayu memakai pen kayu yang berkualitas baik. 14.3 Persyaratan bahan Kusen: a. Kusen kayu harus dilengkapi dengan komponen perlengkapan antara lain : Pen kayu Bahan-bahan penguat atau penyambung apabila tidak terbuat dari kayu haruslah dari bahan yang tidak mengakibatkan korosi. 14.4 Syarat-Syarat Pelaksanaan a. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) Gambar pelaksanaan akan menunjukkan ukuran, bentuk, standart profil utama, finish, perletakan masing-masing type secara keseluruhan. Kontraktor harus membuat gambar secara rinci dengan usulan profil-profil sesuai dengan gambar detail yang diberikan. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan disain arsitek dan gambar kerja yang disetujui Direksi Pengawas. b. Pekerjaan Persiapan Memeriksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera diberitahukan kepada Direksi Pengawas sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera diberitahukan kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Tanda-tanda cacat akibat proses pembuatan/pengetaman pada permukaan harus diganti. c. Pekerjaan Pelaksanaan Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen harus dilaksanakan oleh orang yang ahli dalam bidangnya, dengan persetujuan Direksi Pengawas. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen kayu harus dilakukan langsung dilapangan. Antara tembok / kolom /beton dan kosen kayu harus diisi dengan adukan semen dan pasir. Semua detail pertemuan harus runcing, halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan kayu. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal sambungan sudut maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil kayu harus dipasang sempurna, bila perlu dengan skrup pengaku. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
67
Fixing accessories seperti sekrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi. Sebelum maupun selama pemasangan permukaan kayu harus dilindungi terhadap pengotoran dari bahan-bahan plesteran, adukan beton serta benturan-benturan benda lainnya. Direksi Pekerjaan berhak menginstruksikan kontraktor untuk mengganti bagian-bagian yang menurut pendapatnya menjadi rusak akibat terkena plesteran, adukan beton maupun benturan tersebut. d. Pada bagian-bagian dari konstruksi dimana terjadi persinggungan antara kayu dan besi yang dapat mengakibatkan terjadinya korosi, maka seluruh permukaan pada bagian tersebut harus dilapisi dengan “sealant” yang elastis.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
68
Pasal 15 PEKERJAAN DAUN PINTU 15.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan pembuatan daun pintu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat ayng diperlukan untuk semua pekerjaan pembuatan termasuk persyaratan yang sesuai terhadap masing masing material, kayu solid, kaca, kayu lapis HPL dan melamic finishing 15.2 Persyaratan bahan
Kayu harus memenuhi persyaratan diklasifikasi sesuai dengan peraturan klasifikasi setempat Kayu lapis harus memenuhi british standart : bs 565 ; bs 1455 ; bs 3493 ; bs 3842 ; bs 4512 Pekerjaan pintu kaca, harus memenuhi standart pembuatan kaca tempered Pekerjaan finishing melamic harus memenuhi standart pengecatan melamic dengan bahan dari impra : propan raya.atau setara Pekerjaan daun pintu kaca frameless harus memenuhi standart bahan
15.3 Syarat-syarat pelaksanaan Pekerjaan pintu kayu a. Pekerjaan dan pemasangan serta ukuran daun pintu / kusen sesuai dengan detail / gambar yang diterbitkan perencana. b. Pekerjaan finishing natural doff, kontraktor harus mengajukan contoh warna dan finishing untuk disetujui oleh perencana sebelum memulai pekerjaan c.
Lem, rackol putih dan heverin (tergantung dari keperluan) lem kayu + kayu atau bahan dari kayu lainnya dipakai lem putih merkrackol atau aica aibon. lem kayu + bahan jenis lain menggunakan lem epoxi; heverin. pemakaian lem jenis lain harus mendapat rekomendasi dari perencana
d. Kaca/glass, tebal 5 mm untuk lubang kaca merk ASAHI atau setara. e. Teknik pengerjaan Cara-cara pengerjaan harus memakai cara yang benar dan alat yang benar. Teknik penyambungan kayu dengan kayu harus diusahakan dengan purus dan diperkuat dengan lem kayu (rackol putih). Dalam konstruksi tertentu yang memerlukan perkuatan yang lebih, harus dibantu dengan skrup, pemakaian paku tidak diijinkan (rekomendasikan). Pada pemasangan bahan penutup daun pintu hanya boleh dengan cara dilem dan dipress paku tidak direkomendasikan. Pada pemasangan kusen dibagian yang tertutup, partisi harus diperkuat dengan angkur besi dan di fiser ke lantai / tembok. pemasangan semua fist harus menggunakan lem putih dan pakutembak dengan kompressor; paku berkepala sama sekali tidak diijinkan digunakan dalam semua pekerjaan kayu. f.
Pengiriman & penyimpanan di site Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
69
Setiap unit pintu yang dikirim ke lapangan harus ada tanda/bukti sudah diperiksa kualitasnya oleh QC pabrik Material yang disimpan dilapangan (site) harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerusakan/cacat. Pekerjaan pintu kaca pekerjaan dan pemasangan kaca tempered main entrance serta ukuran daun pintu sesuai dengan detail / gambar yang diterbitkan perencana a. Teknik pengerjaan cara-cara pengerjaan harus memakai cara yang benar dan alat yang benar b. Pengiriman & penyimpanan di site Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan. Setiap unit pintu yang dikirim ke lapangan harus ada tanda/bukti sudah diperiksa kualitasnya oleh QC pabrik Material yang disimpan dilapangan (site) harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerusakan/cacat.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
70
Pasal 16 PEKERJAAN KACA 16.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna sesuai yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar. 16.2 Persyaratan Bahan a. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelombang (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca), bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan, bebas dari gumpilan tepi, bebas dari benang, gelombang dan bebas dari lengkungan. b. Kaca yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI – 1982 pasal 63 dan SII 0189-78 c. Toleransi untuk ukuran panjang dan lebar kira-kira 2 mm, kesikuan maksimum 1,5 mm dan ketebalan tidak boleh lebih dari 0,3 mm. d. Kaca yang digunakan adalah kaca polos produksi ASAHIMAS atau setara dan disetujui oleh Direksi Pengawas. e. Tebal kaca untuk pintu frameless polos 12 mm, jendela tampak depan polos 8 mm dan untuk pintu/jendela rangka aluminium polos 6 mm. f.
Ukuran pemotongan kaca dan tempat pemasangan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
16.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan a. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas. b. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda/dihaluskan. c. Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat dalam pekerjaan. d. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman dan keahlian khusus dalam bidangnya. e. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui. f.
Pemotongan kaca harus rapih dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
71
g. Pemasangan kaca-kaca dalam alur rangkanya, harus rapat, kuat/tidak goyang dan sesuai persyaratan. h. Tepi kaca diberi sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan dari mutu terbaik, sesuai persyaratan pabrik. i.
Kaca harus terpasang rapih, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak ada cacat-cacat seperti yang disyaratkan.
16.4 Materials 1. Kaca pada pintu Menggunakan kaca dari type floatglass 6 mm, untuk tinggi kaca diatas 2,00 m , menggunakan kaca tempered 10 mm. Kwalitas dari kaca-kaca tersebut harus setaraf dengan kaca-kaca produksi "asahimas" atau produksi lokal lainnya dari kwalitas baik. 2. Contoh Untuk kaca yang akan dipasang kontraktor diwajibkan memberikan contoh - contoh bahan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas atau pemberi tugas . 3. Flat glass Flat glass harus memiliki ketebalan yang sama, bebas dari kerusakan dan memenuhi persyaratan 4. Tempered glass Tempered glass adalah flat glass yang dipanaskan dalam kondisi tertentu, sehingga mencapai suhu 700C, dan kemudian dengan cepat disemprotkan udara dengan jarak tertentu. dengan kualitas setara Asahimas atau produksi lainnya dari kualitas baik dengan ketebalan dan ukuran sesuai dengan gambar kerja. 5. Kaca cermin Kaca cermin harus memiliki ketebalan yang sama, bebas dari kerusakan dan memenuhi persyaratan. dengan kualitas setara Asahimas atau produksi lainnya dari kualitas baik dengan ketebalan dan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
16.4 Pemindahan dan pembersihan 1. Setiap panel kaca harus segera diberi tanda setelah selesai pelaksanaan 2. Pengecekan lapangan harus dilakukan apakah ada kaca yang rusak untuk memastikan tidak ada biaya tambahan dari pemberi tugas, setelah selesai pekerjaan harus dibersihkan dari label, cat dan semua kotoran. 3. Memastikan bahwa permukaan kaca tidak ada yang tergores. Membersihkan dengan sabun atau deterjen dan air. kaca yang terkena lilin dan minyak atau yang sejenisnya dibersihkan dengan bahan yang sesuai. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
72
Pasal 17 PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG 17.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan pintu/jendela dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Pemasangan alat pengunci dan penggantung dilakukan pada seluruh pintu dan perbaikan jendela existing seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar. 17.2 Persyaratan Bahan 1. Sebelum dipasang kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas. 2. Semua peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi ini. Apabila terjadi perubahan atau penggantian peralatan akibat pemilikkan merk, kontraktor harus melaporkan hal tersebut kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. 3. Pintu panel kayu solid di Ruang perkuliahan menggunakan peralatan sebagai berikut : Engsel, Ball bearing bult, 4”x 3” SSS 304 merk YANK, STERLING atau setara Kunci Pintu, Mortice lockcase, 50mm b/s ; 85mm c/s europrofile cylinder FINO, KEND, STERLING atau setara Flush bolt, FINO, KEND, atau setara Handle, Lever handle complete with rose and escutcheons Stainless Steel FINO, KEND, STERLING atau setara Door Closer, menggunakan produk DORMA atau setara 4. Pintu kaca frame less pada main entranca di Ruang perkuliahan menggunakan peralatan sebagai berikut Engsel, hinge stainless steel, merk ex. dorma bersertifikat atau setara Handle custome made stainless steel 17.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus ditunjukkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas. 2. Pekerjaan pemasangan dan penyetelan alat-alat pengunci dan penggantung harus dilaksanakan oleh orang yang ahli dalam bidangnya. 3. Engsel atas dipasang + 20 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang + 20 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut. 4. Handle dipasang 100 cm dari permukaan lantai. 5. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Pemborong wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
73
6. Door closer harus dipasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada batang kosen dan daun pintu dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu. 7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
74
Pasal 18 PEKERJAAN SANITARY 18.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya uyang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan sanitary ini dipasang pada ruang toilet / kamar mandi / WC serta seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar. 18.2 Persyaratan Bahan 1. Bahan – bahan yang digunakan sebagai berikut : - Closet Duduk : merk TOTO atau setara - Urinoar : merk TOTO atau setara - Partisi urinoar : merk TOTO atau setara - Kran Air Bersih : merk Lokal - Floor Drain : merk Lokal 2. Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan persetujuan Direksi Pengawas 3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain. 4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik. 5. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syaratsyarat dalam buku ini. 18.3 Syarat – Syarat Pelaksanaan 1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. 2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus disetujui Direksi Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor. 3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar. 4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi Pengawas. 5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
75
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan. 7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas. 8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan lancar dipergunakannya/air tidak macet.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
76
Pasal 19 PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR BUANGAN DAN AIR HUJAN) 19.1 U M U M PENJELASAN Pasal ini menjelaskan secara spesifik / khusus menyangkut disiplin/sub-pekerjaan Sistem/Pekerjaan PLUMBING (Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan, Air Hujan), dan ini merupakan bagian dari RKS Pekerjaan MEP. MATERIAL Material yang akan didatangkan dan dipasang adalah baru, bebas dari cacat, lengkap sebagai unit peralatan, asli/orginal dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta. Material/barang harus didapat dari agen resmi yang ada di Indonesia yang didukung oleh pabrik pembuat dimana barang diproduksi. TENAGA PELAKSANAAN Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya, agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi. IZIN - IZIN - Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas tanggungan dan biaya Pelaksana Pekerjaan. - Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh Pelaksana Pekerjaan atas tanggungan dan biaya Pelaksana Pekerjaan. - Pelaksana Pekerjaan harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. - Pelaksana Pekerjaan wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini. KORELASI PEKERJAAN -
-
-
-
Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada sehubungan dengan pekerjaan Plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan Plambing. Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan Plumbing yang dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing wajib memberikan data-data dan gambargambar yang diperlukan pihak lain yang mengerjakannya dan menjaga pekerjaan pihak lain untuk kepentingannya. Semua penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang mengerjakannya. Seluruh fasilitas listrik, air, sanitair sementara/darurat hendaknya diusahakan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing serta telah dimasukkan dalam penawarannya. Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pelaksana Pekerjaan Plambing dengan tingkat prioritas tanggung jawab yang sama dan bagian pekerjaannya terletak berdampingan maka masing-masing Pelaksana Pekerjaan wajib melakukan perapihan pada bagian pekerjaannya serta melindungi bagian pekerjaan Pelaksana Pekerjaan lain sedemikian rupa sehingga tidak cacat akibat pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
77
SUB PELAKSANA PEKERJAAN -
-
Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain maka Pelaksana Pekerjaan dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Pelaksana Pekerjaan lain setelah mendapatkan persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana. Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan. Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan Perencana tidak dapat dituntut bila ada gugatan sub Pelaksana Pekerjaan karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Pelaksana Pekerjaan Plambing.
JAMINAN DAN PEMELIHARAAN -
-
Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/yang tersebut di atas setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.
STANDAR DAN PERATURAN-PERATURAN Untuk material/peralatan serta pengerjaan instalasi system plambing dan sub-sistem yang menjadi lingkup pekerjaan dalam bab ini, harus memenuhi dan mengikuti beberapa referensi, standar material dan pengerjaannya begitu pula Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di bawah ini : - Standar Nasional Indonesia/SNI 03-6481-2000 disebut sebagai Sistem Plambing-2000. - Standar Nasional Indonesia/SNI 03-0255-2000 disebut sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL - 2000) untuk pekerjaan listrik dalam sub-pekerjaan system plambing ini. - Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang instalasi air. - Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. - Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-3 1963. - PUBB 1969. - Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NI-2/1971. - Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan dan borongan. - Dan lain-lain.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
78
19.2 PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan Sistem Plambing ini mencakup namun tidak terbatas kepada yang disebut antara yaitu : a. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, air buangan, pipa ventilasi, floor drain, clean out dan instalasi buangan air bekas. b. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor, pengkabelan serta sistem pemipaannya. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini (termasuk pengadaan listrik untuk pompa selama proses testing and commissioning merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan Plambing).
19.3 PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS 1. MATERIAL / BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI Pemipaan a. Untuk pipa-pipa jaringan/instalasi sistem air bersih digunakan pipa-pipa PVC, atau standard-standard lainnya yang disetujui oleh Pemberi Tugas b. Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas. Pipa air kotor, air buangan, ventilasi, dan pipa air hujan dari lantai atap uPVC Class AW (10 kg/cm²). Seluruh jenis pipa uPVC utamanya yang digunakan pada proyek ini harus memenuhi Standard Industri Indonesia (SII) 0344-82/ISO-4065, JIS.K.6741-1975 dan JIS.K.67421979.
19.4 INSTALASI PEMIPAAN Sistem Penyambungan Pipa a. Pipa Air Bersih : Digunakan sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 65 mm ke bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm ke atas dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya. Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi (bermesin) pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang water mour. Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa lurus. Untuk memperkuat terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes. Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring, seal dari karet secara homogen. b.
Pipa Air Kotor/Buangan, Ventilasi dan Air Hujan: Digunakan sistem lem/solvent cement untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil, khusus instalasi air kotor/buangan dan pipa ventilasi. Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JWWA S 101-1967, dimana untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvent cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvent cement Joint. Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvent cement harus memenuhi standard antara lain :
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
79
Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimal sebanyak 25 gram pada setiap penyambungan. Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvent cement minimal sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan. Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benarbenar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya dilapangan, Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
c.
Penggantung / Penumpu Pipa Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. Standard yang dipersyaratkan harus buatan pabrik (lokal standard) dengan ketelitian tinggi sesuai gambar rencana. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak maksimum tidak lebih dari 250 cm. Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga + 1 mm. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber seal yang elastis, atau fire stop dari bahan Mortar yang memenuhi standard BS 476 Part 4. Pemasangan pipa harus rata dan rapih, serta rigid baik untuk pipa horizontal maupun untuk sistem pemipaan vertikal. Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet getas. Penggantung atau penumpu pipa adalah standart product dan harus disekrup/terikat pada konstruksi bangunan dengan angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan Ramset. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan bahan kayu jati serta klem/ clamp dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap clamp.
d.
Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselent dan sebagainya. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi plumbing. Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat (K.255) dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.
e.
Pipa-pipa Dalam Tanah Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalaman 60 cm diukur dari garis tengah pipa untuk pipa diameter 100 mm ke bawah dan 80 - 100 cm untuk pipa diameter 125 mm ke atas sampai ke permukaan tanah. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik. Sebelum ditanam pipa harus dicoating/pelapis anti karat, pekerjaan coating dilakukan pada pabrik pembuat pipa atau bila dilakukan proteksi anti karat di lapangan bisa
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
80
digunakan jenis pelapis/pembungkus dari bahan bitumen yang diperkuat dengan lapisan polyethylene untuk mendapatkan jaminan kwalitas yang lebih baik. Cara pekerjaannya harus mengikuti standar produk yang akan digunakan. Untuk pipapipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama. Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik, pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang ditentukan Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana dengan mendapatkan izin tertulis. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1979 untuk dalamnya galian. Pipa-pipa yang melewati jalan, ditambah lapisan beton bertulang tebal 15 cm dengan mutu beton (K.225-U.24 dengan komposisi 250 kg besi/m3 beton). Pada jalur pipa harus dibuat tanda-tanda dari balok beton di atas tanah untuk memudahkan Indentifikasi pipa di dalam tanah.
19.5 PENGUJIAN INSTALASI PEMIPAAN Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 12 kg/cm² untuk pipa air bersih, sedangkan untuk pipa air kotor dengan tekanan + 8 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter. 19.6 P E N G E C A T A N Semua pipa yang terlihat/exposed harus dilakukan pengecatan. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda/warna cat pada setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Standard merk Cat yang digunakan minimal product ICI atau Dana paint atau setara. Sebagai patokan dipakai warna cat sebagai berikut : - Jaringan pipa air bersih dipakai warna biru tua. - Jaringan pipa air kotor dipakai warna hijau. - Jaringan pipa air buangan atau drain dipakai warna abu-abu. - Jaringan pipa-pipa exposed tanda-tanda berupa arah panah, arah aliran di luar pipa (warna arah panah putih). Pipa-pipa non exposed diberi tanda-tanda di tempat-tempat control / pemeriksaan. Atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas. 19.7 PEKERJAAN AIR KOTOR 1. Air Kotor dan Buangan Diadakan pemisahan antara air kotor buangan dari closed/WC dan air buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa horizontal dan vertikal dalam shaft,kemudian disalurkan ke dalam pit sementara (collection tank) dan terus dipompakan ke Sewage Treatment Plant (STP). INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
81
Pekerjaan Pemasangan Kabel Listrik Bawah Tanah dari GI PLN menuju Gardu Utama (Tegangan 20 kV) di Kawasan Industri Sei Mangkei - PT Perkebunan Nusantara III I. PENDAHULUAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup Pekerjaan Pemasangan Kabel Listrik Bawah Tanah dari GI PLN menuju Gardu Utama (Tegangan 20 kV) di Kawasan Industri Sei Mangkei - PT Perkebunan Nusantara III meliputi : - Pekerjaan Persiapan - Pekerjaan Jaringan 20 kV - Pekerjaan Kabel Power TM 20 kV - Pekerjaan Panel 20 kV - Pekerjaan GROUNDING - Pekerjaan lain-lain (srtifikat laik operasi dan testing commisioning). A. Pekerjaan Persiapan Sebelum pekerjaan Pembangunan Jaringan dilaksanakan, persiapan-persiapan yang perlu dilakukan adalah pembersihan lokasi, pekerjaan pengukuran, penyediaan gudang material, serta tranportasi guna penunjang pelaksanaan pekerjaan proyek. B. Pekerjaan Pembangunan Gardu Utama Pekerjaan ini terdiri dari pembanguan gardu hubung ukuran 8 x 18 meter yang digunakan untuk menghubungkan listrik dari Gardu Induk menuju sistem kelistrikan Kawasan Industri Sei Mangkei dengan pekerjaan utama antara lain sebagai berikut : - Pekerjaan pendahuluan Pembersihan lokasi bersih dari akar kayu/tumbuh-tumbuhan atau bahan organik lainnya. Lokasi harus ditanah keras. Pengukuran dan pemasangan Bowplank untuk tapak
bangunan -
-
Pekerjaan galian pondasi Galian Pondasi harus bersih dari akar kayu atau lahan organik lainnya. Pada lapisanan dasar lantai terlebih dahulu ditimbun dengan pasir urug sesuai ketinggian sloof dan penimbunan harus benar-benar padat. Ukuran dan keterangan disesuaikan dengan gambar teknis. Pekerjaan Sruktur Pondasi menerus dinding bangunan dibuat dari pasangan batu kali. Sloof di atas Pondasi menerus dibuat ukuran 20 x 30 cm (20/30), Kolom dibuat ukuran 25 x 25 cm (25/25), Kolom praktis dibuat ukuran 15 x 15 cm (15/15) Ring balok dibuat ukuran 20 x 40 cm (20/40) dan ukuran 20 x 30 cm (20/30). Plat dag teras dibuat dari plat beton tebal 10 cm dengan pembesian Ø 8 mm – 15 cm dan dilapisi dengan plesteran 1 Pc : 4 Ps halus/licin yang dibuat dengan kemiringan untuk memperlancar pembuangan genang air hujan. Seluruh pekerjaan beton bertulang memakai campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Pembuatan Bekisting harus kuat dan rapi sehingga hasil pengecoran sempurna. Pekerjaan pengecoran pondasi dapat dilaksanakan setelah diukur bersama antara Pelaksana dan Manajer KISMK atau yang mewakilinya. Ukuran dan keterangan disesuaikan dengan gambar.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
82
-
Pekerjaan Finishing Lokasi harus bersih dari sisa bahan bangunan atau lainnya sebelum serah terima pekerjaan dilaksanakan.
C. Pekerjaan kabel Power TM 20 KV Pekerjaan ini merupakan pemasangan kabel NA2XSEYBY Ø x 300 mm2 20 kv UG dengan komponen pendukungnya berupa : Pekerjaan Terminating Kabel 20 kV Ø 3 x 300 mm² ID Pekerjaan Terminating Kabel 20 kV Ø 3 x 300 mm² OD Pekerjaan Jointing 20 kV AL Ø 3 x 300 mm² Pekerjaan Kabel Shoes AL - CU 1H 300 mm² Pekerjaan Joint Sleeve AL 300 mm² D. Pekerjaan Panel 20 Kv Untuk pekerjaan panel 20 kv ini terdiri dari : a. Dua unit Incoming Cubicle 2000A, VCB 1250A, 25 Ka, PIX-24 yang komponennya antara lain : - VCB 1250A, 24kV, 25kA - 3 Phase Bus Bar 2000 A - Metal Clad - Closing / Tripping Coil 110 VDC - Relay Proteksi S42 - 49RMS, 25,27/27S, 59, 59N,81, 38/49T - MES114 (10 Input + 4 Output Module ) - ACE 949-2 (2-Wires RS 4885 Network Interface) - 3 CT 500- 1000A/5-5A Class 0,2s - 3 VT 20/V3 kV - 110/V3 (50 VA Class 0,2s - 110/V3 ( 50VA CI 3P ) - ZCT SCH200 - Protection Index IP 3X - KWH Meter Digital Double Tarif SL 7000 clss 0,2 - Heater 50W b. Tiga unit Outgoing Cubicle 2000A, VCB 800A, 25kA, PIX-24 Scheneider, yang komponennya antara lain : VCB 800A, 24kV, 25kA Metal Clad 3 Phasa Busbar 2000A Clossing/Tripping Ciol 110 VDC Relay Proteksi T42 MES114 (10 input + 4 Output Module ACE 949-2 (2-Wire RS485 Network Interface) 3 CT 300-600A/5-5A Class 0,2s Protection Index IP3X KWH Meter Digital Double Taruf SL 7000 Class 0,2s Heater 50w INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
83
c. Satu unit Busbar VT Metering Cubicle 2000A, PIX-24, Schneider, yang komponennya antara lain : - Metal Clad - 3 Phasa Busbar 2000A - 3 VT 20/V3 kV - 110/V3 (50 VA Class 0,2s - 110/V3 (50VA CI 3P) - MES114 (10 input + 4 output Module) - ACE949-2 (2-Wires RS485 Network Interface) - Protection Index IP3X - Heater 50w d. Satu unit Outgoing Cubicle 2000A, VCB 630A, 25kA, PIX-24 (Auxiliary Trafo), yang komponennya antara lain : - VCB 630A, 24KV, 25 kA - Metal Clad - 3 Phasa Busbar 2000A - Clossing/Tripping Coil 110VDC - Relay Proteksi T20 - 3 CT 10-20A/5-5A Class 0,5 - Protection Index IP3X - Heater 50 w e. Pekerjaan Trafo Power Supply, yang komponennya antara lain : - Trafo Distribusi 3 Phasa 25 kVA 400/220 V - Panel Battery Charger - Panel Distribusi 2 Group - Kabel NYY 4 x 10 mm2 - Kabel NYYHY 4 x 4 mm2 f. Testing & Kalibrasi Cubicle - Testing & Kalibrasi Incoming Cubicle 2000A, VCB 1250A, 25kA, PIX-24 - Testing & Kalibrasi Outgoing Cubicle 2000A, VCB 800A, 25kA, PIX-24 - Testing & Kalibrasi Metering Cubicle 2000A, PIX-24 - Testing & kalibrasi Outgoing Cubicle 2000A, VCB 630A, 25kA, PIX-24 E. Pekerjaan Grounding Untuk pekerjaan grounding digunakan kabe BC Draad Ø 50 mm2. F. Pekerjaan lain-lain. 1. Testing Comisioning -
Setelah seluruh pekerjaan tersebut diatas selesai dilaksanakan dilakukan uji coba jalan dan commisioning untuk mengetahui pemasangan jaringan Instalasi listrik dapat digunakan dengan baik. Commisioning harus disaksikan kedua belah pihak yakni pelaksana dan pengawas lapangan dan Tim Comisioning. 2. Sertifikat laik operasi - Pekerjaan instalasi jaringan ini harus mendapat sertifikat laik operasi dari Jaser.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
84
II. ACUAN PENGENDALIAN PEKERJAAN II.1 Standar dan Peraturan Seluruh pelaksanaan pembangunan proyek ini harus mengacu pada standard dan peraturan-peraturan sebagai berikut : a. Peraturan-peraturan standar setempat yang biasa dipakai. b. Standar Nasional Indonesia c. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat. d. Standar Normalisasi Jerman (DIN). e. American Society for Testing and Material (ASTM). f. American Society of Mechanical Engineers (ASME). g. Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL) dan Peraturan PLN (SPLN) II.2 Hak dan Kewajiban Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan menurut dokumen kontrak. Semua bahan yang akan dipakai atau digunakan untuk proyek ini harus mendapat persetujuan/diperiksa oleh Pengawas Lapangan. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan spesifikasi ini, maka kontraktor wajib melaporkanya dengan tertulis kepada Pengawas Lapangan dan berkoordinasi dengan bagian teknis terkait Kantor Direksi untuk dibuatkan putusannya, Kontraktor tidak diperkenankan mengambil keputusan sendiri.
III. TEKNIK INSTALASI Saluran Penghantar Luar Bangunan Pemasangan kabel dalam Tanah - Kabel tegangan menengah 20kV ditanam langsung - Kabel yang langsung ditanam dalam tanah harus dilindungi bata merah, diberi pasir, ditanam minimal 70 cm. Galian untuk tempat kabel harus bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti batu, abu, kotoran bahan kimia, dll. - Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung, harus menggunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah. Finishing Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan Pengawas. Semua kabinet dari pintupintu untuk panel listrik, harus dibuat tahan karat dengan dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc chromatic primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut : • Bagian dalam dari box dan pintu. • Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat kalau seluruhnya terpendam, kalau dipakai zinc chromate primer harus dicat dengan cat bakar.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
85
Pemasangan Panel Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe panel. Maka bila dibutuhkan alas/ pondasi/ penumpu/penggantung maka pemborong harus menyediakannya & memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar. Panel -
-
-
Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel harus dari jenis in door type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung singkat . Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL-2000 LMK/ VDE untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.
Pemberian Label/ Nama Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar, dan bagian-bagian lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain, harus dibuatkan papan nama untuk mengindikasi/mengindentifikasi/ penggunaan nama alat tersebut. Busbar / Rel - Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus yang ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 1987). Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Teminal dan Mur-baut Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga. Peralatan Pengamanan Pemutus Daya Peralatan pengaman adalah pemutus daya dengan rumah tuangan, thermal dan magnetis trip dengan breaking capacity yang cukup (sesuai beban).
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
86
Pilot lamp Semua tutup muka panel dilengkapi dengan : Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T. Penyediaan dari Pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera. Warna-warna untuk pilot lamp : • Untuk phasa R : warna merah • Untuk phasa S : warna kuning • Untuk phasa T : warna biru. Sistem Pentanahan Lingkup Pekerjaan a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap seluruh peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel penerangan, daya dan lain-lain. b. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan. c. Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 5 Ω. d. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard e. Copper Conductors 70 mm didalam pipa konduit menuju ke elektroda Rod di dalam bak kontrol. Standar dan Kode-Kode yang Berlaku Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode yang berlaku, antara lain : • British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan. • Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk Safety On Grounding dan Bounding Equipment. • Dan lain-lain standar yang berlaku di Indonesia. Sistem Pentanahan • Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan. • Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan satu sama lain saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash. • Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan satu sistem pentanahan yang baik. Pekerjaan dan Alat Bantu Setiap penyambungan/ pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak dengan memperhatikan hal-hal : a. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain. b. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned". c. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibungkus dengan bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
87
Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan hal-hal : a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut. b. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses bila kontak dengan jenis metal lainnya. IV. Pekerjaan Lain – Lain. Hal – hal yang belum tercantum dalam syarat – syarat teknik pekerjaan ini akan dibicarakan lebih lanjut sewaktu diadakan Aanwijzing dilapangan JADWAL PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN I.
Masa Penyelesaian : Pekerjaan ini harus dapat diselesaikan selambat-lambatnya 90 (sembilan) Hari kalender terhitung mulai tanggal diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
II.
Carry Over ke Tahun 2017.
III.
Masa Pemeliharaan : Dalam jangka waktu 90 (sembilan) Hari kalender setelah seluruh pekerjaan diserah terimakan, pemborong pelaksanaan pekerjaan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
88
Lampiran 1.7 SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN Nomor : 3.10/ SPJ/
/20..
Surat Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Medan, pada Tanggal ......... Bulan .......... Tahun Dua ribu enam belas oleh Para Pihak yang tersebut di bawah ini : 1. PT PERKEBUNAN NUSANTARA-III (PERSERO)
:
2. PT ......
:
bertempat kedudukan di Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan, 20122, Kotak Pos 91, dalam hal ini diwakili oleh [] bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur [] dengan demikian sah mewakili direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya disebut sebagai…. PIHAK PERTAMA bertempat kedudukan di Jl. [], No. [], Kota/Kabupaten [], dalam hal ini diwakili oleh [] bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur [] dengan demikian sah mewakili direksi PT [] dari dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama PT [] Selanjutnya disebut sebagai ….PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK dan secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK PARA PIHAK dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana tersebut diatas terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut : a.
b.
c.
d.
Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai pemberi pekerjaan telah menyelenggarakan Pemilihan Langsung sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Perkebunan Nusantara-III (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor :............................................................. Bahwa PIHAK KEDUA adalah salah satu peserta dan keluar sebagai pemenang dalam proses Pemilihan Langsung yang diselenggarakan oleh Bagian Pengadaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan setuju mengikatkan diri dan menyanggupi untuk menerima dan melaksanakan pekerjaan dari PIHAK PERTAMA sampai dengan selesai dan sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan. Bahwa sebagai dasar pemberian pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah sebagai berikut : 1. Surat Perintah Mulai Kerja 2. Surat Pemberitahuan Pemenang Pelelangan 3. Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantar-III 4. Berita Acara Pembukaan Penawaran Pelelangan 5. Surat Penawaran Pekerjaan Pemborong 6. Undangan
: .................................................... : ..................................................... : ....................................................... : .................................................... : ...................................................... : .......................................................
PARA PIHAK selanjutnya setuju dan sepakat mengadakan Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut : KETENTUAN UMUM PASAL 1 1.1. Surat Perjanjian ini dilengkapi dengan sejumlah dokumen pendukung sebagai dasar pemberian dan pelaksanaan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan masingmasing dokumen mengikat PARA PIHAK ; INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
89
1.2. Apabila terdapat perbedaan penulisan atau penyebutan angka maupun huruf antara yang tercantum/tertulis dalam Surat Perjanjian dengan yang ada di dalam dokumen-dokumen pendukung tersebut, maka yang berlaku dan mengikat PARA PIHAK adalah apa yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini. 1.3. Seluruh ungkapan-ungkapan atau istilah dalam Surat Perjanjian ini mempunyai arti dan makna yang sama dengan ungkapan atau istilah yang dipergunakan dalam dokumen-dokumen pendukung ; 1.4. Rujukan pada setiap pihak pada Perjanjian ini mencakup setiap penggantinya atau kuasa lainnya yang disetujui. 1.5. Penggunaan setiap dokumen pendukung Surat Perjanjian atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada spesifikasi tehnik, gambargambar pola, contoh-contoh serta informasi lainnya, oleh PIHAK KEDUA harus dengan ijin tertulis dari PIHAK PERTAMA ; JENIS PEKERJAAN DAN LOKASI PEKERJAAN PASAL - 2 PIHAK PERTAMA dengan ini menyerahkan pekerjaan borongan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyatakan setuju dan menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan borongan tersebut sampai dengan selesai dan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini pekerjaan borongan dari PIHAK PERTAMA berupa : .....................................................................................................................................
SPESIFIKASI PEKERJAAN PASAL – 3 3.1. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatas, wajib mengikuti seluruh ketentuan dan persyaratan tentang spesifikasi pekerjaan baik teknis pelaksanaan maupun bahan baku yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dan bestek yang terdapat dalam Dokumen Pelelangan yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Surat Perjanjian ini. 3.2. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan merubah spesifikasi pekerjaan tanpa sepengetahuan dan ijin dari PIHAK PERTAMA. JANGKA WAKTU PEKERJAAN PASAL – 4 4.1. 4.2.
4.3.
4.4.
5.1.
PIHAK KEDUA wajib memulai pelaksanaan pekerjaan pada hari yang sama dengan diterimanya Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) ; Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Surat Perjanjian ini wajib telah dilaksanakan seluruhnya oleh PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-lambatnya ........................ hari kalender terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini (Paling lambat tanggal ......... Tahun.....), Serah terima pekerjaan sah dan mengikat setelah dicantumkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. Perubahan jangka waktu pekerjaan hanya dibenarkan dalam hal terjadi : a. penambahan atau pengurangan pekerjaan atas perintah PIHAK PERTAMA ; b. keadaan kahar (force majeure) yang disetujui PIHAK PERTAMA ; c. Keadaan-keadaan lain yang menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA patut diberikan perubahan jangka waktu pekerjaan. Lamanya perubahan jangka waktu karena penambahan atau pengurangan pekerjaan akan diputuskan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, sedangkan lamanya perpanjangan waktu karena keadaan kahar (force majeure) ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA setelah mengevaluasi usulan perpanjangan waktu dari PIHAK KEDUA ; MASA PEMELIHARAAN PASAL – 5 Dalam jangka waktu .... (........................) hari terhitung sejak pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan dilakukan serah terima pertama, PIHAK KEDUA atas biayanya sendiri wajib melakukan pemeliharaan atas hasil pekerjaan tersebut dan PIHAK KEDUA diwajibkan atas perintah PIHAK PERTAMA dengan segera mengganti/memperbaiki segala cacat/rusak atau kekurangan baik mengenai bahan baku maupun hasil pekerjaan sehingga hasil pekerjaan memenuhi untuk penyerahan kedua/terakhir.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
90
5.2.
Dalam hal PIHAK KEDUA tidak mengindahkan perintah-perintah perbaikan itu, PIHAK PERTAMA akan memberikan surat teguran kepada PIHAK KEDUA. Apabila dalam rentang waktu 7 (Tujuh ) hari kalender sejak dikeluarkannya Surat Teguran tersebut ternyata PIHAK KEDUA tetap tidak melaksanakan perintah-perintah perbaikan , maka PIHAK PERTAMA akan memberikan Surat Peringatan sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut dengan masing-masing jangka waktu 1 (satu) minggu. Apabila PIHAK KEDUA setelah diberikan surat peringatan tersebut tetap tidak mengindahkan dan melaksanakan kewajibannya, maka PIHAK PERTAMA akan memerintahkan pihak ketiga untuk melaksanakan penyempurnaan pekerjaan dengan biaya yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA. Dengan diserahkannya pelaksanaan penyempurnaan pekerjaan kepada pihak ketiga, maka PIHAK KEDUA kehilangan haknya atas sisa pembayaran sebesar 5 % (lima perseratus) dari harga borongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.1.2 Perjanjian ini ;
6.1.
HARGA BORONGAN PASAL – 6 Harga seluruh pekerjaan borongan dalam Perjanjian ini sebesar ........................ sudah termasuk di dalamnya PPN sebesar 10 % (Sepuluh perseratus) dengan perincian sebagai berikut : a. b.
c.
6.2.
6.3.
Harga Bahan Harga Upah : - Kerja - Foto Dokumentasi Transport Sub Total PPN 10 % Total
-
-
: :
Rp. Rp.
: : :
Rp. Rp. Rp. Rp.
Harga sebagaimana tersebut dalam Pasal 6.1 diatas tidak akan berubah walaupun terjadi kenaikan harga dan dalam hal terjadi hal yang demikian maka kenaikan harga apapun akan menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA. Apabila setelah ditanda tanganinya Perjanjian ini Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan dibidang moneter yang secara langsung mempengaruhi harga pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.2 diatas, maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan permohonan penyesuaian harga borongan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA. Penyesuaian harga berlaku efektif sejak permohonan penyesuian harga disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
CARA PEMBAYARAN PASAL – 7 7.1. PIHAK PERTAMA akan membayar kepada PIHAK KEDUA harga pekerjaan borongan dengan ketentuan sebagai berikut 7.1.1. Pembayaran tahap pertama sebesar 95 % (sembilan puluh lima perseratus) atau sebesar ......................... akan diserahkan kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK PERTAMA telah mendapat kepastian bahwa PIHAK KEDUA telah melakukan pekerjaan dengan kemajuan pekerjaan mencapai 100 % (seratus persen) dari seluruh pekerjaan yang diberikan dengan disertai Laporan Pemeriksaan Kemajuan Fisik Pekerjaan (LP-KFP) dan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Fisik Pekerjaan (BA-PKFK) dan adanya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan ; 7.1.2.
Pembayaran tahap kedua sebesar 5 % (lima perseratus) atau sebesar ......................... akan diserahkan kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA selesai melaksanakan kewajibannya pada masa pemeliharaan dibuktikan dengan adanya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Terakhir ; 7.2. Pembayaran akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk setiap tahap pembayaran, apabila PIHAK KEDUA telah menyerahkan seluruh dokumen yang dipersyaratkan oleh PIHAK PERTAMA yang dari waktu ke waktu akan diberitahukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib memenuhinya sesuai dengan tahapan masing-masing pembayaran tersebut ; 7.3 Setiap pembayaran akan dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan cara Transfer Bank atas nama .................... Nomor Account : ............................... INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
91
7.4 Setiap Permohonan Pembayaran PIHAK KEDUA ditujukan kepada Manager PKS............ untuk kemudian Manager Kebun/Unit akan memproses Pembayaran tersebut sesuai dengan ketentuan dan tata cara yang berlaku di PIHAK PERTAMA 7.5 Permintaan pembayaran yang menyimpang dari ketentuan Pasal 7.3 diatas, hanya dibenarkan setelah PIHAK KEDUA memenuhi persyratan-persyaratan yang diminta oleh PIHAK PERTAMA termasuk tetapi tidak terbatas pada referansi bank, persetujuan rapat pemegang saham atau rapat persero, surat permohonan dan pernyataan Direksi, sesuai dengan kebutuhan PIHAK PERTAMA. Ketentuan ini tidak menghilangkan hak PIHAK PERTAMA menolak untuk sementara melakukan pembayaran apabila rekening yang diajukan bukan merupakan rekening atas nama PIHAK KEDUA. Apabila terjadi hal yang demikian, maka PIHAK PERTAMA hanya akan melakukan pembayaran setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan permasalahan rekening tersebut dan memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh PIHAK PERTAMA. 7.6 Segala sesuatu yang terjadi akibat penyimpangan pembayaran sebagaiman tersebut dalam Pasal 7.5 diatas adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA sendiri. Dengan demikian PIHAK KEDUA menyatakan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan hukum dari pihak ketiga terkait dengan pembayaran tersebut. 7.7 Terhadap pembayaran tersebut diatas menjadi kewajiban bagi PIHAK KEDUA untuk melakukan permintaan pembayaran sesuai dengan hasil/kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan, Apabila PIHAK KEDUA tidak mengambilan uang pembayaran tersebut setelah 60 (enam puluh) hari kalender berakhirnya jangka waktu Pemeliharaan Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA setuju untuk melepas haknya atas sisa pembayaran yang tidak diambil oleh PIHAK KEDUA tersebut dan sisa pembayaran yang tidak diambil tersebut diserahkan oleh PIHAK KEDUA menjadi hak PIHAK PERTAMA.
8.1.
8.2.
8.3
8.4.
9.1.
9.2. 9.3.
JAMINAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PASAL - 8 Guna memberikan jaminan kepastian bahwa PIHAK KEDUA, akan melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya , maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan pelaksanaan pekerjaan (performance bond) dalam bentuk bank garansi dari salah satu bank yang ditentukan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia atau surety bond dari salah satu perusahaan asuransi yang memenuhi ketentuan perundang-undangan yang besarnya sekurang-kurangnya sebesar 5 % (lima perseratus) dari harga seluruh borongan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.1 atau sebesar ....................................................... Performance bond wajib diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA c.q Bagian Pembiayaan pada saat tanggal Perjanjian ini dan akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA melaksanakan seluruh pekerjaan yang dibuktikan dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama ; Apabila jangka waktu perjanjian sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4.2 berakhir tetapi PIHAK KEDUA belum menyelesaikan seluruh kewajibannya, maka PIHAK KEDUA atas biayanya sendiri wajib memperpanjang jangka waktu performance bond, sedikit-dikitnya selama berlakunya jangka waktu denda sebagaimana disebutkan dalam Pasal 12.2 Perjanjian ini. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya tersebut, dan berakibat performance bond tidak dapat dicairkan oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk memotong pembayaran PIHAK KEDUA sebesar nilai performance bond yang tidak dapat dicairkan. Performance bond akan dicairkan oleh PIHAK PERTAMA dan hasilnya seluruhnya menjadi milik PIHAK PERTAMA apabila terjadi peristiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Surat Perjanjian ini ; PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PASAL – 9 Guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang telah disyaratkan, maka PIHAK PERTAMA memandang perlu untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA pada tempat-tempat yang dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA menunjuk ................................ sebagai penanggung jawab pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan .......................... sebagai penanggung jawab pekerjaan. Selama Perjanjian ini berlangsung, PIHAK KEDUA memberikan izin kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan pada setiap saat jika dipandang perlu PIHAK PERTAMA termasuk tetapi tidak terbatas pada kegiatan pengawasan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
92
secara umum, memeriksa dan menguji bahan baku, memeriksa dan mengevaluasi hasil pekerjaan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah selesai seluruhnya dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan. WAKIL PIHAK KEDUA PASAL – 10 10.1. Selama berlangsungnya Surat Perjanjian ini PIHAK KEDUA harus berada dilokasi pekerjaan. Apabila PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari tidak berada dilokasi pekerjaan , maka PIHAK KEDUA wajib mengangkat sedikit-dikitnya seorang wakil yang memiliki keahlian dan dapat memahami spesifikasi pekerjaan yang diserahkan yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK KEDUA. Penunjukan wakil ini harus diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA untuk memperoleh persetujuan. 10.2. Wakil PIHAK KEDUA tersebut harus wajib selalu berada dilokasi pekerjaan baik didalam maupun diluar jam kerja, serta bertempat tinggal di dalam / dekat lokasi pekerjaan, sehingga sewaktu-waktu dapat dengan mudah dihubungi oleh PIHAK PERTAMA atau pengawas pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Wakil PIHAK KEDUA tersebut mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan atas nama PIHAK KEDUA dalam melaksanakan segala perintah dan petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA. 10.3. Segala tindakan dan keputusan dari wakil yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA adalah mengikat terhadap PIHAK KEDUA ; LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN PASAL – 11 11.1. PIHAK KEDUA diwajibkan membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan berupa catatan kegiatan (harian/ mingguan/bulanan) yang berisi laporan tentang kemajuan pekerjaan, hambatanhambatan yang terjadi, keterlambatan-keterlambatan yang terjadi, jika ada perintah-perintah dari PIHAK PERTAMA atau wakilnya, dan keterangan-keterangan lain yang dipandang perlu dilaporkan kepada atau diketahui oleh PIHAK PERTAMA dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA pada saat pengajuan permohonan pembayaran atau saat-saat lain sesuai permintaan PIHAK PERTAMA. 11.2. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA foto-foto kemajuan pekerjaan untuk setiap tahap perkembangan kemajuan yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA. Foto-foto tersebut dibuat dalam ukuran kartu pos dan dengan pengambilan gambar sekurang-kurangnya 3 (tiga) posisi yang berbeda ; 11.3. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut wajib ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan kepada PIHAK KEDUA diwajibkan membuat rangkap 2 (dua) copy laporan tersebut, dengan ketentuan 1 (satu) rangkap diserahkan kepada PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap lainnya untuk PIHAK KEDUA ;
12.1.
12.2.
12.2.
12.3.
12.4.
DENDA PASAL – 12 Apabila penyerahan pekerjaan baik untuk sebagian atau seluruhnya tidak dilakukan tepat pada waktu yang telah ditentukan pada Pasal 4.2 Surat Perjanjian ini maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda kepada PIHAK PERTAMA sebesar 0,1 % (nol koma satu perseratus) untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung dari harga pekerjaan yang belum diserahkan ; Maksimum keterlambatan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah untuk jangka waktu paling lama 50 (lima puluh) hari kalender sejak berakhirnya jangka waktu pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.2. Dalam hal keterlambatan melebihi batas waktu 50 (lima puluh) hari kalender, maka PIHAK KEDUA memberikan hak dan kekuasaan kepada PIHAK PERTAMA untuk memutuskan secara sepihak Perjanjian ini dan berhak mengalihkan sisa pekerjaan kepada pihak lain. PIHAK PERTAMA dapat tidak memutuskan Perjanjian sesuai ketentuan Pasal 12.2 diatas,dengan ketentuan kepada PIHAK KEDUA dikenakan ganti rugi sebesar .............................................. setiap hari sampai PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh pekerjaan. Pasal 12.3 ini berlaku setelah PIHAK PERTAMA memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA. Dalam masa keterlambatan, maka seluruh biaya, ongkos-ongkos atau pengeluaran lainnya yang diperlukan PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan pekerjaan seluruhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sendiri. PIHAK PERTAMA akan membayar harga pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA sebelum perjanjian diputuskan dengan terlebih dahulu memperhitungkan dan memotong secara langsung denda PIHAK KEDUA dan kerugian PIHAK PERTAMA jika ada.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
93
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN PASAL – 13 13.1. Jika dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan penambahan atau pengurangan pekerjaan, maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pekerjaan tersebut dilakukan oleh PIHAK KEDUA ; 13.2. Para Pihak setuju dan sepakat jika ada penambahan atau pengurangan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas, maka terhadap pekerjaan ini akan disesuaikan kembali berdasarkan harga pada waktu penawaran. 13.3. PIHAK KEDUA tidak boleh melakukan penambahan dan pengurangan pekerjaan yang tidak didasarkan pada perintah tertulis yang diberikan PIHAK PERTAMA. Segala biaya dan atau kerugian yang timbul akibat pelanggaran PIHAK KEDUA terhadap ketentuan Pasal 13.3. ini adalah tanggungjawab PIHAK KEDUA. KEWAJIBAN PIHAK KEDUA PASAL – 14 Selama berlangsungnya Surat Perjanjian ini PIHAK KEDUA wajib melaksanakan perbuatan-perbuatan tersebut di bawah ini : 14.1. PIHAK KEDUA wajib dan bertanggung jawab melaksanakan seluruh pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan dikerjakan oleh tenaga yang memiliki keahlian, pengetahuan dan berpengalaman yang cukup. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menyerahkan pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa sepengetahuan dan ijin PIHAK PERTAMA. 14.2. PIHAK KEDUA wajib menjamin bahwa hasil pekerjaan yang diserahkan kepada Pemberi Kerja dibuat dari bahan-bahan/barang-barang yang 100 % (Seratus persen) baru dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, oleh karenanya PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan adanya cacat tersembunyi ataupun kurang sempurnaan dalam proses pembuatannya. 14.3. PIHAK KEDUA wajib mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksudkan dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan seluruh peraturan pelaksananya, termasuk tetapi tidak terbatas pada pemenuhan kewajiban upah dan hakhak buruh/ pekerja yang dipekerjakan, memenuhi ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja, bertanggungjawab terhadap kecelakaan kerja yang menimpa pekerjanya atau pihak lain di lokasi pekerjaan, dan membayar asuransi tenaga kerja sesuai ketentuan Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan seluruh peraturan pelaksananya. 14.4. PIHAK KEDUA wajib dan bertanggungjawab membayar ganti rugi yang diderita oleh PIHAK PERTAMA, apabila kerugian PIHAK PERTAMA tersebut akibat kelalaian atau kesalahan PIHAK KEDUA selama melaksanakan pekerjaan, termasuk pemeliharaan, yang diserahkan kepadanya 14.5 PIHAK KEDUA wajib mematuhi persyaratan-persyaratan lingkungan yang ditetapkan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero), termasuk tetapi tidak terbatas pada : a) a. Memahami kebijakan lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ; b) b. Dilarang merokok pada lokasi larangan merokok ; c) c. Dilarang membuang sampah sembarangan ; d) d. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kondisi lapangan ; e) e. Menghindari pencemaran air dan tanah ; f) f. Harus mendapat ijin dari pimpinan setempat jika menggunakan fasilitas perusahaan ; g) g. Memeliharan dan mengawasi penggunaan alat dan bahan sumber pencemaran yang berpotensial abnormal dan darurat ; h. Memberitahukan kepada pimpinan setempat jika bekerja pada hari libur ; i. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur ; j. Tidak mempekerjakan ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui untuk pekerjaan yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) ; k. Pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus harus dapat membuktikan dengan sertifikat yang terkait dengan jenis pekerjaannya 14.6 PIHAK KEDUA wajib dengan sungguh-sungguh dan itikad baik melaksanakan seluruh kewajibannya yang lahir dari Surat Perjanjian ini. INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
94
15.1.
15.2.
15.3.
15.4.
15.5.
15.6.
16.1.
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE) PASAL – 15 Keadaan kahar (force majeure) adalah setiap peristiwa atau kejadian yang berada diluar kekuasaan/kemampuan PARA PIHAK untuk menghindarinya dan terjadi bukan karena kesalahan/kelalaian PARA PIHAK, termasuk tetapi tidak terbatas pada peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, banjir, badai, angin topan dan curah hujan yang dibuktikan dengan laporan curah hujan yang mengakibatkan jalan licin sesuai laporan tertulis dari Manager Kebun/Unit, putusnya jalan/jembatan ke tempat lokasi, pemogokan umum, huru-hara, perang, peraturan pemerintah khususnya di bidang ekonomi dan moneter, sehingga PIHAK yang bersangkutan tidak bisa melaksanakan kewajibannya berdasarkan Surat Perjanjian ini. Apabila keadaan kahar (force majeure) terjadi di tempat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan tindakan-tindakan secara wajar untuk mengurangi atau memperkecil kerugian yang mungkin terjadi pada PIHAK PERTAMA sebagai akibat dari keadaan kahar tersebut. PIHAK KEDUA wajib mengajukan/meminta permohonan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis yang disertai dengan bukti-bukti yang meyakinkan tentang telah terjadinya keadaan kahar (force majeure) selambat-lambatnya satu minggu hari kalender setelah kejadian tersebut untuk mendapatkan tenggang waktu pengerjaan yang tertunda karena keadaan kahar tersebut. Apabila permohonan tersebut tidak diajukan oleh PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA tidak dapat mempergunakan alasan kahar dan kepada PIHAK KEDUA diwajibkan menyelesaikan pekerjaannya dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana tercantum dalam Pasal 4.2 Perjanjian ini. Setelah menerima permohonan tertulis dari PIHAK KEDUA tentang keadaan Kahar tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan jawaban secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, setelah diadakan penelitian kebenarannya yang menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA layak untuk diberikan perpanjangan waktu pekerjaan. Apabila setelah dilakukan penelitian oleh PIHAK PERTAMA dan memandang bahwa alasan PIHAK KEDUA tentang keadaan Kahar tersebut tidak tepat, maka PIHAK PERTAMA akan menolak permohonan PIHAK KEDUA dalam secara tertulis dan kepada PIHAK KEDUA diwajibkan menyelesaikan pekerjaannya dalam batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana tercantum dalam Pasal 4.2 Perjanjian ini. Segala kerugian yang terjadi akibat keadaan kahar (force majeure) menjadi tanggung jawab masing-masing PIHAK. PEMUTUSAN PERJANJIAN DAN AKIBAT HUKUMNYA PASAL – 16 PARA PIHAK setuju untuk mengenyampingkan Pasal 1266 KUH Perdata dan karenanya PIHAK PERTAMA dapat memutuskan secara sepihak Perjanjian ini tanpa melalui putusan pengadilan dalam hal PIHAK KEDUA melakukan perbuatan-perbuatan tersebut dibawah ini : a. PIHAK KEDUA melanggar atau tidak memenuhi satu atau beberapa Pasal dari Surat Perjanjian ini dan PIHAK PERTAMA atau pengawas yang ditunjuk PIHAK PERTAMA telah melakukan teguran kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk tertulis, dan dalam jangka waktu satu minggu sejak dikeluarkannya surat teguran PIHAK KEDUA tetap juga tidak melaksanakan teguran, maka PIHAK PERTAMA akan membuat surat peringatan sebanyak 2 (dua) kali dan masing-masing surat peringatan tersebut dikeluarkan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu, tetapi PIHAK KEDUA tetap melakukan pelanggaran atau tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan Surat Perjanjian ini. b. PIHAK KEDUA tidak memulai pelaksanaan pekerjaan dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ; c. PIHAK KEDUA mengundurkan diri dan menyatakan tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya ; d. Apabila PIHAK KEDUA menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA tidak mampu untuk menyelesaikan pekerjaan pada Pasal 2 diatas. e. PIHAK KEDUA dinyatakan pailit berdasarkan putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap ;
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
95
16.2. Apabila terjadi pemutusan secara sepihak terhadap Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mencairkan dan memiliki jaminan pelaksanaan (performance bond) milik PIHAK KEDUA ; 16.3. Setelah pemutusan Surat Perjanjian secara sepihak, PIHAK PERTAMA akan membayar secara proporsional terhadap hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh PIHAK KEDUA dengan terlebih dahulu memotong secara langsung kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA seperti denda atau ganti rugi jika ada. 16.4. Apabila terjadi pemutusan Perjanjian secara sepihak, PIHAK PERTAMA berhak untuk mengalihkan pekerjaan dengan menunjuk pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum diselesaikan oleh PIHAK KEDUA. 16.5. Akibat dari Pemutusan secara sepihak, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengikuti pengadaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA untuk jangka waktu tertentu sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari PIHAK PERTAMA ; 16.6. Apabila PIHAK KEDUA melanggar satu atau lebih ketentuan dalam Pasal 16.1 Perjanjian ini, maka keadaan tersebut sudah cukup bagi PIHAK PERTAMA untuk menyatakan bahwa PIHAK KEDUA tidak sanggup untuk melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dan karenanya PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk mengalihkan sebagian pekerjaan kepada pihak lain. GANTI RUGI PASAL – 17 17.1. PIHAK KEDUA dikenakan ganti rugi dalam hal terjadi keadaan sebagai berikut : a. Apabila akibat kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada alat-alat produksi atau properti lainnya milik PIHAK PERTAMA atau mengakibatkan terganggunya atau terhalanginya PIHAK PERTAMA melakukan pekerjaan, atau berkurangnya manfaat/keuntungan yang seharusnya diperoleh PIHAK PERTAMA seandainya PIHAK KEDUA tidak lalai dalam melaksanakan kewajibannya b. Terjadi pemutusan Surat Perjanjian secara sepihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal – 16.1 Surat Perjanjian ini ; 17.2. Besarnya ganti rugi secara wajar akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dengan memperhatikan kerugian nyata yang benar-benar dialami oleh PIHAK PERTAMA termasuk tetapi tidak terbatas pada penggantian alat-alat yang rusak, penggantian alat-alat yang tidak dapat berfungsi sama sekali, upah-upah perbaikan sampai alat tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, kerugian pihak ketiga apabila ada dan apabila dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA ganti rugi dapat dikenakan atas keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh PIHAK PERTAMA jika seandainya PIHAK KEDUA tidak melakukan kelalaian. 17.3. PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi tersebut selambat-lambatnya 14 (Empat belas) hari setelah pengajuan klaim ganti rugi dilakukan oleh PIHAK PERTAMA ; PEMBERITAHUAN PASAL 18 18.1 Setiap Pemberitahuan /Laporan/Persetujuan dan hal-hal lain yang dipandang perlu dalam melaksanakan Pasal-pasal dalam Perjanjian yang dilakukan oleh salah satu Pihak Kepada Pihak lain harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan dengan cara (i) dengan diantar langsung yang dilengkapi Bukti tanda penerimaan (ii) dengan Pos tercatat atau (iii) melalui Facsimile/Telex (disusul dengan konfirmasi melalui udara tercatat atau diantar langsung) sebagaimana dipilih oleh pihak yang akan memberikan pemberitahuan tersebut. Pemberitahuan itu dianggap diterima (i) tanggal penerimaan jika diantar langsung atau (ii) tanggal hari ketiga setelah dikirim melalui Pos tercatat, atau (iii) tanggal pengiriman jika dikirim melalui Telex/Facsimile yang mana lebih dahulu. Setiap pemberitahuan ditujukan pada alamat resmi PARA PIHAK sebagai berikut ; PIHAK PERTAMA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Telepon : ( 6261 8452244, 8453100 ) Facsimile : ( 6261 8455177, 8454728 ) Untuk Perhatian Jabatan
: ................................. : ..................................
PIHAK KEDUA ................................................... INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
96
Telepon Facsimile Nomor Account Untuk Perhatian Jabatan
: : : : :
18.2. Setiap Perubahan alamat korespondensi resmi sebagaimana tertera dalam Pasal l8.1 diatas harus diberitahukan terlebih dahulu kepada pihak lainnya paling lambat 3 (tiga) hari sebelum perubahan tersebut dilakukan. PAJAK DAN IURAN PASAL – 19 19.1. PPn sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan dibayarkan oleh PIHAK KEDUA ke Kas Negara sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 19.2. PPh Pasal 23 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ditanggung oleh PIHAK KEDUA. 19.3. PIHAK KEDUA wajib dan bertanggung jawab atas seluruh pajak dan biaya lain yang menjadi beban PIHAK KEDUA baik yang timbul berdasarkan atas pelaksanaan pekerjaan ini atau PIHAK KEDUA sebagai Badan Hukum yang diwajibkan berdasarkan peraturan Perundang undangan . 19.4. PIHAK KEDUA wajib membayar iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja pekerja-pekerja PIHAK KEDUA dengan ketentuan bahwa PIHAK PERTAMA akan memotong langsung iuran-iuran tersebut dari pembayaran harga borongan yang dilakukan PIHAK PERTAMA ; ADDENDUM PASAL – 20 20.1. Para Pihak dapat melakukan addendum atas Surat Perjanjian ini, dalam hal terjadi keadaankeadaan sebagai berikut : a. Terjadi kendala-kendala teknis yang diberitahukan terlebih dahulu oleh Pihak Pertama. b. Terjadi penambahan dan pengurangan pekerjaan. c. Terjadi keadaan memaksa (Force majure). d. Terjadi perubahan No. Rekening. e. Keadaan-keadaan lain yang menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA patut diberikan perubahan jangka waktu pekerjaan. 20.2. Perubahan dan penambahan satu atau beberapa Pasal dalam Perjanjian ini yang akan dibuat kemudian oleh Para Pihak maka ketentuan Pasal tersebut adalah mengikat dan merupakan satu kesatuan dari Surat Perjanjian ini . PENYELESAIAN PERSELISIHAN PASAL – 21 21.1. Setiap Perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan atau sebagai akibat dari adanya Perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah dengan tata cara sebagai berikut : a. Pihak yang merasa dirugikan kepentingannya mengirimkan surat permintaan musyawarah dilengkapi dengan uraian mengenai permasalahan dan pandangan pihak tersebut mengenai permasalahan yang timbul; b. Para Pihak sepakat bahwa tempat musyawarah ditetapkan ditempat kedudukan PIHAK PERTAMA c. Musyawarah untuk menyelesaikan perselisihan atau perbedaan antara Para Pihak ditetapkan untuk waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak surat permintaan musyawarah diterima oleh Pihak yang dimintakan untuk musyawarah. 21.2. Musyawarah dianggap tidak mencapai kata sepakat apabila jangka waktu musyawarah terlewati tanpa diperoleh mufakat atau apabila PARA PIHAK telah sepakat bahwa musyawarah tidak berhasil menghasilkan kemufakatan meskipun jangka waktu untuk bermusyawarah belum berakhir. Oleh karena itu, maka para Pihak sepakat untuk memilih Domisili yang tetap dan umum dikantor Panitera Pengadilan Negeri di Medan. 21.3. Selama proses musyawarah masih berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menghentikan pekerjaannya kecuali apabila PIHAK PERTAMA menentukan sebaliknya. ITIKAD BAIK PASAL – 22 INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
97
22.1.
Surat Perjanjian kerjasama ini dilaksanakan secara kelembagaan dengan menghormati segala ketentuan yang berlaku dan PARA PIHAK secara bersama-sama bertanggung jawab atas pelaksanaan Surat Perjanjian ini serta tunduk dan patuh kepada peraturan perundangundangan yang berlaku ; Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK selama jangka waktu Perjanjian meskipun terjadi perubahan pengurus/pemilik perusahaan PARA PIHAK. Jika terjadi perubahan yang demikian, maka Surat Perjanjian ini dengan sendirinya mengikat pihak yang menggantikannya. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian ini, akan dibicarakan PARA PIHAK secara musyawarah dan akan dituangkan dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini. Dalam hal terjadi satu, sebagian atau lebih ketentuan dalam perjanjian ini menjadi tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan karena adanya suatu peraturan perundangundangan, putusan atau kebijaksanaan dari Pemerintah, maka hal tersebut tidak menyebabkan ketentuan-ketentuan yang lainnya dari Perjanjian ini menjadi tidak berlaku atau tidak mengikat kecuali PARA PIHAK menghendaki lain. LAIN-LAIN PASAL – 23 Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal yang tertera pada bagian awal Surat Perjanjian ini ; Perubahan dan penambahan satu atau beberapa Pasal dalam Perjanjian ini yang akan dibuat kemudian oleh Para Pihak dan semua korespondensi yang menyertainya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini. Semua dokumen pendukung dan seluruh korespondensi PARA PIHAK yang sebelum ditanda tanganinya Perjanjian ini dan sepanjang tidak bertentangan dengan pasal-pasal dalam Perjanjian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Semua Kuasa dan wewenang yang diberikan dalam perjanjian ini merupakan bagian terpenting dan tidak terpisahkan dari Perjanjian dan tidak dapat ditarik atau dicabut kembali dan juga tidak menjadi berakhir atau terhapus jika pemberi kuasa atau yang memberi wewenang dibubarkan atau karena timbul peristiwa apapun dan para pihak dengan ini melepaskan dan menyatakan tidak berlaku atau mengesampingkan pasal 1813 dan pasal 1816 KUH Perdata. Judul pada setiap Pasal Perjanjian dipakai hanya untuk memudahkan membaca perjanjian, karenanya judul tersebut tidak memberikan penafsiran apapun atas isi perjanjian.
22.2.
22.3.
22.4.
23.1. 23.2.
23.3.
23.4.
23.5.
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) guna memenuhi syarat administratif diberikan materai yang cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA .................................................
......................................... ...................
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
PIHAK PERTAMA PT PERKEBUNAN NUSANTARA-III (Persero) Direksi,
............................................ .......................
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
98
Lampiran 1.8
KOP PERUSAHAAN SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMBUAT PERNYATAAN YANG TIDAK BENAR TENTANG KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN USAHA YANG DIMILIKI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk & atas nama Alamat Telepon Fax Email
: :
** Direktur Utama / Direktur
: : : : :
(Nama Perusahaan)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT/CV ........................................ menyatakan: 1. Segala Dokumen yang kami berikan adalah benar dan dapat dipertanggung-jawabkan 2. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan ternyata tidak benar/palsu, maka kami bersedia untuk dituntut secara pidana dan perdata serta bersedia dimasukkan dalam daftar hitam (Black List) sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 3. Kami bersedia memberikan data apabila sewaktu-waktu panitia meminta/ memerlukan dokumen Asli untuk keperluan penilaian kualifikasi. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab. ................., .............. 20 PT/CV........................ Meterai Rp. 6000
*
Cap Perusahaan
Nama Terang** Jabatan
* Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
99
Lampiran 1.9
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN TIDAK SEDANG DALAM PERMASALAHAN BERKAITAN DENGAN PENGADILAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk & atas nama Alamat Telepon Fax Email
: :
** Direktur Utama / Direktur
: : : : :
(Nama Perusahaan)
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT ........................................ menyatakan: 1. Perusahaan dan Penanggungjawab Perusahaan seperti tersebut di atas saat ini tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana. 2. Apabila di kemudian hari ditemui bahwa pernyataan yang telah kami berikan ternyata tidak benar, maka kami bersedia dituntut/dikenakan sanksi dan dimasukkan pada daftar sanksi Perusahaan dan/atau dikeluarkan dari daftar Registrasi Perusahaan. Demikian pernyataan ini kami buat/berikan dengan penuh rasa tanggung jawab tanpa ada tekanan dari pihak manapun. ................., .............. 20 PT/CV........................ Meterai Rp. 6000
*
Cap Perusahaan
Nama Terang** Jabatan * Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan perusahaan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
100
Lampiran 1.10
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAANTIDAK MENUNTUT Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk & atas nama Alamat Telepon Fax Email
: :
** Direktur Utama / Direktur
: : : : :
(Nama Perusahaan)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami tidak akan menuntut kerugian apapun pada Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai Pengguna Jasa, apabila dikemudian hari karena kondisi keuangan perusahaan, Prakualifikasi dan/atau Pelelangan dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. ................., .............. 20 PT/CV........................ Meterai Rp. 6000
*
Cap Perusahaan
Nama Terang** Jabatan
.
* Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan akte perusahaan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
101
Lampiran 1.11
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN MEMILIKI KINERJA BAIK DAN TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Bertindak untuk & atas nama Alamat Telepon Fax Email
: :
** Direktur Utama / Direktur
: : : : :
(Nama Perusahaan)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Perusahaan yang tersebut di atas berkinerja baik dan tidak masuk dalam Daftar Hitam Rekanan. 2. Apabila di kemudian hari ditemui bahwa pernyataan yang kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dituntut dikenakan sanksi Perusahaan atau dikeluarkan dan dimasukkan pada daftar sanksi Perusahaan dan/atau dikeluarkan dari daftar Registrasi Perusahaan. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab. ................., .............. 20 PT/CV........................ Meterai Rp. 6000
*
Cap Perusahaan
Nama Terang** Jabatan
* Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan akte perusahaan.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
102
Lampiran 1.12
KOP SURAT
DATA PAKET SEDANG DIKERJAKAN No.
Nama Pekerjaan
Pemilik Pekerjaan
No. Kontrak
Nilai Kontrak (Excl. PPN)
Progres Pekerjaan Keterangan
Persentase (%)
Nilai (Rp)
..............., ............... PT/CV, .................. Materai 6.000 * Nama Terang ** Jabatan
* Ditandatangani di atas materai 6000 dan distempel Perusahaan ** Diisi dengan nama dan jabatan Pimpinan Perusahaan (Direktur Utama/Direktur/KepalaCabang/Kuasa Direktur) yang tercantum dalam akte perusahaan
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG No. Pengumuman : 3.21/Peng/ 405A /2016 BA/FH/FR/Ms
Memo : 3.12/3.21/MO/16/2016
103