Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
PENGEMBANGAN FILOSOFI DESAIN MODEL INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS IT
Djuniadi, Wahyu Lestari Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk membuat desain model instrumen penilaian Tari dengan menerapkan IT. Tahapan metode yang digunakan pertama melakukan analisis kebutuhan dan kedua melakukan desain model. Hasil penelitian berupa sebuah desain model instrumen penilaian secara online. Jenis soal tes yang dapat dibuat meliputi multiple choice, true-false, short answer, dan essay. Pengguna sistem ini meliputi siswa, guru dan admin sistem. Teknologi dan jaringan yang digunakan adalah jaringan awan atau internet, sehingga menjangkau respoden dimana saja dan dapat diakses kapan saja. Kata kunci: instrumen penilaian, penilaian online, jaringan internet.
ABSTRACT The aim of research to create design models of IT-based assessment instruments. The first stages of the method used to requirements analysis and the second to design models. Results of the research is the design of an online assessment instrument models. Type of test includes multiple choice, true-false, short answer, and essay. Users of these systems include students, teachers and administrators. Technology and network used is a network cloud or Internet, so it can be accessed anywhere and anytime. Key word: assessment instruments, online assessment, internet
Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi/ information technology (IT) sedemikian pesat dan sudah merambah dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang pemerintahan, pertanian, perdagangan, perbankan, pendidikan dan sebagainya. Implementasi dalam bidang pendidikan dapat berupa sistem penerimaan siswa baru, pembayaran SPP, akademik, pembelajaran dan juga sistem penilaian. (Lane, 2003) (Fernández et al., 2003). Sistem penilaian yang dikembangkan dapat bersifat stand alone maupun dengan jaringan intranet atau internet. Sistem penilaian dengan menggunakan jaringan internet atau jaringan awan dikenal dengan sistem penilaian online. Oleh karena itu sistem penilaian online mensyaratkan adanya jaringan dan koneksi ke jaringan internet agar dapat diakses oleh pengguna. Peralatan akses yang diperlukan antara lain personal computer (PC), laptop, e-tab, dan smartphone (Rhee et al., 2013). Hal ini mendukung sistem penilaian online dapat diakses dimana saja dan kapan saja. (Djuniadi, 2015). Sistem ini direncanakan untuk melakukan penilaian seni tari. Seni tari dapat digolongkan dalam tiga jenis yaitu tari tadisional klasik, tari tradisional kerakyatan dan tari kreasi. Berdasarkan koreografinya seni tari dapat diklasifikasi dalam sendra tari, drama tari dan tari lepas. Tari lepas merupakan tari bercerita yang dapat dilakukan dalam bentuk tari tunggal, berpasangan dan tari masal. (Soedarsono,1986).
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015
600
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Tari tradisional klasik gaya yogyakarta adalah tarian yang hidup dan berkembang dikalangan kraton yogyakarta. Salah satu jenis tari tradisional klasik gaya yogyakarta yang sangat terkenal untuk kategori tari putri antara lain tari bedoyo, serimpi, dan berbagai jenis tari golek. Tari golek terdiri dari golek angglir mendung, surung ndayung, kuduk sari, dan ayun-ayun. Berbagai tari tradisional klasik memiliki nilai-nilai filosofi kehidupan yang luar biasa, berasal dari makna-makna simbolik yang melekat pada tari. (Indraswara, 2003) Pencermatan makna simbolik tari dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, bahkan keberadaanya dibutuhkan baik sebagai tontonan yang sekaligus tuntunan hidup masyarakat pendukungnya (Dillistone, 2002). Seni tari juga berfungsi sebagai penyeimbang kehidupan yang letaknya ada dibelahan otak kanan dengan sifat emosionalnya, sedang otak bagian kiri, memiliki fungsi penggerak intelegensi manusia. Emosional manusia dapat diselaraskan kerja otak melalui sentuhan seni, khususnya seni tari. Salah satu gerak dasar tari diawali dengan pemahaman salah satu ragam yang disebut sembahan. Sembahan dalam ragam gerak tari tradisional klasik jawa gaya yogyakarta, apabila dicermati memiliki simbol dengan kandungan nilai filosofi, yang perlu terus disosialisasikan kepada generasi penerus, agar masyarakat sebagai generasi penerus mengenal, mempelajari, memahami nilai-nlai tari dengan baik.Kehidupan manusia tidak lepas dari ungkapan salam, yang juga merupakan doa dan harapan nilai-nilai kebaikan pelakunya. Nilai kebaikan yang dituang melalui ragam gerak sembah. Salah satu ragam gerak tari yg disebut sembahan atau sembah dapat diartikan dalam tabel berikut:
No 1 2. 3. 4. 5 6
Tabel no.1 Sembah dalam tari klasik gaya yogyakarta Indikator Makna filosofi Kepada Tuhan Pengakuan diri sebagai makhluk Tuhan Raja Pemakuan diri sebagai abdi dalem Orang yang lebih Tua Stratifikasi sosial Penonton/orang lain Penghormatan, doa dan harapan Alam Sekitar Mengakui Ciptaan Tuhan Diri Sendiri Pengingat, evaluasi diri dan pengendali/ pengingat
Salah satu ragam gerak yang dijelaskan dalam penilaian mengacu pada teknik gerak yang harus dilakukan oleh seorang penari disebut dengan kawruh joged mataram. Teknik gerak tari tradisional klasik gaya yogyakarta mengaju empat teknik yaitu sawiji, greged, sengguh dan ora mingkuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan desain model penilaian tari tradisonal klasik yogyakarta ranah kognitif dengan teknik sawiji, greget, sengguh dan ora mingkuh yang dilakukan secara online Metode Tahapan yang dilakukan dalam penelitian meliputi satu melakukan analisis kebutuhan dan kedua melakukan desain model. Tahapan ini berdasarkan pada classic life cycle yang mempunyai lima tahap pengembangan yaitu analysis, design, coding, testing, dan support (Pressman, 2001: 28). Dengan demikian metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan desain model instrumen penilaian berbasis IT sampai pada tahap kedua. Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dari pengembangan perangkat lunak. Tahap ini mendiskripsikan kebutuhan sistem, pengguna dan input-proses-output. Sedangkan tahap Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015
601
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
desain dapat terdiri dari pembuatan arsitektur dan layanan terhadap pengguna yang difasilitasi oleh sistem.(Djuniadi, 2015). Hasil Penelitian Berkaitan dengan tahapan dalam metode maka hasil penelitian dapat dijelaskan dalam tahap analisis kebutuhan dan tahap desain. Tahap analisis kebutuhan teridiri dari deskripsi sistem, pengguna dan input-output. Sedang tahap desain meliputi arsitektur dan interaksi pengguna. 1. Analisis kebutuhan 1.1. Deskripsi sistem Sistem yang didesain merupakan sistem penilaian berbasis IT. Implementasi IT pada sistem penilaian adalah segala hal yang berkaitan dengan teknologi informasi yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan infrastrukturnya. Fokusnya adalah pengembangan desain model sistem penilaian online dengan memanfaatkan jaringan awan atau jaringan internet. Fitur materinya dapat mendukung materi berupa teks dan gambar. Tipe soal tes dapat memilih multiple choice, true-false, short answer, essay dsb. Perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengakses tes secara online meliputi personal computer (PC), laptop, e-tab, dan smartphone. Berkaitan dengan sifat tes online yang harus dilaksanakan serentak maka menggunakan komunikasi mode synchronous. 1.2. Deskripsi pengguna Pengguna utama sistem penilaian berbasis IT adalah siswa dan guru. Sebagaimana sistem informasi lainnya, sistem ini juga melibatkan admin. Admin sistem bertugas melakukan administrasi, pemeliharaan, mengatur hak akses, dan pengaturan operasi dari sebuah sistem. Siswa mempunyai kewenangan untuk mengakses antar muka instrumen penilaian, daftar nilainya dan materi yang disajikan. Sedangkan guru bertugas menempatkan materi pembelajaran, membuat tes, memberi nilai dan melihat nilai siswanya. Selain itu, guru juga dapat menentukan jadwal tes, mengacak soal untuk setiap siswa dan membuat lay out halaman tes. 1.3. Deskripsi input-proses-output Input dari sistem penilaian berbasis IT adalah jawaban siswa terhadap setiap pertanyaan tes. Data siswa yang terkumpul berupa teks, angka atau pilihan. Data tes disimpan dalam basis data dengan dilengkapi propertiesnya yang meliputi hari, tanggal, waktu dan durasinya. Setelah data terkumpul, sistem melakukan proses untuk memberi nilai. Berdasarkan analisis, guru dapat membuat keputusan apakah materi akan dilanjutkan atau melakukan remidi lebih dahulu. Tujuan remidi adalah memberi kesempatan kepada siswa yang mengulang untuk mendapatkan level pengetahuan yang sama dengan siswa lainnya. Output yang ditampilkan oleh sistem meliputi rangking, rekapitulasi dan statistik penilaian. Rangking, rekapitulasi dan statistik penilaian dapat ditampilkan dilayar monitor maupun dapat dicetak menggunakan printer. 2. Desain 2.1. Arsitektur sistem Desain model instrumen penilaian berbasis IT tampak pada gambar 1. Jaringan yang digunakan merupakan jaringan awan dan menghubungkan semua peralatan akses meliputi personal computer (PC), laptop, e-tab, dan smartphone baik pada sisi siswa maupun sisi guru. Arsitektur sistem penilaian dapat mendukung penilaian online yang dilakukan dimana saja dan
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015
602
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
kapan saja. Sistem penilaian juga menutut dukungan jaringan internet dan koneksi ke jaringan internet tersebut sebagai prasyaratnya. Jaringan Awan
Sisi Guru
Sisi Siswa
Gambar 1. Desain model instrumen penilaian berbasis IT 2.2. Interaksi Guru Interaksi guru terhadap sistem diwujudkan dalam pembuat materi, soal tes, penetapan waktu pelaksanaan tes. Guru juga dapat memilih jenis tes yang akan dilaksanakan (lihat gambar 2). Selain itu, guru dapat melihat dan mencetak rangking, rekapitulasi dan statistik penilaian. 2.3. Interaksi Siswa Tampilan sisi siswa berupa halaman soal tes. Halaman soal tes berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Soal yang dihadapi siswa dapat berbentuk multiple choice, true-false, short answer, essay dsb. Jumlah soal per halaman dapat diatur oleh guru dalam tampilan satu soal atau lebih per halaman. Setelah siswa menjawab satu pertanyaan maka mereka dapat mengirim jawabannya ke sistem. Selain siswa dapat juga mengirimkan jawabannya ke sistem setelah seluruh pertanyaan selesai dijawab. Nilai dari hasil pekerjaan siswa langsung dapat ditampilkan dilayar monitor oleh sistem.
Gambar 2. Halaman pemilihan jenis tes
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015
603
Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan
ISBN: 978-602-71325-7-3
“Peranan Asesmen dan Ujian dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional”
Simpulan Desain model instrumen penilaian online yang dikembangkan menggunakan teknologi dan jaringan internet. Soal tes dapat berbentuk multiple choice, true-false, short answer atau essay. Pengguna sistem teridiri dari siswa, guru dan administrator. Perangkat keras yang dapat digunakan untuk melakukan akses yaitu personal computer (PC), laptop, e-tab, dan smartphone. Output sistem meliputi rangking, rekapitulasi dan statistik penilaian. Rangking, rekapitulasi dan statistik penilaian dapat ditampilkan dilayar monitor maupun dapat dicetak menggunakan printer.
Daftar Pustaka Bernard, R.M., Borokhovski, E., Schmid, R.F., Tamim, R.M., Abrami, P.C. (2014). A metaanalysis of blended learning and technology use in higher education: from the general to the applied. Journal of Computing in Higher Education Volume 26, Issue 1, pp 87-122 Dillistone, (2002). The power of symbols. Yogyakarta: Kanisius Djuniadi, (2015). Desain Model Riset Kualitatif Berbasis IT. Makalah. Seminar Nasional Pendidikan Luar Sekolah. Semarang, 23 Maret 2015. Fernández, C., Suardíaz, J., Iborra, A., Pastor, J. A., Alvarez, B., Fernández, J. M. (2003). Information technologies applied to the manufacturing of complex mechanical parts. The International Journal of Advanced Manufacturing Technology Volume 22, Issue 5-6, pp 363-373 Indraswara, S. (2003). Budi pekerti dalam budaya jawa. Yogyakarta: Hanindita Lane, J.P. (2003). The State of the Science in Technology Transfer: Implications for the Field of Assistive Technology. The Journal of Technology Transfer Volume 28, Issue 3-4, pp 333-354. Pressman, R. S., (2001). Software engineering: a practitioner’s approach —5th ed. New York: McGraw-Hill series in computer science Rhee, K., Won, D., Jang, S., Chae, S., Park, S (2013). Threat modeling of a mobile device management system for secure smart work. Electronic Commerce Research Volume 13, Issue 3, pp 243-256 Soedarsono, (1986). Pengantar pengetahuan dan komposisi tari dalam pengetahuan elementer tari dan beberapa masalah tari. Jakarta: Direktorat Kesenian.
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI ) UKD Sulawesi Selatan ©2015
604