MEDIA DIVERSITY MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah,, M.Si Aminah
• Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti - sosial - politik - gender - etnik - ras
• Diversity MEDIA dibagi dua yaitu diversitas ISI MEDIA dan diversitas KEPEMILIKAN MEDIA • Media massa adalah komponen bangsa yang sangat strategis sebagai pendorong terbentuknya diversity: - organisasi media - isi/pesan/program media - efek media - khalayak media
DUA PANDANGAN DALAM MELIHAT HUBUNGAN MEDIA MASSA DAN MASYARAKAT • PERTAMA: media massa membentuk atau memengaruhi masyarakat berlandaskan pragmatis sosial seperti teori stimulus-respons (dalam teori behaviorisme), dalam pandangan ini pengaruh media berupa : 1. peniruan langsung (copy-cut) 2. menyebabkan ketumpulan terhadap norma (disensitisation) 3. terbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa
• KEDUA: media massa sebagai cermin yang dipengaruhi realitas masyarakat. Dalam hal ini media: 1. sebagai teks yang merepresentasikan makna, baik makna dari realitas empiris maupun hasil ciptaan media 2. dilihat sebagai instrumen dari kekuasaan (ekonomi dan/atau politik) dengan memproduksi kultur dominan untuk menghegemoni masyarakat 3. sebagai institusi yang memiliki otonomi dan independensi dalam memproduksi budaya dalam masyarakat
Pemetaan Dampak Media Massa menurut Jhon T. McNelly 1. Sudut pandang nol (Null Position); media memiliki sedikit peranan atau bahkan tidak sama sekali dalam pembangunan nasional 2. Sudut pandang antusias; media massa memiliki peranan yang besar sekali dalam pembangunan nasional
3. Pandangan penyebab (caution position); media memiliki peranan, namun bukan sebagai elemen utama dalam menentukan ada tidaknya perubahan 4. Sudut pandang pragmatik; media berperan atau tidak dalam pembangunan negara harus ditempatkan secara kontekstual
Berdasarkan empat pandangan (McNelly Four Position) tersebut : • media massa sekecil apapun memiliki peran (teori limited effect media) • Efek media terhadap masyarakat ditentukan juga oleh tingkat pendidikan dan kultural • Dalam konteks Indonesia, media saat ini menjadi lembaga baru yang lebih dipercaya oleh masyarakat • Peranan dan efek media sangat didukung sistem demokrasi yang berlangsung di Indonesia, sehingga berimplikasi pada perkembangan media
Peranan Media: positif dan negatif • Peranan Positif : 1. kontribusi dalam menyebarluaskan dan memperkuat kesepahaman antar masyarakat 2. Pemahaman terhadap adanya kemajemukan sehingga melahirkan penghargaan terhadap budaya lain
3. Sebagai alat kontrol masyarakat dalam mengaktualisasikan seseorang, kelompok, golongan atau lembaga dari kesewenangan 4. Sebagai alat kontrol masyarakat dalam mengendalikan seseorang, kelompok, golongan atau lembaga dari perebutan yang sewenang-wenang 5. Meningkatkan kesadaran terhadap persoalan sosial, politik dll
• Peranan Negatif: 1. Media memiliki kekuatan “penghakiman” terhadap realitas atas dasar penyampaian stereotip, bias dan timpang dan imaging 2.Media memiliki “value judgment” sendiri dalam menilai kekerasan dalam tayangan media (menganggap kekerasan adalah hal yang biasa)
3. Media memiliki kekuatan provokatif atas peristiwa, individu, kelompok, masyarakat dan negara 4. Pemberitaan media mereduksi fakta yang menimbulkan kenyataan semua (pseudo/false reality); karena pada kenyataannya media menjadi institusi dominan yang menghegemoni masyarakat
Aspek substansi pesan (content) media massa – membangun diversity 1. Memperkenalkan dan menanamkan egalitarisme, toleransi dalam pluralisme masyarakat 2. Perlunya menanamkan nilai-nilai solidaritas sosial dalam masyarakat 3. Kemampuan “mengajak tanpa menghakimi”
Dalam konteks diversity masyarakat dan media di Indonesia, UU Penyiaran Indonesia No.32/2002 lahir atas dasar 3 prinsip : 1. Prinsip keterbukaan akses,partisipasi, serta perlindungan dan kontrol publik 2. Prinsip keberagaman kepemilikan (diversity of ownership) 3. Prinsip keberagaman isi (diversity of content)
1. Diversity Keterbukaan Akses • Diversity jangkauan siar : pasal 1, ayat 8,11 dan 13; Pasal 31 ayat 1 s/d 6 • Diversity siaran (syndication): pasal 40 ayat 1 s/d 4 • Etika moral menjaga multikultural Indonesia : pasal 46 ayat 1 s/d 3 poin a,b,c
2. Diversity of Ownership • Larangan monopoli dan mendukung perekonomian rakyat di era globalisasi : pasal 5 poin g dan h • Jenis media dan lembaga penyelenggara : pasal 13 ayat 1 dan 2 • Diperbolehkan tumbuhnya Lembaga Penyiaran Publik (media lokal) tingkat kabupaten dan kota : pasal 14 ayat 14 • Kepemilikan modal dalam lembaga penyiaran nasional, lokal, komunitas dan berlangganan : pasal 31 ayat 1 s/d 6
3. Diversity of Content • Pasal 36 ayat : (1) Jenis isi siaran dan ragam efeknya (2) 60 % wajib tayangan lokal (3) Perlindungan bagi khalayak khusus : anak-anak, remaja (waktu, klasifikasi khalayak) (4) Isi siaran netral, kepentingan semus golongan
Dalam Masyarakat Demokrasi diharapkan : 1. Terinformasi dengan baik dan menyeluruh 2. Partisipasi tinggi dan menyeluruh 3. Pasar komunikasi bebas dan terbuka 4. Upaya menciptakan multi voice dan opini (public sphere) 5. Ada ‘policy makers’ yang membuat regulasi bagi media
Terdapat dua cara 1. Open Market 2. Regulation Ad.1. Pandangan Open Market : a. Kekuatan pasar yang efisien untuk menciptakan diversity di masyarakat b. Memberikan keleluasaan perusahaan komunikasi secara sempurna dan utuh, maka muncul banyak program ‘hanya’ atas dasar pertimbangan ekonomi-pasar
Ad.2. Pandangan ilmuwan sosial, bahwa untuk menciptakan harmoni perkembangan media, maka diperlukan : REGULATION dibutuhkan karena adanya diversity dan kepentingan sosial lainnya misalnya media diharapkan mampu mengarahkan perilaku masyarakat ke arah pro-sosial bukan anti-sosial (kekerasan, kriminal, konsumerisme, dll)
• Diversity Media yang berlangsung atas dasar pertimbangan ekonomi, maka akan muncul : a. media baru b. program/isi/pesan c. tenaga kerja/jenis karir baru d. struktur organisasi-manajemen e. financial-syndication industry f. ideologi-paradigma/perspektif g. dll Maka muncul “KONGLOMERASI MEDIA MASSA”
• Diversity media dengan sindikasi program menyebabkan : 1. khalayak memiliki preferensi yang sama 2. Jenis program sama tetapi tetap laku 3. program dominan yang sama 4. Tidak mampu melayani semua kebutuhan khalayak, karena tetap ada khalayak yang membutuhkan hal yang berbeda (khalayak minoritas, orang miskin, orang tua)
• Kepentingan minoritas dapat terpenuhi, apabila stasiun TV mampu meyakinkan pengiklan bahwa tayangan tersebut memiliki khalayak umum yang banyak. Contoh : semarak tayangan dangdut • Terjadi kompetisi antara minoritas-interest (tetapi large audiences) versus expensive program • Diversity dengan konglomerasi media muncul kecenderungan ‘desentralisasi sistem penyiaran’
• Contoh : 1. Media Group 2. MNC Group 3. Trans Media Group 4. Jawa Pos Group 5. Femina Group 6. Kompas-gramedia Group
• Produksi dilakukan atas dasar program yang telah sukses (wisata kuliner, sinetron remaja, Takdir Illahi) • Pengiklan mendukung tayangan yang sudah laku, sehingga program tidak beragam (lack of diversity programming) • Pengiklan mendukung hampir semua tayangan infotainment dan sinetron • Pengiklan cenderung tidak mendukung program dialog/diskusi publik, tayangan rohani dan pendidikan
• Diversity mengenai pesan yang ditransmisikan melalui TV/ media umumnya : a. khalayak tidak dapat memutuskan pesan apa dan bagaimana, karena b. produser dan distributor yang menentukan pesan c. kerangka yang menjadi panduan pemilihan program oleh advertisers untuk iklan seperti ‘RATING’ d. kritik atas media: kerangka kerja media didasarkan pada kepentingan ekonomi, politik dan struktur sosial
e. muncul hegemoni media yang meningkatkan kekuasaan pemilik perusahaan media (power of media conglomeration) f. pertanyaan penting “WHO OWN THE MEDIA” g.terdapat serangkaian agenda ‘pemilik media menjadikan agenda media yang dikomunikasikan melalui media tersebut’