DIVERSIFIKASI DAN NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MIGAS DI INDONESIA DAN MALAYSIA
YEVI ATHALIA 0606010681
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Pengembangan perusahaan dan perluasan pasar → diversifikasi : Diversifikasi Internasional, Diversifikasi Produk Diversifikasi yang dilakukan dihadapkan pada risk &
return Risk : foreign exchange rate, political risk, etc (Jones, 10th edition) Return : valuable operating synergy → perluasan jaringan, integrated capital market, sehingga cost dalam melakukan bisnis pada pasar luar negeri menjadi lebih rendah (Fauver et.al 2003)
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Mork dan Keung (1991) Pada perusahaan US terdapat hubungan positif antara diversifikasi internasional dan nilai perusahaan, tetapi hubungan negatif antara diversifikasi industri dan nilai perusahaan Denis (2002) Kedua diversifikasi tersebut berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan multinasional US
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Adanya variasi pada nilai perusahaan, terkait dengan diversifikasi yang dilakukan Fauver et.al (2004) Perbedaaan hukum, lingkungan kompetitif, jenis produksi di Jerman, UK, US Barter (1990) dan Dilios dan Beamish (1999) Perbedaan tingkat perdagangan internasional sehingga manajemen strategi diversifikasi internasional akan berbeda pula di negara yang berbeda Kresnohadi (2006) perbedaan kebudayaan / perilaku, keadaan ekonomi. Indeks tingkat korupsi akan mempengaruhi semangat investor dalam berinvestasi
PERUMUSAN MASALAH
Diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional → nilai perusahaan (value of the firm) dengan pendekatan excess value berdasarkan benchmark domestik terkait dengan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan khususnya industri migas di Indonesia dan Malaysia pada tahun setelah krisis
PERTANYAAN PENELITIAN
Umum Bagaimanakah pengaruh diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional terhadap nilai perusahaan Khusus Apakah diversifikasi produk (industri) dan diversifikasi internasional akan berpengaruh terhadap value perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Apakah diversifikasi produk atau internasional yang lebih baik dilakukan perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum → bagaimana nilai perusahaan terkait dengan diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Tujuan khusus o Menunjukkan pengaruh diversifikasi produk dan diversfikasi internasional terhadap nilai perusahaan o Menunjukkan bahwa terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap nilai perusahaan di Indonesia dan Malaysia o Menunjukkan diversifikasi mana yang lebih baik dilakukan pada perusahaan di Indonesia dan Malaysia
MANFAAT PENELITAN
Dapat melihat faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan migas di Indonesia dan Malaysia Apakah akan lebih baik berinvestasi pada perusahaan multinasional atau berinvestasi di perusahaan domestik
RISIKO PORTOFOLIO DAN DIVERSIFIKASI
Prinsip Risk-Return Trade Off Risiko memiliki pengaruh yang berbeda terhadap suatu investasi → pengukuran risiko sulit dilakukan → diversifikasi (untuk mengurangi risiko) Portofolio Risk
(σ) Total Risk Risiko Unik / Risiko Tidak Sistematis
(diversifiable risk)
Risiko Pasar / Risiko Sistematis
(nondiversifiable risk) 0
Banyak Jenis Saham pada Portofolio (n)
Gambar 2 : Risiko Portofolio sebagai Fungsi dari Jumlah Saham dalam Portofolio
DIVERSIFIKASI
Secara umum : diversifikasi konsentrik dan diversifikasi konglomerasi Fauver et.al (2004) : diversifikasi produk dan diversivifikasi Internasional single industri dan multi industri perusahaan domestik dan perusahaan multinasional Motivasi keputusan diversifikasi : Meningkatnya harga saham perusahaan Meningkatnya laju pertumbuhan perusahaan Meningkatkan stabilitas laba dengan menyeimbangkan produk Daur ulang produk (product life cyle) sudah mencapai puncaknya
PENILAIAN PERUSAHAAN
Kinerja perusahaan → profitability dan sustainability : leverage, likuiditas, profitability, nilai pasar Lingkungan usaha perusahaan atau aspek yang berasal dari luar perusahaan → juga dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Lingkungan Usaha Perusahaan
Mintzberg → stability, complexity, market diversity, dan
hostility
Porter → pesaing-pesaing di industrinya, unsur pembeli (buyers), unsur pemasok (supplier), unsur produk substitusinya (substitutes), unsur pendatang baru (new
entrants)
Dua unsur yang mempengaruhi lingkungan usaha perusahaan : 1. unsur lingkungan usaha langsung (direct environment) → Porter 2. unsur lingkungan usaha tidak langsung (indirect environment) → unsur ekonomi, teknologi, politik, sosial dan budaya : CPI → adanya keadaan yang korup di suatu negara → diterbitkan oleh Transparency International
DAMPAK KRISIS EKONOMI PADA SEKTOR PERTAMBANGAN Yudanto dan Santoso (1998) Sektor pertambangan terkena dampak negatif dari depresiasi Pengaruh negatif suku bunga pada sektor pertambangan Penurunan pertumbuhan sektor pertambangan → turunnya permintaan pasar dunia terhadap produk pertambangan
RERANGKA KONSEPTUAL Lingkungan Usaha : Ekonomi, Sosial Politik, Legal, Teknologi
Diversifikasi Perusahaan : oIndustri (produk) oPasar (Internasional)
Risiko Perusahaan
Nilai Perusahaan
HIPOTESIS
Hipotesis ke-1 : diversifikasi internasional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan Hipotesis ke-2 : diversifikasi produk berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
MODEL REGRESI EVit = α + β1INDit + β2INTit + β3ATSit + β4OISit + β5CESit + β6CPIit + e
Ev : Excess value IND : Industry diversification dummy 1 : multi-segment firm, 0 : focused (single-product) firm INT : International diversification dummy 1 : multinational firm, 0 : domestic firm ATS : Asset to sales ratio OIS : ratio of operating income to sales CES : ratio of capital expenditures to sales CPI : corruption perception index
DATA DAN SAMPEL
Industri migas di Indonesia dan Malaysia Tahun 2002-2006 Purposive sampling Database OSIRIS 2007 Total sampel 18 perusahaan 4 perusahaan untuk Indonesia 14 perusahaan untuk Malaysia
LANGKAH PENELITIAN Domestic /focused
Firms in Ind & Malay
Domestic/ conglomerat
Multinational /focused Multinational /conglomerat
Calculate Excess Value for each firm’s type in each country
Regression
Analysis
METODOLOGI Excess value dari tiap perusahaan = actual value - imputed value •
Actual value = capital to sales ratio perusahaan Imputed value = median dari market to sales ratio diantara seluruh perusahaan single market pada industri yang sama di negara yang sama. Market to sales ratio → rasio (market value of equity + book value of debt) terhadap total sales perusahaan
METODE ANALISA DAN ESTIMASI
Analisa data dasar → statistik deskriptif Uji-t → mean, uji wilcoxon → median P-value dengan α = 5% Analisa data lanjutan → analisis multivariat Uji F dan uji-t OLS
HASIL DESKRIPTIF Deskripsi
Indonesia
Uji statistik
Malaysia
Uji statistik
SINGLE INDUSTRY
Tidak terdapat perusahaan domestik
MULTI INDUSTRY
DOMESTIC
MULTINATIONAL Perusahaan multi industri → rata-rata total aset, profitabilitas paling besar single industry → ratarata total capital, rasio pasar dan kesempatan pertumbuhan, rasio hutang yang besar
Perusahaan domestik → ukuran, opportunity pertumbuhan, profitabilitas yang lebih kecil dan rasio hutang yang besar
secara umum p-value < α Perusahaan domestik → nilai lebih kecil untuk semua variabel kecuali total asset dan total capital
Perusahaan domestik → nilai lebih kecil untuk variabel total asset, leverage ratio dan operating income to sales ratio
Perusahaan single industry → nilai lebih besar untuk semua variabel kecuali leverage ratio, capex to sales ratio dan market to sales ratio
tidak terdapat pola yang jelas untuk masingmasing variabel
p-value > α kecuali total capital
p-value < α → total asset, total capital dan operating income to sales ratio
p-value > α kecuali operating income to sales ratio
p-value < α kecuali leverage ratio dan operating income to sales ratio
HASIL DESKRIPTIF Deskripsi
SINGLE INDUSTRY
Indonesia
Uji statistik
MULTI INDUSTRY
DOMESTIC
MULTINATIONAL
multinasional > domestik
single industri > multi industri
p-value > α
p-value < α
Malaysia
multinasional < domestik
multi segment > single industri
Uji statistik
p-value < α
p-value < α
HASIL REGRESI KORELASI VARIABEL Indonesia (3bulanan)
Indonesia (tahunan)
Malaysia
Indonesia & Malaysia
Industry diversification dummy (IND)
(-) dan signifikan
(-) dan signifikan
(+) dan tidak signifikan*
(-) dan signifikan
International diversification dummy (INT)
(-) dan signifikan
(-) dan signifikan
(-) dan signifikan
(-) dan signifikan
Asset to sales ratio (ATS)
(-) dan tidak signifikan
(-) dan tidak signifikan
(+) dan signifikan
(+) dan signifikan
Ratio of operating income to sales (OIS)
(+) dan signifikan
(+) dan tidak signifikan
(-) dan tidak signifikan
(-) dan signifikan
Ratio of capital expenditures to sales (CES)
(+) dan signifikan
(+) dan signifikan
(+) dan tidak signifikan
(-) dan signifikan
Corruption perception index (CPI)
(-) dan signifikan
(-) dan signifikan
(-) dan tidak signifikan*
(+) dan signifikan
Adjusted – R2
78,89 %
85,45 %
99,53 %
83,87 %
KESIMPULAN
Secara umum, kedua diversifikasi tersebut memiliki korelasi negatif terhadap nilai perusahaan Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yaitu Asset to sales ratio : mewaliki pengaruh ukuran perusahaan Operating income to sales (OIS) : proksi dari firm’s
profitability Capital expenditures to sales (CES) : proksi untuk level of growth opportunities Corruption perception index (CPI) : proksi dari perilaku negatif suatu negara
KESIMPULAN Diversifikasi internasional Di Indonesia dan Malaysia, berpengaruh negatif atau mengurangi nilai perusahaan → Perusahaan domestik memiliki nilai yang lebih besar daripada perusahaan multinasional Diversifikasi produk Di Malaysia, berpengaruh positif atau meningkat nilai perusahaan → Perusahaan konglomerat atau multisegment industry lebih baik daripada perusahaan yang beroperasi pada satu segmen industri Di Indonesia, berpengaruh negatif atau mengurangi nilai perusahaan → Perusahaan satu segmen industri lebih baik daripada perusahaan konglomerat atau multisegment industry
SARAN
Untuk perusahaan yang melakukan diversifikasi memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat kembali meningkatkan nilai perusahaan lebih memantau dan mengawasi unsur-unsur yang terlibat di lingkungan usaha perusahaan untuk dapat mengurangi perilaku negatifnya Untuk investor tidak hanya menginvestasikan dana pada perusahaan multinasional saja, tetapi juga pada perusahaan domestik atau pada perusahaan yang multi industri (konglomerat), bila menginginkan return yang lebih tinggi Untuk penelitian selanjutnya sampel lebih banyak, rentang waktu yang lebih panjang, dan cakupan regional penelitian lebih luas
TERIMAKASIH