BULETIN UNNES
Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Indikator
Edisi 11
5 Maret 2010
Sehat Unggul Sejahtera
www.unnes.ac.id
1,9% Mahasiswa Belum Isi KRS HINGGA (1/3) pukul 11:43:17 banyak mahasiswa Unnes yang belum mengisi KRS. Padahal masa pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) telah berakhir. Totalnya mencapai 415 mahasiswa atau 1,9% dari 21.891 mahasiswa yang sudah registrasi administrasi dikurangi 94 mahasiswa yang merencanakan cuti se-universitas. Di tingkat fakultas, terbanyak mahasiswa yang belum isi KRS ada di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). sekitar 163 atau 3,47% mahasiswa FBS belum mengisi KRS. Selanjutnya Fakultas Ekonomi (FE) dengan 53 atau (1,63%). Disusul Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dengan 49 mahasiswa yang belum isi KRS. *agus
hon Para anggota Senat Universitas Negeri Semarang, termasuk 32 guru besar, mengangkat tamngan bersama seusai pembacaan imbauan moral oleh Ketua Senat Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi, Selasa (2/3) di ruang sidang senat kampus Sekaran.
Senat Unnes Serukan Imbauan Moral Terkait Situasi Terkini SENAT Unnes, termasuk 32 guru besar dari delapan fakultas, mengaku prihatin terkait dinamika sosial politik akhir-akhir ini, terutama penanganan kasus Bank Century. Mereka mengimbau agar persoalan bangsa diselesaikan dengan merujuk pada nilai-nilai Pancasila.
sumber: akademik.unnes.ac.id
grafis: agus
Susunan Redaksi Pelindung: Rektor Unnes; Pembina: Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor IV; Pemimpin Umum: Hendarni Widowati; Pemimpin Redaksi: Sucipto Hadi Purnomo; Redaksi: Sihono, Dwi Sulist, Arif BW, Riki A, Agus SP; Bendahara: Kartika FC, Wulan SR; Ketatausahaan: Ariyani W, Supriyanto; Distribusi: Toersiyanto, Wakiman; Alamat Redaksi: UPT Pusat Humas Unnes Gedung H Lantai II Unnes Kampus Sekaran, Telepon 024-8508093, E-mail:
[email protected] Redaksi menerima kiriman berita dan artikel sesuai dengan rubrikasi Buletin SEK ARAN
K
etua Senat sekaligus Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sudijono Sastroatmodjo di Kampus Unnes, Sekaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/3), mengungkapkan, persoalan bangsa, seperti kasus Bank Century, seharusnya dapat diselesaikan dengan sikap yang proporsional dan sesuai dengan nilai Pancasila, seperti musyawarah mufakat. Keputusan yang dikeluarkan diharapkan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat luas, bukan kepentingan golongan. Salah satu guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unnes, Supriadi Rustad, mengaku
khawatir bahwa aksi-aksi atas nama demokrasi saat ini telah kebablasan. “Protes kan juga ada etikanya,” tutur Supriadi. Selain itu, Panitia Khusus DPR tentang Kasus Bank Century juga memperlihatkan perbedaan pendapat antaranggota tidak disikapi dengan bijaksana, tetapi justru direspons lewat ucapan-ucapan kasar dan tindakan yang tidak semestinya. Sudijono juga mengingatkan, persoalan bangsa Indonesia tidak hanya ka-
Bersambung hlm 2
2
Seputar Kampus
BULETIN UNNES UNNES BULETIN
Diterbitkan oleh oleh UPT UPT Pusat Pusat Hubungan Hubungan Masyarakat Masyarakat Universitas Universitas Negeri Negeri Semarang Semarang Diterbitkan
SehatUnggul Unggul Sehat Sejahtera Sejahtera
Edisi 11 5 Maret 2010
Ayo, Naikkan Terus Peringkat Unnes! PERINGKAT Unnes kian meningkat pada rilis Webometrics, Januari 2010. Unnes mampu menduduki peringkat ke29 tingkat nasional dan 3.724 tingkat dunia. Prestasi ini belum memuaskan Unnes, karena rekan eks-IKIP seperti UM mampu masuk peringkat 6 Indonesia, UPI peringkat 14, UNY peringkat 21. Seluruh sivitas akademika diminta untuk meningkatkan peringkat Unnes ini. Demikian diungkapkan Pembantu Rektor Bidang Akademik Prof Dr Supriadi Rustad dalam Rapat Strategi Menuju World Class University. Rabu, (24/2) di gedung H 405. “Tidak mungkin bisa melejit kalau tidak menjadi gerakan bersama. Don’t leave me alone. Do’t make me struggle alone,” katanya. Untuk melejitkan peringkat Unnes di web keluaran sebuah group penelitian dari Centro de Informacion y Documentacion (CINDOC) yang telah diakui dunia itu, Prof Supriadi Rustad menjelaskan beberapa strategi. Antara lain, mengoptimalkan e-Learning bagi setiap dosen, lewat situs http://ilmo.unnes.ac.id. Dosen hendaknya mampu membelajarkan elearning untuk mahasiswa. Selanjutnya, online-isasi jurnal, memperkuat web fakultas dan unit, integrasi perpustakaan di http://lib.unnes. as.id, blog untuk dosen dan mahasiswa di http://blog.unnes.ac.id, serta penguatan digital library di http://digilib.unnes. ac.id. Tidak kalah penting, alih bahasa web supaya bisa dinikmati dunia internasional. Selain itu, menginternasionalkan produk Unnes termasuk penguatan program penyiapan calon guru sekolah bertaraf internasional. Bisa juga dengan mendatangkan public spiker ke Unnes, satu fakultas satu atau dua orang. *agus
Senat Unnes... Sambungan hlm 1
sus Bank Century. Untuk itu, Sudijono mengharapkan semua lembaga negara tetap fokus melaksanakan pembangunan bangsa yang berpihak pada kepentingan rakyat. “Kasus bank Century seolaholah jadi satu-satunya persoalan. Padahal, banyak masalah lain yang belum terselesaikan, seperti di sektor pendidikan,” kata Sudijono. sumber kompas (3/3)
Prof Yohannes Surya PhD (kanan), Prof Dr dr Suhartono Taat Putra MS, dan Dr Siti Harnina Bintari (moderator dan ketua panitia) dalam seminar nasional biologi.
agus
Mau Kreatif, Ciptakan Kondisi Kritis SETIAP orang bisa menjadi kreatif, terutama saat dalam kondisi terdesak. Untuk itu, perlu diciptakan kondisi kritis bagi mereka yang mau kreatif, dimana dapat mengungkapkan ide atau solusi dengan cara yang tidak terpikirkan oleh banyak orang. Fisikawan Prof Yohanes Surya PHd mengemukakan hal itu dalam seminar nasional biologi “Pembelajaran Sains dan Perkembangan Biologi di Era Molekuler” Sabtu, (27/2) di gedung C7 FIS Unnes. Seminar ini dihadiri sekitar 250 peserta. Menurut Prof Yohanes, penciptaan kondisi kritis yang dimaksud adalah kondisi kritis di otak, atau dikenal dengan self organizing.“Kondisi kritis atau mau berubah yang dialami otak merupakan suatu hal yang penting untuk mengawali proses kreatifitas manusia,” kata Prof Yohanes, yang juga pendiri Surya Institute for Science, Comput-
er and Math Education itu. Hal ini sesuai dengan teori Teori Mestakung yaitu dalam keadaan kritis ada pengaturan diri. Selain itu juga sesuai dengan teori fisikawan Jerman Helmholtz yang mengemukakan tiga tahap memunculkan ide kreatif dalam pembelajaran sains yaitu saturasi/kritis, inkubasi, dan illuminasi. Prof Dr dr Suhartono Taat Putra MS juga menambahkan “Sudah saatnya kita para guru meletakkan dasar pola pikir ontologi, epistemologi, dan aksiologi secara berimbang. Karena selama ini kebanyakan guru lebih banyak membina pola pikir ontologis dan aksiologis daripada pola pikir epistemologis anak didik. Hal ini yang menyebabkan ilmuan kita sulit berkreasi dan berinovasi.” *agus
Menwa Juara Outbond Jateng RESIMEN Mahasiswa atau Menwa satuan 902 unnes berhasil meraih juara III Outbond tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Satuan 924 Garuda yaitu Anggota Resimen Mahasiswa Jawa Tengah di Kabupaten Tegal baru-baru ini. Menurut Humas Menwa Avif Intan Linawati, kegiatan yang mengambil tema “Dengan Semangat Kebersamaan Kita Tingkatkan Tali Silaturahmi antar Satuan” bertujuan untuk menumbuhkan dan memupuk jiwa patriotisme dan nasionalisme. Delegasi Unnes terdiri dari Riful Prasetyanto (IKOR), Istiqomah Nurhidayatun (IKM), Avif Intan Linawati (Biologi), Wening Kismia Meilani (Bahasa Jawa), dan
Delegasi Menwa Unnes
dok menwa
Taufiqqurrohman (PTE) Ini bukanlah satu-satunya kejuaraan yang diraih MENWA Unnes, tahun 2009 Menwa meraih juara I Lomba Lintas Medan di Makassar yang di selenggarakan oleh Menwa Universitas Hassanudin. ”kejuaraan ini diharapkan menjadi tonggak untuk berprestasi” lanjut Intan. *sulist
Edisi 11 5 Maret 2010
Seputar Kampus
BULETIN UNNES
Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Agenda
Sehat Unggul Sejahtera
Seminar Geografi JURUSAN Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unnes menggelar seminar nasional dengan tema “Pembangunan Berbasis Kelingkungan Sebagai Kunci Dasar Dalam Mencapai Millennium Development Goals (MDGs) 2015” Selasa (9/3) di Auditorium Unnes. Keynot Speaker, Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo M Si. Pembicara, Staf Meneg Perencanaan dan Pembangunan Nasional Dr Ir Imron Bulkin, Guru Besar FMIPA Unnes Prof Dr Sri Mulyani ES MSi, dan Direktur Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yani Sagaroa. Informasi Syaiful (085641799720). *sulist
Pendaftaran English Club For Management Students JURUSAN Manajemen Fakultas Ekonomi membuka pendaftaran “English Club For Management Students” untuk Mahasiswa Jurusan Manajemen semester 4 dan 6.Pendaftaran gratis pada Ibu Tusyanah (ruang dosen manajemen C6 Lt.1) mulai 2 – 8 Maret 2010�������������� . Untuk placement test akan dilaksanakan 8 maret 2010 pukul 13.00 WIB di ruang C3-220. Peserta terbatas ( 1 kelas = 30 peserta ). *agus
Sepeda Santai Bersama Rita Subowo dan Ully Siregar Rusady RABU (10/3) mendatang Rita Subowo (ketua KONI pusat) dan Ully Siregar Rusady (seniman dan tokoh lingkungan hidup) akan bersepeda keliling kampus bersama warga Unnes. Pakaian olahraga star pukul 08.00 dari Audit-FBS-FIS-FIKFMIPA dan finish di kebun biologi terus menanam pohon. Setelah selesai menanam dilanjutkan Studium General di Auditorim. *hon
Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi mengukuhkan Dr Sugiyo MSi (FIP) dan Dr Joko Widodo MPd (FE) sebagai guru besar Unnes.
hon
Target Kuantitatif Munculkan Pembukaan SMK yang Tak Terkendali Pengukuhan Guru Besar Unnes Pemerintah harus berhati-hati dalam mengeluarkan izin bagi pembukaan SMK baru, karena orientasi pengembangan SMK bukan memperbanyak jumlah tetapi kualitas lulusan dari institusi tersebut. JANGAN sampai ketika izin sudah keluar, fasilitas yang menunjang untuk pembelajaran di SMK belum ada. Sebab dalam hal ini anakanak membutuhkan pengalaman belajar yang riil. Selain itu, pengelola juga perlu tahu apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja dari lulusan SMK,” tutur Prof Dr Joko Widodo MPd saat pidato pengukuhan sebagai guru besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi di Auditorium Unnes Sekaran, Selasa (23/2). Pertambahan jumlah SMK memang menakjubkan, baik dilihat dari jumlah siswanya maupun lembaganya, namun hal itu belum ditunjang dengan kualitas dari pembelajaran SMK yang bersangkutan. “Saya khawatir para pengelola beranggapan keliru selama ini, tidak meningkatkan kualitas SMK tapi menambah jumlahnya saja,” kata Prof Joko yang membawakan pidato bertema “Perencanaan Mutu Lulusan SMK Berbasis Kebutuhan Dunia Kerja”. Target kuantitatif yang dipatok dengan batas waktu yang sempit akan memunculkan spekulasi pembukaan SMK yang tidak terkendali. Sementara mutu pendidikan SMK tidak akan terwujud, karena mewujudkan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan secara revolusioner dan dalam kurun waktu terbatas.
Bimbingan Konseling
Guru besar yang dikukuhkan pada kesempatan yang sama adalah Prof Dr Sugiyo MSi dari Bidang Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes. Dalam pidatonya yang berjudul “Faktor-faktor yang Berkontribusi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Konselor (Guru Pembimbing) di Sekolah” mengatakan, guru bimbingan konseling (BK) belum tentu lulusan dari sarjana BK, sehingga kinerja mereka tidak sesuai dengan yang mereka peroleh. “Karena tidak punya bekal, maka dalam memaknai konseling hanya sekadar memberikan nasihat. Padahal sebenarnya yang bersangkutan harus bisa mendiagnosis setiap masalah siswa, seperti memahami mengapa siswa tidak masuk sekolah, siswa telat membayar uang sekolah, atau siswa yang memakai narkoba,” jelasnya. Dalam pengukuhan guru besar yang ke-64 dan ke-65 itu, Rektor Prof Dr H Sudijono Sastroadmojo MSi menyampaikan, orasi ilmiah yang disampaikan kedua guru besar telah menggugah kesadaran bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dalam pengembangan lembaga persekolahan. *agus
3
Info
Unnes Launching ISO 9001:2008 Unnes mulai semester genap 2010 melaunching ISO 9001:2008 (International Organization for Standardization). NASKAH launching tersebut ditandangani Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi disaksikan Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) Prof Dr Supriadi Rustad MSi PR III Dr Masrukhi MPd PR IV Prof Dr Fathur Rokhman MHum dan Ketua Badan Penjaminan Mutu Dr Sugianto, MSi Rabu (23/2) di Rektorat lantai 4 kampus Sekaran. Rektor mengajak seluruh civitas akademika untuk saling bergandengan tangan melangkah menuju World Class University (WCU) dengan komitmen meningkat-
kan budaya mutu melalui pelayanan yang memuaskan kebutuhan seluruh stakeholder dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, kata Rektor Unnes. Setelah acara penandatangan, Rektor menyerahkan naskah Deklarasi Unnes kepada delapan Dekan yang telah ditandatangani sebelumnya tanggal 30 Juli 2009 oleh Rektor beserta Pembantu Rektor, Dekan, Kepala BAAK, Ketua UPT Perpustakaan, Ketua UPT Komputer, Ketua UPT Badan Audit Internal dan Ketua Pusat Penjaminan Mutu.*(adv)
Rektor menandatangani Launching ISO 9001:2008 disaksikan PR 1 Prof Dr Supriadi Rustad MSi dan Ketua Badan Penjaminan Mutu Unnes Dr Sugianto MSi.
Apa itu BPM? DALAM rangka menjamin kualitas lulusan dan mutu akademik yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan Dr Sugianto MSi dan teknologi serta untuk mengantisipasi pasar kerja yang selalu berkembang, maka diperlukan suatu lembaga yang memiliki otoritas untuk melakukan upaya-upaya penjaminan dan audit dalam menerapkan standar mutu akademik suatu perguruan tinggi. Untuk keperluan tersebut, maka Rektor Unnes menunjuk personalia Badan Penjamin Mutu yang diharapkan mampu memberikan layanan dalam mengimplementasikan visi dan misi Unnes. Selain itu juga memberikan motivasi dan kesadaran bagi segenap sivitas akademika untuk melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas lulusan melalui berbagai konsepsi, strategi, dan kebijakan akademik yang sejalan dengan UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 35 tentang Standart Nasional Pendidikan.*(adv)
Relevansi AMAI, ISO dan World Class University AUDIT Mutu Akademik Internal (AMAI) yang dilakukan oleh Badan Penjamin Mutu (BPM ) Unnes merupakan upaya Unnes untuk memperbaiki kualitas pelayanan akademik. AMAI memiliki relevansi dengan visi Unnes menjadi Universitas konservasi, yang SUTERA dan bertaraf international. Untuk mewujukan hal itu, syarat yang harus dipenuhi oleh Unnes adalah melakukan pembenahan kualitas pelayanan akademik yang sesuai dengan standar International Organization for Standardization (ISO). ISO merupakan dasar untuk mencapai World Class University. Tahun ��������������������������� 2010, Unnes siap mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. BPM akan menyelenggarakan program sosialisasi secara serentak di semua fakultas dan unit mulai tanggal 22 - 25 Februari 2010, untuk mendorong kesiapan mereka dan dilanjutkan dengan pendampingan
implementasi secara terstruktur untuk akan pentingnya melakukan perubahan dan peningkatan kualitas diri baik sebagai semua prodi individu maupun sebagai satu kesatuan Standar manajemen mutu ISO di dasarkan pada Standar Nasional Pen- didalam unit kerja Unnes Selain itu peran serta para pimpinan diberbagai unit juga didikan meliputi Standar isi, Standar memiliki peranan penting” ujarnya. proses, Kompetensi lulusan, Sarana BPM Unnes yakin dan optimis bahwa dan prasrana, Pengelolaan, Pembiayausaha untuk mewujudkan Unnes menuju an, Penilaian pendidik Universitas konservasi, SUTRA dan berDari poin yang menjadi standar taraf international akan terwujud. Terlebih penilaian ISO, hingga saat ini BPM lagi, rektor Unnes memberikan respon Unnes baru menerapkan empat. Di antaranya standar i������������������� si, proses, kompre- positif. Demikian pers release tensi lulusan dan penilaian pendidik. Meski dmikian BPM berkomitmen yang disampaikan sekretaris BPM Agung terhadap mutu kualitas SDM dan sarana pendukung lainnya yang terda- Yulianto MSi*(adv) pat di Unnes. Hal ini sejalan dengan tagline BPM Unnes “ membumikan budaya evaluasi diri dan budaya mutu”. Untuk mewujudkan Unnes menuju World Class University (WCU) diperlukan kesadaran dan keberanian untuk melakukan perubahan. Agung Yulianto MSi Perubahan yang maksud adalah melakukan evaluasi diri dan sadar
Hasil Poling Pelayanan Unnes Cukup Memuaskan HASIL temuan Badan Penjamin Mutu terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik menunjukkan penilaian cukup memuaskan. Penilaian ini dilakukan melalui pengumpulan data kuisioner kepada sampel mahasiswa dari 48 program studi S1 di lingkungan Unnes, dengan jumlah total sampel sebanyak 782 orang mahasiswa. Adapun instrumen kepuasan diukur berdasar 5 aspek pengukuran yaitu (a) tangibles (sarana prasarana pendidikan), (b) Realibility (kehandalan dosen dan staf akademik), (c) Resposiveness (sikap tanggap), (d) Assurance (perlakuan pada mahasiswa) dan (e) Emphaty (pemahaman terhadap kepentingan mahasiswa). Laporan ini menggambarkan bahwa persepsional mahasiswa terhadap layanan akademik di Unnes menunjukkan tingkat kepuasan rata-rata dengan skor 3,22 (dari skor maksimum 5,00), artinya mahasiswa Cukup puas ter-
hadap layanan akademik yang diberikan oleh Unnes untuk semua aspek kepuasan. Beberapa aspek yang menurut mahasiswa Memuaskan adalah (1) fasilitas ibadah, (2) dosen mengalokasikan waktu untuk diskusi, dan tanya jawab, (3) bahan ajar yang diberikan dosen, (4) Unnes menyediakan bantuan/keringanan bagi mahasiswa tidak mampu, (5) Adil dalam memberikan sangsi
Skor maksimum 5,00
kepada mahasiswa yang melanggar peraturan, (6) dosen bersedia membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan, (7) Dosen bersikap bersahabat kepada mahasiswa, (8) Unnes berusaha memahami dan meningkatkan minat dan bakat mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa memberikan penilaian Tidak Memuaskan untuk pernyataan aspek tangibles item Unnes menyediakan fasilitas kamar kecil yang bersih.*(adv)
6
Seputar Kampus
hon
Prof Dr Wiyanto MSi memberikan materi pada seminar nasional pendidikan IPA.
Tidak Semua Orang Bisa Jadi Guru
JANGAN anggap enteng profesi guru. Pasalnya, tidak semua orang bisa jadi guru, apalagi guru yang berkualitas. Demikian ditegaskan Ketua PB PGRI Sulistiyo, saat menjadi pembicara seminar nasional Pendidikan IPA, yang bertema “Membangun Profesionalisme Guru IPA melalui Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru” baru-baru ini, di Unnes. Menurut Sulistiyo, proses menjadi seorang guru membutuhkan waktu yang panjang, dan tidak bisa dengan instan. Seseorang yang pandai dalam suatu ilmu,
tidak sekonyong-konyong bisa dijadikan guru. “Proses menjadi seorang guru yang berkwalitas itu sangat panjang, tidak semua orang bisa menjadi guru, jangan hanya orang yang pandai dalam ilmu tertentu kemudian dijadikan guru,” kata Sulistyo, dihadapan 300-an peserta seminar, yang berasal dari kalangan mahasiswa, guru, dosen, dan pemerhati pendidikan. Untuk itu Sulistiyo mengingatkan bahwa guru yang profesional bisa terbentuk sejak proses awal perekrutan.
Setelah terseleksi, dilanjutkan dengan pembekalan dan pembinaan yang intensif sehingga mampu melahirkan sumber daya manusia guru yang didambakan. Sementara itu pembicara lain, Prof Wiyanto, yang juga Guru Besar FMIPA Unnes mengatakan, guru yang profesional harus mampu menganalisis karakteristik peserta didik, materi pelajaran, kompetensi yang akan dicapai peserta didik, mengembangkan metode pembelajaran dan membangun budi pekerti. *agus
Mahasiswa FIK Unnes Juara Naional
Ahris Sumariyanto memukul bola woodball
PEMAIN woodball dari Fakultas Ilmu Keolahragaaan Universitas Negeri Semarang (FIK Unnes), Ahris Sumariyanto, keluar sebagai juara kategori perseorangan putra Seleksi Nasional Jabar Open 2010 di lintasan woodball Politeknik Negeri Bandung (Polban), Jalan Gegerkalong Hilir Ciwaruga, Bandung, Minggu (28/2). Sebelumnya pada babak penyisihan, Ahris yang juga juara Piala Asia 2009 ini menempati posisi kedua. Namun dia kemudian mampu mengungguli Samaji (Boyolali) yang pada babak penyisihan menempati peringkat pertama. Peringkat ketiga Masrun (Yonif 413 Kostrad), yang pada babak penyisihan menempati posisi kedelapan.
Pada kategori perseorangan putri, Mahasiswa FIK Unnes lainnya, Dwi Tiga Putri menjadi juara pada kategori ini, setelah pada babak penyisihan hanya berada di peringkat ketiga. Peringkat kedua dan ketiga final ditempati para pemain asal Boyolali, yaitu Aris Setiyani dan Kartini. Setelah pertandingan perseorangan, digelar nomor ekshibisi double. Para pemain Jawa Tengah masih mendominasi “3 besar”. Pasangan M. Afif/Dedi Mulyawan dari FIK Unnes keluar sebagai juara. Duet Semarang lainnya, Anas JCA./Rubi Bangun menempati peringkat ketiga. ���������� Posisi kedua diduduki pasangan I Made Susena/Ari Sudiartana asal Bali. *sulist
Edisi 11 5 Maret 2010
BULETIN UNNES
Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Seputar Kampus
Sehat Unggul Sejahtera
Bibit Pohon Trembesi dari Ithochu Corporation UNNES menerima bantuan 7.500 bibit pohon trembesi (Samanea Saman) dari perusahaan asal Jepang, Ithochu Corporation. Bibit ini diberikan oleh Chief Representative Itochu Corporation Indonesia Mr Takuji Motooka, kepada Rektor Unnes, Prof Sudijono Sastroatmodjo, di Kebun Biologi FMIPA Unnes, Rabu (3/3). Penyerahan ini disaksikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng, Dr Ir Sri Puryono KS MP. Selain Unnes, bantuan bibit juga diberikan ke Kodam IV Diponegoro sebanyak 7.500 bibit, Kota Surakarta 3000 bibit, Kabupaten Pemalang 6000 bibit, dan Kabupaten Batang 6000 bibit. Bantuan ini diberikan melalui program Corporate Social Responsibility, dan pohon trembesi dipilih karena cocok untuk penyerap emisi karbon. “Ithochu Corporation mendistribusikan bibit trembesi 30.000 batang ini merupakan bentuk dukungan dan menyukseskan program pemerintah Indonesia, yakni Gerakan Indonesia Menanam. Kita ikut ambil bagian dalam mengurangi emisi karbon,” kata Mr Takuji Motooka. Sementara menurut Kadinas Kehutanan Provinsi Jateng, bibit trembesi ini cocok mengantisipasi dampak pemanasan global dan perubahan iklim dunia, sebagai tindak lanjut atas hasil konferensi perubahan iklim di Kopenhagen Denmark. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menekan kenaikan suhu 2 derajat sampai tahun 2050, mengurangi emisi karbon sebesar 26 % sampai tahun 2050, dan merehabilitasi hutan yang rusak. “Tekad presiden dalam gerakan menanam dan memelihara pohon tahun 2010 adalah One Billion One Year atau OBOY,” jelas Dr Ir Sri Puryono. Gerakan OBOY, imbuh Sri Puryono, adalah bentuk peralihan dari gerakan One Man One Tree (OMOT). Dengan OBOY, diharapkan Indonesia lebih berseri, hijau, bersih, sehat, dan rapi. *agus
Ralat PADA Sekaran edisi 10 (19/2) di rubrik ”indikator” alinea ke-2 tertulis ”Lebih dari 62% peserta berjenis kelamin laki-laki....” Seharusnya ”Lebih dari 62% peserta berjenis kelamin perempuan....”
Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi menanam pohon trembesi bersama Mr Takuji Motooka dan Kadinas
Kehutanan Provinsi Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP agus
Melukis ala Sulut Api, Sungguh Nyeni MELUKIS ilustrasi dengan teknik sulut api dipraktikkan oleh Danang Alih Prasetyo, mahasiswa Seni Rupa, FBS Unnes. Hasil karyanya yang menggambarkan fenomena lingkungan dipamerkan pada 19-21 Februari, di kampus FBS. Menurut Danang, teknik sulut gambar ini tergolong baru dan unik di bidang menggambar ilustrasi. Ide tersebut diperoleh mahasiswa asal Grabag, Magelang ini dari coba-coba. “Suatu hari saya membakar obat nyamuk. Dari sanalah saya berfikir mungkin saya bisa membuat sketsa gambar ilustrasi dengan cara menyulut kertas. Dan akhirnya berhasil,” kenang Danang.
Dalam proses kreatifnya itu, Danang sering melakukan kesalahan, misalnya gambar jadi bolong-bolong karena menggambar dengan menyulut api di atas kertas. Selain itu resiko sering gagal terlalu tinggi. Meskipun mengaku sulit, Danang mengaku puas dengan hasil yang dicapainya. Berbeda dengan Danang, Heri Kuswanto mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2005 ini merefleksikan idenya dengan cat air di atas kertas. Temanya politik, yakni seputar pemilu, Gus Dur wafat, kasus Antasari Azharm hingga Artalita Suryani yang mendapat fasilitas istimewa di dalam penjara. Hasil karya Heri ini akan dipamerkan di UNS, 15 Maret mendatang. *riki
FE Unnes Juara III Akuntansi Se-Indonesia TIM akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes akhirnya menyabet gelar juara III pada National Accounting Challenge (NAC) 2010 yang berakhir Jumat (19/2), di Agus Wahyudin Jakarta. Itu setelah pada babak “lima besar”, tim yang terdiri atas Niswah Baroroh, Muslikhatun, dan Alfaizatul Ulya itu berkompetisi melawan tim dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan Institut Bisnis Indonesia. Kabar tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Drs Agus Wahyudin MSi itu kepada UPT Pusat Humas Unnes via telepon, Sabtu (20/2).
Sebelumnya, dia memperoleh informasi tersebut dari Jakarta. Sebagaimana diberitakan media ini, pada babak awal, tiga mahasiswa Jurusan Akuntansi FE itu tampil sebagai yang terbaik untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. “Tahap berikutnya, tim Unnes berhasil menembus sepuluh besar, menyisihkan tim-tim dari universitas ternama, kemudian bertengger di jajaran lima besar. Tim kami akhirnya harus mengakui keunggulan STAN yang berada di posisi pertama dan kedua,” ujar Agus. Lomba tersebut diselengarakan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta yang bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan De*shp partemen Keuangan.
7
8
BULETIN UNNES
Profil
Diterbitkan oleh UPT Pusat Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
Jalan Panjang Rita Subowo DI gelanggang olah raga tingkat nasional, siapa tak kenal Rita Sri Wahyusih Subowo? Perempuan kelahiran Jogjakarta, 27 Juli 1948 ini jadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, sejak 2007. Unnes akan memberikan gelar kehormatan doktor honoris causa padanya.
Ya, ibu tiga anak yang lebih akrab disapa Rita Subowo ini dijadwalkan akan menyampaikan Orasi Ilmiah penganugerahan gelar kehormatan sebagai doktor honoris causa (HC) dari Unnes, 11 Maret mendatang. Di mata Rita, Unnes adalah universitas yang besar, sehingga dirinya merasa bangga bila berorasi di kampus ini. “Sungguh merupakan barokah dari Allah swt,” tukas Rita, saat berbincang dengan Sekaran. Berikut wawancara lengkap Sekaran dengan Rita, tentang kondisi olah raga nasional. Apa partisipasi Indonesia dalam gerakan olimpiade? Sesuai UU nomor 3 tahun 1975, tentang Sistem Olah Raga Nasional, partisipasi Indonesia dalam gerakan olimpiade dilakukan melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI). KOI saat ini memiliki kelompok kerja atau komisi yang bertanggung jawab dalam mengkoordinir penerapan dan
penyelenggaraan gerakan olimpiade di seluruh Indonesia maupun partisipasi tingkat international. Apa pentingnya olah raga bagi bangsa ini? Olah raga memiliki arti strategis bagi kejayaan sebuah bangsa dan negara. Oleh karenanya merupakan kewajiban dan tanggung jawab bagi kita semua untuk mendukung terjadinya lingkungan olah raga yang kondusif dan prestatif, sehingga pada akhirnya kejayaan bangsa Indonesia dapat selalu terbangun dan terjaga. Dukungan tersebut haruslah dilakukan secara
Sehat Unggul Sejahtera
Edisi 11 5 Maret 2010
terpadu dan berkesinambungan. Apa usaha Anda agar olah raga di Indonesia bisa berprestasi? Di negara maju, anggaran pemerintah justru lebih besar untuk kelompok bawah (grass root), sementara untuk atlet senior dianggap sudah bisa membiayai diri sendiri. Kondisi olah raga di Indonesia justru terbalik, kelompok senior yang sebenarnya sudah bisa mandiri diberi dukungan untuk Pelatnas, sementara pembinaan lapis bawah justru terabaikan. Oleh sebab itu, saya akan berusaha keras agar atlitatlit yang berlatih ke luar negeri dibiayai, bekerjasama dengan pemerintah dan BUMN. Ditingkat daerah, saya akan berkonsentrasi dengan cabangcabang olah raga unggulan. *sulist
Podium
Guru yang Sangat Besar Oleh Surahmat Mendengar kabar bahwa salah seorang dosen saya segera dikukuhkan menjadi guru besar saya turut senang. Terus terang, saya memang silau dengan gelar akademik itu. Terlihat sangat keminclong. Moncer. Ningrat banget. Gelar profesor membuat saya teringat pada seorang tokoh pada sinetron Gerhana yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta sewindu silam. Dalam sinetron yang dibintangi Piere Rolland dan Pegi “Pusing” Melati Sukma itu ada tokoh yang biasa disapa Prof. Tokoh ini menjadi tempat maha-
siswa mengadukan segala kebingungan karena dia serba tahu dan memang tokoh solutif. Belakangan, keminclong gelar profesor sedikit redup. Seorang guru besar sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung diduga melakukan plagiarisme sementara dua calon guru besar di Yogyakarta ditengarai melakukan tindakan serupa. Akhirnya terbongkarlah praktik plagiarisme yang dilakukan guru besar lain. Sejak dulu penjiplakan memang dititahkan haram. Tapi terus terang, memang sulit dihindari. Saya pun mengakui pernah melakukannya, setidaknya ketika menulis tugas kuliah. Tapi kalau yang melakukan palgiarisme adalah seorang guru besar hukumnya jadi haram muakad.
Apalagi aksi itu berpotensi menimbulkan akibat psikologis sistemik bagi mahasiswa. “Lha wong profesorku saja njiplak, kenapa saya tidak boleh?” misalnya. Kejadian itu kemudian membuat saya kembali berpikir, gelar guru besar ternyata hanya gelar akademik. Ya, profesor itu hanya sedikit lebih tinggi dari doktor yang sedikit lebih tinggi dari magister yang sedikit lebih tinggi dari sarjana. Sementara gelar sarjana hanya sedikit lebih tinggi dari lulusan SMK konsentrasi Tata Boga.
--Surahmat, Pemimpin Umum BP2M Unnes