DISUSUN OLEH:
ANINDYA PUTRI
ASHRI SYEIFI HAQI
CAROLINA
DWI ANDRIANI
FRANSISKA ROWINDA
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mwlimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah tentang “KEADILAN”. sesuai dengan hasil yang diperoleh dari beberapa narasumber yang akhirnya dibuat dalam sebuah makalah. Maka dengan adanya makalah ini, harapan kami mahasiswi ataupun siapa saja yang membaca dapat berfikir kritis untuk ke depannya serta sadar akan pentingnya keadilan bagi semua masyarakat. Atas tersusunnya makalah ini tidak lepas pula dari jasa berbagai pihak yang terkait baik dalam proses penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sriyono selaku dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan. Orang tua kami yang selalu mendukung dan membimbing kami baik secara material maupun non material. Teman-teman yang telah membantu dalam menyusun makalah ini serta semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Mudah-mudahan semua amal baik ini mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa dalam menyudusn makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini
dapat
bermanfaat
bagi
semua
para
mahasiswi.
Bab I Pendahuluan a. Latar belakang Tujuan akhir pembangunan nasional adalah “mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Karena ini merupakan sila terakhir pancasila, maka kita selalu menekankan bahwa setiap upaya pembangunan harus selalu merupakan pengalaman pancasila. Mengamalkan pancasila sebagai ideologi bangsa berarti bahwa setiap sila harus dapat kita amalkan yaitu: sila pertama dan sila kedua landasan moralnya, sila ketiga dan sila keempat sebagai cara atau metode kerjanya, sila kelima sebagai tujuan akhir dari pengalamannya. Tidak diragukan bahwa pembangunan nasional kita dewasa ini belum sampai pada tujuan akhir yaitu keadilan sosial, karena kemakmuran masayrakat yang meskipun rata-rata sudah meningkat 10-15 kali dalam periode 30 tahun, belum dinikmati oleh semua orang secara merata. Bahkan ada ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang besar antara mereka yang kaya, yang sudah mampu menikmati kemakmuran dan kesejahteraan yang tinggi, dengan mereka yang masih dipada tahap rata-rata atau bahkan dibawah rata-rata. Dan dibawah tingkat rata-rata ini masih banyak warga bangsa kita yang hidup dibwah garis kemiskinan. b. Rumusan masalah Seperti apa yang diuraikan pada latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Jelaskan
masalah
yang
sedang
diteliti
orang
yang
diwawancarai, kemudian ajukan pertanyaan - pertanyaan berikut :
A. Apakah bapak/ibu menganggap masalah ini penting?mengapa? B. Apakah menurut bapak/ibu masalah ini juga dianggap penting oleh warga masyarakat yang lain? Mengapa? C. Kebijakan apakah yang harus dibuat oleh pemerintah untuk menangani masalah tersebut. 2.
Apakah dalam masyarakat ditemukan adanya perbedaanperbedaan pendapat berkenan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah ? Apa saja perbedaan pendapat tersebut,
alasannya?
Bab II Pembahasan
Narasumber : Bpk. Simarmata Pekerjaan
: Pegawai Negeri
Topik
: Keadilan pemerintah terhadap raskin
1. A. Ya. Penting. Supaya tidak ada lagi rakyat yang kelaparan akibat kurangnya akses pangan dalam menekan angka kemiskinan yang sudah tercipta pada pemerintahan sebelumnya. B. Ya. Penting. Karena raskin merupakan program pemerintah untuk memerankan fungsi
sejati negara erhadap keamanan pangan
rakyatnya. C. Menurut Beliau, Pemerintah sudah menyalurkan dana subsidi raskin pada saat tahun 2008 sekitar Rp11,6triliun. Subsidi tersebut sudah diserahkan kepada 19,1juta Rumah Tangga Sederhana (RTS). Dari keseluruhan tersebut ditaksir sudah direalisasikan oleh pemerintah sekitar 96,27% atau sekitar 3,2ton beras. 2.
Ada, dan harapan rakyat pemerintah tetap berkomitmen
dalam
menjamin ketersediaan pangan bagi rakyat. Narasumber : Ibu yayu Pekerjaan
: Pengusaha (Pedagang gorengan & Catering)
Topik
: ketidak sesuaian pembagian raskin.
1.
A. Penting, ya soalnya yg harusnya dpt nggak dpt,bgtupun sebaliknya. B. Tidak tahu. C. Menurut beliau pembagian raskin tersebut tidak adil. Alasannya karena yg seharusnya dapat raskin tapi tidak dapat,begitupun
sebaliknya. Pendapat beliau tentang keadilan adalah merata, pokoknya yang harus dapat ya dapat,yang tidak ya tidak. 2.
1. RT-nya mendata ulang warga yang seharusnya mendapat atau tidak mendapat raskin. 2. Di survei langsung ke TKP tentang warga yang boleh mendapat raskin atau tidak. 3. Berasnya harus langsung di bagikan pada penerima, bukan siapa yg cepat datang ke RT itu dia yang dapat walaupun ada nomor undian.
Narasumber : Bapak Djoko Pekerjaan
: PNS
1. A. Sangat penting karena dalam sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang artinya seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang merata. B. Keadilan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menjadikan rakyatnya sejahtera. C.
Memperbaiki atau mengembangkan pelayanan masyarakat, peraturan pembangunan nasional sehingga terciptanya kemakmuran yang berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia.
2. Banyak! Bukti lapangannya belum terealisasi dengan baik pemerataan pembangunan dan pelayanan masyarakat. Contoh : Raskin, BLT yang belum tepat sasaran dalam pembagian jatahnya.
Narasumber : Drs. Agus Parmono, MM. Pekerjaan 1.
: PNS - Depart Dalam Negri
A. Masalah Pengakuan dan Perlakuan seimbang atau "Keadilan" bukan hanya suatu pondasi. Pada dasarnya keadilan adalah suatu keadaan dimana seseorang menerima perlakuan yang sesuai dengan Haknya dan sesuai dengan Harkat dan martabatnya sehingga tampak sama derajadnya dimata orang lain. Seharusnya keadilan ini di buat atau dimulai dari diri sendiri dan biarkan itu menjadi Virus yang meluas keberbagai penjuru. B. Manusia sangat membutuhkan keadilan bagi dirinya, maupun orang. Lain karena keadilan yang mampu menciptakan hidup nyaman dan tenang.Dan menanamkan sikap adil terhadap seseorang dapat menumbuhkan rasa empati pada orang lain. C. Selain itu, pemerintah turut mengembangkan aspek – aspek lain, seperti pembinaan akhlak, dan tidak mengesampingkan aspek – aspek tersebut dan tidak mendahulukan aspek ekonomi.
2.
Masalah ini jelas dianggap penting dikarenakan kurangnya keadilan yang pastinya dirasakan bukan dari satu pihak, melainkan pihak - pihak yang berhubungan dan menjaring.
3.
Kebijakan yang perlu di ambil adalah
perlunya menanamkan kesadaran atau kebiasaan untuk berlaku adil.
mengurangi kesenjangan sosial.
pendidikan yang layak sebagai dasar pengetahuan.
Kebebasan
dan
jaminan
perundangan
terhadap
masyarakat. Narasumber : Barmen Pekerjaan
: Pelayaran
Topik
: Wawancara mengenai pejabat Pemerintah
1.
a. Sangat penting Karena keadilan yang berdasarkan undang-undang ( objeknya tata masyarakat ) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama. Tidak berat sebelah/ tidak memihak kesalahan ke salah satu pihak, mengetahui hak dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang berlaku. Tidak pilih kasih dan pandangan siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. b. Tidak semua warga masyarakat setuju dengan keadilan Pemerintah yang berikan. Karma setiap masalah memiliki tanggapan yang berbeda dengan masyarakat lainnya, setiap manusia membutuhkan keadilan bagi dirinya maupun orang lain hanya dengan keadilan maka manusia dapat hidup dengan tenang dan nyaman. Setiap adil dalam tubuh seseorang maka dapat membuat orang tersebut menjadi lebih bijaksana dan berwibawa. c. - Menghargai suara masyarakat - Memberikan organisasi masyarakat yang memiliki keadilan
2.
Ia tentu ada perbedaan-perbedaan pendapat Contohnya : Pemerintah ingin menggantikan metromini 2014 Alasannya : karna sarana dan prasana metromini kurang memadai vasilitasnya seperti standar-standar keselamatan para penumpang yang kurang memadai. Di sisi lain pemerintah
ingin menggantikan fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman didalam transportasi.
Bab III Kesimpulan
Keadilan adalah suatu keadaan dimana seseorang menerima perlakuan yang sesuai dengan Haknya dan sesuai dengan Harkat dan martabatnya sehingga tampak sama derajadnya dimata orang lain. Keadilan
dilindungi
Undang-Undang
untuk
kebaikan
bersama. Tidak pilih kasih dan pandangan siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. Dalam Pancasila sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang artinya seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang merata.
Bab IV Penutup
Demikianlah makalah tentang “KEADILAN” yang kami buat. Semoga dapat bermanfaat untuk semua kalangan baik para mahasiswi dosen dan yang lainnya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan dan penggunaan bahasa. Terima kasih.