DISTRIBUSI TIPOLOGI KEPEMILIKAN RTH DKI JAKARTA MENGGUNAKAN TEKNIK REMOTE SENSING CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
ARISTA NURBAYA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Distribusi Tipologi Kepemilikan RTH DKI Jakarta Menggunakan Teknik Remote Sensing Citra Satelit Resolusi Tinggi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Desember 2015 Arista Nurbaya A451130221
RINGKASAN ARISTA NURBAYA. Distribusi Tipologi Kepemilikan RTH DKI Jakarta Menggunakan Teknik Remote Sensing Citra Satelit Resolusi Tinggi. Dibimbing oleh ALINDA F.M. ZAIN dan RUCHYAT DENI DJAKAPERMANA. Kedudukan DKI Jakarta sebagai pusat ibukota Negara Indonesia dengan luas 66,233 ha, menjadikannya sebagai pusat aktivitas ekonomi, politik dan sosial. Tentu saja hal itu mengakibatkan pembangunan perkotaan yang sangat cepat. Ruang terbuka dan area pertanian menjadi wilayah paling rentan tehadap perubahan lahan untuk kegiatan pembangunan tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mangadopsi aturan dalam UU no. 26/2007, yaitu penyediaan RTH 30% dengan 20% diantaranya adalah kewajiban menyediakan RTH publik. Meskipun penambahan RTH telah gencar dilakukan sejak tahun 2001, namun menurut data tahun 2009, kondisi RTH publik masih jauh dari target yaitu sekitar 9-10 persen (BPLHD, 2015). Dalam upaya pengembangan RTH, perlu adanya analisis terhadap kondisi RTH saat ini sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat untuk masa yang akan datang. Salah satunya adalah analisis kuantitatif yang berupa jumlah dan sebaran yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan untuk menganalisa luas RTH DKI Jakarta dengan menggunakan data citra satelit resolusi sedang. Namun kondisi RTH publik di DKI Jakarta, sebagai sebuah kampung yang besar, banyak yang berupa area sempit dan menyebar. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan citra resolusi tinggi untuk menghasilkan peta sebaran yang lebih akurat. Metode NDVI digunakan untuk mendeteksi vegetasi dan klasifikasi terbimbing Maximum Like hood digunakan untuk melengkapi akurasi peta RTH yang dihasilkan. Peta distribusi RTH berdasarkan tipologi kepemilikan dihasilkan dengan memanfaatkan integrasi RS dan GIS atas citra satelit yang telah ditingkatkan resolusinya menggunakan teknik Pan sharpening. Hasil penelitian ini mendeteksi luas RTH DKI Jakarta tahun 2013 sebesar 14.94%, dengan 53.49% diantaranya berupa tegakan pohon dan bagian lebih hijau ditunjukkan pada wilayah timur dan selatan Jakarta. Berdasarkan data asset yang telah diverifikasi, disimpulkan bahwa RTH publik DKI Jakarta 2014 adalah 5.44%, sementara area Privat sekitar 9.5%. Dari data RTH Publik tersebut, sekitar 70% area berhasil diidentifikasikan dan dipetakan. Potensi penambahan RTH Publik berdasarkan terbentuknya infrastruktur hijau dari koneksi jalur hijau adalah 2,344 ha. Selain itu, hasil olah peta dengan Rencana Kawasan Terbuka Hijau DKI Jakarta menunjukkan proyeksi penambahan RTH publik adalah 6,683.88 ha. Kata kunci: Integrasi RS dan GIS, NDVI, Pansharpening, Ruang Hijau Kota, SPOT-6.
SUMMARY ARISTA NURBAYA. Identification of Green Open Space Ownership Typology Distribution on Special Capital Region of Jakarta Using Remote Sensing Technique on High Resolution Satellite Imagery. Supervised by ALINDA FM ZAIN dan RUCHYAT DENI DJAKAPERMANA Jakarta as special capital city of Indonesia with 66.233 ha land area has become the center of economic, politic and social activity. It influences to a fast growth urban development. Green open spaces and agriculture are the most vulnerable area because of those land use changes. Jakarta government has adopted Act 26/2007 for 30% green open space provision which is 20% of its to be public one. Even though local government has been allocating budget to increase green open space ownership since 2001, unfortunately there is only 9 to 10 percent of green open space by year 2009 (BPLHD, 2015), and indeed necessary for more expansion. In order to collate strategy developing and increasing green open space, it is needed to understand it by analyze current condition. Quantitative analysis from physic aspect dealing with the quantity and the distribution wich is to be point of this study interest. Previouse studies were using middle resolution satellite imagery; unfortunately in fact that the city as a big kampong has a lot of fragmented green area and most of them are small patches which would not be easy identified by those images. Thus, the objective of this study is to produce an accurate green open space spatial data use high resolution remote sensing image. Greenery detected using NDVI method and improve its accuracy using Maximum Like hood Supervised Classification map. The distribution of green open space mapped using the benefit of RS and GIS integration on higher resolution image by Pan sharpening technique. The result of this study shows that green open space of Jakarta year 2013 is 14.94% with 53.49% in tree canopy form. Denser distribution founded over east and south region. Base on verified data asset, it is concluded that the Jakarta public green open space is 5.44% while the Private is 9.5%. About 70% of public one has been identified and mapped to represent the distribution of green open space ownership base. Additional potency of Public GOS by connecting the greenways for Green Infrastructure is 2,344 ha. Meanwhile the result of Green Region Planning map overlay shows that green open space projection area is 6,683.88 ha. Keywords: RS and GIS Integration, NDVI, Pan sharpening, SPOT-6, Urban Green Space
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
DISTRIBUSI TIPOLOGI KEPEMILIKAN RTH DKI JAKARTA MENGGUNAKAN TEKNIK REMOTE SENSING CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
ARISTA NURBAYA
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Arsitektur Lanskap
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Ir Indung Siti Fatimah, MSi
Judul Tesis : Distribusi Tipologi Kepemilikan RTH DKI Jakarta Menggunakan Teknik Remote Sensing Citra Satelit Resolusi Tinggi Nama : Arista Nurbaya NIM : A451130221
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Dr Ir Alinda Fitriany Malik Zain, MSi Ketua
Dr Ir Ruchyat Deni Djakapermana, MEng Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Arsitektur Lanskap
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Nizar Nasrullah, MAgr
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 14 Desember 2015
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang akan dilaksanakan mulai bulan Februari hingga September 2015 ini ialah Distribusi Tipologi Kepemilikan RTH DKI Jakarta Menggunakan Teknik Remote Sensing Citra Satelit Resolusi Tinggi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Alinda FM Zain, MSi dan Dr Ir Ruchyat Deni Djakapermana, MEng selaku pembimbing yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan karya ilmiah khususnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada suami, ibu, dan anak-anakku atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2015 Arista Nurbaya
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
1 1 2 2 2 3
2 TINJAUAN PUSTAKA Ruang Terbuka Hijau Penginderaan Jarak Jauh GIS (Geographic Information System) SPOT – 6 Deteksi RTH Menggunakan Indeks Vegetasi Klasifikasi Tutupan Lahan
4 4 7 8 8 9 11
3 METODE Waktu dan Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Teknik Pengumpulan Data Prosedur Analisis Data
12 12 13 14 14
4 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Fisik Kondisi Sosial Kondisi Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap RTH Kondisi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
20 20 21 22 23
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi dan Kondisi RTH DKI Jakarta 2013 Distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta 2014 Potensi Penambahan RTH Publik DKI Jakarta
29 29 35 43
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran
47 47 47
7 DAFTAR PUSTAKA
48
LAMPIRAN
53
RIWAYAT HIDUP
87
DAFTAR TABEL Tipologi Kepemilikan RTH Spesifikasi SPOT-6 Alat Penelitian Data yang diperlukan Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah DKI Jakarta 2014 Tabel Rekapitulasi Obyek RTH dalam Pengelolaan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta 7 Hasil Pengklasan Vegetasi DKI Jakarta 2013 8 Data Aset dan hasil identifikasi RTH DKI Jakarta 2014 9 Sebaran RTH tiap Kota Administrasi DKI Jakarta 10 Tabel Estimasi Luas RTH Tambahan untuk Infrastruktur Hijau RTH Jalur Hijau 11 Proyeksi Penambahan berdasarkan Peta Rencana Kawasan RTH 1 2 3 4 5 6
6 9 13 13 21 28 31 37 42 44 46
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Diagram Alur Kerangka Pikir Tipologi RTH Sistem Orbit SPOT-6 /-7 Kurva karakteristik pantulan untuk vegetasi, tanah dan air Ilustrasi perbedaan pantulan cahaya visible dan infra merah dekat terhadap kondisi klororfil daun sehat (kiri) dan kurang sehat (kanan) Lokasi Penelitian Tahapan Penelitian MONAS – citra SPOT-6 (a) Multispektral 3-1-2, res. 6m ; (b) Brovey Transform 3-1-2, res. 1.5m MONAS – citra SPOT-6 (a) Standard True Color; (b) Artificial Natural Color Diagram Alur Analisa Data Pembangunan DKI Jakarta dan Sekitarnya 1972 – 2014 Peta Penggunaan Lahan DKI Jakarta 2009 Grafik Pembebasan Lahan untuk RTH Publik Bagan Struktur RTH DKI Jakarta RTH Taman Kota – Taman Menteng RTH Taman Lingkungan – Taman Langsat RTH Taman Refungsi – Taman Semanggi sisi barat RTH Taman Interaktif – Taman Spathodea RTH Taman Bangunan – Taman Balaikota RTH Taman Pemakaman – TPU Pondok Rangon RTH Jalur Hijau Jalan – Jl. Jend Sudirman (kiri), Jl. Jatibaru (kanan) RTH Jalur Hijau Penyempurna – Fly over Cideng (kiri), Fly over Jatibaru (kanan) RTH Jalur Hijau Tepian Air – Banjir Kanal Barat RTH Hutan Kota – HK Situ Rawa Dongkal
3 5 9 10 11 13 15 18 18 19 22 22 23 24 26 26 26 26 27 27 27 27 28 28
25 26 27 28 29 30 31
(a)DN 0.1868 – vegetasi (b) DN 0.1818-area terbangun Peta Tutupan Vegetasi DKI Jakarta 2013 Menggunakan metode NDVI Peta Tutupan Lahan DKI Jakarta 2013 Menggunakan Metode MLC Peta Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta 2013 Peta Distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta 2014 Matriks Analisis Hasil Idntifikasi RTH Publik Peta Proyeksi RTH Publik DKI Jakarta
29 30 32 34 40 43 45
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Data survei lapang dalam penentuan klasifikasi dominasi vegetasi ............... 53 Data Area of Interest (AOI) untuk klasifikasi tutupan lahan dengan metode Supervised Classifiation - Maximum Likehood ................................ 55 Perhitungan uji separabilitas dan uji akurasi Kappa terhadap klasifikasi tutupan lahan................................................................................................ 57 Peta hasil deliniasi RTH Jalur Hijau Jalan .................................................... 58 Peta hasil deliniasi RTH Kehutanan ............................................................. 59 Peta hasil deliniasi RTH Olah Raga.............................................................. 60 Peta hasil deliniasi RTH Pemakaman ........................................................... 61 Peta hasil deliniasi RTH Taman Interaktif .................................................... 62 Peta hasil deliniasi RTH Taman Kota ........................................................... 63 Peta hasil deliniasi RTH Taman Lingkungan ................................................ 64 Peta hasil deliniasi RTH Taman Rekreasi ..................................................... 65 Peta hasil deliniasi RTH Tepian Air ............................................................. 66 Peta hasil deliniasi RTH Jalur Hijau JLTT ................................................... 67 Peta hasil deliniasi RTH Fungsi Lainnya (Sempadan KAI)........................... 68 Peta Rencana Kawasan Terbuka Hijau (Perda DKI No. 1/2012) ................... 69 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Barat......................... 70 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Pusat......................... 71 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Timur ....................... 72 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Selatan...................... 73 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Utara ........................ 74 Tabel Hasil Identifikasi RTH Publik ............................................................ 75
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, sebagai pusat pemerintahan dan pusat ekonomi, pusat keuangan dan jasa, serta sebagai tempat kedudukan hampir keseluruhan perangkat pemerintahan tingkat nasional, perwakilan negara-negara asing, pusat-pusat perusahaan multi nasional dan gerbang utama wisatawan manca Negara. Jakarta berkembang pesat dan terus menuju mega-urbanisasi, menjadi konsentrasi populasi perkotaan yang paling besar di Indonesia ( Firman 2009). Seperti halnya sebagian besar kota-kota di Asia dengan karakteristik pengembangan wilayahnya menuju kota metropolitan, mengakibatkan hilangnya batas-batas kota dan berkembang menyebar ke semua arah (Firman 2009). Pembangunan perkotaan ditandai dengan banyaknya aktifitas ekonomi dan penggunaan lahan dengan land rent tertinggi, menyebabkan pergeseran penggunaan lahan yang bersifat irreversible (Rustiadi et al. 2011). Lahan pertanian dan ruang terbuka hijau (RTH) adalah yang paling rentan terhadap perubahan lahan (Malaque et al. 2007). Selama periode 1972-1997 terjadi pengurangan RTH DKI Jakarta sebesar 23% (Zain 2002). Perubahan penggunaan lahan dan tutupan lahan menjadi area terbangun berpengaruh penting terhadap penurunan kualitas lingkungan. Tutupan lahan berupa lahan terbangun meningkatkan suhu perkotaan dan berpengaruh pada perubahan iklim (Gill et al. 2007). Sementara diketahui bahwa RTH memegang peran penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di perkotaan. RTH memberikan naungan, menurunkan suhu karena proses evaporasi, meresapkan dan menyimpan air hujan ke tanah (Whitford et al. 2001). RTH berperan penting sebagai mitigasi efek perubahan iklim (Gill et al. 2007), memberikan layanan ekosistem yang berharga, mengurangi resiko bencana dan melindungi biodiversitas perkotaan (Govindarajulu 2014). UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang telah mengatur ketentuan penyediaan 30% RTH, dari segi tipologi kepemilikan terbagi atas Publik dan Privat. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban menyediakan RTH Publik sebesar 20%, sedangkan RTH Privat sebesar 10%. Dalam upaya penyediaan RTH, diperlukan strategi dengan analisis yang melibatkan aspek fisik, kualitas, fungsi, ekologi, lingkungan dan juga ekonomi (GK 2008). Hal yang paling penting dalam aspek fisik adalah kuantitas RTH yang dapat berbentuk data spasial. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting dilaksanakan karena memberikan analisis yang sesuai untuk menghasilkan data spasial berupa distribusi RTH berdasarkan tipologi kepemilikan. Dalam memperoleh data spasial RTH untuk cakupan wilayah digunakan teknik pengideraan jarak jauh (Remote Sensing / RS). RS mampu mendeteksi dalam cakupan yang luas, dapat melakukan pengukuran vegetasi dan sangat sesuai untuk deteksi perubahan lahan (Lawley 2015). Selain itu juga memanfaatkan GIS (Geographic Information System), yang digunakan untuk analisis jaringan RTH perkotaan (Combera et al. 2008). Penelitian tentang RTH DKI Jakarta yang dilakukan sebelumnya, umumnya menggunakan citra satelit resolusi sedang (Suwargana dan Susanto 2005; Fracillia
2 2007; Febrianti dan Sofan 2014). Dengan mempertimbangkan kondisi pemukiman dan bangunan di Jakarta telah sedemikian padat, mengakibatkan ruang-ruang terbuka hijau di lingkungan pemukiman menjadi tersebar dan kondisinya terpisah oleh area terbangun dengan luasan yang tidak terlalu besar, maka dalam penelitian ini dilakukan deteksi RTH DKI Jakarta menggunakan citra satelit SPOT-6 yang memiliki resolusi spasial tinggi dengan memanfaatkan integrasi RS dan GIS. Dengan melakukan integrasi RS dan GIS dapat meningkatkan efisiensi keluaran serta akurasi pemetaan sebagai masukan pada proses perencanaan dan pengelolaan wilayah (Danoedoro 2012). Integrasi RS dan GIS telah banyak digunakan untuk studi lingkungan sumberdaya dan perkotaan (Weng 2010). Perumusan Masalah Rumusan masalah terkait dasar pemikiran bahwa permasalahan aktual tentang berkurangnya RTH di DKI Jakarta, yang keberadaannya sangat penting untuk menjaga kualitas lingkungan. Dalam rangka usaha revitalisasi RTH, maka dirasa perlu untuk mengetahui distribusi spasial RTH saat ini berdasarkan tipologi kepemilikan. Aspek utama dalam kajian ini adalah bagaimana mengolah citra resolusi tinggi dengan metode yang tepat untuk keperluan identifikasi distribusi RTH DKI Jakarta. Hal lain yang tidak kalah penting adalah memperoleh data RTH yang akurat dan lengkap sebagai dasar identifikasi sehingga menghasilkan peta distribusi RTH yang representatif. Dengan adanya pemetaan distribusi RTH berdasarkan tipologi kepemilikan yang akurat dapat digunakan untuk analisis potensi dan menjadi landasan dalam menentukan strategi penambahan RTH DKI Jakarta. Gambar 1 menunjukkan bagan alur kerangka pemikiran dari penelitian ini. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeteksi luasan RTH DKI Jakarta tahun 2013 menggunakan teknik remote sensing citra satelit resolusi tinggi. 2. Mengidentifikasi distribusi spasial RTH Publik dan Privat DKI Jakarta. 3. Menganalisis potensi penambahan RTH berdasarkan peta distribusi tipologi kepemilikan RTH DKI Jakarta. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi spasial distribusi RTH Privat dan Publik yang akurat dan alternatif potensi penambahan RTH publik. Secara implikasi praktis, dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menentukan strategi dan kebijakan penambahan RTH di Jakarta. Metode dan analisis yang digunakan pada penelitian ini diharapkan juga dapat memberi manfaat untuk diadopsi dan diaplikasikan untuk maksud serupa di kota atau daerah lain di Indonesia.
3 Luasan RTH DKI Jakarta UU No. 26 Th 2007 Tidak diketahui distribusi tipologi kepemilikan RTRW DKI 2030 Kebijakan penambahan RTH DKI
Kajian Distribusi Tipologi RTH DKI Jakarta REMOTE SENSING Data Asset Pemerintah
Publik
Privat
Distribusi RTH berdasarkan tipologi kepemilikan Potensi Penambahan RTH berdasarkan tipologi kepemilikan
Gambar 1 Diagram Alur Kerangka Pikir Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini memberi batasan terhadap wilayah penelitian dan batasan materi kajian. Lokasi penelitian dilakukan pada wilayah DKI daratan meliputi 5 wilayah kota administrasi yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan luas total 645.80 km2. Sedangkan batasan materi kajian yang menjadi acuan analisis data data pembahasan penelitian ini adalah : 1. UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 2. Permen PU No.5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan 3. Penentuan obyek RTH Publik didasarkan pada data asset tabulasi yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak dilakukan verifikasi keabsahan bukti kepemilikan asset tersebut hingga aspek legal hukum yaitu sertifikat kepemilikan. Data asset yang diperoleh diasumsikan telah valid sesuai prosedur pencatatan data kepemilikan internal pemerintah provinsi. 4. Arahan rekomendasi potensi penambahan RTH Publik dibatasi pada sistesis hasil analisis sebelumnya.
4
2 TINJAUAN PUSTAKA Ruang Terbuka Hijau Pengertian Umum Ruang Terbuka Hijau (RTH) menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Lebih khusus, definisi RTH di perkotaan dijabarkan dalam Permendagri Nomor 1 tahun 2007 yaitu bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Istilah RTH perkotaan menurut Bernett et al. (2004) didefinisikan secara umum sebagai vegetasi perkotaan bukan hanya taman dan ruang terbuka tetapi temasuk juga jalur hijau jalan, taman perumahan dan semua jenis vegetasi yang ditemukan di lingkungan kota. RTH adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (LPL 2005). Keberadaan RTH dalam konsep ruang kota selain dikaitkan dengan permasalahan utama perkotaan yang perlu dicari solusinya juga dikaitkan dengan pencapaian tujuan akhir dari suatu penataan ruang yaitu untuk kesejahteraan, kenyamanan, serta kesehatan warga dan kotanya. Menurut Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan bahwa tujuan penyelenggaraan RTH adalah (i) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air; (ii) menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat; (iii) meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih. RTH memiliki fungsi penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di suatu wilayah khususnya perkotaan. Semakin padat hunian dan tingkat populasi yang tinggi maka semakin tinggi pula kebutuhan akan RTH khususnya untuk anak-anak dan usia lanjut guna mendukung kesehatan fisik dan mental mereka (Byrne & Sipe 2010). Dalam segi ekologi, RTH berfungsi memperbaiki iklim perkotaan, meredakan efek pulau bahang dan mengurangi kerusakan lingkungan (Choi et al. 2012). Kombinasi dari rumput, tanaman perdu dan pohon pada struktur RTH memiliki kemampuan paling efektif untuk menurunkan suhu di perkotaan (Zhang et al. 2014). Dari sisi kepentingan sosial, RTH dapat menyeimbangkan gaya hidup yang sehat. Berkurangnya tutupan pohon kota atau RTH pada area tertentu dalam kota memicu ketimpangan kualitas hidup yang dapat menjurus pada ketidaksetaraan aspek sosial dalam hal-hak memperoleh lingkungan yang baik untuk seluruh penduduk kota (Heynen et al. 2006). Sedangkan dari segi estetika, RTH dapat memberikan karakterstik pada daerah hunian tersebut bahkan dapat membangun ciri khas kota (Balogh & Takacs 2011). Hijaunya kota tidak hanya meningkatkan
5 kualitas estetika kota namun yang lebih penting adalah jasa lingkungan yang diberikan untuk kualitas lingkungan perkotaan (Dachlan 2013). Karenanya, perencanaan untuk pengembangan RTH kota adalah dengan memanfaatkan potensi kebutuhan ekologi dan sosial pada area yang ada secara maksimal (Govindarajulu 2014). Tipologi Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian dari penataan ruang perkotaan yang berfungsi sebagai kawasan lindung. Kawasan hijau kota terdiri atas pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga, kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka hijau diklasifikasi berdasarkan status kawasan, bukan berdasarkan bentuk dan struktur vegetasinya (Fandeli 2004). Menurut Permen PU No. 5/PRT/M/2008 tipologi atau penggolongan Ruang Terbuka Hijau dibagi berdasarkan aspek fisik, fungsi, struktur dan kepemilikan. Tipologi RTH ditampilkan pada Gambar 2.
\ Sumber : Permen PU No. 5/PRT/M/2008
Gambar 2 Tipologi RTH Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional serta RTH non alami atau binaan seperti taman, lapangan olahraga, pemakaman atau jalur-jaur hijau jalan. Dilihat dari fungsi RTH dapat berfungsi ekologis, sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Secara ekologi RTH dapat menurunkan tingkat pencemaran udara, meningkatkan kandungan air tanah. Fungsi sosial budaya dapat diperoleh dari manfaat RTH dalam menurunkan tingkat stres masyarakat dan konservasi situs alami sejarah. Secara ekonomi, RTH dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan jumlah wisatawan. Dan dalam segi estetika RTH dapat meningkatkan kerapian dan keteraturan kota, meningkatkan kenyamanan kota dan meningkatkan keindahan kota (LPL 2005). Secara struktur ruang, RTH dapat mengikuti pola ekologis (mengelompok, memanjang, tersebar), maupun pola planologis yang mengikuti hirarki dan struktur ruang perkotaan. Dari segi kepemilikan, RTH dibedakan ke dalam RTH Publik dan RTH Privat (Tabel 1). RTH Privat, adalah RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami
6 tumbuhan. RTH Publik, adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum (Permen PU No. 5/PRT/M/2008). Kedua jenis tipologi kepemilikan RTH, baik RTH Publik maupun RTH Privat, memiliki fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi sosial budaya, estetika, dan ekonomi. Kombinasi yang sesuai antara fungsi-fungsi RTH tersebut dapat memenuhi kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan sebuah kota. Tabel 1 Tipologi Kepemilikan RTH No Jenis RTH RTH Publik 1. RTH Pekarangan a. Pekarangan rumah tinggal b. Halaman perkantoran, pertokoan dan tempat usaha c. Taman atap bangunan 2 RTH Taman dan Hutan Kota a. Taman RT i b. Taman RW i c. Taman Kelurahan i d. Taman Kecamatan i e. Taman Kota i i f. Hutan Kota i g. Sabuk Hijau (Green belt) 3 RTH Jalur Hijau Jalan a. Pulau jalan dan median jalan i b. Jalur pejalan kaki i c. Ruang di bawah jalan layang i 4 RTH Fungsi Tertentu a. RTH sempadan rel kereta api i b. Jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi i c. RTH sempadan sungai i d. RTH sempadan pantai i i e. RTH pengamanan sumber air baku/mata air i f. Pemakaman
RTH Privat
i i i i i i i
i i
Sumber : Permen PU No. 5/PRT/M/2008 Catatan: Taman Lingkungan yang merupakan RTH Privat adalah taman lingkungan yang dimiliki oleh orang perseorangan/masyarakat/swasta yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas
Jenis RTH yang termasuk dalam cakupan tipologi kepemilikan adalah RTH Pekarangan, RTH Taman dan Hutan Kota, RTH Jalur Hijau Jalan dan RTH Fungsi Tertentu. RTH Pekarangan adalah lahan di luar bangunan, yang berfungsi untuk berbagai aktivitas. Luas pekarangan disesuaikan dengan ketentuan koefisien dasar bangunan (KDB) di kawasan perkotaan, seperti tertuang di dalam Perda mengenai RTRW di masing-masing kota. RTH Taman adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota. RTH Hutan Kota adalah area dengan vegetasi minimal 100 pohon atau yang tidak mempunyai pola bentuk tertentu dengan luas minimal 2500 m atau 90%-100% berupa RTH dan jika berbentuk jalur lebar minimal 30m. RTH Jalur Hijau adalah RTH dengan penempatan tanaman antara 20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. RTH Fungsi Tertentu adalah jalur hijau antara lain RTH sempadan rel kereta api, RTH jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan
7 sungai, RTH sempadan pantai, RTH sempadan danau, RTH pengamanan sumber air baku/mata air. Penginderaan Jarak Jauh Teknik penginderaan berkembang pesat dalam teknologi informasi sebagai sarana pendukung bagi pendalaman studi yang memerlukan data mengenai bentuk dan keadaan muka bumi secara luas. Istilah penginderaan jauh merupakan terjemahan dari Remote Sensing, didefinisikan sebagai ilmu dan seni pengukuran untuk mendapatkan informasi suatu obyek atau fenomena, menggunakan suatu alat perekaman dari suatu kejauhan, dimana pengukuran dilakukan tanpa melakukan kontak langsung secara fisik dengan obyek atau fenomena yang diukur / diamati (ASP 1983 dalam Jaya 2014) Teknologi penginderaan jauh sangat berguna dan dibutuhkan untuk pemetaan, inventarisasi, pemantauan, evaluasi hingga pembuatan model untuk pengelolaan suatu wilayah secara cepat, akurat dan efektif. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kecepatan perubahan yang terjadi yang dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Penginderaan jarak jauh yang berkembang saat ini memiliki keunggulan, antara lain (Jaya 2014): 1. Mampu memberikan data yang unik yang tidakbisa diperoleh dengan sarana lain; 2. Mempermudah pekerjaan lapangan; dan 3. Mampu memberikan data yang lengkap dalam waktu yang relatif singkat dan dengan biaya yang relatif murah. Sistem penginderaan jauh ada dua jenis, yaitu sistem dengan bentuk data fotografik dan sistem dengan data numerik. Pengenalan objek di permukaan bumi didasarkan pada nilai reflektan energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu objek yang direkam oleh sensor. Menurut Lillesand dan Kiefer (2004) di permukaan bumi terdapat tiga obyek utama yaitu vegetasi, tanah, dan air dimana tiap-tiap obyek ini memancarkan energi eletromagnetik dengan panjang gelombang tertentu. Sifat-sifat inilah akhirnya digunakan sistem penginderaan jauh untuk mengenali obyek-obyek atau tipe-tipe penutup lahan yang ada di permukaan bumi. Berdasarkan perkembangan teknologi platform dan sensor, penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu (Jaya 2014) : 1. Penginderaan jauh pesawat (Airborne Remote Sensing, ARS), mencakup foto udara, Airborne Multi Spectral Scanner – MSS dan Side-looking Airborne Radar – SLAR 2. Penginderaan jauh satelit (Satelite Remote Sensing – SRS), meliputi MSS, TM, SPOT, MESST, JERS-1, ERS-1, RADARSAT, IRS dan lain-lain. Salah satu karakeristik keuntungan utama dari data citra yang diperoleh dari sensor pesawat atau satelit adalah format digital. Sehingga secara spasial data dapat diatur sesuai elemen citra atau piksel dan secara radiometri dapat dihitung levelnya. Dengan bentuk digital maka data dengan mudah diolah menggunakan berbagai sarana (Richard dan Jia 2005)
8 GIS (Geographic Information System) GIS dapat diartikan dalam berbagai cara, sebagai obyek maupun subyek. Karenanya tidak heran jika definisinya sering menyesuaikan penggunaannya. Dalam awal kemunculannya GIS didefinisikan sebagai sepuah software yang terintegrasi yang khusus dirancang untuk penggunaan data geografi yang dapat menangani berbagai masalah data secara komprehensif termasuk masukan data, penyimpanan, pemanggilan data dan keluaran dengan berbagai deskripsi dan proses analisis (Calkins dan Tomlinson 1977 dalam Weng 2010). GIS adalah sistem untuk mendukung keputusan yang berhubungan dengan integrase dari data spasial dalam memecahkan masalah lingkungan (Cowen 1988 dalam Maguire 1991). DoE (1987) dalam Josimovic dan Krunic (2008) mendefinisikan GIS sebagai sebuah sistem yang menangkap, menyimpan, memeriksa, melakukan manipulasi, menganilis dan menampilkan data spasial dengan referensi Bumi. Tiga hal yang membedakan GIS dengan sistem informasi lainnya yaitu peta, database, dan analisis spasial (Maguire 1991). Dia mendeskripsikan GIS sebagai kesatuan yang terintegrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, data dan pengguna yang mengoperasikan. Burrough & Mc Donnell (1998) menjelaskan semua aspek dalam GIS berhubungan dengan pengguna baik dalam hal presepsi, pengukuran, model data, struktur data dan file sehingga membetuk database untuk kemudian memanggilnya menjadi presentasi. Bahkan langkah pertama yang paling penting adalah pengguna dalam mengobservasi dan mengartikan fenomena awal yang nantinya akan mempengaruhi analisis selanjutnya. Sehingga berhasil atau tidaknya GIS tidak hanya bergantung pada teknologi tetapi lebih kepada kesesuaian pada penggunaannya. GIS kini tidak lagi hanya terbatas digunakan pada alat untuk pemetaan, namun telah berkembang pada aplikasi komputer, teknologi dan metode akademik secara luas yang berhubungan dengan penggunaan informasi geospasial (Bohner et al. 2005). SPOT – 6 SPOT (Systeme Probatoire de l’Observation de la Tere) adalah proyek kerjasama antara Perancis, Swedia dan Belgia dibawah koordinasi CNES (Centre National d’Etude Spatiales), badan ruang angkasa Perancis (Danoedoro 2012). Penggunaan citra SPOT termasuk penginderaan jauh pasif yaitu system yang menggunakan sumber energi yang telah ada dalam hal ini reflektansi energi matahari dan/atau radiasi dari sumber obyek langsung (Jaya 2014). SPOT-6 adalah satelit SPOT generasi terakhir yang dilengkapi dengan system teknologi lebih baik dan lebih maju dalam hal peningkatan reaktivitas dan kapasitas akuisisi serta penyederhanaan akses data (Prabowo dan Sambodo 2014). Satelit SPOT-6 dirancang sebagai satelit kembar dengan SPOT-7, namun peluncuran SPOT-6 lebih awal daripada SPOT-7. Disebut kembar karena memiliki spesifikasi dan karakteristik yang sama. SPOT-6 dibuat oleh perusahaan Astrium, telah diluncurkan pada tanggal 9 September 2012 di sebuah peluncur PSLV dari pusat Antariksa Satish Dhawan di India. SPOT-7 diluncurkan pada bulan Juni 2014 (Soubirane et al. 2015) untuk sistem orbit membentuk konstelasi (Gambar 3) guna meningkatkan kapasitas akuisisi harian (ASTRIUM 2013). Satelit SPOT-6 mengorbit bumi dengan orbit
9 sun-synchronous dengan periode orbit 98.79 menit selama 26 hari, yaitu pada pukul 10.00 waktu setempat dengan arah orbit descending node. Jika SPOT-6 bekerja sendirian maka dibutuhkan waktu 1-3 hari untuk merekam obyek di pemukaan bumi sesuai koordinat lintang obyek tersebut (ASTRIUM 2013). Satelit ini mampu melihat obyek pada kondisi standar dengan incident angle 30o dan bisa dimaksimalkan sampai 45o sejauh 1500 km tegak lurus arah azimuth (Prabowo dan Sambodo 2014). Satelit SPOT 6 adalah sebuah satelit citra optik mampu memberikan citra bumi dengan resolusi 1,5 meter dan 6 meter pankromatik multispektral (Biru, Hijau, Merah, Near-IR) dan menawarkan produk-produk citra untuk penggunaan di pertahanan, pertanian, penggundulan hutan, lingkungan pemantauan, pengawasan pesisir, engineering, minyak, gas dan pertambangan industri. Penggunaan citra SPOT-6 dapat menghasilkan peta hingga skala 1:25.000 (Soubirane et al. 2015). Spesifikasi dari SPOT-6 ditampilkan pada Tabel 2.
Sumber : http://www.astrium-geo.com
Gambar 3 Sistem Orbit SPOT-6 /-7 Tabel 2 Spesifikasi SPOT-6 Spesifikasi Sensor Satelit SPOT-6 Citra Multispektral B1 . Blue (0.455 µm – 0.525 µm) B2 . Green (0.530 µm – 0.590 µm) B3 . Red (0.625 µm – 0.695 µm) B4 . Near-Infrared (0.760 µm – 0.890 µm ) Resolusi (GSD) Panchromatic – 1.5 m Multispektral– 6.0m (B,G,R,NIR) Imaging Swath 60 KM pada Nadir Sumber : http:// www.astrium-geo.com
Deteksi RTH Menggunakan Indeks Vegetasi Sesuai dengan definisi yang telah dikemukaan sebelumnya bahwa tumbuhan atau vegetasi merupakan unsur utama dari RTH. Untuk memperoleh luasan RTH dalan area yang luas dapat digunakan teknik penginderaan jarak jauh memanfaatkan citra satelit. Teknik analisis citra digital diperlukan untuk dapat
10 menginterpretasikan citra satelit dengan tepat. Analisis dapat diartikan sebagai kegiatan penguraian dan atau penelaahan serta hubungan antar kompenen data (nilai kecerahan dan nilai digital). Kegiatan analisis ini dapat dilakukan setelah dilaksanakan kegiatan pengolahan citra. Metode pengukuran vegetasi menggunakan citra satelit memanfaatkan reflektansi dari fitur lanskap. Vegetasi memiliki ciri khas spektral yang unik sehingga dapat dianalisa dengan berbagai cara untuk mendapatkan indeks yang mewakili kondisi dari vegetasi. Secara grafis, karakteristik reflektansi atau pantulan spektral dari gelombang cahaya visible (khususnya band merah) dan inframerah disajikan pada gambar 4.
Sumber : Lillesand dan Kiefer (2004)
Gambar 4 Kurva karakteristik pantulan untuk vegetasi, tanah dan air Jika biomassa vegetasi meningkat, maka reflektansi dari inframerah dekat akan meningkat, sebaliknya pada gelombang cahaya visible akan menurun. Peningkatan kelembaban tanah sepanjang garis tanah (soil line) akan menurunkan reflektansi baik di daerah gelombang cahaya visible maupun inframerah dekat. Untuk menghitung kepadatan tumbuhan pada suatu wilayah, maka sebelumnya harus ditentukan dahulu warna unik (panjang gelombang) dari cahaya visible dan infra merah dekat yang dipantulkan tumbuhan. Jika diurai, maka cahaya matahari terdiri dari beberapa gelombang cahaya yang berbeda. Ketika cahaya matahari mengenai suatu obyek, maka gelombang cahaya tertentu dari spektrum ini diserap sedangkan gelombang cahaya tertentu lainnya akan dipantulkan. Warna atau pigment daun pada tumbuhan, klorofil, sangat kuat menyerap cahaya visible (dengan panjang gelombang dari 0.4 sampai 0.7 µm) yang digunakan untuk proses fotositesis. Struktur sel dari daun, pada sisi lain akan memantulkan dengan kuat cahaya inframerah dekat (panjang gelombang dari 0.7 sampai 1.1 µm). Semakin banyak daun dan semakin tebal daun pada tumbuhan maka panjang gelombang cahaya akan sangat berpengaruh pada hasil pantulannya. Jika terdapat lebih banyak dipantulkan dari radiasi panjang gelombang inframerah dekat daripada panjang gelombang visible, maka tumbuhan pada area tersebut dapat dikatakan padat dan mungkin berupa hutan. Jika terdapat perbedaan yang sangat kecil antara kecerahan panjang gelombang visible dan inframerah dekat yang dipantulkan, maka tumbuhan mungkin jarang atau tipis dapat berupa padang
11 rumput, tundra, atau padang pasir. Gambar 5 mengilustrasikan perbedaan pantulan cahaya visible dan infra merah dekat terhadap kondisi klororfil daun dari tumbuhan yang sehat dan tumbuhan yang kurang sehat.
Sumber : http://earthobservatory.nasa.gov/Features/MeasuringVegetation
Gambar 5 Ilustrasi perbedaan pantulan cahaya visible dan infra merah dekat terhadap kondisi klororfil daun sehat (kiri) dan kurang sehat (kanan) Dengan menggunakan panjang gelombang dan kecerahan dari cahaya visible dan inframerah dekat yang dipantulkan oleh permukaan tanah, ilmuwan dapat memperoleh algoritma yang disebut “ Indeks Vegetasi “ untuk menghitung konsentrasi dari vegetasi berdaun hijau. Jadi, Indeks Vegetasi adalah suatu indeks yang dibentuk menggunakan operasi sederhana yaitu pengurangan dan rasio antara band inframerah dekat dengan band merah. Citra rasio umumnya citra yang diturunkan dari rasio band penyerap dengan band pemantul spektral dari suatu material, oleh karena itu rasio akan menghasilkan informasi yang terkait dengan komposisi vegetasi dari suatu obyek. Klasifikasi Tutupan Lahan Definisi tutupan lahan berperan penting dalam penentuan legenda peta, karena sering tercampur dengan penggunaan lahan. Tutupan lahan didefinisikan sebagai tutupan fisik atau biofisik yang ditangkap menutupi permukaan bumi (Bartalev 2007). Sedangkan penggunaan lahan dicirikan dengan pengaturan, aktifitas dan perlakukan manusia pada tipe tutupan lahan untuk memproduksi, mengubah atau menjaganya. Dalam menentukan jenis tutupan lahan dilakukan proses klasifikasi sehingga setiap klas dapat menggambarkan suatu entitas dengan ciri-ciri tertentu. Prosedur klasifikasi citra bertujuan untuk melakukan kategorisasi secara otomatis dari semua piksel citra ke dalam klas penutupan lahan. Klasifikasi secara kuantitatif (segmentasi) diartikan sebagai proses pengelompokan piksel ke dalam klas-klas yang ditetapkan berdasarkan peubah-peubah yang digunakan. Berdasarkan teknik pendekatannya, klasifikasi dibedakan menjadi tidak
12 terbimbing (unsupervised classification) dan terbimbing (supervised classification). Pada unsupervised classification hanya sebagian kecil saja yang ditetapkan atau didesain oleh analis. Klasifikasi sering disebut juga clustering, yaitu teknik identifikasi untuk mengelompokkan (piksel) ke dalam suatu klas atau klaster yang benar dalam suatu set kategori yang disusun. Dalam prosesnya, yang mempunyai kemiripan akan dikelompokkan dalam satu kluster. Klaster yang dibentuk terkadang mengandung gap. Calon-calon klaster ditentukan secara acak oleh komputer, kemudian dilakukan iterasi untuk mengelompokkan piksel-piksel baru untuk membentuk klas berdasarkan kemiripan DN. Campur tangan analis adalah pemberian label dan mengevaluasi perlu digabung atau tidak klaster tersebut. Metode penggambarannya antara lain Nearest neighbour methode - Single Linkage, metode tetangga terdekat, Furthest neighbour method - Complete linkage method, metode tetangga terjauh dan metode rata-rata, jarak rata-rata antara klaster terdekat. Sedangkan supervised classification adalah klasifikasi yang dilakukan dengan arahan analis (supervised). Kriteria pengelompokan klas ditetapkan berdasarkan penciri klas (class signature) yang diperoleh analis melalui pembuatan training area. Penciri klas ini berdasarkan pada AOI (area of interest) yang dibuat pada gambar feature space untuk citra yang diklasifikasi. Pemilihan training area harus dilakukan secara teliti, karena kesalahan peletakan training area akan menyebabkan kesalahan hasil klasifikasi.Terdapat beberapa metode umum yang digunakan dalam klasifikasi terbimbing, antara lain : metode kemungkinan maksimum (Maximum Likehood Method), metode Jarak Minimum (Minimum Distance), metode multilevelslice (Parallelepiped) dan metode Decision-tree (Knowledge Classification)
3 METODE Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta (Gambar 7), yang berada pada posisi geografis antara 106.22’42” dan 106.58’18” Bujur Timur, serta antara 5.19’12” dan 6.23’54” Lintang Selatan dengan wilayah daratan mencakup 662.33 km2. Lokasi penelitian dilakukan pada wilayah DKI daratan meliputi 5 wilayah kota administrasi yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan luas total 645.80 km2. Proses pengumpulan data dan survei dilaksanakan pada bulan Maret – September 2015.
13
Sumber : Perda DKI Jakarta No.1/2012
Gambar 6 Lokasi Penelitian Alat dan Bahan Penelitian ini menggunakan peralatan dalam bentuk perangkat keras maupun lunak (Tabel 3). Perangkat keras digunakan pada saat melakukan survei lapang atau ground thruth, sedangkan perangkat lunak digunakan untuk pengolahan data citra. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data citra dan asset ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 3 Alat Penelitian Alat Perangkat keras (hardware) Kamera digital Perangkat lunak(software) GPS (aplikasi) Quantum-GIS ArcMap 10.2 Erdas 9.2 Google Street View
Kegunaan Pengambilan data visual obyek penelitian Konfirmasi posisi koordinat obyek Pengolahan data citra Pengolahan data citra Pengolahan data citra Konfirmasi data visual obyek
Tabel 4 Data yang diperlukan Jenis Data Citra SPOT-6 Batas Administrasi DKI Jakarta Jalur Sungai Jalur Jalan Utama Peta Rencana Wilayah RTH
Bentuk Data Sumber Soft copy format JP2, akuisisi LAPAN qq Dinas Pertamanan dan bulan Agustus 2013 Pemakaman (DPP) DKI Jakarta Soft copy format .shp, 2012 Bappeda DKI Jakarta Soft copy format .shp, 2012 Soft copy format .shp, 2012 Soft copy format .shp, 2012
Bappeda DKI Jakarta Bappeda DKI Jakarta RTRW DKI Jakarta 2030.
14 Lanjutan – Tabel 4 Jenis Data Peta Jaringan Sutet
Bentuk Data Soft copy format .jpg, 2014
Peta Plotting RTH Data RTH DKI Jakarta Data RTH Kehutanan dan Pertanian
Soft copy format .shp, 2013 Soft copy format .xls, 2014 Hard copy
Sumber Bappeda DKI Jakarta RDTR DKI Jakarta, Bappeda DKI Jakarta DPP DKI Jakarta DPP DKI Jakarta dan Sudin Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, survei, asistensi dengan stakeholder, dan unduh data. Studi pustaka dilakukan untuk menggali referensi metode analisis yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini. Survei atau ground thruth dilakukan dalam rangka identifikasi lokasi obyek dan konfirmasi hasil analisis data. Asistensi dengan stakeholder, dalam hal ini dinas teknis yang berhubungan dengan pengelolaan RTH DKI Jakarta, dilakukan untuk membantu proses identifikasi dan deliniasi RTH Publik dan memperoleh pandangan pimpinan terhadap kondisi dan arah pengembangan RTH DKI Jakarta. Untuk memperoleh data citra sebagai bahan utama penelitian ini dilakukan dengan mengunduh dari pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Data asset yang akan digunakan dalam menentukan luas dan distribusi RTH menurut tipologi kepemilikan diperoleh dari dinas teknis Pemprov DKI Jakarta. Prosedur Analisis Data Penelitian ini dimulai dengan penentuan area vegetasi yang diturunkan dari data penginderaan jauh dalam hal ini data SPOT-6. Citra SPOT-6 yang memiliki resolusi spasial 6.0/1.5 sesuai dengan kebutuhan identifikasi area RTH DKI Jakarta yang sebagian berupa area yang tidak terlalu luas dan banyak diantaranya dengan rata-rata kurang dari 100m2, oleh karena itu perlu citra dengan resolusi spasial < 10m. Tahapan penelitian ini secara keseluruhan ditunjukkan dalam Gambar 8. Tahap pertama adalah deteksi RTH DKI Jakarta 2013. Pada tahap ini menggunakan data masukan berupa Citra SPOT–6 yang diolah dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk menghasilkan area hijaun serta klasifikasi vegetasi DKI Jakarta. Sementara itu, dilakukan pula klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode Maximum Likehood Classification (MLC) yang digunakan pada proses overlay untuk menghasilkan keluaran peta RTH DKI Jakarta 2013. Tahap kedua adalah identifikasi RTH Publik dan Privat. Pada tahap ini masukan masih berupa citra SPOT-6 yang telah diperbaiki resolusi spasial dan spektralnya sehingga memudahkan pada proses intrepertasi dan deliniasi obyek RTH Publik. Sedangkan RTH Privat diperoleh dari hasil overlay dengan peta RTH yang telah dihasilkan dari tahap pertama.
15 Tahap akhir dari penelitian ini adalah analisis potensi penambahan RTH Publik DKI Jakarta. Pada tahap ini menggunakan peta sebaran RTH Publik/Privat dari tahap kedua sebagai bahan analisis penambahan RTH Publik. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap kebijakan penambahan luasan RTH di DKI Jakarta.
Gambar 7 Tahapan Penelitian Analisis Distribusi dan Kondisi RTH DKI Jakarta 2013 Deteksi Tutupan Vegetasi. Pada Citra dilakukan pemulihan citra (image restoration) meliputi koreksi radiometrik dan koreksi geometrik. Selanjutnya dilakukan pemotongan citra menggunakan peta administrasi DKI Jakarta (daratan). Sebaran vegetasi yang diasumsikan sebagai RTH menggunakan perhitungan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). NDVI merupakan perhitungan citra yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kehijauan untuk mengetahui pembagian dari daerah vegetasi. NDVI berhubungan dengan FAPAR (Fraction of Absorbed Photosynthetically Active Radiation) (Myneni & Williams 1994) dan sensitif terhadap aktifitas fotosintesa oleh klorofil (Gamon et al. 1995), sehingga perhitungan RTH lebih baik menggunakan metode indeks vegetasi (Febrianti & Sofan 2014). Nilai NDVI diperoleh dengan melakukan ekstraksi terhadap kanal 3 dan 4 dari citra SPOT-6 dengan menerapkan rumus berikut yang akan memiliki nilai berkisar antara -1.0 sampai dengan +1.0.
Nilai lebih besar dari pada 0.1 menandakan peningkatan derajat kehijauan dan intensitas dari vegetasi. Pada beberapa penelitian, permukaan vegetasi yang memiliki rentang nilai 0,1 menunjukkan padang rumput dan semak belukar, dan nilai lebih tinggi hingga 0,8 menunjukkan hutan hujan tropis. Namun dalam penelitian ini, nilai treshhold dari jenis-jenis pengklasan vegetasi akan disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan melakukan ground thruth. Pemeriksaan lapang (ground thruth) adalah proses yang dilakukan untuk mengkonfirmasi informasi yang telah diinterpretasi pada citra. Selain menggunakan metode ground thruth,
16 validasi juga dilakukan dengan memanfaatkan citra dengan resolusi lebih tinggi (Vancutsem et al. 2009) dan fasilitas Google Street View citra tahun 2013 yang tersedia di https://www.google.com/maps/streetview/. Dengan demikian nilai piksel atau DN yang telah diklasifikasikan sebagai vegetasi dapat dievaluasi sehingga analisis vegetasi menggunakan NDVI memperoleh hasil dengan akurasi yang baik. Klasifikasi Vegetasi. Hasil klasifikasi vegetasi berdasarkan metode NDVI akan menunjukkan tingkat kepadatan vegetasi yang dapat diasumsikan sebagai jenis dominasi vegetasi. Nilai pembagian dari threshold NDVI didasarkan pada klasifikasi dominasi vegetasi. Dari hasil pengklasan RTH tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) klas yaitu: 1. Vegetasi padat yang diasumsikan sebagai tegakan pohon/hutan kota, 2. Vegetasi sedang, diasumsikan sebagai tanaman perdu/taman kota/taman interaktif/ ladang/pekarangan, 3. Vegetasi jarang, diasumsikan sebagai rumput/semak/pemakaman. Identifikasi Luasan RTH. Dalam Permen PU No. 5/PRT/M/2008, sawah tidak didefinisikan sebagai RTH kecuali yang yang telah ada sebelumnya (existing) dan melalui peraturan yang berketetapan hukum, dipertahankan keberadaannya. Sedangkan hasil peta NDVI tidak dapat membedakan antara vegetasi rumput dan persawahan. Oleh karena itu perlu memisahkan luasan sawah dari peta NDVI untuk menghasilkan peta RTH DKI Jakarta 2013. Luasan sawah diperoleh dengan melakukan klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi terbimbing Maximum Likehood Classification (MLC). Cara kerja dari algoritma ini adalah memperhitungkan peluang suatu piksel untuk dikategorikan dalam satu klas tutupan lahan. Keputusan satu piksel untuk dimasukkan dalam klas tertentu membutuhkan informasi statistik berupa nilai rata-rata dan simpangan baku masing-masing area contoh serta nilai variansi dan kovariansi (Danoedoro 2012). Dalam kasus distribusi distribusi normal, fungsi Likehood dapat digambarkan sebagai berikut (Jaya 2014):
1
/{ ∑
]
2 |∑.|/ dimana : N x ρ (x) m ∑
= jumlah dari band = data citra dari band N = Likehood dari x milik klas ρ = mean vektor dari klas ρ = matrik varian-kovarian dari klas ρ
Hasil klasifikasi dari MLC akan dilakukan uji akurasi menggunakan koefisien Kappa dengan rumus (Jaya 2014) : K = N Σ Xii - Σ Xi+ X+i x 100% N2 - Σ Xi+ X+i
17 Dimana : Xii X+i Xi+ N
: nilai diagonal matriks kontingensi baris ke-i dan kolom ke-i : jumlah piksel dalam kolom ke-i : jumlah piksel dalam baris ke-i : banyaknya piksel dalam contoh
Selain itu juga akan dilakukan uji separabilitas dan pembuktian akurasi (accuracy assestment) dengan titik ground thruth check sesuai dengan standar. Dengan tahap uji akurasi ini, maka peta tematik yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan akurasinya. Analisis Distribusi RTH Publik dan Privat
Tahap ini digunakan untuk mendapatkan distribusi tipologi kepemilikan RTH di DKI Jakarta. Definisi pembagian kepemilikan Privat dan Publik mengacu pada UU No 26/2007. Dalam rangka mempermudah melakukan deliniasi distribusi RTH, maka diperlukan citra dengan resolusi yang lebih tajam dengan melakukan perbaikan spasial (Spatial Enhancement). Untuk memperolehnya dilakukan image fusion atau penggabungan citra multispektral (6m) dengan panchromatic (1,5m). Image fusion dapat digunakan sebagai metode yang penting untuk evaluasi data remote sensing pada data citra satelit multi-temporal, multifrequency, dan multi-resolution (Siwi dan Yusuf 2014). Pada penelitian ini menggunakan Pansharpening yang dikenal sebagai metode penggabungan citra multispektral dan panchromatic (Danoedoro 2012). Hasil dari proses tersebut adalah citra yang memiliki resolusi spasial seperti panchromatic dan karakteristik spektral seperti citra multispektral (Vrabel 1996) Brovey Transform atau Transformasi Brovey adalah salah satu teknik Pansharpening yang paling populer untuk menggabungkan dua citra yang memiliki resolusi spasial yang berbeda (Danoedoro 2012). Ide dasarnya adalah dengan menghitung rasio antara nilai sel panchromatic dengan rata-rata nilai sel multispektral yang sesuai dan menggunakan rasio tersebut untuk menghitung komponen warna pada citra hasil Pansharpening (Gambar 8). Rumusnya sebagai berikut (Jaya 2014): Band 1
RED
=
n Σ i=1 Band n
GREEN
=
n Σ i=1 Band n
* Pan
BLUE
=
n Σ i=1
* Pan
Band 2 Band 3 Band n
* Pan
Selanjutnya dilakukan perbaikan kontras untuk kepentingan identifikasi jenis RTH sesuai dengan tipologi. Untuk memudahkan intrepertasi, citra hasil Pansharpening dapat dilakukan perbaikan radiometrik dengan teknik Natural Color (Jaya 2014). Meskipun SPOT 6 telah memiliki saluran BLUE , namun hasil proses menggunakan fungsi Natural Color pada ErDAS 9.2 menunjukkan tampilan citra yang lebih alami (Gambar 9). Artificial Natural Colors ini
18 dihasilkan melalui transformasi memanfaatkan saluran NIR, RED dan GREEN, dengan rumus (Jaya 2014) : RED GREEN BLUE
(a)
= RED = (3*GREEN + NIR) / 4 = (3*GREEN – NIR) /4
(b)
Sumber citra: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta (2015)
Gambar 8 MONAS – citra SPOT-6 (a) Multispektral 3-1-2, res. 6m ; (b) Brovey Transform 3-1-2, res. 1.5m
(a)
(b)
Sumber citra: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta (2015)
Gambar 9 MONAS – citra SPOT-6 (a) Standard True Color; (b) Artificial Natural Color RTH Publik diperoleh dengan deliniasi menggunakan software ArcMap 10.2 berdasarkan data primer berupa aset yang tercatat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan definisi dari tipologi kepemilikan RTH sesuai Permen PU No. 5/PRT/M/2008 (tabel 1). Sedangkan RTH Privat didapatkan dari hasil overlay antara peta RTH dengan peta RTH Publik. Analisis Potensi Penambahan RTH Publik DKI Jakarta
Tahap ini adalah bagian dari penyusunan rekomendasi berdasarkan dari hasil tahap-tahap sebelumnya. Rekomendasi kebijakan dirumuskan dengan cara
Mulai
19
Citra SPOT 6 Peta administrasi DKI Jakarta
Koreksi Geometri Subset wilayah DKI Jakarta
Klasifikasi terbimbing Proses Spectral Enhancement Ground Thruth Check
TAHAP I
Kelas tutupan A
Peta NDVI
Uji akurasi Overlay RTH DKI Jakarta 2013 Spatial Enhancement – Brovey Transform PanSharpening
Ground Truth Check
Peta Dinas Terkait
Radiometric Enhancement – Natural Color
Data asset Pemprov/Negara
Deliniasi
A
TAHAP II
Overlay
RTH Publik
RTH Privat
Overlay
Buffering
Peta Rencana Wilayah Hijau
Proyeksi RTH
Revitalisasi Koridor RTH
Selesai
Gambar 10 Diagram Alur Analisa Data
TAHAP III
Potensi Total RTH Publik
20 membandingkan fakta yang ditemukan dari hasil penelitian dengan standar terbaik yang diperlukan untuk mengimplementasikan kebijakan. Rekomendasi kebijakan diharapkan berisi alternatif untuk memperbaiki kebijakan, melanjutkan atau bahkan menghentikan kebijakan yang tidak layak diimplementasikan. Rumusan alternatif rekomendasi kebijakan akan dideskripsikan sesuai dengan kebutuhan implementasi sehingga dapat ditindaklanjuti oleh pejabat yang berwenang mengambil keputusan kebijakan. Alternatif kebijakan diperoleh dengan melakukan analisis potensi penambahan RTH Publik. Metode analisis potensi dalam penelitian ini akan dibagi dalam dua bagian. Pertama, rekomendasi revitalisasi RTH Publik dengan pendekatan ekologis. Kedua, sesuai rencana penambahan RTH dalam RTRW DKI 2030. Bagian pertama diperoleh dengan melakukan analisis tapak potensial dengan mempertimbangkan faktor ekologis yaitu konektivitas jaringan RTH sehingga membentuk infrastruktur hijau. Bagian kedua dilakukan dengan melakukan overlay peta hijau DKI Jakarta RTRW 2030 dengan peta distribusi RTH Publik 2014, sehingga diperoleh proyeksi penambahan RTH Publik masingmasing kota Administrasi. Secara keseluruhan, diagram alur prosedur analisis data ditampilkan pada Gambar 10.
4 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Fisik
DKI Jakarta berada di dataran rendah pantai utara bagian barat Pulau Jawa, terletak pada 106o48’ Bujur Timur dan 6o12’ Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah 7,659.02 km², meliputi 662.33 km² daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6,977.5 km² lautan (DKI 2012). Undang-Undang Nomor 34 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, menyebutkan DKI Jakarta dengan otonominya berada ditingkat provinsi dengan 6 wilayah (5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif Kepulauan Seribu). Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki luas 48.13 km²; Kota Administrasi Jakarta Utara dengan luas 146.66 km²; Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 129.54 km²; Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 141.27 km²; dan Kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas 188.03 km², serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas 8.70 km² (DKI 2012). Jakarta secara administratif di bagian selatan dan timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah barat dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, serta di sebelah utara dengan Laut Jawa (BPLHD 2015). Di Jakarta mengalir 13 sungai baik alami maupun buatan. Sungai besar adalah sungai Ciliwung, Moorkervart dan Cipinang. DKI Jakarta terletak pada dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 10 meter diatas permukaan laut, Suhu rata-rata tahunan mencapai 27 oC dan iklim dipengaruhi oleh angin muson. Tinggi curah hujan setiap tahun rata-rata 2,000 mm dengan maksimum curah hujan tertinggi pada bulan Januari, sedang temperatur bervariasi antara 23.42 oC (minimum) sampai 31.7 oC (maksimum), dan kelembaban (nisbi) 77.97 persen.
21 Secara geologis, seluruh dataran terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada ± 50 m di bawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedang dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 mm. Di sebelah utara membentang pantai sepanjang 35 km, yang menjadi tempat bermuaranya 13 buah sungai dan 2 buah kanal (BPLHD 2014). Kondisi Sosial
Undang-Undang Nomor 29 tahun 2007 menetapkan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia yang semakin menjadi pemicu meningkatkan jumlah penduduk karena urbanisasi. Pada tahun 2006, penduduk DKI Jakarta berjumlah 8,961,680 jiwa (DKI 2012), sedangkan pada tahun 2014 sebesar 10,075,310 jiwa. Dari keseluruhan jumlah penduduk tersebut, penduduk laki-laki adalah sebanyak 5,069,925 jiwa dan perempuan sebanyak 5,005,385 jiwa. Rasio jenis kelamin (Sex Ratio/SR) DKI Jakarta pada tahun 2014 menunjukkan angka 101 yang berarti setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki (BPLHD 2015). Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada periode 2000 - 2010 sebesar 1.41 persen per tahun (BKKBN 2015), sedangkan kurun waktu terakhir tahun 2014 sebesar 1.06 persen (BPLHD 2015). Komposisi Penduduk DKI Jakarta menurut kelompok umur menunjukkan bahwa selama kurun waktu 1990-2014, telah terjadi pergeseran struktur umur penduduk. Penduduk umur muda (young population), yaitu kelompok umur 0-14 tahun mengalami penurunan dari 31.9 persen menjadi 24.7 persen. Penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) meningkat dari 66.4 persen menjadi 71.8 persen. Begitu pula dengan penduduk lansia (65 tahun ke atas) naik dari 1.7 persen menjadi 3.5 persen. Konsekuensinya adalah menurunnya angka dependency ratio (BPLHD 2015). Menurut strukturnya, penduduk DKI Jakarta masuk dalam kategori struktur penduduk produktif (DKI 2012). Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2015 sebesar 398.92 ribu orang (3.93 persen), dibandingkan September 2014 turun 0.16 poin, dibandingkan Maret 2014 meningkat 0.01 poin (BPS 2015). Tabel 5 Kepadatan Penduduk Menurut Wilayah DKI Jakarta 2014 Proyeksi 2014 Laki-laki Perempuan Orang Orang Jakarta Selatan 1,086,989 1,077,081 Jakarta Tmur 1,424,565 1,393,429 Jakarta Pusat 455,668 454,713 Jakarta Barat 1,231,126 1,199,284 Jakarta Utara 859,948 869,496 Kepulauan Seribu 11,629 11,382 TOTAL 5,069,925 5,005,385 Sumber: Buku II SLHD DKI Jakarta 2014. Kabupaten/Kota
Jumlah Orang 2,164,070 2,817,994 910,381 2,430,410 1,729,444 23,011 10,075,310
Luas km2 141.27 188.03 48.13 129.54 146.66 8.7 662.33
Kepadatan Penduduk Orang/km2 15,318.68 14,986.94 18,915.04 18,761.85 11,792.20 2,644.94 15,211.92
Jumlah penduduk DKI Jakarta yang terus meningkat dengan luas wilayah yang tetap, menyebabkan kepadatan penduduk DKI Jakarta juga terus mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk DKI Jakarta pada tahun 2014 meningkat sebesar 0.16 ribu jiwa per km2 jika dibanding tahun 2013. Jika dilihat menurut Kabupaten/Kota, wilayah yang paling padat penduduknya adalah Jakarta Pusat,
22 mencapai hampir 19 ribu jiwa per km2, diikuti Jakarta Barat (18.76 ribu jiwa per km2), dan Jakarta Selatan (15.32 ribu jiwa per km2). Sementara yang paling rendah tingkat kepadatannya terdapat di wilayah Kepulauan Seribu yang hanya sebesar 2.65 ribu jiwa/km2 (tabel 5). Kondisi Perubahan Penggunaan Lahan dan Pengaruhnya terhadap RTH
Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada aspek-aspek pemukiman, penataan wilayah, potensi bencana alam, transportasi, penyediaan fasilitas publik dan aspek sosial ekonomi lainnya (Firman, 2009), akibatnya adalah perubahan tata guna lahan di DKI Jakarta terjadi sangat cepat.
Sumber : Sutrisno (2014)
Gambar 11 Pembangunan DKI Jakarta dan Sekitarnya 1972 – 2014 Gambar 11 menunjukkan perubahan penggunaan lahan DKI Jakarta dan sekitarnya. Seperti terlihat dalam gambar bahawa periode 1972 – 2014 terjadi perluasan area perkotaan dari pusat Jakarta ke daerah-daerah sekitar (hinterland). Penggunaan lahan di Jakarta sendiri juga tidak luput dari perubahan menjadi area terbangun dengan sangat masiv. Penggunaan lahan DKI Jakarta menurut peta tahun 2009, menunjukkan bahwa pemukiman telah mencapai 48.41 % dari total daratan DKI Jakarta, sedangkan proporsi penggunaan lahan untuk industri, perkantoran dan perdagangan mencapai 15.69% (DKI 2012) (Gambar 12).
Sumber : Perda DKI Jakarta No. 1/2012 tentang RTRW 2030
Gambar 12 Peta Penggunaan Lahan DKI Jakarta 2009
23 Sedangkan kondisi 2014, berdasarkan inventarisasi sumberdaya lahan menurut klasifikasi penggunaan lahan di DKI Jakarta untuk Pemukiman/sosekbud dan lain-lain adalah seluas 50,747.80 ha (76.62%), Perhubungan (Lapangan udara, Pelabuhan laut, Jalan, Jalan/jalur KA, Terminal bis, Perparkiran) adalah sebesar 6.550,63 ha (9.89%), Industri (Kawasan, non Kawasan) adalah seluas 4.032,37 ha (6.09%), dan Perairan (Waduk/rawa, Sungai, Floodway) adalah seluas 2.002,01 ha (3.02%), sisanya sekitar 4.03% sebagai pertanian lahan kering dan basah (BPLHD 2015) Jumlah penduduk DKI Jakarta yang terus meningkat juga mendorong aktifitas pembangunan sehingga area terbangun semakin meningkat dan mendesak keberadaan RTH (Abidin et al. 2011). Berbagai studi menunjukkan penurunan luas RTH di Jakarta. Menurut Suwargana dan Susanto (2005), menggunakan metoda klasifikasi citra Landsat dan gabungan antara data visual dan digital, menunjukkan penurunan RTH 159% sejak tahun 1983 hingga 2002. Menurut Febrianti dan Sofan (2014) menggunakan integrasi antara klasifikasi penutup lahan yaitu metode Maksimum Likelihood dan indeks vegetasi yaitu Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) pada citra Landsat 7 dan Landsat 8, menunjukkan penurunan hingga 20% antara tahun 2007 sampai dengan 2013. Hingga saat ini jumlah luas RTH DKI Jakarta belum ada data yang pasti, menurut laporan BPLHD (2015) kondisi RTH tahun 2009 sekitar 9-10 persen. Kebijakan penambahan RTH belum memiliki strategi yang cukup baik untuk mewujudkan target sesuai dengan Perda No. 1/ 2012 (RTRW). Dibuktikan dengan kenyataan bahwa meskipun penambahan RTH Publik yang berasal dari pembebasan lahan baru telah dilakukan sejak tahun 2001, namun hingga tahun 2014 tercatat hanya 156.67 ha atau 0.02% rata-rata per tahun dari luas daratan DKI Jakarta (Gambar 14) (diluar fasos fasum). Bahkan pada tahun anggaran 2014 dari budget Rp1.9 trillion, hanya dapat terealisasi 21% (Fitriani 2015), dengan luas total sekitar 2.4 ha (Bappeda, 2014). Kondisi ini semakin membuktikan, bahwa kecepatan perubahan lahan di kota metropolitan belum dapat diimbangi dengan kecepatan penambahan RTH (Suwarli et al. 2012) 40.00
Luas (ha)
30.00 DKPKP
20.00
DP2 10.00 0.00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman; Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta (2015)
Gambar 13 Grafik Pembebasan Lahan untuk RTH Publik Kondisi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Pengelolaan RTH di DKI Jakarta sebagian besar dibawah wewenang Dinas Pertamanan dan Pemakaman berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 232 Tahun 2014. Sedangkan RTH lain berbentuk Hutan Kota dan
24 Pertanian dibawah Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 238 Tahun 2014. Secara umum tugas dan tanggung jawab dinas teknis tersebut meliputi penyusunan rencana strategis, pelaksanaan rencana strategis, penyusunan kebijakan, melakukan perencanaan, pembangunan, penataan, pengelolaan pemeliharaan, perawatan, pemantauan dan evaluasi. Pengelolaan RTH yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah RTH Publik, sesuai dengan Tabel 1), jenis RTH yang dimiliki dan dikelola adalah termasuk dalam RTH Taman dan Hutan Kota, RTH Jalur Hijau Jalan dan RTH Fungsi Tertentu. Struktur RTH DKI Jakarta dapat dibagi atas 2 bagian yaitu RTH Pertamanan dan RTH Lainnya (Gambar 14) Ruang Terbuka (Open Space)
Ruang Terbuka Hijau (Green Open Space)
Ruang Terbuka Biru (Blue Open Space)
RTH Pertamanan
RTH Lainnya
Jalur Hijau
Taman
Hutan Kota
Jalur Hijau Tepian Air
Jalur Hijau Pengaman
Jalur Hijau Jalan
-Bantaran kali
- Bantaran rel KA -Saluran Umum Teganngan tinggi (SUTET)
-JHJ Toll -JHJ Arteri (primer, sekunder) -JHJ Kolektor (primer, sekunder) -JHJ Lingkungan /lokal -JHJ Lainnya (gang)
-Tepian Situ/ Danau/ Waduk/ Pantai
Fungsi Khusus
Taman sesuai Hirarki -Taman Kota
Taman sesuai Fungsi -Taman Rekreasi
-Taman Lingkungan -Taman Interaktif
-Taman Bangunan -Taman Atap -Taman dekorasi/Keindahan Kota
-Hutan
Kota dengan SK -Potensi Hutan Kota
-Taman Pemakaman -Lapangan Olah Raga - Pertanian
Sumber : Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta (2007), diolah.
Gambar 14 Bagan Struktur RTH DKI Jakarta
25 Berdasarkan bagan tersebut, jenis-jenis RTH yang menjadi obyek pengelolaan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut: 1 Taman Kota adalah RTH yang terletak di lokasi strategis kawasan perkotaan, dapat dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, taman bermain (anak/balita), taman bunga, taman khusus (untuk lansia), fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga. Semua fasilitas tersebut terbuka untuk umum. Contoh taman tipe ini adalah Taman Lapangan Banteng, Taman Suropati, Taman Menteng, dan Taman Medan Merdeka. 2 Taman Lingkungan merupakan taman yang berada di lingkungan RT, RW, Kelurahan atau kecamatan yang juga dapat dilengkapi dengan fasilitas olahraga atau bermain anak-anak sehingga dapat digunakan secara bebas, aman dan nyaman oleh warga untuk berinteraksi sosial. Contoh taman tipe ini adalah taman-taman di sekitar lingkungan perumahan atau pemukiman penduduk. 3 Taman Refungsi eks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah taman yang berasal dari revitalisasi jalur hijau yang sebelumnya difungsikan sebagai SPBU. 4 Taman Bangunan adalah taman yang dibangun di sekitar satu atau lebih bangunan atau kompleks bangunan milik Pemprov DKI Jakarta. Misalnya Taman Rumah Dinas Gubernur, Taman Gedung Kelurahan atau Kecamatan. 5 Taman Rekreasi adalah taman yang biasanya dibangun dengan tema-tema tertentu (tematik) yang dapat dikunjungi oleh masyarakat dengan gratis atau membayar karcis tanda masuk (retribusi). Contohnya Taman Mini Indonesia Indah, Taman Bumi Perkemahan Ragunan. 6 Taman Interaktif adalah taman yang dibangun dengan konsep multiguna pada daerah kawasan pemukiman padat dan dengan akses jalan yang mudah dicapai agar dapat digunakan untuk interaksi sosial masyarakat sekitar kawasan tersebut. Contohnya Taman Spathodea, Taman Mahoni. 7 Taman Pemakaman merupakan taman dengan fungsi khusus untuk tempat pemakaman jenazah warga kota, penunjang kenyamanan peziarah. Contohnya TPU Karet Bivak, TPU Cijantung. 8 Jalur Hijau Jalan merupakan RTH sepanjang koridor jalan, baik di kedua sisi jalan (road side) maupun jalur tengah (median) termasuk didalamnya pulaupulau jalan yang disediakan untuk penanaman pohon, tanaman lain. Contoh Jalur MH Thamrin, Viaduct Jatinegara. 9 Jalur Hijau Penyempurna merupakan jalur sepanjang sarana transportasi yang berfungsi sebagai pembatas visual jalur hijau penyempurna terletak di areal fly over jalan. 10 Jalur Hijau Tepian Air merupakan RTH yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan pengamanan aliran air. 11 RTH Hutan Kota adalah RTH di wilayah perkotaan yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna dan memiliki nilai estetika yang arealnya ditetapkan oleh pejabat berwewenang sebagai hutan kota (Dachlan 2013). Misal HK Sregseng, HK Mabes TNI Cilangkap. 12 RTH Pertanian adalah bagian dari sabuk hijau yang areanya telah ditetapkan dalam penguasaan pemerintah dan dipertahankan keberadaannya.
26 Beberapa penggunaan istilah sebagian berbeda dengan Permen PU No. 5/PRT/M/2008, namun jenis-jenis RTH tersebut dapat di sesuaikan dengan terminologi pada peraturan referensi. Berikut ini Gambar 15 – 24 menunjukkan obyek jenis RTH di DKI Jakarta .
Gambar 15 RTH Taman Kota – Taman Menteng
Gambar 16 RTH Taman Lingkungan – Taman Langsat
Gambar 17 RTH Taman Refungsi – Taman Semanggi sisi barat
Gambar 18 RTH Taman Interaktif – Taman Spathodea
27
Gambar 19 RTH Taman Bangunan – Taman Balaikota
Gambar 20 RTH Taman Pemakaman – TPU Pondok Rangon
Gambar 21 RTH Jalur Hijau Jalan – Jl. Jend Sudirman (kiri), Jl. Jatibaru (kanan)
Gambar 22 RTH Jalur Hijau Penyempurna – Fly over Cideng (kiri), Fly over Jatibaru (kanan)
28
Gambar 23 RTH Jalur Hijau Tepian Air – Banjir Kanal Barat
Gambar 24 RTH Hutan Kota – HK Situ Rawa Dongkal Pada tahun 2014 tercatat 3,565 obyek RTH yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2,511 diantaranya oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Tabel 7) dengan luas total 2,726 ha. Obyek lainnya dikelola oleh Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Suku Dinas terkait dan Pemerintah Kota Administrasi DKI Jakarta serta BUMD. Verifikasi terhadap data obyek RTH ini selanjutnya akan dibahas dalan sub bab Peta Distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta 2014. Tabel 6 Tabel Rekapitulasi Obyek RTH dalam Pengelolaan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jumlah RTH Luas RTH (ha) Jakarta Barat 371 515.71 Jakarta Pusat 542 542.29 Jakarta Selatan 688 621.25 Jakarta Timur 500 589.16 Jakarta Utara 405 452.81 Total 2,511 2,725.74
29
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi dan Kondisi RTH DKI Jakarta 2013 Deteksi Tutupan Vegetasi Wilayah Daratan Hasil analisis tahap pertama pada penelitian ini adalah Peta Tutupan Vegetasi DKI Jakarta sebagai keluaran dari proses menggunakan metode NDVI. Nilai NDVI diperoleh dengan melakukan ekstraksi terhadap kanal 3 dan 4 dari citra SPOT-6 akan memiliki nilai berkisar antara -1.0 sampai dengan +1.0. Pada penelitian ini nilai NDVI yang diperoleh berada pada rentang -0.69422 ~ 0.5793. Sesuai dengan rumus indeks vegetasi yang dipakai, jika terdapat peningkatan kelembaban tanah sepanjang garis tanah (soil line) akan menurunkan reflektansi baik di daerah gelombang RED maupun NIR. Pada fenomena biomassa vegetasi meningkat, ditandai dengan reflektansi dari NIR yang akan meningkat, sebaliknya pada gelombang RED akan menurun. Maka rentang NDVI menujukkan bahwa tutupan vegetasi cenderung mempunyai nilai mendekati +1, tanah kosong umumnya mendekati 0, dan badan air mendekati -1. Untuk menentukan nilai threshold dari vegetasi dilakukan dengan melakukan identifikasi lapangan (ground thruth) dan peta dengan akurasi lebih tinggi (resolusi 1.5 meter hasil proses pansharpenning). Pada penelitian ini dilakukan diperoleh hasil threshhlod vegetasi pada nilai 0.1868 (Gambar 25.a). Nilai kurang dari angka tersebut diketahui sebagai lahan terbuka atau daerah terbangun dan bukan vegetasi (Gambar 25.b). Sehingga dengan melakukan perhitungan luas total didapatkan bahwa luas tutupan vegetasi DKI Jakarta 2013 diperoleh sebesar 10,643 ha (16.07%) (Gambar 26).
(a) (b) Gambar 25 Lokasi Nilai Treshhold (a)DN 0.1868 - vegetasi (b) DN 0.1818 - area terbangun
Gambar 26 Peta Tutupan Vegetasi DKI Jakarta 2013 Menggunakan metode NDVI
30
31 Klasifikasi Vegetasi Berdasarkan Dominasi Tumbuhan NDVI sensitif terhadap aktifitas fotosintesa oleh klorofil karenanya nilai NDVI dapat digunakan untuk membuat klasifikasi vegetasi. Semakin banyak daun dan semakin tebal daun pada tumbuhan maka akan sangat berpengaruh pada hasil pantulannya. Jika terdapat lebih banyak dipantulkan dari radiasi panjang gelombang NIR daripada RED, maka tumbuhan pada area tersebut dapat dikatakan padat dan mungkin berupa hutan. Jika terdapat perbedaan yang sangat kecil antara kecerahan panjang gelombang RED dan NIR yang dipantulkan, maka tumbuhan mungkin jarang atau tipis dapat berupa padang rumput atau sawah masa vegetatif. Berdasarkan hal tersebut maka nilai NDVI digunakan untuk klasifikasi vegetasi berdasarkan dominasi tumbuhan. Tingkat kehijauan vegetasi berdasarkan nilai NDVI dapat dijadikan sebagai dasar pengklasan sesuai dengan dominasi tumbuhan, karena menurut beberapa penelitian, permukaan vegetasi yang memiliki rentang nilai NDVI 0,1 menunjukkan padang rumput dan semak belukar, dan nilai lebih tinggi hingga 0,8 menunjukkan hutan hujan tropis atau tutupan vegetasi lebat cenderung mempunyai nilai NDVI mendekati +1 (Jaya 2014). Pada penelitian ini pengklasan vegetasi dibagi atas vegetasi jarang (dominasi rumput), vegetasi sedang (dominasi semak), dan vegetasi lebat (dominasi tegakan pohon). Nilai treshhold masingmasing klas vegetasi ini ditentukan dengan melakukan pengecekan lapang terhadap 13 titik pengecekan (Lampiran 1) serta menggunakan aplikasi Google Street View data image 2013 untuk ground truth pada 37 titik lain.
Tabel 7 Hasil Pengklasan Vegetasi DKI Jakarta 2013 Nilai NDVI 0.1868 – 0.2750 0.2751 – 0.3250 0.3251 – 0.5793
% Luas Veg. 25.44% 21.01% 53.49%
Klas Vegetasi Jarang Sedang Lebat
Keterangan Rumput/Pemakaman/Sawah Semak/Tanaman Perdu Tegakan Pohon/Hutan Kota
Tabel 7 menunjukkan pengklasan vegetasi DKI Jakarta 2013 yaitu klas Vegetasi Jarang sebagian besar berupa rumput/lapangan golf/olahraga/ pemakaman/sawah pada rentang nilai NDVI 0.1868 – 0.2750 dengan luas 25.44% dari total luas vegetasi atau 2,708 ha (4.09% luas Jakarta). Klas Vegetasi Sedang sebagian berupa semak/tanaman perdu/rumput tinggi dengan luas 21.01% dari total luas vegetasi atau 2,236 ha (3.38% luas Jakarta). Klas Vegetasi Lebat sebagian berupa tegakan pohon dari kanopi sedang hingga lebat/hutan kota/mangrove dengan luas 53.49% dari total luas vegetasi atau 5,693 ha (8.59% luas Jakarta). Kondisi klasifikasi vegetasi ini dipengaruhi oleh pergantian musim, pada musim kemarau presentase masing-masing klas dapat berubah. Citra SPOT-6 yang digunakan pada penelitian ini diakuisisi pada bulan Agustus 2013, pada saat itu Jakarta telah turun hujan (http://news.okezone.com/read/2013/08/04) sehingga kondisi vegetasi pada saat tersebut dalam kondisi cukup baik. Bahwa tutupan vegetasi di DKI Jakarta masih didominasi oleh tegakan pohon seluas 8.59% dari total luas DKI Jakarta daratan dianggap masih cukup baik. Menurut Hashimoto et al. (2005) dari prespektif ekologi, target realistik untuk tutupan kanopi pohon di area perkotaan adalah 10% untuk menjaga keberlanjutan lingkungan kota. RTH
32 dengan komponen utama vegetasi berperan meningkatkan daya dukung dan kualitas ekologi lingkungan (Wulandari et al. 2013). Tegakan pohon memiliki kemampuan lebih baik dan efektif mengurangi suhu di area perkotaan (Zain et al. 2015). Meskipun demikian, semua bentuk RTH membantu area perkotaan mengatasi pulau bahang (Choi et al. 2012). Identifikasi Luas RTH Deteksi tutupan vegetasi berdasarkan metode NDVI meliputi seluruh vegetasi termasuk didalamnya tajuk tegakan pohon, semak belukar, padang rumput dan area persawahan. Sedangkan dalam Permen PU No. 5/PRT/M/2008, sawah tidak didefinisikan sebagai bagian dari RTH kecuali yang telah ada sebelumnya dan melalui peraturan yang berketetapan hukum, dipertahankan keberadaannya. Dalam hal ini metode NDVI tidak dapat membedakan antara vegetasi rumput atau sawah periode vegetatif. Oleh karena itu, perlu memisahkan area persawahan dari luas vegetasi sehingga diperoleh luas RTH DKI Jakarta 2013. Pada penelitian ini digunakan metode klasifikasi terbimbing Maximum Likehood Classification (MLC)
Gambar 27 Peta Tutupan Lahan DKI Jakarta 2013 Menggunakan Metode MLC Gambar 27 menunjukkan peta tutupan lahan menggunakan metode Maximum Likelihood untuk memperoleh luas area sawah. Tutupan lahan diklasifikasi dalam 6 klas yaitu Sawah, Lahan Terbangun, RTH, Badan Air dan Lahan Terbuka. Training area dibuat untuk menetapkan penciri kelas (class signature) sebagai kriteria pengelompokan klas berdasarkan AOI (area of interest) (Lampiran 2). Penentuan AOI dilakukan baik berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maupun menggunakan informasi acuan berupa peta dengan resolusi yang lebih tinggi. Uji separabilitas dari penciri klas menunjukkan
33 tingkat keterpisahan antar klas, hasilnya menunjukkan bahwa semua klas yang didefinisikan memiliki separabilitas yang baik karena tingkat separabilitasnya lebih dari 1900 (Good). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengambilan training area masing-masing tutupan lahan telah sesuai dan memiliki tingkat keterpisahan yang baik. Hal ini tidak terlepas karena klas tutupan lahan yang dipergunakan tidak terlalu banyak atau kompleks. Setelah proses klasifikasi, dilakukan perhitungan tingkat akurasi hasil klasifikasi. Metode penghitungan akurasi pada penelitian ini menggunakan matriks karena merupakan metode representasi yang paling efektif. Data matriks konvolusi disalin dari hasil proses evaluasi kontingensi terhadap file penciri kelas yang telah dilakukan proses klasifikasi terbimbing MLC untuk producer’s accuracy (PA) dan user’s accuracy (UA). Hasil uji akurasi menunjukkan Overall Accuracy (OA) 96.65% dan KAPPA Accuracy 83.32% (Lampiran 3). Peta juga dilakukan perbaikan coding dengan peta resolusi spasial lebih tinggi (1.5 m) untuk mendapatkan batas area sawah yang lebih akurat. Hasil pemetaan menunjukkan luas area sawah sebesar 748 ha (1.13%). Lokasi sawah sebagian besar berada di area timur Jakarta Utara dan Jakarta Timur serta area barat daya Jakarta Barat untuk sawah beririgasi. Sedangkan sawah kering terdapat di Jakarta Timur bagian selatan. Hasil luasan yang diperoleh ini memang lebih rendah dari luas sawah sebenarnya, karena klasifikasi tutupan lahan untuk identifikasi sawah hanya berdasarkan kondisi tutupan vegetasi, sedangkan sebagian sawah dapat berupa lahan kosong atau badan air. Pada tahap akhir, luas RTH DKI Jakarta tahun 2013 didapatkan dari overlay antara peta tutupan vegetasi (NDVI) (Gambar 26) dengan luas area sawah diperoleh, hasilnya adalah RTH DKI Jakarta tahun 2013 sebesar 9,894.88 ha (14.94%) (Gambar 28). Analisis Distribusi RTH Berdasarkan peta RTH DKI Jakarta tahun 2013, pola distribusi RTH yang ada saat ini kondisinya sebagian besar berada di bagian selatan dari Jakarta serta sebagian kecil berada di perbatasan dengan Bekasi di bagian timur dan di perbatasan Tangerang di sebelah barat. Bagian pusat dan utara Jakarta terdapat sedikit tutupan vegetasi karena sebagian lahannya telah berupa lahan terbangun. Kawasan RTH terdistribusi secara acak, sebagian pola memanjang ditemukan pada RTH yang mengikuti alur sungai, jalan dan jalur kereta api. Secara umum RTH yang berukuran luas terletak di pinggiran Jakarta kecuali bagian utara yang berbatasan langsung dengan laut Jawa sehingga praktis hanya hutan lindung Angke dan kawasan Ancol yang masih memiliki vegetasi baik. Kondisi vegetasi semakin berkurang mendekati pusat kota, pada kenyataannya pembangunan kawasan perkotaan selalu berseberangan dengan usaha mempertahankan RTH. Menurut Purnomohadi (1994), inkonsistensi kebijakan dan strategi penataan ruang kota, kurangnya pengertian dan perhatian akan urgensi eksistensi RTH dalam kesatuan wilayah perkotaan menjadi permasalahan umum yang dihadapi perkotaan dalam penyediaan RTH. Maka pelaksanaan aturan secara konsisten, seperti persyaratan pada Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) secara ketat, akan sangat membantu tetap tersedianya lahan hijau di perkotaan.
Gambar 28 Peta Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta 2013
34
35 Luas RTH sebesar 14.94% tentu saja belum memenuhi ketentuan sesuai dengan UU nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang. Masih diperlukan kurang lebih 15.06 % dari luasan daratan Jakarta atau sekitar 9,975 ha. Penambahan RTH mutlak dilakukan untuk menunjang keberlanjutan DKI Jakarta sebagai sebuah wilayah yang diproyeksikan dihuni oleh lebih dari 12.5 juta jiwa pada tahun 2030 (DKI 2013). Dampak dari diabaikannya pengembangan RTH dan pembiaran perubahan lahan dapat berakibat pada aspek sosial, ekonomi dan ekologi (Briassoulis 1999). Sehingga perlu untuk menetapkan strategi yang sesuai agar program penambahan RTH DKI Jakarta dapat lebih efisien dan tepat sasaran. Distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta 2014 Pembahasan tentang Penentapan RTH Publik dan Privat Penetapan RTH Publik didasarkan pada definisi RTH Publik yaitu ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah/kota yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. Yang termasuk ruang terbuka hijau publik, antara lain adalah taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan pantai (UU 26/2007). Kata “dimiliki” dan “dikelola” menjadi kata kunci yang dipakai pada penelitian ini untuk menetapkan RTH Publik. Dimiliki dengan kata dasar “milik”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya kepunyaan; hak. “Dimiliki” adalah bentuk kata kerja pasif untuk obyek yang melekat sifat kepunyaan atau hak oleh sesuatu atau seseorang. Kepemilikan adalah perihal pemilikan, dan jika dikaitkan dalam kepemilikan RTH Publik maka berarti bukti otentik yang memiliki kepastian hukum terhadap lahan, yaitu sertifikat. Berdasarkan Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah dalam konteks UUPA-UUPR-UUPLH, "dimiliki" dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM). Dan bagi yang mempunyai SHM dapat mengelolanya sesuai peruntukan ruang Perda No.1/2012 tentang RTRW. Masyarakat dapat mengelola atas hak tanah bila sudah mendapatkan hak pengelolaan atas tanah yaitu HPL, biasanya dikeluarkan untuk badan usaha. Dengan latar belakang tersebut, maka data asset yang digunakan dengan dasar bukti kepemilikan RTH Publik adalah hal yang mutlak. Sehingga karena menggunakan data asset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maka perlu adanya kepastian atau jaminan dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, apakah seluruh asset telah memiliki sertifikat sebagai bukti kepemilikan. Dalam hal ini, pemerintah DKI memiliki sistem pencatatan asset yang tertera pada lembar KIB A. Pada penelitian ini, penetapan kepemilikan RTH Publik didasarkan pada data tabulasi yang diperoleh dari dinas teknis terkait di DKI Jakarta, dengan asumsi bahwa data primer berasal dari pihak pertama sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedangkan untuk definisi dikelola dalam bentuk kata kerja aktif berarti mengendalikan, mengurus, menjalankan (KBBI). RTH Publik dikelola pemerintah dapat diartikan bahwa pemerintah melakukan perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan terhadap RTH Publik. Pengelolaan RTH Publik di Jakarta seperti disinggung pada bab sebelumnya bahwa tidak semuanya dikelola satu institusi melainkan lebih tergantung pada fungsi. Fungsi ekologis dikelola oleh Dinas
36 Pertamanan dan Pemakaman dan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan. Fungsi interaksi sosial oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman dan Dinas Pemuda dan Olah Raga. Fungsi rekreasi dikelola oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta BUMD. Fungsi Khusus dikelola oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman dan BUMD atau institusi lain. Definisi digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum, tidak berarti tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat. Arti RTH Publik yang dipakai tidak mengadopsi pengertian common-pool resource secara untuh. The common-pool resource berarti tidak perlu membayar untuk menikmati (nonexcludable) tetapi perlu pembatasan pengguna untuk menghindari terganggunya pengguna lain (rival) (Maier-Rigaud dan Apesteguia 2004). Pada beberapa RTH Publik di Jakarta dapat diakses secara bebas oleh seluruh lapisan masyarakat seperti taman, jalur hijau atau hutan kota. Namun terdapat pula biaya yang perlu dikeluarkan oleh masyarakat untuk mengakses RTH Publik, umumnya taman rekreasi untuk tiket masuk atau pemakaman untuk pelayanan tambahan. Berbayar atau tidak, tidak membatasi arti dari “digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum”. Sementara itu RTH Privat didefinisikan sebagai RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan (Permen PU No. 5/PRT/M/2008). Dalam penelitian ini penetapan RTH Privat diasumsikan sebagai area hijau atau bervegetasi yang terdeteksi di DKI Jakarta diluar area yang ditetapkan sebagai RTH Publik. Verifikasi Data Primer RTH Publik Verifikasi RTH Publik dilakukan terhadap data tabulasi yang diperoleh dari dinas terkait di DKI Jakarta. Berdasarkan data asset yang diperoleh, jenis RTH yang tercatat dalam asset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari Jalur Hijau Jalan, Jalur Hijau Penyempurna, Ornamen Kota, Refungsi SPBU, RTH Kehutanan, RTH Olahraga, RTH Pemakaman, RTH Pertanian, RTH Privat, Taman Bangunan Umum, Taman Interaktif, Taman Kota, Taman Lingkungan, Taman Rekreai, Tepian Air, Sempadan Pantai, Jalur Hijau JLTT dan Fungsi Lainnya. Data RTH yang dicatat selanjutnya dilakukan verifikasi dengan pengecekan data detail sehingga hanya data yang memiliki minimal 3 informasi dasar yaitu: (i) obyek RTH meliputi jenis dan nama, (ii) luas RTH, dan (iii) lokasi RTH berupa alamat atau koordinat, yang masuk dalam data asset untuk dideliniasi sebagai RTH Publik. Tanpa informasi detil sesuai 3 hal tersebut, maka data dianggap tidak valid karena akan sulit untuk dilakukan pemetaan. Tabel 8 menunjukkan data aset RTH DKI Jakarta 2014. Hasil verifikasi data asset diperoleh bahwa dari seluruh aset DKI sebesar 4,259.04 ha (6.43%), hanya 3,604.80 ha (5.44%) yang dapat dicatat sebagai RTH Publik, sisanya sebesar 589.25 ha (0.89%) adalah RTH Privat milik Pemprov DKI Jakarta. Hal ini disebabkan bahwa asset sebesar 589.25 ha tersebut tidak dapat dikatagorikan sebagai RTH Publik sesuai dengan definisi yang tertera dalam Permen PU No. 5/PRT/M/2008. Sebagian besar obyek RTH tersebut adalah taman-taman disekitar bangunan milik pemerintah, yang dalam tabel 1 dijelaskan bahwa jenis RTH tersebut termasuk dalam RTH Pekarangan dan didefinisikan
Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman; Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan ;BPLHD; a))data tidak lengkap; b)hutan lindung Angke; c)hasil analisa spasial;*kecuali dikuasai negara
Tabel 8 Data Aset dan hasil identifikasi RTH DKI Jakarta 2014
37
38 sebagai RTH Privat. Selain itu, sebagian RTH Pemakaman didefinisikan sebagai RTH Privat karena dari hasil verifikasi menunjukkan bahwa obyek tersebut sebagian besar adalah hasil hibah dan tidak masuk dalam daftar pengelolaan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Sehingga tidak sesuai dengan definisi RTH Publik yang menyatakan bahwa obyek RTH dimiliki dan dikelola Pemerintah. Pemetaan RTH Publik dan Privat Dari data RTH Publik DKI Jakarta 2014, sebesar kurang lebih 70% lokasi RTH berhasil diidentifikasi dan dipetakan untuk menggambarkan kondisi pola distribusi RTH Publik. Total hasil deliniasi adalah 2,524.76 ha atau 3.81%. Terdapat 3 jenis RTH yang dideliniasi menggunakan pendekatan spasial yaitu Jalur Hijau Jalan, Tepian Air, Jalur JLTT dan Sempadan KAI yaitu dengan identifikasi vegetasi sepanjang area buffer jalur-jalur tersebut. Pendekatan spasial ini dilakukan dengan pertimbangan efisiensi waktu sehingga hasil deliniasi tidak dapat menunjukkan total luas area melainkan hanya vegetasi yang terdeteksi pada area tersebut. Sedangkan obyek RTH Publik lainnya dilakukan deliniasi dengan verifikasi ground truth, google street dan supervisi petugas dinas teknis terkait. Hasil deliniasi masing-masing jenis RTH ditampilkan dalam Lampiran 4-14. RTH Jalur Hijau Jalan tercatat memiliki luas total 645.13 ha dengan 1,537 obyek lokasi. Dari data tersebut, berhasil dipetakan seluas 358.58 ha dengan jumlah 11,708 patches menggunakan pendekatan spasial. RTH Jalur Hijau Jalan terlihat memiliki pola memanjang mengikuti jalur jalan utama di Jakarta. Vegetasi umumnya terdapat di bagian kiri kanan batas jalan mengambil bagian rumija, median dan pulau jalan. Pada jenis jalan utama, kondisi peruntukan bagian jalan cukup jelas sehingga keberadaan jalur hijau dalam kondisi baik, seperti beberapa pengamatan lapangan yang dilakukan di sepanjang Jl. Jend Sudirman, Jl. Gatot Subroto, Jl. Lenteng Agung hingga Tanjung Barat, Jl. Casablanka. Untuk jalan arteri, di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masih cukup baik kondisinya, namun tidak demikian halnya di Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Utara. RTH Kehutanan tercatat memiliki luas total 677.19 ha dengan 89 obyek lokasi, dan berhasil dipetakan seluas 637.58 ha dengan jumlah 69 lokasi. RTH Kehutanan dikenal juga sebagai Hutan Kota terdiri dari tiga bagian kategori, yaitu (i) dengan SK penguasaan; (ii) potensi Hutan Kota, dan;(iv) hasil pembebasan lahan. Sebagian besar terletak di bagian selatan Jakarta. Hutan Kota paling luas adalah Ragunan (140 ha) dan UI (55.4 ha). Kondisi Hutan Kota di beberapa area yang dilakukan peninjauan lapangan antaranya Hutan Kota Situ Dongkal, Universitas Indonesia, Cijantung, Ragunan, Buperta Cibubur, Widya Mandala, Senayan, Blok P, UKI, Viaduct Jatinegara dan Cawang, kondisinya cukup baik dengan ditumbuhi pohon berbagai strata. Sebagian pohon diberi label, memiliki fasilitas interaksi untuk warga dan memiliki batas yang jelas. Namun terdapat pula hutan kota yang kondisinya saat ini masih diduduki pemukiman warga yaitu di lokasi Hutan Kota PT. JIEP Pulo Gadung sisi barat. RTH Olah Raga tercatat memiliki luas total 0.819 ha dengan 2 obyek lokasi, namun berdasarkan data GOR yang memiliki fasilitas lapangan olah terbuka terdapat 31.54 ha dengan jumlah 16 lokasi. Sebagian besar berupa lapangan olah raga sepakbola, kecuali Ragunan dan Gelora Bung Karno Senayan yang dideteksi
39 memiliki fasilitas lapangan terbuka selain lapangan sepak bola. Jenis tutupan vegetasi berupa rumput tipis dengan pohon di bagian kelilingnya sebagai naungan, pembatas atau pengarah. Sebagian lapangan olah raga ini meskipun tercatat dimiliki dan dikelola Dinas Olah Raga dan Pemuda DKI Jakarta, namun belum seluruhnya dicatat sebagai RTH Publik dalam data tabulasi. RTH Pemakaman tercatat memiliki luas total 600.77 ha dengan 73 obyek lokasi dan berhasil dipetakan seluas 517.64 ha dengan jumlah 70 lokasi. RTH Pemakaman atau dikenal sebagai Taman Pemakaman Umum (TPU) tersebar hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kondisi dengan tutupan rumput dan pohon sebagai pembatas blok. Hampir di seluruh TPU utama telah menggunakan nisan plakat sehingga rapi. Beberapa RTH TPU hasil pembebasan, masih dalam persiapan pematangan lahan seperti halnya di TPU Pegadungan dan TPU Rorotan, RTH Pertanian berupa sawah abadi hanya terdapat satu lokasi saja di daerah Rorotan seluas 5 ha (Long 106.969228, lat -6.173232). RTH Taman Interaktif tercatat memiliki luas 31.33 ha dengan 114 obyek, namun berdasarkan data pembebasan lahan baru, sebagian besar diperuntukkan untuk Taman Interaktif dan belum tercatat dalam asset, sehingga hasil pemetaan adalah 81.24 ha dengan 66 obyek. Taman Interaktif umumnya seperti perencanaan awal memiliki konsep multiguna pada daerah kawasan pemukiman padat dan dengan akses jalan yang mudah dicapai sehingga dapat digunakan untuk interaksi sosial masyarakat. Umumnya telah dilengkapi dengan fasilitas interaktif seperti area bermain anakanak, fasilitas untuk lansia, plaza untuk area aktifitas, fasilitas olah raga, toilet, pos jaga, selain juga softscape dan hardscape pembentuk taman. Beberapa contoh taman yang cukup berhasil menjadi arena interaktif masyarakat antara lain Taman Spathodea, Taman Mahoni, Taman Tabebuia, Taman Ketapang, Taman Dadap Merah dan yang lainnya. RTH Taman Kota tercatat memiliki luas 83.28 ha dengan 8 obyek dan seluruhnya berhasil dideliniasi dengan luas 89.74 ha. Perbedaan luas terdapat pada Taman Hutan Kota Penjaringan (THKP), data asset hanya mencatat luas lahan yang berasal dari pembebasan lahan sedangkan pada kenyataanya di lapangan terdapat tanah milik BUMD yang menjadi satu kesatuan bentang lahan THKP. Taman Kota terletak di lokasi strategis dengan fasilitas yang lengkap dan terbuka penggunaanya untuk masyarakat umum. Sebagian taman telah memiliki konsep yang jelas seperti Taman Menteng/Kodok untuk kegiatan aktif, Taman Medan Merdeka dengan ikon MONAS, Taman Suropati dengan tema perdamaian, Taman Situlembang, Taman Cattleya dan Taman Ayodia dengan dominasi danau, Taman Lapangan Banteng yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan massal, serta THKP dengan konsep taman hutan kota. RTH Taman Lingkungan tercatat memiliki luas 193.22 ha dengan 1,171 obyek dan berhasil dipetakan seluas 176.41 ha dengan jumlah 1,057 lokasi. Taman Lingkungan umumnya terletak di area pemukiman penduduk. Sebagian yang terletak di pemukiman teratur kondisi taman cukup terawat dengan berbagai fasilitas. Sedangkan pada pemukiman tidak teratur, terdapat taman-taman yang sudah hilang batas-batasnya dan dipergunakan untuk hal-hal lain. Deliniasi dilakukan berdasarkan alamat obyek dan dengan bantuan peta RTH milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman, sedangkan verifikasi ground truth menggunakan google street data gambar 2013, karena hampir seluruh wilayah DKI Jakarta telah tercakup didalamnya.
Gambar 29 Peta Distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta 2014
40
41 RTH Taman Rekreasi memiliki luas 1,238.37 ha dengan 9 obyek dan berhasil dipetakan seluas 414.31 ha dengan jumlah 8 lokasi. Perbedaan terbesar terletak pada Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah. Kepastian batas wilayah belum diperoleh data valid sehingga hanya berdasarkan intrepertasi citra. Sedangkan satu lokasi tidak dideliniasi yaitu Taman Kebun Bibit Tebet karena terdapat pencatatan ganda dalam Taman Lingkungan sebagai Taman Kota Tebet. Taman rekreasi biasanya diperlukan biaya masuk bagi pengunjung, dan memiliki fasilitas hiburan untuk masyarakat. Termasuk Taman Rekreasi adalah Taman Ria Senayan, Taman RCC, Taman Impian Jaya Ancol, Bumi Perkemahan, Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Kebun Bibit Ciganjur dan Taman Kebun Bibit Srengseng. RTH Tepian Air dipetakan seluas 78.1 ha dengan jumlah 3,049 patches. RTH Jalur Hijau JLTT dipetakan seluas 86.04 ha dengan jumlah 1,089 patches. RTH Sempadan KAI dipetakan seluas 43.93 ha dengan jumlah 6 lokasi jalur. RTH Tepian Air dan RTH Jalur Hijau JLTT menggunakan pendekatan spasial untuk mendeteksi area hijau sepanjang jalur tersebut, sedangkan RTH Sempadan KAI dilakukan deliniasi pada area hijaunya berdasarkan interpretasi citra. RTH Sempadan Pantai hanya dideteksi di wilayah Hutan Lindung Angke (44.76 ha). Sedangkan RTH Jalur Hijau Penyempurna sulit untuk dideteksi dari citra karena biasanya berada dibawah jalan layang, sehingga hanya dipetakan 1.6 ha. Analisis Distribusi RTH Publik dan Privat Gambar 29 menunjukkan pola distribusi RTH Publik dan Privat DKI Jakarta. Pola sebaran RTH Publik dan Privat dapat dilihat dari persentase luas RTH masing-masing wilayah Kota Administrasi ditampilkan dalam Tabel 9. Jakarta Pusat memiliki persentase RTH Publik paling tinggi (6.52%), kemudian berturut-turut Jakarta Selatan (4,20%), Jakarta Timur (3.90%), Jakarta Utara (3.65%) dan paling kecil Jakarta Barat (2.25%). Luas area RTH Publik paling besar adalah Jakarta Timur (727.68 ha) dan paling kecil Jakarta Barat (280.88 ha). Jakarta Pusat memiliki persentase paling tinggi karena sebagian besar taman publik yang ada saat ini telah ada sejak jaman Belanda sebagai bagian dari desain kota Batavia, seperti Taman Suropati, Taman Medan Merdeka, Taman Lapangan Banteng dan yang lainnya (DPP DKI 2007). Sedangkan Jakarta Barat paling rendah disebabkan karena pengembangan RTH Publik di Jakarta Barat sangat terbatas. Sejak Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) 2005, pengembangan pembangunan diatur hanya ke arah timur dan barat serta mengurangi tekanan pembangunan di utara. Pembangunan di wilayah selatan sebagai daerah resapan juga mulai dibatasi (Rosalina 2013). Mengakibatkan, dominasi penggunaan lahan di Jakarta Barat sampai tahun 2009 adalah pemukiman sebesar 70.64% (Perda Jakarta No 1/2012). Jakarta Barat menjadi konsentrasi area pemukiman dengan kepadatan penduduk mencapai 18.761 jiwa/km2, terpadat setelah Jakarta Pusat (BPLHD 2014). Luas RTH Privat adalah area hasil overlay peta NDVI dengan peta RTH Publik. Sehingga sesuai dengan tabel 9, luas RTH Privat tidak serta merta merupakan selisih atara luas RTH dengan RTH Publik. Hal ini menunjukkan bahwa RTH Publik yang telah dideliniasi tidak seluruhnya berupa tutupan hijau, dapat berupa perkerasan untuk fasilitas interaksi atau tanah terbuka. RTH Privat
42 paling tinggi terdapat di Jakarta Timur sebesar (20.15%), kemudian berturut-turut Jakarta Selatan (14.70%), Jakarta Barat (10.23%), Jakarta Utara (8.58%) dan terendah Jakarta Pusat (3.14%). Total area RTH Privat sekitar 9.5 % atau 6,292 ha. Kondisi ini memerlukan kebijakan pragmatis untuk lebih mendorong partisipasi masyarakat dengan insetif dan disinsentif seperti yang diamanatkan dalam Perda No. 1/2012 tentang RTRW DKI Jakarta tahun 2030 agar dapat mengamankan RTH Privat. Tabel 9 Sebaran RTH tiap Kota Administrasi DKI Jakarta Kota Aministrasi Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Selatan
Luas Wilayah ha 14,116.60 12,491.90 4,883.50 18,562.00 14,526.10
Luas RTH ha 1,429.18 1,411.14 302.01 4,204.45 2,548.10
% 10.12% 11.30% 6.18% 22.65% 17.54%
RTH Publik ha 514.84 280.88 318.22 727.68 609.89
% 3.65% 2.25% 6.52% 3.92% 4.20%
RTH Privat ha 1,210.58 1,277.81 166.30 3,740,63 2,134.79
% 8.58% 10.23% 3.41% 20.15% 14.70%
Analisis Hasil Identifikasi RTH Publik dan Kemungkinan yang lain. Hasil luasan RTH Publik yang diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan hasil verifikasi data tabulasi adalah 5.44%. Sedangkan hasil pemetaan terhadap obyek RTH Publik yang berhasil dilakukan adalah 3.81% (Gambar 30). Beberapa hal menjadi hambatan sehingga menyebabkan tidak dapat diperoleh hasil maksimal, diantaranya: (i) Obyek tidak jelas. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, kesulitan utama dalam identifikasi RTH Publik adalah tidak adanya papan nama, okupasi lahan oleh penduduk, rusaknya obyek karena kurang pemeliharaan, dan kurangnya penguasaan lokasi obyek RTH dari petugas khususnya taman lingkungan dan jalur hijau jalan yang keberadaannya tersebar dengan luasan yang tidak terlalu besar. (ii) Data kurang akurat. Data aset khususnya luas area kurang akurat, beberapa data luasan ditemukan terdapat perbedaaan nyata antara catatan dinas pusat, suku dinas dan data rekapitulasi. Beberapa aset yang dimiliki pemerintah khususnya pemerintah pusat dalam hal ini kementrian, sekretariat negara atau badan usaha baik BUMN maupun BUMD belum seluruhnya tercatat sebagai RTH Publik. Misalnya GBK Senayan, Kemayoran, GSB sempadan sungai yg dikelola dan dimiliki oleh Kementrian PUPR, lapangan golf, semuanya adalah RTH di DKI Jakarta dan membentuk struktur ruang yang dalam UU PR 26/2007 sudah masuk diperbolehkan sebagai kategori yang diperhitungkan dan dipersyatakan 30 %. (iii) Deliniasi RTH Publik tidak optimal. Obyek jalur hijau termasuk didalamnya jalur hijau jalan, jalur hijau penyempurna, sempadan sungai, sempadan kereta api dan sempadan jalur SUTET belum maksimal diidentifikasi karena hanya dideteksi bagian area hijaunya saja. Hal ini disebabkan selain karena keterbatasan penguasaan obyek, juga karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat memetakan obyek-obyek tersebut.
43 (iv)
Perbedaan definisi RTH Publik pada tataran berbagai level birokrasi. Kondisi ini didasari pada hasil pengamatan dan wawancara kepada pemangku jabatan, bahwa belum ada kesamaan persepsi terhadap definisi RTH Publik. Sehingga yang menjadi konsesus selama ini adalah hanya aset-aset yang dikelola oleh pemerintah provinsi, sedangkan posisi Jakarta sebagai ibukota jelas terdapat aset-aset instansi pemerintah lainnya yang terletak di Jakarta.
Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut, dapat diasumsikan bahwa RTH Publik DKI Jakarta tidak menutup kemungkinan dapat lebih dari 5.44%. Untuk memperkuat pendapat tersebut, tentu perlu didasari dengan penelitian yang lebih detil dan akurat. Aspek kelengkapan dan keakuratan data asset menjadi hal yang paling penting dan mutlak agar dapat menghasilkan peta RTH Publik dengan tepat.
HASIL DETEKSI RTH DKI JAKARTA 14.94 % (9,894.88 ha) Verifikasi Data Asset / Tabulasi Publik
Hasil Pemetaaan Publik
5.44% (3,604.8 ha) Privat
3.81% (2,524.76 ha) Privat
9.50% (6,290.08 ha)
11.13% (7,370.12 ha)
Gambar 30 Matriks Analisis Hasil Idntifikasi RTH Publik Potensi Penambahan RTH Publik DKI Jakarta Analisis Potensi Penambahan RTH Publik berdasarkan Terbentuknya Infrastruktur Hijau. Seperti diketahui bahwa RTH akan memberikan manfaat yang maksimal jika terbentuk infrastruktur hijau (Green Infrastructure), khususnya dalam menghadapi perubahan iklim di perkotaan (CCAP 2011). Jakarta dianggap sebagai kota yang paling rentan terhadap bencana yang disebabkan karena iklim seperti banjir, kenaikan level air laut dan angin puting beliung (Firman et al. 2011). Karenanya, Jakarta memerlukan RTH yang terkoneksi agar menjamin perlindungan satwa, rekreasi dan pengalaman budaya, dan juga memberikan layanan lingkungan seperti perlindungan banjir dan kontrol iklim mikro (CH 2006). RTH Jakarta yang paling potensial untuk terkoneksi adalah jalur hijau termasuk didalamnya adalah jalur hijau jalan, jalur sempadan sungai atau tepian air, jalur sempadan KAI dan jalur hijau JLTT. Namun berdasarkan hasil identifikasi RTH Publik, jalur hijau terlihat memiliki pola yang terputus, sebagian besar terpisahkan oleh area terbangun. Urbanisasi dan pembangunan perkotaan telah mengurangi area hijau, khususnya memecah-mecah koridor (Harris and Scheck 1991). Jalur hijau adalah koridor alami dalam sebuah jaringan ekologi. Sebagaimana diketahui jaringan ekologi terdiri dari area inti, area penyangga dan area penghubung atau koridor (Biscoff and Jongman 1993). Area penyangga dan koridor menjadi elemen inti dari strategi konservasi alam (Jongman 2003).
44 Dengan pertimbangan tersebut, maka penting untuk menghubungkan jalur hijau sebagai satu koridor sehingga membentuk infrastruktur hijau. Tabel 10 menunjukkan hasil analisis spasial dari empat jenis RTH Jalur Hijau. Dari total luas potensi RTH Jalur Hijau 2,735.36 ha, telah teridentifikasi sebagai RTH Publik dengan luas 566.65 ha. Dengan tetap mempertimbangkan estimasi luas RTH yang belum berhasil diidentifikasi sebesar 1,374.97 ha, maka dengan menambah luas 969.24 ha, total area untuk membentuk infrastruktur hijau dari jalur hijau adalah 2,344.21 ha (3.54%). Luas ini dapat menjadi referensi besarnya potensi area RTH jalur hijau yang keberadaannya telah diatur oleh perundang-undangan, sehingga memiliki kemungkinan untuk dieksekusi oleh pemerintah daerah atau instansi terkait. Tentu saja manfaat yang lebih besar yang dapat diperoleh dari koridor tidak terputus RTH jalur hijau dengan membentuk infrastruktur hijau. Tabel 10 Estimasi Luas RTH Tambahan untuk Infrastruktur Hijau RTH Jalur Hijau Jenis Jalur Hijau Jalur Hijau Jalan Tepian Air/ Sungai Sempadan JLTT Sempadan KAI Total
Total Luas Potensi (ha)
Teridentifikasi RTH Publik (ha)
Potensi Infrastruktur Hijau Estimasi belum Luas tambahan teridentifikasi (ha) RTH Publik (ha) 1,353.92 175.5
Total
1,712.50
358.58
1,529.42
220
78.1
-
141.9
141.9
527.11
86.04
-
441.07
441.07
275.75
43.93
21.05
210.77
231.82
2,735.36
566.65
1,374.97
969.24
2,344.21
Analisis Potensi Penambahan RTH Publik berdasarkan Rencana Kawasan Ruang Hijau (Proyeksi 2030). Analisis potensi ini didasarkan pada peta Rencana Kawasan Ruang Hijau (RTRW 2030) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan luas 8,082.2 ha (12.2%) (Lampiran 15). Peta ini merupakan strategi pengembangan RTH untuk mencapai RTH Publik 20%, terdiri dari kawasan hijau lindung dan RTH budidaya. Kawasan hijau lindung adalah bagian dari kawasan terbuka hijau yang memiliki karakteristik alamiah yang perlu dilestarikan untuk tujuan perlindungan ekosistem setempat maupun untuk tujuan perlindungan wilayah yang lebih luas. RTH budi daya, adalah ruang hijau di luar kawasan hijau lindung yang dimanfaatkan untuk kegiatan penanaman, pengembangan, pemeliharaan, maupun pemulihan vegetasi yang diperlukan sebagai sarana ekonomi, ekologi, sosial dan estetika (DKI 2013). Proyeksi penambahan RTH Publik adalah hasil analisa spasial yang menunjukkan lokasi dan luas RTH Publik berdasarkan peta Rencana Kawasan RTH yang hingga saat ini belum dikuasai oleh Pemprov DKI Jakarta (Gambar 31). Analisa spasial dihasilkan dari proses overlay antara Peta Rencana Kawasaan RTH dengan peta RTH Publik dan dipisahkan sesuai Kota Administrasi. Pembagian berdasarkan Kota Administrasi dimaksudkan untuk memudahkan Dinas terkait dalam menentukan target penyediaan lahan RTH. Peta Peta Proyeksi
45 Penambahan RTH tiap Kota Administrasi berturut-turut ditampilkan dalam Lampiran 16-20. Tabel 11 menampilkan luasan proyeksi penambahan RTH Publik tiap Kota Administrasi. Proyeksi penambahan RTH Publik paling tinggi terdapat di Jakarta Timur (15.57%), kemudian berturut-turut Jakarta Jakarta Utara (10.89%), Jakarta Selatan (8.01%, Jakarta Barat (7.18%) dan paling kecil Jakarta Pusat (4.02%). Luas area proyeksi penambahan RTH Publik paling besar berada di Jakarta Timur dengan total luas 2,890.22 ha, kemudian berturut-turut Jakarta Utara (1,537.27 ha), Jakarta Selatan (1,163.44 ha), Jakarta Barat (896.51 ha) dan paling sedikit Jakarta Pusat dengan 196.44 ha saja. Dari nilai persentase dan jumlah luas area, menunjukkan bahwa Jakarta Timur menempati urutan teratas. Dapat diasumsikan bahwa di wilayah Jakarta Timur masih memiliki area-area yang diperuntukkan sebagai wilayah RTH atau wilayah hijau namun hingga saat ini belum dapat dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kendala utama yang sering dijumpai adalah ketidaksesuaian harga antara yang diminta pemilik tanah dan bangunan dengan ketentuan yang berlaku ( Rosana 2015).
Gambar 31 Peta Proyeksi RTH Publik DKI Jakarta Pada Tabel 11 juga diperlihatkan hasil overlay luasan RTH Publik yang telah dilakukan deliniasi terhadap Peta Rencana Kawasan RTH. Selisih luasan menunjukkan bahwa terdapat area-area yang saat ini menjadi RTH Publik namun berada di luar Peta Rencana Kawasan RTH. Nilai selisihnya cukup signifikan sekitar 1,051 ha. Selisih ini dapat terjadi karena bisa saja lahan yang dibebaskan sebagai RTH sebelumnya bukan merupakan peruntukan PHU atau PHT. Alasan lainnya adalah masih adanya perbedaan definisi RTH Publik. Misalnya Kawasan Ancol, dalam data asset tercatat sebagai Taman Rekreasi, sesuai dengan UU
46 26/2007 juga didefinisikan sebagai RTH Publik karena dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah meskipun tidak berada langsung pada dinas teknis Pemerintah Provinsi melainkan melalui BUMD. Namun pada Peta Rencana Kawasan RTH, area tersebut tidak termasuk. Selain itu, perbedaan skala dan sumber peta juga menyebabkan pergeseran kurang lebih 5 piksel. Peta RTH Publik sendiri juga perlu perbaikan untuk meningkatkan akurasi, karena dalam penelitian ini hanya dapat mencakup 70% dari asset RTH Publik yang terdata. Sehingga, arahan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan atau Dinas Teknisnya dapat mengeluarkan data dan peta distribusi dengan lebih akurat sehingga posisi proyeksi RTH Publik benar-benar dapat diketahui. Peta ini penting kedudukannya untuk menentukan lokasi dan luas sebagai dasar penentuan prioritas alokasi anggaran untuk penambahan lahan RTH baru. Tabel 11 Proyeksi Penambahan berdasarkan Peta Rencana Kawasan RTH Kota Aministrasi
Luas Wilayah ha
Kawasan RTH - RTRW 2030
Luas RTH Publik
Rencana Kawasan ha
%
ha
%
RTH Publik dalam Kawasan ha %
Proyeksi Penambahan RTH Publik ha
%
Jakarta Utara
14,116.60
514.84
3.65%
1,757.03
12.45%
219.76
1.56%
1,537.27
10.89%
Jakarta Barat
12,491.90
280.88
2.25%
1,234.95
9.89%
338.44
2.71%
896.51
7.18%
Jakarta Pusat
4,883.50
318.22
6.52%
377.64
7.73%
181.20
3.71%
196.44
4.02%
Jakarta Timur
18,562.00
727.68
3.92%
3,212.48
17.31%
322.26
1.74%
2,890.22
15.57%
Jakarta Selatan
14,526.10
609.89
4.20%
1,500.05
10.33%
336.61
2.32%
1,163.44
8.01%
Arahan Penambahan RTH Publik DKI Jakarta Dari analisis yang telah diuraikan sebelumnya, arahan yang dapat disampaikan untuk penambahan RTH Publik DKI Jakarta yaitu: Pertama, RTH Jakarta jalur hijau termasuk didalamnya adalah jalur hijau jalan, jalur sempadan sungai atau tepian air, jalur sempadan KAI dan jalur hijau JLTT, memiliki potensi besar untuk penambahan RTH Publik dengan mewujudkan koneksi yang tidak terputus membentuk koridor. Jalur hijau adalah koridor alami dan dengan membentuknya menjadi infrastruktur hijau maka RTH dapat memberikan layanan terhadap lingkungan dengan baik, mengurangi resiko bencana dan melindungi biodiversitas perkotaan. Kedua, strategi penambahan RTH Publik harus diselaraskan dengan rencana pengembangan RTH yang telah ditetapkan dalam hal ini yang tercantum dalam Perda No 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta. Mengacu pada rencana berarti memahami posisi kondisi RTH Publik saat ini, kemudian menganalisis capaian yang belum terealisasi untuk selanjutnya menyusun program untuk mencapai target baik tahunan maupun hingga target akhir. Hasil analisis potensi penambahan RTH Publik berdasarkan Rencana Kawasan Ruang Hijau menunjukkan masih banyak area-area yang telah direncanakan sebagai RTH Publik namun hingga kini belum sepenuhnya dikuasai pemerintah. Ketiga, meskipun RTH adalah satu kesatuan ekologi dan sebaiknya tidak dipisahkan dalam batas-batas administrasi dalam pengelolaannya, namun analisis spasial dari kondisi saat ini dan proyeksi RTH Publik dapat dibagi berdasarkan
47 wilayah administrasi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran pemangku jabatan hingga pada tingkat terendah. Misalnya Kelurahan, sebagai aparatur yang berhubungan langsung dengan masyarakat diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap eksistensi RTH, sehingga seluruh elemen dapat berperan aktif dalam usaha menjaga dan mempertahankan tidak hanya RTH Publik namun juga RTH Privat yang telah ada. Tujuan utama pembagian wilayah RTH ini juga dimaksudkan untuk memudahkan Dinas terkait dalam menentukan target penyediaan lahan RTH, untuk selanjutnya menentukan prioritas apakah berdasarkan ketersediaan lahan, kebutuhan masyarakat, atau terbentuknya infrastruktur hijau.
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa; pertama, melalui analisis spasial terhadap citra SPOT-6 menggunakan metode NDVI dan MLC, dapat diketahui bahwa luas RTH DKI Jakarta 2013 adalah sebesar 9,894.88 ha (14.94%). Luas RTH tidak memperhitungkan tutupan vegetasi sawah kecuali sawah abadi. Sebesar 53.49% persen tutupan vegetasi atau 5,693 ha (8.59% luas Jakarta) berupa tegakan pohon yang sangat efektif mengatasi permasalahan lingkungan di perkotaan. Distribusi RTH paling banyak tersebar di bagian selatan dan timur serta bagian perbatasan dengan Bekasi dan Tangerang. Kedua, hasil verifikasi data asset RTH Publik DKI Jakarta 2014 adalah sebesar 5.44% (3,604,80 ha), dengan sebaran persentase paling banyak di Jakarta Pusat dan paling sedikit di Jakarta Barat. Kurang lebih 70% atau 2,524.76 ha berhasil diidentifikasi. Berdasarkan analisis hasil verifikasi data aset dan proses identifikasi, diasumsikan bahwa RTH Publik DKI Jakarta dapat lebih dari 5.44% jika dilakukan pengarusutamaan perbaikan inventarisasi seluruh jenis RTH. Sedangkan RTH Privat DKI Jakarta diperkirakan sekitar 9.5% (6,290 ha) menyebar dengan luasan lebih banyak di bagian timur dan selatan. Ketiga, potensi penambahan RTH Publik berdasarkan terbentuknya infrastruktur hijau adalah 2,344 ha (3.54%). Dan potensi RTH publik yang diperoleh dari berdasarkan analisis spasial terhadap Peta Rencana Kawasan Hijau dan RTH Publik yang telah diidentifikasi, diketahui luas area proyeksi RTH Publik yang belum dikuasai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekitar 6,683.88 ha. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk pengambil kebijakan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain; (1) Perlu segera dilakukan kajian khusus untuk memperbaiki inventaris aset-aset RTH DKI Jakarta; (2) Berdasarkan peta sebaran potensi RTH dapat segera disusun prioritas arah pengembangan RTH untuk mewujudkan target RTH Publik 12.2% sampai tahun 2030; (3) Pemprov DKI Jakarta perlu meningkatkan koordinasi dengan instansi lain yang memiliki tanggung jawab terhadap kondisi RTH Publik;(4) Penggabungan seluruh
48 pengelolaan obyek RTH Publik dalam satu kendali dinas, agar dapat mempertajam strategi mewujudkan target RTH. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perlunya pengembangan aspek pendekatan lain yang dapat memperkaya alternatif potensi penambahan RTH Publik DKI Jakarta, misalnya dengan mempertimbangkan aspek demografi, aspek konektifitas ruang hijau dan ruang biru, dan aspek rencana pengembangan kawasan Jabodetabek. Saran untuk dapat mengadopsi dan mengaplikasikan metode penelitian ini di kota atau daerah lain di Indonesia, tidak bisa serta merta dapat dipakai tetapi harus ada kesamaan asumsi. Beberapa syarat perlu dipastikan ketersediannya, antara lain; (i) Data citra resolusi tinggi. Saat ini citra resolusi tinggi SPOT-6 sudah berlisensi pemerintah sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian kualitas, Pengolahan dan Distribusi Data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi dan disediakan oleh LAPAN. Sehingga pemerintah daerah seluruh Indonesia dapat memanfaatkannya. (ii) Data asset RTH Publik daerah yang telah dikompilasi dari seluruh unsur instansi yang bertanggung jawab pada pengelolaannya dan telah diverifikasi kepemilikannya, sehingga dapat menghasilkan peta yang akurat. (iii) Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk pemrosesan data dan pemeliharaan kebaruan data atau peta.
7 DAFTAR PUSTAKA Abidin, H.Z., Andreas, H., Gumilar, I., Gamal, M., Fukuda, Y., Deguchi,T. 2011. Land Subsidence and Urban Development in Jakarta (Indonesia). International Union of Geodesy and Geophysics - Indonesian National Committee Country Report. Melbourne (AU) ASTRIUM. 2013. SPOT 6 & SPOT 7 Imagery - User Guide [diunduh 2015 Jul 28] Tersedia pada www.blackbridge.com/geomatics/../SPOT67%20User%20Guide Balogh P I, Takacs D. 2011. The significance of urban open spacesand green areas in urban property developments. First International Conference “Horticulture and Landscape Architecture in Transylvania” Agriculture and Corvinus; Environment Supplement ; Budapest (HU):University of Budapest. hlm 110-121 Bell S.1999. Landscape - Pattern, Perception and Process. New York (US). E&FN Spon Barnett G., Doherty M., Beaty M. 2004. Urban Greenspace: Connecting People and Nature. Environtment [diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada https://www.griffith.edu.au/__data/assets/pdf_file/0007/81376/environmentalcity-13-barnett.pdf Bartalev, Sergey. 2007. Global land cover mapping: conceptual and historical background. [diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada www.peer.eu/.../user.../c3_global_landcover_mapping_concept.pdf Bischoff N.T, Jongman H.G R. 1993. Development of Rural Areal in Europe. Netherlands Scientific Council for Government Policy. [diunduh 2015 Sept 16]. Tersedia www.wrr.nl/.../V079Development_of_Rural_Areas_in_Europe_.pdf
49 Briassoulis H. 1999. Analysis of Land Use Change: Theoretical and Modeling Approaches. [diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada http://www.rri.wvu.edu/ web.Book/Briassoulis/contens.htm Bohner J., Selige T., Kothe R. 2005. Geographical Information System Geographical Information System ; Elsevier. [diunduh 2015 Sept 6]. Tersedia pada www.pe.wzw.tum.de/publikationen/ pdf/sd590.pdf Burrough A P., dan Mc Donnell A R .1998. Principles of Geographical Information Systems. New York (US). Oxford University Press. Byrne, J dan Sipe, N. 2011. Green and open space planning for urban consolidation –A review of the literature and best practice. Urban Research Program. Brisbane (AU) : Griffith University. [diunduh 2014 Des 23]. Tersedia pada www.griffith.edu.au/urp [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta. www.Bappedajakarta .go.id [BKKBN] Badan Keluarga Berencana Nasional. Laju Pertumbuhan Penduduk Nasional. [diunduh 2015 Okt 10]. Tersedia pada http://www.bkkbn.go.id/ kependudukan/Pages/DataSensus/Sensus_Penduduk/Penduduk/LPP/Nasional.aspx [BPLHD] Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 2015. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Jakarta 2014. Jakarta (ID) [BPS] Badan Statistik Prov DKI Jakarta. 2015. Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2015. Berita Resmi Statistik. No. 44/09/31/Th XVII. Choi HA, Lee WK, Byun WH. 2012. Determining the Effect of Green Spaces on Urban Heat Distribution Using Satellite Imagery. Asian Journal of Atmospheric Environment 6 (2):127-135 Combera A., Brunsdon C., Edmund. 2008. Green Using a GIS-based network analysis to determine urban greenspace accessibility for different ethnic and religious groups. Landscape and Urban Planning 86:103–114 [CCAP] The Center for Clean Air Policy. 2011. The Value of Green Infrastructure for Urban Climate Adaptation. Washington (US). [diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada ccap.org/.../The-Value-of-Green-Infrastructure-forUrban-Climate-Adaptation. pdf [CH] Cambridgeshire Horizon. 2006. Quality of Life Programme : Green Infrastucture Strategy. Cambridge (UK) [CV] City of Vernon . 2008. Hillside Guidelines. [diunduh 2015 Ags 20]. Tersedia pada www.vernon.ca/ocp/hillside_guidelines_may202008.pdf Danoedoro P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta (ID): Penerbit Andi Dachlan N E. 2013. Kota Hijau Hutan Kota. Bogor (ID). IPB ISBN:979-8381009 [DKI] Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Istimewa Jakarta.2013. Perda No. 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2030. Jakarta (ID) [DKI] Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Istimewa Jakarta. 2014. Perda No. 1/2014 tentang Rencana Detil Tata Ruang DKI Jakarta 2015. Jakarta (ID) [DPP] Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. 2009. Jakarta Menuju RTH 30%. Jakarta (ID) [DPP] Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. 2015. www. pertamananpemakaman.jakarta.go.id Fandeli, C. 2004. Perhutanan Kota. Yogyakarta (ID): Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
50 Febrianti N, Sofan P. 2014. Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta Berdasarkan Analisis Spasial dan Spektrum Data Landsat 8. Seminar Nasional Penginderaan Jauh; Jakarta (ID) : hlm 498-504 Firman T. 2009. The continuity and change in mega-urbanization in Indonesia: A survey of Jakarta–Bandung Region (JBR) development. Habitat International 33 :327–339 Firman T, Surbakti I M, Idroes I C, Simarmata H A. 2011. Potential climatechange related vulnerabilities in Jakarta: Challenges and current status. Habitat International 35 : 372-378. Fracillia, L. 2007. Analisis Korelasi Ruang Terbuka Hijau dan Temperatur Permukaan dengan Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh (Studi Kasus: DKI Jakarta) [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor; Gamon JA, Field CB, Goulden ML, Griffin KL,Heartley AE, Joel G, Penuelas J, Vanhni R. 1995. Relationship between NDVI, Canopy Structure, and Photosyntesis in Three Californian Vegetation Type. Ecological Application 5 (1): 28-41 Govindarajulu ,D. (2014) . Urban green space planning for climate adaptation in Indian cities. Urban Climate 10:35–41 Gill S.E, Handley J.F, Ennos A.R, Pauleit S. 2007 Adapting Cities for Climate Change: The Role of the Green Infrastructure. Built Environment 33(1):115133 [GK] Green Keys. 2008. Manual Ch.2-A Strategy for Urban Green Space. [diunduh 2015 Ags 15]. Tersedia pada www.ioer.de/greenkeys/Greenkeys.../ GreenKeys_manual_Chap_2_2508 Harris, L.D., Scheck, J. 1991. From implications to applications: the dispersal corridor approach to the conservation of biological diversity. In: Saunders, D.A., Hobbs, R.J. (Eds.), Nature Conservation 2: The Role of Corridors. New South Wales (AU): Survey Beatty and Sons. Hashimoto, H., Natuhara, Y., and Morimoto, Y. 2005. A habitat model for Parus major minor using a logistic regression model for the urban area of Osaka, Japan. Landscape and Urban Planning 70 (3-4): 245-250. Heynen, Nik. 2006. The Political Ecology of Uneven Urban Green Space . Urban Affairs Review Vol 42 (1):3-25 Jaya I N. S. 2014. Analisis Citra Digital. Bogor (ID): Penerbit IPB Press Jongman, H.G Rob. 2003. Ecological Network and Greenways in Europe : Reasoning and Concept. Journal of Environmental Science 15 (2):173-181 Josimovic B. dan Krunic N. 2008. Implementation of GIS in Selection of Location for Regional Landfill in the Kolubara Region. Spatium 628. 4. 02: 004: 72-77 [ diunduh 2015 Sep 6]. Tersedia pada www.doiserbia.nb.rs/ft.aspx? id=1450-569X0818072J Lawley, V , Lewis, M, Clarke, K. , Ostendorf, B. 2015. Site-based and remote sensing methods for monitoring indicators of vegetation condition: An Australian review. Ecological Indicator Lillesand TM, Kiefer RW, Chipman JW. 2004. Remote sensing and image interpretation. New Jersey (US): John Wiley & Sons Ltd. [LPL] Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian – IPB. 2005. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan.
51 Lokakarya Pengembangan Sistem RTH Perkotaan. Jakarta (ID): Departemen PU [LVPC] Lehigh Valley Planning Commission. 2008. Steep Slope – Guide/ Model Regulations. Pennsylvania (USA): D&L NHC, Inc [diunduh 2015 Sept 5] Tersedia pada www.lvpc.org/pdf/SteepSlopes.pdf Maguire J.D. 1991. An Overview and Definition of GIS. Geographic Information Systems 1st Edition. [diunduh 2015 Sept 6]. Tersedia pada http://www.wiley.com/legacy/wileychi/gis/volumes.html Maier-Rigaud, F. P., Apesteguia, J. 2006. The Role of Rivalry - Public Goods versus Common-Pool Resources. Journal of Conflict Resolution ;Oct 2006. Malaque I R and Yokohari M. 2007. Urbanization process and the changing agricultural landscape pattern in the urban fringe of Metro Manila, Philippines. Environtment & Urbanization 19 (1) Myneni, R. B., & Williams, D. L. 1994. On the relationship between FAPAR and NDVI. Remote Sensing of Environment 49: 200– 211. [MEOEA] Massachusetts Executive Office of Environmental Affairs . 2003. Masschusetts Erosion ad Sediment Control - Guidelines for Urban and SubUrban Area. Massachusetts (USA): Massachusetts Department of Environmental Protection. Prabowo,Y.,Sambodo, A.K.. 2014. Potensi Satelit Kembar SPOT-6 dan SPOT-7 untuk Produksi Informasi Pengideraan Jauh Resolusi Tinggi. Inderaja Vol. V No. 7 : 4-9 Purnomohadi, Ning (1994) Pengelolaan RTH untuk Mengurangi Kualitas dan Kuantitas Pencemaran Udara, kasus studi Kota Jakarta [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Richard, A John dan Jia, Xiuping. 2005. Remote Sensing Digital Image Analysis – Introduction. Berlin (DE). Springer-Verlag Berlin Heidelberg Rustiadi E, Saefulhakim S, Panuju D R. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta (ID): Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Rosalina P. 2013 Desember 20. RTRW Jakarta Dibuat untuk Dilanggar. Kompas. Megapolitan. [diunduh 2015 Jul 30]. Tersedia pada http://epaper. kompas. Com Rosana, F.C. (2015). Ahok Paparkan Realisasi APBD 2014. [diunduh 2015 Oct 5]. Tersedia pada http://www.satuharapan.com/read-detail/read/ahok-paparkanrealisasi-apbd-2014 Siwi SE dan Yusuf H. 2014. Analisis Pansharpening Citra Spot-5. Seminar Nasional Penginderaan Jauh ; Jakarta (ID) : hlm 480-489 Soubirane, J., Tonon, M., Pichon,G. 2015. SPOT 6/7 and Pleiades Constellation: New Perspectives for Mapping. Proceeding of 36th Asian Conference of Remote Sensing ; 19-23 Oct 2015. Manila (PH) Suwargana, N., Susanto. 2005. Deteksi Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh (studi Kasus : di DKI Jakarta). Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV “Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”. Surabaya (ID) Suwarli, Sitorus SRP,Widiatmaka, Putri EIK, Kholil. 2012.Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Strategi Ruang Hijau (RTH) Terbuka Berdasarkan Alokasi Anggaran Lingkungan Daerah (Studi Kasus Kota Bekasi). Forum Pascasarjana 35 (1): 37-52
52 Vancutsem. C, Pekel. J.F, Evrard. C, Malaisse. F, Defourny. F. 2009. Mapping and Characterizing the Vegetation Types of the Democratic Republic of Congo using SPOT VEGETATION Time series. Applied Earth Observation and Geoinformation 11 : 62–76 Vrabel, J., 1996. Multispectral imagery band sharpening study, Photogrammetric Engineering and Remote Sensing 62:1075-1083. Weng Q. 2010. Remote Sensing and GIS Integration: Theories, Methods, and Applications. New York (US). McGraw-Hill Co, Inc Whitford, V., Ennos, A.R., Handley, J.F., 2001. City form and natural process— indicators for the ecological performance on urban areas and their application to Merseyside, UK. Landscape Urban Planing 57: 91–103 Wulandari L D, Rachmawati T A, Ramdlani S. 2013. Hirarki Peran Ragam Ruang Terbuka Jihau (RTH) dalam Peningkatan Kualitas Ekologis Lingkungan Pusat Kota Malang [Laporan Akhir PUPT]. Malang(ID): Universitas Brawijaya Zain, A.F.M. 2002. Distribution, structure and Function of Urban Green Space in Southeast Asian Mega-cities with special reference to Jakarta Metropolitan Region (JABOTABEK) [disertasi]. Tokyo (JP):The University of Tokyo Zain AFM, Permatasari P A, Ainya C N, Destriana N, Mulyati D F, Edi S. 2015. Monitoring The detection of urban open space at Jakarta, Bogor, Depok, and Tangerang – Indonesia by using remote sensing technique for urban ecology analysis. Procedia Environmental Sciences 24:87 – 94 Zhang B., Xie G., Gao J., Yang Y. 2014. The cooling effect of urban green spaces as a contribution to energy-saving and emission-reduction: A case study in Beijing, China. Building and Environment 76 : 37-43
53 Lampiran 1 Data Survei Lapang dalam Penentuan Klasifikasi Dominasi Vegetasi ID
Nilai DN
CP1
0.19876
CP2
0.23538
Citra NDVI
Citra SPOT-6pan (Res1.5 m)
Peninjauan Lapangan/ground thruth
Keterangan Area dengan dominasi rumput tipis.
Long 106.807120, Lat -6.221297 Area dominasi rumput tipis sebagian berupa tanah terbuka, dengan dikelilingi pohon kanopi lebar. Long106.825962, Lat -6.305029 CP3
0.23659
CP4
0.26651
CP5
0.26799
Area dominasi rumput, dengan pembatas pohon dengan kanopi tidak rapat
Long 106.801974, Lat -6.207230 Area pemakaman, dengan tutupan rumput rapat, dengan pohon sebagai pembatas.
Long 106.907847, Lat -6.360120 Area dominasi persawahan, dicirikan dengan pematang. Irigasi sebagian.
@google street image 2013 Long 106.961371, Lat -6.166333 CP6
0.30469
CP7
0.30139
Area dominasi semak belukar, rumput tinggi dan sedikit pohon perdu. Sebgain area berupa tanah terbuka.
Long 106.797639,Lat -6.204319 Area dominasi semak belukar, rumput tinggi dan beberapa pohon perdu.
@google street image 2013 Long 106.961436, Lat -6.170713
54 Lanjutan – Tabel Lampiran 1 ID
Nilai DN
CP8
0.31039
CP9
0.35259
Citra NDVI
Citra SPOT-6pan (Res1.5 m)
Peninjauan Lapangan/ground thruth
Keterangan Area dominasi tanaman perdu, sebagian berupa tanah terbuka, kanopi pohon tidak terlalu rapat
Long 106.800121, Lat -6.204405 Area dominasi pohon sebagian dengan kanopi tidak terlalu rapat.
Long 106.803197, Lat -6.215883 CP 10
0.38394
CP 11
0.39212
CP 12
0.42049
CP 13
0.49173
Area bervegatasi pohon kanopi lebar, pohon perdu dan perkerasan.
Long 106.817222, Lat -6.291165 Areadominasi tegakan pohon dengan berbagai strata
Long 106.875173, Lat -6.248904 Area dengan dominasi tegakan pohon, kanopi pohon rapat dengan sebagian tutupan rumput
Long106.778168, Lat -6.287387 Area didominasi pohon rapat (Hutan kota), kanopi menutup hampir seluruh area.
Long 106.859504, Lat -6.313461
55 Lampiran 2 Data Area of Interest (AOI) untuk Klasifikasi Tutupan Lahan dengan metode Supervised Classification - Maximum Likehood No. 1
Jenis Tutupan Lahan sebagai AOI Sawah
2
Definisi: Penutupan lahan dimana semua aktifitas pertanian di lahan basah yang dicirikan oleh pola pematang sawah Lahan Terbangun
3
1)
2)
3)
4)
RTH
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
Badan Air Definisi: Tutupan lahan berupa kenampakan perairan termasuk didalamnya sungai, danau, waduk, tambak dan rawa.
Keterangan training area 1)Sawah basah/dengan irigasi baik 2)Sawah kering
2)
Definisi: Tutupan lahan dimana kawasan pemukiman baik perkotaan , 1) pelabuhan, bandara, industri dan lain-lain yan memperlihatkan pola aur yang rapat
Definisi: Tutupan lahan yang berupa vegetasi baik kanopi pohon, pohon perdu/semak maupun rumput
4
Training Area
1)Pemukiman padat tidak Beraturan 2) Pelabuhan 3)Kawasan industri 4)Pemukiman Teratur
Catatan: 4/36 training area 1) Area rumput/lapangan golf 2)Rumput tinggi dan semak 3) Pohon perdu berbagai strata 4) Pohon dengan tajuk lebat
Catatan: 4/21 training area 1)Tambak/rawa 2)Danau/Setu 3)Sungai 4)Genangan/sawah basah
Catatan: 4/55 training area
56 Lanjutan – Tabel lampiran 2 No. 5
Jenis Tutupan Lahan sebagai AOI Lahan terbuka
6
Definisi: Tutupan lahan yang didominasi oleh lahan terbuka dengan hanya sedikit atau tanpa vegetasi. Awan Definisi : Semua kenampakan awan yang menutupi suatu kawasan
Training Area
1)
1)
2)
Keterangan training area 1)Lahan terbuka/ bare land 2)Sawah diolah
Catatan: 4/7 training area 1)Awan
Catatan: total tutupan awan 0.1%
57 Lampiran 3 Perhitungan uji separabilitas dan uji akurasi Kappa terhadap klasifikasi tutupan lahan. Uji Separabilitas Sawah
Awan
Lahan
RTH
Terbangun
Badan
Lahan
Air
Terbuka
Sawah
0
2,000
2,000
1,990
2,000
2,000
Awan
2,000
0
2,000
2,000
2,000
2,000
Lahan Terbangun RTH
2,000 1,990
2,000 2,000
0 1,999
1,999 0
1,994 2,000
1,944 2,000
Badan Air
2,000
2,000
1,994
2,000
0
2,000
Lahan Terbuka
2,000
2,000
1,944
2,000
2,000
0
Hasil uji separabilitas, semua klas > 1900, dalam kategori Good Uji Akurasi Awan
Lahan Terbangun
RTH
Badan Air
Lahan Terbuka
Row Total
User's accuracy
233
0
1
61
0
0
295
78.98%
Awan Lahan Terbangun RTH
0
768
0
0
0
0
768
100.00%
0
0
57753
0
103
73
57929
99.70%
1
0
299
1537
0
0
1837
83.67%
Badan Air
0
0
771
0
2541
0
3312
76.72%
Lahan Terbuka
0
0
899
0
0
886
1785
49.64%
Column Total
234
768
59723
1598
2644
959
65926
99.57%
100.00%
96.70%
96.18%
96.10%
92.39%
Data Sawah
Producer's accuracy
Sawah
Overall Accuracy N Xii Xi+ X+i
Σ Xii / N x 100%
= 96.65%
= 65,926 = 63,718 = 3,473,756,790
Kappa Accuracy
N Σ Xii - S Xi+ X+i x 100% N2 - Σ Xi+ X+i
= 83.32%
58 Lampiran 4 Peta hasil deliniasi RTH Jalur Hijau Jalan
59 Lampiran 5 Peta hasil deliniasi RTH Kehutanan
60 Lampiran 6 Peta hasil deliniasi RTH Olah Raga
61 Lampiran 7 Peta hasil deliniasi RTH Pemakaman
62 Lampiran 8 Peta hasil deliniasi RTH Taman Interaktif
63
Lampiran 9 Peta hasil deliniasi RTH Taman Kota
64 Lampiran 10 Peta hasil deliniasi RTH Taman Lingkungan
65 Lampiran 11 Peta hasil deliniasi RTH Taman Rekreasi
66 Lampiran 12 Peta hasil deliniasi RTH Tepian Air
67 Lampiran 13 Peta hasil deliniasi RTH Jalur Hijau JLTT
68 Lampiran 14 Peta hasil deliniasi RTH Fungsi Lainnya (Sempadan KAI)
69 Lampiran 15 Peta Rencana Kawasan Terbuka Hijau (Perda DKI No. 1/2012)
70 Lampiran 16 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Barat
71 Lampiran 17 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Pusat
72 Lampiran 18 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Timur
73 Lampiran 19 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Selatan
74 Lampiran 20 Peta RTH Publik dan Proyeksinya di Wilayah Jakarta Utara
75 Lampiran 21 Tabel Hasil Identifikasi RTH Publik Nomor
Id
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
503 1151 375 285 380 493 494 500 227 343 181 575 168 35 209 503
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
104 105 106 107
0 0 0 0
Jenis RTH Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Refungsi Sub Total RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (SK) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Pembebasan) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) RTH Kehutanan (Potensi) Sub Total RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga RTH Olah raga Sub Total Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum
Koordinat X
Koordinat Y
Nama RTH
106.792117 106.883819 106.839077 106.824785 106.839302 106.799376 106.790049 106.798852 106.820119 106.846124 106.815657 106.800955 106.816025 106.795105 106.820533 106.812569
-6.23414 -6.110941 -6.167201 -6.199337 -6.16809 -6.232743 -6.23545 -6.232742 -6.17647 -6.199045 -6.14541 -6.245947 -6.146837 -6.1665 -6.175756 -6.233439
Refungsi SPBU No. 31-12103 Jl. Pakubuwono VI (tim) Refungsi SPBU No. 31-13201 Jl. Enim/Tongkol Refungsi SPBU No. 32-10701 Jl. Wahidin (ABRI) Refungsi SPBU No. 34-10302 Jl. Sumenep Refungsi SPBU No. 34-10601 Jl. Dr. Wahidin (Swasta Refungsi SPBU No. 34-12111 jl. Mataram I (tim) Refungsi SPBU No. 34-12111 Jl. Pakubuwono VI (brt) Refungsi SPBU no. 34-13204 Jl. Mataram (bar) Taman Eks SPBU No. 31=10302 Taman Eks SPBU No. 31-10301 Jl. Diponegoro Taman Eks SPBU No. 31-11102 HW Utr Taman Eks SPBU No. 31-12102 Jl Melawai Raya Taman Eks SPBU No. 34-11101 HW Sel Taman Eks SPBU No.31-11102 Jl.Kyai Tapa Taman Eks SPBU No/ 32-10102 Taman Eks SPBU Suryo-Senopati
106.764396 106.828572 106.868595 106.8488 106.859641 106.808559 106.830603 106.887549 106.908595 106.915122 106.915764 106.779591 106.949123 106.900523 106.957873 106.917802 106.730076 106.936395 106.902222 106.970668 106.832488 106.874205 106.802848 106.819096 106.898368 106.799693 106.751368 106.832438 106.821204 106.821663 106.779612 106.813067 106.777599 106.829135 106.832615 106.755247 106.770083 106.774754 106.807477 106.844722 106.825737 106.800037 106.803328 106.8147 106.877734 106.729711 106.751309 106.90074 106.89083 106.865152 106.886341 106.900049 106.93802 106.931439 106.885497 106.885721 106.875552 106.863403 106.879273 106.962261 106.891854 106.796327 106.855012 106.89024 106.959944 106.807496 106.802328 106.848375 106.768335 106.813373
-6.210668 -6.351811 -6.126777 -6.132897 -6.313523 -6.248742 -6.170991 -6.357152 -6.277653 -6.206596 -6.333226 -6.128862 -6.109884 -6.358476 -6.137681 -6.30561 -6.16721 -6.127577 -6.353418 -6.184705 -6.323177 -6.288174 -6.357292 -6.342723 -6.35258 -6.310124 -6.169481 -6.332814 -6.311116 -6.350608 -6.288752 -6.353555 -6.313393 -6.342573 -6.332758 -6.25969 -6.287986 -6.242558 -6.300591 -6.257276 -6.304863 -6.206025 -6.218317 -6.199972 -6.166904 -6.166617 -6.169457 -6.360647 -6.365871 -6.306594 -6.299968 -6.213977 -6.238916 -6.203831 -6.182746 -6.337921 -6.249159 -6.336325 -6.202797 -6.204404 -6.35047 -6.117602 -6.118012 -6.132174 -6.102752 -6.218704 -6.210464 -6.148765 -6.288108 -6.303537
Srengseng UI "Wdk_sunter "Kemayoran Cijantung Blok_P Istiqlal Wdk_Dongkel Halim PT. JIEP Pulogadung Mabes_TNI_Cilangkap PT.Jakpro KBN_Marunda Buperta_Cibubur Rorotan 1 & 2 Setu Rawa Buaya Rawa Malang Pondok Rangon Ujung Menteng_b Jl. Joe Dukuh Cipedak Srengseng Sawah Munjul dan perluasan Pondok Labu Kembangan Jagakarsa Ragunan Situ Mangga Bolong Pondok Indah ISTN Kali_Pesanggrahan Yinzikon 13 Ciganjur Arhanud SE-10 Sepolwan Seskoal Marinir Cilandak TMP Kalibata GOR Ragunan Manggala WB G Bung Karno Y Said Naum Cempaka Mas Rawa Buaya Kembangan Utara Arboretum Cibubur G. Pemuda Cibubur FO Ps Rebo M Purnabakti TMII Viaduct Klender Pondok Kelapa BPLIP Pulogadung Pulomas Kelapa Dua Wetan Cawang Mabad Kalisari Waduk Bea Cukai IPAK Cakung Munjul Waduk Pluit Kuburan Belamda AHM STIP Gelora_BK DPR JIEXPO Sespolwan Marinir_Cilandak
106.843567 106.834537 106.807683 106.819555 106.720728 106.782303 106.903429 106.858886 106.887013 106.880607 106.825778 106.897911 106.913373 106.834272 106.776736 106.86565 106.803516
-6.174929 -6.169564 -6.169803 -6.141453 -6.142407 -6.312341 -6.224599 -6.325571 -6.178311 -6.173931 -6.306752 -6.124756 -6.136756 -6.221721 -6.290424 -6.325142 -6.215429
GOR Jakpus LOT Banteng Stadion VIJ Stadion Tamansari Stadion Cendrawasih Lap Sepakbola Karang Tengah Lap Sepakbola Pondok Bambu Stadion Gongseng Lap Panahan Pulomas Stadion Pulomas GOR Ragunan Stadion Rawabadak Stadion Tugu GOR Kuningan BLUD Lebak Bulus GOR Ciracas Komplek GBK
106.752238 106.715311 106.758658 106.703008
-6.15988 -6.147369 -6.22077 -6.162134
TPU Besmol TPU Utan Jati TPU Joglo TPU Semanan
Luas Hasil Digitasi (m2) 1198.12 1197 991.7 1827.08 1024.4 2154.41 1474.58 2510.01 1133.23 1154.23 745.01 1556.65 912.1 1140.17 1549.67 1600.55 22168.91 134,846.28 678,452.38 78,485.05 96,713.03 30,910.49 16,614.76 20,694.51 56,621.85 36,585.95 113,228.61 145,343.96 25,013.81 12,193.02 306,249.90 24,718.73 9,181.35 12,773.91 58,570.92 4,288.29 12,753.16 10,931.70 6,503.84 5,991.57 6,557.45 28,361.01 20,043.31 19,936.90 11,587.94 1,343,773.11 37,180.90 58,533.13 64,701.26 76,180.05 24,490.87 17,667.99 35,640.68 19,365.37 37,320.13 106,938.16 60,496.84 44,194.58 36,021.70 253,014.71 3,207.34 9,340.96 57,541.27 25,468.78 189,363.87 79,625.57 10,140.16 71,978.63 20,339.54 19,770.67 15,370.75 11,924.40 45,254.14 265,124.93 38,876.11 5,186.83 73,441.85 3,336.20 67,876.97 23,275.32 19,482.50 21,833.42 201,964.72 308,450.80 466,895.47 22,848.80 98,631.07 6,376,224.23 514.00 42,120.45 7,044.89 8,136.85 20,417.05 7,595.77 8,417.59 8,824.01 17,477.13 10,053.23 27,385.80 10,386.14 10,415.55 17,485.08 8,547.26 8,121.16 102,476.61 315,418.57 10,621.42 16,296.85 65,225.71 7,960.84
76 Nomor
Id
108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218
0 0 0 0 0 0 0 47 0 57 0 0 56 0 35 31 3101 45 72 95 89 90 92 96 102
Jenis RTH Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Sub Total RTH Pertanian Sub Total Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif
Koordinat X
Koordinat Y
Nama RTH
106.773413 106.76923 106.790148 106.813643 106.815402 106.854369 106.782211 106.850351 106.817765 106.840926 106.832574 106.835646 106.765919 106.836794 106.837955 106.844235 106.822378 106.854823 106.933773 106.936857 106.909394 106.956397 106.922272 106.900876 106.95455 106.916964 106.939516 106.877681 106.941413 106.876502 106.871266 106.879508 106.877077 106.879917 106.900024 106.897649 106.907095 106.91697 106.849857 106.852646 106.873614 106.899161 106.881933 106.941979 106.936702 106.749164 106.750799 106.897196 106.932345 106.761097 106.823148 106.871342 106.898667 106.889358 106.878382 106.874404 106.869774 106.876564 106.878626 106.900905 106.891992 106.933514 106.935344 106.936027 106.812317 106.878946 106.912592 106.85501 106.765203 106.702779 106.707219 106.696298 106.759633 106.773921 106.804371 106.813348 106.76999 106.767823 106.765277 106.768181 106.815874 106.808957 106.839545 106.840401 106.880492 106.968866
-6.218208 -6.141643 -6.202877 -6.202826 -6.207632 -6.187917 -6.230932 -6.274397 -6.350043 -6.283063 -6.280726 -6.308273 -6.229481 -6.223012 -6.22712 -6.299865 -6.306149 -6.244499 -6.118839 -6.119779 -6.12895 -6.151076 -6.139233 -6.13066 -6.134734 -6.131315 -6.10766 -6.126636 -6.234598 -6.222011 -6.223329 -6.232119 -6.259925 -6.265359 -6.33982 -6.329013 -6.319744 -6.312438 -6.338801 -6.322045 -6.3119 -6.197325 -6.19499 -6.227866 -6.229725 -6.134753 -6.135494 -6.128739 -6.098515 -6.188387 -6.328746 -6.349371 -6.353509 -6.315111 -6.308906 -6.304351 -6.304353 -6.300623 -6.320098 -6.217241 -6.203599 -6.206637 -6.171996 -6.171836 -6.243284 -6.363254 -6.35991 -6.294053 -6.283519 -6.103814 -6.109612 -6.115216 -6.170633 -6.18073 -6.199749 -6.279895 -6.253136 -6.255566 -6.253334 -6.254563 -6.349987 -6.319828 -6.222238 -6.220465 -6.229767 -6.151067
TPU Sukabumi Sltn TPU Kapuk Teko TPU Grogol Kemanggisan TPU Karet Bivak TPU Karet Psr Baru Brt TPU Kawi-Kawi TPU Grogol Sltn TPU Pejaten Timur TPU Srengseng Swh TPU Pasar Minggu TPU Pejaten Brt TPU Kebagusan TPU Cidodol TPU Menteng Pulo I TPU Menteng Pulo II TPU Tanjung Brt TPU Pisangan TPU Cikoko TPU Semper I TPU Semper II TPU Kampung Mangga TPU Malaka Ampat TPU Mengkok TPU Plumpang TPU Malaka I/ Srg Bango TPU Tegal Kunir TPU Jembatan Sampi TPU Sungai Bambu TPU Pondok Kelapa TPU Prumpung TPU Kober Jtngr TPU Cipinang Besar TPU Cipinang Asem TPU Kebon Pala TPU Cilangkap TPU Cipayung TPU Bambu Apus TPU Bantar Jati TPU Kalisari TPU Cijantung TPU Susukan Islam TPU Penggilingan TPU Utan Kayu TPU Pondok Kelapa/Malaka II TPU Pondok Kelapa/Malaka I TPU Kebon Jahe TPU Kapuk Teko - p TPU Plumpang TPU Bulak Duri TPU Rawa Kopi _p TPU Jagakarsa TPU Cibubur I TPU Munjul TPU Ceger TPU Kp Rambutan TPU Kp Rambutan I TPU Susukan Budha TPU Kampung Dukuh TPU Ciracas TPU Kampung Kapuk TPU Cipinang Baru TPU Kp Penggilingan TPU Kp Baru_1 TPU Kp Baru_2 TPU Wijaya TPU Cibubur II TPU Pondok Rangon TPU Kp Gedong TPU Kp Kongsi TPU Tegal Alur I TPU Tegal Alur II TPU Pegadungan TPU Rawa Kopi TPU Duri Kepa TPU Petamburan TPU Jeruk Purut TPU Tanah Kusir I/II TPU Tanah Kusir I/II TPU Tanah Kusir I/II TPU Tanah Kusir I/II TPU Srengseng Swh TPU Kampung Kandang TPU Menteng Pulo I TPU Menteng Pulo I TPU Cipinang Besar TPU Rorotan
106.967857
-6.172577
Sawah Abadi
106.810143 106.874551 106.808772 106.801937 106.799464 106.822991 106.823337 106.83111 106.80746 106.811373 106.823352 106.829228 106.833576 106.803441 106.793034 106.848347 106.768406 106.768835 106.877132 106.882309 106.936369 106.905741 106.907667 106.920281 106.966584
-6.32801 -6.33987 -6.331388 -6.331801 -6.358366 -6.340403 -6.321928 -6.317235 -6.341671 -6.330847 -6.328993 -6.282736 -6.282534 -6.35531 -6.275154 -6.171075 -6.248741 -6.249106 -6.265652 -6.314754 -6.252712 -6.31682 -6.353317 -6.304276 -6.131064
Taman Tabebuia Taman Mahoni (PKP) Tmn Buni Tmn Kiara Payung Tmn Casuarina Tmn Situbabakan Tmn Spathodea Taman Dadap Merah Taman Kayu Putih Taman Rambutan Tmn Matoa Taman Salam Taman Ketapang Tmn Purwa Taman Interaktif Poncol II Taman Ineraktif Jl Kalibaru Timur Gg 7 No. 24B Taman Interaktif Delman Elok VI Ujung RT004/011 Taman Interaktif Jl. Delman Elok VI Ujung RT04/06 Taman Interaktif Segitiga Intirub Jl Cilitan Besar Taman Waru Taman Kembang Merak Taman Calliandra Taman Salix Taman Kembang Sepatu Taman Interaktif Kampung Karang Kendal
Luas Hasil Digitasi (m2) 10,794.01 7,140.49 21,054.13 168,759.82 67,536.28 50,176.48 9,044.06 2,237.45 63,129.45 18,988.02 2,956.30 13,206.48 4,448.69 118,435.55 143,247.11 25,960.74 5,457.28 3,566.23 31,298.63 524,423.75 4,574.81 3,008.66 2,587.51 2,951.62 8,441.58 3,969.54 9,893.57 4,092.21 169,789.40 45,163.60 44,826.70 118,009.45 16,587.33 7,240.86 14,142.18 15,026.58 12,653.53 12,666.29 37,344.88 17,088.01 12,054.78 48,007.98 62,642.54 40,476.99 66,113.16 6,000.76 3,270.81 1,758.74 919.05 16,193.92 19,231.25 7,647.96 10,727.63 10,292.54 7,447.25 10,696.18 19,443.37 7,318.41 8,995.08 5,866.96 7,603.50 8,788.75 5,150.90 3,497.85 9,713.66 5,172.87 534,834.93 8,157.02 10,947.09 156,610.42 513,117.88 591,987.36 8,330.30 21,343.45 97,609.42 68,651.79 406,600.67 3,581.86 7,093.16 9,408.57 11,738.23 132,275.80 33,883.10 38,720.50 8,783.98 163,928.23 5,174,660.73 50,001.11 50,001.11 12,022.74 4,518.06 6,769.07 1,720.35 46,555.80 6,574.36 21,235.06 18,194.64 4,473.03 8,140.45 2,405.76 4,201.34 1,964.10 825.52 886.15 231.83 3,797.45 2,850.27 444.76 2,310.76 2,158.06 4,766.37 27,348.80 2,110.16 6,076.08
77 Nomor
Id
219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259
0 0 0 0 0 0 65 71 76 85 88 86 94 36 0 0 0 0 0 87 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0
260 261 262 263 264 265 266 267
0 0 0 0 0 0 0 0
268 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350
0 0 0 0 1138 0 0 1118 1122 1117 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1022 0
Jenis RTH Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Taman Interaktif Sub Total Taman Kota Taman Kota Taman Kota Taman Kota Taman Kota Taman Kota Taman Kota Taman Kota Sub Total Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X
Koordinat Y
Nama RTH
106.832273 106.89948 106.890506 106.914371 106.839051 106.899456 106.906255 106.907747 106.88711 106.920057 106.881576 106.94222 106.87519 106.777712 106.861414 106.943291 106.900065 106.962697 106.896647 106.941709 106.85313 106.790763 106.762029 106.959671 106.825479 106.874143 106.880662 106.799668 106.937165 106.704063 106.710673 106.712891 106.850024 106.843445 106.75008 106.728011 106.918967 106.715134 106.775764 106.881518 106.89911
-6.305782 -6.334297 -6.360942 -6.303785 -6.301809 -6.339249 -6.327612 -6.215358 -6.311778 -6.249876 -6.265708 -6.241211 -6.320967 -6.314597 -6.348302 -6.233656 -6.327361 -6.18687 -6.319639 -6.181862 -6.197359 -6.302278 -6.231785 -6.148756 -6.299314 -6.323174 -6.183596 -6.335506 -6.179462 -6.177173 -6.106978 -6.115404 -6.168325 -6.304135 -6.170971 -6.221821 -6.301695 -6.167289 -6.171952 -6.157706 -6.363886
Taman RTH Jl. Sepat I Taman Melati Taman Kumis Kucing Taman Bambu Taman Tanjung Taman Flamboyan Taman Cempaka Taman Interaktif Jl. Bulak Tengah Taman Bluntas Taman Manunggal Taman Myristica Taman Thevetia Taman Palem Taman Karang Kendal RTH Jl. Kopi RTH Jl. Rawajaya RTH Jl. Pinang RTH Jl. Raya Bekasi RTH Jl. PPA Taman Bauhinia Taman Salemba Bluntas RTH Jl. Lebak Bulus III RTH Jl Swadarma RTH Kp. Malaka RTH Jl. Kebagusan Raya RTH Jl. Centex RTH Jl. Waringin RTH Jl. Pasir RTH Jl. Tipar Cakung RTH Jl. Duri Kosambi RTH Jl. Lingkungan III RTH Jl. Lingkungan III - SPH 2012 RTH Jl. Kalibaru Timur - SPH 2012 RTH Jagakarsa - SPH 2012 RTH Jl. Kampung Baru - SPH 2012 RTH Kp. Joglo - SPH 2012 RTH Jl. Pagearang - SPH 2012 RTH Jl. Samping Kosambi Baru - SPH 2012 RTH Jl. Mangga XIV - SPH 2012 RTH Kel. Sunter Jaya - SPH -2012 Buperta Cibubur
106.832521 106.834665 106.829566 106.83507 106.781416 106.794508 106.793359 106.82657
-6.199197 -6.19771 -6.196229 -6.170744 -6.130397 -6.245165 -6.182386 -6.176131
Taman Suropati Taman Situlembang Taman Menteng / Kodok Taman Lapangan Banteng THKP Taman Ayodia Taman Cataleya Kp Swh Monas/Taman Medan Merdeka
106.792922 106.792139 106.798699 106.787286 106.778579 106.779854 106.794053 106.914162 106.912251 106.910652 106.913582 106.899951 106.896013 106.905743 106.899366 106.905979 106.914624 106.899633 106.905326 106.830189 106.831104 106.838348 106.880954 106.91182 106.909559 106.912751 106.908603 106.905305 106.907653 106.910648 106.91229 106.901668 106.906214 106.907191 106.907281 106.904581 106.900856 106.910222 106.911697 106.906175 106.917064 106.907054 106.897372 106.89273 106.887783 106.896983 106.895926 106.895522 106.897332 106.893402 106.893399 106.894163 106.896922 106.889078 106.886556 106.895258 106.885781 106.894353 106.893621 106.884537 106.892903 106.895291 106.89312
-6.244109 -6.240742 -6.243239 -6.218613 -6.132516 -6.132883 -6.124467 -6.119325 -6.123616 -6.123913 -6.125718 -6.106996 -6.108175 -6.123827 -6.110338 -6.123575 -6.127756 -6.110468 -6.121941 -6.135144 -6.134905 -6.133102 -6.166544 -6.161455 -6.162027 -6.156579 -6.150098 -6.160357 -6.172848 -6.1703 -6.171299 -6.171921 -6.180058 -6.176048 -6.175782 -6.165306 -6.148344 -6.173116 -6.168792 -6.170799 -6.17782 -6.166017 -6.19666 -6.194231 -6.200255 -6.198373 -6.194542 -6.196573 -6.195325 -6.195483 -6.195547 -6.196179 -6.199228 -6.186914 -6.187453 -6.201213 -6.185358 -6.198863 -6.197859 -6.184199 -6.192097 -6.190992 -6.189265
Tmn Langsat Tmn Leuser Tmn Martha Tiahahu Tmn FO Permata Hijau Taman Lundu Taman Boncel Taman Bundaran Tugu BPL Taman Lontar (Rawabadak) Taman Imigrasi Taman Palm Tmn Komplek YUKA Tmn Segitiga depan RS Koja Tm Interaksi Sosial Lorong V Tmn Jl. Kelapa Muda Taman Jl Deli Tmn Jl. Kelapa Muda Taman Toar Taman Jl Deli Tmn RW 07 Tmn Mangga Dua ITC 1 Tmn Mangga Dua ITC 2 Taman Inpres Kecamatan Taman Perintis Kemerdekaan Tmn Kelapa Puan V Taman Kelapa Puan I Taman Kelapa Lilin VIII Taman Janur Elok Taman Boulevard Tmn Maengket Tmn Bongo IV Taman Simponi Taman Gading Putih Tmn Vespa Tmn Maramba Tmn B Cipta Sarana (Maramba) Taman Kelapa Cengkir Barat IV Taman CPG Janur Elok Tmn Musik Raya Taman Taska Tmn Kopyor Tmn Oyar Pegangsaan Dua Taman Kelapa Gading Tmn Bandeng Taman Cakalang Taman Juwed Taman Lele Tmn Lodan V Taman Mas Koki Tmn Bandeng III Taman Duyung III Taman Duyung III Taman Duyung Tmn Gabus Tmn Tanah Mas Tmn Plafon Taman Ketang-Ketang Taman Kusen Tmn Nilam Raya Taman Rajungan Taman Tener Taman Pulo Asem IV Taman Pulo Asem Timur VII Taman Pulo Asem Utara
Luas Hasil Digitasi (m2) 7,545.60 13,548.63 11,040.65 29,256.80 9,144.31 7,993.82 39,830.42 1,381.27 14,470.85 2,141.44 527.74 284.04 5,828.01 28,193.70 7,728.88 2,826.01 17,791.62 1,662.31 1,951.72 1,595.67 226.80 3,491.85 11,210.10 5,960.83 10,572.30 5,074.47 3,155.74 36,422.37 23,915.65 10,093.59 4,002.03 636.67 510.98 2,326.67 13,175.00 707.59 6,346.17 15,729.55 3,050.10 4,286.32 254,293.24 812,512.48 16,845.57 9,571.59 26,563.86 52,597.94 120,897.73 6,278.60 32,957.77 631,728.67 897,441.73 44,251.57 10,979.08 10,722.77 27,196.70 552.54 632.71 2,549.29 693.77 881.18 808.34 793.00 2,873.55 208.20 510.41 641.12 510.41 2,904.25 641.12 3,957.68 1,671.31 1,668.32 1,806.34 900.07 2,099.61 1,746.23 1,887.98 489.44 1,532.15 1,829.06 779.51 605.91 1,702.66 767.70 563.56 1,296.24 1,902.08 1,652.34 1,044.50 1,082.84 885.07 1,514.43 2,604.42 541.29 746.88 1,515.75 540.96 932.49 762.07 1,223.00 818.31 818.31 965.74 476.42 4,552.74 3,532.41 1,858.54 484.72 1,825.48 779.39 672.21 1,854.54 838.36 1,067.97
78 Nomor 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464
Id 1024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 893 0 0 0 0 906 0 0 0 0 0 0 884 884 0 0 0 935 939 909 0 0 0 917 0 861 0 0 1001 937 0 0 0 0 880 873 0 0 0 0 869 0 0 0 862 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 989 0 0 0 0 1004 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.892785 106.88147 106.882956 106.884223 106.888795 106.894125 106.897596 106.898009 106.886641 106.879844 106.883535 106.866097 106.865761 106.865657 106.858451 106.858163 106.87459 106.873601 106.882047 106.891392 106.888434 106.887359 106.885901 106.873485 106.874385 106.885371 106.884536 106.875261 106.872702 106.871473 106.933053 106.932964 106.931373 106.929369 106.93098 106.927699 106.930362 106.930484 106.945443 106.904815 106.932202 106.904472 106.927938 106.933605 106.906201 106.928527 106.932523 106.933541 106.938038 106.90766 106.935261 106.943151 106.942926 106.906035 106.938461 106.905204 106.936556 106.934637 106.933617 106.912793 106.904777 106.937592 106.919643 106.942733 106.935627 106.917498 106.934195 106.939834 106.911739 106.911535 106.924745 106.94052 106.90587 106.930403 106.910479 106.933769 106.900619 106.905837 106.916523 106.873711 106.873611 106.874454 106.876942 106.884126 106.868328 106.864613 106.871097 106.87198 106.891055 106.891373 106.889993 106.888434 106.873425 106.884967 106.885196 106.88641 106.861005 106.848052 106.862571 106.859251 106.830171 106.835184 106.829974 106.823289 106.844748 106.847908 106.834082 106.826138 106.82849 106.823897 106.828388 106.841352 106.83801 106.792232
Koordinat Y -6.190905 -6.197707 -6.189048 -6.197196 -6.20087 -6.20867 -6.200403 -6.200302 -6.190217 -6.173709 -6.175026 -6.206469 -6.200202 -6.199346 -6.211271 -6.201958 -6.214493 -6.214562 -6.226067 -6.21866 -6.221281 -6.222858 -6.220775 -6.237621 -6.244565 -6.220731 -6.219358 -6.216774 -6.216139 -6.215248 -6.234369 -6.235656 -6.234848 -6.229721 -6.231414 -6.230324 -6.230309 -6.229971 -6.229347 -6.236392 -6.225909 -6.227268 -6.222812 -6.244743 -6.239172 -6.230985 -6.230001 -6.229915 -6.24777 -6.225154 -6.220966 -6.222552 -6.223021 -6.237245 -6.238869 -6.23333 -6.245869 -6.247116 -6.243243 -6.246629 -6.226136 -6.247105 -6.231623 -6.221713 -6.24368 -6.232814 -6.233129 -6.238805 -6.223663 -6.223019 -6.217907 -6.218947 -6.226463 -6.216712 -6.224133 -6.241646 -6.214024 -6.245809 -6.223584 -6.264846 -6.252289 -6.276391 -6.271728 -6.277963 -6.28341 -6.262731 -6.256261 -6.26447 -6.333416 -6.334649 -6.332779 -6.290599 -6.307615 -6.356437 -6.355485 -6.355631 -6.312509 -6.322562 -6.340821 -6.311164 -6.229232 -6.207525 -6.21331 -6.215471 -6.2107 -6.208464 -6.207034 -6.21 -6.209833 -6.204403 -6.214716 -6.208424 -6.208308 -6.21388
Nama RTH Taman Pulo Asem Taman Rw. Muka Barat Taman Kikir Taman Balai Pustaka (Rawamangun) Tmn Sawo (Pisangan Tmr) Taman Cipinang Empang Taman Perhubungan III Taman Perhubungan IV Taman Kayu Jati V Taman Pulo Mas Barat Taman Attaubah Tmn Brombek Tmn Galur Sari I Tmn Galur Sari II Taman Bund. Slamet Riyadi Taman Tegalan Tm Viaduct Jatinegara Tmn Viaduct Jatinegara Taman Blok NN Cip Jaya Taman RTH Rw 08 Cip Muara Taman Cip. Elok I Taman Cip. Elok II Taman Cip. Jaya I Balai Warga Rw 07 Taman Cornel Simanjuntak Taman Hijau Daun Tmn Hutan Kota Caw. Bwh Taman RTH RW.12 RT 10 CBU Taman Kejaksaan Taman Barkah Taman Bekasi Timur Kodim Tmn Lembah Pinang Taman Lembah Palm Tmn Lembah Nyiur Tmn Malaka Utara V Taman Malaka Selatan II Taman Malaka Barat Taman Malaka Selatan Blok A Tmn Malaka Utara IV Taman Arabika III Taman Bambu Betung (Pndk Bambu) Taman Jl. Beringin Taman Bonang (Pndk Bambu) Taman Delima V Taman Janur Kuning Taman Kejaksaan (Pndk Bambu) Taman Malaka Sel. Blok C Taman Malaka Utara Blok C Taman Malaka Utara Blok C 12 Taman Manggar IV Taman Nakula Taman Jl. Nusa Indah IV Taman Pondok Kopi VII Taman Pondok Kopi VIII Taman Jl. Tutul Taman Blok M Perm Kary DKI Taman Bambu Mas Selatan Taman Cengkir Taman Ikapola Taman Janur III Taman Kav. Agraria Taman Kesenian Taman Manggar III Tmn Pendidikan (Pndk Kopi) Tmn Pondok Kopi V Taman Sabut Taman Swadaya VIII Taman Enau Taman Blok B Perum Kary DKI Taman Duren Sawit Indah II Taman Duren Sawit Indah I Taman Malaka Sel. Pinggir Kali Tmn Pondok Kopi II Taman Wijaya Kusuma (Pndk Bambu) Taman Rusun Klender Taman Duren Sawit Indah Blok AD I Taman Pd. Kelapa Brt VI Taman I Gusti Ngurah Rai Taman Jati Waringin Taman Duren Sawit Timur Taman Jaya Kusuma Taman Jl. PPD Taman Embrio RW04 Taman Ujung Landasan Taman Pinang Ranti SDN 09 Taman Bulak Rantai II Taman Segitiga Cililitan Taman Segitiga RW. 01 Taman Segitiga Pinggir Tol Taman Kav. DKI Blok H Taman Alamanda Taman Kav. DKI Blok E II/Taman Akustik Taman Segitiga Pintu II TamanII Taman Segitiga Tanah Merdeka Taman Patas Taman Tidar Taman Segitiga Bromo Taman Cijantung Taman Kampung Baru Taman Mawar(Taman Hutan Kota) Taman Mahoni Taman Denpasar II Taman Tangkuban Perahu Taman H.R. Rasuna Said Taman Flamboyan (Karet) Taman Minangkabau Tmn Segitiga Terminal Bus Taman Salak Taman Setiabudi Barat Taman Setiabudi II Taman Landmark Taman Segitiga Aini Taman Bogor Lama Taman Unggaran Tmn Cempaka
Luas Hasil Digitasi (m2) 1,725.76 1,828.27 647.55 468.58 498.14 1,022.31 536.30 435.01 715.68 4,483.32 2,504.07 1,077.85 804.92 818.65 271.52 750.45 2,020.61 1,460.58 814.79 580.75 758.18 1,092.68 608.30 5,403.54 1,869.70 2,036.19 526.40 3,822.96 3,703.94 484.45 925.56 1,399.73 1,354.66 1,155.29 1,979.02 1,451.10 528.73 738.44 1,482.92 989.22 404.54 441.03 573.66 1,372.85 487.27 886.50 534.44 404.17 1,850.20 491.35 739.58 379.73 2,642.17 808.57 5,161.34 445.40 1,861.27 1,764.07 1,189.70 2,863.75 4,384.06 533.10 1,620.16 533.07 1,257.05 2,040.74 867.16 3,488.22 1,502.52 1,246.74 3,976.35 2,372.32 2,387.62 7,253.46 1,640.64 841.06 16,376.72 4,833.63 2,193.98 999.29 373.48 444.60 3,360.76 1,572.00 3,628.64 1,203.21 4,029.55 904.14 2,780.39 3,317.62 474.83 1,403.15 548.62 1,492.91 5,273.90 1,597.52 7,898.04 1,500.00 1,451.67 2,723.95 1,682.15 7,685.29 2,973.08 524.35 3,409.98 348.06 1,178.45 117.80 324.07 147.33 801.26 188.30 595.28 426.97
79 Nomor 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578
Id 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 650 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 803 821 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 794 819 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 816 0 0 0 0 524 627 0 0 0 0 0 0 0 522 0 0 0 546 0 0 571 0 592 595 598 604 0 0 520 614 630 0 580 0 0 0 0 526 531 515 0 0 0 0 0 0 0 596 553 623
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.782701 106.790933 106.777922 106.776912 106.777177 106.778703 106.772126 106.782263 106.782922 106.771303 106.772936 106.774477 106.772663 106.77427 106.779071 106.790525 106.786044 106.787758 106.788047 106.787411 106.793507 106.771519 106.792683 106.77058 106.771273 106.786726 106.771255 106.773629 106.779206 106.770104 106.851278 106.855995 106.847468 106.846418 106.853785 106.856366 106.848303 106.849642 106.854076 106.850899 106.853654 106.850641 106.851842 106.851842 106.849403 106.851513 106.853759 106.857002 106.848323 106.847944 106.845632 106.859957 106.860275 106.861476 106.85938 106.857551 106.848429 106.845874 106.846525 106.853167 106.853055 106.85558 106.845287 106.857488 106.85724 106.853554 106.804892 106.796708 106.800017 106.808417 106.81383 106.796698 106.801951 106.800735 106.81189 106.814057 106.812812 106.79149 106.790343 106.791026 106.808261 106.790284 106.79786 106.800182 106.801572 106.801631 106.805611 106.807377 106.802141 106.807228 106.802794 106.789861 106.792128 106.807659 106.807459 106.795095 106.798668 106.798917 106.792653 106.80215 106.797107 106.790397 106.794401 106.791663 106.807437 106.794187 106.795348 106.795199 106.795731 106.796804 106.795992 106.807776 106.788208 106.812092
Koordinat Y -6.235812 -6.211459 -6.243197 -6.24285 -6.243701 -6.249985 -6.281185 -6.238603 -6.238534 -6.249588 -6.250591 -6.248641 -6.249926 -6.248172 -6.253879 -6.228246 -6.221753 -6.226745 -6.226554 -6.221438 -6.218191 -6.246309 -6.214535 -6.266193 -6.266071 -6.221428 -6.249179 -6.251181 -6.253456 -6.267213 -6.240474 -6.232935 -6.236236 -6.237634 -6.234443 -6.226608 -6.238032 -6.237488 -6.227217 -6.209993 -6.230961 -6.235061 -6.236801 -6.236801 -6.235557 -6.241268 -6.240944 -6.232155 -6.240868 -6.234817 -6.233485 -6.227139 -6.228971 -6.228606 -6.227138 -6.241009 -6.24147 -6.234023 -6.233243 -6.211685 -6.213043 -6.239556 -6.236235 -6.23602 -6.239438 -6.228219 -6.230815 -6.230965 -6.23274 -6.23169 -6.232666 -6.232777 -6.233577 -6.23428 -6.234143 -6.234168 -6.235415 -6.236074 -6.23677 -6.239304 -6.239947 -6.242459 -6.243322 -6.245966 -6.247109 -6.250505 -6.250752 -6.251719 -6.253818 -6.254276 -6.256 -6.235501 -6.234198 -6.234165 -6.234379 -6.2493 -6.251284 -6.23094 -6.233771 -6.234189 -6.234744 -6.235288 -6.236013 -6.236429 -6.241525 -6.242004 -6.242253 -6.242063 -6.247623 -6.248682 -6.24899 -6.25305 -6.243556 -6.228915
Nama RTH Taman Jiban Taman Melati (Grogol Utr) Taman Peninggaran RW 09 Keb lama Taman Peninggaran RW 09 Keb lama Taman Jln Peninggaran Keb Lama Taman Praja Taman Segitiga Pondok Pinang Taman Segitiga Gandaria Tmn Gandaria Trafo Taman Bendi Elok Taman Bendi Timur Bagian Selatan Taman Bendi Timur Bagian Utara Taman Bendi Barat Bagian Selatan Taman Bendi Barat Bagian Utara Taman Makarya I Taman Teuku Nyak Arief Taman Pirus Taman Segitiga Permata Hijau Taman Putri Hijau Sisi Rel KA Taman Segitiga Depan Hero Taman Grogol Utara Rw 07 Taman Delman Asri IV Taman Kenanga Taman H. Muhi VIII Taman H. Muhi VII Taman Segitiga Boulevard Taman Bendi Blok A Taman Bendi Raya Taman Makarya II Taman H. Muhi IX Taman Seno Baru/besar Taman Hasbah Tmn Tunggal Taman Garuda (Tebet Brt) Taman Bhakti (Tebet Tmr) Taman Berdikari (Tebet Tmr) Taman Gelora I Taman Gelora II Taman Mandala Taman Manggarai Taman Marathon Taman Melinjo Taman Petunduan Taman Petunduan Taman Pule Taman Seno Kecil Taman Tebet Timur Dalam IX A Taman Teladan Taman Trikora Taman Kramat Taman Perdapa Taman Gudang Peluru Barat 1 Taman Gudang Peluru Barat 2 Taman Gudang Peluru Timur Taman Angsa Taman Nilam Taman Seno Lama Tmn Tawes Taman Tebet Barat Taman Pramuka Taman Manggarai Utara Taman Hasyim Taman Persatuan Taman Budhi Taman Tebet Timur Dalam VIII M Taman Ganefo Taman Bangkeng Taman SD Mexico Taman Mataram Barat Taman Belitung III Taman Cemara (Selong) Taman Pakubuwono, Dep. Apotik Taman Sriwijaya Taman PUTL, segi-3 Taman Cibeber Taman Suren Taman Ciniru Taman Dempo 6 Taman Dempo I Taman Tebah Taman Cilosari Taman Bacang Taman Blok M Plaza Taman Melawai Raya Taman Wijaya IX Taman Wijaya XIV Taman Brawijaya VIII Taman Prapanca IV Taman Darmawangsa IX, segi-3 kecil Taman Prapanca I Taman Brawijaya I/B Taman Pom. Bensin sebelah sel. SMKK 30 Taman Pom. Bensin sebelah Ut. SMKK 30 Taman Gunawarman Timur Taman Gunawarman Barat Taman Pela Taman Panglima Polim XII Taman Daha SMKN 82 Taman Martimbang Kecil II Taman Sriwijaya I Taman Hang Tuah Raya Taman Martimbang kecil IV Taman Hang Jebat V Taman Dempo V Taman STM Penerbangan Taman Mendawai IV Taman Lamandau I Taman Lamandau II Taman Sambas V Taman Sambas IV Taman Barito SGT kecil Taman Prapanca SGT Taman Gandaria V Taman Tulodong Bawah
Luas Hasil Digitasi (m2) 867.88 492.02 550.16 450.60 715.12 694.64 346.61 258.64 746.52 723.67 17,556.14 4,104.54 12,601.83 6,262.25 1,868.92 2,210.05 2,146.93 193.96 536.72 525.14 533.89 1,079.25 845.52 312.74 1,993.67 278.87 152.47 1,073.07 835.40 196.97 3,493.17 539.01 288.37 690.07 319.63 1,679.72 705.66 255.02 1,757.40 4,035.26 720.02 110.94 262.11 262.11 312.24 310.31 65.99 295.43 535.85 458.95 266.18 1,048.22 1,882.26 663.37 896.35 1,456.31 985.19 1,039.63 910.10 236.42 1,240.35 486.94 549.93 746.88 545.53 121.07 665.79 1,255.32 3,490.44 1,926.80 2,045.52 2,212.27 1,960.23 1,666.29 855.63 1,924.62 1,472.06 327.69 1,051.50 1,952.81 921.60 1,762.72 1,111.13 1,495.89 3,644.08 2,413.89 3,104.74 750.86 86.06 1,456.17 2,175.95 1,112.52 3,177.58 2,002.28 1,691.95 7,773.66 2,558.12 1,213.13 385.41 145.61 2,707.10 543.80 1,855.80 648.22 305.76 333.04 538.22 268.49 1,565.50 299.06 3.95 2,240.47 4,060.84 1,300.06
80 Nomor 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692
Id 0 0 0 607 0 610 0 0 0 0 628 0 0 0 0 0 0 0 0 568 608 0 0 0 0 0 0 0 602 0 512 0 0 0 537 556 0 590 0 576 0 0 601 589 0 550 636 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 746 0 0 0 0 0 742 0 751 0 0 0 0 0 0 467 477 473 472 0 0 0 474 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.801825 106.806523 106.814958 106.809925 106.80369 106.815856 106.808266 106.808311 106.797254 106.801385 106.810326 106.791786 106.791056 106.790225 106.791615 106.797865 106.79083 106.793999 106.79617 106.789792 106.811239 106.808928 106.79404 106.793596 106.798754 106.792216 106.792719 106.802575 106.809337 106.789582 106.792295 106.787708 106.790895 106.813117 106.788167 106.789948 106.796808 106.801989 106.789217 106.798522 106.794684 106.800093 106.80424 106.80161 106.81193 106.789543 106.811239 106.799979 106.796082 106.794049 106.807521 106.75763 106.823415 106.824426 106.812506 106.831147 106.832814 106.832282 106.82892 106.8223 106.811001 106.810062 106.825262 106.825569 106.825495 106.845016 106.845012 106.85587 106.846981 106.857775 106.857062 106.849574 106.856818 106.857339 106.858149 106.85006 106.854906 106.84105 106.847576 106.840262 106.839131 106.821902 106.831602 106.839204 106.837825 106.828966 106.846354 106.846171 106.844507 106.848324 106.836779 106.846378 106.79988 106.800984 106.799655 106.799528 106.802455 106.799511 106.783534 106.797591 106.772613 106.796382 106.790902 106.806201 106.8359 106.803949 106.803356 106.833628 106.833628 106.833952 106.833565 106.831137 106.832069 106.831886
Koordinat Y -6.230801 -6.232539 -6.233026 -6.23368 -6.236679 -6.238091 -6.241988 -6.244429 -6.248543 -6.232662 -6.231648 -6.233317 -6.233982 -6.234429 -6.234645 -6.234751 -6.241675 -6.245014 -6.249286 -6.243612 -6.231713 -6.240913 -6.240822 -6.241667 -6.24241 -6.247841 -6.248729 -6.249271 -6.25021 -6.253528 -6.235757 -6.238911 -6.238574 -6.240748 -6.241288 -6.244718 -6.245025 -6.253202 -6.255595 -6.252044 -6.247428 -6.262179 -6.254299 -6.254324 -6.242793 -6.242053 -6.22909 -6.239299 -6.23865 -6.232661 -6.245105 -6.248852 -6.242291 -6.251728 -6.267569 -6.23975 -6.240547 -6.240323 -6.23982 -6.243191 -6.24924 -6.256741 -6.23977 -6.240136 -6.24001 -6.25022 -6.251479 -6.260067 -6.260527 -6.262027 -6.26038 -6.254824 -6.247961 -6.248396 -6.247691 -6.253947 -6.254224 -6.288217 -6.264502 -6.288904 -6.282839 -6.293414 -6.286186 -6.297052 -6.287116 -6.279672 -6.270829 -6.269703 -6.283346 -6.267038 -6.300543 -6.303551 -6.302695 -6.302519 -6.301528 -6.30347 -6.313929 -6.276869 -6.313716 -6.303526 -6.295232 -6.312551 -6.31521 -6.280047 -6.32282 -6.356624 -6.355678 -6.339937 -6.339937 -6.343466 -6.343763 -6.355066 -6.355124 -6.144521
Nama RTH Taman Galuh Taman Daksa IV Taman Bakti Taman Rajaksa Tmn Senjaya Taman Laksana Taman Cililin Taman Wijaya I depan PTIK Taman Sambas Taman Mataram Timur Taman Empu Sendok Luar Taman Martimbang II Taman Martimbang III Taman Martimbang IV Taman Martimbang Kecil III Taman Hang Tuah III Taman Tebah dpn Pasar Mayestik Taman Barito I SGT Taman Barito II Raya Taman Gandaria Tengah II Taman Empu Sendok Dalam Taman Cibulan Taman Mendawai I Taman Mendawai II Taman Sunan Kalijaga Taman Radio I Taman Radio II Taman Wijaya 10 Taman Pulo Depan Kelurahan Taman Yado Taman Ujung Lauser Taman Kerinci Taman Dempo II Taman Cisang Giri Taman Puring Taman Gandaria tengah V, dep kel Taman Sampit Taman Dharmawangsa IX Taman Radio Dalam Taman YPK Panglima Polim Taman Barito II depan Tarakanita Taman Vila Sawo Taman Kura Kura Taman Kerbau-Gajah Taman Wijaya I, pom bensin Taman Gandaria Tengah I Taman Darmajaya Taman Hal. Kany. Walikota Jaksel Taman Pulo Jl Sgt Bulungan Taman Hanglekir II Taman Wijaya I Lereng samping PTIK Taman Mertilang Taman Interaktif Taman Kant Kec Mamp Prapatan Taman Kemang 8 Taman Tegal Parang Fly Over Taman Tegal Parang Utara Taman Tegal Parang Utara Taman Kapten Tendean Taman Pondok Karya Taman Canadiyanti Taman Kemang Taman Kuningan Barat, segi-3 Taman Pulau-Pulau Mampang Taman Fly Over Mampang Prapatan Taman Pancoran Indah I Taman Pancoran Indah VII Taman Belalang Taman Kalibata Timur (Dpn. Kelurahan) Taman Komplek Zeni AD 5 Taman Komplek Zeni RW. 03 Taman Dep.Transmigrasi s/d Dirjen Bangda Taman Komplek Polri II Taman Komplek Polri I Taman Komplek Polri IV Taman Depan STEKPI Tmn Jl. T. Komplek DPR Taman Palapa II Taman Perikanan Taman Palapa V Taman Kejaksaan Taman Segitiga Margasatwa Taman Karang Pola Taman Batan I,II,III Taman Deptan Tmn Republika Taman Brimob Taman Bangdes I & II Taman Depan Stasiun KA Ps.Minggu Taman Batu Taman Teluk Sampit Taman Nangka Utara Taman Wijaya Kusuma III Taman Wijaya Kusuma Raya Taman Wijaya Kusuma I Taman Agraria Taman Timah Taman P & K / Taman Gajah Taman Ambalun Taman Wijaya Kusuma (Cilandak Brt) Taman Batan (Lbk Bulus) Taman Pangkalan Jati Taman Jati Raya Taman Deplu Taman Lenteng Agung Taman Purwa Kav. DKI Taman Purwa Taman Depan. Univ. Pancasila Taman Depan. Univ. Pancasila Taman Jihandak Taman Lenteng Agung Timur Tmn Univ. Indonesia, dep pintu Gerbang Tmn Univ. Indonesia, dep pintu Gerbang Taman Jayakarta P. Sgt
Luas Hasil Digitasi (m2) 3,108.44 1,826.21 572.96 2,846.67 2,664.73 655.49 646.81 2,045.04 3,891.52 4,089.15 681.17 1,601.37 2,072.11 1,739.21 443.49 660.72 56.37 122.27 1,441.23 1,715.63 527.51 1,028.66 100.21 433.95 504.96 659.96 754.55 227.76 367.37 249.86 2,308.53 2,871.12 245.97 1,985.62 13,382.35 4,418.77 1,726.60 2,009.83 1,360.13 2,779.16 399.29 2,411.02 3,466.19 1,743.58 1,901.10 865.90 444.51 2,759.39 30.88 135.70 1,605.69 1,081.86 962.57 4,870.21 2,306.16 751.76 318.40 318.40 346.85 1,747.64 717.95 572.62 102.95 496.24 1,763.68 1,247.71 2,304.22 8,436.95 259.70 800.19 3,525.54 1,587.49 2,106.85 3,658.26 2,171.80 870.25 2,566.49 3,305.53 2,304.01 1,422.79 3,021.08 611.36 1,584.79 3,100.32 1,634.39 1,043.01 592.26 2,217.04 778.98 652.29 552.49 160.85 932.82 3,760.78 763.82 2,541.81 2,078.61 2,864.37 638.81 634.39 2,371.17 443.36 5,561.89 583.39 2,552.29 24,606.16 754.85 3,868.80 3,868.80 904.06 356.65 9,698.20 4,677.23 1,002.34
81 Nomor 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806
Id 0 0 0 0 0 0 0 0 275 0 0 0 278 0 0 225 0 0 0 0 242 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 193 186 397 402 0 0 406 385 387 0 405 0 0 0 409 0 258 263 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 438 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 313 297 0 0 0
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.839385 106.834484 106.831761 106.838074 106.83257 106.830783 106.864477 106.871081 106.868097 106.866477 106.8722 106.871605 106.867413 106.860244 106.817919 106.809245 106.809517 106.809025 106.829197 106.808948 106.831744 106.811338 106.812986 106.810478 106.804179 106.81035 106.829538 106.814676 106.811879 106.813054 106.80519 106.804076 106.807322 106.808535 106.808651 106.817948 106.819435 106.820528 106.810163 106.813092 106.811828 106.80872 106.813669 106.812753 106.87347 106.860425 106.872157 106.869879 106.871076 106.864028 106.86962 106.868744 106.839183 106.854286 106.843959 106.838895 106.842162 106.843316 106.842735 106.850113 106.838194 106.836613 106.836792 106.852463 106.841602 106.851863 106.849025 106.852934 106.852176 106.852542 106.855874 106.856297 106.820363 106.814247 106.805589 106.80667 106.809069 106.812774 106.806187 106.818716 106.804478 106.810506 106.810186 106.810945 106.818427 106.82265 106.835488 106.826894 106.850346 106.841057 106.829737 106.848699 106.837881 106.828877 106.830309 106.844218 106.831588 106.827603 106.828197 106.826193 106.827222 106.844169 106.839045 106.824707 106.831994 106.827672 106.846546 106.830003 106.836281 106.832999 106.83319 106.836398 106.845214 106.828533
Koordinat Y -6.168414 -6.146048 -6.167999 -6.148599 -6.170892 -6.168213 -6.158938 -6.161308 -6.164408 -6.162182 -6.163017 -6.162841 -6.164139 -6.159656 -6.162307 -6.163159 -6.167745 -6.167788 -6.171259 -6.172399 -6.176209 -6.176545 -6.176693 -6.18174 -6.174181 -6.174009 -6.171112 -6.176791 -6.178758 -6.179139 -6.169579 -6.161838 -6.166936 -6.175339 -6.175603 -6.179358 -6.17685 -6.172685 -6.177914 -6.181356 -6.182867 -6.172533 -6.181757 -6.167294 -6.169939 -6.194059 -6.17426 -6.185303 -6.182594 -6.176296 -6.172815 -6.173005 -6.180464 -6.192745 -6.176029 -6.177919 -6.177947 -6.173457 -6.1732 -6.173893 -6.176708 -6.182146 -6.182678 -6.198559 -6.177634 -6.174956 -6.177912 -6.180445 -6.185756 -6.185769 -6.184744 -6.17944 -6.184981 -6.200411 -6.204209 -6.209724 -6.208568 -6.213461 -6.209088 -6.201137 -6.202804 -6.207528 -6.207974 -6.199517 -6.195967 -6.200934 -6.195247 -6.201058 -6.203302 -6.203718 -6.197382 -6.206589 -6.197792 -6.18821 -6.196324 -6.202722 -6.196591 -6.202578 -6.203002 -6.196584 -6.197601 -6.198827 -6.199751 -6.20236 -6.203013 -6.19198 -6.204053 -6.188836 -6.18722 -6.187889 -6.18815 -6.18711 -6.199305 -6.203392
Nama RTH Taman Dr Wahidin Taman Industri sgt Taman Adipura Kencana Taman Rajawali Selatan (Pos Po Taman Masjid Istiqlal Taman Istiqlal Taman Serdang Taman Topaz Taman Mutiara Taman Intan Taman Mortir Taman Roket Taman Pirus Taman Taruna Taman pembangunan II Taman Duri Pulo Taman Petojo Selatan XI Taman Petojo Selatan IX Taman Chairil Anwar Taman Biak Musi Taman Pejambon Taman Cimanuk Taman Petojo Sabangan VI Taman Citarum Komplek DPU Taman Tomang Jembatan Taman Batanghari I Taman DDN (Samping Rel) Taman Tanah Abang III Taman Brantas Taman Thomas Taman Ternate Taman Zainal Arifin Taman Tidore Tmn Batanghari III Taman Batanghari Sgt Taman Tanah Abang V Taman Tanah Abang III Sgt Taman Tanah Abang I Taman Cilamaya Taman Jatibaru Sgt (St Kudus) Taman Jatibaru I Taman Biak Ex SPBU Taman Jatibaru SGT FO Taman Petojo Selatan 2 Taman Cempaka Putih Tengah 33 A Taman Genjing Taman Cempaka Putih Tengah XXVII Taman Rawasari Barat (Jembatan Serong) Taman Rawasari Barat IX Taman Cempaka Putih Barat ( Perempatan ) Taman Cemp. Putih Tengah X Taman Cemp. Putih Tengah IV Taman Gunung Agung Taman Mencos Sgt Taman HKSN Taman Abdurahman saleh Taman Kramat Bunder Taman Depan GPRS Taman Kecamatan Ktr Taman Kwitang Timur Ujung Taman Kwini I Taman Kwitang Pinggir Kali Taman MCK RW 01 Taman Perpus Nasional Salemba Taman Segitiga Atrium Taman Galur Ex Kebakaran Taman Putra Pandawa Taman Babusalam Taman Sentiong Taman Kramat Jaya Baru V Taman Percetakan Negara II Gg.UU Taman Rasela II Taman Kampung Bali IX Taman Awaludin I / II Taman Pejompongan(St Jono) Taman Danau Semayang Taman Danau Dampelas Taman Bendungan Hilir III Taman Danau Medara Taman Talang Betutu Ujung Taman Penjernihan I Taman Situ Aksan Taman Danau Singkarak Taman LAN Pejompongan Taman Waduk Melati Taman Tanjung Karang Taman Sawo Taman Lawang Taman Amir Hamzah Taman Sukabumi Taman Situbondo (Kodok) Taman Tambak Ujung Taman Cilacap Taman Tani Sgt (Wakhid Hasyim) Taman Kediri Taman Anyer Taman Blitar Taman Piaduk Laturharhary Taman Latuharhary Taman Panarukan Taman Lumajang Taman Kimia Taman Pasuruan/Semarang Taman Kudus Taman Salatiga Taman Yusuf Adiwinata Taman Bonang Taman Cemara Taman Cikini Sgt I Taman Cut Mutiah Taman Teuku Umar Segiyiga (Imigrasi) Taman Kali Pasir Taman Kimia Sgt Taman Latuharhary Sgt
Luas Hasil Digitasi (m2) 1,141.82 224.81 218.82 178.25 591.64 616.92 703.21 563.33 1,234.31 652.51 741.53 666.14 1,693.52 345.59 1,125.24 2,121.14 1,014.96 435.03 1,557.90 348.75 805.17 371.99 363.00 325.99 2,702.01 514.58 684.39 964.77 1,511.61 262.38 1,850.47 269.68 2,892.35 787.61 78.80 55.00 71.10 879.82 829.98 218.73 228.37 627.25 1,118.95 1,134.58 860.16 1,572.83 465.23 924.62 636.20 534.32 489.84 209.50 9,341.13 639.11 2,757.24 284.45 294.08 111.46 54.58 487.60 201.03 999.40 98.39 1,287.10 679.39 176.56 1,094.69 279.98 535.83 689.97 750.00 454.77 182.94 1,093.41 664.48 722.26 1,173.79 255.41 1,616.30 2,016.11 654.74 432.84 1,863.86 550.46 1,160.79 5,724.67 536.03 752.79 3,480.25 2,253.05 2,938.67 655.12 371.51 60.19 390.86 505.03 418.84 4,047.22 1,855.26 962.64 2,916.13 650.61 397.56 490.50 251.44 196.34 433.83 123.01 390.51 287.50 216.92 84.10 35.75 57.70
82 Nomor 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920
Id 0 0 0 0 0 319 316 0 303 0 0 290 0 0 0 0 357 0 304 0 0 0 291 0 0 0 0 0 0 293 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.850804 106.843756 106.843004 106.825163 106.831447 106.828365 106.83165 106.838839 106.832783 106.827801 106.831597 106.83967 106.839075 106.841141 106.833028 106.827077 106.832443 106.848524 106.825307 106.824689 106.83867 106.831241 106.84009 106.830799 106.826927 106.842519 106.825014 106.834703 106.832045 106.83854 106.719226 106.718639 106.716636 106.718151 106.720599 106.719824 106.720712 106.712453 106.71975 106.720813 106.71996 106.719335 106.718472 106.687952 106.702661 106.70063 106.70684 106.694368 106.695557 106.699515 106.685959 106.717272 106.701131 106.711395 106.717957 106.71998 106.721347 106.720235 106.735483 106.81534 106.814507 106.817552 106.817142 106.820648 106.819841 106.8138 106.810576 106.801282 106.806761 106.783795 106.786572 106.781864 106.781803 106.781604 106.783844 106.784829 106.783684 106.78142 106.782057 106.781332 106.798258 106.788178 106.781436 106.793399 106.783098 106.781346 106.793223 106.769494 106.769345 106.78697 106.790966 106.792522 106.788329 106.784617 106.780704 106.783925 106.784413 106.781715 106.789323 106.781976 106.784106 106.798483 106.79532 106.781749 106.779852 106.788446 106.78498 106.795236 106.790726 106.78987 106.783877 106.800315 106.781677 106.780514
Koordinat Y -6.201837 -6.200501 -6.200636 -6.194289 -6.201346 -6.191425 -6.187313 -6.197223 -6.188082 -6.201905 -6.190731 -6.196786 -6.196929 -6.204825 -6.194687 -6.200757 -6.200068 -6.206793 -6.188171 -6.196433 -6.196751 -6.201172 -6.196905 -6.193063 -6.192602 -6.200513 -6.192255 -6.182601 -6.202709 -6.190277 -6.119551 -6.119947 -6.119682 -6.120258 -6.122934 -6.123404 -6.123809 -6.124161 -6.124444 -6.124605 -6.125459 -6.125666 -6.128545 -6.159456 -6.16329 -6.170492 -6.097824 -6.098474 -6.102496 -6.114359 -6.127912 -6.140896 -6.107034 -6.102653 -6.147038 -6.15108 -6.147905 -6.14839 -6.148984 -6.134328 -6.134955 -6.138212 -6.138087 -6.14231 -6.156006 -6.134339 -6.14814 -6.152798 -6.135259 -6.155674 -6.154538 -6.157189 -6.157687 -6.159784 -6.156169 -6.172784 -6.170266 -6.171533 -6.171051 -6.170348 -6.173822 -6.183381 -6.182915 -6.172004 -6.181482 -6.181401 -6.158699 -6.160173 -6.15971 -6.18322 -6.155479 -6.155369 -6.163922 -6.158018 -6.15681 -6.183172 -6.15895 -6.160911 -6.173431 -6.15854 -6.159295 -6.174075 -6.169884 -6.159024 -6.156646 -6.146252 -6.148301 -6.166071 -6.162971 -6.165178 -6.155728 -6.174986 -6.175158 -6.171283
Nama RTH Taman Matraman Sgt Taman Megaria Taman Megaria Sgt II Taman Agus Salim Sgt Taman Sunda Kelapa Taman Theresia Sgt I Taman Kemiri Taman Surabaya Sgt II Taman Gssy Ratulangi Taman IZZI Taman Cendana Taman Probolinggo Trapesium Taman Probolinggo Taman Sukabumi Sgt Taman Teuku Umar Taman Lawang Sgt II Taman Patung Diponegoro Taman Tambak II Taman Sgtg Sumatra Taman Pekalongan Taman Probolinggo Sgt II Taman Sunda Kelapa Sgt II Taman Sgt Cikini ( Dpn Golkar ) Taman Rasamala Taman Maluku Taman Megaria Ex Polisi Taman Agus Salim Bunderan Taman Patung Tani Taman Karawang Taman Ismail Marzuki Taman Mushola X Taman Yudistira Taman Sukatani Taman Musholla Taman Mirinda Dalam Taman Bahagia I Taman Anggrek Biru Taman Pelopor Taman Bahagia III Taman Malioboro Taman Malioboro III Taman Menvo Taman Komp Kebersihan I Taman Elang Bondol Taman Kramat Taman Kopti Taman Rw 06 Taman RT 10/03 Taman Rt 09/03 Taman Rw 08 Taman Segitiga Taman Komplek Kebersihan Taman Sipon Taman Sumonggol Taman Sumur Bor Taman Beringin Taman Melati (Kalideres) Taman Mesjid IV Taman Puspa RW. 012 Taman Kant Kec. Taman Sari Taman BNI 1946 Taman Gereja Sion Taman Jayakarta Taman Tangki Lio Taman Maphar Taman Lada Taman Tanah Sereal (Pekapuran) Taman Jembatan Besi Taman Segitiga Taman Madya Barat II Taman Madya Timur IIA Taman Hadiah Utama IIIC Taman Hadiah Utama IVA Taman Hadiah Utama I Taman Madya Barat Taman Tanj. Duren Utara III C Taman Tanj. Duren Utara III E Taman Tanj. Duren Utara VI A Taman Tanj. Duren Utara VII A Taman Tanj. Duren Utara VII C Taman Mandala Barat 1 Taman Way Seputih Taman Lontar (Grogol) Taman CPG Bappenas Taman Dukuh III Taman Dukuh II Taman Air Mancur Empang Grogol Taman Rasa Sayang Taman Rasa Sayang Taman Tg Duren Selatan III Taman Jelambar Baru (Wijaya Kusuma) Taman Satria III Taman Jelambar RW 02 Taman Hadiah Utama III D Taman Tg Duren Selatan I Taman Jelambar RW 01 Taman Hadiah Utama I Taman Depan Kec. Gropet Taman Hadiah Utama Raya Taman Hadiah Utama V Taman Mandala Barat Taman Permata Taman Hadiah Utama II Taman Al-Amanah Taman Pakuwon Taman Jelambar Baru Taman Susilo Raya Taman Susilo IIIB Taman Susilo IX Taman Madya Barat Taman Pulo Macan Taman Rambutan Taman Tanj. Duren Utara VIII A
Luas Hasil Digitasi (m2) 107.10 113.13 75.02 406.60 120.52 197.50 57.98 111.97 128.16 154.60 90.16 326.56 1,982.10 55.40 1,068.01 50.62 2,566.71 94.09 161.66 98.84 16.02 18.09 1,971.61 221.02 144.36 1,688.75 779.79 9,818.27 327.63 1,081.57 193.21 175.00 176.35 2,293.70 200.72 149.99 2,127.82 1,505.36 144.37 469.27 152.75 383.92 836.40 176.83 152.96 1,020.31 932.30 800.36 1,336.29 761.13 115.29 2,612.08 1,234.13 901.99 1,478.07 1,231.93 610.48 1,528.97 1,261.39 1,193.64 3,849.73 1,134.86 410.75 377.10 553.93 1,665.02 597.85 2,833.00 301.43 1,838.21 1,129.06 344.05 735.70 1,254.54 469.04 1,533.94 1,903.96 1,336.70 1,528.88 1,750.41 210.24 958.44 834.06 642.89 802.36 569.73 1,622.36 1,482.17 756.56 763.54 465.78 620.62 1,060.95 1,163.18 1,674.70 585.25 2,620.48 404.37 189.98 3,337.51 1,041.21 455.77 1,663.55 321.56 1,774.73 694.52 606.70 3,716.16 462.31 636.63 1,256.25 1,388.41 3,026.94 1,192.22
83 Nomor 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034
Id 0 58 0 0 0 0 0 0 0 126 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 165 155 153 0 0 0 0 0 0 0 261 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 434 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 114 7 18 15 10 11 16 21 22 20 9 10 17 23 24 25 54 62 61 69 70 71 77 78 95 103 125 127 146 156
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.784276 106.785023 106.783043 106.737396 106.750893 106.749693 106.737479 106.74036 106.724419 106.734848 106.732555 106.732026 106.731711 106.734239 106.726516 106.72702 106.724355 106.723714 106.754316 106.74849 106.747587 106.745799 106.764764 106.775627 106.773607 106.77229 106.770848 106.763856 106.770868 106.764339 106.805096 106.799884 106.798663 106.790167 106.795307 106.795727 106.795482 106.79419 106.78416 106.787004 106.795186 106.795376 106.806854 106.786627 106.85635 106.856104 106.877243 106.877747 106.85083 106.854187 106.853501 106.812016 106.811009 106.808633 106.810449 106.804916 106.809316 106.810093 106.809438 106.808229 106.811335 106.812299 106.801379 106.80053 106.799858 106.800758 106.801946 106.815438 106.814648 106.816847 106.81468 106.814462 106.811998 106.813041 106.814154 106.814416 106.814862 106.813903 106.811023 106.813453 106.818678 106.817242 106.817223 106.72249 106.717022 106.725807 106.745282 106.745443 106.7456 106.748063 106.747988 106.734925 106.738305 106.73722 106.746438 106.747636 106.736426 106.740872 106.741716 106.740506 106.784832 106.782111 106.784129 106.78655 106.783005 106.783131 106.783895 106.778381 106.691337 106.718351 106.764769 106.73556 106.736784 106.796717
Koordinat Y -6.175006 -6.174165 -6.18105 -6.193642 -6.194818 -6.195943 -6.19967 -6.200063 -6.218668 -6.222275 -6.222636 -6.222825 -6.221949 -6.223428 -6.214808 -6.213379 -6.2123 -6.213633 -6.193418 -6.167171 -6.169985 -6.194248 -6.198371 -6.199446 -6.185981 -6.191361 -6.197391 -6.198221 -6.195841 -6.198738 -6.17953 -6.183209 -6.18328 -6.187427 -6.188593 -6.192661 -6.193827 -6.194049 -6.196537 -6.198895 -6.185604 -6.183051 -6.188784 -6.202127 -6.182641 -6.184762 -6.165475 -6.16693 -6.18925 -6.199303 -6.199079 -6.215541 -6.21605 -6.212749 -6.212743 -6.207777 -6.208581 -6.209528 -6.214405 -6.202519 -6.217199 -6.217672 -6.204289 -6.204472 -6.204626 -6.204832 -6.205286 -6.201016 -6.200912 -6.193777 -6.192953 -6.20023 -6.189703 -6.188564 -6.184402 -6.184717 -6.18468 -6.182381 -6.184442 -6.18266 -6.186123 -6.184523 -6.183436 -6.150254 -6.128296 -6.152694 -6.149911 -6.149487 -6.149062 -6.149204 -6.149838 -6.148223 -6.164587 -6.149434 -6.148899 -6.150558 -6.149166 -6.161801 -6.161814 -6.161934 -6.160716 -6.182859 -6.179112 -6.178975 -6.184634 -6.184539 -6.171642 -6.166542 -6.137402 -6.1229 -6.198804 -6.223017 -6.200927 -6.189295
Nama RTH Taman Tanjung Duren VI Taman Delima I Taman Dukuh III Taman Blok H Rt 2 Rw 7 Taman Aries Utama I Taman Aries Elok I Blok F Taman Sedap Malam Taman Nagasari Taman Komp. Pemadam Kebakaran Taman Komp. DKI Blok R Taman Komp. DKI Blok E Taman Komp. DKI Blok F Taman Komp. DKI Joglo Blok D Taman Komp. DKI Joglo Blok M Taman Komp. Unilever (Srengseng A) Taman Komp. Unilever (Srengseng B) Taman Komp. Walikota Blok D Taman Komp. Walikota Blok C Taman Komp. BPPT Taman Komp. BTN I Taman Interaktif Taman Aries Utama 3 Taman Sebrang Kecamatan Taman Komplek DPR I Taman Kebon Raya Taman Komp. Kebon Jeruk Taman Flamboyan ( Kbn Jeruk ) Taman Sangkrini Taman Melur Taman Kantor Kecamatan Kebon Jeruk Taman Buni Taman Katalia I Taman Katalia II RTH GOR Kemanggisan Taman Anggrek Nely Murni Blok B Taman Garuda (Koramil) Taman Anggrek Garuda Taman Komodo Taman Komp. DPR Taman Kantor Kecamatan Pal Merah Taman Anggrek Neli Murni 5 Taman Anggrek Neli Murni Taman KS. Tubun Taman Kntr Kel. Palmerah Taman Johar Baru Utara I Taman Percetakan Negara II Gg.UU Taman Coca Cola Taman Coca Cola Taman Sentiong Ujung Taman Matraman Fly Over Taman Matraman Fly Over Taman Al Hidayah Taman Rawa Pening Taman Bendungan Jatiluhur Taman Danau Asahan Taman Danau Gelinggang Tmn Danau Bayan Tmn Danau Brantas Tmn Bendungan Jatiluhur VII Taman PAM Baru Taman G.K.B.I Segitiga Taman G.K.B.I Segitiga Taman Viaduct Pejompongan Taman Viaduct Pejompongan Taman Viaduct Pejompongan Taman Viaduct Pejompongan Taman Viaduct Pejompongan Taman Pulau-pulau Jalan Taman Pulau-pulau Jalan Taman Segitiga Kebon Kacang Raya Taman Segitiga Kebon Kacang Raya Taman Awaludin PLN Taman Jembatan Tinggi Taman Jembatan Tinggi Taman Tanah Rendah Taman Tanah Rendah Taman Segitiga Fachrudin Taman Segitiga Fachrudin Taman Segitiga Fly Over Jatibaru Kiri Taman Segitiga Fly Over Jatibaru Kanan Taman Kp. Bali 25 Taman Kampung Bali Sgt Taman Hati Suci Taman Utama Raya Taman Kebersihan II Taman A.A Taman Melati II (Kapuk) Taman Melati I (Kapuk) Taman Nusa Indah I Taman Anggrek Taman Dahlia Refungsi Dinas Taman Puspa I Taman Durian Taman Akasia Taman Nusa Indah II Taman Nusa Indah III Taman Puspa II-V Taman Pakis Raya RW 07 Taman Bawang Merah Taman Buncis Taman Hadiah Utama IV Taman Menteng II Taman Manggis III Taman Manggis XIX Taman Lereng I Taman Lereng II Taman Tanjung Duren Utara IV A Taman Sekretaris Taman Segitiga Peta Barat Taman Mirinda Dalam Taman Koramil Taman Komp. DKI Blok Z Taman Anggrek Dahlia I Taman Kemanggisan Utama1
Luas Hasil Digitasi (m2) 1,369.43 1,042.79 802.36 1,600.97 1,210.96 2,087.43 437.25 1,025.03 3,977.46 1,882.70 885.78 761.98 777.13 628.63 1,752.45 2,085.29 743.52 2,161.13 3,316.04 1,418.71 741.65 1,723.74 2,267.45 329.44 1,947.14 2,562.20 2,054.80 476.75 1,064.08 3,061.65 272.03 500.49 897.12 7,716.79 603.02 637.76 1,119.91 1,867.00 1,713.03 1,106.23 1,180.35 1,761.34 104.81 401.30 389.09 298.67 44,253.77 10,521.55 400.05 365.78 234.68 1,630.60 845.47 703.59 1,225.81 757.80 534.52 1,637.13 381.25 2,384.68 1,134.88 1,048.60 2,666.59 2,455.70 2,124.70 484.26 2,770.64 869.04 928.12 1,460.44 500.53 777.57 1,169.78 292.06 535.04 176.43 175.63 1,008.16 104.54 221.93 254.49 325.38 221.14 8,160.95 1,445.93 1,285.92 1,785.64 952.45 1,616.29 3,806.19 326.17 147.93 1,835.74 992.67 1,098.75 1,937.10 2,060.44 1,533.77 1,851.62 1,560.79 2,880.41 769.21 634.98 690.29 617.27 239.14 2,003.36 2,646.31 215.61 291.94 746.53 908.66 5,763.75 200.18
84 Nomor 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148
Id 156 156 156 164 169 170 168 181 173 171 177 177 178 180 191 221 223 238 227 209 208 235 236 850 849 848 847 851 837 843 857 856 840 831 797 866 796 859 1163 1159 1168 1165 1167 1166 1162 1154 1153 1149 1157 1158 1150 1156 1160 1151 1152 1170 1171 1169 1143 1142 1130 1129 1126 1121 1115 1114 1108 1107 1097 1084 1074 1070 1072 1071 1069 1061 1065 0 1067 1064 1056 1055 1051 1049 1048 1052 1026 1020 1008 1002 997 992 845 845 982 983 981 980 979 978 973 972 964 956 955 954 948 942 940 938 931 941 934 929
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.796738 106.797495 106.797344 106.795461 106.812807 106.815835 106.816025 106.815657 106.81532 106.814629 106.813532 106.813846 106.813821 106.81381 106.869617 106.808498 106.808573 106.81902 106.820119 106.820533 106.813357 106.821753 106.813718 106.885656 106.888091 106.884534 106.889505 106.887524 106.887856 106.888 106.874392 106.880314 106.892029 106.883846 106.852701 106.921311 106.909709 106.915676 106.882265 106.883114 106.883234 106.881915 106.887482 106.891386 106.880727 106.874065 106.873005 106.870665 106.867987 106.86658 106.869614 106.88912 106.883999 106.883819 106.883821 106.865807 106.867266 106.871092 106.80495 106.80558 106.841102 106.840199 106.807681 106.910783 106.894989 106.895822 106.897574 106.893601 106.909858 106.906545 106.922647 106.919194 106.920454 106.922563 106.922546 106.920487 106.923886 106.923849 106.922446 106.927305 106.939036 106.938654 106.928652 106.92287 106.924652 106.924651 106.899594 106.894005 106.900876 106.862404 106.862706 106.853568 106.904253 106.904436 106.86756 106.871465 106.89869 106.871331 106.869825 106.866339 106.878006 106.872527 106.884486 106.873935 106.868531 106.874918 106.863329 106.882308 106.942789 106.942418 106.942951 106.9414 106.941074 106.933974
Koordinat Y -6.189617 -6.189574 -6.189269 -6.187706 -6.148538 -6.146101 -6.146837 -6.14541 -6.144113 -6.142432 -6.137219 -6.137149 -6.138222 -6.137693 -6.173335 -6.174444 -6.176371 -6.178238 -6.17647 -6.175756 -6.181414 -6.175446 -6.176102 -6.354541 -6.352367 -6.354784 -6.354653 -6.357195 -6.327484 -6.326211 -6.308176 -6.3069 -6.337382 -6.301738 -6.239189 -6.231077 -6.223506 -6.224132 -6.109958 -6.109614 -6.113318 -6.110935 -6.115584 -6.114789 -6.109494 -6.113134 -6.114504 -6.116401 -6.118551 -6.119662 -6.117251 -6.109774 -6.110541 -6.110941 -6.126433 -6.154664 -6.15442 -6.152607 -6.127946 -6.131396 -6.130965 -6.132379 -6.122774 -6.124292 -6.130646 -6.117658 -6.128608 -6.115235 -6.182373 -6.163368 -6.110689 -6.134483 -6.131936 -6.132047 -6.13183 -6.134512 -6.134856 -6.130045 -6.129888 -6.128932 -6.10229 -6.102148 -6.101965 -6.156587 -6.156806 -6.15564 -6.199913 -6.188292 -6.179882 -6.311269 -6.193534 -6.19954 -6.284978 -6.285004 -6.260997 -6.256453 -6.244012 -6.284743 -6.284857 -6.299675 -6.290334 -6.264412 -6.213219 -6.241012 -6.244003 -6.241985 -6.241158 -6.225563 -6.223684 -6.220766 -6.220286 -6.220552 -6.220336 -6.239463
Nama RTH Taman Kemanggisan Utama2 Taman Kemanggisan Utama4 Taman Kemanggisan Utama3 Taman Nely Murni Blok F2 Taman Keadilan Taman Lindetives Taman Eks SPBU No. 34-11101 HW Sel Taman Eks SPBU No. 31-11102 HW Utr Taman Pom Bensin Taman Glodok Taman Plaza Air Mancur Taman Plaza Air Mancur Taman Segitiga Pinangsia Taman Stasiun Kota Air Mancur Taman Cemp. Putih Tengah IX Taman Batanghari I Taman Batanghari Taman Tanah Abang Timur Taman Eks SPBU No. 31=10302 Taman Eks SPBU No/ 32-10102 Taman Jatibaru FO Lmpu Merah Kanan JH Museum Taman Petojo Sabangan VII Taman Argopuro Taman Segitiga Lap. Tembak Taman Segitiga Merbabu Taman Segitiga Tidar Taman Danau Rawa Pendongkelan Taman Bina Marga I aman Bina Marga II Taman Segitiga Jl. Suci Taman Segitiga Kp. Rambutan Taman PBSI Taman Segitiga Pintu I Taman Taman Kota Tebet Taman Pendidikan Taman Jl. Bayu RW03 Taman Kav. PTB Duren Sawit Timur Taman Stasiun KA Taman Segitiga Enggano Taman Gorontalo Taman Tenggiri Taman Bugis Taman Rawa Badak Taman Segitiga Terminal Taman Bahari Taman Martadinata Taman Martadinata Timur Taman POS I Taman Karapan Sapi Taman Martadinata Barat Taman Enggano Taman Tongkol Refungsi SPBU No. 31-13201 Jl. Enim/Tongkol Taman Enim Taman RW03 Sunter Jaya Taman RW.04 Sunter Jaya Taman Komplek Kebersihan Sunter Taman Segitiga Pakin Taman Segitiga Gedong Panjang Taman Pemadam Kebakaran Taman Mnj. Kec. Pademangan Taman Masjud Luar Batang Taman Palm Mangga Ujung Taman Corat-caret Plumpang Taman Sindang Taman Alur Laut Taman SMP XXX Taman Segitiga Perintis Kemerdekaan Taman RW 13 Klp Gading Taman Taman Angin Prahara Taman Rw 05 Taman Tipar Taman Sena Raya Taman Semper Barat V Taman Rw 17 Taman Komp. Kebersihan Taman Rw 02/ Yong Ang. Air Taman Sungai Kapuas Taman Komp. Pemadam Kebakaran Taman Hal. Kantor Kecamatan Taman Sungai Landak Taman Kalibaru II Taman Komp. Bea Cukai (Suka Pura) Taman Majapahit II Taman Majapahit I Taman Perhubungan Lama Taman Pulo Asem Utara Raya Taman Kayu Mas I Taman Pulau-pulau (Cijantung) Taman Segi Tiga Utan Kayu Taman FO Matraman Taman Segitiga Pd. Gede Taman Segitiga Pd. Gede Taman Sutoyo Taman PPD Taman Borobudur Taman Kantor Kecamatan (Kampung Tengah) Taman DEp. Masjid Fatahilah Taman Rw.07 Kel. Tengah Taman Ujung Tol Pd. Gede Taman Segitiga Sutoyo Taman Ex Pasar By Pass Taman Berdikari Taman Segitiga Otista Taman Merah Delima Taman Berlian Cawang Taman TK Al Iman Taman Pondok Kopi VII/B Taman Pondok Kopi IVB Taman Pondok Kopi RW.08 Taman Pondok Kopi III Taman Pos Pos Polisi Taman Pondok Kelapa VIIID
Luas Hasil Digitasi (m2) 217.20 381.45 106.00 96.27 273.86 931.06 912.10 745.01 169.81 79.53 82.08 279.74 170.08 3,972.93 1,040.41 330.56 900.81 3,373.89 1,133.23 1,549.67 562.50 958.60 426.43 3,668.94 1,799.20 2,508.27 959.68 49,276.54 2,397.38 1,309.93 1,007.37 1,681.63 1,034.77 574.74 80,604.95 2,907.14 1,337.72 807.08 1,986.39 581.19 7,564.02 919.17 5,725.33 2,429.84 405.35 911.22 10,242.02 2,750.13 5,415.59 1,061.79 1,994.73 1,583.06 283.41 1,197.00 73.83 1,729.08 1,694.43 1,167.47 239.56 535.04 390.60 545.41 6,617.53 975.97 504.40 3,555.71 593.56 1,690.02 111.44 2,748.81 951.16 1,076.20 1,811.75 10,431.00 1,668.85 957.56 2,006.56 1,505.94 1,786.20 2,797.53 1,672.67 845.37 308.86 4,281.10 1,352.35 863.49 1,722.79 3,192.49 1,795.33 58.72 1,143.84 350.88 346.10 336.97 5,307.10 2,176.27 1,175.36 1,820.67 282.71 661.95 989.50 391.04 5,884.44 1,576.70 527.36 1,084.72 1,339.35 383.27 300.42 365.63 3,117.44 343.22 1,168.48 779.59
85 Nomor 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262
Id 918 912 931 911 904 900 890 886 0 875 868 872 870 875 874 867 100 864 839 853 835 829 826 826 825 767 764 761 756 760 726 726 726 755 753 748 744 743 736 737 734 733 728 727 725 729 721 718 715 712 751 750 731 0 707 706 689 699 691 694 678 696 671 663 663 660 643 643 638 633 629 629 629 613 611 609 605 593 605 600 587 599 598 598 594 578 575 550 545 545 501 562 554 554 548 542 538 538 533 533 533 516 532 503 494 503 493 500 495 491 490 489 483 486
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan
Koordinat X 106.93855 106.933682 106.934914 106.91496 106.901321 106.907867 106.932465 106.933846 106.931139 106.913251 106.911878 106.911709 106.912538 106.913012 106.911334 106.910886 106.909898 106.915599 106.889065 106.889092 106.903122 106.947209 106.937813 106.938025 106.970573 106.768505 106.816376 106.83781 106.840128 106.831329 106.830349 106.830776 106.832124 106.830797 106.837473 106.844053 106.839309 106.839023 106.841034 106.841777 106.838271 106.841615 106.816887 106.835394 106.827198 106.827374 106.816071 106.84351 106.849631 106.830633 106.829291 106.828645 106.828804 106.836327 106.825646 106.824735 106.857276 106.853905 106.856433 106.854762 106.824519 106.856893 106.77069 106.78879 106.788552 106.774432 106.784932 106.782649 106.813005 106.799408 106.809563 106.811991 106.812075 106.808941 106.809678 106.814831 106.807958 106.807789 106.807876 106.803076 106.801403 106.802782 106.805995 106.806655 106.805099 106.803867 106.800955 106.789609 106.789646 106.789683 106.787104 106.793928 106.787449 106.787752 106.794541 106.793447 106.786147 106.786348 106.79388 106.793981 106.796303 106.791836 106.796769 106.812569 106.790049 106.792117 106.799376 106.798852 106.808986 106.848092 106.839337 106.831894 106.833172 106.833384
Koordinat Y -6.23955 -6.247862 -6.247802 -6.2241 -6.231861 -6.23156 -6.231635 -6.22106 -6.22523 -6.221832 -6.221185 -6.220973 -6.221108 -6.221149 -6.22116 -6.221667 -6.221074 -6.222791 -6.367664 -6.36796 -6.311882 -6.208141 -6.182942 -6.183072 -6.191771 -6.266374 -6.292586 -6.296177 -6.294298 -6.285883 -6.285835 -6.285861 -6.28589 -6.285105 -6.269474 -6.28429 -6.288005 -6.289719 -6.289818 -6.288614 -6.286764 -6.282879 -6.291847 -6.28492 -6.296414 -6.295747 -6.293098 -6.243606 -6.255551 -6.262994 -6.279296 -6.279364 -6.27892 -6.256383 -6.260828 -6.26024 -6.261516 -6.249328 -6.251234 -6.255566 -6.257479 -6.261695 -6.28891 -6.225986 -6.226389 -6.251265 -6.222746 -6.223003 -6.22817 -6.229103 -6.231212 -6.233331 -6.233154 -6.236418 -6.234779 -6.238606 -6.249497 -6.249363 -6.249707 -6.254413 -6.254754 -6.254684 -6.252232 -6.252559 -6.251839 -6.249092 -6.245947 -6.242866 -6.241543 -6.241273 -6.245758 -6.24678 -6.240748 -6.241877 -6.245789 -6.23606 -6.239284 -6.239255 -6.232757 -6.233239 -6.230104 -6.235124 -6.236686 -6.233439 -6.23545 -6.23414 -6.232743 -6.232742 -6.238122 -6.302962 -6.303175 -6.350267 -6.343869 -6.343901
Nama RTH Taman Blok S Perum Karyawan DKI Taman Pondok Kelapa Barat I & II Taman Pondo Kelapa I D Taman Belakang Kav PTB P6 Taman Jl. Bambu Duri I Taman Buluh Perindu Taman Malaka Sltn Dpn Masjid Al-Iman Taman Nusa Indah III Taman Wijaya Kusuma (Pndk Bambu) Taman Duren Sawit I/F Taman Duren Sawit III/F Taman Lingkar Duren Sawit Taman Duren Sawit II/F Taman Duren Sawit 1/F Taman Duren Sawit IV/F Taman Duren Sawit V/F Taman Yudistira Taman Blok Q3 RW08 Kav PTB (Taman Diesel) Taman Segitiga Cibubur Taman Segitiga Cibubur Taman Segitiga Cipayung Taman PKK Sentra Primer Taman Segitiga Tol Cakung Taman Segitiga Tol Cakung Taman Elang Bondol (Cakung Brt) Taman Anggrek Taman Segitiga KKO Taman Batan I /RT 006 Taman Batan III / RT007 Taman Darmasari Taman Perhutani Taman Perhutani Taman Perhutani Taman Jatisari Taman Belakang Kantor Lurah Pejaten Barat Taman Depan Robinson Taman Bundaran Palapa III Taman Palapa XV Taman Palapa VIII Taman Palapa VII Taman AUP I & II Taman Komp. Bea Cukai Taman Segitiga Ampera Taman Knt. Kec. Pasar Minggu Taman Segitiga Jatipadang (Kebagusan B) Taman Segitiga Jatipadang (Kebagusan A) Taman Depan Trakindo Taman Pancoran (Segi 3) Taman Jl. Pahlawan Kalibata Taman Pulo Jl. Buncit Wr Jati Taman Republika Pulau-Pulau Republika Taman Republika Sisi Selatan Taman KOmplek Pertamina Taman Duren Bangka I Taman Bangka II Taman Komp. Zeni AD V A Taman Pengadegan Barat VII Taman Pengadegan Selatan I Taman Pulo Jl. Rajawali Barat Taman Kemang Utara Taman Komple. Zeni AD VB Taman Segitiga Pasar Jumat Taman Segi-3 Arteri Simprug by pass Taman Segi-3 Arteri Simprug by pass Taman Bendi Raya Lanjutan Taman Permata Hijau, Pulau-pulau Taman Permata Hijau, Pulau-pulau Taman Darmajaya Patung Pemuda (Bund. Senayan) Taman Senopati, arah danayasa, segi-3 Taman Senopati, POm Bensin, segi-3 Taman Senopati, POm Bensin, segi-3 Tan Ciragil, sisi kali sebelah utara Taman Kertanegara Taman Wolter Monginsidi, segitiga Taman Blok P Bunderan Taman Blok P SGT Taman Blok P Bunderan Taman Radius Taman Darmawangsa, tanggul Taman Darmawangsa, tanggul lanjutan Taman Darmawangsa VIII, segi-3 Taman Darmawangsa VIII, segi-3 Taman Darmawangsa VIII, segi-3 Taman Wijaya I Travo Taman Eks SPBU No. 31-12102 Jl Melawai Raya Taman Gandaria Tengah I Taman Belakang PosPolantas Tmn Puring Taman Belakang PosPolantas Tmn Puring Taman Gandaria Raya Taman Radio IV, sisi Kali Taman Gandaria I (raya), segi-3 Taman Gandaria I (raya), segi-3 Taman Barito, depan Hero Taman Hang Jebat IX Taman Velbak Taman Velbak Taman Hang Lekir, segi-3 Taman Hang Lekir, segi-3 Taman Hang Lekir, segi-3 Taman Tumbuh Berkembang Taman Hang Tuah VII, separator Taman Eks SPBU Suryo-Senopati Refungsi SPBU No. 34-12111 Jl. Pakubuwono VI (brt) Refungsi SPBU No. 31-12103 Jl. Pakubuwono VI (tim) Refungsi SPBU No. 34-12111 jl. Mataram I (tim) Refungsi SPBU no. 34-13204 Jl. Mataram (bar) Taman Ciragil, sisi kali sebelah selatan Taman BPG, depan Taman Pulo Tanjung Barat Taman Univ. Indonesia, depn Pintu Gerbang Taman Pintu KA Srengseng Barat Taman Pintu KA Srengseng Timur
Luas Hasil Digitasi (m2) 558.81 1,931.09 585.83 556.82 1,640.32 908.27 1,468.69 945.54 1,477.32 202.26 1,434.79 2,719.87 261.14 436.61 378.93 576.87 682.89 610.93 225.99 450.91 605.75 695.73 71.85 62.28 310.55 1,882.57 197.27 1,036.01 1,401.77 467.77 236.59 615.27 1,113.20 898.86 330.22 583.04 635.82 1,454.55 1,612.62 436.97 1,583.72 1,051.88 378.22 2,210.02 212.74 88.39 1,000.92 1,153.06 1,654.74 409.36 1,629.92 719.95 466.83 682.31 2,029.87 859.45 549.71 183.52 211.66 123.95 2,678.95 460.67 196.77 415.54 246.58 230.41 159.23 1,030.95 1,243.70 1,955.68 207.58 51.56 415.86 900.83 1,001.61 148.94 363.53 128.58 161.77 1,064.08 812.67 3,289.74 46.45 869.05 1,346.90 1,413.48 1,556.65 289.49 531.04 236.45 729.74 522.51 470.67 32.81 168.78 1,736.85 557.32 535.27 163.52 34.76 151.95 4,752.13 820.92 1,600.55 1,474.58 1,198.12 2,154.41 2,510.01 1,011.94 700.17 81.62 13,269.68 295.74 311.82
86 Nomor
Id
1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344
480 471 465 462 444 444 443 439 442 442 425 425 412 412 404 407 400 391 375 380 376 374 373 367 367 367 363 350 352 352 352 343 0 299 301 311 327 322 319 315 310 307 307 285 280 270 272 266 259 267 257 254 252 255 250 987 151 302 296 312 286 63 14 35 244 244 226 245 194 172 0 133 340 34 32 408 240 484 392 308 5 277
1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352
0 0 0 0 0 0 0 0
1353
0
1354 1355 1356 1357
Jenis RTH Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Taman Lingkungan Sub Total Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Taman Rekreasi Sub Total Sempadan Pantai Sub Total Jalur Hijau Jalan Jalur Hijau Penyempurna Jalur Hijau JLNT Fungsi Lainnya (Sempadan KAI)
Koordinat X
Koordinat Y
Nama RTH
106.845129 106.799058 106.772797 106.799539 106.798118 106.798094 106.799215 106.796385 106.811985 106.811211 106.812662 106.813379 106.842114 106.841959 106.842034 106.84362 106.853437 106.844934 106.839077 106.839302 106.832872 106.837103 106.833612 106.846247 106.846751 106.845449 106.843208 106.832326 106.836046 106.836121 106.834404 106.846124 106.839692 106.833034 106.83289 106.834488 106.823328 106.828838 106.825192 106.833028 106.832164 106.841988 106.840428 106.824785 106.868201 106.847652 106.854836 106.850333 106.851285 106.851708 106.857461 106.854461 106.859237 106.856451 106.856258 106.877365 106.793029 106.832716 106.838137 106.833029 106.832315 106.792594 106.722326 106.795105 106.856162 106.859879 106.809239 106.855697 106.866138 106.81424 106.903767 106.725059 106.82513 106.789106 106.789419 106.856294 106.814394 106.832664 106.839309 106.825277 106.739406 106.865713
-6.304107 -6.303659 -6.289269 -6.20071 -6.220668 -6.2205 -6.201548 -6.210132 -6.220299 -6.219368 -6.218297 -6.219195 -6.178845 -6.178082 -6.178549 -6.184461 -6.189506 -6.175905 -6.167201 -6.16809 -6.169731 -6.171027 -6.145371 -6.202773 -6.203305 -6.203537 -6.200888 -6.149846 -6.186839 -6.186996 -6.183391 -6.199045 -6.196952 -6.188133 -6.189675 -6.189868 -6.197236 -6.191644 -6.188284 -6.194666 -6.185415 -6.199493 -6.197391 -6.199337 -6.166671 -6.176962 -6.169453 -6.177978 -6.18568 -6.177452 -6.186257 -6.183622 -6.189612 -6.190565 -6.182312 -6.265878 -6.185106 -6.186819 -6.190405 -6.191849 -6.19009 -6.18087 -6.170068 -6.1665 -6.174193 -6.17342 -6.163619 -6.17705 -6.173279 -6.149895 -6.159901 -6.187863 -6.193248 -6.166315 -6.166099 -6.197521 -6.162893 -6.346308 -6.193564 -6.188463 -6.133649 -6.162273
Taman Nangka Selatan Tman Wijaya Kusuma III Taman PWI Taman Pulau-pulau Slipi Taman Bunderan Pintu I Taman Bunderan Pintu I Taman Segitiga Palmerah Arteri Taman Segitiga Palmerah Taman Semanggi (Gelora) Taman Semanggi (Gelora) Taman Semanggi (Karet Tengsin) Taman Semanggi (Karet Tengsin) Taman FO Senen Taman FO Senen Taman Senen Raya Taman Komp Kec, Senen Taman Mencos Taman Tongkang Refungsi SPBU No. 32-10701 Jl. Wahidin (ABRI) Refungsi SPBU No. 34-10601 Jl. Dr. Wahidin (Swasta Taman Segitiga Istiqlal Taman Kali Lio (Dep. DepKeu) Taman Jayakarta P. Sgt Taman Monumen Perjuangan Taman Monumen Perjuangan Taman Monumen Perjuangan Taman Penataran Taman Kartini Taman Sgtg Mentenfg Raya Taman Sgtg Mentenfg Raya Taman Sgtg Mentenfg Raya Taman Eks SPBU No. 31-10301 Jl. Diponegoro Taman Pegangsaan Barat Taman Teuku Umar Sgt II Taman Teuku Umar Segitiga Taman Cut Nyak Dien Sgt Taman Kedutaan Jerman Segitiga Taman Syam Ratulangi Segitiga Taman Gereja Theresia Segitiga Taman Bunderan Air Mncur Taman Boplo Pasar Taman di Bawah Rel KA Layang Pegangsaan Brt Taman di Bawah Rel KA Layang Pegangsaan Brt Refungsi SPBU No. 34-10302 Jl. Sumenep Taman Sumur Batu Depan SD Taman Ex Kelurahan Tanah Tinggi Taman Harapan Mulya RW05 Taman Abimanyu Taman Kali Pulo Gundul Selatan Taman Kali Pulo Gundul Utara Taman Gang UU Taman Krajaba V Taman Perc Negara Taman Komp Percetakan Negara Taman Kecamatan Taman RW06 Taman Anggrek Neli Murni 11 Taman Boplo Masjid Taman Cikini Taman Teuku Umar Pulau-pulau Taman Tanjung Taman Tanjung Duren Timur II A Taman Duri Kosambi Taman Eks SPBU No.31-11102 Jl.Kyai Tapa Taman Galur Taman Galur Taman Ged. Kel. Duri Pulo Taman Gembrong Taman Jembatan Serong (CemPut Tmr) Taman Jl.Kesederhanaan Taman Jogging Summarecon Kelapa Gading Taman Kec.(Kembangan Brt) Taman Kedutaan German Taman Makaliwe I Taman Makaliwe II Taman Matraman Segitiga Taman Petojo Utara I Taman Pondok Cina Taman Segitiga Jl. Raden Saleh Taman Theresia Taman Seruni Taman Sumur Batu
106.803865 106.76397 106.819972 106.804226 106.868327 106.843222 106.893699 106.824846
-6.356741 -6.219858 -6.296079 -6.211531 -6.183356 -6.123377 -6.301481 -6.306125
KB Ciganjur KB Srengseng Buperta Ragunan Taman Ria Senayan Taman RCC Ancol TMII Ragunan
106.753136
-6.103168
Hutan Lindung Angke 11708 patches 2 patches 1089 patches 6 jalur
Luas Hasil Digitasi (m2) 232.20 945.00 88.71 80.54 42.17 28.16 242.62 440.65 11,732.94 14,582.53 11,473.72 12,621.35 264.53 482.04 235.98 179.04 1,650.75 329.58 991.70 1,024.40 166.49 140.59 106.63 6,852.91 13,338.04 2,820.07 188.70 724.35 219.05 28.08 99.50 1,154.23 79.27 124.12 111.49 195.04 418.08 43.45 137.08 418.25 90.23 577.36 687.02 1,827.08 109.40 735.19 1,184.20 1,038.52 574.80 241.59 462.53 669.46 770.77 1,038.01 1,633.39 2,712.00 517.85 41.44 223.16 560.70 266.04 843.36 568.10 1,140.17 249.51 657.12 1,543.22 268.38 1,062.54 245.46 16,568.28 2,531.11 369.30 4,373.68 1,908.55 296.25 296.94 467.97 227.74 165.86 2,170.31 521.59 1,764,109.46 38,363.58 67,446.55 82,133.47 105,775.65 6,092.35 1,912,548.65 1,929,448.82 1,249.79 4,143,058.86 446,879.78 446,879.78 3585813.06 16,476.77 860,393.85 439,288.78
87
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Tulungagung, tanggal 5 Januari 1975, putri ke dua dari orang tua Judi Suwarno dan Laili Yunifah. Menempuh pendidikan sekolah menengah di SMAN 1 Tulungagung lulus tahun 1993, kemudian melanjutkan ke jenjang Diploma III – Politeknik Universitas Brawijaya Program Studi Teknik Telekomunikasi lulus tahun 1996. Gelar Sarjana diperoleh pada tahun 2004 di Universitas Indonesia Jurusan Teknik Elektro. Bagian dari tesis ini telah dipresentasikan dan dipublikasikan pada 36th Asian Conference Remote Sensing (ACRS), 19-23 Oktober 2015 di Davao Philippina dengan judul makalah “Green Open Space Detection and Ownership Distribution Identification on Special Capital Region of Jakarta Using SPOT-6 Satellite Data Imagery” dan CITIES International Conference, 3 – 4 November 2015 di Surabaya dengan judul makalah “Study of Distribution and Slope Aspect Approach to Increase Public Green Open Space on Special Capital Region of Jakarta Using High Resolution Imagery”