s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Di
DAFTAR ISI Halaman: Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Daftar Tabel Daftar Gambar
iv v
: PENDAHULUAN
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
BAB I
BAB II
1.1. Latar Belakang ...................................................
I–1
1.2. Landasan Hukum ..............................................
I–3
1.3. Maksud dan Tujuan…………………………............
I–7
1.4. Sistematika Penulisan ........................................
I–8
: GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi II – 12 SKPD……………………………................................ 2.2. Sumber Daya SKPD……....................................... II – 14 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD......................................
II – 19
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan II – 32 Pelayanan SKPD..................................................
: ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Di
BAB III
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas III – 35 dan Fungsi Pelayanan SKPD.............................. 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah III – 36 dan Wakil Kepala Daerah Terpilih......... 3.3. Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra III – 40 Provinsi/Kabupaten…....................................... 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan III – 71 Kajian Lingkungan Hidup Strategis …............... 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis……………………….. III – 71
BAB IV
: VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD……………............................... IV – 73 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah SKPD........ IV – 78 4.3. Strategi dan Kebijakan......................................... IV – 86
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
ii
BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR V – 84 KINERJA,
KELOMPOK
SASARAN,
DAN
PENDANAAN INDIKATIF BAB VI
: INDIKATOR
KINERJA
SKPD
YANG
MENGACU VI – 96
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD : PENUTUP
VII
Di
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
BAB VII
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
iii
DAFTAR TABEL Halaman: Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
II - 15
Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
II - 15
Pencapaian Kinerja Pelayanan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Tabel Indikator Kinerja
II - 20 II - 22 IV - 82 V - 95 VI - 97
Di
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Tabel Tabel Tabel Tabel
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
ii
DAFTAR GAMBAR Halaman: II - 13
Di
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Gambar Struktur Organisasi
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
v
LAMPIRAN XVII PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR : 43 Tahun 2014 TANGGAL : 22 Desember Tahun 2014 RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 BAB I
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai
keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan
adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk
diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan
bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
Di
program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berpedoman
Sementara
menyebutkan
itu,
pada
RPJMD
Undang-Undang
bahwa
Renstra
dan
Nomor
SKPD
bersifat
25
indikatif.
Tahun
merupakan
2004
dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global,
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-1
dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan
Republik
Indonesia.
Dokumen
Rencana
Strategis
dimaksud setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta memuat kebijakan, program dan kegiatan. Terkait dengan penyusunan Renstra SKPD, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 telah mengatur bahwa RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah harus menjadi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD. Visi, misi, tujuan,
strategi dan kebijakan yang tertuang di dalam Renstra SKPD dirumuskan
dalam
rangka
mewujudkan
pencapaian
sasaran
program yang ditetapkan dalam RPJMD.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20132018 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas,
maka Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor perlu
Di
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2013-2018 sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Renstra Dinas Sosial, Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
ini
merupakan
dokumen
perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-2
1.2
Landasan Hukum Peraturan perundangan yang digunakan sebagai landasan hukum dalam Penyusunan Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 diantaranya adalah : 1.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik
Indonesia
tahun
1950
Nomor
8)
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta
dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten
Dalam
Lingkungan
Provinsi
Djawa
Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
2.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Di
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Republik
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara
Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-3
Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Di
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan
Pemerintah
Nomor
38
Tahun
2007
tentang
Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan
Pemerintah
Nomor
41
Tahun
2007
tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741):
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-4
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara
Penyusunan,
Pelaksanaan
Rencana
Pengendalian
Pembangunan
dan
Daerah
Evaluasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Repblik Indonesia Nomor 4817); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8
tahun
Penyusunan,
2008
tentang
Pengendalian
dan
Tahapan,
Evaluasi
Tata
Cara
Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010
Nomor 517);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi
Jawa
Barat
Tahun
2008
Nomor
8
Seri
E)
Di
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat
Nomor
25
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-5
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Tahun 200 Nomor 7); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008
tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008
Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008
tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2008);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 36);
Di
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 27 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 27);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-6
25. Undang-Undang Ketenagakerjaan
Nomor
13
(Lembaran
Tahun
Negara
2003
tentang
Republik
Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 26. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
4445);
27. Undang-Undang
Nomor
11
Tahun
2009
tentang
29
Tahun
2009
tentang
Kesejahteraan Sosial
28. Undang-Undang
Nomor
Ketransmigrasian
29. Peraturan
Pemerintah
Nomor
2
Tahun
1999
Tentang
Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara RI tahun 1999 Nomor 4, Tambahan lembaran Negara RI Nomor 4405);
30. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Konvensi
ILO Nomor 88 Mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;
31. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER. 05/MEN/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
Di
32. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 44/HUK/2003 tentang Sistem Kesejahteraan Sosial Nasional;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan
Dinas
Sosial,
Tenaga
kerja
dan
Transmigrasi Kabupaten Bogor.
1.3
Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dimaksudkan sebagai
dokumen
perencanaan
jangka
menengah
yang
menjabarkan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sesuai
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-7
tugas pokok dan fungsi yang diamanahkan kepada Dinas Sosial, Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Kabupaten
Bogor
sesuai
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor : 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Sedangkan tujuan penyusunan Dokumen Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sebagai landasan / pedoman dalam penyusunan Renja
Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
dan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
penganggarannya, penguatan peran para stakeholders dalam
pelaksanaan Renja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor.
1.4
Sistematika Penulisan
Penulisan dan penyusunan garis besar isi dokumen Renstra
ini diantaranya adalah :
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra
SKPD
dalam
penyelenggaraan
pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD,
keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota dan Renja SKPD.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I-8
dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD. 1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD. 1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Memuat
penjelasan
umum
tentang
dasar
hukum
pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD.
2.2 Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki
SKPD
dalam
menjalankan
tugas
dan
fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD.
Menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan
Di
sasaran/target Renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator pelayanan SKPD dan atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan
Renstra SKPD provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD
pada
lima
tahun
mendatang.
Bagian
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
ini
I-9
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Mengemukakan
permasalahan–permasalahan
pelayanan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Mengemukakan tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
3.3 Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Provinsi/Kabupaten Mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor
pendorong
dari
pelayanan
SKPD
yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Di
Mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun faktorfaktor
pendorong
dari
pelayanan
SKPD
yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Bagian ini mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan
SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD yang selanjutnya mengemukakan metoda penentuan isuisu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I - 10
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Mengemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah SKPD Mengemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD. 4.3 Strategi dan Kebijakan Mengemukakan
rumusan
pernyataan
strategi
dan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Mengemukakan
rencana
program
dan
kegiatan,
indikator
kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Mengemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang
sebagai
komitmen
untuk
mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Di
BAB VII PENUTUP
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
I - 11
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Dinas Sosial,
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan perangkat daerah
sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu)
Sekretariat dan 4 (empat) Bidang, Bidang Kesejahteraan Sosial (3
seksi), Bidang Penempatan, Pelatihan Kerja dan Transmigrasi (3 seksi), Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja (3 seksi), dan
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan (3 seksi). Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut : a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Program dan Pelaporan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Di
3. Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Kesejahteraan Sosial, membawahi : 1. Seksi Bina Sosial
2. Seksi Pemulihan Sosial
3. Seksi Bantuan Perlindungan Sosial
d. Bidang Penempatan, Pelatihan Kerja dan Transmigrasi, membawahi : 1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja 2. Seksi Pelatihan Kerja 3. Seksi Transmigrasi
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 12
e. Bidang Hubungan Industrial & Syarat Kerja, membawahi : 1. Seksi
Bina
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan
Industrial 2. Seksi Bina Syarat Kerja 3. Seksi Bina organisasi tenaga kerja f. Bidang pengawasan ketenagakerjaan, membawahi : 1. Seksi Pengawasan Norma Kerja 2. Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Kerja
3. Seksi
Pengawasan
Jaminan
Sosial
Tenaga
Kerja
(Jamsostek), Perempuan dan Anak.
g. UPT Balai Latihan Kerja dan UPT Balai Kesejahteraan Sosial
h. Kelompok jabatan fungsional.
Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga
Di
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor sebagai berikut :
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 13
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang Sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi,
Dinas Tenaga Kerja dan
Tranmigrasi Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1.
Bidang Kesejahteraan Sosial; pengelolaan pembinaan sosial, pengelolaan
pemulihan
sosial,
pengelolaan
pembinaan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
bantuan dan perlindungan sosial
2.
Bidang
penempatan,
pelatihan
kerja
dan
transmigrasi;
pengelolaan penempatan tenaga kerja, penempatan pelatihan kerja, pengelolaan transmigrasi
3.
Bidang Hubungan Industrial dan syarat kerja; pengelolaan pembinaan perselisihan hubungan industrial dan syarat kerja, pengelolaan pembinaan syarat kerja dan pengelolaan organisasi tenaga kerja.
4.
Bidang
pengawasan
ketenagakerjaan;
pengelolaan
pengawasan norma kerja, pengelolaan pengawasan norma
keselamatan dan kesehatan kerja, pengelolaan pengawasan norma jamsostek, perempuan dan anak.
2.2
Sumber Daya SKPD
pegawai
Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Di
Jumlah
Transmigrasi Kabupaten Bogor sampai dengan 31 Desember 2013 adalah 126 orang yang terdiri dari : 1) PNS
: 93 orang
2) CPNS
:
6 orang
3) Kontrak Pemda
:
3 orang
4) Kontrak Dinas
: 24 orang
Dari
jumlah
pegawai
tersebut
di
atas,
dapat
diklasifikasikan berdasarkan golongan, pendidikan dan jenis
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 14
kelamin sebagaimana dapat dilihat pada tabel a dan tabel b di bawah ini : Tabel a - Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan Kontrak
Kontrak
Pemda
Dinas
-
-
-
2
17
-
-
-
17
60
6
-
-
66
PNS
CPNS
I
2
II III
Jumlah
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Gol.
IV
14
-
-
-
14
-
-
3
24
27
93
6
3
24
126
Tenaga
Kontrak TOTAL
Tabel b - Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Kelamin
PNS CPNS
Kontrak
Kontrak
Pemda
Dinas
Jumlah
60
6
2
21
89
Perempuan
33
-
1
3
37
TOTAL
93
6
3
24
126
Di
Laki-Laki
Sedangkan penugasannya ke sub unit sebagai berikut :
1) Sekretariat ...................................................... : 29 orang
2) Bidang Kesejahteraan Sosial ............................ : 13 orang 3) Bidang Penempatan, Pelatihan Kerja
dan Transmigrasi ............................................. : 19 orang
4) Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja .: 15 orang 5) Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan ............... : 24 orang 6) UPT-BLK .......................................................... : 16 orang 7) UPT Balai Kesejahteraan Sosial ........................ : 8 orang
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 15
8) Transito ........................................................... : 2 orang Jumlah pegawai berdasarkan jabatan : 1) Esselon II B (Kepala Dinas)............................... : 1 orang 2) Esselon III A (Sekretaris & Kepala Bidang) ........ : 2 orang 3) Esselon III B (Kepala Bidang) ............................ : 3 orang 4) Esselon IV A (Kasubag/Kasie)........................... : 16 orang 5) Esselon IV B (Kasubag TU) ............................... : 2 orang
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
6) Pejabat Fungsional .......................................... : 28 orang
a) Pengawas Ketenagakerjaan .......................... : 13 orang b) Mediator ...................................................... : 3 orang
c) Pengantar Kerja ........................................... : 5 orang d) Instruktur ................................................... : 6 orang e) Arsiparis ...................................................... : 1 orang
7) Pelaksana......................................................... : 74 orang Kegiatan yang dilaksanakan di bidang kepegawaian adalah :
1) Membuat daftar nominatif, bazzeting dan daftar urutan kepangkatan
pegawai
kenaikan pangkat,
(DUK),
LP2P,
membuat
usulan
usulan kenaikan gaji berkala, usulan
pensiun, buku induk pegawai.
2) Pengembangan pegawai.
Di
3) Mengelola daftar hadir. 4) Pembinaan pegawai.
5) Koordinasi pembuatan DP 3. 6) Kesejahteraan pegawai.
7) Penilaian Angka Kredit jabatan fungsional.
Mutasi Pegawai pada tahun 2013 jumlah pegawai yang mutasi ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor adalah sebanyak 4 orang dengan perincian sebagai berikut : 1) Badan Perizinan Terpadu
: 1 orang
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 16
2) Dinas Pendapatan Daerah
: 1 orang
3) Kesbangpol Kab. Gorontalo
: 1 orang
4) Kota Cimahi
: 1 orang
Sedangkan
mutasi
kepangkatan/kenaikan
pangkat
PNS
sebanyak 19 orang dengan rincian sebagai berikut : I :
I a ke
Ib
:
1 orang
I b ke
Ic
:
2 orang
I c ke
Id
:
1 orang
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
1) Golongan
2) Golongan
II :
II a ke
II b
:
7orang
3) Golongan
III :
III a ke
III b
:
2 orang
III b ke
III c
:
1 orang
III c ke
III d
:
3 orang
III d ke
IV a
:
2 orang
Pegawai yang mengikuti diklat tahun 2013 sebanyak 5 orang baik
yang diselenggarakan Badan Diklat Kabupaten maupun di tingkat
Propinsi/pusat. Kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan
pegawai pada tahun 2013 yaitu mengurus hak pegawai yang memasuki masa pensiun atau meninggal berupa Tunjangan Hari Tua, uang duka baik karena haknya yang melekat sebagai Pegawai
Di
Negeri maupun santunan dari Pemerintah Daerah dan KORPRI. a) Jumlah pegawai yang mencapai usia pensiun ......: 6 orang b) Jumlah Pegawai mendapatkan tunjangan
pernikahan pertama ............................................. : 2 orang
c) Jumlah pegawai mendapatkan tunjangan
rawat inap ............................................................ : 5 orang
Sarana dan prasarana Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi per akhir tahun 2013, dapat diuraikan sebagai berikut : Gedung berjumlah 4 lokasi, kendaraan operasional 11 unit mobil dan 17 unit motor, jaringan telepon 3 line, air 1 rekening dan
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 17
listrik 6 rekening, jaringan internet 3 line, komputer 35 unit, AC 8 unit, mesin tik 7 unit, alat studio 5 jenis, mebeleur 16 jenis, bahan
Di
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
bacaan 4 jenis media, tabung pemadam kebakaran dan gas elpiji.
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 18
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD Tingkat
capaian
kinerja
Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi berdasarkan sasaran / target Rentra periode 2008-2013
Di
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini :
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 19
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013
1
1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 2
Target Indikator Lainnya 5
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
NO
Urusan Sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Target SPM
Target IKK
3
4
80%
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
133 buah
114 buah
131 buah
133 buah
133 buah
133 buah
114 buah
131 buah
133 buah
164 buah
164 buah
100%
100%
100%
123%
123%
0.07%
0.16%
0.21%
0.07%
0.20%
0.30%
0.16%
0.21%
0.07%
0.20%
0.26%
100%
100%
100%
100%
90%
0.07%
0.16%
0.21%
0.07%
0.20%
0.30%
0.16%
0.21%
0.07%
0.20%
0.26%
100%
100%
100%
100%
90%
7 KUBE
7 KUBE
0
0
10 KUBE
7 KUBE
7 KUBE
0
0
10 KUBE
100%
100%
0
0
100%
2008-2015
2 3 4
5
6
7
8
9
PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Persentase (%) PMKS dalam 1 (satu) tahun yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar panti sosial skala Kabupaten Bogor Persentase (%) Jumlah PMKS dalam 1 (satu) tahun skala Kab/Kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau Kelompok sosial Ekonomi sejenis lainnya Persentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) dalam 1 (satu) tahun yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota dalam 1 (satu) tahun yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tangap darurat lengkap dalam 1 (satu) tahun Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yan telah menerima jaminan sosial dalam 1 (satu) tahun
80%
2008-2015
80%
2008-2015
60%
2008-2015
80%
2008-2015 80%
2008-2015
40% 2008-2015
II - 20
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD 2 Urusan Ketenagakerjaan
1
Angka partisipasi angkatan kerja
2
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
3
Tingkat partisipasi angkatan kerja
4
Pencari kerja yang ditempatkan
5
Tingkat pengangguran terbuka
6
Keselamatan dan perlindungan Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
7 8
Target IKK
3
4
Target Indikator Lainnya 5
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
100%
100%
100%
100%
100%
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
1
Target SPM
-
56.61
59.16
60.68
61.74
62.26
56.61
59.16
60.68
61.74
62.26
100%
100%
100%
163%
169%
62.26
85 kasus 125 kasus 110 kasus 110 kasus 110 kasus 85 kasus 125 kasus 110 kasus 179 kasus 186 kasus 56.61
59.16
60.68
61.74
62.26
56.61
59.16
60.68
61.74
62.26
100%
100%
100%
100%
100%
29.80%
14.10%
67.76%
20.53%
23.84%
29.80%
14.10%
67.76%
20.53%
43.06%
22.97%
100%
100%
100%
181%
77%
-
15.00
14.75
14.66
14.50
13.31
15.00
14.75
14.66
14.50
13.31
100%
100%
100%
100%
100%
-
1.76%
1.37%
0.00%
0.86%
0.86%
1.76%
1.37%
0.00%
0.86%
0.86%
100%
100%
100%
100%
100%
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20 orang
0
0
0
0
20 orang
0
0
0
0
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
65 kk
45 kk
35 kk
50 kk
50 kk
65 kk
45 kk
35 kk
50 kk
10 kk
100%
100%
100%
100%
20%
75%
2010-2016
9
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
60%
2010-2016
10
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahaan
11
Besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
12
Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program jamsostek
60%
2010-2016 70%
2010-2016 50%
2010-2016
13
Besaran Pemeriksaan Perusahaan
45%
2010-2016
14
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
50%
2010-2016
Urusan Transmigrasi 1
Transmigran swakarsa
2
Kontibusi transmigrasi terhadap PDRB
3
Transmigrasi Regional
II - 21
Uraian ***) 1 Bidang Urusan Sosial, Tenaga
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013
Anggaran pada Tahun ke-
1 2
2 3
3 4
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
4 5
5 6
1 7
2 8
3 9
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
4 10
5 11
1 12
2 13
3 14
4 15
5 16
9,155,929,000
13,011,687,000
6,139,849,000
8,064,130,000
14,466,560,000
8,816,269,629
11,786,764,064
5,823,373,623
7,445,812,529
13,337,604,337
96.29
90.59
94.85
92.33
92.20
1,189,244,000
1,067,701,000
862,684,000
1,082,712,000
1,405,121,000
1,055,535,199
969,748,536
782,860,098
946,536,819
1,273,437,408
88.76
90.83
90.75
87.42
90.63
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
5,000,000
4,495,900
2,682,000
3,756,500
5,000,000
4,980,000
89.92
53.64
75.13
100.00
99.60
157,020,000
186,922,000
140,040,000
175,200,000
206,400,000
89,257,199
125,186,246
96,260,788
99,786,679
134,364,803
56.84
66.97
68.74
56.96
65.10
2,600,000
2,900,000
3,400,000
14,050,000
16,800,000
2,171,000
2,113,000
2,670,000
7,876,000
6,855,100
83.50
72.86
78.53
56.06
40.80
86,151,000
94,767,000
122,383,000
123,447,000
180,423,000
78,642,600
83,021,000
116,391,000
113,413,000
178,557,000
91.28
87.61
95.10
91.87
98.97
Penyediaan alat tulis kantor
95,294,000
72,383,000
50,000,000
70,575,000
131,642,000
85,229,000
70,275,400
48,970,500
69,222,000
128,573,000
89.44
97.09
97.94
98.08
97.67
Penyediaan Barang Cetakan
82,755,000
73,029,000
50,000,000
60,575,000
75,000,000
73,680,000
72,308,000
48,075,000
55,494,000
72,650,425
89.03
99.01
96.15
91.61
96.87
28,495,000
31,338,000
30,000,000
33,558,000
32,000,000
27,889,300
29,982,100
28,950,500
23,852,000
30,129,500
97.87
95.67
96.50
71.08
94.15
195,126,000
-
-
-
-
187,978,000
-
-
-
-
96.34
0.00
0.00
0.00
0.00
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
5,544,000
5,544,000
5,544,000
5,544,000
5,544,000
5,544,000
5,326,500
5,502,000
5,082,000
5,082,000
100.00
96.08
99.24
91.67
91.67
Penyediaan bahan logistik kantor
7,080,000
19,088,000
8,864,000
5,512,000
6,705,000
6,686,200
17,804,000
8,864,000
5,512,000
6,380,000
94.44
93.27
100.00
100.00
95.15
Penyediaan makanan dan minuman
33,055,000
22,000,000
25,000,000
28,000,000
28,025,000
30,350,000
21,868,000
8,704,000
22,900,000
27,571,250
91.82
99.40
34.82
81.79
98.38
200,022,000
324,826,000
200,500,000
250,000,000
300,000,000
199,675,000
323,638,400
198,650,000
236,758,500
277,318,210
99.83
99.63
99.08
94.70
92.44
Kerja dan Transmgrasi Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan Jasa kebersihan Kantor
dan Penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran 17
Realisasi 18
II - 22
Uraian ***) 1
Anggaran pada Tahun ke1 2
2 3
3 4
3 14
4 15
5 16
95.53
100.00
100.00
100.00
100.00
31,394,000
18,473,000
24,892,000
47,549,640
81,856,730
100.00
93.90
92.96
95.10
97.50
Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian
88,633,000
49,646,000
49,646,000
75,341,000
84,515,000
87,343,000
44,535,890
46,493,810
69,580,700
79,459,590
98.54
89.71
93.65
92.35
94.02
-
17,335,000
17,355,000
18,010,000
20,610,000
-
17,335,000
17,355,000
16,610,300
19,109,800
0.00
100.00
100.00
92.23
92.72
100,650,000
99,000,000
99,000,000
125,400,000
186,000,000
77,925,000
90,950,000
98,150,000
125,400,000
178,050,000
77.42
91.87
99.14
100.00
95.73
1,179,500,000
822,531,000
565,694,000
1,976,987,000
3,674,334,000
1,072,964,850
779,273,020
485,614,250
1,843,971,876
3,523,550,351
90.97
94.74
85.84
93.27
95.90
Pengadaan Kendaran Dinas/Operasional
46,995,000
-
-
310,000,000
144,970,000
45,700,000
-
-
276,500,000
135,875,000
97.24
0.00
0.00
89.19
93.73
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
36,285,000
-
30,000,000
-
-
-
-
28,482,500
-
-
0.00
0.00
94.94
0.00
0.00
-
86,114,000
29,710,000
31,790,000
228,145,000
-
77,249,700
28,499,000
31,450,000
221,563,300
0.00
89.71
95.92
98.93
97.12
240,985,000
207,384,000
6,106,000
31,000,000
419,818,000
218,985,000
203,334,200
3,120,000
23,108,500
405,527,500
90.87
98.05
51.10
74.54
96.60
-
108,320,000
36,394,000
64,302,000
422,355,000
-
99,466,900
56,704,500
410,649,495
0.00
91.83
0.00
88.18
97.23
-
22,495,000
-
-
25,596,000
-
21,063,000
-
24,109,000
0.00
93.63
0.00
0.00
94.19
-
135,784,000
-
-
900,000
-
127,450,000
-
-
0.00
93.86
0.00
0.00
0.00
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
79,860,000
121,372,000
54,004,000
55,067,000
140,604,000
78,460,600
114,967,800
51,740,250
50,836,086
137,696,056
98.25
94.72
95.81
92.32
97.93
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
50,665,000
47,865,000
91,000,000
91,000,000
127,370,000
31,757,000
47,565,300
85,707,500
90,033,290
120,775,000
62.68
99.37
94.18
98.94
94.82
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
30,067,000
35,283,000
29,727,000
29,727,000
29,727,000
20,413,950
34,312,000
29,676,000
28,107,500
27,345,000
67.89
97.25
99.83
94.55
91.99
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor
15,242,000
14,640,000
15,038,000
15,038,000
15,179,000
11,204,370
12,855,000
9,966,000
8,580,000
14,412,000
73.51
87.81
66.27
57.06
94.95
Pemeliharaan rutin/berkala taman halaman kantor
42,651,000
43,274,000
20,965,000
21,517,000
108,743,000
42,174,430
41,009,120
20,280,000
20,223,000
105,195,000
98.88
94.77
96.73
93.99
96.74
Pemeliharaan Rutin/berkala Insalasi Listrik dan Jaringan Komnikasi
20,965,000
-
-
-
-
19,525,500
-
-
-
-
93.13
0.00
0.00
0.00
0.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
42,500,000
2 13
83,957,000
Pengadaan instalasi jaringan komputerisasi
42,500,000
1 12
50,000,000
Pengadaan peralatan rumah tangga
29,175,000
5 11
26,777,000
Pengadaan Perlengkapan kantor
44,250,000
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke4 10
19,673,000
Pengadaan mebeleur
67,275,000
3 9
31,394,000
Pengadaan Peralatan Kantor
42,500,000
2 8
Pelayanan dokumentasi dan arsip SKPD
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
42,500,000
1 7
70,425,000
Penyediaan pelayanan keamanan kantor
29,175,000
5 6
Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran
Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang
44,250,000
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran 17
Realisasi 18
II - 23
Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke-
-
-
92,750,000
1,327,546,000
2,010,927,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Peningkatan Disiplin Aparatur
6,545,000
21,300,000
-
-
Pengadaan Kartu Pengenal
6,545,000
-
-
-
21,300,000
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5,000,000
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
5 11
Rata-rata Pertumbuhan
5 16 0.00
Anggaran 17
1,258,429,000
1,920,403,000
0.00
0.00
88.24
94.79
95.50
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
21,200,000
5,655,000
19,627,000
-
-
-
86.40
92.15
0.00
0.00
0.00
-
-
5,655,000
-
-
-
-
86.40
0.00
0.00
0.00
0.00
-
-
21,200,000
-
19,627,000
-
-
-
0.00
92.15
0.00
0.00
0.00
-
-
50,000,000
31,440,000
3,570,000
-
-
9,900,000
29,410,000
71.40
0.00
0.00
19.80
93.54
5,000,000
-
-
50,000,000
9,900,000
3,570,000
-
-
9,900,000
9,900,000
71.40
0.00
0.00
19.80
100.00
-
-
-
-
21,540,000
-
-
-
-
19,510,000
0.00
0.00
0.00
0.00
90.58
372,350,000
300,000,000
300,000,000
470,000,000
602,828,000
369,486,080
298,947,933
296,570,030
457,227,324
598,977,663
99.23
99.65
98.86
97.28
99.36
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
20,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
103,755,000
19,999,700
19,999,813
25,000,000
30,000,000
102,074,660
100.00
100.00
100.00
100.00
98.38
Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
15,000,000
15,000,000
15,000,000
30,000,000
31,829,000
14,874,740
13,949,100
13,276,866
29,398,600
31,826,680
99.16
92.99
88.51
98.00
99.99
Penyusunan Pelaporan Keuangan akhir tahun
25,000,000
20,000,000
20,000,000
25,000,000
27,136,000
24,983,140
20,000,000
19,549,600
24,801,590
26,985,640
99.93
100.00
97.75
99.21
99.45
Penyusunan perencanaan anggaran
75,000,000
50,000,000
85,000,000
75,000,000
105,739,000
75,000,000
49,999,672
84,350,000
74,999,970
105,738,945
100.00
100.00
99.24
100.00
100.00
Penatausahaan keuangan SKPD
150,000,000
80,000,000
50,000,000
150,000,000
163,748,000
147,278,600
79,999,400
49,819,648
144,053,100
161,730,900
98.19
100.00
99.64
96.04
98.77
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
70,000,000
15,000,000
30,000,000
30,000,000
40,621,000
69,999,900
14,999,996
30,000,000
29,699,880
40,620,840
100.00
100.00
100.00
99.00
100.00
Asistensi Sistem Penatausahan Keuangan SKPD
17,350,000
-
-
-
-
17,350,000
-
-
-
-
100.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan
4 10
4 15 0.00
81,842,000
Pembinaan Mental jasmani dan Rohani
-
2 8
3 14 91.44
-
Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya
-
5 6
2 13 0.00
-
Pengadaan Pembangunan Gedung BLK di Wilayah Timur
-
4 5
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke1 12 98.21
Pengadaan Tanah lokasi Pembangunan BLK Wilayah Timur dan DED (Cileungsi)
-
3 4 160,000,000
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
-
3 9 146,301,000
Rehab Gedung Balai Rehabilitasi Sosial
2 3
Realisasi Anggaran pada Tahun ke1 7 604,744,000
1 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung BLK
1 2 615,785,000
Realisasi 18
II - 24
1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Anggaran pada Tahun ke1 2
2 3 -
3 4
100,000,000
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
50,000,000
5 6
100,000,000
1 7
100,000,000
2 8 -
3 9
99,999,952
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke4 10
49,574,916
5 11
99,774,684
99,999,998
1 12
2 13
3 14
4 15
5 16
0.00
100.00
99.15
99.77
100.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
-
-
25,000,000
30,000,000
30,000,000
-
-
24,999,000
24,499,500
30,000,000
0.00
0.00
100.00
81.67
100.00
1,537,934,000
781,758,000
333,272,000
529,365,000
1,089,314,000
1,516,141,800
765,601,740
332,389,946
521,143,161
1,053,093,451
98.58
97.93
99.74
98.45
96.67
Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin di Kabupaten Bogor
335,028,000
190,779,000
103,490,000
140,913,000
342,563,000
331,710,300
184,523,000
102,808,154
140,244,273
335,027,889
99.01
96.72
99.34
99.53
97.80
Bimbingan Sosial dan Pemulihan Sosial Ekonomi Masyarakat Eks Korban Bencana
183,127,000
191,441,000
-
-
-
179,227,000
189,317,970
-
-
-
97.87
98.89
0.00
0.00
0.00
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
53,225,000
-
-
-
-
53,225,000
-
-
-
-
100.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan Lanjutan KUBE Keluarga Miskin dan Eks Korban Bencana Alam
156,396,000
90,545,000
-
-
-
150,569,750
83,637,000
-
-
-
96.27
92.37
0.00
0.00
0.00
Optimalisasi Program Keluarga Harapan (PKH)
571,521,000
225,452,000
229,782,000
388,452,000
573,065,000
565,843,250
225,017,000
229,581,792
380,898,888
548,798,128
99.01
99.81
99.91
98.06
95.77
Validasi dan Verifikasi Data Masyarakat Miskin Calon Penerima Program JAMKESDA
238,637,000
-
-
-
-
235,566,500
-
-
-
-
98.71
0.00
0.00
0.00
0.00
-
83,541,000
-
-
-
-
83,106,770
-
-
-
0.00
99.48
0.00
0.00
0.00
-
-
-
-
173,686,000
-
-
-
-
169,267,434
0.00
0.00
0.00
0.00
97.46
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
517,967,000
609,438,000
320,870,000
456,221,000
1,036,148,000
512,570,850
604,362,760
317,100,363
438,112,658
1,018,051,900
98.96
99.17
98.83
96.03
98.25
Pembinaan Anak Jalanan melalui Pelatihan Usaha Ekonomis Produktif bagi orang tua anak jalanan
154,892,000
78,350,000
-
-
-
152,712,000
77,743,880
-
-
-
98.59
99.23
0.00
0.00
0.00
Publikasi Kinerja SKPD
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
Bimbingan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana di Wilayah Rawan Bencana Alam Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan KUBE Keluarga Miskin
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran 17
Realisasi 18
II - 25
1 Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan UEP bagi WRSE
Anggaran pada Tahun ke1 2 178,914,000
2 3 213,210,000
3 4 153,425,000
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5 138,898,000
5 6 274,749,000
1 7 177,108,000
2 8 212,254,130
3 9 152,591,810
4 10 136,716,480
5 11 272,352,430
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 12 98.99
Anggaran 17
2 13 99.55
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
3 14 99.46
4 15 98.43
5 16 99.13
184,161,000
164,720,000
-
-
-
182,750,850
163,689,870
-
-
-
99.23
99.37
0.00
0.00
0.00
-
83,855,000
-
-
-
-
82,772,000
-
-
-
0.00
98.71
0.00
0.00
0.00
-
69,303,000
-
-
-
-
67,902,880
-
-
-
0.00
97.98
0.00
0.00
0.00
-
-
64,295,000
80,000,000
95,407,000
-
-
63,735,728
79,210,953
94,497,384
0.00
0.00
99.13
99.01
99.05
-
-
103,150,000
177,323,000
190,967,000
-
-
100,772,825
162,185,445
181,902,311
0.00
0.00
97.70
91.46
95.25
-
-
-
60,000,000
85,000,000
-
-
-
59,999,780
84,999,732
0.00
0.00
0.00
100.00
100.00
-
-
-
-
150,000,000
-
-
-
-
148,864,311
0.00
0.00
0.00
0.00
99.24
-
-
-
-
240,025,000
-
-
-
-
235,435,732
0.00
0.00
0.00
0.00
98.09
Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
132,995,000
120,950,000
124,250,000
140,081,000
233,891,000
130,191,500
120,115,930
123,767,842
138,327,368
231,811,949
97.89
99.31
99.61
98.75
99.11
Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan tingkat Lanjutan Bagi Penyandang cacat se Kabupaten Bogor
132,995,000
120,950,000
124,250,000
140,081,000
233,891,000
130,191,500
120,115,930
123,767,842
138,327,368
231,811,949
97.89
99.31
99.61
98.75
99.11
Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
457,908,000
2,359,372,000
159,485,000
343,000,000
670,173,000
449,497,200
2,342,867,870
158,476,653
339,155,885
659,528,017
98.16
99.30
99.37
98.88
98.41
Fasilitasi Bhakti Sosial Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
256,260,000
122,555,000
-
-
-
249,832,000
121,968,700
-
-
-
97.49
99.52
0.00
0.00
0.00
Pelatihan Teknik Pekerjaan Sosial bagi PSM Kabupaten Bogor
101,648,000
124,296,000
93,720,000
178,000,000
105,173,000
100,083,700
121,817,520
93,116,980
175,623,080
103,668,944
98.46
98.01
99.36
98.66
98.57
Rehabilitasi Penyandang Masalah Sosial Berbasis Masyarakat Bimbingan Sosial dan Pemulangan ke Tempat Asal bagi Gelandangan dan Pengemis Penanganan WTS melalui upaya pemulangan ke daerah asal dan penyaluran ke Panti Rehabilitasi WTS Pembinaan Anak Jalanan Penanganana Tuna Susila Melalui Bimbingan Sosial dan Pemulangan ke Daerah Asal/Panti Rehabilitasi Fasilitasi dan Bimbingan Sosial Serta Pengiriman ke Panti-panti Sosial bagi Anak dan Lanjut Usia Terlantar se-Kabupaten Bogor Pembinaan Sosial dan Pelatihan Keterampilan UEP Bagi Pemulung Optimalisasi Operasional Balai Kesejahteraan Sosial (BKS) Kabupaten Bogor
Realisasi 18
II - 26
1 Pelatihan Taruna Tanggap Bencana (TAGANA) Kabupaten Bogor
Anggaran pada Tahun ke1 2 100,000,000
2 3 100,287,000
3 4
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
-
5 6 -
-
1 7 99,581,500
2 8 99,811,000
3 9
4 10 -
5 11 -
-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 12 99.58
Anggaran 17
2 13 99.53
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
3 14 0.00
4 15 0.00
5 16 0.00
-
43,033,000
-
-
-
-
43,032,720
-
-
-
0.00
100.00
0.00
0.00
0.00
-
69,790,000
-
-
200,000,000
-
69,277,850
-
-
197,740,500
0.00
99.27
0.00
0.00
98.87
-
37,474,000
-
-
-
-
37,176,020
-
-
-
0.00
99.20
0.00
0.00
0.00
-
68,215,000
65,765,000
-
-
-
67,818,870
65,359,673
-
-
0.00
99.42
99.38
0.00
0.00
-
74,406,000
-
-
-
-
70,845,720
-
-
-
0.00
95.22
0.00
0.00
0.00
-
44,316,000
-
-
-
-
44,315,720
-
-
-
0.00
100.00
0.00
0.00
0.00
-
1,675,000,000
-
-
-
-
1,666,803,750
-
-
-
0.00
99.51
0.00
0.00
0.00
-
-
-
165,000,000
265,000,000
-
-
-
163,532,805
261,559,724
0.00
0.00
0.00
99.11
98.70
-
-
-
-
100,000,000
-
-
-
-
96,558,849
0.00
0.00
0.00
0.00
96.56
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
560,391,000
1,440,612,000
947,539,000
1,045,551,000
1,722,936,000
556,108,350
1,420,948,410
937,151,148
1,020,102,018
1,644,798,626
99.24
98.64
98.90
97.57
95.46
Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan bagi Pencari Kerja
-
476,841,000
9,360,000
97,115,000
-
-
465,400,000
8,629,000
96,710,000
-
0.00
97.60
92.19
99.58
0.00
123,347,000
128,407,000
62,347,000
70,000,000
84,996,000
122,678,000
127,048,740
62,076,450
69,729,450
84,520,940
99.46
98.94
99.57
99.61
99.44
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang tata rias
93,338,000
163,924,000
92,630,000
119,607,000
217,099,000
92,830,000
163,361,410
91,979,570
118,046,900
215,273,180
99.46
99.66
99.30
98.70
99.16
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang las
123,984,000
80,932,000
71,762,000
75,000,000
166,219,000
122,651,500
80,183,000
70,775,450
74,560,250
165,058,740
98.93
99.07
98.63
99.41
99.30
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang Menjahit
49,922,000
140,263,000
75,000,000
70,000,000
174,397,000
49,609,500
138,673,600
73,620,450
69,200,250
172,965,740
99.37
98.87
98.16
98.86
99.18
Peningkatan Kepedulian Sosial Perusahaan melalui Program CSR Pelatihan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) bagi Karang Taruna Bimbingan Penyuluhan Ketahanan Sosial Masyarakat Bimbingan Sosial dan Manajemen Pelayanan Sosial bagi ORSOS/Panti/Yayasan Fasilitasi pelaksanaan bulan bhakti Karang Taruna Penilaian dan penyeleksian PSM Berprestasi Optimalisasi Pendampingan Pelaksanaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Bimbingan Sosial dan Pelatihan UEP Panti se-Kabupaten Bogor Mobilitas Bantuan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke lokasi bencana
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang montir motor
Realisasi 18
II - 27
1 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang mobil bensin Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pelatih/Instruktur bagi LLS Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja di bidang Service HP Pendidikan dan Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang instalasi listrik Pendidikan dan Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang Teknik Pendingin Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang Teknik Dasar komputer Penyusunan Data Base Sosial Ketenagakerjaan Pendataan dan Penyusunan Data Base Bidang Sosial dan Ketenagakerjaan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan di Perusahan Pelatihan Peningkatan Produktifitas Kerja bagi Peserta Pasca Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Menjahit Melalui MTU Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Las Melalui MTU Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Otomotiv Melalui MTU Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Instalasi Listrik Melalui MTU
Anggaran pada Tahun ke1 2
2 3
127,645,000
3 4
74,782,000
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
-
5 6 -
1 7 -
2 8
126,230,300
3 9
73,925,000
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke4 10
-
5 11 -
-
1 12
2 13
3 14
4 15
5 16
98.89
98.85
0.00
0.00
0.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
-
42,503,000
-
-
-
-
42,465,580
-
-
-
0.00
99.91
0.00
0.00
0.00
-
55,442,000
53,140,000
61,493,000
157,163,000
-
54,985,570
52,489,450
61,091,450
154,482,740
0.00
99.18
98.78
99.35
98.29
-
75,904,000
50,000,000
65,000,000
87,427,000
-
75,225,250
49,203,450
64,469,950
85,208,630
0.00
99.11
98.41
99.18
97.46
-
75,897,000
69,281,000
65,000,000
85,922,000
-
75,265,500
68,035,450
63,497,450
84,958,700
0.00
99.17
98.20
97.69
98.88
-
75,717,000
41,674,000
48,551,000
64,855,000
-
74,814,760
40,835,950
44,890,170
62,249,330
0.00
98.81
97.99
92.46
95.98
-
50,000,000
-
-
-
-
49,600,000
-
-
-
0.00
99.20
0.00
0.00
0.00
-
-
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
-
53,415,000
75,000,000
51,530,000
-
-
53,381,978
74,949,328
51,529,206
0.00
0.00
99.94
99.93
100.00
42,155,000
-
-
-
67,157,000
42,109,050
-
-
-
65,970,950
99.89
0.00
0.00
0.00
98.23
-
-
242,850,000
151,070,000
73,962,000
-
-
241,677,550
146,124,420
70,888,120
0.00
0.00
99.52
96.73
95.84
-
-
63,040,000
77,254,000
75,406,000
-
-
62,074,450
69,347,950
74,085,420
0.00
0.00
98.47
89.77
98.25
-
-
63,040,000
70,461,000
81,968,000
-
-
62,371,950
67,484,450
70,036,500
0.00
0.00
98.94
95.78
85.44
-
-
-
-
81,327,000
-
-
-
-
69,323,370
0.00
0.00
0.00
0.00
85.24
Rata-rata Pertumbuhan Anggaran 17
Realisasi 18
II - 28
1 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Teknik Pendingin Melalui MTU
Anggaran pada Tahun ke1 2
2 3 -
3 4 -
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
-
-
5 6 84,402,000
1 7
2 8 -
3 9 -
4 10 -
-
5 11 72,694,250
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 12 0.00
Anggaran 17
2 13 0.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
3 14 0.00
4 15 0.00
5 16 86.13
-
-
-
-
85,279,000
-
-
-
-
73,438,440
0.00
0.00
0.00
0.00
86.12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
-
-
-
83,827,000
-
-
-
-
72,114,370
0.00
0.00
0.00
0.00
86.03
1,597,695,000
3,761,369,000
1,107,815,000
120,000,000
1,726,980,000
1,588,942,500
2,759,164,645
1,104,878,250
119,583,050
1,297,347,507
99.45
73.36
99.73
99.65
75.12
Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
97,568,000
90,643,000
102,020,000
120,000,000
252,525,000
96,525,000
83,183,705
101,703,450
119,583,050
223,628,780
98.93
91.77
99.69
99.65
88.56
Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai Penempatan Tenaga Kerja di Perusahaan
41,608,000
-
-
-
-
41,608,000
-
-
-
-
100.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Pengembangan Kelembagaan Produktifitas dan Pelatihan Kewirausahan
65,687,000
-
-
-
-
65,207,000
-
-
-
-
99.27
0.00
0.00
0.00
0.00
Perluasan kesempatan kerja sistem padat karya perkerasan jalan desa
1,024,210,000
536,412,000
-
-
-
1,018,399,500
533,165,350
-
-
-
99.43
99.39
0.00
0.00
0.00
67,964,000
-
-
-
54,290,000
67,964,000
-
-
54,289,896
100.00
0.00
0.00
0.00
100.00
300,658,000
252,778,000
103,420,000
-
-
299,239,000
250,356,725
103,153,800
-
-
99.53
99.04
99.74
0.00
0.00
-
2,817,483,000
902,375,000
-
994,577,000
-
1,829,356,235
900,021,000
-
602,881,626
0.00
64.93
99.74
0.00
60.62
-
64,053,000
-
-
-
-
63,102,630
-
-
-
0.00
98.52
0.00
0.00
0.00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Tata Boga Melalui MTU Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Sablon Melalui MTU Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja di Bidang Elektronika Melalui MTU
Peningkatan Kesempatan Kerja
Monitoring, Evaluasi danPelaporan Pembinaan dan Monitoring Perusahaan Pengguna TKA Perluasan kesempatan kerja sistem padat karya rehabilitasi saluran irigasi Pembentukan Pelopor Pencipta Lapangan Kerja Perdesaan/Kelurahan Sosialisasi peraturan bagi pengguna tenaga kerja asing (TKA) Perluasan Kesempatan Kerja sistim padat karya produktif ayam buras
Realisasi 18
II - 29
1 Perluasan Kesempatan Kerja sistim padat karya produktif budidaya ikan
Anggaran pada Tahun ke1 2
2 3 -
3 4 -
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5
-
-
5 6 162,424,000
1 7
2 8
3 9
4 10 -
-
5 11 160,644,215
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 12 0.00
Anggaran 17
2 13 0.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
3 14 0.00
4 15 0.00
5 16 98.90
-
-
-
-
163,164,000
-
-
-
-
160,703,080
0.00
0.00
0.00
0.00
98.49
-
-
-
-
100,000,000
-
-
-
-
95,199,910
0.00
0.00
0.00
0.00
95.20
Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
983,272,000
1,110,246,000
964,085,000
1,244,340,000
1,788,640,000
975,935,250
1,104,528,220
911,342,543
1,117,518,170
1,762,348,515
99.25
99.48
94.53
89.81
98.53
Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
171,735,000
72,232,000
76,532,000
90,000,000
198,300,000
170,935,000
72,231,390
76,411,790
89,805,640
198,155,835
99.53
100.00
99.84
99.78
99.93
Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jamsostek
46,724,000
52,507,000
55,857,000
90,000,000
90,000,000
46,661,000
51,779,000
50,601,868
89,464,820
89,318,000
99.87
98.61
90.59
99.41
99.24
Peningkatan Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja
96,320,000
97,015,000
79,000,000
225,000,000
210,440,000
95,880,000
97,015,000
66,650,000
118,999,838
206,439,760
99.54
100.00
84.37
52.89
98.10
Pengkajian, perumusan dan pengawasan UMK/ UMSK Kab. Bogor
106,673,000
131,523,000
133,300,000
150,000,000
150,000,000
106,635,950
131,522,660
126,399,790
142,999,890
148,763,815
99.97
100.00
94.82
95.33
99.18
Sosialisasi Perlindungan Pekerja Anak dan Kegiatan Komite Aksi Kab. Bogor
52,584,000
32,390,000
-
-
-
48,159,000
32,389,965
-
-
-
91.58
100.00
0.00
0.00
0.00
Verifikasi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh
36,455,000
41,010,000
-
50,000,000
50,000,000
36,270,000
40,896,705
-
43,549,940
49,979,650
99.49
99.72
0.00
87.10
99.96
Pelaksanaan kegiatan Kerjasama Tripartit Daerah
98,064,000
99,682,000
103,362,000
130,000,000
150,000,000
97,805,000
99,626,370
79,961,660
129,781,660
149,239,905
99.74
99.94
77.36
99.83
99.49
Pembinaan dan Pembentukan lembaga kerjasama (LKS) Bipartit
42,721,000
46,340,000
49,780,000
58,310,000
124,900,000
42,721,000
46,339,140
49,778,920
58,309,220
124,869,140
100.00
100.00
100.00
100.00
99.98
Bimbingan Teknis Mekanisme dan sistem pengupahan
127,845,000
113,740,000
78,860,000
78,860,000
150,000,000
127,057,300
112,774,885
78,319,905
78,454,680
135,353,000
99.38
99.15
99.32
99.49
90.24
Pelatihan Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
63,193,000
57,393,000
-
-
70,000,000
63,028,000
57,243,000
-
-
69,359,970
99.74
99.74
0.00
0.00
99.09
Pelatihan dan Fasilitasi Sertifikasi Operator Boiler
86,390,000
57,808,000
-
62,170,000
70,000,000
86,320,000
57,688,000
-
61,219,919
69,443,770
99.92
99.79
0.00
98.47
99.21
Perluasan kesempatan kerja sistim padat karya produktif Peternakan Domba Penyusunan Kebijakan di Bidang Ketenagakerjaan
Realisasi 18
II - 30
1 Pembinaan dan pengawasan Pekerja Malam Wanita di perusahaan
Anggaran pada Tahun ke1 2 -
2 3 32,330,000
3 4 -
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 5 30,000,000
5 6 60,000,000
1 7 -
2 8 32,329,965
3 9 -
4 10 29,094,851
5 11 59,999,855
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 12 0.00
Anggaran 17
2 13 100.00
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Uraian ***)
3 14 0.00
4 15 96.98
5 16 100.00
-
43,790,000
-
-
-
-
43,789,500
-
-
-
0.00
100.00
0.00
0.00
0.00
-
74,537,000
-
-
-
-
74,121,870
-
-
-
0.00
99.44
0.00
0.00
0.00
-
40,684,000
43,484,000
50,000,000
50,000,000
-
40,396,000
43,196,000
47,280,000
49,999,715
0.00
99.29
99.34
94.56
100.00
-
117,265,000
71,005,000
85,000,000
90,000,000
-
114,384,770
70,954,900
84,969,812
89,984,890
0.00
97.54
99.93
99.96
99.98
-
-
36,990,000
-
60,000,000
-
-
33,989,905
-
59,652,635
0.00
0.00
91.89
0.00
99.42
54,568,000
-
58,410,000
-
80,000,000
54,463,000
-
58,410,000
-
77,942,970
99.81
0.00
100.00
0.00
97.43
-
-
53,130,000
-
-
-
-
53,130,000
-
-
0.00
0.00
100.00
0.00
0.00
-
-
53,700,000
60,000,000
90,000,000
-
-
53,340,000
59,999,970
89,979,960
0.00
0.00
99.33
100.00
99.98
-
-
70,675,000
85,000,000
95,000,000
-
-
70,197,805
83,587,930
93,865,645
0.00
0.00
99.32
98.34
98.81
Transmigrasi Regional
615,128,000
616,410,000
454,155,000
605,873,000
463,555,000
579,671,050
601,578,000
373,222,500
494,234,200
245,248,950
94.24
97.59
82.18
81.57
52.91
Penyuluhan Transmigrasi Regional
32,491,000
17,736,000
21,576,000
21,576,000
21,153,000
32,410,700
17,735,800
21,573,500
21,574,000
21,122,500
99.75
100.00
99.99
99.99
99.86
Penempatan Transmigrasi Regional
357,486,000
248,693,000
209,353,000
344,021,000
159,718,000
329,435,050
243,097,700
131,520,000
314,002,700
64,133,700
92.15
97.75
62.82
91.27
40.15
Penjajagan calon lokasi penempatan transmigrasi dan pembuatan naskah kerja sama antar daerah
124,393,000
161,364,000
119,426,000
120,000,000
140,350,000
123,215,300
158,609,800
118,198,500
119,319,500
110,550,300
99.05
98.29
98.97
99.43
78.77
Monitoring dan Evaluasi perkembangan transmigrasi di lokasi penempatan
100,758,000
132,011,000
103,800,000
40,420,000
87,950,000
94,610,000
131,599,700
101,930,500
39,338,000
49,442,450
93.90
99.69
98.20
97.32
56.22
-
56,606,000
-
79,856,000
54,384,000
-
50,535,000
-
-
-
0.00
89.27
0.00
0.00
0.00
Sosialisasi Pembuatan Peraturan Perusahaan (PP) dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Sosialisasi UU No. 2 Tahun 2004 bagi Para Pengusaha dan Pekerja Kampanye Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penanganan Kasus Pemogokan dan Kasus Ketenagakerjaan Sosialisasi Bentuk-bentuk pekerja terburuk untuk anak Pelatihan dan Fasilitasi Angkat/Angkut Sertifikasi Operator Angkat/Angkut Penilaian Kecelakaan Nihil Monitoring Pelaksanaan UMK di Perusahaan Bimtek Penyelesaian Perselisihan Secara Bipartit di Perusahaan (Permen No. 31 Tahun 2009
Pelatihan bagi Calon Transmigrasi
Realisasi 18
II - 31
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Berdasarkan
kondisi
bidang
transmigrasi yang merupakan
sosial,
kondisi
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ketenagakerjaan
lingkungan maka
strategi pencapaian visi dan misi, diperlukan
dan
strategis Dinas
untuk
menyusun
analisis
lingkungan
internal dan eksternal (SWOT Analisis). Lingkungan internal meliputi Kekuatan
(Strangths)
dan
Kelemahan
(Weaknesses).
Lingkungan
eksternal meliputi Peluang (Oppurtunity) dan Ancaman (Threaths). sebagai
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal berikut :
1. Lingkungan Internal KEKUATAN (S):
1). Kewenangan di bidang kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan dan
transmigrasi
2). Adanya
peraturan
managemen
perundangan,
kesejahteraan
sistem
sosial,
administrasi
ketenagakerjaan
dan dan
transmigrasi serta mekanisme kerja yang sudah ada.
3). Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia 4). Tersedianya anggaran dan SOP layanan
KELEMAHAN (W): 1). Jaringan
sistem
informasi
sosial,
ketenagakerjaan
dan
Di
transmigrasi belum tersedia
2). Terbatasnya sumber daya manusia profesional
3). Sarana dan pra sarana penunjang kerja belum memadai 4). Anggaran yang sangat terbatas
5). Kurangnya tenaga fungsional di bidang sosial.
2. Lingkungan Eksternal PELUANG (O): 1). Banyaknya organisasi ketenagakerjaan 2). Jumlah perusahaan yang berjumlah 2.845 perusahaan (Kecil,
Menengah dan besar). 3). Banyaknya lembaga pelatihan kerja swasta. Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 32
4). Potensi daerah lain dalam menyerap tenaga kerja melalui
transmigrasi 5). Letak Kabupaten Bogor yang strategis. 6). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor 4.92% per tahun, 7). Harapan masyarakat terhadap kesejahteraan sosial, tenaga kerja
dan transmigrasi. 8). Kebijakan nasional tentang kesejahteraan sosial, tenaga kerja
dan transmigrasi.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
9). Adanya partisipasi organisasi sosial, lembaga sosial masyarakat
dan panti milik masyarakat.
ANCAMAN (T):
1). Tingginya jumlah penduduk miskin 2). Jumlah pengangguran yang tinggi
3). Kuantitas dan kualitas perselisihan hubungan industrial yang
tinggi
4). Keterampilan dan produktifitas tenaga kerja yang rendah 5). Pelanggaran norma dan syarat kerja yang tinggi.
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut
di atas diperoleh strategi umum (indikasi program) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1.
Strategi S-O
Di
1). Pembinaan
kepada
organisasi,
yayasan
sosial
dan
ketenagakerjaan
2). Pelatihan SDM (PNS) di bidang sosial dan ketenagakerjaan 3). Meningkatkan keterampilan tenaga kerja 4). Meningkatkan peran sosial perusahaan. 5). Melaksanakan transmigrasi
6). Meningkatkan retribusi ketenagakerjaan
2.
Strategi W-O 1). Pembinaan lembaga pelatihan swasta 2). Membuat
jaringan/ sistem informasi kesejahteraan sosial,
ketenagakerjaan dan transmigrasi Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 33
3). Meningkatkan sarana dan prasarana 4). Optomalisasi
pemakaian
anggaran
dan
menggali
potensi
swadaya masyarakat, partisipasi organisasi sosial, lembaga sosial masyarakat dan panti milik masyarakat. 3.
Strategi S-T 1). Menurunkan jumlah fakir miskin di bawah angka Propinsi
Jawa Barat
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
2). Menurunkan jumlah pengangguran terbuka 3). Meningkatkan keterampilan pencari kerja
4). Perluasan lapangan kerja di sektor formal maupun informal 5). Peningkatan keselamatan pencari kerja.
6). Peningkatan Hubungan industrial yang harmonis 7). Hubungan
kerja
sama
dengan
lembaga-lembaga
ketenagakerjaan.
8). Peningkatan fasilitas perbaikan taraf hidup pekerja 9). Pembinaan organisasi pekerja
4.
Strategi W-T
1). Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan ketenagakerjaan 2). Pemberdayaan masyarakat dalam pelatihan kerja.
3). Pemberdayaan masyarakat dalam penciptaan lapangan kerja
Di
4). Pemberdayaan
partisipasi
masyarakat
dalam
menciptakan
kesejahteraan tenaga kerja dan PMKS.
5). Menambah sarana dan prasarana serta tenaga fungsional
bidang sosial untuk membantu korban bencana alam dan penyandang masalah sosial lainnya.
Renstra Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
II - 34
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang dihadapi pada Dinas Sosial Tenaga
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor adalah : 1.
Masalah kesejahteraan sosial semakin meningkat secara jumlah maupun kompleksitas masalahnya;
2.
Masalah kesejahteraan semakin berat melanda semua strata
dimana yang lama belum tuntas sudah muncul masalah baru;
3.
Terbatasnya
sarana,
prasarana
dan
SDM
pelayanan
kesejahteraan sosial;
4.
Meningkatnya permasalahan sosial dari yang klasik sampai pada munculnya fenomena baru;
5.
Kurang berkembangnya usaha ekonomi masyarakat di pedesaan,
yang
mengakibatkan
rendahnya
kondisi
kehidupan ekonomi masyarakat;
6.
Masih tingginya pengangguran di kabupaten Bogor yang
Di
disebabkan oleh kurangnya lapangan kerja, keahlian tenaga kerja
yang
tersedia
tidak
sesuai
dengan
kebutuhan
lapangan kerja, dan kualitas tenaga kerja relatif masih rendah;
7.
Masih banyaknya jumlah perselishan hubungan industrial (Perselisihan Hak dan Kepentingan);
8.
Kurang harmonisnya hubungan industrial yang dapat mengganggu produktivitas kerja, kesejahteraan pekerja, ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 35
9.
Masih banyaknya perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerjanya
dalam
Jamsostek
(sekarang
BPJS
–
Ketenagakerjaan); 10. Masih tingginya pelanggaran norma kerja dan norma K3; 11. Masih banyaknya minat penduduk Kabupaten Bogor untuk bertransmigrasi namun cenderung untuk memilih-milih lokasi penempatan transmigrasi;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Visi
Dengan
mempertimbangkan
arah
dan
tahapan
pembangunan jangka panjang daerah, hasil-hasil yang sudah dicapai
pada
dihadapi
serta
tahap
sebelumnya
isu-isu
strategis
dan
permasalahan
yang
yang
berkembang
maka
pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 adalah
“Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”.
Makna pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor di
atas adalah :
Kabupaten Bogor adalah batas adminsitrasi Kabupaten Bogor
Di
di Provinsi Jawa Barat yang di dalamnya berkumpul sejumlah manusia atau msyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Termaju adalah
bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai
atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun berkembang ke arah yang lebih baik. termaju juga berarti bahwa
Kabupaten
Bogor
sebagai
suatu
wilayah
terus
melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 36
Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Kondisi termaju di Indonesia pencapaiannya dapat diukur dengan melihat beberapa indikator sebagai berikut : 1. Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM; 2. Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE); 3. Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
4. Indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD);
5. Indikator Kesalehan Sosial : Zakat, Infak dan Sodakoh (ZIS), Keamanan dan Ketertiban.
Misi
Dalam rangka pencapaian visi tersebut di atas dengan
tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta
tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan
kesalehan
sosial
dan
kesejahteraan
masyarakat.
2. Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan
usaha
berbasis
sumberdaya
alam
dan
pariwisata.
integrasi,
koneksitas
dan
kualitas
Di
3. Meningkatkan
infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama
antar
daerah
dalam
kerangka
tata
kelola
pemerintahan yang baik. Penjelasan yang terkandung di dalam rumusan kelima misi Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut di atas serta
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 37
keseselarasannya dengan rumusan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: Misi
Pertama,
yaitu
Meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat.
kesalehan
dan
Misi ini merupakan upaya
Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial dan keagamaan dengan menjamin sepenuhnya hak-hak dasar masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Kelima Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mengokohkan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan Peran Pemuda, Olah Raga, Seni, Budaya dan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Misi Kedua, yaitu Meningkatkan daya saing perekonomian
masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata.
Misi ini merupakan upaya Pemerintah
Kabupaten Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat
terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta
meningkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua Pemerintah
Provinsi
Jawa
Barat,
yaitu
Membangun
Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.
Di
Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan integrasi, koneksitas dan
kualitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan. Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan
swadaya
masyarakat
dalam
memelihara
membangun kualitas sarana dan prasarana publik.
dan
Misi ini
terkait dengan Misi Keempat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu
Mewujudkan
Jawa
Barat
yang
Nyaman
dengan
Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 38
Misi
Keempat
yaitu
Meningkatkan
aksesibilitas
dan
kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada
gilirannya
akan
menjadi
manusia
yang
produktif,
kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Misi ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing.
Misi Kelima, yaitu Meningkatkan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.
Misi ini merupakan upaya
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang
mengedepankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta berorientasi pada penegakan supremasi hukum sebagai sarana
untuk
menciptakan
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik.
Berdasarkan penjabaran visi dan misi tersebut, maka
Di
dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dapat berkontribusi terhadap misi pertama dan kedua kabupaten Bogor yaitu : Misi pertama :
“Meningkatkan kesalehan dan kesejahteraan
sosial masyarakat” Misi
kedua
:
“Meningkatkan
daya
saing
perekonomian
masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumber daya dan pariwisata”.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 39
3.3. Telaahan
Renstra
Kementrian
Sosial
dan
Kementrian
Tenaga Kerja & Transmigrasi 3.3.1 Telaahan Renstra Kementerian Sosial Untuk sosial
di
melaksanakan
Indonesia
pembangunan
Kementerian
Renstra Tahun 2010–2014
Sosial
kesejahteraan
telah
menyusun
dengan program dan kegiatan.
Telaahan mengenai Renstra Kementerian Sosial sebagai berikut :
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
1. Program Pemberdayaan Sosial meliputi : - Penanggulangan Kemiskinan.
Pemberdayaan Sosial merupakan salah satu dari
empat intervensi kesejahteraan sosial yang diarahkan untuk
mewujudkan
warga
negara
yang
mengalami
masalah kesejahteraan sosial dan tidak berdaya agar mereka
mampu
memenuhi
kebutuhan
dasarnya
sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang No. 11
Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Pengertian mengenai pemberdayaan sosial harus dimaknai secara arif, di mana tujuan pemenuhan kebutuhan dasar itu
adalah tujuan awal agar untuk selanjutnya secara bertahap
kehidupan
sosial
yang
lebih
baik
dan
berkualitas serta kemandirian dapat dicapai.
Di
Pemberdayaan sosial juga diarahkan agar seluruh
sumber dan potensi kesejahteraan sosial yang ada pada
masyarakat secara individu, keluarga, kelompok atau komunitas dapat digali dan akhirnya menjadi sumber kesejahteraan sosial yang dapat didayagunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat secara
mandiri dan berkelanjutan. Lingkup
sasaran
pemberdayaan
sosial
adalah
Keluarga terutama Fakir Miskin dan Komunitas Adat Terpencil. Pemberdayaan sosial juga diarahkan untuk menggali
nilai-nilai
dasar
kesejahteraan
sosial
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
dan
III - 40
Kelembagaan Sosial Masyarakat. Melihat luas cakupan tugas serta kinerja yang harus dicapai, perlu dicermati lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan kondisi aktual permasalahan utama, capaian, proyeksi ke depan, modal
dasar,
tantangan
dan
peluang
agar
dapat
dirumuskan suatu rencana strategis yang tepat. - Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Komunitas adat terpencil (KAT) pada umumnya
merupakan kelompok masyarakat yang termarginalisasi dan
belum
terpenuhi
hak-haknya,
baik
dari
segi
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Marginalisasi terhadap KAT muncul sebagai akibat dari lemahnya posisi
tawar
(bargaining
position)
mereka
dalam
menghadapi persoalan yang dihadapinya. KAT sering kali menjadi
korban
dari
konflik
kepentingan
ekonomi
wilayah. Eksploitasi sumber daya alam oleh pendatang (kekuatan ekonomi yang besar) di wilayah pedalaman
menjadikan hak-hak ulayat masyarakat atas tanah mereka hilang.
Terjadi pula, lunturnya sistem budaya kearifan
lokal, serta rusaknya lingkungan tempat mereka hidup.
Di
Selain itu, rendahnya aksesibilitas ke wilayah tempat tinggal
KAT
menyebabkan
sulitnya
KAT
setempat
menjangkau fasilitas layanan publik yang disediakan
pemerintah. Berbagai kondisi tersebut menyebabkan ketidakberdayaan dan rendahnya kualitas hidup KAT. Komponen kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil, meliputi: (1)
Persiapan
pemberdayaan
melalui
kegiatan
pemetaan sosial. (2)
Penjajakan awal, studi kelayakan, dan pemantapan kesiapan masyarakat.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 41
(3)
Pelaksanaan pemberdayaan (tahun I, II, dan III) baik secara
insitu
maupun
eksitu.
Stimulus
pengembangan masyarakat (insitu) bagi KAT yang sudah bertempat tinggal menetap dan memiliki mata pencaharian. (4)
Pemantapan kelompok kerja (pokja) dan forum konsultasi pemberdayaan KAT. Penempatan petugas lapangan (pendamping sosial).
(6)
Pengembangan sumber daya manusia (SDM), baik
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
(5)
pengelola,
pendamping
sosial,
maupun
warga
dampingan sosial.
(7)
Perlindungan dan advokasi sosial KAT.
(8)
Pemantapan
peraturan
perundang-undangan
berkaitan dengan pemberdayaan KAT.
(9)
Pengembangan manajemen sistem informasi KAT.
(10) Monitoring dan evaluasi.
- Pemberdayaan Keluarga.
Masalah sosial, psikologis, dan wanita rawan sosial
ekonomi masuk ke dalam golongan / kelompok fakir miskin adalah memfasilitasi mereka dalam kegiatan yang bersifat
bimbingan dalam
dan
mekanisme
pemberdayaan, kelompok
baik
maupun
Di
dilakukan
sosial
perseorangan. Selanjutnya, mengembangkan peran dan fungsi kelembagaan formal sebagai pusat informasi dan pelayanan
konsultasi
kepada
individu,
keluarga,
kelompok,
masyarakat
ataupun
organisasi
sehingga
mendapatkan pelayanan tepat sasaran.
- Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat. Di bidang pengembangan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), selama lima tahun terakhir Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 42
Kelembagaan Sosial Masyarakat telah melakukan upaya pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat yang merupakan infrastruktur pembangunan kesejahteraan sosial
seperti
karang
taruna
(KT),
pekerja
sosial
masyarakat (PSM), organisasi sosial (orsos), dunia usaha, dan kelompok-kelompok sosial masyarakat diantaranya wahana
kesejahteraan
sosial
berbasis
masyarakat
(kelompok arisan, pengajian, usaha kecil, paguyuban
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
suku/etnis dan kampung asal) dalam bentuk pelatihan manajemen
pengelolaan
dan
pengembangan
Usaha
Ekonomi Produktif (UEP).
- Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.
Pengembangan dan potensi sumber kesejahteraan
sosial tidak hanya infrastruktur kesejahteraan sosial yang menjadi mitra dalam penanganan masalah sosial
semata, tetapi juga terhadap nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, pemberian
kesetiakawanan
bantuan
warakawuri diberikan
dan
pahlawan
pula
dan
melalui
sosial
kepada
kepada
mereka
dan
bantuan
santunan
Selain
bantuan
sosial
itu,
kesehatan
Di
perbaikan rumah untuk warakawuri pahlawan, perintis kemerdekaan,
dan
Permasalahan
yang
janda
perintis
dihadapi
saat
kemerdekaan. ini
adalah
kecenderungan semakin melemahnya pemahaman dan
penghayatan nilai K2KS, menurunnya kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan para perintis kemerdekaan/ janda perintis kemerdekaan, dan pejuang serta kondisi taman makam pahlawan, makam pahlawan nasional sebagian besar kurang terawat. Upaya
penanganan
diarahkan
untuk
tetap
terpeliharanya nilai keteladanan dan jiwa kejuangan bagi
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 43
kalangan
generasi
muda.
Komponen
kegiatan
keperintisan, kepahlawanan, dan kesejahteraan sosial meliputi: (1) Penelusuran
riwayat/sejarah
perjuangan
calon
penerima penghargaan. (2) Pemberian tanda kehormatan/jasa dan penghargaan tingkatnasional. (3) Pengenalan, penanaman dan penghayatan nilai K2KS
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
(ziarah wisata, sarasehan kepahlawanan, dan napak tilas).
(4) Bantuan
perbaikan
rumah
keluarga
pahlawan,
perintiskemerdekaan/ janda perintis kemerdekaan.
(5) Bimbingan pelestarian K2KS kepada guru, tokoh masyarakat/agama/pers.
(6) Pemugaran dan pemeliharaan TMP/MPN/MPK.
2. Program Rehabilitasi Sosial
- Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Anak.
Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak
berupa
penyelenggaraan
penyantunan,
perawatan,
perlindungan, pengentasan anak di luar pengasuhan orang tua dan pengangkatan anak dengan sasaran anak
Di
balita terlantar,anak terlantar, anak tanpa pengasuhan orang tua, anak jalanan, anak yang berada dalam asuhan
panti
sosial.
Sedangkan
anak
yang
membutuhkan perlindungan khusus yang ditangani melalui RPSA di 15 lokasi dan 20 Lembaga Perlindungan Anak (LPA).
Selain sasaran yang dikemukakan tersebut ada sasaran lain yang perlu mendapatkan perhatian terkait dengan permasalahan kesejahteraan sosial anak, seperti kasus penculikan anak, kasus perdagangan anak, anak terpapar asap rokok, anak korban peredaran narkoba,
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 44
anak yang tidak dapat mengakses sarana pendidikan, anak dengan HIV/AIDS, anak yang belum tersentuh layanan kesehatan, dan anak yang tidak punya akte kelahiran. Adapun strategi pelayanan sosial anak yang saat ini dikembangkan adalah sebagai berikut, (1) Sosialisasi dan promosi hak-hak anak: upaya ini diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran keluarga
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
dan masyarakat akan hak-hak anak sehingga anak
merasa aman dan terlindungi serta terpenuhinya kebutuhan sosial dasar anak.
(2) Penguatan keluarga dan pemberdayaan masyarakat: adalah upaya yang diarahkan pada peningkatan peran dan fungsi keluarga dan masyarakat dalam
memberikan perlindungan dan rasa aman pada anak. Dengan demikian anak akan tumbuh kembang secara wajar dalam lingkungan yang melindungi.
(3) Fasilitasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan: adalah upaya yang diarahkan untuk meningkat peran dan fungsi lembaga sebagai institusi penganti keluarga sedarah (keluarga inti). Melalui peningkatan
ini diharapkan kelembagaan sosial pelayanan anak
Di
dapat berperan secara optimal dalam memberikan perlindungan dan rasa aman serta memperhatikan hak-hak anak.
(4) Penguatan dan pengembangan kerja sama serta
kemitraan strategis adalah upaya yang diarahkan untuk
meningkat
sinergisitas
penyelenggaraan
kesejahteraan sosial anak. Dengan demikian dapat dikembangkan program dan kegiatan yang utuh, menyeluruh dan berkelanjutan. (5) Pengembangan model pelayanan sosial anak berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi: adalah upaya
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 45
mencari
solusi
dengan
menggunakan
kerangka
kajian dan analisis konsep dan teori untuk mengenali penyelenggaraan
kesejahteraan
sosial
yang
memenuhi rasa aman dan hak-hak anak. (6) Peningkatan
kualitas
manajemen
dan
sistem
informasi pelayanan sosial anak adalah upaya yang lebih bersifat sistem pendukung untuk memberikan informasi dan pelayanan sosial anak dalam kerangka
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
penyelenggaraan yang profesional, transparan, dan bertanggung jawab serta didasari oleh pemahaman
hak-hak anak sebagai bagian dari solusi rehabilitasi
dan perlindungan sosial anak.
- Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
Kebijakan sosial lebih diarahkan kepada pelayanan
kesejahteraan sosial basis keluarga dan komunitas atau
masyarakat di samping tetap memperhatikan kenyataan di lapangan bahwa banyak sekali lanjut usia telantar
sekalipun mereka masih memiliki keluarga sehingga panti sosial dengan pelayanan gratisnya masih menjadi pilihan bagi mereka.
Di
Arah kebijakan ini ditempuh untuk mewujudkan
sistem perlindungan dan jaminan sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, dengan memberikan beraktivitas
kesempatan
dan
bekerja
yang
selama
luas
untuk
mungkin
terus
sehingga
aktualitas dirinya di dalam keluarga dan masyarakat lebih terjamin.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 46
- Pelayanan
Rehabilitasi
Kesejahteraan
Sosial
Penyandang Cacat. Jenis
kecacatan
yang
ditangani
Direktorat
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yaitu tunanetra, cacat mental, cacat tubuh, tunagrahita, tunalaras, tunarungu wicara, dan penyakit kronis. Program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
sosial penyandang cacat tersebut dilaksanakan melalui tiga sistem:
(1) Institutional-based yang mencakup program reguler,
multilayanan, dan multitarget group melalui day care dan subsidi silang, dan program khusus yang meliputi outreach (penjangkauan), Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK), dan bantuan ahli kepada
organisasi sosial dan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat,
(2) Noninstitutional-based yang mencakup pelayanan pendampingan dengan pendekatan family-based dan community-based
yang
menyelenggarakan
Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM),
(3) Pelayanan sosial lainnya mencakup Loka Bina Karya,
Di
Praktek
Belajar
Kerja
(PBK),
Usaha
Ekonomi
Produktif/Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBE). Setiap
tahunnya
terdapat
kecenderungan
meningkatnya penyandang cacat dari tahun ke tahun. Sementara
itu,
program
pemberian
bantuan
dana
Jaminan sosial bagi Penyandang Cacat Berat baru dapat menjangkau disebabkan sistem
jumlah
yang
keterbatasan
pendataan
dalam
sangat anggaran rangka
terbatas.
Hal
pemerintah, verifikasi.
ini dan
Dalam
konteks ini diperlukan adanya dana pendampingan dari pemerintah daerah untuk menjamin keberlangsungan
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 47
program dan untuk meningkatkan jumlah penyandang cacat berat yang dapat menerima program tersebut. - Pelayanan
Rehabilitasi
Kesejahteraan
Sosial
Penyandang Tuna Sosial. Pelayanan dilakukan
dan
melalui
Rehabilitasi
kegiatan
Sosial
bimbingan
Tunasosial sosial
dan
keterampilan serta bantuan usaha ekonomi produktif. lain
yang
dilakukan
dalam
kerangka
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Upaya
pelayanan sosial bagi tunasosial adalah melalui kegiatan bimbingan
sosial,
bimbingan
keterampilan
dan
pemberian bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP)
dalam rangka pembinaan lanjut yang diarahkan pada pemberdayaan tunasusila (wanita dan waria tunasusila),
gelandangan dan pengemis serta bekas warga binaan pemasyarakatan.
Pembentukan jaringan kerja sangat membantu
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan
penyandang tunasosial, khususnya untuk kasus ODHA dan tunasusila. Kedua kasus ini cukup signifikan karena
berdampak ganda terhadap keluarga dan lingkungan
Di
sekitar.
- Pelayanan
dan
Rehabilitasi
Sosial
Korban
Penyalahgunaan Napza
Kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban
penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya) dilakukan oleh Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial
Korban
Penyalahgunaan
Napza
Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui
rehabilitasi
sosial
terpadu
atau
pemulihan
terpadu. Rehabilitasi sosial terpadu ini mencakup aspek psikososial dan spiritual, dan vokasional Di dalam upaya
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 48
merehabilitasi
sosial,
dilaksanakan
juga
upaya
peningkatan dan perluasan jangkauan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban napza, terutama pencegahan dan/atau
rehabilitasi
peningkatan
sosial
koordinasi
pemerintah
terkait
mengembangkan
intra-
dan
dan
berbasis
masyarakat,
dan
inter-instansi
partisipasi
masyarakat,
memantapkan
peran
serta
masyarakat/lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kegiatan pencegahan, pelayanan dan rehabilitasi sosial korban
napza,
pengembangan
dan
peningkatan
prasarana dan sarana pelayanan rehabilitasi sosial bagi
korban napza baik secara fisik maupun sumber daya manusia.Di
samping
itu,
ada
upaya
peningkatan
profesionalisme pelayanan sosial melalui pengembangan dan penyediaan sistem informasi tentang permasalahan sosial penyalahgunaan napza, dan kegiatan pelayanan
serta rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza
yang mencakup kegiatan pencegahan, rehabilitasi sosial,
pengembangan dan pembinaan lanjut, serta kegiatan kelembagaan, perlindungan, dan advokasi sosial. Penyalahgunaan
kesejahteraan
sosial
Napza
yang
adalah
memiliki
permasalahan
kecenderungan
Di
meningkat. Penambahan jumlah kasus penyalahguna Napza bersumber pada dua arus. Pertama, penambahan yang
berasal
dari
pengguna
yang
baru.
Kedua,
penambahan dari mereka yang telah pulih setelah melaksanakan kegiatan rehabilitasi kambuh kembali
menggunakan Napza (relapse). Kompleksitas masalahnya
sering kali dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya hidup korban. Untuk mengetahui capaian program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza mulai dari pencegahan, pelayanan dan rehabilitasi
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 49
sosial, pembinaan lanjut, pelembagaan, perlindungan dan
advokasi
sosial
penyalahgunaan
Napza
tentang dapat
masalah
korban
dilihat
dalam
pedoman
/
uraian
berikut. (1)
Tersedianya
buku-buku,
acuan
/
panduan tentang penanggulangan penyalahgunaan Napza, termasuk pedoman yang berbasis institusi ataupun rehabilitasi berbasis masyarakat. Terlatihnya sumber daya manusia (SDM) sebagai
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
(2)
petugas/tenaga pencegahan penyalahgunaan Napza di seluruh Indonesia.
(3)
Meningkatnya profesionalisme petugas dan lembaga di bidang manajemen dan teknis pelayanan.
(4)
Meningkatnya persentase korban penyalahgunaan
Napza yangtelah mendapat pelayanan rehabilitasi sosial dan menurunnya angka kekambuhan.
(5)
Meningkatnya
kesadaran
dan
peran
serta
masyarakat dalam menanggulangi penyalahgunaan Napza.
(6)
Tersedianya database eks korban Napza, lembaga dan
SDM
petugas/pekerja
sosial
di
bidang
penanggulangan Napza.
Di
(7)
Tersedianya informasi, media, dan sarana dalam kegiatan
pencegahan
dan
penyalah
guna
sehingga
Napza
rehabilitasi
mudah
sosial
untuk
diakses masyarakat.
(8)
Meningkatnya jumlah Orsos/LSM/dunia usaha/ masyarakat
yang
ikut
terlibat
dalam
upaya
penanggulangan penyalahgunaan Napza, termasuk dalam pembinaan lanjut (baik dari dalam maupun luar negeri). (9)
Terbentuknya
jaringan
kerja
antarlembaga
rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 50
(10) Meningkatnya aktivitas sosial ekonomi eks korban Napza. (11) Tersedianya perangkat perundang-undangan yang mendukung
pemulihan
korban
penyalahgunaan
Napza. (12) Adanya forum perlindungan dan advokasi sosial pada
tingkat
nasional,
provinsi,
kota
dan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kabupaten. 3. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial -
Bantuan Sosial Korban Bencana Alam.
Indonesia memiliki tingkat intensitas dan frekuensi
bencana yang tinggi di hampir seluruh wilayah karena letak geografis dan geologis dan banyaknya vulkanis. Bencana alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami,
letusan gunung api, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, musim kemarau yang panjang. Musim kemarau
dan musim hujan dengan intensitas tinggi dan panjang
mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor. Setiap tahun berbagai jenis bencana alam seperti itu selalu
terjadi dan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian harta benda dalam jumlah tidak sedikit.
Di
Penentuan target pemenuhan kebutuhan dasar
bagi korban bencana alam setiap tahunnya mengalami
kecenderungan meningkat dan melampaui target yang
ditentukan. Hal ini terkait dengan kejadian bencana alam yang tidak dapat diprediksi sehingga penyiagaan bagi keadaan darurat misalnya menjadi sangat penting. Oleh karena itu untuk menghindari kondisi yang lebih sulit, Kementerian Sosial telah menyediakan gudang/baffer stock di setiap provinsi untuk mengantisipasi kejadian dan keadaan darurat tersebut.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 51
Untuk
membangun
sistem
dan
mekanisme
penanggulangan bencana secara terpadu di pusat dan di daerah dilakukan melalui kegiatan: a. Kesiapsiagaan,
merupakan
meminimalisasi
jumlah
upaya
korban
untuk
bencana
dan
kerusakan sarana prasarana akibat bencana. Upaya ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan berupa bantuan darurat, peralatan evakuasi, dan mobilisasi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kendaraan siaga bencana, penyiapan masyarakat
untuk memahami risiko bencana melalui penyuluhan sosial,
latihan,
simulasi,
dan
gladi
lapangan
penanggulangan bencana;
b. Tanggap darurat, merupakan upaya dalam rangka percepatan
penanganan
korban
bencana
dan
mencegah terjadinya permasalahan sosial baru akibat bencana. Upaya ini dilakukan dalam bentuk aktivasi sistem
penanggulangan
bencana
melalui
upaya
penyelamatan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan bantuan terapi psikososial, serta pelibatan personel
terlatih dalam penanggulangan bencana (Taruna Siaga Bencana/Tagana);
c. Pascabencana, merupakan upaya yang dilaksanakan
Di
dalam rangka penguatan kondisi fisik dan psikososial korban
bencana. Upaya
bentuk
rehabilitasi
ini
sosial
dilaksanakan
secara
fisik
dalam
ataupun
nonfisik melalui bantuan stimulan bahan bangunan rumah (BBR), santunan sosial (bantuan biaya bagi
korban meninggal), dan bantuan sosial dalam rangka penguatan kondisi psikososial korban;
d. Penanggulangan
bencana
berbasis
masyarakat
dengan personel terlatih yang dinamakan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 52
-
Bantuan Sosial Korban Bencana Sosial. Penanganan masalah kebencanaan sosial masih terus dilakukan pada saat ini yakni melalui penuntasan pengungsi
akibat
konflik
sosial,
kebakaran,
orang
telantar di luar negeri, pelintas batas, pencemaran limbah, ledakan bom dan kejadian luar biasa yang dinyatakan pemerintah sebagai bentuk bencana sosial. Bencana sosial yang melanda tanah air dalam beberapa
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
tahun terakhir telah menyadarkan kita tentang dampak
sosial yang ditimbulkannya baik fisik maupun nonfisik, dan terganggunya ketertiban dan tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Indonesia juga dihadapkan pada
fenomena sosial baru dengan munculnya dampak sosial
akibat pencemaran lingkungan oleh limbah industri, kebakaran hutan, dan berbagai kejadian luar biasa yang
telah menjadi kenyataan sosial, antara lain, peristiwa busung lapar, endemi flu burung, penataan lingkungan
permukiman kumuh dan lain-lain yang berdampak luas dalam
kehidupan
masyarakat
dan
memerlukan
penanganan secara khusus.
Penanganan bencana sosial dilakukan dengan tiga
Di
tahapan, yaitu penanganan :
(1) Prabencana
Merupakan upaya untuk meminimalisasi jumlah
korban bencana dan kerusakan sarana prasarana akibat bencana.
Tahapan
ini
dilaksanakan
dalam
rangka
mencegah terjadinya bencana sosial dan atau mencegah
muncul kembali bencana sosial yang pernah ada, yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan: a) Keserasian Sosial dengan target penuntasan masalah kesejahteraan sosial di “hulu”
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 53
b) Penggalian kearifan lokal melalui forum-forum saresehan dengan tokoh masyarakat lokal. c) Penanganan implementasi MoU antara Pemerintah RI dan GAM dari tahun 2005 hingga tahun 2009 melalui kegiatan Reintegrasi Aceh. (2) Tanggap Darurat Merupakan
upaya
penanganan korban
dalam
rangka
percepatan
bencana dan mencegah terjadinya
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
permasalahan sosial baru akibat bencana.sosial melalui bantuan dalam bentuk bantuan bahan bangunan rumah
(BBR) dan pembangunan rumah bagi korban konflik yang berada di tempat pengungsian
(3) Pasca Bencana
Merupakan
upaya
yang
dilaksanakan
dalam
rangka penguatan kondisi fisik dan psikososial korban bencana.
Kegiatan
ini
dilaksanakan
dalam
bentuk
rehabilitasi sosial bagi korban bencana sosial akibat konflik.
-
Bantuan Tunai Bersyarat. Kegiatan
percepatan
yang
dikembangkan
penanggulangan
dalam
kemiskinan
rangka
sekaligus
Di
sebagai sarana untuk pengembangan sistem jaminan sosial bagi masyarakat sangat miskin dilakukan melalui
Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini di negaranegara lain dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT). Program nasional di bidang penanggulangan kemiskinan
dari perspektif
kesejahteraan
sosial
ini
adalah bantuan sosial tunai bersyarat bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan katagori memiliki ibu hamil, ibu menyusui, mempunyai balita, mempunyai anak usia sekolah SD dan SMP. Bentuk bantuan yang
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 54
diberikan berupa biaya transpor anak ke sekolah dan biaya transpor mengunjungi pusat pelayanan kesehatan. Tujuan
PKH
meningkatkan
secara
jangkauan
umum atau
adalah
untuk
aksesibilitas
RTSM
terhadap layanan publik, khususnya pendidikan dan kesehatan. Pemberian bantuan uang tunai untuk jangka pendek
diharapkan
pengeluaran
dapat
RTSM.
mengurangi
Sedangkan
jangka
beban panjang
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku yang pada akhirnya dapat memutus mata rantai kemiskinan RTSM tersebut.
4. Program Asuransi Kesejahteraan Sosial.
Kemiskinan bukan saja masalah yang dihadapi bangsa
Indonesia
Kemiskinan
sudah
menjadi
isu
global
dan
menjadi agenda bersama bangsa-bangsa di dunia untuk menanggulanginya.
Oleh
karena
itu,
program
penanggulangan kemiskinan harus dilaksanakan secara bersama-sama dan bersinergi. Semua pihak dapat terlibat aktif dalam penanganannya.
Program terobosan itu antara lain melalui percepatan
penanggulangan
mengembangkan
sekaligus
sistem
sebagai
jaminan
sarana
sosial
bagi
Di
untuk
kemiskinan
masyarakat sangat miskin. Jaminan kesejahteraan sosial
dikembangkan Kementerian Sosial dan dilaksanakan oleh
Direktorat Jaminan Kesejahteraan Sosial berupa Asuransi Kesejahteraan
Sosial
(Askesos).
Askesos
dimaksudkan
sebagai program pengganti pendapatan, pemeliharaan dan peningkatan pendapatan di mana peserta Askesos dapat melakukan proteksi sosial secara mandiri.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 55
5. Program
Perlindungan
bagi
Korban
Kekerasan
dan
Pekerja Migran. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas di dalam negeri memicu banyaknya penduduk usia kerja yang menganggur mencari peluang kerja di luar negeri. Namun sering kali niat kuat ini tidak diiringi dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang berbagai hal yang perlu disiapkan dalam pengurusan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
perizinan ke luar negeri dan keterampilan kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh negara penerima.
Berbagai permasalahan kesejahteraan sosial muncul
ketika pekerjamigran berada di luar negeri seperti korban
tindak kekerasan (KTK), korban perdagangan manusia
(human trafficking), pelecehan seksual dan eksploitasi tenaga kerja. Pekerja migran yang menjadi korban tindak
kekerasan menjadi permasalahan kesejahteraan sosial yang mengemuka
karena
para
korban
selain
bermasalah
mengenai keimigrasian tetapi juga menjadi korban tindak kekerasan. Isu tindak kekerasan tidak hanya dialami oleh
pekerja migran. Dewasa ini kasus-kasus korban tindak kekerasan seperti
banyak
kasus
ditemukan
kekerasan
di
dalam
lingkungan
rumah
terdekat,
tangga
yang
Di
dilakukan oleh pasangannya atau oleh orangtua terhadap
anaknya. Yang lebih luas lagi adalah kasus kekerasan yang terjadi karena konflik sosial.
Korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah
yang teridentifikasi diberikan bantuan UEP dan mendapat
pendampingan dari pekerja sosial masyarakat sebagai pendamping.
Bantuan
sosial
bagi
pekerja
migran
bermasalah dilaksanakan melalui bantuan makanan dan pemulangan ke daerah asal melalui kerjasama dengan PT DAMRI dan PT Pelni. Pekerja migran yang telah dipulangkan ke daerah asal direkomendasikan melalui Dinas Sosial
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 56
setempat
untuk
mendapat
bantuan
Usaha
Ekonomi
Produktif (UEP). 6. Program Penyelenggaraan Undian. Peningkatan penyelenggara
partisipasi Undian
dunia
Gratis
usaha,
Berhadiah
khususnya (UGB)
dan
Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) ditandai dengan meningkatnya pengajuan permohonan izin penyelenggaraan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
UGB dan PUB sebanyak 30 persen setiap tahunnya. Hal ini
mencerminkan adanya rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial yang besar dari kalangan dunia usaha terhadap masalah kesejahteraan sosial.
7. Program
Pendidikan,
Pelatihan,
Pemeliharaan
dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial.
Kegiatan penelitian dan pengembangan kesejahteraan
sosial
yang
dikembangkan
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbang Kesos) yang
diarahkan pada pemenuhan kebutuhan, arah kebijakan, dan program pembangunan kesejahteraan sosial, serta
kegiatan-kegiatan yang telah diluncurkan kementerian. Bahkan
telah
unit
teknis
suatu
penelitian
kementerian
(by
untuk
research
Di
kebutuhan
dikembangkan
programme) seperti yang telah diimplementasikan pada
kegiatan pola konsentrasi di wilayah perbatasan antarnegara
dan
daerah
terpencil
(Kepulauan
Miangas,
Kepulauan Marore dan Kabupaten Sukabumi). Kegiatannya langsung
memberikan
intervensi
kepada
masyarakat
sasaran, terutamakearifan lokal dan institusi-institusi lokal untuk
mendukung
program
penguatan
desa
yang
berketahanan sosial.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 57
8. Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial. Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang bisa membantu memecahkan permasalahan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dari
paparan
membuktikan
bahwa
pembangunan
di
mengupayakan
Kementerian
pemerintah
bidang
agar
Sosial
menyadari
kesejahteraan
berbagai
ketelantaran,
masalah
kecacatan,
dapat
pentingnya
sosial
untuk
sosial
seperti
ketunaansosial,
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kemiskinan.
RENSTRA
penyimpangan perilaku, ketertinggalan/ keterpencilan, serta
korban bencana dan akibat tindak kekerasan dapat ditangani secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan. Hal ini
merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan harkat
dan
martabat
sebagian
warga
masyarakat
yang
menyandang permasalahan sosial. Upaya mengangkat derajat kesejahteraan sosial tersebut, dapat dipandang sebagai bagian dari investasi sosial yang ditujukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas SDM bangsa Indonesia, sehingga mampu
menjalankan
tugas-tugas
kehidupannya
secara
mandiri sesuai dengan nilai-nilai yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hal ini, pembangunan kesejahteraan sosial dapat
menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial
Di
ekonomi serta berbagai kecenderungan primordialisme dan eksklusivisme
yang
mengancam
tatanan
hidup
bangsa
Indonesia. Bila hal ini kita abaikan maka akan mengarah pada terjadinya
friksi
gilirannya
dapat
dan
konflik
menimbulkan
horizontal,
sehingga
disintegrasi
sosial
pada
yang
menurunkan harkat dan martabat bangsa.
Perkembangan pembangunan kesejahteraan sosial saat ini diwarnai oleh adanya perubahan paradigma pembangunan nasional, yang bergeser dari sentralistik ke arah desentralistik. Hal ini merupakan penjabaran dari kebijakan pemerintah untuk memberikan peran dan posisi yang lebih besar kepada
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 58
masyarakat
sebagai
pelaku
dan
pelaksana
utama
pembangunan. Melalui kebijakan otonomi daerah, pemerintah memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah, khususnya daerah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan pembangunan
dan
mengurus
rumah
tangganya
sendiri.
Kenyataan menunjukkan bahwa pemberian otonomi tersebut tidak
sepenuhnya
ditemukan
adanya
berjalan
mulus,
karena
ekses
negatif
yang
masih
sering
mengakibatkan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
terjadinya hambatan dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial. Perubahan ini hendaknya disikapi secara arif, bijaksana, dan diarahkan pada terwujudnya pemahaman
dan
komitmen
pelaku
pembangunan
kesejahteraan sosial di setiap daerah kabupaten dan kota.
Permasalahan sosial di Indonesia saat ini cenderung meningkat dilihat dari jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial dan
kompleksitasnya.
Untuk
menghadapi
berbagai
permasalahan sosial tersebut, dalam kurun waktu 2010-2014, diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap :
(1) Situasi perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, maupun nasional.
(2) Kondisi dan permasalahan sosial yang akan dihadapi pada kurun waktu 2010-2014.
Di
(3) Tantangan internal yang harus dilakukan pembenahan dan perbaikan pada 2010-2014.
Sejalan dengan itu pula Bidang Sosial pada Dinas Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Kabupaten
Bogor
telah
menyusun program kerja 4 (empat) program prioritas beserta
kegiatannya untuk mendukung program kerja yang ada di pemerintah pusat dan ikut serta mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial seperti termuat dalam RENSTRA Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 59
3.3.2
Telaahan RENSTRA Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Arah kebijakan dan strategi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2010-2014 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Nasional dan Kontrak Kinerja yang telah ditetapkan. Arah kebijakan akan dilaksanakan melalui berbagai program prioritas yang terdiri dari prioritas nasional,
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
prioritas bidang dan prioritas Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, serta Kontrak Kinerja Menteri melalui 6 program teknis dan 3 program pendukung (Generik).
3.3.2.1 Bidang Tenaga Kerja
Pembangunan ketenagakerjaan tahun 2010-2014
diarahkan untuk :
(1) Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang baik (decent work), yaitu lapangan kerja produktif serta
adanya perlindungan dan jaminan sosial yang memadai;
(2) Mendorong terciptanya kesempatan kerja seluasluasnya
dan
merata
dalam
sektor-sektor
pembangunan;
Di
(3) Meningkatkan kondisi dan mekanisme Hubungan Industrial untuk mendorong kesempatan kerja;
(4) Menyempurnakan ketenagakerjaan
peraturan-peraturan
dan
melaksanakan
peraturan
ketenagakerjaan pokok (utama), sesuai hukum internasional;
(5) Mengembangkan
jaminan
sosial
dan
pemberdayaan pekerja; (6) Meningkatkan
kompetensi
tenaga
kerja
dan
produktivitas;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 60
(7) Menciptakan kesempatan kerja melalui programprogram pemerintah; (8) Menyempurnakan kebijakan migrasi dan pembangunan; (9) Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui informasi pasar kerja. Memasuki
pembangunan
tahun
2010-2014,
pembangunan di bidang ketenagakerjaan diperkirakan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
masih diwarnai permasalahan, antara lain: 1) Tingginya tingkat pengangguran;
2) Rendahnya perluasan kesempatan kerja;
3) Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
4) Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial. Untuk
melaksanakan
pembangunan
ketenagakerjaan di Indonesia Kementerian Sosial telah menyusun
Renstra Tahun 2010 – 2014
dengan
program dan kegiatan. Telaahan mengenai Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebagai
berikut :
1. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, melalui kegiatan:
Di
a. Pelatihan Kewirausahaan;
b. Pengembangan Standardisasi Kompetensi Kerja dan Program Pelatihan;
c. Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kepelatihan;
d. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas; e. Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemagangan
Dalam dan Luar Negeri; f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 61
g. Pengembangan
Sistem
dan
Pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi Profesi; h. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kerja; i. Pelaksanaan dan Peningkatan Produktivitas; j. Peningkatan
Kompetensi
Pengembangan
Tenaga
Program
Kerja
Pelatihan
dan
Bidang
Industri;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
k. Peningkatan Kualitas Transmigran dan Calon Transmigran;
l. Pengembangan
Program
dan
Peningkatan
Kapasitas SDM Pelatihan Ketransmigrasian;
m. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga Kerja;
n. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Industri;
o. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas;
p. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Program kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan
Di
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang
berdaya saing. Untuk mendukung program ini Bidang Tenaga
Kerja
Transmigrasi
Dinas
Sosial
Kabupaten
Tenaga
Bogor
dalam
Kerja
dan
RENSTRA
2013-2018 telah menyusun Program Peningkatan Kualitas
dan
Produktifitas
Tenaga
Kerja
beserta
kegiatannya. Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya kualitas pencari kerja dan perluasan kesempatan kerja di kabupaten Bogor.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 62
2. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan kegiatan meliputi: a. Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri; b. Pembinaan
Penempatan
dan
Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri; c. Pengembangan
dan
Peningkatan
Perluasan
Kesempatan Kerja; d. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
e. Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
f. Pengembangan
dan
Perluasan
Kesempatan
Kerja;
g. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja.
Program kegiatan ini bertujuan untuk
perluasan
penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
Untuk
mendukung program ini Bidang Tenaga Kerja Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bogor dalam RENSTRA 2013-2018 telah menyusun Program Peningkatan Kesempatan Kerja
beserta
Di
kegiatannya. Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya kesempatan
penempatan
kerja
melalui
dan
fasilitasi
perluasan
pelayanan
penempatan tenaga kerja.
3. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Dengan kegiatan meliputi : a. Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan;
b. Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 63
c. Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial; d. Konsolidasi
Peningkatan
Pelaksanaan
Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Yang Lebih Baik; e. Konsolidasi Pembinaan Syarat-Syarat Kerja Non Diskriminasi;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
f. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Indikator
kinerja
Program
Pengembangan
Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
adalah
meningkatnya
pembinaan
hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja
melalui persyaratan kerja, kesejahteraan dan analisis
diskriminasi, pengupahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial, yang diukur dari: a. Jumlah
tenaga
kerja
yang
menjadi
anggota
Jamsostek;
b. Persentase kasus perselisihan hubungan industrial
Di
yang dapat diselesaikan melalui mediator;
c. Jumlah
Lembaga
Kerjasama
Bipartit
yang
Lembaga
Kerjasama
Tripartit
yang
terbentuk;
d. Jumlah
dibentuk;
e. Jumlah Peraturan Perusahaan yang disahkan; f. Jumlah
Perjanjian
Kerja
Bersama
yang
didaftarkan. Untuk mendukung program ini Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor dalam RENSTRA 2013-2018 telah
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 64
menyusun Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan beserta kegiatannya. 4. Program
Perlindungan
Pengembangan
Tenaga
Sistem
Kerja
dan
Pengawasan
Ketenagakerjaan dengan kegiatan meliputi : a. Peningkatan Penerapan Norma Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
b. Peningkatan Peran Serta Lembaga-Lembaga dan Personil
Dalam
Penerapan
Norma
Ketenagakerjaan;
c. Peningkatan
Penerapan
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja;
d. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak;
e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan.
Indikator Kinerja dari program ini adalah
meningkatnya
penerapan
peraturan
perundang-
undangan ketenagakerjaan di tempat kerja, yang diukur dari:
Di
a. Jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3);
b. Jumlah
tenaga
pengawas
yang
memenuhi
standar kompetensi;
c. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari bentukbentuk pekerjaan terburuk bagi anak; d. Persentase perusahaan yang memenuhi norma pekerja perempuan;
e. Jumlah pekerja yang memperoleh hak jaminan sosial tenaga kerja.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 65
Untuk mendukung program ini Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor dalam RENSTRA 2013-2018 telah menyusun Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan beserta kegiatannya. 3.3.2.2 Bidang Transmigrasi Penyelenggaraan transmigrasi tahun 2010-2014 sebagai
alternatif
dalam
mengurangi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
diarahkan
kesenjangan wilayah, dapat berkonstribusi dalam memperkuat kecukupan
ketahanan
papan,
pangan
memperkuat
nasional
pilar
dan
ketahanan
nasional, mendukung kebijakan pengembangan energi alternatif, mendukung pemerataan investasi secara berkelanjutan yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Kebijakan yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan pembangunan ketransmigrasian adalah: 1)
Mengembangkan
perdesaan
potensi
terintegrasi
perkotaan
dalam
sumberdaya
dengan
satu
alam
pengembangan
kesatuan
sistem
pengembangan ekonomi wilayah dalam bentuk
Di
Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi
Permukiman
Transmigrasi
(LPT),
serta
fasilitasi perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dan
memberikan
peluang
usaha
di
kawasan
transmigrasi. Strategi
yang
ditempuh
untuk
mendukung
kebijakan tersebut adalah: a. Mengintegrasikan pembangunan WPT atau LPT dengan
pemugaran
setempat,
permukiman
pembangunan
penduduk
permukiman
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
pada
III - 66
kawasan potensial, dan revitalisasi permukiman transmigrasi yang ada untuk membentuk atau mendukung kawasan perkotaan baru dengan skema KTM; b. Menetapkan
produk
unggulan
sejak
perencanaan dan pembangunan permukiman melalui
pola
pengembangan
agribisnis
dan
agroindustri;
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
c. Mengembangkan investasi melalui kerjasama
kemitraan Badan Usaha dengan masyarakat di kawasan transmigrasi;
d. Memberikan akses kepada masyarakat terhadap
informasi potensi dan peluang yang tersedia di kawasan transmigrasi;
e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia calon transmigran serta pembekalan mental dan etos kerja;
f. Meningkatkan
kualitas
seleksi
calon
transmigran;
g. Meningkatkan kualitas mediasi kerjasama antar daerah.
2)
Pembinaan
dan
Di
transmigrasi
dan
pemberdayaan
pengembangan
masyarakat kawasan
transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru dalam mendukung pengembangan perdesaan dan
ekonomi lokal dan daerah untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan daya saing kawasan transmigrasi. Strategi
yang
ditempuh
untuk
mendukung
kebijakan tersebut adalah: a. Peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat, melalui pemberian input dan modal, penguatan lembaga
sosial,
fasilitasi
kewirausahaan,
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 67
penguatan
lembaga
masyarakat,
sosial
dan
pengembangan
lembaga
sarana
dan
prasarana pendidikan, kesehatan dan mental spiritual; b. Pengembangan usaha ekonomi melalui fasilitasi pengembangan usaha produktif, pendampingan, peningkatan produktivitas masyarakat, serta fasilitasi dan mediasi pengembangan bisnis dan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kemitraan;
c. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan, penyediaan prasarana intra dan antar kawasan,
pembangunan sarana dan prasarana pusat pertumbuhan baru;
d. Peningkatan
kemandirian
masyarakat
transmigrasi di kawasan transmigrasi;
e. Penguatan
kapasitas
SDM
Pengelola
dalam
pengembangan kawasan sebagai embrio pusat pertumbuhan/perkotaan baru. Arah
kebijakan
dan
strategi
pembangunan
bidang ketransmigrasian dilaksanakan melalui 2 (dua) program yaitu:
1) Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Di
meliputi:
a. Penyediaan Tanah Transmigrasi; b. Penyusunan Kawasan
Rencana
Transmigrasi
Pembangunan
dan
Penempatan
Transmigrasi;
c. Pembangunan
Permukiman
di
Kawasan
Transmigrasi; d. Fasilitasi
Perpindahan
dan
Penempatan
Transmigrasi; e. Pengembangan peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 68
f. Dukungan
Manajemen
dan
Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen. Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi. Indikator kinerja dari program ini adalah terbangunnya
permukiman
di
Kawasan
Transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak, yang diukur dari: 1) Jumlah permukiman transmigrasi, sarana
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
dan prasarana Kawasan Transmigrasi yang dibangun;
2) Jumlah
transmigran
perpindahan Kawasan
dan
yang
difasilitasi
penempatannya
Transmigrasi
serta
di
jumlah
penduduk setempat yang ditata terintegrasi
dengan penempatan transmigran di Kawasan Transmigrasi;
3) Nilai
rencana
investasi
yang
akan
dikembangkan di Kawasan Transmigrasi. Seksi
Transmigrasi
Dinas
Sosial
Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor telah menyusun kegiatan-kegiatan melalui program
transmigrasi regional di dalam RENSTRA 2013-
Di
2018.
2. Program
Transmigrasi
Pengembangan dan
Kawasan
Masyarakat
Transmigrasi,
meliputi:
a. Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat
Transmigrasi
dan
Kawasan
Transmigrasi; b. Peningkatan Kapasitas SDM dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 69
c. Pengembangan
Usaha
di
Kawasan
Transmigrasi; d. Pengembangan Sarana dan Prasarana di Kawasan Transmigrasi; e. Penyerasian
Lingkungan
di
Kawasan
Transmigrasi; f. Dukungan Teknis
Manajemen Lainnya
dan
Ditjen.
Dukungan Pembinaan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
Indikator
Kinerja
Program
Pengembangan Masyarakat transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi adalah berkembangnya masyarakat dan kawasan transmigrasi yang terintegrasi
dalam
satu
kesatuan
sistem
pengembangan ekonomi wilayah yang berdaya saing, yang diukur dari:
a. Jumlah permukiman dan keluarga yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya di kawasan transmigrasi;
b. Jumlah lahan produktif dan kelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi;
Di
c. Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri;
d. Jumlah
kawasan
transmigrasi
sebagai
embrio pusat pertumbuhan/perkotaan baru; Seksi
Tenaga
Kerja
Transmigrasi
dan
Dinas
Transmigrasi
Sosial
Kabupaten
Bogor tidak menyusun kegiatan dari program ini di
dalam
kabupaten
RENSTRA Bogor
2011-2015
tidak
menjadi
karena daerah
penempatan transmigrasi.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 70
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor melaksanakan urusan Pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan Tugas
Pembantuan
di
bidang
sosial,
tenaga
kerja
dan
transmigrasi. Sehingga secara khusus tidak ada keterkaitan langsung dengan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Bogor.
Untuk Pembangunan bidang kesejahteraan Sosial, dalam
menangani
berbagai
permasalahan
penyandang
masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) harus menyentuh berbagai aspek baik yang ada di desa maupun diperkotaan. Begitu juga dengan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Setelah melakukan review kembali terhadap faktor-faktor
dari pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari gambaran pelayanan dan sasaran jangka menengah pada
Renstra Kementerian, maka isu strategis yang akan ditangani melalui RENSTRA Tahun 2013-2018 diantaranya adalah :
Di
Bidang Sosial
Masalah kesejahteraan sosial semakin meningkat secara jumlah maupun kompleksitas masalahnya;
Masalah kesejahteraan semakin berat melanda semua strata
dimana yang lama belum tuntas sudah muncul masalah baru;
Terbatasnya
sarana,
prasarana
dan
SDM
pelayanan
kesejahteraan sosial;
Meningkatnya permasalahan sosial dari yang klasik sampai pada munculnya fenomena baru;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 71
Kurang berkembangnya usaha ekonomi masyarakat di pedesaan,
yang
mengakibatkan
rendahnya
kondisi
kehidupan ekonomi masyarakat; Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Masih tingginya pengangguran di kabupaten Bogor yang disebabkan oleh kurangnya lapangan kerja, keahlian tenaga kerja
yang
tersedia
tidak
sesuai
dengan
kebutuhan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
lapangan kerja, dan kualitas tenaga kerja relatif masih rendah;
Masih banyaknya jumlah perselishan hubungan industrial (Perselisihan Hak dan Kepentingan);
Kurang harmonisnya hubungan industrial yang dapat
mengganggu produktivitas kerja, kesejahteraan pekerja, ketenangan bekerja dan ketenangan berusaha;
Masih banyaknya perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerjanya
dalam
Jamsostek
(sekarang
BPJS
–
Ketenagakerjaan);
Masih tingginya pelanggaran norma kerja dan norma K3;
Masih banyaknya minat penduduk Kabupaten Bogor untuk
bertransmigrasi namun cenderung untuk memilih-milih
Di
lokasi penempatan transmigrasi;
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
III - 72
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi 1. Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan
kemana
organisasi
akan
dibawa
dan
membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebagaimana
Daerah
Nomor
Pembangunan
telah
05
ditetapkan
Tahun
Jangka
2014
Menengah
dalam
Peraturan
tentang
Rencana
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Visi Kabupaten Bogor
adalah ”Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju
Di
di Indonesia”.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang pembentukan dinas daearah dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta
masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Sosial, Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Kabupaten
Bogor
menetapkan Visi : "Terwujudnya
Pelayanan
Kesejahteraan
Sosial
Berkualitas, Tenaga Kerja yang Berdaya Saing dan Profesional, Transmigrasi yang Produktif, serta Iklim Ketenagakerjaan yang Kondusif "
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 73
Visi ini dimaksudkan : 1. Terwujudnya Pelayanan Kesejahteraan Sosial Berkualitas dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan peran serta PSKS. 2. Tenaga
Kerja
yang
Berdaya
Saing
dan
Profesional
dimaksudkan untuk memberikan pelatihan terhadap
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
pencari kerja secara optimal agar mampu mencetak tenaga kerja siap pakai yang mampu bersaing dan profesional.
3. Transmigrasi
yang
Produktif
dimaksudkan
untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia calon transmigran dan peluang usaha di lokasi transmigrasi.
4. Iklim Tenaga Kerja yang kondusif adalah suasana yang memungkinkan hubungan industrial yang adil dan harmonis, jaminan dan keamanan berusaha, lingkungan
kerja yang aman dan sehat serta pekerja/ masyarakat yang sejahtera. Iklim tenaga kerja yang kondusif dapat pula
menjamin
ketenangan
bekerja
dan
berusaha
Di
sehingga dapat lebih memperluas kesempatan kerja.
2. Pernyataan Misi Misi
adalah
sesuatu
yang
harus
diemban
atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi
yang
telah
ditetapkan.
Dengan
pernyataan
misi
diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders)
dapat
mengetahui
dan
mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 74
pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Misi Kabupaten Bogor adalah :
Misi Pertama : Meningkatkan kesalehan sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
Misi Kedua : Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat
dan
pengembangan
usaha
berbasis
sumberdaya alam dan pariwisata.
Misi Ketiga : Meningkatkan integrasi, koneksitas dan kualitas
infrastruktur
wilayah
dan
pengelolaan
lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Misi Keempat : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Misi Kelima : Meningkatkan kinerja penyelenggaraan
Di
pemerintahan
dan
kerjasama
antar
daerah
dalam
kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun
2013-2018 serta Visi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yang telah ditetapkan, tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan masukanmasukan
dari
pihak-pihak
yang
berkepentingan
(stakeholders), ditetapkan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor sebagai berikut:
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 75
Misi Pertama : “ Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur ” Misi ini mengandung makna dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat diperlukan sumber daya manusia yang profesional dan adanya daya dukung kinerja yang memadai serta tertatanya sistem administrasi.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Misi Kedua : “
Meningkatkan
kualitas
dan
perluasan
jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial bagi Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
(PMKS) serta partisipasi masyarakat melalui Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) ”
Misi ini mengandung makna : Memberdayakan PMKS untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan cara menciptakan
peluang-peluang usaha bagi keluarga miskin, pemberian santunan dan bantuan bagi Fakir Miskin, Anak Jalanan, Lanjut Usia, Yatim Piatu dan PMKS lainnya, memberikan
bimbingan sosial dan keterampilan untuk PACA, WRSE,
WTS, Eks korban bencana, Gepeng dan Anak Nakal bagi kemandirian hidup serta penanggulangan bencana. Selain
Di
itu juga meningkatkan kualitas dan perluasan jangkauan pelayanan usaha kesejahteraan sosial serta meningkatkan
profesionalisme dan kepedulian sosial Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial
(PSKS)
seperti
Karang
Taruna,
Organisasi Sosial Wanita penggerak Kesejahteraan Sosial
(WPKS), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Yayasan/panti sosial, Dunia
usaha melalui program CSR, Penyelenggara
Undian, Penyelenggara Pengumpulan Sumbangan, Perintis Kemerdekaan dan Pahlawan Kemerdekaan.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 76
Misi Ketiga ” Mengurangi tingkat pengangguran melalui pelatihan kerja yang berkarakter, perluasan kesempatan kerja serta transmigrasi yang produktif ” Misi ini mengandung makna :
Melaksanakan pelatihan
keterampilan kerja kepada pencari kerja agar para pencari kerja memiliki keterampilan untuk
mampu bersaing
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
memasuki pasar kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja
dan
meningkatkan
produktifitas
kerja,
serta
meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui transmigrasi. Misi Keempat
”Meningkatkan
kenyamanan,
ketenangan
dan
keselamatan kerja serta perlindungan hak-hak normatif pekerja dan pengusaha”
Misi ini mengandung makna :
Bahwa setiap tenaga kerja
berhak memperoleh jaminan dan perlindungan hak-hak normatif/hak-hak dasar ; memperoleh upah yang layak, perlindungan jaminan sosial dan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Hal ini dapat dicapai apabila
peraturan perundangan dipatuhi dan dilaksanakan oleh
Di
setiap perusahaan. Misi Kelima
” Meningkatkan fungsi dan peran sarana hubungan industrial serta pengetahuan pekerja, pengguna dan pemberi kerja”
Misi ini mengandung makna : kondisi faktual di lapangan
masih banyak ditemukan adanya pelanggaran-pelanggaran peraturan ketenagakerjaan. Hal ini terlihat dengan adanya unjuk rasa tenaga kerja menuntut hak-haknya.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 77
Untuk itu program yang mendukung peningkatan ketaatan terhadap
peraturan
ketenagakerjaan
perlu
terus
dilaksanakan serta berkesimbungan antara lain : -
Pemeriksaan khusus, berkala dan rutin bagi normanorma umum, norma K3 dan BPJS Ketenagakerjaan. Sosialisasi peraturan perundangan.
-
Fasilitasi dan pelatihan operator, pembentukan P2K3.
-
Verifikasi Serikat Pekerja / Serikat Buruh.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
-
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan
Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor akan mengetahui halhal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima
Di
tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan
yang
mempengaruhinya.
Perumusan tujuan strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Misi Pertama: 1. Meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 78
Misi Kedua: 1. Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS. 2. Meningkatkan
peran
dan
fungsi
Potensi
Sumber
Kesejahteraan Sosial.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Misi Ketiga :
1. Mengurangi tingkat pengangguran melalui pelatihan
kerja yang berkarakter, perluasan kesempatan kerja serta transmigrasi yang produktif.
Misi Keempat :
1. Meningkatkan ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan ketenagakerjaan.
Misi Kelima :
1. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis.
Sasaran Strategis
Di
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu
yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka
waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran
menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat
spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran-sasaran
Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi Kabupaten Bogor adalah sesuatu dasar di dalam
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 79
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itulah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor telah merumuskan sasasan-sasaran berikut indikator keberhasilannya. Misi Pertama : Sasaran Strategis Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran
1 2 3
Indikator Kinerja Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran. Meningkatnya daya dukung kerja. Meningkatnya disiplin aparatur.
Satuan Bulan Bulan Bulan
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
No. 1.1.1
1.1.2
Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD
1
Tersusunnya perencanaan dan pelaporan yang akuntabel.
Bulan
Indikator Kinerja Tertanganinya Penyendang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Keluarga Miskin - Anak Jalanan - WRSE - WTS - Gelandangan & Pengemis - Penyandang Cacat - Anak terlantar - Lanjut Usia Terlantar - KUBE Keluarga Miskin - Pemulung
Satuan
Misi Kedua :
Sasaran Strategis Meningkatnya keberfungsian sosial dan kemampuan ekonomi PMKS untuk menumbuhkan kemandirian
Di
No. 2.1.1
2.1.2
Meningkatnya kemampuan dan keterampilan PSKS dalam menangani permasalahan sosial
1
1 2
Meningkatnya keterampilan PSKS dalam menangani masalah sosial. Meningkatnya keterampilan ORSOS/Panti/Yayasan dalam penanganan PMKS.
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Orang (pengurus)
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 80
Misi Ketiga : No. 4.1.1
4.1.2
Memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program transmigrasi
Indikator Kinerja 1 Jumlah pencari kerja yang mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan. 1 Perluasan kesempatan kerja - Jumlah pencari kerja yang ditempatkan. - Jumlah pencari kerja yang terserap dalam program padat karya. - Jumlah pelopor pencipta lapangan kerja pedesaan/kelurahan yang terbentuk. 1 Jumlah penempatan transmigrasi. 2 Penjajagan calon lokasi penempatan transmigrasi. 3 Jumlah naskah kerjasama antar daerah.
Satuan Orang
Orang Orang Orang KK Lokasi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
4.1.3
Sasaran Strategis Meningkatnya keterampilan pencari kerja dan produktivitas kerja Meningkatkan perluasan kesempatan kerja
Dokumen
Misi Keempat :
No. 5.1.1
Sasaran Strategis Meningkatnya penegakan peraturan ketenagakerjaan
1
Indikator Kinerja Keselamatan dan perlindungan - Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. - Pemberian perlindungan hukum dan BPJS Ketenagakerjaan. - Perlindungan pekerja anak. - Perlindungan pekerja malam wanita. - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja.
Satuan Orang
Perusahaan Orang Orang Perusahaan
Di
Misi Kelima :
No. 6.1.1
Sasaran Strategis Terpenuhinya hak dan kewajiban pekerja/pengusaha
1 2
Indikator Kinerja Angka sengketa pengusaha/pekerja per tahun. Fasilitasi Lembaga Kerja Sama - Sidang LKS Tripartit. - Pembentukan LKS Bipartit.
Satuan Kasus
Sidang Perusahaan
Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Bogor Tahun 2013 s.d 2018, seperti terlihat pada tabel 4.1 di bawah ini :
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 81
NO.
TUJUAN
1
2
I
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
1 Meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
3
4
1 Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran
2 Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD
II
III
1 Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran. 2 Meningkatnya daya dukung kerja. 3 Meningkatnya disiplin aparatur. 1 Tersusunnya perencanaan dan pelaporan yang akuntabel.
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 5
2 6
3 7
4 8
5 9
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan
588
800
875
920
1090
160 orang 30 orang 40 orang 40 orang 60 orang 30 orang 50 orang 50 orang 40 orang 88 orang
200 orang 50 orang 90 orang 40 orang 100 orang 40 orang 50 orang 50 orang 80 orang 100 orang
240 orang 70 orang 40 orang 40 orang 140 orang 40 orang 50 orang 50 orang 80 orang 125 orang
240 orang 80 orang 60 orang 40 orang 180 orang 40 orang 50 orang 50 orang 80 orang 100 orang
240 orang 100 orang 140 orang 40 orang 230 orang 40 orang 50 orang 50 orang 80 orang 120 orang
1 Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS
1 Meningkatnya keberfungsian sosial dan kemampuan ekonomi PMKS untuk menumbuhkan kemandirian
1 Tertanganinya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Keluarga Miskin - Anak Jalanan - WRSE - WTS - Gelandangan & Pengemis - Penyandang Cacat - Anak terlantar - Lanjut Usia Terlantar - KUBE Keluarga Miskin - Pemulung
2 Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
1 Meningkatnya kemampuan dan keterampilan PSKS dalam menangani permasalahan sosial
1 Meningkatnya keterampilan PSKS dalam menangani masalah sosial. 2 Meningkatnya keterampilan ORSOS/Panti/Yayasan dalam penanganan PMKS.
160 orang
200 orang
220 orang
260 orang
320 orang
40 orang
40 orang
40 orang
60 orang
60 orang
1 Meningkatnya keterampilan pencari kerja 2 Meningkatkan perluasan kesempatan kerja
1 Jumlah pencari kerja yang mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan. 1 Perluasan kesempatan kerja : - Jumlah pencari kerja yang ditempatkan - Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya - Jumlah pelopor pencipta lapangan kerja
560 orang
840 orang
880 orang
960 orang
1000 orang
800 orang
900 orang
1020 orang
1150 orang
1400 orang
130 orang
330 orang
330 orang
330 orang
330 orang
144 orang
0
0
0
0
50 KK
25 KK
30 KK
30 KK
30 KK
1 Mengurangi tingkat pengangguran melalui pelatihan kerja yang berkarakter, perluasan kesempatan kerja serta transmigrasi yang produktif
pedesaan/kelurahan yang terbentuk 3 Memperluas kesempatan kerja untuk
1 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan di
IV - 82
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
1
2
3
4
kesejahteraan masyarakat melalui program transmigrasi
1 Meningkatkan ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan ketenagakerjaan
3
4
5
6
7
8
9
lokasi transmigrasi. 2 Penjajagan calon lokasi penempatan
1 Meningkatnya penegakan peraturan ketenagakerjaan
5 Lokasi
5 Lokasi
5 Lokasi
5 Lokasi
5 Lokasi
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
3 Dokumen
25 orang
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
transmigrasi.
3 Jumlah naskah kerjasama antar daerah.
IV
2
5
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
meningkatkan taraf hidup dan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1
1 Keselamatan dan perlindungan
- Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.
- Pemberian perlindungan hukum dan BPJS
200 perusahaan 200 perusahaan 200 perusahaan 200 perusahaan 200 perusahaan
Ketenagakerjaan.
- Perlindungan pekerja anak.
- Perlindungan pekerja malam wanita.
- Pengawasan, perlindungan dan penegakan
0 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 98 perusahaan 60 perusahaan 60 perusahaan 60 perusahaan 60 perusahaan 742 perusahaan 742 perusahaan 742 perusahaan 742 perusahaan 742 perusahaan
hukum terhadap hak normatif pekerja.
V
1 Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis
1 Terpenuhinya hak dan kewajiban pekerja/pengusaha
1 Angka sengketa pengusaha/pekerja per tahun.
175 kasus
175 kasus
170 kasus
170 kasus
175 kasus
4 sidang
4 sidang
4 sidang
4 sidang
4 sidang
30 perusahaan
30 perusahaan
30 perusahaan
30 perusahaan
30 perusahaan
2 Fasilitasi Lembaga Kerja Sama : - Sidang LKS Tripartit.
- Pembentukan LKS Bipartit.
IV - 82
4.3
Strategi dan Kebijakan SKPD Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/ pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
25 Tahun 2004, Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
Berikut disajikan Kebijakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dalam rangka mengarahkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Misi Pertama
1. Meningkatkan sarana, prasarana dan sumber daya manusia di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
2. Meningkatkan tertib administrasi.
Misi Kedua
1. Meningkatkan
keterampilan
sosial
Potensi
Sumber
fungsi
Potensi
Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS).
2. Meningkatkan
peran
dan
Di
Kesejahteraan Sosial (PSKS).
3. Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan
dan keterampilan Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
untuk
menumbuhkan
kemandirian
dan
keberfungsian sosial PMKS.
4. Menciptakan kesamaan visi, misi, persepsi dan langkah bagi organisasi sosial dan panti sosial dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 86
Misi Ketiga 1. Meningkatkan keterampilan kerja dan usaha bagi pencari kerja. 2. Peningkatan
sumber
daya
manusia
dan
pendapatan
masyarakat. 3. Meningkatkan kerja sama antar daerah dalam rangka Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan transmigrasi.
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Misi Keempat
1. Menurunkan angka kecelakaan kerja.
2. Meningkatkan pengawasan peraturan ketenagakerjaan.
Misi Kelima
1. Peningkatan hubungan industrial yang harmonis, dinamis
Di
dan berkeadilan.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
IV - 87
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Dalam Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
tahun 2013-2018, program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokasilitas SKPD, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan Kewilayahan.
Berikut disajikan Program dan Kegiatan Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018. Program/ kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana
kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan SKPD mengenai suatu atau beberapa wilayah, daerah, atau kawasan.
Masing-masing program dan kegiatan telah dilengkapi dengan
sasaran berupa output kegiatan yang akan dicapai selama kurun waktu
Di
satu sampai dengan lima tahun yang masih bersifat indikasi sesuai
dengan sumber daya yang tersedia setiap tahunnya. Keselarasan mulai dari visi sampai dengan kegiatan berikut sasaran kegiatan disajikan secara lengkap dalam tabel 5.1 sebagai berikut :
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
V - 84
TUJUAN
1 1 Meningkatkan kinerja dan kapasitas aparatur
SASARAN
2 1 Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018
INDIKATOR SASARAN
KODE
3
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
1 Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran
01
14
01
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
01
Program pelayanan administrasi perkantoran 0001 1 Penyediaan jasa surat menyurat
6
14
01
01
0002
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
-
-
-
01
01
14
14
01
01
01
01
0006
0008
3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional -
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor
-
-
-
01
14
01
01
0010
5 Penyediaan alat tulis kantor
-
-
01
14
01
01
0011
6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
-
-
-
01
01
14
14
01
01
01
01
0012
0015
7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
-
9 Penyediaan bahan bacaan & peraturan perundang- undangan
-
-
-
-
01
14
01
01
0016
10 Penyediaan bahan logistik kantor
7
-
Meningkatnya tertib administrasi surat menyurat Jumlah Materai
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1,784,122,000
-
01
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
12 Bulan
12 Bulan
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 2 jaringan 0
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0
Dipenuhinya kewajiban membayar pajak kendaraan Jumlah pembayaran STNK Mobil Jumlah pembayaran STNK Motor
12 Bulan
12 Bulan
Meningkatnya kenyamanan pelaksanaan tugas aparatur Jumlah orang petugas kebersihan Jumlah alat kebersihan kantor dan bahan pembersih Jumlah Retribusi kebersihan
12 Bulan
12 Bulan
8 orang
11 orang
11 orang
11 orang
11 orang
11 orang
11 orang
24 Jenis
20 Jenis
20 Jenis
20 Jenis
20 Jenis
20 Jenis
20 Jenis
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah ATK yang dipergunakan
12 Bulan
12 Bulan
60 jenis
60 jenis
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah cetakan yang dipergunakan Jumlah Penggandan
12 Bulan
12 Bulan
24 Jenis
24 Jenis
24 Jenis
24 Jenis
24 Jenis
24 Jenis
24 Jenis
165.000 lembar
246.000 lembar
246.000 lembar
246.000 lembar
246.000 lembar
246.000 lembar
1.230.000 lembar
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah komponen instalsi listrik yang dipergunakan
12 Bulan
12 Bulan
7 jenis
9 jenis
Meningkatnya pengetahuan aparatur dalam pelaksanaan tugas Jumlah bahan bacaan surat kabar Jumlah peraturan Per UU yang diperlukan
1 Dinas
1 Dinas
2 media cetak
4 media cetak
4 media cetak
4 media cetak
4 media cetak
4 media cetak
4 media cetak
0 buku
0
0
0
0
0
0
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah kebutuhan bahan logistik
12 Bulan
12 Bulan
- Tabung damkar
10 buah 2 buah 0
15 buah 4 buah 120 liter
195,600,000
12 Bulan
195,600,000
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0
15,247,000
12 Bulan
5,000,000
845 lembar 12 Bulan
195,600,000
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0
17,000,000
12 Bulan
17,000,000
12 Bulan
5,000,000
845 lembar 12 Bulan
195,600,000
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0 12 Bulan
12 Bulan
5,000,000
845 lembar 12 Bulan
12 Bulan
60 bulan
195,600,000
60 bulan
17,000,000
60 bulan
10 mobil
11 mobil
13 mobil
13 mobil
13 mobil
13 mobil
13 mobil
17 motor
17 motor
17 motor
17 motor
17 motor
17 motor
137,176,000
12 Bulan
12 Bulan
205,000,000
140,000,000
60 jenis
85,000,000
50,000,000
12 Bulan
12 Bulan
13,630,000
1 Dinas
12 Bulan
15 buah 4 buah 120 liter
12 Bulan
210,000,000
140,000,000
60 jenis
85,000,000
50,000,000
9 jenis
11,088,000
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
85,000,000
50,000,000
9 jenis
12,000,000
15,000,000
1 Dinas
12 Bulan
15 buah 4 buah 120 liter
12,500,000
16,000,000
12 Bulan
12 Bulan
215,000,000
140,000,000
60 jenis
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
15 buah 4 buah 120 liter
12 Bulan
220,000,000
140,000,000
60 jenis
85,000,000
50,000,000
9 jenis
1 Dinas
12 Bulan
12 Bulan
12 Bulan
17,000,000
1 Dinas
12 Bulan
15 buah 4 buah 120 liter
60 bulan
60 bulan
83,247,000
1,054,456,000
697,176,000
60 jenis
85,000,000
50,000,000
9 jenis
13,000,000
978,000,000
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0
11 motor
204,456,000
25,000,000
4225 lembar
3 jaringan 1 jaringan 6 jaringan 3 jaringan 0 17,000,000
19 8,825,922,000
12 Bulan
845 lembar
12 Bulan
1,792,700,000
845 lembar
- Bensin (Premium)
5,000,000
1,771,200,000
12 Bulan
- Tabung gas elpiji
12 Bulan
1,749,700,000
845 lembar
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah jaringan telepon Jumlah jaringan Air Jumlah jaringan listrik Jumlah jaringan Internet Tambah Daya
5,000,000
1,728,200,000
Rp.
12 Bulan
12 Bulan
425,000,000
250,000,000
9 jenis
13,500,000
18,000,000
1 Dinas
12 Bulan
15 buah 4 buah 120 liter
62,088,000
79,630,000
1
SASARAN
2
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
7
01
14
01
01
0017
11 Penyediaan makanan dan minuman
-
-
-
01
01
01
14
14
14
01
01
01
01
01
01
0018
0019
0020
12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
-
13 Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi /teknis perkantoran
-
14 Pelayanan dokumentasi dan arsip SKPD
-
-
-
-
-
01
14
01
01
0021
15 Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian
01
14
01
01
0022
16 Penyediaan pelayanan administrasi barang
-
-
-
01
14
01
01
0024
17 Penyediaan pelayanan Keamanan kantor
-
2 Meningkatnya daya dukung kerja
01
14
01
02
01
14
01
02
0005
1 Pengadaan kendaraan dinas/operasional
2014
2015
2016
2017
01
14
01
02
0010
2 Pengadaan mebeleur
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
-
-
01
14
01
02
0013
3 Pengadaan peralatan kantor
-
-
01
14
01
02
0014
4 Pengadaan perlengkapan kantor
-
-
01
14
01
02
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah makanan dan minuman rapat Jumlah makanan dan minuman tamu
11 Bulan
11 Bulan
605 orang
660 orang
660 orang
660 orang
660 orang
660 orang
3300 orang
225 orang
240 orang
240 orang
240 orang
240 orang
240 orang
1200 orang
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas Dalam Daerah dan Luar Daerah
12 Bulan
12 Bulan
107 orang
120 orang
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas aparatur Jumlah tenaga pendukung teknis/adm perkantoran
12 bulan
12 bulan
3 orang
3 orang
Meningkatnya Tertib administrasi arsip SKPD Jumlah tenaga arsiparis/agendaris Jumlah rekapitulasi arsip
12 bulan
12 bulan
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
2 jenis laporan
2 jenis laporan
2 jenis laporan
2 jenis laporan
2 jenis laporan
2 jenis laporan
2 jenis laporan
12 bulan
12 bulan
131 orang
120 orang
12 Bulan
12 Bulan
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
Meningkatnya Tertib administrasi kepegawaian SKPD Laporan Kepegawaian
Meningkatnya Tertib administrasi barang SKPD Jumlah laporan RKBU Jumlah laporan RPBU Jumlah laporan KIR Jumlah Laporn Inventarisir Barang
Meningkatnya keamanan pelaksanaan tugas aparatur Jumlah orang petugas keamanan
12 bulan
12 bulan
13 orang
13 orang
0021
5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
30,000,000
549,825,000
11 Bulan
12 Bulan
-
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah kend. Roda 4
1 Dinas 0
2 unit
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah pengadaan mebeleur yang dilaksanakan
1 Dinas
1 Dinas
10 Jenis
16 jenis
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah pengadaan peralatan kantor yang dilaksanakan
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah pengadaan perlengkapan kantor yang dilaksanakan Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharan Gedung
1 Dinas
1 Dinas
1 Dinas
11 jenis
8 jenis
1 Dinas
1 Dinas
14 jenis
6 jenis
12 bulan
12 bulan
4 gedung
4 gedung
30,000,000
450,000,000
120 orang
42,500,000
12 bulan
80,000,000
90,000,000
12 bulan
12 bulan
42,500,000
12 Bulan
100,000,000
106,500,000
12 bulan
215,105,000
1 Dinas
249,600,000
12 Bulan
12 bulan
215,105,000
1 Dinas
1 Dinas
12 bulan
106,500,000
135,121,000
1 Dinas
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 Bulan
249,600,000
12 bulan
12 bulan 4 gedung
42,500,000
1 Dinas
215,105,000
1 Dinas
120,000,000
106,500,000
12 bulan
12 bulan
12 Bulan
249,600,000
12 bulan
1 Dinas
215,105,000
1 Dinas
12 bulan 4 gedung
130,000,000
106,500,000
249,600,000
1 Dinas
12 bulan 4 gedung
212,500,000
12 bulan
12 bulan
540,000,000
516,000,000
12 Bulan
125,000,000
12 bulan
1,248,000,000
13 orang
29,460,346,000
350,000,000
1 Dinas
215,105,000
1 Dinas
1,050,000,000
15 unit 1,075,525,000
16 jenis
183,000,000
1 Dinas
915,000,000
8 jenis
135,121,000
6 jenis
180,000,000
12 bulan
5 buku 5 buku 5 buku 5 buku
8 jenis
135,121,000
2,349,825,000
120 orang 25,000,000
16 jenis
1 Dinas
180,000,000
11 orang
2 unit
183,000,000
12 Bulan
1,488,541,000
-
8 jenis
1 Dinas
42,500,000
13 orang
16 jenis
11 Bulan
120 orang
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
2 unit
1 Dinas
450,000,000
120 orang 25,000,000
6 jenis
180,000,000
12 bulan
1,138,541,000
-
135,121,000
12 Bulan
45,000,000
2 orang
13 orang
183,000,000
11 Bulan
120 orang
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
6 jenis
180,000,000
450,000,000
120 orang
25,000,000
8 jenis
6 jenis
4 gedung
110,000,000
16 jenis
1 Dinas
40,000,000
2 orang
2 unit
183,000,000
12 Bulan
16,138,541,000
1 Dinas
8 jenis
147,225,000
12 bulan
350,000,000
16 jenis
1 Dinas
42,500,000
13 orang
2 unit
135,121,000
12 bulan
7,084,578,000
1 Dinas
183,000,000
12 bulan
11 Bulan
120 orang
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
13 orang
350,000,000
450,000,000
120 orang
25,000,000
1 buku 1 buku 1 buku 1 buku
249,600,000
12 Bulan
35,000,000
2 orang
120 orang
25,000,000
11 Bulan
120 orang
2 orang
3,610,145,000
-
2018
TARGET
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
-
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
1 Dinas
675,605,000
30 Jenis
180,000,000
12 bulan 4 gedung
867,225,000
1
SASARAN
2
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan Mobil Jumlah Pemeliharaan Motor
12 bulan
12 bulan
10 unit 9 unit
13 unit 17 unit
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan Perlengkapan Gedung Kantor
0
12 bulan
0
4 jenis
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor
12 bulan
12 bulan
4 jenis
4 jenis
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan taman halaman kantor
12 bulan
12 bulan
3 lokasi
3 lokasi
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan jaringan listrik Jumlah Pemeliharaan jaringan telepon
1 Dinas
1 Dinas
0
5 Jaringan
5 Jaringan
5 Jaringan
5 Jaringan
5 Jaringan
5 Jaringan
0
2 Jaringan
2 Jaringan
2 Jaringan
2 Jaringan
2 Jaringan
2 Jaringan
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah Pemeliharaan jaringan komputerisasi
1 Dinas
1 Dinas
0
4 Jaringan
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah terehabnya gedung Disosnakertrans
1 Dinas
1 Dinas
0
1 gedung
6
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
Kantor yang dilaksanakan
01
01
14
14
01
01
02
02
0023
0025
6 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operasional
7 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
-
-
-
01
14
01
02
0027
8 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
-
-
01
14
01
02
0031
9 Pemeliharaan rutin/berkala taman halaman kantor
-
-
01
14
01
02
0033
10 Pemeliharaan rutin/berkala instalasi jaringan listrik dan komunikasi
-
-
-
01
14
01
02
0034
11 Pemeliharaan rutin/berkala jaringan komputerisasi
-
-
01
14
01
02
0037
12 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
-
3 Meningkatnya disiplin aparatur
01
14
01
02
01
14
01
01
14
01
0108
152,875,000
12 bulan
152,875,000
13 unit 17 unit
19,640,000
12 bulan
12 bulan
19,640,000
12 bulan
46,100,000
66,700,000
1 Dinas
1 Dinas
85,000,000
1 Dinas
12 bulan
12 bulan
50,000,000
66,700,000
1 Dinas
1 Dinas
601,037,000
1 Dinas
-
Jumlah tersusunnya DED Gedung UPT BLK Cileungsi
0
0 dok
-
1 dok
02
14 Pembangunan Gedung UPT BLK
-
Jumlah gedung yang dibangun
0
0
-
0
-
1 gedung
01
02
15 Rehabilitasi Gedung Balai Rehabilitasi Sosial
-
Jumlah gedung yang direhab
2 gedung
1 gedung
0
-
0
14
01
02
16 Revitalisasi Gedung Kantor
-
Jumlah gedung yang direvitalisasi
0
0
0
01
14
01
03
01
14
01
03 0002
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
14
01
05
01
14
01
05
-
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas aparatur Jumlah pakaian bagi pegawai
1 Dinas
1 Dinas
0 orang
120 orang
Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur
0003
1 Bimtek implementasi peraturan perundangundangan
1 gedung
33,000,000
-
01
-
33,000,000
-
Meningkatnya pengetahuan aparatur tentang implementasi Peraturan Perundang-undangan Jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek Per UU
12 bulan
12 bulan
3 orang
10 orang
50,000,000
3,500,000,000
1 dok
-
1 Dinas
263,540,000
-
1,500,000,000
-
1 Dinas
268,540,000
12 bulan
10 orang
55,000,000
12 bulan
12 bulan
90,000,000
12 bulan
66,700,000
1 Dinas
1 Dinas
1 Dinas
-
10 orang
46,100,000
12 bulan
12 bulan
90,000,000
12 bulan
19,640,000
66,700,000
1 Dinas
1 Dinas
46,100,000
1 Dinas
12 bulan
98,200,000
12 bulan
230,500,000
4 jenis
90,000,000
12 bulan
438,142,000
3 lokasi
50,000,000
66,700,000
4 Jaringan
-
764,375,000
4 jenis
3 lokasi
50,000,000
12 bulan 13 unit 17 unit
4 jenis
1 gedung
-
152,875,000
4 jenis
4 Jaringan
1 Dinas
1 Dinas
250,000,000
333,500,000
4 Jaringan
-
1 gedung
1 Dinas
1,202,074,000
2 gedung
1 dok
-
1 dok
-
1 dok
1,500,000,000
0
-
0
-
1 gedung
15,000,000,000
-
0
-
0
-
1 gedung
1,560,200,000
-
0
-
0
1 gedung
3,500,000,000
15,000,000,000
-
-
-
1 Dinas
60,000,000
-
45,000,000
1 Dinas
45,000,000
120 orang
273,540,000
12 bulan
19,640,000
3 lokasi
50,000,000
12 bulan 13 unit 17 unit
4 jenis
1 gedung
13 DED Pembangunan Gedung UPT BLK
1,560,200,000
46,100,000
4 Jaringan
1 gedung
152,875,000
4 jenis
3 lokasi
4 Jaringan
601,037,000
19,640,000
4 jenis
3 lokasi
50,000,000
12 bulan
12 bulan 13 unit 17 unit
4 jenis
4 jenis
83,142,000
152,875,000
13 unit 17 unit
4 jenis
46,100,000
12 bulan
278,540,000
12 bulan
10 orang
65,000,000
78,000,000
1 Dinas
283,540,000
12 bulan
10 orang
78,000,000
120 orang
70,000,000
1,367,700,000
12 bulan
50 orang
300,000,000
1
SASARAN
2
2 Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
4 Tersusunnya perencanaan dan pelaporan yang akuntabel
01
14
01
06
01
14
01
06
01
2014
2015
2016
2017
14
01
06
0002
01
14
01
06
0004
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
6
7
8
'-
Meningkatnya mental dan rohani aparatur Jumlah aparatur yang mengikuti pembinaan mental dan rohani
1 Dinas 120 orang
1 Dinas 120 orang
21,540,000
1 Dinas 120 orang
21,540,000
1 Dinas 120 orang
21,540,000
1 Dinas 120 orang
21,540,000
1 Dinas 120 orang
21,540,000
1 Dinas 120 orang
107,700,000
3 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal
'-
Meningkatnya kinerja aparatur Jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan non formal
1 Dinas 120 orang
1 Dinas 120 orang
192,000,000
1 Dinas 120 orang
192,000,000
1 Dinas 120 orang
192,000,000
1 Dinas 120 orang
192,000,000
1 Dinas 120 orang
192,000,000
1 Dinas 120 orang
960,000,000
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
714,705,000
-
-
-
3 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
-
-
01
14
01
06
0005
4 Penyusunan perencanaan anggaran
-
-
01
14
01
06 0006 5 Penatausahaan Keuangan
-
SKPD
-
01
14
01
06
0007
6 Penyusunan Renja dan Renstra
-
-
01
14
01
06
0010
7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
-
-
5 Tertanganinya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Keluarga Miskin - Anak Jalanan - WRSE - WTS - Gelandangan & Pengemis - Penyandang Cacat - Anak terlantar - Lanjut Usia Terlantar - KUBE Keluarga Miskin - Pemulung
0013
2018
TARGET
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
0001
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
2 Pembinaan mental dan rohani bagi aparatur
-
2 Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, 3 Meningkatnya keberfungsian sosial pengetahuan dan keterampilan Penyandang dan kemampuan ekonomi PMKS untuk masalah kesejahteraan sosial (PMKS) menumbuhkan kemandirian untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS.
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
8 Publikasi kinerja SKPD
-
2 dok
2 dok.
12 Buku 12 Buku
10 Buku 10 Buku
Meningkatnya pelaporan capaian keuangan Jumlah Laporan Semesteran
1 dinas
1 dinas
2 dok
2 dok
Meningkatnya pelaporan capaian keuangan Jumlah Laporan keuangan akhir Tahun
1 dinas
1 dinas
6 buku
6 buku
Meningkatnya tertib administrasi anggaran Jumlah DPA tahun berkenaan, DPA perubahan dan RKA tahun depan
1 dinas
1 dinas
3 dok.
3 dok.
Meningkatnya tertib administrasi keuangan SKPD Jumlah Laporan keuangan bulanan
12 bulan
12 bulan
12 dok.
12 dok.
Meningkatnya pelaporan capaian kinerja dan keuangan Jumlah LAKIP Jumlah Laporan Tahunan
Meningkatnya perencanaan pembangunan SKPD Jumlah Renja Jumlah Renstra
1 dok.
1 dok.
15 Buku 0
10 Buku 10 Buku
Jumlah dokumen hasil monitoring kegiatan Jumlah dokumen evaluasi kinerja
12 dok
12 dok
12 dok
12 dok
Jumlah dokumen informasi kegiatan SKPD kepada masyarakat
4 media
4 media
01
14
01
06
01
14
01
15
01
14
01
15
0003
1 Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga mskin dalam UEP perbengkelan dan budidaya jamur
200 KK
160 KK 4 Kec
01
14
01
15
0009
2 Bimbingan Pemulihan
Jumlah peserta pelatihan bagi masyarakat eks
0 KUBE
0 KUBE
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
73,372,000
978,149,000
2 dok.
75,000,000
10 Buku 10 Buku
31,088,000
1 dinas
1 dinas
44,188,000
1 dinas
34,001,000
12 bulan
160,000,000
1 dok.
424,960,000
12 dok
30,000,000
4 media
1,323,065,000
401,160,000
-
37,401,100
1 dinas
165,000,000
12 bulan
467,456,000
1 dok.
30,000,000
10 Buku 0
160,000,000
12 dok
46,000,000
1 dinas
12 dok.
10 Buku 0
150,459,000
48,606,800
3 dok.
12 dok.
60,251,000
1 dinas
6 buku
3 dok.
172,960,000
80,000,000
2 dok
6 buku
153,124,000
2 dok.
10 Buku 10 Buku
2 dok
27,451,000
1,048,463,900
12 dok
165,000,000
12 dok
50,000,000
4 media
2,724,982,000
55,000,000
1,123,810,290
2 dok.
85,000,000
10 Buku 10 Buku
1 dinas
53,467,480
41,141,210
170,000,000
514,201,600
30,000,000
2,875,000,000
45,255,331
1 dinas
12 bulan
1 dok.
170,000,000
12 dok
180,000,000
4 media
2,250,000,000
1 dinas
236,164,508
1 dinas
185,249,641
1 dinas
828,124,000
15 dok
565,621,760
60 bulan
2,145,199,360
60 dok
30,000,000
6 dok
180,251,000
50 Buku 10 Buku 175,000,000
12 dok 60,000,000
403,372,000
30 buku
10 Buku 0
12 dok 4 media
1 dinas
10 dok
10 dok
12 dok.
10 Buku 0 12 dok
58,814,228
3 dok.
12 dok.
1 dok.
1 dinas
5,074,819,509
50 Buku 50 buku
6 buku
3 dok.
12 bulan
90,000,000
2 dok
6 buku
1 dinas
2 dok. 10 Buku 10 Buku
2 dok
1 dinas
1,209,691,319
60 dok
820,459,000
60 dok 65,000,000
20 media
3,200,000,000
276,000,000
12,373,047,000
200 KK 5 Kec
600,000,000
240 KK 6 Kec
750,000,000
240 KK 6 Kec
800,000,000
240 KK 6 Kec
850,000,000
1080 KK 27 Kec
3,401,160,000
80 KK
150,000,000
80 KK
150,000,000
100 KK
200,000,000
100 KK
225,000,000
360 KK
725,000,000
1
SASARAN
2
KODE
3
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
Sosial Ekonomi Eks Korban Bencana Alam
3 Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
4 Meningkatnya kemampuan dan keterampilan PSKS dalam menangani permasalahan sosial
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
7
2014
2015
2016
2017
6 Meningkatnya keterampilan PSKS dalam menangani masalah sosial 7 Meningkatnya keterampilan ORSOS/Panti/Yayasan dalam penanganan PMKS
14
01
15
0010
3 Optimalisasi Program Keluarga Harapan (PKH)
Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam kegiatan PKH di lokasi penerima manfaat
01
14
01
15
0015
4 Bimbingan Sosial dan
Jumlah peserta yang mengikuti
Pelatihan Keterampilan
pelatihan keterampilan KUBE
KUBE Keluarga Miskin
keluarga miskin
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya keberfungsian sosial dan kemampuan ekonomi PMKS untuk menumbuhkan kemandirian
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2 Kec
24 Kec
24 Kec
40 orang
40 orang
753,225,000 55000 KK/RTSM 40 Kec
168,680,000
80 orang
01
14
01
16
01
14
01
16
0013
1 Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan UEP bagi WRSE
Jumlah peserta WRSE dalam UEP di bidang tata rias
60 orang
40 orang
150,765,000
90 orang
01
14
01
16
0014
2 Rehabilitasi Penyandang Masalah Sosial Berbasis Masyarakat
Jumlah peserta rehabilitasi penyandang maalah sosial berbasis masyarakat
0 orang
40 orang
150,380,000
0
01
14
01
16
0015
3 Bimbingan Sosial dan Pemulangan Tuna Sosial (WTS, Gelandangan dan Pengemis) ke Daerah Asal dan Penyaluran ke Panti Rehabilitasi
Jumlah gelandangan dan pengemis yang dipulangkan ke daerah asal dan tersalurkannya gelandangan dan pengemis dalam UEP
0
0
01
14
01
16
0017
4 Pembinan AnakJalanan
Jumlah peserta anak jalanan
30 orang
30 orang
01
14
01
16
0019
5 Fasilitasi dan Bimbingan Sosial Serta Pengiriman ke Panti-panti Sosial bagi Anak dan Lanjut Usia Terlantar se-Kabupaten Bogor
Jumlah fasilitasi dan bimbingan sosial serta pengiriman ke panti-panti sosial bagi anak dan lanjut usa terlantar se-Kabupaten Bogor
50 Anak 50 Lansia
01
14
01
16
0021
6 Pembinaan Sosial dan Pelatihan Keterampilan UEP bagi Pemulung
Terlaksananya pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi pemulung
01
14
01
16
0022
7 Optimalisasi Operasional Balai Kesejahteraan Sosial (BKS) Kab. Bogor
Terlaksananya pelayanan dan pembinaan anak terlantar dan lanjut usia terlantar melalui sistem panti
01
14
01
16
0023
8 Optimalisasi Operasional Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kabupaten Bogor
Terlaksananya pelayanan penjangkauan di seluruh kecamatan se-Kab.Bogor
01
14
01
18
01
14
01
18
01
14
01
21
01
14
01
21
0006
1 Pelatihan Teknik Pekerjaan Sosial bagi PSM Kabupaten Bogor
Jumlah peserta PSM yang mengikuti pelatihan teknik pekerja sosial tingkat dasar dan tingkat lanjutan
60 orang
40 orang
01
14
01
21
0007
2 Pelatihan Taruna Siaga Bencana (TAGANA)
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan TAGANA dalam menghadapi
0
0 orang
Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
0006
1 Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang cacat se Kabupaten Bogor
Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1,493,810,000
-
2 Kec
1,500,000,000 55700 KK/RTSM 40 Kec
200,000,000.00
80 orang
1,856,210,000
213,210,000
-
2 Kec
1,750,000,000 55200 KK/RTSM 40 Kec
225,000,000
80 orang
2,188,425,000
40 orang
0
153,425,000
-
2 Kec
1,000,000,000 55000 KK/RTSM 40 Kec
250,000,000
80 orang
2,570,000,000
60 orang
0
275,000,000
-
8 Kec
1,850,000,000
275,000,000
40 Kec
6,853,225,000
360 orang
1,118,680,000
3,185,000,000
140 orang
0
550,000,000
-
11,293,445,000
370 orang
1,342,400,000
40 orang
150,380,000
1,418,000,000
140 orang
168,000,000
180 orang
270,000,000
220 orang
440,000,000
270 orang
540,000,000
810 orang
96,730,000
50 orang
150,000,000
70 orang
210,000,000
80 orang
240,000,000
100 orang
300,000,000
50 Anak 50 Lansia 200 OTDP
100,200,000
50 Anak 50 Lansia 200 OTDP
120,000,000
50 Anak 50 Lansia 200 OTDP
135,000,000
50 Anak 50 Lansia 200 OTDP
150,000,000
50 Anak 50 Lansia 200 OTDP
175,000,000
780 orang \ 250 Anak 250 Lansia 1000 OTDP
88 orang
88 orang
145,560,000
100 orang
200,000,000
125 orang
360,000,000
100 orang
350,000,000
120 orang
450,000,000
433 orang
1,505,560,000
75 orang
100 orang
850,175,000
100 orang
855,000,000
100 orang
860,000,000
100 orang
865,000,000
100 orang
870,000,000
500 orang
4,300,175,000
0
0
40 Kec.
150,000,000
40 Kec.
200,000,000
40 Kec.
250,000,000
40 Kec.
300,000,000
40 Kec
Meningkatnya keberfungsian sosial dan kemampuan ekonomi PMKS untuk menumbuhkan kemandirian Jumlah peserta penyandang cacat yang mengikuti pelatihan usaha
2018
TARGET
korban bencana dalam pengelolaan KUBE
01
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
-
203,090,000
40 orang
30 orang
Meningkatnya kemampuan PSKS dalam menangani masalah sosial
203,090,000
300,000,000
40 orang
842,756,000
98,410,000
-
300,000,000
400,000,000
40 orang
997,301,000
400,000,000
450,000,000
40 orang
1,109,485,000
450,000,000
500,000,000
40 orang
1,403,000,000
500,000,000
996,730,000 680,200,000
900,000,000
1,853,090,000
190 orang
1,685,000,000
1,853,090,000
6,037,542,000
80 orang
124,296,000
60 orang
93,720,000
80 orang
178,000,000
100 orang
225,000,000
400 orang
719,426,000
40 orang
250,000,000
40 orang
300,000,000
40 orang
350,000,000
40 orang
400,000,000
160 orang
1,300,000,000
1
SASARAN
2
KODE
3
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
Kabupaten Bogor
4 Mengurangi tingkat pengangguran melalui pelatihan kerja yang berkarakter, perluasan kesempatan kerja serta transmigrasi yang produktif
5 Meningkatnya keterampilan pencari kerja
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
8 Jumlah pencari kerja yang mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan.
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
0 pengusaha
60 pengusaha
142,835,000
0
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
bencana
01
14
01
21
0008
3 Peningkatan Kepedulian Sosial Perusahaan melalui Program CSR
Jumlah perusahaan yang mengikuti kegiatan peningkatan kepedulian sosial pengusaha melalui CSR
01
14
01
21
0009
4 Pelatihan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) bagi Karang Taruna Se-Kab. Bogor
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan karang taruna dalam UKS
40 Karang Taruna
40 pengurus
145,035,000
40 pengurus
69,790,000
40 pengurus
100,000,000
40 pengurus
135,000,000
80 pengurus
01
14
01
21
0011
5 Bimbingan Sosial dan Manajemen Pelayanan Sosial bagi ORSOS/Panti/Yayasan
Jumlah peserta bimbingan sosial dan manajemen bagi pengurus orsos dalam penanganan PMKS
0
40 pengurus
92,885,000
40 pengurus
68,215,000
40 pengurus
65,765,000
60 pengurus
125,000,000
01
14
01
21
0020
6 Bimbingan Sosial dan Pelatihan UEP Panti se-Kabupaten Bogor
Jumlah peserta pelatihan UEP panti se-Kabupaten Bogor
20 UEP panti
20 UEP panti
215,090,000
20 panti
235,000,000
20 panti
250,000,000
20 panti
01
14
01
21
0022
7 Mobilitas Bantuan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ke Lokasi Bencana
Jumlah peserta yang mengikuti pemantapan dan tersalurkannya bantuan ke lokasi bencana se-Kabupaten Bogor
25 orang
20 orang
148,501,000
40 orang
250,000,000
40 orang
300,000,000
40 orang
01
14
01
22
01
14
01
22
0010
1 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang montir motor
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang montir motor
20 orang
40 orang
194,344,000
60 orang
291,516,000
60 orang
291,516,000
60 orang
295,000,000
80 orang
393,300,000
300 orang
1,465,676,000
01
14
01
22
0011
2 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang tata rias
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di di bidang tata rias
60 orang
40 orang
147,560,000
120 orang
220,000,000
120 orang
225,000,000
120 orang
230,000,000
120 orang
235,000,000
520 Orang
1,057,560,000
01
14
01
22
0012
3 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang las
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di di bidang las
40 orang
40 orang
179,080,000
60 orang
283,581,000
60 orang
283,581,000
60 orang
285,000,000
80 orang
380,000,000
300 orang
1,411,242,000
01
14
01
22
0013
4 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang Menjahit
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang menjahit
40 orang
40 orang
174,540,000
40 orang
185,400,000
40 orang
185,400,000
60 orang
278,400,000
60 orang
278,400,000
240 orang
1,102,140,000
01
14
01
22
0014
5 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja di bidang mobil bensin
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang mobil bensin
0
0
-
40 orang
185,400,000
40 orang
190,000,000
40 orang
200,000,000
40 orang
210,000,000
160 orang
785,400,000
01
14
01
22
0016
6 Pelatihan Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pelatih/Instruktur bagi LLS
Jumlah peserta pelatihan bagi tenaga pelatih/instrktur bagi LLS
0
0
-
20 orang
42,503,000
0
25 orang
58,000,000
45 orang
100,503,000
01
14
01
22
0017
7 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja di bidang Service HP
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang Service HP
40 orang
40 orang
139,725,000
40 orang
148,000,000
40 orang
151,000,000
40 orang
156,000,000
40 orang
160,000,000
200 orang
754,725,000
01
14
01
22
0018
8 Pendidikan dan Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang instalasi listrik
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang instalasi listrik
20 orang
20 orang
85,372,000
20 orang
97,272,000
40 orang
190,544,000
40 orang
190,544,000
40 orang
190,544,000
160 orang
754,276,000
01
14
01
22
0019
9 Pendidikan dan Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang Teknik Pendingin
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang teknik pendingin
20 orang
20 orang
81,710,000
20 orang
85,400,000
40 orang
170,800,000
40 orang
170,800,000
40 orang
175,200,000
160 orang
683,910,000
01
14
01
22
0020
10 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang Teknik Dasar komputer
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang teknik dasar komputer
20 orang
40 orang
137,460,000
60 orang
240,200,000
60 orang
240,200,000
60 orang
240,200,000
60 orang
240,200,000
280 orang
1,098,260,000
01
14
01
22
0024
11 Identifikasi Kebutuhan Pelatihan di Perusahan
Tersedianya pencari yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
60 perusahaan
75 perusahaan
60,055,000
0
75 perusahaan
75,000,000
0
75 perusahaan
90,000,000
225 perusahaan
225,055,000
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
2,336,304,000
-
0
3,331,478,000
-
-
0
3,560,247,000
-
-
0
60 pengusaha
142,835,000
270,000,000
240 pengurus
719,825,000
60 pengurus
125,000,000
240 pengurus
476,865,000
265,000,000
20 panti
265,000,000
100 panti
1,230,090,000
350,000,000
40 orang
400,000,000
180 orang
1,448,501,000
3,899,844,000
0
-
-
-
4,276,344,000
17,404,217,000
1
SASARAN
2
6 Meningkatkan perluasan kesempatan kerja
KODE
3
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
9 Perluasan kesempatan kerja :
- Jumlah pencari kerja yang ditempatkan - Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya - Jumlah pelopor pencipta lapangan kerja pedesaan/kelurahan yang terbentuk
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
40 orang
80,000,000
40 orang
85,000,000
40 orang
90,000,000
40 orang
100,000,000
160 Orang
355,000,000
157,225,000
40 orang
162,725,000
40 orang
162,725,000
60 orang
267,000,000
60 orang
267,000,000
240 orang
1,016,675,000
40 orang
161,470,000
40 orang
176,800,000
40 orang
176,800,000
60 orang
265,500,000
60 orang
265,500,000
240 orang
1,046,070,000
20 orang
40 orang
164,282,000
60 orang
261,423,000
60 orang
261,423,000
80 orang
349,400,000
80 orang
349,400,000
320 orang
1,385,928,000
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang instalasi listrik melalui MTU
20 orang
40 orang
151,994,000
60 orang
260,600,000
60 orang
260,600,000
60 orang
264,000,000
60 orang
264,000,000
280 orang
1,201,194,000
17 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang Teknik Pendingin melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang teknik pendingin melalui MTU
20 orang
40 orang
164,435,000
40 orang
176,200,000
40 orang
176,200,000
40 orang
176,200,000
40 orang
178,000,000
200 orang
871,035,000
0037
18 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang tata boga melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang tata boga melalui MTU
20 orang
40 orang
170,972,000
60 orang
264,458,000
60 orang
264,458,000
60 orang
268,800,000
60 orang
268,800,000
280 orang
1,237,488,000
0041
19 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang elektronika melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang elektronika melalui MTU
20 orang
40 orang
166,080,000
40 orang
170,000,000
40 orang
170,000,000
40 orang
173,000,000
40 orang
200 orang
852,080,000
01
14
01
22
0026
12 Pelatihan Peningkatan Produktifitas Kerja bagi Peserta Pasca Pelatihan
Jumlah peserta pelatihan peningkatan produktifitas kerja bagi peserta pasca pelatihan
50 orang
0 orang
01
14
01
22
0029
13 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang menjahit melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang menjahit melalui MTU
20 orang
40 orang
01
14
01
22
0030
14 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang las melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang las melalui MTU
20 orang
01
14
01
22
0031
15 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang otomotif melalui MTU
Jumlah peserta pencari kerja yang mengikuti pelatihan keterampilan di bidang otomotiv melalui MTU
01
14
01
22
0033
16 Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja di bidang instalasi listrik melalui MTU
01
14
01
22
0034
01
14
01
22
01
14
01
22
01
14
01
23
01
14
01
23
01
14
01
01
14
01
Peningkatan Kesempatan Kerja
Meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja
913,039,000
1 Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja
Jumlah cakupan informasi bagi pencari kerja untuk menyerap tenaga kerja
600 orang
800 orang
23
2 Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja di Perusahaan berdasarkan Pendaftar AK1
Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan
0 orang
0 orang
01
23
3 Pelatihan Manajemen Kewirausahaan bagi Kelompok Usaha
Meningkatnya kemampuan manajemen kewirausahaan bagi kelompok usaha
0 orang
14
01
23
0008
4 Perluasan kesempatan kerja sistem padat karya perkerasan jalan desa
Jumlah kesempatan kerja sementara bertambahnya ruas jalan yang sudah dikeraskan
01
14
01
23
0009
5 Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan bagi Perusahaan Pengguna TKA
01
14
01
23
0010
01
14
01
23
0012
0001
-
300,495,000
1,825,495,000
1,960,000,000
2,080,000,000
173000000
2,205,000,000
8,983,534,000
800 orang
300,495,000
900 orang
315,000,000
1000 orang
330,000,000
1200 orang
350,000,000
-
100 orang
100,000,000
120 orang
110,000,000
150 orang
130,000,000
200 orang
150,000,000
0 orang
-
25 orang
110,000,000
30 orang
120,000,000
35 orang
125,000,000
40 orang
130,000,000
130 orang
485,000,000
0 orang 0 meter
0 orang 0 meter
-
100 orang 3000 meter
190,000,000
100 orang 0
220,000,000
100 orang 2000 meter
235,000,000
100 orang 3000 meter
250,000,000
400 orang 13000 meter
895,000,000
Jumlah perusahaan yang dimonitoring
75 prsh
85 prsh
100 prsh
75,000,000
110 prsh
80,000,000
120 prsh
85,000,000
125 prsh
90,000,000
540 prsh
389,970,000
6 Perluasan kesempatan kerja sistem padat karya rehabilitasi saluran irigasi
Jumlah kesempatan kerja sementara bertambahnya saluran irigasi
0 orang 0 meter
0 orang 0 meter
100 orang 8000 meter
175,000,000
100 orang 4000 meter
195,000,000
100 orang 8000 meter
210,000,000
100 orang 12000 meter
225,000,000
400 orang 40000 meter
805,000,000
7 Sosialisasi peraturan bagi pengguna tenaga kerja asing (TKA)
Jumlah perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing yang mengikuti sosialisasi
0
80 perusahaan
100 perusahaan
90,000,000
115 perusahaan
100,000,000
120 perusahaan
115,000,000
125 perusahaan
120,000,000
540 prsh
511,509,000
59,970,000
-
86,509,000
4700 orang
1,595,990,000
490,000,000
1
5 Meningkatkan ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangan ketenagakerjaan
6 Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis
SASARAN
2
7 Meningkatnya penegakan peraturan ketenagakerjaan
8 Terpenuhinya hak dan kewajiban pekerja/pengusaha
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
10 Keselamatan dan perlindungan - Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. - Pemberian perlindungan hukum dan BPJS Ketenagakerjaan. - Perlindungan pekerja anak. - Perlindungan pekerja malam wanita. - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja.
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
01
14
01
23
0016
8 Perluasan Kesempatan kerja sistim padat karya produktivitas budidaya ikan
Jumlah kesempatan kerja produktivitas budidaya ikan
50 orang
0
01
14
01
23
0017
9 Perluasan Kesempatan kerja sistim padat karya produktivitas di bidang budidaya domba
Jumlah kesempatan kerja produktivitas budidaya domba
50 orang
65 orang
01
14
01
23
0019
10 Perluasan Kesempatan kerja sistim padat karya produktivitas di bidang budidaya belut
Jumlah kesempatan kerja produktivitas budidaya belut
0
01
14
01
23
0030
11 Survalen ISO 9001:2008
Tersedianya pelayanan bagi pencari kerja
01
14
01
23
12 Pelayanan Pencari Kerja Dalam Rangka Bimbingan Jabatan bagi Pencari Kerja
Tersedianya pelayanan bagi pencari kerja (penelurusan minat dan bakat thdp pekerjaan)
01
14
01
23
13 Bimtek bagi Pengelola LPTKS dan BKK
01
14
01
23
14 Sosialisasi / Penyuluhan Informasi Kesempatan Kerja ke Luar Negeri
01
14
01
24
01
14
01
24
0002
1 Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Jumlah penyelesaian perselisihan hubungan industrial
150 kasus
150 kasus
170,480,000
150 kasus
179,004,000
140 kasus
187,954,200
140 kasus
197,351,910
140 kasus
01
14
01
24
0003
2 Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan BPJS Ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan BPJS Ketenagakerjaan
200 perusahaan
200 perusahaan
91,540,000
200 perusahaan
96,600,000
200 perusahaan
101,500,000
200 perusahaan
107,000,000
01
14
01
24
0005
3 Peningkatan Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja
Jumlah pengawasan, perlindungan dan penegakan terhadap hak normatif pekerja di perusahaan
313 perusahaan
490 perusahaan
400,615,000
490 perusahaan
405,000,000
490 perusahaan
405,000,000
490 perusahaan
01
14
01
24
0009
4 Pengkajian, perumusan dan pengawasan UMK/ UMSK Kab. Bogor
Jumlah Rekomendasi Bupati tentang UMK/UMKS 2011
1 dok
1 dok
162,050,000
1 dok
170,152,500
1 dok
178,660,125
01
14
01
24
0011
5 Verifikasi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh
Jumlah serikat pekerja/serikat buruh
230 PUK
230 PUK
50,930,000
253
56,023,000
280
01
14
01
24
0012
6 Pelaksanaan kegiatan Kerjasama Tripartit Daerah
Jumlah pelaksanaan sidang LKS Tripartit Kabupaten Tersusunnya rekomendasi kerjasama tripartit daerah (saran, pertimbangan dan pendapat) Pemilihan pekerja teladan di perusahaan
4 sidang
4 sidang
155,705,000
4 sidang
163,490,250
4 sidang
3 rekomendasi
3 rekomendasi
3 rekomendasi
3 rekomendasi
3 rekomendasi
3 rekomendasi
15 rekomendasi
3 pekerja teladan
3 pekerja teladan
3 pekerja teladan
3 pekerja teladan
3 pekerja teladan
3 pekerja teladan
15 pekerja teladan
Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
11 Angka sengketa pengusaha/pekerja per tahun. 12 Fasilitasi Lembaga Kerja Sama : - Sidang LKS Tripartit. - Pembentukan LKS Bipartit.
-
-
19
65 orang
185,000,000
65 orang
195,000,000
65 orang
200,000,000
65 orang
210,000,000
260 orang
790,000,000
199,800,000
65 orang
240,000,000
65 orang
250,000,000
65 orang
260,000,000
65 orang
275,000,000
325 orang
1,224,800,000
65 orang
182,165,000
0
65 orang
182,165,000
0
1 Dinas
84,100,000
1 Dinas
85,000,000
1 Dinas
90,000,000
1 Dinas
95,000,000
1 Dinas
100,000,000
1 Dinas
454,100,000
0
0
-
200 orang
100,000,000
200 orang
100,000,000
200 orang
100,000,000
200 orang
100,000,000
800 orang
400,000,000
Tersedianya pengelola LPTKS dan BKK yang profesional
0
0
-
25 orang
75,000,000
30 orang
80,000,000
35 orang
85,000,000
40 orang
90,000,000
130 orang
330,000,000
Tersedianya Kesempatan Kerja ke Luar Negeri bagi Pencaker
0
0
-
200 orang
100,000,000
200 orang
105,000,000
200 orang
110,000,000
200 orang
115,000,000
800 orang
430,000,000
Terpenuhinya hak-hak dan perlindungan tenaga kerja
-
Rp.
2,182,118,000
-
0
2,755,061,100
-
0
2,905,856,426
-
0
3,051,466,844
-
3,209,029,624
14,103,531,993
207,219,506
942,009,616
200 perusahaan
112,000,000 1000 perusahaan
508,640,000
405,000,000
490 perusahaan
405,000,000
2450 prsh
1 dok
187,593,131
1 dok
196,972,788
5 dok
895,428,544
62,745,000
308
69,019,000
338.8
75,921,000
230 PUK
314,638,000
171,664,763
4 sidang
180,248,001
4 sidang
189,260,401
20 sidang
860,368,414
2,020,615,000
01
14
01
24
0013
8 Pembinaan dan Pembentukan lembaga kerjasama (LKS) Bipartit
Jumlah pembinan perusahaan dalam rangka pembentukan LKS Bipartit di perusahaan
62 perusahaan
30 perusahaan
75,080,000
30 perusahaan
78,834,000
30 perusahaan
82,775,700
30 perusahaan
86,914,485
30 perusahaan
91,260,209
150 perusahaan
414,864,394
01
14
01
24
0014
9 Bimbingan Teknis Mekanisme dan sistem pengupahan
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi tentang struktur dan skala upah serta UMK/UMSK
1350 orang 100 perusahaan
1500 orang 200 perusahaan
150,025,000
1700 orang 100 prshn
157,526,250
1700 orang 100 prshn
165,402,563
1700 orang 100 prshn
173,672,691
1700 orang 100 prshn
182,356,326
7500 orang 1000 perusahaan
828,982,830
01
14
01
24
0015
10 Pelatihan Panitia Keselamatan
Jumlah peserta yang mengikuti
30 orang
25 orang
79,301,000
25 orang
81,681,000
30 orang
86,582,000
30 orang
89,180,000
30 orang
91,856,000
140 orang
428,600,000
1
SASARAN
2
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
6
dan Kesehatan Kerja
7 Mengurangi tingkat pengangguran melalui pelatihan kerja yang berkarakter, perluasan kesempatan kerja serta transmigrasi yang produktif
9 Memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui program transmigrasi
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
13 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan di lokasi transmigrasi. 14 Penjajagan calon lokasi penempatan transmigrasi. 15 Jumlah naskah kerjasama antar daerah.
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
25 orang
25 orang
78,990,000
25 orang
81,380,000
30 orang
86,242,000
30 orang
88,830,000
30 orang
91,495,000
140 orang
426,937,000
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
pelatihan dan pembentukan P2K3
01
14
01
24
0016
11 Pelatihan dan Fasilitasi Sertifikasi Operator Boiler
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tentang operator boiler
01
14
01
24
0018
12 Pembinaan dan pengawasan Pekerja Malam Wanita di perusahaan
Jumlah perusahaan yang dibina dan terawasinya pekerja malam wanita
60 perusahaan
98 perusahaan
61,875,000
60 perusahaan
65,000,000
60 perusahaan
70,000,000
60 perusahaan
75,000,000
60 perusahaan
80,000,000
338 perusahaan
351,875,000
01
14
01
24
0021
13 Kampanye Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi mengenai kampanye bulan K3
40 perusahaan
40 perusahaan
50,066,000
40 perusahaan
51,588,000
40 perusahaan
53,116,000
40 perusahaan
54,710,000
40 perusahaan
56,352,000
200 perusahaan
265,832,000
01
14
01
24
0022
14 Penanganan Kasus Pemogokan dan Kasus Ketenagakerjaan
Jumlah kasus penanganan pemogokan
20 kasus
25 kasus
112,395,000
25 Kasus
118,014,750
30 kasus
123,915,488
30 kasus
130,111,262
35 kasus
136,616,825
100 kasus
621,053,324
01
14
01
24
0023
15 Sosialisasi Bentuk-bentuk pekerja terburuk untuk anak
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi bentuk-bentuk pekerja terburuk untu anak
100 anak
0
200 anak
80,000,000
200 anak
85,000,000
200 anak
90,000,000
200 anak
95,000,000
800 anak
350,000,000
01
14
01
24
0024
16 Fasilitasi Sertifikai Operator Pesawat Angkat/Angkut
Jumlah peserta Pelatihan dan Fasilitasi Angkat/Angkut Sertifikasi Operator Angkat/Angkut
25 orang
25 orang
25 orang
93,679,000
30 orang
99,300,000
30 orang
102,279,000
30 orang
105,348,000
140 orang
491,556,000
01
14
01
24
0027
17 Penilaian Kecelakaan Kerja Nihil
Jumlah penilaian kecelakaan nihil di perusahaan
0
0
20 perusahaan
53,130,000
20 perusahaan
54,724,000
20 perusahaan
56,366,000
20 perusahaan
58,057,000
80 perusahaan
222,277,000
01
14
01
24
0028
18 Monitoring Pelaksanaan UMK di Perusahaan
Jumlah perusahaan yang melaksanakan UMK
160 perusahaan
252 perusahaan
140,535,000
252 perusahaan
145,000,000
252 perusahaan
150,000,000
252 perusahaan
155,000,000
252 perusahaan
160,000,000
1260 prsh
750,535,000
01
14
01
24
0030
19 Bimtek Penyelesaian Perselisihan Secara Bipartit di Perusahaan (Permen No. 31 Tahun 2009
Jumlah peserta yang mengikuti Bimtek Penyelesaian Perselisihan Secara Bipartit di Perusahaan (Permen No. 31 Tahun 2009
60 orang
40 orang
93,979,000
50 orang
98,677,950
50 orang
103,611,848
50 orang
108,792,440
50 orang
114,232,062
200 orang
519,293,299
01
14
01
24
0035
20 Bimbingan Teknis Manajemen Organisasi Serikat Pekerja
Jumlah peserta yang mengikuti Bimtek Manajemen Organisasi Serikat Pekerja
0
50 orang
142,442,000
60 orang
170,930,400
70 Orang
205,116,480
80 Orang
246,139,776
90 Orang
295,367,731
350 orang
1,059,996,387
01
14
01
24
0036
21 Fasilitasi Pemeriksaan dan Pengujian Peralatan K3 di Perusahaan
Jumlah perusahaan yang dilakukan pengujian peralatan K3
0
98 perusahaan
75,160,000
0
01
14
01
24
0037
22 Pelatihan dan Fasilitasi Sertifikasi Ahli K.3 Umum
Jumlah peserta pelatihan dan fasilitasi sertifikasi ahli K.3 Umum
0
0
-
25 orang
272,850,000
25 orang
289,221,260
25 orang
297,897,898
25 orang
306,835,465
01
14
01
24
0038
23 Bimbingan Teknis Struktur dan Skala Upah Mekanisme Penangguhan UMK
tercapainya upah yang sesuai dengan perhitungan skala dan struktur yang baku dan struktur yang baku serta proses penangguhan yang sesuai dengan ketentuan.
0
0
-
60 orang
68,250,000
60 orang
71,662,500
60 orang
75,180,625
60 orang
78,939,656
294,032,781
01
14
01
24
0039
24 Sosialisasi Permenaker No. 19 Tahun 2012 Tentang Penyerahan Sebagian Pekerjaan kepada perusahaan lain
terwujudnya pengaturan aturan kontrak kerja yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dalam hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja.
0
0
-
60 orang
68,250,000
60 orang
71,662,500
60 orang
75,180,625
60 orang
78,939,656
294,032,781
01
14
01
25
946,279,500
3,784,890,900
01
14
01
25
0001
1 Penyuluhan Transmigrasi Regional
Jumlah peserta sosialisasi mengenai transmigrasi regional
25 Kec
25 Kec
24,786,000
25 Kec
28,503,900
25 Kec
32,780,000
25 Kec
37,696,500
25 Kec
43,350,500
25 Kec
167,116,900
01
14
01
25
0003
2 Penempatan Transmigrasi Regional
Jumlah peserta transmigrasi yang di tempatkan
10 KK
50 KK
352,184,000
25 KK
202,505,000
30 KK
279,456,000
30 KK
321,374,500
30 KK
369,374,500
165 KK
1,524,894,000
01
14
01
25
0004
3 Penjajagan calon lokasi
Jumlah lokasi penjajagan calon lokasi
5 lokasi
5 lokasi
143,820,000
5 lokasi
165,393,000
5 lokasi
190,202,000
5 lokasi
218,732,000
5 lokasi
251,541,500
25 lokasi
969,688,500
Transmigrasi Regional
Meningkatnya kesejateraan masyarakat melalui program transmigrasi
-
-
90,950,000
-
729,175,000
-
0
569,098,400
-
0
716,437,000
-
0
823,901,000
-
98 perusahaan
100 orang
75,160,000
1,166,804,623
1
SASARAN
2
KODE
3
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT)
PROGRAM DAN KEGIATAN
4
5
6
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAAN (2013)
penempatan transmigrasi dan pembuatan naskah kerja sama antar daerah
-
penempatan transmigrasi dan Pembuatan Naskah Kerjasama Antar Daerah
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA SKPD (2018)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2014
2015
2016
2017
2018
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
TARGET
Rp.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
3 dok
3 dok
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
TUJUAN
INDIKATOR SASARAN
3 dok
3 dok
3 dok
3 dok
15 dok
01
14
01
25
0005
4 Monitoring dan Evaluasi perkembangan transmigrasi di lokasi penempatan
Jumlah lokasi monitoring,evaluasi dan pelaporan
3 lokasi
3 lokasi
91,957,000
3 lokasi
105,750,500
3 lokasi
121,613,500
3 lokasi
139,855,000
3 lokasi
160,833,500
15 lokasi
620,009,500
01
14
01
25
0006
5 Pelatihan bagi Calon Transmigrasi
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan bagi calon transmigran yang siap diberangkatkan
0 KK
50 KK
116,428,000
25 KK
66,946,000
30 KK
92,385,500
30 KK
106,243,000
30 KK
121,179,500
165 KK
503,182,000
JUMLAH
16,428,869,000
24,419,092,500
34,925,695,326
20,840,303,134
24,026,125,443
-
120,640,085,402
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Peran perencanaan dalam pembangunan sangatlah penting, untuk itu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor harus berkontribusi
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang ditunjukan dengan indikator kinerja sebagai
Di
berikut :
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
VI - 96
Tabel 6.1 : Indikator Kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Indikator
1
2
1 2 3 4
Urusan Sosial Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo, dan Panti Rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS yang memperoleh bantuan sosial Panti yang memperoleh bantuan UEP
10 11 12 13 14 15
Urusan Ketenagakerjaan Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio lulusan S1/S2/S3 Rasio ketergantungan Jumlah pencari kerja yang terampil Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Keselamatan dan perlindungan - Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan - Pemberian perlindungan hukum dan BPJS Ketenagakerjaan - Perlindungan pekerja anak - Perlindungan pekerja malam wanita - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekerja Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit Sertifikasi tenaga operator di perusahaan Pencari kerja yang ditempatkan Rasio penduduk yang bekerja Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya
1 2 3
Urusan Transmigrasi Transmigran swakarsa Transmigran regional Kontibusi transmigrasi terhadap PDRB
1 2 3 4 5 6 7 8
9
Target Capaian Setiap Tahun Tahun 2014 4
Tahun 2015 5
Tahun 2016 6
Tahun 2017 7
Di s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
No
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Tahun 2013 3
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 2018 8
9
164 buah 0.26% 0.26% 20 panti
164 buah 0.25% 0.25% 20 panti
164 buah 0.37% 0.37% 20 panti
164 buah 0.39% 0.39% 20 panti
164 buah 0.42% 0.42% 20 panti
164 buah 0.47% 0.47% 20 panti
164 buah 1.90% 1.90% 100 panti
65.72 65.72 8.62 190.84 53.28 690 orang 135 kasus
65.80 65.80 8.26 198.18 51.78 560 orang 175 kasus
65.85 65.85 8.08 205.52 50.28 840 orang 175 kasus
65.90 65.90 7.80 212.86 48.78 880 orang 170 kasus
65.95 65.95 7.58 220.20 47.28 960 orang 170 kasus
66.00 66.00 7.41 227.54 45.78 1000 orang 175 kasus
66.00 66.00 7.41 227.54 45.78 4240 orang 865 kasus
30 orang 200 perusahaan 80 orang 60 perusahaan 740 perusahaan
25 orang 200 perusahaan 0 98 perusahaan 742 perusahaan
30 orang 200 perusahaan 200 orang 60 perusahaan 742 perusahaan
30 orang 200 perusahaan 200 orang 60 perusahaan 742 perusahaan
30 orang 200 perusahaan 200 orang 60 perusahaan 742 perusahaan
30 orang 200 perusahaan 200 orang 60 perusahaan 742 perusahaan
145 orang 1000 perusahaan 800 orang 338 perusahaan 3710 perusahaan
0
0
0
0
0
0
0
1 dok 3 rekomendasi 50 orang 600 orang 86.40 1000 orang
1 dok 3 rekomendasi 50 orang 800 orang 90.19 130 orang
1 dok 3 rekomendasi 50 orang 900 orang 90.69 330 orang
1 dok 3 rekomendasi 60 orang 1020 orang 91.19 330 orang
1 dok 3 rekomendasi 60 orang 1150 orang 91.69 330 orang
1 dok 3 rekomendasi 60 orang 1400 orang 92.19 330 orang
5 dok 15 rekomendasi 280 orang 5270 orang 92.19 1450 orang
0 10 KK 0
0 50 KK 0
0 25 KK 0
0 30 KK 0
0 30 KK 0
0 30 KK 0
0 165 KK 0
VI - 97
Tujuan dan sasaran RPJMD sesuai tabel 6.1 diatas, ada beberapa indkator kinerja yang pelaksanaanya tidak dilaksanakan secara langsung atau anggarannya tidak ada di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu : 1. Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo, dan Panti Rehabilitasi 2. Angka partisipasi angkatan kerja 3. Tingkat partisipasi angkatan kerja
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
4. Tingkat pengangguran terbuka 5. Rasio lulusan S1/S2/S3 6. Rasio ketergantungan
7. Rasio penduduk yang bekerja 8. Transmigran swakarsa
9. Kontibusi transmigrasi terhadap PDRB
Indikator kinerja nomor 1 ini masih dapat dilaksanakan karena
pendaftaran Panti Asuhan, Panti Jompo, dan Panti Rehabilitasi ada di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan syarat pendirian yang
utama harus ada sarana dan prasarana terlebih dahulu. Adapun
Indikator No. 2-7 tersebut hanya dapat dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistik
(BPS)
atau
Dinas
Kependudukan
dan
Catatan
Sipil,
dikarenakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi belum
Di
pernah melaksanakan pendataan dari segi usia dan pendidikan.
Sedangkan No. 8-9 kegiatan ini tidak dilaksanakan oleh Dinas
Sosial,
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
karena
dinas
hanya
melaksanakan transmigrasi regional. Dalam
pencapaian
target
indikator
kinerja
ini
harus
ada
koordinasi antara Bappeda (sebagai instansi perencana) dan instansi terkait agar indikator kinerja dapat tercapai dengan baik.
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
VI - 98
s Ka os bu na pa ke te rtr n B an og s or
Di