Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2015
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
Peminatan Ilmu Keagamaan
Hak Cipta © 2015 pada Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan dari berbagia kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT
INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA Sejarah Kebudayaan Islam/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2015. xii, 118 hlm. Untuk MAK Kelas XI ISBN 978-602-293-028-0 (jilid lengkap) ISBN 978-602-293-129-4 (jilid 2) 1. Sejarah Kebudayaan Islam II. Kementerian Agama Republik Indonesia
1. Judul
Kontributor Naskah
:
Sugiyono, Moh. Sulaiman, H. Muh. Asnawi
Penelaah
:
Muhtadin
Penyelia Penerbitan
:
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
Cetakan Ke 1 2015 Disusun dengan huruf Times New Roman 12pt dan Adobe Nasakh 18pt
ii
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Kata Pengantar Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam. Nikmat-Nya yang begitu “deras” mengalir mengantarkan manusia pada “hilir” kesadaran bahwa kasih yang Dia limpahkan bersifat universal menembus “belukar” sekat suku, agama, ras antar golongan juga adil kepada mereka yang patuh maupun yang inkar. Sebagai ajaran agama yang sempurna, Islam harus di-ejawentahkan (dilaksanakan) dalam kehidupan nyata sehari-hari sehingga akan tercipta kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linier akan dipelajari sesuai dengan jenjangnya. Pengelompokkan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan madrasah dimulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di dalamnya dikhususkan pada peminatan Keagamaan, Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IIBB) serta Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) meliputi: a). Al-qur’an Hadis, b). Akidah Akhlak, c). Fikih, d). Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Pada jenjang Madrasah Aliyah (MA) peminatan Ilmu-ilmu Keagamaan dikembangkan kajian khusus mata pelajaran yaitu: a). Tafsir- Ilmu Tafsir, b). Hadis ilmu Hadis, c). Fikih-Ushul Fikih, d). Ilmu Kalam, dan e). Akhlak. Kemudian dalam upaya mendukung pendalaman kajian ilmu-ilmu keagamaan pada peminatan keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) serta Bahasa Arab. Sebagi komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholeh dan sholihah, mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh Madrasah di bawah pembinaan Kementerian Agama RI telah siap melaksanakan Kurikulum 2013. Untuk keperluan dimaksud, maka secara legal formal Kementerian Agama RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Kurikulum 2013 yang berisi Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
iii
Pada saat yang sama sebagai panduan implementasi kurikulum madrasah 2013, Kementerian Agama telah menyiapkan model silabus Pembelajaran PAI di Madrasah, menerbitkan buku pegangan siswa dan buku pedoman guru. Kehadarian buku ditangan peserta didik dan guru menjadi kebutuhan pokok untuk menerapkan kurikulum Madrasah 2013. Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, “Ma la yutimmu al-wajib illa bihi fahuwa waa jib” (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa adanya hal lain yang menjadi pendukungnya, maka hal lain tersebut menjadi wajib). Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk menyediakan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya buku ajar. Karena itu buku pedoman guru dan pegangan siswa ini disusun dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) yang terangkum dalam proses mengamati, menyanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Akhirnya, semoga buku ini mampu menjadi “jembatan” antara harapan dengan cita-cita tujuan pendidikan Islam secara khusus dan pendidikan nasional secara umum yakni membentuk manusia Kaffah (utuh) yang memiliki tidak saja kecerdasan intelektual, namun kecerdasan sosial ditengah kompleksitas kehidupan umat manusia. Amien. Jakarta, April 2015 Dirjen Pendidikan Islam
Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA NIP: 196901051996031003
iv
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Pedoman Transliterasi Berikut ini adalah pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 158 tahun 1987 dan nomor 0543/b/u/1987. 1. KONSONAN No
Arab
Latin
No
Arab
Latin
1
.
a
16
>
tҕ
2
/
b
17
?
zҘ
3
1
t
18
@
‘
4
2
sʞ
19
A
g
5
3
j
20
C
f
6
4
h
21
D
q
7
5
kh
22
E
k
8
6
d
23
F
l
9
7
zʞ
24
G
m
10
8
r
25
H
n
11
9
z
26
J
w
12
:
s
27
I
h
13
;
sy
28
(
‘
14
<
sҘ
29
L
y
15
=
dҘ
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
v
2. VOKAL ARAB a. Vokal Tunggal (Monoftong) _____ȼ____
-------Ⱦ-------
-------Ƚ-------
P P¿ïP ¹ P ñR·ÑQ Q ûP ÍT PĀ ¹
b. Vokal Rangkap (Diftong)
PTP èāï P FýT ÇP
P ¸BBB ÿBBBB
c. Vokal Panjang (Mad)
P ¸BBB
¢
F¸ì
¢
ÿBBBB
Çlj
ñāì
Çlj
ýBB
ó
FýíĀ
ó
3. TA’ MARBUTAH Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta’ marbutah yang hidup atau berharakat fathah, kasrah, atau dammah ditransliterasikan adalah “ t “. 2. Ta’ marbutah yang mati atau yang mendapat harakat sukun ditransliterasikan dengan “ h ”.
vi
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Petunjuk Penggunaan Buku
1
Menelusuri Peradaban Islam Turki Usmani
Setiap awal bab disajikan Cover dengan ilustrasi sebagai gambaran awal tentang materi pelajaran yang akan dipelajari Turki Usmani adalah kerajaan Islam yang berpusat di Istambul Turki, menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar pasca mundurnya Daulah Abbasyiyah di Baghdad, di samping kerajaan Syafawi dan Mughal. Kerajaan Turki Usmani pernah menempatkan diri sebagai Negara adidaya setelah bisa menaklukan Byzantium pada 1453 M. Bagi Turki Usmani Byzantium memiliki peran penting dalam pengembangan wilayah Islam. Daulah Turki Usmani berkuasa selama lebih kurang 6 (enam) abad, kekuasaannya meliputi sebagian Eropa, Afrika dan juga Asia praktis bisa dibilang Daulah Turki Usmani menguasai tiga benua. Masa kejayaan Daulah Turki Usmani ada pada masa kekuasaan Sulaiman I yaitu pada tahun 1520 - 1566 M, perang yang berlangsung antara Turki Usmani dengan Bangsa Eropa di masa Sultan Sulaiman II memperlemah kerajaan. Juga pemberontakan pemberontakan internal yang terus berlangsung semakin menambah buruk kekuasaan Turki Usmani, hingga akhirnya kerajaan Turki Usmani
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
1
dapat dikalahkan oleh bangsa Eropa. Berakhirnya kerajaan Turki Usmani ditandai dengan berdirinya Republik Turki
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesi¿k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Mendiskripsikan proses lahirnya dinasti Usmani. 2. Mendiskripsikan wilayah penyebaran Islam pada masa Dinasti Usmani. 3. Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan para Khalifah dari Dinasti Usmani. 4. Memaparkan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Usmani. 5. Menganalisis penyebab terjadinya kemunduran pada Dinasti Usmani. 6. Menceritakan tentang sosok ¿gur Sulaiman Al Qanuni dari Dinasti Usmani. 7. Membuat peta konsep berkaitan dengan keberhasilan pada masa Dinasti Usmani.
2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai panduan dan target materi yang harus disampaikan dan dikuasai siswa dalam proses pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
vii
Perhatikan Ayat Berikut :
h h ğ h i h i il h k ihl h h l h l l h l ih l h l h h ūj ɉJ Ǎj `j? űl Źj j ŶjŬĵŏh Ɋh Ǎj `źŒųl Ȭh `b j ŋŪůA ŴjŲ űŹŰĸȰ ĵŶŭŰŸ= űȱ űŹɉ iʼnj k ŹȬ űŰŦh = h h ǘĠȍA Ƞj bl Ɓj Dĵ g Žſ Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekasbekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (QS. Thaahaa : 126)
PENDAHULUAN
Tilawah sebagai sarana siswa menghayati nilai dari ayat-ayat Al-Qur’an yang disajikan sebelum masuk pada materi pembelajaran.
Simaklah baik-baik pernyataan berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan ! Runtuhnya khilafah Abbasyiyah di Baghdad yang diakibatkan oleh serangan bangsa Mongol berdampak pada kemunduran peta kekuatan politik Islam. Wilayah yang semula menjadi kekuasaannya lambat tapi pasti melepaskan diri dari kekuasaanya, peradaban yang telah berhasil dibangun hancur dalam sekejap, sungguh suatu pemandangan yang sangat memprihatinkan. Lebih ironi lagi beberapa kerajaan yang semula menjadi bagian dari kekuasaan Abbasyiyah saling berperang dan saling menghancurkan seolah olah tidak ada lagi semangat ukhuwah Islamiyah dalam diri mereka. Hal ini berdampak pada semakin lemahnya umat Islam. Keadaan seperti ini berlangsung dalam waktu yang lama, baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembang tiga kerajaan besar satu diantaranya adalah Turki Usmani, bahkan kerajaan ini menjadi yang paling besar dan juga paling lama bertahan dibandingkan dengan dua kerajaan lainnya yaitu Mughal di India dan Syafawi di Persia.Setitik harapan tumbuh kembali, setidaknya harapan umat Islam untuk membangun dan mengembangkan kembali peradabannya
Sebelum memasuki materi pokok pembelajaran, ada pendahuluan sebagai pengantar atau stimulasi.
Setelah anda menyimak teks, buatlah beberapa komentar atau pertanyaan yang relevan dengan teks : 1. ........................................................................................................... 2. ........................................................................................................... 3. ........................................................................................................... 4. ........................................................................................................... 5. ...........................................................................................................
4
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Materi pelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah dan disajikan dalam bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
PENDALAMAN MATERI 1. Sejarah Lahirnya Turki Usmani Kerajaan Turki Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu suku Kayi, saat Jengis Khan melakukan penyebuan dan penyerangan di wilayah Turkistan yang didiami suku Kayi. Sulaiman Syah pemimpin suku Kayi,meminta perlindungan dari penguasa Tansoksania bernama Jalaluddin Mungurbiti bin Khawarizmi, namun pada akhirnya Transoksania juga bisa dikuasai tentara Mongol. Sulaiman Syah lalu memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke Azerbaizan tepatnya di perbatasan Asia kecil. Di daerah inilah mereka menetap dan melakukan akti¿tas kehidupan. Sulaiman Syah berusaha memasuki wilayah Syam, namun saat menyeberangi sungai Eufrat datang banjir hingga ia meninggal dunia. Sulaiman Syah memiliki empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan. Sepeninggal Sulaiman Syah anggotanya terbagi dalam dua kelompok yaitu yang ingin kembali ke daerah asal diikuti dua putera Sulaiman Syah yaitu Sankurtakin dan Tongdai, dan yang ingin melanjutkan ke wilayah Asia kecil diikuti oleh Ertoghrul dan Dandan . Kelompok yang ingin melanjutkan ke Asia kecil mengangkat Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah sebagai pemimpin baru mereka hingga akhirnya mereka menetap di Anatolia. Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari bani Saljuk Rum dengan kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya membantu pasukan Alaudin I hingga mencapai kemenangan, atas bantuannya ini Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan kelompoknya berupa daerah di pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan pasukannya mendapat tugas dari Alaudin I untuk menaklukan dan menguasai daerah pesisir Laut Hitam, ke Brussa hingga Eskisher. Pasukan Ertoghrul oleh Alaudin I diberi gelar “Muqaddamah Sultan” (tentara pelopor sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri mendapat gelar “Sultan Oki” (kening sultan). Ertoghrul pada tahun 1288 M meninggal dunia oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang bernama Usman sebagai penggantinya, karena kesetiaannya Alaudin I memberinya gelar Bey pada Usman dan diberikan daerah yang lebih luas serta dapat memakai mata uang sendiri, bahkan namanya juga disebut dalam
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
viii Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
5
Sulaiman, pembangunan perguruan tinggi itu dilakukan oleh arsitek ulung bernama Mimar Sinan. Sultan Sulaiman pun sempat menulis salinan Alquran dengan tangannya sendiri. Kini, salinan Alquran itu masih tersimpan di Masjid Agung Sulaiman. Dia dikenal juga sebagai seorang pemerintah pemerintah yang amat luar biasa. Keberhasilannya dalam menyusun kembali undang-undang yang pertama kali dibuat oleh Sultan Muhammad II alias Mehmet II merupakan salah satu pencapaiannya yang paling prestisius. Wilayah kekuasaannya pun begitu luas.
REFLEKSI Setelah kalian melakukan kegiatan pembelajaran ini mari kita renungkan hal hal berikut: 1. Adakah hal-hal baru yang menarik perhatian kalian?. 2. Adakah kegelisahan di pikiran kalian? 3. Berikan komentar kalian terhadap fakta sejarah di atas! 4. Teladan apakah yang bisa kita ambil? 5. Bisakah kalian tirukan sifat-sifat mulia tadi dalam kehidupan se hari-hari
Tugas disajikan sebagai evaluasi kecakapan siswa dalam menerima dan mengembangkan materi pelajaran yang telah disampaikan.
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan latar belakang Sejarah Lahirnya Turki Usmani 2. Deskripsikan Kemunduran dan kemajuan-kemajuan Peradaban Islam Masa Turki Usmani 3. Deskripsikan Strategi Dan Kebijakan Pemerintahan Daulah Turki Usmani Awal
14 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami dan menelusuriPeradaban Islam Turki Usmani, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim. 2. Memiliki sikap dan tanggung jawab dalam membela tanah air, rajin belajar dan gemar membaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan 3. Mengambil hikmah dari salah satu kerajaan Islam terbesar di dunia.
Pendalaman Karakter disajikan untuk membentuk karakter positif bagi siswa.
EVALUASI 1. Uraian singkat 1) Mulai abad ke VII M Kerajaan Kristen Orthodox Yunani Byzantium yang berpusat di Konstantinopel berangsur-angsur menjadi lemah. Sebutkan faktorfaktor kelemahan itu baik internal maupun external! 2) Sebutkan arti penaklukan Murad I di Eropa Timur! 3) Pada tahun 1444 M. Terjadi perjanjian Szegedin antara Sultan Murad I dan pasukan gabungan dibawah pimpinan raja Hunyody dari Hongaria, apa isi perjanjian itu? 4) Tanggal berapa pasukan Turki dapat mengalahkan Byzantium dan Kaisar siapa yang mati dalam pertempuran itu?
Evaluasi sebagai evaluasi siswa pada setiap akhir pembelajaran.
5) Apa tindakan Khalifah Sultan Muhammad II setelah dapat mengalahkan Byzantium? 2. Essay 1) Mengapa Usman dianggap sebagai pendiri daulah Turki Usmani 2) Bagaimana upaya yang dilakukan sultan Orkhan dalam membangun kekuatan militer 3) Pada masa kekuasaan Murad I mengahadapi serangan bangsa Eropa dua kali, mengapa demikian
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
15
Hikmah, merupakan ungkapan-ungkapan bijak untuk memotivasi siswa, baik dalam belajar maupun berakhlak mulia. Latihan Ulangan Umum Semester 1 dan 2 disajikan sebagai evaluasi siswa pada setiapakhir semester. Glosarium adalah kamus dalam bentuk ringkas,disajikan untuk menambah perbendaharaan kata.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
ix
Daftar Isi Kata Pengantar ..........................................................................................................iii
Bab I Menelusuri Peradaban Islam Turki Usmani ............................1 Kompetensi Inti.........................................................................................................2 Kompetensi Dasar .....................................................................................................2 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................3 Peta Konsep ..............................................................................................................3 Pendahuluan ..............................................................................................................4 Pendalaman Materi ...................................................................................................5 Refleksi ....................................................................................................................14 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................14 Pendalaman Karakter ................................................................................................15 Evaluasi ....................................................................................................................15
Bab II Peradaban Kerajaan Islam Mughal di India .............................17 Kompetensi Inti.........................................................................................................18 Kompetensi Dasar .....................................................................................................18 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................19 Peta Konsep ..............................................................................................................19 Pendahuluan ..............................................................................................................21 Pendalaman Materi ...................................................................................................22 Refleksi ....................................................................................................................31 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................32 Pendalaman Karakter ................................................................................................32 Evaluasi ....................................................................................................................32
x
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Bab III Mengenal Peradaban Islam Syafawi di Persia ......................35 Kompetensi Inti.........................................................................................................36 Kompetensi Dasar .....................................................................................................36 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................37 Peta Konsep ..............................................................................................................37 Pendahuluan ..............................................................................................................38 Pendalaman Materi ...................................................................................................39 Refleksi ....................................................................................................................45 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................45 Pendalaman Karakter ................................................................................................45 Evaluasi ....................................................................................................................46
Bab IV Perang Salib Menurut Pandangan Islam ................................48 Kompetensi Inti.........................................................................................................49 Kompetensi Dasar .....................................................................................................49 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................49 Peta Konsep ..............................................................................................................50 Pendahuluan ..............................................................................................................51 Pendalaman Materi ...................................................................................................51 Refleksi ....................................................................................................................65 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................65 Pendalaman Karakter ................................................................................................66 Evaluasi ....................................................................................................................66
Bab V Kemunduran Umat Islam ..............................................................68 Kompetensi Inti.........................................................................................................69 Kompetensi Dasar .....................................................................................................69 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................69 Peta Konsep ..............................................................................................................70 Pendahuluan ..............................................................................................................70
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
xi
Pendalaman Materi ...................................................................................................71 Refleksi ....................................................................................................................74 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................74 Pendalaman Karakter ................................................................................................74 Evaluasi ....................................................................................................................75
Bab VI Gerakan Pembaharuan Islam ......................................................77 Kompetensi Inti.........................................................................................................78 Kompetensi Dasar .....................................................................................................78 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................79 Peta Konsep ..............................................................................................................79 Pendahuluan ..............................................................................................................80 Pendalaman Materi ...................................................................................................81 Refleksi ....................................................................................................................112 Tugas dan Kegiatan ..................................................................................................112 Pendalaman Karakter ................................................................................................113 Evaluasi ....................................................................................................................113
xii Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
1
Menelusuri Peradaban Islam Turki Usmani
Turki Usmani adalah kerajaan Islam yang berpusat di Istambul Turki, menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar pasca mundurnya Daulah Abbasyiyah di Baghdad, di samping kerajaan Syafawi dan Mughal. Kerajaan Turki Usmani pernah menempatkan diri sebagai Negara adidaya setelah bisa menaklukan Byzantium pada 1453 M. Bagi Turki Usmani, Byzantium memiliki peran penting dalam pengembangan wilayah Islam. Daulah Turki Usmani berkuasa selama lebih kurang 6 (enam) abad. Kekuasaannya meliputi sebagian Eropa, Afrika dan juga Asia. Praktis bisa dibilang Daulah Turki Usmani menguasai tiga benua. Masa kejayaan Daulah Turki Usmani ada pada masa kekuasaan Sulaiman I yaitu pada tahun 1520 - 1566 M. Perang yang berlangsung antara Turki Usmani dengan Bangsa Eropa di masa Sultan Sulaiman II memperlemah kerajaan. Juga pemberontakan pemberontakan internal yang terus berlangsung semakin menambah buruk kekuasaan Turki Usmani, hingga akhirnya kerajaan Turki Usmani
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
1
dapat dikalahkan oleh bangsa Eropa. Berakhirnya kerajaan Turki Usmani ditandai dengan berdirinya Republik Turki
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Mendiskripsikan proses lahirnya Dinasti Usmani. 2. Mendiskripsikan wilayah penyebaran Islam pada masa Dinasti Usmani. 3. Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan para Khalifah dari Dinasti Usmani. 4. Memaparkan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Usmani. 5. Menganalisis penyebab terjadinya kemunduran pada Dinasti Usmani. 6. Menceritakan tentang sosok figur Sulaiman Al-Qanuni dari Dinasti Usmani. 7. Membuat peta konsep berkaitan dengan keberhasilan pada masa Dinasti Usmani.
2
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan sejarah berdirinya Daulah Turki Usmani 2. Siswa dapat menjelaskan penyebaran Islam pada masa Dinasti Usmani 3. Siswa dapat menjelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan para penguasa Dinasti Usmani 4. Siswa dapat menjelaskan kemajuan peradaban masa Dinasti Usmani 5. Siswa dapat menjelaskan kemunduran Dinasti Usmani 6. Siswa dapat meneladani Sultan Sulaiman Al-Qonuni dari Dinasti Usmani 7. Siswa dapat mengambil ibrah keberhasilan Dinasti Usmani
PETA KONSEP SEJARAH BERDIRINYA DAULAH TURKI USMANI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAULAH TURKI USMANI
KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA TURKI USMANI
KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA TURKI USMANI
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
3
Perhatikan Ayat Berikut :
َّ ْ َ ُ ْ َ ُ ُْ َ ّ َُْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َُ ْ َ ْ َ ََ َ ٰ َ َ ون يمشون ِف مساكِن ِ ِهم إِن ِف ذل ِك ِ أ َفلم يه ّ ِدُ لهم كم أهلكنا قبلهم مِن القر َ َ ات ِل ْو ِل الُّه ٍ لي
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekasbekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. QS. Ṭāhā (20) : 126
PENDAHULUAN Simaklah baik-baik pernyataan berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan ! Runtuhnya khilafah Abbasyiyah di Baghdad yang diakibatkan oleh serangan bangsa Mongol berdampak pada kemunduran peta kekuatan politik Islam. Wilayah yang semula menjadi kekuasaannya lambat tapi pasti melepaskan diri dari kekuasaanya. Peradaban yang telah berhasil dibangun hancur dalam sekejap, sungguh suatu pemandangan yang sangat memprihatinkan. Lebih ironi lagi, beberapa kerajaan yang semula menjadi bagian dari kekuasaan Abbasyiyah saling berperang dan saling menghancurkan seolah-olah tidak ada lagi semangat ukhuwah Islamiyah dalam diri mereka. Hal ini berdampak pada semakin lemahnya umat Islam. Keadaan seperti ini berlangsung dalam waktu yang lama dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembang tiga kerajaan besar yang satu diantaranya adalah Turki Usmani. Bahkan kerajaan ini menjadi yang paling besar dan juga paling lama bertahan dibandingkan dengan dua kerajaan lainnya yaitu Mughal di India dan Syafawi di Persia. Setitik harapan tumbuh kembali, setidaknya harapan umat Islam untuk membangun dan mengembangkan kembali peradabannya. Setelah anda menyimak teks, buatlah beberapa komentar atau pertanyaan yang relevan dengan teks : 1. ........................................................................................................... 2. ........................................................................................................... 3. ........................................................................................................... 4. ........................................................................................................... 5. ...........................................................................................................
4
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDALAMAN MATERI 1. Sejarah Lahirnya Turki Usmani Kerajaan Turki Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu suku Kayi, saat Jengis Khan melakukan penyerbuan dan penyerangan di wilayah Turkistan yang didiami suku Kayi. Sulaiman Syah pemimpin suku Kayi, meminta perlindungan dari penguasa Tansoksania bernama Jalaluddin Mungurbiti bin Khawarizmi, namun pada akhirnya Transoksania juga bisa dikuasai tentara Mongol. Sulaiman Syah lalu memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke Azerbaizan tepatnya di perbatasan Asia kecil. Di daerah inilah mereka menetap dan melakukan aktifitas kehidupan. Sulaiman Syah berusaha memasuki wilayah Syam, namun saat menyeberangi sungai Eufrat datang banjir hingga ia meninggal dunia. Sulaiman Syah memiliki empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan. Sepeninggal Sulaiman Syah anggotanya terbagi dalam dua kelompok yaitu yang ingin kembali ke daerah asal diikuti dua putera Sulaiman Syah yaitu Sankurtakin dan Tongdai, dan yang ingin melanjutkan ke wilayah Asia kecil diikuti oleh Ertoghrul dan Dandan . Kelompok yang ingin melanjutkan ke Asia kecil mengangkat Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah sebagai pemimpin baru mereka hingga akhirnya mereka menetap di Anatolia. Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari bani Saljuk Rum dengan kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya membantu pasukan Alaudin I hingga mencapai kemenangan. Atas bantuannya ini Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan kelompoknya berupa daerah di pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan pasukannya mendapat tugas dari Alaudin I untuk menaklukan dan menguasai daerah pesisir Laut Hitam, ke Brussa hingga Eskisher. Pasukan Ertoghrul oleh Alaudin I diberi gelar “Muqaddamah Sultan” (tentara pelopor sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri mendapat gelar “Sultan Oki” (kening sultan). Ertoghrul pada tahun 1288 M meninggal dunia. Oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang bernama Usman sebagai penggantinya, karena kesetiaannya Alaudin I memberinya gelar Bey pada Usman dan diberikan daerah yang lebih luas serta dapat memakai mata uang sendiri, bahkan namanya juga disebut dalam
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
5
setiap khutbah jum’at. Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Seljuk Rum tetapi serangan itu bisa digagalkan oleh Usman. Tak berapa lama dari peristiwa itu Sultan Alaudin I meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak memiliki putera yang pantas mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk menyatakan diri sebagai ‘Padishah Al Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang juga mendapat dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan Usmani dan ibukota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar) 2. Strategi Dan Kebijakan Pemerintahan Daulah Turki Usmani Awal a. Usman yang kemudian disebut dengan Usman I (1299-1326 M/699-726 H) Sebagai pendiri kerajaan Turki Usmani yang mencanangkan kerajaan dibangun atas sendi-sendi persatuan suku Turki. Usman membangun tentara yang bejuang atas nama Allah SWT sering disebut dengan al-Ghazi yang terdiri dari akhl atau ikhwan (pesaudaraan) Tarekat Baktasyi. Pada masa kekuasaannya berhasil membebaskan daerah Bursa kota di tepi laut Marmara. b. Orkhan (1326-1360 M/726-761 H). Setelah menggantikan ayahandanya Orkhan memindahkan kerajaan dari Qurah Hisyar (Iskisyiyar) ke Bursa. Pada masa kekuasaan Orkhan bergabunglah wilayah Turkeman, kemudian perluasan wilayah dilanjutkan ke Nicaea (1331), Nicomedia (1337), Scutari (1338), ia juga bisa mengontrol wilayah teluk Edremit. Orkhan juga berhasil mendirikan jabatan Shadr Azham (perdana menteri) yang ia berikan jabatan itu pada adiknya Alauddin. Tentara di era Orkhan dibentuk dengan sistem yang sangat rapi dan teratur. Ia bentuk juga tentara khusus dengan nama Inkisyariyah atau Jenissari. c. Murad I (1360-1388 M/761-791 H). Murad I adalah putera kedua dari Orkhan ia mengantikan kedudukan ayahnya sebagai penguasa karena putera pertama Orkhan yaitu Sulaiman yang meninggal terlebih dahulu. Sultan Murad I adalah sosok yang sangat pemberani, gemar berjihad, dermawan, dan tekun menjalankan agama. Dia mencintai peraturan dan selalu memegang teguh peraturan itu, berbuat adil kepada rakyat dan tentaranya. Di sekelilingnya terdapat sejumlah komandan terbaik dan orang yang berpengalaman dalam bidang militer yang selalu ia ajak untuk bermusyawarah. Dia juga berhasil meluaskan wilayahnya di Asia kecil dan Eropa dalam waktu bersamaan. Ia menaklukkan Adrianopel (yang kemudian berubah nama menjadi Edirne), dan dijadikan sebagai ibukota kerajaan yang baru, serta
6
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
membentuk pasukan berkuda (Kaveleri). Perjuangannya terus dilanjutkan dengan menaklukkan Macedonia, Shopia ibukota Bulgaria, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Karena banyaknya kota-kota yang ditaklukkan oleh Murad I, pada waktu itu bangsa Eropa mulai cemas. Akhirnya raja-raja Kristen Balkan meminta restu dari Paus Urbanus V untuk mengusir kaum muslimin dari daratan Eropa. Murad I menghadapi serangan Eropa. Pertama serangan dari Raja Qurok V dari Serbia dan dibantu raja Bosnia bermaksud menyerang Andrianopel. Peperangan itu dimenangkan oleh pasukan Murad I, sehingga Balkan jatuh ke tangan umat Islam. Selanjutnya pasukan Murad I merayap terus menguasai Eropa Timur seperti Somakov, Sopia Monatsir, dan Saloniki. Kedua serangan dari kerajaan Bulgaria, Serbia, Sisman dan Lozan yang dibantu oleh kerajaan kerajaan Eropa lainnya. Peperangan ini dimenangkan pasukan Murad I lagi. Setelah kemenangan di Kosovo, Sultan Murad I melakukan inspeksi di medan perang. Dia berkeliling di antara deretan korban kaum muslimin yang wafat dan berdoa untuk kebaikan mereka. Pada saat itulah seorang tentara Serbia yang berpura-pura mati segera berlari ke arah Sultan Murad I. Para pengawal berhasil menangkapnya, akan tetapi tentara ini berpura berbicara kepada Sultan. Mendengar demikian, Sultan memberikan isyarat kepada para pengawalnya untuk melepaskannya. Tentara serbia itu lalu mencium tangan sultan dan dengan cepat ia mengeluarkan pisau beracun dan menikam sultan. Akhirnya Sultan Murad I meninggal dengan syahid pada 15 Syaban 791 H. d. Bayazid (1388-1403 M/791-817 H). Menggantikan kedudukan ayahnya Murad I, dia adalah orang yang sangat pemberani, cerdas, murah hati, dan memiliki semangat yang kuat untuk melakukan perluasan wilayah Islam. Oleh karena itu, dia sangat memperhatikan masalah-masalah kemiliteran, mengarahkan perluasan wilayahnya ke negara-negara Kristen Anatolia. Hanya dalam jangka waktu setahun, negeri-negeri itu berada dalam kekuasaan Daulah Utsmaniyah. Bayazid bergerak begitu cepat di antara dua front Balkan dan Anatolia. Oleh karena itu dia diberi gelar “Yaldrum”/kilat. Bayazid sangat besar pengaruhnya, sehingga mencemaskan Paus. Kemudian Paus Bonafacius mengadakan penyerangan terhadap pasukan Bayazid, dan peperangan inilah yang menjadi penyebab terjadinya Perang Salib. Atas keberhasilannya itu Bayazid berkeinginan mengambil alih Konstatinopel dan menjadikan target utama dalam perluasan wilayah berikutnya, oleh karena itu dia bergerak bersama pasukannya dengan
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
7
sangat rapi untuk melakukan pengepungan atas Konstatinopel. Hal ini terus berlangsung hingga kota ini hampir saja bisa dikuasai, tiba-tiba Bayazid mengurungkan niatnya dari penaklukan Konstatinopel karena munculnya bahaya baru terhadap Daulah Usmaniyah. Bahaya baru itu adalah adanya serangan tentara Mongol dibawah pimpinan Timur Lenk. Pada peperangan melawan Timur Lenk di Ankara, Bayazid dapat ditaklukkan, sehingga mengalami kekalahan dan ketika itu Bayazid bersama putranya Musa tertawan dan wafat dalam tahanan Timur Lenk pada tahun 1403 M. kekalahan Bayazid dalam peperangan menghadapi Timur Lenk disebabkan karena tergesa-gesa dalam mengatur strategi perang, dan kurang persiapan untuk memilih pasukannya dengan baik. 3. Kemajuan peradaan Islam Masa Turki Usmani a. Muhammad I (1403-1421 M / 817-824 H). Muhammad I adalah putera bungsu dari Bayazid, setelah berkuasa menggantikan ayahnya ia mulai menyusun kekuatan kembali dan memulihkan keadaan Turki Usmani dari upaya pemecah belahan yang dilakukan oleh Timur Lenk. Ia berhasil menundukan saudaranya Isa yang berkuasa di Brussa dan Sulaiman yang berkuasa di Andrianopel serta Mustafa yang menuntut haknya sebagai penguasa karena merasa sebagai putera tertua. Pasukan Mustofa dapat dikalahkan di Soloniki dan melarikan diri ke Byzantium. Strategi berikutnya adalah dengan berdamai pada penguasa Byzantium dan Venesia, dengan maksud agar kedua negeri ini tidak mengganggu kerja utamanya yaitu mendamaikan kekhalifahan Usmani. Upaya yang ia lakukan selanjutnya adalah dengan menundukkan kembali negeri negeri di Asia Kecil yang telah dimerdekakan Timur Lenk. Sulthan Muhammad I mampu menumpas gerakan Syaikh Badruddin yang menyerukan persamaan dalam harta benda dan agama serta tidak membedakan antara seorang muslim dan non muslim dalam akidah. Berkat usahanya yang gigih, Muhammad I berhasil mengangkat citra Daulah Usmaniyah sehingga dapat bangkit kembali, yaitu dengan menyusun pemerintahan, memperkuat tentara dan memperbaiki kesejahteraan kehidupan masyarakat. Dan disaat rakyat mendapat seorang penguasa yang sesuai dengan harapan, pada tahun 824 H (1421 M) Sultan Muhammad I wafat.
8
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
b. Murad II (1421-1451 M/824-855 H). Saat menggantikan ayahandanya Muhammad I usianya baru 18 tahun dia sangat mencintai jihad di jalan Allah SWT dan dakwah, dia juga dikenal sebagai penyair dan orang yang mencintai ulama. Cita-cita Sultan Murad II adalah melanjutkan usaha perjuangan Muhammad I. Prioritas utama perjuangannya adalah menguasai kembali daerah-daerah yang terlepas dari kerajaan Turki Usmani sebelumnya,yaitu daerah Asia Kecil, Soloniki, Albania, Falakh, dan Hongaria. Serangan gabungan dari raja raja Eropa seperti Maghyar (Hungaria), Polandia, Perancis, Jerman, Venesia, Genoa, Falakh, Bosnia dan Sebia tidak mampu dibendung pasukan Murad II dan berakhir di perundingan damai yang isinya negeri Serbia merdeka kembali, Falakh berada di tangan kekuasaan Maghyar, dan kedua belah pihak tidak akan berperang selama 10 tahun. Setelah semakin bertambahnya beberapa daerah di bawah kekuasaan tentara Islam, Paus Egenius VI kembali menyerukan Perang Salib. Tentara Sultan Murad II menderita kekalahan dalam perang salib itu. Akan tetapi dengan bantuan putranya yang bernama Muhammad, perjuangan Murad II dapat dilanjutkan kembali yang pada akhirnya Murad II kembali mendapat kemenangan dan keadaan menjadi normal kembali sampai akhir kekuasaan diserahkan kepada putranya bernama Sultan Muhammad Al-Fatih. c. Muhammad II Al-Fatih (145-1481 M / 855-884 H). Al-Fatih adalah gelar beliau karena berhasil menaklukan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi penguasa setelah kematian ayahnya ketika itu umurnya 22 tahun. Muhammad Al-Fatih berusaha membangkitkan kembali sejarah umat Islam sampai dapat menaklukkan Konstantinopel sebagai ibukota Bizantium. Konstantinopel adalah kota yang sangat penting dan belum pernah dikuasai raja-raja Islam sebelumnya. Muhammad II Al-Fatih mempunyai kepribadian yang baik dan menawan, mampu menggabungkan antara kekuatan dan keadilan. Semenjak muda, beliau mampu menjadi pemenang di antara temantemannya dalam penguasaan ilmu yang ia pelajari di sekolah istana, menguasai banyak bahasa yang berlaku pada masanya dan sangat tertarik untuk mengkaji buku-buku sejarah. Menurut Hamka, ada tiga alasan mengapa umat Islam ingin menaklukan Konstantinopel : Pertama dorongan iman kepada Allah SWT, dan semangat perjuangan berdasarkan hadits Nabi Muhammad saw ; “Pada suatu saat kota Konstantinopel pasti akan ditaklukan oleh umat Islam dan sebaik baiknya
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
9
pemimpin adalah yang menaklukannya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya”. Kedua. Konstantinopel adalah termasuk pusat peradaban dunia dan Ketiga, Negerinya sangat indah dan letaknya strategis untuk dijadikan pusat kerajaan atau perjuangan, penghubung antara Eropa dan Asia. Muhammad II Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel dengan perencanaan dan persiapan yang matang dan juga strategi yang baik. Pertama Muhammad II Al Fatih mengadakan perjanjian damai dengan raja-raja Maghyar, Bosnia, dan Venesia. Kedua membuat benteng yang kokoh di selat Bosphorus atau benteng Rumli Haisar (benteng Rum) yang berhadapan langsung dengan benteng Kuzal Hisar (benteng yang indah) upaya ini dilakukan untuk menutup akses bantuan dari luar atas Konstantinopel, ketiga mengadakan penyelidikan akan kekuatan dan kelemahan benteng Konstantinopel dan keempat mengutus Tharkhan Pasya untuk menemui dua orang saudara kandung kaisar Konstantin yang menjadi penguasa Mora agar tidak bisa membantu kaisar Konstantin. Setelah segala sesuatunya dianggap cukup, dilakukanlah pengepungan selama 9 bulan. Akhirnya kota Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam pada 29 Mei 1453 M dan Kaisar Konstantin Palaelagos tewas bersama tentara Romawi Timur. Setelah memasuki Konstantinopel di sana terdapat sebuah gereja Aya Sofia yang kemudian dijadikan masjid bagi umat Islam. Setelah kota Konstantinopel dapat ditaklukkan, akhirnya kota itupun dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani dan namanya diganti menjadi Islambul atau kota Islam yang kemudian dikenal dengan nama Istambul. d. Bayazid II (1481-1512 M/884-918 H). Menggantikan kedudukan ayahnya, Bayazid penguasa yang sangat lemah sehingga banyak menimbulkan kekacauan di dalam negeri, praktis di masanya tidak ada perubahan mendasar. e. Sallim I (1512-1520 M/918-926H). Berbeda dengan masa pemerintahaan ayahnya Bazayid II, Sallim idapat mengangkat citra daulah Turki Usmani kembali. Di masa pemerintahannya banyak yang dilakukan Pertama, mengatasi saudaranya yang punya keinginan untuk berdiri sendiri. Kedua mengalahkan daulah Syafawiyah yang berpusat di Iran. Ketiga dapat memperluas wilayah ke kota Mardin, Qurfa, Riqqah, Mousul dan juga Diyarbekr. Keempat mengalahkan kerajaan Mamluk di Mesir dengan raja terakhirnya Thuman Bey. Kelima mendapatkan tanda-tanda kebesaran Khalifah Abbasyiyah di Mesir seperti bendera, burdah dan pedang Nabi Muhammad Saw yang kemudian dibawa ke Istambul. Secara otomatis Syam, Mesir dan Hijaz berada
10 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
dalam kekuasaannya. Keenam, pasukan yang dikirim dengan panglimanya Barbarossa bisa menguasai Aljazair. Dari apa yang telah sultan Sallim I lakukan ia dekenal sebagi Padisyah Turki Usmani. f.
Sulaiman I/Sulaiman al Qonuni (1520-1566 M/927-974 H). Sulaiman I naik tahta saat Turki Usmani mengalami puncak kejayaan, peristiwa penting di masa kepemimpinannya ialah upaya penyempurnaan undang-undang Turki Usmani. Akhirnya disusunlah kitab standar tentang perundang-undangan yang ditulis oleh Ibrahim al Halabi. Sulaiman I deberi gelar al-Qonuni atau the Magnificent “pembuat undang-undang”, karena jasanya meletakkan dasar hukum bagi daulah Turki Usmani dan yang paling lama memerinyah. Kitab undang-undang itu diberi nama Multaqa’ al Abhrar/Multaqul Abhur (muara segala samudera). Selain itu Sulaiman I melakukan pembangunan Masjid Sulaiman, 81 masjid jami’, 52 masjid kecil, 55 madrasah, 7 asrama pelajar, 5 buah takiah (tempat memberi makan fakir miskin), 7 jembatan, 33 istana, 18 pesanggrahan, 5 museum dan 33 tempat mandi umum.
4. Kemunduran Peradaban Islam Masa Turki Usmani Kemundura\n daulah Turki Usmani ditandai dengan semakin kuatnya kerajaan kerajaan di Eropa, hal ini disebabkan karena lemahnya para penguasa dan kekacauan yang ditimbulkan oleh pasukan Inkisyariah serta ancaman dari kerajaan-kerajaan di Eropa. Penguasa era kemunduran ini antara lain Salim II, Murad III, Muhammad III, Ahmad I, Mustafa I, Utsman II, Murad IV, Ibrahim I, Muhammad IV, Sulaiman II, Ahmad II hingga terakhir masa kekuasan Abdul Hamid II. Pemerintahan daulah Usmani berakhir pada 1909 H, dan kemudian benar-benar dihapuskan pada 1924 H. Setidaknya ada tiga sebab yang menjadi penyebab runtuhnya daulah Usmani, antara lain : Pertama : Kondisi Pemerintahan yang lemah dan kemorosotan akhlak. Turki mulai mengalami kemunduruan setelah terjangkit penyakit yang menyerang bangsa-bangsa besar sebelumnya, yaitu : cinta dunia dan pola hidup mewah, sikap iri hati, saling membenci, dan terjadinya penindasan. Pejabat pemerintahan terpuruk karena suap dan korupsi. Para wali dan pegawai tinggi memanfaatkan jabatannya untuk sekedar menyenangkan penguasa dan penumpuk harta. Begitu pula rakyat yang terus menerus tenggelam dalam kemewahan dan kesenangan hidup, meninggalkan pemahaman nilai nilai agama.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
11
Kedua : Serangan dan pertempuran militer dari Eropa. Sebelum terjadinya Perang Dunia I yang menghancurkan Turki, upaya penyerangan dari Raja Eropa ke Turki sebenarnya sudah dimulai pada akhir abad 16, dimana saat itu keluar statement yang menyatakan bahwa : ”Sri Paus V, raja Perancis Philip dan republik Bunduqiyah sepakat untuk mengumumkan perang ofensif dan defensif terhadap orang-orang Turki untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Turki seperti Tunisia, Al-Jazair dan Taroblush”. Sejak itulah Turki melemah karena banyaknya pertempuran yang terjadi antara mereka dan negara-negara Eropa. Puncak dari semua itu adalah keterlibatan Turki dalam Perang Dunia I pada 2 Agustus 1914. Atas rencana busuk dari Mustafa Kamal, mengakibatkan Turki kehilangan segala-galanya, dimana militer penjajah akhirnya memasuki Istambul. Ketiga : Gerakan Oposisi Sekuler dan Nasionalis. Selain serangan konspirasi dari luar, kekhalifahan Utsmaniyah juga menerima perlawanan oposisi dari organisasi sekuler dan nasionalis yang sempit, seperti Organisasi Wanita Turki dan Organisasi Persatuan dan Kemajuan yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Ataturk. Dalam perjuangannya, mereka banyak bekerja sama dengan negara Eropa untuk mewujudkan keinginan mereka menghilangkan kekhalifahan. Puncaknya apa yang terjadi pada tahun 1909 M, dengan dalih gerakan mogok massal, organisasi Persatuan dan Kesatuan berhasil memasuki Istambul, menyingkirkan khalifah Abdul Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan keagamaan dan tinggal menjadi simbol belaka. Tidak cukup itu, pada 3 Maret 1924, badan legislatif mengangkat Mustafa Kamal sebagai presiden Turki dan membubarkan khilafah Islamiyah. Tidak lama setelah itu, Khalifah Abdul Hamid dan keturunannya diusir dari Turki dan aset kekayaannya disita oleh Negara. 5. Sekilas Tentang Sultan Sulaiman Al Qonuni Sejarah Islam mencatat kiprah dan pejuangan Sulaiman Al Qonuni dengan tinta emas sebagai penguasa Muslim tersukses. Di abad ke-16 M, penguasa Kekhalifahan Usmani itu menjadi pemimpin yang sangat penting di dunia baik di dunia Islam maupun Eropa. Di era kepemimpinannya, Kerajaan Ottoman menjelma sebagai negara adikuasa yang disegani dalam bidang politik, ekonomi, dan militer. Pemimpin Muslim yang didapuk peradaban Barat dengan gelar 'Solomon the Magnificient atau "Solomon the Great" itu adalah Sultan Sulaeman I. Sulaeman pun tersohor sebagai negarawan Islam yang terulung di zamannya. Kharismanya yang begitu harum membuat Sulaeman dikagumi kawan dan lawan. Di masa
12 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
kekuasaannya, Kekhalifahan Turki Utsmani memiliki kekuatan militer yang sangat tangguh dan kuat. Sultan Sulaiman pun begitu berjasa besar penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Ketika berkuasa, Sulaiman Agung - begitu orang Barat menjulukinya berhasil menyemaikan ajaran Islam hingga ke tanah Balkan di Benua Eropa meliputi Hongaria, Beograd, dan Austria. Tak cuma itu, dia pun sukses menyebarkan ajaran Islam di benua Afrika dan kawasan Teluk Persia. Gelar Al-Qonuni yang melekat pada nama besarnya dianugerahkan atas jasanya dalam menyusun dan mengkaji sistem undang-undang Kesultanan Turki Usmani. Tak hanya menyusun, Sultan Sulaiman pun secara konsisten dan tegas menjalankan undang-undang itu. Sulaiman menerapkan syariah Islamiyah dalam memimpin rakyat yang tersebar di Eropa, Persia, Afrika, serta Asia Tengah. Salah satu upaya penting yang dilakukan Sulaiman agar pemerintahannya kuat dan dicintai rakyat adalah dengan mememilih gubernur yang benar-benar berkualitas. Ia memilih gubernur yang mewakilinya di setiap provinsi dengan selektif dan ketat. Popularitas dan status sosial tak menjadi syarat dalam mencari kandidat gubernur. Agar tak kecolongan, ia sendiri yang turun langsung menyelidiki jejak rekam serta kepribadian setiap calon gubernur. Hasilnya sungguh memuaskan. Setiap gubernur yang dipilih dan dilantiknya adalah sosok pemimpin yang bersih dan benar-benar berkualitas. Itulah mengapa, wilayah kekuasaan Turki Usmani yang begitu luas bisa bersatu dan tumbuh dengan pesat menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan di dunia. Syariat Islam pun bisa dijalankan dengan baik. Sulaiman pun dikenal sebagai pemimpin yang turut memajukan kebudayaan. Ia mencinta seni dan kebudayaan. Selain menduduki tahta kesultanan, Sulaiman pun dikenal sebagai salah seorang penyair yang hebat dalam peradaban Islam. Pada era kekuasaannya, Istanbul - ibukota Turki Usmani menjelma menjadi pusat kesenian visual, musik, penulisan serta filasafat. Inilah periode yang paling kreatif dalam sejarah kesultanan Usmani. Masa pemerintahannya terbilang sangat panjang, jika dibandingkan SultanSultan Ottoman lainnya. Berkuasa selama 46 tahun. Sultan Sulaeman begitu banyak mencapai kemenangan dalam berbagai peperangan. Sehingga, wilayah kekuasaan Kesultanan Usmani terbentang dari Timur ke Barat. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan diwujudkannya dengan mendirikan Universitas As-Sulaimaniyah. Sama seperti halnya pembangunan masjid Agung
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
13
Sulaiman, pembangunan perguruan tinggi itu dilakukan oleh arsitek ulung bernama Mimar Sinan. Sultan Sulaiman pun sempat menulis salinan Alquran dengan tangannya sendiri. Kini, salinan Alquran itu masih tersimpan di Masjid Agung Sulaiman. Dia dikenal juga sebagai seorang pemimpin pemerintahan yang amat luar biasa. Keberhasilannya dalam menyusun kembali undang-undang yang pertama kali dibuat oleh Sultan Muhammad II alias Mehmet II merupakan salah satu pencapaiannya yang paling prestisius. Wilayah kekuasaannya pun begitu luas.
REFLEKSI Setelah kalian melakukan kegiatan pembelajaran ini mari kita renungkan hal hal berikut: 1. Adakah hal-hal baru yang menarik perhatian kalian?. 2. Adakah kegelisahan di pikiran kalian? 3. Berikan komentar kalian terhadap fakta sejarah di atas! 4. Teladan apakah yang bisa kita ambil? 5. Bisakah kalian tirukan sifat-sifat mulia tadi dalam kehidupan se hari-hari
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan latar belakang sejarah lahirnya Turki Usmani 2. Deskripsikan kemunduran dan kemajuan-kemajuan peradaban Islam masa Turki Usmani 3. Deskripsikan strategi dan kebijakan pemerintahan daulah turki usmani awal
14 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami dan menelusuri peradaban Islam Turki Usmani, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim. 2. Memiliki sikap dan tanggung jawab dalam membela tanah air, rajin belajar dan gemar membaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan 3. Mengambil hikmah dari salah satu kerajaan Islam terbesar di dunia.
EVALUASI 1. Uraian singkat 1) Mulai abad ke VII M Kerajaan Kristen Orthodox Yunani Byzantium yang berpusat di Konstantinopel berangsur-angsur menjadi lemah. Sebutkan faktorfaktor kelemahan itu baik internal maupun external! 2) Sebutkan arti penaklukan Murad I di Eropa Timur! 3) Pada tahun 1444 M. terjadi perjanjian Szegedin antara Sultan Murad I dan pasukan gabungan di bawah pimpinan raja Hunyody dari Hongaria, apa isi perjanjian itu? 4) Tanggal berapa pasukan Turki dapat mengalahkan Byzantium dan Kaisar siapa yang mati dalam pertempuran itu? 5) Apa tindakan Khalifah Sultan Muhammad II setelah dapat mengalahkan Byzantium? 2. Essay 1) Mengapa Usman dianggap sebagai pendiri daulah Turki Usmani ? 2) Bagaimana upaya yang dilakukan sultan Orkhan dalam membangun kekuatan militer ? 3) Pada masa kekuasaan Murad I mengahadapi serangan bangsa Eropa dua kali, mengapa demikian ?
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
15
4) Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar sejarah pemerintahan awal daulah Usmani ? 5) Kemajuan peradaban suatu bangsa tidak bisa lepas dari peran serta warga bangsa seluruhnya, mengapa demikian ? 3. Portofolio Carilah beberapa hasil kebudayaan yang dihasilkan pada pasa Turki Usmani lengkapi dengan tokoh yang memprakarsai dengan mengisi kolom di bawah ini : No.
Hasil Kebudayaan Turki Usmani
Penguasa Turki Yang Memprakarsai
1 2 3 4 5
4. Skala Sikap Setelah kalian memahami uraian mengenai sejarah Islam Masa Turki Usmani adakah perilaku penguasa yang tidak sesuai dengan norma Islam ! No.
Perilaku PengusaYang Tidak Sesuai dengan Norma Islam
Tanggapan / Komentar Anda
1. 2. 3. 4. 5.
HIKMAH Barangsiapa yang menuntut suatu ilmu, hendaklah dia mendalaminya dengan baik, supaya ilmu-ilmu rumit tidak menjadi sirna. (Imam As Syafi’i)
16 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
2
Peradaban Kerajaan Islam Mughal di India
Sumber : http://www.ejiusa.com/india_city_details/agrafort.jpg
Sejarah merupakan kejadian masa lalu, keseluruhan fakta unik dan peristiwa yang berlaku pada setiap manusia baik secara individu maupun sosial. Hanya sekali seumur hidup dan tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, ada yang berpandangan bahwa masa lalu tidak perlu difikirkan lagi, anggap saja masa lalu biarkan menjadi kenangan saja. Pandangan ini tentu saja sangat subyektif dan cenderung apriori sekaligus tidak memiliki argumentasi yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah peristiwa dan kejadian yang terjadi di masa lalu bisa dijadikan petunjuk dan pedoman serta pandangan untuk kehidupan yang akan datang agar bisa lebih baik lagi. Seperti kekuasaan yang telah Allah tentukan di setiap kehidupan di muka bumi
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
17
ini. Mengalami masa pertumbuhan, kejayaan dan setelah sampai titik puncaknya akan mengalami masa kemunduran dan bahkan kehancuran.
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, procedural , dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Mendiskripsikan sejarah lahirnya Dinasti Mughal. 2. Mendiskripsikan wilayah penyebaran Islam pada masa Dinasti Mughal. 3. Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan para khalifah Dinasti Mughal. 4. Memaparkan perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Dinasti Mughal. 5. Menganalisi faktor penyebab runtuhnya Dinasti Mughal.
18 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Mughal. 2. Siswa dapat menjelaskan penyebaran Islam pada masa Dinasti Mughal. 3. Siswa dapat menjelaskan kebijakan kebijakan yang dilakukan para penguasa Dinasti Mughal. 4. Siswa dapat menjelaskan kemajuan peradaban masa Dinasti Mughal. 5. Siswa dapat menjelaskan kemunduran Dinasti Mughal.
PETA KONSEP SEJARAH LAHIRNYA KERAJAAN ISLAM MUGHAL
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KERAJAAN MUGHAL
SEKILAS TENTANG TAJ MAHAL
KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHAL
KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHAL
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
19
Perhatikan Ayat Berikut :
َ ُ َّ َّ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ ُ ُ َ َّ ٌ ات بَ ّي َن ٌ َبَ ْل ُه َو آي ات ِف ُص ُدورِ الِين أوتوا العِلم وما يحد بِآيات ِنا إ ِ الظال ِمون ِ
Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orangorang yang zalim. QS. Al-Ankabūt (29) : 49
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN
Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/cb/Taj_Mahal_.jpg
Taj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shah Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah museum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtazul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jehan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka. Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Setelah mengamati dan membaca teks di atas, berikanlah komentar atau pertanyaan pada uraian berikut :
20 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
1.
...........................................................................................................
2.
...........................................................................................................
3.
...........................................................................................................
4.
...........................................................................................................
5.
...........................................................................................................
PENDAHULUAN Mari Kita Baca Kemunculan tiga kerajaan Islam yaitu Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan Mughal di India dan Kerajaan Syafawi di Persia banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban Islam kuhsusnya dan dunia pada umumnya. Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M). Di kerajaan Syafawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode pemerintahannya dari tahun 1588-1628 M. Dan di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar (1542-1605 M). Sejak Islam masuk ke India pada masa Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah melalui ekspedisi yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di anak benua India. Kedudukan Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan serta mengislamkan sebagian masyarakatnya India pada tahun 1020 M. Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India ini, seperti Dinasti Mamluk, Khalji, Tuglug, dan yang terakhir Dinasti Lody yang didirikan Bahlul Khan Lody. Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk sebuah peradaban baru di daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu membangkitkan semangat umat Islam di India. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru muncul dan mencapai kajayaan. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
21
PENDALAMAN MATERI 1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Islam Mughal. Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah. Kerajaan Mogul/Mughal ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M) salah satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Syafawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan itu langung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India. Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.
22 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, “Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.” Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah: a. Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia. b. Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India. 2. Strategi dan Kebijakan Pemerintahan Kerajaan Mughal. Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat memerintah adalah : a. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530). Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal. Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lody. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lody pada tahun 1529. Setahun kemudian yakni pada tahun 1530 Babur meninggal dunia. b. Humayun (1530-1556). Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bemama Humayun. Humayun memerintah selama lebih dari seperempat abad (1530-1556 M). Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi kekuatan periode I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan musuh, Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia. Di pengasingan ia kembali menyusun kekuatan. Pada saat itu Persia dipimpin
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
23
oleh penguasa Syafawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan kekuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun 1556 Humayun meninggal. c. Akbar (1556-1605). Pengganti Humayun adalah raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang besar di India. Ketika menerima tahta kerajaan ini Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Di awal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga terjadilah peperangan dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik. Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan besar. Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai gerbang ke arah Turkistan, dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh pemerintahan Mughal. Menurut Abu Su’ud, dengan keberhasilan ini Akbar bermaksud ingin mendirikan Negara bangsa (nasional). Maka kebijakan yang dijalankannya tidak begitu menonjolkan spirit Islam, tetapi bagaimana mempersatukan berbagai etnis yang membangun dinastinya. Keberhasilan Akbar mengawali masa kemajuan Mughal di India.
24 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
d. Jahangir (1605-1627). Kepemimpinan Jihangir yang didukung oleh kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup dengan aman dan damai. Pada masa kepemimpinannya, Jahangir berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M) Kangra. Usaha-usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar. e. Syah Jihan (1628-1658). Tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati. Pada masa ini para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah. Di samping mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik anak-anak untuk dibaptis masuk agama Kristen. Tahun 1632 Shah Jahan berhasil mengusir para pemukim Portugis dan mencabut hak-hak istimewa mereka. Shah Jahan meninggal dunia pada 1657, setelah menderita sakit keras. Setelah kematiannya terjadi perang saudara. f.
Aurangzeb (1658-1707). Aurangzeb menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam. Periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik keagamaan Akbar.
g. Bahadur Syah (1707-1712). Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal. Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. Lima tahun kemudian terjadi perebutan antara putra-putra
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
25
Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan meskipun Jehandar adalah yang paling lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri. Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian mengangkat Muhammad Syah (1719-1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah bersamaan dengan terjadinya perebutan kekuasaan ini selain memperlemah kerajaan juga membuat pemerintahan pusat tidak terurus secara baik. Akibatnya pemerintahan daerah berupaya untuk melepaskan loyalitas dan integritasnya terhadap pemerintahan pusat. h. Jehandar (1712-1713). Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan. Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, memberikan konsesi kepada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awal masuknya pengaruh Inggris di India. i.
Bahadur Syah (1837-1858). Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada tahun (1885 M). Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India
3. Kemajuan Peradaban Islam Masa Mughal. a. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan Perluasan wilayah. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb. Menjalankan roda pemerintahan secara, militeristik. Pemerintahan daerah dipegang oleh
26 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad. Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani. b. Bidang Ekonomi Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt. Sejumlah pembayaran tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya beban tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pajak yang terkumpul dipercayakan kepada jagirdar, tetapi para pejabat lokal yang mewakili
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
27
pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat subdistrik administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo, yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan seorang chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar. Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar. c. Bidang Agama Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Dini-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan simbol-simbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, “Din-i-llahi itu merupakan semacam Ideologi/ dasar pemerintahan Akbar dan Pancasilanya bagi bangsa Indonesia. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disia-siakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal
28 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri. Kodifikasi ini ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi. d. Bidang Seni dan Budaya Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj Mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal. 4. Kemunduran Peradaban Islam Mughal. Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut; Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat. Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC. Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
29
merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan. Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu dalam rangka mengembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana (1858 M). Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu: a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal. b. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara. c. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan - sultan sesudahnya. d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan. 5. Sekilas Tentang Taj Mahal Sebenarnya Taj Mahal adalah sebuah makam yang dibangun selama lebih kurang 22 tahun oleh Shah Jehan sebagai bangunan monumental untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz'ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Seusai dengan maksud dibangunkannya bangunan itu maka disebut sebagai Taj Mahal. Letaknya di Agra, India kawasan Uttar Pradesh. Persis di tepian Sungai Yamuna. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Satu kemewahan lain dari Taj Mahal adalah penggunaan materialnya yang didatangkan dari seluruh India dan Asia. Dindingnya dibentuk dengan potongan
30 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
batu marmer dan batu pasir dalam teknik konstruksi pengunci besi. Seribuan gajah digunakan sebagai pengangkut material itu. Untuk memenuhi kebutuhan batu pasirnya, didatangkan dari tambang di dekat Fatehour Sikri, lalu marmer putihnya dari Raja Jai Singh di Makrana, Rajasthan. Permata jasper berasal dari Punjab, permata jade dan kristal dari Tiongkok. Permata pirus dari Tibet, batu lapis Lazuli dari Afghanistan, batu safir dari Srilanka dan carnelian dari Arabia. Setidaknya ada 28 jenis batu permata yang digunakan sebagai penghias Taj Mahal. Beberapa orang yang terlibat dalam pembangunan Taj Mahal adalah : a. Kubah utama ini dirancang oleh Ismail Afandi (a.ka. Ismail Khan), dari Kekaisaran Ottoman dan dianggap sebagai desainer utama dari belahan dan kubah. b. Ustad Isa dari Persia (Iran) dan Isa Muhammad Effendi dari Persia (Iran), dilatih oleh Koca Mimar Sinan Agha Kekaisaran Ottoman, sering dikreditkan dengan peran kunci dalam desain arsitektur, tetapi ada sedikit bukti untuk mendukung klaim ini. c. ‘Puru’ dari Benarus, Persia (Iran) telah disebutkan sebagai arsitek mengawasi. d. Qazim Khan, yang berasal dari Lahore, pemain finial emas murni. e. Chiranjilal, sebuah singkat dari Delhi, dipilih sebagai pematung kepala dan mosaicist. f.
Amanat Khan dari Shiraz, Iran adalah kaligrafi kepala. Namanya telah tertulis di akhir prasasti di gateway Taj Mahal.
g. Muhammad Hanif adalah seorang pengawas tukang batu dan Mir Abdul Karim dan Mukkarimat Khan dari Shiraz, Iran (Persia) menangani keuangan dan manajemen produksi harian.
REFLEKSI Setelah melaksanakan pembelajaran kali ini : 1. Hal-hal baru apa sajakah yang kalian dapatkan! 2. Kalian tertarik dengan strategi Rasulullah bukan? 3. Bisakah kalian menirunya dalam kehidupan sehari-hari?.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
31
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan latar belakang berdirinya kerajaan Mughal di India 2. Deskripsikan kemajuan-kemajuan kerajaan Mughal di India 3. Deskripskan faktor-faktor kemunduran kerajaan Mughal di India
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami perkembangan Islam di India (Kerajaan Mughal), maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia. 2. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri sendiri 3. Memiliki keinginan untuk selalu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
EVALUASI 1. Uraian singkat 1) Pendiri kerajaan Mughal di India adalah ............... 2) Raja ke-dua Kerajaan Mughal di India adalah ............... 3) Yang dimaksud dengan dua gerbang kota ke arah Turkistan dan Persia adalah............... dan ...............
32 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
4) Tajmahal dibangun oleh Syah Jehan sebagai salah satu bentuk pengungkapan rasa cinta raja terhadap permaisurinya yang bernama .......... 5) Kemunduran Kerajaan Mughal ditandai dengan adanya penerus kerajaan yang lemah, raja yang terakhir berkuasa adalah ............... 2. Essay 1) Jelaskan awal berdirinya kerajaan Mughal ! 2) Pendiri kerajaan Mughal adalah bukan orang India. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut ! 3) Dalam bidang militer kerajaan Mughal mendirikan dua (2) benteng sebagai pertahanan Negara, sebutkan ! 4) Apa isi pokok dari politik toleransi universal yang digagas Sultan Akbar ? 5) Bagaimanakah system pengelolaan perpajakan di zaman kerajaan Mughal ? 3. Portofolio Carilah beberapa peninggalan peradaban dari kerajaan Mughal dengan mengisi kolom di bawah ini : No.
Nama Peninggalan dan Jenis Peninggalan
Penguasa Mughal Yang Memprakarsai
1 2 3 4 5
4. Skala Sikap Setelah kalian memahami uraian mengenai sejarah peradaban Islam Masa Mughal perilaku apa saja yang bisa kita pelajari dan berikan komentar!
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
33
No.
Perilaku Yang Dipelajari
Tanggapan / Komentar Anda
1. 2. 3. 4. 5.
HIKMAH “Kenikmatan yang diharamkan begitu cepat sirna, Dosa dan cela tetap melekat selama-lamanya, Akibat keburukan tetap terlihat nyata Tiada artinya kenikmatan yang disusul neraka”. (Imam Sufyan As Sauri)
34 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
3
Mengenal Peradaban Islam Syafawi di Persia
Sumber : http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/kompleks-maidah-imam-diisfahan-iran-_120926191042-994.jpg
Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah di bawah kekuasaan Kerajaan Syafawi. Bangunan masjid, rumah sakit, sekolah, istana raja, dan jembatan berdiri megah di Isfahan. Pada masa pemerintahan Dinasti Syafawi, di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi (sekolah), 1.800 penginapan, dan 273 tempat pemandian umum (hamam). Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Syafawi sangat kentara, misalnya Masjid Shah (Masjid-I Shah), Masjid Syaikh Lutfallah, dan Jembatan Khaju yang dibangun pada masa Syah Abbas I. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik, tenunan, tembikar, dan seni lukis. Seni lukis mulai dirintis pada masa Syah Tahmasp.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
35
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Mendiskripsikan proses lahirnya Dinasti Syafawi. 2. Mendiskripsikan wilayah penyebaran Islam pada masa Dinasti Syafawi. 3. Mendiskripsikan keberhasilan-keberhasilan para Khalifah dari Dinasti Syafawi. 4. Mendiskripsikan tumbuh berkembangnya peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Syafawi. 5. Menganalisi faktor penyebab runtuhnya Dinasti Syafawi. 6. Membuat peta konsep berkaitan dengan perkembangan Islam pada masa Syafawi.
36 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Syafawi. 2. Siswa dapat menjelaskan penyebaran Islam pada masa Dinasti Syafawi. 3. Siswa dapat menjelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan para penguasa Dinasti Syafawi. 4. Siswa dapat menjelaskan kemajuan peradaban masa Dinasti Syafawi. 5. Siswa dapat menjelaskan kemunduran Dinasti Syafawi.
PETA KONSEP
LAHIRNYA KERAJAAN ISLAM SYAFAWI
KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA SYAFAWI
KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM MASA SYAFAWI
Perhatikan Ayat Berikut :
ََ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َّ ّٰ َ َ ْ ً َ َ ْ َ ْ ّ َ فأق ِم وجهك ل ِل ِ ِين حنِيفا َف ِطرة ا ِ ال ِت فطر الاس عليها تب ِديل ِلل ِق ا ِ َ َ َ َ َْ ُ ّ َ ٰ َ ْ َّ ْ َ ك ِ َّث ال اس َيعل ُمون كن أ ذل ِك ال ِ ِين الق ّي ِ ُم َول ّٰ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS. Rūm (30) : 30
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
37
PENDAHULUAN Amati uraian teks berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan ! Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah di bawah kekuasaan Kerajaan Syafawi. Bangunan masjid, rumah sakit, Madrasah, istana raja, dan jembatan berdiri megah di Isfahan. Pada masa pemerintahan Dinasti Syafawi, di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi (Madrasah), 1.800 penginapan, dan 273 tempat pemandian umum (hamam). Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Syafawi sangat kentara, misalnya Masjid Shah (Masjid-i Shah), Masjid Syaikh Lutfallah, dan Jembatan Khaju yang dibangun pada masa Syah Abbas I. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik, tenunan, tembikar, dan seni lukis. Seni lukis mulai dirintis pada masa Syah Tahmasp. Peninggalan bangunan monumental dari masa kejayaan Kerajaan Syafawi di Isfahan bisa disaksikan di Maidan Imam, sebuah kompleks seluas 500 x 160 meter persegi. Maidan Imam menjadi simbol utama pemerintahan Dinasti Syafawi. Kini kompleks Maidan Imam menjadi tujuan wisata utama para pelancong dunia. Lapangan megah ini dikelilingi tembok memanjang pada keempat sisinya. Di mana pada masing-masing sisi terdapat bangunan peninggalan Kerajaan Syafawi, yakni Masjid Shah di sisi selatan, Masjid Syaikh Lutfallah di timur, Istana Ali Qapu di barat, dan pintu masuk utama kompleks yang terkenal dengan sebutan Bazaar di bagian utara. Masjid Shah adalah Masjid yang mulai dibangun pada 1611 M itu terletak di sisi selatan kompleks Maidan Imam. Keberadaan bangunan masjid ini sebagai simbol penguasa Kerajaan Syafawi. Karenanya, masjid ini kemudian disebut Masjid Shah, sebutan untuk penguasa monarki di Persia.Pembangunan masjid ini hingga masa Syah Safi (1629-1642 M), pengganti Syah Abbas I, belum selesai. Bagian kubah masjid baru selesai dibangun pada 1638 M. Dari segi tata letak masjid, terlihat perbedaan cukup prinsip dibanding dengan masjid-masjid kerajaan di negeri-negeri Muslim pada masa itu yang kebanyakan menyatu dengan istana raja. Berilah komentar lebih mendalam atau pertanyaan yang berkaitan dengan sejarah Isfahan. 1.
...........................................................................................................
2.
...........................................................................................................
3.
...........................................................................................................
38 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
4.
...........................................................................................................
5.
...........................................................................................................
PENDALAMAN MATERI 1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Islam Syafawi. Pada waktu kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya, kerajaan Syafawi di Persia masih baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan ini berkembang dengan cepat. Nama Syafawi ini terus di pertahankan sampai tarekat Syafawiyah menjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Syafawi. Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi sering berselisih dengan kerajaan Turki Usmani. Kerajaan Syafawi mempunyai perbedaan dari dua kerajaan besar Islam lainnya seperti kerajaan Turki Usmani dan Mughal. Kerajaan ini menyatakan sebagai penganut Syi’ah dan dijadikan sebagai madzhab negara. Oleh karena itu, kerajaan Syafawi dianggap sebagai peletak dasar pertama terbentuknya negara Iran dewasa ini . Kerajaan Syafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di daerah Ardabil kota Azerbaijan. Tarekat ini bernama Syafawiyah sesuai dengan nama pendirinya Safi Al-Din, salah satu keturunan Imam Syi’ah yang keenam “Musa al-Kazim”. Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid’ah. Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia. Dalam perkembangannya Bangsa Syafawi (tarekat Syafawiyah) sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya. Hal ini ditandai dengan kuatnya keinginan mereka untuk berkuasa karena dengan berkuasa mereka dapat menjalankan ajaran agama yang telah mereka yakini (ajaran Syi’ah). Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Syafawiyah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syiah. Bermula dari prajurit akhirnya mereka memasuki Dunia perpolitikan pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M). Dinasti Syafawi memperluas geraknya dengan menumbuhkan kegiatan politik di dalam kegiatan-kegiatan
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
39
keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik dengan penguasa Kara Koyunlu (domba hitam), salah satu suku bangsa Turki, yang akhirnya menyebabkan kelompok Juneid kalah dan diasingkan kesuatu tempat. Di tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari penguasa Diyar Bakr, Kara Koyunlu, juga suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun Hasan, yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia. Tahun 1459 M, Juneid mencoba merebut Ardabil tapi gagal. Pada tahun 1460 M, ia mencoba merebut Sircassia tetapi pasukan yang dipimpinnya dihadang oleh tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam pertempuran tersebut. Penggantinya diserahkan kepada anaknya Haidar secara resmi pada tahun 1470 M, lalu Haidar kawin dengan seorang cucu Uzun Hasan dan lahirlah Isma’il yang kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Syafawi di Persia dan mengatakan bahwa Syi’ahlah yang resmi dijadikan madzhab kerajaan ini. Kerajaan inilah yang dianggap sebagai peletak batu pertama negara Iran. Gerakan Militer Syafawi yang dipimpin oleh Haidar dipandang sebagai rival politik oleh Kara Koyunlu setelah ia menang dari Kara Koyunlu (1476 M). Karena itu, ketika Syafawi menyerang wilayah Sircassia dan pasukan Sirwan, Kara Koyunlu mengirimkan bantuan militer kepada Sirwan, sehingga pasukan Haidar kalah dan ia terbunuh (Holt, 1970:396). Ali, putera dan pengganti Haidar, didesak bala tentaranya untuk menuntut balas atas kematian ayahnya, terutama terhadap Kara Koyunlu. Akan tetapi Ya’kub pemimpin Kara Koyunlu menangkap dan memenjarakan Ali bersama saudaranya, Ibrahim, Ismail dan ibunya di Fars (14891493 M). Mereka dibebaskan oleh Rustam, putera mahkota Kara Koyunlu dengan syarat mau membantunya memerangi saudara sepupunya. Setelah dapat dikalahkan, Ali bersaudara kembali ke Ardabil. Namun, tidak lama kemudian Rustam berbalik memusuhi dan menyerang Ali bersaudara dan Ali terbunuh (1494 M). Periode selanjutnya, kepemimpinan gerakan Syafawi di serahkan pada Ismail. Selama 5 tahun, Ismail beserta pasukannya bermarkas di Gilan untuk menyiapkan pasukan dan kekuatan. Pasukan yang di persiapkan itu diberi nama Qizilbash (baret merah). Pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash dibawah pimpinan Ismail menyerang dan mengalahkan Kara Koyunlu (domba putih) di sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus berusaha memasuki dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu kota Kara Koyunlu dan akhirnya berhasil dan mendudukinya. Di kota Tabriz Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama Dinasti Syafawi. Ia disebut juga Ismail I.
40 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Ismail I berkuasa kurang lebih 23 tahun antara 1501-1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, Buktinya ia dapat menghancurkan sisa-sisa kekuatan Kara Koyunlu di Hamadan (1503 M), menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (15051507 M) Baghdad dan daerah Barat daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan. Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent) . Bahkan tidak sampai di situ saja, ambisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan wilayah kekuasaan ke daerah-daerah lainnya seperti Turki Usmani. Ismail berusaha merebut dan mengadakan ekspansi ke wilayah kerajaan Usmani (1514 M), tetapi dalam peperangan ini Ismail I mengalami kekalahan malah Turki Usmani yang di pimpin oleh sultan Salim dapat menduduki Tabriz. Kerajaan Syafawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan Usmani ke Turki karena terjadi perpecahan di kalangan militer Turki di negerinya. Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail. Akibatnya dia berubah, dia lebih senang menyendiri, menempuh kehidupan hurahura dan berburu. Keadaan itu berdampak negatif bagi kerajaan Syafawi dan pada akhirnya terjadi persaingan dalam merebut pengaruh untuk dapat memimpin kerajaan Syafawi antara pimpinan suku-suku Turki, pejabat keturunan Persia dan Qizilbash. Rasa pemusuhan dengan Kerajaan Usmani terus berlangsung sepeninggal Ismail I, peperangan antara dua kerajaan besar Islam ini terjadi beberapa kali pada masa pemerintahan Tahmasp I (1524-1576 M), Ismail II (1576-1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577-1567M). Pada masa tiga raja tersebut kerajaan Syafawi mengalami kelemahan. Hal ini di karenakan sering terjadinya peperangan melawan kerajaan Usmani yang lebih kuat, juga sering terjadi pertentangan antara kelompok dari dalam kerajaan Syafawi sendiri. Berikut urutan penguasa kerajaan Syafawi : a. Isma’il I (1501-1524 M) b. Tahmasp I (1524-1576 M) c. Isma’il II (1576-1577 M) d. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M) e. Abbas I (1587-1628 M) f. Safi Mirza (1628-1642 M) g. Abbas II (1642-1667 M) h. Sulaiman (1667-1694 M)
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
41
i. Husein I (1694-1722 M) j. Tahmasp II (1722-1732 M) k. Abbas III (1732-1736 M)
2. Kemajuan Peradaban Islam Masa Syafawi. Kondisi kerajaan Syafawi yang memprihatinkan itu baru bisa diatasi setelah raja Syafawi kelima, Abbas I naik tahta (1588-1628 M). Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan Syafawi adalah: a. Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dengan cara membentuk pasukan baru yang berasal dari budak-budak dan tawanan perang bangsa Georgia, Armenia dan Sircassia. b. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah Azerbaijan, Georgia, dan disamping itu Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah pertama dalam Islam (Abu Bakar, Umar dan Usman) dalam khutbah khutbah Jum’at. Sebagai jaminan atas syarat itu, Abbas menyerahkan saudara sepupunya Haidar Mirza sebagai sandera di Istambul. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Syafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani. Kemajuan yang dicapai kerajaan Syafawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan. Kemajuan-kemajaun itu antara lain : a. Bidang Ekonomi. Kemajuan ekonomi pada masa itu bermula dengan penguasaan atas kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan demikian Syafawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan Timur. Di samping sektor perdagangan, Syafawiyah juga mengalami kemajuan dalam bidang pertanian, terutama hasil pertanian dari daerah Bulan Sabit yang sangat subur (Fertille Crescent). b. Bidang Ilmu Pengatahuan. Sepanjang sejarah Islam Persia dikenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sejumlah ilmuan yang selalu hadir di majlis
42 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
istana yaitu Baha al-Dina al-Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar alDin al-Syaerazi, filosof, dan Muhammad al-Baqir Ibn Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan observasi tentang kehidupan lebah. c. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni. Kemajuan bidang seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan ini. Sejumlah masjid, sekolah, rumah sakit, jembatan yang memanjang diatas Zende Rud dan Istana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik. Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat sejumlah 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Unsur lainnya terlihat dalam bentuk kerajinan tangan, keramik, permadani dan benda seni lainnya.
3. Kemunduran Peradaban Islam masa Syafawi. Sepeninggal Abbas I, Kerajaan Syafawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (16671694 M), Husein (1694- 1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (17331736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Syafawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Raja Safi Mirza (cucu Abbas I) juga menjadi penyebab kemunduran Syafawi karena dia seorang raja yang lemah dan sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Di lain sisi dia juga seorang pencemburu yang akhirnya mengakibatkan mundurnya kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh dalam pemerintahan sebelumnya (Abbas I). Kota Qandahar lepas dari kekuasaan kerajaan Syafawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yang ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani. Abbas II adalah raja yang suka minum-minuman keras sehingga ia jatuh sakit dan meninggal. Sebagaimana Abbas II, Sulaiman juga seorang pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar yang dicurigainya. Akibatnya rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah. Ia diganti oleh Shah Husein yang alim. Ia memberi kekuasaan yang besar kepada para ulama Syi'ah yang sering memaksakan pendapatnya terhadap penganut aliran Sunni. Sikap ini membangkitkan kemarahan golongan Sunni Afghanistan, sehingga mereka berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Syafawi.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
43
Pemberontakan bangsa Afghan tersebut terjadi pertama kali tahun 1709 M di bawah pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut wilayah Qandahar. Pemberontakan lainnya terjadi di Heart, suku Ardabil Afghanistan berhasil menduduki Mashad. Mir Vays diganti oleh Mir Mahmud dan ia dapat mempersatukan pasukannya dengan pasukan Ardabil, sehingga ia mampu merebut negeri-negeri Afghan dari kekuasaan Syafawi. Karena desakan dan ancaman Mir Mahmud, Shah Husein akhirnya mengakui kekuasaan Mir Mahmud dan mengangkatnya menjadi gebernur di Qandahar dengan gelar Husei Quli Khan (budak Husein). Dengan pengakuai ini, Mir Mahmud makin leluasa bergerak sehingga tahun 1721 M, ia merebut Kirman dan tak lama kemudian ia menyerang Isfahan dan memaksa Shah Husein menyerah tanpa syarat. Pada tanggal 12 Oktober 1722 M Shah Husein menyerah dan 25 Oktober Mir Mahmud memasuki kota Isfahan dengan penuh kemenangan. Salah seorang putera Husein, bernama Tahmasp II, mendapat dukungan penuh dari suku Qazar dari Rusia, memproklamasikan dirinya sebagai raja yang sah dan berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaannya di kota Astarabad. Tahun 1726 M, Tahmasp II bekerjasama dengan Nadir Khan dari suku Afshar untuk memerangi dan mengusir bangsa Afghan yang menduduki Isfahan. Asyraf, pengganti Mir Mahmud, yang berkuasa di Isfahan digempur dan dikalahkan oleh pasukan Nadir Khan tahun 1729 M. Asyraf sendiri terbunuh dalam peperangan itu. Dengan demikian Dinasti Syafawi kembali berkuasa. Namun, pada bulan Agustus 1732 M, Tahmasp II di pecat oleh Nadir Khan dan di gantikan oleh Abbas III (anak Tahmasp II) yang ketika itu masih sangat kecil. Empat tahun setelah itu, tepatnya tanggal 8 Maret 1736, Nadir Khan mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Abbas III. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Dinasti Syafawi di Persia. Adapun sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Syafawi adalah: a. Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Berdirinya kerajaan Syafawi yang bermadzhab Syi’ah merupakan ancaman bagi kerajaan Usmani, sehingga tidak pernah ada perdamaian antara dua kerajaan besar ini. b. Terjadinya dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin kerajaaan Syafawi, yang juga ikut mempercepat proses kehancuran kerajaan ini. Raja Sulaiman yang pecandu narkotik dan menyenangi kehidupan malam selama tujuh tahun tidak pernah sekalipun menyempatkan diri menangani pemerintahan, begitu pula dengan sultan Husein. c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata tidak memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash.
44 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki ketahanan mental karena tidak dipersiapkan secara terlatih dan tidak memiliki bekal rohani. Kemerosotan aspek kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap lenyapnya ketahanan dan pertahanan kerajaan Syafawi. d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
REFLEKSI Setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini 1. Adakah hal-hal baru dan sangat menarik yang kalian dapatkan? 2. Bagaimana kesan kalian terhadap perjuangan Nabi? 3. Bisakah kalian meniru sikap dan perjuangan Nabi dalam kehidupan sehari-hari?
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan latar belakang berdirinya Kerajaan Syafawi 2. Deskripsikan kemajuan-kemajuan Islam pada masa Kerajaan Syafawi 3. Deskripsikan kemunduran-kemunduran Islam pada masa Kerajaan Syafawi
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami adanya Organisasi Islam Internasional, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
45
2. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri sendiri 3. Memiliki keinginan untuk selalu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
EVALUASI 1. Uraian Singkat 1. Isfahan menjadi ibukota dan kota yang indah di bawah kekuasaan … 2. Tarekat ini bernama Syafawiyah sesuai dengan nama pendirinya … 3. Kerajaan Syafawi ini menyatakan sebagai penganut … 4. Kemunduran kerajaan Syafawi ditandai dengan … 5. Pemberontakan bangsa Afghan pada Syafawi karena …
2. Essay 1) Sebutkan para penguasa kerajaan atau daulah Syafawi ? 2) Jelaskan tujuan dari tarekat ini bernama Syafawiyah ? 3) Kemajuan yang dicapai kerajaan Syafawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan. Sebutkan dan beri penjelasan secara singkat ! 4) Pada masa kekuasaan siapa kerajaan Syafawi mencapai puncak peradaban. Jelaskan ! 5) Sebutkan sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Syafawi
3. Portofolio Carilah beberapa hasil kebudayaan yang dihasilkan pada masa Daulah Syafawi lengkapi dengan tokoh yang memprakarsai dengan mengisi kolom di bawah ini :
46 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
No.
Hasil Kebudayaan Syafawi
Penguasa Syafawi Yang Memprakarsai
1. 2. 3. 4. 5.
4. Skala Sikap Setelah kalian memahami uraian mengenai sejarah Islam Masa Daulah Syafawi adakah perilaku penguasa yang tidak sesuai dengan norma Islam ! No.
Perilaku Penguasa Yang Tidak Sesuai Dengan Norma Islam
Tanggapan/Komentar Anda
1 2 3 4 5
HIKMAH
Tidaklah seorang hamba mendurhakai Allah kecuali Allah juga akan menghinakannya. (Hasan Al Basri)
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
47
4
Perang Salib Menurut Pandangan Islam
Sumber : Kingdom Of Heaven (The Movie)
Juli 1192 M pasukan Muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk di dalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan Muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan Muslim dengan Kristen adalah 4:1. Shalahuddin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda Arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen di atas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Shalahuddin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang di atas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawanlawannya.
48 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Salib. 2. Mendiskripsikan terjadinya Perang Salib dari awal hingga akhir. 3. Mendiskusikan dampak Perang Salib bagi perkembangan Islam. 4. Menceritakan tentang sosok pahlawan Perang Salib Shalahuddin al-Ayyubi.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan sebab terjadinya perang salib. 2. Siswa dapat menjelaskan kronologi perang salib
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
49
3. Siswa dapat menjelaskan dampak dari perang salib 4. Siswa dapat menjelaskan pahlawan perang salib
PETA KONSEP
PERANG SALIB DALAM PANDANGAN ISLAM
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERANG SALIB
PERANG SALAHUDDIN AL AYYUBI DALAM PERANG SALIB
JALAN TERJADINYA PERANG SALIB
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI PERANG SALIB
Perhatikan Ayat Berikut :
َّ
َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َك َن م َِن الْ ُق ون مِن قبلِكم أولوا ب ِقي ٍة ُينهون ع ِن الفسادِ ِف الر ِض ِإ ر ِ َ َّ َّ َِين َظلَ ُموا ْ َما أتْرفُوا ْ فِيهِ َو َكنُوا ْ ُمْرمِي َ ْ َ َ ً ّم َِّم ْن أنَيْ َنا مِنْ ُهم َواتبع ال ِ ِ
ََ فل ْو َ قلِي
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (QS. Hūd : 116)
50 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDAHULUAN Amati gambar berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan !
Pemeran Shalahuddin Al Ayyubi (Aktor) Sumber : The Kingdom Of Heaven (The Movie)
Shalahuddin Al Ayyubi adalah merupakan salah satu tokoh sentral dari pelakun sejarah Perang Salib. Berilah komentar lebih mendalam atau pertanyaan yang berkaitan dengan Shalahuddin Al Ayyubi. 1. ........................................................................................................... 2. ........................................................................................................... 3. ........................................................................................................... 4. ........................................................................................................... 5. ...........................................................................................................
PENDALAMAN MATERI 1. Sebab-sebab Terjadinya Perang Salib Sejumlah ekspedisi militer yang dilancarkan oleh pihak Kristen terhadap. kekuatan Muslim dalam periode 1096 – 1291 M. dikenal sebagai perang
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
51
salib. Hal ini disebabkan karena adanya dugaan bahwa pihak Kristen dalam melancarkan serangan tersebut didorong oleh motivasi keagamaan, selain itu mereka menggunakan simbol salib. Namun jika dicermati lebih mendalam akan terlihat adanya beberapa kepentingan individu yang turut mewarnai perang salib ini. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang turut melatarbelakangi terjadinya perang salib. Pertama, bahwa perang salib merupakan puncak dari sejumlah konflik antara negeri Barat dan negeri Timur, jelasnya antara pihak Kristen dan pihak Muslim. Perkembangan dan kemajuan umat Muslim yang sangat pesat, pada saat itu, menimbulkan kecemasan tokoh-tokoh Kristen Barat. Terdorong oleh kecemasan ini, maka mereka melancarkan serangan terhadap kekuatan Muslim. Kedua, munculnya kekuatan Bani Saljuk yang berhasil merebut Asia Kecil setelah mengalahkan pasukan Bizantium di Manzikart tahun 1071, dan selanjutnya Saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan dinasti Fatimiyah tahun 1078 M. Kekuasaan Saljuk di Asia Kecil dan Yerusalem dianggap sebagai halangan bagi pihak Kristen Barat untuk melaksanakan Ibadah ke Bait al-Maqdis. padahal yang terjadi adalah bahwa pihak Kristen bebas saja melaksanakan Ibadah secara berbondong-bondong. Pihak Kristen menyebarkan desas-desus perlakuan kejam Turki Saljuk terhadap jemaah Kristen. Desas-desus ini membakar amarah umat Kristen-Eropa. Ketiga, bahwa semenjak abad ke sepuluh pasukan Muslim menjadi penguasa jalur perdagangan di lautan tengah. Para pedagang Pisa, Venesia, dan Genoa merasa terganggu atas kehadiran pasukan lslam sebagai penguasa jalur perdagangan di laut tengah ini. Satu-satunya jalan untuk memperluas dan memperlancar perdagangan mereka adalah dengan mendesak kekuatan Muslim dari lautan ini. Keempat, propaganda Alexius Comnenus kepada Paus Urbanus ll. Untuk membalas kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Saljuk. Bahwa Paus merupakan sumber otoritas tertinggi di Barat yang didengar dan ditaati propagandanya. Paus Urbanus II segera mengumpulkan tokoh-tokoh Kristen pada 26 November 1095 di Clermont, sebelah tenggara Perancis. Dalam pidatonya di Clermont sang Paus memerintahkan kepada pengikut Kristen agar mengangkat senjata melawan pasukan Muslim. Tujuan utama Paus saat itu adalah memperluas pengaruhnya sehingga gerejagereja Romawi akan bernaung di bawah otoritasnya. Dalam propagandanya, sang Paus Urbanus ll menjanjikan ampunan atas segala dosa bagi mereka yang bersedia
52 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
bergabung dalam peperangan ini. Maka isu persatuan umat Kristen segera bergema menyatukan negeri-negeri Kristen memenuhi seruan sang Paus ini. Dalam waktu yang singkat sekitar 150.000 pasukan Kristen berbondong-bondong memenuhi ruang sang Paus, mereka berkumpul di Konstantinopel. Sebagian besar pasukan ini adalah bangsa Perancis dan bangsa Normandia. 2. Jalan Panjang Perang Salib Perang salib yang berlangsung dalam kurun waktu hampir dua abad, yakni antara tahun 1095-1291 M., terjadi dalam serangkaian peperangan. a. Perang Salib 1 Pada tahun 490 H/1096 M. sebuah pasukan salib yang dipimpin oleh komandan Walter The Panniles dapat ditundukkan oleh kekuatan Kristen Bulgaria. Kemudian Peter The Hermit yang mengkomandoi kelompok kedua pasukan salib bergerak melalui Hungaria dan Bulgaria. Pasukan ini berhasil menghancurkan setiap kekuatan yang menghalanginya. Seorang sultan negeri Nice berhasil menghadapinya bahkan sebagian pimpinan salib berkenan memeluk lslam dan sebagian pasukan mereka terbunuh dalam peperangan ini. Setahun kemudian yakni pada tahun 491 H/1097 M. pasukan Kristen di bawah komandan Coldfrey bergerak dari Konstantinopel menyeberangi selat Bosporus dan berhasil menaklukkan Antioch (Antiokia) setelah mengepungnya selama 9 bulan. Pada pengepungan ini pasukan salib melakukan pembantaian secara kejam tanpa prikemanusiaan. Setelah berhasil menundukkan Antioch, pasukan salib bergerak ke Ma’arrat al-Nu’aman, sebuah kota termegah di Syria. Di kota ini pasukan Salib juga melakukan pembantaian ribuan orang. Pasukan salib selanjutnya menuju ke Yerusalem dan dapat menaklukkannya dengan mudah. Ribuan jiwa Muslim menjadi kurban pembantaian dalam penaklukan kota Yerusalem ini. “Tumpukan kepala, tangan dan kaki terdapat disegala penjuru jalan dan sudut kota”. Sejarah telah menyaksikan sebuah tragedi manusia yang memilukan. Goldfrey selanjutnya menjabat sebagai penguasa atas negeri Yerusalem. Ia adalah penguasa yang cakap, dan komandan yang bersemangat dan agresif. Pada tahun 503 H/1109 M., pasukan salib menaklukkan Tripoli. Mereka selain membantai masyarakat Tripoli juga membakar perpustakaan, perguruan dan sarana industri hingga menjadi abu.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
53
Selama terjadi penyerangan di atas, kesultanan Saljuk sedang dalam kemunduran. Perselisihan antara sultan-sultan Saljuk memudahkan pasukan salib merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Dalam kondisi seperti ini muncullah seorang sultan Damaskus yang bernama Muhammad yang berusaha mengabaikan konflik internal dan menggalang kesatuan dan kekuatan Saljuk untuk mengusir pasukan salib. Baldwin, penguasa Yerusalem pengganti Goldfrey, dapat dikalahkan oleh pasukan Saljuk ketika ia sedang menyerang kota Damaskus. Baldwin segera dapat merebut kembali wilayah-wilayah yang lepas setelah datang bantuan pasukan dari Eropa. Sepeninggal Sultan Mahmud, tampil Imaduddin Zangki penguasa Mosul dan Irak. Rakyat Damaskus, Aleppo, Hamimah dan lainnya minta bantuannya. la menerima gelar Attabek dari Khalifah di Bagdad. Ia telah mencurahkan kemampuannya dalam upaya mengembalikan kekuatan pemerintahan Saljuk dan menyusun kekuatan militer, sebelum ia mengabdikan diri di kancah peperangan salib. Masyarakat Aleppo dan Hamimah yang menderita di bawah kekuasaan pasukan salib dan berhasil diselamatkan oleh Imaduddin Zangki setelah berhasil mengalahkan pasukan salib. Tahun berikutnya ia juga berhasil mengusir pasukan salib dari al- Asyarib. Satu-persatu Zangki meraih kemenangan atas pasukan salib, hingga ia merebut wilayah Edessa pada tahun 539 H/1144 M. Dalam pada itu, bangsa Romawi menjalin kekuatan gabungan dengan pasukan Perancis menyerang Buzza. Mereka menangkap dan membunuh perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa. Dari sini mereka melancarkan serangan ke Caesarea. Penguasa negeri ini yakni Abu Asakir meminta bantuan pasukan Imaduddin Zangki. Zangki segera mengerahkan pasukannya dan ia berhasil mengusir kekuatan Perancis dan Romawi secara memalukan. Wilayah perbatasan di Akra berhasil digrebek hingga menyerah, demikian pula kota Balbek segera ditaklukkan, untuk selanjutnya pendudukan kota Balbek ini dipercayakan kepada komandan Najamuddin, ayah Shalahuddin. Penaklukan Edesa merupakan keberhasilan Zangki yang terhebat. Oleh umat Kristen Edessa merupakan kota yang termulya, karenanya kota ini dijadikan sebagai pusat kepuasan. Dalam penaklukan Edessa, Zangki tidak berlaku kejam terhadap penduduk sebagaimana tindakan pasukan salib. Tidak seorang pun merasakan tajamnya mata pedang Zangki, kecuali pasukan salib yang sedang bertempur yang sebagian besar adalah pasukan Perancis.
54 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Dalam perjalanan penaklukan Kalat Jabir, Zangki terbunuh oleh tentaranya sendiri. Selama ini Zangki adalah seorang patriot sejati yang telah berjuang demi membela tanah airnya. Baginya, “pelana kuda lebih nyaman dan lebih dicintainya dari pada kasur sutra, dan juga suara hiruk-pikuk di medan peperangan terdengar lebih merdu dan lebih dicintainya daripada alunan musik”. Kepemimpinan Imaduddin Zangki digantikan oleh putranya yang bernama Nuruddin Mahmud. Ia bukan hanya seorang prajurit yang cakap, sekaligus juga ahli hukum, dan juga seorang ilmuwan. Pada saat itu umat Kristen Edessa dengan bantuan pasukan Perancis herhasil mengalah pasukan Muslim yang bertugas di kota ini dan sekaligus membantainya. Nuruddin segera mengerahkan pasukannya ke Edessa dan berhasil merebutnya kembali Sejumlah pasukan Edessa dan para pengkhianat dihukum dengan mata pedang, sedangkan bangsa Armenia yang bersekutu dengan pasukan salib diusir ke luar negeri Edesa. b. Perang Salib 2 Dengan jatuhnya kembali kota Edesa ke tangan pasukan Muslim, tokoh-tokoh Kristen Eropa dilanda rasa cemas. St Bernard Clairvaux segera menyerukan kembali perang salib melawan kekuatan Muslim. Seruan tersebut membuka gerakan perang salib kedua dalam sejarah Eropa. Beberapa penguasa Eropa menanggapi positif seruan perang suci ini. Kaisar Jerman yang bernama Conrad III, dan kaisar perancis yang bernama Louis VII segera mengerahkan pasukannya keAsia. Namun kedua pasukan ini dapat dihancurkan ketika sedang dalam perjalanan menuju Syria. Dengan sejumlah pasukan yang tersisa mereka berusaha mencapai Antioch, dan dari sisi mereka menuju ke Damaskus. Pengepungan Damaskus telah berlangsung beberapa hari, ketika Nuruddin tiba di kota ini. Karena terdesak oleh pasukan Nuruddin, pasukan salib segera melarikan diri ke Palestina, sementara Conrad III dan Louis VII kembali ke Eropa dengan tangan hampa. Dengan demikian berakhirlah babak ke dua perang salib. Nuruddin segera mulai memainkan peran baru sebagai sang penakluk. Tidak lama setelah mengalahkan pasukan salib, ia berhasil menduduki benteng Xareirna, merebut wilayah perbatasan Apamea pada tahun 544 H/1149 M., dan kota Joscelin. Pendek kata, kota-kota penting pasukan salib
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
55
berhasil dikuasainya. la segera menyambut baik permohonan masyarakat Damaskus dalam perjuangan melawan penguasa Damaskus yang menindas. Keberhasilan Nuruddin menaklukkan kota damaskus membuat sang khalifah di Bagdad berkenan memberinya gelar kehormatan “al-Malik al-’Adil”. Ketika itu Mesir sedang dilanda perselisihan intern dinasti Fatimiyah. Shawar, seorang perdana menteri Fatimiyah., dilepaskan dari jabatannya oleh gerakan rahasia. Nuruddin mengirimkan pasukannya di bawah pimpinan komandan Syirkuh. Namun ternyata Shawar justru memerangi Syirkuh berkat bantuan pasukan Perancis hingga berhasil menduduki Mesir. Pada tahun 563 H/1167 M. Syirkuh berusaha datang kembali ke Mesir. Shawar pun segera meminta bantuan raja Yerusalem yang bernama Amauri. Gabungan pasukan Shawar dan Amauri ditaklukkan secara mutlak oleh pasukan Syirkuh dalam peperangan di Balbain. Antara mereka terjadi perundingan yang melahirkan beberapa kesepakatan: bahwa Syirkuh bersedia kembali ke Damaskus dengan imbalan 50.000 keping emas, Amauri harus menarik pasukannya dari Mesir. Namun Amauri tidak bersedia meninggalkan Kairo, sehingga perjanjian tersebut batal secara otomatis. Bahkan mereka menindas rakyat. Atas permintaan khalifah Mesir Syirkuh diperintahkan oleh Nuruddin agar segera menuju ke Mesir. Masyarakat Mesir dan sang khalifah menyambut hangat kedatangan Syirkuh dan pasukannya, dan akhirnya Syirkuh ditunjuk sebagai perdana menteri. Dua bulan sesudah penundukan ini, Syirkuh meninggal dunia, kedudukannya digantikan oleh kemenakannya yang bernama Shalahuddin. Ketika kondisi politik dinasti Fatimiyah semakin melemah, Shalahuddin al-Ayyubi segera memulihkan otoritas Khalifah Abbasiyah di Mesir, dan setelah dinasti Fatimiyah hancur Shalahuddin menjadi penguasa Mesir (570-590 H/1174-1193 M). Shalahuddin, putra Najamuddin Ayyub, lahir di Takrit pada tahun 432 H/1137 M. Ayahnya adalah pejabat kepercayaan pada masa lmaduddin Zangki dan masa Nuruddin. Shalahuddin adalah seorang letnan pada masa Nuruddin, dan telah berhasil mengkonsolidasikan masyarakat Mesir, Nubia, Hijaz dan Yaman. Sultan Malik Syah yang menggantikan Nuruddin adalah raja yang masih berusia belia, sehingga amir-amirnya saling berebut pengaruh yang menyebabkan timbulnya krisis poiitik internal. Kondisi demikian
56 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
ini memudahkan bagi pasukan salib untuk menyerang Damaskus dan menundukkannya. Setelah beberapa lama tampillah Shalahuddin berjuang mengamankan Damaskus dari pendudukan pasukan salib. Karena hasutan Gumusytag, sang sultan belia Malik Syah menaruh kemarahan terhadap sikap Shalahuddin ini sehingga menimbulkan konflik antara keduanya. Sultan Malik Syah menghasut masyarakat Alleppo berperang melawan Shalahuddin. Kekuatan Malik Syah di Alleppo dikalahkan oleh pasukan Shalahuddin. Merasa tidak ada pilihan lain, Sultan Malik Syah meminta bantuan pasukan salib. Semenjak kemenangan melawan pasukan salib di Aleppo ini, terbukalah jalan lempang bagi tugas dan perjuangan Shalahuddin di masa-masa mendatang hingga ia berhasil mencapai kedudukan sultan. Semenjak tahun 575H/1182M, kesultanan Saljuk di pusat mengakui kedudukan Shalahuddin sebagai sultan atas seluruh wilayah Asia Barat. Sementara itu Baldwin III menggantikan kedudukan ayahnya, Amaury. Baldwin III mengkhianati perjanjian genjatan senjata antara kekuatan Muslim dengan pasukan Salib-Kristen. Bahkan pada tahun 582H/1186 M, penguasa wilayah Kara yang bernama Reginald mengadakan penyerbuan terhadap kabilah Muslim yang sedang melintasi benteng pertahanannya. Shalahuddin segera mengerahkan pasukannya di bawah pimpinan Ali untuk mengepung Kara dan selanjutnya menuju Galilee untuk menghadapi pasukan Perancis. Pada tanggal 3 Juli 1187 M. kedua pasukan bertempur di daerah Hittin, di mana pihak pasukan Kristen mengalami kekalahan. Ribuan pasukan mereka terbunuh, sedang tokoh-tokoh militer mereka ditawan. Sultan Shalahuddin selanjutnya merebut benteng pertahanan Tiberia. Kota Acre, Naplus, Jericho, Ramla, Caesarea, Asrul Jaffra, Beyrut, dan sejumlah kota-kota lainnya satu persatu jatuh dalam kekuasaan Sultan Shalahuddin. Selanjutnya Shalahuddin memusatkan perhatiannya untuk menyerang Yerusalem, di mana ribuan rakyat Muslim dibantai oleh pasukan Salib-Kristen. Setelah mendekati kota ini, Shalahuddin segera menyampaikan perintah agar seluruh pasukan Salib-Kristen Yerusalem menyerah. Perintah tersebut sama sekali tidak dihiraukan, sehingga Shalahuddin bersumpah untuk membalas dendam atas pembantaian ribuan warga Muslim. Setelah beberapa lama terjadi pengepungan, pasukan salib kehilangan semangat tempurnya dan memohon kemurahan hati sang sultan. Jiwa sang sultan terlalu lembut dan penyayang untuk melaksanakan sumpah dan dendamnya, sehingga ia pun memaafkan mereka.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
57
Bangsa Romawi dan warga Syria-Kristen diberi hidup dan diizinkan tinggal di Yerusalem dengan hak-hak warga negara secara penuh. Bangsa Perancis dan bangsa-bangsa Latin diberi hak meninggalkan Palestina dengan membayar uang tebusan 10 dinar setiap orang dewasa, dan 1 dinar untuk setiap anak-anak. Jika tidak bersedia mereka dijadikan sebagai budak. Namun peraturan seperti ini tidak diterapkan oleh sang sultan secara kaku. Shalahuddin berkenan melepaskan ribuan tawanan tanpa tebusan sepeser pun, bahkan ia mengeluarkan hartanya sendiri untuk menrbantu menebus sejumlah tawanan. Shalahuddin juga membagi-bagikan sedekah kepada ribuan masyarakat Kristen yang miskin dan lemah sebagai bekal perjalanan mereka pulang. Ia menyadari betapa pasukan Salib-Kristen telah membantai ribuan masyarakat Muslim yang tidak berdosa, namun suara hatinya yang lembut tidak tega untuk melampiaskan dendam terhadap pasukan Kristen. Pada sisi lainnya Shalahuddin juga membina ikatan persaudaraan antara warga Kristen dengan warga Muslim, dengan memberikan hak-hak warga Kristen sama persis dengan hak-hak warga Muslim di Yerusalem. Sikap Shalahuddin demikian ini membuat umat Kristen di negeri-negeri lain ingin sekali tinggal di wilayah kekuasaan sang sultan ini. “Sejumlah warga Kristen yang meninggalkan Yerusalem menuju Antioch ditolak dan bahkan dicaci maki oleh raja Bahemond. Mereka lalu menuju ke negeri Arab di mana kedatangan mereka disambut dengan baik”, kata Mill. Perlakuan baik pasukan Muslim terhadap umat Kristen ini sungguh tidak ada bandingannya sepanjang sejarah dunia. Padahal sebelumnya, pasukan Salib-Kristen telah berbuat kejam, menyiksa dan menyakiti warga Muslim. c. Perang Salib 3 Jatuhnya Yerusalem dalam kekuasaan Shalahuddin menimbulkan keprihatinan besar kalangan tokoh-tokoh Kristen. Seluruh penguasa negeri Kristen di Eropa berusaha menggerakkan pasukan salib lagi. Ribuan pasukan Kristen berbondong-bondong menuju Tyre untuk berjuang mengembalikan prestis kekuatan mereka yang telah hilang. Menyambut seruan kalangan gereja, maka kaisar Jerman yang bernama Frederick Barbarosa, Philip August, kaisar Perancis yang bernama Richard, beberapa pembesar kristen membentuk gabungan pasukan salib. Dalam hal ini seorang ahli sejarah menyatakan bahwa Perancis mengerahkan seluruh pasukannya baik pasukan darat maupun pasukan larutnya. Bahkan wanita-wanita Kristen turut ambil bagian dalam
58 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
peperangan ini. Setelah seluruh kekuatan salib berkumpul di Tyre, mereka segera bergerak mengepung Acre. Shalahuddin segera menyusun strategi untuk menghadapi pasukan salib. Ia menetapkan strategi bertahan di dalam negeri dengan mengabaikan saran para Amir untuk melakukan pertahanan di luar wilayah Acre. Jadi Shalahuddin mestilah berperang untuk menyelamatkan wilayahnya setelah pasukan Perancis tiba di Acre. Pada tanggal 14 September 1189 M. Shalahuddin terdesak oleh pasukan salib, namun kemenakannya yang bernama Taqiyuddin berhasil mengusir pasukan salib dari posisinya dan mengembalikan hubungan dengan Acre. Namun setelah mendesak separuh kekuatan Perancis, pasukan Muslim kembali dilemahkan pada hari berikutnya. Kota Acre kembali terkepung selama hampir dua tahun. Sekalipun pasukan Muslim menghadapi situasi yang serba sulit selama pengepungan ini, namun mereka tidak patah semangat. Segala upaya pertahanan pasukan Muslim semakin tidak membawa hasil, bahkan mereka merasa frustasi ketika Richard dan Philip August tiba dengan kekuatan pasukan salib yang maha besar. Sultan Shalahuddin merasa kepayahan menghadapi peperangan ini, sementara itu pasukan Muslim dilanda wabah penyakit dan kelaparan. Masytub, seorang komandan Salauhuddin akhirnya mengajukan tawaran damai dengan kesediaan atas beberapa persyaratan sebagaimana yang pernah diberikan kepada pasukan Kristen sewaktu penaklukan Yerusalem dahulu. Namun sang raja yang tidak mengenal balas budi ini sedikit pun tidak memberi belas kasih terhadap ummat Muslim. la membantai pasukan Muslim secara kejam. Setelah berhasil menundukkan Acre, pasukan salib bergerak menuju Ascalon dipimpin oleh Jenderal Richard. Bersamaan dengan itu Shalahuddin sedang mengarahkan operasi pasukannya dan tiba di Ascalon. Ketika tiba di Ascalon, Richard mendapatkan kota ini telah dikuasai oleh pasukan Shalahuddin. Merasa tidak berdaya mengepung kota ini, Richard mengirimkan delegasi perdamaian menghadap Shalahuddin. Setelah berlangsung perdebatan yang kritis, akhirnya sang sultan bersedia menerima tawaran damai tersebut. ”Antar pihak Muslim dan pihak pasukan salib menyatakan bahwa wilayah kedua belah pihak saling tidak menyerang dan menjamin keamanan masingmasing, dan bahwa warga negara kedua belah pihak dapat saling keluar masuk ke wilayah lainnya tanpa, gangguan apa pun”. Jadi perjanjian damai yang menghasilkan kesepakatan di atas mengakhiri perang salib ke tiga.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
59
Setelah keberangkatan Jenderal Richard, Shalahuddin masih tetap tinggal di Yerusalem dalam beberapa lama. Ia kemudian kembali ke Damaskus untuk menghabiskan sisa hidupnya. Perjalanan panjang yang meletihkan ini mengganggu kesehatan sultan dan akhirnya ia meninggal enam bulan setelah tercapai perdamaian, yakni pada tahun 1193 M. Wafatnya Shalahuddin merupakan musibah bagi Islam dan ummat lslam, sungguh tidak ada duka yang melanda mereka setelah wafatnya empat khalifah pertama yang melebihi duka atas wafatnya Sultan Shalahuddin”. Shalahuddin bukan hanya seorang Prajurit, ia juga seorang yang mahir dalam bidang pendidikan dan pengetahuan. Berbagai penulis berkarya di istananya. Penulis yang ternama di antara mereka adalah Imaduddin, sedang hakim yang termasyhur adalah al-Hakkari. Sultan Shalahuddin mendirikan berbagai lembaga pendidikan seperti madrasah, perguruan, dan juga mendirikan sejumiah rumah sakit di wilayah kekuasaannya. d. Perang Salib 4 Angkatan perang salib IV terdiri anak anak muda Perancis dan Jerman. Dua tahun setelah kematian Shalahuddin berkobar perang salib keempat atas inisiatif Paus Celestine III. Namun sesungguhnya peperangan antara pasukan Muslim dengan pasukan Kristen telah berakhir dengan usianya perang salib ketiga. Sehingga peperangan berikutnya tidak banyak dikenal. Pada tahun 1195 M. pasukan salib menundukkan Sicilia, kemudian terjadi dua kali penyerangan terhadap Syria. Pasukan Kristen ini mendarat di pantai Phoenecia dan menduduki Beirut. Anak Shalahuddin yang bernama al-Adil segera menghalau pasukan salib. la selanjutnya menyerang kota perlindungan pasukan salib. Mereka kemudian mencari tempat perlindungan ke Tibinim, lantaran semakin kuatnya tekanan dari pasukan Muslim, pihak salib akhirnya menempuh inisiatif damai. Sebuah perundingan menghasilkan kesepakatan pada tahun 1198M, bahwa peperangan ini harus dihentikan selama tiga tahun. e. Perang Salib 5 Belum genap mencapai tiga tahun, Kaisar Innocent III menyatakan secara tegas mengkobarkan perang salib ke-lima setelah berhasil menyusun kekuatan militer. Jenderal Richard di lnggris menolak keras untuk bergabung dalam pasukan salib ini, sedang mayoritas penguasa Eropa lainnya menyambut gembira seruan perang tersebut. Pada kesempatan ini pasukan salib yang bergerak menuju Syria tiba-tiba mereka membelokkan arahnya
60 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
menuju Konstantinopel. Begitu tiba di kota ini, mereka membantai ribuan bangsa romawi baik laki-laki maupun perempuan secara bengis dan kejam. pembantaian ini berlangsung dalam beberapa hari. Jadi pasukan Muslim sama sekali tidak mengalami kerugian karena tidak terlibat dalam peristiwa ini. f.
Perang Salib 6 Pada tahun 613 H/1216M, Frederick II Sebagai penguasa Jerman dan Italia meminta restu Paus Innocent III mengobarkan propaganda perang salib ke-enam tapi. Paus tidak merestui. Frederick III tetap mengerahkan 250.000 pasukan salib, mayoritas Jerman, mendarat di Syria. Mereka terserang wabah penyakit di wilayah pantai Syria hingga kekuatan pasukan tinggal tersisa sebagian. Mereka kemudian bergerak menuju Mesir dan kemudian mengepung kota Dimyat. Dari 70.000 personil, pasukan salib berkurang lagi hingga tinggal 3.000 pasukan yang bisa bertahan dari serangkaian wabah penyakit. Bersamaan dengan ini, datang tambahan pasukan yang berasal dari perancis yang bergerak menuju Kairo. Namun akibat serangan pasukan Muslim yang terus-menerus, mereka menjadi terdesak dan terpaksa menempuh jalan damai. Antara keduanya tercapai kesepakatan damai dengan syarat bahwa pasukan salib harus segera meninggalkan kota Dimyat.
g. Perang Salib 7 Untuk mengatasi konflik politik internal, Sultan Kamil mengadakan perundingan kerja sama dengan seorang jenderal Jerman yang bernama Frederick. Frederick bersedia membantunya menghadapi musuh-musuhnya dari kalangan Bani Ayyub sendiri, sehingga Frederick nyaris menduduki dan sekaligus berkuasa di Yerusalem. Yerusalem berada di bawah kekuasaan tentara salib sampai dengan tahun 1244 M., setelah itu kekuasaan salib direbut oleh al Malik asl-Shalih Najamuddin al-Ayyubi atas bantuan pasukan Turki Khawarizmi yang berhasil melarikan diri dari kekuasaan Jenghis Khan. Louis IX dengan memasuki Mesir dan Dimyat, sementara itu tentara Mesir bertahan di Manshurah. Dalam keadaan perang ini al Malik asl-shalih Najamuddin al-Ayyubi wafat dan digantikan puteranya al Malikul Asyraf Muzhafaruddin Musa atau dikenal dengan Tauran Syah. Di bawah pimpinan Tauran Syah pasukan salib dapat dikalahkan. Dimyat dapat dikuasai kembali umat Islam dan Louis IX ditawan.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
61
h. Perang Salib 8 Angkatan perang salib ke 8 dipimpin oleh Louis X adik Louis IX. Louis X berangkat ke Mesir melalui Tunisia, Ketika pasukan Louis IX bergerak menuju ke Kairo melalui jalur sungai Nil, mereka mengalami kesulitan lantaran arus sungai mencapai ketinggiannya, dan mereka juga terserang oleh wabah penyakit, dan di Tunisia ia ditimpa penyakit tha’un hingga meninggal sehingga kekuatan salib dengan mudah dapat dihancurkan oleh pasukan Turan Syah, putra Ayyub. Setelah berakhir perang salib ke delapan ini, pasukan Salib-Kristen berkalikali berusaha membalas kekalahannya, namun selalu mengalami kegagalan. 3. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Perang Salib Perang salib yang berlangsung lebih kurang dua abad membawa beberapa akibat yang sangat berarti bagi perjalanan sejarah dunia. Perang salib ini menjadi penghubung bagi bangsa Eropa mengenali dunia lslam secara lebih dekat yang berarti kontak hubungan antaraBarat dan Timur semakin dekat. Kontak hubungan Barat-Timur ini mengawali terjadinya pertukaran ide antara kedua wilayah tersebut. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tata kehidupan masyarakat Timur yang maju menjadi daya dorong pertumbuhan intelektual bangsa Barat, yakni Eropa. Hal ini sangat-besar andil dan peranannya dalam melahirkan era renaissance di Eropa. Pasukan salib merupakan pembuka jalan bagi bangsa Eropa dalam memperluas perdagangan dan perniagaan terhadap bangsa-bangsa Timur. Selama ini bangsa barat tidak mengenal kemajuan pemikiran bangsa Timur. Maka perang salib ini juga membawa akibat timbulnya kegiatan penyelidikan bangsa Eropa mengenai berbagai seni dan pengetahuan penting dan berbagai penemuan yang telah dikenali di Timur. Misalnya, kompas kelautan, kincir angin, dan lain-lain. Mereka juga menyelidiki sistem pertanian, dan yang lebih penting adalah mereka mengenali sistem industri Timur yang telah maju. Ketika kembali ke negerinya, Eropa, mereka lantas mendirikan sistem pemasaran barang-barang produk Timur. Masyarakat Barat semakin menyadari betapa pentingnya produk-produk tersebut. Hal ini menjadikan semakin pesatnya pertumbuhan kegiatan perdagangan antara Timur dan Barat. Kegiatan perdagangan ini semakin berkembang pesat seiring dengan kemajuan pelayaran di laut tengah. Namun, pihak Muslim yang semula menguasai jalur pelayaran di laut tengah kehilangan supremasinya ketika
62 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
bangsa-bangsa Eropa menempuh rute pelayaran laut tengah secara bebas. 4. Peran Shalahuddin Dalam Perang Salib Shalahuddin lahir disebuah Kastil di Takreet tepi sungai Tigris (daerah Irak) tahun 1137 Masehi atau 532 Hijriyah. Bernama asli Salah al-Din Yusuf bin Ayub. Ayahnya Najm ad-Din masih keturunan suku Kurdi dan menjadi pengelola kastil itu. Setelah kelahiran Shalahuddin keluarga Najm-ad-Din bertolak ke Mosul, akibat ada konflik di dalam kastil. Di Mosul, keluarga Najm bertemu dan membantu Zanki, seorang penguasa Arab yang mencoba menyatukan daerah-daerah Muslim yang terpecah menjadi beberapa kerajaan seperti Suriah, Antiokhia, Aleppo, Tripoli, Horns, Yarussalem, Damaskus. Zanki berhasil menguasai Suriah selanjutnya Zanki bersiap untuk menghadapi serbuan tentara Salib dari Eropa yang telah mulai memasuki Palestina. Zanki bersama saudaranya; Nuruddin menjadi mentor bagi Shalahuddin kecil yang mulai tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga ksatria. Dari kecil sudah mulai terlihat karakter kuat Shalahuddin yang rendah hati, santun serta penuh belas kasih. Zanki meninggal digantikan Nuruddin. Paman Shalahuddin, Shirkuh kemudian ditunjuk untuk menaklukan Mesir yang saat itu sedang dikuasai dinasti Fatimiyah. Setelah penyerangan kelima kali, tahun 1189 Mesir dapat dikuasai. Shirkuh kemudian meninggal. Selanjutnya Shalahuddin diangkat oleh Nuruddin menjadi pengganti Shirkuh. Shalahuddin yang masih muda ternyata mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan balah tentara Salib. Berkali-kali serangan pasukan Salib ke Mesir dapat Shalahuddin patahkan. Akan tetapi keberhasilan Shalahuddin dalam memimpin Mesir mengakibatkan Nuruddin merasa khawatir tersaingi. Akibatnya hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddin mengirimkan pasukan untuk menaklukan Mesir. Tetapi Nuruddin meninggal saat armadanya sedang dalam perjalanan. Akhirnya penyerangan dibatalkan. Tampuk kekuasaan diserahkan kepada putranya yang masih sangat muda. Shalahuddin berangkat ke Damaskus untuk mengucapkan bela sungkawa. Kedatangannya banyak disambut dan dielu-elukan. Shalahuddin yang santun berniat untuk menyerahkan kekuasaan kepada raja yang baru dan masih belia ini. Pada tahun itu juga raja muda ini sakit dan meninggal. Posisinya digantikan oleh Shalahuddin yang diangkat menjadi pemimpin kekhalifahan Suriah dan Mesir.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
63
a. Shalahuddin dan Perang Salib. Saat Shalahuddin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Shalahuddin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy de Lusigman. Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah Muslim dari Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reinald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Shalahuddin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan, Shalahuddin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimin bergerak menaklukan bentengbenteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Shalahuddin terjadi di Perang Hattin. Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan Muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib di daerah Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan Muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavaleri pasukan Muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan (kazaghand) untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run. Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin Guy de Lusigman yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa Eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir. Shalahuddin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Shalahuddin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda
64 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
tunggangan musuh. Tanpa kuda ditambah dengan keletihan dan kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusigman berhasil ditawan sedangkan Reinald de Chattilon yang pernah membantai khafilah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Shalahuddin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian. b. Shalahuddin Menuju Yerussalem Dari Hattin, Shalahuddin bergerak menuju kota-kota Acre, Beirut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Shalahuddin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng, Shalahuddin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan jalan damai daripada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Shalahuddin mengepung Kota Yerussalem, pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Ballian dari Obelin. Empat hari kemudian Shalahuddin menerima penawaran menyerah dari Ballian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Shalahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini diabadikan dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Shalahuddin memasuki kota Yerussalem.
REFLEKSI Setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini 1. Adakah hal-hal baru dan sangat menarik yang kalian dapatkan? 2. Bagaimana kesan kalian terhadap peristiwa perang salib? 3. Bisakah kalian meniru sikap dan perjuangan Shalahuddin al Ayyubi dalam kehidupan sehari-hari?
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
65
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan latar belakang terjadinya Perang Salib 2. Deskripsikan Kronologi terjadinya Perang Salib 3. Deskripsikan dampak dari terjadinya Perang Salib
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami tragedi Perang Salib, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat Muslimdi seluruh dunia. 2. Memiliki sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 3. Menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
EVALUASI 1. Uraian singkat ! 1. Perang salib ke empat dari pihak tentara salib di mendapat dukungan … 2. Setahun kemudian yakni pada tahun 491 H/1097 M. pasukan Kristen di bawah komandan … 3. Dalam perang salib ketiga kaisar perancis yang bernama Louis VII segera mengerahkan pasukannya menuju … 4. Jatuhnya Yerusalem dalam kekuasaan Shalahuddin menimbulkan keprihatinan besar kalangan … 5. Setelah berakhir perang salib ke delapan ini, pasukan Salib-Kristen berkalikali berusaha untuk …
66 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
2. Essay 1) Jelaskan sebab utama terjadinya perang salib 1 ? 2) Apa peran Paus Urbanus II dalam terjadinya perang salib ? 3) Mengapa pasukan Muslimsama sekali tidak mengalami kerugian dalam perang salib ke 5 ? Jelaskan ! 4) Jelaskan tentang terjadinya perang Hattin ! 5) Apa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa perang salib ? 3. Portofolio Carilah peyebab terjadinya perang salib dan lengkapi dengan tokoh yang memimpin peperangan dari dua belah pihak dengan mengisi kolom di bawah ini : No.
Sebab Terjadinya Perang Salib
Pemimpin Pasukan Dari Dua Belah Pihak
1 2 3 4 5
4. Skala Sikap Setelah kalian memahami uraian mengenai sejarah Perang Salib adakah perilaku yang dapat diteladani dati tokoh-tokoh pelaku Perang Salib! No.
Perilaku Yang perlu diteladani
Tanggapan/Komentar Anda
1 2 3 4 5
HIKMAH
Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya ( Iman Al-Ghazali )
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
67
5
Kemunduran Umat Islam
Peninggalan Islam di Granada_Rumah Ibu Suri Sultan Bani Ahmar, Sumber : Khillafah Islam 1 (The Movie)
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani Umayyah. Akan tetapi berbicara tentang politik Islam dalam lintasan sejarah, akan terlihat perbedaan antara pemerintahan Bani Umayyah dengan pemerintahan Bani Abbas. Wilayah kekuasaan Bani Umayyah, mulai dari awal berdirinya sampai masa keruntuhannya, sejajar dengan batas-batas wilayah kekuasaan Islam. Hal ini tidak seluruhnya benar untuk diterapkan pada pemerintahan Bani Abbas. Kekuasaan dinasti ini tidak pernah mengakui kekuasan di Spanyol dan seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir yang kadang masuk menjadi bagian wilayah Abbasyiyah dan kadang-kadang tidak masuk. Bahkan dalam kenyataannya, banyak daerah tidak dikuasai khalifah. Hubungannya dengan khilafah ditandai dengan pembayaran pajak. Sesungguhnya faktor utama kemunduran umat Islam bukanlah terletak pada kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh melemahnya kekuatan umat Islam yang diakibatkan oleh beberapa perbuatan yang jauh dari ajaran Islam.
68 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kemunduran Islam
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan faktor penyebab kemunduran Islam. 2. Siswa dapat mengambil pelajaran dari kemunduran Islam.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
69
PETA KONSEP KEMUNDURAN UMAT ISLAM
SEKILAS GAMBARAN CAPAIAN UMAT ISLAM
GAMBARANN KEMUNDURAN UMAT ISLAM
Perhatikan Ayat Berikut :
ْ ْ َ َ ّ َ َ ّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ّٰ َ ُ َُ َ ْ ُ َ ََ َ ون ف َ ِن م ي ف ع ض ت س م ال و ا يل ب س وما لكم تقات ِل ان ِ ِ ِ ِ الرجا ِل والن ِ َساء وال َوِل ِ ِ ِ َّ َ ْ َ ْ َ ُْ ْ َ َ ْ َ ََُْ ٰ ْ َ ْ ْ َ َ َّ َ َ ُ ُ َ َ َّ الِين يقولون ربنا أخ ِرجنا مِن هـ ِذه ِ القريةِ الظال ِ ِم أهلها واجعل لا مِن لنك َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ًّ َ ًك نَ ِصيا و ِلا واجعل لا مِن لن Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo›a : «Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau. (QS. An-Nisā [4] : 75)
PENDAHULUAN Amati uraian teks berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan ! Perbuatan umat Islam yang telah meninggalkan ajaran Islam telah dikhawatirkan oleh Umar bin Khattab saat beliau menjadi Khalifah. Hal ini sebagaimana dapat kita simak dari pesan tertulis beliau yang pernah disampaikannya kepada Sa’ad bin Abi Waqash ketika akan menghadapi sebuah pertempuran. Pada surat itu ditulis pesan sebagai berikut : Umar bin Khattab. telah menulis sepucuk surat kepada Sa’ad bin Abi Waqash R.A.: “Sesungguhnya kami memerintahkan kepadamu dan kepada seluruh pasukan
70 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
yang kamu pimpin, agar taqwa dalam segala keadaan, karena taqwa kepada Alloh merupakan seutama-utamanya persiapan dan strategi paling kuat dalam menghadapi pertempuran”. Aku perintahkan pula kepadamu dan pasukan yang kamu pimpin agar benarbenar menjaga diri dari berbuat maksiat. Karena maksiat yang engkau perbuat pada saat berjuang lebih aku khawatirkan daripada kekuatan musuh, sebab engkau akan ditolong Allah jika musuh-musuh Allah telah berbuat banyak maksiat, karena jika tidak demikian kamu tidak akan punya kekuatan sebab jumlah kita tidaklah sebanyak jumlah pasukan mereka, dimana persiapan mereka berbeda dengan persiapan yang kita lakukan. Jika kita sama-sama berbuat maksiat sebagaimana yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, maka kekuatan musuh akan semakin hebat. Sangatlah berat kita akan dapat mengalahkan musuh kita jika hanya mengandalkan pada kekuatan yang kita miliki, kecuali dengan mengandalkan ketaqwaan kita kepada Allah dan senantiasa menjaga diri dari berbuat maksiat...” (Lihat : Kitab Al ‘Aqdul Farid jilid I, hlm. 101; Kitab Nihayatul Arab jilid VI, hlm. 168; Kitab Ikhbarul Umar wa Ikhbaru Abdullah bin Umar jilid I, hlm. 241-242; Kitab Ikbasu min Ikhbarul Khulafa Ar-Rosyidin hlm 779, serta buku Jihad tulisan Dr. Mahfudz Azzam, hlm. 28). Berilah komentar lebih mendalam atau pertanyaan yang berkaitan dengan secarik kisah tersebut. 1. ........................................................................................................... 2. ........................................................................................................... 3. ........................................................................................................... 4. ........................................................................................................... 5. ...........................................................................................................
PENDALAMAN MATERI 1. Sekilas Gambaran Tentang Capaian Umat Islam Istana Al Hambra dengan gaya arsitekturnya yang indah adalah peninggalan Islam di kota Granada, Spanyol. Semangat jihad ummat Islam yang begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan Romawi tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang dipimpin Khalid bin Walid dengan jumlah5 ribu orang. Bukannya tentara Islam yang mundur, justru pasukan Romawi yang mundur ketakutan akibat strategi Thariq Bin Ziyad dan pasukannya.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
71
Dalam bidang ilmu pengetahuan juga begitu. Ibnu Sina (Avicenna) dikenal sebagai Bapak Kedokteran dunia. Ketika perang Salib dan Raja Richard sakit, tak ada satu dokter Eropa pun yang mampu mengobatinya. Justru Sultan Salahuddin Al Ayyubi yang menyelinap ke tenda Richard yang bisa mengobatinya. Itulah keunggulan ilmu kedokteran Islam saat itu. Ilmuwan Islam Al Khawarizmi juga mengembangkan ilmu Matematika seperti Aljabar (Algebra), Algoritma (Algorithm) yang kita kenal hingga sekarang. Bahkan angka yang kita pakai sekarang pun merupakan hasil penemuan ilmuwan Islam yang disebut dengan ”ARABIC NUMERAL” yang menggantikan sistem bilangan Romawi yang sangat tidak fleksibel. Pada saat munculnya Islam, bangsa Barat belum mengenal angka 0 (Nol). Islamlah yang mengenalkan angka itu pada mereka. 2. Penyebab Mundurnya Umat Islam Syekh Amir Syakib Arselan mengungkap beberapa alasan mengapa umat Islam mundur dan umat lainnya Maju? Sebab Pertama. Karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al-Qur'an dan Hadits. Padahal itu adalah sumber pedoman hidup kita agar bahagia dunia dan akhirat. Nabi SAW bersabda: “Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits). Ditambah lagi Al-Qur’an sendiri menyatakan dalam surat Al-Furqon ayat 30. Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. Menyoroti masalah ini Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Barang siapa yang tidak membaca Al-Qur'an maka dia telah menjauhi Al-Qur'an, dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Al-Qur’an, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkan nya maka dia telah menjauhi Qur’an pula”. Tapi hal ini ditujukan kepada orang yang berbeda kemampuan pemahamannya terhadap Al-Qur'an. Sebab Kedua. Karena umat Islam tidak mau bersatu dan terpecah belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu. Allah sudah mengingatkan kepada kita . QS. Ali Imran : 103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orangorang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
72 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Sebab Ketiga. Saat ini mayoritas umat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Kebanyakan umat Islam saat ini lebih mementingkan kehidupan dunia dan melupakan akherat. Padahal jelas jelas kehidupan dunia ini hanya fatamorgana dan telah dicontohkan oleh generasi pendahulu Islam mereka ikhlas betul dalam menjalankan misi sebagai hamba Allah SWT tanpa melupakan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT. : ”Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau.” (An Nisaa:75) Sebab Keempat. Kemunduran Umat Islam adalah karena tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi umat Islam dikuasai oleh orang-orang non-Muslim. Umat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli/pemakai. Jika orang-orang non-Muslim mengembargo, maka umat Islam akan kesulitan. Sebab Kelima. Kemunduran umat Islam adalah karena bisa menentukan prioritas (Tertib/urutan kepentingan) bersama yang harus dikerjakan bersama. Sering umat Islam mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan tidak segera ketimbang hal yang sangat penting dan mendesak. Padahal berbagai ajaran Islam seperti shalat, haji, wudlu, dan sebagainya merupakan pendidikan tentang mengerjakan sesuatu menurut urutan yang benar/tertib. Umat Islam harus bisa menentukan mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian. Umat Islam juga sering gagal menentukan musuh mana dulu yang harus dilawan sekarang dan yang mana bisa dilakukan kemudian. Sebab Keenam. Mundurnya ummat Islam adalah karena umat Islam gagal menemukan hal yang bermanfaat. Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits Hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya).
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
73
REFLEKSI Setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini 1. Adakah hal-hal baru dan sangat menarik yang kalian dapatkan? 2. Bagaimana kesan kalian terhadap kemunduran yang dialami umat Islam? 3. Dalam kehidupan sehari-hari bisakah kalian mancari solusi dengan sikap dan perjuangan agar umat Islam tidak mengalami kemunduran?
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan prestasi para pendahulu yang sudah menorehkan tinta emas dalam sejarah perkembangan Islam di Dunia 2. Deskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab mundurnya ummat Islam
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami perkembangan dan kemunduran Islam, maka seharusnya kitamemiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia. 2. Memiliki sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
74 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
3. Menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 4. Membiasakan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
EVALUASI a
Uraian Singkat ! 1. Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman … 2. Perbuatan umat Islam yang telah meninggalkan ajaran Islam telah dikhawatirkan oleh … 3. Ketika perang Salib Raja Richard sakit yang mengobati adalah … 4. Umat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal itu adalah … 5. Kebanyakan umat Islam saat ini lebih mementingkan kehidupan …
b. Essay 1. Jelaskanfaktor-faktor utama kemunduran umat Islam ! 2. Sebutkan isi surat dari khalifah Umar bin Khathab kepada Sa’ad bin Abi Waqash. 3. Sebutkan beberapa sebab kemunduran umat Islam ? 4. Dalam sisi peradaban kenapa kita umat Islam dituntut untuk maju, jelaskan 5. Kemunduran umat Islam akan berdampak pada diri umat Islam itu sendiri, mengapa demikian ?
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
75
c. Portofolio Carilah peyebab terjadinya kemunduran Umat Islam dan lengkapi dengan bidang apa kemunduran tersebut dengan mengisi kolom di bawah ini : No.
Sebab Terjadinya Kemunduran Umat Islam
Bidang-bidang Kemunduran
1 2 3 4 5
Skala Sikap Tuliskan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh umat Islam : No.
Kemajuan-kemajuan Umat Islam
Tanggapan/Komentar Anda
1 2 3 4 5
HIKMAH
Ilmu itu bukanlah dengan membanyakkan riwayat tetapi ilmu itu adalah cahaya yang Allah letakkan dalam hati. (Imam Maliki)
76 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
6
Gerakan Pembaharuan Islam
Sumber : http://www.halapakistan.com/wp-content/uploads/2012/09/halaPakistanIqbalDay2012_ fbCover02.jpg
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran diperbandingan dengan Barat. Sebelum periode modern, kontak sebenarnya sudah ada, terlebih antara Kerajaan Usmani yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa dengan beberapa negara Barat. Pembaharuan yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki. Seorang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Hal ini dilakukan karena betapa pun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang relevan dan masih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
77
KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR 1. Memahami pengertian dan makna Tajdid. 2. Mendiskusikan latar belakang munculnya gerakan pembaharuan. 3. Mengidentifikasi tokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam. 4. Menganalisis ide-ide pembaharuan dari para mujaddid. 5. Menganalisis nilai positif dari gerakan pembaharuan. 6. Mendiskusikan pengaruh gerakan pembaharuan terhadap perkembangan Islam di Indonesia. 7. Mengidentifikasi munculnya organisasi Islam sebagai dampak dari adanya gerakan pembaharuan.
78 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Tajdid. 2. Siswa dapat menjelaskan latar belakang munculnya gerakan pembaharuan. 3. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pembaharuan dalam Islam. 4. Siswa dapat menjelaskan ide-ide pembaharuan dari para mujaddid. 5. Siswa dapat mengambil ibrah dari ide-ide pembaharuan dari para mujaddid. 6. Siswa dapat menjelaskan pengaruh gerakan pembaharuan di Indonesia. 7. Siswa dapat menjelaskan dampak dari gerakan pembaharuan Islam.
PETA KONSEP GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM
PENGERTIAN DAN MAKNA TAJDID
PENGARUH PEMBAHARUAN DI INDONESIA
LATAR BELAKANG MUNCULNYA GERAKAN TAJDID DAN TOKOHNYA
IDE-IDE PEMBAHARUAN ISLAM
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
79
Perhatikan Ayat Berikut :
َ َ َ َْ َ ُ ْ َْ َ ََ ّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ُ نف َد َك َم ْات َر ّب َولَو َ ِ ح ُر م َِدادا ً ّل َِك ت ن أ ل ب ق ر ح ال د ف ل ب ر ات م قل لو كن ال ِ ِ ِ ِ ِ ً َ َ ْ َْ جئنا ب ِ ِمثلِهِ مددا ِ
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). (QS. Al-Kahfi [18] : 109)
PENDAHULUAN Amatilah uraian teks berikut ini dan buatlah komentar atau pertanyaan ! Betapa pun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau setelah melemahnya kerajaan-kerajaan Islam, tetap masih terdapat kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang relevan dan masih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi. Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki Al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, maka pembaharuan islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Berilah komentar lebih mendalam atau pertanyaan yang berkaitan dengan teks di atas. 1.
...........................................................................................................
2.
...........................................................................................................
3.
...........................................................................................................
4.
...........................................................................................................
5.
...........................................................................................................
80 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDALAMAN MATERI 1. Definisi Pembaharuan Islam Pembaharuan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut tajdid, secara harfiah tajdid berarti pembaharuan dan pelakunya disebut mujaddid. Dalam pengertian itu, sejak awal sejarahnya, Islam sebenarnya telah memiliki tradisi pembaharuan karena ketika menemukan masalah baru, kaum muslim segera memberikan jawaban yang didasarkan atas doktrin-doktrin dasar kitab dan sunnah. Rasulullah pernah mengisyaratkan bahwa “sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat ini (Islam) pada permulaan setiap abad orang-orang yang akan memperbaiki, memperbaharui, agamanya” (HR. Abu Daud). Meskipun demikian, istilah ini baru terkenal dan populer pada awal abad ke-18. tepatnya setelah munculnya semangat pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam, menyusul kontak politik dan intelektual dengan Barat. Pada waktu itu, baik secara politis maupun secara intelektual, Islam telah mengalami kemunduran, sedangkan Barat dianggap telah maju dan modern. Kondisi seperti itu menyebabkan kaum elit muslim merasa perlu untuk melakukan pembaharuan. Dari kata tajdid ini selanjutnya muncul istilah-istilah lain yang pada dasarnya lebih merupakan bentuk tajdid. Diantaranya adalah reformasi, purifikasi, modernisme dan sebagainya. Istilah yang beragam itu mengindikasikan bahwa hal itu terdapat variasi entah pada aspek metodologi, doktrin maupun solusi, dalam gerakan tajdid yang muncul di dunia Islam. Dilihat dari proses kelahirannya, gerakan pembaharuan Islam dapat ditelusuri akarnya pada doktrin Islam itu sendiri. Akan tetapi, ia mendapatkan momentum ketika Islam berhadapan dengan modernitas pada abad ke-19. Kontak langsung antara Islam dan modernitas yang berlangsung sejak Islam sebagai kekuatan politik mulai merosot pada abad ke-18 merupakan agenda yang menyita banyak energi di kalangan intelektual muslim. Kaitan agama dengan modernitas memang merupakan masalah yang pelik, lebih pelik dibanding dengan masalah-masalah dalam kehidupan lain. Hal ini
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
81
karena agama doktrin yang bersifat absolut, kekal, tidak dapat diubah, dan mutlak benar;. Sementara pada saat yang sama perubahan dan perkembangan merupakan sifat dasar dan tuntutan modernitas atau lebih tepatnya lagi ilmu pengerahuan dan teknologi 2. Pembaharuan di Dunia Islam Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad 19 sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran diperbandingan dengan Barat. Sebelum periode modern, kontak sebenarnya sudah ada, terlebih antara Kerajaan Usmani yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa dengan beberapa negara Barat. Pembaharuan yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki. Seoarang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Kontak dengan kebudayaan Barat yang lebih tinggi ini ditambah dengan cepatnya kekuatan Mesir dapat dipatahkan oleh Napoleon, membuka mata pemuka-pemuka Islam Mesir untuk mengadakan pembaharuan. Dimana usaha pembaharuan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya (1765-1848 M) seorang perwira Turki. Hal ini dilakukan karena betapa pun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang relevan dan masih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi. Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki Al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah.
82 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
3. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Dalam Islam Dalam usaha pembaharuan dengan model Barat, usaha pembaharuan malah menjadi usaha pendangkalan dan pemusnahan ajaran Islam. Sedangkan pembaharuan yang dimaksud Islam adalah kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan tetap menjaga esensi dan karakteristik ajaran Islam. Periode modern (1800 M dan seterusnya) adalah zaman kebangkitan bagi umat Islam. Ketika Mesir jatuh ketangan bangsa Perancis serentak mengagetkan sekaligus mengingatkan umat Islam bahwa ada peradaban yang telah mengalami kemajuan yaitu di Eropa dan merupakan ancaman bagi Islam. Sehingga menimbulkan keharusan bagi raja-raja Islam dan pemuka-pemuka Islam itu untuk melakukan pembaharuan dalam Islam. Ironis memang karena dalam kenyataanya selain pengaruh modernisasi yang kuat dari luar, kondisi internal umat Islam sedang mengalami kemunduran. Hal ini berakibat pada jalannya gerakan-gerakan pembaharuan Islam itu sendiri. Dalam perjalanannya pembaharuan Islam mengalami perbedaan pandangan tentang bagaimana menyikapi dan menindaklanjuti pembaharuan dan atau modernisasi dalam Islam. Hal ini menyebabkan munculnya istilah kaum medernis dan kaum tradisionalis. Basis Islam tradisional dan legitimasi masyarakat kaum Muslim perlahanlahan berubah sejalan dengan makin bebasnya perkembangan ideologi, hukum dan lembaga-lembaga negara. Terjadinya dua sudut pandang yang berbeda, yaitu kaum modernis dan kaum tradisionalis, lambat laun dapat disatukan pandangannya, yaitu bahwa yang dimaksud dengan pembaharuan dalam Islam bukan mengubah Al-Quran dan Al-Hadis, tetapi justru kembali kepada Al-Quran dan Al-Hadis, sebagai sumber ajaran Islam yang utama. Dengan pengamalan-pengamalan yang murni tanpa terkontaminasi paham-paham yang bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Hadis itu sendiri. 4. Tokoh-Tokoh Pembaharu Adapun tokoh-tokoh gerakan pembaharuan dalam Islam adalah : a. Di Mesir 1. Muhammad Ali Pasya dengan usahanya menterjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab. 2. Al-Tahtawi yang berpendapat bahwa penterjemahan buku-buku Barat ke dalam bahasa Arab penting, agar umat Islam dapat mengetahui ilmu-
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
83
ilmu yang membawa kemajuan Barat. Dia juga aktif mengarang dan menerbitkan surat kabar resmi “ ”الوقائعالمصيةdan mendirikan majallah “
”روضةالمدارسyang bertujuan memajukan bahasa Arab dan menyebarkan
ilmu-ilmu pengetahuan modern kepada khalayak ramai. Dia berpendapat bahwa ulama harus mengetahui ilmu-ilmu modern agar mereka dapat menyesuaikan syari’at dengan kebutuhan-kebutuhan modern. Ini mengisyaratkan bahwa pintu ijtihad masih terbuka, tapi dia belum berani mengatakan secara terang-terangan. Dia juga mencela paham fatalisme. Menurutnya, disamping orang harus percaya pada qadha dan kadar Allah maka ia harus berusaha
Jamaluddin Al Afghani dengan usahanya mendirikan perkumpulan “Al Urwatul Wusqo”. Pemikirannya : Islam adalah sesuai untuk semua bangsa, semua zaman dan semua keadaan. Pintu ijtihad masih terbuka, kemunduran Islam karena meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya. Paham qadha dan qadar dirusak oleh paham fatalisme yang membawa umat Islam pada keadaan statis, lemahnya rasa persaudaraan umat Islam. 3. Muhammad Abduh dengan pemikirannya menyatakan bahwa, kemunduran-kemunduran disebabkan oleh paham jumud di kalangan umat Islam yaitu keadaan membeku, statis, tidak ada perubahan, pintu ijtihad perlu dibuka kembali, memerangi taklid, merubah cara pandang atau faham jumud (fatalism) menjadi faham dinamis (kebebasan manusia dalam kemauan dan perbuatan). 4. Rasyid Ridha dengan usahanya menerbitkan majalah “Al Manar” yang bertujuan mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial dan ekonomi, memberantas takhayul, bid’ah, menghilangkan paham fatalisme. Pemikirannya bahwa umat Islam mundur sebab tidak mengamalkan ajaran yang sebenarnya. Perlu dihidupkan paham jihad, persatuan umat Islam, ijtihad. b. Di Turki 1. Sultan Mahmud II dengan mengadakan perubahan dalam organisasi pemerintahan, bidang pendidikan antara lain menambahkan pengetahuan umum ke dalam kurikulum madrasah, mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, kedokteran dan sekolah pembedahan, mengirim siswa-siswa ke Eropa.
84 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
2. Tanzimat yaitu pembaharuan sebagai lanjutan dari usaha-usaha sultan Mahmud II, dengan tokohnya Mustafa Rasyid Pasya. 3. Usmani Muda yaitu golongan intelegensia kerajaan Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut Sultan, dengan tokohnya Ziya Pasya. c. Di India-Pakistan 1. Gerakan mujahidin dengan tokohnya Sayyid Ahmad Syahid dengan pemikirannya bahwa umat Islam India mundur karena agama yang mereka anut tidak lagi murni, tetapi bercampur dengan faham dari Persia dan India, Animisme dan adat istiadat Hindu. Yang boleh disembah hanya Tuhan tanpa perantara dan tanpa upacara yang berlebihan, tidak boleh memberikan sifat yang berlebihan pada makhluk, sunnah yang diterima hanyalah sunnah Nabi dan sunnah Khalifah yang empat, dan menentang taklid. 2. Sayyid Ahmad Khan dengan pandangan bahwa umat Islam India mundur karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman, harus menghargai kekuatan akal, menentang paham fatalisme, menolak taklid, pendidikan merupakan satu-satunya jalan bagi umat Islam India untuk mencapai kemajuan. 3. Gerakan Aligarh, Sayyid Amir Ali. Muhammad Iqbal, Muhammad Ali Jinnah, Abul Kalam Azad, dll. 5. Tahapan Pembaharuan Islam Gerakan pembaharuan Islam telah melewati sejarah panjang. Secara historis, perkembangan pembaharuan Islam paling sedikit telah melewati empat tahap. Keempatnya menyajikan model gerakan yang berbeda. Meski demikian, antara satu dengan lainnya dapat dikatakan sebuah perpaduan dan proses yang berkesinambungan. Hal ini karena gerakan pembaharuan Islam muncul bersamaan dengan fase-fase kemoderenan yang telah cukup lama melanda dunia, yaitu sejak pencerahan pada abad ke-18 dan terus berekspansi hingga sekarang. Tahap-tahap gerakan pembaharuan Islam itu, dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pertama, adalah tahap gerakan yang disebut-sebut dengan gerakan pramodernis model gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya moralitas kaum muslim. Waktu itu masyarakat Islam diliputi oleh kebekuan pemikiran karena terperangkap
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
85
dalam pola tradisi yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Ciri pertama yang menandai gerakan yang bercorak revivalisme pramodernis ini adalah perhatian yang lebih mendalam dan saksama untuk melakukan perubahan secara mendasar guna mengatasi kemunduran moral dan sosial masyarakat Islam. Perubahan ini tentu saja menuntut adanya dasar-dasar yang kuat, baik dari segi argumentasi maupun budaya. Dasar yang kemudian menjadi slogan gerakan yaitu “kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw”. Kedua, dikenal dengan istilah modernisme klasik. Di sini pembaharuan Islam diujudkan dalam bentuk memperbaharui lembaga-lembaga pendidikan. Pilihan ini tampaknya didasari argumentasi bahwa lembaga pendidikan merupakan media yang paling efektif untuk mensosialisasikan gagasan-gagasan baru. Pendidikan juga merupakan media untuk “mencetak” generasi baru yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami agama sehingga mampu menghadapi tantangan zaman. Model gerakan ini muncul bersamaan dengan penyebaran kolonialisme dan imperialisme Barat yang melanda hampir seluruh dunia Islam. Implikasinya, kaum pembaharu pada tahap ini mempergunakan ideide Barat sebagai ukuran kemajuan. Meskipun demikian, bukan berarti pembaru mengabaikan sumber-sumber Islam dalam bentuk seruan yang makin senter untuk kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Pada tahap ini juga populer ungkapan yang mengatakan bahwa Barat maju karena mengambil kekayaan yang dipancarkan oleh al-Qur’an, sedangkan kaum muslim mundur karena meniggalkan ajaran-ajarannya sendiri. Dalam hubungan ini, model gerakan melancarkan reformasi sosial melalui pendidikan, mempersoalkan kembali peran wanita dalam masyarakat, dan melakukan pembaharuan politik melalui bentuk pemerintahan konstitusional dan perwakilan. Jelas pada tahap kedua ini, terjadi kombinasi-kombinasi yang coba dibuat antara tradisi Islam dengan corak lembaga-lembaga Barat seperti demokrasi, pendidikan wanita dan sebagainya. Meski kombinasi yang dilakukan itu tidak sepenuhnya berhasil, terutama oleh hambatan kolonialisme dan imprealisme yang tidak sepenuhnya menghendaki kebebasan gerakan pembaharuan. Mereka ingin mempertahankan status quo masyarakat Islam pada masa itu agar tetap dengan mudah dapat dikendalikan. Ketiga, gerakan pembaharuan Islam disebut gerakan pascamodernis. Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan Barat masih dicobakan. Bahkan ide-ide Barat, terutama di bidang sosial politik, sistem politik, maupun
86 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah Islam. Gerakan-gerakan sosial dan politik yang merupakan tema utama dari tahap ini mulai format dalam bentuk dan cara yang lebih terorganisir. Sekolah dan universitas yang dianggap sebagai lembaga pendidikan modern untuk dibedakan dengan madrasah yang mereka anggap tradisional juga dikembangkan. Kaum terpelajar yang mencoba mengikuti pendidikan universitas Barat juga mulai bermunculan. Tak heran jika dalam tahap ini, mulai bermunculan pemikiran-pemikiran sekularistik yang agaknya akan merupakan benih bagi munculnya tahap berikutnya. Sejalan dengan itu, pada tahap ini muncul pandangan dikalangan muslim, bahwa Islam di samping merupakan agama yang bersifat total, juga mengandung wawasan-wawasan, nilai-nilai dan petunjuk yang bersifat langgeng dan komplit meliputi semua bidang kehidupan. Tampaknya, pandangan ini merupakan respons terhadap kuatnya arus “pemikiran Barat” di kalangan kaum muslim. 6. Pemikiran Islam Sebelum Pembaharu Modern Pada periode pertengahan, telah muncul pemikiran dan usaha pembaharuan Islam di kerajaan Usmani di Turki. Akan tetapi usaha itu gagal karena ditentang golongan militer dan ulama. Pada abad ke-17, kerajaan Usmani mulai mengalami kekalahan dalam peperangan dengan Negara Eropa. Kekalahan itu mendorong raja dan pemuka kerajaan Usmani untuk menyelidiki sebab-sebabnya. Kemudian diketahui bahwa penyebabnya adalah ketertinggalan mereka dalam teknologi militer. Mereka selidiki pula rahasia keunggulan Barat. Mereka temukan bahwa rahasianya adalah karena Barat memiliki sains dan teknologi tinggi yang diterapkan dalam kemiliteran.Karena itulah, pada 1720, kerajaan Usmani mengangkat Celebi Mehmed sebagai utusan kerajaan untuk Perancis. Dia bertugas mempelajari benteng-benteng pertahanan, pabrik-pabrik, serta institusi-institusi Perancis lainnya. Laporan Celebi Mehmed tertuang dalam bukunya, Seferetname. Berdasarkan laporan itu, diupayakanlah pembaharuan di Kerajaan Usmani. Usaha pembaharuan itu mendapat tantangan. Tantangan pertama datang dari tentara tetap yang disebut Janissary. Janissary mempunyai hubungan erat dengan Tarekat Bektasyi yang berpengaruh besar dalam masyarakat. Tantangan kedua datang dari pihak ulama. Ide-ide baru yang didatangkan dari Eropa itu dianggap bertentangan dengan paham tradisional yang dianut masyarakat Islam ketika itu.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
87
Karena itu, usaha pembaharuan pertama di Kerajaan Usmani tidak berhasil seperti yang diharapkan. Di India, sebelum periode modernisasi, muncul juga ide dan usaha pembaharuan. Pada awal abad ke-18, kesultanan mogul memasuki zaman kemunduran. Perang saudara untuk merebut kekuasaan sering terjadi. Golongan hindu yang merupakan mayoritas, ingin melepaskan diri dari kekuasaan mogul. Selain itu, inggris juga telah mulai memperbesar usahanya untuk memperoleh daerah kekuasaan di India. Suasana itu menyadarkan para pemimpin Islam India akan kelemahan umat Islam. Salah seorang yang menyadari hal itu ialah Syah Waliyullah (1703-1762) dari Delhi. Ia berpendapat bahwa salah satu penyebab kelemahan umat Islam ialah perubahan sistem pemerintahan dari sistem khilafah ke system kerajaan. Sistem pertama bersifat demokratis, sedang sistem kedua bersifat otokratis. Karena itu sistem ke Khalifahan seperti pada masa al-Khulafa al-Rasyidun perlu dihidupkan kembali. Gerakan pembaharuan Islam juga muncul melalui tasawwuf. Gerakan ini disebut neo sufisme, yaitu tasawwuf yang di perbaharui dan tampil dalam bentuk aktifis. Neo sufisme berawal di Afrika Utara melalui tarekat Sanusiyah. Sanusiyah adalah cabang Ordo Idrisiyah yang didirikan di Arab Saudi oleh Ahmad Ibnu Idris (w. 1837). Tarekatnya ini dinamakan juga Tariqah Muhammadiyyah. Tarekat ini tidak bermaksud untuk menghilangkan ide tradisional tentang kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat itu tetap penting. Ide pembaharuan mereka berada dalam batas pembaharuan moral dan kesejahteraan sosial. Mereka hanya melakukan pergeseran dan penekanan, pergeseran inilah yang menandai fenomena pembaharuan sufisme pada periode pra modern. 7. Pemikiran Islam Modern Pemikiran dan pembaharuan Islam di Mesir pada periode modern ditokohi oleh cukup banyak pemikir, antara lain: Muhammad Ali Pasya (1765-1849) yang bermodel reformisme Barat. Dia menghubungkan ekonomi Mesir dengan Eropa. at-Tahtawi (1801-1873) memiliki pandangan bahwa rahasia pertumbuhan Eropa terletak pada pikiran orang-orangnya yang bebas untuk berfikir secara kritis, mengubah kebijakan lama dan menerapkan ilmu dan teknologi modern untuk menyelesaikan masalah. Jamaluddin al-Afgani (1839-1897)yang mencoba menanamkan kembali kepercayaan kepada kekuatan sendiri dengan melepas baju apatis dan putus
88 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
asa, Muhammad Abduh (1849-1905) yang mengumandangkan panggilan jihad melawan penjajah , dan muridnya Rasyid Ridha (1865-1935) yang membangkitkan ruh ijtihad, mengumandangkan kembali kepada Quran dan Sunnah, sebagai satusatunya jalan untuk keluar dari kelemahan dan kehinaan posisi. Secara garis besar isi pemikiran mereka diantaranya mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi, memberantas tahayul dan bid’ah yang masuk kedalam ajaran Islam, menghilangkan faham fatalisme yang terdapat dikalangan umat Islam, menghilangkan faham salah yang dibawa oleh tarekat tasawwuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan politik Negara Barat. 8. Pembaharuan Islam di Indonesia Pada awal abad ke-20, ide-ide pembaharuan terlihat telah turut mewarnai arus pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Menilik latar belakang kehidupan sebagian tokoh-tokohnya, sangat mungkin diasumsikan bahwa perkembangan baru Islam di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh ide-ide yang berasal dari luar Indonesia. Seperti misalnya Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), K.H. Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama) Ahmad Surkati (Al-Irshad), Zamzam (Persis). Mereka sempat menimba ilmu di Mekkah dan melalui media publikasi dan korespondensi mereka berkesempatan untuk dapat berinteraksi dengan arus pemikiran baru Islam . Tokoh lainnya seperti Tjokroaminoto (Sarekat Islam) juga dikenal menggali inspirasi gerakannya dari ide-ide pembaharuan Islam di anak benua India. Ide-ide pembaharuan Islam dari luar yang masuk ke Indonesia melalui beberapa jalur : a. Jalur haji dan mukim, yakni tradisi tokoh tokoh umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji ketika itu bermukim untuk sementara waktu guna menimba dan memperdalam ilmu keagamaan atau pengetahuan lainnya. Sehingga ketika mereka kembali ke Tanah Air, kualitas keilmuan dan pengamalan keagamaan mereka umumnya semakin meningkat. Ide-ide baru yang mereka peroleh tak jarang kemudian juga mempengaruhi orientasi pemikiran dan dakwah mereka di Tanah Air b. Jalur publikasi, yakni berupa jurnal atau majalah-majalah yang memuat ideide pembaharuan Islam baik dari terbitan Mesir maupun Beirut. Wacana yang disuarakan media tersebut kemudian menarik Muslim nusantara untuk
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
89
menterjamahkannya ke dalam bahasa Indonesia bahkan lokal, seperti pernah muncul jurnal al-Imam, Neracha dan Tunas Melayu di Singapura, di Sumatera Barat juga terbit al-Munir. c. Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di Timur-Tengah. Menurut Achmad Jainuri, para pemimpin gerakan pembaharuan Islam awal di Indonesia hampir merata adalah alumni pendidikan Mekah. Secara umum kelahiran dan perkembangan pembaharuan Islam di Indonesia merupakan wujud respon terhadap kemunduran Islam sebagai agama karena praktek-praktek penyimpangan, keterbelakangan para pemeluknya dan adanya invansi politik, kultural dan intelektual dari dunia Barat. Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidaklah muncul dalam satu pola dan bentuk yang sama, melainkan memiliki karakter dan orientasi yang beragam. Disini penting dipahami bahwa gerakan nasionalisme Indonesia yang bangkit sekitar awal abad ke-20 diusung sebagiannya oleh tokoh-tokoh modernis muslim tidak hanya melalui kendaraan gerakan yang berdasar atau berafiliasi ideologis pada Islam. Sejarah menunjukkan bahwa Islam ternyata hanya menjadi salah satu alternatif yang mungkin bagi tokoh-tokoh modernis muslim di Indonesia sebagai sumber rujukan teoritis dan instrumental gerakan pembaharuan dan nasionalismenya. Sekalipun demikian, hal ini tidak mengecilkan pengertian adanya keterkaitan antara dimensi penghayatan religius dan artikulasi perjuangan sosial-politik di masyarakat. Dengan kata lain, kesadaran nasional sebagai anak bangsa yang terjajah oleh penguasa asing tampaknya memikat mereka untuk bersama-sama menempatkan prioritas nasional sebagai ujud kepeduliannya. Dengan kian berkembangnya kiprah gerakan pembaharuan Islam di Indonesia di tengah-tengah masyarakat, secara umum pada awal abad ke-20 M tersebut, corak gerakan keagamaan Islam di Indonesia dapat dipetakan dengan meminjam sebagai berikut: a. Tradisionalis-konservatis, yakni mereka yang menolak kecenderungan westernisasi (pembaratan) dengan mengatasnamakan Islam yang secara pemahaman dan pengamalan melestarikan tradisi-tradisi yang bercorak lokal. Pendukung kelompok ini rata-rata dari kalangan ulama, tarekat dan penduduk pedesaan;
90 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
b. Reformis-modernis, yakni mereka menegaskan relevansi Islam untuk semua lapangan kehidupan baik privat maupun publik. Islam dipandang memiliki karakter fleksibilitas dalam berinteraksi dengan perkembangan zaman; c. Radikal-puritan, seraya sepakat dengan klaim fleksibilitas Islam di tengah arus zaman, mereka enggan memakai kecenderungan kaum modernis dalam memanfaatkan ide-ide Barat. Mereka lebih percaya pada penafsiran yang disebutnya sebagai murni Islami. Kelompok ini juga mengkritik pemikiran dan cara-cara implementatif kaum tradisionalis. Sebagai pengayaan, menarik jika tipologi ini dikomparasikan dengan kasus gerakan Islam yang berkembang di Turki. 9. Tokoh-Tokoh Pembaharu Islam a. Muhammad Ali Pasha (1789-1807) Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania Yunani dekat pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki keterampilan dan kecerdasan luar biasa. Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang telah jauh tertinggal dari negaranegara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penjual rokok, dari kecil ia sudah harus bekerja, dia tak pernah memperoleh kesempatan sekolah, dengan demikian dia tidak bisa membaca dan menullis. Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena kecakapannya dalam pekerjaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani setempat, akhirnya ia diangkat sebagai menantu oleh gubernur tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya semakin meningkat terus. Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya bekerja. Ia masuk dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga menunjukkan kecakapan dan kesanggupan sehingga pangkatnya cepat menaik menjadi perwira. ketika pergi ke Mesir ia mempunyai kedudukan wakil perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dari daerahnya. Setelah tentara prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad Ali turut memainkan peran penting dalam politik.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
91
Mesir mulai mengalami ketenangan politik, khususnya setelah Muhammad Ali membantai sisa-sisa petinggi Mamluk pada tahun 1811, menurut cerita dari 470 kaum mamluk hanya seorang yang dapat melepaskan diri dengan melompat dari pagar istana kejurang yang ada di bukit Mukattan, kudanya mati tetapi ia selamat dengan pergi lari. kaum mamluk yang ada diluar Kairo kemudian diburu, mana yang dapat dibunuh dan sebagian kecil dapat melarikan diri ke Sudan pada akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum mamluk di mesir telah habis. Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan ekonomi dan militer. Atas saran para penasihatnya, ia juga melakukan program pengiriman tentara untuk belajar di Eropa. Pemerinthan Muhammad Ali pasya menandai permulan diferensiasi yang sebenarnya antara struktur politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputusan dan program-programnya ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sekulerisasi yang berlangsung selama satu setengah abad di Mesir. Muhammad Ali berkuasa penuh. Ia telah menjadi wakil Sultan dengan resmi di Mesir dan rakyat sendiri tidak mempunyai organisasi dan kekuatan untuk menentang kekuasannya, ia pun bertindak sebagai diktator. Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki Utsmani dan menjadi seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir, terutama dalam merevolusi negara tersebut menjadi sebuah negara industri dan modern. Bahkan, orang Mesir sendiri mengenalnya sebagai seorang pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mesir dan tidak berbahasa Arab, namun keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber penghasilan ekonomi bagi negara Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan semangat yang dimilikinya tak mampu menandingi pahlawan-pahlawan lain yang sezaman dengannya. Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang anggota pasukan yang dikirim Albania atas perintah Sultan Utsmani untuk mengusir Perancis. Pada awalnya ia berkedudukan sebagai penasehat komandan pasukan Albania, karena kecakapannya dalam memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setelah berhasil mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 1801. pada bulan Nopember 1805 ia menjadi penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat menjadi Wali
92 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Negara Mesir dengan gelar Pasya. Beberapa Pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha : 1. Dalam Bidang Militer Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Ia melihat kemajuan yang dicapai negara-negara Barat, terutama Perancis, begitu hebat. Kemajuan dalam teknologi peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai Mesir (17981802 M). Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M, Muhammad Ali Pasha mengundang Save, seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara Mesir. Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga mementingkan hal-hal yang berkaitan dengan kemeliteran, karena ia yakin bahwa kekuasaanyan dapat dipertahankan dan diperbesar dengan kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga mengundang para ahli militer barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga mengirim misi ke luar negeri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran. Pada tahun 1815 M untuk pertama kalinya Mesir mendirikan Sekolah Militer yang sebagian besar instrukturnya didatangkan dari Eropa. Tidak hanya itu, namun ia juga banyak mengimpor persenjataan buatan Eropa seperti buatan Jerman atau Inggris. Terinspirasi oleh pelatihan militer bangsa Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala tentaranya berdasarkan “Nidzam al-Jadid“ atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia mengatur tentara-tentara Mesir dan mulai memperkuatkannya dengan menjadikan para petani luar daerah untuk mengikuti wajib militer. Upaya itu ternyata cukup berhasil untuk menjadikan kekuatan militer Mesir semakin berkembang. 2. Bidang Ekonomi dan Sosial Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang kekuatan militer mesti harus ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan di bidang militer dan bidang-bidang yang bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting baginya, kemajuan ekonomi dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki pengetahuan atau ilmuilmu modern. Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah ekspor kapas ke negara Eropa. Hal itu sangat menguntungkan, karena adanya
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
93
angsuran terhadap para petugas administrasi yang dijadikan sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu wisatawan asing juga turut menyumbangkan pendapatan bagi devisa negara.Pengambil alihan pemilikan tanah oleh negara dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan negara. Harta kaum Mamluk yang telah dimusnahkannya dirampas, demikian pula dengan harta-harta orang kaya di Mesir berada di bawah kekuasaannya. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali Pasha juga membangun sistem irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Karena Mesir adalah negara pertanian, di samping memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin baru, memasukkan penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan ahli pertanian dari Eropa untuk memimpin pertanian. Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah pengaturan administrasi bagi penduduk desa dan kota dengan sistem yang lebih modern. Pembangunan prasarana masyarakat umum mulia digalakkan, seperti pembangunan Rumah Sakit, sekaligus mendatangkan beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika penduduk setempat. Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali Pasha terhadap kesejahteraan penduduk desa yang mengikuti wajib militer. Terutama ketika virus cacar mulai melanda sebagian penduduk Mesir ketika itu. Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan antara Alexandria dengan sungai nil. Menurut beberapa laporan, upaya tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih 100.000 petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari tahun 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya proyek irigasi ini sangat lemah dan kurang menguntungkan terlebih ketika masa awal kepemimpinannya. 3. Dalam Bidang Pendidikan Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia menaruh perhatian besar pada perkembangan ilmu. Hal ini terbukti dengan dibentuknya kementrian pendidikan. Setelah itu didirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun 1839 M.
94 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi Barat di Perancis. Menurut catatan sejarah ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, Perancis, Inggris dan Austria dengan mengambil disiplin keilmuan yang beragam seperti kemiliteran, ilmu administrasi, arsitek, kedokteran dan obat-obatan.Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar ia juga melakukan penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala yang besar. Di samping mendelegasikan pelajar Mesir ke Eropa ia juga mendatangkan guru-guru agung Eropa untuk mengajar di sekolah-sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitkan majalah berbahasa Arab pertama kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia menamainya dengan majalah “ al-Waqa’i al-Mishriyah” (Berita Mesir). Majalah ini digunakan rezim Muhammad Ali sebagai organ resmi pemerintah. Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha, begitu banyak peninggalan termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat di perbukitan Jabal Muqatam, ia dengan mengerahkan desainer Yunani bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat Masjid indah dengan corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati, masjid ini terbuat dari bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika mayoritas penduduk Mesir menamainnya sebagai masjid Alabaster. Di dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali dikuburkan, meskipun ia meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah melakukan renovasi benteng Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh pahlawan Perang Salib muslim, Sholahuddin al-Ayyubi. Dalam hal ini, ia banyak melakukan perbaikan tembok-tembok yang sudah runtuh baik yang berada didalam maupun diluar. Kemudian, ia juga membangun sebuah istana keluarga yang dapat kita nikmati jika kita melewati Babal-Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dijadikan museum oleh Raja Faruq. Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan Modern. Dengan peradabannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang silam, ia termasuk salah satu diantara negara yang menempati urutan papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran jika setiap jengkal tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan cerita sendiri. Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
95
Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir Modern, kekuasaannya saat itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan pasukannya pun ikut berperang bersama ke Sultanan Usmani di Yunani, Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur. b. Al-Tahtawi Al-Tahtawi nama lengkapnya adalah Rafa`ah Bey Badawi Al-Tahtawi, lahir di kota Tahta (di dataran tinggi Mesir) pada masa pemerintahan Muhammad Ali, yaitu pada tahun 1802 M. Orang tuanya dari kaum bangsawan, tetapi sedikit pengalaman. Namun keluarganya yang tradisi keagamaannya kuat itu menjadikan al-Tahtawi tekun mempelajari Al-Qur’an sejak kecil. Ketika dewasa (16 tahun) ia berangkat ke Kairo untuk belajar di Al-Azhar, dibawah pengawasan atau bimbingan syekh Hassan Al-Attar. Al-Tahtawi adalah murid kesayangnya. Setelah limaia mendapat menyelesaikan studinya (1822 M) Hasan Al-Attar banyak hubungan dengan para ilmuwan Perancis yang dating dengan Napoleon ke Mesir. Karena ketekunan dan ketajaman pikiran Al-Tahtawi, gurunya (syekh AlAttar) selalu memberikan dorongan agar selalu menambah ilmu pengetahuan. Selesai studi di Al-Azhar, Al-Tahtawi mengajar di Universitas tersebut selam 2 Tahun. Dan pada tahun 1824 M dapat juga raih gelar “Master “ pada Egyptian Army di Mesir. Pada tahun itu pula, diangkat menjadi imam bagi mahasiswamahasiswa yang dikirim oleh Muhammad Ali ke Jomard di paris, untuk bahasa Perancis dan ilmu-ilmu modern. Tetapi disamping tugasnya sebagai imam, ia juga ikut belajar. Selama 5 tahun di Paris, ia kursus privat bahasa Perancis, sehingga dalam waktu lima tahun itu, ia mampu menerjemahkan sejumlah 12 buku dan risalah, diantaranya risalah tentang sejarah Alexander Macedonia, bukubuku mengenai pertambangan, ilmu bumi, akhlak dan adat istiadat berbagai bangsa, risalah tentang ilmu teknik, hak-hak manusia, kesehatan jasmani dan sebagainya.Selama di Paris, Al-Tahtawi menghabiskan waktunya untuk membaca berbagai macam buku ilmu pengetahuan. Sekembalinya dari paris pada tahun 1832 M ke Mesir, ia diangkat sebagai penerjemah dan sebagai guru Besar pada sekolah kedokteran perancis di Kairo. Dua tahun kemudian (1835), ia pindah ke sekolah Artelery sebagai penterjemah (direktur) buku-buku ilmu teknik dan kemiliteran. Setahun kemudian (1836) didirikan sekolah penerjemah (Sechool of Foreign Languages) atau
96 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Sekolah Bahasa-bahasa Asing” dan Al-Tahtawi sebagai direktur dan sebagai penanggung jawab harian “Al Waqa`al Mishriah”. Setelah Muhammad Ali meninggal (1848) maka cucunya Abbas sebagai gantinya, dan Al-Tahtawi kemudian dikirim ke Sudan sebagai kepala sekolah di Kartoum. Setelah Abbas meninggal (1854) Al-Tahtawi kembali ke Mesir atas panggilan pengganti Abbas, yaitu Said Pasya, ia diangkat sebagai direktur sekolah Militer. Pada tahun 1863 M di Mesir dibentuk suatu badan yang bertugas menterjemahkan undang-undang Perancis dan bermarkas di kantor yang namanya “Translation Office” dan Al-Tahtawi menerbitkan majalah “Raudatul Madaris” untuk “Munistry of Education”. Sekembalinya Al tahtawi dari Mesir telah menterjemahkan buku-buku di antaranya buku-buku tentang geografi, sejarah (Raja-raja Perancis, Raja-raja Charles XI, Charles V, filsafatYunani) dan Montesque dan Al Tahtawi juga menulis buku-buku yang diterbitkan (berupa tulisan atau karangan).Di atara karangan-karangan Al Tahtawi adalah : 1. Takhlisul Ibriz fi Talkhish Pariz 2. Manhij al Albab al Mishriyah fi Manahijj al Adab al` Ashriyah. 3. Al Mursyid al Amin lil banat wa al banin 4. Al-Qaul al Said fi Ijtihad wa al Taqlid 5. Anwar Taufiq al jalil fi Akhbar Mishar wa Tautsiq Bani Ismail 6. Al-Mazahib al Arba`ah fi al Fiqh. 7. Qanun al Tijari 8. Al Tuhfat al Maktabiyah fi al Nahw 9. Al Manafi` al Uminyah Ide – Ide Pembaharuan Al Tahtawi 1. Bidang Pendidikan Al Tahtawi semasa hidupnya banyak waktu yang dihabiskan untuk mengajar, dan mengatur pendidikan; Dia menemukan ide-ide mengenai pendidikan dalam buku yang ditulisnya. Dia menyatakan, bahwa pendidikan itu harus ada kaitannya dengan masalah-masalah masyarakat dan lingkungannya.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
97
Pemikiran Al Tahtawi mengenai pendidikan ada dua pokok yang di nilai penting : pertama pendidikan yang bersifat universal dan emansipasi wanita. Pendidikan hendakmya bersifat universal dan sama bentuknya bagi semua golongan, selain itu bahwa masyarakat yang terdidik akan lebih mudah dibina dan sekaligus dapat menghindari masing-masing dari pengaruh negatif. Pemikiran ini dinilai sebagai rintisan bagi pemikiran pendidikan yang bersifat demokratis. Kedua mengenai pendidikan bangsa. Menurutnya bahwa pendidikan bukan hanya terbatas pada kegiatan untuk mengajarkan pengetahuan, melainkan juga untuk membentuk kepribadian dan menenamkan patriotisme. Tanah air ialah tempat tinggal, tanah kelahiran yang dinikmati setiap warganya. Untuk melengkapi pemikiran pendidikan Al Tahtawi dilengkapi juga ide pendidikannya dengan kurikulum yang dihubungkan kepentingan agama dan Negara. Kurikulum yang dirumuskan oleh Al Tahtawi adalah sebagai berikut : pertamakurikulum untuk tingkat pendidikan dasar terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis yang sumbernya adalah Al-Qur’an, nahwu dan dasar-dasar berhitung. Kedua untuk tingkat menengah (tajhizi) terdiri atas : pendidikan jasmani dan cabang-cabangnya, ilmu bumi. Sejarah, mantiq, biologi, fisika, kimia, manajemen, ilmu pertanian, mengarang, peradaban, sebagian bahasa asing yang bermanfaat bagi Negara. Ketiga untuk menengah ats ( `aliyah ) mata pelajaran terdiri atas : mata pelajaran kejuruan. Mata pelajaran tersebut diberikan secara mendalam dan meliputi figh, kedokteran, ilmu bumi dan sejarah. Pemikiran tentang pendidikan yang diterapkan oleh Al Tahtawi di tulis pada buku al-Mursyid al-Amin fi Tarbiyah al-Banin (pedoman tentang pendidikan anak). Buku ini menerangkan tentang ide-ide pendidikan yang meliputi : 1) pembagian jenjang pendidikan atas tingkat permulaan, menengah, dan pendidikan tinggi akhir. 2) Pendidikan diperlukan, kerana pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencapai kesejahteraan .
98 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
3) pendidikan mesti dilaksanakan dan diperuntukan bagi segala golongan. Maka tidak ada perbedaan antara pendidikan anak laki-laki dan anak perempuan. Pemikiran mengenai persamaan antara laki-laki dan pendidikan anak perempuan ini dinilai sebagai mencontoh ide pemikiran Yunani.Anakanak perempuan harus memperoleh pendidikan yang sama dengan anak lelaki. Pendidikan terhadap perempuan merupakan suatu hal yang sangat penting karena tiga alasan, yaitu : 1) Wanita dapat menjadi istri yang baik dan dapat menjadi mitra suami dalam kehidupan sosial dan intelektual. 2) Agar wanita sebagai istri memiliki keterampilan untuk bekerja dalam batas-batas kemampuan mereka sebagai wanita. 2. Bidang Ekonomi Menurut Al Tahtawi ekonomi Mesir, tergantung pada pertanian, ia memuji usaha di jalankan Muhammad Ali dalam lapangan ini. Juga ia menekankan pendapat ahli ekonomi Eropa mengatakan bahwa Mesir mempunyai potensi besar dalam lapangan ekonomi. Memajukan ekonomi, sejahteraan dunia akan tercapai. Hal ini, adalah baru karena tradisi dalam Islam untuk mementingkan kehidupan dunia. Al Tahtawi menekankan bahwa pembangunan perekonomian Mesir diawali dengan kepedulian seluruh bangsa Mesir, sedangkan kunci adalah pendidikan yang akan menghasilkan tenaga ahli terampil dalam masyarakat.Beberapa ide yang dikemukan Al Tahtawi mengenai bidang ekonomi, termuat dalam karya tulisannya “kitab Takhlish al Ibriz ila talkhis bariz” 3. Bidang Kesejahteraan. Kemajuan suatu Negara, ditandai meratanya kesejahteraan rakyat dan juga meningkatkan jegiatan perekonomian, sehingga stabilitas Negara dapat dicapai.Sebagaimana diungkapkan oleh Tahtawi, dalam bukunya”Manahij” bahwa manusia pada dasarnya mempunyai dua tujuan, yaitu menjalankan perintah Tuhan dan mencari kesejahteraan didunia, sebagaimana yang dicapai oleh bangsa Eropa modern. Oleh karena itu, kesejahteraan umat Islam harus diperoleh atas dasar melakasanakan ajaran agama, berbudi pekerti baik dan ekonomi yang maju.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
99
4. Bidang Pemerintahan. Ide Al Tahtawi tentang Negara dan masyarakat, bukan hanya sekedar pandangan tradisional belaka, dan bukan pula hanya sebagai refleksi pengalaman dan pengetahuan yang telah didapatnya di Paris. Tetapi merupakan kopmbinasi dan persenyawaan dari keduanya. Dia mengemukakan contoh-contoh yang diteladani yaitu nabi Muhammad SAW. Dan para sahabat dalam melaksanakan pemerintahan yang mempunyai hak kekuasaan mutlak, yang dalam pelaksanaan pemerintahannya harus dengan adil berdasarkan undang-undang. Untuk kelancaran pelaksanaan undand-undang itu harus ditangani oleh tiga badanyang terpisah yaitu Legislatif, Executif danJudicatif (Trias Politica Montesque). Menurut Al tahtawi, masyarakat suatu Negara, terdiri dari empat (empat) golongan; doa golonan yang memerintah, dua golongan yang lain diperintah. Dua golonan yang memerintah adalah raja dan para ulama (dua para ilmuan). Sedang dua golonan yang diperintah adalah tentara dan para produsen (termasuk semua rakyat). Golongan yang diperintah (rakyat) ini, harus patuh dan setia kepada pemerintah . Meskipun sebenarnya, seorang raja hanya bertanggung jawab kepada Allah saja. Raja tidak boleh melupakan kepentingan rakyat. Raja harus senantiasa harus ingat kepada Allah dan siksaan yang disediakan bagi orang yang dzalim. Rasa takut seorang raja kepada Allah, akan membuat raja berlaku baik kepada rakyatnya. 5. Patrotisme Ala Al Tahtawi Al Tahtawi adalah orang Mesir yang pertama penganjur patriotisme. Paham bahwa seluruh dunia Islam adalah tanah air bagi setiap individu muslim, mulai di rubah penekannya. Al Tahtawi menekankan bahwa tanah air adalah tanah tumpah darah seseorang, bukan seluruh dunia Islam. Ia berpendapat bahwa selain adanya persaudaraan se-agama, juga ada persaudaraan setanah air. Dalam perkembangan dunia Islam selanjutnya persaudaraan tanah air ternyata lebih dominan. Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai pradaban. Kata “Wathan” dan “Hubul Wathan” (patriotisme) kelihatannya selalu dipakai oleh Patriotisme adalah dasar yang kuat untuk mendorong orang mendirikan suatu masyarakat yang mempunyai pradaban.
100 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
6. Ijtihad dan Sain Modern Memahami syari’at Islam menurut Al-Tahtawi merupakan sangat penting dan memiliki kesadaran bahwa syari’at pasti senantiasa up to date, cocok untuk segala zaman dan tempat.orang yang mengerti serta memahami syari’at Islam, Al Tahtawi yakin akan pentingnya kesadaran bahwa syari’at pasti senantiasa berlaku se[anjang masa, cocok untuk segala zaman dan tempat. Sains dan pemikiran rasional pada dasarya tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Karena itu, ijtihad harus dilakukan oleh ulama. Ulama harus dapat merubah masyarakat yang berfikiran statis dan tradisional. Dalam bukunya “Al Qaul al Sadid fi al ijtihad wa al Taqlid” menguraikan pentingnya ijtihad dan syarat-syarat menjadi mujtahid, serta dalil dalil dan tingkatan para mujtahid. Perkembangan sains dan teknologi disamping untuk neningkatkan upaya kualitas umat Islam dalam melakukan ijtihad, juga dapat menunjang kesejahteraan kehidupan kaum muslimin di dunia sebagaimana telah dikembangkan di Eropa.Gagasan tersebut menjadi fokus penting dan pemikiran dan pembaharuan Al Tahtawi. Oleh karena itu, sebagian besar hidupnya disumbangkan untuk mendukung gagasannya dengan menerjemahkan buku buku agar umat Islam mengetahui budaya yang maju di Barat. Disamping sebagai penulis dan menjadi pimpinan dalarn beberapa pendidikan. Al Tahtawi dalam hal Fatalisme ia mencela orang Pariskarena mereka tidak percaya pada qadha’ dan qadar. Menurutnya, orang Islam harus percaya pada qadha’ dan qadar Tuhan, tetapi disamping itu harus berusaha. Manusia tidak boleh mengembalikan segala-galanya pada qadha’ dan qadar. Karena pendirian serupa lilin, menunjukkan kelemahan. Tetapi berusaha semaksimal dulu, baru menyerah. c. Muhammad Abduh Muhammad Abduh lahir di pedusunan delta Nil Mesir pada tahun 1849. Keluarganya terkenal berpegang teguh kepada ilmu dan agama. Ayahnya beristri dua. Muhammad ‘Abduh muda merasakan sejak dini sulitnya hidup dalam keluarga poligami. Hal ini menjadi pokok persoalan yang dia sampaikan dengan sangat yakin di kemudian hari ketika dia menegaskan perlunya pembaruan keluarga dan hak-hak wanita.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
101
Dalam usia 12 tahun ‘Abduh telah hapal al-Qur’an. Kemudian, pada usia 13 tahun ia dibawa ke Tanta untuk belajar di Mesjid Ahamdi. Mesjid ini sering disebut “Mesjid Syeikh Ahmad”, yang kedudukannya dianggap sebagai level kedua setelah Al-Azhar dari segi menghapal dan belajar al-Qur’an. Pelajaran di mesjid Ahmadi ini ia selesaikan selama 2 tahun. Namun ‘Abduh merasa tak mengerti apa-apa. Tentang pengalamannya ini ‘Abduh menceritakan: “Satu setengah tahun saya belajar di mesjid Syeikh Ahmad dengan tak mengerti suatu apapun. Ini adalah karena metodenya yang salah. Guru-guru mulai mengajak kita untuk menghapal istilah-istilah tentang nahwu dan fiqh yang tak kita ketahui artinya, guru tak merasa penting apa kita meengetahui atau tidak mengerti istilah-istilah itu.” Inilah latar belakang dari pokok pembaruannya dalam bidang pendidikan di kemudian hari. Pada saat ‘Abduh berumur 16 tahun, tepatnya pada tahun 1865, ‘Abduh menikah dan bekerja sebagai petani. Namun hal itu hanya berlangsung selama 40 hari. Karena ia harus pergi ke Tanta untuk belajar kembali. Pamannya ‘Abduh, seorang Syeikh (guru spiritual) Darwisy Khadrseorang sufi dari Tarekat Syadzilitelah membangkitkan kembali semangat belajar dan antusiasme Abduh terhadap ilmu dan agama. Syeikh ini mengajarkan kepadanya disiplin etika dan moral serta praktek kezuhudan tarekatnya. Meski ‘Abduh tidak lama bersama Syeikh Darwisy, sepanjang hidupnya ‘Abduh tetap tertarik kepada kehidupan ruhaniah tasawuf. Namun kemudian dia jadi kritis terhadap banyak bentuk lahiriah dan ajaran tasawuf, dan karena kemudian dia memasuki kehidupan Jamaluddin Al-Afghani yang karismatis itu. Tahun 1866 ‘Abduh meninggalkan isteri dan keluarganya menuju Kairo untuk belajar di Al-Azhar. Harapannya itu tak terpenuhi. Ia keluar karena proses belajar yang berlangsung menonjolkan ilmu dan hapalan luar kepala tanpa pemahaman, seperti pengalamannya di Tanta. Inilah juga yang melatarbelakangi ‘Abduh ingin mengadakan pembaruan dalam bidang pendidikan. Tiga tahun setelah ‘Abduh di Al-Azhar, Jamaluddin al-Afghani datang ke Mesir. Segera saja ‘Abduh bergabung bersamanya. Di bawah bimbingan al-Afghani, ‘Abduh mulai memperluas studinya sampai meliputi filsafat dan ilmu sosial serta politik. Sekelompok pelajar muda Al-Azhar bergabung bersamanya, termasuk pemimpin Mesir di kemudian hari, Sa’d Zaghlul.
102 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Afghani aktif memberikan dorongan kepada murid-muridnya ini untuk menghadapi intervensi Eropa di negeri mereka dan pentingnya melihat umat Islam sebagai umat yang satu. ‘Abduh memutar jalur hidupnya dari tasawuf yang bersifat pantang dunia itu, lalu memasuki dunia aktivisme sosio-politik. Muhammad ‘Abduh meninggal pada tanggal 11 Juli 1905. Banyaknya orang yang memberikan hormat di Kairo dan Aleksandria, membuktikan betapa besar penghormatan orang kepada dirinya. Meskipun ‘Abduh mendapat serangan sengit karena pandangan dan tindakannya yang reformatif, terasa ada pengakuan bahwa Mesir dan Islam merasa kehilangan atas meninggalnya seorang pemimpin yang terkenal lemah lembut dan mendalam spiritualnya. Ide-ide Pembaharuan Muhammad ‘Abduh 1. Jumud: Faktor Utama Kemunduran Umat Islam Muhammad Abduh berpandangan bahwa penyakit yang melanda negara-negara Islam adalah adanya kerancuan pemikiran agama di kalangan umat Islam sebagai konsekuensi datangnya peradaban Barat dan adanya tuntutan dunia Islam modern. Selama beberapa abad di masa silam, kaum Muslimin telah menghadapi kemunduran dan sebagai hasilnya mereka tidak mendapatkan dirinya sebagai siap sedia untuk menghadapi situasi yang kritis ini. Ia berpendapat bahwa sebab yang membawa kemunduran umat Islam adalah bukan karena ajaran Islam itu sendiri, melainkan adanya sikap jumud di tubuh umat Islam. Jumud yaitu keadaan membeku/statis, sehingga umat tidak mau menerima peubahan, yang dengannya membawa bibit kepada kemunduran umat saat ini (al-Jumud ‘illatun tazawwul). Seperti dikemukakan ‘Abduh dalam al-Islam baina al-’Ilm wa alMadaniyyah, ia menerangkan bahwa sikap jumud dibawa ke tubuh Islam oleh orang-orang yang bukan Arab, yang merampas puncak kekuasaan politik di dunia Islam. Mereka juga membawa faham animisme, tidak mementingkan pemakaian akal, jahil dan tidak kenal ilmu pengetahuan. Rakyat harus dibutakan dalam hal ilmu pengetahuan agar tetap bodoh dan tunduk pada pemerintah. 2. Pembaruan Muhammad Abduh dalam Masalah Ijtihad Faham Ibn Taimiyyah yang menyatakan bahwa ajaran-ajran Islam terbagi ke dalam dua kategori: Ibadah dan Mu’amalah, diambil dan
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
103
ditonjolkan oleh ‘Abduh. Ia melihat bahwa ajaran-ajaran yang terdapat dalam Qur’an dan Hadits bersifat tegas, jelas dan terperinci. Sebaliknya, ajaran-ajaran mengenai hidup kemasyarakatan umat hanya merupakan dasar-dasar dan prinsip umum tidak terperinci, serta sedikit jumlahnya. Oleh karena sifatnya yang umum tanpa perincian, maka ajaran tersebut dapat disesuaikan dengan zaman. Penyesuaian dasar-dasar itu dengan situasi modern dilakukan dengan mengadakan interpretasi baru. Untuk itu, Ijtihad perlu dibuka. Dalam kitab Tarikh Hashri al-Ijtihad dikutip pendapat ‘Abduh mengenai ijtihad sebagai berikut: “Sesungguhnya kehidupan sosial manusia selalu mengalami perubahan, selalu terdapat hal-hal baru yang belum pernah ada pada zaman sebelumnya. Ijtihad adalah jalan yang telah ada dalam syariat Islam sebagai sarana untuk menghubungkan hal-hal baru dalam kehidupan manusia dengan ilmu-ilmu Islam, meskipun ilmu-ilmu Islam telah dibahas seluruhnya oleh para ulama terdahulu....”. Selanjutnya, menurut ‘Abduh, untuk orang yang telah memenuhi syarat ijtihad di bidang muamalah dan hukum kemasyarakatan bisa didasarkan langsung pada Quran dan Hadis dan disesuaikan dengan zaman. Sedangkan ibadah tidak menghendaki perubahan menurut zaman. Taklid buta pada ulama terdahulu tidak perlu dipertahankan, bahkan Abduh memeranginya. Karena taklid di bidang muamalah menghentikan pikir dan akal berkarat. Taklid menghambat perkembangan bahasa Arab, perkembangan susunan masyarakat Islam, sistem pendidikan Islam, dan sebagainya. Pendapat tentang dibukanya pintu ijtihad bukan semata-mata pada hati tetapi pada akal. Qur’an memberikan kedudukan yang tinggi bagi akal. Islam, menurutnya adalah agama rasional. Mempergunakan akal adalah salah satu dasar Islam. Iman seseorang takkan sempurna tanpa akal. Agama dan akal yang pertama kali mengikat tali persaudaraan. Wahyu tidak dapat membawa hal-hal yang bertentangan dengan akal. Kalau zahir ayat atau hadis bertentangan dengan akal, maka harus dicari interpretasi yang membuat ayat dapat dipahami secara rasional. Kepercayaan pada kekuatan akal adalah dasar peradaban bangsa.
104 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
3. Pembaruan ‘Abduh dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Islam (Pendidikan) Seperti dikutip Fazlur Rahman, ‘Abduh menyatakan bahwa ilmu pengetahuan modern banyak berdasar pada hukum alam (sunnatullah, yang tidak bertentangan dengan Islam yang sebenarnya). Sunnatullah adalah ciptaan Allah SWT. Wahyu juga berasal dari Allah. Jadi, karena keduanya datang dari Allah, tidak dapat bertentangan satu dengan yang lainnya. Islam mesti sesuai dengan ilmu pengetahuan modern dan, yang modern mesti sesuai dengan Islam, sebagaimana zaman keemasan Islam yang melindungi ilmu pengetahuan. Dengan penuh semangat, ‘Abduh menyuarakan penggalian sains dan penanaman semangat ilmiah Barat. Kemajuan Eropa ia tegaskan karena belahan dunia ini telah mengambil yang terbaik dari ajaran Islam. Ia membantah bahwa Islam tidak mampu beradaptasi dengan dunia modern. Ia ingin membuktikan bahwa Islam adalah agama rasional yang dapat menjadi basis kehidupan modern. Sebagai konsekuensi dari pendapatnya, ‘Abduh berupaya untuk memperbarui pendidikan dan pelajaran modern, yang dimaksudkan agar para ulama kelak tahu kebudayaan modern dan mampu menyelesaikan persoalan modern. Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala. Suatu. Program yang diajukannya sebagai salah satu fondasi utama adalah memahami dan menggunakan Islam dengan benar untuk mewujudkan kebangkitan masyarakat. Menurutnya, sekolah negeri (sekuler) harus diwarnai dengan agama yang kuat. Namun, rupanya, pendapatnya itu mendapat tantangan berat dari ulama konservatif yang belum mengetahui faedah dari perubahan yang dianjurkan Muhammad Abduh. Keberatan Muhammad Abduh berkenaan dengan upaya meniru pendidikan Barat disebabkan pengalaman bahwa orang yang meniru bangsa lain, dan meniru adat bangsa lain, membukakan pintu bagi masuknya musuh. Segelintir orang yang terbaratkan telah menggunakan slogan asing, seperti “kebebasan, nasionalisme, etnisitas”. Muhammad Abduh memperjuangkan sistem pendidikan fungsional yang bukan impor, yang mencakup pendidikan universal bagi semua anak, laki-laki dan perempuan. Semuanya harus punya kemampuan dasar
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
105
seperti membaca, menulis, dan berhitung. Semuanya harus mendapat pendidikan agama, yang mengabaikan perbedaan sektarian dan menyoroti perbedaan antara Kristen dan Islam.Isi dan lama pendidikan haruslah beragam, sesuai dengan tujuan dan profesi yang dikehendaki pelajar. Abduh percaya bahwa anak petani dan tukang harus mendapat pendidikan minimum, agar mereka dapat meneruskan jejak ayah mereka. Kurikulum sekolah ini harus meliputi: (1) buku ikhtisar doktrin Islam yang berdasarkan ajaran Sunni dan tidak menyebut-nyebut perbedaan sektarian; (2) teks ringkas yang memaparkan secara garis besar fondasi kehidupan etika dan moral dan menunjukkan mana yang benar dan yang salah; dan (3) teks ringkas sejarah hidup Nabi Muhammad, kehidupan shahabat, dan sebab-sebab kejayaan Islam. Sedangkan untuk sekolah menengah haruslah mereka yang ingin mempelajari syariat, militer, kedokteran, atau ingin bekerja ada pemerintah. Kurikulumnya haruslah meliputi, antara lain: (1) buku yang memberikan pengantar pengetahuan, seno logika, prinsip penalaran; (2) teks tentang doktrin, yang menyampaikan soal-soal seperti dalil rasional, menentukan posisi tengah dalam upaya menghindarkan konflik, pembahasan lebih irnci mengenai perbedaan antara Kristen dan Islam, dan keefektifan doktrin Islam dalam membentuk kehidupan di dunia dan akherat; (3) teks yang menjelaskan mana yang benar dan salah, penggunaan nalar dan prinsip-prinsip doktrin; serta (4) teks sejarah yang meliputi berbagai penaklukan dan penyebaran Islam. Adapun pendidikan yang lebih tinggi lagi untuk guru dan kepala sekolah, dengan kurikulum yang lebih lengkap, mencakup: (1) tafsir alQur’an; (2) ilmu bahasa dan bahasa Arab; (3) ilmu hadis; (4) studi moralitas (etika); (5) prinsip-prinsip fiqh; (6) seni berbicara dan meyakinkan; dan (7) teologi dan pemahaman doktrin secara rasional. 4. Pembaruan ‘Abduh dalam Bidang Keluarga dan Wanita Menurut ‘Abduh, blok bangunan terpenting dari masyarakat baru adalah individu. Umat terdiri dari unit-unit keluarga. Kalau unit-unit ini tidak memberikan lingkungan yang sehat dan fungsional bagi perkembangan individu di dalamnya, maka masyarakat akan ambruk. Abduh berkata:
106 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
“Sesungguhnya umat terdiri rumah-rumah (unit-unit keluarga). Jika unit-unit keluarga baik, maka umat pun akan baik. Barangsiapa yang tidak memiliki keluarga maka ia pun tidak memiliki umat. Laki-laki dan perempuan adalah dua jenis makhluk yang memiliki hak, kebebasan beraktivitas, perasaan, dan akal yang sama. Dan ketahuilah bahwa laki-laki yang berupaya menindas wanita supaya dapat menjadi tuan dirumahnya sendiri, berarti menciptakan generasi budak...” Menurut ‘Abduh, jika wanita memang punya kualitas pemimpin dan kualitas membuat keputusan, maka keunggulan pria tak berlaku lagi. Di tempat lain, dia menulis, bahwa menurut al-Qur’an ada dua jenis wanita, wanita saleh dan wanita durhaka. kepemimpinan pria berlaku hanya terhadap istri yang mengacau atau durhaka.‘Abduh juga berpendapat bahwa, penyebab perpecahan atau firnah dalam masyarakat adalah karena pria mengumbar hawa nafsunya. d. Jamaluddin Al-Afghani Jamaluddin al-Afghani dilahirkan di Asadabad, dekat Kanar di Distrik Kabul, Afghanistan, pada tahun 1838 (1254 H). Al-afghani menghabiskan masa kecilnya di Afghanistan, namun banyak berjuang di Mesir, India bahkan Perancis. Pada usia 18 tahun di Kabul, Jamaluddin tidak hanya menguasai ilmu keagamaan tetapi juga mendalami filsafah, hukum, sejarah, metafisika, kedokteran, sains, astronomi dan astrologi. Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang pemimpin pergerakan Islam pada akhir abad ke -19. Sayyid Sand adalah ayah Afghani, yang dikenal dengan gelar Shadar Al-Husaini. Ia tergolong bangsawan terhormat dan mempunyai hubungan nasab dengan Hussein Ibn Ali r.a., dari pihak Ali AtTirmizi, seorang perawi hadits. Oleh karena itu, di depan nama Jamaluddin al-Afghani diberi title “Sayyid”. Afghani melanjutkan belajar ke India selama satu tahun. Di india Afghani menekuni sejumlah ilmu pengetahuan melalui metode modern. Didorong keyakinannya, ia melanglang buana ke berbagai negara. Dari India, Jamaluddin melanjutkan perjalanan ke mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sepulangnya ke Kabul ia diminta penguasa Afghanistan Pangeran Dost Muhammad Khan, untuk membantunya. Tahun 1864,, ia diangkat menjadi penasehat Shir Ali Khan, dan beberapa tahun kemudian diangkat menjadi
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
107
Perdana Menteri oleh Muhammad A’zam Khan. Namun karena campur tangan Inggris, Jamaluddin akhirnya meninggalkan Kabul ke Mekkah. Inggris menilai Jamaluddin sebagai tokoh berbahaya karena ide-ide pembaharuannya, terus mengawasinya. Pemikiran-Pemikiran Jamaluddin al-Afghani : Pada saat kembalinya Jamaluddin ke India untuk kedua kalinya setelah pergi meninggalkan Mesir karena ketidaksenangan Inggris yang telah menghasut kaum teolog untuk melawan jamaluddin atas kegiatan-kegiatan Jamaluddin yang menyebabkan banyaknya orang kristen yang masuk Islam. Di sini, ia menuliskan risalah yang sangat terkenal,Pembuktian Kesalahan Kaum Materialis, risalah ini menimbulkan gejolak besar kalangan materialis. Jamaluddin al-Afghani pernah menerbitkan jurnal Al-Urwat-Al-Wuthqa yang mengecam keras Barat. Jurnal tersebut juga dikenal sebagai jurnal anti penjajahan, yang diterbitkan di Paris. Jurnal ini segera menjadi barometer perlawanan imperialisme dunia Islam yang merekam komentar, opini, dan analisis bukan saja dari tokoh-tokoh Islam dunia, tetapi juga ilmuwan-ilmuwan barat yang penasaran dan kagum dengan kecermelangan Afghani. Pada tahun 1889, al-Afhgani diundang ke Persia untuk suatu urusan persengketaan politik antara Persia dengan Rusia. Bersamaan dengan itu alAfghani melihat ketidakberesan politik dalam negeri Persia sendiri. Karenanya, ia menganjurkan perombakan sistem politik yang masih otokratis. Dan beberapa kontribusi al-Afghani yang lain adalah perlawanan terhadap kolonial barat yang menjajah negeri-negeri Islam (terutama terhadap penjajah Inggris). Kemudian upaya melawan pemikiran naturalisme India, yang mengingkari adanya hakikat ketuhanan. Menurutnya dasar aliran ini merupakan hawa nafsu yang menggelora dan hanya sebatas egoisme sesaat yang berlebihan tanpa mempertimbangkan kepentingan umat manusia secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan adanya pengingkaran terhadap hakikat Tuhan dan anggapan bahwa materi mampu membuka pintu lebar-lebar bagi terhapusnya kewajiban manusia sebagai hamba Tuhan. Dari situlah al-Afghani berusaha menghancurkan pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa agama mampu memperbaiki kehidupan masyarakat dengan syari’at san ajaranajarannya. Afghani juga mengembangkan pemikiran (dan gerakan) salafiyah, yakni aliran keagamaan yang berpendirian bahwa untuk dapat memulihkan
108 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
kejayaannya, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang masih murni seperti yang dahulu diamalkan oleh generasi pertama Islam, yang juga biasa disebut salaf (pendahulu) yang saleh. Dalam rangka usaha pemurnian akidah dan ajaran Islam, serta pengembalian keutuhan umat Islam, Afghani menganjurkan pembentukan suatu ikatan politik yang mempersatukan seluruh umat Islam (Jami’ah islamiyah) atau Pan-Islamisme. Menurut Afghani, asosiasi politik itu harus meliputi seluruh umat Islam dari segala penjuru dunia Islam, baik yang hidup dalam negara-negara yang merdeka, termasuk Persia, maupun mereka yang masih merupakan rakyat jajahan. Ikatan tersebut, yang didasarkan atas solidaritas akidah Islam, bertujuan membina kesetiakawanan dan pesatuan umat Islam dalam perjuangan; pertama, menentang tiap sistem pemerintahan yang dispotik atau sewenangwenang, dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan musyawarah seperti yang diajarkan Islam, hal mana juga berarti menentang sistem pemerintahan Utsmaniyah yang absolut itu. Kedua, menentang kolonialisme dan dominasi Barat. Menurut Afghani, dalam ikatan itu eksistensi dan kemandirian masingmasing negara anggota tetap diakui dan dihormati, sedangkan kedudukan para kepala negaranya, apa pun gelarnya, tetap sama dan sederajat antara satu dengan yang lain, tanpa ada satu pun dari mereka yang lebih ditinggikan. Menurut Afghani penyebab kemunduran di dunia Islam, adalah tidak adanya keadilan dan syura (dewan) serta tidak setianya pemerintah pada konstitusi dikarenakan pemerintahan yang sewenang-wenang (despotik), inilah alasan mengapa pemikir di negara-negara Islam di timur tidak bisa mencerahkan masyarakat tentang inti sari dan kebaikan dari pemerintahan republik. Pemerintahan republik, merupakan sumber dari kebahagiaan dan kebanggaan. Mereka yang diatur oleh pemerintahan republik sendirilah yang layak untuk disebut manusia; karena suatu manusia yang sesungguhnya hanya diatur oleh hukum yang didasari oleh keadilan dan mengatur gerakan, tindakan, transaksi dan hubungan dengan orang yang lain yang dapat mengangkat masyarakat ke puncak kebahagiaan. Bagi Afghani, pemerintahan rakyat adalah “pemerintahan yang terbatas”, pemerintahan yang yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
109
dan karenanya merupakan lawan dari pemerintahan absolut. Merupakan suatu pemerintah yang berkonsultasi dalam mengatur, membebaskan dari beban yang diletakkan pemerintahan despotik dan mengangkat dari keadaan membusuk ke tingkat kesempurnaan. Dan pada buku Prof. Ahmad Amin dari Kairo yang berjudul Zuma alIslah, para penulisnya sepakat bahwa al-Afghani memiliki dua tujuan yang jelas dan pokok yang menggarisbawahi misinya yang besar : 1. Mengisi semangat baru di Timur sehingga ia menghidupkan kembali kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kebersihan agamanya yang kaya, sehingga membebaskan kepercayaannya dari tahayul, dan menjernihkan moralnya dari apa yang telah terkumpul di sekitar mereka dan kemudian kembali kepada kekuasaan dan landasan yang pernah mereka pegang dan miliki. 2. Melawan dominasi asing (Imperialisme Barat) sehingga negara-negara Timur dikembalikan kepada kemerdekaannya, yang dperkuat ileh persekutuan dan pertalian yang mungkin, agar dapat menjaga diri mereka sendiri terhadap bahaya-bahaya yang datang (yang ditimbulkan oleh Barat). e. Muhammad Iqbal Dr. Muhammad Iqbal (1874-1938) dilahirkan di Sialkot, Punjab pada tanggal 22 Februari 1873. Leluhurnya termasuk dari kalangan kasta Brahmana dari Kashmir yang telah memeluk agama Islam sekitar tiga abad sebelum Iqbal lahir. Secara ringkas ide-ide pembaharuan Muhammad Iqbal adalah : 1. Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan Islam, dan pintu ijtihad tidak tertutup 2. Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam berpikir 3. Perhatian yang berlebihan terhadap zuhud membuat masyarakat tidak/ kurang memperhatikan masalah-masalah dunia dan kemasyarakatan. 4. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat. Dari segi bahasa, kata dinamisme artinya tidak berhenti. Sedangkan menurut istilah dinamisme adalah suatu aktifitas yang didasarkan pada kesadaran untuk selalu berubah secara positif untuk mengikuti
110 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
perkembangan zaman. Karena itu dinamisme sebagai tuntutan untuk memberdayakan ummat. Konsekuensinya apabila umat kehilangan dinamisme, maka yang terjadi adalah kemunduran yang akan berdampak pada kesengsaraan kehidupan. Menurut pandangan Iqbal terdapat beberapa sebab kemunduran umat Islam : 1. Fakta sejarah menunjukan bahwa kehancuran kota Baqdad, banyak mempengaruhi peradaban ummat Islam. Karena Bagdad pernah menjadi pusat politik, kebudayaan dan pusat kemajuan pemikiran Islam. Akibatnya, pemikiran ulama pada masa itu hanya bertumpu pada ketertiban sosial. Mereka menolak pembaruan di bidang hukum dan pintu ijtihad mereka tutup. Hal ini menyebabkan hilangnya dinamika berpikir di kalangan orang Islam. 2. Ada kecenderungan ummat Islam terjerembab pada paham fatalisme, yang menyebabkan umat Islam pasrah kepada nasib dan enggan bekerja keras. Pengaruh zuhud yang terdapat dalam ajaran tasafuf yang dipahami secara berlebihan dan salah mengakibatkan umat Islam tidak mementingkan persoalan kemasyarakatan. Faham Fatalisme inilah yang menyeret umat islam kehilangan semangat atau dan bermental budak. 3. Munculnya kelompok muslim yang menganggap pintu ijtihad telah tertutup. Pemahamann ini melahirkan sikap statis (jumud) dalam pemikiran umat Islam, karena kegiatan ijtihad dianggap tertutup. Kaum muslimin lebih cenderung mengikut pendapat-pendapat mazhab-mazhab yang sudah ada dan bahkan terjerabab dilingkaran madzhab tersebut, sehingga jadi kemalasan untuk berpikir. Untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Umat Islam, maka Muhammad Iqbal menawarkan beberapa solusi yang harus diterapkan yaitu : 1. Secara konsisten menerapkan konsep dinamisme Islam. Umat Islam harus membangkitkan kembali tradisi keilmuan dengan membuka pintu ijtihad. Al-Qur’an senantiasa menganjurkan pemakaian akal untuk melihat tandatanda kebesaran Tuhan dan pada saat yang sama menganjurkan umat Islam senantiasa bergerak aktif menyongsong perubahan zaman. 2. Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dinamis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pintu ijtihad tidak pernah tertutup. Menurut
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
111
Iqbal, ijtihad adalah mencurahkan segenap kemampuan intelektual, yang berarti menempatkan akal pada kedudukan yang tinggi. Di dalam ijtihad, terdapat aspek perubahan dan dengan adanya perubahan itulah, dinamika umat manusia berasal. Paham dinamisme Islam inilah yang membuat Iqbal mempunyai kedudukan penting dalam pembaruan Islam. Dalam syair-syairnya, ia mendorong umat Islam supaya bergerak dan jangan tinggal diam. 3. Intisari hidup adalah gerak. Karenanya, Iqbal menyeru agar umat Islam bangun dan menciptakan dunia baru. Dalam kaitannya dengan barat, Iqbal memandang barat tidaklah bagus untuk dijadikan model peradaban. Kapitalisme dan materialisme barat telah membawa kerusakan bagi kemanusiaan. Karena itu boleh belajar dari barat dalam hal metodologi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan nilai-nilai kehidupan harus digali dari ajaran Islam yang benar dan budaya yang positif.
REFLEKSI Setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini 1. Adakah hal-hal baru dan sangat menarik yang kalian dapatkan? 2. Bagaimana kesan kalian terhadap tokoh tokoh pembaharu Islam? 3. Bisakah kalian meniru sikap dan perjuangan dari para pembaharu Islam dalam kehidupan sehari-hari?
TUGAS DAN KEGIATAN Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas. Materi diskusi adalah sebagai berikut : 1. Deskripsikan Latar belakang munculnya gerakan pembaharuan. 2. Deskripsikan Ide-ide pembaharuandan nilai-nilai positif dari gerakan pembaharuan. 3. Deskripsikan Pengaruh gerakan pembaharuan terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
112 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
PENDALAMAN KARAKTER Dengan memahami adanya Gerakan Pembaharuan Islam, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut : 1. Memiliki semangat ukhuwah kebangsaan, dalam menjalin hubungan silaturrahim dengan sesama masyarakat muslim di seluruh dunia. 2. Memiliki sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 3. Menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 4. Membiasakan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya
EVALUASI 1. Uraian Singkat ! 1. Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil kontak yang terjadi antara … 2. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut tajdid, secara harfiah tajdid berarti pembaharuan dan pelakunya disebut … 3. Periode modern (1800 M dan seterusnya) adalah zaman kebangkitan bagi … 4. Al-Tahtawi yang berpendapat bahwa penterjemahan buku-buku Barat ke dalam bahasa Arab penting, agar umat Islam … 5. Kemunduran - kemunduran disebabkan oleh paham jumud di kalangan umat Islam yaitu … 2. Essay 1) Jelaskan pengertian dan makna Tajdid! 2) Jelaskan latar belakang munculnya gerakan pembaharuan! 3) Sebutkan tokoh-tokoh pembaharu dalam Islam! 4) Sebutkan ide-ide pembaharuan Jamaluddin Al Afghani! 5) Jelaskan pengaruh gerakan Pembaharuan terhadap perkembangan Islam di Indonesia!
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
113
3. Portofolio Carilah beberapa ide pembaharuan lengkapi dengan tokoh yang mencetuskan dengan mengisi kolom di bawah ini No.
Ide-Ide Pembaharuan
Tokoh Yang Mencetuskan
Nilai-Nilai Pembaharuan Yang Perlu Diteladani Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Komentar atau Pendapat Anda
1 2 3 4 5
4. Skala Sikap No. 1 2 3 4 5
HIKMAH Barang siapa mensucikan diri, maka dia aka diberi kesucian itu, dan barang siapa mengotori diri, maka kotoran itu akan diberikan kepadanya. Barang siapa melakukan kebaikan pada malam harinya, maka dia diberi perlindungan pada siang harinya, dan barang siapa melakukan kebaikan pada siang harinya, maka dia diberi perlindungan pada malam harinya. Barang siapa mengabaikan Alah karena syahwat didalam hatinya, maka Allah berhak untuk menyiksa hatinya. (Abu Sulaiman Ad Darny)
114 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
GLOSARIUM
Yanissaris
Pasukan baru yang dibentuk tahun 1330 M dibawah pimpinan Menteri Pertahanan Alaudin
Muhamad
Gelar Al Fatih Muhammad II
Jantan Sakit
Zaman Murad III sampai zaman Sultan Muhammad II Turki
Syafawiyah
Nama tarekat yang didirikan oleh Safi Al-Din
Domba hitam
Penguasa Kara Koyunlu salah satu suku bangsa Turki
Ghulam
Pasukan (budak-budak) yang dibentuk Abbas I
Sipah Salar
Kepala komandan tingkat distrik
Faujdar
Komandan subdistrik
EIC
Kepanjangan dari The British East India Company; Perusahaan Inggris-India Timur untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600.
Din-i-Ilahi
Sebuah ajaran tentang agama Islam dan konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India
Tajdid
Upaya pembaruan sebagai tindak lanjut dari adanya kesadaran bahwa umat Islam sedang dalam keadaan lemah dan terperosok dalam kemunduran yang dalam. Dalam pandangan Islam pembaharuan [tajdid] diartikan untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam dan melakukan dinamisasi ajaran sesuai perkembangan Zaman.
Fatalisme
Suatu paham yang menyatakan manusia dikuasai oleh takdir atau nasib hingga ia tidak dapat berbuat apa-apa atau tidak punya pilihan lain.
Interprestasi
Suatu kerangkan berpikir untuk memberikan pendapat atau penafsiran
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
115
Nasionalisme
Suatu paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri
Progresif
Pemikiran, kamauan dan tindakan untuk lebih maju dan memperbaiki keadaan untuk menuju yang lebih baik
Statisme
Suatu paham yang menyatakan manusia tidak perlu berikhtiar, bila Allah berkehendak sesuatu atas dirinya, pasti akan terjadi meski tanpa usaha bukankah Allah maha berkuasa atas segala sesuatu .
Sekularisme
Suatu paham yang memisahkan antara masalah-masalah dunia dengan masalah-masalah akhirat. Menurut paham ini, agama beserta lembaga-lembaganya tidak boleh ikut campur untuk berpartisipasi dalam masalah publik, politik dan sipil.
Dinamisme
Adalah paham yang menyatakan bahwa manusia mempunyai kekuatan yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan kehidupannya
116 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufiq dan Sharon Siddque (ed),(1989), Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta, LP3ES. A. Aziz Salim Basyarahil, Hikmah dalam Humor Kisah dan Pepatah, Gema Insani, Cet. VII, 2005) Abdullah, Taufiq dan Sharon Siddque (ed), (1991), Sejarah Ummat Islam Indonesia, Jakarta, Majlis Ulama’ Indonesia. Achmadi Wahid, dkk, Menjelajahi Peradaban Islam, Pustaka Insan Madani, Sleman, 2006 A. Jamil, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam, CV. Toha Putra. Semarang Al-Maududi, AbulA’la (1984), Sejarah Pembaharuan dan Pembangunan Kembali Alam Pikiran Agama, Surabaya, Bina Ilmu. Azra, Azyumardi (1989), Perspektif Islam di Asia Tenggara, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. Badri Yatim, (1993) Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, LSKIK Bolland, BJ, (1985) Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta, Grafiti Press. DEPAG RI, Sejarah Kebudayaan Islam, Kelas III, 2002 Hasan, Ibrahim Hasan (1989), Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogjakarta, Kota Kembang. Hasyim, A, (1989) Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Jakarta, LP3ES. Ibrahim, Ahmad, dkk (1989), Islam di Asia Tenggara, Jakarta, LP3ES. Nasution, Harun (1985), Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya I, Jakarta, UI Press. Naufal, A Razaq, (1987), Ummat Islam dan Sains Modern, Bandung, Husaini. Noer, Daliar (1980), Gerakan Modern Islam di Indonesia, Jakarta , LP3ES. Sya’labi, Ahmad, (1979), Sejarah Kebudayaan Islam I, Jakarta, Pustaka al-Husna.
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
117
Sya’labi, Ahmad, (1988), Sejarah Kebudayaan Islam, Imperium Turki Usmani, Jakarta, Kalam Mulia Tajjuddin, Abdurrahman, (1953), Dirasat fi al-Tarikh al Islami, kairo; Muktabah alsunnah al Muhammadiyah. Achmadi Wakhid, M.Ag, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Kalas XII, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani, 2008
118 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013