KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id Nomor Lampiran Hal
: 1182/E5.4/HP/2014 : 1 (satu) berkas : Undangan Mengikuti Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten
8 April 2014
Kepada: Yth. Pembantu Rektor / Direktur III (daftar terlampir) di tempat Dalam rangka upaya untuk memberikan pemahaman tentang kekayaan intelektual, dan/atau menumbuhkembangkan kreativitas serta inovasi para dosen/mahasiswa perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi c.q. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat akan menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten yang bertujuan membangun pemahaman dan kemampuan peneliti maupun institusi agar dapat menghasilkan penelitian yang berpotensi paten serta meningkatkan kemampuan praktisi dalam membuat dokumen spesifikasi paten (deskripsi paten). Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menginformasikan dan menugaskan kepada nama-nama terlampir, yang terpilih berdasarkan hasil seleksi dari program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa oleh Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi paten pada: Hari/Tanggal : Rabu-Jum’at 16-18 April 2014 Pembukaan : Rabu, 16 April 2014, Pk. 13.30 WIB Tempat : Hotel Inna Garuda Jl. Malioboro No. 60 Suryatmajan Danurejan Yogyakarta Telp. 0274 566353 Fax : 0274 563074 Check-in : Mulai pukul 16.00 WIB, Rabu, 16 April 2014 Check-out : Pukul 11.00 WIB, Jum’at, 18 April 2014 • Peserta diwajibkan menyiapkan draft dokumen paten sesuai dengan Format Paten (terlampir) dan softcopynya, membawa Laptop serta surat tugas dari pimpinannya; • Peserta diwajibkan datang tepat waktu dan mengikuti seluruh acara kegiatan sesuai jadwal; • Mengisi Form Kesediaan dan mengirimkan ke email:
[email protected] paling lambat tanggal 15 April 2014; • Panitia menanggung biaya perjalanan udara (PP) dengan tiket ekonomi termurah, akomodasi dan konsumsi untuk peserta pelatihan selama kegiatan berlangsung; • Terlampir lembar SPPD untuk ditandatangani oleh pejabat berwenang di institusi Saudara dan dicap, serta dibawa pada saat menghadiri kegiatan dimaksud. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, ttd Agus Subekti NIP. 19600801 198403 1 002 Tembusan: 1.Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (sebagai laporan); 2. Yth. Rektor/Direktur/Ketua Perguruan Tinggi. Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via PR3.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id
DAFTAR PERGURUAN TINGGI NO 1. 2. 3. 4.
INSTITUSI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via PR3.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id DAFTAR PESERTA PELATIHAN PEMANFAATAAN HASIL PENELITIAN, PENGABIDAN KEPADA MASYARAKAT DAN KREATIFITAS MAHASISWA YOGYAKARTA, TANGGAL 16-18 APRIL 2014 No
Nama
Institusi
Judul
Skim
1
Titis Amujiati
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Vibeer (Vibration Electric Energizer) : Pembangkit Listrik Tenaga Getar
PKM Karsa Cipta
2
Achmadi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PKM Karsa Cipta
3
Agung Budi Handoko
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
U.S.S System (Ultrasonic Security System), Sistem Keamanan Ruang Berbasis Ultrasonik Yang Efektif Dan Efisien Penetralisir Co2 Pada Ruangan Smoking Area Menggunakan Corona Discharge
4
Ahmad Nur Shofa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PKM Karsa Cipta
5
Angga Pradana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
6
Roy Hudoyo
Universitas Kristen Satya Wacana
Rancang Bangun Prototipe Autonomous Underwater Vehicle (Auv) Sebagai Penunjang Kebutuhan Kemaritiman Negara Kesatuan Republik Indonesia Rancang Bangun Electric Wheelchair Controlled by Android Device with Speech Recognition Commands Function untuk Mempermudah Penyandang Cacat Melakukan Aktivitas Diatas Kursi Roda Tanpa Bantuan Orang Lain Desain Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Oli Bekas Dengan Metode Termoelektrik
7
Monica Sabrina Widiapranolo
Universitas Sanata Dharma
PKM Penelitian
8
Imam Sahroni
Universitas Islam Indonesia
Desain dan Sintesis Senyawa ACES (Analog Curcumin Series) dengan metode Solid Phase Reaction sebagai Senyawa Antikanker Poten dengan Mekanisme Menghambat Protein NF-kB Pembuatan Alat Penangkap Bau dan Uap Bahan Kimia Berbahaya Untuk Melindungi Pekerja dan Lingkungan Serta Menyelamatkan Kelompok Kerajinan Fiber Glass “Putra Bandhung Bondowoso” di Dusun Klurak Baru, Bokoharjo, Prambanan, Sleman DIY
PKM Karsa Cipta
PKM Karsa Cipta
PKM Karsa Cipta
PKM Penerapan Teknologi
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via PR3.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id FORM KESEDIAAN Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten Yogyakarta, Tanggal 16-18 April 2014 Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Lengkap (gelar)
:
………………………………………………………….
Jenis Kelamin
:
( Laki-laki / Perempuan ) *
Perguruan Tinggi/ Instansi
:
………………………………………………………….
:
………………………………………………………….
Alamat Kantor/ Perguruan Tinggi
…………………………………………………………. (Telp/Fax)
:
….………………………………………………………
E-mail
:
.................................................................................
Alamat Rumah
:
………………………………………………………….. ………………………………………………………….
(Telp/Fax) / HP
:
….………………………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA *) sebagai Peserta pada kegiatan tersebut di atas sesuai jadwal yang telah ditentukan dan belum pernah mengikuti kegiatan sejenis. …………, ……………………...., 2014 Yang menyatakan,
(…………………………………………….) Catatan: 1. *) Coret yang tidak sesuai. 2. Mohon Formulir kesediaan dikirim kepada Ketua Panitia melalui e-mail:
[email protected] tanggal 15 April 2014; 3. Bagi peserta yang berhalangan hadir, dapat diwakilkan kepada anggota tim dengan judul sesuai undangan dengan membawa surat penunjukkan dari ketua tim.
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via PR3.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id Nomor Lampiran Hal
: 1183/E5.4/HP/2014 : 1 (satu) berkas : Undangan Mengikuti Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten
8 April 2014
Kepada: Yth. Ketua LP/LPPM (daftar terlampir) di tempat Dalam rangka upaya untuk memberikan pemahaman tentang kekayaan intelektual, dan/atau menumbuhkembangkan kreativitas serta inovasi para dosen/mahasiswa perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi c.q. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat akan menyelenggarakan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten yang bertujuan membangun pemahaman dan kemampuan peneliti maupun institusi agar dapat menghasilkan penelitian yang berpotensi paten serta meningkatkan kemampuan praktisi dalam membuat dokumen spesifikasi paten (deskripsi paten). Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menginformasikan dan menugaskan kepada nama-nama terlampir, yang terpilih berdasarkan hasil seleksi dari program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa oleh Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi paten pada: Hari/Tanggal : Rabu-Jum’at 16-18 April 2014 Pembukaan : Rabu, 16 April 2014, Pk. 13.30 WIB Tempat : Hotel Inna Garuda Jl. Malioboro No. 60 Suryatmajan Danurejan Yogyakarta Telp. 0274 566353 Fax : 0274 563074 Check-in : Mulai pukul 16.00 WIB, Rabu, 16 April 2014 Check-out : Pukul 11.00 WIB, Jum’at, 18 April 2014 • Peserta diwajibkan menyiapkan draft dokumen paten sesuai dengan Format Paten (terlampir) dan softcopynya, membawa Laptop serta surat tugas dari pimpinannya; • Peserta diwajibkan datang tepat waktu dan mengikuti seluruh acara kegiatan sesuai jadwal; • Mengisi Form Kesediaan dan mengirimkan ke email:
[email protected] paling lambat tanggal 15 April 2014; • Panitia menanggung biaya perjalanan udara (PP) dengan tiket ekonomi termurah, akomodasi dan konsumsi untuk peserta pelatihan selama kegiatan berlangsung; • Terlampir lembar SPPD untuk ditandatangani oleh pejabat berwenang di institusi Saudara dan dicap, serta dibawa pada saat menghadiri kegiatan dimaksud. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, ttd Agus Subekti NIP. 19600801 198403 1 002 Tembusan: 1.Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (sebagai laporan); 2. Yth. Rektor/Direktur/Ketua Perguruan Tinggi. Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id DAFTAR PERGURUAN TINGGI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
INSTITUSI AKADEMI FARMASI NASIONAL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS HANG TUAH UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIVERSITAS MURIA KUDUS UNIVERSITAS NAROTAMA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA UNIVERSITAS W R SUPRATMAN
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id DAFTAR PESERTA PELATIHAN PEMANFAATAAN HASIL PENELITIAN, PENGABIDAN KEPADA MASYARAKAT DAN KREATIFITAS MAHASISWA YOGYAKARTA, TANGGAL 16-18 April 2014 No
Nama
Institusi
Judul
Skim Penelitian Hibah Bersaing
1
Suharyanto
Akademi Farmasi Nasional
2
Didik Prasetyoko
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3
Mashuri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Metode Ekstraksi Sarang Semut (Myrmecodia Pendens) Dengan Teknik Maserasi Untuk Menghasilkan Obat Alternatif Kanker Paru Produksi Biodiesel dari Refined Palm Oil dan Minyak Kemiri Sunan: Optimasi Parameter Katalis Menggunakan Metode Desain Taguchi Pengembangan SSO Berbasis 3 HT: PCBM dengan Elektroda Nanofiber Ag
4
Samsudin Affandi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Proses penghitaman baja dengan lapisan magnetite dengan teknik anodisasi untuk perlindungan korosi
Ipteks
5
Endah Sulistyawati
Universitas Ahmad Dahlan
Penelitian Hibah Bersaing
6
Margi Sasono
Universitas Ahmad Dahlan
Pembuatan Serat Tekstil Alami dari Bambu dan Limbah Pertanian Secara Delignifikasi Menggunakan Ekstrak Abu Prototipe Alat Pemantauan Respirasi Pasien Berbasis pada Sinyal Pletysmografi Optik Secara Terkomputerisasi
7
Siti Jamilaytun
Universitas Ahmad Dahlan
Modifikasi Perancangan Alat Pemurnian Asap Cair Hasil Samping Pirolisis Tempurung Kelapa dengan Cara Redestilasi dan Kondensasi
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
8
Dwi Winarni
Universitas Airlangga
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
9
Lailatul Muniroh
Universitas Airlangga
Potensi Antioksidan Teripang Lokal Pamurbaya Paracaudina Australis untuk Perbaikan Sensitivitas Adiposit dan Sel Otot Terhadap Insulin pada Diabetes Mellitus Potensi Penggunaan Ekstrak Daun Jintan (Plectranthus Amboinicus) Untuk Pengobatan Pasien Gout Artritis Dengan Diet Tinggi Purin
10
Miratul Khasanah
Universitas Airlangga
Sensor Berbasis Imprinting Zeolite untuk Deteksi Sensitif dan Selektif Asam Urat Dalam Serum
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
11
Alva Edy Tontowi
Universitas Gadjah Mada
Fabrikasi Organ Keras Tiruan Menggunakan Material Photo Biokomposit Berbasis Bovine Hydroxyapatite (Sebagai material pengisi tulang pada kasus patah tulang)
Penelitian Strategis Nasional
Ipteks
Ipteks
Penelitian Hibah Bersaing
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id No
Nama
Institusi
12
Arief Nurrochmad
Universitas Gadjah Mada
13
Deendarlianto
Universitas Gadjah Mada
14
Dwi Siswanta
Universitas Gadjah Mada
15
Eko Sri Kunarti
16
Judul
Skim
Pengembangan Analog Kurkumin sebagai Suplemen Hepatoprotektif Terhadap Kerusakan Sel-Sel Hepar Akibat Pemberian Anti-tuberkulosis Isoniazid, Rifampicin, dan Pyrazinamide Rancang Bangun dan Pengembangan Teknologi Micro-Bubble Generator Untuk Meningkatkan Kualitas Air Limbah di Kawasan Industri Jabodetabek Area Menggunakan Bahan Baku Dan Manufaktur Lokal (Studi kasus pada Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park (EJIP) Sintesis 3,6-Dihidroksixanton dari Resorsinol dan Karbon Dioksida serta Uji Aktivitasnya sebagai Anti Malaria
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Universitas Gadjah Mada
Nanokomposit TiO2-SiO2 sebagai Film Fungsional Tekstil Anti Luntur
Eustachius Purnama Darmadji
Universitas Gadjah Mada
Teknologi Nanoenkapsulasi dan Aplikasinya dalam Penanganan Biopreservatif dan Bioflavor Asap Cair Limbah Tempurung Kelapa
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
17
FMC Sigit Setyabudi
Universitas Gadjah Mada
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
18
Iwan Yusuf Bambang Lelana
Universitas Gadjah Mada
Pembuatan Silika Abu Sekam Padi Termodifikasi Antibodi Untuk Clean Up Pada Analisis Aflatoksin B1 Dalam Bahan Pakan Mikroemulsi Ekstrak Sargassum sp Sebagai Penghambat Kerusakan Minyak Ikan
19
Jumina
Universitas Gadjah Mada
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
20
Khasani
Universitas Gadjah Mada
21
Marsetyawan Heparis Nur Ekanda
Universitas Gadjah Mada
Sintesis C-Alkilkaliks[4] Resorsinarena Terkonjugasi Aroil dari Resorsinol dan Karbon Dioksida serta Uji Aktivitasnya sebagai Adsorben Logam Berat dan sebagai Senyawa Tabir Surya Rekayasa Sensor Liquid Conductivity Menggunakan Prinsip Constant Electric Current Method (CECM) Untuk Mendeteksi Karakteristik Transien Aliran Dua Fasa Gas/Uap Dan Cairan Kecepatan Tinggi Pada Sistem Perpipaan Panas Bumi Pengembangan Komposit Hidroksiapatit Kalsit/Polivinil Alkohol (PVA)/Catgut Sebagai Material Biodegradable Miniplate & Screw Untuk Fiksasi Fraktur Tulang Rahang
MP3EI
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Ipteks
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id No
Nama
Institusi
22
Panut Mulyono
Universitas Gadjah Mada
23
Yusril Yusuf
Universitas Gadjah Mada
24
Rima Parwati Sari
25
Judul
Skim
Teknologi Produksi Superoktana dari Karbon Dioksida dan Uji Sifat Fisikokimianya sebagai Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Fabrikasi Nanofiber Ag Menggunakan Mesin Electrospinning dan Potensinya Sebagai Katoda pada Sel Surya Organik
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Universitas Hang Tuah
Pengembangan Produk Gel Teripang Emas (Alami) Untuk Pemulihan Jaringan Mukosa Rongga Mulut
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Juni Sumarmono
Universitas Jenderal Soedirman
Pengembangan Keju Tipe Cheddar dari Susu Kambing yang Mengandung Bakteri Asam Laktat (BAL) Probiotik Sebagai Produk Pangan Fungsional
Penelitian Strategis Nasional
26
Ropiudin
Universitas Jenderal Soedirman
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
27
Sri Rahayu
Universitas Jenderal Soedirman
28
Sundari
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
29
Nur Hidayati
Universitas Muhammadiyah Surakarta
30
Agus Jamal
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pengembangan dan Valuasi Teknologi Konsentrator Surya Tipe Parabola InDoor Sebagai Teknologi Hemat Energi Pada Proses Termal di Industri Perdesaan Hidrolisis Tepung Keratin Menggunakan Enzim-Enzim Keratinolitik Bacillus sp. MTS dan Potensinya Sebagai Pengganti Konsentrat Dalam Pakan Ternak Preparasi dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Kunyit-Kitosan Cross-Linked TPP sebagai Feed Additive Ayam Broiler pengganti Antibiotik Sintetis. Produksi Membran Komposit Acrylonitrile Butadiene Styrene (Abs) Tersulfonasi Untuk Proton Exchange Membrane Fuel Cell Pengendalian Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik Menggunakan UPFC dan PST Berbasis Neuro Fuzzy Adaptif
31
Budi Gunawan
Universitas Muria Kudus
Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi
32
Hera Setiawan
Universitas Muria Kudus
Pendeteksian Formalin Pada Bahan Pangan Dengan Sensor Gas Berbasis Polimer Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Meningkatkan Sifat Mekanis Produk Cor Propeler Pada Kapal Nelayan Melalui Proses Pembekuan Searah
Ipteks
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Penelitian Disertasi Doktor
Penelitian Fundamental
Penelitian Hibah Bersaing
Penelitian Hibah Bersaing
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id No
Nama
Institusi
Judul
33
Helmy Darjanto
Universitas Narotama
34
Munasir
Universitas Negeri Surabaya
35
Warju
Universitas Negeri Surabaya
36
Eli Rohaeti
37
Siti Sulastri
Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta
38
Anif Jamaluddin
39
Skim
Matras Lebah Berbahan Polimer Sebagai Perkuatan Tanah Lunak Untuk Mengatasi Kelongsoran Pada Pelaksanaan Reklamasi Jaringan Jalan Nasional Fabrikasi komposit aluminium berpenguat Nanosilika (Al-SiO2) sebagai prototipe material tahan korosi pada medium geotermal Rancang Bangun Knalpot Inovatif Ramah Lingkungan Berteknologi Metallic Catalytic Converter Untuk Mendukung Program Langit Biru Matriks Matlac Dari Sekresi Kutu Lak Untuk Membuat Biokomposit Dengan Reinforcement Serat Rami Sintesis Silika Termodifikasi Sulfonat Dari Abu Sekam Padi Melalui Proses Sol Gel Sebagai Penukar Kation Logam Berat Dalam Larutan
Penelitian Hibah Bersaing
Universitas Sebelas Maret
Pembuatan Prototipe Sensor Cahaya Menggunakan Bahan Ferroelektrik Ba1-xSrxTiO3 “
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Balgis
Universitas Sebelas Maret
Modulasi limfosit T yang hiperautoreaktif pada pasien systemic lupus erythematosus dengan ekstrak daun sirsak
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
40
Brian Wasita
Universitas Sebelas Maret
Pengembangan Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica L. Urban) Terstandar Sebagai Antistres. Kajian Psikoneuroimunologi Dan Neuroplastisitas.
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
41
Fajar Rakhman Wibowo
Universitas Sebelas Maret
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
42
Risa Suryana
Universitas Sebelas Maret
43
Riyatun
Universitas Sebelas Maret
Manufacturing of Polypropylene/Bentonite Geocomposites Using Pineapple Fiber: Tough, High Flame Resistance and Environtmental Friendly of Transportation Fabrikasi Nanorod Titania Dioksida Untuk Meningkatkan Daya Konversi Sinar Matahari Pada Sel Surya Dengan Struktur DSSC Fabrikasi dan Karakterisasi Kaca Tellurite Didoping Ion Nd3+ Sebagai Material Pembangkit Laser Infra Merah
Penelitian Disertasi Doktor
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Penelitian Strategis Nasional Penelitian Disertasi Doktor
Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id No
Nama
Institusi
Judul
44
Suharno
Universitas Sebelas Maret
45
Ilham Kuncahyo
Universitas Setia Budi Surakarta
46
Nyoman Puspa Asri
Universitas W R Supratman
Rekayasa Teknologi Reparasi Dengan Metode Superalloy Welding At Elevated Temperature (Swet) Pada Komponen Pesawat Terbang Dalam Rangka Kemandirian Industri Dirgantara Di Indonesia Sediaan Kapsul Ekstrak Campuran Bahan Alami Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Dan Daun Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Hepatoprotektor Selama Pengobatan Tuberculosis (TBC) Transesterifikasi Minyak Sawit Menjadi Biodiesel Dalam Methanol Subkritis Dan Superkritis Dengan Katalis Padat Berpromotor Ganda
Skim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
Penelitian Hibah Bersaing
Penelitian Disertasi Doktor
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI JalanJenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 021- 57946100 (Hunting); Faks. 021- 5731846 Laman http://dikti.go.id FORM KESEDIAAN Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten Yogyakarta, Tanggal 16-18 April 2014 Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Lengkap (gelar)
:
………………………………………………………….
Jenis Kelamin
:
( Laki-laki / Perempuan ) *
Perguruan Tinggi/ Instansi
:
………………………………………………………….
:
………………………………………………………….
Alamat Kantor/ Perguruan Tinggi
…………………………………………………………. (Telp/Fax)
:
….………………………………………………………
E-mail
:
.................................................................................
Alamat Rumah
:
………………………………………………………….. ………………………………………………………….
(Telp/Fax) / HP
:
….………………………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA *) sebagai Peserta pada kegiatan tersebut di atas sesuai jadwal yang telah ditentukan dan belum pernah mengikuti kegiatan sejenis. …………, ……………………...., 2014 Yang menyatakan,
(…………………………………………….) Catatan: 1. *) Coret yang tidak sesuai. 2. Mohon Formulir kesediaan dikirim kepada Ketua Panitia melalui e-mail:
[email protected] selambat-lambatnya tanggal 15 April 2014; 3. Bagi peserta yang berhalangan hadir, dapat diwakilkan kepada anggota tim dengan judul sesuai undangan dengan membawa surat penunjukkan dari ketua tim.
Macintosh HD:Users:litabmasdikti:Documents:Pelatihan Paten 2014:Pelatihan Yogyakarta:Surat undangan:Undangan pemanfaatan paten 16-18 April 2014- Yogyakarta via LPPM.docx
1
Deskripsi KOMPOSISI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI L) DAN PENGGUNAANNYA
5
Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi ekstrak daun Belimbing
wuluh
(Averrhoa
bilimbi
L)
sebagai
bahan
pembersih gigi tiruan akrilik yang digunakan oleh pemakai gigi tiruan lepasan. 10
Latar Belakang Invensi Bahan bidang
ilmu
digunakan 15
resin
akrilik
polimetil
gigitiruan,
sebagai
sampai
basis
gigi
metakrilat
saat
ini
tiruan,
(PMMA)
masih
meskipun
di
banyak sekarang
banyak didapatkan bahan basis gigi tiruan dari metal atau metal frame denture . Hal ini disebabkan harganya relatif murah,
manipulasi
mudah,
warnanya
tidak 20
larut
serta
cara
menyerupai
dalam
ludah,
pembuatannya
gingiva, dapat
sifat
dilakukan
yang
relatif
tidak
toksis,
reparasi
dan
perubahan dimensinya kecil. Menurut Edgerton dan Michael, 1993 dalam Parnaadji dan Soeprapto tahun 2001 dalam jurnal Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal) Vol.34 no. 34 Surabaya: FKG UNAIR .bahwa gigi tiruan di dalam rongga mulut selalu berkontak dengan
25
saliva,
selanjutnya
mengabsorbsi denture
protein
pelicle
gigi
tiruan
saliva
(ADP).
resin
secara
Segera
akrilik selektif
setelah
ADP
ini
akan
acquired terbentuk,
mikroorganisme akan melekat pada reseptor protein saliva dalam
membentuk
koloni.
Pengumpulan
mikroorganisme
yang
2
membentuk lapisan lunak, tidak terkalsifikasi dan melekat pada gigi tiruan disebut plak gigi gigi tiruan . Menurut Segal,1998; Lacopino, 1992; Kulak dkk., 1993 bahwa Streptococcus Mutans merupakan bakteri yang paling 5
banyak dijumpai pada plak karena habitat utamanya adalah plak dan berkoloni pada permukaan gigi sehingga terbentuk formasi plak. Plak gigi tiruan merupakan penyebab masalah yang berhubungan dengan jaringan periodontal, bau mulut, perubahan warna pada gigi tiruan dan peradangan jaringan
10
mukosa
di
bawah
gigi
tiruan
yang
disebut
denture
stomatitis. Dalam bidang kedokteran gigi ditemukan 65% dari jumlah
penduduk
lanjut
usia
memakai
gigi
tiruan.
Dua
pertiganya mengalami denture stomatitis. Pencegahan 15
terjadinya
denture
stomatitis
perlu
dilakukan oleh para pemakai gigi tiruan, misalnya dengan merendam gigi tiruan pada malam hari disamping tindakan pemeliharaan dan pembersihan. Pembersihan gigi dengan cara merendam gigi tiruan dapat dilakukan sepanjang malam, 1 jam, 30 menit atau 15 menit tergantung dari bahan pembersih
20
yang digunakan. Invensi sebelumnya yang yang dikemukakan oleh William H, et al (USPO 3.488.288) adalah pembuatan bahan pembersih gigi
tiruan
dengan
bahan
dasar
dipotasium
persulfate,
sodium perborat, sodium carbonate yang mampu membersihkan 25
plak pada gigitiruan Invensi
ini
menggunakan
tanaman
tradisional
daun
belimbingwuluh (Averrhoa bilimbi L). Kandungan kimia dari daun (Averrhoa bilimbi L) adalah saponin, tanin, sulfur, asam 30
format
terkandung
dan
dalam
perokside ekstrak
(LIPI-PDII,2007).
daun
belimbing
Tanin
wuluh
yang
bersifat
3
astrigent yang dapat menghambat pelekatan S. Mutans, yang merupakan
salah
satu
sbakteri
yang
menempel
pada
gigi
tiruan.
5
Uraian Singkat Invensi Invensi
yang
pemanfaatan belimbing
tanaman wuluh
pembersih 10
diusulkan
ini
tradisional
(Averrhoa
gigi
pada
tiruan
prinsipnya
yaitu
bilimbi
ekstrak
L)
akrilik.
adalah daun
sebagai
Hasil
bahan
ekstrak
daun
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) ditimbang sebanyak
4
gr, 8 gr, 16 gr. Masing-masing bubuk yang telah ditimbang dilarutkan dalam 100 ml aquadest steril sehingga diperoleh
15
konsentrasi larutan ekstrak sebesar
4%, 8%, 16%. Ekstrak
daun
bilimbi
belimbing
wuluh
(Averrhoa
L)
dengan
konsentrasi sebesar 4%, 8%, 16%, masing-masing dipergunakan untuk merendam plat akrilik selama 15 menit, 30 menit, 1 jam
dan
8
jam.
Dengan
proses
perwujudan
invensi
ini,
ekstrak daun belimbing wuluh dengan konsentrasi 16% dapat digunakan 20
dengan
sebagai
lama
bahan
perendaman
pembersih 8
jam
gigi
lebih
tiruan
disukai
akrilik
dan
dapat
menghambat pertumbuhan S. mutans.
Uraian Lengkap Invensi Sebagaimana yang telah dikemukakan pada latar belakang 25
invensi bahwa ekstrak daun belimbing wuluh dapat digunakan sebagai
bahan
akrilik. adalah
Salah
dengan
alternatif satu cara
cara
untuk untuk
merendam
merendam
gigi
membersihkan
gigitiruan.
tiruan
gigitiruan
Berbagai
bentuk
bahan pembersih gigi yang berada di pasaran antara lain ada 30
yang berbentuk pasta, tablet atau cairan dan lain-lain.
4
Bahan pembersih gigitiruan tersebut berbahan dasar kimia, yang
harganya
cukup
mahal
dan
dapat
menimbulkan
efek
samping terhadap sifat fisik akrilik. Saat ini pemakaian bahan-bahan tanaman alami semakin sering dianjurkan karena 5
khasiatnya yang tidak kalah dengan bahan kimia tetapi lebih ekonomis. Metode pembuatan
ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L), sebagai berikut: daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) segar dicuci bersih dan dikeringkan diletakkan 10
diatas
tempeh
kemudian
diangin-angin
di
dalam
ruangan
sampai kering, daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yang
sudah
kering
ditimbang
seberat
500
gr,
daun
dimasukkan ke dalam alat penghancur (blender) dan diberi etanol 90% sebanyak 1000 ml, lalu dicampur. Maserasi selama 15
72 jam, kemudian disaring dengan corong Buchner. Filtrat hasil
jaringan
dievaporator menunjukkan
diuapkan
dengan
didapatkan 100%
hasil
ekstrak.
vacum 30
evaporator
gr
Ekstrak
ekstrak.
daun
(Averrhoa bilimbi L) ditimbang sebanyak 20
Hasil
belimbing
ini
wuluh
4 gr, 8 gr, 16 gr.
Masing-masing bubuk yang telah ditimbang dilarutkan dalam 100
ml
larutan belimbing sebesar 25
Setelah
aquadest
steril
sehingga
diperoleh
ekstrak
sebesar
4%,
16%.
wuluh 4%,
(Averrhoa
8%,
16%
8%,
bilimbi
L)
masing-masing
konsentrasi
Ekstrak
dengan
daun
konsentrasi
dipergunakan
untuk
merendam plat akrilik selama 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 8
jam
kemudian
dilihat daya
hambat
terhadap
bakteri
S.
Mutans, dengan menggunakan alat spekrometer. Nilai rata-rata daya hambat ekstrak daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap pertumbuhan S. Mutans, dengan 30
cara merendam plat akrilik dalam ekstrak daun Belimbing
5
wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan konsentrasi 4%, 8%, 16% masing-masing selama 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 8 jam menunjukkan
pertumbuhan
S.mutans
menurun
sesuai
dengan
meningkatnya konsentrasi. Penambahan waktu perendaman dalam 5
ekstrak daun Belimbing wuluh dengan konsentrasi 4%, 8%, 16% selama 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 8 jam juga menyebabkan penurunan
pertumbuahan
S.
Mutans
(nilai
rata-rata
pertumbuhan S.mutans pada plat akrilik yang direndam dalam ekstrak daun Belimbing wuluh dengan konsentrasi 4% selama 10
15
menit
adalah
18,3
A,
sedangkan
nilai
rata-rata
pertumbuhan S.mutans pada plat akrilik yang direndam dalam ekstrak daun Belimbing wuluh dengan konsentrasi 16% selama 8 jam adalah 3,38 A). Kandungan kimia dari daun (Averrhoa bilimbi L) adalah saponin, tanin, sulfur, asam format dan 15
perokside seperti (2001)
(LIPI-PDII,2007). penelitian
bahwa
yang
bahan
Tanin
telah
tanin
bersifat
dilakukan
pada
astrigent,
oleh
rebusan
Fathrony
gambir
dapat
menghambat pelekatan S. Mutans pada perendaman gigi tiruan, bersifat 20
bakteriostatik
dan
bakterisid.
Pada
larutan
ekstrak daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan konsentrasi yang meningkat maka akan menyebabkan penurunan pertumbuhan
25
S.
mutans
konsentrasi
akan
Peningkatan
kadar
oleh
karena
meningkat tanin
pula
akan
dengan
meningkatnya
kandungan
mengakibatkan
tanin.
daya
anti
bakteri akan meningkat pula. Waktu perendaman selama 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 8 jam dalam larutan ekstrak daun Belimbing
wuluh
(Averrhoa
bilimbi
L)
juga
menurun
pertumbuhan S.mutans karena waktu kontak bertambah, maka akan menambah efektifitas kerja daya antimikrobanya. Selain 30
itu tanin mempunyai efek fisiologis dan efek farmakologis karena
6
kemampuannya
untuk
membentuk
kompleks,
baik
dengan
protein
maupun polisakarida. Pembentukan kompleks itu berdasarkan pada pembentukan
ikatan
hidrogen
dan
interaksi
hidrofobik
antara
tanin (golongan polifenol) dengan protein. Kemampuan antimikroba 5
dari
senyawa
menghambat
tanin kerja
berdasarkan enzim
pada
tertentu
kemampuan secara
senyawa
selektif
ini atau
kemampuannya dalam menghambat ikatan antar ligan dengan suatu reseptor. Ada kemumgkinan tanin yang merupakan zat kimia yang sebagian 10
besar
tersebar
dalam
tanaman
ini
mampu
menghambat
sintesis dinding sel bakteri dan sintesis protein sel
kuman
gram positif (S. mutans).
Dari
analisis
data
(uji
LSD)
menunjukkan
bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pertumbuhan S. mutans 15
pada
plat
akrilik
yang
direndam
dalam
semua
konsentrasi dan lama perendaman, kecuali pada ekstrak daun Belimbing wuluh dengan konsentrasi 4% lama perendaman 30 menit, 1 jam, 8 jam dengan konsentrasi 8% lama perendaman 15
menit,
dilihat 20
30
bahwa
menit.
Dari
ekstrak
hasil
daun
tersebut
belimbing
diatas wuluh
dapat dengan
konsentrasi 16% untuk merendam plat akrilik selama 8 jam, lebih disukai karena efektif dapt menghambat pertumbuhan S.mutans
25
7
Klaim 1. Metode pembuatan ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa billimbi L), dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) segar dicuci 5
bersih
dan
dikeringkan
diletakkan
diatas
tempeh
kemudian diangin-angin di dalam ruangan sampai kering. b Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yang sudah kering
ditimbang seberat 500 gr
c Daun dimasukkan ke dalam alat penghancur (blender) dan 10
diberi etanol 90% sebanyak 1000 ml, lalu dicampur d Maserasi
selama
72
jam,
kemudian
disaring
dengan
dengan
vacum
corong Buchner e Filtrat
hasil
jaringan
diuapkan
evaporator 15
f Setelah dievaporator didapatkan hasil 30 gr ekstrak. Hasil ini menunjukkan 100% ekstrak. g Ekstrak
daun
belimbing
ditimbang sebanyak
wuluh
(Averrhoa
bilimbi
L)
4 gr, 8 gr, 16 gr. Masing-masing
bubuk yang telah ditimbang dilarutkan dalam 100 ml 20
aquadest steril sehingga diperoleh konsentrasi larutan ekstrak sebesar
4%, 8%, 16%. Ekstrak daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan konsentrasi sebesar 4%, 8%, 16%, masing-masing dipergunakan untuk merendam plat akrilik selama 15 menit, 30 menit, 1 jam dan 8 25
jam
8
2. Ekstrak seperti
daun
Belimbing
dalam
klaim
wuluh
nomer
1,
(Averrhoa lebih
bilimbi
disukai
L)
dengan
konsentrasi 16%. 3. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan 5
konsentrasi
sebesar
dipergunakan
untuk
4%,
merendam
8%,
16%
masing-masing
plat
akrilik
selama
15
bilimbi
L)
menit, 30 menit, 1 jam dan 8 jam 4. Ekstrak seperti 10
daun dalam
Belimbing klaim
wuluh
nomer
(Averrhoa
3,
lebih
disukai
untuk
merendam plat akrilik selama 8 jam. 5. Ekstrak daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yang didapat
pada
klaim
nomer
1,2,3,dan
4
untuk mengahambat pertumbuhan S.mutans.
15
20
dapat
digunakan
9
Abstrak
Komposisi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan Penggunaannya 5
Invensi
ini
berhubungan
dengan
komposisi
ekstrak
daun
belimbing wuluh (Averrhoa billimbi L) dan penggunaannya. Hasil ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) ditimbang sebanyak 10
yang
telah
steril
4 gr, 8 gr, 16 gr. Masing-masing bubuk
ditimbang
sehingga
dilarutkan
diperoleh
dalam
100
konsentrasi
ml
aquadest
larutan
ekstrak
sebesar 4%, 8%, 16%. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dengan konsentrasi sebesar 4%, 8%, 16%, masingmasing dipergunakan untuk merendam plat akrilik selama 15 15
menit, 30 menit, 1 jam dan 8 jam. Dengan proses perwujudan invensi
ini,
konsentrasi gigi tiruan
16%
ekstrak
daun
belimbing
dapat
digunakan
sebagai
akrilik dengan
lama
wuluh bahan
perendaman 8
pembersih jam
disukai dan dapat menghambat pertumbuhan S. mutans. 20
25
dengan
lebih
1
Deskripsi
PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI 5
Bidang Teknik Invensi
Invensi ini berhubungan dengan suatu proses pembuatan mi jagung kering. Lebih khusus lagi proses pembuatan mi jagung kering 10
tersebut
disubstitusi
dengan
tepung
jagung
termodifikasi.
Latar Belakang Invensi
Jagung 15
merupkan
bahan
pangan
pokok
lokal
yang
banyak
terdapat di Indonesia. Jagung dapat dijadikan sebagai bahan baku
pangan
pokok
seperti
mi
mengingat
kandungan
karbohidratnya yang tinggi. Invensi
tentang
mi
jagung
sudah
banyak
dilakukan,
diantaranya mi yang dibuat dari pencampuran pati jagung dan 20
tepung jagung (Soraya, 2006) serta tepung jagung (Juniawati, 2003;
Putra,
2008).
Teknologi
produksi
mi
jagung
dapat
menggunakan teknik sheeting maupun ekstrusi (Hatorangan, 2007; Fahmi,
2007).
Namun
demikian
mi
tersebut
masih
memiliki
beberapa kelemahan diantaranya tingkat kekerasan yang tinggi, 25
kekenyalan yang rendah, kelengketan yang tinggi, kehilangan padatan
akibat
pemasakan
(KPAP)
yang
tinggi
dan
tingkat
kesukaan pada kisaran netral. Kenyataan
tersebut
menunjukkan
perlunya
cara
untuk
memperbaiki karakteristik mi jagung. Cara yang dapat digunakan 30
antara lain dengan melakukan modifikasi terhadap tepung jagung
2
yang
digunakan
sebagai
bahan
baku
mi.
Modifikasi
ini
diarahkan untuk meningkatkan kestabilan tepung jagung terhadap pemanasan dan pengadukan mengingat karakteristik yang ingin diperbaiki 5
adalah
tingkat
kekerasan,
tingkat
kekenyalan,
tingkat kelengketan dan KPAP. Pati yang mempunyai stabilitas pemanasan dan pengadukan yang
tinggi
gelatinisasi
dikategorikan tipe
C
pati
yaitu
dengan
pati
yang
karakteristik
mempunyai
profil
gelatinisasi dengan puncak viskositas yang terbatas dan tidak 10
mengalami penurunan viskositas selama pemanasan. Modifikasi fisik dengan metode HMT (heat moisture treatment)
diketahui
dapat menggeser profil gelatinisasi pati dari tipe A menjadi tipe B (Purwani et al, 2006), tipe B menjadi tipe C (Collado et al, 2001; Shin et al, 2004). Aplikasi pati termodifikasi 15
HMT tersebut diketahui dapat memperbaiki karakteristik fisik mi diantaranya dapat meningkatkan elastisitas dan kekompakan tekstur
mi,
menurunkan
KPAP
dan
menurunkan
kelengketan
(Purwani et al., 2006). Dari invensi ini diketahui bahwa substitusi pati jagung 20
termodifikasi memperbaiki karakkteristik mi jagung diantaranya menurunkan
KPAP,
menurunkan
kekerasan
kelengketan dan meningkatkan penerimaan
dan
menurunkan
organoleptik. Selain
meningkatkan karakteristik fisik dan organoleptik, substitusi pati 25
jagung
termodifikasi
HMT
juga
dapat
meningkatkan
kandungan pati resisten yang dapat berperan sebagai sumber serat
serta
menurunkan
indeks
glikemik.
Serat
pada
bahan
pangan diperlukan untuk membantu sistem pencernaan. Sementara itu,
pangan
dengan
indeks
glikemik
rendah
dapat
membantu
penderita diabetes. 30
Penelusuran
yang
http://www.uspto.gov/patft/index.html
dilakukan diketahui
melalui bahwa
mi
3
jagung telah terdapat pada paten no. US 6.083.551. Pada paten tersebut, mi jagung diproduksi dari tepung jagung alami
5
mempunyai
sifat
fungsional
fungsional
sumber
tepung
penelusuran informasi
ke
alamat
yang
terbatas
alami
sebagaimana
lainnya.
yang sifat
Selain
melalui
http://www.uspto.gov/patft/index.html,
diperoleh
dari
alamat
website
ipb
(http://www.ipb.ac.id), mi jagung sudah terdaftar pada dirjen HKI
departemen
Hukum
dan
HAM
RI
dengan
nomor
P00200600052. Judul paten tersebut menunjukkan 10
pendaftaran
bahwa mi jagung
diproduksi dari pati dan gluten jagung. Produksi mi dari pati dan gluten jagung membutuhkan suplai pati dan gluten jagung yang kemungkinan hanya dapat disuplai oleh pabrik. Invensi ini menggunakan
tepung
pensubstitusi 15
tepung
jagung jagung
termodifikasi alami
HMT
sebagai
bahan
sebagai baku
mi
sehingga mi yang dihasilkan mempunyai karakteristik yang lebih baik bila dibandingkan dengan mi yang diproduksi dari pati jagung alami saja ataupun mi yang diproduksi dari pati jagung dan gluten jagung.
20
Ringkasan Invensi
Produksi dan formulasi mi jagung kering yang disubstitusi dengan
tepung
jagung
termodifikasi
ini
dilakukan
menghasilkan mi jagung dengan nilai gizi serta 25
fisik
dan
organoleptik
yang
lebih
baik
bila
untuk
karakteristik dibandingkan
dengan mi yang diproduksi dari mi jagung alami.
Mi yang
disubstitusi dengan tepung jagung termodifikasi HMT memiliki kandungan pati resisten lebih tinggi, warna dan penampakan umum yang lebih menarik, KPAP yang lebih rendah, kelengketan 30
yang lebih rendah, dan tingkat kesukaan yang
lebih tinggi
bila dibandingkan dengan mi dari tepung jagung alami.
4
Produksi tepung jagung termodifikasi HMT dilakukan dengan terlebih dahulu mengatur kadar air tepung jagung menjadi 24%. Tepung jagung kemudian dipanaskan pada suhu 100- 120oC selama 3 – 9 jam. Proses 5
modifikasi tersebut menghasilkan tepung
jagung dengan karakteristik gelatinisasi tipe C yang ditandai dengan
tidak
adanya
penurunan
viskositas
pada
pada
profil
gelatinisasinya (tidak ada breakdown), swelling volume 9,73 ml/g dan pelepasan amilosa 1,49%. Untuk menghasilkan tepung jagung 10
dengan
karakteristik
tersebut
diperlukan
beberapa
tahapan antara lain: a. tepung jagung diatur kadar airnya mencapai 24%; b. tepung jagung dimasukkan ke dalam loyang tertutup dan disimpan di suhu refrigerator selama satu malam; c. loyang berisi tepung jagung
15
dipanaskan di dalam
oven udara pada suhu 100 – 120oC selama 3 – 9 jam; d. tepung termodifikasi yang diperoleh dikeringkan pada suhu 50oC selama 4 jam; e. tepung
kering
dihaluskan
kemudian
diayak
dengan
menggunakan ayakan 100 mesh. 20
a. Tepung jagung termodifikasi yang diperoleh digunakan untuk
mensubstitusi
tepung
jagung
yang
digunakan
sebagai bahan baku mi jagung. Substistusi tersebut menghasilkan mi jagung dengan karakteristik kimia dan fisik sebagai berikut: pati resisten mencapai 25
2,28%,
KPAP
elastisitas Sementara bahwa
mi
mencapai
0,70
itu,
gs,
7,27%, dan
pengujian
dengan
kekerasan
kelengketan organoleptik
substitusi
2229
gf,
-52,30
gf.
menunjukkan
tepung
jagung
termodifikasi HMT lebih disukai bila dibandingkan 30
dengan mi dari pati jagung alami saja.
5
Uraian Lengkap Invensi Invensi
ini
meliputi
optimasi
proses
produksi
dan
formulasi mi jagung yang disubstitusi dengan tepung jagung termodifikasi 5
HMT
untuk
memperoleh
mi
jagung
dengan
karakteristik kimia, fisik dan organoleptik yang baik. Tujuan akhir dari invensi tersebut telah dicapai dengan diperolehnya mi jagung dengan kandungan pati resisten lebih tinggi, warna dan
penampakan
umum
yang
lebih
menarik,
KPAP
yang
lebih
rendah, kelengketan yang lebih rendah, dan tingkat kesukaan 10
yang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan mi dari tepung
jagung alami. Invensi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu produksi tepung jagung termodifikasi HMT dan aplikasi tepung jagung termodifikasi 15
yang
diperoleh
sebagai
pensubstitusi
tepung
jagung yang digunakan sebagai bahan baku mi. Produksi tepung jagung
termodifikasi
beberapa
tahapan
penyeimbangan
HMT
dilakukan
yaitu
kadar
dengan
pengaturan
air,
kadar
pemanasan
pada
menggunakan air
tepung,
oven
udara,
pengeringan, pendinginan, dan pengayakan. Pengaturan
20
melakukan
kadar
penyemprotan
air
tepung
yang
dilakukan
disertai
dengan
pengadukan
di
cara dalam
loyang. Jumlah air yang disemprotkan disesuaikan dengan kadar air
target.
dengan 25
cara
Walaupun
penambahan
penyemprotan,
masih
air
pada
terdapat
tepung
dilakukan
kemungkinan
belum
meratanya air ke seluruh permukaan. Oleh karena itu, tepung disimpan pada suhu 4 – 5oC selama
satu malam.
Loyang berisi
tepung jagung dipanaskan di dalam oven udara pada suhu 100 120oC selama 3 – 9 jam. Loyang dikeluarkan dari oven kemudian dibiarkan pada suhu ruang selama satu jam. Untuk mengurangi 30
kadar air dari tepung, tepung dalam loyang dikeringkan pada suhu
50oC
selama
4
jam.
Tepung
kering
diayak
dengan
6
menggunakan termodifikasi
ayakan HMT
100 dan
mesh.
Karakteristik
perbandingannya
dengan
tepung
jagung
tepung
jagung
alami disajikan pada Tabel 1. 5
Tabel 1. Karakteristik tepung jagung alami dan tepung jagung termodifikasi HMT Tepung jagung Karakteristik
Alami
Termodifikasi HMT
A
C
Swelling volume (ml/g)
14,4
9,73
Amylose leaching (%)
2,17
1,49
Kadar air (% bb)
7,49
6,55
Kadar abu (% bk)
0,53
0,61
Kadar Protein (% bk)
7,24
7,28
Lemak (% bk)
1,77
1,85
Karbohidrat (% bk)
90,46
90,26
Pati (% bk)
69,30
69,27
Amilosa (%bk)
18,16
17,48
Amilopektin (% bk)
51,14
51,79
Tipe profil gelatinisasi
Produksi termodifikasi
mi
yang
HMT
disubstitusi
dilakukan
dengan
dengan
tepung
menggunakan
jagung beberapa
tahapan yaitu pencampuran bahan, pengukusan bahan, penekanan 10
adonan, pembentukan lembaran, pembentukan untaian, pemotongan mi, pengukusan mi mentah dan pengeringan mi. Pencampuran bahan yang digunakan pada pembuatan mi jagung ini dilakukan secara bertahap. Percampuran pertama dilakukan dengan mencampurkan sebagian
15
tepung
jagung
alami,
sebagian
tepung
jagung
termodifikasi HMT, guar gum, air, dan garam. Campuran bahan dikukus pada suhu 90oC selama 15 menit untuk membentuk binder (pengikat) adonan mi. Campuran sisa tepung jagung alami dan sisa tepung jagung termodifikasi dicampurkan dengan bahan yang telah
dikukus
kemudian
diadon.
Adonan
yang
diperoleh
7
dimasukkan ke dalam grinder untuk memperoleh tekstur adonan yang lebih liat. Adonan dibentuk lembaran dengan menggunakan sheeter
mi.
Lembaran
adonan
dibentuk
untaian
dan
dipotong
dengan menggunakan alat yang sama. Mi mentah yang diperoleh 5
dikukus
pada
tergelatinisasi. suhu 60oC aman
untuk
90oC
suhu Mi
selama
matang
yang
20
menit
untuk
diperoleh
membuat
dikeringkan
mi
pada
selama 70 menit untuk mencapai kadar air mi yang penyimpanan.
Mi
kering
yang
diperoleh
dikemas
dengan menggunakan kemasan plastik polypropylene (PP) tebal. 10
Mi
jagung
kering
yang
disubstitusi
tepung
jagung
memiliki
karakteristik seperti yang terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik mi jagung Karakteristik Fisik Waktu pemasakan(menit) KPAP (%) Kekerasan (gf) Elastisitas (gs) Kelengketan (gf) Sensori Tingkat kekerasan Tingkat elastisitas
Tingkat kelengketan
Tingkat kesukaan Kimia Kadar air (%bb) Kadar abu (%bk) Kadar protein (%bk) Kadar lemak (%bk) Kadar karbohidrat(%bk) Kadar pati (% bk) Fungsional Pati resisten (% bb) Serat pangan (% bk) Indeks glikemik (IG)
Mi jagung 100% tepung Disubstitusi jagung alami tepung jagung HMT 7,00 8,31 2802 0,71 -66,42
9,00 7,27 2229 0,70 -52,30
Sedikit keras Tidak elastis hingga sedikit elastis Lengket moderat hingga sangat lengket Agak tidak suka hingga netral
Sedikit keras Sedikit elastis hingga elastis moderat Sedikit lengket
Agak suka hingga suka
11,58 1,50 7,47 0,22 90,82 64,41
9,22 1,52 7,31 0,28 90,90 65,54
1,11 6,87 56,73 (sedang)
2,28 7,76 52,13 (rendah)
8
Klaim
1. Proses produksi
mi
jagung
yang
disubstitusi
oleh
tepung
jagung termodifikasi HMT dilakukan dengan tahapan: 5
a. membagi tepung jagung menjadi dua bagian yaitu bagian 1 dan bagian 2; b. mencampurkan tepung jagung bagian 1, air,guar gum dan garam; c. mengukus campuran pada suhu 90oC selama 15 menit;
10
d. mengadon campuran yang sudah dikukus hingga tercampur rata; e. menambahkan tepung jagung bagian 2 pada adonan; f. mencampurkan
adonan
dengan
tepung
jagung
bagian
dua
hingga tercampur rata; 15
g. menekan adonan dengan menggunakan grinder; h. memipihkan,
mencetak
dan
menyisir
adonan
hingga
diperoleh untaian mi; i. mengukus untaian mi pada suhu 90oC selama 20 menit; j. mengeringkan mi pada suhu 60oC selama 70 menit; 20
k. mengemas dalam kemasan. 2. Proses produksi mi jagung yang disubstitusi tepung jagung termodifikasi HMT seperti pada klaim 1 dimana tepung jagung bagian 1 merupakan campuran antara tepung jagung alami dan tepung jagung termodifikasi HMT dengan kisaran 50 – 70%
25
dari total tepung jagung untuk tepung jagung alami dan 0 – 20%
dari
total
tepung
jagung
untuk
tepung
jagung
termodifikasi HMT. 3. Proses produksi mi jagung yang disubstitusi tepung jagung termodifikasi HMT seperti pada klaim 1 dimana tepung jagung 30
bagian 2 merupakan tepung jagung alami dengan jumlah 30% dari total tepung jagung.
9
4. Proses produksi mi jagung yang disubstitusi tepung jagung termodifikasi HMT seperti pada klaim 1 dimana jumlah air, guar gum dan garam yang digunakan masing-masing adalah 50%, 1% dan 1 % dari total tepung jagung. 5
5. Tepung jagung termodifikasi HMT seperti pada klaim 2 dibuat dengan tahapan: a. mengatur kadar air tepung jagung menjadi 24%; b. memasukkan tepung jagung ke dalam loyang tertutup; c. menyimpan
10
loyang
tertutup
berisi
tepung
jagung
pada
refrigerator selama 1 malam; d. memanaskan loyang berisi tepung jagung pada oven bersuhu 100 – 120oC selama 3 – 6 jam hingga diperoleh tepung jagung termodifikasi HMT; e. mengeringkan tepung jagung termodifikasi HMT pada suhu
15
50oC selama 4 jam; f. mengayak tepung jagung termodifikasi HMT dengan ayakan 100 mesh.
20
25
10
Abstrak
PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI 5
Proses
produksi
dan
formulasi
mi
jagung
kering
yang
disubstitusi dengan tepung jagung termodifikasi menggunakan bahan baku tepung jagung alami dan tepung jagung termodifikasi 10
HMT. Tepung jagung termodifikasi HMT yang digunakan diproduksi melalui tahapan pengaturan kadar air, penyeimbangan kadar air, pemanasan,
pengeringan
dan
pengayakan.
Tepung
jagung
termodifikasi tersebut mempunyai karakteristik yang lebih baik sebagai 15
bahan
baku
mi
jagung
sehingga
substitusinya
pada
tepung jagung yang digunakan sebagai bahan baku mi jagung dapat
memperbaiki
kualitas
mi
jagung.
Proses
produksi
mi
jagung yang disubstitusi dengan tepung jagung termodifikasi dilakukan melalui tahap pencampuran bahan, pengukusan bahan, pembuatan 20
adonan,
pembentukan
penekanan
untaian
mi,
adonan,
pemotongan
pembentukan mi,
lembaran,
pengukusan
mi,
pengeringan mi, pendinginan dan pengemasan. Invensi ini menghasilkan mi dengan karakteristik kimia, fisik,
organoleptik
dan
fungsional
yang
lebih
baik
bila
dibandingkan dengan mi yang dibuat dari tepung jagung alami 25
saja. Dengan demikian diharapkan diterima
oleh
konsumen
sehingga
mi jagung ini akan
lebih
industrialisasinya
dapat
mendukung program diversifikasi pangan pokok.
1 Deskripsi BALING-BALING
5
10
KAPAL BERSIRIP
Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu sirip-sirip penambah daya dorong pada baling-baling kapal, khususnya sirip-sirip tersebut dibuat menyatu dengan daun-daun baling-baling dan memotong daun baling-baling tersebut pada sudut tertentu.
Latar Belakang Invensi 15
20
25
30
35
Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang-bangun kapal adalah tercapainya kecepatan servis kapal (Vs) sesuai dengan yang direncanakan. Dan parameter utama yang sangat menentukan terhadap kecepatan servis kapal tersebut, adalah rancangan SISTEM PROPULSI KAPAL (Sistem Penggerak Kapal). Secara umum, Sistem Propulsi Kapal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu : (a) Main Engines (Motor Induk); (b) Transmission Systems (Sistem Transmisi Daya); (c) Propulsor (Alat Gerak Kapal). Prinsip kerja dari Sistem Propulsi Kapal adalah sebagai berikut; Main Engines sebagai sumber daya utama memberikan DAYA OUTPUT-nya ke Propulsor melalui Sistem Transmisi Daya. Besarnya DAYA yang DISERAP oleh Propulsor tergantung pada besarnya efisiensi system transmisi tersebut. DAYA yang DISERAP oleh Propulsor inilah yang selanjutnya digunakan untuk mendorong kapal. Salah satu jenis Propulsor (Alat Gerak Kapal) yang sering digunakan untuk menggerakan kapal sampai dengan saat ini adalah Screw Propeller (Baling-baling ulir). Gaya dorong (Thrust) pada Screw Propeller (Balingbaling ulir) terjadi sebagai akibat adanya perbedaan distribusi tekanan antara bagian punggung daun balingbaling dan bagian muka daun baling-baling. Distribusi
2
5
10
15
20
25
30
35
tekanan pada daerah/bagian muka daun baling-baling adalah relatif lebih besar dibandingkan dengan distribusi tekanan pada daerah/bagian punggung daun baling-baling, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya Gaya Angkat (LIFT Force). Proyeksi vector gaya angkat tersebut pada sumbu lateral kapal, yang kemudian disebut dengan gaya dorong kapal (Thrust). Sampai dengan saat ini, khalayak luas beranggapan bahwa besarnya gaya dorong kapal (Thrust) adalah berbanding lurus dengan daya yang diserap oleh Baling-baling. Sehingga bilamana diinginkan adanya peningkatan kecepatan servis kapal, maka diperlukan adanya kenaikan gaya dorong (Thrust) kapal. Dan kenaikan tersebut, membawa pada kebutuhan kenaikan daya dorong kapal. Selanjutnya, kebutuhan terhadap meningkatnya daya dorong kapal pada akhirnya memberikan konsekuensi pada peningkatan kebutuhan DAYA OUTPUT dari Main Engines (Motor Induk). Hal ini tentunya akan merugikan pada nilai kompetisi ekonomis kapal. Ringkasan Invensi Invensi yang diusulkan ini pada prinsipnya adalah memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling, sehingga menghasilkan daya dorong (thrust) yang juga maksimal. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus terpasang. Atau dengan kata lain, baling-baling yang diinvensikan ini secara tidak langsung adalah merupakan upaya dalam penghematan energi terhadap Main Engines (Motor Induk) yang terpasang di kapal. Konsep invensi baling-baling kapal bersirip ini adalah menurunkan besarnya distribusi tekanan pada daerah/bagian punggung dari daun baling-baling, sehingga perbedaan tekanan antara daerah/bagian muka dan punggung adalah lebih besar dibandingkan dengan baling-baling yang saat ini ada di pasaran/masyarakat pengguna. Suatu metode penurunan distribusi tekanan pada daerah/bagian punggung daun baling-baling tersebut, adalah
3
5
dengan menaikan kecepatan aliran fluida (Va) yang melintasi permukaan daun baling-baling tersebut, yakni dengan menambahkan sepasang sirip yang berbentuk seperti “pacul” pada bagian/daerah punggung yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi aliran fluida yang melintasi pada daerah/bagian tersebut. Uraian Singkat Gambar
10
15
Untuk memudahkan pemahaman mengenai inti invensi ini, selanjutnya akan diuraikan perwujudan invensi melalui gambar-gambar terlampir. Gambar 1, adalah tampak belakang dari baling-baling kapal bersirip sesuai dengan invensi ini. Gambar 2, adalah tampak samping dari baling-baling kapal yang hanya diambil pada satu daun baling-baling sesuai dengan invensi ini. Uraian Lengkap Invensi
20
25
30
35
Sebagaimana telah dikemukan pada latar belakang invensi bahwa gaya dorong (Thrust) kapal adalah merupakan suatu produk/hasil kinerja dari baling-baling saat beroperasi pada putaran dan kondisi tertentu. Peningkatan Gaya Dorong tersebut pada umumnya dapat diperoleh dengan cara mengganti motor induk dengan motor-motor lainnya, yang memiliki kapasitas daya yang lebih besar. Cara ini tentunya mempunyai konsekuensi teknis yang diperoleh, yaitu menjadi sangat mahal dan tidak menguntungkan bagi para pemakai. Mengacu pada Gambar 1, yang memperlihatkan suatu baling-baling kapal bersirip tampak belakang sesuai dengan invensi ini. Baling-baling seperti invensi yang diusulkan adalah mengkondisikan daun baling-baling (1) untuk meningkatkan Gaya Dorong (Thrust) yang dihasilkan dari baling-baling saat bekerja pada putaran tertentu. Pengkondisian daun baling-baling (1) yang dimaksudkan adalah dengan memasang sirip (3, 4) berbentuk seperti
4
5
10
15
20
25
30
35
“PACUL” secara berpasangan pada bagian/daerah punggung (5) dari keseluruhan daun baling-baling (1). Penambahan sepasang sirip (3, 4) berbentuk seperti “PACUL” ini bertujuan untuk mengarahkan aliran fluida yang melintasi bagian/daerah punggung (5) tersebut, agar lebih seragam (Uniform) dan memiliki percepatan (Akselerasi) yang lebih besar. Dengan kedua kondisi tersebut, maka laju aliran fluida untuk punggung (5) daun baling-baling yang bersirip seperti “PACUL” menjadi lebih baik atau lebih tinggi, apabila dibandingkan dengan punggung daun balingbaling yang polos. Sehingga, distribusi tekanan yang terjadi pada bagian/daerah punggung daun baling-baling tersebut adalah tidak sama. Distribusi tekanan yang terjadi pada daerah/bagian punggung (5) daun baling-baling yang bersirip seperti “pacul” menjadi lebih rendah, apabila dibandingkan dengan distribusi tekanan yang terjadi pada bagian/daerah punggung daun baling-baling yang polos (yaitu baling-baling yang sudah dikenal oleh masyarakat sampai saat ini). Di lain pihak, distribusi tekanan yang terjadi pada bagian/daerah muka daun baling-baling adalah relatif tetap atau tidak berubah antara daun baling-baling bersirip seperti “PACUL” dengan daun baling-baling yang polos. Perbedaan distribusi tekanan yang terjadi pada kedua daerah/bagian muka dan punggung (5) dari daun baling-baling (1) inilah yang nantinya menjadi Gaya Angkat (LIFT) balingbaling. Dan bilamana Gaya Angkat (LIFT) tersebut diproyeksikan terhadap Sumbu Lateral Kapal, maka Gaya Angkat (LIFT) akan menjadi Gaya Dorong Baling-baling Kapal. Sehingga jika distribusi tekanan pada daerah/bagian punggung (5) daun baling-baling bersirip seperti “PACUL” adalah lebih rendah dari pada punggung daun baling-baling yang polos, maka besarnya Gaya Dorong (Thrust) yang terjadi pada daun baling-baling bersirip seperti “PACUL” menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan daun baling-baling yang polos. Invensi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan baling-baling yang ada di pasaran atau yang dikenal oleh masyarakat luas. Yaitu pada ‘keberadaan’
5
5
sepasang sirip yang berbentuk ‘pacul’ yang terletak pada bagian/daerah punggung (5) di tiap-tiap daun baling-baling. Sebagaimana pula diungkapkan pada Gambar 2, yang menunjukkan satu bagian daun baling-baling (1) sesuai dengan invensi ini. Baling-baling bersirip untuk menambah Gaya Dorong Kapal ini adalah meliputi jumlah sirip (3, 4), bentuk sirip (3, 4) dan posisi/kedudukan sirip (3, 4) pada daun baling-baling (1) (Propeller Blades), dengan deskripsi sebagai berikut ;
10 (a)
15
Jumlah Sirip
Jumlah sirip pada masing-masing daun baling-baling (1) adalah 2 (dua) bilah, yang dipasang pada bagian punggung daun baling-baling (5) secara bersusun, yang disebut dengan sirip atas (3) dan sirip bawah (4). (b)
Bentuk Sirip
20
25
Pada dasarnya bentuk sepasang sirip yang digunakan pada masing-masing baling-baling sesuai dengan invensi ini adalah seperti bilah ‘PACUL’, dimana pada bilah depan (7) adalah lebih tajam dibandingkan dengan bilah belakang (8). Panjang bilah keseluruhan sirip atas (3) adalah lebih panjang hingga 40 (empat puluh) persen dibandingkan dengan Panjang bilah keseluruhan sirip bawah (4).
30 Tinggi maksimum sirip (3, 4) adalah 14 (empat belas) persen dari panjang keseluruhan bilah Sirip (c)
Posisi atau Kedudukan Sirip
35 Posisi sirip (3, 4) pada masing-masing daun balingbaling (1) dapat dibedakan dalam 2 (dua) sudut pandang, yaitu : Posisi sirip terhadap Jari-jari
6 baling-baling (dinotasikan dengan huruf, R), dan Posisi sirip terhadap rasio Sisi Masuk (2) dan Sisi Keluar (6)(rasio ini dinotasikan dengan simbol, a/b). 5
10
Penempatan Posisi sepasang sirip (3, 4) seperti bilah ‘PACUL’ tersebut adalah berada dalam rentang 30% R (tigapuluh persen) hingga 80% R (delapan puluh persen). Jari-jari baling-baling, adalah jarak dari titik pusat hingga bagian ujung daun baling-baling.
15
Tebal maksimum sirip adalah terletak di daerah/bagian belakang dari bilah sirip (3, 4), yakni antara 60% hingga 90% dari panjang bilah sirip (3, 4) seperti ‘PACUL’ tersebut.
20
25
30
35
Kedudukan sirip atas (3) dan sirip bawah (4) ditentukan oleh besarnya rasio (a/b) Sisi Masuk (2) dan Sisi Keluar (6), yaitu berada dalam rentang 0,5 hingga 2. Ujung Depan dari kedua sirip atas dan sirip bawah, atau Bagian yang disebut dengan sisi masuk, adalah berkedudukan tepat di daerah bilah depan (7) dari daun baling-baling (1).
7 Klaim
5
10
15
20
25
30
35
1. Suatu baling-baling kapal bersirip untuk memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling kapal, sehingga menghasilkan daya dorong (thrust) yang juga maksimal dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus di-instal, terdiri dari: suatu daun baling-baling ditambahkan dengan sepasang sirip dengan sekurang-kurangnya dua bilah sirip atas dan bawah; sepasang sirip dimaksud dibuat secara menyatu dengan dan pada bagian punggung dari setiap daun baling-baling; dan sepasang sirip atas dan sirip bawah berada pada kedudukan yang ditentukan oleh besarnya rasio Sisi Masuk dan Sisi Keluar (a/b), yaitu berada dalam kisaran 0,5 sampai 2. 2. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1, dimana jumlah sirip disukai sekurang-kurangnya dua bilah. 3. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1, dimana pada dasarnya bentuk sepasang sirip yang digunakan pada masing-masing baling-baling sesuai dengan invensi ini adalah seperti bilah ‘PACUL’, dimana pada bilah bagian depan adalah lebih tajam dibandingkan dengan bilah bagian belakang. 4. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1 sampai 3, dimana panjang bilah keseluruhan sirip atas adalah lebih panjang hingga 40 (empat puluh) persen dibandingkan dengan panjang bilah keseluruhan sirip bawah. 5. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1 sampai 3, dimana tinggi maksimum sirip adalah 14 (empat belas) persen dari panjang keseluruhan bilah sirip.
8
5
10
15
20
25
30
6. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1 sampai 5, dimana penempatan posisi sepasang sirip seperti bilah ‘PACUL’ tersebut adalah berada dalam kisaran 30% R (tigapuluh persen) hingga 80% R (delapan puluh persen) jari-jari baling-baling, yakni jarak dari titik pusat hingga bagian ujung daun baling-baling. 7. Suatu baling-baling kapal bersirip sesuai dengan klaim 1 sampai 5, dimana tebal maksimum sirip adalah terletak di daerah/bagian belakang dari bilah sirip, yakni antara 60% hingga 90% dari panjang bilah sirip seperti ‘PACUL’ tersebut.
9 Abstrak BALING-BALING KAPAL BERSIRIP
5
10
15
20
25
30
35
Suatu baling-baling kapal bersirip untuk memaksimalkan daya yang diserap oleh baling-baling kapal, sehingga menghasilkan daya dorong (thrust) yang juga maksimal dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan servis kapal, tanpa harus memperbesar daya yang harus diinstal, terdiri dari: suatu daun baling-baling ditambahkan dengan sepasang sirip dengan sekurang-kurangnya dua bilah sirip atas dan bawah; sepasang sirip dimaksud dibuat secara menyatu dengan dan pada bagian punggung dari setiap daun baling-baling; dan sepasang sirip atas dan sirip bawah berada pada kedudukan yang ditentukan oleh besarnya rasio Sisi Masuk dan Sisi Keluar (a/b), yaitu berada dalam kisaran 0,5 sampai 2.
1 Deskripsi
SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA
5
Bidang Teknik Invensi Invensi
ini
pembuatan
dan
geopolimer.
berhubungan produk
Lebih
semen
khusus
dengan
komposisi
bahan,
cepat
(rapid-set
high-strength)
invensi
ini
tidak
metode
menggunakan
akselerator dan berbahan baku abu terbang yang diaktivasi dengan 10
larutan natrium silikat.
Latar Belakang Invensi Kebutuhan akan semen cepat (rapid setting cement), yaitu semen yang cepat keras (matang) dan dapat mencapai kekuatan tinggi 15
dalam
waktu
relatif
singkat
cukup
mendesak,
misalnya
sebagai
bahan semen untuk reparasi landas pacu pesawat, jalan raya yang sibuk,
dan
jalur
busway
yang
padat.
Semen
yang
memenuhi
kebutuhan tersebut sudah dapat diperoleh di pasaran namun dengan harga yang sangat tinggi. Semen yang termasuk dalam kategori ini 20
berbahan
dasar
magnesium
fosfat,
Ca
sulfoaluminat
dan
Ca
fluoroaluminat. Selain itu, akselerator juga dapat ditambahkan pada semen konvensional (Portland) untuk mempercepat pencapaian kuat optimum. Akselerator yang murah dan umum dipakai adalah garam-garam 25
klorida,
namun
tidak
direkomendasi
oleh
American
Concrete Institute untuk aplikasi pada beton bertulang karena dapat menyebabkan korosi pada tulangan baja. Geopolimer
merupakan
material
polimer
anorganik
yang
tersusun atas atom Si dan Al yang tersusun dalam jaringan 3 dimensi. 30
Material
ini
memiliki
sifat
gabungan
antara
polimer
anorganik (plastik) dan keramik. Geopolimer disintesa dari bahan dasar yang berupa senyawa alumina – silika dengan aktivator yang berupa larutan alkali silikat. Pelarutan dari alumina – silika oleh alkali akan menghasilkan monomer Si(OH)4 dan Al(OH)4 yang kemudian
akan
terpolikondensasi
menjadi
polimer
alkali
2 aluminosilikat yang memiliki struktur jaringan (cross-link) 3 dimensi. Geopolimerisasi
merupakan
proses
aktivasi
bahan
baku
(prekursor) yang berupa silika-alumina dengan aktivator larutan 5
alkali silikat. Prosesnya meliputi pelarutan prekursor dengan aktivator menjadi
diikuti padatan
oleh
pengerasan
yang
disebut
(curing)
pada
geopolimer.
suhu
Proses
ambien
pengerasan
geopolimer berbeda dengan pengerasan pada semen Portland yang merupakan 10
proses
hidrasi
yang
bersifat
eksotermis.
Proses
pengerasan pada geopolimer merupakan reaksi polikondensasi yang bersifat endotermis, yang oleh karenanya laju pengerasan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan suhu curing. Invensi sebelumnya yang dikemukakan oleh R.J. Schultz pada tahun
15
1980
judul :
pada
paten
Rapid
bernomor
setting
US
Patent
accelerators
4,209,335 for
dengan
cementitious
compositions. Dalam paten tersebut diklaim bahwa suatu campuran yang terdiri dari kaarbonat logam alkali dan garam anorganik besi
bermuatan
3+
(ferric
ion)kecuali
besi
fosfat
merupakan
akselerator untuk ditambahkan pada semen untuk aplikasi sebagai 20
shotcrete
atau
mortar
yang
diaplikasikan
secara
manual.
Pada
paten ini tidak diklaim kuat tekan yang dicapai produk pada interval waktu tertentu. Pada
tahun
1984
Richard
Miller
memperoleh
hak
paten
bernomor US Patent 4,501,830 dengan judul: Rapid-set lightweight 25
cement. Dalam paten tersebut diklaim bahwa suatu produk semen ringan
dapat
dibuat
dari
campuran
semen
konvensional,
debu
silika (silica fume), abu terbang cenosphere, partikel SiO2 dan epoxy
sebagai
kepadatan 30
90
akselerator. pon/kaki3
Produk
dalam
ini
waktu
1
diklaim jam
dapat
serta
mencapai
kuat
tarik
sebesar 600 psi dan kuat tekan sebesar 6000 psi dalam waktu 24 jam. Ashish Dubey dalam US Patent 6,641,658 dengan judul: Rapid setting
cementitious
composition
mengklaim
suatu
komposisi
campuran yang terdiri dari 35-90 % berat Portland cement ASTM 35
type III; 0-55 % berat pozolan; 5-15 % berat semen alumina dan
3 1-8 % berat kalsium sulfat anhidrat dapat mengeras dalam waktu singkat
untuk
dipergunakan
dalam
pembuatan
papan
semen.
Pada
paten ini juga tidak diklaim kuat mekanis produk pada suatu interval waktu. 5
Marianela Perez-Pena dan rekan mengajukan permohonan paten dengan nomor EP 1532080 dan US 1,670,427 pada tanggal 6 Juni 2007 dengan judul: Very fast setting cement composition. Mereka mengklaim bahwa penambahan senyawa alkanolamine dan fosfat pada campuran / slurry semen Portland, abu terbang, gipsum dan air
10
dengan suhu minimal 90oF
dapat mempercepat pengerasan (setting)
dan meningkatkan kuat tekan mula. Metode ini diaplikasikan pada pembuatan papan semen. Pada paten ini tidak diklaim kuat tekan yang dicapai pada interval waktu tertentu. Invensi ini menyediakan pasta semen nonkonvensional (non15
Portland) geopolimer tanpa akselerator dan metode pembuatannya. Pasta semen sesuai invensi ini cepat keras dan mencapai kuat tekan sebesar 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing yang dari suhu ruang (28oC) sampai 150oC dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam. Secara umum, kuat tekan meningkat
20
dengan naiknya suhu dan waktu curing.
Uraian Singkat Invensi Sesuai invensi ini disediakan suatu komposisi bahan untuk
25
pasta
semen
cepat
non-Portland,
metode
pasta
semen
cepat
non-Portland
tanpa
pembuatan
dan
akselerator.
produk
Komposisi
bahan sesuai invensi ini terdiri dari kombinasi abu terbang dan larutan meliputi
natrium
silikat,
sedangkan
langkah-langkah
berikut:
metode
sesuai
membuat
invensi
larutan
ini
natrium
silikat; mencampurkan larutan natrium silikat dengan abu terbang 30
sampai terbentuk pasta; mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan dan mengeringkan serta mengeraskan
pasta.
Produk
semen
pasta
yang
dihasilkan
dari
komposisi dan metode pembuatan sesuai invensi ini memiliki kuat tekan sebesar
4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing
4 yaitu dari suhu ruang (28oC) sampai 150oC dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam.
Uraian Lengkap Invensi 5
Bahan baku pasta semen geopolimer terdiri dari abu terbang ASTM kelas F dan C dan larutan natrium silikat. diperoleh
dari
limbah
Pembangkit
Listrik
Abu terbang
Tenaga
Uap
yang
menggunakan batu bara. Larutan 10
sedemikian
natrium
silikat
sehingga
pasta
yang
dipakai
geopolimer
memiliki
memiliki
komposisi
rasio
molar
seperti dicantumkan pada tabel 1. Proses pencampuran dilakukan sebagai berikut: a)
15
Membuat
larutan
silikat
dalam
terjadi
reaksi
suhu),
masukkan
kemudian
aduk
aktivator
wadah
yang
dalam
berupa
larutan
natrium
terbuat
dari
plastik.
Setelah
larutan
larutan
sampai
alkali
(ditandai
ini
rata
kedalam
sampai
dengan abu
membentuk
kenaikan
terbang
dan
pasta
yang
plastis.
20
b)
Tuang pasta kedalam cetakan, tutup cetakan dengan rapat.
c)
Pasta
dalam
cetakan
kemudian
didiamkan
dalam
atau dimasukkan ke dalam oven dengan suhu
suhu
40-150
ruang selama
4-24 jam sesuai kuat tekan yang diinginkan. Untuk aplikasi di lapangan, panaskan pasta dengan bantuan blower. Produk 25
pasta
semen
geopolimer
yang
dibuat
dengan
proses
seperti diterangkan diatas dapat mencapai kuat tekan rata-rata dengan rentang sebesar 4 sampai dengan 46 dalam rentang waktu 4 sampai 24 ASTM
C109.
jam setelah dicor. Uji tekan dilakukan sesuai standar Hasil
uji
tekan
pasta
dengan
komposisi
seperti
diterangkan diatas ditampilkan dalam tabel 2. 30 Contoh perhitungan komposisi sebagai berikut: Abu terbang sebagai bahan baku akan memiliki komposisi kimia yang
bervariasi
bergantung
pada
batubara
dan
proses
pembakarannya di PLTU. Sebagai contoh abu terbang yang dipakai 35
disini memiliki komposisi kimia sesuai tabel 3. Uji komposisi
5 kimia abu terbang menggunakan teknik fluoresensi sinar-x. Untuk membuat pasta geopolimer dengan rasio molar sesuai dengan tabel 1, rasio abu terbang 57-67 dan larutan natrium silikat adalah 43-33 persen berat, bergantung pada komposisi abu terbang yang 5
digunakan.
Sedangkan
komposisi
larutan
natrium
silikat
dalam
persen berat sebagai berikut: NaOH : SiO2 : H2O = 27 : 8-10 : 6563.
Tabel 1. Rasio molar pasta geopolimer Atom / senyawa
Rasio molar
Na/Al
0,50-2,29
Si/Al
2,05-9,20
H2O / Na2O
23,33-18,55
SiO2 / Na2O
1.8-1.33
10
Tabel 2. Hasil uji tekan kubus pasta geopolimer (5cm x 5cm x 5cm) abu terbang untuk tiap kombinasi suhu dan waktu curing suhu o C Ruang (28)
waktu jam 4
8
24
40
4
24
Sam pel no 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
Kuat tekan MPa 4.312 4.702 4.312 9.016 9.408 9.016 12.152 12.152 11.76 4.5 4.5 4.9 4.66 6.86 5.88 4.9 4.41 4.9 13.17 14.77 14.03
Kuat tekan rata-rata MPa 4.442
9.147
12.021
5.057
13.033
6
50
4
18
24
60
4
8
24
90
4
8
24
4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
12.74 13.72 13.72 12.42 11.76 10.97 10.38 10.78 4.9 4.508 5.88 4.9 7.252 5.88 6.86 20.58 16.66 17.64 24.50 18.62 22.54 20.58 17.64 20.58 15.68 18.914 21.56 22.54 22.54 18.62 23.52 24.5 21.56 11.76 12.152 11.76 13.72 15.484 15.288 37.436 30.38 41.16 23.91 27.44 27.83 40.76 34.88 28.22 43.12 45.08
6.816
19.927
21.048
11.891
14.831
36.325
26.393
34.620
43.773
7
150
3 1 2 3 1 2 3
4
8
43.12 38.22 40.18 40.37 41.16 43.12 54.88
39.590
46.387
Tabel 3. Contoh Komposisi kimia abu terbang Rumus kimia
5
10
15
% berat Kelas F
Kelas C
Al2O3
25,26
4.5523
SiO2
47,2992
40.6029
S
0,2969
0.8019
K2 O
0,7009
3.5263
CaO
5,1482
16.4963
TiO2
1,7579
2.1928
MnO
0,1238
1.7687
Fe2O3
16,5277
29.8185
SrO2
0,1743
-
MgO
2,7074
-
ZrO2
-
0.2403
8 Klaim
1. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-Portland tanpa 5
akselerator,
dicirikan
terdiri
dari
kombinasi
abu
terbang dan larutan natrium silikat. 2. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-Portland seperti pada klaim 1, dimana persentase masing-masing bahan terhadap
campuran
dalam
persen
berat
adalah
abu
terbang
sebesar 57-67 dan natrium silikat 43-33. 10
3. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-Portland seperti pada klaim 1, dimana abu terbang yang digunakan adalah abu terbang yang sesuai dengan standar ASTM kelas F dan C. 4. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-Portland seperti pada klaim 1,
15
dimana komposisi bahan pada larutan
natrium silikat dalam persen berat adalah NaOH sebesar 27%; SiO2 sebesar 8-10% dan H2O sebesar 65-63. 5. Suatu komposisi bahan untuk pasta semen cepat non-Portland seperti pada klaim 1, dimana komposisi molar atom dan senyama dari
20
pasta
semen
adalah
Na/Al
sebesar
0,50-2,29;
Si/Al
sebesar 2,05-9,20; H2O/Na2O sebesar 23,33-18,55 dan SiO2/Na2O sebesar 1,8-1,33. 6. Suatu metode untuk membuat
pasta semen cepat
non
Portland
seperti pada klaim-klaim sebelumnya, dimana meliputi langkahlangkah berikut: 25
membuat larutan natrium silikat;
mencampurkan
larutan
natrium
silikat
dengan
abu
terbang
sampai terbentuk pasta;
mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan;
30
mengeringkan dan mengeraskan pasta. 7. Suatu metode untuk membuat seperti
pada
klaim
7,
pasta semen cepat non
dimana
mengeringkan
dan
Portland
mengeraskan
9 dilakukan dalam suhu ruang atau dengan memanaskan di dalam oven dengan suhu 40-150oC selama 4-24 jam. 8. Suatu produk pasta semen cepat non Portland yang dibuat dengan komposisi 5
dan
metode
seperti
pada
klaim-klaim
sebelumnya,
dimana memiliki kuat tekan sebesar 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu, yaitu antar suhu ruang sampai 150oC dan waktu curing antara 4 sampai 24 jam.
10
15
20
25
30
35
10 Abstrak
SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA
5
Invensi ini berkaitan dengan komposisi bahan untuk pasta semen
cepat
kering
pasta
semen
cepat
non-Portland, non-Portland
metode tanpa
pembuatan
dan
akselerator.
produk
Komposisi
bahan sesuai invensi ini terdiri dari kombinasi abu terbang dan larutan 10
natrium
inimeliputi
silikat,
langkah-langkah
sedangkan
metode
sesuai
invensi
berikut:
membuat
larutan
natrium
silikat; mencampurkan larutan natrium silikat dengan abu terbang sampai terbentuk pasta; mencetak pasta dengan menuang pasta ke dalam cetakan dan menutup rapat cetakan dan mengeringkan serta mengeraskan 15
pasta.
Produk
semen
pasta
yang
dihasilkan
dari
komposisi dan metode pembuatan sesuai invensi ini memiliki kuat tekan 4 MPa sampai dengan 46 MPa bergantung suhu curing yaitu dari suhu ruang (28oC) sampai 150oC dan waktu curing antara 4 jam sampai dengan 24 jam
20
GU «GU»
«No»«F2»
I.
II. Tiba di pada tanggal Kepala
: : :
Berangkat dari ke pada tanggal Kepala
( III. Tiba di pada tanggal Kepala
) : : :
) : : :
V. Tiba di pada tanggal Kepala
) : : :
VI. Tiba kembali di pada tanggal
) : :
) : : : :
) : : : :
( Berangkat dari ke pada tanggal Kepala
(
: : : :
( Berangkat dari ke pada tanggal Kepala
(
√
( Berangkat dari ke pada tanggal Kepala
( IV. Tiba di pada tanggal Kepala
Berangkat dari (tempat kedudukan) pada tanggal : ke : Kepala :
) : : : :
(
)
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pejabat Pembuat Komitmen Subdit HKI dan Publikasi,
√ Amsar NIP. 196503161986021001 VII. Catatan lain – lain : VIII. PERHATIAN : PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita kerugian akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.