USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama Npm Jurusan Pembimbing
: Muhammad Robiesa : 30409301 : Teknik Industri : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT.
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)
1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penulisan
Standar Kualitas Produk sebagai pedoman Perusahaan agar mampu bersaing dengan Perusahaan lain dialam Dunia Industri.
Penelitian ini memiliki beberapa permasalahan, masalah yang dihadapi adalah pada lubang tidak standar.
Pengambilan data di PT. Adhi WijayaCitra. Penelitian hanya dilakukan di bagian manajemen kualitas. Metode yang digunakan adalah DMAIC.
Mengetahui cacat dominan yang mempengaruhi kualitas produk. Mengetahui level sigma. Merekomendasikan perbaikan kualitas produk penyangga aki motor honda vario techno part stay d eccu.
2
TINJAUAN PUSTAKA Gasperz, (2002) DMAIC merupakan tahapan dalam metode six sigma yaitu: Define (Pendefinisian) * Check Sheet. * Pareto. * CTQ. * Data cacat prioritas hasil pareto. * Peta control. Measure (Pengukuran) * Menentukan CTQ prioritas. * Mengukur stabilitas dan kapabilitas kinerja. Analyze (Analisa) * Diagram sebab-akibat. * Tabel FMEA . Improve (Perbaikan) * 5W-2H Control (Mengendalikan) * Tahap akhir dari metode DMAIC yaitu usulan untuk perbaikan pada pengendalian proses yang bermasalah.
3
METODOLOGI PENELITIAN
4
SEKILAS TENTANG PT. AWC Gambaran Umum Perusahaan Jam Kerja
Pimpinan Direktur Pemasaran
07.00 – 16.00
Direktur Produksi
Jam Istirahat 12.00-13.00 15.00-15.10
Produk Penyangga Aki Motor JIG INSPECTION Dept. Warehouse
5
Data Cacat Produk Selama 1 Bulan
Dari hasil perhitungan jumlah cacat pada tabel 4.4 diketahui hasil akhir jenis-jenis cacat produk penyangga aki motor (part stay d eccu) dalam hitungan persen, angka tertinggi yaitu pada Dept. Stamping jenis cacat Lubang tidak standar sebesar 1016
6
HASIL DAN PEMBAHASAN * Langkah Pendefinisian (Define) Pada langkah pendefinisian ini menggunakan alat bantu untuk mendefinisikan masalah yang terjadi yaitu: •Cheek Sheet •Pareto •CTQ •Data Cacat Prioritas Hasil Pareto •Peta Control * Langkah Pengukuran (Measure) Measure merupakan langkah pengukuran dalam peningkatan kualitas DMAIC. Pada tahap ini menentukan critical to quality (CTQ), mengukur stabilitas dan kapabilitas kinerja saat ini (baseline). •Menentukan Critical to Quality (CTQ) Prioritas CTQ adalah penyebab cacat dominan yang menjadi prioritas dalam kualitas produk yaitu : •Lubang tidak standar •Mur tidak lurus •Karat •Mengukur stabilitas dan kapabilitas kinerja * Mengukur stabilitas Pengukuran stabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kestabilan dan mengukur variasi dari suatu proses. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan SPC (Statistical Process Control) yaitu peta kendali p salah satu alat ukur dari seven tools.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah produksi selama 1 bulan adalah 10.200 dan jumlah produk cacat paling dominan adalah 1016 Berikut perhitungan untuk peta kendali p pada proses stamping:
Mengukur Kapabilitas Perhitungan kapabilitas proses pada proses pembentukan di Departemen stamping selama 1 bulan yaitu sebagai berikut: Central line (CL) atau rata-rata proporsi (p) = 0,09 Kapabi litas proses (Cp) = 1 – p = 1 – 0,09 = 0,91
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah Analisa (Analyze) Pada tahap Analisa (Analyse) ini dilakukan analisis akar penyebab masalah serta menganalisis pengaruh potensial kegagalan faktor variasi penyebab permasalahan •Diagram Sebab Akibat
10
HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah Perbaikan (Improve) Pada tahap ini dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap faktor penyebab kecacatan atau akar masalah dari suatu proses dengan mempergunakan konsep 5W-2H.
11
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan data yang telah dilakukan bahwa pengaruh produk cacat paling dominan pada kualitas produk penyangga aki motor honda vario techno (part stay d eccu), yaitu pada lubang tidak standar dengan hasil akhir sebesar: 10.200 berdasarkan Tabel konversi DPMO ke nilai sigma nilai DPMO berada diantara 98.525 dan 100.273, sehingga nilai sigma berada diantara 3,29 dan 3,30 maka harus dilakukan perhitungan rumus interpolasi, setelah dilakukan perhitungan dengan interpolasi maka hasil akhir yang diperoleh sebesar: 3,2738 angka tersebut diluar tabel konversi DPMO, dan dinyatakan tidak baik maka perlu adanya perbaikan kualitas pada proses pembentukan (bending) yang ada pada Departemen Stamping, untuk mengurangi angka cacat produk yang membuang biaya produksi dan merugikan Perusahaan.
12
KESIMPULAN Berdasarkan pada data dan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian ini. •Jenis cacat yang paling dominan pada Dept. Stamping proses pembentukan (bending) yaitu mode kegagalan lubang tidak standar (hole). Faktor-faktor yang menyebabkan cacat lubang tidak standar (hole) berasal dari faktor dies, mesin dan faktor standar operasional proses (S.O.P). •Dari hasil pengolahan data selama 1 bulan dengan data sebanyak 30 maka didapatkan Central line atau rata-rata proporsi sebesar 0,09 maka kapabilitas proses didapat sebesar 0,91 sedangkan nilai nilai level sigma berada diantara 3,29 dan 3,30 maka harus dilakukan perhitungan dengan rumus interpolasi agar mendapat nilai yang lebih akurat. Setelah melakukan perhitungan interpolasi hasil akhir yang diperoleh yaitu sebesar: 3,2738 sigma. •Usulan rencana perbaikan proses dengan menggunakan metode 5W-1H. Rencana perbaikan dilakukan pada jenis cacat yang tertinggi yaitu lubang tidak standar (hole). Perbaikan dilakukan secara langsung dengan melakukan pengecekan berkala pada proses pembentukan (bending), memberikan arahan pada semua operator yang memproses produk untuk melakukan pengecekan berkala, membuat laporan pemeliharaan dies khusus untuk proses bending produk penyangga aki motor honda vario techno (part stay d eccu).
13
14