ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
I. URAIAN FAKTA
Di
wilayah
Kabupaten
pabrik
pengolahan
Pabrik
ini
bahan
Tangerang
kertas,
P.T.
memperoleh sambungan
sebuah
Karya
aliran
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan listrik
berdiri
Tulada.
listrik
tenaga
sebesar 3 x 526 KVA = 1578/220 s.d.
tegangan 380
Volt,
dengan fasilitas adanya gardu tersendiri lengkap segala
peralatannya.
mengalami karena
kesulitan
biaya
tingginya
Sejak
tahun
1986
dan
hampir
keuangan
pabrik yang terlampau
biaya
dengan
pabrik
ini
dilikwidasi
tinggi,
pemakaian tenaga listrik
dari
khususnya
pada
pabrik
tersebut. Direktur Utama Pabrik Pengolahan Bahan Kertas mencarSi jalan, bagaimana biaya produksi khususnya listrik
dapat dikurangi atau ditekan
Direktur untuk
Utama
beserta
menekan/mengurangi
stafnya biaya
seminim
jalan
keluar
listrik. Tulada mencari menekan
untuk mengurangi biaya
gagasan
ini
menekan biaya listriknya. Dalam pertemuan ini
beaya
mungkin.
membicarakan produksi
ini
dengan diperoleh
pemakaian
tenaga
Salah seorang direktur pada Pabrik P.T.
Karya
tersebut minta persetujuan Direktur Utama
untuk
orang yang dapat membantu melaksanakan biaya
pemakaian
tenaga
listrik
rencana tersebut.
Direktur Utama menyetujui gagasan dan ide tersebut. Direktur
Skripsi
ini mendatangi temannya Awi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
yang
biasa
MAHENDRA MURTI
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
7
mengerjakan maksudnya.
instalasi Selanjutnya
karyawan
PLN
yaitu
listrik Awi
mengutarakan
menghubungi
Abraham.
Direktur Utama P.T. Karya
dan
Bertiga
pensiunan
lalu
menemui
Tulada (Anton) yang
kemudian
diadakan perundingan mengenai masalah menekan/mengurangi biaya
pemakaian tenaga listrik pada pabrik kertas
Karya
Tulada tersebut. Awi dan Abraham
akan
melaksanakan
Pada
keesokan
disertai lokasi gardu Awi
menyetujui
keinginan Direktur
harinya mereka
Utama
berlima
Direktur
kertas P.T. Karya Tulada
listrik beserta peralatan KWH
dikehendaki
kesanggupannya oleh
melihat
Meternya.
Setelah
KWH
Utama
apa
beserta
tersebut. Beberapa hari kemudian Awi dan Abraham ke
pabrik
tang,
dengan,membawa peralatan yang
Meter
akhirnya
untuk mengerjakan
Direktur
ke
untuk
berada di lokasi pabrik kertas tersebut,
menyatakan
Utama
pergi
dan Abraham memeriksa gardu listrik dan
yang
dan
tersebut.
semua stafnya serta Awi dan Abraham pabrik
P.T.
yang
stafnya datang
diperlukan
paku beton, tusuk gigi, kawat zegel, timah
:
zegel
P.L.N, zegel plastik, tang gencet plastik dan abu kotor. Dengan
menggunakan peralatan tersebut, Awi dan
Abraham
mulai bekerja dengan cara :
1. memotong iegel PLN pada KWH Meter 2. membuka baut-baut dan membuka tutup KWH Meter
Skripsi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
MAHENDRA MURTI
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
Posisi angka di dalam KWH Meter lalu diundurkan ke angka-angka Direktur
yang sesuai dengan angka yang diminta
Utama
pabrik
tersebut.
KWH
Meter
oleh
ditutup
kembal,i dan disegel lagi dengan memakai zegel PLN buatan sendiri, dan di atas zegel tersebut diolesi/ditaburi abu kotor agar terkesan zegel tersebut bukan zegel baru. Perbuatan mengundurkan angka-angka dalam KWH Meter pada
gardu listrik pabrik kertas ini
oleh
Awi dan Abraham setiap bulan
Petugas
Resmi
memeriksa sebagai
dan
datang
mencatat
ke
dikerjakan
memjelang gardu
angka-angka
(sebelum)
listrik pada
untuk
KWH
biaya
Meter
dasar
bagi PLN untuk menagih
listrik
oleh pabrik tersebut.
Besarnya
angka-
KWH Meter yang harus diundurkan
(diubah)
setiap
tenaga angka
PLN
telah
pemakaian
bulannya oleh Awi dan Abraham adalah sesuai dengan order yang
diberikan
oleh Direktur
Utama
pabrik
tersebut.
Untuk pekerjaan mengundurkan angka-angka dalam KWH Meter pada
pabrik
kertas
tersebut,
maka
Direktur
Utama
memberikan uang imbalan jasa setiap bulannya kepada
Awi
dan
dengan
Rp.
pada
KWH
Abraham
antara
Rp. 300,000,-
sampai
750.000,- per orang per bulannya. Urusan Meter
di
bulannya
mengubah/menurunkan angka-angka
gardu diurusi
listrik
pabrik
kertas
oleh karyawannya yang
ini, bernama
Setelah Asan meninggal dunia, maka urusan ini
Skripsi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
setiap Asan.
ditangani
MAHENDRA MURTI
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
4
langsung
oleh
Direktur
Utama
Direktur
Utama
tersebut.
pabrik kertas P.T. Karya
Perbuatan
Tulada
untuk
mengubah/menurunkan angka-angka KWH Meter tersebut telah berlangsung sejak Juli 1986 sampai dengan Oktober
1991.
Imbalan jasa yang telah diberikan kepada Awi dan Abraham berjumlah Rp. 109.000.000,00. Hasil angka
perbuatan pidana menurunkan/mengubah angka-
di KWH Meter pada gardu listrik di pabrik
P.T. Karya Tulada tersebut, maka pihak pabrik Utama)
telah membayar uang rekening
kepada
PLN telah menjadi berkurang atau
sedikit
kertas
(Direktur
pemakaian
listrik
menjadi
daripada yang seharusnya. Uang yang
lebih
dibayarkan
kepada PLN menjadi tidak sesuai dengan angka-angka sebenarnya
sebelum
dibayarkan
pada
diubah.
PLN+
Uang
sebesar
yang
Rp.
yang
seharusnya
2.000.000.000,00,
namun dengan cara mengubah angka-angka pada KWH Meter di gardu
pabrik tersebut, maka pabrik hanya membayar
pada
PLN + Rp. 887.000.000,00. Dengan demikian pabrik
kertas
P.T. Karya Tulada menggaet keuntungan yang besar
sekali
dengan lain,
cara-cara PLN
tersebut di atas.
Sedangkan
telah menderita kerugian sebesar ±
dipihak Rp.
1,5
milyar sebagai akibat ulah mengubah angka-angka pada KWH Meter
yang
tersebut.
dilakukan
Pada
suatu
oleh saat,
Direktur petugas
Utama PLN
mencurigai
pemakaian llistrik oleh pabrik kertas P.T. Karya
Skripsi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
pabrik
Tulada
MAHENDRA MURTI
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
tersebut yaitu antara pemakaian dan jumlah operasi mesin yang
diopresikan
pabrik
dengan
tersebut
rekening
terdapat
yang
dibayar
oleh
ketidakseimbangan
yang
mencolok. Dalam
suatu
operasi
gabungan
antara
PLN
yang
dibantu Kepolisian dan Kejaksaan akhirnya memergoki
dan
menangkap
KWH
Meter
basah
dan
dikerjakan Direktur
para pelaku yang
mengubah Awi
angka-angka
sedang di
dan Abraham sesuai
membuka
KWH
Meter
dengan
Utama tersebut. Direktur Utama
yang
order
pabrik
dari kertas
P.T. Karya Tulada beserta stafnya diusut dan diajukan ke persidangan Pengadilan Negeri sebagai terdakwa yang oleh Jaksa Penuntut Umum didakwa melakukan Kejahatan
Korupsi
yaitu : 1. Dakwaan Primer : Pasal 1(1) sub a jo pasal 28 dan 34c UU
No.
3/1971 jo pasal 55(1) ke-1 jo pasal 64 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. 2. Dakwaan Subsider -. Pasal 1(1) sub a jo pasal 28 dan 34c undang
Nomor
3
Tahun
1971
Undang tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 56 ke-2 jo 64 KUHP. 3. Dakwaan Lebih Subsider Pasal 372: jo 55{1) ke-1 jo pasal 64(1) KUHP
Skripsi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
MAHENDRA MURTI
ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
6
4. Dakwaan Lebih Subsider Lagi Pasal 19 Undang-undang Nomor
15 Tahun
1985
tentang Ketenagalistrikan jo Pasal 362 KUHP Adapun putusan Pengadilan berkenaan dengan dakwaan Penuntut Umum adalah sebagai berikut : 1. Pengadilan Negeri Terdakwa Pidana
bersalah melakukan Korupsi
Secara
kejahatan
Tindak
Bersama-sama
Dengan
Perbuatan Berlanjut. 2. Pengadilan Tinggi Hakim
banding memberikan hukuman penjara
lebih
ringan kepada terdakwa daripada
dari adalah
hakim pertama. Korupsi
Kualifikasi
Secara
yang
hukuman
kejahatannya
Bersama-sama
Dengan
Perbuatan Berlanjut. 3. Mahkamah Agung Mernberikan
putusan menolak
permohonan
kasasi
dari para terdakwa dan menyatakan para terdakwa secara
sah dan meyakinkan
bersalah
Tindak Pidana Korupsi Dilakukan
melakukan
berturut-turut
Dengan Perbuatan Berlanjut.
Skripsi
KONFLIK HUKUM ANTARA ...
MAHENDRA MURTI