PENGEMBANGAN BUKU TEKS TARI GAMBUH PAMUNGKAS SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA (SENI TARI) KELAS VII SMP
Devy Mardiana , Universitas Negeri Malang E-mail :
[email protected] ABSTRAK : Tari Gambuh Pamungkas adalah tari berpasangan dari Kabupaten Sumenep Madura, tari ini adalah tari yang diciptakan setelah tari GambuhGambuh yang lainnya. Data tentang Tari Gambuh Pamungkas masih berupa arsip pribadi seniman dan pemerintah daerah setempat, belum tersebar di lingkungan luar seniman maupun di lembaga Pendidikan dan belum tersedia dalam bentuk buku ajar. Lembaga pendidikan di Madura yang sudah mengajarkan Sub Mata Pelajaran Seni Tari adalah SMP Negeri 4 Sumenep.Penelitian ini dimaksudkan untuk Pengembangan Buku Teks Tari Gambuh Pamungkas sebagai Bahan Ajar pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Tari) Kelas VII SMP Negeri 4 Sumenep, sehingga dapat diketahui bahwa dalam pengembangan ini produk yang dihasilkan berupa buku teks tentang Tari Gambuh Pamungkas sebagai bahan ajar pada mata pelajaran Seni Budaya (Seni Tari) kelas VII SMP Negeri 4 Sumenep. Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif. Model pengembangan prosedural yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (PPKI, Edisi ke V: 46). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam pengembangan buku teks tentang Tari Gambuh Pamungkas sebagai Bahan Ajar pada mata pelajaran Seni Budaya (Seni Tari) Kelas VII SMP Negeri 4 Sumenep ini secara garis besar melalui beberapa tahap, antara lain: (1) Tahap Perancangan, (2) Tahap Produksi, dan (3) Tahap Evaluasi. Uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap Bahan Ajar buku teks tersebut. Hasil uji coba tersebut digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan keputusan terhadap buku teks yang dikembangkan, yakni implementasi atau direvisi. Secara garis besar, buku teks hasil pengembangan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1) Bagian Awal, 2) Bagian Isi, dan 3) Bagian Akhir. Ketiga bagian tersebut disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dan penyusunan buku teks. Pada bagian awal buku teks tentang Tari Gambuh Pamungkas ini terdiri dari sampul, halaman judul, kata pengantar, petunjuk penggunaa pada bagian pendahuluan berisi tentang urutan materi tentang tari Gambuh Pamungkas secara umum, petunjuk penggunaan buku bagi guru dan siswa, dan pengenalan sekilas kesenian tradisi Madura yang dijadikan sebagai pengantar pada materi inti. pada bagian inti berisi rangkuman materi secara detail dan sesuai dengan KD. sedangkan pada bagian penutup berisi uji kompetensi akhir, daftar rujukan pembuatan buku dan daftar riwayat penulis.Untuk kegrafikan berkaitan dengan
1
2
tampilan buku teks. Tampilan buku teks tentang Tari Gambuh Pamungkas ini dibuat dengan sangat menarik dan disesuaikan dengan selera siswa SMP. Hal yang bisa disarankan dalam penelitian ini adalah produk hasil pengembangan berupa buku teks agar dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran Seni Budaya dalam kegiatan mengapresiasi karya seni tari Daerah setempat, yaitu Tari Gambuh Pamungkas. Kata kunci : pengembangan, buku teks, bahan ajar, dan Tari Gambuh pamungkas.
Madura memiliki kekayaan tradisional yang beragam, dan bernilai sebagai mana daerah lain yang memilliki kesenian sebagai suatu kekayaan daerah tersebut. Dalam menghadapi dunia global, kesenian tradisional sangat diperlukan agar kita tidak terjebak pada moralitas asing yang tentunya bertentangan dengan moralitas lokal atau jati diri bangsa. Sebagai masyarakat Madura haruslah mengenal kebudayaan Madura yang masih hidup, bahkan yang akan dan telah punah. Pengenalan terhadap berbagai macam kebudayaan Madura tersebut diharapkan mampu menggugah rasa kebanggaan kita akan kesenian daerah. Dari berbagai permasalahan yang ada upaya yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia senantiasa dilakukan oleh pemerintah dan pemerhati seni . Berbagai upaya dilakukan, diantaranya dengan menjadikan kesenian daerah menjadi salah satu ikon dari setiap daerah di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar seluruh masyarakat Indonesia mengenal dan mau menjaga serta melestarikan kesenian yang dimilikinya. Bidang lain yang dijadikan pemerintah sebagai sasaran dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah adalah pada bidang pendidikan. Melalui bidang pendidikan diharapkan tunastunas generasi bangsa dapat mengenal kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dini sehingga akan menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian dan kebudayaan daerah. Dengan mempelajari kesenian daerah sejak dini juga akan membantu membentuk kepribadian yang adi luhur. SMP Negeri 4 Sumenep merupakan sekolah yang sudah menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan mengajarkan mata pelajaran seni budaya yang di dalamnya terdapat sub mata pelajaran seni tari. Pada kenyataannya sekolah belum memiliki sumber belajar yang dapat menunjang pembelajaran, belum ada yang secara khusus mencakup secara keseluruhan tentang kesenian daerah setempat sehingga pengetahuan peserta didik tentang kesenian daerah setempat hanya sekilas saja.Sementara itu di SMP Negeri 4 Sumenep belum tersedia buku teks penunjang mata pelajaran seni tari yang mengacu pada konteks budaya setempat, Buku teks yang di gunakan masih bersifat umum. Buku teks ini nantinya diharapkan oleh guru pengajar mengingat kebutuhannya dalam kurikulum untuk mengajarkan seni tari daerah setempat. Hal inilah yang menjadi alasan perlunya diadakan penelitian dan membuat buku teks dengan harapan dapat menunjang pembelajaran seni tari, terlebih di SMP Negeri 4 Sumenep masih menggunakan buku teks yang sifatnya umum, yaitu buku paket mata pelajaran seni budaya. Dengan demikian peneliti merumuskannya dalam suatu judul penelitian, yaitu; Pengembangan Buku Teks Tari Gambuh sebagai Bahan Ajar pada Mata Pelajaran Seni Budaya apresiasi (Seni Tari) Kelas VII SMP. Karena tidak adanya buku panduan yang bisa
3
digunakan untuk oleh seorang guru untuk membantu dalam penyampaian materi tentang tari daerah setempat dan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang kesenian tradisi daerah setempat maka Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku teks tari Gambuh Pamungkas sebagai sumber belajar pada mata pelajaran seni budaya apresisasi (seni tari) kelas VII SMP. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) tentang daerah setempat.
METODE Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif. Model pengembangan prosedural bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti, untuk menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan berupa buku teks tentang tari Gambuh Pamungkas digunakan sebagai bahan ajar seni budaya (seni tari) kelas VII SMP. Tahapan pengembangan tersebut secara garis besar terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap pengembangan, produksi dan evaluasi. Model pengembangan dalam penelitian pengembangan ini diadopsi dari model pengembangan Warsita (2008). Prosedur pengembangan yang digunakan dalam pengembangan buku teks tari Gambuh Pamungkas sebagi bahan ajar seni budaya (seni tari) kelas VII SMP secara garis besar melalui beberapa tahap antara lain (1) tahap perancangan, (2) tahap produksi, (3) tahap evaluasi. Instrumen digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti (PPKI, Edisi ke v). Instrument yang digunakan berupa angket. Angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Arikunto(1998:140) menggunakan angket sebagai berikut: a. Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup. b. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung dan angket tidak langsung c. Di pandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket pilihan, ganda, chek list, dan rating scale. Berdasarkan macam-macam angket diatas, dalam pengembangan ini menggunakan angket terutup yang ditujukan kepada para ahli sesuai dengan bidangnya untuk dilakukan uji coba ahli terhadap buku teks, yaitu: ahlimateri, ahli desain pembelajaran, dan ahli grafis serta siswa. Tujuan digunakan angket dalam pengembangan ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan tentang buku teks tari Gambuh Pamungkas tersebut. Analisis data adalah proses pengaturan urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (Patton dalam Maleong, 2002:103). Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan persentase. Tehnik analisis data dilakukan sebagai berikut. 1. Mengumpulkan data verbal dan tertulis yang diperoleh dari angket penilaian. 2. Menghimpun, menyeleksi, mengklarifikasikan data verbal tulis.
4
3.
Menganalisis dan merumuskan simpulan analisis sebagai dasar untuk melakukan tindakan terhadap produk yang dikembangkan, apakah harus direvisi atau diimplementasi. Sedangkan untuk menganalisis data hasil uji coba adalah menggunakan rumus yang menghasilkan data berupa persentase (Andayani, 2010:80). Rumus tersebut adalah: P = Σx x 100% xi Σ Keterangan: P : Persentase Σx : Jumlah seluruh jawaban Σxi : Jumlah seluruh nilai ideal 100% : Konstanta Setelah hasil data yang diperoleh dengan rumusan sudah didapatkan, hasil dicocokkan dengan kriteria, sebagaimana dijelaskan oleh Andayani (2010:80) yang tertuang dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Kriteria Hasil Presentase KATEGORI
PERSENTASE
KUALISIFIKASI
KEPUTUSAN
4
80%-100%
Sangat layak
Implemintasi
3
60%-79%
Layak
Implemintasi
2
50%-59%
Kurang layak
Revisi
1
<50%
Tidak layak
Revisi
Keterangan: a. Apabila hasil uji coba produk mencapai persentase 80%-100% produk termasuk sangat layak dan dapat dimplementasiakan. b. Apabila hasil uji produk mencapai tingkat persentase 60%-79% termasuk layak dan dapat diimplementasikan. c. Apabila hasil uji coba produk mencapai tingkat persentase 50%-59% produk termasuk cukup layak dan revisi. d. Apabila hasil uji produk mencapai tingkat persentase <50% produk termasuk tidak layak dan revisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Buku teks ini disusun untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber belajar yang digunakan sebagai bahan ajar pada Standar Kompetensi dasar pada mata pelajaran Seni Budaya khususnya pada sub mata pelajaran Seni Tari di SMP Negeri 4 Sumenep. Salah satu sub mata pelajaran Seni Tari adalah mengapresiasi karya seni tari dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan / kelompok daerah setempat. Tari Gambuh Pamungkas yang merupakan salah satu kesenian tradisi yang ada di Sumenep masih tidak banyak yang tahu tentang keberadaan tari tersebut sehingga upaya untuk memberikan secara detail tentang apa, kenapa, dan bagaimana tari Gambuh Pamungkas tersebut. Hal ini terjadi karena belum adanya sumber belajar yang digunakan sebagai acuan untuk pembelajaran kesenian tradisional tersebut. Dengan adanya
5
buku teks tari Gambuh Pamungkas ini diharapkan oleh guru pengajar mengingat kebutuhannya dalam kurikulum untuk mengajarkan seni tari daerah setempat. Dari hasil uji coba perseorangan dengan teman dan ahli maka dihasilkan draft ketiga yang melalui proses uji lapangan yang dilakukan kepada siswa SMP kelas VII-A SMP Negeri 4 Sumenep. Hasil dari uji lapangan masih perlu diadakakan revisi sebelum bahan ajar untuk siswa SMP. Hasil analisis yang diperoleh dari uji lapangan adalah: Dari hasil uji coba perseorangan dengan teman dan ahli maka dihasilkan draft ketiga yang melalui proses uji lapangan yang dilakukan kepada siswa SMP kelas VII-A SMP Negeri 4 Sumenep. Hasil dari uji lapangan masih perlu diadakakan revisi sebelum bahan ajar untuk siswa SMP. Hasil analisis yang diperoleh dari uji lapangan adalah: 1. Analisis Hasil a. Analisis data dari hasil uji lapangan yaitu, dengan jenis soal (1) Apakah anda tertarik pada buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 19 orang, yang menjawab ragu-ragu adalah1 orang, yang menjawab tidak adalah 0, yang tidak menjawab adalah 0, (2) Apa yang ingin anda ketahui dalam buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah20 orang, yang menjawab ragu-ragu adalah 5 orang, yang menjawab tidak adalah 0, yang tidak menjawab adalah 0, Apakah anda berminat untuk belajar setelah adanya buku tari Gambuh Pamungkas ini? (3) Hal apa yng menarik dalam buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 15 orang, yang menjawab ragu-ragu adalah0, yang menjawab tidak adalah 0, yang tidak mejawab adalah, (4) Apa pendapat anda tentang adanya tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 20, yang menjawab ragu-ragu adalah 0, yang menjawab tidak adalah 0, yang tidak menjawab adalah 0, (5) Adakah kemauan anda untuk lebih mengenal kesenian daerah setelah membaca buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 19 orang, yang menjawab raguragu adalah5 orang, yang menjawab tidak adalah 0, yang tidak menjawab adalah 1 orang, (6) Apakah anda sudah paham isi dalam buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 15, yang menjawab ragu-ragu adalah 1 orang, yang menjawab tidak adalah 1 orang, yang tidak menjawab adalah 0, (7) Apa yang kurang dalam buku tari Gambuh Pamungkas ini? Yang menjawab iya adalah 12 orang, yang menjawab ragu-ragu adalah 3 orang, yang menjawab tidak adalah 1 orang, yang tidak menjawab adalah 1 orang. 2. Saran Revisi Pada uji coba lapangan saran revisinya adalah pada bab 3 tentang analisis gerak harus diperbaiki. Foto pada ragam gerak yang berpasangan sebaiknya memakai kostum yang sama. Salah ketik yang masih banyak, sehingga perlu perbaikan.
6
PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian Pengembangan Buku Teks Tari Gambuh Pamungkas Sebagai Bahan Ajar Seni Budaya (Seni Tari) kelas VII dapat disimpulkan sebagi berikut. Dari hasil uji coba tiga teman, uji ahli dan uji kelompok besar siswa maka produk pengembangan buku teks yang menghasilkan buku sebagai bahan SMP kelas VII layak untuk digunakan sebagi pedoman dan sebagi bahan ajar untuk siswa.meskipun masih ada kekurangan yang harus diperberbaiki. SARAN 1. Bagi Guru Buku teks tari Gambuh Pamungkas ini dapat digunakan sebagai bahan ajar penunjang apresiasi tari berpasangan/ kelompok daerah setempat. Dengan adanya buku teks ini guru tidak akan bingung lagi untuk mencari referensi tenteang kesenian daerah setempat. Guru dapat membimbing siswa untuk lebih memperdalam materi karena buku ini disusun untuk mempermuda proses dalam pembelajaran.
2. Bagi Siswa Buku teks ini dapat digunkan oleh siswa sebagai bahan untuk mengenala dan mempelajari kebudayaan daerah setempat.buku teks ini juga ditunjang dengan tugas dan uji kompetensi siswa sehingga dapat mendukung siswa untuk memperdalam penguasaan materi. Siswa dianjurkan untuk membaca petunjuk penggunaan buku terlebih dahulu untuk lebih memahami tentang materi ini. Selanjutnya, siswa membaca setiap materi yang disajikan, baik teori-teori secara menyeluruh, rangkuman maupun dalam memahami setiap gambar pendukung yang telah disediakan.
DAFTAR RUJUKAN Andarwulan, Trisna. 2008. Buku teks BIPA “ living Indonesian” telaah materi Tata Bahasa dan Penerapannya. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Arikunto, Suharsimi .2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi .2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik. Jakarta: Rineka Cipta.
7
Arikunto, Suharsimi .1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik. Jakarta: Rineka Cipta. AECT. 2008. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Andayani, Ruli. 2010. Pengembangan Bahan Ajar menulis Cerpen dengan Strategi, Pemodelan dan Penerapanya. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. (Agupajanteng. Net/ 2012/ 03/ 22/ Menulis. Untuk masa depan.
Maleong, lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Maleong, lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Tim penyusun pedoman penulisan karya Ilmiah. Edisi ke V. Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang Trimo, S.Pd, M.Pd. 2008. Pengelolahan Alat Permainan dan Sumber Belajar. (online), (http:re-searchengines.com/trimo50708.html, diakses pada tanggal 12 Maret 2012). Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan Dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta