Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
127
Determinan Masa Penulisan Skripsi Mahasiswa Prodi PKK
Siti Fathonah, Sri Endah Wahyuningsih, dan Urip Wahyuningsih Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, FT, Universitas Negeri Semarang
[email protected]
Abstrak: Skripsi merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa jenjang S-1 di prodi PKK, dengan bobot 6 SKS. Kondisi tiga tahun terakhir, masa penulisan skripsi berkisar antara 2 – 4 semester, yang seharusnya antara 1 - 2 semester. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis determinan masa penulisan skripsi, dan 2) menemukan alternatif penyelesaian masa penulisan skripsi yang lama. Subyek penelitian ini adalah alumni prodi S-1 PKK angkatan tahun 2002, 2003 dan 2004, diambil dengan teknik proportional random sampling sebanyak 60. Pengumpulan data dengan angket terstruktur dan angket terbuka, dan dianalisis deskriptif prosentase dan analisis regresi ganda. Alumni S-1 PKK sebesar 71,7 % sebagai guru, dengan rata-rata masa tunggu 2,5 bulan. Determinan masa penulisan skripsi mahasiswa adalah cara pembimbingan skripsi. Faktor keaktifan mahasiswa, peran dosen dan materi skripsi tidak berpengaruh terhadap masa penulisan skripsi. Masa penulisan skripsi rata-rata 11,1 bulan. Rancangan pedoman pembimbingan meliputi 1) mahasiswa : wajib seminar proposal, kursus toefel, dan peningkatan penguasaan materi kuliah terkait penelitian, 2) dosen pembimbing : 2 dosen dengan peran seimbang dan bersinergi, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan 3) cara pembimbingan : terjadwal rutin dengan frekuensi 1 - 2 x/minggu, dilaksanakan individual dengan tatap muka, dan kartu pembimbingan harus dibawa dan diisi setiap pembimbingan. Saran yang diajukan adalah 1) pembiasaan dalam pembuatan karya ilmiah 2) peningkatan keterlibatan mahasiswa pada penelitian dan pengabdian masyarakat dosen. Kata kunci : determinan, pembimbingan, skripsi
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu prodi di Fakultas Teknik UNNES di bawah Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi. Dalam kurun waktu yang cukup lama, Prodi PKK telah banyak berpartisipasi dalam membangun bangsa dan negara melalui pendidikan sesuai dengan cita-cita luhur para pendiri bangsa ini, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai wujud nyata sumbangsih kepada bangsa dan negara, Prodi PKK terus berusaha membenahi diri untuk meningkatkan prestasi yang lebih tinggi dengan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya seperti tenaga akademik sesuai bidang keahlian; rasio seimbang dosen-
mahasiswa; sarana dan prasarana yang memadai; kesesuaian kurikulum dengan visi, misi dan kompetensi yang kontekstual di masyarakat; kuantitas kehadiran siswa lebih dari 90 %; kapabilitas dosen dalam proses belajar mengajar; tersedianya Laboratorium untuk pendidikan vokasi tata boga dan tata busana yang memadai dan perpustakaan jurusan yang cukup lengkap. Berdasar akreditasi pada tahun 2009 dengan SK 022/BAN PT/AkXII/S1/VIII/2009 telah mendapatkan predikat akreditasi A. Setiap tahun prodi PKK menerima mahasiswa baru sekitar 80 mahasiswa, bahkan pada tahun 2009 menerima 187 mahasiswa baru. Hal tersebut menunjukkan peminat siswa masuk ke prodi PKK cukup tinggi, yang didukung dengan kebijakan SMK dan SMA dengan ratio 70 : 30. Namun satu hal yang cukup
128
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
memprihatinkan pada prodi tersebut adalah masa studi yang cukup lama.
Penelitian ini merupakan penelitian survei, dilaksanakan pada alumni mahasiswa S-1 PKK konsentrasi pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Tata Busana angkatan tahun 2002, 2003 dan 2004 yang tersebar di Jawa Tengah, sebanyak 143 alumni. Kota-kota tempat alumni tinggal di kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Pati, Batang, Pekalongan dan Tegal, Salatiga dan Solo. Sampel diambil sebanyak 40 % dari populasi dari tiap angkatan sebanyak 57 alumni, dibulatkan menjadi 60 alumni. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional random sampling (Sugiyono, 2006).
Prodi S-1 PKK berada di bawah jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, memiliki dua konsentrasi yakni Pendidikan Tata Boga dan Pendidikan Tata Busana. Di dalam kurikulumnya terdapat skripsi dengan bobot 6 SKS yang ditempuh pada akhir masa studi. Bobot 6 SKS tersebu menunjukkan bahwa skripsi memerlukan konsentrasi untuk menyelesaikannnya, menyita banyak waktu, tenaga dan pikiran, baik pada mahasiswa maupun dosen pembimbingnya. Berdasar laporan evaluasi diri prodi S-1 PKK tahun 2009, masa penulisan skripsi mahasiswa S-1 PKK cukup lama berkisar antara 2 – 4 semester, yang berdampak pada masa studi rata-rata 5,7 tahun. Idealnya masa penulisan skripsi adalah 1 semester. Berbagai hal atau faktor yang terlibat pada penulisan skripsi adalah keaktifan dan kemampuan mahasiswa yang mengerjakan skripsi, dosen selaku pembimbing skripsi, cara pembimbingan skripsi yang dilakukan oleh dosen, materi skripsi yang dipilih oleh mahasiswa, ketersediaan dana untuk melakukan penelitian, dukungan keluarga dan teman, dsb. Berdasar uraian tersebut perlu diketahui determinan atau faktor-faktor penyebab masa penulisan skripsi yang lama tersebut beserta dengan alternatif penyelesaiannya. 1.2. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah a) Mengetahui determinan masa penulisan skripsi di prodi S-1 PKK, dan b) Menemukan alternatif penyelesaian masa penyelesaian skripsi yang lama. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah 1) acuan bagi prodi S-1 PKK dalam pembimbingan yang efektif dan efisien, 2) meningkatkan prosentase mahasiswa lulus tepat waktu, dan 3) meningkatkan kinerja prodi S-1 PKK.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, variabel yang diteliti adalah 1) determinan masa penulisan skripsi mahasiswa, dan 2 ) masa penulisan skripsi. Pengumpulan data determinan masa penulisan skripsi dilakukan dengan angket terstruktur dengan 4 alternatif jawaban, namun tidak menutup kemungkinan untuk alternatif jawaban terbuka. Determinan masa penulisan skripsi yang diteliti ditinjau dari : 1) mahasiswa, 2) dosen, 3) cara pembimbingan, 4) materi skripsi. Masa penulisan skripsi dihitung sejak proposal disyahkan oleh panitia skripsi sampai ujian skripsi dilakukan dengan satuan bulan. Data alternatif penyelesaian penulisan skripsi diperoleh dengan angket terbuka. Penelitian ini menggunakan angket terstruktur diujicobakan terlebih dahulu. Pada saat uji coba akan ditentukan tingkat kesahihan (validity) dan kehandalan (reliability). Pengujian reliabilitas angket, menggunakan persamaan Alpha (Sugiyono, 2006). Hasil analisis semua butir soal dilakukan dengan Pearson Correlation diperoleh nilai p > 0,05, yang berati semua butir soal valid. Analisis dengan rumus alpha diperoleh nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari r > 0,2407, yang berati semua butir soal pada semua variabel reliabel untuk mengukur variabel tersebut.
2. Bagian Inti 2.1. Metode Penelitian
Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu 1) deskriptif prosentase dan deskriptif-interpretatif
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
129
untuk data dari angket terstruktur dan terbuka (Ali, 1991), 2) regresi ganda (Uyanto, 2009) untuk mengetahui pengaruh determinan masa penulisan skripsi terhadap masa penulisan skripsi.
penulisan skripsi dibagi dalam 4 kategori yang disesuaikan dengan kemungkinan nilai tertinggi tiap variabel, dengan interval nilai tercantum pada Tabel 1 berikut. Sedangkan penggolongan masa penulisan skripsi dibagi dalam 5 kelompok untuk tiap semester.
Untuk analisis data secara deskriptif prosentase pada determinan masa
Tabel 1. Interval Nilai untuk Determinan Masa Penulisan Skripsi dan Kategorinya No Kategori Nilai Keaktifan Peran Cara Materi Skripsi mahasiwa dosen Pembim bingan 1. Kurang 1-16 1,0 – 7,5 1–9 1,0 – 10,25 aktif/baik/sesuai 2. Cukup 17 – 32 7,6 – 15,0 10 - 18 10,26 – 20,50 aktif/baik/sesuai 3. Aktif/Baik/sesuai 33 – 48 15,1 – 22,5 19 – 27 20,51 – 30,75 4. Sangat 49 - 64 22,6 – 30,0 28 - 36 30,76 – 41,00 aktif/baik/sesuai
2.2. Hasil dan Pembahasan Prodi S-1 PKK memiliki dua konsentrasi yakni Pendidikan Tata Boga dan Tata Busana. Alumni yang dijadikan responden penelitian ini adalah angkatan tahun 2002, 2003 dan 2004. Semua responden telah memiliki pekerjaan, lebih dari 70 % sebagai guru, baik negeri maupun swasta. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari prodi tersebut yakni 1) menghasilkan lulusan sarjana pendidikan jenjang strata satu (S1) bidang busana dan boga yang memiliki kepribadian tinggi, etika profesi, etos kerja, rasa kebangsaan, motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi, dan 2) menghasilkan lulusan sarjana pendidikan jenjang strata satu (S1) bidang busana dan boga yang mampu beradaptasi dengan lingkungan, bersaing pada tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional, bekerja atau meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta profesional (Prodi PKK, 2009). Sisanya sebesar 28,3 % sebagai pegawai swasta dan wirausaha, yang mana prodi S-1 PKK mendidik mahasiswa untuk mengembangkan profesionalisme
dan kemandirian menguasai bidang bidang boga dan mampu bersaing internasional (Prodi Selengkapnya jenis pada Gambar 1.
mahasiswa untuk keahliannya, yakni busana, sehingga dalam dunia S-1 PKK, 2009). pekerjaan disajikan
Gambar 1. Distribusi Alumni S-1 PKK menurut Jenis Pekerjaan
Masa tunggu alumni S-1 PKK cukup singkat antara 0 - 3 bulan, yang berarti langsung mendapat pekerjaan setelah
130
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
lulus dan diwisuda. Alumni yang mendapatkan pekerjaan lebih dari 6 bulan hanya 5,0 %. Rata-rata masa tunggu 2,5 bulan. Hal tersebut menunjukkan kemampuan akademik dan profesional alumni di bidang studi (boga dan busana) dapat diterima dengan baik oleh stakeholder, baik SMK (guru) maupun dunia industri (pegawai swasta). IPK ratarata alumni antara 3,01 – 3,50, dengan kategori sangat memuaskan. Masa tunggu yang singkat tersebut menunjukkan pula self efficacy mahasiswa tinggi. Self Efficacy adalah keyakinan atau kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam menampilkan suatu bentuk perilaku berkaitan dengan sejauhmana individu menilai kemampuan, kecenderungan, dan potensi yang ada pada dirinya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada penganggur berpendidikan sarjana di Pekalongan Jawa Tengah (Maulina, 2010) yang menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan intensi mencari pekerjaan. Makin tinggi self efficacy, makin tinggi pula intensi mencari pekerjaan seseorang, demikian juga sebaliknya. Data selengkapnya disajikan pada Gambar 2.
yang kurang aktif maupun sangat aktif. Data keaktifan mahasiswa disajikan pada Gambar 3. Angka-angka tersebut menunjukkan selama menjadi mahasiswa, kurang banyak melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan akademik ilmiah diluar perkuliahan dan praktek. Hal tersebut dilakukan karena banyak waktu mahasiswa digunakan untuk kegiatan praktek maupun mengerjakan tugas. Apabila dalam 1 hari ada 2 mata kuliah praktek, maka waktu 12 jam digunakan untuk praktek, dan persiapan sebelum praktek seperti menyiapkan lembar kerja dan belanja bahan. Sebagian kecil mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ilmiah dan kegiatan kemahasiswaan. Menurut Unnes (2010) Kegiatan akademik lain bertujuan memperkaya wawasan keilmuan meliputi seminar, lokakarya, dan diskusi ilmiah; penelitian dan kreativitas; penulisan karya ilmiah; dan kewirausahaan. Biasanya mahasiswa yang aktif akan menyelesaikan skripsinya lebih cepat dibanding mahasiswa yang kurang aktif. Namun secara statistik keaktifan mahasiswa prodi S-1 PKK tidak berpengaruh terhadap masa penulisan skripsi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian di FMIPA-UT mengatakan bahwa semakin tinggi keaktifan dan indeks prestasi mahasiswa akan semakin teratur registrasinya. Hal ini akan menyebabkan semakin cepatnya waktu kelulusan mahasiswa tersebut (Triwidiastuti, 1992).
Gambar 2. Distribusi Alumni S-1 PKK menurut Masa Tunggu
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa (dalam penelitian ini alumni) merupakan pelaku utama yang harus aktif mengerjakan skripsi tersebut. Keaktifan mahasiswa S-1 PKK dalam penulisan skripsi berada dalam kategori cukup aktif dan aktif, dimana yang cukup aktif 3 kali lipat yang aktif. Tidak ada mahasiswa
Gambar 3. Distribusi Keaktifan Mahasiswa
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
131
Pada proses pembuatan skripsi, dosen berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan dan membimbing materi serta menentukan kelayakan. Peran dosen dalam pembimbingan skripsi cukup aktif sebesar 41,7 % dan aktif sebesar 48,3 %. Distribusi peran dosen yang dijelaskan pada Gambar 4, ada 10 % dosen yang sangat aktif dalam pembimbingan, yang ditunjukkan dalam keterlibatannya dalam pembimbingan dengan memberi masukan materi, memberi motivasi untuk mempercepat studi, meluangkan waktu rutin dan memberikan contoh dalam penulisan serta melibatkannya dalam kegiatan penelitian. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada pengaruh peran dosen pembimbing dalam masa penulisan skripsi. Hal tersebut disebabkan peran dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2 seimbang, dan sebagian besar memberi masukan materi,dan memberi arahan dan contoh penulisan laporan. Sebagian kecil saja dosen yang melibatkan mahasiswa dalam pemayungan penelitian untuk dijadikan topik dalam penelitian, sehingga pengaruhnya belum tampak dalam mempercepat masa penulisan skripsi. Walaupun demikian prodi S-1 PKK pada tahun 2009 telah dapat meluluskan tepat waktu 1 mahasiswa. Hasil penelitian di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif persepsi mahasiswa tentang pemilihan dosen pembimbing skripsi terhadap proses penyelesaian skripsi (Jeffri, 2005). Hal tersebut berbeda dengan kondisi di prodi Teknologi Pangan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Jumlah dana dan jumlah dosen yang menerima penelitian dari DIKTI semakin meningkat, kualitas penelitianpun juga meningkat. Peningkatan ini tidak hanya dirasakan oleh para dosen, namun juga para mahasiswa yang dapat memperoleh bantuan dana penelitian karena dapat terlibat dalam payung penelitian yang sama. Selain dana, mahasiswa juga diuntungkan karena lebih cepat memperoleh topik untuk tugas akhir sehingga dapat mempercepat penyelesaian tugas akhirnya. Selama 2
tahun terakhir lebih dari 15 orang mahasiswa terlibat dalam penelitian bersama dosennya (Suryani, 2009).
Gambar 4. Distribusi Peran Dosen dalam Pembimbingan
Cara pembimbingan yang dilakukan dosen dengan kategori baik 13 kali lebih banyak daripada pembimbingan yang cukup baik. Dosen yang melakukan cara pembimbingan yang sangat baik sebanyak 5 %, yakni waktu rutin pembimbingan 5 – 6 kali/bulan dengan jadwal tertentu, selalu dipantau dengan kartu pembimbingan, ada konfirmasi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2, tempat pembimbingan di rumah atau di kampus.
Gambar 5. Distribusi Cara Pembimbingan
Berdasar hasil uji statistik, cara pembimbingan yang dilakukan dosen S-1 PKK memiliki pengaruh yang sangat nyata (p < 0,001) pada masa penulisan skripsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
132
cara pembimbingan yang dilakukan dosen akan menentukan waktu kelulusan. Cara pembimbingan yang dilakukan dosen prodi S-1 PKK sebagian besar memakai pola mahasiswa mengumpulkan berkas, dosen mengoreksi yang dilanjutkan dengan konsultasi dengan tatap muka atau langsung memberikan hasil koreksian kepada mahasiswa. Hal tersebut memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi didukung dengan kesibukan dosen, atau dosen sulit untuk ditemui. Penyebab lainnya dari cara pembimbingan yang menyebabkan mahasiswa merasa takut dalam proses pembimbingan karena dosen berperan seperti penguji awal dalam skripsi. Komunikasi antara mahasiswa dan dosen yang kurang baik tersebut, akhirnya membuat mahasiswa merasa stres. Hal tersebut didukung oleh penelitian Gunawati (2005) yang menyatakan terdapat hubungan negatif antara efektivitas komunikasi mahasiswadosen pembimbing utama skripsi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Efektivitas regresi dalam penelitian ini sebesar 0,293, artinya stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Program Studi Psikologi UNDIP 29,3% ditentukan oleh faktor efektivitas komunikasi mahasiswa-dosen pembimbing utama skripsi. Materi skripsi hampir semua (96,6 %) sesuai bidang studi. Materi skripsi yang dipilih untuk skripsi sebagian besar berasal dari ide mahasiswa, kemudian mendapatkan masukan dari dosen pembimbing, sehingga mahasiswa merasa mudah untuk mengerjakan. Tema yang dipilih sebagaian besar tema bidang studi, yang mendukung ketrampilan mahasiswa dalam menghasilkan produk (hasil olahan makanan untuk bidang boga, dan produk busana untuk bidang busana). Kesesuaian tema tersebut tidak menjadi masalah yang berarti bagi mahasiswa sehingga tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Gambar 6 di bawah menyajikan kesesuaian materi skripsi tersebut.
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
Gambar 6. Distribusi Materi Skripsi
Urutan tingkat kesulitan materi skripsi setiap bab dalam tubuh skripsi dihitung dari urutan nilai rerata terendah sampai tertinggi. Bardasar hal tersebut diketahui paling sulit bab 4, berturut-turut diikuti bab 3,2,1 dan termudah bab 5. Data selengkapnya urutan tingkat kesulitan pada tiap bab disajikan pada Tabel 2. Kelemahan yang dimiliki oleh mahasiswa S-1 PKK sebagian besar pada bab hasil dan pembahasan, metodologi penelitian, dan analisis data secara statistik. Di dalam menyajikan hasil penelitian dan pembahasan diperlukan keahlian dalam menulis karya ilmiah, dan kemampuan berpikir logis dan kritis. Hal tersebut kurang dimiliki oleh mahasiswa S-1 PKK, walaupun sebenarnya latihan untuk menulis laporan percobaan yang ilmiah telah dilaksanakan dalam beberapa mata kuliah seperti teknologi pangan, pengawetan makanan dan percobaan boga. Beberapa mata kuliah tersebut disarankan untuk lebih diperdalam oleh mahasiswa. Metodologi penelitian dan analisis statistika juga dirasakan sulit dan disarankan untuk lebih diperdalam lagi karena kedua mata kuliah tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penulisan skripsi. Hasil penelitian tentang mata kuliah statistika dilakukan di mahasiswa jurusan Teknik Bangunan FPTK UPI yang menyatakan ada kontribusi penguasaan mata kuliah statistika yang positif sebesar sebesar 16,3% dan signifikan terhadap proses penyelesaian skripsi (Hermawan, 2010).
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
133
Tabel 2. Tingkat Kesulitan Tiap Bab dalam Skripsi Bab 1 2 3 4 5 n % N % n % n % n % paling sulit 2 3,3 4 6,7 19 31,7 30 50,0 6 10,0 sulit 16 26,7 10 16,7 15 25,0 12 20,0 4 6,7 cukup sulit 8 13,3 24 40,0 13 21,7 7 11,7 7 11,7 agak sulit 17 28,3 18 30,0 11 18,3 8 13,3 10 16,7 tidak sulit 17 28,3 4 6,7 2 3,3 3 5,0 33 55,0 Jumlah 60 100,0 60 100,0 60 100,0 60 100,0 60 100,0 Nilai rerata 3,5 3,1 2,4 2 4 Tingkat kesulitan
Masa penulisan skripsi adalah waktu yang digunakan mahasiswa dari penulisan skripsi (setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing) sampai ujian skripsi dilaksanakan. Rata-rata masa penulisan skripsi 11,1 bulan, teringgi masanya pada 2 semester. Namun ada yang menyelesaikan skripsi dengan waktu relatif singkat 1 semester, dan bahkan 4 – 5 semester sebanyak 13,4 %. Masa penulisan skripsi tersebut lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Berdasar hasil evaluasi diri prodi S-1 PKK masa penulisan skripsi antara 2 – 4 semester (Prodi S-1 PKK, 2009). Namun hasil yang hampir sama terjadi di jurusan Matematika UNS, kurun waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir (TA) cukup lama yakni 12,76 bulan (18 % dari masa studi) dengan nilai yang belum optimal (Purnami, 2008). Secara lengkap Gambar 7 menyajikan secara lengkap masa penulisan skripsi tersebut.
Gambar 7. Distribusi Masa Penulisan Skripsi Mahasiswa S-1 PKK Hasil analisis regresi sederhana untuk setiap faktor diketahui bahwa faktor cara pembimbingan skripsi, nilai p < 0,05 yang berpengaruh terhadap masa penulisan skripsi, sedangkan faktor keaktifan mahasiswa, peran pembimbing dan materi skripsi tidak berpengauh terhadap masa penulisan skripsi, nilai p > 0,05. Hasil analisis statistik disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Sederhana dan Ganda Faktor Masa Penulisan Skripsi No Faktor Nilai F Nilai p Keterangan 1. Keaktifan Mahasiswa 1,133 0,292 Tidak ada pengaruh 2. Peran Dosen 0,819 0,369 Tidak ada pengaruh 3. Cara Pembimbingan 6,163 0,016 Ada pengaruh 4. Materi Skripsi 0,040 0,842 Tidak ada pengaruh 5. Regresi Ganda 1,680 0,168 Tidak ada pengaruh Keterangan : Nilai Ft = 2,18
134
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
Berdasar hasil penelitian dan masukan yang diberikan alumni disusun rancangan pedoman pembimbingan skripsi dibawah ini (Tabel 4). Rancangan pedoman pembimbingan skripsi memuat aspek mahasiswa, dosen dan cara pembimbingan. Rancangan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penulisan skripsi, ada jalinan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan dosen pembimbing, dan pembimbingan yang rutin dan terpantau.
Tabel 4. Rancangan Pedoman Pembimbingan Skripsi No. 1.
2.
Aspek Mahasiswa a. Proposal b. Bahasa Inggris c. Penguasaan materi kuliah
d. Ide skripsi Dosen a. Jumlah pembimbing b. Dominasi pembimbingan c. Keterlibatan kegiatan
3.
Cara pembimbingan a. Rutinitas b. Frekuensi c. Cara pembimbingan d. Kartu pembimbingan
3. Penutup 3.1. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Alumni S-1 PKK sebesar 71,7 % sebagai guru, dengan rata-rata masa tunggu 2,5 bulan 2. Determinan masa penulisan skripsi mahasiswa S-1 PKK adalah cara
Pedoman Wajib seminar Kursus toefel 1. Umum :Metodologi penelitian, statistik, kependidikan 2. Bidang studi boga : kimia makanan, teknologi makanan dan percobaan boga 3. bidang busana : kimia tekstil, disain tekstil, teknik butik 4. bahasan jurnal terkait bidang ilmu Mahasiswa dengan masukan dosen 2 dosen Seimbang dan bersinergi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 1. Mahasiswa dilibatkan dalam penelitian dosen untuk skripsi 2. Mahasiswa dilibatkan dalam pengabdian masyarakat untuk pengalaman bermasyarakat Terjadwal rutin 1 – 2 kali/minggu Individual, dengan tatap muka Harus dibawa dan diisi oleh pembimbing setiap bimbingan
pembimbingan skripsi. Faktor keaktifan mahasiswa, peran dosen dan materi skripsi tidak berpengaruh terhadap masa penulisan skripsi. 3. Masa penulisan skripsi rata-rata 11,1 bulan. 4. Rancangan pedoman pembimbingan meliputi 1) mahasiswa : wajib seminar proposal, kursus toefel, dan
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011
135
peningkatan penguasaan materi kuliah terkait penelitian (metodologi penelitian, statistika, dan kependidikan) dan bidang studi serta ide skripsi dari mahasiswa, 2) dosen pembimbing : 2 dosen, peran dosen pembimbing 1 dan pembimbing 2 seimbang dan bersinergi, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan 3) cara pembimbingan : terjadwal rutin dengan frekuensi 1 - 2 x/minggu, dilaksanakan individual dengan tatap muka, dan kartu pembimbingan harus dibawa dan diisi setiap pembimbingan.
Dosen Pembimbing Skripsi Terhadap Proses Penyelesaian Skripsi. http://garuda.dikti.go.id/9-1010.
3.2. Saran Saran yang diajukan untuk mempercepat masa penulisan skripsi disusun dalam rancangan pedoman pembimbingan skripsi, dengan penekanan pada : 1. Pembiasaan dalam pembuatan karya ilmiah dengan pembimbingan dosen pengampu mata kuliah, seperti laporan hasil praktek, tugas membuat makalah dan mengikuti seminar atau workshop. 2. Peningkatan keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen. 3. Rutinitas dosen dalam pembimbingan dengan frekuensi 1 – 2 kali/minggu dengan pemantauan melalui kartu bimbingan.
4. Daftar Pustaka Gunawati, R. 2005. Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi MahasiswaDosen Pembimbing Utama Skripsi Dengan Stres Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang: Universitas Diponegoro. http://eprints. undip.ac.id / 10-10-10 Hermawan. 2010. Kontribusi Mata Kuliah Statistika Terhadap Proses Penyelesaian Skripsi. http://garuda.dikti.go.id/9-10-10. Jeffri,
M. 2005. Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Pemilihan
Maulina, D. 2010. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Intensi Mencari Pekerjaan Pada Pengangguran Berpendidikan Sarjana Di Kabupaten Pekalongan . http://garuda.dikti.go.id/9-10-10. Prodi PKK. 2009. Laporan Hasil Evaluasi Diri. Semarang : Prodi PKK, UNNES. Purnami, WID. 2008. Masihkah TA Mendominasi Masa Studi Mahasiswa ?. Solo: Jurusan Matematika, FMIPA, UNS. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suryani, L. 2009. Program PHK A2 TP : SCL Percepat Masa Studi Mahasiswa. Yogyakarta: UMBY. http://mercubuana-yogya.ac.id/ 142-10. Triwidiastuti, S.E. 1992. Keaktifan Akademis Mahasiswa FMIPA-UT Dikaitkan Dengan Prestasi Belajar. Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Terbuka. http://pustaka.ut.ac.id/1010-10. Unnes. 2010. UNNES. Press.
Pedoman Semarang:
Akademik UNNES
136
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei 2011