Deskripsi Karya Cover Buku “Lontar Kidung Gambang Gita Gegrantangan (Kawi-Indonesia-Inggris)”
Abstrak Cover atau sampul buku merupakan salah satu bagian luar dari buku yang terdiri dari judul buku, nama pengarang, nama penerbit dan gambar yang mewakili isi. Kemudian ada juga kulit buku bagian belakang, terdiri dari sinopsis isi buku/ulasan isi buku, isbn, alamat penerbit dan ada juga yang mencantumkan biografi penulis. Cover buku juga bisa diartikan sebagai bagian terluar dari buku (disebut juga sebagai kulit buku) yang terdiri dari bagian depan (front cover) dan bagian belakang (back cover). Perlunya cover pada sebuah buku adalah agar buku tersebut memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dalam perancangannya harus terlihat menarik. Agar terlihat menarik maka perlu tahapan-tahapan proses perancangan. Tahapan pertama adalah menentukan konsep desain dari cover buku tersebut. Pada perancangan ini konsep desain yang digunakan adalah "Prasi" dimana disesuaikan dengan judul buku yaitu lontar. Prasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian lembaran lontar bergambar, biasa bergambar ragangan. Sehingga kesesuaian antara gambar sampul dan judul buku tercapai. Selain itu penggunaan warna dasar hitam memberikan kesan elegan dan garis coklat memberikan kesan tradisi dimana hal ini mengikuti tema dari buku yang merupakan buku yang mengangkat tentang kidung klasik yang cukup lama usianya.
DESKRIPSI Cover atau sampul buku merupakan salah satu bagian luar dari buku yang terdiri dari judul buku, nama pengarang, nama penerbit dan gambar yang mewakili isi. Kemudian ada juga kulit buku bagian belakang, terdiri dari sinopsis isi buku/ulasan isi buku, isbn, alamat penerbit dan ada juga yang mencantumkan biografi penulis. Cover buku juga bisa diartikan sebagai bagian terluar dari buku (disebut juga sebagai kulit buku) yang terdiri dari bagian depan (front cover) dan bagian belakang (back cover). Perlunya cover pada sebuah buku adalah agar buku tersebut memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dalam perancangannya harus terlihat menarik. Agar terlihat menarik maka perlu tahapan-tahapan proses perancangan. Tahapan pertama adalah menentukan konsep desain dari cover buku tersebut. Pada perancangan ini konsep desain yang digunakan adalah "Prasi" dimana disesuaikan dengan judul buku yang tertulis yaitu “Lontar Kidung Gambang Gita Gegrantangan”. Prasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian lembaran lontar bergambar, biasa bergambar ragangan. Sehingga kesesuaian antara gambar sampul dan judul buku tercapai. Selain itu penggunaan warna dasar hitam memberikan kesan elegan dan garis coklat memberikan kesan klasik dimana hal ini mengikuti tema dari buku yang merupakan buku yang mengangkat tentang kidung klasik yang cukup lama usianya. Sehingga dalam sampul buku selain Prasi, juga kesan "elegan dan klasik" menjadi konsep tambahan. Hal ini merupakan keinginan dari penulis buku, agar supaya buku yang dibuatnya dapat menarik minat pembaca untuk membeli dan membaca buku hasil karyanya. Selain itu,
penggunaan konsep desain tambahan untuk sampul, diharapkan akan membangkitkan antusiasme pembaca untuk membagikan buku tersebut kepada orang lain menurut penulis buku tersebut. Tantangan dalam perancangan cover buku ini adalah ukuran kertas yang digunakan lebih kecil dari umumnya yang digunakan oleh penulis lain sehingga perlu adanya penyesuaian ukuran unsur tata letak yang proporsional yaitu perbandingan ukuran buku dengan elemen-elemen desain seperti judul, ilustrasi, nama penulis, dan lain-lain. Penyesuaian ini cukup penting dilakukan agar nilai estetika yang ada pada buku terlihat menarik dan sesuai dengan proporsi. Selain nilai estetika, juga perlu dipikirkan tentang kenyamanan pembaca untuk melihat berbagai elemen-elemen visual yang dimiliki. Kenyamanan pembaca dalam melihat seluruh elemenelemen visual yang terdapat pada sampul buku penting diberikan terutama pada target sasaran yang dituju oleh penulis buku agar pembaca dapat melihat dengan jelas tanpa paksaan melakukan sesuatu terhadap salah satu indra. Tantangan yang lain adalah melakukan penyesuaian secara estetis tata letak elemen-elemen visual sampul muka, punggung dan sampul bagian belakang dari buku tersebut agar diperoleh satu kesatuan (unity). Dalam perancangan sampul buku diharapkan terjadinya satu kesatuan yang utuh, mulai dari warna, typografi, dan ilustrasi dapat ditampilkan secara terpadu dan terlihat menyatu sehingga tampilan secara visual elemen-elemen visual tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Selain itu, satu kesatuan yang utuh diantara elemen-elemen visual yang dirancang pada sampul buku akan memberikan kesan seirama dan terlihat lebih harmonis. Pada pameran internasional yang digelar di Australia dengan mengambil tema “The Aesthetic of Prasi” pada tanggal 23 september hingga 5 oktober 2013 yang bertempat di Cullity Galery ALVA - UWA (University of Western Australia) sangatlah tepat jika sampul buku ini diangkat dalam pameran tersebut. Kesamaan ide dan tema yang dibuat dalam pameran ini akan dapat memberikan inspirasi kepada semua pengunjung pameran tentang pemanfaatan prasi sebagai media komunikasi secara umum hanyalah penempatan elemen-elemen visual seperti typografi, ilustrasi, dan lain-lain di lembaran lontar saja, tetapi ilustrasi prasi dapat juga digunakan sebagai sampul buku yang tentunya disesuaikan dengan tema yang diberikan oleh penulis buku kepada perancang sampul buku tersebut. Hal ini penting dilakukan agar pemahaman masyarakat luas terhadap karya seni prasi dapat ditempatkan kedalam berbagai media lain salah satunya adalah sampul buku.