DESAIN TEMPLATE BUKU DIGITAL EPUB Didik Dwi Prasetya, Wahyu Sakti Gunawan Irianto, Syaad Patmanthara Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp. (0341) 7044470
[email protected],
[email protected],
Abstrak EPUB (electronic publication) merupakan salah satu format buku digital yang berpotensi menjadi standar publikasi masa depan. Namun hingga saat ini pembuatan buku dengan format EPUB tidaklah mudah karena memerlukan pengetahuan khusus. Dalam upaya mengatasi persoalan yang ada, tulisan ini mengemukakan pembuatan desain template buku digital EPUB dengan mengacu pada layout buku standar. Pengembangan desain template mampu menghasilkan solusi pembuatan buku digital secara mudah dan cepat karena tinggal melengkapi konten sesuai dengan kerangka yang sudah ada. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa produk akhir sudah sesuai dengan spesifikasi awal dengan nilai persentase 100%. Kata kunci : template, buku digital, EPUB, layout
1. Pendahuluan Perkembangan buku elektronik (ebook ) atau buku digital (digital book ) secara pasti terus mengalami peningkatan. Seperti halnya industri musik dan perfilman yang telah lebih dahulu melakukan migrasi ke format digital, industri buku dan penerbitan juga mulai mengikuti. Menurut Landoni (2003), ebook adalah sebuah bentuk digital, sebuah media di mana informasi diorganisasikan dan terstruktur sehingga dapat dipresentasikan ke pembaca. Salah satu indikator perkembangan buku digital terlihat dari inisiatif pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional yang menyediakan Buku Sekolah Elektronik (BSE) untuk tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK secara gratis. Keberadaan BSE merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan nasional. Bagi para orang tua murid, BSE menjadi solusi nyata guna mengatasi persoalan mahalnya biaya buku pelajaran. Hingga saat ini memang belum ada data akurat mengenai jumlah koleksi buku digital di perpustakaan-perpustakaan sekolah maupun umum. Sebagai perbandingan, s ebuah survei mengenai penggunaan buku elektronik di perpustakaanperpustakaan umum Amerika Serikat menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2013, median koleksi buku elektronik adalah 7.380. Di tahun 2014, jumlahnya meningkat menjadi 10.484 koleksi dan terus bertambah menjadi 14.397 pada tahun 2015 (Romano, 2015).
Salah satu format buku digital yang saat ini banyak diperbincangkan adalah format EPUB (electronic publication). Format buku ini dipandang sangat potensial karena merepresentasikan format buku standar masa depan yang bersifat terbuka dan kaya fitur. Menurut Prasetya (2015) di dalam penelitiannya, memperlihatkan sebanyak 93,33% responden menyatakan siap menggunakan buku digital EPUB untuk pembelajaran. Keunggulan utama dari format EPUB terletak pada desain yang reflowable dan kemampuan untuk menampilkan konten dinamis interaktif. Fitur-fitur ini dapat digunakan pada spesifikasi EPUB 3.0. Jika dibandingkan dengan format buku digital lain, seperti PDF, format EPUB lebih menarik dan menantang untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun harus diakui bahwa pembuatan dokumen EPUB lebih sulit dibandingkan PDF. Setidaknya hingga saat ini belum ada perangkat lunak bantu yang memungkinkan pengguna untuk mengonversi dokumen dari pengolah kata ke format EPUB secara langsung dengan hasil maksimal. Kalau pun ada biasanya masih diperlukan sentuhan-sentuhan akhir agar dokumen tetap terjaga kerapiannya. Merujuk pada persoalan dan potensi yang ada, tulisan ini mengemukakan pembuatan desain template buku digital EPUB. Struktur template mengacu pada bentuk buku pada umumnya, terdiri dari halaman sampul, daftar isi, dan isi. Desain ini dapat digunakan untuk menghasilkan buku digital standar, seperti buku teks. Keberadaan template ini diharapkan dapat membantu memudahkan siapa saja yang ingin membuat buku digital dengan format EPUB secara mudah dan praktis.
2. Template Buku Digital EPUB 2.1 EPUB EPUB merupakan format file standar terbuka untuk buku digital yang distandarisasi oleh International Digital Publishing Forum (IDPF), sebuah asosiasi bagi industri penerbitan digital. IDPF secara resmi menyetujui EPUB pada Oktober 2007 dan pada 2008 sudah banyak dipakai oleh penerbit-penerbit besar. Sejak versi 2, EPUB mulai tahun 2007 sudah digunakan secara luas dan merupakan format yang didukung serta bekerja baik pada jurnal-jurnal akademik (Eikebrokk, 2014). Saat ini sudah dirilis spesifikasi EPUB 3.0 yang menambahkan dukungan penuh HTML5 dan CSS, serta dukungan grafik SVG (Scalable Vector Graphic). Pengembangan EPUB mengacu pada spesifikasi XHTML dan XML. Seperti diketahui, kedua spesifikasi ini merupakan standar teknologi yang banyak digunakan di lingkungan Internet. EPUB didesain menjadi format terbuka yang berarti bahwa siapa pun dapat menggunakannya tanpa perlu membayar lisensi. Standar ini memungkinkan banyak pihak dapat mengembangkan konten, aplikasi pembaca (reader), aplikasi untuk pengembangan (development) maupun aplikasi bantu lain.
Berdasarkan karakteristik masing-masing, dapat disimpulkan bahwa PDF sesuai untuk tujuan publikasi dan pencetakan, sedangkan EPUB untuk dibaca di perangkat dengan ukuran layar bervariasi. 2.2 Template EPUB Template dapat diartikan sebagai sebuah alat bantu yang berfungsi untuk memastikan bahwa semua dokumen memiliki layout yang standar. Secara sederhana, keberadaan template memungkinkan kita untuk menghasilkan dokumen yang seragam secara cepat. Hingga saat ini belum banyak ditemui template untuk menghasilkan dokumen EPUB. Berbeda sekali dengan PDF yang dapat dihasilkan secara mudah melalui berbagai aplikasi perangkat lunak bantu. Sebagai contoh, perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word sudah menyediakan fitur builtin untuk mengonversi dokumen ke format PDF.
Fitur-fitur unggulan EPUB versi 3.0 dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1)
Reflowable EPUB dapat menyesuaikan terhadap berbagai ukuran layar pengguna atau istilahnya responsif. Fitur ini sangat penting untuk mengantisipasi beragamnya peralatan yang digunakan oleh pengguna.
2)
Konten multimedia Dokumen EPUB mampu menyajikan beragam media, seperti teks, gambar, audio, video, dan animasi. Selain itu, EPUB juga mampu menyajikan konten SVG.
3)
Read aloud Fitur ini merepresentasikan text-to-speech yang dapat membaca teks EPUB. Pada dasarnya read aloud adalah memainkan audio yang sudah direkam terlebih dahulu sesuai dengan teks yang muncul.
4)
Konten interaktif Konten EPUB tidak hanya terbatas pada ragam multimedia statis, namun juga mampu menyajikan konten interaktif. Dukungan teknologi web sangat memungkinkan untuk mengimplementasikan hal ini, misalnya dalam bentuk kuis pilihan ganda, benar-salah, jawaban singkat, drag dan drop, serta simulasi interaktif.
Gambar 1 Konversi Format File PDF
Secara garis besar langkah yang dilakukan untuk menghasilkan dokumen EPUB ada dua, yaitu menulis dari nol dan mengonversi dari dokumen yang ada. Untuk membuat dari nol diperlukan perangkat lunak bantu seperti Sigil (https://sigilebook.com/) dan Calibre (https://calibreebook.com/). Meskipun dalam penulisan dokumen ini sudah ada alat bantu, namun diperlukan pengetahuan spesifik ketika membuat dokumen yang kompleks, seperti pemformatan, page break, dan konten interaktif. Pada pendekatan kedua, dengan cara memanfaatkan file dokumen pengolah kata (seperti Microsoft Word) yang sudah ada untuk dikonversi. Meskipun demikian, konversi ini tidak semudah ketika menghasilkan dokumen PDF. Di sini diperlukan langkah-langkah mulai dari penyimpanan dokumen Microsoft Word ke HTML terfilter. Selanjutnya, dokumen dibuka dengan menggunakan perangkat lunak editor dan disesuaikan. Dalam proses penyesuaian/modifikasi ini sering memerlukan pengetahuan tambahan mengenai teknologi web, khususnya HTML, XHTML, dan CSS.
3.
Metode
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (developmental research), yakni suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. 3.1 Desain Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebuah perangkat lunak bantu. Merujuk pada karakteristik produk, penelitian ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2014).
Gambar 2 Model Pengembangan ADDIE
Model pengembangan waterfall sangat sesuai untuk perangkat lunak yang spesifikasinya telah terdefinisi dengan jelas. Tahapan-tahapan dalam model pengembangan waterfall dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Komunikasi (communication) Tahap ini merupakan inisiasi proyek dan bertujuan untuk menggali spesifikasi kebutuhan produk perangkat lunak bantu template buku digital.
3.2 Deskripsi Produk Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebuah perangkat lunak bantu template atau kerangka pembuatan buku digital. Template yang dihasilkan tersimpan dalam ekstensi .epub dan dapat digunakan untuk membuat dokumen-dokumen EPUB. Dokumen yang dimaksudkan di sini dibatasi pada sebuah buku teks standar yang mencakup halaman depan, kata pengantar, daftar isi, dan halaman isi. Untuk menggunakan template ini diperlukan perangkat lunak bantu pengolah dokumen EPUB, seperti Sigil dan iBooks Author. Secara teknis, pengguna membuka file template melalui pengolah dokumen dan kemudian memodifikasi konten sesuai dengan tujuan pembuatan buku. Jadi, pengguna memanfaatkan layout serta contoh konten yang sudah tersedia. 3.3 Analisis dan Pengumpulan Data Jenis data yang akan dikumpulkan terdiri atas dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapat secara langsung melalui wawancara mendalam dengan responden dan informan terpilih. Data sekunder diperoleh dari arsip-arsip resmi dan tak resmi yang dianggap dapat melengkapi informasi/data primer. Untuk dapat merealisasikan dua jenis data tersebut, maka dilakukan cara-cara pengumpulan data melalui observasi dan analisis dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui penelaahan terhadap literatur, arsip-arsip resmi (undang-undang, laporan kementerian, dan data statistik) dan tak resmi yang berhubungan dengan objek penelitian sebagai orientasi untuk pedoman dalam memecahkan masalah.
2)
Perencanaan (planning) Pada tahap ini dilakukan perencanaan yang mencakup estimasi, penjadwalan, dan penelusuran produk hasil.
3)
Pemodelan (modeling) Pemodelan bertujuan untuk menganalisis dan mendesain produk.
3.4 Pengujian Produk
4)
Konstruksi (construction) Konstruksi merupakan tahap untuk mentranslasikan hasil pemodelan ke suatu bentuk produk aplikasi dan sekaligus pengujian produk hasil.
Pengujian produk pada penelitian yang masih berjalan ini dibatasi pada uji fungsionalitas dengan menggunakan metode black -box. Pengujian dilakukan dengan cara memperhatikan hasil keluaran dari perangkat lunak berdasarkan masukan yang diberikan.
5)
Penyebaran (deployment) Tahap ini bertujuan untuk mendistribusikan produk secara luas agar bisa dimanfaatkan oleh sasaran pengguna produk.
Fase-fase model pengembangan perangkat lunak waterfall dilaksanakan secara sistematis dan berurutan. Setiap tahapan dalam model ini sangat terkait, tahapan berikutnya memerlukan tahapan sebelumnya sebagai masukan, begitu seterusnya hingga semua tahapan terselesaikan.
Untuk mendukung pelaksanaan pengujian produk, diperlukan deskripsi mengenai prosedur pengujian dan kasus uji. Prosedur pengujian dimulai dari unit atau modul hingga keseluruhan produk perangkat lunak. Kasus uji ditulis dalam sebuah format pernyataan yang memiliki hasil diterima (accepted) dan ditolak (rejected). Pengujian produk dilakukan oleh ahli rekayasa yang memiliki kompetensi relevan. Ahli yang dipilih adalah M. Zainal Arifin, M.Kom, dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Malang (UM).
4.
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian Pembuatan template dokumen EPUB dilakukan menggunakan perangkat lunak bantu Sigil. Meskipun di sini Sigil sudah menyediakan fitur untuk membuat halaman-halaman baru, namun ada penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan agar mendapatkan format yang sesuai. Realisasi langkah ini dilakukan dengan menyesuaikan kode HTML dan CSS yang diperlukan. Contoh tampilan kode untuk membuat halaman sampul (cover) buku digital diperlihatkan pada Gambar 3.
Langkah-langkah penggunaan template untuk menghasilkan dokumen EPUB dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Membuka template File template yang telah dihasilkan dibuka dengan menggunakan perangkat lunak bantu pengolah kata, seperti Sigil.
2)
Mengubah template Langkah ini merupakan bagian inti untuk mengubah atau mengisi template dengan konten yang sesuai. Pada prinsipnya, semua bagian template bisa diubah suai dan diadaptasi, mulai dari judul buku hingga isi bab.
3)
Menyimpan template Template ini menggunakan ekstensi .epub sehingga buku digital yang sudah disusun bias langsung disimpan sebagai dokumen EPUB.
Pendekatan buku digital standar terbuka memungkinkan produk dapat diakses dengan baik melalui berbagai peralatan pembaca buku digital. Contoh desain tampilan halaman utama yang diakses menggunakan perangkat komputer tablet terlihat seperti Gambar 5. Gambar 3 Kode Pembuatan Template Cover
Sebagaimana halaman sampul buku pada umumnya, desain template ini menyediakan bagian judul, gambar sampul, penulis, dan institusi. Untuk memberikan gambaran mengenai bentuk sampul, kode yang dibuat sudah mampu merepresentasikan halaman sampul. Contoh tampilan halaman sampul diperlihatkan seperti Gambar 4.
Gambar 5 Tampilan pada Pembaca Aplikasi Mobile
4.2 Pembahasan Gambar 4 Tampilan pada Pembaca Aplikasi Desktop
Untuk menjaga kerapian dan mengikuti aturan standar penulisan buku, setiap bagian pokok dipisahkan oleh baris baru. Sebagai contoh, halaman sampul akan ditampilkan dalam satu halaman selama perangkat untuk membukanya mampu menyajikan. Dengan demikian, antara halaman sampul dan halaman berikutnya, misalnya kata pengantar tidak akan berhimpitan.
Merujuk pada luaran yang ditargetkan, penelitian ini berhasil mengembangkan desain template buku digital dengan format EPUB. Desain ini dapat digunakan untuk menghasilkan buku teks digital secara mudah dan cepat. Pengguna cukup memodifikasi contoh konten dan menyimpannya ke dalam file baru. Untuk memastikan bahwa produk sudah sesuai dengan spesifikasi awal maka dilakukan serangkaian pengujian black -box. Aspek-aspek yang dinilai
meliputi fungsi utama, performa, user experience, kemudahan penggunaan, dan portabilitas. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa produk sudah sesuai 100% dengan spesifikasi awal. Produk dapat digunakan untuk menghasilkan dokumen EPUB, memiliki struktur buku standar, dapat diubah dengan mudah, dan berjalan pada semua platform sistem operasi, baik desktop maupun mobile. 5.
Kesimpulan
Hasil pengembangan template buku digital sangat potensial dan strategis. Template ini dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk menghasilkan buku digital dengan format EPUB secara cepat dan mudah. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa produk sudah sesuai 100% dengan spesifikasi awal dan siap untuk digunakan. Meskipun demikian, diperlukan uji coba secara luas guna mengetahui kebermanfaatan produk.
Daftar Pustaka: Eikebrokk. (2014): EPUB as Publication Format in Open Access Journals: Tools and Workflow. Code4Lib Journal, Issue 24 Landoni, M. and Hanlon, G. (2007): “E-book reading groups: interacting with e-books in public libraries”, The Electronic Library, Vol. 25 No. 5, pp. 599-612. Prasetya, D. (2015). Kesiapan Pembelajaran Berbasis Buku Digital. Jurnal TEKNO Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang (UM). Pressman, R. (2015). Software Engineering A Practitioner’s Approach 8th Edition. The Mc Graw Hill Compannies, Inc. Romano, R. (2015). Sixth Annual Survey Ebook Usage in U.S. Public Libraries. Library Journal