DESA NYANGLAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2014
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PERATURAN DESA TENTANG RPJM Desa Nyanglan BAB
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Latar Belakang Dasar Hukum Pengertian Hubungan RPJM Desa dengan perencanaan lainnya
II
PROFIL DESA NYANGLAN
2.1. Kondisi Desa 2.1.1.
Sejarah Desa
2.1.2.
Demografi 2.1.2.1.
Data Penduduk
2.1.2.2.
Agama
2.1.2.3.
Mata Pencaharian
2.1.2.4.
Pendidikan
2.1.2.5.
Kesehatan
2.1.3.
Keadaan Sosial
2.1.4.
Keadaan Ekonomi
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
BAB
III
2.2.1.
Pembagian Wilayah Desa
2.2.2.
Struktur Organisasi Pemerintah Desa
POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi 3.2. Masalah
2
BAB
IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi 4.1.1.
Visi
4.1.2.
Misi
4.2. Kebijakan Pembangunan 4.2.1. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pendidikan 4.2.2. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Kesehatan 4.2.3. Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Prasarana Umum 4.2.4 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Lingkungan Hidup 4.2.5 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pertanahan 4.2.6 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Koperasi dan UKM 4.2.7 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Kebudayaan 4.2.8 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pemerintahan Umum 4.2.9 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Pertanian 4.2.11 Kebijakan Pembangunan Desa Bidang Penanggulangan Kemiskinan
BAB
V
PENUTUP
LAMPIRAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lampiran Tabel RPJM Desa Penentuan peringkat tindakan Pengkajian tindakan pemecahan masalah Penentuan tingkat masalah Pengelompokan masalah Daftar anatomi RTS a. Daftar masalah dan potensi peta social b. Daftar masalah dan potensi kalender musim c. Daftar masalah dan potensi diagram kelembagaan 8. SK Tim Perumus RPJM Desa KATA PENGANTAR 3
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widi Wasa berkat tuntunan dan karunia beliau kami dapat menyelesaikan dan menyusun tentang” Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa”, Desa nyanglan ini.
Kami menyadari tulisan yang sangat sederhana ini banyak kekurangan disana sini maka, jangan pandang dari isi tulisan ini tapi makna dibalik maksud dan tujuan yang ingin dicapai kedepan tentu sangat diharapkan mencapai kesuksesan serta, peran masyarakat yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan globalisasi saat ini, oleh karena itu kami menyadari banyak kekurangan dan kelemahan maka kami mengharapkan dukungan serta peran seluruh komponen yang nantinya dapat disinergikan untuk kesejahtraan masyarakat terutama di Desa Nyanglan.
Demikian kata pengantar kami semoga ida sang hyang widi wasa memberi tuntunan kepada kami, agar penulisan “ Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes ) Desa nyanglan ini ada gunanya. Tentunya kami tidak lupa memohon maaf kiranya didalam penyusunan ini kurang berkenaan, dan sebagai akhir kata kami ucapkan terimakasih.
4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM Desa ) TAHUN 2014 – 2020 DESA NYANGLAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Terwujudnya sistem ketatanegaraan yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab (Akuntabel) merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintahan dan pembangunan yang berdayaguna dan berhasilguna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang merupakan wabah psikologis dari kehidupan berbangsa saat ini. Sistem Pemerintahan yang baik (Good Government), merupakan kaidah yang baku bagi terwujudnya indikator keberhasilan kinerja pemerintahan. Untuk itu setiap kegiatan pembangunan mesti dilakukan secara partisipatif, terintegrasi dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan). Tahapan – tahapan dimaksud dimulai perencanaan, pelaksanaan, pemantauan hingga evaluasi hasil. Untuk itu setiap kegiatan pembangunan mesti dilengkapi dengan perangkat peraturan dan perundangundangan yang baik, yang disusun dan terindikasi dalam dokumen pembangunan daerah. Tantangan pembangunan yang mengemuka saat ini adalah menurunnya kondisi Psiko-sosial ekonomi masyarakat akibat kempuran krisis multidimensi yang secara beruntun menimpa masyarakat. Dilain pihak tuntutan pembangunan mensyaratkan tercapainya kondisi masyarakat yang madani, berkeadilan, damai, sehat, sejahtera, bermoral, berkualitas, berdisiplin dan berdaya saing didalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Tantangan dan tuntutan pembangunan sebagaimana dimaksud perlu diantisipasi dengan Sistem penyelenggaraan pembngunan yang diupayakan secara cermat dan dilaksanakan secara efisien dan efektif berdasarkan prioritas serta pemilihan tujuan dan sasaran yang mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan Sistem akuntabilitas yang baik bagi aparatur pemerintahan serta dokumentasi yang strategis dan menyeluruh. Untuk itu perlu adanya Rencana Pembangunan daerah/desa. Sesuai dengan amanah Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN UU. No. 25 Tahun 2004) maka perencanaan pembangunan desa mesti dibuat terintegrasi dengan Sistem perencanaan pembangunan daerah dalam suatu SPPN. Artinya seluruh desa wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan desa, berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-Desa) untuk jangka waktu 6 (Enam) tahun dan Rencana kerja Pembangunan Desa (RKPDes) untuk jangka tahunan. Sambil menunggu terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung yang mengatur tentang tata cara penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa, 5
maka bersama ini disampaikan RPJM-Desa dan RKPDes yang disusun secara Partisipatif sesuai dengan mekanisme Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yang berpedoman dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 yang dilakukan melalui kegiatan Menggagas Masa Depan Desa (MMDD).
1.2. Landasan Hukum
Kegiatan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan secara partisipatif, terintegrasi dan akuntabel sebagaimana dijabarkan sebelumnya merupakan pelaksanaan amanat Undang - Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan memperhatikan Undang – Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pasal 63 ayat (1) peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang desa menetapkan bahwa Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam Sistem perencanaan pembangunan daerah kabupaten / kota. Pasal 64 ayat (1), Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan desa disusun secara berjangka meliputi : a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) untuk jangka waktu 6 (Enam) tahun. b. Rencana Kegiatan Pembangunan Menengan Desa (RKPDes) yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa di Kabupaten Klungkung ini disusun mengacu pada Renstrada (Rencana Strategis Daerah) tahun 2008 yang telah ditetapkan sebagai Perda.
1.3 Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut (RPJM-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (Enam) tahun yang memuat visi, misi, maksud & tujuan, arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, program kerja desa yang dipadupadankan/diselaraskan dengan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, arah kebijakan pembangunan daerah secara makro. 6
Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta pemikiran maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa, yang ditetapkan dalam Keputusan Perbekel.
Perencanaan pembangunan desa didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, mencakup: a. b. c. d. e.
1.4
penyelenggaraan pemerintahan desa; organisasi dan tata laksana pemerintahan desa; keuangan desa; profil desa; informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Hubungan RPJM Desa dengan perencanaan lainnya
7
RPJM adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 tahun yang memuat arah kebijaksanaan pembangunan desa, arah kebijaksanaan keuangan desa,kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat desa serta program prioritas kewilayahan yang disertai rencana kerja.RPJM sangat erat hubungannya dengan rencana kerja pembangunan desa yang disingkat dengan RKP Desa yaitu dokumen perencanaan untuk 1 tahun yang di ambil dari RPJM.Daftar usulan rencana kegiatan pembangunan desa yang selanjutnya disingkat ( DUR KP-DESA ) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari APBN,APBD ( Propinsi kabupaten /kota APBDesa dan swadaya maupun yang bekerjasama dengan pihak ke tiga ) juga diambil dari RPJMDes.
8
BAB II PROFIL DESA
2.1.
Kondisi Desa
2.1.1.
Sejarah Desa Nyanglan Sebagaimana dimaklumi adanya suatu nama desa dapat diyakini mempunyai
suatu latar belakang atau sejarah terhadap berdirinya suatu desa, sehingga nama tersebut dipakai. Namun untuk mengungkap sejarah Desa Nyanglan secara pasti bisa dilihat berdasarkan salinan prasasti Purana Tatwa Raja Pering, sebagai berikut : Berdasarkan salinan Prasasti Purana Tatwa Raja Pering yang disimpan di Puri Dencarik Bangli, dan Arcanya disimpan di Puri Batur, bahwa Desa Nyanglan ini pada jaman dahulu masih merupakan pondokan, belum berbentu Desa dan belum mempunyai data dan tata pemerintahan. Sekitar tahun 1080 datanglah seorang raja dari kerajaan Nyalian yang bernama I Dewa Gede Pering beliau diikuti oleh para Begawan dan diikuti oleh para pendukungnya, selai itu juga di lengkapi dengan sebilah keris bertuah yang bernama I Baru Kama, dan sebuah pejenengan pasuruan yang bernama I Goak Mekeem sebagai pertanda berdirinya kerajaan tersebut. Pejenengan tersebut sampai saat ini masih nyejer ( berdiri tegak ) di pura Puseh Desa Nyanglan, sedangkan kerisnya konon dibawa pindah ke Bangli oleh Keturunan Raja Pering. Setelah Beliau dan Pengiringnya berada beberapa lama di Desa ini, oleh pengiringnya ditemukan Tanah “ Nyangel “ ( Legit ) di sebelah timur lokasi Desa. Semenjak ditemukanya Tanah “ Nyangel “ ( Legit ) tersebut Desa tersebut oleh Raja dan Masyarakat menyebutnya “ Desa Nyanglan “ yang sampai saat ini bernama Desa Nyanglan. Menurut Prasasti Purana tersebut
bahwa Raja Pering secara turun
temurun memerintah Desa ini lebih kurang selama 5 abad, tercatat pula bahwa desa- desa yang masuk wilayah kekuasaanya adalah : Desa Bangbang, Desa Nongan, Desa Rendang, sampai Desa Tianyar. 9
Menjelang akhir Pemerintahan Raja Pering terjadi peperangan dengan Raja Karangasem, dalam peperangan ini Raja Pering dikalahkan Oleh Raja Karangasem sehingga Desa Nongan, Desa Rendang, Desa Tianyar diambil oleh Raja Karangasem, oleh karena sendi – sendi Pemerintahan Raja Pering ( Keturunan Raja Pering ) di Desa Nyanglan semakin goyah maka Keturunan Raja Pering di pangil oleh Raja Bangli dan diminta tinggal bersama – sama di Bangli. Perlu dijelaskan bahwa Raja Bangli berbuat demikian karena Raja Bangli tersebut adalah keturunan Raja Pering, piandah ke bangli lebih kurang tahun 1550, maka seluruh kerajaan yang dikuwasainya diserahkan dengan kerajaan Bangli. Sekitar tahun 1600, Raja Klungkung mengambil istri dari Raja Bangli, oleh karena Raja Bangli sangat sayang kepada putrinya, maka diadiahkanya dua pertiga dari Desa Nyanglan menjadi wilayah Kerajaan Klungkung yaitu Desa atau Perbekelan Desa Nyanglan sampai sekarang.
Demikian sejarah singkat yang menuturkan tentang terjadinya nama Desa Nyanglan
2.1.2.
Demografi
2.1.2.1. Data Penduduk Jumlah penduduk Desa Nyanglan setiap tahun ada kecendrungan untuk meningkat sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus meningkat dan akan menjadi besar bila tidak ditangani secara tepat dan cepat. Penduduk mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di segala bidang sehingga penduduk merupakan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu dalam pembangunan. Jumlah penduduk tahun 2014 laki-laki ; 669 Jiwa dan perempuan 672 Jiwa , jumlah KK : 425
10
2.1.2.2. Agama Jumlah penduduk Desa Nyanglan pada umumnya sangat homogen sehingga adat istiadat yang dianutnya masih homogen, begitupun juga agama yang dianutnyapun sama yaitu agama Hindu. 2.1.2.3. Mata Pencaharian Desa Nyanglan merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu desa. Mata pencaharian penduduk dapat dibedakan sebagai berikut : 1.
Petani
: 125 orang
2.
Buruh
: 161 orang
3.
Pengrajin : 2 orang
4.
Jasa
5.
Pengusaha :10 orang
6.
PNS
: 31 orang
7.
ABRI
: 7 orang
8.
Swasta
:12 orang
9.
Pedagang : 19 orang
:-- orang
2.1.2.4. Pendidikan Jumlah penduduk menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dibedakan sebagi berikut : 1.
Tamat Perguruan Tinggi / sederajat
: 9 orang
2.
Tamat Akademi / sederajat
:-- orang
3.
Tamat SLTA
: 95 orang
4.
Tamat SLTP
: 100 orang
5.
Tamat SD / sederajat
: 125 orang 11
2.1.2.5. Kesehatan Di bidang kesehatan masyarakat Desa Nyanglan sampai saat ini belum pernah mengalami permasalahan, hal ini sangat didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, disamping juga karena kesadaran masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. Kalau dilihat dari sarana prasarana di Desa Nyanglan telah dilengkapi dengan Puskesmas Pembantu dengan seorang perawat jaga 24 jam yang merangkap bidan. Disamping itu juga di masing – masing banjar dinas telah dibentuk Kader Pos Pelayanan Terpadu yang membimbing masyarakat dalam menangani kesehatan dengan menyasar pasangan usia subur, ibu hamil dan balita, dimana kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulannya dan sudah terjadwal di masing-masing banjar dinas di bawah pengawasan perawat dan bidan PUSTU. 2.1.3.
Keadaan Sosial
Jumlah penduduk Desa Nyanglan berdasarkan hasil pendataan pada tahun 2014 adalah sebanyak 1341 jiwa, terdiri dari 669 jiwa penduduk laki-laki dan 672 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari 425 kk. Sedangkan jumlah RTM sabanyak 75 RTM dengan ± 225 orang anggota keluarga.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Nyanglan yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan 100% dan sisanya 0 % tidak bersekolah lagi.
Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan1,233 % dan sisanya 27,457 % tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian 38,20% ), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan ( 6,27%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan 2,72%), sektor jasa (20,25%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor (20,25%).
12
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa 95 % beragama Hindu), Islam (0,5 %), Budha (.0,2%), Kristen Protestan (0,005 %) dan Katolik (0,25 %) Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 56,569% penduduk usia kerja yang didalamnya 26,333% angkatan kerja dan30,236 bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,405 %. Kebudayaan daerah Desa Nyanglan tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya)
2.1.4.
Keadaan Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Nyanglan masih bercorak agraris yang menitik beratkan pada sektor pertanian. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 60,324% dari total penggunaan lahan desa. Juga38,20 mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah padi.
Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga dan pengolahan serta sektor pariwisata.
Pada sektor perdagangan di Desa Nyanglan Sedangkan fasilitas pasar yang ada di Desa Nyanglan, yaitu pasar kabupaten 1 buah Pada sektor industri rumah tangga dan pengolahan termasuk didalamnya adalah kerajinan, ukir dan industry pengolahan. Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi keuangan mikro berupa, LPD sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah angkutan umum pedesaan.
13
2.2.
Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1.
Pembagian Wilayah Desa Nyanglan
Secara Geografis Desa Nyanglan terletak disebelah Utara Kota Kecamatan Banjarangkan dengan batas – batas :
Sebelah Selatan Desa Bangbang
Sebelah Barat Tukad Yeh Bubuh
Sebelah Timur Tukad Yeh Jinah
Sebelah Utara Desa Timuhun
Luas wilayah Desa Siangan adalah 175.00 Ha. yang terdiri dari 1 Desa Adat dan 2 Banjar Dinas Nama – nama Desa Adat yaitu : 1.
Desa Adat Nyanglan
Nama – nama Banjar Dinas yaitu : 1. Banjar Dinas Tengah 2. Banjar Dinas Kelod
2.2.2.
Sturktur Organisasi Pemerintah Desa Nyanglan
Organisasi Pemerintahan Desa Nyanglan terdiri dari
Perbekel, BPD, LPM ,
Sekretariat Desa, dan Kelihan Banjar Dinas dimana masing –masing mempunyai tugas sesuai dengan peraturan yang ada. Adapun tugas masing –masing sebagai berikut : 1. Perbekel Perbekel mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas perbekel mempunyai wewenang antara lain :
Memimpin
penyelenggaraan
pemerintahan
desa
berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama BPD 14
Mengajukan rancangan peraturan desa
Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD
Menyusun dan mengajukan rancangan APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
Membina kehidupan Masyarakat Desa
Membina perekonomian masyarakat desa
Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
Mewakili desanya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Melaksanakan wewenag lain sesuai dengan peraturan perundangundangan
2. BPD( Badan Permusyawaratan Desa ) BPD mempunyai tugas dan wewenang :
Membahas rancangan peraturan desa bersama perbekel
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan perbekel
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian perbekel
Membentuk panitia pemilihan perbekel
Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
Menyusun tata tertib BPD
3. LPM Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM mempunyai tugas dan fungsi :
Membantu
pemerintah
desa
dan
merupakan
mitra
dalam
masyarakat
dalam
memberdayakan masyarakat desa
Penampungan
dan
penyaluran
aspirasi
pembangunan
Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
Meningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat 15
Penyusunan rencana,pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif
Menumbuhkembangkan dan penggerak prakarsa, partisipatif serta swadaya gotong-royong masyarakat
Pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga
Pemberdayaan hak politik masyarakat
4. Sekretaris Desa dan perangkat Desa Tugas dan fungsi sekretaris desa :
Melaksanakan administrasi pemerintahan desa serta memberikan pelayanan administrasif dan bertanggung jawab kepada perbekel.
Tugas perangkat Desa( Kepala Urusan dan Kelihan Dinas )
Perangkat Desa membantu perbekel dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
16
BAB III POTENSI DAN MASALAH 3.1. POTENSI Desa Nyanglan dengan luas wilayah 175.00 Ha memiliki sumber daya yang dapat dikembangkan sebagai potensi desa yang besar dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Potensi yang ada lebih banyak terdiri dari lahan petanian yaitu seluas 97,750 Ha. Lahan pertaian yang membentang dari arah selatan merupakan kumpulan dari Tempekan subak yang ada di desa Nyanglan. Adapun Tempekan subak yang ada di desa Nyanglan adalah Tempekan Tatag, Tempekan limas, Tempekan buduk, di samping keberadaan subak tersebut yang terkait dengan pertanian basah atau sawah masyarakat desa Nyanglan juga menggantungkan kehidupannya dari hasil perkebunan seperti kelapa, nangka, mangga, coklat dan kopi. Dengan potensi pertanian yang ada di dukung dengan sumber daya manusia yang berjumlah 1341 jiwa sebagai petani dan buruh tani dan dengan curah hujan yang cukup tinggi memberikan peluang yang sangat besar bagi sektor pertanian untuk dikembangkan. Disamping dibidang pertanian terdapat pula usaha- usaha kecil rumah tangga yang dapat menampung tenaga kerja lokal yang akan membantu meningkatkan tarap perekonomian warga, Dengan usaha yang maksimal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Desa Nyanglan akan mampu mendorong pertumbuhan perekonomia masyarakat. 3.2 PERMASALAHAN
Sering terjadi gangguan hama tanaman Rendahnya harga hasil pertanian pada saat musim panen Produksi petani masih rendah Biaya produksi tinggi Lahan persawahan banyak berubah menjadi komplek perumahan Masih kurang berminatnya generasi muda untuk bertani Sarana dan prasarana pertanian masih kurang Pengusaha Kecil kekurangan modal usaha Kesulitan memasarkan hasil Usaha rumah tangga Kurang tersedianya bahan baku Pemasaran Hasil usaha rumah tangga lagi sulit Bahan baku mahal Kemampuan manajemen masih kurang Kemapuan bahasa asing masih kurang Banyak Jalan Lingkungan yang belum diperbaiki Gedung Balai Desa yang Belum Rampung Sarana Pengumpulan Warga Belum Maksimal Saluran Pipa Pam Desa Belum Maxsimal Saluran Drainase Desa Masih banyak yang tersumbat saat musim Hujan 17
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Berdasarkan permasalahan dan potensi dominan yang dimiliki, isu-isu strategis dan analisis strategis, visi desa Nyanglan Enam (6) tahun kedepan adalah : “ Terwujudnya masyarakat Desa Nyanglan yang sejahtera, berbudaya dan mandiri berbasis Pertanian dan Usaha Kecil yang berdasarkan Tri Hita Karana “ 4.1.2. Misi Desa Nyanglan Misi pembangunan yang ditetapkan untuk mewujudkan visi desa Nyanglan Adalah sebagai berikut : 1) Meningkatan ketahanan ekonomi dengan menggalakan usaha ekonomi kerakyatan melalui program strategis di bidang produksi pertanian, pemasaran, usaha kecil dan menengah. 2) Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia 3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga dapat menumbuh kembangkan kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan desa yang berkelanjutan 4) Menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai budaya yang telah diwarisi leluhur 5) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan membina kerja sama antar lembaga desa 6) Menciptakan suasana aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat 7) Mewujudkan Kesejahteraan dan kemandirian masyarakat 4.2. Kebijakan pembangunan Dalam usaha mewujudkan visi dan Misi desa Nyanglan 2014 – 2020, maka diperlukan kebijakan. Kebijakan ini merupakan kerangka program-program desa (Prebekel) dan menjadi pedoman bagi pemerintah desa merumuskan program-programnya beserta kegiatannya. Adapun kebijakan pembangunan desa Nyanglan 2014 – 2020 adalah sebagai berikut : 4.2.1 KEBIJAKAN Bidang Pendidikan (01 Urusan wajib) adalah : Peningkatan Akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkulitas dengan melaksanakan pendidikan anak usia dini, Penuntasan Program wajib belajar 9 tahun, pendidikan menengah dan peningkatan kualitas pendidikan dengan penyediaan sarana. 4.2.1.1 Arah Kebijakan : 1) Meningkatkan perluasan pendidikan anak usia dini dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. 18
2) Menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun untuk memwujudkan pemerataan pendidikan dasar yang bermutu untuk memenuhi hak dasar warga desa. 3) Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga desa yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal, bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah, buta aksara, putus sekolah 4) Menyediakan sarana dan prasarana, materi dan peralatan pendidikan 4.2.1.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Biaya pendidikan tinggi 2. Anak usia dini kesulitan tempat belajar dan bermain 3. Kesadaran orang tua tentang pendidikan anak kurang 4. Minat baca anak sekolah kurang 5. SDM khususunya siswa SD, SMP dan SMA belum memliki ketrampilan 6. Banyak tamatan SMP yang tidak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi 7. Sarana dan prasarana di SD 1, 2 dan 3 kurang 8. Tamatan SMP dan SMA belum siap kerja 9. Keterampilan ibu rumah tangga masih kurang 10. Kurangnya sarana dan prasrana Paud B. Potensi 1. Lulusan SMP dan SMA, Instruktur, sarana dan Prasrana 2. Komite sekolah 3. Perpustakaan desa dan sekolah 4. Siswa SD, komite sekolah, pendidik dan swadaya 5. Pemdes 6. Lahan dan tenaga gotong royong 7. Tenaga gotong royong 8. Pelatihan keterampilan 9. Pelatihan keteramplan 10. Tenaga Gotong royong 4.2.1.3 Program : dari potensi dan masalah di atas dirumuskan menjadi program : 1) Program Pendidikan Usia Dini, PAUD ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti taman kanak-kanak. Agar tujuan ini bisa terwujud, 1.1) Strategi pencapaiannya dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 19
Penyediaan sarana-prasarana pendidikan, berupa pembentukan Paud terpadu dan pengadaan Mobiler, alat permainan serta pembangunan gedung TK. Menumbuhkan partisipasi desa pekraman untuk menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan anak usia dini Penyediaan dana operasional Peningkatan mutu pendidik 2) Program Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun (Program pendidikan Gratis). Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non formal ayang mencakup SD, Paket A, Sekolah menengah pertama dan paket B, sehingga seluruh anak usia 7 – 15 tahun di desa memperoleh pendidikan, setidak-tidaknya sampai jenjang sekolah menengah pertama atau sederajat. 2.1) Strategi pencapian untuk mencapai tujuan tersebut dengan melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut : Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas seperti rehab gedung SD dan perpustakaan pemberian beasiswa kepada anak-anak kurang mampu SD dan SMP Melaksanakan pendidikan kejar paket A, B dan C terutama bagi anak kurang mampu (miskin) 3.) Program Peningkatan Kapasitas Masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pelatihan ketampilan yang diberikan kepada kaum perempuan dalam usaha unuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar dan diharapkan mampu meningkatkan pendapat keluarga. 3.1 Strategi pencapaian yang dilakukan mewujudkan tujuan tersebut berupa : - Pelatihan ketrampilan perempuan
20
4.2.2 KEBIJAKAN Bidang Kesehatan (02 Urusan Wajib) : Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Kesehatan Yang Berkualitas dengan biaya terjangkau 4.2.2.1 Arah Kebijakan, Untuk menjalankan kebijakan tersebut arah pembangunan kesehatan diarahkan pada : (i) Peningkatan kualitas posyandu (ii) memastikan sistem Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) menjangkau penduduk miskin (iii) peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat (iv) peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. (V) Mensosialisasikan BPJS kepada masyarakat agar seluruh masyarakat dapat terlayani dengan baik, Pembangunan kesehatan memprioritaskan upaya promotif dan preventif yang dipadukan secara seimbang dengan upaya kuaratif dan rehabilitif. Perhatian khusus diberikan kepada pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. 4.2.2.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Masyarakat buang hajat sembarangan 2. Masyarakat buang sampah sembarangan 3. Kesadaran masyarakat berobat ke Puskesmas kurang 4. Persalinan ke Pustu kurang 5. Anak balita kekurangan Gizi 6. SDM kader Posyandu kurang 7. Kesejahteraan kader posyandu kurang 8. Kesadaran masyarakat menanam toga kurang 9. Masyarakat sering diare B.Potensi 1. Lahan, tenaga gotong royong 2. Lahan dan Tenaga gotong royong,truk sampah 3. Pustu, kader dan bidan desa 4. Balita, Pemdes dan banjar 5. Kader dan Bidan desa 6. Pemdes dan banjar 21
7. Lahan, Tenaga gotong royong, PKK, kader dan Bidan desa. 8. Lahan pekarangan, Kader 9. Pustu, Bidan desa dan mata air
4.2.2.3 Program : 1) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, program ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembanguan kesehatan masyarakat desa. 1.1) Strategi Pencapaian Program, dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Pelatihan untuk kader posyandu Dukungan insentif untuk kader posyandu Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana posyandu Rehabilitasi klinik dan penyengker 2) Program Lingkungan Sehat, program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup di desa yang sehat. 2.1)
Strategi pencapaiannya , dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Penyedian air bersih Pembuatan TPA Pembuatan WC umum Pemeliharaan kebersihan lingkunan Penyuluhan manfaat toga
3) Program upaya kesehatan masyarakat program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu pemeliharaan dan pemulihan kesehatan dalam usaha perbaikan gizi masyarakat. 3.1) Strategi pencapaiannya , dengan melakukan Kegiatan sebagai berikut : PMT Balita dan Busui 22
PMT Lansia 4.2.3
Kebijakan bidang prasarana umum ( 03. Urusan Wajib )
4.2.3.1 Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan kepada : meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan yang bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat 4.2.3.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Jalan lingkungan rusak 2. Badan jalan Bandung mengalami longsor 3. Tunon Desa adat Bandung longsor 4. Mayarakat dusun takut keluar malam 5. Gang sulit dilalui 6. Rumah KK miskin tidak layak huni 7. masyarakat dusun kesulitan air bersih 8. Jalan ke lahan warga belum Bagus 9. Banjir sering terjadi di beberapa dusun 10. Lahan pertanian kekurangan air 11. Transportasi ke Beji sulit 12. Murid TK kesulitan belajar B. Potensi 1. Lahan, Batu, pasir dan tenaga gotong royong 2. Lahan, batu, pasir dan tenaga gotong royong 3. Lahan, batu dan tenaga gotong royong 4. Swadaya dan PLN 5. Lahan, Pasir dan tenaga gotong royong 6. Tenaga gotong royong 7. Mata air 8. Lahan, batu, pasir dan tenaga gotong royong 23
9. Lahan , batu, pasir dan tenaga swadaya 10. Lahan, batu, pasir dan swadaya 11. Lahan, batu, pasir dan tenaga gotong royong 12. Murid TK , guru, lahan dan tenaga gotong royong 4.2.3.3 Program : 1.
Perbaikan infrastruktur perdesaan ditujukan untuk memberikan manfaat untuk peningkatan ekonomi bagi Masyarakat Miskin . 1.1) Strategi Pencapaian yang disusun berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat phisik untuk peningkatan ekonomi dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat. Adapun kegiatan tersebut adalah: Pembuatan senderan got Pembuatan senderan kuburan Perbaikan jalan lingkungan Rabat beton gang Pembuatan jalan menuju mata air Pemasangan pipa air Pemasangan lampu penerangan jalan
2.
Program peningkatan jalan dan jembatan ditujukan untuk mengembangkan wilayah yang masih terisolir. 2.1) Strategi pencapaian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Perbaikan jembatan Pengaspalan jalan Pembukaan jalan baru
3.
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
24
3.1) Strategi pencapaianya mengimplementasikan program kegiatan sebagai berikut :
ini
untuk berupa
Membangun saluran irigasi Perbaikan saluran irigasi 4.2.4 KEBIJAKAN Bidang Lingkungan Hidup ( 05.Urusan wajib) adalah : 4.2.4.1 Arah Kebijakan : 1) Mengelola sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukungnya melalui peranserta aktif masyarakat serta untuk kesinambungan sumber daya hayati untuk dimanfaatkan secara lestari 4.2.4.2 Masalah dan Potensi B. Masalah 1. Udara sepanjang jalan Nyanglan terasa panas 2. Sering terjadi banjir 3. Kualitas air tidak baik 4. Beraneka jenis burung semakin punah 5. Terhambatnya arus aliran sungai A. Potensi 1. Lahan, bibit bunga kamboja dan tenaga swadaya 2. Lahan, gerhan dan tenaga swadaya 3. Sungai dan masyarakat 4. SDA dan tenaga swadaya 5. Sungai dan tenaga swadaya 4.2.4.3 Program : dari potensi dan masalah di atas dirumuskan menjadi program : 1) Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam. agar tujuan ini bisa terwujud, 1.2) Strategi pencapaiannya dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut : Menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon kamboja di sepanjang jalan desa Menggerakkan masyarakat menanam pohon albesia pada lahan kritis. Pembuatan senderan pada jurang untuk mencegah longsor 2) Program pengendalian pencemarann dan perusakan lingkungan hidup. Program ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada masyarakat atau kelompok 25
masyarakat untuk ikut dalam pencegahan kerusakan lingkungan hidup. 2.2) Strategi pencapaian untuk mencapai tujuan tersebut dengan melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut : Menjaga kebersihan sungai dan kebersihan aliran air lainnya Membuat larangan menembak burung Melaksanakan pengolahan sampah organic dan non organic (plastic) 4.2.5
Kebijakan Bidang Pertanahan( 06 Urusan Wajib )
4.2.5.1Arah kebijakan untuk mendukung masyarakat akan kesadaran dan ketertiban tentang tanah 4.2.5.2 Masalah dan potensi A. Masalah 1. Banyak tanah baik itu tanah pertanian maupun perumahan /laba pura belum punya sertifikat B. Potensi 1, BPN , Bendesa pekraman, Subak 4.2.5.3 Program Program ini bertujuan untuk mengurangi sengketa tanah 1.Strategi Untuk mencapai tujuan program tersebut melalui program prona dan pensertifikatan tanah laba 4.2.6 Kebijakan Bidang Koperasi dan UKM (09 urusan wajib ) 4.2.6.1 Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan kepada : Pengembangan usaha kecil menengah untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif usaha melalui perkoperasian dan lembaga ekonomi perdesaan dengan upaya perlindungan bersama usaha kerakyatan. 4.2.6.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Pengurus koperasi belum bisa management 26
2. RTS belum tahu manfaat berkelompok 3. RTS belum memiliki kegiatan produktif 4. RTS kesulitan melakukan kegiatan produktif 5. Masyarakat kesulitan membuat usaha 6. Hasil kerajinan kualitasnya masih rendah 7. Hasil kerajinan sulit dipasarkan B. Potensi 1. Pengurus koperasi dan bale banjar 2. RTS dan Pemdes 3. RTS, pakan ternak , PPL dan Pemdes 4. RTS dan Pemdes 5. Pengerajin, bahan baku dan koperasi 6. Lahan dan pengerajin 7. Pengerajin dan koperasi
4.2.6.3 Program : 1.Penciptaan iklim usaha yang kondusif kepada usaha kecil menengah, ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang industri kecil dan menengah serta bantuan permodalan dan peralatan. 1.2) Strategi Pencapaian yang disusun berupa kursus yang bertujuan untuk meningkatkan SDM dan bantuan permodalan dan peralatan. Adapun kegiatan tersebut adalah: Pelatihan management koperasi Pemberian bantuan Pemberian bibit sapi Pemberian kredit lunak kepada RTS 2.Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. Program ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi anggota dan masyarakat dalam koperasi. 27
2.1Strategi pencapaian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Pembinaan Koperasi banjar Pelatihan Koperasi wanita Pembnaan kelompok fakir miskin Pembentukan kelompok usaha masyarakat Pembinaan LPD
4.2.7
Kebijakan Bidang Kebudayaan (10 Urusan Wajib )
4.2.7.1 Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan kepada : Pelestarian dan pemberdayaan nilainilai adat dan budaya daerah agar dapat dijadikan panduan dan memberikan nilai tambah dalam aktivitas kehidupan masyarakat miskin dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan di lingkungan sekolah dan masyarakat. 4.2.7.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Generasi muda banyak yang masih belum/kurang memahami nilai budaya yang dimiliki 2. Masyarakat belum mengamalkan nilai budaya dan etika dalam kehidupan sehari-hari 3. pemangku dalam melayani merangkap kegiatan lainnya
umat
masih
4. Pelayanan kepada umat oleh pemangku belum optimal 5. Paruman krama desa tidak bisa dilaksanakan secara berkala 6. Pura Desa Nyanglan kurang asri 7. Suasana dapur pura tidak aman dan nyaman 8. Peninggalan terpelihara
sejarah
banyak
yang
tidak
9. Keberadaan tari sacral tidak bisa dipentaskan setiap upacara keagamaan 28
10. Aktivitas sekaa gong masih kurang 11. Pemahaman nilai simbolis sarana upakara minim 12. Anak dan remaja belum bisa memahami nilai simbolis dan ketermpilan membuat sarana upakara 13. Masyarakat mengalami degradasi moral
B. Potensi 1. Sekaa teruna, instruktur dan balai masyarakat 2. SDM dan instruktur 3. Pemangku dan Desa pekraman 4. Desa pekraman 5. Lahan dan tenaga swadaya 6. Lahan dan tenaga swadaya 7. Benda cagar budaya dan Pemda 8. Seniman dan desa pekraman 9. Perangkat gamelan, instruktur, skaa gong dan desa pekraman 10. Srati/tukang banten dan desa pekraman 11. Siswa SD, SMP, SMA dan pesraman kilat 12. Pelatih dan sanggar yoga
4.2.7.3 Program : 1.Pengelolaan kekayaan budaya bertujuan memberikan bantuan untuk pelestarian kekayaan budaya yang meliputi sejarah, kesenian sacral dan benda cagar budaya. 1.3) Strategi Pencapaian yang disusun berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat melestarikan hasil budaya masyarakat jika dikelola secara baik mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat setempat. Adapun kegiatan tersebut adalah: Memelihara benda cagar budaya 29
Pembinaan tari sakral 2.Program Pemberdayaan kelembagaan keagamaan dan peningkatan kreatifitas keagamaan. Program ini ditujukan untuk mengembangkan sanggar-sanggar kesenian yang lebih mengarah ke keagamaan. 2.1 Strategi pencapaian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Pembinaan skaa santhi Pembinaan Skaa gong wanita Pembinaan skaa gong banjar Pembinaan skaa gong anak-anak Pembinaan srati banten Pembinaan sangging/paebatan
3. Program Pembinaan pendidikan agama dan peningkatan sarana prasarana ibadah. Proram ini bertujuan : 1. meningkatkan kualitas SDM generasi muda untuk berbudi pakerthi luhur. 2. meningkatnya intensitas pertemuan tokoh masyarakat Hindu, 3. meningkatnya jumlah sarana keagamaan yang mendapatkan rehab, 4. meningkatnya kesejahteraan para pemangku. 3.1Strategi pencapaianya untuk mengimplementasikan program ini berupa kegiatan sebagai berikut : Bantuan punia kepada para pemangku Perbaikan pura Bantuan sarana peralatan, buku pelajaran agama Pembinaan/pelatihan yoga 4.2.8 Kebijakan Pemerintahan Umum( 12 Urusan wajib ) 4.2.8.1 Arah kebijakan ditujukan kepada pelayanan pada masyarakat yang meliputi semua kepentingan masyarakat. 4.2.8.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 30
Suasana rapat di Pemdes kurang nyaman
Masy Menunggu di R Tunggu kurang nyaman
Pengetahuan aparat desa ttg komputer kurang
Suasana halaman Kantor Desa kurang nyaman
Suasana kerja Staf Desa kurang nyaman
Aliran limbah dapur kantor desa tidak lancar
Registrasi administrasi BPD kurang rapi
Kinerja BPD kurang lancar
SDM Kelian Br Dinas kurang
Kebersihan lingk Ktr Desa kurang terurus
Tugas-tugas Sekdes kurang lancar
Kesejatraan BPD Kurang
Tata administrasi dusun kurang rapi
Kesejatraan aparat Pemdes kurang
Tdk semua peserta rapat dp menyimak isi rapat dg baik
Tamu sekdes kurang nyaman
Tp penyimpanan arsip di sek desa kurang rapi
Kinerja Pemdes kurang memadai
Kinerja aparat Desa kurang lancar
Suasan sembahyang di kntr desa kurang nyaman
Parkir kendaraan di Kntr Desa kurang nyaman
Pendapatan asli desa sangat minim
B. Potensi *Ruangan rapat *Ruang tunggu *Aparat Desa, Komputer
31
*Lahan *Lahan, tenaga GR *Ruang kerja *Tenaga GR *Pemdes *Pemdes, Forum BPD *Pemdes *Pemdes, ForKomSekdes *Pemdes, Forum BPD *Pemdes, *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes *Pemdes
4.2.8.3 Program Kebijakan 1. Program Renovasi kantor desa -Strategi Pencapaian: melalui pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan kantor desa 2. Peningkatan kinerja aparatur desa -Strategi pencapaian : Pelatihan /kursus baik itu computer maupun yang lainya
32
4.2.9 Kebijakan Bidang Pertanian(01 Urusan Pilihan ) 4.2.9.1 Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan kepada : peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian serta mendorong system pemasaran pemasaran produk untuk sebesar-besarnya kesejahteraan petani melalui perlindungan bersama usaha kerakyatan 4.2.9.2 Masalah dan Potensi A. Masalah 1. Hasil produksi pertanian rendah 2. Pemasaran hasil pertanian sulit 3. SDM petani rendah 4. Gagal panen 5. Masyarakat kesulitan melakukan budidaya 6. Generasi muda kurang berminat bertani 7. Masyarakat kesulitan buah C. Potensi 1. PPL, Lahan dan sarjana Pertanian 2. Subak dan PPL 3. PPL dan sarjana pertanian 4. PPL, sarjana pertanian dan tenaga swadaya 5. Lahan, kompos dan tenaga swadaya 6. SDM dan PPL 7. Lahan dan tenaga swadaya 4.2.9.3Program : 1.
Peningkatan kesejahteraan petani meningkatnya harga produk pertanian dan pengembangan pasca panen serta berkembangnya kelompok unit usaha produktif komoditi pertanian.
1.1 Strategi Pencapaian yang disusun berupa kegiatankegiatan yang mampu mencarikan pasar produk pertanian, penyuluhan dan pendampingan serta memotivasi terbentuknya kelompok usaha komoditi pertanian dalam usaha untuk 33
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Adapun kegiatan tersebut adalah: Pembinaan usaha tani Pembinaan SDM petani /penyuluhan pertanian Pengembangan komodite pertanian 2 Program Peningkatan produksi dan produktivias hasil pertanian . Program ini ditujukan untuk menambah penyebaran jenis-jenis bibit unggul. 2.1Strategi pencapaian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Pemberian bibit unggul 3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman. 3.1) Strategi pencapaianya untuk mengimplementasikan program ini berupa kegiatan sebagai berikut : Pemberantasan serangan hama dan penyakit 4. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tanaman. 4.1 Strategi pencapaianya untuk mengimplementasikan program ini berupa kegiatan sebagai berikut : Pemberantasan serangan hama dan penyakit 5. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian. 5.1 Strategi pencapaianya untuk mengimplementasikan program ini berupa kegiatan sebagai berikut : -Pemberian bantuan alat-alat mekanisasi pertanian
4.2.10 Kebijakan Pariwisata 4.2.10.1Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan untuk mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas kepariwisataan yang berwawasan budaya, ramah lingkungan dan melibatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat 4.2.10.2
Masalah dan potensi A. Masalah 34
1. Wisatawan hanya singgah/lewat di desa 2. Wisatawan kesulitan souvenir 3. Investor sulit mengurus ijin usaha 4. Pemandangan alam kurang asri 5. Wisata alternative masih kurang 6. Sulitnya transportasi menuju cagar budaya B. Potensi 1. SDM, obyek wisata dan desa pakraman 2. Pengrajin, lahan dan tenaga swadaya 3. Investor dan Pemdes 4. Tenaga swadaya dan obyek wisata 5. lahan pertanian, pemandu wisata dan pemdes 6. Lahan, batu dan tenaga swadaya 4.2.10.3 Program : 1.
Pengembangan daerah tujuan pariwisata .
1.1 Strategi Pencapaian yang disusun berupa kegiatankegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan paket-paket wisata yang kompetetif dan unggulan . Adapun kegiatan tersebut adalah: Pengembangan desa wisata Pengembangan agrowisata Menjaga keasrian desa 2
Program Pengembangan kemitraan kepariwisataan. Program ini ditujukan untuk berkembangnya usaha-usaha yang terkait dengan akomodasi dan memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelaku bisnis pariwisata lokal . 2.1) Strategi pencapaian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Pembangunan sentra kerajinan Pemberian restauran
ijin
pembangunan
hotel
dan 35
3.
Program Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata . Program ini bertujuan meningkatkan kualitas jalan ke daerah tujuan wisata.
3.1) Strategi pencapaianya mengimplementasikan program kegiatan sebagai berikut :
ini
untuk berupa
Perbaikan jalan menuju cagar budaya
4.2.11Kebijakan Penanggulang Kemiskinan 4.2.11.1Arah Kebijakan , untuk mendukung kebijakan tersebut diarahkan kepada : (1) Perlindungan dan bantuan Sosial (2) Pemberdayaan masyarakat (3) akses terhadap terhadap modal usaha pada masyarakt miskin. Secara garis besar ada dua hal untuk penangulangan kemiskinan yaitu (i) menambahan pendapatan kepala keluarga (ii) mengurangi beben kepala keluarga 4.2.11.2 Masalah dan Potensi A.Masalah 1. RTS sulit menanggung biaya pengobatan 2. Siswa anak RTS putus sekolah 3. Rumah RTS tidak layak huni 4. Sulit memenuhi kebutuhan pangan 5. Balita ,Busui dan lansia kekurangan gizi 6. Perempuan RTS tidak memiliki penghasilan 7. Siswa anak miskin minim kegiatan 8. RTS belum memiliki pekerjaan tetap 9. Perempuan tidak mampu membuat usaha 10. Pengerajin RTS bisa memperluas usaha B. Potensi 1. RTS, Puskesmas dan bidan desa 2. Siswa, sekolah dan komite 3. Tenaga gotong royong dan Pemdes 4. Pemdes 36
5. Balita, Busui, lansia dan Posyandu 6. SDM, pelatih dan tempat pelatihan 7. Siswa, pelatih , tempat dan perangkat gamelan 8. SDM dan pelatih mengemudi 9. Kelompok perempuan dan lembaga keuangan 10. Pengrajin dan lembaga keuangan
4.2.11.3 Program : 1. Bantuan Sosial terpadu Berbasis Keluarga, ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran Masyarakat Miskin . 1.1Strategi Pencapaian yang disusun berupa kegiatankegiatan yang bersifat pemenuhan hak-hak dasar utamanya individu dan rumah tangga dalam upaya pengimplementasian program ini. Adapun kegiatan tersebut adalah: membuatkan JKBM bagi masyarakat miskin Jamkesnas pendidikan gratis untuk masyarakat miskin Bedah Rumah Pemberian bantuan raskin PMT 2. Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin. 2.1Strategi pencapian berupa kegiatan –kegiatan untuk mengimplementasikan program ini adalah : Pelatihan menjahit untuk perempuan miskin Pelatihan megambel dan menari bagi siswa miskin Pelatihan mengemudi RTS. 37
SPP Program Penanggulangan Kemiskinan berbasis UMKM. Proram ini bertujuan meningkatkan tabungan dan menuju keberlanjutan berusaha bagi pelaku UMKM. 3.1Strategi pencapaianya untuk mengimplementasikan program ini berupa kegiatan sebagai berikut : Pemberian Kredit tanpa anggunan bagi UMK KUR
BAB V PENUTUP 1.
Pedoman Transisi RPJM Desa yang telah di tetapkan akan menjadi pedoman pelaksanaan Pembangunan desa Tahun 2014-2019. Mengingat akhirnya masa bakti Prebekel pada tahun 2018 dan RPJM sebagai pedoman pembangunan desa sampai 2019, RPJM tetap menjadi acuan normative dalam pelaksanaan pembangunan desa.
2.
Kaidah Pelaksanan Secara operasional RPJM Desa di tuangkan menjadi program tahunan yang disebut Rencana Kerja Tahunan Desa (RKPDes). RKPDes menjadi acuan dalam menyusun APBD Desa secara teknis RPJM Desa Tahun 2014-2019 menjadi pedoman pelaksanaan musyawarah peraecanaan pembangunan desa ( Musrenbang Desa) di laksanakan di tingkat desa/kelurahan. Selanjutnya hasil musrenbang desa akan diprioritaskan di musrenbang kecamatan yang secara simultan akan di jadikan bahan penyusunan RKPD Kabupaten Klungkung Demikian hasil kajian RPJM Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan,
Kabupaten Klungkung, Tahun 2014 s/d 2019 ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan seluruh masyarakat Desa Nyanglan sesuai dengan misi yang diemban dan mewujudkan Visi pembangunan Desa Nyanglan.
38
SUSUNAN LAMPIRAN RPJM 1. RPJM Desa 2. Penentuan peringkat tindakan 3. Pengkajian tindakan pemecahan masalah 4. Penentuan tingkat masalah 5. Pengelompokan masalah 6. Daftar anatomi RTS 7. a. Daftar masalah dan potensi Peta Sosial b. Daftar masalah dan Kalender Musim c. Daftar masalah dan potensi Diagram Kelembagaan 8. SK Tim Penyusun Catatan : Lampiran Dokumen proses seperti : -
Daftar hadir
-
Berita acara
-
Dokumentasi
-
Lain-lain selain yang tertera diatas dibuatkan dokumen tersendiri
39
BPD
PERBEKEL
I WAYAN ATMAJA
I NYOMAN SETEMER
SEKRETARIS DESA I KETUT WEDA NIP.196112312007011194
KAUR PEMBANGUNAN I NENGAH SUNAYA
KAUR UMUM I NYOMAN KANTA
KAUR KEUANGAN NI NYOMAN LESTARI
KELIAN BANJAR DINAS TENGAH I WAYAN PURWA ANTARA
KAUR KESRA I NYOMAN BUDIADA
KAUR PEMERINTAHAN I WAYAN SUARDANA
KELIAN BANJAR DINAS KELOD I NENGAH HARIASTA
40
41