KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMBANGAN SERTAPENDIDIKANDANPELATIHAN KEMENTERIANAGAMAREPUBLIKINDONESIA NOMOR BDj56j2014 TENTANG JAM MENGAJARWIDYAISWARAKEMENTERIANAGAMA DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA KEPALABADANPENELITIANDANPENGEMBANGANSERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA, Menimbang
Mengingat
a.
bahwa dalam rangka pelaksanaan kewajiban dan pemberian hak Widyaiswara dalam mendidik, mengajar dan melatih secara efektif dan efisien, perlu menetapkan . . Jam mengajar;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan ten tang Jam Mengajar Widyaiswara Kementerian Agama;
1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 200Q tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2014 ten tang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Agama; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Ketja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 529) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1114); Peraturan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis di Lingkungan Kementerian Agama; Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 ten tang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Agama; Peraturan Bersama Kepala Lembaga Administrasi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 dan 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.j
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.Peraturan ....
"
9.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 3 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; 10 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan PNS; 11. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama Nomor 60 Tahun 2012 tentang Standar Kediklatan Teknis Kementerian Agama. MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDlKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG JAM MENGAJAR WIDYAISWARA KEMENTERIANAGAMA.
KESATU
Menetapkan Jam Mengajar Widyaiswara Kementerian Agama sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisabkan dari Keputusan ini.
KEDUA
Widyaiswara melakukan kegiatan mendidik, mengajar dan melatih sesuai dengan jam mengajar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.
KETIGA
Widyaiswara yang mendidik, mengajar dan melatih melebihi jam mengajar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dapat diberikan honorarium sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEEMPAT
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
I
LAMPIRANI KEPUTUSANKEPALABADANPENELITIANDANPENGEMBANGAN SERTAPENDIDlKANDANPELATIHANKEMENTERIANAGAMAREPUBLIKINDONESIA NOMOR BD/56/2014 TENTANG JAM MENGAJARWIDYAISWARA KEMENTERIANAGAMA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Widyaiswara sebagai Pegawai Negeri Sipil merupakan Aparatur
Sipil Negara (ASN) melaksanakan
dengan ketentuan pokok
peraturan
Widyaiswara
pengembangan muka
mencakup
pengembangan kebutuhan
kediklatan
kegiatan
klasikal mencakup
(AKD), menyusun
dan
fungsi
sesuai
Ruang lingkup tugas
tatap
dan pengembangan
kegiatan
diklat
menyusun
perundang-undangan.
mencakup
kediklatan
tugas
bagian dari
muka
di
kelas,
profesi. Kegiatan tatap
dan
non-klasikal.
kegiatan kurikulum
Kegiatan
membuat diklat
bahan diklat sesuai dengan spesialisasi
dan
analisis silabus,
atau keahlian yang
dimiliki. Kegiatan pengembangan profesi mencakup an tara lain penulisan karya
tulis ilmiah dan membuat
kegiatan
tersebut
dilaksanakan
pedoman secara
kediklatan.
terus
menerus
Serangkaian dan
dijadikan
Peraturan
Menteri
standar penilaian kinerja Widyaiswara. Tugas
utama
Pendayagunaan
Widyaiswara
berdasarkan
Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya adalah mendidik, mengajar dan atau melatih pada Lembaga Diklat Pemerintah. Jumlah jam mengajar Widyaiswara ini belum merniliki aturan
baku sehingga perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Agama Nomor 01 Tahun
2003 ten tang Pedoman
Pendidikan
dan
Pelatihan
Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Agama. Disebutkan pada pasal 39 ayat (1) bahwa hal-hal Agama tersebut
yang belum diatur
dalam Keputusan
Menteri
di atas, diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Litbang
Agama dan Diklat Keagamaan berkoordinasi dengan unit terkait.J
Berkaitan dengan Keputusan Menteri Agama di atas, Widyaiswara melaksanakan
kegiatan mendidik, mengajar dan atau melatih memenuhi
jumlah jam mengajar sesuai dengan ketentuan, dan apabila melebihi dari ketentuan
tersebut,
widyaiswara
dapat
mengajar
dengan
diberikan
honorarium yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Badan.
B. Tujuan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan ini bertujuan: 1. sebagai acuan bagi Pusdiklat dan Balai Diklat Keagamaan seluruh Indonesia dalam merencanakan, melaksanakan, dan menghitung ketercapaian jumlah jam mengajar Widyaiswarasetiap bulan; 2. sebagai dasar penghitungan penetapan jumlah jam mendidik, mengajar dan atau melatih bagi Widyaiswara di lingkungan KementerianAgama;dan 3. sebagai dasar bagi pengelola diklat dalam membayar honorarium kelebihanjam mengajar Widyaiswara.
c. Pengertian Dalam Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan yang dimaksud dengan: 1. Jam mengajar Widyaiswara adalah seluruh kegiatan mendidik, mengajar dan atau melatih yang dilaksanakan pada jam kerja maupun di luar jam kerja. 2. Jumlah jam mengajar Widyaiswaraadalah ketentuan tentang batas kegiatan mendidik, mengajar, dan atau melatih Widyaiswara dari hasil penjumlahan jam tatap muka dan jam non tatap muka hasil penyetaraan pada kegiatan diklat yang dibiayai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)instansi tempat Widyaiswarabekerja. 3. Jam
Pelajaran adalah satuan
waktu yang digunakan dalam
pembelajaran kegiatan diklat, 1 Jam Pelajaran yaitu 45 menit. 4. Tatap muka adalah proses belajar mengajar yang dilakukan Widyaiswara pada kegiatan kediklatan termasuk diklat jarak jauh yang dibuktikan dengan surat tugas dari pimpinan instansi dan jadwal kegiatan./
5. Kegiatan non tatap
muka adalah
kegiatan yang melekat pada
kegiatan tatap muka berupa penyusunan Garis-garis Besar Program Pembelajaran penyusunan
Satuan bahan
Acara
Pembelajaran
ajar, dan penyusunan
(GBPP-SAP),
bahan
tayang yang
disetarakan dengan kegiatan tatap muka. 6. Kelebihan jam mengajar adalah selisih jumlah jam mengajar yang dilakukan Widyaiswara setelah melampaui jumlah jam mengajar yang ditentukan. 7. Honorarium adalah pembayaran kelebihan jam mengajar kepada Widyaiswara
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
II. JAM MENGAJAR WIDYAISWARA
A.
Jam Mengajar Widyaiswara .Iumlah jam mengajar Widyaiswara Kementerian Agama mengacu
pada ketentuan sebagai berikut: 1. Jumlah jam mengajar Widyaiswara sebanyak 16 jam pelajaran per bulan yang terdiri dari 13 jam pelajaran tatap muka dan 3 jam pelajaran kegiatan non tatap muka hasil penyetaraan; 2. Kegiatan non tatap muka yang disetarakan dengan kegiatan tatap muka terdiri dari kegiatan penyusunan
GBPP-SAP, penyusunan
bahan
tayang,
ajar,
disetarakan
dan dengan
penyusunan
bahan
] jam pelajaran per naskah
masing-masing untuk
10 jam
pelajaran kegiatan diklat;
Contoh : Seorang Widyaiswara telah mengajar mata diklat yang diampu sebanyak 10 jam pelajaran, maka perhitungannya: a) Tatap muka
: 10 jam pelajaran
b) Non tatap muka Menyusun GBPP-SAP,setara
: 1 jam pelajaran
Menyusun bahan ajar, setara
: 1 jam pelajaran
Menyusun bahan tayang, setara : 1jam pelajaran c) Totaljumlahjam
mengajar
: 10 + 3 = 13 jam PelajaranJ
3. Apabila Widyaiswara mengajar kurang
atau
lebih dari
10 jam
pelajaran, maka perhitungan penyetaraan setiap kegiatan non tatap muka dilakukan dengan cara : 1 dikalikan jumlah jam tatap muka dibagi 10 (tidak berlaku
pembulatan
apabila ditemukan
angka
desimal).
Contoh 1: Seorang Widyaiswara telah mengajar mata diklat yang Diampu sebanyak 8 jam pelajaran, maka perhitungan nya: a) Tatap muka
: 8 jam pe1ajaran
b) Non tatap muka Menyusun GBPP-SAP
: 1 x 8 : 10 = 0,8 jam pelajaran
Menyusun bahan ajar
: 1 x 8 : 10 = 0,8 jam pelajaran
Menyusun bahan tayang
: 1 x 8 : 10 = 0,8 jam pelajaran
Jumlah hasil penyetaraan c) Total jumlah jam mengajar
: 2,4 jam pelajaran : 8 + 2,4 = 10,4 jam pelajaran
Contoh 2: Seorang Widyaiswara telah mengajar mata diklat yang diampu sebanyak 12 jam pelajaran, maka perhitungan nya: a) Tatap muka
: 12 jam pelajaran
b) Non tatap muka Menyusun GBPP-SAP
: 1 x 12 : 10 = 1,2 jam pelajaran
Menyusun bahan ajar
: 1 x 12 : 10 = 1,2 jam pelajaran
Menyusun bahan tayang
: 1 x 12 : 10 = 1,2 jam pelajaran
Jumlah hasil penyetaraan
: 3,6 jam pelajaran
c) Total jumlah jam mengajar : 12 + 3,6 = 15,6 jam pelajaran
J
4. Kegiatan tatap muka dan kegiatan non tatap muka yang dilakukan tim (team teaching) maka jumlah jam pelajaran dibagi jumlah
anggota tim yang mengajar dengan ketentuan jumlah jam pelajaran minima110jam; 5. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan dalam beberapa bulan seperti diklat jarak jauh (DJJ), maka jumlah jam pelajaran dibagijumlah bulan lamanya kegiatan diklat. B. Kelebihan Jam Mengajar Adapun kelebihan jam mengajar Widyaiswara diatur sebagai berikut: 1. Penghitungan kelebihanjam mengajar Widyaiswaradari batas yang ditentukan
dilakukan pada
setiap kegiatan kediklatan yang
diakumulasikan pada setiap bulan berjalan. 2. Honorarium
kelebihan
Widyaiswara pada
jam
mengajar
dibayarkan
kepada
setiap kegiatan diklat setelah dilakukan
penghitungan akumulasi jumlah jam mengajar sebulan dikurangi jumlah jam mengajaryang ditentukan. 3. Jumlah honorarium kelebihan jam mengajar dihitung berdasarkan jumlah
kelebihan jam
mengajar dikalikan dengan besarnya
honorarium per jam pelajaran sesuai dengan ketentuan. Contoh 1: a. Kelebihanjam mengajar = 10jp b. Honorariumper jp = Rp. 1000 c. Honordibayarkan = 10jp x 1000 = Rp. 10.000 Contoh 2: a. Kelebihanjam mengajar = 18,3jp b. Honorariumper jp = Rp. 1000 c. Honordibayarkan = 18,3jp x 1000 = Rp. 18,300 Penghitungan akumulasi jam mengajar sebagaimana dimaksud dalam angka 2 pada II B di atas, didasarkan pada rekapitulasi kegiatan mengajar yang dibuat oleh Widyaiswaradan diketahui atasan langsung sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam LampiranII.~
III. PEN
UTUP
Keputusan jumlah jam mengajar WidyaiswaraKementerian Agama ini merupakan panduan bagi Pusdiklat dan Balai Diklat Keagamaan se1uruh Indonesia dalam merancang kegiatan diklat serta proyeksi perhitungan honorarium bagi Widyaiswarayang hams disediakan dalam kurun waktu satu tahun anggaran. Ketentuan jumlah jam mengajar Widyaiswara ini berlaku selama belum ada keputusan
perubahan dan akan dikembangkan secara
berkelanjutan disesuaikan dengan ketentuan peraturan undangan.J
perundang-
LAMPlRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENDIDlKAN DAN PELATIHAN KEMENTERJAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR:-S»/S-b /2014
TENTANG JAM MENGAJAR WIDYAISWARA KEMENTERIAN AGAMA REKAP KEGIATAN MENGAJAR WIDYAISWARA PElUlULAN
Nama NIP Pangkat/ Gol ...
Jabatan
..
Bulan - Tahun No Hari/Tanggal !Bln
Nama Diklat & Mata Diklat
JmlJam Tatap Muka
JmlJam Non Tatap Muka
Total Jumlah Jam
1 2 3 dst
Total Jumlah Jam Mengajar Kelebihan Jam Mengajar
........................ , Mengetahui, Kepala
Nip.
,
.......... 20 ...
Widyaiswara,
Nip.
C8.tatan: Hams melampirkan Surat Tugas, .Jadwal, GBPP-SAP,Bahan Ajar, dan Bahan Tayangi
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal2.+ Desember 2014
....-:::::=:::::::...