MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a.
bahwa dalam upaya mengoptimalkan pengukuran kinerja dan produktivitas kerja serta penerapan asas keadilan dan proporsionalitas, maka diberikan Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kemer. Larian Perhubungan;
b.
bahwa dalam rangka tertib administrasi dan kesamaan persepsi,
peningkatan
efisiensi
dan
efektivitas
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja, serta meningkatkan disiplin Pegawai perlu diatur tata cara penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan; c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan
Menteri
Perhubungan
tentang
Tata
Cara
Penghitungan dan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan;
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
-
2.
Undang-Undang
2
-
Nomor
17
Tahun
2003
tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
2015
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2015 Nomor 123); 4.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai
Aparatur
Sipil
Negara
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5740); 7.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 8.
Peraturan Presiden Organisasi
Nomor 7
Kementerian
Negara
Tahun 2015 tentang (Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 9.
Peraturan Presiden
Nomor 40
Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 10.
Peraturan Presiden
Nomor 103
Tahun 2015 tentang
Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan
Bekasi
(Lembaran
Indonesia Tahun 2015 Nomor 216);
Negara
Republik
-3-
11.
Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perhubungan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2015 Nomor 260); 12.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi;
13.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2014
tentang
Kementerian
Hari
dan Jam
Perhubungan
Kerja di
(Berita
Lingkungan
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1927); 14.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016
tentang
Perhubungan
Perubahan Nomor
PM
atas
Peraturan
189 Tahun
2015
Menteri tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012); 15.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 63);
16.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Mahkamah Pelayaran.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
KINERJA
PEGAWAI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.
DI
LINGKUNGAN
-4-
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1.
Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Calon Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai
Lainnya yang
Pejabat yang
berdasarkan
Keputusan
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan jabatan dan bekerja secara penuh
pada
satuan
organisasi
di
lingkungan
Kementerian Perhubungan. 2.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3.
Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
4.
Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada
Pegawai
keberhasilan
yang
pelaksanaan
merupakan
fungsi
dari
reformasi
birokrasi
dan
didasarkan pada capaian kinerja Pegawai tersebut yang sejalan
dengan
capaian
kinerja
organisasi
dimana
Pegawai tersebut bekerja. 5.
Jabatan
Tertentu
adalah jabatan
struktural
setara
dengan jabatan pimpinan tinggi madya atau jabatan administrator
atau jabatan
pengawas
atau jabatan
pelaksana, jabatan fungsional tertentu setara dengan jabatan fungsional, dan jabatan fungsional umum setara dengan jabatan
pelaksana yang
Peraturan Menteri Perhubungan.
ditetapkan
dengan
-5-
6.
Disiplin
Kerja
adalah
ketaatan
pegawai
memenuhi
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan
perundang-undangan
dan
atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. 7.
Jam Kerja adalah jam kerja formal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8.
Jam Kerja Efektif adalah Jam Kerja yang secara efektif dipergunakan
untuk
berproduksi
atau
menjalankan
tugas, yaitu Jam Kerja dikurangi waktu kerja yang hilang atau luang karena tidak bekerja. 9.
Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap pegawai pada satuan organisasi yang dibuktikan dengan buku kerja harian pegawai.
10. Tugas adalah pekerjaan yang wajib dilaksanakan oleh pegawai yang bersangkutan. 11. Tugas Pokok adalah tugas yang tercantum didalam peraturan
tentang
Organisasi
dan
Tatalaksana
di
lingkungan Kementerian Perhubungan. 12. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas jabatan yang bersangkutan
dan
tidak
ada
dalam
Kontrak
Kerja
Pegawai. 13. Target Utama adalah target diantara target kuantitas atau target biaya pada Sasaran Kerja Pegawai Tahunan yang dipilih menjadi target pada Sasaran Kerja Pegawai bulanan
untuk
dijadikan
acuan
dalam
penentuan
prestasi kerja bulanan. 14. Sasaran Kerja Pegawai Tahunan adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai untuk 1 (satu) tahun. 15. Sasaran Kerja Pegawai Bulanan adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai pada setiap bulan yang ditentukan berdasarkan SKP tahunan dan disepakati oleh pejabat penilai dan pegawai yang bersangkutan.
-
6
-
16. Surat Keterangan adalah surat yang diberikan oleh atasan langsung sebagai bukti dan menjelaskan bahwa setiap kegiatan tugas tambahan dan/atau kreativitas telah selesai dilaksanakan. 17. Surat
Tugas
Belajar
adalah
dokumen
dinas
yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan di
lembaga
pendidikan
formal
dengan
biaya
dari
pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri. 18. Surat Izin Belajar adalah dokumen dinas yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS yang diizinkan untuk
mengikuti
pendidikan
pada
suatu
lembaga
pendidikan. 19. Alasan Kedinasan adalah alasan yang terkait dengan kegiatan-kegiatan
dalam
rangka
menjalankan
tugas
pokok dan tugas tambahan. 20. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pegawai yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan unit kerja. 21. Menteri adalah Menteri Perhubungan.
BAB II PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 2 (1)
Kepada pegawai yang mempunyai jabatan tertentu di lingkungan Kementerian Perhubungan, selain diberikan penghasilan
sesuai
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan. (2)
Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kelas jabatan.
(3)
Besaran Tunjangan Kinerja perkelas jabatan tercantum dalam
Lampiran
I
yang
merupakan
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
bagian
tidak
-7-
Pasal 3 Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 angka
1 merupakan
Prajurit Tentara
Nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan struktural eselon III.a dan jabatan struktural eselon III.b setara dengan jabatan administrator atau jabatan struktural eselon IV.a dan jabatan struktural eselon IV.b setara dengan jabatan pengawas, bekerja secara penuh
pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian
Perhubungan dan tidak menerima Tunjangan
Kinerja di
instansi induknya.
Pasal 4 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tidak diberikan kepada: a.
pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b.
pegawai
yang
diberhentikan
untuk
sementara
atau
dinonaktifkan; c.
pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu (belum diberhentikan sebagai Pegawai Negeri);
d.
pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada instansi lain;
e.
pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara, atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
f.
PNS
pada
Badan
Layanan
Umum
yang
telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012; dan g.
pegawai
yang
seterusnya.
cuti
melahirkan
anak
keempat
dan
-
8
-
Pasal 5 Proses penghitungan Tunjangan Kinerja, didasarkan pada capaian kinerja bulan bersangkutan (bulan ke N), yang penghitungannya dilakukan pada bulan berikutnya (bulan ke N+l), dan dibayarkan pada bulan ketiga (bulan N+2). Pasal 6 (1)
Pembayaran Tunjangan Kinerja diajukan untuk setiap bulan.
(2)
Tunjangan
Kinerja
dilakukan
dengan
mekanisme
pembayaran langsung atau melalui rekening pegawai yang bersangkutan.
BAB III PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA Pasal 7 (1)
Penghitungan Tunjangan Kinerja dilaksanakan dengan sistem penambahan yang didasarkan atas penghitungan capaian kinerja pegawai dengan unsur sebagai berikut: a. Unsur Disiplin Kerja; dan b. Unsur Prestasi Kerja.
(2)
Unsur Disiplin Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar-besarnya berkontribusi terhadap 40% (empat puluh persen) Tunjangan Kinerja.
(3)
Unsur Prestasi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sebesar-besarnya berkontribusi terhadap 60% (enam puluh persen) Tunjangan Kinerja.
(4)
Jumlah kumulatif dari unsur Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja sebesar-besarnya 100% (seratus persen). Pasal 8
Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Disiplin Kerja sebesar 40% (empat puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) terdiri atas aspek: a.
jumlah waktu terlambat masuk kerja dan pulang cepat bukan
karena alasan
kedinasan,
dengan kontribusi
sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen);
-9-
b.
jumlah hari tidak hadir tanpa alasan yang sah atau mangkir, dengan kontribusi sebesar-besarnya 15% (lima belas persen); dan
c.
pengenaan hukuman disiplin tingkat ringan, sedang atau berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dengan kontribusi sebesar-besarnya 15% (lima belas persen).
Pasal 9 (1)
Penghitungan aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, huruf b dan huruf c, didasarkan pada rekapitulasi daftar hadir biometrik sesuai peraturan hari dan jam kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
(2)
Waktu terlambat masuk kerja, pulang cepat dan hari tidak
hadir karena alasan
kedinasan yang disertai
dengan surat keterangan dan disahkan oleh Pejabat Penilai,
tidak
dihitung
dalam
aspek
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, huruf b, dan huruf c.
Pasal 10 (1)
Penghitungan
Tunjangan
Kinerja
terkait
pengenaan
hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a.
dalam hal dikenai hukuman disiplin ringan maka dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol persen) untuk 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan berikutnya setelah pejabat yang berwenang menetapkan penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang bersangkutan;
b.
dalam hal dikenai hukuman disiplin sedang maka dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol persen) untuk 2 (dua) bulan, yaitu pada 2 (dua)
bulan berikutnya secara berturut-turut
setelah
pejabat
yang
berwenang
menetapkan
penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang bersangkutan; dan
-
c.
10
-
dalam hal dikenai hukuman disiplin berat maka dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol persen) untuk 3 (tiga) bulan, yaitu pada 3 (tiga)
bulan berikutnya secara berturut-turut
setelah
pejabat
yang
berwenang
menetapkan
penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang bersangkutan. (2)
Salinan/foto
kopi
penetapan
penjatuhan
hukuman
disiplin, wajib disampaikan oleh Pejabat Penilai kepada pejabat
yang
bertanggung
jawab
dalam
urusan
ketatausahaan unit kerja yang bersangkutan paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah Surat Keputusan penetapan hukuman disiplin ditetapkan. (3)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang dikenai hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada contoh 1 dalam Lampiran VI
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 11 Rincian kriteria penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Disiplin Kerja tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 12 (1)
Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi Kerja sebesar 60% (enam puluh persen)
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) bagi pemangku jabatan Sekretaris
Jenderal,
Inspektur
Jenderal,
Direktur
Jenderal, Kepala Badan, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT, terdiri atas aspek: a.
perkembangan
pencapaian
target Sasaran
Kerja
Pegawai dengan kontribusi sebesar-besarnya 30% (tiga puluh persen); b.
pelaksanaan tugas tambahan, dengan kontribusi sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen);
-11
c.
ketepatan
-
waktu
laporan
bulanan,
dengan
kontribusi sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen); dan d.
perkembangan
realisasi
penyerapan
anggaran
dengan kontribusi sebesar-besarnya 10%
(sepuluh
persen). (2)
Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi Kerja sebesar 60% (enam puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) bagi pemangku Jabatan Staf
Ahli
Menteri, Staf
Khusus
Menteri,
Jabatan
Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan Struktural
Eselon
III
setara
dengan
Jabatan
Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara dengan Jabatan Pelaksana
bukan
Kepala
UPT,
Jabatan
Fungsional
Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana, terdiri atas aspek: a.
perkembangan
pencapaian
target
Sasaran
Kerja
Pegawai dengan kontribusi sebesar-besarnya 35% (tiga puluh lima persen); b.
pelaksanaan tugas tambahan, dengan kontribusi sebesar-besarnya 15% (lima belas persen); dan
c.
ketepatan
laporan
bulanan,
dengan
kontribusi
sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen). (3)
Rincian kriteria penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi Kerja bagi pemangku jabatan Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4)
Rincian kriteria penghitungan penambahan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi Kerja bagi pemangku Jabatan
-
Staf
Ahli
12
-
Menteri, Staf
Khusus
Menteri,
Jabatan
Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan Struktural
Eselon
III
setara
dengan
Jabatan
Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara dengan Jabatan Pelaksana
bukan
Kepala
UPT,
Jabatan
Fungsional
Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 13 (1)
Tunjangan
kinerja
diberikan
sebesar
akumulasi
persentase unsur disiplin kerja ditambah persentase unsur prestasi kerja, dikurangi pemotongan persentase karena ijin sakit yang tidak dibuktikan dengan surat keterangan dokter dan/ atau cuti alasan penting dan hasilnya dikalikan besaran nilai Tunjangan Kinerja. (2)
Lembar rekapitulasi penghitungan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada contoh
1 dan
contoh
2 dalam
Lampiran V
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV PELAKSANAAN SASARAN KERJA PEGAWAI DAN TUGAS TAMBAHAN
Pasal 14 Penghitungan unsur prestasi kerja dari aspek perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan tugas tambahan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a.
pegawai wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai.
- 13 -
b.
pegawai yang melaksanakan pekerjaaan sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai dan menyebabkan kelebihan jam kerja formal pada hari yang bersangkutan, maka setiap kelebihan 3 (tiga) jam dihitung sebagai 1 (satu) tugas tambahan dan berlaku kelipatannya.
c.
pegawai yang ditugaskan dengan
akumulasi 10
sebagai
(sepuluh)
Pelaksana Harian hari
kerja
dalam
1 (satu) bulan yang sama dihitung sebagai
1 (satu)
tugas tambahan dan berlaku kelipatannya. d.
pegawai
yang
ditugaskan
dengan
akumulasi 10
sebagai
(sepuluh)
Pelaksana hari
kerja
Tugas dalam
1 (satu) bulan yang sama dihitung sebagai 2 (dua) tugas tambahan. e.
keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan selama paling sedikit 3 (tiga) hari kerja pada bulan yang sama dihitung sebagai 3 (tiga) tugas tambahan dan berlaku kelipatannya.
f.
keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan selama 20 (dua puluh) hari kerja pada bulan yang sama dihitung
sebagai
4 (empat)
tugas
tambahan
dan
pengganti persentase perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai serta sebagai pengganti unsur disiplin kerja. g.
keikutsertaan
dalam kegiatan olah
kerohanian/keagamaan,
raga,
kesenian,
pembinaan fisik dan mental
lainnya yang dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dihitung sebagai
1 (satu)
pelaksanaan tugas tambahan. h.
keikutsertaan
dalam kegiatan apel
pagi,
apel
sore,
upacara bendera, upacara hari besar nasional, dan sejenisnya
tidak
dihitung
pencapaian
Sasaran
Kerja
sebagai Pegawai
perkembangan maupun
tugas
tambahan.
Pasal 15 Penghitungan
besaran
Tunjangan
Kinerja
dari
aspek
perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan aspek
- 14 -
tugas tambahan bagi pegawai yang melaksanakan tugas tertentu dan petugas operasional yang menerapkan hari dan jam kerja shift dilaksanakan dengan ketentuan: a.
kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai dilaksanakan sesuai
dengan
hari
dan jam
kerja
di
lingkungan
Kementerian Perhubungan dan/atau hari dan jam kerja lain yang diatur oleh pimpinan unit kerja; b.
kegiatan
dalam
Sasaran
Kerja
Pegawai
yang
dilaksanakan di luar hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud pada huruf a, dihitung sebagai pelaksanaan tugas tambahan; dan c.
jumlah hari dan jam kerja pegawai petugas piket atau petugas operasional, dalam setiap bulannya disesuaikan dengan kalender hari kerja dan jam kerja, sebagaimana ketentuan yang diberlakukan kepada pegawai lainnya.
Pasal 16 (1)
Tugas tambahan yang dapat dihitung sebagai unsur pemberian penambahan tunjangan kinerja, selain yang telah dinyatakan dalam Pasal 14 dan Pasal 15, yaitu merupakan
pelaksanaan
tugas-tugas
lain
atau
merupakan bagian dari tugas pokok/ fungsi jabatan/ uraian jenis kegiatan tugas jabatan lainnya yang tidak termasuk dalam Sasaran Kinerja Pegawai. (2)
Penghitungan Tunjangan Kinerja dari aspek pelaksanaan tugas tambahan dilakukan apabila dibuktikan dengan Surat Keterangan Tugas Tambahan yang disahkan oleh Pejabat Penilai pegawai yang bersangkutan.
(3)
Surat
Keterangan
Tugas
Tambahan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan untuk lebih dari 1 (satu) pelaksanaan tugas tambahan dalam 1 (satu) bulan. (4)
Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibuat dengan menggunakan format tercantum pada contoh 3 dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 15 -
BAB V LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI
Pasal 17 (1)
Setiap pegawai wajib menyampaikan laporan kegiatan bulanan kepada pejabat penilai paling lambat pada hari kerja ke-6 (enam) bulan berikutnya.
(2)
Pejabat Penilai memberikan penilaian prestasi kerja pegawai
dan
menetapkan
penghitungan
Tunjangan
Kinerja kepada pegawai.
Pasal 18 Unsur laporan kegiatan bulanan pegawai,terdiri dari: a.
perkembangan penyelesaian Sasaran Kinerja Pegawai;
b.
pelaksanaan tugas tambahan;
c.
ketepatan waktu pelaporan; dan
d.
perkembangan realisasi penyerapan anggaran.
Pasal 19 Laporan kegiatan bulanan pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), dilaksanakan dengan menggunakan format tercantum pada contoh 4 dan contoh 5 dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 20 (1)
Penilaian perkembangan
penyelesaian
Sasaran
Kerja
Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a didasarkan utama
pada
pada
perkembangan
Sasaran
Kerja
penyelesaian
Pegawai
bulanan
target yang
dibuktikan dengan hasil kerja dan buku kerja harian pegawai. (2)
Aspek
perkembangan
penyelesaian
Sasaran
Kerja
Pegawai bagi pemangku jabatan Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan
- 16 -
Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
30% (tiga puluh persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 91% (sembilan puluh satu persen) sampai dengan 100% (seratus persen);
b.
20% (dua puluh persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 76% (tujuh puluh enam persen) sampai dengan 90% (sembilan puluh persen);
c.
10% (sepuluh persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 61% (enam puluh satu persen) sampai dengan 75% (tujuh puluh lima persen);
d.
5% (lima persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 51% (lima puluh satu persen) sampai dengan 60% (enam puluh persen); dan
e.
0%
(nol persen) apabila penyelesaian target utama
pada bulan tersebut mencapai antara 0% (nol persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen). (3)
Aspek
perkembangan
penyelesaian
Sasaran
Kerja
Pegawai bagi jabatan Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan
Pimpinan Tinggi
Pratama
bukan
pengelola
keuangan, Jabatan Struktural Eselon III setara dengan Jabatan
Administrator
bukan
Kepala
UPT,
Jabatan
Struktural Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara dengan Jabatan Pelaksana bukan Kepala UPT, Jabatan Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a. 35% (tiga puluh lima persen) apabila penyelesaian target
utama
pada
bulan
tersebut
mencapai
91% (sembilan puluh satu persen) sampai dengan 100% (seratus persen);
- 17 -
b. 25% (dua puluh lima persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 76% (tujuh puluh enam persen)
sampai
dengan 90%
(sembilan puluh persen); c. 15% (lima belas persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 61% (enam puluh satu persen) sampai dengan 75% (tujuh puluh lima persen); d. 5% (lima persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai 51% (lima puluh satu persen) sampai dengan 60% (enam puluh persen); dan e. 0% (nol persen) apabila penyelesaian target utama pada bulan tersebut mencapai antara 0% (nol persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen).
Pasal 21 (1)
Penilaian pelaksanaan tugas tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b, didasarkan pada jumlah
tugas
tambahan
dibuktikan dengan
yang
dilaksanakan
dan
surat keterangan yang disahkan
Pejabat Penilai. (2)
Aspek
pelaksanaan
Sekretaris
tugas
Jenderal,
tambahan
Inspektur
bagi
Jenderal,
jabatan Direktur
Jenderal, Kepala Badan, struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
10% (sepuluh persen) apabila pelaksanaan tugas tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 2 (dua) atau lebih tugas tambahan;
b.
5%
(lima
persen)
apabila
pelaksanaan
tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 1 (satu); dan c.
0% (nol persen) apabila tidak melaksanakan tugas tambahan.
(3)
Aspek pelaksanaan tugas tambahan bagi jabatan Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Jabatan Struktural Eselon
II
setara
dengan
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
- 18 -
Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan Struktural Eselon III setara dengan Jabatan Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon IV setara dengan Jabatan
Pengawas
bukan
Kepala
UPT,
Jabatan
Struktural Eselon V setara dengan Jabatan Pelaksana bukan Kepala UPT, Jabatan Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
15% (lima belas persen) apabila pelaksanaan tugas tambahan pada bulan tersebut terdiri dari
2 (dua)
atau lebih tugas tambahan; b.
7%
(tujuh
persen)
apabila
pelaksanaan
tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 1 (satu) tugas tambahan; dan c.
0% (nol persen) apabila tidak melaksanakan tugas tambahan.
Pasal 22 (1)
Penilaian ketepatan waktu laporan bulanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf c didasarkan pada waktu
penyampaian
laporan
bulanan
oleh
pegawai
kepada pejabat penilai. (2)
Aspek ketepatan waktu laporan bulanan dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
10% (sepuluh persen) apabila dilaporkan pada hari kerja ke-1 (satu) sampai dengan hari kerja ke-6 (enam) pada bulan berikutnya;
b.
8% (delapan persen) apabila dilaporkan pada hari kerja ke-7 (tujuh) pada bulan berikutnya;
c.
6% (enam persen) apabila dilaporkan pada hari kerja ke-8 (delapan) pada bulan berikutnya;
d.
5% (lima persen) apabila dilaporkan pada hari kerja ke-9 (sembilan) pada bulan berikutnya; dan
e.
0% (nol persen) apabila dilaporkan pada hari kerja ke-10
(sepuluh)
berikutnya.
dan
selanjutnya
pada
bulan
- 19 -
Pasal 23 (1)
Penilaian perkembangan realisasi penyerapan anggaran sebagaimana didasarkan
dimaksud pada
dalam
realisasi
Pasal
18
persentase
huruf
d
penyerapan /
penggunaan DIPA yang menjadi target setiap bulan yang dibuktikan
dengan
kelengkapan
administrasi
pertanggungjawabannya. (2)
Perkembangan realisasi penyerapan anggaran menjadi bagian
aspek penghitungan
Kinerja
bagi jabatan
penambahan Tunjangan
Sekretaris Jenderal,
Inspektur
Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT sebagai penanggung jawab pengelola keuangan. (3)
Aspek realisasi penyerapan anggaran dinilai dengan ketentuan sebagai berikut: a.
10% (sepuluh persen) apabila realisasi penyerapan anggaran 91% sampai dengan 100% dari alokasi anggaran bulanan;
b.
8% (delapan persen) apabila realisasi penyerapan anggaran lebih dari 76% sampai dengan 90% dari alokasi anggaran bulanan;
c.
6% (enam persen) apabila
realisasi
penyerapan
anggaran lebih dari 61% sampai dengan 75% dari alokasi anggaran bulanan; d.
5% (lima
persen) apabila
realisasi
penyerapan
anggaran lebih dari 51% sampai dengan 60% dari alokasi anggaran bulanan; dan e.
0% (nol
persen)
apabila
realisasi
penyerapan
anggaran 0% sampai dengan 50% dari alokasi anggaran bulanan. (4)
Kriteria persentase
realisasi
penyerapan
anggaran
berdasarkan pada target penarikan dana bulanan dari total anggaran yang tercantum dalam DIPA yang disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
-
20
-
BAB VI TAHAPAN PENGHITUNGAN DAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 24 Penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja dilaksanakan dengan tahapan: a.
petugas Pengelola Daftar Hadir pada masing-masing unit kerja eselon II atau Unit Pelaksana Teknis menyiapkan rekapitulasi kehadiran pegawai setiap akhir bulan dan menyampaikan kepada Pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan ketatausahaan di lingkungan unit kerjanya pada hari kerja ke-1 (satu) setiap bulan berikutnya;
b.
pegawai wajib menyampaikan laporan kegiatan bulanan kepada pejabat penilai paling lambat pada hari kerja ke6 (enam) bulan berikutnya, dan berlaku untuk bulanbulan selanjutnya;
c.
pejabat
penilai
bulanan
setelah
melakukan
menerima
penilaian
laporan
kegiatan
dan
penghitungan
persentase Tunjangan Kinerja pegawai
dan hasilnya
disampaikan kepada pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan ketatausahaan di lingkungan unit kerjanya paling lambat pada hari kerja ke-9 (sembilan) setiap bulannya; d.
pejabat
yang
ketatausahaan,
bertanggungjawab menyiapkan
dalam
rekapitulasi
urusan data
penjatuhan hukuman disiplin pegawai di lingkungan unit kerjanya pada setiap awal bulan untuk diperhitungkan dalam usulan penambahan Tunjangan Kinerja pegawai; e.
pejabat
yang
ketatausahaan
bertanggung menyiapkan
jawab dan
dalam
urusan
menyampaikan
penghitungan besaran usulan penambahan Tunjangan Kinerja pegawai kepada pimpinan unit kerja eselon II atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang membawahi pegawai yang bersangkutan paling lambat pada hari kerja ke-10 (sepuluh) setiap bulannya;
-
f.
pimpinan
unit
21
-
kerja
eselon
II
atau
Kepala
UPT
mengesahkan usulan penambahan Tunjangan Kinerja dan menyampaikan kembali paling lambat pada hari kerja ke-11 (sebelas) kepada pejabat yang bertanggung jawab
dalam urusan ketatausahaan untuk diproses
pengajuan pencairannya; g.
pejabat
yang
ketatausahaan pembayaran
bertanggung
jawab
memproses
tunjangan
lanjut
kinerja
dalam
urusan
dokumen
dan
usulan
menyampaikan
kepada pejabat pembuat daftar gaji di lingkungan unit kerja masing-masing, paling lambat pada hari kerja ke-12 (dua belas) setiap bulannya; dan h.
pejabat
pembuat daftar gaji,
pemberian memproses Negara
berdasarkan
penambahan Tunjangan lebih
sesuai
menambahkan
lanjut
peraturan besaran
ke
Kantor
dokumen
Kinerja pegawai, Perbendaharaan
perundang-undangan Tunjangan
Kinerja
dan pada
pembayaran gaji pegawai setiap bulan. Pasal 25 Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dilaksanakan paling lambat hari kerja ketiga setiap bulannya. Pasal 26 Rekapitulasi
kehadiran
pegawai
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 24 huruf a, dilaksanakan dengan menggunakan format tercantum pada contoh 6 dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 27 Tahapan
penghitungan
dan
pemberian
penambahan
tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 digambarkan dalam tabel tercantum pada contoh 7 dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-
22
-
BAB VII TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MENJALANI MUTASI JABATAN Pasal 28 (1)
Pegawai yang menjalani mutasi jabatan dan masuk kerja dalam jabatan yang baru, maka Tunjangan Kinerja pada bulan ke-N dan N+l, dibayarkan sesuai hasil rekapitulasi daftar hadir dan penghitungan penambahan Tunjangan Kinerja unsur prestasi kerja dari jabatan pada unit kerja yang lama.
(2)
Penghitungan jabatan
yang
penambahan baru,
Tunjangan
dilaksanakan
Kinerja
pada
penghitungannya
dengan berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri ini, setelah diterbitkan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas pada jabatan yang baru dan yang bersangkutan menyusun
Sasaran Kerja Pegawai yang realisasinya
dibuktikan dengan buku kerja harian pegawai. (3)
Dalam hal unit kerja yang lama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah instansi di luar Kementerian perhubungan, maka tunjangan kinerja pada bulan ke-N dan N+l dibayarkan 100% (seratus persen).
Pasal 29 (1)
Tunjangan
Kinerja
diberikan
bagi
pegawai
yang
dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh pada unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan. (2)
Awal masuk kerja bagi pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan
Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas. (3)
Penghitungan pemberian Tunjangan Kinerja dipekerjakan/diperbantukan
dilaksanakan
pegawai sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 30 (1)
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29 ayat (2)
- 23 -
dibuat dengan menggunakan format tercantum pada contoh 8 dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2)
Penerbitan
Surat
Pernyataan
Melaksanakan
Tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan TMT Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran dari Instansi lama.
Pasal 31 (1)
Unit kerja lama bertanggung jawab atas penghitungan dan pembayaran
Tunjangan
Kinerja
bagi
pegawai
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1). (2)
Unit kerja baru bertanggung jawab atas penghitungan dan pembayaran
Tunjangan
Kinerja
bagi
pegawai
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (3).
BAB VIII TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MERANGKAP JABATAN
Pasal 32 (1)
Penghitungan dan pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai
yang
ketentuan Tunjangan
merangkap
peraturan Kinerja
jabatan
perundangan, yang
nilai
sesuai
dengan
diberikan
besarannya
satu paling
menguntungkan. (2)
Pegawai yang merangkap jabatan tidak sesuai dengan peraturan jabatan,
perundangan, dan
dianggap
penambahan
tidak
merangkap
Tunjangan
Kinerjanya
diperhitungkan sesuai dengan penilaian laporan kegiatan bulanan pegawai pada jabatan yang dipangkunya.
Pasal 33 Rangkap
jabatan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 yaitu:
- 24 -
a.
pegawai pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional yang merangkap dalam Jabatan Struktural setara dengan Jabatan Eselon I.a dan Jabatan Eselon I.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan Jabatan Eselon II.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon III.b setara dengan Jabatan Administrator, Jabatan Eselon IV.a dan Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas, dan
Jabatan
Eselon
V.a
setara
dengan
Jabatan
Pelaksana; b.
pegawai pemangku Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana yang ditugaskan sebagai Pelaksana
Tugas
atau
Pelaksana
Struktural
setara dengan Jabatan
Harian
Jabatan
Eselon IV.a dan
Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas, dan
Jabatan
Eselon
V.a
setara
dengan
Jabatan
Pelaksana; c.
pegawai pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional yang ditugaskan sebagai Pelaksana
Tugas
atau
Pelaksana
Struktural
setara dengan Jabatan
Harian
Jabatan
Eselon IV.a dan
Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas, dan
Jabatan
Eselon
V.a
setara
dengan
Jabatan
Pelaksana; dan d.
pegawai pemangku jabatan struktural setara dengan Jabatan Eselon I.a dan Jabatan Eselon I.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan Jabatan Eselon II.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon III.b
setara dengan Jabatan
Administrator,
Jabatan
Eselon IV.a dan Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan
Pengawas,
dan Jabatan
Eselon V.a setara
dengan Jabatan Pelaksana yang ditugaskan sebagai Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian Jabatan lain yang setingkat atau lebih tinggi.
- 25 -
Pasal 34 Jangka waktu sebagai Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian yang dapat diberikan Tunjangan Kinerja paling sedikit 16 (enam belas) hari kerja pada bulan yang bersangkutan.
BAB IX TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN UNIT KERJA YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
Pasal 35 Penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja bagi pegawai di lingkungan unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 36 (1)
Pada unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan telah ditetapkan remunerasinya oleh Kementerian Keuangan, maka tidak memperoleh
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
diatur
dalam ketentuan Peraturan Menteri ini. (2)
Penghitungan dan pemberian remunerasi pada unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan undangan kurangnya
berdasarkan dengan
aspek
peraturan
perundang-
mempertimbangkan
disiplin
kerja
dan
sekurang-
prestasi
kerja
pegawai. (3)
Pegawai di lingkungan unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan belum ditetapkan remunerasinya oleh Kementerian Keuangan, maka
pemberian
penambahan
Tunjangan
Kenerja
diberikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini.
- 26 -
BAB X TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MENJALANKAN CUTI
Pasal 37 (1)
Tunjangan kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti dihitung dengan ketentuan: a. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti tahunan tidak dipotong; b. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti besar tidak dipotong; c. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti sakit tidak dipotong; d. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti bersalin tidak dipotong; e. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti karena alasan penting dalam hal ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu meninggal dunia paling lama 5 (lima) hari kerja tidak dipotong, apabila melewati ketentuan dipotong 2% (dua persen) per hari; f.
Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti karena alasan penting dikarenakan alasan selain tersebut pada huruf e dipotong 2% (dua persen) per hari; dan
g. pegawai yang menjalankan cuti di luar tanggungan Negara tidak diberikan Tunjangan Kinerja. (2)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang melaksanakan cuti tercantum pada contoh 2, contoh 3, contoh 4, contoh 5, contoh 6, contoh 7, contoh 8, dan contoh 9 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 38 Dalam hal pegawai melaksanakan cuti besar, cuti bersalin, cuti karena alasan penting dengan kurun waktu lebih dari 1 (satu)
bulan,
cuti
diluar
tanggungan
negara
wajib
- 27 -
menyampaikan laporan kegiatan bulanan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan cuti.
BAB XI TUNJANGAN KINERJA BAGI PEJABAT FUNGSIONAL YANG MENDAPATKAN TUNJANGAN PROFESI
Pasal 39 (1)
Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan Tunjangan Profesi yang lebih kecil dari Tunjangan
Kinerja,
diberikan
tambahan
Tunjangan
Kinerja yang dibayarkan sebesar selisih antara hasil penghitungan
Tunjangan
Kinerja
pegawai
yang
bersangkutan dengan Tunjangan Profesi pada jenjang yang sesuai. (2)
Apabila Tunjangan Profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih besar daripada Tunjangan Kinerja pada kelas jabatan pegawai yang bersangkutan, maka yang dibayarkan adalah tunjangan Profesinya.
BAB XII TUNJANGAN KINERJA BAGI PEJABAT FUNGSIONAL YANG MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU
Pasal 40 (1)
Bagi Pegawai yang diangkat untuk melaksanakan tugas tertentu diberikan Tunjangan Kinerja yang dibayarkan sebesar 100% (seratus persen) setiap bulannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Pegawai
yang
diangkat
untuk
melaksanakan
tugas
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penjaga menara suar, teknisi menara suar, awak kapal negara yang sedang melaksanakan tugas berlayar lebih dari satu bulan, pejabat teknis yang melaksanakan tugas di daerah terpencil, atau pejabat yang karena faktor georafis tidak mungkin untuk dilaksanakan pencatatan
- 28 -
kehadiran secara biometrik dan penyampaian laporan bulanan secara tepat waktu. (3)
Bagi pejabat yang melaksanakan tugas tertentu atau yang melaksanakan tugas secara bergiliran dan/atau shift, maka kepada pejabat dimaksud diberikan Surat
Perintah yang ditetapkan oleh pejabat eselon II terkait atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan.
BAB XIII TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR ATAU IZIN BELAJAR
Pasal 41 (1)
Pegawai yang melaksanakan tugas belajar diberikan Tunjangan Kinerja sebesar 100% (seratus persen) dan dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Kelas Jabatan yang digunakan dalam penghitungan dan pemberian
Tunjangan
Kinerja
bagi
pegawai
yang
melaksanakan tugas belajar disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh dengan ketentuan: a. pendidikan Pasca Sarjana setara dengan kelas jabatan 7 (tujuh); b. pendidikan Sarjana/Diploma IV setara dengan kelas jabatan 6 (enam); dan c. pendidikan Diploma III ke bawah setara dengan kelas jabatan 5 (lima). (3)
Keikutsertaan pegawai dalam tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Tugas Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
Pasal 42 (1)
Dalam hal masa tugas belajar pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40
diperpanjang, Tunjangan
Kinerja yang diberikan sebesar 80% (delapan puluh persen) dan dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 29 -
(2)
Perpanjangan masa tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Perpanjangan Tugas Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
(3)
Dalam hal masa tugas belajar pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperpanjang dengan perubahan status menjadi izin belajar, Tunjangan Kinerja yang diberikan 60% (enam puluh persen) dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(4)
Perpanjangan masa tugas belajar dengan perubahan status menjadi izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Izin Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
(5)
Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) telah terlampaui, maka pegawai yang bersangkutan tidak diberikan Tunjangan Kinerja.
(6)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar tercantum pada contoh 10 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 43 (1)
Perhitungan serta pembayaran tunjangan kinerja bagi pegawai yang melaksanakan Izin Belajar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(2)
Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar wajib hadir dan bekerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(3)
Keikutsertaan pegawai dalam izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Izin Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
(4)
Dalam hal Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar meninggalkan sebagian waktu kerja atas izin pimpinan instansi maka penghitungan Tunjangan Kinerja dari unsur Disiplin Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).
- 30 -
(5)
Sebagian waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling banyak 2500 (dua ribu lima ratus) menit dalam I (satu) bulan.
(6)
Dalam hal Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar tidak masuk bekerja melebihi ketentuan pada ayat (3) maka ketidakhadiran selanjutnya dihitung sebagai izin tidak masuk kerja karena alasan tertentu.
(7)
Dalam hal jumlah izin tidak masuk kerja karena alasan tertentu telah terlampaui maka dihitung sebagai tidak hadir tanpa alasan yang sah.
(8)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang melaksanakan izin belajar tercantum pada contoh I I dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 44 (1)
Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut: a. pelaksanaan
kegiatan pendidikan
dan
pelatihan
dalam rangka mempertahankan keahlian/
rating/
syarat kompetensi tertentu; b. pelaksanaan
kegiatan pendidikan
dan
pelatihan
dalam rangka memenuhi syarat kompetensi jabatan; c. pelaksanaan dalam
kegiatan pendidikan
rangka
melaksanakan
dan
tugas,
pelatihan
fungsi
dan
kepentingan organisasi; dan d. anggaran pada DIPA Kementerian Perhubungan tidak tersedia
dan/atau
pelaksanaan
tidak
mencukupi
kegiatan pendidikan
dan
untuk pelatihan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c. (2)
Penghitungan
unsur
prestasi
kerja
dari
aspek
perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan tugas tambahan bagi pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana ketentuan dalam Pasal 14 huruf f.
- 31 -
(3)
Penghitungan unsur disiplin kerja bagi pegawai yang melaksanakan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan nilai 40%.
BAB XIV TUNJANGAN KINERJA BAGI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 45 (1)
Besarnya Tunjangan Kinerja untuk Calon Pegawai Negeri Sipil adalah 80% (delapan puluh persen) dari besaran tunjangan kinerja kelas jabatan yang dipangkunya.
(2)
Pembayaran Tunjangan
Kinerja
bagi
Calon
Pegawai
Negeri Sipil terhitung mulai tanggal ditetapkannya Surat Pernyataan
Menjalankan
Tugas
(SPMT)
dan
Surat
Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ). (3)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi Calon Pegawai Negeri Sipil tercantum pada contoh 12 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB XV TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG PENSIUN, MENJALANI MASA PERSIAPAN PENSIUN, DAN MENINGGAL DUNIA
Pasal 46 (1)
Unsur Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai pada laporan bulanan prestasi kerja 2 (dua) bulan terakhir sebelum terhitung mulai tanggal pensiun, menjalani masa persiapan pensiun, atau meninggal dunia tidak dilakukan
penilaian
dan
penghitungan
sebagai
penambahan Tunjangan Kinerja. (2)
Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi Pegawai yang pensiun, menjalani masa persiapan pensiun, atau meninggal dunia tercantum pada contoh 13, contoh 14,
- 32 -
dan contoh 15 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB XVI PENYESUAIAN KELAS JABATAN
Pasal 47 (1)
Dalam hal penyesuaian kelas jabatan tidak diperlukan pengangkatan
dalam
titelatur
jabatan
baru,
maka
penyesuaian Tunjangan Kinerja dengan kelas jabatan baru dilakukan terhitung mulai ditetapkannya kelas jabatan baru dengan Peraturan Menteri Perhubungan. (2)
Dalam
hal
pengangkatan
penyesuaian dalam
kelas
jabatan
titelatur jabatan
diperlukan baru,
maka
penyesuaian Tunjangan Kinerja dengan kelas jabatan baru dilakukan terhitung mulai sejak pegawai yang bersangkutan menduduki jabatan yang baru sesuai dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas / Surat Pernyataan Menduduki Jabatan. (3)
Tempo dan prosedur pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
BAB XVII PENYESUAIAN BESARAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 48 (1)
Masa pembayaran Tunjangan Kinerja dalam hal terdapat penyesuaian besaran Tunjangan Kinerja, adalah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Selisih akibat penyesuaian besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dari selisih antara
hasil
penghitungan
penambahan
Tunjangan
Kinerja sebelum penyesuaian dengan hasil penghitungan penambahan Tunjangan Kinerja setelah penyesuaian untuk pembayaran Tunjangan Kinerja bulan tersebut.
- 33 -
(3)
Selisih
pemberian
Tunjangan
Kinerja
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dibayarkan secara rapel.
BAB XVIII PERUBAHAN DATA PEMANGKU JABATAN
Pasal 49 Unit Kerja Eselon I dan Eselon II, serta Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan harus melakukan perubahan data pemangku jabatan dengan ketentuan sebagai berikut: a.
untuk Jabatan Struktural setara dengan Jabatan Eselon I.a dan Jabatan Eselon I.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan Jabatan Eselon II.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon III.b setara dengan Jabatan Administrator, Jabatan Eselon IV.a dan Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas, Jabatan
dan
Jabatan
Pelaksana,
Eselon
dengan
V.a
setara
dengan
melampirkan
surat
keputusan pengangkatan dalam jabatan yang diusulkan. b.
untuk pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dengan melampirkan surat keputusan
pengangkatan
pertama
dalam
jabatan
dan/atau kenaikan jenjang jabatan yang diusulkan. c.
untuk jabatan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan
Pelaksana,
dengan
melampirkan
surat
keputusan pengangkatan, peta jabatan, hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja Eselon II/ UPT. d.
melakukan
pemutakhiran
data
pemangku
melalui Sistem Informasi Kepegawaian.
jabatan
- 34 -
BAB XIX KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 50 Kepala Unit Pelaksana Teknis bertindak atas nama Direktur Jenderal atau Kepala Badan berwenang menjadi Pejabat Penilai untuk menetapkan penghitungan Tunjangan Kinerja Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan.
Pasal 51 Pelaksana
Harian
berwenang
untuk
dan
Pelaksana Tugas
menetapkan
Pejabat
penghitungan
Penilai
Tunjangan
Kinerja pegawai yang diselia.
Pasal 52 (1)
Penentuan Target utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20
ditentukan
bersamaan
dengan
periode
penetapan SKP tahunan dan SKP bulanan melalui kesepakatan bersama antara pejabat penilai dan pegawai yang dinilai. (2)
SKP bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan berdasarkan SKP Tahunan dan merupakan penjabaran aktivitas bulanan pegawai untuk melaksanakan SKP Tahunan.
(3)
Simulasi penentuan target utama dalam SKP tahunan dan SKP bulanan tercantum pada contoh 16 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 53 (1)
Pegawai yang menjalankan ijin sakit tanpa melampirkan Surat
Keterangan
Dokter
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan, akumulasi kontribusi unsur Disiplin Kerja pada bulan yang bersangkutan dipotong 2% (dua persen) per hari, kecuali ijin sakit dikarenakan kecelakaan kerja.
- 35 -
(2)
Pegawai
yang
menjalankan
ijin
sakit
dengan
melampirkan Surat Keterangan Dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, akumulasi kontribusi
unsur
Disiplin
Kerja
pada
bulan
yang
bersangkutan tidak dipotong.
Pasal 54 Kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1) adalah kecelakaan yang terjadi: a.
dalam menjalankan tugas kewajiban;
b.
dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas,
sehingga
kecelakaan
yang
kecelakaan terjadi
itu
disamakan
dalam
menjalankan
dengan tugas
kewaj ibannya; c.
karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas;
d.
dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya; dan/atau
e.
yang menyebabkan penyakit akibat kerja.
Pasal 55 Pajak penghasilan atas Tunjangan Kinerja dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
pada
tahun
anggaran yang bersangkutan.
Pasal 56 (1)
Satuan
kerja
masing-masing
unit
kerja
bertanggungjawab dalam: a. perencanaan kebutuhan anggaran Tunjangan Kinerja; b. penetapan jumlah pegawai yang akan dibayarkan Tunjangan Kinerja; c. pelaksanaan penyiapan dokumen untuk penyediaan anggaran Tunjangan Kinerja; dan d. penyimpanan,
pendistribusian
dan
penggunaan anggaran Tunjangan Kinerja.
pelaporan
- 36 -
(2)
Dalam hal terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) baru yang belum memiliki satuan kerja, maka unit kerja eselon I yang menaungi UPT tersebut bertanggung jawab dalam pelaksanaan ketentuan pada ayat (1).
(3)
Dalam
hal
terdapat
unit
kerja
yang
tidak
dapat
menyediakan alokasi anggaran Tunjangan Kinerja bagi pegawai di lingkungannya, maka Sekretariat Jenderal bertanggung jawab atas penyediaan dan pendistribusian anggaran Tunjangan Kinerja unit kerja dimaksud. (4)
Tiap-tiap
satuan
kerja
masing-masing
unit
kerja,
bertanggungjawab dan melaporkan secara hierarkhis pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja pegawai kepada Menteri Perhubungan. Pasal 57 Dengan diberlakukannya pemberian Tunjangan Kinerja, maka seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan wajib melaksanakan agenda Reformasi Birokrasi sesuai Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan.
Pasal 58 (1)
Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi/ Sekretaris Inspektorat Jenderal/ Sekretariat Direktorat Jenderal/ Sekretariat
Badan
melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja di lingkungan Unit Kerja Eselon I masing-masing dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Jenderal/ Inspektur Jenderal/ Direktur Jenderal/ Kepala Badan. (2)
Inspektur Jenderal melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penghitungan dan pemberian tunjangan kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dan melaporkan hasilnya kepada Menteri Perhubungan.
Pasal 59 (1)
Biro Kepegawaian dan Organisasi
melakukan evaluasi
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan
- 37 -
Kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dan melaporkan hasilnya kepada Menteri Perhubungan. (2)
Evaluasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 60 Dalam
hal
pelaksanaan
penghitungan
dan
pemberian
tunjangan kinerja pada unit kerja tidak dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
maka
Pimpinan unit kerja dimaksud diberikan hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 61 (1)
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi bertanggung jawab terhadap penyediaan aplikasi penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
(2)
Penyediaan
aplikasi
penghitungan
dan
pemberian
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini berlaku.
Pasal 62 Ketentuan teknis pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur lebih
lanjut
oleh
Sekretaris
Jenderal
Kementerian
Perhubungan. BAB XX KETENTUAN PENUTUP Pasal 63 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 107 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2013
Nomor
1645),
- 38 -
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Menteri
Perhubungan Nomor PM 181 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 107 Tahun 2013
tentang
Tunjangan
Tata
Kinerja
Cara Pegawai
Penghitungan di
dan
Lingkungan
Pemberian Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1784) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 64 Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diundangkan.
- 39 -
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2017
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2017
DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 734
Salinan sesuai dengan aslinya
NIP.
- 40 -
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BESARAN TUNJANGAN KINERJA PER KELAS JABATAN KELAS JABATAN
TUNJANGAN KINERJA PER KELAS JABATAN
17
Rp. 26.324.000,00
16
Rp. 20.695.000,00
15
Rp. 14.721.000,00
14
Rp. 11.670.000,00
13
Rp. 8.562.000,00
12
Rp. 7.271.000,00
11
Rp. 5.183.000,00
10
Rp. 4.551.000,00
9
Rp. 3.781.000,00
8
Rp. 3.319.000,00
7
Rp. 2.928.000,00
6
Rp. 2.702.000,00
5
Rp. 2.493.000,00
4
Rp. 2.350.000,00
3
Rp. 2. 216.000,00
2
Rp. 2.089.000,00
1
Rp. 1.968.000, 00 MENTERI PERHUBUNGAN, REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
- 41 -
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA DARI UNSUR DISIPLIN KERJA NO
ASPEK
1
Jumlah waktu terlambat masuk keija dan pulang cepat bukan karena alasan kedinasan dalam satu bulan
2
O
KRITERIA
PENAMBAHAN
0 menit
10%
0 ^ 30 menit
7,5 %
30 < 60 menit
5%
60 5 150 menit
2,5%
>150 menit
0%
0 hari
15%
1 hari dan/atau lebih
0%
Tidak dikenakan hukuman disiplin
15%
Dikenakan hukuman disiplin ringan
0% (1 bulan)
Dikenakan hukuman disiplin sedang
0% (2 bulan)
Dikenakan hukuman disiplin berat
0% (3 bulan)
Jumlah hari tidak hadir bukan karena alasan kedinasan dalam satu bulan
Pengenaan hukuman disiplin
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA i3IRO HUKUM,
luda (IV/c) 198903 2 001
- 42 -
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA DARI UNSUR PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN SEKTERARIS JENDERAL, INSPEKTUR JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT NO
1
ASPEK
Perkembangan pencapaian target Sasaran Keija Pegawai
Pelaksanaan tugas tambahan 2
3
4
Ketepatan waktu laporan bulanan
Penyelesaian administrasi keuangan
KRITERIA
PENAMBAHAN
sangat sesuai (91% s/d 100%)
30%
sesuai (76% s/d 90%)
20%
cukup sesuai (61% s/d 75%)
10%
kurang sesuai (51% s/d 60%)
5%
tidak sesuai (0% s/d 50%)
0%
2surat keterangan atau lebih
10%
1surat keterangan
5%
Osurat keterangan
0%
sangat baik (1 s/d 6hari sebelum)
10%
baik (tepat hari kerja ke 7)
8%
cukup (1 hari setelah)
6%
kurang (2 hari setelah)
5%
sangat kurang (>2 hari setelah)
0%
sangat baik (91% - 100%)
10%
baik (81% - 90%)
8%
cukup (71% - 80%)
6%
kurang (61% - 70%)
5%
sangat kurang (<61%)
0%
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya
- 43 -
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 41 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA DARI UNSUR PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN PENGELOLA KEUANGAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN ADMINISTRATOR BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN JABATAN PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SETARA DENGAN JABATAN FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA NO
1
2
3
ASPEK
Perkembangan pencapaian target Sasaran Kerja Pegawai
Pelaksanaan tugas tambahan
Ketepatan waktu laporan bulanan
KRITERIA
PENAMBAHAN
sangat sesuai (91% s/d 100%)
35%
sesuai (76% s/d 90%)
25%
cukup sesuai (61% s/d 75%)
15%
kurang sesuai (51% s/d 60%)
5%
tidak sesuai (0% s/d 50%)
0%
2surat keterangan atau lebih
15%
1surat keterangan
7%
Osurat keterangan
0%
sangat baik (1 s/d 6 hari sebelum)
10%
baik (tepat hari kerja ke 7)
8%
cukup (1 hari setelah)
6%
kurang (2 hari setelah)
5%
sangat kurang (>2 hari setelah)
0%
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya
- 44 -
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 107 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Contoh 1: LEMBAR REKAPITULASI PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN SEKRETARIS JENDERAL, INSPEKTUR JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT UNIT KERJA BULAN P E N A M B A H A N P E R S E N T A S E T U N J A N G A N K IN E R J A NO
NAM A
N IP
KELAS JABATAN
U N S U R D IS IP L IN K E R J A
HARGA JABATAN TERLAM BAT M ASUK
PU LANG CEPAT
T ID A K H A D IR
UNSUR PRESTASI KERJA PENG ENAAN HUKUM AN D IS IP L IN
PERKEM BANG AN C A P A IA N SKP
TUGAS TAM BAH AN
K ETEPATAN W AKTU LAPO RAN
R E A L IS A S I PENYERAPAN ANGGARAN
PEM O TO NG AN K A R E N A IZ IN S A K IT / C A P
TOTAL
____ , ____________________________ 20.
PIMPINAN UNIT KERJA
Nama pimpinan unit kerja NIP pimpinan unit keija Pangkat (Golongan /Ruang) pimpinan unit kerja
- 45 -
Contoh 2: LEMBAR PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, STAF KHUSUS MENTERI, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN PENGELOLA KEUANGAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN ADMINISTRATOR BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN JABATAN PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SETARA DENGAN JABATAN FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA UNIT KERJA BULAN P E N A M B A H A N P E R S E N T A S E T U N J A N G A N K IN E R J A
NO
NAM A
N IP
KELAS JABATAN
U N S U R D IS IP L IN K E R J A
HARGA JABATAN TERLAM BAT M ASUK
PULANG CEPAT
T ID A K H A D IR
U N SU R PRESTASI KERJA PENGENAAN HUKUM AN D IS IP L IN
PERKEM BANGAN C A P A IA N SKP
TUGAS TAM BAH AN
KETEPATAN W AKTU LAPORAN
PEM OTONGAN K A R E N A IZ IN S A K IT / C A P
TO TAL
___ , _______________________ 20.
PIMPINAN UNIT KERJA
Nama pimpinan unit kerja NIP pimpinan unit keija Pangkat (Golongan/Ruang) pimpinan unit keija
- 46 -
Contoh 3: SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS TAMBAHAN 1.
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Saudara: a. b. c. d. e.
Nama : NIP Pangkat/Golongan Ruang Jabatan Unit Kerja :
: : :
Pada bulan........ (x)......... telah melaksanakan “Tugas Tambahan” sebagai berikut: 1 ) ...........................................................................
2 ) ...........................................................................
3) ....................................................................... 4) dst
2.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
............. »...........(x -l)................... Pejabat Yang mebuat keterangan (pejabat penilai)
Nama.,..(x-2) NIP.
- 47 -
Contoh 4: LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI DAN PENAMBAHAN PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN SEKRETARIS JENDERAL, INSPEKTUR JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT Nama
:
NIP
:
Pangkat/Gol/ Ruang
:
Jabatan
:
Tugas dan Fungsi/Uraian Jenis Kegiatan
:
-
4.
SB
NO
1.
2.
3.
4.
-
Perkembangan realisasi penyerapan anggaran Kondisi realisasi target bulanan penyerapan DIPA
Persentase Penyerapan
B.
48
C
K
%
SK
PENAMBAHAN NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJAUNSUR PRESTASI KERJA ASPEK
KRITERIA
PENAMBAHAN
sangat sesuai (91% s/d 100%) sesuai (76% s/d 90%) cukup sesuai (61% s/d 75%) kurang sesuai (51% s/d 60%) tidak sesuai (0% s/d 50%)
30% 20% 10% 5% 0%
2 surat keterangan atau lebih
10%
1 surat keterangan
5%
0 surat keterangan
0%
sangat baik (1 s/d 6 hari sebelum) baik (tepat hari kerja ke 7) cukup (1 hari setelah) kurang (2 hari setelah) sangat kurang (>2 hari setelah) sangat baik (91% - 100%) baik (81% - 90%) cukup (71% - 80%) kurang (61% - 70%) sangat kurang (<61%)
10% 8% 6% 5% 0% 10% 8% 6% 5% 0%
Perkembangan penyelesaian Sasaran Kinerja Pegawai
Pelaksanaan tugas tambahan
Ketepatan waktu laporan bulanan
Perkembangan realisasi penyerapan anggaran
NILAI
JUMLAH NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA
.
JABATAN PENILAI
Nama pejabat penilai NIP pejabat penilai Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat penilai
20.
PEGAWAI YANG MELAPOR
Nama pegawai yang melapor NIP pegawai yang melapor Pangkat (Golongan/Ruang) pegawai yang melapor
- 49 -
Contoh 5:
LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI DAN PENAMBAHAN PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, STAF KHUSUS MENTERI, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN PENGELOLA KEUANGAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN ADMINISTRATOR BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN JABATAN PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SETARA DENGAN JABATAN FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA Nama
:
NIP
:
Pangkat/Gol/ Ruang
:
Jabatan
:
Tugas dan Fungsi/Uraian Jenis Kegiatan
:
A. LAPORAN DAN PENILAIAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI NO 1.
Kegiatan yang dilakukan
UNSUR a.
Perkembangan penyelesaian Sasaran Kineria Pegawai
b. c. d.
Keakuratan Laporan SS 2.
S
CS
KS
TS
a.
Pelaksanaan tugas tambahan
b.
Jumlah Surat Keterangan >2
1
dst.
c. 0
d. Dst.
-
3.
50
-
Tanggal pelaporan Ketepatan waktu laporan SB
B. NO
1
2
3
B
C
K
(Hari kerja k e _________) SK
PENAMBAHAN NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJAUNSUR PRESTASI KERJA ASPEK Perkembangan penyelesaian Sasaran Kinerja Pegawai
KRITERIA
PENAMBAHAN
sangat sesuai (91% s/d 100%) sesuai (76% s/d 90%) cukup sesuai (61% s/d 75%) kurang sesuai (51% s/d 60%) tidak sesuai (0% s/d 50%)
35% 25% 15% 5% 0%
2 surat keterangan atau lebih
15%
1surat keterangan
7%
0 surat keterangan
0%
sangat baik (1 s /d 6 hari sebelum) baik (tepat hari kerja ke 7) cukup (1 hari setelah) kurang (2 hari setelah) sangat kurang (>2 hari setelah)
10% 8% 6% 5% 0%
Pelaksanaan tugas tambahan
Ketepatan waktu laporan bulanan
NILAI
JUMLAH NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA (B)
.
20
.
JABATAN PENILAI
JABATAN YANG MELAPOR
Nama pejabat yang melapor NIP pejabat yang melapor Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat yang melapor
Nama pejabat yang melapor NIP pejabat yang melapor Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat yang melapor
- 51 -
Contoh 6:
REKAPITULASI BULANAN KEHADIRAN PEGAWAI BERDASARKAN BI O METRIK BULAN:
N o.
N am a
N IP
R ekap Lam bat D a ta n g (m en it)
R ekap C epat P u la n g (m en it)
T id a k H a d ir Tanpa A la s a n Sah (h ari)
Ijin S a k it (h ari)
.
20.
PIMPINAN UNIT KERJA
Nama pimpinan unit keria NIP pimpinan unit kerja Pangkat (Golongan/Ruang) pimpinan unit kerja
- 52 -
Contoh 7: B AG AN T A H A P A N PE N G H ITU N G AN D AN PE M B E R IAN T U N JA N G A N K IN E R JA
Pembuat Daftar G aiim en gaiu k an Ifp h n tn h a n n e m h a v a ra n tn n ia n D a n
kinerja
-------------- ►
KPPN
Hari k erja k e - 15
Bulan N+2 (m aksim al hari kerja ketiga)
Pegawai m en erim a tunjangan k in e ija
- 53 -
Contoh 8: SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS NOMOR: Yang bertanda tangan di bawah ini Nam a NIP Pangkat/Golongan Jabatan
: : : : :
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa: Nama : NIP : Pangkat/Golongan : Jabatan : Unit Kerja : Yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan n o m o r .................. .............................. ta n g g a l........................ terhitung mulai ta n g g a l........................... telah nyata melaksanakan tugasnya s e b a g a i................................................. Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya mengingat Sumpah Jabatan/Pegawai Negeri Sipil, dan apabila dikemudian hari isi Surat Pernyataan ini tidak benar yang m engakibatkan kerugian terhadap negara, m aka Saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli Surat Pernyataan ini disampaikan Perbendaharaan N e g a ra .....................terkait.
kepada
Kepala
Kantor
Pelayanan
NAMA JABATAN
Tembusan: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji; 3 ........................ (pejabat yang diperlukan); 4. Pegawai yang dinyatakan.
NAMA PEJABAT Pangkat/Golongan (Ruang) NIP......................................
M ENTERI PERH U BU NG AN R E P U B L IK IN D O N E S IA ,
ttd BUD I KARYA SUM ADI
S a lin a n sesu a i d en g a n a slin y a
M u d a (IV/c) y 8 9 0 3 2 001
- 54 -
L A M P IR A N V I P E R A T U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L IK IN D O N E S IA NOMOR TENTANG T A T A C A R A P E N G H IT U N G A N D A N P E M B E R IA N T U N J A N G A N K IN E R J A B A G I P E G A W A I D I L IN G K U N G A N K E M E N T E R IA N PERHUBUNGAN
C o n to h 1:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin
>
S a u d a ra
D odo
pada
rin g a n , b a g a im a n a
b u la n
F eb ru a ri
2016
d ija tu h i
hukum an
d is ip lin
p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n
h u k u m a n d is ip lin te r s e b u t? P e n g h itu n g a n r in g a n
pada
b u la n
M a re t,
tu n ja n g a n S au d ara
k in e r ja
D odo
a k ib a t
d ik e n a k a n
s e h in g g a p e m b a y a r a n
pengenaan penam bahan
tu n ja n g a n
hukum an
d is ip lin
sebesar 0%
k in e r ja p a d a b u la n
pada M ei
te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a r i u n s u r d is ip lin k e rja . >
S a u d a r a D o d o p a d a b u la n J u n i 2 0 1 6 d ija tu h i h u k u m a n d is ip lin s e d a n g , b a g a im a n a
p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n h u k u m a n
d is ip lin te r s e b u t? P e n g h itu n g a n sedan g p ad a
t u n ja n g a n S au d ara
k in e r ja
a k ib a t
D o d o d ik e n a k a n
pengenaan penam bahan
hukum an
d is ip lin
sebesar 0%
pada
b u la n J u li d a n b u la n A g u s tu s , s e h in g g a p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja p a d a b u la n S e p te m b e r d a n b u la n O k to b e r te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a ri u n s u r d is ip lin k e rja .
>
S a u d a r a P u tr i p a d a b u la n J u n i 2 0 1 6 d ija tu h i h u k u m a n d is ip lin b e ra t*), b a g a im a n a
p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n h u k u m a n
d is ip lin te r s e b u t? P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
a k ib a t
pengenaan
hukum an
d is ip lin
b e r a t p a d a S a u d a r a P u tr i d ik e n a k a n p e n a m b a h a n s e b e s a r 0 % p a d a b u la n J u li,
b u la n
A g u s tu s ,
dan
b u la n
S e p te m b e r ,
s e h in g g a
p em b a ya ra n
- 55 -
tu n ja n g a n
k in e r ja
pada
b u la n
S e p te m b e r ,
b u la n
O k to b e r ,
dan
b u la n
N o v e m b e r te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a r i u n s u r d is ip lin k e rja . *) je n is
hukum an
s e tin g k a t
le b ih
d is ip lin ren d a h
b era t 3
dengan
ta h u n
a ta u
p e n u r u n a n ja b a t a n s e tin g k a t le b ih r e n d a h
k a te g o r i
p en u ru n an
p e m in d a h a n
d a la m
pangkat ra n gk a
- 56 -
C o n to h 2:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti ta h u n a n
S a u d a ra
Budi
ja b a t a n
A r s ip a r is
P e n y e lia
pada
b u la n
J an u ari
2017
m e n ja la n k a n c u ti ta h u n a n s e la m a 5 h a ri. P a d a b u la n te r s e b u t p e n ila ia n d a ri u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 5 0 % d a n p e n ila ia n d a ri u n s u r d is ip lin k e rja d ib e r ik a n
n ila i
40% .
B a g a im a n a
ca ra
p e n g h itu n g a n
dan
p em b a ya ra n
tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n
k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7
d id a s a r k a n p a d a
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n seb agai b e rik u t: U n s u r p r e s ta s i k e r ja
=
50%
U n s u r d is ip lin k e r ja
=
40%
C u ti ta h u n a n
=
0 %
(+)
(tid a k d ip o to n g )
(-)
90%
A r s ip a r is P e n y e lia k e la s j a b a t a n 8 h a r g a ja b a t a n R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
9 0 % x R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
b u la n
M aret
2017
y a itu
- 57 -
C o n to h 3:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti besar
S a u d a r a A n i ja b a t a n
A n a lis
K e p e g a w a ia n
P e n y e lia
m e n ja la n k a n
c u ti b e s a r
s e la m a 3 b u la n d a r i ta n g g a l 13 J a n u a r i 2 0 1 7 s a m p a i d e n g a n ta n g g a l 13 A p r il 2017. Pada
b u la n
J an u ari
s e b e lu m
m e la k s a n a k a n
c u ti
besar
la p o r a n
k e g ia ta n
b u la n a n te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n t u k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T e r h a d a p la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p re s ta s i
k e r ja
sebesar
55% .
S e la m a
k u ru n
w a k tu
ta n g g a l
1-13
J a n u a ri
S a u d a r a A n i b e b e r a p a k a li d a ta n g te r la m b a t d a n p u la n g c e p a t d e n g a n ju m la h w a k tu k u m u la t if
3 5 m e n it. S a u d a r a A n i tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin d a n
tid a k p e r n a h tid a k h a d ir b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n . P a d a b u la n A p r il 2 0 1 7 p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a A n i d ib e r ik a n p e n ila ia n dengan
b o b o t to ta l
sebesar
50%
dan
d is ip lin
k e r ja
40% .
B a g a im a n a
ca ra
p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a re t, A p r il, M e i, J u n i 2 0 1 7 ?
>
P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
b u la n
M a ret
2017
d id a s a r k a n
pada
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja U n s u r D is ip lin K e r ja
= =
55% 35%
(te r d a p a t
p en gu ra n ga n
5%
k a r e n a te r la m b a t d a ta n g d a n p u la n g
cepat
s e la m a
m e n it)
35 (+)
90%
C u ti B e s a r
=
0 %
(c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g )
(-)
90%
A n a lis
K e p e g a w a ia n
P e n y e lia
k e la s
ja b a t a n
8
h arga
ja b a t a n
R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M a r e t 2 0 1 7 y a it u 9 0 % x R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p . 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
- 58 -
*)
a p a b ila
pegaw ai
tid a k
m e n y a m p a ik a n
la p o r a n
k e g ia ta n
b u la n a n
(p e la k s a n a a n tu g a s d a la m k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-13 J a n u a r i 2 0 1 7 ), m a k a b o b o t p e n ila ia n u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 0 (n ol).
>
P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
b u la n
A p r il
2017
d id a s a r k a n
pada
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti B e s a r
=
0 %
(+)
(c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g )
(-)
100% T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
b u la n
A p r il
2017
y a itu
d id a s a r k a n
pada
10 0 % x R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 P e n g h itu n g a n p e n ila ia n
tu n ja n g a n
p r e s ta s i k e r ja
k in e r ja dan
b u la n
d is ip lin
M ei
pada
2017
b u la n
M aret 2017,
dengan
rin c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti B e s a r
=
0 %
(+)
(c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g )
(-)
10 0 %
T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
b u la n
M ei
2017
y a itu
10 0 % x R p . 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 P e n g h itu n g a n p e n ila ia n
tu n ja n g a n
p r e s ta s i
k e r ja
k in e r ja dan
b u la n
d is ip lin
Juni
pada
2017
b u la n
d id a s a r k a n
A p r il
2017,
pada
dengan
rin c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
50%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
(+)
90% C u ti B e s a r
=
0 %
(c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g )
(-)
90 T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
y a itu 9 0 % x R p . 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
b u la n
Juni
2017
- 59 -
C o n to h 4:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti s a k it
S a u d a r a S u lis tio n o ja b a t a n
A n a lis T a ta L a k s a n a p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7
m e n ja la n k a n c u ti s a k it s e la m a 5 h a ri. P a d a b u la n t e r s e b u t p e n ila ia n p re s ta s i k e r ja d a n B a g a im a n a
d is ip lin cara
k e r ja
S a u d a ra
p e n g h itu n g a n
S u lis tio n o
dan
d ib e r ik a n
p em b ayaran
p e n ila ia n
tu n ja n g a n
m a k s im a l.
k in e r ja
u n tu k
b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n
k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7
d id a s a r k a n
pada
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P e n ila ia n K in e r ja &
=
100%
=
0 %
D is ip lin K e r ja
C u ti S a k it
(tid a k d ip o to n g )
(-)
100%
A n a lis T a ta L a k s a n a k e la s ja b a t a n 7 h a r g a ja b a t a n R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
1 0 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0
b u la n
M aret
2017
y a itu
- 60 -
C o n to h 5:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin (p e r s a lin a n p e r ta m a / k e d u a / k e tig a )
S a u d a ra
M a r ia
ja b a t a n
A n a lis
K e p e g a w a ia n
M uda
pada
m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin a n a k k e e m p a t (p e r s a lin a n k e d u a )*
ta h u n
2017
s e la m a 3 (tiga )
b u la n d a r i ta n g g a l 10 J u li s a m p a i d e n g a n 10 O k to b e r 2 0 1 7 . *an ak
p e r ta m a
dan
kedu a
d ila h ir k a n
s e b e lu m
m e n ja d i C P N S ,
anak
k e tig a
d ila h ir k a n s e te la h m e n ja d i C P N S (p e r s a lin a n p e rta m a )
D a la m
k u r u n w a k tu
ta n g g a l
1-10 J u li S a u d a r a M a r ia te ta p
m e la k s a n a k a n
tu g a s n y a d a n s e b e lu m m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n tu k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T e r h a d a p la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n k in e r ja s e b e s a r 5 0 % . A d a p u n u n tu k p e n ila ia n d is ip lin k e r ja d ib e r ik a n b o b o t 40% . B a g a im a n a
cara
p e n g h itu n g a n
b u la n S e p te m b e r , O k to b e r ,
>
dan
p em b a ya ra n
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
dan N ovem ber 2017?
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J u li 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
50%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40% 90%
C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n
=
0 %
(tid a k d ip o to n g )
kedua) 90%
A n a lis K e p e g a w a ia n M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n
p a d a b u la n
S e p te m b e r 2 0 1 7 y a itu
9 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .4 0 2 .9 0 0 ,0 0
*)
a p a b ila
pegaw ai
tid a k
m e n y a m p a ik a n
la p o r a n
(p e la k s a n a a n tu g a s d a la m k u r u n w a k tu ta n g g a l
k e g ia ta n
b u la n a n
1-10 J u li 2 0 1 7 ), m a k a
b o b o t p e n ila ia n u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 0 (n o l).
- 61 -
>
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n O k to b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n pada
p e n ila ia n
p r e s ta s i k e r ja
dan
d is ip lin
pada
b u la n
A g u s tu s
2017,
d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n
=
0 %
(+) (tid a k d ip o to n g )
kedua)
(-) 100%
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n O k to b e r 2 0 1 7 y a itu 10 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0
>
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n N o v e m b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P e n ila ia n K in e r ja 86
=
100%
=
0 %
D is ip lin K e r ja C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n
(tid a k d ip o to n g )
kedua)
(-)
100%
T u n ja n g a n
k in e r ja y a n g
d ib a y a r k a n
p a d a b u la n
1 0 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0
N o v e m b e r 2 0 1 7 y a itu
- 63 -
>
P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
b u la n
Juni
d id a s a r k a n
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n A p r il, d e n g a n
pada
r in c ia n
s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t
=
0 %
(+)
(tid a k d ip o to n g )
(C u ti B e s a r) (-) 10 0 %
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n J u n i 2 0 1 7 y a itu 1 0 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0
>
P e n g h itu n g a n p e n ila ia n
tu n ja n g a n
p r e s ta s i
k e r ja
k in e r ja dan
u n tu k
d is ip lin
b u la n
pada
J u li
b u la n
d id a s a r k a n
M e i,
den gan
pada
r in c ia n
s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t
=
0 %
(+)
(tid a k d ip o to n g )
(C u ti B e s a r) (-) 10 0 %
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n J u n i 2 0 1 7 y a itu 1 0 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0
*)
B erd a sa rk a n M a n a je m e n
P e r a tu r a n Pegaw ai
P e m e r in ta h
N egeri
S ip il
s e te r u s n y a d ib e r ik a n C u ti B e s a r
N om or
u n tu k
11
Tahun
k e la h ir a n
anak
2017
te n ta n g
keem pat
dan
- 62 -
C o n to h 6:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin (p e r s a lin a n k e e m p a t d a n s e te r u s n y a )*
S a u d a ra
D in i
m e la k s a n a k a n
ja b a t a n c u ti
A n a lis
u n tu k
K e p e g a w a ia n
p e r s a lin a n
keem pat
M uda
pada
s e la m a
3
ta h u n
(tig a )
2017
b u la n
d a ri
ta n g g a l 14 M a r e t s a m p a i d e n g a n 13 M e i 2 0 1 7 . D a la m
k u r u n w a k t u ta n g g a l
1-13 M a r e t S a u d a r a D in i te ta p m e la k s a n a k a n
tu g a s n y a d a n s e b e lu m m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n tu k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T e r h a d a p la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n k in e r ja s e b e s a r 6 0 % . S e la m a k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-13 M a r e t S a u d a r a D in i b e b e r a p a k a li d a ta n g te r la m b a t d a n p u la n g c e p a t d e n g a n ju m la h w a k tu k u m u la t if 2 0 m e n it. S a u d a r a D in i tid a k
d ik e n a i h u k u m a n
d is ip lin
dan
tid a k
p ern a h
tid a k
h a d ir b u k a n
k a r e n a a la s a n k e d in a s a n . B a g a im a n a
cara
b u la n M e i, J u n i,
>
p e n g h itu n g a n
dan
p em b ayaran
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
d a n J u li?
P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
b u la n
M ei
d id a s a r k a n
pada
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n M a re t, d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja U n s u r D is ip lin K e r ja
= =
60% 3 7 .5 %
(te r d a p a t
p en gu ran gan
2 .5 %
k a r e n a t e r la m b a t d a ta n g d a n p u la n g
cepat
m e n it)
s e la m a
20 (+)
9 7 .5 % C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t
=
0 %
(tid a k d ip o to n g )
(C u ti B e s a r) 9 7 .5 %
A n a lis K e p e g a w a ia n M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M e i 2 0 1 7 y a itu 9 7 ,5 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .6 8 6 .4 7 5 ,0 0
- 64 -
C o n to h 7:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti a la s a n
p e n tin g k a r e n a b a p a k / ib u , s u a m i/ is te r i, a n a k , a d ik , k a k a k , m e r tu a
a ta u m e n a n tu m e n in g g a l d u n ia
S a u d a r a R u d i ja b a t a n A g e n d a r is p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 m e n ja la n k a n c u ti a la s a n p e n tin g s e la m a 7 h a r i k e r ja d ik a r e k a n M e r tu a S a u d a r a R u d i m e n in g g a l. P a d a b u la n te r s e b u t p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja S a u d a r a R u d i d ib e r ik a n p e n ila ia n m a k s im a l. B a g a im a n a c a r a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n t u k b u la n A p r il 2 0 1 7 ?
P e n g h itu n g a n
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
b u la n
A p r il 2 0 1 7
d id a s a r k a n
pada
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
60%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti A la s a n P e n tin g
=
4 %
(+)
(te r d a p a t
p en gu ran gan
2 % / h a r i u n tu k C A P s e la m a 2
h a ri,
u n tu k
CAP
5
h a ri
k e r ja tid a k d ip o t o n g k a r e n a a la s a n m e r tu a m e n in g g a l)
(-)
96%
A g e n d a r is k e la s ja b a t a n 3 h a r g a ja b a t a n R p. 2. 2 1 6 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n
k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
9 6 % x R p. 2. 2 1 6 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .1 2 7 .3 6 0 ,0 0
b u la n
Juni
2017
y a itu
- 65 -
C o n to h 8:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti a la s a n
p e n tin g k a r e n a a la s a n
s e la in b a p a k / ib u ,
s u a m i/ is te r i, a n a k , a d ik ,
k a k a k , m e r tu a a ta u m e n a n tu m e n in g g a l d u n ia
S a u d a r a E n n y K o e s e n d a n g ja b a t a n A n a lis O r g a n is a s i p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 m e n ja la n k a n c u ti a la s a n p e n tin g s e la m a 5 h a ri g u n a m e r a w a t ib u y a n g s e d a n g s a k it k e ra s . P a d a b u la n t e r s e b u t p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e rja S a u d a ra
Enny
K oesendang
d ib e r ik a n
p e n ila ia n
m a k s im a l.
B a g a im a n a
cara
p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n
k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7
d id a s a r k a n p a d a
p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n s e b a g a i b e rik u t: U nsu r
P r e s ta s i
K e r ja
= 60%
D is ip lin K e r ja U n s u r D is ip lin K e r ja
C u ti A la s a n P e n tin g
=
40%
=
10 %
(+)
(te r d a p a t
p en gu ran gan
2 % / h a r i u n tu k C A P s e la m a 5 h a ri)
(-)
90%
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M a r e t 2 0 1 7 y a itu 9 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p . 2 .6 3 5 .2 0 0 ,0 0
66
-
-
C o n to h 9:
S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti d i lu a r ta n g g u n g a n N e g a r a S a u d a r a D o d i ja b a t a n P e r e n c a n a
M u d a m e n ja la n k a n c u ti d i lu a r ta n g g u n g a n
N ega ra
2016.
TM T
D esem ber
per
2016
19
D esem ber
S au d ara
D o d i te ta p
D a la m
k u ru n
m e la k s a n a k a n
w a k tu
tu g a s n y a
ta n g g a l dan
1-16
s e b e lu m
m e la k s a n a k a n c u ti d i lu a r ta n g g u n g a n N e g a r a la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n te ta p d is a m p a ik a n
kepada
P e ja b a t
P e n ila i
u n tu k
d ib e r ik a n
p e n ila ia n .
T erh ad ap
la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n p r e s ta s i s e b e s a r 4 2 % . A d a p u n u n tu k p e n ila ia n d is ip lin k e r ja d ib e r ik a n b o b o t 40% . B a g a im a n a
cara
p e n g h itu n g a n
dan
p em b ayaran
tu n ja n g a n
k in e r ja
u n tu k
b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , M a r e t 2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a ? >
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n D e s e m b e r 2 0 1 6 , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
42%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
40%
C u ti d i lu a r ta n g g u n g a n
=
0 %
n ega ra
(tid a k
d ib e r ik a n
tu n ja n g a n
k in e rja ) 82%
P eren ca n a T u n ja n g a n
M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 k in e r ja
yang
d ib a y a r k a n
pada
b u la n
F eb ru ari
2017
y a itu
8 2 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .1 0 0 .4 2 0 ,0 0 >
P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: U n s u r P r e s ta s i K e r ja
=
0%
U n s u r D is ip lin K e r ja
=
0%
C u ti d i lu a r ta n g g u n g a n
=
0 %
n ega ra
(tid a k
d ib e r ik a n
tu n ja n g a n
k in e rja )
0% T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 y a itu 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 0 ,0 0
- 67 -
C o n to h 10: S im u la s i p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n tu g a s b e la ja r
>
S a u d a ra
Ayu
d ib e r ik a n (P r o g r a m
ja b a t a n
tu g a s
A n a lis
b e la ja r
S tr a ta
II)
di
K e p e g a w a ia n
u n tu k
M uda
m enem pu h
U n iv e r s ita s
d e n g a n ja n g k a w a k tu p a lin g la m a
G a ja h
(k e la s
p e n d id ik a n
M ada
TM T
ja b a t a n
9)
P a s c a s a r ja n a
1 A g u s tu s
2013
2 (d u a ) ta h u n (1 A g u s tu s 2 0 1 3 - 31
J u li 2 0 1 5 ). >
Pada saat m en em p u h
p e n d id ik a n , S a u d a r a a y u m e n g a la m i k e c e la k a a n
yang
yang
m e n g a k ib a tk a n
b e r s a n g k u ta n
tid a k
dapat
m e n y e le s a ik a n
p e n d id ik a n s e s u a i d e n g a n ja n g k a w a k tu y a n g d ite n tu k a n , o le h k a r e n a n y a S a u d a r a A y u m e n g a ju k a n p e r m o h o n a n p e r p a n ja n g a n w a k tu p e la k s a n a a n tu g a s b e la ja r d a n te la h d is e tu ju i d ip e r p a n ja n g u n tu k p a lin g la m a l(s a t u ) ta h u n (1 A g u s tu s 2 0 1 5 - 3 1 J u li 2 0 1 6 ). >
U n tu k
m em enu hi
m e la k u k a n
s a la h
p e n e litia n
s a tu
m a ta
sebagai
u jia n
d a ta
S a u d a ra
Ayu
dukungnya
d ih a r u s k a n
yang
te r n y a ta
m e m b u tu h k a n b a n y a k w a k tu y a n g m e n g a k ib a tk a n S a u d a r a A y u h a ru s k e m b a li m e n g a ju k a n p e r m o h o n a n p e r p a n ja n g a n w a k tu p e la k s a n a a n tu g a s b e la ja r d a n te la h d is e tu ju i d ip e r p a n ja n g u n tu k p a lin g la m a l(s a t u ) ta h u n d e n g a n p e r u b a h a n s ta tu s m e n ja d i izin b e la ja r (1 A g u s tu s 2 0 1 6 - 31 J u li 2 0 1 7 ).
S e h u b u n g a n d e n g a n p e la k s a n a a n tu g a s b e la ja r s e b a g a im a n a te r s e b u t d i a ta s m a k a p e n g h itu n g a n
dan
p em b ayaran
tu n ja n g a n
k in e r ja
b agi S au d ara A yu
s e s u a i d e n g a n k e te n tu a n d a la m P e r a tu r a n M e n te r i in i a d a la h s e b a g a i b e rik u t: a.
P e n g h itu n g a n
dan
P em b ayaran
T u n ja n g a n
K in e r ja
pada
b u la n
A g u s tu s
2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja b u la n Ju n i 2013; b.
P e n g h itu n g a n d a n P e m b a y a r a n T u n ja n g a n K in e r ja p a d a b u la n S e p te m b e r 2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja b u la n J u li 2013;
c.
T u n ja n g a n K in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r 2015
d ib e r ik a n
100%
d a ri
k e la s
ja b a t a n
7
den gan
R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 p e r -b u la n ;
h a rga
ja b a t a n
-
d.
68
-
T u n ja n g a n k in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 5 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r 2016
d ib e r ik a n
80%
d a ri
k e la s
ja b a t a n
7
den gan
h a rga
ja b a t a n
R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0 p e r -b u la n ; e.
T u n ja n g a n k in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 6 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r 2017
d ib e r ik a n
60%
d a ri
k e la s
ja b a t a n
R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 1 .7 5 6 .8 0 0 ,0 0 .
7
den gan
h arga
ja b a t a n
- 69 -
C o n to h 11: S im u la s i p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n iz in b e la ja r
>
S a u d a r a B u d i ja b a t a n P e n g a d m in is tr a s i U m u m (k e la s ja b a t a n 5) d ib e r ik a n izin b e la ja r u n t u k m e n e m p u h p e n d id ik a n S a r ja n a
(P r o g r a m
S tr a ta I) di
U n iv e r s ita s M e r c u b u a n a T M T 1 A g u s tu s 2 0 1 3 .
Pada
b u la n
p e r k u lia h a n
A g u s tu s
2013
d ila k s a n a k a n
sam pai
s e tia p
den gan
b u la n
h a ri d im u la i p u k u l
D esem ber 1 6 .0 0 W IB
2013 sam pai
d e n g a n p u k u l 2 1 .0 0 W IB , s e la m a k u r u n w a k tu d im a k s u d S a u d a r a B u d i m a s u k k e r ja s e b e lu m
p u k u l 0 7 .0 0 W IB
d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l
15.00 W IB d a n u n tu k p r e s ta s i k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i s e rta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin .
B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n A g u s tu s , S e p te m b e r , O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n F e b r u a r i 2 0 1 4 ?
P e n g h itu n g a n d a n P e m b a y a r a n T u n ja n g a n K in e r ja p a d a b u la n A g u s tu s 2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u n i 2 0 1 3 ; -
P e n g h itu n g a n
dan
P em b a ya ra n
T u n ja n g a n
K in e r ja
pada
b u la n
S e p te m b e r 2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u li 2013; -
T u n ja n g a n K in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n b u la n F e b r u a r i 2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %
o
A s p e k D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 0 % d ik a r e n a k a n s e la m a
1
m e la m p a u i
b u la n b a ta s
->
30
m e n it
w a k tu
izin
x
19
(h a ri)
p im p in a n
=
570
u n tu k
p u la n g c e p a t m e n it
b e lu m
m e n in g g a lk a n
s e b a g ia n w a k tu k e r ja
o
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 100 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 p e r -b u la n
- 70 -
>
Pada
b u la n
d ila k s a n a k a n
J an u ari
2014
s e la m a
7
d ila k s a n a k a n
(tu ju h )
h a ri
u jia n
d im u la i
a k h ir
pukul
s e m e s te r
0 8 .0 0
W IB
yang
sam pai
d e n g a n p u k u l 1 2 .0 0 W IB s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e rja d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a B u d i m e n u r u n (n ila i 3 0 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 4 ? -
T u n ja n g a n K in e r ja b u la n M a r e t 2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 3 0 %
o
Aspek
D is ip lin
K e r ja
d ib e r ik a n
n ila i
30
%,
den gan
rin c ia n
p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:
S
iz in tid a k m a s u k k e r ja 7 h a r i -> 7 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0 (m e n it) = 3 1 5 0 m e n it
S
m e la m p a u i s e b a g ia n
b a ta s
w a k tu
w a k tu k e r ja
iz in
(2 5 0 0
p im p in a n m e n it)
u n tu k
y a it u
m e n in g g a lk a n
650
m e n it
s e ta r a
d e n g a n 1,4 h a ri
S
iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja
S
k e le b ih a n 6 5 0 m e n it/ 1,4 h a ri d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu
S
k e le b ih a n
650
m e n it/
1,4
h a ri
m e n g a k ib a tk a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )
o
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 6 0 % d a ri k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .4 9 5 .8 0 0 ,0 0 .
>
P a d a B u la n F e b r u a r i 2 0 1 4 s a m p a i d e n g a n b u la n M a r e t 2 0 1 4 p e r k u lia h a n d ila k s a n a k a n s e tia p h a r i d im u la i p u k u l 1 5 .0 0 W IB s a m p a i d e n g a n p u k u l 2 0 .0 0 W IB ,
s e la m a k u r u n w a k tu
d im a k s u d
S a u d a r a B u d i m a s u k k e rja
p u k u l 0 8 .0 0 W IB d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l
1 4 .0 0 W IB d a n u n tu k
p r e s ta s i k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n A p r il d a n b u la n M e i 2 0 1 4 ?
- 71 -
-
T u n ja n g a n
K in e r ja
b u la n
A p r il
2014
dan
b u la n
M ei
2014
d ih itu n g
d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %
o
Aspek
D is ip lin
K e r ja
d ib e r ik a n
n ila i
30% ,
den gan
r in c ia n
p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:
S
p u la n g c e p a t s e la m a
1 b u la n ->
150 m e n it x
19 (h a ri) = 2 8 5 0
m e n it (m a s u k k e r ja p u k u l 0 8 .0 0 W IB s e h a r u s n y a p u la n g p u k u l 1 6 .3 0 W IB )
v'
m e la m p a u i s e b a g ia n
b a ta s
w a k tu
w a k tu k e r ja
iz in
p im p in a n
(2 5 0 0
m e n it)
u n tu k
y a it u
m e n in g g a lk a n
350
m e n it
s e ta r a
d e n g a n 0 ,8 h a ri v'
iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a r i k e r ja
v'
k e le b ih a n 3 5 0 m e n it/ 0 ,8 h a r i d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu
v'
k e le b ih a n
350
m e n it/
0 ,8
h a ri
m e n g a k ib a tk a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k t u te r la m b a t m a s u k k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )
o
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 9 0 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p . 2 .2 4 3 .7 0 0 ,0 0
>
Pada
b u la n
d ila k s a n a k a n
A p r il s e la m a
2014 7
d ila k s a n a k a n
(tu ju h )
h a ri
u jia n
d im u la i
te n g a h
pukul
p e r -b u la n
s e m e s te r
0 8 .0 0
W IB
yang
sam pai
d e n g a n p u k u l 1 2 .0 0 W IB s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e r ja d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a B u d i m e n u r u n (n ila i 4 5 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n Juni 2014?
-
T u n ja n g a n
K in e r ja b u la n J u n i 2 0 1 4
d ih itu n g d e n g a n
r in c ia n
sebagai
b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 5 %
o
Aspek
D is ip lin
K e r ja
d ib e r ik a n
n ila i
30% ,
den gan
r in c ia n
p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t: v'
iz in tid a k m a s u k k e r ja 7 h a r i -> 7 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0 (m e n it) = 3 1 5 0 m e n it
- 72 -
S
m e la m p a u i s e b a g ia n
b a ta s
w a k tu
w a k tu k e r ja
iz in
p im p in a n
(2 5 0 0
m e n it)
u n tu k
y a it u
m e n in g g a lk a n
650
m e n it
s e ta r a
d e n g a n 1,4 h a ri
S
iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja
S
k e le b ih a n 6 5 0 m e n it/ 1,4 h a ri d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu
S
k e le b ih a n
650
m e n it/
1,4
h a ri
m e n g a k ib a tk a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )
o
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 7 5 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n h a r g a ja b a t a n R p . 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .8 6 9 .7 5 0 ,0 0 .
>
Pada
B u la n
M ei
2014
sam pai
dengan
b u la n
Juni
2014
p e r k u lia h a n
d ila k s a n a k a n s e tia p h a r i d im u la i p u k u l 1 5 .0 0 W IB s a m p a i d e n g a n p u k u l 2 0 .0 0 W IB ,
s e la m a k u r u n w a k tu
d im a k s u d
S a u d a r a B u d i m a s u k k e rja
p u k u l 0 8 .4 0 W IB d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l 1 4 .2 5 W IB d a n p re s ta s i k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n J u li d a n b u la n A g u s t u s 2 0 1 4 ? -
T u n ja n g a n K in e r ja b u la n J u li 2 0 1 4 d a n b u la n A g u s tu s 2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %
o
Aspek
D is ip lin
K e r ja
d ib e r ik a n
n ila i
15
%,
dengan
rin c ia n
p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:
S
T e r la m b a t d a ta n g s e la m a 1 b u la n -> 10 m e n it x 19 (h a ri) = 1 9 0 m e n it
s e ta r a
dengan
0 .4 2
h a ri
(to le r a n s i
te r la m b a t
d a ta n g
a d a la h s a m p a i p u k u l 0 8 .3 0 W IB )
'S
p u la n g c e p a t s e la m a
1 b u la n ->
155 m e n it x
19 (h a ri) = 2 9 4 5
m e n it (m a s u k k e r ja p u k u l 0 8 .3 0 W IB s e h a r u s n y a p u la n g p u k u l 1 7 .0 0 W IB )
S
m e la m p a u i s e b a g ia n
b a ta s
w a k tu
d e n g a n 0 ,9 8 h a ri
w a k tu k e r ja
iz in
(2 5 0 0
p im p in a n m e n it)
u n tu k
y a it u
445
m e n in g g a lk a n m e n it
s e ta r a
- 73 -
S
iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a r i k e r ja
S
k e le b ih a n
445
m e n it/
0 ,9 8
h a ri
pada
b u la n
M ei
dan
Juni
d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja b u k a n k a r e n a a la s a n te r te n tu d ik a r e n a k a n k u m u la t if b u la n -b u la n s e b e lu m n y a te la h m encapai
4 ,5 8
h a ri
k e rja ,
s e h in g g a
tid a k
d ib e r ik a n
p e n a m b a h a n tu n ja n g a n k in e r ja (d ip o to n g 15% )
S
k e le b ih a n
445
m e n it/
0 ,9 8 h a r i m e n g a k ib a tk a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )
o
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 7 5 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n h a r g a ja b a t a n R p . 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .8 6 9 .7 5 0 ,0 0 .
>
Pada
b u la n
d ila k s a n a k a n dengan pu ku l
J u li
2014
s e la m a
7
d ila k s a n a k a n
(tu ju h )
h a ri
u jia n
d im u la i
a k h ir
pukul
s e m e s te r
0 8 .0 0
W IB
yang
sam pai
1 2 .0 0 W IB d a n s e m in a r s e la m a 3 (tig a ) h a r i d i lu a r k o ta
s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e r ja d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a B u d i m e n u r u n (n ila i 4 5 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n S e p te m b e r 2 0 1 4 ?
-
T u n ja n g a n
K in e r ja
b u la n
S e p te m b e r
2014
d ih itu n g
dengan
rin c ia n
s e b a g a i b e rik u t:
o
A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 5 %
o
Aspek
D is ip lin
K e r ja
d ib e r ik a n
n ila i
15
%,
den gan
rin c ia n
p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:
■S
iz in tid a k m a s u k k e r ja
10 h a r i ->
10 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0
(m e n it) = 4 5 0 0 m e n it
S
m e la m p a u i s e b a g ia n
b a ta s
w a k tu
w a k tu k e r ja
iz in
(2 5 0 0
p im p in a n
u n tu k
m e n it) y a itu
2000
m e n in g g a lk a n m e n it s e ta ra
d e n g a n 4 ,4 h a ri
■S
iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja
S
k e le b ih a n
2000
m e n it/
4 ,4
h a ri
pada
b u la n
J u li
d ih itu n g
s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja b u k a n k a r e n a a la s a n te r te n tu d ik a r e n a k a n k u m u la t if b u la n -b u la n s e b e lu m n y a te la h m e n c a p a i
- 74 -
8 ,9 8
h a ri
k e rja ,
s e h in g g a
tid a k
d ib e r ik a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja (d ip o to n g 15% )
S
k e le b ih a n
2 0 0 0 m e n it/
4 ,4
h a ri m e n g a k ib a tk a n
penam bahan
tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% ) T u n ja n g a n
k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 6 0 %
d a r i k e la s ja b a t a n
h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .4 9 5 .8 0 0 ,0 0 .
5 dengan
- 75 -
C o n to h 12: S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i C a lo n P e g a w a i N e g e r i S ip il
S a u d a r a D id i d ia n g k a t s e b a g a i C P N S T M T P e n g e lo la K e p e g a w a ia n SPM T dan
k e la s ja b a t a n
1 J a n u a r i 2 0 1 6 d e n g a n ja b a t a n
7 h a r g a ja b a t a n
S P M J S a u d a r a D id i d ite ta p k a n T M T
Rp.
2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0
1 M a r e t 2 0 1 6 . P a d a b u la n
M a r e t S a u d a r a D id i m e m p e r o le h b o b o t p e n ila ia n 1 0 0 % a ta s la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n n y a , bobot
s e m e n ta r a
p e n ila ia n
80%
pada a ta s
b u la n A p r il S a u d a r a la p o r a n
k e g ia ta n
D id i h a n y a m e m p e r o le h b u la n a n n y a .
B a g a im a n a
p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id i u n tu k b u la n J a n u a r i, F e b r u a r i, M a re t, A p r il, M e i d a n J u n i?
>
P a d a b u la n J a n u a r i d a n F e b r u a r i S a u d a r a D id i tid a k d ib e r ik a n tu n ja n g a n k in e rja .
>
P a d a b u la n M a r e t d a n A p r il S a u d a r a D id i d ib e r ik a n tu n ja n g a n k in e r ja 8 0 % d a r i b e s a r a n tu n ja n g a n k in e r ja
k e la s ja b a t a n y a n g d ip a n g k u n y a ,
y a itu 8 0 % d a r i R p . 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0
>
P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id ik u n tu k b u la n M e i d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n M a re t. D ik a r e n a k a n b u la n M a r e t b o b o t p e n ila ia n 1 0 0 % m a k a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n s e b a g a i b e rik u t: -
1 0 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0
-
8 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 T u n ja n g a n
k in e r ja
= R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0
yang
d ib a y a r k a n
pada
b u la n
M ei
y a itu
R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0 >
P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id ik u n tu k b u la n M e i d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A p r il. D ik a r e n a k a n b u la n A p r il b o b o t p e n ila ia n 8 0 % m a k a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n s e b a g a i b e rik u t: -
8 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0
-
8 0 % x R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0 = R p. 1 .8 7 3 .9 2 0 ,0 0 T u n ja n g a n
k in e r ja
R p. 1 .8 7 3 .9 2 0 ,0 0
= R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0
yang
d ib a y a r k a n
pada
b u la n
M ei
y a itu
- 76 -
C o n to h 13: S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g p e n s iu n
S a u d a r a L ilik T M T p e n s iu n
1 N o v e m b e r 2 0 1 6 , b a g a im a n a c a r a p e n g h itu n g a n
d a n p e m b a y a r a n u n tu k tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a L ilik u n tu k b u la n O k to b e r, N o v e m b e r, d a n D e s e m b e r 2 0 1 6 ?
>
P e n g h itu n g a n
dan
p em b ayaran
tu n ja n g a n k in e r ja
S a u d a r a L ilik u n tu k
b u la n O k to b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A g u s tu s .
>
Pada
b u la n
N ovem ber
dan
b u la n
D esem ber
tu n ja n g a n
k in e r ja
tid a k
d ib a y a r k a n , h a l in i d ik a r e n a k a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n S e p te m b e r d a n O k to b e r d ih itu n g s e b a g a i p e n g g a n ti tu n ja n g a n k in e r ja p a d a 2 (d u a ) b u la n p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
- 77 -
C o n to h 14: S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g m e n ja la n i m a s a p e r s ia p a n p e n s iu n
S a u d a ra
L ilik
b a g a im a n a
m e n ja la n i
cara
m asa
p e r s ia p a n
p e n g h itu n g a n
dan
p e n s iu n
p em b a ya ra n
TM T u n tu k
1 N ovem ber tu n ja n g a n
2015, k in e r ja
S a u d a r a L ilik u n t u k b u la n O k to b e r , N o v e m b e r , d a n D e s e m b e r 2 0 1 5 ?
>
P e n g h itu n g a n
dan
p em b ayaran
tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a L ilik u n tu k
b u la n O k to b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A g u s tu s .
>
Pada
b u la n
N ovem ber
dan
b u la n
D esem ber
tu n ja n g a n
k in e r ja
tid a k
d ib a y a r k a n , h a l in i d ik a r e n a k a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n S e p te m b e r d a n O k to b e r d ih it u n g s e b a g a i p e n g g a n ti tu n ja n g a n k in e r ja p a d a 2 (d u a ) b u la n p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
- 78 -
C o n to h 15: S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g m e n in g g a l d u n ia
S a u d a r a A fr iz a l m e n in g g a l d u n ia p a d a ta n g g a l 5 S e p te m b e r 2 0 1 6 , b a g a im a n a c a r a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n u n tu k tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a A fr iz a l u n tu k b u la n S e p te m b e r , O k to b e r , d a n N o v e m b e r ?
>
P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a A fr iz a l u n tu k b u la n S e p te m b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u li.
>
Pada
b u la n
d ib a y a r k a n , S e p te m b e r
O k to b e r
dan
b u la n
h a l in i d ik a r e n a k a n d ih it u n g
sebagai
N ovem ber la p o r a n
p e n g g a n ti
tu n ja n g a n
k e g ia ta n
tu n ja n g a n
b u la n p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
b u la n k in e r ja
k in e r ja
tid a k
A g u s tu s pada
dan
2 (d u a )
- 79 -
C o n to h 16: S im u la s i p e n e n tu a n ta r g e t u ta m a d a la m S K P ta h u n a n d a n S K P b u la n a n S au d ara
M a r ia
J a b a ta n
A n a lis
K e p e g a w a ia n
M uda
pada
aw al
ta h u n
m e n y u s u n S K P T a h u n a n d a n S K P B u la n a n d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t: a.
SKP Tahunan NO .
1.
2.
I. P E J A B A T P E N IL A I N am a N IP
NO.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , SH
1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 8 5 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004 P e n a ta (III/c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J a n u a ri s.d D e s e m b e r 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
AK
K U A N T IT A S / OUTPUT
K U A L IT A S / M UTU
W AKTU
1
2
3
4
5
6
7
3
1 N askah
100%
50 ja m
-
B IA Y A
(Rp)
1.
U N S U R M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n N o m o r PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W ew en ang, P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
3
1 N askah
100%
125 ja m
-
3.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g Pedom an Tugas B e la ja r d a n Izin B e la ja r d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3)
3
1 N askah
100%
150 ja m
-
9
3 N askah
1 0 0%
2 2 ,5 ja m
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n u n it k e i j a B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
3
1 N askah
1 0 0%
7 5 ja m
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
3
1 N askah
100%
150 ja m
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
4
100 K o n se p
100%
125 ja m
8.
M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 )
0 ,0 4
5 L a p o ra n
100%
3 7 ,5 ja m
-
100%
15 ja m
-
4.
9.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e ri d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a rg e t A K
U T A M A
P E N U N J A N G 4
2 8 ,0 2 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
2 la p o ra n
| 7 5 0 ja m
|
-
b.
80
-
S K P B u la n a n 1)
S K P B u la n J a n u a r i NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , SH
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J a n u a r i 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
2
1.
U N S U R M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
AK 3
K U A N T IT A S /O U TPU T 4
K U A L IT A S /M UTU 5
W AKT U 6
B IA Y A (R p) 7
U T A M A
3
1 N askah
100%
5 0 ja m
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
-
-
-
-
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
3
1 N askah
3 3 .3 3 %
7 ,5 ja m
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0.04 )
-
-
-
-
-
8.
M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 )
0.004
1 L a p o ra n
20%
7 ,5 ja m
-
-
-
-
U N S U R P E N U N J A N G M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a rg e t A K 6,004 J u m la h J a m K e rja E fe k tif 9.
| 65 ja m
|
- 81 -
2) S K P B u la n F e b r u a r i NO. 1.
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO .
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
N am a
H a r y K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , S H
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1 9 9 2 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n F e b ru a ri 2 0 1 7 TARGET NO . 1
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
AK
2
3 U N S U R
K U A N T IT A S /O UTPUT 4
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
5
6
A (R p) 7
B IA Y
U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
-
-
-
-
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a t a n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K . 3)
1
1 N askah
3 3 .3 3 %
25 Jam
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B ad an Pen gem b an gan S u m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
-
-
-
-
-
8.
M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 )
0.001
1 la p o ra n
20%
7 .5 Jam
-
-
-
-
U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a r g e t A K 9.
P E N U N J A N G -
-
1,601
J u m la h J a m K e rja E fe k tif
62 :25 jam
- 82 -
3) S K P B u la n M a r e t NO.
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO. 1.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I N am a M a r ia S ilv ia , S H
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. R uang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n dan O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n M a r e t 2 0 17
TARG ET NO.
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
2
AK 3
U N S U R
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Iz in B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 ) M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 ) M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 ) M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 ) M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 ) M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) U N S U R
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
5
6
B IA Y A (R p) 7
U T A M A
-
-
-
-
-
0 .3
1 N askah
1 0%
12.5 Jam
-
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
3
1 N askah
3 3 .3 3 %
7 .5 Jam
-
1
1 N askah
3 3 .3 3 %
25 Jam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a r g e t A K 4 .9 J u m la h J a m K e rja E fe k tif 9.
K U A N T IT A S /O UTPUT 4
-
|
7 5 ja m
- 83 -
4) S K P B u la n A p r il NO . 1.
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO .
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , S H
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n A p r il 2 0 1 7 TARG ET NO.
III. K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
AK
2 U N S U R
K U A N T IT A S /O UTPUT
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
4
5
6
A (Rp) 7
3 U T A M A
B IA Y
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
-
-
-
-
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
1
1 N askah
3 3 .3 3 %
25 Jam
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B ad an Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0.04 )
0 .8
2 0 K o n se p
20%
25 Jam
-
8.
M e n y u s u n L a p o ra n (AK. 0 ,0 0 4 )
0.004
1 L a p o ra n
20%
7 .5 Jam
-
-
-
-
9.
U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
P E N U N J A N G -
2.404 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
-
| 8 7 .5 ja m
|
- 84 -
5) S K P B u la n M e i NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO . 1.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I N am a M a ria S ilv ia , SH
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV /c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n dan O rg a n is a s i
P erio d e: B u la n M e i 2 0 1 7 NO .
III. K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
AK
2
K U A N T IT A S /O U TPU T
TARG ET K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
4
5
6
A (R p) 7
3 U N S U R
B IA Y
U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
-
-
-
-
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K . 3)
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
1.6
4 0 K o n se p
40%
50 Jam
-
-
-
-
-
-
50%
7 .5 Jam
-
7. 8.
9.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 ) M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
P E N U N J A N G 2
4 .2 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
1 L a p o ra n
| 8 7 .5 ja m
|
- 85 -
6) S K P B u la n J u n i NO . 1.
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO. 1.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I N am a M a ria S ilv ia , SH
N am a
H a r y K ris w a n to , S H , D E S S
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n dan O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J u n i 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
2 U N S U R
AK
K U A N T IT A S /O U TPU T 4
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
5
6
B IA Y A (R p) 7
3 U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
-
-
-
-
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.6
4 0 K o n se p
40%
50 Jam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
6.
7. 8.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B ad an Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 ) M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 ) M e n y u s u n L a p o r a n (AK . 0 ,0 0 4 )
U N S U R P E N U N J A N G M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m 9. s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a r g e t A K 22 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
|
80 ja m
-
86
-
7) S K P B u la n J u li NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO.
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I N am a M a r ia S ilv ia , S H
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1 9 92 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J u li 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
2
AK 3
U N S U R
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
K U A N T IT A S /O UTPUT 4
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
5
6
B IA Y A (R p) 7
U T A M A
-
-
-
-
-
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .4 8
1 N askah
16%
20 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7. 8.
9.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0 .04 ) M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
P E N U N J A N G -
1.08 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
-
|
50 ja m
- 87 -
8) S K P B u la n A g u s tu s NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , S H
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV /c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n A g u s tu s 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
AK
2
K U A N T IT A S /O U TPU T
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
4
5
6
A (R p) 7
-
-
-
-
-
3 U N S U R
B IA Y
U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .4 8
1 N askah
16%
20 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50%
7 .5
-
7. 8.
9.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 ) M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
P E N U N J A N G 2
3 .0 8 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
1 L a p o ra n
| 5 7 .5 ja m
|
9) S K P B u la n S e p te m b e r NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO.
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , SH
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
2 U N S U R
AK
K U A N T IT A S /O U TPU T
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
3
4
5
6
B IA Y A (R p) 7
-
-
-
-
-
U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .4 8
1 N askah
16%
20 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
1
1 N askah
3 3 .3 3 %
25 Jam
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
-
-
-
-
-
8.
M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 )
-
-
-
-
-
-
-
-
U N S U R P E N U N J A N G M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m 9. s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a r g e t A K 2 .0 8 J u m la h J a m K e ria E fe k tif
| 5 7 .5 ja m
|
- 89 -
10)
S K P B u la n O k to b e r NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO .
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1.
N am a
H a r y K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a ria S ilv ia , SH
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n dan O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n O k to b e r 2 0 1 7 TARG ET NO . 1
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N 2 U N S U R
AK
K U A N T IT A S /O UTPUT 4
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
5
6
A (Rp) 7
-
-
-
-
-
3 U T A M A
B IA Y
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a ra di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .4 8
1 N askah
16%
20 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e i j a B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B ad an Pen gem b an gan Su m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0 .0 4 )
-
-
-
-
-
8.
M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 )
O.OM
1 L a p o ra n
20%
7 .5 Jam
-
-
-
-
U N S U R P E N U N J A N G M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 ) J u m la h T a r g e t A K 1.084 J u m la h J a m K e rja E fe k tif 9.
| 5 7 .5 ja m
1
- 90 -
11)
S K P B u la n N o v e m b e r NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
NO .
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , SH
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001
2.
N IP
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e ija
B iro K e p e g a w a ia n dan O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n N o v e m b e r 2 0 1 7 TARG ET NO .
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N
1
AK
2
K U A N T IT A S /O UTPUT
K U A L IT A S /M UTU
W AKT U
4
5
6
A (R p) 7
-
-
-
-
-
3 U N S U R
B IA Y
U T A M A
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .4 8
1 N askah
1 6%
20 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B adan Pen gem ban gan S u m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
0 .6
1 N askah
20%
30 Jam
-
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a t a n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
-
-
-
-
-
8.
M e n y u s u n L a p o r a n (AK . 0 ,0 0 4 )
-
-
-
-
_
-
-
-
9.
U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
P E N U N J A N G -
1.084 J u m la h J a m K e rja E fe k tif
-
|
50 J a m
- 91 -
12)
S K P B u la n D e s e m b e r NO .
I. P E J A B A T P E N IL A I
NO .
II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1.
N am a
H a ry K ris w a n to , S H , D E S S
1.
N am a
M a r ia S ilv ia , S H
2.
N IP
1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001
2.
N IP
19850505 200912 2 004
3.
P a n g k a t/ G ol. Ruang
P e m b in a U ta m a (IV / c)
3.
P a n g k a t/ G ol. R u a n g
P e n a ta (III/c)
4.
J a b a ta n
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
4.
J a b a ta n
A n a lis K e p e g a w a ia n M uda
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i
5.
U n it K e rja
B iro K e p e g a w a ia n d an O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n N o v e m b e r 2 0 1 7 TARGET NO. 1
III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N 2 U N S U R
AK
K U A N T IT A S /O UTPUT 4
K U A L IT A S /M UTU 5
W AKT U 6
A (R p) 7
-
-
-
-
-
3 U T A M A
B IA Y
1.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
2.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
0 .3
1 N askah
10%
12.5 Jam
-
3.
M enyusun pedom an um um p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n PNS P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
4.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
5.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
6.
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B ad an P en gem ban gan S u m ber D aya M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
-
-
-
-
-
- 92 -
7.
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a t a n p a d a in s ta n s i p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
8.
M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 )
9.
U N S U R M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K
-
-
-
-
-
0.004
1 Lap oran
20%
7 .5 Jam
-
-
-
-
P E N U N J A N G -
-
1.084 1 20 Jam
J u m la h J a m K e rja E fe k tif
1
M ENTERI PERH U BU NG AN R E P U B L IK IN D O N E S IA , ttd BUDI KARYA SUM ADI
S a lin a n s e s u a i d e n g a n a s lin y a K E M A L A B IR O / H U K U M ,
d a (IV / c ) 8 9 0 3 2 001