ANALISIS PENGARUH NET FREE CASH FLOW, DEBT EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Deliana Ramdani Ritonga*, Muslich Lufti** dan Nazaruddin** *Alumni MMPP SPs USU ** Dosen FEB USU Abstract: The objective of the research was to find out the significant influence of net free cash flow on firm value, the significant influence of net free cash flow on dividend policy, the significant influence of profitability on firm value, the significant influence of probability on dividend policy, the significant influence of Debt Equity Ratio on firm value, the significant influence on Dividend Policy, and the significant influence of dividend policy on firm value. The population was 43 manufacture companies in customer goods industry sectors listed in BEI (the Indonesian Stock Exchange), and 24 of them listed in BEI in the period of 20092011 were used as the samples. The data were analyzed by using path analysis with an SPSS software program. The result of the research showed that net free cash flow had positive and significant influence on firm value, company profitability had positive and significant influence on firm value, mediated by dividend policy. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh netfree cash flow terhadap Nilai Perusahaan, untuk mengetahui signifikansi pengaruh netfree cash flow terhadap Kebijakan Dividen, untuk mengetahui signifikansi pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, untuk mengetahui signifikansi pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen, untuk mengetahui signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan, untuk mengetahui signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Kebijakan Dividen, untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI.Sedangkan sampel penelitian menggunakan 24 perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI periode 2009-2011.Metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis jalur (path analisis) dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Net free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan dimediasi oleh kebijakan dividen. Kata kunci: Net Free Cash Flow, Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan PENDAHULUAN Berdirinya suatu perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan bagi para pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Salah satu surat berharga yang dikeluarkan perusahaan adalah saham (Harjito dan Martono, 2005). Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Dividen merupakan proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham
43
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan (Sunariyah, 2004). Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar dan dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan, oleh karena itu banyak pendapat yang mengatakan bahwa besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga saham (Harjito dan Martono, 2005). Pendapat ini sesuai dengan teori the bird in the hand atau dividend relevance theory yang dikemukakan oleh Gordon dan Lintner (1963) dalam Ekawati (2004), pada teori yang mereka kemukakan, mereka menyatakan bahwa kebijakan dividen relevan terhadap nilai perusahaan. Dalam hal ini, investor akan lebih menyukai pembayaran dividen yang akan diterima saat ini dari pada capital gains yang akan diterima pada masa mendatang.Menurut teori ini, investor akan merasa lebih aman untuk mendapatkan dividen sekarang dari pada capital gains di masa mendatang yang penuh dengan risiko dan ketidak-pastian. Namun, teori ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Miller dan Modiggliani (1961) dalam Ekawati (2004) yang dikenal dengan teori dividend irrelevance theory, yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidakmempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Teori ini merupakan pendapat Modigliani dan Miller (M-M) yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis.Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. Pada penelitian ini kebijakan dividen perusahaan diwakili oleh dividend payout ratio (DPR). Dividend payout ratio digunakan karena dividend payout ratio dianggap mencerminkan kebijakan dividen suatu perusahaan dalam menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan yang dapat dihitung secara kuantitatif
44
(Mahendra, 2011). Menurut Gitosudarmo dan Basri (2002) besar kecilnya DPR dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor likuiditas, kebutuhan dana untuk melunasi hutang, tingkat ekspansi yang direncanakan, faktor pengawasan, ketentuan dari pemerintah, dan pajak kekayaan/penghasilan dari pemegang saham. Profitabilitas perusahaan, ketersediaan net free cash flow dan Debt Equty Ratio (DER) juga turut mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Profitabilitas perusahaan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Saidi, 2004). Rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain: gross profit margin, net profit margin, Return on Equity (ROE), dan Rentabilitas Ekonomis. Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diwakili oleh Return On Equity (ROE), dimana ROE adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi disuatu perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin rendah pula (Margaretha, 2011). Ross et al. (2000) dalam Dewi (2011) menjelaskan bahwa free cash flow merupakan kas perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham dan kreditur yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada asset tetap dan Jensen (1986) dalam Difah (2011) mendefinisikan aliran kas bebas (free cash flow) sebagai kas yang tersisa setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value positif. Dari kedua pendapat diatas dapat dipahami bahwa free cash flow adalah kas yang menganggur, yaitu sisa kas setelah digunakan untuk berbagai keperluan proyek yang telah direncanakan perusahaan, seperti: melunasi hutang, membayar dividen, melakukan investasi, dan lain-lain.
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
Free cash flow sering menjadi pemicu timbulnya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Pemegang saham akan meminta dividen yang lebih besar ketika perusahaan menghasilkan free cash flow yang tinggi, hal ini mengakibatkan free cash flow yang dimiliki perusahaan akan berkurang (Dewi, 2011). Menurut Darsono (2005), Debt to Equity Ratio merupakan indicator yang dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan dana yang akan digunakan untuk menutupi pinjaman perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Pada kondisi ideal, ROE dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.Semakin tinggi ROE suatu perusahaan, maka semakin efektif dan efisien kinerja manajemen suatu perusahaan sehingga semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan.(Munawir, 2002 dalam Fidhayatin, 2012).Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar (Harjito dan Martono, 2005). Berdasarkan Free cash flow theory, aliran kas bebas menggambarkan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Perusahaan dengan aliran kas bebas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya dan diduga lebih bisa untuk bertahan dalam situasi yang buruk dan aliran kas bersih juga dapat menjadi indicator bagi pemegang saham untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (Difah, 2011). Namun DER mengindikasikan pengaruh yang berbeda, DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada pihak luar dalam mendanai kegiatan sehingga beban perusahaan juga akan meningkat.Dengan semakin meningkatnya beban perusahaan akan membuat dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham menjadi lebih kecil. Hasil penelitian terdahulu
menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham (Suroto, 2012). Pada PT. Mayora Indah Tbk, terjadi peningkatan DPR dari tahun 2009-2011, namun peningkatan DPRtidak diiringi dengan peningkatan ROE dan NFCF perusahaan. NFCF perusahaan dari tahun 2009-2011 justru turun dalam jumlah yang cukup besar pada tahun 2011, penurunan NFCF juga diikuti dengan semakin besarnya DER perusahaan.Namun dengan kondisi seperti ini harga saham PT. Mayora justru semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi yang berbeda ditunjukkan oleh PT. Darya-Varia.Pada PT. DaryaVaria Laboratoria Tbk. dapat dilihat bahwa dari tahun 2009-2011 terjadi peningkatan NFCF dan DPR, namun peningkatan ini tidak sejalan dengan peningkatan ROE perusahaan. ROE kedua perusahaan cenderung stabil dari waktu ke waktu, dan besar DER PT. Darya-Varia yang semakin mengecil dari tahun 2009-2011 tidak memberikan dampak pada harga saham PT. Darya-Varia yang justru semakin turun sepanjang tahun 2009-2011. Kondisi perusahaan yang seperti ini sangat menarik untuk diteliti. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pengaruh net free cash flow, profitabilitas perusahaan, dan Debt Equity Ratio serta kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan di Indonesia. Penelitian sejenis telah banyak dilakukan sebelumnya diberbagai negara, diantaranya adalah sebagai berikut pada penelitian yang dilakukan oleh Murefeku dan Ouma (2012) terhadap perusahaan yang terdaftar di Nairobi Securities Exchange, Kenya menyatakan bahwa kinerja perusahaan (ROE) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kebijakan dividen yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Wang (2010) terhadap perusahaanperusahaan yang terdaftar pada Taiwan Stock Exchanges (TWSE), menyimpulkan bahwa free cash flow berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan dengan agency cost, namun agency cost sendiri tidak berpengaruh
45
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
secara signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan secara parsial. Pada penelitian yang dilakukan Troudi dan Milhem (2013) terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Amman Stock Exchange yang dilakukan pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif baik secara parsial maupun secara simultan antara dividen tunai, laba ditahan, dan earning per share terhadap harga saham. Di Indonesia sendiri telah banyak penelitian sejenis juga banyak dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut pada penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Nazir dan Putri (2012), terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang mereka lakukan menyimpulkan bahwa kebijakan dividen secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang memberikan pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Murniadi (2012) terhadap 18 perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan, jasa, dan investasi yang sahamnya terdaftar dan diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia, menyatakan bahwa Return on Equity tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen, namun komposisi hutang pada struktur modal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtiyas dan Kurnia (2013) terhadap 22 perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang sahamnya terdaftar dan diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia, menjelaskan pada hasil penelitian yang dilakukannya bahwa profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen dan profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan serta kebijakan dividen tidak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap
46
nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan kesempatan investasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sugiharti dan Taqdir (2012) terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa Return on Equity, Return on Asset, Earning Per Share dan Debt Equity Ratio secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio). Namun secara parsial Return on Equity, Return on Asset, Earning Per Share dan Debt Equity Ratio tidak memberikan pengaruh yang signifikanterhadap kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio). Pada penelitian yang dilakukan oleh Wicaksana (2012) terhadap pengaruh cash ratio, debt to equity ratio, dan return on asset terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2005-2009, menyimpulkan bahwa variabel cash ratio dan return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, sedangkan variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013) terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyimpulkan bahwa profitabilitas dan free cash flow berpengaruh negative dan tidak signifian terhadap kebijakan dividen perusahaan dan pada penelitian yang dilakukan oleh Lilyana (2012) terhadap perusahaan non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia menyimpulkan bahwa bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembagian dividen adalah free cash flow, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan. Jumlah free cash flow perusahaan yang tinggi, persentase kepemilikan institusional yang rendah, dan ukuran perusahaan yang besar akan menghasilkan dividend payout ratio yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini ingin mengetahui pengaruh langsung return on equity,net free cash flow dan debt equity ratio pada nilai perusahaan dan pengaruh tidak langsung return on
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
equity,net free cash flow dan debt equity ratio pada nilai perusahaan melalui kebijakan dividen sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh netfree cash flow terhadap Nilai Perusahaan 2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh netfree cash flow terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan 3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan 4. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan 5. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan 6. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan 7. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh Kebijakan Dividen Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan Nurhayati, (2009) menyatakan bahwa perhitungan nilai perusahaan dengan metode ini diperoleh dengan cara mendiskontokan future cash flow yang dihasilkan dari perusahaan dimasa yang akan datang. Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini, antara lain: 1. Pendefinisian aliran tunai bersih bebas perusahaan harus jelas 2. Lama periode proyeksi arus kas yang dilakukan 3. Tingkat diskonto (discount rate) yang digunakan 4. Tingkat growth atau pertumbuhan perusahaan. Menurut Ross at al (2000), aliran kas bebas atau free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusi kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja (working capital) atau investasi pada asset tetap.
Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain.Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Saidi, 2004). Menurut Martono dan Agus, (2005) dalam Susanti (2010) menjelaskan bahwa rasio profitabilitas terdiri dari empat jenis rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Kebijakan Dividen Menurut Napa (1999) dalam Mahendra (2011), dividen merupakan bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri).Awat (1998) dalam Difah (2011) mengemukakan bahwa dividen merupakan bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham. Selain dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen,laba bersih itu ditahan di dalam perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan dan disebut sebagai laba ditahan (retained earnings). Harjito dan Martono (2005) menyatakan bahwa besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga saham.Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar dan dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan. Pada penelitian ini kebijakan pembayaran dividen perusahaan diwakili oleh DPR, DPR dianggap mencerminkan kebijakan dividen suatu perusahaan dalam menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan yang dapat dihitung secara kuantitatif (Mahendra, 2011). Profitabilitas perusahaan dan ketersediaan net free cash flow juga turut mempengaruhi nilai suatu perusahaan.Profitabilitas perusahaan
47
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Saidi, 2004). Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diwakili oleh ROE, karena ROE adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di suatu perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin rendah pula (Margaretha, 2011). Ross et al. (2000) dalam Dewi (2011) menjelaskan bahwa free cash flow merupakan kas perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham dan kreditur yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada asset tetap. Free cash flow menunjukkan gambaran bagi investor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak sekadar strategi menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan pengeluaran modal, free cash flow akan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang masih mempunyai kemampuan di masa depan dan yang tidak (Uyara & Tuasikal, 2003 dalam Lucyanda dan Lilyana, 2012) dan menurut Darsono (2005), Debt to Equity Ratio merupakan indicator yang dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan dana yang akan digunakan untuk menutupi pinjaman perusahaan. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Berdasarkan ringkasan teori yang diulas sebelumnya dan untuk menjawab permasalahan sebagaimana yang telah diuraikan maka dapat disusun sebuah
48
kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Konseptual Dari permasalahan yang ada, dapat diambil suatu hipotesis simultan dan hipotesis parsial sebagai berikut : 1. Netfree cash flow berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. 2. Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. 3. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan. 4. Netfree cash flow berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 5. Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 6. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap kebijakan nilai perusahaan. 7. Kebijakan Dividen Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. METODE Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI.Sedangkan sampel penelitian menggunakan 24 perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran dari, Indonesia Capital Market Directory (ICMD), Annual Report perusahaan, website www.idx.co.id, Jakarta Stock
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
Exchange (JSX), dan dari media internet dan website terkait. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non prilaku.Pada observasi non perilaku, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Dengan metode ini semua data diperoleh melalui pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat serta mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, karya ilmiah berupa jurnal, tesis dan dokumen-dokumen yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian pada tahun 2009-2011 Metode Analisis Data Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan yaitu untuk menganalisis pengaruh net free cash flow dan profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur khususnya pada sektor customer goods industry yang terdaftar di BEI, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Model penelitian ini terbagi atas dua sub struktur, sebagai berikut : 1. Sub struktur pertama, menganalisa pengaruh net free cash fow, profitabilitas perusahaan dan terhadap kebijakan dividen. 2. Sub struktur kedua, menganalisa pengaruh net free cash fow, profitabilitas perusahaan dan debt to equity ratio terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan Maka diagram jalur dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut: a. Hubungan antara , dan terhadap b. Hubungan antara dan terhadap Y
,
,
Tabel 1. Goodness of Fit Sub Struktur Pertama R Square
Uji F F
Uji t
Sig.
Variabel
t
0.401 14.52 .00 Net free cash flow 5 0a terhadap nilai perusahaan Profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan
Sig.
4.199 0.000
2.305 0.024
3.620 0.001
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil Penilaian Analisa Goodness of Fit Sub Struktur Kedua dapat dilihat pada Tabel 2 Ringkasan Penelitian Goodness of Fit Sub Struktur Kedua: Tabel 2. Goodness of Fit Sub Struktur Kedua R Square
Uji F F
Uji t
Sig.
Variabel
t
Sig.
0.196 5.276 .003a Net free cash flow 2.199 0.031 terhadap kebijakan dividen Profitabilitas 2.691 0.009 perusahaan terhadap kebijakan dividen 1.200 0.235 Debt to Equity Ratio terhadap kebijakan dividen
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil Penilaian Analisa Goodness of Fit Sub Struktur Ketiga dapat dilihat pada Tabel 3 Ringkasan Penelitian Goodness of Fit Sub Struktur Ketiga: Tabel 3. Goodness of Fit Sub Struktur Ketiga R Square 0.145
Uji F F
Sig.
Uji t Variabel
t
Sig.
11.338 .001a Kebijakan 3.367 .001 Deviden terhadap nilai perusahaan
HASIL
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil Penilaian Analisa Goodness of Fit Sub Struktur Pertama dapat dilihat pada Tabel 1 Ringkasan Penelitian Goodness of Fit Sub Struktur Pertama.
Hasil ringkasan dari Hasil penelitian dengan menggunakan analisis jalur melaluiGoodness of Fit Sub Struktur
49
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
Pertama, Kedua dan Ketiga dapat dilihat pada Tabel 4: Tabel 4. Ringkasan Hasil Penelitian No 1
2
3
4
5
6
7
Hipotesis T hitungSig Hasil Net free cash flow berpengaruh positif dan 4,1990,000 Diterima signifikan terhadap nilai perusahaan Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan 2,3050.024 Diterima signifikan terhadap nilai perusahaan Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan 3,6200.001 Diterima signifikan terhadap nilai perusahaan Net free cash flow berpengaruh positif dan 2,1990,031 Diterima signifikan terhadap kebijakan dividen Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan 2,6910,009 Diterima signifikan terhadap kebijakan dividen Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan 1,2000.235Ditolak signifikan terhadap kebijakan dividen Kebijakan dividen berpengaruh positif dan 0.00 Diteri 3,367 signifikan terhadap nilai 1 ma perusahaan
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Hasil output SPSS didapat persamaan regresi yaitu Kebijakan deviden = 0,097X1 + 0,361X2+ 0,195X3 R2 = 0,196 Nilai Perusahaan = 0,394X1 + 0,655X2+ 0,1244 X3+0,933Z R2 = 0,401 e1=√ = 0,896 e2=√ = 0,773 Interpretasi dari hasil analisis jalur dapat dilakukan sebagai berikut : Total pengaruh net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5. Ringkasan Hasil Penelitian No 1
50
Hubungan antara Variabel Pengaruh Langsung net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap kebijakan deviden ( )
Nilai 0,896
2
Pengaruh Langsung net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan
0,773
) Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
1. Pengaruh Langsung net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap kebijakan deviden = 0,896 2. Pengaruh Langsung net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadao nilai perusahan = 0,773 3. Pengaruh tidak langsung : a. net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio ke kebijakan dividen ke nilai perusahaan = 0,896 x 0,773 = 0,656. b. Free Cash Flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen adalah 0,656 + 0,896 + 0,773 = 2.325. Sehingga disimpulkan bahwa pengaruh Free Cash Flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen bernilai positif.Hal ini menunjukkan adanya pengaruh tidak langsung Free Cash Flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen. PEMBAHASAN Pembahasan Hipotesis Substruktur Pertama Hubungan langsung variabel independen substruktur pertama, net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan debt to equity ratio terhadap variabel dependent, nilai perusahaan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan Free Cash Flow, Profitabilitas Perusahaan dan Debt Equity Ratio secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Customer Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
Indonesia. Secara parsial Free Cash Flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan Debt Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Customer Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemampuan Free Cash Flow (X1), Profitabilitas Perusahaan (X2) dan Debt Equity Ratio (X3) dapat menjelaskan variasi dari Nilai Perusahaan sebesar 37,4% dan sisanya sebesar 62,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.Kekayaan pemegang saham dan perusahaan di presentasekan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset (Susanti, 2010). Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefenisikan sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh nurlela dan Islahudin (2008) nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham, untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para frofesional.Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris. Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai ditentukan pada harga yang wajar, penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli tertentu. Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan diantaranya adalah pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, pendekatan arus kas, pendekatan deviden antara lain
pertumbuhan dividen, pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva, pendekatan harga saham, pendekatan ekonomi value added (Suharli, 2006). Berdasarkan pandangan finansial, nilai dari suatu perusahaan merupakan jumlah dari future benefit return yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pendapatan tersebut kemudian didiskontokan dengan tingkat diskon yang sesuai sehingga diperoleh present value dari jumlah pendapatan tersebut. Pendekatan ini memfokuskan penilain pada upaya pengkuantifikasian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return kepada pemilik. Namun untuk menilai suatu Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih (Nurhayati, 2009). Calon investor sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi selalu mempertimbangkan nilai perusahaan.Hal ini disebabkan karena nilai perusahaan menunjukkan kepercayaan para pelaku pasar terhadap perusahaan di pasar modal.Jadi sebelum memutuskan berinvestasi calon investor biasanya melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Pada dasarnya nilai perusahaan terbentuk dari interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengankekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang dimilikinya (Chen, 2004).Menurut Petronila dan Mukhlasin (2003) profitabilitas merupakan gambaran dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator seperti laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Ang (1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus
51
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
utama dalam penilaian prestasi perusahaan.Selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, laba perusahaan juga merupakan elemen dalam menentukan nilai perusahaan. Efektivitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih yang didefinisikan dalam berbagai rasio terhadap aktiva, misalnya rasio profitabilitas. Analisis profitabilitas menekankan pada kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan kekayaan yang ada untuk menghasilkan laba selang periode tertentu yang diukur melalui rasio-rasio profitabilitas, (Riyanto, 1999). Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan, (Ang, 1997).Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan makaberdampak pada profitabilitas yang semakin berkurang. Hal ini menyebabkan hak para pemegangsaham akan semakin berkurang, sehingga akan berpengaruh pada minat investor yang juga akan mempengaruhi kepada nilai perusahaan. Sebagian investor berpendapat bahwa Debt to Equity Ratio (DER) dipandang besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai Debt to Equity Ratio (DER) akan memperbesar tanggungan perusahaan. sehingga hal ini dinilai akan memperkecil kemungkinan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk dividen. Hal ini menyebabkan permintaan saham akan menurun yang pada akhirnya nilai perusahaan juga akan turun. Hasil ini menunjukkan sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahib (2000), dan Njo Anastasia dkk (2003) yang berpendapat bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Edi dan Fransisca (2003), Ardiani Ika (2005), Ardiani dan Andy (2007) menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Wang (2010) terhadap perusahaan-perusahaan yang
52
terdaftar pada Taiwan Stock Exchanges (TWSE), menyimpulkan bahwa free cash flow berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan dengan agency cost, namun agency cost sendiri tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan secara parsial. Troudi dan Milhem (2013) terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Amman Stock Exchange yang dilakukan pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2010, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif baik secara parsial maupun secara simultan antara dividen tunai, laba ditahan, dan earning per share terhadap harga saham. Pembahasan Hipotesis Substruktur Kedua Hubungan langsung variabel independen substruktur kedua, net free cash flow, profitabilitas perusahaan dan Debt to Equity Ratio terhadap variabel dependent, Kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan Free Cash Flow, Profitabilitas Perusahaan dan Debt Equity Ratio secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan pada Sektor Customer Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial Free Cash Flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan, Profitabilitas Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan dan Debt Equity Ratio tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan pada Sektor Customer Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemampuan Free Cash Flow (X1), Profitabilitas Perusahaan (X2) dan Debt Equity Ratio(X2) dapat menjelaskan variasi dari Kebijakan Dividen Perusahaan sebesar 15,9% dan sisanya sebesar 84,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Ayuningtiyas dan Kurnia (2013) terhadap 22 perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang sahamnya terdaftar dan diperjual belikan di
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
Bursa Efek Indonesia, menjelaskan pada hasil penelitian yang dilakukannya bahwa profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen dan profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan serta kebijakan dividen tidak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan kesempatan investasi. Mardiyati, Nazir dan Putri (2012), terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang mereka lakukan menyimpulkan bahwa kebijakan dividen secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang memberikan pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan profitabilitas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan debt to equity ratio pada hasil operasi (Brigham & Houston, 2010). Variabel yang menjelaskan bagaimana hasil akhir yang diperoleh dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional yang dilakukan perusahaan sehingga bisa memberikan informasi kepada para pemegang saham atas berapa laba yang diperoleh dari dana yang diinvestasikanya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Pasadena (2013), Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa leverage dengan variabel Debt to Equity Ratio dan ukuran perusahaan dengan variabel size tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Selain itu juga, penelitian yang dilakukan oleh Kuwari (2010), Husam dan Malkawai (2010) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan peneilitian yang dilakukan oleh Moradi, Salehi dan Honarmand (2009) juga menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan secara parsial Kebijakan Dividen Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Customer Goods Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yangmembayar dividen. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang merekalakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai perusahaan juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk deviden akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap danaeksternal dan sekaligus akan memperkecil resikoperusahaan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar padadividend payout rationya yaitu persentase laba yangdibagikan dalam bentuk deviden tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan disisilain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Pertimbangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagusmaka perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dantumbuh. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Net free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
53
Jurnal Ekonom, Vol 19, No 2, April 2016
2. Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan dimediasi oleh kebijakan dividen. 3. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Net free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen 5. Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 6. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. 7. Kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 8. Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan dimediasi oleh kebijakan dividen. 9. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan dimediasi oleh kebijakan dividen SARAN Disarankan kepada pihak management agar dapat: 1. Para investor disarankan agar dapat lebih memperhatikan indikator-indikator kemampuan perusahaan dengan baik, karena tdak semua indicator perusahaan yang dianggap baik dan mendukung kemajuan perusahaan dapat serta merta mendongkrak nilai perusahaan 2. Bagi para penilai sebaiknya dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian pada suatu perusahaan agar tidak terjebak pada pemahaman perusahaan yang memiliki laba besar akan memiliki nilai yang besar pula. 3. Dalam memperkaya ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menambahkan variabel-variabel lain yang dapat meningkatkan kemampuan model penelitian dalam menjelaskan variasi variabel-variabelnya. DAFTAR RUJUKAN Ardiani Ika S. 2005. Pengaruh EPS, ROA, ROE, DER, dan BVS Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ Tahun 2001-
54
2003. SOLUSI.Vol. 4.No. 1. : 93108. Ardiani Ika S dan Andy Kridasusila. 2007. Analisis Faktor-faktor Fundamental yangMempengaruhi Harga Saham : Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BursaEfek Jakarta. J. Dinamika Sosbud. Vol. 9 No. 2 : 100-109. Ayuningtias Dwi dan Kurnia.2013.”Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.Volume 1 Nomor 1, Januari 2013.Pages 37-57. Brigham, E.F dan Houston, Joel F. 2010.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1.Jakarta: Salemba Empat. Chen, Blocher, Lin. 2004. Akuntansi Manajemen. Bukut Kedua. Jakarta, Salemba. Darsono, 2005.Pedoman Praktis Memahami laporan Keuangan, Andi, Yokyakarta. Dewi, Made Pratiwi. 2011. “Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap Free Cash Flow dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan-Perusahaan Go Public di Brusa Efek Indonesia”. Tesis. Program Magister Manajemen, Universitas Udayana. Denpasar Edy Soebiantoro dan Fransisca Andriani.2003. Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Harga Saham, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 5, No. 2 : 171-180. Fidhayatin, Septy Kurnia dan Nurul Hasanah Uswati Dewi. 2012. “Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan dan Kesempatan bertumbuh perusahaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI”. The Indonesian Accounting Review. Volume 2, No. 2, July 2012, pages 203 – 214. Faried, Asbi Rachman. 2008. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan
Deliana Ramdani Ritonga, Muslich Lufti dan Nazaruddin: Analisis Pengaruh…
Manufaktur Di BEI Periode 2002 s.d 2006”. Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Universitas diponegoro. Semarang Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BFE Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi.Badan Universitas Diponegoro.Semarang Lupolusi, Ita. 2013.”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Sektor Manufaktur yang Terdaftar di PT Busrsa Efek Indonesia Periode 20072011”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2, No. 1, pp. 1-18. Mardiyati Umi, Gatot Nazir Ahmad dan Ria Putti. 2012. “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2010”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3, No. 1, pp 1-17 Margaretha, Farah. 2011.Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keuangan.Erlangga. Jakarta. Mahendra, Alfredo. 2011.”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderating) pada Perusaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia”.Tesis. Program Magister Manajemen, Universitas Udayana. Denpasar. Petronila T.A dan Mukhlasin.2004. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit sebagai Moderating variabel.Jurnal Ekonomi dan Bisnis.PP.17-26. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta:BPFE. Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food Dan Baverages di BEI”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan: Vol 7 No 2 ,Nopember 2005, Hal , 99 – 116. Tangkilisan, Hessel Nogi. 2003. Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan. Yogyakarta:Balairung& Co. Yogyakarta. Troudi, Wasfi Al andMaysa'a Milhem. 2013.”Cash dividends, retained earnings and stock prices: Evidence from Jordan”, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, Vol 4, No 12, pp. 585599.
55