NILAI PABEAN
KEY FACTORS…. Pahami nilai pabean ≠ nilai transaksi (tidak selalu sama) Hal-hal yang dapat menggugurkan nilai transaksi Deklarasi Nilai Pabean (DNP) adalah hal penting – bukan hanya formalitas
DASAR HUKUM 1. Artikel VII GATT 2. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo Undang-Undang No 17 Tahun 2006 3. PMK No.160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk 4. PMK No. 34/PMK.04/2016 tentang Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk 5. PMK No. 67/PMK.04/2016 tentang Deklarasi Inisiatif (Voluntary Declaration) Atas Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk 6. PERDIRJEN BC No. 17/BC/2016 tentang Mekanisme Konsultasi Nilai Pabean 7. PERDIRJEN BC No. 18/BC/2016 tentang Lembar Penelitian dan Penetapan Tarif dan Nilai Pabean 8. PERDIRJEN BC No. 19/BC/2016 tentang Database Nilai Pabean
Dasar Hukum 1. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo Undang-Undang No 17 Tahun 2006 2. PMK No.160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean Untuk Penghitungan Bea Masuk
Pasal 12 (1) UU 17/2006 : Barang impor dipungut bea masuk berdasarkan tarif setinggi-tingginya 40 % dari nilai pabean untuk penghitungan bea masuk
Pengertian
Nilai Pabean adalah nilai yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor
Tarif advalorum
Agreement on Implementation of Article VII of GATT
Diratifikasi dgn UU No. 7 tahun 1994 Negara berkembang (termasuk Indonesia) wajib menerapkan Agreement tsb max tahun 2000 Indonesia telah menyesuaikan dgn disahkannya UU No. 10 tahun 1995 Ketentuan tentang NP diatur dlm ps 15
Metode Penetapan Nilai Pabean
Metode I, nilai transaksi barang impor ybs Metode II, nilai transaksi barang identik Metode III, nilai transaksi barang serupa Metode IV, metode deduksi Metode V, metode komputasi Metode VI, pengulangan (fall back)
Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan mendahului Metode IV
METODE I (PS 15 AYAT 1)
NILAI PABEAN UNTUK PENGHITUNGAN BEA MASUK ADALAH NILAI TRANSAKSI DARI BARANG IMPOR YANG BERSANGKUTAN
Definisi Nilai Transaksi HARGA YANG SEBENARNYA ATAU SEHARUSNYA DIBAYAR OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL ATAS BARANG YANG DIJUAL UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH PABEAN
Pengertian
HARGA SEBENARNYA (ACTUAL PAID) JIKA PADA SAAT DIIMPOR, IMPORTIR TELAH MELUNASI PEMBAYARAN
HARGA SEHARUSNYA (PAYABLE) JIKA PADA SAAT BARANG DIIMPOR, IMPORTIR BELUM MELUNASI PEMBAYARAN BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA
TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA DIBAYAR
pengeluaran pembeli untuk kepentingannya bunga / deviden discount post importation cost (biaya pemeliharaan, bantuan teknis, pengangkutan setelah pengimporan, BM & PDRI, dll)
PENGELUARAN PEMBELI UNTUK KEPENTINGANNYA SENDIRI
Biaya uji coba Biaya pembuatan ruang pamer Biaya penyelidikan pasar Biaya pembukaan LC Dan pengeluaran lainnya untuk kepentingan sendiri
BUNGA / DEVIDEN
Nilai bunga dan pengaturan pembayaran harus tertulis dalam dokumen pelengkap pabean Bila perlu pembeli harus menunjukkan : barang benar-benar dibeli dengan harga sebenarnya /seharusnya tingkat bunga tidak melebihi tingkat bunga pada umumnya (di negara penjual/pembeli sesuai kesepakatan) Deviden oleh pembeli kepada penjual yg tidak terkait dg barang impor
DISCOUNT
Cash Discount Quantity Discount Trade Discount Loyalty Discount
POST IMPORTATION COST ongkos pengangkutan atau biaya lainnya setelah pengimporan Biaya konstruksi, pengembangan, perakitan, pemeliharaan atau bantuan tehnik yg dilaksanakan setelah pengimporan Bea masuk dan pajak
PRINSIP NILAI TRANSAKSI
NILAI TRANSAKSI ditetapkan berdasarkan suatu TRANSAKSI JUAL BELI. Ada penjual yang menyerahkan barang dan menerima pembayaran. Ada pembeli yang melakukan pembayaran dan menerima penyerahan barang
BUKAN TRANSAKSI JUAL BELI barang konsinyasi barang yang dikirim cuma-cuma (promosi, kiriman hadiah, contoh) barang diimpor intermediary yg tidak membeli barang barang yang diimpor anak cabang perusahaan yg bukan badan hukum tersendiri barang sewaan (under lease) barang bantuan LN kepemilikan oleh pengirim
BIAYA-BIAYA YG HARUS DITAMBAHKAN PADA NILAI TRANSAKSI 1
Biaya tambahan, sepanjang belum termasuk dalam nilai transaksi
2
Assist
3
Royalty dan biaya lisensi
4
Proceeds
5
Biaya transportasi
6
Biaya pemuatan, pembongkaran dan penanganan terkait pengangkutan barang impor
7
Insurance
BIAYA-BIAYA TAMBAHAN
1
Komisi dan jasa kecuali komisi pembelian Biaya mengemas Biaya mengepak
ASSIST nilai dari barang dan/atau jasa yang dipasok oleh pembeli (importir) kepada penjual (eksportir) dengan cuma-cuma atau harga yang diturunkan untuk kepentingan produksi dan penjualan barang yang akan diekspor ke Indonesia sepanjang belum termasuk pada nilai transaksi
2
UNSUR ASSIST a) b) c) d)
material, komponen, bagian dan barang sejenis yang terkandung pada barang peralatan, cetakan, barang sejenis yang digunakan untuk pembuatan barang material yang dikonsumsi untuk pembuatan barang tehnik, pengembangan, design, perencanaan dan sket-sket dll, yang dibuat diluar Daerah Pabean dan diperlukan untuk pembuatan barang
ROYALTI DAN BIAYA LISENSI
ROYALTI : PEMBAYARAN YANG BERKAITAN DENGAN PERDAGANGAN / PEMAKAIAN BARANG YANG MENGANDUNG HAKI
Royalti dan biaya lisensi ditambahkan pada harga yang sebenarnya / seharusnya dibayar sepanjang belum termasuk dalam nilai transaksi
3
PERSYARATAN ROYALTI/BIAYA LISENSI TERMASUK DALAM NILAI TRANSAKSI DIBAYAR OLEH IMPORTIR MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN BARANG IMPOR BERKAITAN DENGAN BARANG IMPOR YANG BERSANGKUTAN
PROCEEDS nilai dari bagian pendapatan yang diperoleh pembeli (importir) atas penjualan kembali, pemanfaatan atau pemakaian barang impor yang bersangkutan di Daerah Pabean yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung kepada penjual (eksportir)
4
FREIGHT Adalah biaya transportasi barang impor ke pelabuhan atau tempat impor di Daerah Pabean freight yang sebenarnya / seharusnya dibayar pada umumnya tercantum dalam B/L atau AWB jika barang impor merupakan consolidation cargo, digunakan freight yang tertera di House / Home B/L atau House / Home AWB
5
FREIGHT jika biaya freight tidak tertera di BL / tidak terdapat data yang obyektif dan terukur, freight: 5% x Fob (dari Asean) 10% x Fob (dari Asia non Asean dan Australia) 15% x Fob (dari luar Asia dan Australia) jika biaya freight tidak tertera di AWB digunakan tarif IATA bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang, freight: Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X total freight, bila tidak bisa : Perbandingan harga brg dgn harga total X total freight
5
BIAYA YANG BERKAITAN DENGAN PENGANGKUTAN BARANG IMPOR INLAND FREIGHT BIAYA PEMUATAN BIAYA PEMBONGKARAN BIAYA PENYIMPANAN BIAYA PENANGANAN BARANG (HANDLING CHARGES)
6
INCOTERM 2010
ASURANSI
PERTANGGUNGAN ATAS PENGANGKUTAN BARANG IMPOR (FREIGHT INSURANCE)
POLIS ASURANSI ADALAH SUATU AKTA YANG BERISI PERTANGGUNGAN YG DIBUAT SECARA TERTULIS / DITERBITKAN OLEH PERUSAHAAN ASURANSI ATAU UNDERWRITERNYA
7
BESARNYA BIAYA ASURANSI
Dlm hal bukan CIF, Importir wajib melampirkan : asli Polis Asuransi Individual Policy (closed) atau asli Sertifikat Asuransi dan fotocopy Polis Asuransi (Open Floating Policy dan Open Cover Policy)
Bila dok asuransi tidak diserahkan atau tdk memenuhi kriteria, besarnya asuransi ditetapkan 0,5% dari CFR
Apabila asuransi ditutup didalam negeri, maka biaya asuransi dianggap 0 (nol)
Bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang, biaya asuransi: Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X total biaya asuransi, kalo tidak bisa : Perbandingan harga brg dgn harga total X total biaya asuransi
PERSYARATAN NILAI TRANSAKSI 1
tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan atau pemakaian barang impor
2
tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan terhadap pembelian atau harga barang impor yang mempengaruhi harga barang yang bersangkutan
3
tidak terdapat proceeds yang tidak dapat ditambahkan (dihitung) pada nilai transaksi
4
tidak terdapat hubungan antara pembeli (importir) dan penjual (eksportir) yg mempengaruhi harga
PEMBATASAN YANG MEMPENGARUHI HARGA
BARANG IMPOR HANYA DIIJINKAN UNTUK PAMERAN BARANG IMPOR HANYA DIIJINKAN DIJUAL KEPADA PIHAK TERTENTU
1
PERSYARATAN/PERTIMBANGAN YG DAPAT MEMPENGARUHI HARGA harga barang ditentukan dengan persyaratan pembeli (importir) akan membeli barang lain dalam jumlah tertentu harga barang yang bersangkutan ditentukan berdasarkan harga barang lain yang dijual pembeli (importir) kepada penjual (eksportir) harga barang yang bersangkutan ditentukan berdasarkan suatu bentuk pembayaran yang tidak ada hubungannya dengan barang tersebut
2
PROCEEDS Nilai dari bagian pendapatan yang diperoleh pembeli (importir) atas penjualan kembali atau pemakaian barang impor yang bersangkutan di Daerah Pabean yang disampaikan secara langsung / tidak langsung kepada penjual (eksportir)
Bila terdapat Proceed: Importir harus memperkirakan besarnya proceeds dalam PIB Jika importir tidak dapat menghitung besarnya proceeds, maka persyaratan metode I tidak terpenuhi
3
4
HUBUNGAN ANTARA PEMBELI DAN PENJUAL
pegawai dan pimpinan pada perusahaan lainnya dikenal/diakui secara hukum sebagai rekan dalam bisnis pekerja dan pemberi kerja secara langsung/tidak langsung menguasai 5% atau lebih saham secara langsung/tidak langsung mengawasi pihak lainnya secara langsung/tidak langsung diawasi pihak ketiga secara bersamaan secara langsung/tidak langsung mengawasi pihak ketiga merupakan anggota dari satu keluarga
Syarat : transaksi jual beli tdk ada pembatasan tdk ada persyaratan tdk ada proceed* tdk ada hub*
NILAI TRANSAKSI
Tidak termasuk : biaya kepentingan sendiri bunga / deviden discount post importation cost
Tambah : biaya-biaya lain assist royalti proceed freight inland freight asuransi
METODE I TIDAK DIGUNAKAN 1
barang impor bukan merupakan subyek suatu penjualan untuk diekspor ke Daerah Pabean
2
nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan
3
penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk didukung oleh data yg obyektif dan terukur
4
Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau keakuratan pemberitahuan nilai transaksi
Berkas PIB
FLOW CHART PENETAPAN NILAI PABEAN t
Penjualan ? y
y
Pembatasan ?
y M II ?
t
t
y
Persy / pertimb ?
y M III ? t
t Proceeds ? t Berhubungan ? t Metode I
NP
y
t
Dapat dihitung ?
y M IV ?
y y
NP
NP
t Mempengaruhi harga ?
y
y M V?
NP
t t (M VI)
NP
METODE II (ps. 15 ayat 2)
• NILAI TRANSAKSI BARANG IDENTIK
BARANG IDENTIK
Barang yang sama dalam segala hal meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi dibuat dinegara yang sama oleh produsen yang sama atau yang berbeda perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi fungsi, karakter fisik, mutu, reputasi dan harga barang diabaikan
CONTOH BARANG IDENTIK DATA PIB : • • • •
Steel sheet dalam lembaran digulung Ukuran : 5000x100x0,5 Made in China Digunakan untuk perakitan kendaraan bermotor
DATA DI BC : • • • •
Steel sheet dalam lembaran digulung Ukuran : 5000x100x0,5 Made in China Digunakan untuk pembuatan silinder dapur industri
PERSYARATAN
Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn kriteria : Importir mempunyai bidang usaha yg jelas Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka digunakan data yang NTnya paling rendah. Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama. Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama, dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak ada data untuk penyesuaian, metode II tidak dapat digunakan.
METODE III
(pasal 15 ayat 3) • NILAI PABEAN BERDASARKAN NILAI TRANSAKSI BARANG SERUPA
BARANG SERUPA Barang yang meskipun tdk sama dlm segala hal tetapi memiliki karakter fisik sama , komponen material sama, berfungsi sama dan secara komersial saling dapat dipertukarkan dibuat dinegara yang sama oleh produsen yang sama atau yang berbeda
CONTOH BARANG SERUPA • DATA PIB : Digital Versetile Disk (DVD) Player Merk : LG Type : DV4S2H Spec : Touch sensor button, various installation scene, DivX HD 720p, USB Made in South Korea
• DATA DI BC : Digital Versetile Disk (DVD) Player Merk : SAMSUNG Type : DVD 1080p9 Spec : Touch sensor button, various installation scene, DivX HD 720p, USB Made in South Korea
.
SYARAT METODE III
Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn kriteria : Importir mempunyai bidang usaha yg jelas Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB yang sedang ditetapkan NPnya. Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka digunakan data yang NTnya paling rendah. Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama. Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama, dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak ada data untuk penyesuaian, metode III tidak dapat digunakan.
METODE IV (ps 15 ayat 4)
• NILAI PABEAN BERDASARKAN METODE DEDUKSI
METODE DEDUKSI penetapan NP berdasarkan harga satuan yg terjadi dari penjualan oleh Importir di pasar daerah pabean, atas : – barang impor ybs, atau – barang identik, atau – barang serupa • dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor • dikurangi dg sejumlah faktor pengurangan
FAKTOR PENGURANG komisi keuntungan pengeluaran umum biaya transpotasi asuransi biaya lain bea masuk dan pajak impor biaya2 setelah brg tiba di pelab tujuan
PERSYARATAN PENGGUNAAN METODE IV harga satuan dipasar Daerah Pabean adalah harga jual tangan pertama (harga importir) setelah pengimporan harga satuan barang yang terjual dalam jumlah terbanyak tidak boleh dari harga satuan oleh penjual dan pembeli yg saling berhubungan atau kepada pembeli pemasok assist harga satuan dr penjualan pd tgl yg sama atau 30 hr sebelum/sesudah tgl PIB yg akan ditetapkan Npnya, jk tdk ada digunakan penjualan setelah tgl PIB yg akan ditetapkan Npnya max 90 hr sejak tgl PIB dr brg yg digunakan untuk penetapan NP kondisi sebagaimana saat diimpor, bila tdk ada dilakukan penyesuaian dgn memperhitungkan nilai tambah barang data disediakan importir, kecuali tdk lazim digunakan data lain yang relevan
RUMUS METODE IV NP
HJ
=
HJ – (Kom + PU + Trans + Ass) 1 + BM + CK + PJK + {(BM + CK) x PJK}
: Harga jual tangan pertama per satuan barang di pasaran dalam Daerah Pabean Kom : Komisi atau keuntungan PU : Pengeluaran Umum Trans : Biaya transportasi setelah pengimporan dlm rupiah Ass : Asuransi setelah pengimporan dlm rupiah BM+Ck : Prosentase BM, BMAD, BMI dan Cukai Pjk : Prosentase PPN, PPnBM dan PPh
METODE V (ps 15 ayat 5)
• NILAI PABEAN BERDASARKAN METODE KOMPUTASI
“ metode V digunakan bila importir dan eksportir saling berhubungan “
METODE KOMPUTASI Metode penetapan NP dengan cara menghitung sejumlah unsur biaya sehingga diperoleh harga CIF di Daerah Pabean
UNSUR BIAYA YANG DIJUMLAHKAN DIDALAM METODE V biaya / harga bahan baku biaya proses produksi pengeluaran umum keuntungan pemasok biaya transportasi termasuk biaya pemuatan, pembongkaran dan cargo handling , freight dan asuransi s/d pelabuhan tujuan di Daerah Pabean
CARA PENENTUAN JUMLAH BIAYA DIDALAM METODE V Berdasarkan informasi produsen brg yg sedang ditetapkan NP-nya menggunakan data pembukuan produsen yg disusun sesuai prinsip umum akuntansi yang berlaku di negara produsen
METODE VI (ps 15 ayat 6)
• NILAI PABEAN BERDASARKAN PENGULANGAN (FALL BACK)
METODE VI
Metode penetapan Nilai Pabean dengan cara yg wajar dan konsisten sesuai prinsip-prinsip WTO Valuation berdasarkan data yang tersedia di Daerah Pabean
PERSYARATAN METODE VI tidak diijinkan dilakukan berdasarkan : 1. harga jual di Daerah Pabean bagi barang yang diproduksi di Daerah Pabean 2. sistem yang menetapkan NP lebih tinggi apabila terdapat dua alternatif nilai 3. harga pasar di negara pengekspor 4. biaya produksi, selain Metode komputasi 5. harga barang yang diekspor ke negara lain 6. nilai pabean minimal 7. nilai yang ditetapkan sewenang-wenang / fiktif
PENERAPAN METODE VI - 1 ( Fallback menggunakan prinsip Nilai Transaksi )
METODE I ------------------------NILAI PABEAN DI DASARKAN PADA NILAI TRANSAKSI
NILAI TRANSAKSI YG DITERAPKAN SECARA FLEKSIBEL ---------------------------------------
UTK BRG YG DISEWA DAPAT DIGUNAKAN NILAI SEWA SEBAGAI DASAR PENETAPAN NILAI PABEAN
RUMUS MENGHITUNG NILAI PABEAN BERDASARKAN NILAI SEWA
Jika pembayaran nilai sewa dilakukan dibelakang Untuk periode kontrak :
Jika pembayaran nilai sewa dilakukan didepan : Untuk periode kontrak :
NP = R1 ( QN – 1 ) QN ( Q – 1)
NP = R1 ( QN – 1 ) QN-1 ( Q – 1)
Untuk sisa periode kontrak :
Untuk sisa periode kontrak :
NP = R2 ( QN – 1 ) QN ( Q – 1)
NP = R2 ( QN – 1 ) QN-1 ( Q – 1)
Keterangan : R1 R2 Q i N
= = = = =
sewa per bulan yg harus dibayar pd periode kontrak sewa per bulan yg harus dibayar pd sisa periode kontrak 1+i tingkat suku bunga per bulan kredit bank di negara pemasok jumlah pembayaran
PENERAPAN METODE VI – II/III ( Fallback menggunakan prinsip Nilai Transaksi barang identik / serupa)
METODE VI - II/III (fleksibel) -----------------------------
METODE II/III
------------------------i. negara asal harus sama ii. jangka waktu data max 30 hr sebelum/sesudah tgl BL iii. tingkat penjualan dan jumlah barang harus sama
i.
negara asal boleh beda
ii. jangka waktu data max 90 hr sebelum/sesudah tgl BL iii. tingkat penjualan dan jumlah barang boleh beda iv. penyesuaian spesifikasi brg
PENERAPAN METODE VI - IV ( Fallback menggunakan prinsip Metode Deduksi )
METODE IV ---------------------i. Harga jual harus tangan pertama importir ii. Jangka waktu penjualan max 30 hr sebelum/sesudah tgl pendaftaran PIB iii. Harga satuan brg identik/ serupa dlm jumlah penjualan terbesar iv. NP = HP – FP Besarnya Faktor Pengurang (FP) didasarkan informasi Importir
METODE VI - IV --------------------------------------i. ii.
Harga jual dari wholesaler atau retailer Jangka waktu penjualan max 90 hr sebelum/sesudah tgl PIB iii. Harga satuan dr brg identik/serupa yg dijual ditingkat wholesaler atau retailer iv. Data berdasar bukti nyata/data obyektif & terukur v. Bila ada 2 / lebih data berbeda digunakan harga rata2 vi. NP dihitung berdasarkan Faktor Multiplikator FP ditetapkan : jasa PPJK 5% dari CIF, transportasi dan asuransi 5% dari CIF, keuntungan 20%* dari landed cost
TATA CARA PENELITIAN & PENETAPAN NILAI PABEAN SESUAI PMK-160/2010
Dikecualikan (MITA & IP low risk)
PIB
Kecuali reimpor, acak, brg imp ttt
OK OK pengujian NP
tdk
Jual beli? Syarat NT Perlu +/+ Perlu -/LHP?
uji wajar
tdk ada
uji wajar
selisih DBNP I kurang (identik) tdk >5%?
OK
Metode I (NT diterima)
sama / DBNP II lebih (identik) besar?
tdk ada / tdk OK tdk ok
Info ke unit P2 Low Risk Medium High Risk
ya
INP DNP 3/5 hk
Very High
OK
Uji INP Konsultasi
2/5 hk tdk
Metode II – VI
LPPNP
SELESAI TERIMA KASIH....
A. F A S I L I T A S I
PERDAGANGAN
1. PERLUASAN FUNGSI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT UNTUK MENINGKATKAN INVESTASI: PASAL 44, PASAL 45. 2. JALUR PRIORITAS :
PASAL 3.
3. BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN (SAFEGUARD TARIFF) : PASAL 23A, PASAL 23B, PASAL 23D.
4. PENETAPAN JANGKA WAKTU IMPOR SEMENTARA : PASAL 10D.
5. PENETAPAN KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN SEBELUM DIAJUKAN PEMBERITAHUAN PABEAN : PASAL 17A. 6. PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN DALAM AGREEMENT ON IMPLEMENTATION OF ARTICLE VII (WTO VALUATION AGREEMENT) : PASAL 15, PASAL 16, PASAL 17. 7. PENAMBAHAN JENIS BARANG YANG MENDAPAT PEMBEBASAN DAN ATAU KERINGANAN: PASAL 25, PASAL 26.
www.prismacenter.co.id
PEMBERLAKUAN UU N0.17 TAHUN 2006 •
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
•
Pada saat undang-undang ini mulai berlaku: a. Peraturan pelaksanaan yang telah ada di bidang Kepabeanan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diatur dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan undang-undang ini; b. urusan kepabeanan yang pada saat berlakunya undangundang ini belum dapat diselesaikan, penyelesaiannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang kepabeanan yang meringankan setiap orang.
www.prismacenter.co.id
BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 – PASAL 6A
Thank you
Office : Graha Sentra Pemuda Kav. 12 Jalan Pemuda No. 61, Rawamangun, Jakarta Timur 13220 Phone / fax : 021 2286 8939, 4893 402 Email :
[email protected] Website : www.prismacenter.co.id