Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi
PLPBK DI KAWASAN HERITAGE MENTIROTIKU •
Kabupaten Toraja Utara memiliki budaya yang menarik bagi wisatawan dan memilki banyak obyek wisata yang disenangi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Obyek Wisata yang sering dikunjungi adalah Perayaan Rambu Solo ( Pesta Kematian ), Rumah Adat Toraja yakni Tongkonan dan Kuburan Batu.
•
Kuburan batu merupakan gunung batu yang dilubangi dengan cara dipahat, di mana nantinya liang tersebut akan diisi oleh mayat anggota keluarga pemilik gunung batu yang berada di kawasan Tongkonan mereka. Kuburan batu hampir ada disetiap Tongkonan, termasuk Kawasan Bukit Tambolang di lingkungan Kondongan-Ba’lele yang terletak di
Kawasan Prioritas Bukit Tambolang Kel.Mentirotiku
Kelurahan Mentirotiku Kecamatan Rantepao.
KUBURAN BATU BUKIT TAMBOLANG MENTIROTIKU •
Kuburan batu Bukit Tambolang merupakan salah satu obyek wisata yang sangat potensial. Pada awalnya, kuburan batu tidak dikelola dengan baik dan masih merupakan sebuah “lahan tidur” milik salah satu rumpun keluarga (pemilik tongkonan) yang potensinya belum tergali. Setelah hadirnya PLPBK di Kelurahan Mentirotiku, masyarakat
Kuburan Batu yang berpotensi menjadi wisata heritage
menyepakati untuk menata dan mengembangkan wisata lokal Bukit Tambolang melalui kegiatan PLPBK.
•
Perencanaan dimulai melalui survey lokasi dengan tantangan medan yang berat dan masih kurangnya partisipasi masyarakat. Namun hal itu tidak membuat surut anggota BKM. Dengan modal semangat yang tinggi akhirnya semua kendala dapat teratasi dan masyarakat mulai melirik potensi yang ada.
Medan yang berat dilaluiketika survey lokasi
PENATAAN KAWASAN WISATA KUBURAN BATU MENTIROTIKU Gerbang kawasan wisata “Kuburan Batu” Bukit Tambolang
Akses menuju kawasan wisata “Kuburan Batu” Bukit Tambolang dilalui dengan menaiki sekitar lebih dari 400 anak tangga
Penataan kawasan wisata Kuburan Batu melalui PLPBK dengan view panorama alam Kota Rantepao berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat (miskin) melalui pengelolaan kawasan wisata. Di kawasan ini sudah dikembangkan kursus Bahasa Inggris bagi anak-anak putus sekolah untuk dilatih menjadi pemandu wisata.
Gazebo di sekitar Kuburan Batu sebagai tempat peristirahatan sebelum mencapai puncak Bukit Tambolang
Panorama alam Kota Rantepao dilihat dari pelataran puncak Bukit Tambolang sebagai salah satu daya tarik wisatawan
UPACARA ADAT PEMAKAMAN DI KUBURAN BATU Mayat sedang dibawa anggota keluarga untuk dimakamkan di Kuburan Batu
Mayat siap dimasukkan di Kuburan Batu
Anggota keluarga mayat beristirahat di Gazebo
Prosesi memasukkan mayat di Kuburan Batu
PLPBK DI KAWASAN HERITAGE LAKESSI Kawasan Prioritas 1 (Permukiman pinggir sungai Cilellang)
•
Keberlanjutan PLPBK Kelurahan Lakessi Kabupaten Sidrap diwujudkan dengan menyusun RTPLP kawasan prioritas tahap kedua yaitu kawasan heritage di Kampung Galung Aserae.
Kawasan Prioritas 2 Heritage (Permukiman Suku To Lotang Galung Aserae)
•
Kampung Galung Aserae yang berarti Sembilan Petak Sawah dihuni oleh komunitas Suku To Lotang, salah satu komunitas adat
Lakessi Map
yang berasal dari wilayah bagian Selatan Kabupaten Sidrap.
•
RTPLP kawasan heritage ini dimaksudkan agar nilai-nilai budaya dan kearifan local, serta permukiman tradisional Suku To Lotang dapat dilestarikan, tidak tergerus oleh perkembangan kota yang semakin kehilangan identitasnya.
Kawasan Heritage Kampung Galung Aserae Kel.Lakessi
Arahan Rencana Penataan Kawasan Heritage Kelurahan Lakessi Kab. Sidrap
Arahan RPLP Kelurahan Lakessi
Cilellang/Soangnge (KP 1 : Penataan Lingkungan Permukiman tepian Irigasi)
Galung Aserae (KP 2 : Penataan Lingkungan Permukiman didukung oleh pertanian tradisonal dan nilai-nilai budaya lokal)
POLA PERMUKIMAN DAN TIPOLOGI HUNIAN •
Pola permukiman Suku To Lotang di Galung Aserae memusat pada satu kompleks permukiman kecil yang masih memegang adat istidat dan mematuhi serta menghormati pemangku/tokoh adat mereka. Mereka membentuk hunian yang berada sekeliling rumah tokoh adat dan hidup secara rukun dan damai dibawah naungan tokoh adat mereka yang biasa dipangggil uwatta. Tipologi Rumah tradisional masyarakat Galung Aserae memiliki ciri khas sebagai komunitas SukuTo Lotang, seperti tiang rumah berbentuk segiempat, segienam dan segi delapan. Bentuk tiang bulat memiliki makna khusus sesuai paham To Lotang yang kokoh dan dipegang teguh, tekad komunitas ini bulat dan kuat sepanjang masa. Di bagian bawah rumah (awa bola) terdapat balai-balai yang terbuat dari bambu yang diraut kecil-kecil, dibuat secara bersama dan digunakan sebagai tempat berkumpul saat ada acara atau pertemuan.
:
TRADISI MASYARAKAT YANG DILESTARIKAN •
Komunitas To Lotang memiliki seorang ketua adat yang menjadi panutan dan penasehat dalam segala hal yang menyangkut adat/ norma yang akan dilaksanakan. Komunitas ini menggunakan kain batik/sarung yang menjadi ciri khasnya, utamanya pada harihari adat.
Sarung dan kain batik serta penutup kepala warna hitam sebagai pakaian identitas
Upacara adat pada saat melahirkan adalah maddebbang atau makelli yaitu pembuatan tempat menanam tali pusar bayi yang baru lahir. Tempat itu diberi pagar bambu dan berbentuk bujursangkar. Tradisi maddebbang ini dilaksanakan secara bergotong-royong Tempat menanam tali pusar bayi baru lahir
:
TRADISI DALAM MENGERJAKAN SAWAH Ritual pada Tradisi Mappalili (Upacara Turun Sawah) dipimpin oleh Tokoh Adat
Handtractor (dompeng) siap digunakan di sawah setelah dilakukan ritual bersama
Mulai dari turun ke sawah dilaksanakan acara mappalili (tradisi turun sawah), pembajakan sawah, mappanobine (menghamburkan benih di sawah), mattaneng (mulai menanam padi disawah), Marrumpu Ase (mengasapi tanaman padi), mappammula (tanda padi mulai akan dipanen), kemudian terakhir adalah ritual Mappadendang sebagai perwujudan rasa syukur atas keberhasilan pertanian mereka. Acara Mappadendang dilakukan di rumah tokoh adat mereka. Acara ini ditandai dengan suara benturan antar kayu penumbuk (alu) dengan lesung, suara benturan tersebut terdengar nyaring dan membentuk satu irama ketukan yang khas
Upacara adat Mappadendang (Pesta Panen) untuk mensyukuri hasil panen
Salah satu atraksi pada acara Mappadendang
TRADISI MEMBANGUN RUMAH Tiang-tiang bangunan rumah dibuat berbentuk segi enam sebagai ciri khas rumah Suku To Lotang
Persiapan acara ritual pembangunan rumah
Tradisi dalam membangun rumah, ada beberapa ritual adat yang dilaksanakan yang dimulai pada saat pemilihan bahan kayu, pembuatan rumah, mendirikan rumah sampai pada acara pindah rumah. Dalam tradisi ini masyarakat Galung Aserae yang melakukannnya secara gotong royong antar warga. Bangunan yang sudah jadi dan berdiri kokoh mulai ditempati dengan berbagai tradisi adat masyarakat sebagai wujud rasa kesyukuran pemilik rumah
Prosesi ritual pembangunan rumah oleh Tokoh adat
Rumah didirikan secara bergotong royong setelah acara ritual
TRADISI UPACARA PERKAWINAN DAN KEMATIAN
Tempat pesta dan pelaminan dibuat diatas rumah, disebut ‘sarapo’, dibuat secara gotong royong
Acara adat pada pesta perkawinan yang dimulai dengan acara lettu (meminang kaum perempuan yang akan menjadi pasangan hidupnya), paddoppo addeng, mappenre dui (memberi mahar), mappacci (mensucikan calon pengantin) sampai acara pesta perkawinan. Pada saat hari menjelang pesta perkawinan, tempat pesta dan pelaminan dibuat diatas rumah, disebut ‘sarapo’, dibuat secara gotong royong
Pada acara kematian, terdapat beberapa tradisi diantaranya adanya istilah addengwariala (tangga) yang dibuat khusus sebagai jalan yang akan dilalui orang yang meninggal. Selanjutnya, pihak keluarga yang ditinggalkan melakukan adat mattampung yaitu rangkaian acara mengenang yang meninggal, biasanya dilakukan 3 hari, 7 hari atau 100 hari setelah hari kematian. Kegotongroyongan komunitas To Lotang juga nampak pada acara kematian
RENCANA PENATAAN KAWASAN GALUNG ASERAE LAKESSI Tematik rumah warga miskin yang tidak memiliki MCK
Ruang publik dipusatkan di rumah ketua adat (uwatta)
Salah satu kegiatan ritual adat Suku To Lotang dalam acara pesta panen
Penataan Ruang Publik sebagai tempat penyelenggaraan acara adat
Rencana penataan sarana dan prasarana lingkungan permukiman dalam rangka mendukung pengembangan kawasan heritage Galung Aserae
RENCANA PENATAAN KAWASAN GALUNG ASERAE LAKESSI
Rencana Penataan bangunan, jaringan jalan dan drainase
Proses pembuatan jaringan drainase (Kemitraan PBLS 2013)
Penataan bangunan dan lingkungan dengan tetap mempertahankan arsitektur tradisional dan kearifan lokal masyarakat Galung Aserae
Proses pembuatan jaringan jalan dengan jalur hijau sebagai median jalan (Kemitraan PBLS 2013)
Terima kasih