34567
1 5 APRIL 201 3
ARTIKEL PELAJARAN
3-9 JUNI
Dapatkan Manfaat dari Pembacaan Alkitab HALAMAN 7
˙
NYANYIAN: 114, 113
10-16 JUNI
Gunakanlah Alkitab untuk Membantu Diri Sendiri dan Orang Lain HALAMAN 12
˙
NYANYIAN: 37, 92
17-23 JUNI
’Pastikan Perkara-Perkara yang Lebih Penting’ HALAMAN 22
˙
NYANYIAN: 70, 98
24-30 JUNI
Jangan Menjadi Lelah HALAMAN 27
˙
NYANYIAN: 129, 63
ARTIKEL PELAJARAN
ˇ Dapatkan Manfaat dari Pembacaan Alkitab ˇ Gunakanlah Alkitab untuk Membantu Diri Sendiri dan Orang Lain Paulus menulis bahwa ”firman Allah itu hidup dan mengerahkan kuasa”. (Ibr. 4:12) Akan tetapi, kuasa itu akan bermanfaat bagi kita hanya jika kita mempelajari Firman Allah yang terilham itu dan menerapkan ajarannya. Kedua artikel ini menyoroti caranya kita bisa mempelajari Alkitab dengan efektif dan caranya menggunakan hikmat Allah dalam pelayanan dan kehidupan kita.
NEPAL SAMPUL: Hampir semua sidang mengadakan pertemuan dinas lapangan pada pukul 07.30 atau lebih pagi. Mereka menggunakan setiap kesempatan untuk mengabar kepada orang-orang di jalan
ˇ ’Pastikan Perkara-Perkara yang Lebih Penting’ ˇ Jangan Menjadi Lelah
PENDUDUK
Sungguh suatu hak istimewa menjadi bagian dari organisasi universal Yehuwa yang menakjubkan. Namun, bagaimana kita dapat ikut bekerja sama untuk mewujudkan apa yang sedang dicapainya? Bagaimana caranya agar kita bisa mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa dan tidak menjadi lelah? Kedua artikel ini akan menjawabnya.
26.620.809
PENYIAR
PAR
1.667
3.265
Selama lima tahun terakhir, jumlah penyiar di Nepal meningkat rata-rata 14 persen per tahun
ARTIKEL LAIN
PENYIAR PAR
3
Mereka Merelakan Diri—Di Meksiko
3.000
17
Lima Puluh Tahun Dinas Sepenuh Waktu di Dekat Lingkaran Arktik
2.000
32
Tahukah Saudara?
1.000 0 2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
34567 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
April 15, 2013 Jil. 134, No. 8 Semimonthly INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
MEREKA MEREL AKAN DI RI
di Meksiko
BETAPA senang rasanya melihat semakin banyak anak muda Saksi menyederhanakan gaya hidup mereka demi meluaskan jangkauan pelayanan Kristen mereka. (Mat. 6:22) Penyesuaian apa saja yang mereka buat? Tantangan apa saja yang mereka hadapi? Mari kita ikuti cerita dari beberapa orang yang kini melayani di Meksiko. ”KAMI HARUS MEMBUAT PERUBAHAN”
Dustin dan Jassa, dari Amerika Serikat, menikah pada Januari 2007. Tak lama setelahnya, mereka berhasil mewujudkan impian mereka sejak lama, yaitu membeli sebuah kapal layar dan tinggal di situ sepanjang tahun. Kapal mereka ditambatkan di dekat Astoria, Oregon, AS. Tempat itu indah, dikelilingi bukit-bukit berhutan dan gunung-gunung bertopi salju, dan lokasinya tak jauh dari Samudra Pasifik. ”Sejauh mata memandang,” kata Dustin, ”semua tampak indah sekali!” Pasangan suami-istri itu merasa sudah menjalani kehidupan yang sederhana dan bersandar pada Yehuwa. Mereka berpikir, ’Kami kan tinggalnya cuma di kapal berukuran 7,9 meter, kerja hanya penggal waktu, membantu sidang berbahasa asing, dan sesekali merintis ekstra.’ Tetapi belakangan, mereka menyimpulkan bahwa mereka membohongi diri sendiri. ”Sebenarnya kami bukannya sibuk mendukung sidang, tetapi malah sibuk memperbaiki kapal,” kata Dustin. ”Kami sadar bahwa kalau kami benar-benar ingin mendahulukan Yehuwa, kami harus membuat perubahan.”
Dustin dan Jassa
15 APRIL 2013
3
Jassa menambahkan, ”Sebelum menikah, saya tinggal di Meksiko dan bergabung dengan sidang berbahasa Inggris. Saya sangat senang melayani di sana, dan ingin sekali kembali.” Mereka ingin memperkuat tekad mereka melayani di negeri asing. Maka, selama malam Ibadat Keluarga, Dustin dan Jassa mulai membaca kisah hidup saudara-saudari yang menikmati sukacita karena pindah ke negeri yang siap dipanen. (Yoh. 4:35) ”Kami ingin sekali menikmati sukacita yang mereka rasakan,” kata Dustin. Ketika teman-teman mereka di Meksiko bercerita bahwa sebuah kelompok yang baru dibentuk di sana membutuhkan bantuan, Dustin dan Jassa langsung membuat keputusan. Mereka mengundurkan diri dari pekerjaan, menjual kapal mereka, dan pindah ke Meksiko. ”PENGALAMAN KAMI YANG PALING INDAH” ´ Dustin dan Jassa menetap di kota Tecoman, yang juga dekat dengan Samudra Pasifik, tetapi lebih dari 4.300 kilometer jauhnya di sebelah selatan Astoria. ”Tidak ada angin sejuk atau pemandangan gunung. Yang ada malah panas terik dan pohon lemon di mana-mana,” kata Dustin. Awalnya, mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Karena dompet mereka semakin tipis, selama berminggu-minggu mereka hanya makan nasi dan kacang-kacangan dua kali sehari. ”Tapi, persis ketika kami sudah hampir tidak tahan lagi makan makanan seperti itu,” kata Jassa,
”studi-studi kami memberi kami mangga, pisang, pepaya dan, apa lagi kalau bukan berkantong-kantong lemon!” Akhirnya, mereka pun mendapatkan pekerjaan mengajar bahasa di sekolah online yang berkantor di Taiwan. Gaji mereka kini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Apa kata Dustin dan Jassa tentang kehidupan mereka yang baru? ”Pindah ke sini adalah pengalaman kami yang paling indah,” kata mereka. ”Kami tidak pernah menyangka bahwa persahabatan kami dengan Yehuwa dan dengan satu-sama lain bisa seerat ini. Setiap hari kami beraktivitas bersama—keluar dinas, diskusi tentang caranya membantu studi-studi kami, persiapan perhimpunan. Selain itu, kami bebas dari tekanan yang dulu kami hadapi.” Mereka menambahkan, ”Baru sekarang kami bisa menghayati sepenuhnya janji di Mazmur 34:8, ’Kecaplah dan lihatlah bahwa Yehuwa itu baik.’ ” RIBUAN MERELAKAN DIRI —MENGAPA MEREKA MAU?
Lebih dari 2.900 saudara-saudari telah pindah untuk melayani di berbagai wilayah di Meksiko yang masih sangat membutuhkan penyiar Kerajaan. Ada yang masih lajang, ada yang sudah menikah, dan sebagian besar berumur 20-an dan 30-an. Mengapa SaksiSaksi ini mau melakukan pekerjaan yang menantang ini? Ketika pertanyaan itu diajukan kepada sejumlah
2
3
1
(1) Amelia dan Levi, (2) Racquel dan Phillip, (3) Essly, (4) Leticia dan Hermilo, ´ (5) Veronica, (6) Adam dan Jennifer
4
MENARA PENGAWAL
6
4
orang dari antara mereka, umumnya mereka memberikan tiga alasan utama ini. Apa saja itu? Untuk menunjukkan kasih mereka kepada Yehuwa dan sesama. Leticia dibaptis pada umur 18. Dia bercerita, ”Sewaktu saya dulu membaktikan diri kepada Yehuwa, saya mengerti bahwa saya harus melayani Dia dengan segenap hati dan jiwa. Jadi, untuk menunjukkan bahwa saya benar-benar mengasihi Yehuwa, saya berniat memberikan lebih banyak waktu dan energi saya untuk Dia.” (Mrk. 12:30) Hermilo, yang kini menjadi suami Leticia, pindah ke tempat yang lebih membutuhkan penyiar Kerajaan ketika masih berumur 20-an. Dia mengatakan, ”Saya tahu bahwa cara terbaik untuk menunjukkan kasih kepada sesama adalah dengan membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka secara rohani.” (Mrk. 12:31) Maka, dia meninggalkan pekerjaannya di bank dan kehidupannya yang nyaman di kota Monterrey yang makmur, lalu pindah ke kota kecil. Untuk merasakan sukacita yang sejati dan bertahan lama. Tak lama setelah dibaptis, Leticia pergi ke kota terpencil untuk menemani seorang saudari perintis yang berpengalaman. Di sana, mereka mengabar selama sebulan. Leticia mengenang, ”Saya sangat terkesan. Senangnya luar biasa sewaktu melihat orang-orang menyambut berita Kerajaan yang kami sampaikan. Di akhir bulan itu, saya bertekad, ’Inilah 15 APRIL 2013
5
yang ingin saya kejar dalam hidup!’ ” Itulah yang juga dirasakan oleh Essly, seorang saudari lajang yang kini berumur 20-an. Dia melayani di tempat-tempat yang lebih membutuhkan karena melihat sukacita saudara-saudari yang sudah melakukannya. Ketika masih di SMA, dia berkenalan dengan beberapa Saksi seperti itu. Dia mengatakan, ”Waktu saya lihat wajah-wajah ceria dari saudara-saudari itu, saya jadi ingin seperti mereka.” Banyak saudari lain juga mengikuti jejak Essly. Bahkan, di Meksiko, sekarang ada lebih dari 680 saudari lajang yang melayani di tempat-tempat yang lebih membutuhkan. Benar-benar teladan yang bagus untuk ditiru oleh tua dan muda! Agar kehidupan mereka lebih bermakna dan memuaskan. Begitu lulus sekolah, Essly ditawari beasiswa ke universitas. Teman-teman sebayanya menganjurkan dia untuk mengambil kesempatan itu dan mengejar kehidupan yang ”normal”—dapat gelar, punya karier, punya mobil, bisa jalan-jalan. Tetapi, dia tidak mau mengikuti kata-kata mereka. ”Beberapa rekan seiman saya mengejar hal-hal itu, dan saya perhatikan, mereka jadi tidak lagi menganggap cita-cita rohani mereka penting,” kata Essly. ”Saya juga perhatikan, mereka malah frustrasi menghadapi problemproblem yang muncul karena semakin sibuk di dunia ini. Saya ingin masa muda saya dipakai untuk melayani Yehuwa sebaik mungkin.”
5
Essly kemudian mengambil beberapa kursus tambahan yang bisa membantu dia mencari nafkah selama merintis. Lalu, dia pindah ke daerah yang sangat membutuhkan penyiar Kerajaan. Dia bahkan mau belajar bahasa baru, yaitu bahasa suku Otomi dan Tlapaneco. Sekarang, setelah melayani di daerah terpencil selama tiga tahun, dia mengatakan, ”Hidup saya lebih memuaskan dan lebih bermakna karena melayani di tempat yang lebih membutuhkan. Dan, yang paling penting, persahabatan saya dengan Yehuwa jadi lebih kuat.” Phillip dan Racquel, sepasang suami-istri dari Amerika Serikat yang berumur 30-an, juga setuju dengan hal itu. ”Dunia ini cepat berubah sehingga orang-orang selalu merasa tidak pasti akan hidup mereka. Tapi, di tempat kami melayani, masih banyak yang mau mendengarkan berita Alkitab sehingga hidup kami jadi lebih bertujuan. Pokoknya, benar-benar memuaskan!” MENGATASI BERBAGAI TANTANGAN
Memang, melayani di daerah yang lebih membutuhkan penyiar Kerajaan ada tantangannya. Salah satunya adalah menghidupi diri. Untuk mengatasinya, Saudara harus rela menyesuaikan diri dengan situasi ´ setempat. Veronica, seorang perintis berpengalaman, menjelaskan, ”Sewaktu melayani di tempat yang satu, saya memasak dan menjual makanan siap saji yang murah. Sewaktu melayani di tempat lain lagi, saya berjualan baju dan menyediakan jasa pangkas rambut. Sekarang, saya bekerja membersihkan rumah orang dan membuka kelas untuk mengajar para orang tua yang baru punya anak caranya berkomunikasi dengan anak mereka.” Menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan kebiasaan yang baru juga bisa menjadi tantangan berat, khususnya kalau Saudara melayani di daerah terpencil yang penduduknya adalah suku asli. Itulah yang dialami Phillip dan Racquel sewaktu melayani di ladang berbahasa Nahuatl. ”Kebudayaan mereka jauh berbeda dari kebudayaan kami,” kata Phillip. Maka, bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri? ”Kami berfokus pada hal-hal positif yang kami amati dari orang Nahuatl—keakraban mereka dalam keluarga, kepolosan mereka dalam berurusan dengan orang lain, dan kemurahan hati mereka.” Racquel juga berkata, ”Dengan tinggal di sana dan melayani bersama saudarasaudari dari suku asli itu, kami belajar banyak hal.”
6
CARA MENYIAPKAN DIRI
Jika Saudara berniat untuk melayani di tempat terpencil yang membutuhkan bantuan, persiapan apa yang bisa Saudara buat? Menurut saudara-saudari yang sudah berpengalaman dalam dinas semacam ini, sebelum pindah Saudara sudah harus mulai menyederhanakan gaya hidup dan belajar merasa puas. (Flp. 4: 11, 12) Lalu, apa lagi? Leticia mengatakan, ”Saya tidak mau menerima kontrak kerja jangka panjang. Saya maunya bisa pindah kapan pun dan ke mana pun.” Hermilo menyatakan, ”Saya belajar memasak, men´ cuci, dan menyetrika.” Veronica mengatakan, ”Waktu saya masih tinggal dengan orang tua dan kakak-adik, saya membantu bersih-bersih rumah dan belajar caranya menyiapkan makanan yang murah tapi bergizi. Saya juga belajar berhemat.” Levi dan Amelia, pasangan dari Amerika Serikat yang sudah menikah selama delapan tahun, menceritakan bahwa doa yang spesifik sangat membantu mereka mempersiapkan diri untuk melayani di Meksiko. Levi mengatakan, ”Kami menghitung berapa kira-kira biayanya kalau kami melayani selama setahun di luar negeri, lalu kami memohon kepada Yehuwa untuk membantu kami mendapatkan uang yang persis sejumlah itu.” Dalam hitungan bulan, mereka bisa menabung uang sejumlah yang mereka sebutkan dalam doa mereka dan langsung saja pindah. Levi mengatakan, ”Yehuwa memenuhi permohonan kami yang spesifik, jadi sekarang giliran kami yang menjalankan niat kami.” Amelia menambahkan, ”Kami pikir kami hanya bisa tinggal di sini selama setahun, tapi sekarang sudah tujuh tahun, dan kami mau di sini terus! Dengan tinggal di sini, kami bisa merasakan sendiri bantuan dari Yehuwa. Setiap hari, kami melihat bukti kebaikan-Nya.” Adam dan Jennifer, pasangan dari Amerika Serikat yang melayani di ladang berbahasa Inggris di Meksiko, juga mengatakan bahwa doa sangat penting. Mereka menganjurkan, ”Jangan menunggu sampai situasinya ideal. Doakan keinginan untuk melayani di negeri lain, dan bertindaklah sesuai dengan doa itu. Sederhanakan hidup Saudara, tulislah surat ke kantor cabang di negeri yang ingin Saudara layani, dan setelah menghitung biayanya, langsung pindah!”1 Dengan melakukannya, kehidupan yang kaya secara rohani dan seru menanti Saudara. 1 Untuk informasi lebih lanjut, lihat artikel ”Dapatkah Saudara ’Melangkah ke Makedonia’?” dalam Pelayanan Kerajaan Kita bulan Agustus 2011.
MENARA PENGAWAL
DAPATKAN MANFAAT DARI PEMBACAAN ALKITAB ”Aku . . . benar-benar menyukai hukum Allah.” —RM. 7:22.
CERMATI POKOK-POKOK INI
Apa manfaatnya jika Saudara membaca Alkitab dengan ”suara rendah”?
Bagaimana Saudara bisa mengingat banyak ayat yang bisa Saudara gunakan untuk membantu orang lain?
”SETIAP pagi saya bersyukur kepada Yehuwa karena Ia telah membantu saya memahami Alkitab.” Kata-kata itu diucapkan oleh seorang saudari lansia yang telah membaca seluruh Alkitab lebih dari 40 kali, dan ia masih terus membacanya. Seorang saudari lain yang lebih muda menulis bahwa pembacaan Alkitab telah membantunya untuk menganggap Yehuwa sebagai pribadi yang nyata. Hasilnya, ia semakin dekat dengan Bapak surgawinya. Ia mengatakan, ”Saya belum pernah sebahagia ini!” 2 Rasul Petrus menganjurkan kita semua untuk ’memperkembangkan keinginan yang besar akan susu yang tidak dicampur yang berkaitan dengan firman itu’. (1 Ptr. 2:2) Orang-orang yang memuaskan keinginan itu dengan mempelajari Alkitab dan menerapkan ajarannya akan memperoleh hati nurani yang bersih dan memiliki tujuan hidup. Mereka menjalin persahabatan yang langgeng dengan orang-orang yang juga mengasihi dan melayani Allah yang benar. Ini semua merupakan alasan kuat untuk ”menyukai hukum Allah”. (Rm. 7:22) Tetapi, masih ada manfaat lainnya. Apa saja itu? 3 Semakin banyak yang Saudara pelajari tentang Yehuwa dan Putra-Nya, semakin besar pula kasih Saudara kepada Mereka dan sesama manusia. Dengan memiliki pengetahuan Alkitab yang saksama, Saudara akan memahami bagaimana Allah tidak lama lagi akan menyelamatkan orangorang yang taat dari dunia yang akan binasa ini. Saudara punya kabar baik untuk diceritakan dalam pelayanan. Yehuwa juga akan memberkati upaya Saudara untuk mengajar orang lain tentang apa yang Saudara pelajari dari Firman Allah.
BACA DAN RENUNGKAN
Perlindungan apa yang Saudara dapatkan dengan membaca Alkitab dengan cermat?
4
Yehuwa tidak mau hamba-hamba-Nya membaca Firman-Nya dengan terburu-buru. Kepada Yosua pada zaman dahulu, Ia mengatakan, ”Buku hukum ini hendaknya tidak meninggalkan mulutmu, dan engkau harus membacanya 1-3. Apa saja manfaat yang Saudara dapatkan dengan membaca Alkitab dan menerapkan ajarannya? 4. Apa artinya membaca Alkitab ”dengan suara rendah”?
7
dengan suara rendah siang dan malam.” (Yos. 1:8; Mz. 1:2) Apakah ini berarti bahwa sewaktu membaca Alkitab, dari Kejadian sampai Penyingkapan, Saudara harus mengucapkan kata-katanya dengan suara pelan? Tidak. Ayat itu memaksudkan bahwa Saudara perlu membaca dengan lambat agar dapat merenung. Sewaktu Saudara membaca Alkitab ”dengan suara rendah”, Saudara bisa memusatkan perhatian pada bagian-bagian yang pada saat itu Saudara rasa berguna dan menggugah hati. Sewaktu menemukan frasa, ayat, atau kisah seperti itu, bacalah lambat-lambat, mungkin dengan mengucapkan kata-katanya tanpa bersuara. Pelajaran penting dari ayat itu bisa sangat menyentuh hati Saudara. Mengapa hal ini penting? Karena jika Saudara menghayati nasihat Allah, Saudara akan lebih tergerak untuk menerapkannya. 5 Membaca dengan suara rendah sangat bermanfaat sewaktu Saudara membaca kitabkitab yang jarang Saudara baca. Sebagai contoh, bayangkan tiga situasi berikut. Pertama, seorang saudara muda sudah membaca Alkitab sampai buku nubuat Hosea. Di pasal 4, dia berhenti sejenak setelah membaca ayat 11 sampai 13 dengan suara rendah. (Baca Hosea 4:11-13.) Mengapa? Ayat-ayat itu menarik perhatiannya karena dia sedang berjuang melawan tekanan untuk berbuat amoral di sekolah. Dia merenungkan ayat-ayat itu dan bernalar, ’Yehuwa melihat perbuatan buruk, bahkan yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Aku tidak mau menyakiti Dia.’ Saudara itu pun bertekad untuk tetap bersih secara moral di hadapan Allah. 6 Situasi kedua, seorang saudari membaca nubuat Yoel. Ia sampai di pasal 2, ayat 13. (Baca Yoel 2:13.) Sambil membacanya dengan suara rendah, ia merenungkan bagaimana ia bisa meniru Yehuwa, yang ”murah hati dan berbelaskasihan, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih”. Ia memutuskan untuk tidak lagi melontarkan 5-7. Berikan contoh bagaimana membaca Fir-
man Allah dengan suara rendah dapat membantu Saudara untuk (a) tetap bersih secara moral; (b) memperlakukan orang lain dengan sabar dan baik hati; (c) belajar mengandalkan Yehuwa sekalipun mengalami kesusahan.
8
kata-kata yang menyakitkan dan penuh kemarahan, yang kadang ia ucapkan kepada suaminya dan orang lain. 7 Situasi ketiga, bayangkan seorang ayah Kristen yang baru di-PHK dan khawatir akan kesejahteraan istri dan anak-anaknya. Di Nahum 1:7, ia membaca dengan suara rendah bahwa Yehuwa ”mengenal mereka yang mencari perlindungan kepadanya” dan melindungi mereka bagaikan ”benteng pada hari kesesakan”. Hal itu menenteramkan hatinya. Ia merasakan kepedulian Yehuwa yang pengasih dan tidak terlalu khawatir lagi. Lalu, ia membaca ayat 15 dengan suara rendah. (Baca Nahum 1:15.) Saudara kita itu menyadari bahwa dengan terus memberitakan kabar baik pada masa susah, ia sebenarnya menunjukkan bahwa ia memandang Yehuwa sebagai bentengnya. Sambil terus berupaya mencari pekerjaan, saudara itu kini juga tergerak untuk mendukung kegiatan dinas lapangan pada tengah pekan. 8 Pokok-pokok yang bermanfaat yang baru saja disebutkan tadi berasal dari kitab-kitab yang kadang dianggap sulit untuk dipahami. Jika Saudara memeriksa kitab Hosea, Yoel, dan Nahum dengan tujuan untuk belajar darinya, Saudara juga akan tertarik untuk membaca ayat-ayat lain dari kitab-kitab itu dengan suara rendah. Bayangkan betapa banyaknya hikmat dan penghiburan yang bisa Saudara dapatkan dari tulisan para nabi itu! Bukankah hal yang sama bisa kita dapatkan dari kitab-kitab lainnya? Firman Allah bagaikan tambang permata. Galilah tambang itu dengan sungguh-sungguh! Ya, bacalah seluruh Alkitab dengan tujuan untuk mendapatkan permata-permata rohani berupa arahan dan penghiburan dari Allah.
KERAHKAN UPAYA UNTUK MEMAHAMI 9
Membaca Alkitab setiap hari itu penting. Namun, Saudara juga perlu memahami apa yang Saudara baca. Jadi, manfaatkanlah publikasi yang disediakan organisasi Yehuwa 8. Ceritakan dengan singkat satu ”permata” yang Saudara temukan dalam pembacaan Alkitab Saudara. 9. Bagaimana kita bisa memperdalam pemahaman kita akan kehendak Allah? MENARA PENGAWAL
APAKAH SAUDARA MEMILIKI PEMAHAMAN TERKINI? Kita tentu ingin memiliki pemahaman terkini sehubungan dengan kebenaran Alkitab. Dengan demikian, kita bisa menyampaikan pengetahuan yang saksama kepada orang lain. Maka, apa jawaban Saudara atas pertanyaan-pertanyaan berikut?
Apolos menerima bantuan sehingga pelayanannya lebih efektif
ˇ Siapa yang Yesus maksudkan ketika ia menyebutkan tentang ”generasi ini” di Matius 24:34?—Menara Pengawal, 15 April 2010, halaman 10-11. ˇ Kapan pemisahan ”domba dari kambing” yang disebutkan di Matius 25:32 terjadi?—Menara Pengawal, 15 Oktober 1995, halaman 21-23. ˇ Seperti dinyatakan di Lukas 21:26, kapan ”orang-orang menjadi pingsan karena takut dan karena mengantisipasi perkara-perkara yang menimpa bumi yang berpenduduk”?—Menara Pengawal, 15 Februari 1994, halaman 19-20.
Jika pembacaan Alkitab kita setiap hari disertai pelajaran pribadi yang saksama, kita dapat membantu orang lain berjalan dalam terang yang semakin bertambah, yang Yehuwa berikan melalui Firman-Nya yang tertulis.—Ams. 4:18.
untuk meriset lebih jauh tentang orang, tempat, dan peristiwa yang Saudara baca. Atau, jika Saudara tidak yakin tentang caranya menerapkan ajaran Alkitab tertentu dalam kehidupan Saudara, tanyakanlah hal itu kepada seorang penatua atau saudara-saudari yang matang. Untuk mengilustrasikan pentingnya memperdalam pemahaman kita, mari kita cermati contoh seorang Kristen pada abad pertama yang mengerahkan upaya untuk melakukannya. Namanya adalah Apolos. 10 Apolos adalah seorang Kristen Yahudi yang ”ahli di bidang Tulisan-Tulisan Kudus” dan yang ”berkobar dengan roh”. Tentang dia, buku Kisah mengatakan, ”Ia kemudian berbicara dan mengajarkan dengan tepat halhal tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.” Apolos tidak menyadari bahwa pemahamannya tentang baptisan su10, 11. (a) Bantuan apa yang Apolos terima sehingga ia menjadi pelayan kabar baik yang lebih efektif? (b) Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah Apolos? (Lihat kotak ”Apakah Saudara Memiliki Pemahaman Terkini?”) 15 APRIL 2013
dah kedaluwarsa. Setelah mendengarkan Apolos mengajar di Efesus, suami-istri Kristen bernama Priskila dan Akuila menjelaskan ”jalan Allah dengan lebih tepat kepadanya”. (Kis. 18:24-26) Apa manfaat hal ini bagi Apolos? 11 Setelah mengabar di Efesus, Apolos pergi ke Akhaya. ”Ketika ia sampai di sana, ia banyak menolong mereka yang telah percaya karena kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh; sebab dengan penuh semangat, ia membuktikan dengan saksama di hadapan umum bahwa orang-orang Yahudi salah, sambil mempertunjukkan dari TulisanTulisan Kudus bahwa Yesus adalah Kristus.” (Kis. 18:27, 28) Pada saat itu, Apolos bisa menjelaskan makna baptisan Kristen dengan tepat. Dengan pemahamannya yang kini lebih dalam, ia ”banyak menolong” orang-orang baru untuk membuat kemajuan dalam ibadat sejati. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah ini? Seperti Apolos, kita juga mengerahkan upaya untuk memahami apa yang kita baca dalam Alkitab. Namun, jika seorang rekan Kristen yang berpengalaman memberi
9
kita saran-saran agar bisa mengajar dengan lebih efektif, kita tentu menghargainya dan mau menerimanya dengan rendah hati. Dengan demikian, mutu dinas suci kita akan semakin baik.
GUNAKAN APA YANG SAUDARA PELAJARI UNTUK MEMBANTU ORANG LAIN 12
Seperti Priskila, Akuila, dan Apolos, kita juga bisa menjadi berkat bagi orang lain. Sewaktu Saudara berhasil membantu seorang peminat untuk mengatasi penghalang kemajuan rohaninya, bagaimana perasaan Saudara? Atau, sebagai penatua, bagaimana perasaan Saudara ketika seorang rekan seiman berterima kasih atas nasihat Saudara yang berdasarkan Alkitab yang telah membantunya menghadapi problem? Kalau kita menggunakan Firman Allah untuk membantu orang lain menempuh kehidupan yang lebih baik, kita tentu sangat puas dan bahagia.1 Mari perhatikan bagaimana Saudara bisa melakukannya. 13 Sehubungan dengan ibadat sejati dan ibadat palsu, banyak orang Israel pada zaman Elia tidak membuat pilihan yang tegas. Nasihat yang Elia berikan kepada mereka bisa digunakan untuk membantu seorang pelajar Alkitab yang ragu-ragu dan tidak membuat kemajuan rohani. (Baca 1 Raja 18:21.) Perhatikan juga situasi lain: Jika seorang peminat takut akan tentangan dari teman atau keluarganya, Saudara bisa menguatkan tekadnya untuk beribadat kepada Yehuwa, yaitu dengan menggunakan Yesaya 51:12, 13.—Baca. 14 Jelaslah, Alkitab memuat banyak perkataan yang bisa membina, mengoreksi, dan menguatkan orang-orang yang membacanya. Namun, Saudara mungkin berkata, ’Bagaimana saya tahu ayat mana yang bisa saya guna1 Tentu saja, kita tidak boleh menggunakan nasihat Alkitab untuk menekan atau menghakimi orang lain. Kita hendaknya sabar dan baik hati terhadap seorang pelajar Alkitab, seperti halnya Yehuwa terhadap kita.—Mz. 103:8. 12, 13. Berikan contoh bagaimana kita bisa
menggunakan Alkitab dengan bijaksana untuk membantu pelajar Alkitab membuat kemajuan. 14. Apa yang akan membantu Saudara mengingat ayat-ayat Alkitab yang Saudara butuhkan untuk membantu orang lain?
10
kan sewaktu saya membutuhkannya?’ Alkitab berisi pikiran Allah, maka bacalah dan renungkanlah Alkitab setiap hari. Dengan cara itu, ada banyak ayat Alkitab yang bisa Saudara simpan dalam pikiran, dan roh Yehuwa akan membantu Saudara mengingatnya sewaktu dibutuhkan.—Mrk. 13:11; baca Yohanes 14:26.1 15 Seperti Raja Salomo, berdoalah kepada Yehuwa meminta hikmat untuk menjalankan tanggung jawab teokratis Saudara. (2 Taw. 1: 7-10) Seperti para nabi dahulu, kita perlu ’meneliti dengan tekun dan menyelidiki dengan cermat’ Firman Allah untuk mendapatkan pengetahuan yang saksama tentang Yehuwa dan kehendak-Nya. (1 Ptr. 1:10-12) Rasul Paulus menganjurkan Timotius untuk mempelajari ”kata-kata iman dan ajaran yang baik”. (1 Tim. 4:6) Dengan melakukan itu semua, Saudara akan lebih siap untuk membantu orang lain secara rohani. Selain itu, Saudara juga akan memiliki iman yang lebih kuat.
MEMBACA ALKITAB MENGHASILKAN PERLINDUNGAN 16
Orang-orang Yahudi di kota Berea, Makedonia, punya kebiasaan untuk ’memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti setiap hari’. Sewaktu Paulus memberitakan kabar baik kepada orang-orang Yahudi itu, mereka membandingkan apa yang ia katakan dengan apa yang mereka ketahui dari Tulisan-Tulisan Kudus. Hasilnya? Banyak yang diyakinkan bahwa apa yang Paulus ajarkan adalah kebenaran, dan mereka pun ”menjadi orang percaya”. (Kis. 17:10-12) Hal ini menunjukkan bahwa pembacaan Alkitab setiap hari menghasilkan iman yang kuat kepada Yehuwa. Jika 1 Bagaimana jika Saudara ingat kata kunci dari suatu ayat tetapi tidak ingat kitab, pasal, dan ayatnya? Carilah kata-kata itu di indeks pada bagian belakang Alkitab atau di Watchtower Library, dan biasanya Saudara akan dapat menemukan ayatnya. 15. Apa yang perlu Saudara lakukan agar lebih memahami Firman Allah? 16. (a) Karena ’memeriksa Tulisan-Tulisan Kudus dengan teliti setiap hari’, orang Berea mendapat manfaat apa? (b) Mengapa pembacaan Alkitab setiap hari sangat penting bagi kita dewasa ini? MENARA PENGAWAL
kita ingin selamat dan memasuki dunia baru Allah, kita harus memiliki iman semacam itu, yaitu ”penantian yang pasti akan perkara-perkara yang diharapkan”.—Ibr. 11:1. 17 Paulus menulis, ”Bagi kita yang adalah milik siang, biarlah kita tetap sadar dan mengenakan pelindung dada iman dan kasih, dan mengenakan ketopong harapan keselamatan.” (1 Tes. 5:8) Seorang prajurit perlu melindungi jantungnya dari serangan musuh. Demikian pula, orang Kristen perlu melindungi hati mereka dari kuasa dosa. Apa hasilnya jika seorang hamba Yehuwa memiliki iman yang kuat akan janji-janji Allah sekaligus kasih kepada Dia dan sesama? Ia bagaikan mengenakan pelindung dada yang paling kuat. Sangat kecil kemungkinannya ia akan melakukan apa pun yang bisa membuatnya tidak diperkenan Allah. 18 Paulus juga menyebutkan ketopong, yaitu ”harapan keselamatan”. Tanpa ketopong yang melindungi kepala, seorang prajurit pada zaman Alkitab sangat rentan terhadap serangan mematikan di medan perang. Tetapi, dengan mengenakan pelindung kepala yang kuat, ia bisa selamat dan tidak menderita cedera yang serius sewaktu kepalanya diserang. Dengan mempelajari Firman-Nya, harapan kita semakin kuat karena kita yakin akan kesanggupan Yehuwa untuk menyelamatkan. Jika kita memiliki harapan yang kuat, kita bisa menjauhi orang-orang murtad dan ”percakapan-percakapan kosong” mereka yang bagaikan gangren. (2 Tim. 2:16-19) Harapan juga akan menguatkan tekad kita untuk menjauhi orang-orang yang bisa membuat kita melakukan hal-hal yang dikutuk Yehuwa.
KUNCI KESELAMATAN 19
Seiring mendekatnya akhir dunia ini, kita perlu semakin bersandar pada Firman Yehuwa. Nasihat-nasihat yang kita dapatkan 17, 18. (a) Bagaimana iman dan kasih yang kuat bisa melindungi hati seorang Kristen? (b) Bagaimana harapan melindungi kita dari bahaya? 19, 20. Mengapa kita sangat menghargai Firman Allah? Bagaimana kita membuktikannya? (Lihat kotak ”Yehuwa Memberikan Persis yang Saya Butuhkan”.) 15 APRIL 2013
”YEHUWA MEMBERIKAN PERSIS YANG SAYA BUTUHKAN” Seorang saudari muda menulis, ”Dari sekian banyak pengingat yang pengasih dari Yehuwa, yang paling besar pengaruhnya bagi saya adalah desakan untuk membaca Alkitab setiap hari. Saya mulai membaca Alkitab sewaktu saya hampir lulus SMA. Dan, dalam waktu kira-kira dua tahun saya selesai membaca seluruh Alkitab. Selama membaca Alkitab, saya menemukan dalam Firman Yehuwa semua yang saya butuhkan untuk memutuskan apa yang akan saya kejar dalam kehidupan. Sekarang, saya sedang membaca seluruh Alkitab untuk kedua kalinya. Namun, saya menemukan hal-hal baru yang sepertinya belum pernah saya baca. Pembacaan Alkitab saya sekarang sama mengasyikkannya seperti kali pertama—malah makin seru! Saya sangat takjub karena Yehuwa memberikan persis yang saya butuhkan.”
darinya akan membantu kita untuk memperbaiki kebiasaan buruk dan mengendalikan kecenderungan untuk berbuat dosa. Dari Alkitab, kita juga bisa mendapatkan anjuran dan penghiburan sehingga dapat berhasil melewati ujian yang dilancarkan Setan dan dunianya. Dengan bimbingan Yehuwa melalui Firman-Nya, kita akan terus melangkah di jalan menuju kehidupan. 20 Ingatlah juga bahwa Yehuwa ”menghendaki agar segala macam orang diselamatkan”. Hamba-hamba Yehuwa termasuk di antara ”segala macam orang” itu. Demikian pula orang-orang yang kita bantu melalui pengabaran dan pengajaran. Namun, semua orang yang ingin selamat harus mendapatkan ”pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”. (1 Tim. 2:4) Jadi, agar dapat selamat melewati hari-hari terakhir ini, kita harus membaca Alkitab dan menerapkan petunjuk-petunjuk terilham di dalamnya. Ya, dengan membaca Alkitab setiap hari, kita membuktikan bahwa kita sangat menghargai Firman kebenaran Yehuwa yang berharga.—Yoh. 17:17.
11
GUNAKANLAH ALKITAB UNTUK MEMBANTU DIRI SENDIRI DAN ORANG L AIN ”Aku menganggap benar semua titah berkenaan dengan semua hal.” —MZ. 119:128.
APA JAWABAN SAUDARA?
Bagaimana Saudara bisa menggunakan Alkitab dengan jitu sewaktu mengajar orang lain?
Apa yang Paulus maksudkan dengan kata-kata ”meluruskan perkara-perkara”?
Bagi para penatua dan orang tua, apa maksudnya ”mendisiplin dalam keadilbenaran”?
SEWAKTU para penatua mempertimbangkan apakah seorang pelajar Alkitab memenuhi syarat untuk ikut dalam dinas lapangan, mereka memikirkan pertanyaan ini, ’Apakah pernyataan-pernyataan orang tersebut memperlihatkan bahwa ia memercayai Alkitab sebagai Firman Allah yang terilham?’1 Seseorang yang ingin menjadi penyiar Kerajaan, malah sebenarnya semua hamba Allah, harus dengan jelas membuktikan bahwa jawaban atas pertanyaan itu adalah ya. Mengapa? Jika kita meyakini Alkitab sebagai Firman Allah dan terampil menggunakannya dalam pelayanan, kita akan dapat membantu orang lain untuk mengenal Yehuwa dan memperoleh keselamatan. 2 Dalam suratnya kepada Timotius, rasul Paulus menekankan pentingnya Firman Allah. Ia menulis, ”Hendaklah engkau tetap berpegang pada perkara-perkara yang telah engkau pelajari dan yang tentangnya engkau telah diyakinkan untuk percaya.” ”Perkara-perkara” yang Paulus sebutkan adalah kebenaran Alkitab yang menggerakkan Timotius untuk beriman kepada kabar baik. Dewasa ini, kebenaran tersebut juga menguatkan iman kita dan membantu kita agar tetap ”berhikmat untuk keselamatan”. (2 Tim. 3:14, 15) Kata-kata Paulus selanjutnya sering kita gunakan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa Alkitab berasal dari Allah. Tetapi, kita sendiri juga bisa mendapat manfaat tambahan dari kata-kata di 2 Timotius 3:16. (Baca.) Mari kita cermati ayat ini dengan lebih terperinci. Dengan melakukannya, kita akan semakin yakin bahwa semua ajaran Yehuwa memang ”benar”. —Mz. 119:128. 1 Lihat buku Diorganisasi untuk Melakukan Kehendak Yehuwa, halaman 79. 1. Mengapa kita harus meyakini Alkitab sebagai Firman
Allah? 2. Mengapa kita hendaknya ’tetap berpegang pada perkara-
perkara yang telah kita pelajari’?
12
MENARA PENGAWAL
”BERMANFAAT UNTUK MENGAJAR” 3 Yesus mengatakan kepada bangsa Israel, ”Aku mengutus kepadamu nabi-nabi dan orang-orang berhikmat dan instruktur-instruktur untuk masyarakat.” (Mat. 23:34) Yang Yesus maksudkan adalah murid-muridnya. Ia mengajar mereka cara menggunakan TulisanTulisan Kudus dalam pelayanan. Pada Pentakosta 33 M, salah seorang ’instruktur untuk masyarakat’ ini, rasul Petrus, menyampaikan khotbah di hadapan sekumpulan besar orang di Yerusalem. Dalam khotbahnya, ia mengutip beberapa ayat dari Kitab-Kitab Ibrani. Setelah mendengarkan Petrus menjelaskan bagaimana ayat-ayat itu digenapi, banyak di antara hadirin yang ’tertikam hatinya’. Mereka bertobat dari dosa-dosa mereka. Kira-kira tiga ribu orang dari antara mereka meminta pengampunan Allah dan menjadi orang Kristen.—Kis. 2:37-41. 4 Instruktur lainnya adalah rasul Paulus. Ia memberitakan kabar baik sampai ke tempattempat yang jauh di luar Yerusalem. Misalnya, di kota Tesalonika, Makedonia, ia berbicara kepada orang-orang yang beribadat di sinagoga. Selama tiga Sabat, Paulus ”bertukar pikiran dengan mereka dari Tulisan-Tulisan Kudus, ia menjelaskan dan membuktikan dengan referensi bahwa Kristus perlu menderita dan bangkit dari antara orang mati”. Hasilnya? ”Beberapa dari mereka [orang Yahudi] menjadi orang percaya”, demikian juga ”sejumlah besar orang Yunani”.—Kis. 17:1-4. 5 Dewasa ini, banyak orang terkesan dengan caranya hamba-hamba Allah menggunakan Alkitab. Setelah mendengarkan seorang saudari membacakan sebuah ayat, seorang penghuni rumah di Swiss bertanya, ”Kalian dari gereja mana?” Saudari itu menjawab, ”Kami berdua Saksi-Saksi Yehuwa.” Si tuan rumah pun menanggapi, ”Benar dugaan saya. Selain Saksi-Saksi Yehuwa, siapa lagi yang mau datang ke rumah saya untuk membacakan Alkitab?”
3-5. (a) Apa reaksi orang-orang terhadap khot-
bah Petrus pada Pentakosta, dan mengapa? (b) Mengapa banyak orang di Tesalonika menerima kebenaran? (c) Dewasa ini, apa yang membuat banyak orang terkesan akan pelayanan kita? 15 APRIL 2013
6 Bagaimana kita bisa menggunakan Alkitab dengan sebaik-baiknya sewaktu mengajar? Jika Saudara mendapat hak istimewa untuk mengajar di perhimpunan, gunakanlah ayat Alkitab yang spesifik. Daripada menyadur ayat kunci atau membacanya dari perangkat elektronik atau hasil cetakan komputer, bukalah ayatnya dan bacakan langsung dari Alkitab, dan anjurkan hadirin untuk melakukannya juga. Selain itu, jelaskan penerapan ayat itu sehingga hadirin bisa lebih mendekat kepada Yehuwa. Ketimbang menggunakan ilustrasi yang rumit dan menceritakan pengalaman hanya untuk melucu, bahaslah ayat Alkitab dengan lebih mendalam. 7 Apa yang perlu kita ingat sewaktu memandu PAR? Sewaktu menggunakan publikasi dalam memandu PAR, jangan lewatkan referensi Alkitabnya. Kita hendaknya menganjurkan pelajar Alkitab kita untuk membaca ayat-ayat yang dicantumkan dan membantunya memahami arti ayat-ayat itu. Bagaimana caranya? Jangan berikan banyak penjelasan yang panjang lebar sehingga pelajaran itu menjadi seperti suatu khotbah. Tetapi, anjurkan si pelajar untuk mengutarakan pendapatnya. Daripada mendiktekan apa yang harus dia percayai atau lakukan, kita dapat mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan baik-baik sehingga dia bisa menarik kesimpulan yang benar.1
”BERMANFAAT . . . UNTUK MENEGUR” 8
Kita sering menganggap bahwa ”menegur” adalah tugas para penatua. Dan, memang para pengawas bertanggung jawab untuk ’menegur orang-orang yang mempraktekkan dosa’. (1 Tim. 5:20; Tit. 1:13) Tetapi, menegur diri sendiri juga penting. Paulus adalah orang Kristen teladan yang memiliki hati nurani yang bersih. (2 Tim. 1:3) Meski demikian, ia 1 Sewaktu mengajar, Yesus sering bertanya, ”Bagaimana pendapatmu?” Lalu, ia menunggu jawaban orang-orang.—Mat. 18:12; 21:28; 22:42. 6, 7. (a) Bagaimana saudara-saudara yang mengajar di perhimpunan bisa menggunakan Alkitab sebaik-baiknya? (b) Bagaimana kita bisa menggunakan Alkitab dengan efektif sewaktu memandu PAR? 8. Perjuangan batin apa yang harus Paulus hadapi?
13
menulis, ”Aku melihat dalam anggota-anggota tubuhku suatu hukum lain yang berperang melawan hukum pikiranku dan menjadikan aku tawanan hukum dosa.” Dengan memeriksa konteks kata-katanya itu, kita akan mengerti apa yang Paulus harus lakukan agar bisa mengendalikan kelemahannya.—Baca Roma 7: 21-25. 9 Kelemahan apa yang harus Paulus atasi? Ia tidak menyebutkan secara pasti. Namun, ia menulis kepada Timotius bahwa dahulu dia adalah ”orang yang suka menghina”. (1 Tim. 1:13) Sebelum menjadi orang Kristen, Paulus sangat murka kepada orang Kristen. Tentang perasaannya terhadap para pengikut Kristus, ia mengatakan, ”Aku luar biasa geram terhadap mereka.” (Kis. 26:11) Paulus memang akhirnya bisa mengendalikan emosinya, tetapi kadang-kadang ia masih harus berjuang untuk mengendalikan perasaan dan kata-katanya. (Kis. 15:36-39) Apa yang membantunya sehingga berhasil? 10 Sewaktu menyurati orang-orang Kristen di Korintus, Paulus menjelaskan cara yang ia gunakan untuk menegur dirinya sendiri. (Baca 1 Korintus 9:26, 27.) Dengan pukulan-pukulan rohani yang terarah, ia memukuli kecenderungannya sebagai manusia yang tidak sempurna. Tampaknya, ia mencari nasihat-nasihat dalam Alkitab, berdoa meminta bantuan Yehuwa untuk menerapkannya, dan mengerahkan upaya untuk memperbaiki diri.1 Karena kita juga berjuang melawan kecenderungan ke arah dosa, kita dapat belajar dari teladannya. 11 Kita tidak boleh cepat puas sehubungan dengan ibadat kita. Sebaliknya, kita perlu ’terus menguji’ diri kita untuk memastikan bahwa kita sungguh-sungguh berjalan dalam kebenaran. (2 Kor. 13:5) Sewaktu membaca ayat-ayat seperti Kolose 3:5-10, kita da-
pat merenungkan, ’Apakah saya berupaya keras untuk mematikan kecenderungan ke arah dosa atau apakah moral saya merosot? Sewaktu menggunakan Internet dan ada situs Web amoral yang tiba-tiba muncul, apakah saya segera menutupnya, atau apakah saya malah mencari situs-situs Web yang tidak pantas?’ Dengan menerapkan nasihat dari Firman Allah dalam kehidupan pribadi, kita akan ”tetap bangun dan tetap sadar”.—1 Tes. 5:6-8.
”BERMANFAAT . . . UNTUK MELURUSKAN PERKARA-PERKARA”
1 Surat-surat Paulus berisi banyak anjuran untuk mengatasi kecenderungan ke arah dosa. (Rm. 6:12; Gal. 5:16-18) Ia sendiri tentu menerapkan nasihat yang ia berikan kepada orang lain.—Rm. 2:21.
12 Kata Yunani yang diterjemahkan ”meluruskan perkara-perkara” berarti ”membuat jadi baik, mengoreksi, mengembalikan ke kondisi yang seharusnya dan yang benar”. Kadangkadang, kita harus mengambil tindakan untuk meluruskan kesalahpahaman dengan orang lain. Misalnya, para pemimpin agama Yahudi mengkritik Yesus karena ia bersikap baik kepada ”pemungut pajak dan orang berdosa”. Yesus menjawab, ”Orang sehat tidak membutuhkan tabib, tetapi orang sakit membutuhkannya. Maka, pergilah, dan belajarlah apa artinya ini, ’Aku menginginkan belas kasihan, dan bukan korban.’ ” (Mat. 9:11-13) Ia dengan sabar dan baik hati menjelaskan Firman Allah kepada semua orang. Dengan demikian, orang-orang yang rendah hati bisa mengenal Yehuwa sebagai ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran”. (Kel. 34:6) Karena Putra Allah berupaya ”meluruskan perkara-perkara”, banyak orang akhirnya beriman kepada kabar baik. 13 Teladan Yesus mengajar kita caranya membantu orang lain. Orang yang sedang kesal mungkin dengan ketus mengatakan, ’Saya mau meluruskan sesuatu di antara kita.’ Tetapi cara seperti itu bukanlah yang dimaksudkan oleh nasihat di 2 Timotius 3:16. ”Segenap Tulisan Kudus” tidak membolehkan kita berbicara dengan kasar kepada orang lain. Bagaikan ’tikaman pedang’, kritikan pedas sering
9, 10. (a) Kelemahan apa saja yang mungkin harus Paulus lawan? (b) Kemungkinan, bagaimana Paulus berjuang melawan dosa? 11. Bagaimana kita bisa ’terus menguji’ diri kita untuk memastikan bahwa kita sungguh-sungguh berjalan dalam kebenaran?
12, 13. (a) Sewaktu ”meluruskan perkara-perkara”, apa hendaknya tujuan kita? Bagaimana kita dapat meniru teladan Yesus dalam hal ini? (b) Tutur kata macam apa yang tidak boleh kita gunakan sewaktu ”meluruskan perkara-perkara” dengan orang lain?
14
MENARA PENGAWAL
Dengan menunjukkan kebaikan hati dan dengan menggunakan Alkitab sewaktu ”meluruskan perkara-perkara” dengan anak mereka, orang tua membantunya terhindar dari kepedihan hati (Lihat paragraf 15)
kali menyakitkan dan jarang menghasilkan kebaikan.—Ams. 12:18. 14 Bagaimana kita bisa menunjukkan kesabaran dan kebaikan hati sewaktu ”meluruskan perkara-perkara”? Misalkan sepasang suamiistri meminta seorang penatua untuk membantu mereka agar tidak sering bertengkar. Apa yang dapat dilakukan penatua itu? Tanpa memihak, ia dapat mengajak pasangan itu untuk bernalar berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab, mungkin dengan menggunakan pasal 3 dari buku Rahasia Kebahagiaan Keluarga. Saat sang penatua membahas hal itu bersama mereka, baik suami maupun istri mungkin memerhatikan ada nasihat yang dapat mereka terapkan dengan lebih sepenuhnya. Di kemudian hari, sang penatua dapat menanyakan apakah situasi mereka sudah lebih baik dan menawarkan bantuan lagi jika dibutuhkan. 14-16. (a) Bagaimana penatua dapat ”meluruskan perkara-perkara” sewaktu ada yang meminta bantuan untuk mengatasi problem mereka? (b) Dalam membesarkan anak, mengapa sangat penting untuk ”meluruskan perkara-perkara” sesuai dengan cara Alkitab? 15 APRIL 2013
15
Bagaimana orang tua dapat ”meluruskan perkara-perkara” dan pada saat yang sama menguatkan kerohanian anak mereka? Bayangkan situasi ini: Saudara ingin membantu putri Saudara yang masih remaja untuk menghindari pergaulan yang meragukan. Pertamatama, Saudara hendaknya mencari tahu faktafaktanya. Kemudian, jika memang ada hal-hal yang perlu diberi perhatian, bicarakanlah itu dengan putri Saudara, mungkin dengan menggunakan pokok-pokok di buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2. Selanjutnya, luangkanlah lebih banyak waktu bersamanya. Saudara juga dapat mengamati cara berpikirnya sewaktu ia berdinas atau berekreasi bersama keluarga. Jika Saudara menunjukkan kesabaran dan kebaikan hati, putri Saudara akan merasakan perhatian Saudara yang pengasih. Kemungkinan, ia akan tergerak untuk menerapkan nasihat Saudara dan tidak membuat pilihan yang salah dalam hidupnya. 16 Dengan kesabaran dan kebaikan hati seperti itu, kita juga dapat menguatkan orangorang yang khawatir akan kesehatan mereka, yang kecil hati karena di-PHK, atau yang sulit
15
memahami ajaran Alkitab tertentu. Dengan menggunakan Firman Allah untuk ”meluruskan perkara-perkara”, umat Yehuwa mendapat banyak manfaat.
”BERMANFAAT . . . UNTUK MENDISIPLIN DALAM KEADILBENARAN” 17
”Setiap disiplin pada saat diberikan tidak mendatangkan sukacita tetapi memedihkan hati.” Namun, ”setelah itu, bagi mereka yang telah dilatih olehnya, itu akan menghasilkan buah suka damai, yakni keadilbenaran”. (Ibr. 12:11) Sebagian besar orang Kristen dewasa tentu setuju bahwa mereka mendapat manfaat dari disiplin yang diberikan oleh orang tua mereka yang seiman. Dan, dengan menerima disiplin dari Yehuwa melalui para penatua, kita akan tetap menempuh jalan kehidupan.—Ams. 4:13. 18 Untuk dapat memberikan disiplin yang jitu, kita membutuhkan keterampilan. Yehuwa memerintahkan orang Kristen untuk memberikannya ”dalam keadilbenaran”. (2 Tim. 3:16) Jadi, kita hendaknya menggunakan prinsipprinsip Alkitab sebagai pedoman. Salah satu prinsip itu terdapat di Amsal 18:13, yang berbunyi, ”Apabila seseorang menjawab suatu perkara sebelum mendengar, itu adalah kebodohan di pihaknya dan kehinaan.” Maka, sewaktu para penatua perlu berbicara dengan seseorang yang dituduh melakukan dosa serius, mereka harus menyelidiki dahulu masalah itu dengan saksama untuk mengetahui semua faktanya. (Ul. 13:14) Setelah itu, barulah mereka bisa mendisiplin ”dalam keadilbenaran”. 19 Selain itu, Firman Allah mengajar para penatua untuk mengoreksi orang lain ”dengan lemah lembut”. (Baca 2 Timotius 2:24-26.) Memang, seseorang bisa jadi telah mendatangkan cela atas Yehuwa dan merugikan orang yang tidak bersalah. Akan tetapi, jika seorang penatua terpancing untuk marah sewaktu memberikan nasihat, ia tidak bakal bisa membantu orang itu. Sebaliknya, jika para penatua meni17. Mengapa kita hendaknya bersyukur sewaktu menerima disiplin? 18, 19. (a) Mengapa nasihat di Amsal 18:13 sangat penting untuk ”mendisiplin dalam keadilbenaran”? (b) Jika para penatua menunjukkan kelemahlembutan dan kasih sewaktu menangani pelaku kesalahan, apa hasilnya?
16
ru ’sifat baik hati Allah’, mereka mungkin bisa membantu orang yang bersalah untuk bertobat.—Rm. 2:4. 20 Dalam membesarkan anak ”dengan disiplin dan pengaturan-mental dari Yehuwa”, orang tua harus menerapkan prinsip-prinsip Alkitab. (Ef. 6:4) Seorang ayah hendaknya tidak menghukum putranya berdasarkan laporan sepihak tentang tingkah laku putranya. Dan, kemarahan yang meledak-ledak tidak boleh ada dalam keluarga Kristen. ”Yehuwa sangat lembut dalam kasih sayang dan ia berbelaskasihan”, dan mereka yang memiliki tanggung jawab untuk mendisiplin anak muda hendaknya berupaya menunjukkan sifat-sifat yang sama.—Yak. 5:11.
PEMBERIAN YEHUWA YANG TAK TERNILAI 21
Seorang hamba Allah pernah mengungkapkan alasan mengapa ia mencintai hukum Yehuwa. (Baca Mazmur 119:97-104.) Dengan mempelajarinya, ia mendapatkan hikmat, pemahaman, dan pengertian. Dengan menaati nasihatnya, ia bisa menghindari jalan yang salah yang telah menimbulkan kepedihan hati atas banyak orang. Mempelajari Tulisan-Tulisan Kudus menyenangkan dan memuaskan baginya. Ia bertekad untuk menaati Allah yang telah memberinya perintah-perintah yang begitu bermanfaat baginya. 22 Apakah Saudara menghargai ”segenap Tulisan Kudus”? Dengan bantuannya, Saudara akan semakin beriman bahwa Allah akan mewujudkan kehendak-Nya. Nasihat Alkitab yang terilham akan melindungi Saudara dari perbuatan dosa yang bisa mengakibatkan kematian. Dan, jika Saudara dengan terampil menjelaskan itu kepada orang lain, Saudara dapat membantu mereka untuk menempuh jalan kehidupan dan tidak menyimpang darinya. Semoga kita memanfaatkan sepenuhnya ”segenap Tulisan Kudus” dalam pelayanan kita kepada Allah kita yang berhikmat dan pengasih, Yehuwa. 20. Prinsip-prinsip apa yang hendaknya orang tua terapkan sewaktu mendisiplin anak mereka? 21, 22. Menurut Saudara, kata-kata mana dalam Mazmur 119:97-104 yang paling cocok untuk menggambarkan perasaan Saudara terhadap Firman Yehuwa? MENARA PENGAWAL
KISAH HIDUP
Lima Puluh Tahun Dinas Sepenuh Waktu di Dekat Lingkaran Arktik
Li
¨ Sodankyla
k ng
ar
an
Ar
kt
Pello Kuusamo
SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH AILI DAN ANNIKKI MATTILA
Kemi Oulu
”Kamu sih gampang merintis. Orang tuamu dua-duanya dalam kebenaran, dan mereka bisa menunjangmu.” Itulah yang kami katakan kepada teman kami yang melayani dalam dinas sepenuh waktu. Ia menjawab, ”Jangan bilang begitu! Bapak kita kan sama.” Jawabannya itu berisi pelajaran penting: Bapak surgawi kita memerhatikan kebutuhan hamba-hamba-Nya dan menguatkan mereka. Ya, pengalaman hidup kami membuktikan hal itu.
Annikki dan Aili di tempat tugas mereka sekarang
Kalajoki
FINL ANDIA
HELSINKI
ik
Dari kiri: Matti (ayah), Tauno, Saimi, Maria Emilia (ibu), ¨ ¨ Vaino (bayi), Aili, dan Annikki pada tahun 1935
KAMI lahir di perladangan di Ostrobothnia Utara, Finlandia. Kami semua sepuluh bersaudara. Masa kecil kami diwarnai oleh Perang Dunia II. Meski kami tinggal ratusan kilometer jauhnya dari medan perang, kengerian yang diakibatkan oleh perang itu tidak mudah kami lupakan. Kami melihat langit malam berpendar merah sewaktu bom menghujani kota-kota tetangga, Oulu dan Kalajoki. Papa dan Mama menyuruh kami segera bersembunyi begitu ada pesawat-pesawat tempur yang berseliweran. Jadi, ketika abang tertua kami, Tauno, bercerita bahwa akan ada firdaus di bumi di mana tidak ada ketidakadilan, hati kami sangat tersentuh. Tauno belajar kebenaran dari lektur Siswa-Siswa Alkitab ketika ia berumur 14 tahun. Sewaktu Perang Dunia II pecah, ia menolak dinas militer karena hati nuraninya telah terlatih oleh Alkitab. Ia pun dipenjarakan. Di sana, ia diperlakukan dengan sangat kejam. Namun, hal itu malah menguatkan tekadnya untuk melayani Yehuwa, dan setelah dibebaskan, ia semakin bersemangat dalam pelayanan. Teladan abang kami itu mendorong kami untuk menghadiri perhimpunan yang diadakan Saksi-Saksi di desa tetangga. Kami juga menghadiri kebaktian walaupun kami harus berupaya keras menabung untuk biaya perjalanan ke sana. Kami menjahit pakaian untuk tetangga-tetangga, menanam bawang, dan memetik buah beri. Karena ada banyak pekerjaan di perladangan kami, biasanya kami pergi ke kebaktian bergantian. Kebenaran yang kami pelajari tentang Yehuwa dan kehendak-Nya membuat kami semakin menga-
18
¨ ¨ Dari kiri: Eeva Kallio, Saimi Mattila-Syrjala, Aili, Annikki, dan Saara Noponen pada tahun 1949
sihi Dia, dan kami memutuskan untuk membaktikan diri kepada-Nya. Tahun 1947, kami berdua dibaptis—Annikki waktu itu berumur 15 tahun dan Aili, 17 tahun. Kakak kami Saimi dibaptis pada tahun yang sama. Lalu, kakak kami Linnea, yang sudah menikah, juga belajar Alkitab dengan kami. Ia dan keluarganya juga menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. Setelah dibaptis, kami bercita-cita untuk merintis sepenuh waktu. Maka, kami sering melayani sebagai perintis liburan (perintis ekstra). TERJUN DALAM DINAS SEPENUH WAKTU
Tahun 1955, kami pindah ke Kemi, sebuah kota yang terletak lebih ke utara. Walaupun kami berdua bekerja purna waktu, kami masih tetap ingin menjadi perintis. Tetapi, kami khawatir kami nanti tidak dapat menafkahi diri. Kami pikir kami harus punya tabungan dulu. Pada saat itulah terjadi percakapan yang disebutkan di awal artikel ini. Kata-katanya membantu kami menyadari bahwa untuk bisa melayani Yehuwa sepenuh waktu, kita tidak perlu bergantung pada tabungan atau tunjangan dari keluarga. Yang terpenting, kami mengandalkan Bapak surgawi kami. Pada waktu itu, tabungan kami sudah cukup untuk kehidupan kami selama dua bulan. Maka, pada bulan Mei 1957, kami memberanikan diri mengisi formulir untuk merintis selama dua bulan di Pello, sebuah kota di Lapland, di atas Lingkaran Arktik. Setelah dua bulan, tabungan kami masih utuh. Jadi, kami mendaftar untuk merintis dua bulan lagi. Pada MENARA PENGAWAL
Dalam perjalanan ke kebaktian di Kuopio, 1952. Dari kiri: Annikki, Aili, Eeva Kallio
Setelah 50 tahun merintis, tabungan kami masih tetap utuh! akhir dua bulan itu, uang kami masih juga utuh. Sekarang kami yakin bahwa Yehuwa akan memenuhi kebutuhan kami. Setelah 50 tahun merintis, tabungan kami masih tetap utuh! Kalau mengenang kembali, kami merasa seolah-olah Yehuwa memegang tangan kami dan mengatakan, ”Jangan takut. Akulah yang akan menolong engkau.”—Yes. 41:13. Tahun 1958, pengawas wilayah menyarankan kami untuk pindah dan melayani sebagai perintis is¨ timewa di Sodankyla, Lapland. Saat itu, di sana hanya ada satu Saksi, yaitu seorang saudari. Dia mendapat kebenaran dengan cara yang unik. Putranya mengadakan studi tur ke Helsinki, ibu kota Finlandia. Sewaktu rombongannya sedang berjalan keliling kota, anak itu berada paling belakang. Lalu, seorang saudari lansia memberinya majalah Menara Pengawal dan menyuruhnya memberikan itu kepada ibunya. Begitu membaca majalah itu, ibunya mengenali nada kebenaran. Kami indekos di atas sebuah tempat penggergajian. Kami mengadakan perhimpunan di kamar itu. Mula-mula, hadirinnya hanya kami berdua dan saudari itu dengan putrinya. Kami membaca bahan pel15 APRIL 2013
Kaisu Reikko dan Aili sedang berdinas
ajaran bersama-sama. Belakangan, seorang pria yang sudah belajar Alkitab dengan Saksi bekerja di penggergajian itu. Ia dan keluarganya mulai ikut berhimpun bersama kami. Setelah beberapa waktu, ia dan istrinya dibaptis. Maka, saudara inilah yang kemudian memandu perhimpunan kami. Lalu, ada beberapa pekerja di penggergajian itu yang mulai ikut berhimpun dan menerima kebenaran. Beberapa tahun kemudian, kelompok kami telah bertambah besar sehingga dibentuklah sebuah sidang. SITUASI YANG PENUH TANTANGAN
Untuk mengabar, kami harus menempuh perjalanan jauh, dan itu tidak mudah. Di musim panas, kami berjalan kaki, bersepeda, dan bahkan mendayung sampan untuk menjumpai orang-orang di daerah kami. Sepeda kami sangat berguna. Kami juga bersepeda untuk pergi ke kebaktian dan mengunjungi orang tua kami, yang tinggal ratusan kilometer jauhnya. Pada musim dingin, kami naik bus pagi-pagi sekali ke sebuah desa di daerah itu, lalu berjalan kaki dari rumah ke rumah. Setelah mengerjakan sebuah desa, kami berjalan ke desa berikutnya. Salju begitu tinggi. Kami sering berjalan di jejak kereta salju yang ditarik kuda. Tetapi, kadang jejak itu tertutup salju lagi, dan pada awal musim semi, kami harus berjalan dengan susah payah di atas salju yang sangat lembek dan berair. Karena suhu berada di bawah nol derajat dan jalan-jalan penuh salju, kami harus mengenakan pakaian berlapis-lapis. Selain stoking wol, kami
19
Berdinas berdua pada musim dingin
Beberapa orang yang pernah kami beri PAR
mengenakan dua atau tiga kaus kaki lagi dan setelah itu sepatu bot yang panjang. Meski begitu, sepatu bot kami sering dipenuhi salju. Begitu kami sampai di tangga sebuah rumah, kami melepaskan sepatu kami dan mengebaskan salju dari dalamnya. Selain itu, kelim bawah mantel kami yang panjang menjadi basah karena kami mengarungi salju. Jadi, sewaktu suhu bertambah dingin, kelim itu membeku dan menjadi keras bagaikan logam. Seorang ibu mengatakan, ”Iman kalian pasti sangat kuat sampai-sampai mau berjalan di cuaca seperti ini.” Kami telah berjalan sejauh lebih dari 10 kilometer untuk sampai di rumah itu. Karena perjalanan kami jauh, kami sering menginap di rumah penduduk setempat. Kalau hari mulai gelap, kami mencari tempat menginap. Rumah-rumah di sana sederhana, tetapi orang-orangnya ramah dan murah hati. Mereka tidak hanya menawarkan tempat menginap, tetapi juga makanan. Sering kali kami tidur beralaskan kulit rusa, atau bahkan kulit beruang. Kadang, yang kami dapatkan lebih daripada yang kami harapkan. Suatu kali, seorang wanita yang punya rumah besar mengajak kami ke kamar tamunya di lantai atas. Di sana, sebuah tempat tidur yang indah dengan seprai putih berenda yang baru dipasang telah menanti kami. Sering kali kami membahas Alkitab dengan penghuni rumah hingga larut malam. Suatu kali, kami menginap di kamar yang sama dengan pasangan penghuni rumahnya. Mereka tidur di satu sisi, dan kami di sisi satunya. Pembahasan Alkitab dengan mereka berlangsung
dari malam hingga pagi buta. Pria itu dan istrinya silih berganti melontarkan pertanyaan demi pertanyaan.
20
PELAYANAN YANG MEMUASKAN
Lapland adalah kawasan yang gersang tetapi indah. Keindahannya berganti-ganti sesuai dengan musimnya. Namun bagi kami, penduduknya yang mengasihi Yehuwa jauh lebih indah. Di antara orangorang tulus hati yang kami beri kesaksian terdapat para penebang kayu yang tinggal di pondok-pondok di lokasi penebangan kayu di Lapland. Kadang, kami berdua yang mungil ini masuk ke pondok yang berisi belasan pria. Para pria yang kekar itu menyambut berita Alkitab dan mau menerima lektur. Kami menikmati banyak pengalaman yang seru. Suatu hari, jam di stasiun bus lebih cepat lima menit, sehingga kami ketinggalan bus. Kami memutuskan untuk naik bus lain ke desa lain. Kami belum pernah mengerjakan daerah itu. Di rumah pertama, kami bertemu seorang wanita muda yang mengatakan, ”Akhirnya kalian datang juga, kami sudah menunggu-nunggu kalian.” Rupanya, kami pernah memandu PAR dengan kakak perempuannya. Wanita muda itu meminta kakaknya memberi tahu kami agar kami mengunjunginya pada hari itu. Tetapi, kami tidak pernah menerima pesan itu. Ia dan beberapa kerabatnya yang bertetangga dengannya langsung mulai belajar Alkitab dengan kami. Tidak lama setelah itu, pelajaran Alkitab-nya kami gabungkan dan yang hadir ada dua belas orang. SeMENARA PENGAWAL
jak itu, banyak dari keluarga ini menjadi Saksi-Saksi Yehuwa. Tahun 1965, kami ditugasi ke sidang kami sekarang di Kuusamo, persis di bawah Lingkaran Arktik. Saat itu, hanya ada beberapa penyiar di sidang itu. Mula-mula, mengabar di daerah yang baru ini agak sulit. Orang-orangnya sangat religius dan berprasangka terhadap kami. Namun, banyak yang menghargai Alkitab sehingga ada titik persamaan untuk memulai percakapan. Jadi, sedikit demi sedikit kami mencoba menjalin hubungan baik dengan penduduk di sana, dan setelah kira-kira dua tahun, kami lebih mudah mendapatkan PAR. MASIH AKTIF DALAM PELAYANAN
Sekarang, kami tidak sekuat dulu lagi untuk berdinas seharian, tetapi kami tetap berdinas hampir setiap hari. Mengabar di daerah kami yang luas menjadi lebih mudah sejak Aili, atas dorongan keponakan kami, mengikuti kursus mengemudi mobil dan mendapat SIM pada tahun 1987 ketika ia berumur 56 tahun. Selain itu, ketika sebuah Balai Kerajaan baru dibangun, kami pindah dan tinggal di sebuah kamar di samping balai itu. Kami senang sekali melihat pertumbuhan di sini. Sewaktu kami mulai terjun dalam dinas sepenuh
Kami senang berdinas sekalipun hujan
waktu di Finlandia bagian utara, hanya ada beberapa penyiar yang tersebar di daerah yang sangat luas ini. Sekarang, sudah ada satu wilayah yang terdiri dari beberapa sidang. Di kebaktian, kami sering didekati oleh seseorang yang memperkenalkan diri lalu bertanya apakah kami masih ingat kepadanya. Kadang, ternyata kami pernah memandu PAR dengan keluarganya ketika ia masih kecil. Benih yang ditabur bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun sebelumnya kini telah menghasilkan buah!—1 Kor. 3:6. Tahun 2008, dinas perintis istimewa kami genap 50 tahun. Kami berdua bersyukur kepada Yehuwa bahwa kami dapat saling menganjurkan untuk bertekun dalam pekerjaan yang mulia ini. Kehidupan kami sederhana, tetapi kami tidak pernah kekurangan apa pun. (Mz 23:1) Ternyata, keraguan yang kami rasakan pada awal mulanya tidak berdasar! Syukurlah, selama ini Yehuwa terus menguatkan kami sesuai dengan janji-Nya di Yesaya 41:10, ”Aku akan membentengi engkau. Aku benar-benar akan menolongmu. Aku benar-benar akan terus memegangmu erat-erat dengan tangan kanan keadilbenaranku.”
’PASTIKAN PERKARA-PERKARA YANG LEBIH PENTING’ ”Memastikan perkaraperkara yang lebih penting.”—FLP. 1:10.
POKOK-POKOK UNTUK DIRENUNGKAN
Keyakinan apa yang kita dapatkan dengan memerhatikan penglihatan Yesaya, Yehezkiel, dan Daniel?
Pelajaran apa yang dapat kita tarik dengan memerhatikan apa yang diutamakan oleh bagian organisasi Yehuwa di bumi?
Setelah membahas artikel ini, apa tekad Saudara?
PETRUS, Yakobus, Yohanes, dan Andreas sedang berada bersama Tuan mereka. Yesus baru saja mengatakan kepada mereka bahwa bait akan dihancurkan, dan hal itu membuat mereka merasa susah. (Mrk. 13:1-4) Jadi, mereka bertanya, ”Beri tahu kami: Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini?” (Mat. 24:1-3) Yesus pun mulai memberi tahu mereka tentang peristiwa-peristiwa, atau keadaan, yang akan benar-benar mengubah kehidupan sekaligus menandai tibanya hari-hari terakhir atas dunia Setan yang fasik. Salah satu dari antaranya pasti membuat murid-murid Yesus penasaran. Apa itu? Setelah memberi tahu tentang hal-hal buruk seperti peperangan, kekurangan makanan, dan meningkatnya kejahatan, Yesus menubuatkan suatu hal positif yang juga akan menandai hari-hari terakhir itu. Ia mengatakan, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.”—Mat. 24:7-14. 2 Murid-murid Yesus telah ikut memberitakan kabar baik Kerajaan bersama Kristus. (Luk. 8:1; 9:1, 2) Mereka mungkin ingat bahwa ia pernah mengatakan, ”Sesungguhnya, panenan besar, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah dengan sangat kepada Pemilik panen agar mengutus pekerja-pekerja untuk panennya.” (Luk. 10:2) Namun, bagaimana mereka bisa mengabar ke ”seluruh bumi yang berpenduduk” dan memberikan ”kesaksian kepada semua bangsa”? Dari mana pekerja-pekerja itu bisa didapatkan? Andaikan mereka dapat melihat ke masa depan saat duduk bersama Yesus kala itu, pasti mereka akan terpukau melihat penggenapan kata-kata di Matius 24:14 itu! 3 Kita hidup pada masa digenapinya nubuat Yesus itu. Jutaan orang telah bergabung untuk memberitakan 1, 2. Nubuat apa tentang hari-hari terakhir yang membuat
murid-murid Yesus penasaran? Mengapa? 3. Bagaimana Lukas 21:34 tergenap dewasa ini? Pemeriksaan
diri macam apa yang perlu kita lakukan?
22
MENARA PENGAWAL
kabar baik Kerajaan ke seluruh bumi. (Yes. 60:22) Namun, Yesus menunjukkan bahwa akan ada orang-orang yang kesulitan untuk mengutamakan pekerjaan itu dalam kehidupan mereka. Hati mereka akan ”sarat” dengan hal-hal lain sehingga mereka tersimpangkan. (Baca Lukas 21:34.) Kita pun menyaksikan penggenapan kata-kata itu. Beberapa dari antara umat Allah mulai tersimpangkan. Ini terlihat dari keputusan mereka dalam hal pekerjaan sekuler, pendidikan tinggi, dan harta materi, serta waktu yang mereka habiskan untuk olahraga dan rekreasi. Ada juga yang menjadi lelah karena tekanan hidup dan kekhawatiran sehari-hari. Renungkanlah, ’Bagaimana dengan saya? Kalau dilihat dari keputusan-keputusan yang saya buat, apa yang sebenarnya saya utamakan dalam kehidupan?’ 4 Orang-orang Kristen pada abad pertama harus berjuang agar bisa terus mendahulukan hal-hal rohani. Rasul Paulus merasa bahwa ia perlu mendoakan orang Kristen di Filipi agar mereka ”memastikan perkara-perkara yang lebih penting”. (Baca Filipi 1:9-11.) Seperti rasul Paulus, kebanyakan orang kala itu ”semakin berani berbicara tentang firman Allah tanpa takut”. (Flp. 1:12-14) Demikian pula, banyak dari antara kita sekarang memberitakan Firman Allah dengan berani. Namun, kita tentu akan terdorong untuk semakin mengutamakan pekerjaan pengabaran yang sangat penting itu dengan membahas apa yang sekarang sedang dilakukan organisasi Yehuwa! Dengan bantuan artikel ini, mari kita renungkan penyelenggaraan yang telah Yehuwa buat untuk menggenapi Matius 24:14. Apa yang diutamakan organisasi-Nya? Bagaimana hal itu memotivasi kita dan keluarga? Dalam artikel berikutnya, kita juga akan memba4. (a) Sehubungan dengan orang-orang Kristen di Filipi, apa yang Paulus doakan, dan mengapa? (b) Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini dan artikel berikutnya? Apa tujuan kita membahas hal itu? 15 APRIL 2013
has apa yang bisa membantu kita bertekun dan tetap mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa. BAGIAN ORGANISASI YEHUWA DI SURGA BERGERAK MAJU 5 Ada banyak hal yang Yehuwa putuskan untuk tidak disebutkan dalam Firman-Nya, Alkitab. Misalnya, Ia tidak menjelaskan perincian tentang cara kerja otak atau alam semesta, sekalipun hal-hal itu sangat menakjubkan! Sebaliknya, Yehuwa menyediakan informasi yang bisa membantu kita memahami kehendak-Nya dan menyelaraskan kehidupan kita dengan hal itu. (2 Tim. 3:16, 17) Maka, sungguh menarik bahwa melalui Alkitab, Yehuwa menyingkapkan kepada kita gambaran sekilas tentang bagian organisasi-Nya yang tidak kelihatan! Pastilah kita tergugah ketika membaca perincian dari penyelenggaraan surgawi Yehuwa yang dicatat dalam kitab Yesaya, Yehezkiel, Daniel, dan Penyingkapan! (Yes. 6:1-4; Yeh. 1:4-14, 22-24; Dan. 7:9-14; Pny. 4:1-11) Yehuwa seakanakan menyingkap tirai dan mengizinkan kita melihat ke dalam surga. Mengapa Dia memberi tahu kita hal-hal itu? 6 Yehuwa ingin agar kita selalu ingat bahwa kita adalah bagian dari suatu organisasi universal. Meski tidak kelihatan, ada banyak hal yang sedang berlangsung untuk mendukung terwujudnya kehendak Yehuwa. Misalnya, Yehezkiel melihat bahwa bagian organisasi Yehuwa yang tidak kelihatan digambarkan dengan kereta surgawi yang sangat besar. Kereta itu bisa bergerak dengan sangat cepat dan bisa berbelok dalam waktu seketika. (Yeh. 1:1521) Dalam sekali putaran roda, jarak yang ditempuhnya bisa sangat jauh. Dalam penglihatan itu, Yehezkiel juga melihat Penunggang kereta itu. Ia mengatakan, ”Aku melihat sesuatu seperti kilauan elektrum,
5, 6. (a) Mengapa Yehuwa memberikan penglihatan tentang bagian organisasi-Nya yang ada di surga? (b) Dalam sebuah penglihatan, apa yang Yehezkiel lihat?
23
seperti api di sekeliling bagian dalamnya . . . Itu adalah rupa kemuliaan Yehuwa.” (Yeh. 1:25-28) Yehezkiel pasti sangat takjub menyaksikan penglihatan itu! Ia melihat Yehuwa memegang kendali penuh atas organisasi-Nya; Ia menggunakan roh kudus untuk mengendalikan pergerakannya. Sungguh suatu gambaran yang mengagumkan tentang bagian organisasi Yehuwa di surga yang sedang bergerak maju! 7 Daniel juga mendapat penglihatan yang dapat memperkuat keyakinan kita. Ia diizinkan untuk melihat Yehuwa, yang digambarkan sebagai ”Pribadi Yang Lanjut Usia” yang duduk di atas takhta dari nyala api. Takhta itu memiliki roda-roda. (Dan. 7:9) Yehuwa ingin agar Daniel melihat bahwa organisasi-Nya sedang bergerak untuk melaksanakan kehendak-Nya. Daniel juga melihat ”seseorang seperti putra ma7. Apa manfaat penglihatan Daniel bagi kita?
24
nusia”, yaitu Yesus, yang diberi wewenang untuk mengawasi bagian organisasi Yehuwa di bumi. Pemerintahan Kristus yang sempurna tidak hanya berlangsung beberapa tahun. Sebaliknya, itu adalah ”kekuasaan yang bertahan untuk waktu yang tidak tertentu, yang tidak akan berlalu, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan binasa”. (Dan. 7:13, 14) Penglihatan ini mendorong kita untuk memercayai Yehuwa dan memahami apa yang hendak Ia wujudkan. Ia memberikan ”kekuasaan dan kehormatan dan kerajaan” kepada Yesus, Putra-Nya yang telah teruji dan terbukti setia. Yehuwa yakin sepenuhnya kepada Putra-Nya ini. Jadi, kita juga dapat yakin akan kepemimpinan Yesus. 8 Bagaimana penglihatan tentang bagi8. Apa pengaruh penglihatan dari Yehuwa atas Yehezkiel dan Yesaya? Bagaimana penglihatan itu seharusnya memengaruhi kita? MENARA PENGAWAL
an organisasi Yehuwa yang tidak kelihatan ini seharusnya memengaruhi kita? Seperti Yehezkiel, kita tentu sangat takjub dan merasa diri kecil sewaktu melihat apa yang sedang Yehuwa lakukan. (Yeh. 1:28) Dengan merenungkan tentang organisasi Yehuwa, kita akan tergerak untuk bertindak, seperti halnya Yesaya. Ketika muncul kesempatan untuk mengumumkan apa yang sedang Yehuwa lakukan, tanpa raguragu ia segera menyambutnya. (Baca Yesaya 6:5, 8.) Yesaya yakin bahwa, dengan dukungan Yehuwa, ia bisa bertekun menghadapi tantangan apa pun. Demikian pula, gambaran sekilas tentang bagian organisasi Yehuwa yang tidak kelihatan ini tentu akan membuat kita sangat takjub dan menggerakkan kita untuk bertindak. Betapa membesarkan hati merenungkan tentang organisasi yang terus maju ini dan yang mengutamakan terwujudnya kehendak Yehuwa! BAGIAN ORGANISASI YEHUWA DI BUMI 9
Melalui Putra-Nya, Yehuwa membentuk bagian organisasi-Nya di bumi yang bergerak selaras dengan bagian organisasi-Nya yang tidak kelihatan di surga. Mengapa bagian yang kelihatan itu dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang disebutkan di Matius 24:14? Perhatikan tiga alasannya. 10 Pertama, Yesus menyatakan bahwa murid-muridnya akan mengabar ”sampai ke bagian yang paling jauh di bumi”. (Kis. 1:8) Kedua, itu dibutuhkan untuk menyediakan makanan rohani dan untuk mengurus kebutuhan orang-orang yang melaksanakan pekerjaan tersebut. (Yoh. 21: 15-17) Ketiga, itu dibutuhkan agar para pemberita kabar baik ini bisa berkumpul bersama untuk beribadat kepada Yehuwa dan diajar caranya melakukan pe9, 10. Mengapa bagian organisasi Yehuwa yang kelihatan dibutuhkan? 15 APRIL 2013
kerjaan itu. (Ibr. 10:24, 25) Ketiga tujuan ini tidak bisa tercapai dengan sendirinya. Agar para pengikut Kristus bisa berhasil, pekerjaan mereka perlu diorganisasi dengan baik. 11 Bagaimana kita memperlihatkan dukungan kepada organisasi Yehuwa? Salah satu cara yang penting adalah dengan selalu memercayai orang-orang yang Yehuwa dan Yesus beri kepercayaan untuk menjalankan kepemimpinan dalam pekerjaan pengabaran. Ada banyak kegiatan atau problem di dunia ini yang bisa menyita perhatian saudara-saudara itu. Namun, apa yang selalu menjadi perhatian utama dari bagian organisasi Yehuwa yang kelihatan ini? MENGUTAMAKAN ”PERKARA-PERKARA YANG LEBIH PENTING” 12
Di seputar dunia, para penatua yang berpengalaman dilantik untuk mengawasi dan menggerakkan pemberitaan Kerajaan di negeri tempat mereka melayani. Sewaktu membuat keputusan, saudarasaudara ini mencari petunjuk dari Firman Allah, menjadikan itu sebagai ’pelita bagi kaki mereka dan terang bagi jalan mereka’, dan dengan sungguh-sungguh berdoa meminta bimbingan Yehuwa.—Mz. 119:105; Mat. 7:7, 8. 13 Sama seperti pria-pria yang menjalankan kepemimpinan di abad pertama, para penatua yang mengawasi pekerjaan pengabaran dewasa ini juga mengabdikan diri dalam ”pelayanan firman”. (Kis. 6:4) Mereka sangat bersukacita melihat kemajuan yang dicapai dalam pemberitaan kabar baik di negeri mereka dan di seputar dunia. (Kis. 21:19, 20) Mereka tidak menetapkan banyak sekali aturan dan prosedur. 11. Bagaimana kita memperlihatkan dukungan
kepada organisasi Yehuwa? 12, 13. Bagaimana cara para penatua melaksanakan tugas mereka? Mengapa hal itu membesarkan hati Saudara?
25
Sebaliknya, mereka mengikuti Alkitab dan arahan roh kudus Allah sewaktu membuat pengaturan yang dibutuhkan untuk memajukan pekerjaan pengabaran. (Baca Kisah 15:28.) Dengan melakukannya, saudara-saudara pengemban tanggung jawab ini menjadi teladan bagi semua saudara-saudari di sidang mereka.—Ef. 4:11, 12. 14 Di balik layar, ada pekerjaan untuk mempersiapkan makanan rohani yang disalurkan melalui publikasi, perhimpunan, dan kebaktian. Tanpa kenal lelah, ribuan sukarelawan menerjemahkan makanan rohani ini ke dalam kira-kira 600 bahasa sehingga sebanyak mungkin orang bisa belajar tentang ”perkara-perkara yang besar dari Allah” dalam bahasa mereka sendiri. (Kis. 2:7-11) Saudara-saudari muda bekerja untuk menghasilkan bahan bacaan kita dengan menggunakan mesin cetak dan mesin penjilid berkecepatan tinggi. Bahan bacaan ini kemudian dikirimkan ke sidang-sidang, bahkan ke bagian yang paling terpencil di bumi. 15 Berbagai hal diorganisasi agar kita dapat berfokus pada pekerjaan pemberitaan kabar baik di sidang kita. Misalnya, ada ribuan pekerja sukarela yang membantu pembangunan Balai Kerajaan dan Balai Kebaktian, memberikan bantuan kepada korban bencana alam atau yang menghadapi keadaan darurat medis, mengorganisasi kebaktian-kebaktian, dan mengajar di sekolah-sekolah teokratis. Selain itu, masih ada banyak kegiatan lain yang berlangsung di balik layar. Apa tujuan semua kegiatan ini? Untuk mendukung pekerjaan pemberitaan kabar baik, meningkatkan kesejahteraan rohani para pemberitanya, dan memajukan ibadat sejati. Apakah bagian organisasi Yehuwa di bumi memang mengutamakan perkara-perkara yang lebih penting? Ya, pasti!
Secara berkala, apakah kita meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang dilakukan organisasi Yehuwa? Ada yang menggunakan waktu ibadat keluarga atau pelajaran pribadi mereka untuk meriset hal ini dan merenungkannya. Mempelajari penglihatan Yesaya, Yehezkiel, Daniel, dan Yohanes pasti akan sangat mengasyikkan. Buku Saksi-Saksi Yehuwa—Pemberita Kerajaan Allah dan publikasi atau DVD lainnya yang tersedia dalam bahasa Saudara dapat memberi Saudara informasi yang menarik tentang organisasi itu. 17 Ada baiknya kita merenungkan apa yang sedang Yehuwa lakukan melalui organisasi-Nya. Bersama organisasi yang menakjubkan ini, kita hendaknya bertekad untuk tetap mengutamakan perkara-perkara yang lebih penting. Dengan melakukannya, kita akan memiliki tekad yang semakin kuat seperti yang dimiliki Paulus. Ia menulis, ”Karena kami mendapat tugas pelayanan ini sesuai dengan belas kasihan yang ditunjukkan kepada kami, kami tidak menyerah.” (2 Kor. 4:1) Ia juga menganjurkan rekan-rekan sekerjanya, ”Biarlah kita tidak menyerah dalam melakukan apa yang baik, sebab jika kita tidak lelah kita akan menuai pada saat musimnya tiba.”—Gal. 6:9. 18 Apakah ada penyesuaian-penyesuaian yang perlu kita buat, secara pribadi atau sebagai keluarga, untuk memastikan perkaraperkara yang lebih penting dalam kegiatan kita sehari-hari? Dapatkah kita menyederhanakan kehidupan atau mengurangi halhal yang menyimpangkan perhatian sehingga kita bisa memberikan lebih banyak perhatian pada pekerjaan pengabaran yang sangat penting? Dalam artikel berikutnya, kita akan membahas lima hal yang bisa membantu kita mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa.
14, 15. (a) Penyelenggaraan apa saja yang di-
16. Apa yang bisa Saudara jadikan topik untuk
buat untuk mendukung pekerjaan pengabaran di seputar dunia? (b) Bagaimana Saudara memandang peran Saudara dalam mendukung pemberitaan Kerajaan?
26
TIRULAH ORGANISASI YEHUWA 16
dipelajari secara pribadi atau bersama keluarga? 17, 18. (a) Apa manfaat yang Saudara rasakan
dari pembahasan artikel ini? (b) Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita renungkan? MENARA PENGAWAL
JANGAN MENJADI LELAH
”Biarlah kita tidak menyerah dalam melakukan apa yang baik.”—GAL. 6:9.
APA JAWABAN SAUDARA?
Persediaan apa saja yang membantu kita agar semangat kita untuk kebenaran tetap kuat?
Jika tujuan utama kita berhimpun adalah beribadat kepada Yehuwa, apa pengaruhnya terhadap kehadiran kita di perhimpunan?
Jika kita ingin bertekun dalam melayani Allah dan mempertahankan semangat kita, apa yang perlu kita upayakan dengan sungguh-sungguh?
JIKA direnungkan, betapa menakjubkan fakta bahwa kita adalah bagian dari sebuah organisasi universal. Penglihatan yang dicatat di Yehezkiel pasal 1 dan Daniel pasal 7 memuat gambaran yang hidup tentang Yehuwa yang sedang memanuver segala sesuatu hingga mencapai klimaks yang luar biasa. Yesus memimpin bagian organisasi Yehuwa di bumi. Ia mengarahkan bagian organisasi itu untuk mengutamakan pemberitaan kabar baik, menyediakan kebutuhan rohani para pemberitanya, dan memajukan ibadat sejati kepada Yehuwa. Hal ini benar-benar membuat kita percaya kepada organisasi Yehuwa!—Mat. 24:45. 2 Secara pribadi, apakah kita mengikuti gerak langkah organisasi yang luar biasa ini? Apakah semangat kita untuk kebenaran semakin kuat, atau semakin lemah? Sewaktu merenungkan pertanyaan-pertanyaan itu, kita mungkin mendapati bahwa kita mulai merasa lelah atau bahkan kurang bersemangat. Hal itu wajar, dan itu pernah terjadi pada abad pertama. Rasul Paulus perlu menasihati rekan-rekan Kristen-nya untuk mengingat teladan Yesus yang bersemangat. Paulus mengatakan bahwa hal ini akan membantu mereka agar tidak ”menjadi lelah dan gugur”. (Ibr. 12:3) Demikian pula, kita perlu mencermati artikel sebelumnya, yang menunjukkan apa yang sedang dilaksanakan oleh organisasi Yehuwa. Hal itu akan sangat membantu kita untuk mempertahankan semangat dan ketekunan kita. 3 Akan tetapi, Paulus menunjukkan bahwa ada hal lain yang kita butuhkan agar tidak menjadi lelah. Ia menyatakan bahwa kita perlu berupaya ”melakukan apa yang baik”. (Gal. 6:9) Jadi, ada yang perlu kita lakukan. Mari kita perhatikan lima kegiatan yang dapat membantu kita tetap teguh dan terus mengikuti gerak maju organisasi Yehuwa. Lalu, kita masing-masing dapat menentukan apakah ada dari antara kegiatan itu yang kita atau keluarga kita perlu tingkatkan. 1, 2. Apa manfaatnya merenungkan penglihatan-penglihatan
tentang organisasi universal Yehuwa? 3. Bagaimana caranya agar kita tidak menjadi lelah? Apa yang
akan kita bahas dalam artikel ini?
27
BERKUMPUL UNTUK BERIBADAT DAN MENDAPATKAN ANJURAN 4 Berkumpul bersama merupakan kegiatan penting yang selalu dilakukan oleh hamba-hamba Yehuwa. Di surga, para malaikat diundang untuk datang ke hadapan Yehuwa pada waktu-waktu tertentu. (1 Raj. 22:19; Ayb. 1:6; 2:1; Dan. 7:10) Pada zaman Israel dahulu, bangsa itu harus berkumpul ”agar mereka mendengarkan dan belajar”. (Ul. 31:10-12) Orang-orang Yahudi pada abad pertama juga biasa pergi ke sinagoga untuk membaca Tulisan-Tulisan Kudus. (Luk. 4:16; Kis. 15:21) Berkumpul bersama terus ditekankan ketika sidang Kristen didirikan, dan hal itu masih merupakan bagian penting dalam ibadat kita. Orang Kristen sejati ”memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik”. Kita perlu terus ”saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya [kita] melihat hari [Yehuwa] mendekat”.—Ibr. 10:24, 25. 5 Salah satu cara penting kita bisa saling menganjurkan adalah dengan berpartisipasi di perhimpunan. Kita bisa menyatakan iman kita di hadapan umum dengan menjawab pertanyaan tercetak, mengomentari penerapan ayat, menceritakan secara singkat pengalaman yang menunjukkan manfaatnya menaati prinsip Alkitab, atau dengan cara lainnya. (Mz. 22:22; 40:9) Saudara tentu setuju bahwa tidak soal sudah berapa lama kita menghadiri perhimpunan, kita selalu terbina setiap kali mendengarkan komentar yang tulus dari saudara-saudari kita, baik tua maupun muda. 6 Apa alasan lain Allah menekankan pentingnya berkumpul bersama secara ru-
4. Mengapa dapat dikatakan bahwa berkumpul bersama merupakan bagian penting dalam ibadat sejati? 5. Bagaimana kita bisa saling menganjurkan di perhimpunan? 6. Bagaimana perhimpunan membantu kita tetap aktif secara rohani?
28
tin? Perhimpunan dan kebaktian membantu kita agar berani memberikan kesaksian dan menghadapi tentangan ataupun sikap apatis di daerah kita. (Kis. 4:23, 31) Iman kita dikuatkan dan diteguhkan melalui pembahasan Alkitab. (Kis. 15:32; Rm. 1:11, 12) Pengajaran dan pertukaran anjuran di pertemuan ibadat membuat kita benar-benar bahagia dan memberi kita ”ketenangan dari hari-hari malapetaka”. (Mz. 94:12, 13) Panitia Pengajaran dari Badan Pimpinan mengawasi penyiapan semua program rohani untuk mengajar umat Yehuwa di seluruh dunia. Betapa bersyukurnya kita atas persediaan berupa program pengajaran yang sehat yang kita nikmati di perhimpunan setiap minggu! 7 Namun, ada alasan lain yang jauh lebih penting daripada mendapatkan manfaat dari perhimpunan. Tujuan utama kita berkumpul bersama adalah untuk beribadat kepada Yehuwa. (Baca Mazmur 95:6.) Sungguh besar hak istimewa kita untuk memberikan pujian kepada Allah kita yang hebat! (Kol. 3:16) Yehuwa layak menerima ibadat kita yang rutin, yang kita lakukan dengan menghadiri serta berpartisipasi di pertemuan teokratis. (Pny. 4:11) Karena itulah kita dinasihati agar ”tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang”!—Ibr. 10:25. 8 Apakah kita memandang perhimpunan Kristen sebagai pemberian Yehuwa yang akan membantu kita bertekun hingga Ia membinasakan dunia fasik ini? Jika ya, hal itu berarti perhimpunan termasuk di antara ”perkara-perkara yang lebih penting”. Maka, sekalipun kehidupan kita sibuk, kita harus menyisihkan waktu untuk berhimpun. (Flp. 1:10) Kita hendaknya tidak pernah melewatkan kesempatan untuk beribadat kepada Yehuwa bersama saudara-saudari kita, kecuali karena ada alasan yang benar-benar serius. 7, 8. (a) Apa tujuan utama perhimpunan kita?
(b) Secara pribadi, bantuan rohani apa yang Saudara dapatkan dari perhimpunan? MENARA PENGAWAL
BAGIAN ORGANISASI YEHUWA DI BUMI MENCAKUP: 1. Badan Pimpinan 2. Panitia Cabang 3. Pengawas keliling 4. Badan penatua 5. Sidang 6. Penyiar 1
2
3
4 6 5
MENCARI ORANG-ORANG BERHATI JUJUR 9
Kita juga mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa dengan ikut sepenuhnya dalam pekerjaan pengabaran. Yesus memelopori pekerjaan ini sewaktu ia berada di bumi. (Mat. 28:19, 20) Sejak itu, pemberitaan Kerajaan dan pekerjaan membuat murid menjadi fokus utama seluruh organisasi Yehuwa. Banyak pengalaman pada zaman sekarang menunjukkan bahwa para malaikat mendukung pekerjaan kita dan mengarahkan kita kepada orang-orang ”yang memiliki kecenderungan yang benar untuk kehidupan abadi”. (Kis. 13:48; Pny. 14:6, 7) Bagian organisasi Yehuwa di bumi bertujuan untuk mengorganisasi dan mendukung pekerjaan terpenting ini. 9. Apa buktinya bahwa pekerjaan pengabaran
itu sangat penting? 15 APRIL 2013
Apakah pekerjaan pengabaran menjadi fokus utama kita juga? 10 Jika kita mengabar dengan bersemangat, kasih kita akan kebenaran bisa tetap kuat. Perhatikan komentar Mitchel, seorang penatua kawakan dan perintis biasa. Ia mengatakan, ”Saya senang menceritakan kebenaran kepada orang-orang. Sewaktu memikirkan artikel baru dalam Menara Pengawal atau Sedarlah!, saya sangat terkesan akan hikmat, pemahaman, dan penyampaian informasinya yang tidak berat sebelah dalam setiap terbitannya. Saya ingin berdinas untuk melihat tanggapan orang-orang dan caranya saya dapat menggugah minat mereka. Dinas membuat saya tetap stabil. Semua kegiatan 10. (a) Berikan contoh bagaimana caranya agar
kasih kita akan kebenaran tetap kuat. (b) Bagaimana dinas membantu kita agar tidak menjadi lelah?
29
lain saya geser ke sebelum atau sesudah waktu yang saya sisihkan untuk dinas.” Demikian pula, jika kita tetap sibuk dalam dinas suci, kita bisa tetap kokoh pada hari-hari terakhir ini.—Baca 1 Korintus 15:58. MENYANTAP MAKANAN ROHANI 11
Untuk menguatkan kita, Yehuwa menyediakan berlimpah makanan rohani dalam bentuk publikasi. Saudara tentu pernah membaca sebuah publikasi lalu berkata dalam hati, ’Ini persis yang saya butuhkan! Sepertinya Yehuwa menulis artikel ini khusus buat saya!’ Hal itu bukanlah suatu kebetulan. Melalui publikasi-publikasi itu, Yehuwa mengajar dan membimbing kita. Ia mengatakan, ”Aku akan membuatmu memiliki pemahaman dan mengajarmu mengenai jalan yang harus kautempuh.” (Mz. 32:8) Apakah kita berupaya menyantap semua makanan rohani yang kita terima dan merenungkannya? Dengan melakukannya, kita akan terus berbuah dan tidak layu secara rohani pada hari-hari terakhir yang sukar ini.—Baca Mazmur 1:1-3; 35:28; 119:97. 12 Untuk memperdalam penghargaan kita, ada baiknya kita memerhatikan pekerjaan apa saja yang dilakukan agar kita mendapat asupan makanan rohani secara teratur. Panitia Penulisan dari Badan Pimpinan mengawasi proses riset, penulisan, pemeriksaan, pembuatan gambar, dan penerjemahan publikasi tercetak kita serta bahan-bahan yang dimuat di situs Web kita. Kemudian, cabang-cabang yang mencetak lektur-lektur itu akan mengirimkannya ke berbagai sidang. Untuk apa semua pekerjaan ini dilakukan? Agar umat Yehuwa kenyang secara rohani. (Yes. 65:13) Semoga kita dengan rajin menyantap semua makanan rohani yang kita terima melalui organisasi Yehuwa.—Mz. 119:27. 11. Mengapa kita hendaknya menyantap semua
MENDUKUNG PENGATURAN ORGANISASI 13
Dalam penglihatan yang diberikan kepada rasul Yohanes, Yesus tampak sedang menunggang kuda putih untuk menaklukkan orang-orang yang memberontak terhadap Yehuwa. (Pny. 19:11-15) Iman kita pasti dikuatkan dengan mengetahui bahwa Yesus diikuti oleh malaikat-malaikat yang setia dan disertai oleh para pemenang terurap dari bumi yang telah menerima upah surgawi mereka. (Pny. 2:26, 27) Teladan mereka dalam memberikan dukungan bagi pengaturan Yehuwa benar-benar luar biasa! 14 Dengan cara yang sama, kumpulan besar mendukung sepenuhnya pekerjaan saudara-saudara terurap Kristus yang masih ada di bumi dan yang menjalankan kepemimpinan dalam organisasi Yehuwa dewasa ini. (Baca Zakharia 8:23.) Bagaimana kita secara pribadi dapat memperlihatkan dukungan kepada pengaturan Yehuwa? Salah satu caranya adalah dengan tunduk kepada orang-orang yang menjalankan kepemimpinan. (Ibr. 13:7, 17) Ini bisa dimulai di sidang kita sendiri. Apakah komentar kita tentang para penatua membuat orang lain merespek mereka dan tanggung jawab mereka? Apakah kita mengajar anak-anak kita untuk merespek pria-pria yang setia ini dan untuk mendengarkan nasihat mereka? Selain itu, apakah kita membahas bersama keluarga caranya kita bisa mendukung pekerjaan sedunia melalui sumbangan kita? (Ams. 3:9; 1 Kor. 16:2; 2 Kor. 8:12) Apakah kita menganggap penting hak istimewa untuk ikut memelihara Balai Kerajaan? Jika ada respek dan persatuan seperti itu, roh Yehuwa akan mengalir dengan limpah. Melalui roh itu, kita akan terus menerima bantuan agar tidak menjadi lelah pada harihari terakhir ini.—Yes. 40:29-31.
makanan rohani dari Yehuwa? 12. Apa yang bisa kita lakukan agar tidak
menganggap sepele makanan rohani yang kita terima?
30
13, 14. Siapa saja yang mendukung pengaturan Yehuwa di surga? Bagaimana kita bisa memperlihatkan dukungan seperti itu di bumi? MENARA PENGAWAL
HIDUP SELARAS DENGAN BERITA KITA 15 Yang terakhir, agar bisa tetap bertekun dan mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa, kehidupan kita harus selalu selaras dengan berita yang kita sampaikan. Caranya adalah dengan ’memastikan apa yang diperkenan Tuan’. (Ef. 5:10, 11) Karena ketidaksempurnaan kita dan tekanan Setan beserta dunianya yang fasik, kita harus terus berjuang melawan pengaruh-pengaruh negatif. Beberapa dari antara kalian, saudarasaudari yang kami kasihi, harus berjuang keras setiap hari untuk mempertahankan hubungan kalian dengan Yehuwa. Upaya kalian itu membuat Dia sangat mengasihi kalian. Maka, jangan menyerah! Hidup selaras dengan kehendak Yehuwa akan membuat kita sangat puas dan akan menjamin bahwa ibadat kita tidak sia-sia.—1 Kor. 9:24-27. 16 Namun, apa yang perlu kita lakukan jika kita melakukan dosa serius? Segeralah cari bantuan. Kalau kita menyembunyikan hal itu, keadaannya justru akan bertambah parah. Ingatlah bahwa ketika Daud menutup-nutupi dosanya, ia mengatakan, ”Tulangtulangku letih karena aku mengerang sepanjang hari.” (Mz. 32:3) Ya, menyembunyikan dosa hanya akan membuat kita semakin lelah secara emosi dan rohani. Tetapi, ”ia yang mengakui dan meninggalkannya akan mendapat belas kasihan”.—Ams. 28:13. 17 Perhatikan contoh Anne.1 Menjelang umur 20 tahun, Anne menjadi perintis biasa. Tetapi kemudian ia menempuh kehidupan bermuka dua. Dampaknya sangat besar atas dirinya. Ia mengatakan, ”Hati nurani saya sangat terganggu. Saya tidak bahagia dan selalu merasa tertekan.” Apa yang kemudian ia lakukan? Ia menceritakan bahwa suatu hari di perhimpunan, ayat di Yakobus 5:14, 15 di-
1 Nama telah diubah. 15. Mengapa kita harus terus berjuang untuk hidup selaras dengan kehendak Yehuwa yang luhur? 16, 17. (a) Apa yang hendaknya kita lakukan jika kita melakukan dosa serius? (b) Pelajaran apa yang bisa kita petik dari contoh Anne? 15 APRIL 2013
Dengan rajin, bantu orang lain memahami bahwa mereka pun bisa menjadi bagian dari organisasi Yehuwa
bahas. Anne sadar bahwa ia membutuhkan bantuan dan ia pun menemui para penatua. Sewaktu mengenang kembali, ia mengatakan, ”Ayat-ayat itu bagaikan resep obat yang Yehuwa tulis untuk menyembuhkan secara rohani. Obatnya susah ditelan, tetapi menyembuhkan. Saya menaati nasihat di ayatayat itu, dan ternyata manjur.” Setelah beberapa tahun, kekuatan Anne pun diperbarui. Kini, ia bersemangat lagi melayani Yehuwa dengan hati nurani yang bersih. 18 Betapa besar hak istimewa kita untuk hidup pada hari-hari terakhir ini dan menjadi bagian dari organisasi Yehuwa yang luar biasa! Marilah kita bertekad untuk tidak sekali-kali menganggap sepele apa yang kita miliki. Bersama keluarga, marilah kita berkumpul secara rutin untuk beribadat bersama sidang kita, mencari orang-orang berhati jujur di daerah kita dengan rajin, dan menghargai persediaan makanan rohani yang kita terima secara teratur. Selain itu, marilah kita mendukung orang-orang yang menjalankan kepemimpinan dan menyelaraskan kehidupan kita dengan berita yang kita sampaikan. Dengan melakukannya, kita tidak hanya terbukti mengikuti gerak langkah organisasi Yehuwa, tetapi kita juga tidak akan menjadi lelah dalam melakukan apa yang baik! 18. Apa hendaknya tekad kita?
31
TAHUKAH SAUDARA?
Apakah bait di Yerusalem pernah dibangun kembali setelah 70 M? YESUS menubuatkan bahwa tidak satu batu pun dari bait Yehuwa yang akan tetap tinggal di atas batu lain. Hal itu tergenap ketika tentara Romawi di bawah komando Titus menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. (Mat. 24:2) Belakangan, Kaisar Yulianus berencana untuk membangun kembali bait itu. Yulianus disebut sebagai kaisar kafir Romawi yang terakhir. Ia adalah keponakan Konstantin Agung, dan ia menerima pendidikan dari orang-orang yang katanya ”Kristen”. Namun, setelah dilantik menjadi kaisar pada tahun 361 M, ia dengan terang-terangan menolak pendidikan tersebut dan Kekristenan yang sudah bobrok pada masa itu. Ia lebih memilih agama kafir. Buku-buku sejarah menyebutnya ”Si Murtad”. Yulianus membenci Kekristenan. Salah satu alasannya mungkin karena sewaktu berumur enam tahun, ia menyaksikan bapak dan saudara-saudaranya dibunuh oleh orang-orang yang katanya ”Kristen”. Menurut para
pakar sejarah gereja, Yulianus mendorong orang Yahudi untuk membangun kembali bait mereka karena ia berpikir bahwa hal ini akan menunjukkan bahwa Yesus adalah nabi palsu.1 Tidak diragukan bahwa Yulianus berencana untuk membangun kembali bait. Namun, para pakar sejarah masih memperdebatkan apakah ia benar-benar memulai proyek itu. Dan, kalaupun ia memang memulainya, apa alasannya proyek itu tidak selesai. Namun, yang pasti, tidak sampai dua tahun setelah berkuasa, Yulianus dibunuh. Dan, proyek itu ikut bersamanya ke liang kubur. 1 Yesus tidak mengatakan bahwa bait itu tidak akan pernah dibangun kembali. Ia mengatakan bahwa bait akan dihancurkan, dan itu terjadi pada tahun 70 M.
Gambar bait, seperti yang tampak pada zaman Yesus, di lokasinya sekarang
Masjid Qubbet es-Sakhra (Kubah Batu Cadas) sekarang berdiri di atas gunung bait
Photo: Todd Bolen/BiblePlaces.com
s
Unduh gratis majalah ini dan bacaan lain yang tersedia di www.jw.org/id
Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca di Internet
w13 04/15-IN