70 PEARL MILLET (PennisetumTyphoideumRich.): JAMLiR-JAMLTR PATOGEN TULAR.BENIHNYA (PEARL MILLET (PennisetumTyphoideumRich.): ITS SEED'BORNE PATHOGENIC FUNGI) Oleh : Djol
rssN,r41l-9250
71 of germinable The highestpercentage by G3 and Gl , i.€.,29 and28%, respectively. i n f e c t ed se e d sw a sfo u n di n G3 , i.e.,60% followedby G2 andGl, i.€.,58 and53% , respectively. pathogenicfu.ngi,pearl millet, infectedseeds Key words: Seed-borne PENDAHIJLUAN Pearl millet (Pennisetum typhoideumRich.) merupakantanaman baru di lndonesia,yang perlu dimasyarakatkan ke desa-desa.Hal ini adalah karenatanamanini dapatmenjadi sumber bahanmakananmanusia,sementara banyak orang mengenalmillet sebagai pakanburungmeskipundari jenis millet yangberbeda(Patelet al.,1987). tanaman Usaha pemasyarakatan ini belum banyak dilakukan di Indonesia,termasukcara budidayanya yang menggunakanbiji sebagaibenih. Keberhasilanbudidayasuatu tanaman, tennasuktanamanpearl millet, sangat ditentukan oleh sehat-tidaknyabenih y a n g d i g u n a ka n . K e ru g i a n yang ditimbulkankarenapenyakittular-benih dapatmencapai75%, bahkanpadapearl millet dapatmencapai85% (Thakurand Chahal, 1987\. Jenis patogen tular-benihpearl millet di Indonesia belum banyak diketahui karena tanaman ini rnasih baru. Oleh sebabitu, perlu dilakukan penelitiantentangjarnur-jamurpatogen tular-benih pada benih pearl millet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuijenis jamur patogentularbenihpearl millet yang ditanamdi desa
Karangwangkal,Purwokerto Utara, KabupatenBanyumas,dan mengetahui persentasebenih pearl millet yang terinfeksi. METODE PEI{ELITIAN Penelitiandeskriptif ini dilakukan di Laboratorium llmu Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, UniversitasJenderalSoedirman,sejak Pebruari sampai April 2001. Sampel diambil secaraacak dari benih milet yang dipanen, yang berasal dari tiga genoripe,yaitu Gl : tall population, G2 : shortpopulation,dan G3 : hasil seleksi short population untuk bobot bUi. Dari masing-masinggenotipe diambil sebanyak400 bUi untuk metode inkubasidi ataskertas merang,dan I g biji untuk metodepencucianbenih. Parameteryang diamatiadalahmorfologi jamur, yang meliputi benfuk, warna, jumlah sekat,dan ukurankonidiurnatau benih spora,jenisjamur, danpersentase terinfeksi. Penghitunganpersentase rumus: benihterinfeksimenggunakan Jumlahbenihyg terinfeksi x 100% P- --Jumlahbenihyangdiuji
(Djoko Pujiartodkk.)
72 HASIL DAN PEMBAHASAN Jamur-jamur Patogen Ttrlar benih Pearl Millet Hasil penelitian menggunakan dua metode menunjukkan bahwa di semua genotipe dijumpai bermacam jamur patogentular-benih.Jamur-jamur tersebutberasal dari golonganparasit kuat maupun lemah, sesuaipendapat (1970). Bermacamjenis jaNeer:gaard mur tersebutdapatdilihatpadaTabel1. Jamur yang dijurnpai dengan metode inkubasi pada kertas merang lebih banyakjenisnyadibandingkandenganyang dijurnpaipadametodepencu-
cian benih, sepertinampakpada Tabel 2. Jamurtular-benihyang dijumpai dengan metodepencucianbenih hanyaF. graminearumdan C. geniculata. Iamut patogentular-benihpearl millet yang ditemukanpadatiga genotipeadalah: Jamur Cumularia geniculnta (Tracy & Earle) Boed Jamur C. geniculata.ditemukan di ketiga genotipe pearl millet yang dicoba.Jamurini mempunyaikonidium yang beragam ,dalaln bentuk dan ukuran. Konidiumnya berbentuk lengkung, lurus, dan membesar di bagiantengahnya,bersekatantara3-4,
Tular BenihPearlMillet Patogen Tabel1. SifatMorfologiJamur-jamur Jenisjamur Curwtlaria genicalata
Fusarium equiseti F. graminearum Colletotruchum Praminearum Nectriafragariae
Sifatmorfologi BEntuk Warna Sekat 3-4 Coklat kegelaparq Lrngkung bagran tengatt Ituus, ujung lebih bssar dan runcing gelap daripada baeianuiungrya Bulan sabit 3-7 Tan-warna Bulansabit 3-5 Tan-warna Lengtang, Tan-warna ramoing Bulat tehu Tan-warna 1
LIkuran(um) (17,8-27)x (5,6-7,8)
(22-42) x (3,3-4,4) 84-42\ x (3,3-5,6) (L5,6-23)x (3,3-5,6) (12-16,71x(3,3'6,7)
Tular Benihdari Tiga Genotipe Patogen Tabel2. Jamur-jamur No,
Genotipe
1. 2,. 3.
G1 G2 G3
Metode Inkubasi l(ertas Merang N Co Cu Fe Fc -r f + + + +
+
+ +
-F
Pencuciart Cu Fg + + -F
-+-
-t+ + G2 = genotipeshortpopulation,G3 : tall population, : Gl : genotipe Keterangan hasilseleksishortpopulation,* : dijurnpai,- : tidakdijumpai,Cu : Curvulariageniculata,Fg : Fusariumgrantinearum,Fe : F' equiseti, graminicola,dan N : Nectria.fragariae. Co : Colletotrichum -1-
f
Vol. I No. 2 Agustus2001:70-"/6 Pedesaan JurnalPembangunan
rssN.l4ll-92s0
t 1
berdindingtebal, berwarnacoklat gelap dan berukuranlebih besarpadatiga sel di bagian tengahnya, sedangkansel ujungnya lebih terang, dengan ujung turnpulataumelengkung,danberukuran (17,8-27)x (5,6-7,8)pm. Hal ini sesuai denganpendapatBenoit and Mathur (1970)danWilson(2000). Jamur Fusariunt sp. Jamurini drjumpaijuga di ketiga genotipepearlmillet, yangdiuji dengan metodeinkubasipada kertas merang, yang dibedakandalamdua jenis, yaitu F. graminearumdan F. ecluiseti.Jamur F. graminearum mempunyai makrokonidiurnpanjangramping, warna tan, bersekat3-4, denganukuran (34-42)x (3,3-5,6)pm. Sementara makronidiurn F. equisetibersekat7, berbentukbulan sabitatausepertiperahu,danberukuran
ramping mernanjang,dengan ukuran (15,6-23) x (3,3-5,6)prn. Hal ini sesuai dengan pendapat Kulshreatha et al.
(re76). Jamur Nectriafragari.aeT. Watanabe Jarnur ini juga dijumpai pada penelitianini dan hanyaditemukanpada genotipeG2 dan G3 (Tabel 2). Jamur ini nrempunyainama lain Penicillifer fragariae T. Watanabe (Watanabe, 1994). Konidiumnya berbentuk gelondongansampaibulat telur, tanwarna, terdiri dari l-2 sel, dengan ukuran(12-16,7)x (3,3-6,7)pm. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Watanabe(1994). Kepadatankonidium dari ketiga jamur patogen utama, yang dtjumpai dari keduametodeidentifikasi,beragam dantersajipadaTabel3.
Tabel3. RerataKepadatan KonidiumDuaJamurTular Benihdari Tiga GenotipePearl Millet
Kepadatankonidium ml-t g'
Genotipe
F. graminecru.m
GI G2 G3 (22-42)x (3,3-4,4)pm. Hal ini sesuai denganpendapatBooth(1971). Jamur Colletotrichum graminicola (CES.) Wilson Jamur C. graminicola merupakanjamur saprofitdanjuga parasitpada beberapa tanaman golongan rurnputr u r n p u t a n .J a m u r i n i m e m p u n y a i konidiurntan-warna,rnelengkung atau
82,8x 103 103 x 103 70,8 * 103
C. eeniculatq
85,2x l0r M , 4x 1 0 3 74,4 x 103
Tabel 3 rnenunjukkan bahwa konidiurn C. geniculata lebih padat dibandingkandengan konidium F. graminearunt.Hal ini adalah karena status jarnur C. geniculata sebagai janrur kontarninan(Neergaard,1979). Benoitand Mathur (1970)melaporkan bahwa jarnur C. geniculata dijumpai pada padi dan tanamanlain, sebagai
PearlMillet(Penni,retum TJtphoideum Rich.)...... (DjokoPujiarto dkk.)
74 agensiapenyebabpenyakitbecakdaun, busuk brji, dan penyebabperubahan bentukbiji. Sementaraitu, makrokonidium jamur F. graminearumkurang padat dibandingkandenganjamur C. geniculata.Hal ini tidak berartijamur tersebut kurang penting peranannya bagi tanaman.Nath et al. (1970)melaporkan bahwa jamur ^F. graminearum dapat menurunkanhasil sampai 690/o, dan menyebabkanadanya warna biru kehitarnanpadabiji. Pada Tabel 3 di atas juga nampak bahwa G2 rnengandunglebilt banyak konidiurnjarnur C. geniailata dan F. grantinearumdibandingdengan G1 dan G3. Hal ini dapat dikatakan bahwaG2 nampaklebih rentanterhadap jamur-jamurtersebut,danberkaitanerat dengankandunganhara di dalam biji (Bilgrarni dan Dube, 1979). Akan tetapi, kerentananini belum menjamin jamur melakukan infeksi ke dalam benih; hanya menempelsaja di permukaannya.
dimengerti karena metode ini, yang lebih mudah dilaksanakandan lebih sederhana,hanya mampu menentukan jenis jarnur yang melekatdi permukaan biji/benih (Neergaardet al., 1970). Sementaradengan metode inkubasi, baik pada kertas merang atau pada mediumlainnya, lebih dipusatkanpada pertumbuhan inokulum seiring dengan pertumbuhanbijinya. Hal ini penting untuk mengetahuipersentasebiji yang terinfeksi ataupqn yang berkecambah ( Neer gaar d, 1979) . Lebih l anj ut bahwajarnur yang dijumpai dr3elaskan melalui metode inkubasi merupakan jenis jarnur tular-benih, baik yang benih maupun bersitattular-permukaan marnpumenginfeksike dalambenih. PersentaseBenih Pearl Millet yang Terinfeksi Besarnyapersentasebenih pearl millet yang terint'eksi,baik dari benih yangberkecambah maupuntidak berkenampakpadaTabel4. carnbah,
Tular-Benih Tabel4. Persentase BenihMillet yangTerinfeksiJamur-jamur Geno[pe
Iumlehbiji yangdiuji
Jrrmlahbiji yang bcrkecambatt
GT Q2 G3
400 400 400
285 270 284
Jumlohbiji tak bcrkecambah dsn terinfeksi
115 130 116
Padaidentifikasiini, dari metode pencucianbenih hanyadijumpaijumlah jamur yang lebih sedikit dibanding denganrnetodeinkubasi.Hal ini mudah
Rlsio benih Rasiobenih Jumlahbiji berkccambah tak bgrberkeoambah kecambahdarr dan terinfeksi dan (Yr) terinfeki (%) terinfeksi
2tr 233 244
28,75 32,5 29
52,75 5E,25 50
Pada Tabel 4 nampak bahwa pada benih Pearl lvlillet genotipe G3 terjadi persentasebenih berkecambah dan terinfeksi yang tertinggi, yaitu
Peclesaan Vol. I No. 2 Asustus2001:70-76 JurnalPembansunan
rssN.14ll-9250
75 sebesar60%. Hal ini menunjukkan bahwa benih genotipeG3 rnerupakan benih pearl millet yang lebih rentan terhadap infeksi jamur-jarnur patogen tular-benih,karenajamur dapatjuga menyerangke bagiandalarnbenih dan m e n ye b a b ka n g a n g g u a n ter hadap perkecarnbahan benih. KESIMPULAN B e rd a sa rka np e mb ahasandi depandapatdisimpulkan: 1. Jamur-jamur patogen tular-benih pearl millet yang ditanamdi desa Karangwangkal,PurwokertoUiara,
DAFTAR PUSTAKA Benoit,M.A. and S.B. Mathur, 1970. Identification of species of Curvulariaon rice seed.Proc. Int. Seed Test. Ass. 35: 99II9 . Bilgrarni,K.S. and I{.C. Dube, 1919. A Textbookof Modern Plant Fungi. Vikas PubishingHouse PVT, LTD., New Delhi. Pp. 62-66. Booth,C., 1971.The GenusFusarium. CMI, Kew, Surrey,England. Ku l s h re sth aD,.D ., S .B . Mathur ,and P. Neergaard,1976. Identification of seed-borne species of Colletotrichum. FriesialI:l16-125. Nath, R., P. Neergaard,and S.B. Mathur. 1910. Identification of Fttsariuraspecieson seedas they occur in blotter test. Proc, Int. Seed Test. .Ass. 35:l2t-1.44.
K a b u p a t e nB a n y u m a s , y a n g diternukanadalah C. geniculata,F. gr am inear um, F. equis eti , C . grantinicola, danN. fragariae. 2. Persentase benih pearl millet yang dan terinfeksioleh tak berkecambah jarnurpatogentular-benihuntuk Gl, GZ dan G3 nasing-masingadalah 28,75;32,5dan29%. benih pearl millet yang 3. Persentase berkecambahdan terinfeksi oleh jamur patogentular-benih, untukGl, adalah G2, dan G3 masing-masing dan60%. 52,75:58,25
Neergaarcl, P., 1970.SeedPathologyof Rice. Proc. First International S y m p o si u m o n P I a n t Pathology, New Delhi. Pp. 57-68. P., 1979.,SeedPathology, Neergaard, Vol. 1. The MacMillanPress. Ltd., London.839pp. Neergaard, P., A.K. Lambat,and S.B. Ivlathur, D]A. Seed health testing of rice III, Testing procedures tbr detection of PyriculariaoryzaeCav. Proc. Int. Seed Test. Ass. 35:157163. Patel, J.C., H.R. Dave, an d D .D . Malavia, 1987. Potentialand prospectsof pearl millet as a crop for intensiveagriculture in Gujarat.Proceedingsof the International Pearl tr[illet WorkShop,7-11 April 1986, ICRISAT Centre, lndia. P. 316.
Rich.) ....,. (DjokoPujiartodkk.) PearlMillet (Penni,retumTyphoideum