BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wadah dimana
terdapat sebuah kegiatan positif untuk membangun pribadi yang baik dalam manusia itu sendiri maupun pribadi
yang
dapat
berinteraksi
dengan
baik
di
masyarakat. Pendidikan harus mampu menciptakan Sumber
Daya
Manusia
yang
berkualitas
agar
menyiapkan peserta didik pada era yang semakin maju dan
semakin
ketatnya
persaingan
dalam
dunia
pendidikan. Sesuai dengan UU No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: nasional bertujuan untuk pendidikan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Agar khususnya
tujuan pada
pendidikan tingkat
satuan
dapat
tercapai
sekolah
dasar
berbondong-bondong untuk melenggarakan program sekolah
yang
dapat
memajukan
pendidikan
dan
meningkatkan prestasi peserta didiknya. Dalam berita dalam Kemenag Kabupaten Lebong menyebutkan bahwa “dengan lingkungan yang bersih, rapi, dan rindang dapat menciptakan rasa nyaman 1
sehingga dengan kondisi itu dapat menjadikan siswa memiliki
budaya
bersih
di
rumah
maupun
dilingkungannya”. Hal tersebut sesuai dengan harapan masyarakat
sekarang
ini
yang
menginginkan
pendidikan yang terbaik untuk putra putri mereka. Mereka lebih menginginkan menyekolahkan putra putri mereka di sekolah yang memiliki prestasi yang baik. Sejalan
dengan
hal
tersebut
Halder
(2012:1)
menyebutkkan bahwa “pendidikan lingkungan yang menjadi kunci untuk memecahkan masalah lingkungan dan kunci menjaga keberlanjutan global”. Selain tenaga pendidik yang memadai sarana dan prasarana yang layak dilihat pula pada lingkungan belajar siswa yang terbebas dari polusi udara, bersih, nyaman dan sejuk. Dari itulah akan terwujud kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan. Lingkungan hidup perlu diperhatikan agar hal tersebut dapat tercapai. Menurut
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa: Lingkunan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Perilaku manusia sangat mempengaruhi alam sekitar terutama pada era globalisasi ini. Pemanasan global yang terjadi sekarang ini perlu adanya peran serta manusia agar terciptanya lingkungan yang sehat 2
dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa: Manusia menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan,sekaligus memiliki peran dan tanggung jawab besar untuki memberdayakan kekayaan lingkungan guna kelangsungan hidup ekosistem.
yang
Kenyataan cenderung
terjadi
mengeksploitasi
adalah
kekayaan
manusia
alam
untuk
pemenuhan kebutuhan mereka tanpa memperhatikan kelangsungan
hidup
alam
sekitar.
Perilaku
ini
cenderung menimbulkan kerusakan alam. Untuk itu perlu
adanya
kesadaran
diri
untuk
melestarikan
kekayaan alam dalam upaya untuk mendapatkan kehidupan dalam kaitannya dengan pendidikan yang layak dan nyaman. Pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan
program
pendidikan
lingkungan
hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui
program
Adiwiyata.
Peraturan
Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata menjelaskan bahwa: adiwiyata adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Melalui program ini diharapkan sekolah dapat menciptakan warga sekolah, khusunya peserta didik 3
yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendung dan mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
berkarakter
dalam
mencapai
pembangunan
berkelanjutan. Program
adiwiyata
diharapkan
mampu
menumbuhkan semangat belajar siswa dengan belajar pada lingkungan sekitar dan terwujudnya karakter siswa melalui kegiatan pelestarian lingkungan. Program Adiwiyata telah mengajarkan para siswa untuk menjaga lingkungan
hidup
melalui
pendidikan
yang
menyelipkan materi di dalam pelajaran yang secara tidak langsung mengandung unsur pancasila dan menghijaukan nilai lingkungan hidup. Sehingga dalam konteks
responsibilitas
dapat
di
katakan
baik
(Wahyuningtyas: 2013). Sebuah program harus ditindak lanjuti dengan sebuah evaluasi. Karena dalam melakukan sebuah evaluasi dapat diketahui bagaimana keberlangsungan program, kendala yang terdapat dalam program, dan mendapatkan
masukan
tentang
keberlanjutan
program. Hal ini sejalan dengan pendapat Widoyoko (2011)
bahwa
tujuan
evaluasi
adalah
“untuk
memperoleh sebuah informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program”. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/ hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk
mengambil
keputusan
diperbaiki atau dihentikan.
4
apakah
dilanjutkan,
Banyak
evaluasi
tentang
adiwiyata
yang
dilakukan oleh peneliti yang berminat pada bidang adiwiyata.
Tetapi
pada
Sekolah
Dasar
Negeri
2
Tegowanu Wetan belum dilakukan evaluasi program adiwiyata untuk menindak lanjuti program tersebut. SDN 2 Tegowanu Wetan merupakan sekolah yang mendapatkan penghargaan sebagasi Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (ADIWIYATA) oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dengan Nomor SK 660.1/ BLH.I/ 2181. Dari prestasi yang dimiliki oleh sekolah tersebut hendaknya perlu adanya evaluasi untuk menindak lanjuti keberlanjutan program.
Evaluasi
menggunakan
program
pendekatan
CIPP.
yang
dilakukan
CIPP
merupakan
singkatan dari, context evaluation: evaluasi terhadap konteks, input evaluation: evaluasi terhadap masukan, process evaluation:
evaluasi terhadap proses, dan
product
evaluasi
evaluation:
terhadap
hasil.
Dari
keempat singkatan tersebutlah yang menjadi dasar evaluasi yang di laksanakan karena dengan dasar tersebut peneliti dapat mengambil data dari konteks program sampai produk yang dihasilkan dari program. Dalam menjalankan program adiwiyata, sekolah ini
masih
terdapat
kekurangan
yaitu
kurangnya
partisipasi masyarakat. Padahal peran masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini dapat berjalan dengan maksimal. Dari kekurangan tersebut tidak didapatkan hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat. Dari evaluasi tersebut diharap dapat membantu
sekolah
dalam
keberlanjutan
program 5
adiwiyata khususnya dalam meningkatkan peran serta masyarakat. 1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Tegowanu
evaluasi Wetan
program
melalui
adiwiyata
model
SDN
evaluasi
2
CIPP
(Context, Input, Process, Product)? 2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam program adiwiyata di SDN 2 Tegowanu Wetan? 1.3
Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengevaluasi program adiwiyata SDN 2 Tegowanu
Wetan
melalui
model
evaluasi
CIPP
(Context, Input, Process, Product) 2. Untuk
memberikan
masukan
pada
partisipasi
masyarakat dalam program adiwiyata di SDN 2 Tegowanu Wetan. 1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi
berkaitan
acuan
dengan
teori-teori
program
selanjutnya
adiwiyata
dan
yang bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan program adiwiyata.
6
1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak berikut: 1.4.2.1 Guru Pelaksanaan evaluasi adiwiyata dalam rangka meningkatkan
partisipasi
masyarakat
diharapkan
dapat membantu guru dalam memecahkan masalah yang terjadi di antara pihak sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan program adiwiyata sehingga guru dapat
meningkatkan
kerja
kerasnya
dalam
keberhasilan program adiwiyata. 1.4.2.2 Kepala Sekolah Diharapkan dengan adanya evaluasi program adiwiyata
dalam
rangka
meningkatkan
masyarakat ini dapat menjadi masukan
partisipasi bagi kepala
sekolah yang sekiranya dapat membantu kelancaran program. Sehingga terjadi kerja sama antara kepala sekolah
dan
guru
untuk
mengupayakan
agar
masyarakat ikut berperan aktif dalam pelaksanaan program adiwiyata. 1.4.2.3 Siswa Dengan
adanya
evaluasi
program
adiwiyata
dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat ini diharapkan agar para siswa aktif berperan dalam kegiatan akademik maupun non akademik. Hasil dari peran
aktif
sehingga
siswa
dapat
dapat
dilihat
memunculkan
oleh
masyarakat
ketertarikan
dari
masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program adiwiyata. 7
1.4.2.4 Masyarakat Evaluasi
program
adiwiyata
dalam
rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta dalam mendukung pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. sehingga dapat terjadi hubungan timbal balik antara pihak sekolah dengan masyarakat.
8