PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN
Oleh : Winda Patrisia, Adelina Hasyim, Ni. Nyoman Wetty FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Email :
[email protected] 085380502464
Abstract : The purpose of this study was to analyze (1) lesson planning, (2) the implementation of learning activities, (3) evaluation system, (4) increased ability to write a description of the use of the image. This study is an action research (classroom action research) are implemented with three cycles. Action on the first cycle of learning using educational media print images include images of Borobudur. The second cycle uses an image is an image printed educational monument. In the last cycle of an image is an image printed educational Mutun Beach. Data were collected using observation and a written test and then analyzed by descriptive quantitative.The conclusion of this study: (1) Planning learning using media images by learning the syntax cycle of the first, second, and third; teacher presents the objectives and motivate students, showing an image as a medium of learning, evaluate the results of the article, and concluded the learning outcomes, (2) the learning there is an increase in student learning activities in the first cycle categories Less Active, on the second cycle category Pretty Active (CA) and the third cycle category Active (A), (3) system evaluation using essay writing skills test description, (4) an increase in ability to fabricate the description, in the first cycle of students who pass reached 37.5% in the second cycle of 50% and to 75% at the end of the third cycle. Keywords: media images, activity, composition description.
Abstrak : Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar siswa kelas x sekolah menengah atas negeri 1 gedong tataan kabupaten pesawaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) perencanaan pembelajaran, (2) pelaksanaan aktivitas pembelajaran, (3) sistem evaluasi, (4) peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Tindakan pada siklus pertama pembelajaran menggunakan media gambar cetak edukatif berupa gambar Candi Borobudur. Siklus kedua menggunakan gambar cetak edukatif berupa gambar Monas. Pada siklus terakhir menggunakan gambar cetak edukatif berupa gambar Pantai Mutun. Data yang
1
dikumpulkan menggunakan observasi dan tes tertulis kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Kesimpulan penelitian ini : (1) desain perencanaan pembelajaran disusun dengan sintak; guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menampilkan gambar sebagai media pembelajaran, mengevaluasi hasil karangan, dan menyimpulkan hasil pembelajaran, (2) aktivitas siswa adalah memperhatikan gambar, aktif dalam melakukan diskusi, mengajukan pertanyaan dalam kelomok dan menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru, dan menyampaikan hasil diskusi (3) sistem evaluasi menggunakan tes kemampuan menulis karangan deskripsi, (4) terjadi peningkatan kemampuan mengarang deskripsi, pada siklus I siswa yang tuntas mencapai 37,5% pada siklus II 50% dan menjadi 75% pada akhir siklus ke III. Kata Kunci : media gambar, aktivitas , karangan deskripsi.
PENDAHULUAN
dan kurang menyenangkan karena
Pembelajaran bahasa di SMA selama
bersifat monoton.
ini belum mendapat respon yang
Berdasarkan data tahun pelajaran
positif dari siswa pada umumnya,
2011/2012 pada semester genap nilai
khususnya siswa SMAN 1 Gedong
hasil mengarang siswa kelas X.7 di
Tataan, Pesawaran leih-lebih pada
SMAN 1 Gedung Tataan, mayoritas
kompetensi menulis karangan. DI
siswa belum mencapai KKM yang
SMAN 1 Gedung Tataan
saat ini
ditetapkan sekolah yaitu nilai 70,
hanya menggunakan media internet
adapun data tersebut disajikan pada
dalam pembelajaran dan hasilnya
tabel berikut:
kurang efektif, hal ini dikarenakan kurangnya keluasan ide pada siswa dalam
menulis
suatu
karangan.
Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
menulis
karangan,
Tabel Nilai hasil mengarang siswa kelas X.7 SMAN 1 Gedung Tataan tahun 2011/2012 Sumber: SMAN 1 Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran Nilai
Frekuensi
Persentase
Keterangan
diantaranya siswa belum mampu
40
6
37,5
Belum Tuntas
menulis karangan dengan baik, dan
50
6
37,5
Belum Tuntas
siswa sulit menuangkan ide, gagasan,
60
1
6,25
Belum Tuntas
dan
daya
70
1
6,25
Belum Tuntas
imajinatif. Selain itu perencanaan,
80
2
12,5
Tuntas
strategis, dan teknik evaluasi serta
90
0
0
-
100
0
0
-
Jumlah
16
100 %
media
mengembangkan
yang
dipilih
kurang
melibatkan siswa secara langsung
2
Berdasarkan
tabel
nilai
hasil
dapt menumbuhkan minat siswa dan
mengarang siswa kelas X.7 SMAN 1
dapat memberikan hubungan antara
Gedung Tataan tahun 2011/2012
isi materi pelajaran dengandunia
dapat diketahui dari 16 siswa hanya
maya. Agar menjadi efektif, gambar
3 orang (18,75%) yang mencapai
senaiknya ditempatkan pada konteks
KKM yang ditetapkan sekolah.
yang
bennakna
dan
siswa
berinteraksi dengan gambar itu untuk Menurut Riyanto (2002: 24). Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa
yang
terjadinya
memungkinkan
komunikasi,
diekspresikan
lewat
tanda
yang dan
symbol.Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam dua bentuk demensi sebagai curahan
ataupun
pikiran
yang
bentuknya bermacam-macam seperti
meyakinkan
terjadinya
proses
informasi. Jadi, media gambar adalah suatu medium berupa gambar baik gambar konkret atau visual gambar yang di gunakan untuk membawa dan menyampaikan suatu pesan, dimana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara
komunikator
dengan
komunikan (Arsyad, 2007: 91).
lukisan, potret, slide, flm, strip, opaque projector (Hamalik, 2004: 95). Media
Pemanfaatan media gambar dalam
gambar sangat penting digunakan
kegiatan pembelajaran sebagai salah
dalam usaha memperjelas pengertian
satu
pada peserta didik, sehingga dengan
proses
menggunakan media gambar peserta
interaksi siswa dengan lingkungan
didik
memperhatikan
belajarnya. Oleh sebab itu salah satu
terhadap benda-benda atau hal-hal
fungsi dari media gambar adalah
yang belum pernah dilihatnya yang
sebagai alat bantu, yakni menunjang
berkaitan dengan pelajaran.
penggunaan metode pembelajaran
dapat
lebih
upaya
untuk
interaksi
mempertinggi
guru-siswa
dan
yang dipergunakan guru. Melalui Media bambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media gambar dapat memperincar
pemahaman
dan
penggunaan diharapkan kualitas yang
media dapat
proses pada
gambar
mempertinggi belajar-mengajar
akhirnya
dapat
memperkuat ingatan siswa. Gambar
2
mempengaruhi kualitas hasil belajar
yaitu: (1) sifatnya konkret; gambar
siswa.
lebih realities menunjukan pokok
Media gambar yang baik memiliki karakteristik yang harus dimiliki, menurut
Rahadi
(2003:
27-28)
karakteristik tersebut antara lain: (1) harus
autentik,
menggambarkan
artinya
dapat
obyek/peristiwa
seperti jika siswa melihat langsung; (2) sederhana, komposisinya cukup jelas
menunjukan
bagian-bagian
pokok dalam gambar tersebut; (3) ukuran
gambar
sehingga
proposional,
siswa
mudah
membayangkan sesungguhnya
ukuran benda/obyek
yang
digambar; (4) memadukan antar keindahan
dengan
kesesuaiannya
untuk mencapai tujuan pembelajaran; (5) gambar harus message. Tidak setiap
gambar
yang
bagus
merupakan media yang bagus; (6) sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Atas dasar
karakteristik tersebut maka media gambar
memiliki
kelebihan
dan
kelemahan.
masalah
dibandingkan
denagan
variable semata, (2) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua benda, objek atau pariwisata dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bias anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut, (3) media gambar dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan
kita.
Misalnya, sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapt disajikan dengan jelas
dalam
bentuk
gambar,
(4)gambar dapat memperjelas suatu masalah,dalam bidang apa saja dan untuk usia berpa aja, sehingga dapat mencegah
atau
membetulkan
kesalahpahaman, harganya didapat
(5)gambar
muarah serta
dan
gampang
digunakan
tanpa
memerlukan peralatan khusus. Selain kelebihan-kelebihan tersebut, media gambar
mempunyai
beberapa
kelemahan yaitu: (1) gambar hanya menekankan persepsi indera mata, (2) gambar benda kompleks kegiatan
kuarang
yang terlalu efektif
pembelajaran,
untuk (3)
Menurut Arif Sadiman, (2006: 29)
ukurannya samangat terbatas untuk
beberapa kelebihan
kelompok besar. Kehadiran media
media gambar
3
gambar sangat membantu mereka
kiri atas medan gambar. Dengan
dalam memahami konsep tertentu,
demikian media gambar merupakan
yang tidak atau kuarang mampu
salah satu teknik media pembelajaran
dijelaskan dengan bahasa.
yang
Menurut Sudjana (2005: 12) tentang bagaimana
siswa
belajar
melalu
gambar adalah sebagai berikut: (1) ilustrasi
gambar
merupakan
efektif
mengkombinasikan gagasan
secara
karena fakta
jelas,
dan
kuat
dan
terpadu melalui pengungkapan katakata dan gambar.
perangkat pengajaran yang dapat
Dari beberapa pengertian di atas,
menarik minat belajar secara efektif;
dapat
(2)
merupakan
media gambar tidak hanya sekedar
perangkat tingkat abstrak yang dapat
alat bantu (aids) saja, tetapi meliputi
ditafsirkan berdasarkan pengalaman
segala sesuatu yang berupa sarana
dimasa lalu, melalui penafsiran kata-
ataupun
kata; (3) ilustrasi gambar membantu
dipergunakan oleh guru (pendidik) di
para siswa membaca buku pelajaran
dalam menyampaikan pesan (bahan
terutama dalam menafsirkan dan
pelajaran) kepada subjek didik untuk
mengingat-ingat isi materi teks yang
memperjelas,
menyertainya; (4) dalam booklet,
lebih
pada
efektivitas
ilustrasi
gambar
umumnya
menyukai
anak-anak
setengah
atau
lebih satu
penulis
simpulkan
prasarana
yang
dapat
memperlancar,
meningkatkan
pembelajaran
bahwa
dan
efisien
dalam dalam
dan
proses rangka
halaman penuh bergambar, disertai
mencapai tujuan pendidikan yang
beberpa
diharapkan secara optimal
(5)ilustrasi
petunjuk gambar
yang
jelas;
isinya
harus
dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif; (6) ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehinga tidak bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagianbagian yang panting dari ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas kelas X7 SMAN 1 Gedong Tataan dengan menggunakan media gambar, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
4
1. Menganalisis
peningkatan
Gedong Tataan, Pemilihan metode
kemampuan menulis karangan
ini
deskripsi siswa kelas X7 SMAN
penelitian
1 Gedong Tataan pada aspek
menawarkan cara dan prosedur baru
kesesuaian
untuk
dengan
judul
dengan
menggunakan
isi
media
gambar.
didasarkan
pendapat
bahwa
tindakan
mampu
memperbaiki
meningkatkan
dan
profesional
guru
dalam proses pembelajaran di kelas
2. Menganalisis
peningkatan
dengan melihat berbagai indikator
kemampuan menulis karangan
keberhasilan
deskripsi siswa kelas X7 SMAN
pembelajaran yang terjadi pada siswa
1 Gedong Tataan pada aspek
(Hopkins, 2003: 34).
penggunaan dan penulisan ejaan dengan menggunakan gambar. 3. Menganalisis
peningkatan
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X7 SMAN 1 Gedong Tataan pada aspek Pilihan
kata
(Diksi)
dengan
menggunakan gambar? 4. Menganalisis
peningkatan
deskripsi siswa kelas X7 SMAN 1 Gedong Tataan pada aspek efektif
dengan
menggunakan gambar.
dan
basil
HASIL DAN PEMBAHASAN Karangan deskripsi merupakan jenis karangan yang ditujukan kepada penerima
pesan
agar
dapat
membentuk suatu citra (imajinasi) tentang sesuatu hal. Menurut Enre (2004:158),
kemampuan menulis karangan
kalimat
proses
berfungsi
karangan
deskripsi
menjadikan
pembaca
melihat
wujud
seakan-akan sesungguhnya
dari
materi
yang
disajikan itu, sehingga kualitasnya yang khas dapat dikenal dengan lebih jelas,
desain
pembelajaran
dapat
digunakan
dalam
yang
menulis
METODE
karangan deskripsi adalah model
Penelitian ini menggunakan metode
Assure. Model Assure adalah model
tindakan
yang
pembelajaran yang dapat digunakan
proses
untuk jenis media yang tepat dalam
(action research)
diimplementasikan pembelajaran
dalam
menulis
karangan
siswa kelas X7 SMA Negeri 1
proses
pembelajaran.
Model
ini
dikembangkan untuk menciptakan
5
aktivitas pembelajaran yang efektif
konsultasikan dengan rtabel dengan
dan efisien, khususnya pada kegiatan
taraf signifikan 5% nilai rtabel =
pembelajaran
0,497, ternyata rhitung yang didapat
yang
menggunakan
media dan teknologi. Model ini,
lebih
berorentasi
demikian
pada
KBM.
Strategi
besar
dari
rtabel,
semua
item
dengan butir
6
pembelajarannya melalui pemilihan
instrumen penilaian pada siklus I, II
dan pemanfaatan metode, media,
dan
bahan
serta
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di
lingkungan
dapat nilai Alpha Siklus I sebesar
belajar.Assure model di desain untuk
0,947, Siklus II sebesar 0,950, Siklus
membantu Guru dalam merancang
III sebesar 0,939 dan kesimpulannya
rencana
pembelajaran
instrumen
terintegrasi
dan
ajar,
serta
pembelajar
peran
di
efektif
yang dengan
dinyatakan
III
gunakan
penelitian dalam
“Valid”.
yang
di
penelitian
ini
menggunakan teknologi dan Media
dinyatakan reliabel karena nilai alpha
dalam kelas
nya > 0,60. ini berarti bahwa alat
Pada aktivitas siswa X7 SMAN 1 Gedong
Tataan
kerjasama
pada
antar,
indikator individu,
keantusiasan berdiskusi, keaktifan siswa,
teknik
memberikan
ide/
ukur
yang
penelitian
di ini
gunakan sudah
dalam memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisiten dalam mengukur gejala yang sama
gagasan, penggunaan waktu secara
Berdasarkan hasil penelitian dapat
keseluruhan rata-rata aktivitas siswa
diketahui bahwa nilai rata-rata hasil
pada siklus I 46 dengan kategori
mengarang siswa pada siklus I sebesar
Kurang Aktif (KA), pada siklus II
60 Kategori Kurang, nilai rata-rata
rata-rata aktivitas siswa 60 dengan
hasil mengarang siswa pada siklus II
kategori Cukup Aktif (CA), pada
sebesar 64 Kategori Kurang, nilai
siklus III rata-rata aktivitas siswa 75
rata-rata hasil mengarang siswa pada
dengan kategori Aktif (A).
siklus III sebesar 72 Kategori Baik
Berdasarkan
hasil
uji
validitas
Pembelajaran
terhadap 6 instrumen penilaian pada
pembelajaran
siklus I, II dan III
mampu
jika di
yang yang
memberikan
ideal
adalah
sepenuhnya kesempatan
6
pada
anak
didik
mengekspresikan
untuk
disampaikan cukup jelas. Dalam
pengalamannya
pembelajaran ini digunakan metode
secara mandiri dan kreatif dan tugas
pembelajaran
guru
diskusi ini siswa (peserta didik)
pada
dasarnya
hanyalah
diskusi.
bagaimana dapat menjadi inspirasi
dibimbing
tersendiri bagi peserta didik selama
pertanyaan dan tugas. Melalui media
proses pembelajaran agar anak didik
gambar
mampu
sendiri
menyelesaikan tugas membuat satu
Keberhasilan dalam pembelajaran
karangan deskripsi dari gambar yang
menulis bergantung pada strategi dan
dilihat sisswa didepan kelas. Dalam
model yang digunakan guru dalam
tahap
pembelajaran tersebut, kesenangan
diorientasikan pada aktivitas peserta
dalam
menjadi
dirinya
dengan
Dengan
pertanyaan-
peserta
didik
pemahaman,
dapat
pembelajaran
mengikuti
pelajaran
didik. Sebagian siswa sudah dapat
dengan
bagaimana
bekerjaama, hanya beberapa orang
strategi dan model pembelajaran
saja yang mempunyai ide kurang
yang dapat dipakai guru dalam
logis dan sulit dipahami, sementara
memberikan materi kepada siswa,
gambar yang ditayangkan agak sulit
karena pada dasarnya kreativitas
dijelaskan karena gambar belum
guru dalam meramu pembelajaran
dikenal oleh siswa, dengan kata lain
(dengan
siswa belum kenal atau belum pernah
ditentukan
model-model
yang
menyenangkan) akan menjadi bagian
ada
penting dalam pembelajaran, dengan
dengan
adanya
maka
ditayangkan,
dapat
bahwa siswa dari segi bahasa sedikit
memahami
tahu atau paham sementara dalam
manfaat dari kegiatan menulis yang
bentuk tulisan atau menjabarkan
dilaksanakan
mereka
media
diharapkan
gambar siswa
mengekspresikan,
sehingga
siswa
kegiatan
yang
tempat ini
masih
gambar
yang
menanadakan
belum
dapat
mempunyai kemauan untuk menulis
menyusun
yang
kalimat. Peneliti sebagai fasilitator
dibentuk
dalam
deskripsi
berupa karangan Pada
siklus
deskripsi
I
melalui
dan
berhubungan
menghubungkan
yang berperan membantu, memeberi materi
karangan
media gambar
kemudahan dan membimbing peserta didik dengan sabar dan telaten.
7
Peserta didik masih belum bisa
memperbaiki RPP yang dibuat
menalarkan
dilihatnya
setelah ditemukan kelemahan-
dengan baik Berdasarkan hasil diatas
kelemahan pada setiap silkus.
dapat ditarik kesimpulan bahwa media
Hasil
gambar
terhadap
Pelaksanaan Pembelajaran pada
menulis
siklus I diperoleh nilai rata-rata
hal
yang
berpengaruh
peningkatan
kompetensi
penilaian
wacana siswa kelas X7 SMAN 1
sebesar
Gedong Tataan SIMPULAN DAN SARAN
60
Rencana
berarti
rencana
pembelajaran
kategori
sedang
atau
belum
masih
mencapai
indikator keberhasilan penelitian.
Simpulan
Rencana
Berdasarkan hasil penelitian dan
Pembelajaran
pembahasan
disimpulkan
diperoleh nilai rata-rata sebesar
bahwa, perencanaan pembelajaran
75 berarti rencana pembelajaran
yang
kategori
dapat
baik,
proses
pembelajaran
Pelaksanaan pada
siklus
Baik,
II
Rencana
menggunakan media gambar sebagai
Pelaksanaan Pembelajaran pada
media pembelajaran membuat siswa
siklus III diperoleh nilai rata-rata
aktif belajar, didukung dengan sistem
sebesar
penilaian
yang
87
berarti
rencana
kategori
Sangat
baik,
mampu
pembelajaran
prestasi
belajar
Baik yang berarti sudah sesuai
mengarang deskripsi di SMAN 1
dengan indikator keberhasilan
Gedong
Tataan,
penelitian.
Simpulan
ini
meningkatkan
Pesawaran.
didasarkan
pada
temuan sebagai berikut.
2. Aktivitas
belajar
indikator
1. Penyusunan
Rencana
siswa
kerjasama
individu,
pada antar,
keantusiasan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdiskusi,
pelajaran
teknik memberikan ide/ gagasan,
Bahasa
berdasarkan
Indonsesia
keaktifan
siswa,
pembelajaran
penggunaan
kemampuan menulis karangan
keseluruhan
deskripsi dengan menggunakan
menggunakan
media
rata-rata mengalami peningkatan
gambar
peningkatan
mengalami
setelah
peneliti
waktu
secara dengan
media
gambar
pada setiap siklus, pada siklus I
8
nilai rata-rata aktivitas belajar
dan 1 butir soal yang memiliki
siswa sebesar 46 dengan kategori
validitas sangat rendah.
Kurang Aktif (KA), pada siklus
4. Prestasi
belajar
mengarang
II nilai rata-rata aktivitas belajar
deskripsi
siswa sebesar 60 dengan kategori
menggunakan
Cukup Aktif (CA), pada siklus
mampu meningkatkan prestasi
III nilai rata-rata aktivitas belajar
belajar siswa pada setiap siklus.
siswa
Rata-rata hasil mengarang siswa
sebesar
75
dengan
kategori Aktif (A).
siswa
dengan
media
gambar
Kelas X7 SMAN 1 Gedong
3. Sistem evaluasi mata pelajaran
Tataan dengan media gambar
Bahasa Indonsesia mengalami
“Candi Borobudur” pada Siklus 1
peningkatan nilai validitas dan
adalah 62 dan dapat diketahui
reliabilitas dengan menerapkan
pula dari 16 orang siswa hanya 6
menggunakan
orang
media
gambar
(37,5%)
melalui proses tes dalam bentuk
mencapai
uraian
bebas
validitas digunakan
KKM,
siswa
yang
dari
hasil
terbatas,
hasil
tersebut dapat ditarik kesimpulan
penelitian ini
dapat
bahwa
untuk
rata-rata
nilai
hasil
mengukur
mengarang deskripsi siswa pada
penelitian dan dapat dipercaya.
Siklus 1 hasil nya belum tuntas
Berdasarkan hasil uji validitas
dengan kata lain belum mencapai
terhadap 6 instrumen penilaian
standar KKM. Rata-rata hasil
pada siklus I, 1 butir soal yang
mengarang siswa pada Siklus II
memiliki validitas sangat tinggi
dengan media gambar monas
dan 1 butir soal yang memiliki
adalah 64 dan dapat diketahui
validitas sangat rendah, pada
pula dari 16 orang siswa ada 8
siklus II, 1 butir soal yang
orang
memiliki validitas sangat tinggi
mencapai
dan 1 butir soal yang memiliki
tersebut dapat ditarik kesimpulan
validitas sangat rendah,
bahwa
pada
(50%) KKM,
rata-rata
siswa dari
nilai
yang hasil
hasil
siklus III, 1 butir soal yang
mengarang deskripsi siswa Kelas
memiliki validitas sangat tinggi
X7 SMAN 1 Gedong Tataan pada Siklus II hasil nya belum
9
tuntas dengan kata lain belum
2. Sebaiknya
guru
dapat
mencapai standar KKM. Rata-
menerapkan penggunaan media
rata hasil mengarang siswa pada
gambar
Siklus III dengan media gambar
dinterpresentasikan atau gambar
Pantai mutun adalah 72 dan dapat
yang banyak dikenal siswa agar
diketahui pula dari 16 orang
mudah
siswa ada 12 orang (75%) siswa
bentuk tulisan.
yang
mudah
dideskripsikan
dalam
yang mencapai KKM, dari hasil
3. Berdasarkan tahap pra siklus,
tersebut dapat ditarik kesimpulan
ditemukan bahwa guru Bahasa
bahwa
Indonesia hanya menggunakan
rata-rata
nilai
hasil
mengarang deskripsi siswa Kelas
metode
X7 SMAN 1 Gedong Tataan
pembelajaran
dan
langsung
pada Siklus III hasil nya tuntas
memberikan
tugas
menulis
dengan kata lain telah mencapai
kepada siswa. Oleh karena itu,
standar KKM
guru
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang didukung dengan adanya temuan-temuan tersebut di maka
disarankan
sebagai
berikut 1. Guru mata pelajaran Indonesia
disarankan
menggunakan dalam
Bahasa untuk
media
gambar
pembelajaran
menulis
deskripsi,
karena
karangan berdasarkan
Bahasa
dalam
Indonesia
disarankan untuk menggunakan
Saran-saran
atas,
ceramah
hasil
langkah-langkah
pembelajaran
yang mampu mengaktifkan siswa untuk
melaksanakan
belajar
dan
pemahaman
aktivitas
menciptakan
sendiri
terhadap
kompetensi yang akan dicapai, sebagaimana
langkah-langkah
pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan
media
gambar
penelitian,
kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan
dan
mampu
mencapai standar KKM.
10
DAFTAR PUSTAKA Arif
Sadiman, 2006, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Enre, 2004, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hamalik, Oem ar. 2004. Media Pendidikan. Jakarta:Universitas Terbuka Hopkins, david. 2003. A Teacher Guide The Classroom Research. Philadelpia Open: Universitas Press Rahadi, 2003, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Riyanto, 2002, Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakarta: Kencana. Sudjana. 2005. Materi Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SLTP Kelas II. Solo: Tiga Serangkai.
11