eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (3) : 807 - 818 ISSN 0000-0000, ejournal.hi.fisip-unmul.org © Copyright 2013
DAMPAK PERSAINGAN APPLE-GOOGLE TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA ROBBY OCKTAVIAN1 NIM. 06.53965.08240.02
Abstract: In addition to abolishing the limit of space, distance and time, globalization also presents non-state actors such as techology corporations. Appearance information technology-based companies this information causes many innovations are considered able to help someone in accelerating the acquisition of information. Apple and Google is a company that initially engaged in the field of computing and the Internet has entered the smartphone market with a technology that they have mastered in their respective fields, so the development of mobile phone is no longer just a means of long-distance voice and text only, but almost replace the essential functions that was previously only obtained in a computer device. It encourages the acquisition of better information and hamper the development of information technology in developing countries, including Indonesia. This study will look at the impact rivalry between of AppleGoogle the development of information technology in Indonesia. Keyword: Google, Apple, Information Technology, Indonesia Pendahuluan Dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk bersosial dan berpolitik, seseorang membutuhkan akses informasi yang mudah, cepat, dan efisien. Seiring perkembangannya, informasi saat ini dapat diakses dengan cepat melalui internet. Dan sekarang internet tidak hanya dapat diakses melalui komputer, tetapi juga melalui media yang lebih portable seperti laptop, dan bahkan lebih mobile seperti komputer tablet dan smartphone. Hal ini membuat informasi dari dalam maupun luar batas negara semakin mudah untuk diperoleh. Sekat-sekat antar negara pun mulai kabur karena globalisasi komunikasi yang terjadi saat ini memungkinkan bagi siapapun, dimanapun, kapanpun untuk mengakses informasi yang ada melalui media – media lainnya untuk menyebarkan informasi. Wacana globalisasi memiliki ruang lingkup yang terdiri dari cultural1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
scope, techno scope, economic and trade scope, Finance-Scope, Idea and political-Scope. Hal ini pula yang menyebabkan suatu negara untuk selalu memperbaharui kebutuhan dalam negeri mereka, salah satunya dalam bidang tekhnologi. Perkembangan teknologi pada alat komunikasi seperti ponsel, laptop, dan komputer tablet telah memunculkan berbagai perusahan multinasional di dunia. Nokia, Research In Motion (RIM), Motorola, HTC, dan Apple merupakan contoh dari perusahaan-perusahaan yang mengembangkan tekhnologi informasi, khususnya pada alat komunikasi bergerak (handphone/ponsel). Nokia sukses mencapai slogannya “connecting people” dengan menguasai pasar ponsel global hingga 2010 dengan besaran 44,4% pasar, yang berarti banyak orang yang menggunakan Nokia sebagai alat komunikasinya. Selain itu RIM dengan produk Blackberry-nya membuat fitur BlackBerry Messenger yang mempopulerkan dan mengubah cara orang-orang mengirim pesan text, suara, gambar, bahkan video secara real-time dan lebih praktis dari SMS maupun fitur messenger lainnya seperti Yahoo! Messenger dan MSN Messenger. Cara berkomunikasi seperti ini memungkinkan komunikasi dengan antar individu yang melintasi negara dengan sangat praktis dan murah daripada dengan menggunakan SLI yang berbiaya lebih mahal. Pada 2011, saat Apple dan Google masuk kedalam bisnis ponsel, kedua perusahaan ini dengan cepat menarik perhatian para konsumen dengan produk ponsel mereka yang dinilai inovatif. Keduanya langsung merebut pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai oleh Nokia. Melalui mobile OS mereka, Google dengan Android dan Apple dengan iOS, keduanya telah menguasai pasar mobile di berbagi negara. Android bahkan menjadi mobie OS paling populer di Asia yang digunakan oleh banyak OEM asal Asia, seperti Samsung dan HTC yang membantu penjualan ponsel mereka. Kesuksesan kedua perusahaan dalam penguasaan pasar mobile phone karena sistem operasi perangkat mereka yang mampu memenuhi kebutuhan para konsumen, seperti koneksi ke internet yang lebih baik dari sebelumnya, perangkat office mobile, akses jejaring sosial yang mudah, dan sebagainya. Sebelum masuk kedalam bisnis ponsel, Apple dan Google dikenal sebagai pengembang di bidang komputasi. Apple dikenal sebagai produsen perangkat multimedia, seperti pemutar musik dan video digital (iPod dan Apple TV), dan ponsel pintar fenomenal (iPhone) yang terhubung dengan internet sehingga membutuhkan layanan data yang besar. Produk-produk Apple yang populer kemudian mendorong perkembangan kebutuhan penyediaan layanan data besar (broadband). Meski pada saat sebelum ada persaingan bagi Apple, pertumbuhan kebutuhan broadband tersebut sangat lambat, namun sejak dirilisnya Adroid oleh Google, kemudian pertumbuhan layanan data internet mobile meningkat, sehingga perusahan telekomunikasi berlomba menyediakan layanan data. Layanan data di Indonesia masih sebatas 3G, namun di singapura sudah LTE (atau 4G),
808
Dampak persaingan Apple-Goole terhadap perkembangan teknologi di Indonesia (Robby Ocktavian)
perbedaannya 3G cocok untuk browsing, LTE atau 4G diciptakan agar mudah mengakses data multimedia seperti video atau streaming musik. Karena keduanya memiliki pasar yang besar di bisnis ponsel, keduanya bersaing untuk merebut pasar dengan saling menjatuhkan satu sama lain, karena Apple menganggap produk Google Android adalah hasil contekan dari iOS yang digunakan di dalam iPhone, namun Android tidak dapat dituntut karena bersifat open-source nirlaba yang siapa pun berhak mengembangkan dan menggunakannya. Anggapan Apple tersebut berdasarkan pada fakta iPhone yang lebih dulu rilis pada 2007, pada saat itu Apple bekerja sama dengan Google dengan memasukan aplikasi-aplikasi layanan Google yang memiliki banyak pengguna seperti membuka layanan email (Gmail), peta digital (Google Maps), video sharing (YouTube), dan bahkan menjadikan Google sebagai mesin pencari default pada iPhone.Pada saat itu CEO Google, EricSchimdt juga menjabat dewan direksi di Apple Inc. Dua tahun kemudian Schmidt mengundurkan diri dari Apple dan beriringan setelahnya diluncurkan sistem operasi Android. Karena bersistem open-source gratis membuat harga perangkat ponsel yang menggunakan Android jauh lebih murah daripada produk-produk Apple, namun tetap mendapatkan layanan dan fitur yang sama dengan pengguna produk-produk Apple. Android kemudian digunakan oleh vendor-vendor ponsel asal Asia seperti Samsung, LG, HTC,Sony Ericsson dan menumbuhkan penjualan produk mereka secara global. Ini merupakan ancaman bagi pasar Apple sehingga menuntut produk-produk yang menggunakan sistem Android. Salah satunya adalah Samsung asal Korea Selatan yang sukses dengan menggunakan Android pada produknya. Samsung dituntut Apple di berbagai negara hingga dilarang penjualannya karena dianggap mencotek desain fisik serta fitur tampilan iPhone dan melanggar beberapa patennya. Namun tuntutan Apple terhadap Samsung di delapan negara, Apple hanya memenangkan di pengadilan Jerman dan AS setelah kalah di pengadilan Inggris. Akibatnya, sejumlah produk-produk Samsung dilarang beredar di Jerman dan AS. Kekalahan dipengadilan tidak menghentikan bisnis Google dan mitra-mitranya, karena dengan inovasi rilisan Android setelahnya menghapus paten-paten yang dituntut Apple. Apple secara perlahan menghapus kerjasama dengan Google dengan menghapus beberapa layanan Google dalam pra-install iOS pada iPad dan iPhone. Google pun lebih fokus kepada pengembangan sistem operasi Androidnya. Apple dan Google kemudian kembali bersaing dalam hal inovasi, meski begitu Apple dan Google bersama mitra-mitranya tetap saling menuduh „mencontek‟ dan melanggar hak paten. Salah satu masalah perkembangan teknologi komunikasi informasi yang menjadikan isu HKI sangat rumit adalah masalah sistem operasi terbuka (open platform) yang dikembangkan Android dengan sistem tertutup yang menjadi andalan Microsoft dan Apple. Open Source maksudnya sistem dengan pengoperasian yang kode-kode untuk membangun pengoperasian perangkat
809
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
dibuka untuk publik dengan tujuan agar dapat menjadikannya lebih baik, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga memungkinkan untuk sesiapun untuk memodifikasi sistem tersebut. Pendekatan yang dilakukan Google melalui Android adalah untuk memberi pilihan perangkat komunikasi yang lebih banyak dan kompetisi lebih sehat serta membiarkan konsumen memilih apa yang diperlukan. Ini memberikan kesempatan bari para vendor-vendor untuk membuat ponsel berbasis Android, seperti Huawei dan ZTE asal Cina yang mampu memenbus pasar Eropa dan Amerika. Dengan cara ini pangsa pasar Android semakin meluas tidak hanya di negara maju tapi juga di negara-negara berkembang yang membutuhkan inovasi dalam teknologi infomasi. Kehadiran Android memberi pengaruh di negaranegara berkembang karena mampu meberikan layanan-layanan yang terkoneksi internet mobile dengan baik namun dengan harga-harga produk yang cukup terjangkau dibandingkan dengan produk-produk Apple. Seperti di Indonesia yang masyarakatnya memiliki antusias terhadap perkembangan teknologi informasi. Sektor teknologi informasi dapat berkembang pesat di Indonesia karena kemajuan teknologi global khususnya di bidang handphone dan internet. Bidang internet menunjukkan grafik kemajuan pesat. Banyak orang kini dalam berbisnis tidak bisa terpisahkan dengan dunia internet bahkan bidang usahanya adalah di dalam dunia maya internet. Kehadiran Apple dan Google dalam pasar smartphone meningkatkan antusias masyarakat Indonesia terhadap perkembangan tekhnologi informasi. Terlebih lagi karena kemampuan perangkat Android yang mampu menyaingi perangakat-perangkat Apple dan juga memberika harga yang relatif terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Dapat dilihat dari peningkatan pengguna layanan internet yang semakin meningkat sejak 2010. Indonesia merupakan negara pengguna Internet terbesar kedelapan di dunia, berada di bawah Jerman dan di atas Inggris, dengan jumlah pengguna sebesar 55 juta pengguna atau sebesar 22% dari populasi Indonesia. Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam berinternet adalah berbagi informasi melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan sebagainya. Indonesia merupakan pengguna facebook terbesar keempat di dunia, dengan jumlah 47,804,920 pengguna , dan juga pengguna twitter terbesar kelima di dunia . Keberadaan jejaring sosial memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat dan real-time. Ponsel-ponsel Apple dan Android pun telah dimaksimalkan dan berintegrasi dengan layanan jejaring sosial ini. Populernya berbagi informasi di jejaring sosial meningkatkan aktivitas sosial dan kesadaran politik masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu contoh konkrit yang terjadi adalah gelombang revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di Timur Tengah sejak Desember 2010. Protes ini menggunakan teknik
810
Dampak persaingan Apple-Goole terhadap perkembangan teknologi di Indonesia (Robby Ocktavian)
pemberontakan sipil dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial, seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Skype, untuk mengorganisir, berkomunikasi, dan meningkatkan kesadaran terhadap usaha-usaha penekanan dan penyensoran Internet oleh pemerintah. Di Amerika, jejaring sosial juga digunakan sebagai media kampanye politik yang mengantarkan Obama kepada kemenangannya pada dua kali pemilihan presiden. Di Indonesia penggunaan jejaring sosial untuk menyebarkan informasi dinilai efektif pada daerah perkotaan dan tak jarang mempengaruhi pemberitaan di media-media konvensional (media cetak dan media elektronik). Hal ini didukung dengan kemudahan akses internet secara mobile sehingga para pengguna dapat memperoleh informasi aktual. Tak sedikit pula para politisi Indonesia yang menggunakan jejaring sosial untuk menyampaikan opininya, masyarakat juga dapat berinteraksi kepada para politisi tersebut. Jejaring sosial juga digunakan sebagai media kampanye, baik itu bersifat politik maupun himbauan seperti kampanye Earth Hour dari WWF. Dengan jumlah aktivitas penggunaan jejaring sosial yang besar di Indonesia, membuat penggunanya seringkali berinteraksi dengan pengguna-pengguna di negara lain. Bahkan tak jarang apa yang terjadi di Indonesia menjadi “topik hangat” di jejaring sosial secara global, sehingga membuat fenomena yang sedang terjadi di Indonesia diketahui bahkan tak jarang juga diminati oleh pengguna dari negara lain. Saat ini perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang diantaranya bidang Politik, Ilmu Pengetahuan, Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Kesehatan. Perkembangan teknologi informasi, selain perkembangan aplikasi desktop pada komputer juga meliputi perkembangan aplikasi mobile. Seperti yang kita ketahui saat ini, kebutuhan manusia tidak pernah terbatas seperti kebutuhan komunikasi salah satunya. Sehingga, handphone yang kita kenal sebagai alat telpon (komunikasi) genggam semakin berkembang pesat dengan aplikasi-aplikasi terbaru dan bermanfaat untuk kebutuhan manusia di saat ini. Produk yang ditawarkan oleh Apple (iphone & iPad) dan Google (sistem operasi Android dalam bentuk smartphone dan tablet computer) dianggap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam bidang TI, khususnya yang berada di daerah perkotaan. Android memiliki pasar yang lebih besar di Indonesia karena harganya yang variatif dan lebih terjangkau. Selain itu juga ponsel berbasis Android mempunyai banyak pilihan karena dibuat oleh banyak manufaktur, bahkan vendor lokal seperti Mito, Nexian, Cross, Polytron pun memproduksi ponsel berbasis Android dan ikut bersaing dengan merek-merek global. Banyaknya OS Android yang tersebar di Indonesia membuat banyak pengembang aplikasi lokal yang tertarik untuk mengembangkan aplikasi untuk Android. Ada sekitar 10.000 developer aplikasi asal Indonesia.
811
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
Tak hanya ponsel berbasis Android, produk-produk Apple pun menjadi pilihan bagi kalangan tertentu di Indonesia meskipun tak sebanyak pengguna Android. Pengguna produk Apple di Indonesia lebih banyak berada di perkotaan, karena kesan produk-produk Apple yang lebih lebih elegan, dan lebih memiliki nilai gengsi. Namun, baik pengguna produk-produk Apple maupun Android dapat merasakan manfaat yang sama dengan layanan internet mobile yang baik, sehingga informasi darimana pun dan kapan pun dapat diperoleh oleh para pengguna di Indonesia. Apple dan Google meiliki peran yang penting dalam bidang teknolgi informasi. Di rilis pada 2008, Google telah mempopulerkan internet sebagai sumber pengetahuan melalui mesin pencarinya yang cukup akurat diantara pesaing lainnya seperti Yahoo! Search, dan Bing dari Microsoft. Sedangkan Apple merupakan perusahaan pencipta perangkat-perangkat yang inovatif bahkan dikatakan mengubah dunia melalui produk-produknya seperti iPod yang mempopulerkan perangkat hiburan digital portable, Machintos yang mempelopori penggunaan PC dengan sistem grafis untuk pengoperasiannya pada tahu 1980, sehingga mempermudah pengguna yang sebelumnya harus mengoperasikan PC dengan perintah teks. Persaingan Apple dan Google dimulai sejak dirilisnya Nexus One, smartphone buatan Google bekerja sama dengan HTC yang mengguanakan sistem operasi Android yang dikembangkan oleh Google. Kehadiran Android kemudian dianggap menyaingi teknolgi iOS yang merupakan sistem operasi khusus perangkat smarphone Apple, iPhone dan tablet komputer iPad. Persaingan kemudian memicu kedua perusahaan tersebut untuk beradu inovasi untuk mengusai pasar. Inovasi-inovasi yang diciptakan tentunya untuk semakin mempermudah para pengguna dan lebih memberikan manfaat. Inovasi-inovasi itu pun membantu perkembangan teknologi informasi di negara-negara berkembang, seperti Indonesia yang memiliki masyarakat yang cukup antusias terhadap perkembangan teknologi informasi. Metodologi Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan proposal ini adalah tipe Analitik-Deskriptif yaitu penelitian dengan mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Pembahasan 1. Mendorong konvergensi media ke arah digital Definisi konvergensi yang diungkapkan oleh pakar teknologi Burnett dan Marshall ialah “pencampuran media, industri telekomunikasi dan komputer, dan kedatangan bersama semua jenis komunikasi yang termediasi dalam format
812
Dampak persaingan Apple-Goole terhadap perkembangan teknologi di Indonesia (Robby Ocktavian)
digital.” Media informasi di Indonesia pada saat ini sedang bergerak dari bentuk media konvensional (media cetak dan media penyiaran analog) menuju arah digital. Hal ini dilakukan beberapa perusahaan media di Indonesia seperti MNC Group, Media Group, Para Group, dan beberapa perusahaan lainnya. MNC group sebelumnya lebih dikenal sebagai sebagai pemilik media penyiaran RCTI, Global TV, MNC TV, dan juga media cetak Seputar Indonesia, kini juga menggunakan situs Okezone.com sebagai media pemberitaannya. Media Group pun mengintegrasikan media cetak miliknya (Media Indonesia) dan media penyiaran (Metro TV) kedalam versi onlinenya di metronews.com. Para Group yang memiliki media penyiaran Trans TV dan Trans 7 mengaskuisisi portal web detik.com dari PT Agranet Multicitra Siberkom. Banyak perusahaan media lain yang memiliki versi digital dari media sebelumnya, seperti koran dan majalah yang memiliki versi e-book atau e-papernya. Bahkan media penyiaran analog semacam radio pun kini telah dapat dinimati dalam versi digital melaui streaming. Selain itu, banyak media massa saat ini menyebarkan pemberitaannya di jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, dan Google+. Kepemilikan media massa digital tidak hanya didominasi oleh perusahaanperusahaan media massa konvensional sebelumnya. Contoh kasusnya adalah perusahaan yang bergerak pada industri tembakau, PT Djarum melalui anak perusahaannya PT Global Digital Prima telah mengakuisisi situs komunitas terbesar di Indonesia, Kaskus.co.id. Kaskus menjadi forum media massa yang berpengaruh di kalangan muda di Indonesia karena terdapat banyak sekali Forum dan Subforum membahas berbagai macam hal. Sehingga sering di jadikan tempat mencari referensi atau pertimbangan alternatif setelah Google. Contohnya ketika seseorang menghadapi permasalahan dalam pemilihan spesifikasi computer, bisa masuk Thread Sub-Forum KSKN (Konsultasi Spesifikasi Komputer dan Notebook) dan mendapat saran dan bantuan dari pengguna-pengguna lain yang berada di sub-forum tersebut. Karena besarnya pengguna Kaskus, maka situs ini dibuat juga versi mobilenya dan aplikasinya yang kompatibel dengan Android dan iPhone, agar mempermudah pengguna untuk mengaksesnya. Situs yang dikonversi ke mobile biasanya memiliki desain yang lebih simpel, sehingga lebih cepat untuk diakses di perangkat mobile. Keuntungan digitalisasi media ini bagi konsumen adalah dapat mendapatkan informasi lebih cepat dari sebelumnya. Dan kehadiran mobile platform Apple (iPhone, iPod, dan iPad) dan perangkat-perangkat Google Android yang dilengkapi koneksi internet yang lebih baik semakin mempermudah seseorang dalam memperoleh informasi. Karena dengan bentuk produk-produk tersebut yang lebih ringkas daripada harus mengaksesnya melalui PC, memungkinkan para pengguna untuk mengakses informasi di manapun yang memiliki network coverage area. Bagi para penyedia layanan informasi pun menjadi suatu keuntungan karena layanannya menuju area yang lebih luas, tidak terbatas oleh gelombang frekwensi, dan distribusi media cetak yang memakan waktu dan terbatas. Seorang WNI dapat memperoleh informasi dari negaranya secara aktual
813
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
meski ia sedang berada di luar Indonesia. Selain itu konvergensi media di Indonesia menjadi penting untuk mengimbangi pembertiaan dari media massa luar negeri, yang memiliki teknologi yang baik untuk menyampaikan informasinya. Selain itu Apple dan Google menginzinkan para pengembang untuk membuat aplikasi pendukung bagi produk-produknya. Media-media massa di Indonesia pun membuat aplikasi untuk perangkat-perangkat Apple dan Google Android, agar para pengguna semakin lebih mudah untuk memperoleh informasi tanpa harus mengaksesnya melalui browser bawaan. Aplikasi dari media informasi umumnya di desain dengan format yang lebih compact dan interaktif bagi pengguna, dan juga lebih menarik dengan memasukan unsur multimedia (audio dan visual) yang telah disesuaikan dengan perangkat mobile. Sebagai contoh para pengguna dapat menyaksikan rekaman siaran atau pun yang sedang berlangsung pada aplikasi “Metro TV News” dari Media Group, dan “MyTrans” dari Para Group dimana pun. Dan juga tetap dapat mendengarkan siaran radio favoritnya yang telah menggunakan layanan internet streaming meski sedang tidak bearada di kotanya. Keberadaan aplikasi-aplikasi media informasi yang merupakan bagian dari konvergensi media ini memungkinkan karena baik Apple maupun Google memberikan sumber-kode platfromnya secara terbuka kepada para pengembang software untuk membuat aplikasi pendukung, dan terus memperbaiki struktur pengoperasiannya untuk semakin mempermudah dan mejadi terbaik bagi para pengembang untuk membuat aplikasinya. 2. Meningkatnya Netizen (Pengguna Internet) dan pemanfaatan teknologi. Masyarakat di Indonesia memiliki antusiasme terhadap perkembangan teknologi global. Terutama pada tekhnologi yang berhubungan dengan sosial. Maraknya situs pertemanan Friendster, Facebook, dan microblogging Twitter dan banyaknya jasa layanan warung internet di kota-kota pada tahun 2005-2008 mempengaruhi pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga enam puluh kali lipat sejak 1998. Pengguna Internet semakin meningkat sejak 2009 karena tingginya pengakses Internet melalui smartphone. Hal ini disebabkan smartphone seperti Blackberry, iPhone dan ponsel-ponsel berbasis Android, dapat memberikan layanan sosial media yang baik dan memiliki fitur yang lengkap sama seperti dengan versi webnya. Namun, karena sistem Android dianggap lebih inovatif daripada Blackberry, dan memiliki harga yang lebih terjangkau dibanding iPhone, maka dengan cepat Android menguasai pasar smartphone di Indonesia pada 2012. Sebesar 64 juta pengguna internet di Indonesia pada 2012, 89%-nya diakses melalui ponsel. Jumlah ini membuat Indonesia berada di peringkat delapan asia sebagai pengguna internet terbanyak di dunia, dan peringkat empat di Asia. Selain itu beragam aplikasi jejaring sosial yang dibuat khusus untuk produk Apple dan Android seperti Path yang merupakan aplikasi untuk berbagi informasi aktivitas
814
Dampak persaingan Apple-Goole terhadap perkembangan teknologi di Indonesia (Robby Ocktavian)
pengguna, dan Instagram yang merupakan aplikasi photo-sharing populer juga meningkatkan aktivitas internet mobile di Indonesia. Indonesia merupakan pengakses Facebook dan Twitter terbesar keempat dunia. Facebook dan Twitter merupakan situs media sosial yang sangat populer dunia dengan jumlah pengakses yang tinggi tiap harinya. Facebook menempati urutan pertama untuk situs yang paling banyak dikunjungi dalam skala global, dan Twitter menempati urutan sebelas. Tak jarang peristiwa dan fenomena yang sedang terjadi di Indonesia menjadi topik hangat dalam bahasan di situs tersebut. Ini dapat lebih mengenalkan Indonesia pada skala global. Tingginya penggunaan internet di Indonesia mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup masyarakat sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Kelas menengah baru ini dapat menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar karena banyaknya forum-forum diskusi dan informasi yang tersebar di media sosial. Hal ini juga mendorong masyarakat untuk menjadi peduli dengan keadaan politik dalam negeri, maupun luar negeri. Bahkan tak beberapa kampanye partai politik pun ada di media sosial internet. Banyaknya pengunaan internet juga mendorong bisnis gaya baru, dengan memanfaatkan ruang internet untuk bertransaksi dan berdagang (e-commerce) baik secara kelompok atau perusahaan seperti Bhinneka.com, maupun secara individu yang melakukan promosinya melalui media sosial dan pesan singkat online (messenger). Ini merupakan kesempatan bagi produsen industri kelas menengah untuk mempromosikan produknya ke skala yang lebih luas, baik pada tingkat nasional, bahkan internasional. Selain itu media internet meumdahkan seseorang untuk bertukar dokumen atau file baik berupa berkas text, audio, maupun video. Dan tingginya aktivitas internet juga memicu tingginya aktivitas transfer dokumen, sehingga semakin menimbulkan rawan pembajakan terhadap materi audio, video, dan buku yang telah didigitalisasikan. Tidak ada batasan umur untuk pengakses internet yang membuat siapa saja dapat mengakses konten apapun termasuk pornografi. Depkominfo selaku yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi di Indonesia melakukan pengawasan terhadap akses konten internet dengan melakukan pemblokiran terhadap beberapa situs, terutama yang mengandung unsur pornografi agar aktivitas internet di masyarakat lebih terkontrol. 3. Mendorong Industri berbasis teknologi informasi Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia menjadikan dunia maya sebagai lahan bisnis alternatif. Banyak para pengguna secara individu membuka “lapak” untuk berdagang, karena dengan akses internet mobile memudahkan para pedagang untuk memantau aktivitas perdagangannya melalui smartphone. Tidak
815
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
hanya secara individu, bisnis online juga digerakan oleh perusahaan besar dengan sistem administrasi yang lebih professional. Misalnya PT Djarum melalui anak perusahaannya, PT Global Digital Niaga memiliki situs belanja online Blibli.com yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat perkotaan sejak 2011. Tak hanya perusahaan lokal, beberapa perusahaan online asing juga mengekspansi toko virtual di Indonesia, seperti Rocket Internet, perusahaan asal Jerman yang membuka toko online-nya di Indonesia, yaitu Lazada yang juga menjadi saingan Blibli.com dan Bhinneka.com dalam memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan, dan toko butik online ZALORA. Nilai transaksi belanja online di Indonesia pada 2012 mencapai 266 juta Dollar Amerika Serikat atau sekitar 2,5 triliun Rupiah. Angka tersebut diperkirakan akan naik 79,7% menjadi 478 juta Dollar AS (sekitar 4,5 triliun Rupiah) pada tahun 2013. Pada 2014, angka transaksi online di Indonesia diperkirakan mencapai 736 juta Dollar AS (sekitar 7,2 triliun Rupiah). Jumlah transaksi tersebut diperoleh dari sekitar 6% dari 50 juta pengguna internet di Indonesia yang berbelanja secara online. Jumlah tersebut juga meningkat karena pada tahun 2009, hanya 3% pengguna internet yang memilih berbelanja online. Di samping itu bisnis iklan juga dikelola oleh beberapa situs lokal untuk menambah profit. Jumlah pengunjung situs menjadi pengaruh pada efetifitas iklan. Situs-situs yang mengelola bisnis iklan contohnya ialah kaskus.co.id, yang menjadi sumber pemasukan utama pada situs tersebut. Dan juga situs-situs media massa lainnya seperti yang memberi ruang khusus untuk pengiklan disitusnya. Tak hanya pada situs, bisnis iklan juga dikelola dalam aplikasi-aplikasi, terutama pada aplikasi-aplikasi Android gratis, walaupun terkadang kehadiran iklan terasa mengganggu pada saat penggunaan aplikasi. Persaingan juga terjadi pada operator penyedia layanan internet mobile. Baik provider lokal (Telkomsel dan Indosat) dan provider asing (Tri, Axis, dan XL Axiata) tak lagi bersaing untuk biaya telpon dan SMS murah. Persaingan operator selular telah berubah pada penyediaan paket data internet murah dengan kualitas akses yang cepat. Kepopuleran iPhone dan Android juga mempengaruhi operator seluler untuk menyediakan paket data khusus yang hanya dapat diakses masingmasing perangkat tersebut untuk akses yang lebih murah. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat perkotaan dalam bidang komunikasi yang telah berubah. Masyarakat perkotaan lebih menggemari berkirim pesan online (messenger) karena dapat bertukar pesan dengan disertai gambar, ketimbang harus menggunakan layanan MMS yang lebih mahal walaupun fitur messenger hanya dapat berinteraksi pada ponsel-ponsel tertentu, terutama yang berbasis Android dan iPhone. Walau operator banyak mengalami kerugian karena berkurangnya aktivitas SMS, yang pada 2009 SMS masih menguasai hingga 75% pendapatan non-suara bagi operator. Namun, pada 2012 pendapatan tersebut menurun hingga 47%.
816
Dampak persaingan Apple-Goole terhadap perkembangan teknologi di Indonesia (Robby Ocktavian)
Tingginya pasar smartphone di Indoensia dan populernya sistem operasi Android juga mendorong vendor-vendor ponsel lokal untuk memasuki pasar smartphone. Ini dikarenakan sistem operasi Android yang bisa digunakan siapa saja tanpa harus membayar lisensi. Dan hal ini dimanfaatkan oleh vendor-vendor ponsel lokal untuk membuat smartphone berbasis Android dangan harga yang lebih terjangkau. Dengan menargetkan konsumen menengah kebawah, smartphone lokal (Mito, IMO, Nexian, Advan, dll.) membandrol produk mereka dikisaran harga Rp. 500,000 – Rp 1,500,000. Bahkan beberapa produk lokal juga ada yang dipasarkan dengan target konsumen kelas menengah keatas, bersaing dengan produk-produk global lainnya. Bahkan Tablet PC lokal SpeedUp Pad Ice besutan MLW Telecom mampu menarik perhatian pengunjung pada pameran Mobile World Congress (MWC) 2012 di Barcelona, Spanyol. Maraknya smartphone lokal tersebut juga mendorong kabangkitan ekonomi nasional. Setidaknya bisa dilihat dari data pertumbuhan. Ponsel lokal yang banyak menyasar segmen low-end dan kelas medium cukup signifikan menguasai pasar. Pada kuartal ke 4 Desember 2012 pasar Low-End menguasai 34 % serta pasar Medium 35%. Untuk pasar High end yang banyak dikuasai brand global menguasai market 16% serta segmen premium 15.%. Kelebihan utama smartphone low-end adalah fitur dual-sim card, yang memungkinan pengguna memiliki dua nomor telepon dalam satu ponsel. Tingginya pasar smartphone low-end yang didominasi merek lokal menarik minat merek global untuk memasuki pangsa pasar ini. Beberapa merek global (Samsung, Sony, LG, ZTE, Huawei) sudah memasuki pasar ini dengan merilis smartphone murahnya yang berada dikisaran harga Rp 900,000 – Rp 1,400,000 . Merek-merek global tersebut juga mengeluarkan fitur dual-simcardnya untuk menunjukan keseriusannya memasuki pasar low-end namun dengan harga yang sedikit lebih tinggi ketimbang smartphone lokal. Maraknya smartphone low-end mendorong meningkatnya pengguna internet mobile di Indonesia.
Kesimpulan 1. Keterlibatan Produk-produk Google Android menggunakan keunggulan kompetitifnya dalam teknologi dengan menggunakan sistem open source, sehingga para vendor yang menggunakan platform Android dapat menekan harga produksi. Google Android memiliki fitur-fitur yang hampir sama dengan produkproduk Apple, namun memiliki harga yang relatif terjangkau untuk berbagai kelas pasar, dari kelas bawah (low-end), menengah, atas, dan premium. Sendangkan produk-produk Apple cenderung menyasar pada kelas menengah keatas. Karena itu Android mendominasi penggunaannya di Indonesia. Namun Apple tetap memiliki penggemarnya walau hanya dapat dijangkau oleh kalangan menegah atas di Indonesia. 2. Apple dan Google memberikan penawaran yang sama terhadap pengguna smartphone yaitu pengalaman berinternet yang lebih ringkas dan lebih baik dari
817
Journal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 3, 2013 : 807 - 818
perangkat-perangkat sebelumnya. Ini menyebabkan meningkatnya pengguna internet di Indonesia, terutama yang diakses dari perangkat mobile. Dan hal ini mendorong adanya komunitas dalam dunia maya yang memiliki sistemnya sendiri, seperti berbelanja online, media massa digital, hingga aktivitas sosial dalam jejaring sosial. Tingginya jumlah pengguna internet dapat mecerminkan meningkatnya kesadaran ternologi pada amsyarakat, yang dapat mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat Indonesia. Hal itu dapat dilihat pula maraknya bisnis online shop yang dijalankan per individu. Saran Vendor-vendor ponsel lokal harus bisa meningkatkan kualitas produknya untuk level pasar yang lebih tinggi, agar dapat meningkatkan daya terhadap vendorvendor global. Karena berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Masyarakat harus memanfaatkan internet dengan bijak. Meskipun internet adalah salah satu media yang mengedepankan kebebasan berpendapat, namun dengan banyaknya jumlah pengguna, kesopanan dan toleransi tetap diutamakan. Dan Depkominfo selaku yang berwenang terhadap aktivitas internet di Indonesia tetap melakukan pengawasan terhadap akses internet. DAFTAR PUSTAKA Buku Anak Agung B. P., Yanyan Muhammad. 2005. Pengantar Hubungan Internasional. Bandung: ROSDA Andi Abdul Muis. 2001. Indonesia di Era Dunia Maya: Teknologi Informasi Dalam Dunia Tanpa Batas. Bandung: Rosda Budi Winarnon. 2009. Pertarungan Negara vs Pasar. Jakarta: Media Pressindo Buick, Joanna. 1995. Mengenal Cyberspace. Bandung: Mizan Brian Williams, Stacey Sawyer. 2009. Using Information Technology. Ohio: McGraw-Hill Companies,Inc. Friedman, L.T. 2006, The World Is Flat. Jakarta: Dian Rakyat Manfred B. Steger. 2005. Globalisme: Bangkitnya Indeologi Pasar. Jogjakarta: Lafadl Pustaka Porter, Michael E. 1990. Competitive Advendtage of Nation. New York: The Free Press Porter, Michael E. 1994. Keunggulan Kompetitif:Menciptakan Dana Memepertahankan Kinerja Unggul. Jakarta: Binarupa Aksara T. May Rudy. 2003. Hubungan Internasional Kontemporer & Masalahmasalah Global. Bandung: Refika Aditama T. May Rudy. 2007. Ekonomi Politik Internasional. Bandung: Nuansa T. May Rudy. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung: Refika Aditama
818