DAMPAK PEMBERIAN HAK OPSI SAHAM KARYAWAN SEBAGAI BENTUK INSENTIF TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) By: Aditya Priansyah Supervisor : Dr. Rosidi, SE., MM., Ak. ABSTRACT The purpose of this research is to assess the effect of employee stock option program implemented in corporation on financial performance. Financial ratio of return on asset (ROA) and return on equity (ROE) are chosen as proxies to measure financial performance. This research also uses financial leverage and company size as the controlling variable. The samples of this research are companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) that had announced and implemented employee stock option program from 2000 to 2013. Using purposive sampling method as the sampling method, the researcher has obtained 32 companies that meet the criteria and has used them as samples in this research. This research uses multiple regression analysis as the analysis method. The result of this research shows that employee stock option does not have any effect on ROA and ROE. From the results of this research, there is no evidence that the implementation of employee stock option program can give positive impact on financial performance.
Keyword: Employee Stock Option, Employee Stock Ownership Program, Agency Theory, Incentive, Financial Performance, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)
Salah satu proses yang ada di sistem pengendalian manajemen untuk memotivasi anggota perusahaan adalah proses manajemen kompensasi di mana perusahaan membentuk sebuah sistem yang memberikan penghargaan atas kinerja anggota yang diharapkan sistem ini dapat memotivasi anggota perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka karena tergerak untuk mendapatkan penghargaan yang lebih banyak. Salah satu bentuk kompensasi tersebut adalah berupa kesempatan mendapatkan kepemilikan perusahaan dengan harga di bawah pasar yang dikenal dengan program kepemilikan saham karyawan (employee stock ownership program atau lebih umum disingkat sebagai ESOP). Harapan dari proses
1
pemberian insentif ESOP ini adalah meningkatnya kinerja anggota karyawan yang pada akhirnya dapat mempercepat pencapaian tujuan perusahaan, yang umumnya adalah peningkatan kinerja keuangan perusahaan yang ditandai dengan peningkatan profitabilitas, seperti yang ditunjukkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Sartikasari (2009), TrΓ©bucq (2004), dan Jones dan Kato (1995). Namun terdapat banyak penelitian yang serupa dengan penelitian Sartikasari (2009) namun menunjukkan hasil yang berbeda. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Anwar dan Baridwan (2006) yang mengambil sampel berjumlah 26 emiten yang telah mengadopsi program opsi saham karyawan pada tahun 1999-2004. Sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anwar dan Baridwan (2006) menunjukkan bahwa pengadopsian program opsi saham karyawan tidak memberikan peningkatan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian Anwar dan Baridwan (2006) juga memiliki kesamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdinata (2007). Penelitian Herdinata (2007) mengambil sampel akhir berjumlah 27 emiten yang telah mengumumkan pengadopsian program opsi saham karyawan. Hasil penelitian Herdinata (2007) menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sebelum dan sesudah pelaksanaan ESOP tidak berbeda secara signifikan. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya ketidakselarasan antara harapan dengan penelitian sebelumnya membuat topik tentang pengaruh ESOP terhadap kinerja keuangan tidak memiliki kesimpulan yang jelas sehingga harus diteliti lebih lanjut. Tidak selarasnya harapan dengan hasil penelitian ini membuat topik tentang pengaruh ESOP terhadap kinerja keuangan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar dapat dicapai kesimpulan yang selaras dengan fakta ilmiah yang ada. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian insentif berbentuk kepemilikan saham kepada karyawan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan dalam penelitian ini dilihat dalam area profitabilitas perusahaan.
2
TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan Teori keagenan merupakan teori yang paling relevan dalam ilmu akuntansi untuk menjelaskan bagaimana kegiatan kontrak dan insentif dapat memotivasi individu untuk mencapai tujuan (Anthony dan Govindarajan, 2007 : 530). Teori keagenan menjelaskan sebuah hubungan di mana terdapat satu kelompok atau individu yang disebut sebagai principal merekrut satu kelompok atau individu lain yang disebut sebagai agent untuk melakukan suatu pekerjaan, sehingga terjadi pendelegasian wewenang yang diberikan oleh pihak principal ke pihak agent. Salah satu poin penting dari teori keagenan yang menjadi tantangan adalah bahwa kedua pihak yang ada (principal dan agent) memiliki tujuan yang berbeda dan memiliki keinginan yang berbeda. Teori keagenan mengasumsikan bahwa jika kontrak insentif seperti bonus, komisi, ataupun opsi saham diberikan berdasarkan ukuran kinerja dari agent, maka pihak agent akan semakin tertarik untuk meningkatkan kinerja untuk mendapatkan insentif lebih banyak. Jika kontrak insentif yang ada dapat memotivasi agent untuk meningkatkan kinerja, maka pekerjaan agent akan menjadi semakin sejalan dengan pihak principal inginkan sehingga terjadinya pencapaian tujuan atau dalam teori keagenan dikenal dengan goal congruent (Anthony dan Govindarajan, 2007: 530533). Berdasarkan teori keagenan, bentuk insentif ESOP diasumsikan akan mampu menghasilkan keselarasan tujuan yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan kinerja keuangan. Kinerja keuangan tersebut dapat diukur dari beberapa area, namun dalam penelitian ini kinerja keuangan dilihat dari area profitabilitas dan dengan melihat rasio-rasio yang dapat menjelaskan profitabilitas perusahaan. Return on Asset (ROA) Return on asset (ROA) adalah rasio keuangan yang menggambarkan tingkat pengembalian yang diterima pemegang saham dan kreditur terhadap investasi yang telah mereka keluarkan di suatu perusahaan (Schall dan Haley, 1988 : 411). ROA dapat digunakan untuk melihat profitabilitas dari suatu perusahaan.
3
Return on equity (ROE) Return on equity (ROE) adalah rasio yang menghitung rasio antara laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan total ekuitas pemegang saham ( Schall dan Haley, 1988 : 411). ROE juga dapat digunakan untuk melihat profitabilitas dari suatu perusahaan. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Berdasarkan variabel yang peneliti pilih dan melihat dari penelitian terdahulu, maka peneliti dalam penelitian ini memilih variabel opsi saham karyawan sebagai variabel independen dan variabel kinerja keuangan dengan proksi rasio ROA dan ROE sebagai variabel dependen. Rerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 1 Rerangka Penelitian
Return on Asset (ROA) Program Opsi Saham Karyawan Return on Equity (ROE) Berdasarkan penjelasan mengenai teori keagenan yang dapat menjelaskan pengaruh dari pemberian opsi saham karyawan terhadap proksi-proksi dari kinerja keuangan (ROA dan ROE), dan dengan berdasarkan dari fakta ilmiah yang ada dalam penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil pengaruh positif antara ESOP terhadap kinerja keuangan, maka penelitian ini mengambil hipotesis sebagai berikut :
4
H1 : Pengadopsian program insentif opsi saham karyawan memberikan dampak positif terhadap ROA (Return on Aset) H2 : Pengadopsian program insentif opsi saham karyawan memberikan dampak positif terhadap ROE (Return on Equity) Rasio keuangan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) merupakan rasio yang dapat menjelaskan profitabilitas perusahaan dan merepresentasikan kinerja keuangan perusahaan. Teori keagenan juga menjelaskan bahwa program kontrak insentif seperti program opsi saham karyawan akan menghasilkan keselarasan tujuan (goal congruent) antara agent (karyawan perusahaan) dengan principal (pemegang saham perusahaan) yang akan membuat agent akan semakin efektif dan efisien dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu peningkatan kinerja keuangan. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah mengadopsi program opsi saham karyawan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menerapkan program opsi saham karyawan antara tahun 2000-2013. Peneliti mengambil sampel penelitian dengan mengamati data pada periode satu tahun sebelum pengadopsian ESOP (t-1) dan dua tahun setelah ESOP diberlakukan (t+2). Periode yang diambil dalam penelitian sebagai sampel adalah antara tahun 2000 β 2013. Dikarenakan setiap perusahaan yang dijadikan sampel diamati dari satu tahun sebelum pengadopsian ESOP (t-1) hingga dua tahun setelah ESOP diberlakukan (t+2), maka setiap perusahaan yang dijadikan sampel akan menghasilkan 4 observasi. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang telah mengadopsi ESOP. Dikarenakan sumber data yang dipilih merupakan data sekunder, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data laporan keuangan tahunan perusahaan
5
yang telah memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian di kantor pojok Bursa Efek Indonesia yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Teknik pengumpulan data lainnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data laporan keuangan emiten yang tersedia di idx.co.id dan di laporan indonesia capital market directory (ICMD). Definisi Operasional Berikut adalah definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 1 Definisi Operasional Jenis Variabel
Nama Variabel ESOP (employee Independen stock ownership program)
Dependen
Dependen
Kontrol
Kontrol
Definisi Operasional
Metode Pengukuran
persentase jumlah πΎππππππππππ π πβππ ππππ¦ππ€ππ kepemilikan saham = karyawan yang ada π‘ππ‘ππ π πβππ πππππππ dalam keseluruhan jumlah saham yang beredar rasio keuangan yang ROA (return on menggambarkan tingkat ππππ ππππ πβ pengembalian yang asset) = diterima pemegang π‘ππ‘ππ ππ ππ‘ saham dan kreditur terhadap investasi yang telah mereka keluarkan di suatu perusahaan rasio yang menghitung ROE (return on rasio antara laba bersih ππππ ππππ πβ yang tersedia bagi = equity) π‘ππ‘ππ πππ’ππ‘ππ ππππππππ π πβππ pemegang saham dengan total ekuitas pemegang saham peningkatan risiko dan Leverage tingkat pengembalian keuangan π‘ππ‘ππ ππππππππ‘ππ melalui penggunaan = pembiayaan liabilitas π‘ππ‘ππ ππ ππ‘ seperti utang Ukuran dari sebuah Ukuran Perusahaan perusahaan yang dapat mempengaruhi sebuah = logaritma natural total perusahaan mendapatkan penjualan kesempatan 6
Teknik Analisis Data Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Pengujian statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : (1) Pengujian statistik deskriptif untuk mengetahui karakteristik dari data yang digunakan, (2) Pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, Uji autokorelasi, dan Uji heteroskedastisitas, (3) Pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis statistik regresi linear berganda dengan metode ordinary least squares (OLS). HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Proses Pengumpulan Sampel Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 46 emiten. Sampel yang diambil dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2000-2013 dan telah memenuhi kriteria sebagai sampel untuk penelitian ini. Terdapat 32 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dari setiap perusahaan yang dijadikan sampel, didapat 4 observasi tahun sehingga menjadikan observasi penelitian ini berjumlah 128 observasi (32 perusahaan dikali 4 observasi). Berikut adalah tabel proses pemilihan sampel: Tabel 2 Proses Pemilihan Sampel Keterangan
Jumlah Perusahaan
Perusahaan yang telah mengadopsi
46
program opsi saham karyawan Perusahaan yang tidak memenuhi
(13)
kriteria penelitian Perusahaan yang mengadopsi program opsi saham karyawan di luar periode
(1)
tahun 2000-2013 Sampel akhir
32
7
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian lulus dengan melakukan transformasi data untuk mengatasi masalah autokorelasi dalam data penelitian. Agar model regresi dalam penelitian ini tetap memenuhi asumsi-asumsi klasik, maka penulis mengambil tindakan remedial berupa mentransformasi data variabel dependen dan variabel independen yang ada dan mengubahnya ke dalam bentuk diferensial dengan mengurangkan sebuah proporsi dari nilai sebuah variabel pada waktu lampau dengan nilainya pada periode sekarang (Gujarati dan Porter, 2009 : 45). Dengan melakukan transformasi ini maka penulis mengganti metode estimasi yang semula adalah ordinary least square (OLS) menjadi metode estimasi generalized least square (GLS). Metode GLS adalah metode OLS yang diaplikasikan pada model yang telah ditransformasi dan memenuhi asumsi-asumsi klasik. Konsekuensi dari proses transformasi ini adalah hilangnya satu observasi dalam data. Ini terjadi karena observasi pertama tidak memiliki nilai sebelumnya sehingga jumlah observasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 127 observasi. Hasil Analisis Data Berikut adalah tabel yang menjelaskan hasil uji-t : Tabel 3 Uji-T
H1
Hipotesis
Nilai-t
Variabel bebas opsi saham
T hitung = ,955
karyawan
berpengaruh
Sig t = ,341
Status
Tidak Signifikan
terhadap variabel terikat ROA H2
Variabel bebas opsi saham karyawan
T hitung = ,587
berpengaruh
Sig t = ,558
terhadap variabel terikat ROE Sumber : Lampiran
Keterangan : tingkat signifikansi pada level 5% dan nilai Ttabel = 1.97943
8
Tidak Signifikan
Berdasarkan hasil uji-T di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa untuk variabel ROA, ESOP memiliki nilai T hitung sebesar ,955 yang menunjukkan nilai yang lebih kecil dari T tabel yang sebesar 1.97943. berdasarkan hasil uji-T ini maka peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis 1 ditolak karena hasil penelitian tidak membuktikan terdapat pengaruh positif antara ESOP terhadap ROA. Sedangkan untuk variabel ROE, ESOP memiliki nilai T hitung sebesar ,587 yang menunjukkan nilai yang lebih kecil dari T tabel yang sebesar 1.97943. berdasarkan hasil uji-T ini maka peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis 2 ditolak karena hasil penelitian tidak membuktikan terdapat pengaruh positif antara ESOP terhadap ROE. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian, penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa pemberian opsi saham karyawan dapat memberikan dampak yang positif terhadap ROA dan ROE. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan asumsi teori keagenan dan asumsi mendasar tentang pengaruh antara insentif dengan kinerja. Teori keagenan mungkin mampu menjelaskan pengaruh antara insentif dengan kinerja secara umum namun tidak mampu menjelaskan beberapa keadaan insentif khusus di mana pemberian insentif tidak menghasilkan peningkatan kinerja, seperti pemberian opsi saham karyawan dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan yang ada dalam hasil penelitian ini, namun salah satu penelitian di bidang akuntansi manajemen menjelaskan bahwa jika suatu tugas memiliki sifat tugas yang kompleks maka kemungkinan pemberian insentif memberikan dampak positif terhadap kinerja akan semakin kecil (Bonner S. E., et al, 2000). Penelitian lainnya di bidang perilaku yang dilakukan di MIT (massachusetts Institute of Technology), University of Chicago, dan di daerah pedesaan atau kota kecil di India juga menunjukkan bahwa jika tugas yang diberikan membutuhkan keahlian berpikir yang tinggi, maka menurut observasi dari penelitian tersebut pemberian insentif dengan model tradisional akan lebih memungkinkan untuk tidak memberikan pengaruh atau bahkan dapat memberikan pengaruh negatif. (Ariely, et al, 2005).
9
Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa jumlah opsi saham untuk karyawan yang umumnya memiliki persentase yang jauh lebih kecil dari saham yang dimiliki oleh publik tidak cukup untuk memberikan pengaruh terhadap proksi kinerja keuangan seperti ROA dan ROE. Pelaksanaan opsi saham karyawan pada dasarnya akan mengakibatkan penambahan saham beredar yang berakibat terhadap penambahan nilai ekuitas perusahaan. Jika penambahan nilai ekuitas ini tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih, maka rasio ROE akan stagnan atau malah cenderung menurun setelah dilakukannya program opsi saham karyawan. Penjelasan lain yang bisa menjelaskan tidak berpengaruhnya ESOP terhadap kinerja keuangan adalah motif atau niat dari para karyawan yang mengikuti program insentif opsi saham yang memang dari awal para karyawan tidak berniat untuk memiliki saham dalam jangka panjang dan hanya berniat untuk mengambil keuntungan (stock gains) dari selisih harga eksekusi opsi saham dengan harga penjualan saham. Motif mengambil keuntungan jangka pendek dan bukan jangka panjang inilah yang menjadi salah satu penjelasan mengapa pemberian ESOP tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pemberian opsi saham karyawan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Proksi dari kinerja keuangan adalah variabel return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Penelitian ini juga menggunakan leverage keuangan dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian opsi saham karyawan tidak berpengaruh
terhadap rasio keuangan return on asset (ROA). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa opsi saham karyawan dapat mempengaruhi kinerja keuangan (ROA dan ROE). Hal ini dapat terjadi dikarenakan porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh karyawan relatif kecil sehingga tidak cukup untuk memberikan rasa memiliki (sense of belonging) di kalangan karyawan yang mendapatkan insentif opsi saham.
10
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian dikarenakan tidak mencakup beberapa variabel yang sebenarnya tercakup dalam keluasan penelitian. Keterbatasan penelitian ini terjadi karena kesulitan metodologi dan kesulitan prosedur untuk meneliti variabel-variabel tersebut dan memang terdapat hal-hal yang peneliti tidak dapat mengontrolnya. Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut : 1.
Penelitian ini tidak mencakup variabel jenis posisi jabatan karyawan yang menerima program opsi saham karyawan yang secara teori memiliki perbedaan dampak dari satu posisi jabatan dengan posisi yang lainnya. Jenis karyawan yang menerima program opsi saham karyawan juga merupakan hal yang berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya.
2. Penelitian ini tidak mencakup variabel motif karyawan pada saat menerima dan melakukan program opsi saham karyawan yang secara teori juga mempengaruhi efektivitas dari pelaksanaan program opsi saham karyawan. Motif karyawan pada saat menerima dan melakukan program opsi saham karyawan juga hal yang berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya. 3. Penelitian ini mengasumsikan bahwa setiap perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki koefisien regresi yang sama. Dengan kata lain, penelitian ini mengasumsikan bahwa tidak ada perbedaan di antara perusahaan yang dijadikan sampel, satu perusahaan sama baiknya dengan perusahaan yang lain dan tidak ada perbedaan karakteristik antara perusahaan.
Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang ada serta dengan melihat keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, penulis ingin memberikan rekomendasi bagi pihak-pihak yang memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel jenis jabatan karyawan yang menerima program opsi saham karyawan ke dalam cakupan penelitian.
11
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel motif karyawan yang menerima program opsi saham karyawan ke dalam cakupan penelitian. 3. penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan model penelitian yang lebih kompleks seperti menggunakan struktur model data panel yang menggunakan model fixed effects least square dummy variable agar dapat mempertimbangkan perbedaan keadaan antar perusahaan (Gujarati dan Porter 2009 : 242). DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System. New York : McGraw-Hill. Anwar, Azwar, dan Zaki Baridwan. 2006. βEffect of Employee Stock Option Plans (ESOPS) to Performance and Firm Value.β Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang. Ariely, Dan, Uri Gneezy, George Loewenstein, dan Nina Mazar. 2005. Large Stakes and Big Mistakes. Boston: Federal Reserve Bank of Boston. Bonner , Sarah E., Ried Hastie, Geoffrey B. Sprinkle, dan S Mark Young. 2000. βA review of the effects of financial incentives on performance in laboratory tasks: Implications for.β Journal of Management Accounting Research 12: 19-64. Doriza, Shinta. 2010. Definisi Konseptual Variabel & Definisi Operasional Variabel. 2 April. Diakses Agustus 5, 2016. https://sdoriza.wordpress.com/2010/04/02/definisi-konseptual-variabeldefinisi-operasional-variabel/. Ekananda, Mahyus. 2014. Analisis Ekonometrika Data Panel : Bagi Penelitian Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gujarati, Damodar N., dan Dawn C. Porter. 2009. Dasar-Dasar Ekonometrika. 5. Dialihbahasakan oleh Raden Carlos Mangungsong. Vol. I dan II. II vol. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
12
Herdinata, Christian. 2007. βAnalisis Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Program) Terhadap Reaksi Pasar dan Hubungannya dengan Kiinerja Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta.β Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI. Surabaya: Prodi MMT-ITS. Isbanah, Yuyun. 2015. βPengaruh ESOP, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.β Jurnal Riset Ekonomi & Manajemen 28-41. Izati , Chaerunisa, dan Farah Margaretha. 2014. βFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perusahaan Basic Industry and Chemichals di Indonesia.β e-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti 21-43. Jones, Derek C., dan Takao Kato. 1995. βThe Productivity Effects of Employee Stock-Ownership Plans dan Bonuses : Evidence from Japanese Panel Data.β The american Economic Review 391-414. Lee, Cheng F., dan Joseph E. Finnerty. 1990. Corporate Finance : Theory, Method, and Applications. Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Mulyadi, dan Johnny Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Pink, Daniel H. 2009. Drive : The Suprising truth About What Motivates Us. New York: Riverheads Books. Ross, Stephen A., W. Randolph Westerfield, dan Jeffrey Jaffe. 2002. Corporate Finance. Singapore: McGraw-Hill. Sartikasari, Devy. 2009. Pengaruh Program Pemberian Opsi Saham Kepada Karyawan atau Employee Stock Options (ESOs) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Malang: Universitas Brawijaya. Schall, Lawrence D., dan Charles W. Haley. 1988. Introduction to Financial Management. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
13
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business : A Skill-Building Approach. New York: John Wiley & Sons, Inc. Subramanyam, K. R., dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Suharjo, Bambang. 2013. Statistika Terapan : Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suryana, Cahya. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian. 25 Maret. https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-datapenelitian/. Tim Studi Penerapan ESOP Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia. 2002. Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Plan) Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal . TrΓ©bucq, StΓ©phane. 2004. βThe Effects of ESOPs on Performance and Risk : Evidence from France.β Corporate Ownership and Control 81-93. Zikmund, William G., Barry J. Babin, Jon C. Carr, dan Mitch Griffin. 2013. Business Research Method. Canada: South-Western Cengage Learning .
14