DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muhammad. “Pengantar Kajian Sejarah”. Bandung: Yrama Wydia, 2011. Banoe, Pono. “Kamus Musik”. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Campbell, Don. “Efek Mozart” Terj T Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Ed Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Gultom, Ibrahim. “Agama Malim di Tanah Batak”. Jakarta: P.T Bumi Aksara, 2010. Harahap, Irwansyah. “Metode Penelitian”. Rangkuman Bacaan. USU Medan, 2009. Joosten, P Leo. “Selayang Pandang”. Terj Daniel Situngkir, Paulus Sihombing, Parulian Silalahi. Pematang Siantar: Ordo Kapusin Regio, 1992. Katalog Dalam Terbitan. “Musikku 1. Jakarta: Republika, 2007. ________ “Musikku 2. Jakarta: Republika, 2009. Koentjaraningrat. “Pengantar Antropologi”. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002. _________“Manusia dan Kebudayaan di Indonesia”. Jakarta: Djambatan, 2007. Kristianto, Jubing. “Gitarpedia”: buku pintar gitaris. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Kuta Ratna, Nyoman. “Antropologi Sastra”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2011. Lumban Gaol J. “Sang Apostel Batak, Dari Munson-Lyman Hingga Nommensen”, Jakarta Permata Aksara, 2011. Mack Dieter. “Sejarah Musik 4”. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 2004. __________”Ilmu Melodi” Yogyakarta:Pusat Musik Lturgi, 1995. Malm, William P. “Music Cultures of the Pasific, Near East and Asia”. New Jersey: Prentice Hall Englewood Cliffs, 1977. Manuel, Peter. “ Popular Musics of The Non Western World”. Oxford University Press, 1988. Marsden, William. “Sejarah Sumatra” Terj Tim Komunitas Bambu. Jakarta: Komunitas Bambu, 2013 Martono, Nanang. “Sosiologi Perubahan Sosial”. Jakarta, Rajawali Press 2011. McNeill, Rhoderick J. “Sejarah Musik II”. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1998. Merriam, Alan P. “The Anthropology of Music. Evaston III: Northwestern University Press, 1964. Miller Hugh M. “Introduction to Music”: aguide to good listening. Terj Triyono Bramantyo Yogyakarta: Maga, tanpa tahun. Moenzir, IzHarry Agusjaya. “Gesang, Mengalir Sampai Jauh”. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010. __________“Gelas-Gelas Kaca”: Tribute to Rinto Harahap. Jakarta: PT
Universitas Sumatera Utara
Gramedia Pustaka Utama, 2011. Mulyadi, Muhammad. “Industri Musik Indonesia: Suatu Sejarah”. Jakarta, 2009. Nasution, Farizal. “Medan Tempo Doeloe”. Medan: CV Mitra, 2012. Utama, 2010. Nawawi Hadari H. “Metode Penelitian Sosial”. Yogyakarta Gajah Mada University Press, 2012. Nettl, Bruno. “Theory and Method in Ethnomusicology”. New York: The Free Press, 1964. Notosusanto Nugroho. “Mengerti Sejarah”. Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.2008. Panggabean Luciana Intan. “Keragaman Pola Ritme Afro-Latin Dalam Konteks Komposisi Musik Populer dan Modern”, Skripsi S1 Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen Medan, 2001. Pangaribowo, Herka Yanis. “Lokananta, Tergerus Pusaka Zaman”. Majalah Voice vol-04-Nov- 12, halaman 63,2012. Panggabean Ivo. “Musik Populer Batak-Toba Suatu Observasi MusikologisDiscografis”. Skripsi S1 Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen Medan, 1994. Pardede Parulian Boho. “Koor Di Huria Batak Protestan (HKBP): Analisa Sejarah Fungsi, dan Struktur Musik”. Tesis S2 Prodi Magister S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni Fak Ilmu Budaya USU Medan, 2011. Pasaribu Ben M. “Pluralitas Musik Etnik”. Medan, Pusat pengkajian Musik Batak Universitas HKBP Nommensen Medan, 2004. Pasaribu, Nancy Loretta. “Instrumen Tin Whistle dan Panpipe dalam Komposisi Musik Populer: Sebuah Analisi Komposisi”. Skripsi S1 Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen Medan. 2000. Praja S Juhaya. “Aliran-Aliran Filsafat dan Etika”. Jakarta: Kencana. 2010. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. “Sejarah Daerah Sumatera Utara”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978. Purba, Krismus. “Umpama dan Umpasa Batak”, Seni, Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni, X, halaman 168-172, Yogyakarta, 2004. Purba, Setia Dermawan. Folklor, tanpa tahun. Purba, O.H.S. “Migran Batak Toba di Luar Tapanuli Utara: Suatu Deskripsi”. Medan: C.V Monora, 1998 Ratna Khuta Nyoman. “Antropologi Sastra”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Rahmat Aceng. “Filsafat Ilmu Lanjutan”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011. Reid, Anthony. “Menuju Sejarah Sumatra”. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia 2011. RM, Fariz. “Rekayasa Fiksi”: bagaimana cara Fariz menulis lagu. Jakarta: Republika, 2009. Sadie Stanley. “New Grove Dictionary Music and Musicians” volume 15. 1980. Sadie Stanley. “Cambridge Music Guide” Bab XI 1985.
Universitas Sumatera Utara
Sedyawati, Edi. “Pertumbuhan Seni Pertunjukan”. Jakarta: Sinar Harapan, 1981.
Seeger Charles. “Study in Musicology” 1935-1975. University of California Presss. Sianturi, Monang Asi “Ensembel Musik Tiup Pada Upacara Adat Batak Toba, Analisis Perubahan Struktur Penyajian dan Repertoar Musik”. Tesis S2 Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni USU Medan 2012. Sibarani, Augustin. “Kenangan Bersama Cornel”. Bona Ni Pinasa, No 75 tahun VII hal: 51-53, 1996 Sijabat, WB. “Ahu Sisingamangaraja”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 20097. Sj, Karl-Edmund Prier. “Sejarah Musik jilid 1”. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1991. _____________ “Sejarah Musik 2 jilid 2. Yoyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993. Simanjuntak, BA. “Pemikiran Tentang Batak”. Medan: Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Budaya Batak Univ HKBP Nommensen, 1986. _________ ”Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba”. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009. Simanjuntak, Batara Sangti. “Sejarah Batak”. Balige: 1977. Sihombing, T M. “Filsafat Batak”. Jakarta: Balai Pustaka, 2000. Sitanggang, JP. “Raja Na Pogos”. Jakarta: Jala Permata Aksara, 2010. Sitompul, Apolina Ruth. “Musik Populer Barat dalam Kehidupan Generasi Muda di Medan: Suatu Kajian Musikologis”. Sripsi S1 Fakultas Kesenian Univ HKBP Nommensen Medan: 1996. Soejono, Soekanto. “Sosiologi Suatu Pengantar”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006. Tambunan, E H. “Sekelumit Mengenai Masyrakat Batak Toba dan Kebudayaannya”. Bandung: Tarsito, 1982. Tim Lembaga Research Kebudayaan Nasional (LRKN)-LIPI. “Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia. Bandung: P.T Alumni, 1984. Warneek, J. “Kamus Bahasa Batak Toba Indonesia”. Terj P Leo Joosten. Medan: Bina Media, 2001. Weintraub, Andrew N. “Dangdut, Musik Identitas dan Budaya Indonesia”. Jakarta: KPG, 2012. Yayasan KCLB. “Lagu-Lagu Batak”. Jakarta, 2006. Yayasan Pewaris Nahum Situmorang. “Nahum’s Songs”, Kumpulan Lagu-lagu Tapanuli Modern”. Jakarta, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Daftar Discografi
Bonar Gultom, bersama 12 vokal group, membawakan lagu daerah Indonesia, album kaset. Mini Record. Christine Natalina Panjaitan. “Amang Doli” pop tapanuli, album kaset. PT Lolypop Record. Dlloyd’s. “Mulak Tu Jakarta”, pop tapanuli, album kaset. Jakarta: Purnama Record, 1978. Eddy Silitonga dan Eddy’ss group. “Malala Rohangki”, album kaset pop Tapanuli vol 2. Jakarta: Purnama Record.1978 Eddy Silitonga. “Putus Singkola”, pop tapanuli vol 3. Jakarta: Purnama Record. Eddy Silitonga. “Boasama Gabusanmu”, pop tapanuli vol 4. Jakarta: Purnama Record, 1978. Eddy’s Group. “Merry Chrismas”, album kaset. Mini Record. Gordon Tobing. “Sing-Sing So”, Suara “Impola”, album kaset. Jakarta, Indah Record, Media Record. Gordong Tobing “Lagu-Lagu Rakyat” dengan Suara “Impola”, album piringan Hitam. Jakarta Media Record, Mel 726. Gordon Tobing “Lagu-Lagu Rakyat” dengan Suara “Impola”, album piringan Hitam. Jakarta Media Record, Mel 727. Gordon Tobing “Lieder Aus Indonesien, Impola Ensemble Djakarta. Eterna, Veb Deutsche Schallplatten 108 Berlin. Joy Tobing. “Boasa Ikkkon Pajumpang”, album CD pop batak. Jakarta: Joy Record, 2002. Koes Hendratmo. “Si Togol”, Pop Batak Ponggol Parjolo, album kaset Jakarta: PT Doank Record. Lagu-Lagu Ciptaan Dakka Hutagalung, rekaman Sony Digital, Tangerang 26,27,28 Mei 2013. Parisma 71. “Non Stop Natal Tapanuli”, album kaset. O.K Record, 1980. Pusaka Nada. “A Sing-Sing So”, album PH 33 1/3 Rpm. Jakarta: Remaco, NV Pusaka. Ros Br. Tohang bersama si Raja Seruling dan Kecapi. “Nasundat Sikkola” membawakan lagu-lagu Tilhang Gultom, album kaset. Top Record, 1989 “Songs From Tapanuli in Krontjong Beat”, album PH 33 1/3 Rpm, Jakarta: Jajasan Seni Suara “Tetap Segar”. Trio Friendship. “Burju Ma Ho Butet 3” vol 5, album kaset, Jakarta: Purnama Record, 1978. Trio “Golden Heart”. Lagu-Lagu Tapanuli. album kaset. Jakarta: Nada Sound Recording Studio. Trio “Golden Heart”. Lagu-Lagu Tapanuli, album kaset. Jakarta: Nada Sound Recording
Universitas Sumatera Utara
Trio “Golden Heart”. Christmas, album kaset. Jakarta: Mini Record. Trio La Dolce. “Aut Tardungdung Au”. album kaset, Mini Record. Trio Lasidos, “Lupa Hon Ma”, Batak Pop. album kaset. Jakarta: Murni Record. Trio Lasidos. “Boto Lungun Borukku”, Pop Tapanuli vol 6 album kaset. Jakarta:Murni Record: 1980. Vokal Group Solu Bolon. “Arga Do Bona Ni Pinasa”, album PH 33 1/3 Rpm, Mahkota Record:1972. Vokal Group Solu Bolon. “Silindung Nadjolo”, album PH 33 1/3 Rpm, Mahkota Mahkota Record: 1972. Vokal Group Palambok Pusu-Pusu. “Bangun Ma Hutami”, album kaset, Top Record. Vokal Group Palambok Pusu-Pusu. “Lagu-Lagu Natal”, album kaset, Mini Hero.
Universitas Sumatera Utara
GLOSARIUM
Andung, adalah nyanyian tradisional masyarakat Batak bersifat sendu yang merupakan ekspresi pribadi dan menggunakan bahasa ratapan (hata andung) sebagai medianya. Secara umum andung berisi tentang kesedihan atau penderitaan hidup, terutama dalam acara kematian. Andung-andung, adalah nyanyian untuk mengekpresikan perasaan sedih baik karena ditinggal kekasih, teman, anak, orang tua atau karena kesedihan lain dan tidak harus menggunakan bahasa andung dan tidak selalu berhubungan dengan kematian. Aksentuasi, pemberian tekanan pada not-not tertentu. Umumnya dalam bentuk volume pada not yang diaksen. Ditandai dengan symbol > atau < di atas /di bawah not. Akustik, (1) Cabang dari fisika, ilmu yang mempelajari seluk-beluk gejala fisik dari suara maupun bebunyian. (2) permainan/pertunjukan musik tanpa harus memakai amplifier atau piranti elektronik lain untuk memperkuat bunyinya. Baritone,jenis suara pria antara bas dan tenor. Baris=berat, tonos=suara. Wilayah suaranya (ambitus) adalah antara A-f1. Beat, ketukan, hitungan satuan dalam musik. Birama, disebut juga meter. Pengelompokan hitungan, ketukan, atau beat dalam jumlah tertentu yang berulang secara teratur dalam musik. Bisa kelipatan dua, kelipatan tiga, sampai gabungan dari keduanya. Pada notasi, setiap perulangan hitungan ini ditandai dengan bar lines atau garis-garis birama, berupa garis vertikan pada staff atau paranada. Jarak antara satu garis birama dengan garis birama berikutnya juga disebut satu bar. Blues, jenis musik/lagu sedih yang bermula dari musik rakyat keturunan budak asal Afrika di Amerika pada akhir abad ke-19. Lagu blues yang asli biasanya terdiri atas 12 birama yang tersusun menjadi 3 baris, masingmasing atas 4 birama dalam sukat 4. Bossanova, irama Latin yang merupakan campuran irama jazz dengan negro caribian dan negro Brazilian. Pola ritme irama bossanova merupakan rangkaian 2 birama bersukat 4 allabreve (2/2), dimainkan secara cepat.
Universitas Sumatera Utara
Bongo, drum kecil satu head yang selalu disusun berpasangan antara 2-3 buah dengan ukuran berbeda-beda. Brass, instrumen adalah alat musik yang dibuat dari bahan kuningan. Alat musik logam umumnya dibuat dari bahan dasar kuningan, oleh karena itu disebut brass wind instrument. Canon, teknik komposisi kontrapung dua suara atau lebih yang membawa melodi yang sama namun tidak dimulai pada saat yang sama, dimainkan secara bersahut-sahutan. Cha-cha, ragam irama Cuba dan Puerto Rhico. Salah satu di antara beberapa irama Latin yang dipengaruhi irama jazz seperti mambo dan bossanova. Ciri irama cha-cha adalah pukulan conga dalam birama gantung menjelang masuknya hitungan pertama, biasanya diiringi seruan cha-chacha.
Chorale, nyanyian jemaat Kristen Protestan yang berkembang di Jerman pada abad ke 16 sejak masa reformasi Martin Luther yang lebih bersifat diatonis dengan pemakaian tonalitas mayor atau minor dari pada modal. Chord – Akord, paduan beberapa nada yang dibunyikan bersamaan paling sedikit terdiri dari 3 nada. Chordophone, alat musik berdawai (bersenar). Menilik cara membunyikannya terbagi atas dawai gesek (senar gesek: biola), dawai petik (senar petik: gitar), dawai pukul (senar pukul: piano). Chorus. Paduan suara, kelompok paduan suara. Juga berarti refrain, yaitu bagian ulangan atau sambutan dalam nyanyian bersama. Coda. Koda, ekor, bagian akhir, akhiran. Bagian akhir dari sebuah komposisi ataupun aransemen yang merupakan tambahan guna menyatakan berakhirnya lagu tersebut. Country, jenis musik modern yang bersumber dari musik rakyat di kawasan pegunungan selatan Amerika Serikat. Peran gitar dalam musik country lebih banyak sebagai pengiring dengan penggunaan alternating bass atau bas berganti di sela-sela strumming. Di masa kini country telah mengalami perubahan berarti dengan menyerap berbagai jenis musik lain. Dinamik, keras lembutnya volume suara dalam penyajian sebuah karya musik, Dinyatakan dengan berbagai istilah seperti: p (piano), f (forte), cres (crescendo), mf (mezzo forte) dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Dolce, manis dan lembut. Ensemble (1) kelompok musik dalam satuan kecil. Permainan bersama dalam Satuan kecil. (2) Kesatuan; kebersamaan; satuan musik yang bermain bersama-sama dengan tidak memperdulikan jumlah sedikit maupun jumlah banyak pemain. Falsetto, suara palsu. Suara laki-laki yang meniru suara perempuan. Kaum wadam banci biasanya mempergunakan suara falsetto apabila ingin memikat laki-laki iseng. Funky, aliran jazz paska-bebop yang lebih menekankan kesederhanaan harmoni dan ritme seperti pada masa-masa awal kelahiran jazz. Hawaiian, gaya Hawaii, jenis tari yang dikenal dalam zaman perang dunia ke2, berupa tari lembut dengan lenggok gemulai, yang khas adalah iringan gitar Hawaiian yang dibunyikan dalam posisi telentang, dengan sepotong logam yang mengatur posisi papannada sebagai ganti garisgaris frets sementara tangan lainnya memetik dawai. Geseran metal/ logam menimbulkan efek glissando, suara gelincir sebagaimana suara nyanyian khas tradisional kepulauan Hawai. Hinaloan, sebutan yang mencakup semua bunyi-bunyian musik. Kata dalam bahasa Batak ini menyampaikan dalam arti yang luas, mencakup pengertian konsep musik, suara musik dan instrumen yang digunakan di dalam produksi musik. Improvisasi, cara bermain musik langsung spontan tanpa bacaan tertentu, dapat pula dengan tema atau pola tertentu namun tidak berdasarkan bacaan musik yang ditulis sebelumnya. Keroncong,(1) sejenis gitar yang dibawa ke Asia Tenggara oleh orang Portugis sekitar abad ke-16. (2) musik orkes dawai. Langgam, nama Indonesia untuk sembarang lagu diatoni berisi frase 8 birama, tiap frase merupakan latar melodik untuk 2 larik teks, peminjaman langsung dari bentuk lagu 32-birama AA’BA’. Opera, Adalah sebuah karya drama untuk musik, yang mencakup aspek seni seperti puisi, dekorasi, kostum, acting, musik vokal dan instrumental. Poti marende. Harmonium, instrument musik jenis reed organ portable yang mekanisme tiupnya dengan cara dipompa, ada yang dipompa dengan pedal kaki ada pula yang dipompa dengan prinsip kerja akordion.
Universitas Sumatera Utara
Progresi, progresi atau gerak perubahan dari satu nada ke nada lainya atau dari satu akord ke akord lainnya seperti dalam contoh chord progression (progresi akord). Rasquedo, teknik permainan gitar strumming, dengan memukul secara berurutan empat jari kanan ke semua senar. Dimulai dari kelingking sampai telunjuk, dengan banyak variasi penggunaan jari-jari. Tanda panah ditambahkan pada notasinya (not balok) untuk menunjukkan arah pukulan jari, ke atas atau ke bawah. Biasanya banyak digunakan dalam musik flamenco atau yang bernuansa flamenco. Kadang jempol juga disertakan dalam rasquedo. Rambas, juga istilah permainan gitar yang menyerupai teknik rasquedo, tetapi dalam penggunaan jari-jari tangan kanan lebih bebas gerakannya, tanpa ada notasi atau tanda panah. Pemain gitar menginterpretasikan sendiri pola pukulan yang digunakan yang disesuaikan dengan irama lagu yang dimainkan. S.A.T.B, istilah yang dikenal dalam Ilmu harmoni, singkatan sopran, alto, tenor, bas; jalur fungsi nada dalam harmoni empat suara (fourpart harmony). Timbre, warna bunyi, perbedaan kualitas bunyi yang membantu kita mengenali berbagai bunyi yang dihasilkan oleh alat musik atau vokal yang berbedabeda kendati dalam frekuensi dan intensitas yang sama. Gitar salah satu alat musik yang memiliki timbre terkaya. Tremolo, pengulangan not yang sama dengan tempo yang cepat, untuk mengimitasi nada panjang dari alat musik tiup atau gesek. Teknik ini dulunya biasa dipakai pada alat musik mandolin. Kebanyakan gitaris klasik memainkan tremolo dengan tiga jari kanan memetik cepat pada satu senar disertai iringan dengan ibu jari yang memetik senarsenar berbeda. Ukulele, instrumen berdawai yang mirip gitar dalam skala mini dan hanya memiliki empat senar. Di Indonesia instrumen musik ukulele diperkenalkan oleh orang Portugis dan menjadi instrument yang penting untuk musik keroncong. Vibrato, bergetar, dengan gelombang getaran yang amat tipis secara kontinu pada sebuah nada sehingga menimbulkan efek bergelombang atau bergetar pada not tersebut, bedakan dengan tremolo yang merupakan pengulangan bunyi atau pengulangan suara secara cepat. Vokal group, kelompok vokal seperti Elfas Singers, Geronimo, Solu Bolon.
Universitas Sumatera Utara